TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN

12
TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HUNDERSON Dosen Pembimbing : Ani Kuswai! S" Ke#" Ns! MH Disusun O$e% : &" A#'i(ano NIM : P&)*+,+&-,,. +"Si/a Nu' Lae$i NIM : P&)*+,+&-,-& -"T'imas Ha'0i1a E$2ina NIM : P&)*+,+&-,-* *"Tsani(a 3usnia' NIM : P&)*+,+&-,-. ."Wa%(u K'isin NIM : P&)*+,+&-,-4 KELAS : IIA KEMENTRIAN KESEHATAN REPU5LIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO +,&*

description

dokep

Transcript of TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN

TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN

MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HUNDERSON

Dosen Pembimbing : Ani Kuswati, S. Kep. Ns, MH

Disusun Oleh :

1. Apriyanto

NIM : P17420213005

2. Sifa Nur Laeli

NIM : P17420213031

3. Trimas Hardika Elvina

NIM : P17420213034

4. Tsaniya Yusniar

NIM : P17420213035

5. Wahyu Kristin

NIM : P17420213036

KELAS : IIA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2014BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.

Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.B. Rumusan Masalah1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?2. Bagaimana model dan teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?3. Bagaimana hubungan teori dari Virginia Hendarson dengan konsep keperawatan?

4. Bagaimana aplikasi dalam Pengkajian Keperawatan?C. Tujuan1. Mengetahui definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson 2. Mengetahui model dan teori keperawatan menurut Virginia Henderson 3. Mengetahui hubungan teori dari Virginia Hendarson dengan konsep keperawatan4. Mengetahui aplikasi dalam Pengkajian KeperawatanBAB IIPEMBAHASANA. Definisi Keperawatan Menurut Virginia HendersonVirginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).. Henderson mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan The Actifities of Living. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.B. Model Konsep dan Teori Konsep Keperawatan Virginia HandersonModel konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson merupakan model konsep aktifitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitumelakukan pengkajian kepada klien individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.Pemahaman konsep tersebut di dasarikepada keyakina dan nilai yang dimilikinya diantaranya:

1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan

2. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketrgantungansejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa dan dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.3. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari idividu dapat dikelompokan menjadi tiga elompok diantaranya terhambat dalm melakukan aktivitas,belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakuakan aktivitas.Aktivitas hidup sehari-hari yang di sampaikan oleh handerson tersebut, dimasukan kedalam 14 komponen kebutuhandasar manusia sebagai berikut:1. Bernapas secara normalBantuan yang dapat di berikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur serta menggunakan bantal dan sejenisnya sebagai alat bantu klien agar dapat bernafas dengan normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien. Perawat harus waspada terhadap tanda tanda obstruksi jalan nafas dan siap memberikan bantuan dalam keadaan tertentu.

2. Makan dan minum dengan cukup (kebutuhan Nutrisi)Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal,kebutuhan nutrisi yang diperlukan, pemilihan dan penyediaan makan. Perawat harus mengetahui kebiasaan dan kepercayaan klien tentang nutrisi disamping perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang nutrisi dan tumbuh kembang.3. Membuang kotoran tubuh (kebutuhan eliminasi)Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran danmkeadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran dan frekuensi pengeluaran seperti BAB, BAK, muntah.

4. Bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh.Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring dan bersandar.

