Tabloid Seuramoe Edisi II

12
Ranub, Lambang Pemulia Masyarakat Aceh Menatap Masa Depan di Lembaran UN No.2 Tahun I / April 2013 Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh Email: seuramoe@acehprov .go.id. website: http://seuramoe.acehprov .go.id Wawancara: Ketua Panitia UN, Drs Laisani, M.Si: UN Bukan Satu-satunya Penentu Kelulusan Menatap Masa Depan di Lembaran UN

description

Tabloid Seuramoe Edisi II

Transcript of Tabloid Seuramoe Edisi II

Page 1: Tabloid Seuramoe Edisi II

Ranub,Lambang PemuliaMasyarakat Aceh

Menatap Masa Depandi Lembaran UN

No.2 Tahun I / April 2013

Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh.Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Wawancara:Ketua Panitia UN,Drs Laisani, M.Si:

UN BukanSatu-satunyaPenentu Kelulusan

Menatap Masa Depandi Lembaran UN

Page 2: Tabloid Seuramoe Edisi II

No.2 Tahun I / April 2013

Seuramoe Publik

Saleum

22222

PENGARAH: Dr. Zaini Abdullah(Gubernur Aceh)

PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Ir. Husaini, MT(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi

dan Telematika Aceh)

DEWAN PENYUNTING:Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)

Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)

PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)

Pemimpin Redaksi:Asriani, S.Sos

Redaktur Pelaksana:Irwanda, ST, M.Si

Kooordinator Liputan:Nining Khairani, S.Sos

Redaktur:Imran Joni

Penyunting/Editor:Iranda Novandi, S.Sos

Design/Layout Aditya AR

Konsultan Media:Arief RahmanFotografer:Amiruddin

Dharwanda, A. Md

Reporter/Kontributor:Fahmi, ST - Muslem, A. Md -

Dedi Irawan - Gito Rolis - Rahmat

Keuangan: Sri Trisna Fitri, SETata Usaha: Azhar - Syamsuarni

Distribusi: Syaukani - RazaliLogistik Umum: Syarwan - Amri, A. Md

Alamat Redaksi: Gedung Seuramoe Informasi AcehJl. Slt. Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh No. 14. Telp . 0651- 33615

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Tabloid Seuramo harus BisaMempertahankan Adat Istiadat

Kisi-Kisi UMPTN

Jalan Cot Panglima

(Zaiza F Hulwah, Siswa SMPN 13,Banda Aceh)

(Rahmawati,Pelajar dari Aceh Jaya

(Abdul Jailani,Warga Pintu Rime Gayo,

asal Bireuen)

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuaidengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut.

SELAMATSELAMATSELAMATSELAMATSELAMAT atas lahirnya TabloidSeuramoe Informasi yang digagasUPTD Seuramoe, pada DinasPerhubungan, Komunikasi, Informasidan Telematika (Dishubkomintel).Dengan lahirnya tabloid inihendaknya bisa memberikankontribusi informasi yang positif bagimasyarakat Aceh.

Saya punya saran, bagaimanakalau Seuramoe Informasi setiapterbitnya bisa menyajikan informasi

MELALUIMELALUIMELALUIMELALUIMELALUI media SeuramoeInformasi ini, saya warga PintuRime Gayo, Kabupaten BenerMeriah mengharapkan Pemerin-tah Aceh dapat segera menyele-saikan pembangunan jalan lintasBireuen-Takengon, terutamapembangunan jalan di kawasanCot Panglima, Kabupaten Bi-reuen.

Jalan tersebut menjadi jalurutama, kawasan Bieruen-Takeng-on. Bukan saja bermanfaat bagikedua daerah, namun jugasangat bermanfaat bagi semua

KEPADAKEPADAKEPADAKEPADAKEPADA Redaksi Seuramoe Informasi, bagaimana kalau edisi-edisiselanjutnya, bisa menyampaikan informasi tentang kisi-kisi Ujian MasukPerguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Karena, waktu masuk PTN makin dekatsaja.

Di samping itu, Seuramoe juga hendaknya menyajikan info tentanguniversitas negeri favorit yang ada di Indonesia. Sehingga kami-kami yang dikampung ini bisa lebih banyak memahami sekaligus bisa menjadi acuanuntuk memilih perguruan tinggi di Indonesia.

Terakhir, sukses terus buat Seuramoe dan terima kasih atas perhatiannya.

tentang ada-istiadat, terutama adat-istiadat yang nyaris hilang di tengahmasyarakat Aceh.

Dengan begitu, Seuramoe Informasibukan saja layaknya media biasa,namun media yang mampumempertahankan dan melestarikanadat-istiadat Aceh. Semoga SeuramoeInformasi bisa tetap bertahan.

Terimakasih Seuramoe, ataskesediannya memuat unek-unek sayaini.

warga yang melintas kawasantersebut, terutama mampu meng-hidupkan perekonomian wargayang biasanya berdagang dika-wasan tersebut.

Tolong ya Pak Gubernur.Terima kasih untuk Seuramoeyang bersedia memuat keluhkesah saya ini. Sukses terus untukSeuramoe.

Ujian NasionalUjian NasionalUjian NasionalUjian NasionalUjian NasionalRASANYARASANYARASANYARASANYARASANYA tiada tahun yang yang tidak menuaipolemik. Meskipun setiap tahun pula selaludisempurnakan, namun masih saja mengundangmasalah. Mulai dari hal yang sepele sampai kekepersoalan yang bisa menjurus ke ranah hukum.

Itulah dia Ujian Nasional yang yang lazim disebutUN. Nama UN ini seakan menjadi momok yangmenakutkan bagaikan mahluk yang bergentayanganseperti film-film horor di televisi yang masih saja ngetrendhingga saat ini.

Polemik UN ini seakan tidak pernah mau habis.Syukurnya, pelaksanaan UN di Aceh masih berjalannormal, lancar dan aman. Meskipun ada sedikit pernak-pernik yang mengganggu, namun tidak sampaimenggagalkan UN itu sendiri.

Namun yang terpenting dari itu semua, bukan suksesdan lancarnya UN itu sendiri atau lulus hingga 99,9persen para pelajar Aceh yang ikut UN. Tapi, yang palingutama sebenarnya sejauh mana standar didik di Acehsecara nasional.

Ini perlu, pasalnya Provinsi Aceh ini masih sangatmemprihatinkan. Karena, peringakat pendidikan Acehsecara nasional dibawah angka 25 dari 33 provinsi yangada di Indonesia. Ada apa?. Tidak adakah upaya kitamemperbaiki peringkat pendidikan Aceh secaranasional?

Dibawah pemerintahan baru, dr Zaini Abdullah danMuzakir Manaf diharapkan mampu mendonkrak mutupendidikan Aceh. Salah satunya, denganmengalokasikan dana pendidikan yang sesuai porsikebutuhan.

Dengan penempatan anggaran yang cukup danmemadai ditambah dengan peningkatan Sumber DayaManusia (SDM) dari tenaga pendidik, diharapkan akanmampu mendonkrak rangking pendidikan di Aceh.Bahkan jika berani, kita harus targetkan tahun ini harusmeninggalkan rangking 20-an.

Upaya ini bukan saja dilakukan lewat Ujian Nasionalsaja. Lagi pula sebagaimana yang diutarakan, KetuaPanitia Pelaksana UN di Provinsi Aceh, Drs Laisani MSiHasil UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, tetapikelususan siswa juga ditambah dengan nilai kesehariandi sekolah seperti nilai rapot dan nilai ujian sekolahsebesar 40 persen ditambah hasil UN 60 persen.

Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua mata pelajaran yang di UN-kan NilaiAkhir (NA) mencapai paling rendah 5,5 dan nilai setiapmata pelajaran paling rendah 4,0.

Kita berharap kedepan kelulus UN bukan sematamenjadi target, namun upaya peningkatan mutupendidikan Aceh secara nasional itu harus diraih.*

redaksiredaksiredaksiredaksiredaksi

Page 3: Tabloid Seuramoe Edisi II

Laporan Utama

No.2 Tahun I / April 2013 33333

Menatap Masa Depan diLembaran UN

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

JPeserta UN di SMAN I Banda Aceh . foto: wandra

ADUALADUALADUALADUALADUAL UN SMK/SMA LB 15-17 April,SMA/MA 15-18 April,SMP/MTs dan SMP

LB 22-25 April dan SD/MI danSDLB 6-8 Mei 2013. “Bagi yangtidak lulus, tidak ada ujian su-sulan, yang ada ujian ulanganmisal siswa sakit atau hal lainyang membuat siswa tidakdapat mengikuti UN denganbaik.” Demikian dikatakanDrs. Anas M. Adam, KepalaDinas Pendidikan Aceh, sep-erti yang dirilies Rakyat Aceh,Kamis 7 April lalu.

Menurut Anas, siswa takperlu resah menghadapi ujiannasional. Sebab soal yang di-berikan diambil dari silabusdan kisi-kisi yang sudah diteta-pkan masing-masing pelaja-ran sehari-hari. “Materinya se-mua sama, hanya pada tahunini soalnya 20 paket. Kalautahun lalu hanya lima paket,”jelas Anas.

Tahun lalu, hasil evaluasimenemukan, mengapa anaktak lulus UN, salah satu fak-tornya karena anak kurangmenguasai materi yang di-berikan. Yang selalu jadi mo-mok dalam setiap pelaksan-aan UN adalah kebocoran

soal. Namun Anas menampikkemungkinan tersebut dapatterjadi tahun ini. Anas memberigaransi tidak akan ada poten-si kebocoran soal.

“Karena proses penceta-kan, pengawasan dan pen-gawalan distribusi soal dariJakarta ke Aceh dan dari Acehke masing-masing kabupat-en/kota akan melibatkan ke-polisian. Kordinasi pengama-nan soal sudah terbangun dandi Aceh sendiri Polda Acehdan Polres akan mengawaldistribusi soal,” katanya.

Untuk target sendiri, di-harapkan tahun ini peringkat-nya lebih baik dari tahun se-belumnya. Jika tahun lalu diperingkat 20 besar dari 33provinsi, tahun ini bisa di 15besar. Untuk mencapai per-baikan target tersebut, pihakDinas Pendidikan di kabupat-en/kota telah secara intensifmelakukan pelatihan dan bimbingan kepada para siswamelalui kegiatan remedial.

Senin, 22 April 2013 ini se-banyak 85.659 peserta UN2013 tingkat SMP/MTs, SMPLuar Biasa dan paket B/Wust-ha bertarung untuk mengha-dapi Ujian Nasional (UN). Dari

85.659 peserta, untuk jenjangSMP/MTs sebanyak 82.390siswa, SMP LB 176 orang danpaket B/Wustha 3.093 orang.

Dinas Pendidikan Acehmemastikan pendistribusiansoal Ujian Nasional 2013 ting-kat Sekolah Menengah Perta-ma (SMP/sederajat) di 23kabupaten/kota berjalan lan-car. Sejak Rabu (17/4) pend-istribusian soal UN SMP/sed-erajat itu telah dikirim dan tibadi masing-masing kabupatendan kota di Aceh.

Sudah SiapSudah SiapSudah SiapSudah SiapSudah SiapDalam menghadapi UN

ini, Kepala SMPN 1 BandaAceh, Drs Bukhari, MPd mengatakan, anak didiknya sudahsiap untuk mengikuti Ujian Na-sional (UN), karena sebelum-nya pihaknya sudah memper-siapkan mereka sejak Okto-ber 2012.