5. Kebutuhan istirahat dan tidurIstirahat dan tidur sebagian tergantung pada relaksasi otot, untuk itu perawat harus menegetahui tentang pergerakan badan yang baik.6. Kebutuhan berpakaianPerawatan dasarnya meliputi : membantu klien, memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakaikannya pada klien.7. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasiPerawat harus mengetahui psikologi panas dan bisa mendorong kea rah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakkan udara atau dengan memotovasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktivitasnya.8. Kebutuhan personal hygienPerawat sangat dibutuhkan untuk membersihkan kulit, rambut, kuku, hidung, mulut dan giginya. Perawat juga harus bisa menjaga pasiennya tetap bersih terlepas dari besarnya badan klien, kedudukan, keadaan fisik dan jiwanya.9. Rasa aman dan nyamanPerawatan dasarnya meliputi melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul.10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, keinginan, rasa takut, atau pendapat.Perawat mempunyai tugas yang kompleks baik yang bersifat pribadi maupun yang menyangkut keseluruhan personalitas dalam memberikan bantuan kepada klien. Perawat adalah penerjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya. Tugas terberat perawat adalah membuat klien mengerti dirinya sendiri, mengerti perlunya perubahan sikap yang memperburuk kesehatannya dan menerima keadaan yang tidak dapat dirubah.11. Kebutuhan spiritualDalam memberikan keperawatan dalam situasi apapun kebutuhan spiritual klien harus dihormati dan perawat harus membantu dalam pemenuhan kebutuhan itu. Perawat dan petugas kesehatan lainnya harus menyadari bahwa keyakinan, kepercayaan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.12. Kebutuhan bekerjaSakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja. Rasa keberatan terhadap terapi bedrest didasarkan pada meningkatnya perasaan tidak berguna karena tidak aktif.13. Kebutuhan bermain dan rekreasiSeringkali keadaan sakit menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan menikmati variasi dan udara segar serta rekreasi. Perlu dipilihkan beberapa aktivitas yang dipengruhi oleh jenis kelamin, umur, kecerdasan, pengalaman, selera klien, kondisi dan keadaan penyakitnya.14. Kebutuhan belajarFungsi perawat adalah membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan. Pembimbingan dapat dilakukan setiap saat ketika perawat memberikan asuhan.

C. Teori Virginia Handerson dalam Hubungannya dengan Proses Keperawatan

Proses perawatan meliputi 5 tahapan yaitu:1. Pengkajian KeperawatanTerdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak secara langsung sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.2. Diagnosa KeperawatanAnalisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasr diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan Bagaimana mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan. Berdasarkan pada data - data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara aktual berbagai masalah, seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah potensial lainnya dapat teridentifikasi.3. Perencanaan KeperawatanSetelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika terdapat aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya.Selanjutnya suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari dokter. Henderson menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan individu. Perencanaan yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan kebutuhan individu tersebut, lebih dispesifikan, dan dapat diimplementasikan, serta disesuaikan dengan adanya terapi medis. Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan dari individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan istilahistilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah sama.4. Implementasi KeperawatanImplementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson, implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan obat-obatan. Henderson menyimpulkan: Saya memandang keperawatan terutama adalah sebagai pelengkap dalam memenuhi kebutuhan pasien melalui pengetahuan, keinginan, dan kekuatan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, serta untuk melakukan berbagai tindakan / perlakuan terhadap pasien tersebut sesuai dengan terapi medik. Dia juga menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan tindakanyang disarankan medis dalam perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari keperawatan; perawat yang berkompeten akan menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .5. Evaluasi KeperawatanHenderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent kembali seperti hari-hari normal .Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perwatan . Semua perubahan akan dicatat untuk dievalusi .D. Aplikasi Pengkajian Keperawatan Dasar Model Konseptual Virginia Henderson (Pemenuhan Kebutuhan)Kasus :

Tn.X datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sakit kepala di bagian depan. Klien mengatakan sering mengalami mual dan muntah, klien demam. Nafsu makan klien juga menurun. Klien mersa nyeri di bagian perut. Selain itu, klien mengalami diare.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan : Kesadaran klien penuh, Lidah terlihat kotor di bagian tengah, perut kembung, RR klien 27x/mnt, HR 50x/mnt, nadi 98x/mnt, TD 90/55 mmhg, suhu tubuh klien 40.1. Pengkajian pada Tn.Xa. BiodataNama : Tn.XUmur : 25 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiStatus : menikahKeluhan utama : Nyeri di bagian perut dan sakit kepala.b. Riwayat KesehatanRiwayat Kesehatan SekarangKlien nyeri pada bagian perut. Klien juga merasakan sakit kepala. Klien sering merasa mual dan muntah. Nafsu makan klien menurun dan demam. Klien juga mengalami diare.Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien selama 1 tahun ini merasakan nyeri pada perut, tapi tidak bersifat menetap. Klien pernah menderita sakit maag.Riwayat Kesehatan KeluargaTidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit ginjal, jantung, paru-paru, hipertensi, gula, typhus, dll.Pemeriksaan FisikKesadaran Umum