“Mereka sudah dapat tam-bahan pelajaran pada sorehari, terutama mata pelajaranyang masuk UN, seperti mate-matika, IPA, Bahasa Indone-sia dan Bahasa Inggris,” tegasBukhari kepada SeuramoeInformasi.

Disamping les sore, SMP-N 1 Banda Aceh ini juga men-gadakan try out ujian nasionaldengan melihat tanda kelulu-san di pos yang ada, bahkantry out bersama se-kota Ban-da Aceh sudah dilakukan se-belumnya. Hal ini dilakukan,mengingat ujian nasional kaliini berbeda dengan tahun lalu,konon setiap ruang berbedapaket. Sedangkan jumlah pe-serta UN untuk SMP 1 berjum-lah 251 orang.

“Saya yakin siswa-siswiSMP 1 sudah siap mengikutiUN, karena mereka sudah

sering mengadakan sosial-isasi juga kita lakukan latihan-latihan untuk anak-anak yangmengikuti try out yang kita lak-sanakan,” ujar Bukhari.

Pernyataan Kepala Seko-lah ini, diamini oleh AmaniaJeumpa Nuralam, siswa kelas3.1. Jeumpa mengaku sudahsiap menghadapi UN 2013,“Saya tidak takut lagi mengiku-ti UN, karena segala persia-pan sudah sangat matang,”katanya. Menurut Jeumpa,jauh-jauh hari dalam mengha-dapi UN, pihak sekolah sudahmemberikan pelajaran tam-bahan seperti les sore dan uji-an try out, selain itu Ia mengikutibimbel di luar sekolah untukmenambah pengetahuan ten-tang kisi-kisi soal UN.

“Dalam menghadapi UNini yang penting mental kitakuat, tidak grogi, dan rajin be-lajar serta selalu berdoa un-tuk mencapai kelulusan,” kataAmania yang bercita-cita inginmenjadi dokter. Ia menyaran-kan teman-teman yang men-jadi peserta UN jangan mu-dah percaya bocoran kuncijawaban karena itu menyesat-kan, tetapi harus yakin deng-an kemampuan sendiri.

Jeumpa berkeinginan set-elah lulus dari SMP 1 akan me-lanjutkan ke SMU 3 BandaAceh karena menurutnya, se-kolah tersebut ada kelas ak-selerasi yaitu kelas percepa-tan sehingga siswa yangmempunyai IQ tinggi bisa me-nyelesaikan pendidikan sela-ma dua tahun.

Menyangkut kendala, Ke-pala SMPN 1 Banda Aceh,Bukhari mengaku tidak ada,“Tapi harapan kita anak-anakharus siap benar dalam men-

jawab semua soal tersebutdan saya ingatkan jangansembarangan dalam men-jawab soal, kerjakan dulu soalyang paling mudah.”

Tahun lalu, hanya satusiswa SMPN 1 Banda Acehy-ang tidak lulus UN, karenanilai matematikanya sangatrendah. “Tapi dia sudah lulusikut paket C.”

Untuk bisa lulus, Bukharimenjelaskan, rata-rata nilairapor dari semester 1 sampai5, adalah 40 persen ditambah60 persen hasil Ujian AkhirSekolah (UAS). Penggabung-an nilai rapor dan UAS inimaka lahir nilai sekolah.

Untuk mencari angka ke-lulusan UN, 40 persen nilai se-kolah ditambah dengan 60persen nilai ujian nasional,syarat lulus apabila nilai akhirtidak ada angka di bawahangka 4, rata-rata angka 5,50.Berarti kalau mau lulus tidakboleh ada angka di bawah 4.

Melihat realitas saat UNtiba, banyak orang tua yangmengalami stres. Hal ini di-karenakan takut anaknya ti-dak lulus. Namun, tak sedikitpula, orang tua merasa yakinanaknya sudah siap mengha-dapi UN dan berkeyakinanuntuk lulus. Tak jarang kepani-kan tersebut membuat orangtua melakukan berbagai cara,bahkan sampai berlaku keraskepada anak, hal tersebut bu-kanlah langkah yang baik da-lam mendidik anak.

Seperti diutarakan Syukri,orang tua siswa SMP yangmengikuti UN 2013, menurut-nya, langkah yang tepat ada-lah memberikan pemaham-an pada orang tua, apa peranmereka dalam menghadapi

MENURUTMENURUTMENURUTMENURUTMENURUT data dari Dinas Pendidikan Aceh, tahun data dari Dinas Pendidikan Aceh, tahun data dari Dinas Pendidikan Aceh, tahun data dari Dinas Pendidikan Aceh, tahun data dari Dinas Pendidikan Aceh, tahunini UN di Aceh diikuti 253.725 siswa dari tingkat SD,ini UN di Aceh diikuti 253.725 siswa dari tingkat SD,ini UN di Aceh diikuti 253.725 siswa dari tingkat SD,ini UN di Aceh diikuti 253.725 siswa dari tingkat SD,ini UN di Aceh diikuti 253.725 siswa dari tingkat SD,

SMP dan SMA, kejuruan, termasuk Paket A, B dan C.SMP dan SMA, kejuruan, termasuk Paket A, B dan C.SMP dan SMA, kejuruan, termasuk Paket A, B dan C.SMP dan SMA, kejuruan, termasuk Paket A, B dan C.SMP dan SMA, kejuruan, termasuk Paket A, B dan C.Rinciannya, Sekolah Dasar 81.190 siswa, Ma-Rinciannya, Sekolah Dasar 81.190 siswa, Ma-Rinciannya, Sekolah Dasar 81.190 siswa, Ma-Rinciannya, Sekolah Dasar 81.190 siswa, Ma-Rinciannya, Sekolah Dasar 81.190 siswa, Ma-

drasah Ibtidaiyah (MI) 18.255, SDLB 143, SMPdrasah Ibtidaiyah (MI) 18.255, SDLB 143, SMPdrasah Ibtidaiyah (MI) 18.255, SDLB 143, SMPdrasah Ibtidaiyah (MI) 18.255, SDLB 143, SMPdrasah Ibtidaiyah (MI) 18.255, SDLB 143, SMP60.926, MTs 21.298, SMPLB 133 siswa. Tingkat SMA60.926, MTs 21.298, SMPLB 133 siswa. Tingkat SMA60.926, MTs 21.298, SMPLB 133 siswa. Tingkat SMA60.926, MTs 21.298, SMPLB 133 siswa. Tingkat SMA60.926, MTs 21.298, SMPLB 133 siswa. Tingkat SMA(mata pelajaran, Bahasa, IPA diikuti 27.629 siswa,(mata pelajaran, Bahasa, IPA diikuti 27.629 siswa,(mata pelajaran, Bahasa, IPA diikuti 27.629 siswa,(mata pelajaran, Bahasa, IPA diikuti 27.629 siswa,(mata pelajaran, Bahasa, IPA diikuti 27.629 siswa,

IPS 17.308, Madrasah Aliyah (MA), Bahasa, 89IPS 17.308, Madrasah Aliyah (MA), Bahasa, 89IPS 17.308, Madrasah Aliyah (MA), Bahasa, 89IPS 17.308, Madrasah Aliyah (MA), Bahasa, 89IPS 17.308, Madrasah Aliyah (MA), Bahasa, 89siswa, IPA 7.574, IPS 4.077, Keagamaan 361. Tingkatsiswa, IPA 7.574, IPS 4.077, Keagamaan 361. Tingkatsiswa, IPA 7.574, IPS 4.077, Keagamaan 361. Tingkatsiswa, IPA 7.574, IPS 4.077, Keagamaan 361. Tingkatsiswa, IPA 7.574, IPS 4.077, Keagamaan 361. Tingkat

SMA Luar Biasa 64 siswa dan SMK 10.563 siswa.SMA Luar Biasa 64 siswa dan SMK 10.563 siswa.SMA Luar Biasa 64 siswa dan SMK 10.563 siswa.SMA Luar Biasa 64 siswa dan SMK 10.563 siswa.SMA Luar Biasa 64 siswa dan SMK 10.563 siswa.Sementara untuk paket C-ulangan IPA 15 orang,Sementara untuk paket C-ulangan IPA 15 orang,Sementara untuk paket C-ulangan IPA 15 orang,Sementara untuk paket C-ulangan IPA 15 orang,Sementara untuk paket C-ulangan IPA 15 orang,

IPS 2.709 orang, paket C Kejuruan 6 orang, Paket A-IPS 2.709 orang, paket C Kejuruan 6 orang, Paket A-IPS 2.709 orang, paket C Kejuruan 6 orang, Paket A-IPS 2.709 orang, paket C Kejuruan 6 orang, Paket A-IPS 2.709 orang, paket C Kejuruan 6 orang, Paket A-ulangan 186 orang dan paket B-Wustha 1.197 orang.ulangan 186 orang dan paket B-Wustha 1.197 orang.ulangan 186 orang dan paket B-Wustha 1.197 orang.ulangan 186 orang dan paket B-Wustha 1.197 orang.ulangan 186 orang dan paket B-Wustha 1.197 orang.

Amania Jeumpa Nuralam, Siswi SMPN I Banda Aceh

Page 4: Tabloid Seuramoe Edisi II

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

44444

Momok Itu telahBerlalu

No.2 Tahun I / April 2013

Tak ada seorangpunTak ada seorangpunTak ada seorangpunTak ada seorangpunTak ada seorangpunyang mengharapkanyang mengharapkanyang mengharapkanyang mengharapkanyang mengharapkan

‘kedatangan’ musibah‘kedatangan’ musibah‘kedatangan’ musibah‘kedatangan’ musibah‘kedatangan’ musibahatau bencana. Takatau bencana. Takatau bencana. Takatau bencana. Takatau bencana. Tak

seorang jua pun yangseorang jua pun yangseorang jua pun yangseorang jua pun yangseorang jua pun yangmampu menghadangmampu menghadangmampu menghadangmampu menghadangmampu menghadangkala musibah datang.kala musibah datang.kala musibah datang.kala musibah datang.kala musibah datang.

Itulah yang dialamiItulah yang dialamiItulah yang dialamiItulah yang dialamiItulah yang dialamiwarga Aceh Selatan,warga Aceh Selatan,warga Aceh Selatan,warga Aceh Selatan,warga Aceh Selatan,Abdya, Nagan RayaAbdya, Nagan RayaAbdya, Nagan RayaAbdya, Nagan RayaAbdya, Nagan Raya

dan Aceh Barat.dan Aceh Barat.dan Aceh Barat.dan Aceh Barat.dan Aceh Barat.

TAKTAKTAKTAKTAK seorangpun yang mendu-ga—hujan sebagai berkah—yangmengguyur Jumat (5/4) malam hingga Sabtu (6/4) menjadi musi-bah. Banjir menggenang. Tak adapula yang berharap api mengha-nguskan 18 pintu ruko di NaganRaya. Tapi semuanya terjadi pe-kan lalu.

Lalu bagaimana dengan an-ak-anak yang akan menghadapiUjian Nasional (UN)? Siapkahmereka di tengah kondisi yangserba memprihatinkan tersebut?Bagaimana jika UN ditunda? Adakah kendalanya bagi mereka?

Segudang pertanyaan mun-cul di benak kita. Tak hanya dalammenghadapi UN, tapi juga untukmenghadapi kelanjutan pendidi-kan dan kehidupan mereka.

Banjir yang melanda AcehSelatan, Abdya, Nagan Raya danAceh Barat, telah mengakibatkan102 KK kehilangan tempat ting-gal. Selain itu, puluhan fasilitaspublik ikut hancur, termasuksekolah, dengan kerugian men-capai Rp.7,1 miliar.