: Sadar penuhRespirasi

: 27x/mntDetak jantung

: 50x/mntNadi

: 98x/mntTekanan Darah

: 90/55 mmhgSuhu tubuh

: 40Abdomen

: terdapat nyeri tekan, tegang, dan kembung.Kebutuhan Dasar Manusia1. BernafasSebelum sakit : Klien bernafas normal.Ketika sakit : Klien bernafas lebih cepat karena suhu tubuh tinggi.2. Makan dan MinumSebelum sakit : Klien makan sehari tiga kali.Ketika sakit : Nafsu makan klien menurun karena pada saat makan, klien

merasa mual dan ingin muntah. Namun masih ada keinginan

untuk minum.3. EliminasiSebelum sakit : Klien BAB dan BAK normal dan wajar, tidak pernah muntah,

dan berkeringat ketika melakukan aktivitas.Ketika sakit : Klien lebih sering BAB namun jarang BAK. Keluar keringat

dingin dari seluruh tubuh klien. Klien juga sering muntah.4. Mobilisasi

Sebelum sakit : Klien dapat berdiri dan berjalan sendiri tanpa menggunakan

alat bantu apapun.Ketika sakit : Klien merasa lemas dan lemah sehingga tidak kuat menopang

tubuhnya sendiri.5. Istirahat dan TidurSebelum sakit : Klien tidur dan istirahat dengan tenang dan nyenyak.Ketika sakit : Klien susah tidur karena merasakan sakit kepala dan perutnya

kembung.

6. BerpakaianSebelum sakit : Klien memilih dan memakai pakaian yang disukainya sendiri.Ketika sakit : Klien tidak bisa memakai pakaian sendiri karena tubuhnya

terlalu lemas.7. Suhu TubuhSebelum sakit : Suhu tubuh klien normal 37Ketika sakit : Suhu tubuh klien tinggi mencapai 408. Kebersihan TubuhSebelum sakit : Klien membersihkan dirinya sendiri (mandi), dan

membersihkan lingkungan di sekitarnya.Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak bisa mandi sendiri. Klien tidak

mandi, hanya dilap saja badannya.

9. Menghindari BahayaSebelum sakit : Klien dapat menjaga dirinya sendiri dari bahaya yang

mungkin menghampirinya.Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak berdaya karena terlalu lemas.

Oleh karena itu, klien dirawat dan dijaga oleh keluarganya.10. Berkomunikasi

Sebelum sakit : Klien dapat berkomunikasi dengan baik.Ketika sakit : Kemampuan berkomunikasi klien masih baik. Namun ketika

suhu tubuh klien tinggi, klien sering mengigau dan berbicara tidak jelas.11. BekerjaSebelum sakit : Klien berangkat bekerja setiap hari senin sampai sabtu di

kantor. Berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore.Ketika sakit : Pekerjaan klien terhanti karena kondisi klien yang tidak

memungkinkan. Pekerjaan klien hanya tiduran dan duduk saja.

12. BermainSebelum sakit : Biasanya klien bermain dan berlibur bersama dengan

keluarganya dihari libur kerjanya.Ketika sakit : Kemampuan bermain klien berkurang. Klien paling hanya

bermain HP saja di atas tempat tidur.

13. SpiritualSebelum sakit : Klien beribadah secara rutin setiap hari.Ketika sakit : Klien beribadah dan berdoa di atas tempat tidur sambil

tiduran atau sambil duduk.

14. BelajarSebelum sakit : Klien sering belajar sesuatu yang baru dengan membaca buku.Ketika sakit : Klien belajar sesuatu yang baru dengan bertanya kepada

perawat yang merawatnya ataupun deengan keluarga yang

menjaganya

DAFTAR PUSTAKA

Dwidiyanti, Meidiana. 1998. Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. Semarang : Akper Depkes SemarangHidayat, A Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Murwani, Arita. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Fitrayama