Akibatnya, ratusan siswa yangsejatinya akan mengikuti UjianNasional (UN) pada 15 April ini

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

UN. Yakni dengan memahamikarakter anak dalam belajar,memotivasi anak untuk mela-kukan tugasnya, membimbinganak untuk menepati jadwalkegiatan dan mengurangi hal-hal yang dapat merugikananak dalam belajar.

“Misalnya pengaturan jad-wal aktifitas anak yang dibikinatas dasar kesepakatan ber-sama orang tua dan anak, pen-ciptaan sarana yang kondusifuntuk belajar anak, dan penye-diaan sarana yang dibutuhkan.

“Jangan kita menyuruh an-ak belajar, tapi kita asyik me-nonton sinetron,” sindir Syukrimenyikapi realitas yang terjadidi tengah banyak ibu-ibu rumahtangga dewasa ini.

Dikatakan, ia memberikanperhatian yang lebih terutama

tiga bulan menjelang UN/UAS-BN, proaktif mendapatkan in-formasi dari sekolah tentangperkembangan anaknya, me-nghindarkan anak mengalamistress menjelang ujian. “Halyang juga penting adalah mem-beri kepercayaan penuh akankemampuan anak dalammenghadapi ujian,” tutur Syukri.

Lebih lanjut dikatakannya,orang tua juga harus mem-bimbing anak menghadapisetiap hasil yang diperoleh,baik lulus maupun tidak lulus,nilai bagus atau nilai jelek. Den-gan demikian si anak merasaorang tua peduli terhadap ker-ja kerasnya dalam belajar.

Salah satu sekolah yang terendam banjir di Aceh Barat. foto: ist

tim seuramoetim seuramoetim seuramoetim seuramoetim seuramoe

UJIANUJIANUJIANUJIANUJIAN Nasional (UN) bukanmomok menakutkan. Setidaknya itulah yang tergambar da ripernyataan Kepala SMKN IBanda Aceh, Salma, S.Pd kepada Seuramoe Informasi, Ka-mis (18/4) lalu

“Bila segala persiapan, seperti memberikan pelajarantambahan terpenuhi, disiplintinggi, beraklak baik, nilai sehari-hari dan nilai UAS bagus,sehingga bekal para siswameghadapi UN sudah sangatcukup, maka siswa tidak perlutakut,” katanya.

Penyiapan bekal tersebut,tambahnya, antara lain dilaku-kan pihak sekolah denganmemberikan tambahan jampelajaran selama enam bulankepada siswa. Termasuk me-nambah guru dari luar sekolahyang mempunyai ilmu danpengalaman yang cukup. “Ten-tu semua itu sesuai keinginandan pilihan siswa sendiri, agartermotivasi untuk belajar. Siswasiap menghadapi UN.”

Tahun ini, UN di SMKN IBanda Aceh diikuti 188 siswayang terdiri dari 35 orang lakilaki dan 153 orang wanita.

Salma mengakui ada per-bedaan dalam jumlah soal UNtahun lalu dengan tahun ini. Ter-masuk kode dua digit yang ber-ubah menjadi barcode. Tekno-logi barcode yang ada padahalaman depan soal dan Lem-bar Jawaban UN (LJUN), se-cara kasat mata tidak terlihat.Peserta didik juga tidak perlulagi menulis kode soal karenatidak sama dengan yang lain.

“Ini dilakukan semata-ma tauntuk mengindari terjadinya kecurangan, baik dilakukan olehsiswa atau oknum-oknum ter-tentu. Soal Ujian Nasional tahunlalu terdiri dari lima paket soalyang berbeda dalam satu ru-angan, sedangkan tahun ini 20paket soal untuk setiap ruangujian yang berisi 20 peserta.”

Meski banyak perbedaan,namun Salma mengakui tidakada kendala dalam melaksan-akan UN tahun ini. Pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 BandaAceh, katanya, berjalan lancar.

Lembaran soal tiba tepat wak-tu dan UN tidak terganggu.

Ditambahkannya, keberhasilan siswa dalam lulus UNsangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar, faktor-faktor tersebut dap-at dikelompokkan ke dalamdua kelompok, yaitu internaldan eksternal.

“Faktor internal berupa fak-tor-faktor yang berasal dalamdiri siswa sendiri, seperti kecer-dasan intelektual, kecemasan,kesiapan mental, bahkan kon-disi fisik. Bagi siswa yang me-miliki keterbatasan kecerda-san intelektual tentu akan men-galami kesulitan menghadapisoal-soal UN yang diperuntuk-kan mereka yang normal dandi atas normal, sekalipun ba-tas kelulusan hanya 5,5. Sekuatapapun mereka berusaha danmenyiapkan diri, tetapi karenamemang dasarnya kecerda-san mereka terbatas akan sulitberhasil dengan baik.

Faktor eksternal adalahfaktor-faktor yang ada di luar dirisiswa yang dapat mempenga-ruhi keberhasilan dan kega-galan siswa lulus ujian nasion-al, seperti lingkungan belajar dirumah atau sekolah, lingkung-an fisik tempat ujian berlang-sung, fasilitas/sarana dan pra-sarana yang dimiliki dan digu-nakan siswa, baik di rumah maupun di sekolah, situasi dan kon-disi pada saat ujian berlang-sung dan juga masalah teknisberkenaan dengan cara mengisi lembar jawaban dan pros-es pemeriksaan lembar jawa-ban,” kata Salma.

Menurutnya, para siswayang memiliki sarana dan prasarana memadai dan didukung oleh lingkungan fisik dansosial yang baik, tentu akanmemiliki peluang yang sangatbesar untuk berhasil dalam UN.Karena dengan faktor-faktoreksternal yang mendukung,mereka akan dengan penuhkonsentrasi mempersiapkandan mengikuti UN.

gito/dedygito/dedygito/dedygito/dedygito/dedy

Peserta UN di SMKN 5 Banda Aceh . foto: amir

rahmadrahmadrahmadrahmadrahmad

terancam dapat ikut UN. Guber-nur Aceh, Zaini Abdullah mene-gaskan, penangan UN itu pent-ing dilakukan sedini mungkin.

Kadis Pendidikan Aceh, AnasM Adam kepada wartawan me-negaskan, penanganan UN bagianak SMA yang sekolahnya ter-genang air, akan dialihkan kesekolah yang bebas banjir.

“Kalau tidak ada sekolah yangbebas banjir, maka UN-nya ditun-da sampai kondisi daerahnya

bisa dilaksanakan UN,” ujar AnasM Adam, seperti yang dirilies Se-rambi Indonesia. Sedangkan soalUN yang digunakan, tambahnya,sudah pasti berbeda dengan soalUN yang dilaksanakan pada hari‘H’ Ujian Nasional.

Tetap BerjalanTetap BerjalanTetap BerjalanTetap BerjalanTetap BerjalanKepala Dinas Pendidikan

Aceh Barat melalui Kepala BidangPendidikan Menengah, Drs.Tamren mengatakan, meski barusaja terjadi kebanjiran, pelaksan-aan Ujian Nasional tetap berjalanseperti yang dijadwalkan.

“Musibah banjir yang terjadipekan lalu hanya menimpa 19Sekolah Dasar, tiga MadrasahIbtidaiyah dan empat SekolahMenangah Pertama. UntukSekolah Menengah ke atas tidakterganggu banjir karena terletakdi sekitar daerah pegunungan dantetap dilangsungkan UN mulai 15sampai 18 April 2013,” kata Drs.Thamren, di kantor Dinas Pendid-ikan Aceh Barat, Jumat (12/4) lalu.

Dengan total peserta 2.687siswa yang tersebar di 38 sekolahpenyelenggara, katanya, diharap-kan UN berjalan lancar. “Peserta

ujian agar tetap tenang danmengikuti ujian seperti biasa.”

Kepala Sekolah Dasar Negeri11 Meulaboh, Hj. Helmi R men-ceritakan, banjir yang menimpasekolah mereka terjadi sejak Sabtu (6/4), menggenangi sekolah hingga ketinggian 60 cm dan mu-lai surut keesokan harinya.

“Aktivitas belajar mengajar baru dimulai Selasa, setelah Seninkita liburkan guna membersihkanruangan. Meski begitu, musibah

langganan ini tidak menggang-gu proses UN tingkat SD yang 5Mei 2013 mendatang, karenakami telah siap dan terbiasa den-gan kondisi tersebut,” katanya.

Mengenai persiapan UN pasca banjir, pihak sekolah melaku-kan penambahan jam belajar disore hari agar dapat mengganti-kan jam sekolah yang terganggudi pagi harinya. Ke depannya, Hj.Helmi mengharapkan renovasidengan meninggikan bangunansekolah minimal 1 meter, agar tidak terkendala lagi dengan ban-jir yang dapat mengganggu aktiv-itas belajar mengajar.

Sementara itu, kebakaranyang menghanguskan 18 ruko 8April 2013 lalu memang terasamengganggu aktifitas siswa. Sep-erti Muzakir, misalnya. Dia terpak-sa tidak bersekolah karena se-mua perlengkapan sekolah han-gus terbakar. “Namun saya akantetap ikut UN,” katanya.

Selain kebakaran, banjir jugamenimpa kawasan Tripa NaganRaya yang mengakibatkan pros-es belajar mengajar terganggu,terutama di SD Neubok Yee, MINMon Dua, SD Trieng Tujoh Bak,SD Babah Lueng dan SD LuengKeubeu Jagat sempat terendam.

Kepala Bidang PendidikanMenengah Dinas Pendidikan Nagan Raya, Syarwani, S. Pd men-gatakan, sejauh ini persiapanmenghadapi UN belum terken-dala. Namun jika terjadi banjir lagi,pihaknya akan melihat situasi.

“Jika perlu akan dipindah kelokasi lain, asalkan ujian tetapberlangsung pada waktunya,”katanya.

Menggelar UN ‘di Atas Air’

Page 5: Tabloid Seuramoe Edisi II

SSSSSosialosialosialosialosial

55555No.2 Tahun I / April 2013

MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT Aceh, kusus-nya di daerah pedesaan, masih dihadapkan pada permasalahan dasar untuk pemenu-han hidupnya. Untuk itu perlu di-berdayakan kemampuannyasehingga dapat hidup layakserta mampu mengatasi permasalahan di masa yang akandatang. Upaya pemberdaya-an antara lain dilakukan deng-an mendorong kelompok-kel-ompok masyarakat untukmendayagunakan informasiagar memberikan nilai tambahbagi kehidupan masyarakat.Dalam konsep ini bagaimanapember dayaan terjadi melaluiproses peningkatan kesadaran akan pentingnya informa si,peningkatan akses dan pen-dayagunaan informasi tersebutmelalui kelompok.

Dalam perkembangannya, masyarakat di era refor-masi dan otonomi daerah ini,

baik di tingkat kabupaten, ke-camatan bahkan di tingkat pedesaan, masih membutuhkanadanya wahana komunitas in-fokom yang paradigmanya disesuaikan dengan paradigmareformasi yang mengembangkan azas demokratisasi danpendekatan dari bawah.

Atas dasar itulah, Pemerin-tah Pusat melalui Kominfo menggagas terbentuknya Kelom-pok Informasi Gampong (KIG)Kelompok Informasi ini diben-tuk dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa ser tamengimbangi informasi yangberkembang begitu pesat dancepat. Akibatnya ma syarakatbertindak sesuai dengan ke-mampuannya menyerap infor-masi yang diterima. Hal inimenjadi tantangan dalam ke-hidupan masyarakat dansering menimbulkan pemben-tukan opini yang keliru.

Propinsi Aceh mempunyaikekhususan di bidang Kepemerintahan. Dengan lahirnya Un-dang-undang Nomor 11 Tahun2006 tentang Pemerintah Aceh,maka tatakelola dan nomen-klatur disesuaikan dengan un-dang-undang tersebut. Terma-suk kelompok informasi masyarakat ini, disesuaikan dengan UU nomor 11 tahun 2006BAB XV pasal 115.

“Masyarakat hukum yangberada di bawah tatanan Pemerintah Aceh yang paling bawah disebut Gampong. Makaatas dasar itu kelompok infor-masi masyarakat untuk Acehkita sebut Kelompok InformasiGampong (KIG).”

Pemerintah Aceh, dalamhal ini Dishubkomintel, tetapmelibatkan KIG dalam mem-bangun koordinasi lintas sek-tor, terutama pada setiap per-temuan komunitas infokom dan

Dishubkomintel Gelar FGDPENGUATAN KELEMBAGAAN KIG SE-ACEH

sosialisasi berbagai kebijakanPemerintah Pusat dan Daerah.

Namun dari evaluasi, banyak KIG yang keberadaannyadan atau aktifitasnya masih dipertanyakan. Maka Pemerin-tah Aceh melalui Dinas Komu-nikasi Informasi dan Telemati-ka memprogramkan pendekatan melalui Focus Groub Dis-cution (FGD), dengan mengha-dirkan tokoh masyarakat dariunsur pemerintah, terdiri dariBappeda, humas dan juga melibatkan geuchik gampong KIGyang aktif dan yang tidak aktifserta dari unsur perempuan,sebagai narasumber.

FGD ini dilaksanakan dalam rangka menyama kan per-sepsi pemberdayaan kelom-pok-kelompok informasi gam-pong yang tersebar di seluruhAceh. Dalam diskusi tersebutber kembang pentingnya kel-ompok ini sebagai jawaban

tantangan ke depan era teh-nologi informasi yang tujuan-nya antara lain, terwujudnya masyarakat yang sadar informasidan berpartisipasi di dalam pembangunan daerah, meningkatnya kualitas pelayanan in-formasi serta berperannya kelompok informasi pedesaansebagai penggerak/penyelenggara kegiatan dialogis danpenyangga jaringan informasidi pedesaan. Dari forum disku-si tersebut, KIG ini juga dijadi-kan model dalam upaya pem-berdayaan masyarakat di ber-bagai sektor dengan meman-faatkan tehnologi informasi dengan solusi,adanya kebijakan,dari pemerintah pusat, propin-si, kabupaten/kota dalam memberdayakan KIG sebagai mi-tra, memperkuat daya saingmenghadapi tantangan global,serta memper kuat persatuandan kesatuan bangsa. azizazizazizazizaziz

MASIHKAHMASIHKAHMASIHKAHMASIHKAHMASIHKAH kita ingat Nur-jannah? Dua tahun lalu, bocah asal Desa Neubok Ba-deuk, Tangse, Pidie inisempat menjadi pemberi-taan media karena penya-kit yang dideritanya.

Bukan penyakit kronismemang, tapi sangat me-milukan hati jika dibanding-kan dengan kondisi Acehyang ‘kebanjiran’ rupiah dariPemerintah Pusat. Nurjan-nah, sejak delapan tahunlalu menderita gizi buruk.

Putri ketiga dari pasang-an Cut Ahmad (47) dan Lut-fidah (38) ini, hanya bisa ter-baring lesu di atas ranjangruang Seureune I kamar V,RSUZA Banda Aceh.

“Sudah lebih dua bulankami membawa Nurjannahke RSUZA untuk mendap-at perawatan yang layak,”kata Siswanto SE, Sekretar-is Pimpinan Komunitas Ce-pat Peduli Bangsa (CPB),Kamis (18/4) siang saat dite-mui di ruang perawatan.

Menurut Siswanto, bu-kan pihaknya yang mem-biayai perawatan Nurjan-nah. Sebab, bocah yanglumpuh usai menderita de-mam tinggi, tahun 2005 ini,

dirawat dengan biaya JaminanKesehatan Aceh (JKA).

“Kami hanya membantu bi-aya hidup keluarga Nurjannahdi Banda Aceh dan di kampu-ngnya, Tangse. Rata-rata semi-nggu kita beri bantuan antaraRp.200 sampai Rp.500 ribu,”kata Siswanto.

Saat mendapat perawatandi Puskesmas Tangse, Nurjan-nah terdeteksi menderita giziburuk. Kondisi ekonomi keluar-ganya yang tidak memadai—orang tuanya hanya buruh se-rabutan—membuat bocah initidak bisa mendapat perawa-tan yang lebih baik.

“Tahun 2006 Nur dirujuk keRSU Sigli. Tapi kondisinya takkunjung membaik. Semakin lama semakin kurus saja, hing-ga akhirnya mengalami kelum-puhan seperti ini,” kata Lutfidah,ibu Nurjannah yang selalu me-nemani putrinya ini di RSUZA.Sesekali, Nur ditemani sangayah. Namun karena kebutuh-an keluarga yang cukup besar,apalagi Nur masih memiliki duaorang adik lagi, Cut Ahmad ter-paksa bolak-balik ke Tangse.“Seminggu sekali Bapaknyadatang,” tambah Lutfidah.

Awal Nopember 2010, Ko-ran Rajapost menulis berita

tentang Nurjannah yang terbar-ing lemah di rumahnya denganhanya beralaskan kasur pale-mbang. Berita tersebut mem-bawa berkah bagi Nur dan ke-luarganya. Karena tak lama ke-mudian Yayasan Sambinoemembawanya ke RSUZA.

Tahun 2011, Yayasan Sambinoe membawa Nur ke RSU-ZA untuk mendapat perawatanintensif. Lebih tiga bulan diamendapat perawatan. KondisiNur mulai membaik. Sayang,faktor kemiskinan, setibanyakembali di kampung, membuatbocah ini kembali mengalamikondisi yang buruk.

“Sejak saat itu tubuhnya mengalami kaku hampir di semuabagian (kontrakture). Berat badannya menurun drastis, ting-ga 9 kg. Lalu 5 Maret kami bawake mari,” kata Siswanto me-nambahkan.

Sejak dibawa ke RSUZA,berat badan Nur mulai bertam-bah hingga 2 kg. “Ini perkembangan baik,” kata Siswanto seraya menambahkan, “Dari hasilkonsultasi kami dengan dok-ter, Nurjannah akan menjalanibedah ortopedi sebanyak tigakali untuk mengembalikan kon-disi tubuhnya,” katanya.

Sebelumnya diwacanakanuntuk membawa Nur operasike Jakarta. Namun faktor biaya,terutama untuk menunjang ke-butuhan hidup keluarga yangmendampinginya, ditambahadvis dokter, diputuskan untuktetap dirawat dan dioperasi diBanda Aceh.

Dijenguk Sekda PidieDijenguk Sekda PidieDijenguk Sekda PidieDijenguk Sekda PidieDijenguk Sekda PidieKamis siang, suasana ru-

ang Seureune I kamar V, RSU-ZA Banda Aceh terlihat ramai.Selain empat pasien yang be-rada di ranjang masing-mas-ing, terlihat beberapa perawatdan pengunjung mengelilingiranjang yang berada di sudutkamar. Ranjang tersebut ditempati Nurjannah, pasien pender-ita gizi buruk asal Tangse.

“Baru sekitar dua jam diapindah ke ruang ini. Sebelum-nya di kamar IV. Karena ting-gal sendiri, kami pindahkan kemari biar ada teman,” kata se-orang perawat.

Di sekitar ranjang, terlihat beberapa orang dengan pakaiannecis. Seorang diantaranyaSaid Mulyadi SE, M.Si, Sekre-taris Daerah Pidie. Sambil ber-diri, sesekali tangan Said mem-belai Nurjannah yang hanya bisa terbaring. “Ya. Harus seper-ti itu. Nur harus sering tertawa.Kalau tidak bisa, tersenyumsaja cukup,” kata Said melihatNurjannah yang tersenyum.

Siang itu Said Mulyadi me-mang menyempatkan diri men-jenguk Nurjannah di sela-sela

Siapa Peduli Nurjannah?

kesibukannya menghadiri se-buah acara di Banda Aceh. Said mengaku berempati terhadap penderitaan Nurjannah ini.

“Namun kita hanya bisamembantu secara kemanusiaan. Kita minta untuk ditanga-ni dengan baik. Soal medis, itusangat teknis dan kita serah-kan kepada dokter untukmenanganinya.”

Bagaimana nasib Nurjan-nah selanjutnya? Siswantoberharap semua pihak peduliagar Nurjannah bisa kembalitersenyum. “Kami dari Komu-nitas CPB sangat mengharap-kan kepedulian kita semua un-tuk mendonasikan bantuan-nya bagi kesembuhan Nurjan-nah ini, serta Nurjanah-Nurjan-nah lainnya,” harap Sis.

Donasi, tambahnya, dap-at disalurkan melalui;

Bank Mandiri Syariah,Bank Mandiri Syariah,Bank Mandiri Syariah,Bank Mandiri Syariah,Bank Mandiri Syariah,No.Rekenin: 7044736645,No.Rekenin: 7044736645,No.Rekenin: 7044736645,No.Rekenin: 7044736645,No.Rekenin: 7044736645,a/n: Sunanto qq. Komuni-a/n: Sunanto qq. Komuni-a/n: Sunanto qq. Komuni-a/n: Sunanto qq. Komuni-a/n: Sunanto qq. Komuni-tas Capat Peduli, tas Capat Peduli, tas Capat Peduli, tas Capat Peduli, tas Capat Peduli, atau ke;

BNI Syariah, No. Rek-BNI Syariah, No. Rek-BNI Syariah, No. Rek-BNI Syariah, No. Rek-BNI Syariah, No. Rek-ening: 0290962656, a/n:ening: 0290962656, a/n:ening: 0290962656, a/n:ening: 0290962656, a/n:ening: 0290962656, a/n:Siswanto qq KomunitasSiswanto qq KomunitasSiswanto qq KomunitasSiswanto qq KomunitasSiswanto qq KomunitasCepat Peduli.Cepat Peduli.Cepat Peduli.Cepat Peduli.Cepat Peduli.

Setelah Dua Tahun, Kembali Lagi ke RSUZA Menderiat Gizi Buruk Sejak 2005

NURJANNAHNURJANNAHNURJANNAHNURJANNAHNURJANNAH hanya terbaring diam. Sesekali diatersenyum saat Said Mulyadi mengajaknya bercanda.

Tubuhnya yang kurus berguncang keras kala tawanya pecah.Roman wajahnya yang terlihat senang, menghapus pender-

itaan yang tak lagi meninggalkan bekas, kecuali bobottubunya yang hanya 12 kg. Padahal usianya sudah 13 tahun.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

araaraaraaraara

Nurjannah ditemani ibunya. foto: ist

Page 6: Tabloid Seuramoe Edisi II

TTTTTokohokohokohokohokoh

66666 No.2 Tahun I / April 2013

TANPA TANPA TANPA TANPA TANPA terasa, tahun 2013begitu cepat berlalu. Kini,pasca Ujian Nasional (UN),sekolah-sekolah mulaidisibuki dengan prosespenerimaan calon murid baru.Mulai dari jenjang Tamankanak-kanak (TK) hinggajenjang Sekolah MenengahAtas (SMA) sederajat.

Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga kotaBanda Aceh Syaridin, S.Pd,M.Pd mengatakan, untukproses penerimaan siswabaru pada 2013 ini agakberbeda dengan penerimasiswa baru pada tahunsebelumnya, karena padatahun ada istilah baru yangdisebut dengan PenerimaPeserta Didik Baru (PPDB)tingkat nasional.

Untuk penerimaan siswabaru di setiap jenjang sekolah di Banda Aceh, pendaftarannya akan dibuka setelahUN berakhir. Kalau UN sudahselesai baru bisa dibukapendaftaran baru bagi siswa.

Apakah untuk masukSekolah Dasar (SD) harusada ijazah TK? Syaridinmengatakan untuk masuk keSekolah Dasar sebenarnyatidak mewajibkan harusmemiliki ijazah TK, tapi kalaumemang ada ijazah TK bolehdilampirkan dalam persyara-tan peserta baru.

MKenurutnya, DinasPendidikan Kota tidak pernahmengeluarkan peraturantersebut. “Kita tidak mewajib-kan harus ada ijazah TK yangterpenting peserta baru harusmemenuhi tiga kriteria untukmasuk SD di Banda Aceh,”ujar Syaridin kepadaSeuramoe Informasi.

Ketiga kriteria itu adalahper tama siswa yangmendaftar di sekolah itu harusanak warga setempat, keduawajib umur 7 sampai 12 tahun(minimal 6 tahun), ketigabedasarkan nomor urut yang

duluan mendaftar “Kalau yangmendaftar melebihi pesertayang diterima.”

Syaridin menjelaskan,dari ketiga kriteria tersebut,menyangkut penduduk aslisetempat artinya yangmendaftar di SD daerahtertentu, harus warga yangtinggal di sekitar sekolah ataukecamatan yang bersangku-tan. “Sebagai contoh, SD diKecamatan Meuraxa makaanak-anak di kecamatantersebut yang harus diutama-kan untuk masuk ke sekolahtersebut, setelah anak diMeuraxa tertampung semuabaru bisa menerima siswadari luar kecamatan.

Menyangkut umur, dimana

umur 7 tahunhingga 12 tahun wajib(minimal 6 tahun) harus genap pada hari perta ma tahunpelajaran baru. Kalau setelahmelihat kedua syarat ini calonyang mendaftar dengancalon yang akan diterima,maka kriteria yang akandilihat berikutnya adalahnomor urut pendaftaran, siapayang duluan berhak asalkansarat pertama dan keduasudah terpenuhi.

Menyinggung biayasekolah di Aceh yang gratis,tapi disisi lain masih adakutipan uang di beberapasekolah, Syaridin, menjelas-kan memang sekarangdiharapkan sekolah di KotaBanda Aceh bebas daribiaya, karena bebas darihambatan biaya itu merupa-kan salah satu misi dan visi

Pemerintah melalui Disdikpo-ra Kota Banda Aceh untukmengratiskan biaya sekolah.

Namun, hingga saat iniPemerintah kota Banda Acehbelum mampu memenuhi itusecara sempurna. Bagisekolah-sekolah yang inginpeningkatan mutunya itu lebihcepat, makanya kadang-kadang ada sekolah yangmengutip biaya dari orang tuamurid atau istilahnya “iurankomite” yang disepakati paraorang tua walimurid. IuranKomite ini tidak ada paksaanatau surat edaran dan aturanyang dikelurkan dari DinasPendidikan agar setiapsekolah

harusada iuran komite di sekolah.

Iuran sekolah tergantungpada kesepakatan komitedengan sekolah.

“Makanya, kita lihat adasekolah yang ada, adasekolah yang tidak ada,tentunya masyarakat bisamungkin bisa membanding-kan,” ujar Syaridin sambilmenambahkan, tidak adaperbedaan sekolah yangtidak ada iurannya denganyang menarik iuran. “Kalauistilah uang pembagunan disekolah itu tidak ada, kecualisekolah-sekolah yang kitakususkan,”ungkapnya lagi.

Pengaruh RSBIPengaruh RSBIPengaruh RSBIPengaruh RSBIPengaruh RSBIMenyingung pengaruh

penghapusan RSBI terhadapdunia pendidikan di BandaAceh. Menurut Syaridinpenghapusan RSBI ini tidakmempengaruhi mutu pendidi-kan yang sudah ada,

sebenarnya sekolah RSBI diKota Banda Aceh sebelumadanya program itu sekolahitu telah unggul dan sudah lebih bagus dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya.

Tapi setelah ada programRSBI ini dari Kementrian Pendidikan, dilihat ada persyara-tan untuk dikembangkan menjadi sekolah RSBI, maka terpilihlah beberapa sekolah diBanda Aceh. adalah SD 67,kalau SMP yang terpilih SMP1, SMP 6 dan SMP 19, sedangkan tingkat SMA yangterpilih SMA 2, dan SMK 1,2,3.

Sebelum dikembangkanmenjadi sekolah RSBI, SMP1 memang sudah melakukanseleksi penerimaan pesertadidik baru, kalau masyarakatKota Banda Aceh sudah tahubagaimana proses pendafta-ran untuk masuk SMPN 1.

“Sampai sekarang SMP1 kita berlakukan sepertidulu sebelum RSBI ini ada,penerimaan siswa baruuntuk jenjang SMP, SMA itu

juga diserahkan kepadadaerah apakah meng-gunakan sistem seleksi nilaiujian nasional atau mau dites.Untuk SMP 1, SMP 6 danSMP 19 itu akan kita seleksi,meskipun RSBI-nya sudahtidak ada lagi, karena daripertama SMP 19 Perconto-han dari pertama SMP itusudah diprogramkan sekolahunggul daerah, jadi kita inginmencari format dengan sistimseperti ini apakah hasilnyabagus atau tidak, teryata kitadapat buktikan bahwa SMP19 Percontohan lebih ung guldari SMP lainnya,” katanya.

Keunggulan SMP 19Percontohan ini bukan karenabekas sekolah RSBI, kataSyaridin. Namun karenamemang dari dulu sekolah inidasarnya seperti itu, kelebi-han dari SMP 19 ini adalahdari sistim perekrutansiswanya, kalau kualitas guru

di Banda Aceh, Syaridinmenilai sama semua. Hanya,yang membedakan sistempembelajarannya, disampingbelajar sesuai dengankurikulum ada juga program-program khusus.

Fasilitas ITFasilitas ITFasilitas ITFasilitas ITFasilitas ITKetika ditanya soal IT di

sekolah yang banyak tidakberfungsi, Syaridin menjelas-kan, kalau untuk SMP padaumunnya memiliki Lab,namun, fasilitas dan perala-tannya mungkin ber beda-beda, masih perlu peningka-tan dan perlu penambahan.Kemudian kembali pada gurusebagai sumber daya, apakah dia mampu menggunakan atau tidak, yang jelas labini perlu peningkatan.

Untuk Banda Aceh adajaringan komputer khususuntuk sekolah, hanya bebera-pa titik saja yang belum terpenuhi seperti Gampong Jawa, karena di situ ada SMP12,SMA 6, SMA 13 dan SMP11Lamjabat itu be lum ada jaringannya. “Tahun ini kita sudah programkan akan dibangun tower kusus jaringaninternet sekolah. Sedangkansekolah lain sudah ada tinggal sekolah saja yang harusmemanfaatkan jaringan itu.”

Syaridin menghimbaubahwa penerimaan pesertadidik baru untuk Kota BandaAceh, agar tidak ada satu sekolah pun di Banda Aceh menerima murid baru sebelumUN berakhir. Sehingga orangtua dari calon peserta didikbaru tidak perlu harus kawatirtentang pendaftaran anaknyauntuk melanjutkan ke jenjangsekolah yang lebih tinggi.

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan tertampung semuanya di sekolah-sekolahyang ada di Banda Aceh,baik SD, SMP maupun SMA,”tegas Syaridin. dedy

SETIAP tahun ajaran baru, orang tua selalu kelimpungan memikirkan berbagai persoalanyang muncul. Dari mulai biaya, usia anak yang harus genap enam tahun disaat peneri-

maan, hingga berbagai test yang dilakukan pihak sekolah.Tentu saja, semua persyaratan yang muncul tahunan ini, menimbulkan keresahan.

Konon lagi ada indikasi kesengajaan untuk ‘meraup’ keuntungan semata. Soal usia,misalnya. Menjadi aneh karena tanggal lahir bukan kita yang tentukan, kecuali jika melalui

proses operasi caesar.“Jika memang usia anak tidak boleh kurang, meski hanya dua bulan misalnya,

pemerintah harus mengeluarkan instruksi agar semua orang tua melahirkan anaknyapada bulan Juni. Sehingga setiap tahun ajaran baru semua siswa baru berusia genap

enam tahun,” kata Samsidar, orang tua siswa yang kebetulan anaknya lahir di bulan April.Belum lagi soal test, yang terkesan mengada-ada, termasuk harus ada izazah TK.

“Kalaulah semua orang tua mampu menyekolahkan anaknya di TK. Kalau yang tidakmampu bagaimana,” tambahnya.

Untungnya, pihak Disdik telah mengeluarkan aturan baru. Di Banda Aceh, misalnya,untuk tahun ajaran baru ini (2013), tidak ada lagi test pada penerimaan siswa baru. Ini

tentunya melegakan.Bagaimana seharusnya proses penerimaan siswa baru? Haruskah ada izazah TK?

Bagaimana soal usia yang harus genap pada saat penerimaan, tidak boleh kurang,meski hanya dua bulan?

Masuk SD Siswa Harus Penuhi Tiga Kriteria

Tahun Ajaran Baru, Aturan Baru○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin

“Yang pasti, semua peserta didik baru yang ingin

melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan

melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan

melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan

melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan

melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi akan

tertampung semuanya di sekolah-sekolah yang

tertampung semuanya di sekolah-sekolah yang

tertampung semuanya di sekolah-sekolah yang

tertampung semuanya di sekolah-sekolah yang

tertampung semuanya di sekolah-sekolah yang

ada di Banda Aceh, baik SD, SMP maupun SMA.”

ada di Banda Aceh, baik SD, SMP maupun SMA.”

ada di Banda Aceh, baik SD, SMP maupun SMA.”

ada di Banda Aceh, baik SD, SMP maupun SMA.”

ada di Banda Aceh, baik SD, SMP maupun SMA.”

Kadisdikpora Kota Banda Aceh,

Kadisdikpora Kota Banda Aceh,

Kadisdikpora Kota Banda Aceh,

Kadisdikpora Kota Banda Aceh,

Kadisdikpora Kota Banda Aceh,

Syaridin, S. Pd. M. PdSyaridin, S. Pd. M. PdSyaridin, S. Pd. M. PdSyaridin, S. Pd. M. PdSyaridin, S. Pd. M. Pd

Page 7: Tabloid Seuramoe Edisi II

WWWWWawancaraawancaraawancaraawancaraawancara

77777

UN Bukan Satu-satunyaPenentu Kelulusan

No.2 Tahun I / April 2013

Lagi pula, materi soalUN, diperkirakan tidak jauhberbeda dengan kisi-kisiyang sudah dipublikasikanKemdikbud kepada gurudan siswa. Karenanya,siswa tidak perlu dihantuikekhawatiran tidak lulusUN. Begitu juga denganguru dan orang tua murid,tidak perlu khawatir berlebi-han.

Menyangkut peluangkelulusan di Aceh untukjenjang SMA pasca UjianNasional lalu, timSeuramoe Informasi Gitobersama Yunus Rahmadmenjumpai Ketua PanitiaPelaksana UN di ProvinsiAceh, Drs Laisani, M. Si.

Berikut hasil wawan-cara di sela-sela kesibu-kannya memantau UN diSMK 5 Banda Aceh:

Seuramoe: Bagai-Seuramoe: Bagai-Seuramoe: Bagai-Seuramoe: Bagai-Seuramoe: Bagai-mana pelaksanaan UNmana pelaksanaan UNmana pelaksanaan UNmana pelaksanaan UNmana pelaksanaan UNsecara umum di Aceh?secara umum di Aceh?secara umum di Aceh?secara umum di Aceh?secara umum di Aceh?

Drs Laisani: UntukAceh, Secara menyeluruhberjalan lancar. Panitia UNtelah mensosialisasikanjauh-jauh hari sebelum hari-H, ke tingkat kabupaten/kota tentang syarat kelulus-an peserta UN. Kita sudahsosialisasikan karena inisangat penting untuk diikutidan diketahui oleh seluruhpeserta, sehingga penye-lenggaraan UN bisaberjalan dengan lancar danmemperoleh hasil yangbaik.

Seuramoe: ApaSeuramoe: ApaSeuramoe: ApaSeuramoe: ApaSeuramoe: Apasyarat untuk bisa lulussyarat untuk bisa lulussyarat untuk bisa lulussyarat untuk bisa lulussyarat untuk bisa lulusUN?UN?UN?UN?UN?

Drs Laisani: Pesertadidik dinyatakan lulus UNapabila nilai rata-rata darisemua mata pelajaranyang di UN-kan Nilai Akhir(NA) mencapai palingrendah 5,5 dan nilai setiapmata pelajaran palingrendah 4,0.

Seuramoe: Apa UNSeuramoe: Apa UNSeuramoe: Apa UNSeuramoe: Apa UNSeuramoe: Apa UNsyarat mutlak untuksyarat mutlak untuksyarat mutlak untuksyarat mutlak untuksyarat mutlak untuklulus UN?lulus UN?lulus UN?lulus UN?lulus UN?

Drs Laisani: Hasil UNbukan satu-satunyapenentu kelulusan, tetapikelususan siswa jugaditambah dengan nilaikeseharian di sekolahseperti nilai rapot dan nilaiujian sekolah sebesar 40persen ditambah hasil UN60 persen.

Nilai akhir diperoleh darigabungan nilai sekolah darimata pelajaran yangdiujikan secara Nasionaldengan nilai UN, denganpembobotan 40 persenuntuk nilai sekolah ditam-bah 60 persen nilai UN.Nilai Sekolah/Madrasahadalah gabungan dari rata-rata nilai rapot dan nilaiUjian Sekolah/Madrasah.

Naskah soal UNberbeda untuk setiappeserta dalam satu ruangdengan tingkat kesulitanyang sama (20 paketnaskah soal ) untukUN SMP/MTs,SMA/MA, SMK,progam paketC. Adapununtukprogam

paket B, SMPLB, SMALB,naskah soal UN ada limaPaket.

Seuramoe: Bagaim-Seuramoe: Bagaim-Seuramoe: Bagaim-Seuramoe: Bagaim-Seuramoe: Bagaim-ana sistem UN tahunana sistem UN tahunana sistem UN tahunana sistem UN tahunana sistem UN tahunini?ini?ini?ini?ini?

Drs Laisani: Mulai tahunini naskah soal UN denganlembar jawaban tidakterpisah. Jika pada tahunlalu peserta didik dapatmenggunakan lembarjawaban temannya karenaterpisah, mulai tahun ininaskah soal denganlembar jawaban UN(LJUN) merupakansatu kesatuansehingga tingkatkecurangandiperkirakansangat tipis.

Seuramoe:Seuramoe:Seuramoe:Seuramoe:Seuramoe:BagaimanaBagaimanaBagaimanaBagaimanaBagaimanamembeda-membeda-membeda-membeda-membeda-kan soalkan soalkan soalkan soalkan soaldandandandandanlembarlembarlembarlembarlembarjawaban?jawaban?jawaban?jawaban?jawaban?

DrsLaisani:Naskahsoal danlembarjawaban UNmeng-gunakansistembar-

BERBAGAIBERBAGAIBERBAGAIBERBAGAIBERBAGAI persoalan yang muncul dalam pelaksanaan Ujian Na- persoalan yang muncul dalam pelaksanaan Ujian Na- persoalan yang muncul dalam pelaksanaan Ujian Na- persoalan yang muncul dalam pelaksanaan Ujian Na- persoalan yang muncul dalam pelaksanaan Ujian Na-sional (UN) tahun 2013 ini, diharapkan tidak mempengaruhi mentalsional (UN) tahun 2013 ini, diharapkan tidak mempengaruhi mentalsional (UN) tahun 2013 ini, diharapkan tidak mempengaruhi mentalsional (UN) tahun 2013 ini, diharapkan tidak mempengaruhi mentalsional (UN) tahun 2013 ini, diharapkan tidak mempengaruhi mental

para anak didik peserta UN untuk bisa lulus dengan baik. Karena,para anak didik peserta UN untuk bisa lulus dengan baik. Karena,para anak didik peserta UN untuk bisa lulus dengan baik. Karena,para anak didik peserta UN untuk bisa lulus dengan baik. Karena,para anak didik peserta UN untuk bisa lulus dengan baik. Karena,jika para siswa bisa belajar dengan baik sehari-hari di sekolah, plusjika para siswa bisa belajar dengan baik sehari-hari di sekolah, plusjika para siswa bisa belajar dengan baik sehari-hari di sekolah, plusjika para siswa bisa belajar dengan baik sehari-hari di sekolah, plusjika para siswa bisa belajar dengan baik sehari-hari di sekolah, plus

di rumah bahkan les di luar sekolah.di rumah bahkan les di luar sekolah.di rumah bahkan les di luar sekolah.di rumah bahkan les di luar sekolah.di rumah bahkan les di luar sekolah.○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

code, LJUN dengannaskah UN menjadi satudan terdapat barcode yanghanya bisa dibaca olehoperator koreksi UN.

Seuramoe: BerapaSeuramoe: BerapaSeuramoe: BerapaSeuramoe: BerapaSeuramoe: BerapaBanyak peserta yangBanyak peserta yangBanyak peserta yangBanyak peserta yangBanyak peserta yangikut UN tahun ini?ikut UN tahun ini?ikut UN tahun ini?ikut UN tahun ini?ikut UN tahun ini?

Drs Laisani: Jumlahpeserta UN seluruh Acehsebanyak 61.395 siswajenjang pendidikan SMA,MA, SMK, SMALB, danPaket C yang mengikutiUjian Nasional 2013.Persiapan penyelengga-raan UN tahun 2013 untukjenjang sekolah menengahdi Aceh sudah selesai, dansiap dilaksanakan sejak15-18 April. Sedangkantingkat SMP/MTs sederajat

dilaksanakan pada Senin22 April dan UN untuk SDtanggal 6 Mai mendatang.

Data terakhir jumlahpeserta UN dari 733sekolah di Aceh sebanyak61.395 peserta, masing-masing untuk SMA seban-yak 44.937 orang, MAsebanyak 12.101 orang,SMALB sebanyak 64orang, Paket C sebanyak2.724 orang dan Paket CKejuruan sebanyak enamorang.

Seuramoe: Se-Seuramoe: Se-Seuramoe: Se-Seuramoe: Se-Seuramoe: Se-benanya siapa sajabenanya siapa sajabenanya siapa sajabenanya siapa sajabenanya siapa sajayang terlibat dalamyang terlibat dalamyang terlibat dalamyang terlibat dalamyang terlibat dalammenyukseskan UN?menyukseskan UN?menyukseskan UN?menyukseskan UN?menyukseskan UN?

Drs Laisani: Adabeberapa steakholder yangmensukseskan pelaksan-aan UN. Antara lain,

Mendiknas, BSNP,Kepala Daerah, Dinas

Pendidikan danMapenda yangada di daerah,satuan pendidi-kan, Polri, gurupanitiapelaksanaUN, orangtua siswa,dan siswaitu sendiri. *

Hasil UN bukanHasil UN bukanHasil UN bukanHasil UN bukanHasil UN bukansatu-satunya penen-satu-satunya penen-satu-satunya penen-satu-satunya penen-satu-satunya penen-

tu kelulusan, tetapitu kelulusan, tetapitu kelulusan, tetapitu kelulusan, tetapitu kelulusan, tetapikelususan siswakelususan siswakelususan siswakelususan siswakelususan siswa

juga ditambah den-juga ditambah den-juga ditambah den-juga ditambah den-juga ditambah den-gan nilai kesehariangan nilai kesehariangan nilai kesehariangan nilai kesehariangan nilai keseharian

di sekolah sepertidi sekolah sepertidi sekolah sepertidi sekolah sepertidi sekolah sepertinilai rapot dan nilainilai rapot dan nilainilai rapot dan nilainilai rapot dan nilainilai rapot dan nilai

ujian sekolah sebe-ujian sekolah sebe-ujian sekolah sebe-ujian sekolah sebe-ujian sekolah sebe-sar 40 persen ditam-sar 40 persen ditam-sar 40 persen ditam-sar 40 persen ditam-sar 40 persen ditam-

bah hasil UN 60bah hasil UN 60bah hasil UN 60bah hasil UN 60bah hasil UN 60persen.persen.persen.persen.persen.

Page 8: Tabloid Seuramoe Edisi II

WWWWWarisanarisanarisanarisanarisan

88888 No.2 Tahun I / April 2013

AGIAGIAGIAGIAGI masyarakatAceh, sirih (ranub)mempunyai ba-nyak kegunaan,selain untuk kebu-tuhan yang berka-

itan dengan sosial-budaya ju-ga kesehatan. Itulah mengapasirih menjadi tanaman andalan.

Sirih mempunyai nilai yangsangat tinggi, baik dari segiestetika atau keindahan, segietika atau kesopanan, segi ke-sehatan, perekonomian danyang terpenting, bagi masya-rakat Aceh, o’en ranub atau sir-ih dianggap sebagai lambangkemuliaan. Maka tak heran jikarangkaian sirih selalu hadirdalam setiap menyambut ke-datangan tamu, baik secararesmi maupun tamu biasa.

Masyarakaat Aceh me-mandang ranub sebagai sim-bol dalam penyampaian pe-san yang mempunyai nilai so-sial yang sangat tinggi dalamkehidupan yang merupakancerminan dari sikap prilakumasyarakat.

Masyarakat Aceh umum-nya sangat mengenal tana-man yang disebut ranub ini. Se-bagian masyarakat gemarmengunyah ranub, tidak terke-cuali anak-anak, remaja, dew-asa dan orang tua. Mereka me-nga nggap ranub sebagai obat, seperti untuk penguat gigiatau pencegah kerusakan pada gigi, menghilangkan bau mulut, menghilangkan keputihan,mengharumkan badan, mem-bersihkan mata, obat batukdan lain-lain. Ditinjau dari segimanfaat, daun ranub sungguhsangat me ngagumkan. Na-mun tanaman yang berkasiatini juga mempunyai efek samp-ing yang ti dak baik apabiladikonsumsi dengan cara yangberlebihan. Karena pada daunranub memi liki kandunganyang luar biasa terutama se-bagai antiseptik dan antibiotik,maka untuk peng gunaan daunranub ini hendak nya janganberlebihan sehingga tidakmenimbulkan efek negatif.

Oleh Dr. Rahmawati ZainunOleh Dr. Rahmawati ZainunOleh Dr. Rahmawati ZainunOleh Dr. Rahmawati ZainunOleh Dr. Rahmawati Zainun

Ranub (Sirih), LambangPemulia Masyarakat Aceh

O’en RanubO’en RanubO’en RanubO’en RanubO’en Ranub atau Sirih, bagi masyarakat Aceh atau Sirih, bagi masyarakat Aceh atau Sirih, bagi masyarakat Aceh atau Sirih, bagi masyarakat Aceh atau Sirih, bagi masyarakat Acehmemiliki arti penting. Hampir di setiap sendimemiliki arti penting. Hampir di setiap sendimemiliki arti penting. Hampir di setiap sendimemiliki arti penting. Hampir di setiap sendimemiliki arti penting. Hampir di setiap sendi

kehidupan masyarakat Aceh, selalu bersentu-kehidupan masyarakat Aceh, selalu bersentu-kehidupan masyarakat Aceh, selalu bersentu-kehidupan masyarakat Aceh, selalu bersentu-kehidupan masyarakat Aceh, selalu bersentu-han dengan sirih. Sirih mempunyai makna luashan dengan sirih. Sirih mempunyai makna luashan dengan sirih. Sirih mempunyai makna luashan dengan sirih. Sirih mempunyai makna luashan dengan sirih. Sirih mempunyai makna luas

dan unsur spesifik terhadap hal-hal yangdan unsur spesifik terhadap hal-hal yangdan unsur spesifik terhadap hal-hal yangdan unsur spesifik terhadap hal-hal yangdan unsur spesifik terhadap hal-hal yangberkaitan dalam ikatan sosial.berkaitan dalam ikatan sosial.berkaitan dalam ikatan sosial.berkaitan dalam ikatan sosial.berkaitan dalam ikatan sosial.○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

B Lambang KemuliaanLambang KemuliaanLambang KemuliaanLambang KemuliaanLambang KemuliaanMenurut masyarakat Aceh,

ranub merupakan tanda kehor-matan atau lambang kemulia-an pada saat menerima tamu.Ketika tamu datang selalu dis-uguhkan ranub sebagai tandapemuliaan, bila kedatangan ta-mu tidak disertakan dengan su-guhan ranub, maka dapat di-simpulkan atau pertanda bah-wa tuan rumah tidak senang dengan kehadiran tamu tersebut.

Ranub sebagai lambangpemuliaan karena pada ranubterdapat kapur, pinang, gambiryang semuanya ini mempun-yai rasa lembut, sehingga darike empat macam unsur ini set-elah dikunyah, warnanya akanberubah menjadi satu warna(ranub berwarna hijau, kapurputih, gambir oranye dan pi-nang kuning), dari keempatwarna yang berbeda ketikadikunyah berubah menjadisatu warna, yaitu merah, saturasa dan satu bentuk.

Jadi makna yang terkand-ung dari penggunaan keem-pat macam bahan tersebutmelambangkan keakraban,persatuan. Artinya orang Acehsangat senang menganggaptali persahabatan itu hendakn-ya dapat dijadikan tali persau-daraan, maka melalui ranubdapat disimbolkan sebagai artikemuliaan di antara sesama.

Tidaklah mengherankan ji-ka orang Aceh pada saat inginmemulai pembicaraan selaludilakukan dengan suguhanserta mengunyah ranub seba-gai pembuka kata, biasanyaranub merupakan unsur yangpaling terdepan ketika hendakmenerima tamu, baik tamu ya-ng bersifat resmi maupun tamubiasa yang datang ke rumah.

Lambang KeseriusanLambang KeseriusanLambang KeseriusanLambang KeseriusanLambang KeseriusanPada saat seseorang hen-

dak melamar seorang gadis,sebelum membuka pembicar-aan terlebih dahulu disuguhkanranub. Setelah memakan ra-nub baru memulai membicar-akan maksud dan tujuan darikedatangan.

Ranub merupakan lamba-ng penghubung pembicaranantara kedua belah pihak. Tan-pa ranub tidak lengkap untukmengutarakan maksud. Jadiseperangkat ranub tersebut di-simbolkan sebagai lambangkeseriusan untuk mengungka-pkan hasrat yang diinginkanterhadap seorang gadis untukdipersunting sebagai istri. Ma-ka ranub merupakan sesuatuyang sangat penting dan mempunyai nilai yang sangat tinggi.

Ketika seorang gadis hen-dak dilamar pihak keluarga an-ak muda sebagai calon lintobaro, maka pihaknya harusmembawa seperangkat ranubdengan dibungkus kain ber-warna kuning yang biasanyaditempatkan di dalam ceurana,ini merupakan tanda kehorma-tan. Seperangkat ranub terse-but harus benar-benar utuhdalam semua elemen-elemenyang ada, karena jika adasalah satu elemen atau unsurranub ini ada yang kurang, itudianggap sebagai ketidaksia-pan untuk mengungkapkanmaksud dan tujuan.

Pada ranub jika kita tinjauada beberapa unsur yang da-pat diambil, masyarakat Acehmempercayai bahwa ranubmempunyai unsur perdama-ian, persahabatan, persatuan,kesehatan, ekonomi dan ke-cantikan (keindahan). Dalamistilah etnologi ranub diyakinimengandung kekuatan gaib,karena itu suguhan ranub pent-ing sekali dalam menjalankanupacara-upacara adat, misal-nya dalam adat perkawinan,mulai dari tahap awal, yaitu ta-hap jak meulakee sampaipesta perkawinan, selalu di-awali dengan bawaan ranubsebagai pembuka kata danlambang pemulian.

Ranub tidak bisa diganti de-ngan apapun walaupun di da-lam adat perkawinan tersebutsudah terjadi pergeseran, jadiada hal-hal yang bagaimana-pun juga di dalam adat perkaw-inan tersebut mutlak tidak bisadigeser atau diganti, karenaranub dalam masyarakat Acehsudah menjadi suatu kebi-asaan yang telah melekatpada kehidupan masyarakat.

Ada beberapa macam na-ma dan susunan dari ranub se-bagai simbol bagi masyarakat.Diantaranya ranub koeng ha-ba, ranub guci (ranub penyam-butan tamu-tamu agung), ranubintat tanda, ranub bate, ranubmeurante, semua itu sebagaisimbol kehormatan. Setiap ta-mu yang datang dimuliakandengan suguhkan ranub. Jadiranub sangat menentukan se-bagai jamuan istimewa terha-dap harga diri seseorang. Ka-lau pada acara kunjungan ta-

mu kenegaraan setelah acaraselesai biasanya ranub terse-but dibagi-bagikan kepada ke-luarga, kerabat, para tamu ke-hormatan tadi sebagai tandapersahabatan yang erat.

Tapi kalau ranub dalamacara pesta perkawinan bia-sanya dibagi-bagikan sekali-gus bersamaan dengan bawa-an hantaran yang berupa kue-kue dan sebagainya. Bagi ya-ng mendapat kiriman tersebutberhak datang ke rumah darabaro untuk temethuk (memberi-kan uang sebagai balasan)kepada dara baro.

Penyampai PesanPenyampai PesanPenyampai PesanPenyampai PesanPenyampai PesanDipandang dari segi etika

atau kesopanan,,,,, ranub bisamenggantikan sebagai pesanbahwa suatu ketika seseorangtidak dapat menerima keda-tangannya, karena dianggapkurang tepat. Misal seorang is-tri ketika sedang suaminyatidak ada di rumah, namun diakedatangan seorang sahabatsuami. Setelah mempersilah-kan tamunya untuk masuk kerumah, lalu dia mengangkat se-lembar daun ranub di atas ta-lam untuk diberikan pada tamu-nya yang datang.

Ini artinya daun ranub terse-but menyimbolkan pesan ya-ng tersurat pemilik rumah tidakmenerima kedatangannya, at-au kedatangannya pada saatitu sangatlah tidak tepat.

Dipandang dari segi esteti-ka atau keindahan, ranub bisamemberikan keindahan bagikaum wanita sebagai pemer-ah bibir. Namun jika dipandangdari segi perekonomian tidakkalah menarik. Ditinjau dari se-gi keuangan, ranub mampu menjadi posisi yang sangat men-janjikan, karena bagi sebagi-an masyarakat, ranub dapatmenambah pemasukan keua-ngan keluarga sekaligus mem-bantu suami. Masyarakat yangmembutuhkan ranub, biasanyapada saat bulan musim perka-winan akan membelinya.

Kebutuhan akan ranub me-ningkat tajam. Maka hampir disetiap pekarangan rumah ma-syarakat Aceh terdapat tana-man atau tumbuhan ini. Di satusisi sebagai tanaman pelind-ung dari polusi, namun di sisilain penambah pendapatankeluarga.

Ranup koeng haba dalamtahapan prosesi adat perkawi-nan merupakan urutan dari la-ngkah setelah tahapan jak me-ulakee (melamar), setelah jakmeulakee maka tibalah saat-nya acara ba ranub koeng ha-ba (ranub pertunangan).

Ranub koeng haba atau si-rih pertunangan ini dimaksud-kan sebagai tanda meminangsecara resmi. Dalam upacaratersebut, pihak keluarga gadisatau calon dara baro member-itahukan dan sekaligus men-gundang orang tua kampung,yaitu geuchik dan Teungku Sa-goe serta tokoh masyarakatlainnya beserta istri, supayapada hari dan tanggal yang te-lah ditetapkan kedua belahpihak pada acara jak meula-kee yang lalu, hadir ke rumah.

Demikian pula turut diun-dang sanak keluarga yangdekat dan para tetangga. Mak-sud dan tujuannya adalah un-tuk menunggu rombongan utu-san pihak keluarga anakmuda sebagai calon linto barodan sekaligus mendengarkanpembicaraan-pembicaraankedua belah pihak.

Pihak keluarga gadis padasaat acara tersebut memper-siapkan hidangan makanandan minuman ringan, kebiasa-an dari acara ba ranub koenghaba ini dilaksanakan padatanggal 6 sampai 14 hari bulanmenurut perhitungan tahun Hij-riah, pada saat matahari naik(antara jam 08.00 sampai 12.00),mengambil sempena untukmempermudah, keberkatandan kebahagiaan. Sesuai de-ngan janji dan waktu yang te-lah disetujui kedua belah pihak.

Bak Ranub. seuramoe/amiruddin

Page 9: Tabloid Seuramoe Edisi II

99999No.2 Tahun I / April 2013

Maka pada hari yang telahditetapkan serombongan utu-san dari pihak keluarga anakmuda berkunjung ke rumah or-ang tua anak gadis, yang terdi-ri dari seulangkee, geuchik, Te-ungku sagoe, imum meunasahdan orang-orang yang layakdiikutsertakan. Di sana mere-ka dinantikan keluarga gadis,Geuchik, Teungku Sagoe danorang-orang yang patut sertasanak keluarga.

Dalam acara adat yangberlangsung di serambi mukapihak tamu yang diwakilkanseulangkee menyampaikansecara adat resam mengenaimaksud kedatangannya, yak-ni untuk melamar anak gadisdi rumah tersebut. Sedangkandari pihak tuan rumah yang di-wakilkan Geucyik atau Teung-ku Sagoe juga menyampaikanpernyataan persetujuan dariahli bait. Setelah itu pihak seu-langkee menyerahkan ranubkoeng haba atau sirih pertunan-gan yang dibawanya, berben-tuk ranub bersusun, pinang bercelup dengan serba kelengka-pannya yang beraneka corak.Sebagai tanda pertunangandiserahkan sejenis perhiasanemas yang akan dipakai ca-lon dara baro selama masapertunangan.

Mengenai perhiasan emastersebut diikrarkan suatu per-janjian tertentu. Lazimnya beru-pa hibah dan kadang-kadangsebagai jaminan atas pertu-nangan. Bila sepanjang masapertunangan terjadi persel-ingkuhan dari pihak gadis se-bagai calon dara baro, makapihaknya berhak mengembali-kan perhiasan tersebut den-gan jumlah ganda, dan seba-liknya yang memutuskan per-tunangan tersebut dari pihakanak muda calon linto baro,maka perhiasan tersebut akanmenjadi milik si gadis sepenu-hnya, karena kesalahan timbuldari pihak anak muda.

Dari pihak calon linto baromengikut sertakan seulang-kee, dan orang tua kampungdengan membawa sedikit bun-gong jaroee berupa pengan-an, kue-kue khas, ranup dalambatee yang dibawa dalam cer-ana yang telah dirangkai, se-bentuk perhiasan emas, bakalbaju dan kain sarung sebagaitanda. Dalam upacara ini ked-ua belah pihak merundingkantentang:1.Jeunamee (emaskawin) 2.Waktu yang baik un-tuk pelaksanaan ghatib (meni-kah) dan waktu pesta dan lain-lain yang dirasa perlu sehubun-gan dengan upacara berlang-sungnya pesta perkawinan.

Dalam upacara tersebut di-tentukan pula mengenai jumlahjeuname atau mahar dan syar-at-syarat lain yang menyangkutadat resam. Setelah masa per-tunangan berjalan sebagaima-na kata sepakat dari kedua pi-hak dan semua yang hadir saatitu, maka tibalah saatnya ghat-ib atau pernikahan.

Pengamatan peneliti darihasil wawancara dengan salahsatu informan Bapak H. M. Ali

Akbar di lokasi yang berbedapada akhir Januari 2006, me-nunjukkan benar adanya bah-wa dalam acara ranub koenghaba bagi masyarakat Acehmerupakan hal yang sangatpenting, karena sudah men-jadikan bahagian kebiasaandalam adat istiadat.Sebab itudi setiap upacara yang berla-ngsung baik secara resmi mau-

pun dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan ranub mutlakadanya dan tidak dapat digan-tikan dengan apapun juga.

Ranub bagi masyarakatAceh merupakan simbol per-sahabatan dan pemuliaan. Da-lam Adat perkawinan emasdan ranub menjadi perumpam-aan dua sejoli yang tidak dap-at dipisahkan, ibarat emas ad-

alah linto baro sedangkan ranubatau sirih adalah dara baro.

Ranub dapat juga disimbol-kan ke dalam bahasa non-verbalsebagai rasa suka, atau tidak te-pat waktu, bahkan sebagai cer-minan untuk menyuruh pulangseseorang secara tidak lang-sung. Sedangkan fungsi dariranub tergantung pada masing-masing aspek ranub tersebut.

Setiap pesan yang tersirat dalamtampilan ranub atau sirih ini mempunyai makna yang terkandungdi dalamnya, makna tersebut san-gatlah berpengaruh terhadaplambang pemuliaan bagi masya-rakat Aceh baik pada unsur nilai,norma dan kebiasaan dalam bu-daya masyarakat Aceh.

Apa manfaat keranjang bekas?Banyak. Selain untuk keranjang sampah, bisa juga

digunakan menjadi media untuk tanaman obat dipekarangan. Seperti yang dipraktekkan para santri diPesantren Darul Faizin, Desa Kiran Baroh, JangkaBuya, Pidie Jaya.

Akhir tahun 2012 lalu, tim Seuramoe Informasimelakukan kunjungan ke kompleks pesantren yangdipimpin Tgk. H. Imran. Ditemani beberapa unsur dariDishubkominfo Pijay dan tim dari BRI, kami tiba dilokasi yang berjarak sekitar 150 KM dari Banda Acehini.

Memasuki halaman pesantren, mata kami disejuk-kan pemandangan jajaran sekitar 500 keranjang berisitanaman jehe yang tersusun rapi di halaman pesantrenyang tidak begitu luas.

Ya! Pesantren ini memang sedang menggalakkanbudidaya jahe di pekarangan dengan menggunakankeranjang sebagai medianya.

“Ada sekitar 500 keranjang jahe yang dikelola olehpara santri di pesantren Darul Faizin ini,” kata Tgk. H.Imran.

Budidaya jahe terbilang tidak sulit. Namun membu-tuhkan waktu yang lumayan panjang untuk dapatdipanen. Rata-rata berusia sembilan bulan, baru jahe-jahe ini dapat dipanen.

“Satu keranjang biasanya rata-rata menghasilkan10 - 20 kg jahe,” kata H. Imran.

Pesantren ini menerapkan sistem pengelolaantanaman jahe mereka pada para santri. “Setiap santridiberi tugas merawat 10 keranjang tanman jahe. Darimulai menanam, memupuk, merawat sehari-hari,hingga nanti saat memanen,” kata Imran.

Dalam kunjungan tersebut tim Seuramo Informasimendapat masukan tentang rencana BRI cabang PidieJaya yang akan membantu masyarakat untuk budi-daya jahe di Pidie Jaya.

“BRI akan mengucurkan dana bagi yang inginmembudidayakan jahe, dalam bentuk modal. Modaltersebut dapat digunakan untuk membeli keranjang,

bibit jahe dan pupuk organik. Pengembaliannya nantisetelah panen tiba,” kata Jamil, dari BRI Pidie Jaya.

Rizal Mahfud, Kepala Dinas PerhubbudparkominfoPidie Jaya mengaku, selama ini pihaknya menjadimediator antara masyarakat yang hendak melakukanbudidaya jahe dengan pihak-pihak terkait.

“Termasuk meminta pihak BRI untuk mengucur-kan modal usaha bagi yang ingin membudi dayakanjahe, serta untuk pemasaran jahe selanjutnya,” kataRizal.

Dalam melakukakan budi jaya jahe, Tgk. Imrandan para santri mendapat bantuan dan penyuluhandari Fauzi, wiraswastawan yang mempunyai komit-men untuk membantu santri-santri dayah untukmembudidayakan jahe dalam keranjang.

Sebelumnya Fauzi telah mencoba di desa KiranMancang sebagai proyek percontohan. Namunkarena kurang baik hasilnya, Fauzi mencoba lagi danakhirnya budidaya tersebut juga mendapat dukungandari Geuchik dan PKK Desa Kiran Baroh.

Fauzi berharap pihak-pihak terkait, seperti DinasPertanian Pijay, dapat memberikan bantuan dan dapatmenjadi pembina langsung bagi budidaya jahe diPesantren Darul Faizin.

“Mungkin berupa bantuan dalam bentuk bibit,termasuk bibit unggul yang susah didapatkan parasantri,” harap Imran.

Begitu juga pihak BRI, tambahnya, hendaknyajangan menghentikan rencana bantuan modal usahabagi petani jahe, termasuk para santri Darul Faizinyang ada di Kiran Baroh tersebut, agar budi daya jahedengan pemanfaatan pekarangan benar-benar adahasilnya.

“Jadi masyarakat, khususnya para santri, disamping bisa menjadi pilot proyek bagi masyarakatsetempat, juga bisa menambah pemasukan untukbiaya hidup para santri,” lanjut Fauzi yang dikonfirmasilewat telpon.

asriasriasriasriasri

Hasil Penelitian untukMencapai Gelar Doktor

LingkunganLingkunganLingkunganLingkunganLingkungan

Memanfaatkan Pekarangandengan BUDIDAYA JAHE

seuramoe/muhibuddin

Page 10: Tabloid Seuramoe Edisi II

WisataWisataWisataWisataWisata

1010101010

Peninggalan Pejuang Wanita Aceh ItuNyaris Dilupakan

D

No.2 Tahun I / April 2013

ELAPAN ELAPAN ELAPAN ELAPAN ELAPAN kilome-ter dari pusat kotaBanda Aceh me-

nuju Meulaboh, te-patnya di Desa Lampisang,Peukan Bada, Aceh Besar,di sisi kiri jalan terdapat se-buah bangunan berbentukrumah Aceh yang masih asli.Rumah dengan halamanluas tersebut merupakansaksi sejatah dari perjuanganCut Nyak Dhien.

Bangunan tersebut han-yalah replika dari bangunanaslinya yang dibangun padatahun 1893 sebagai hadiahdari Belanda untuk TeukuUmar, saat Teuku Umarmenjalankan politik memi-hak kepada Belanda. Ban-gunan asli rumah ini dibakarBelanda saat terjadi peny-erangan ke Lampisang danhanya menyisakan ponda-si dan sumur.

Replika rumah ini diban-gun berdasarkan hasil re-kontruksi Direktorat JendralKebudayaan tahun 1981/1982, dengan tujuan men-genang sejarah perjuanganCut Nyak Dhien. Saat ini ban-gunan ini disebut “SasanaBudaya Cut Nyak Dhien”.

Sasana Budaya Cut Ny-ak Dhien ini berbentuk Ru-mah Aceh dengan ukuranpanjang 25 m dan lebar 17,20 m. Bangunan ini berben-tuk rumah panggung berkon-struksi kayu dan berataprumbia disangga 65 buahtiang, 15 buah jendela, dileng-kapi tangga masuk di bagi-an depan dan belakang padasisi kiri.

Bangunan ini terdiri dariserambi depan, serambi tengah, serambi belakangdan dapur. Setiap ruang di-manfaatkan sebagai ruangtamu, ruang sidang/perte-muan. Sedangkan kamar

Sasana Budaya Cut Nyak Dhien

Sejumlah pekerja film berbondong-bondong keSejumlah pekerja film berbondong-bondong keSejumlah pekerja film berbondong-bondong keSejumlah pekerja film berbondong-bondong keSejumlah pekerja film berbondong-bondong keAceh. Bangunan rumoh Aceh di kawasan Lampi-Aceh. Bangunan rumoh Aceh di kawasan Lampi-Aceh. Bangunan rumoh Aceh di kawasan Lampi-Aceh. Bangunan rumoh Aceh di kawasan Lampi-Aceh. Bangunan rumoh Aceh di kawasan Lampi-

sang, Aceh Besar menjadi tujuan mereka. Cris-sang, Aceh Besar menjadi tujuan mereka. Cris-sang, Aceh Besar menjadi tujuan mereka. Cris-sang, Aceh Besar menjadi tujuan mereka. Cris-sang, Aceh Besar menjadi tujuan mereka. Cris-thine Hakim, artis langganan Piala Citra terma-thine Hakim, artis langganan Piala Citra terma-thine Hakim, artis langganan Piala Citra terma-thine Hakim, artis langganan Piala Citra terma-thine Hakim, artis langganan Piala Citra terma-

suk dalam rombongan.suk dalam rombongan.suk dalam rombongan.suk dalam rombongan.suk dalam rombongan.Hari itu, tahun 1980, menjadi catatan penting bagiHari itu, tahun 1980, menjadi catatan penting bagiHari itu, tahun 1980, menjadi catatan penting bagiHari itu, tahun 1980, menjadi catatan penting bagiHari itu, tahun 1980, menjadi catatan penting bagibangunan yang kini nyaris dilupakan masyarakatbangunan yang kini nyaris dilupakan masyarakatbangunan yang kini nyaris dilupakan masyarakatbangunan yang kini nyaris dilupakan masyarakatbangunan yang kini nyaris dilupakan masyarakatAceh, Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh.Aceh, Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh.Aceh, Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh.Aceh, Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh.Aceh, Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh.

Rumah yang merupakan peninggalan TeukuRumah yang merupakan peninggalan TeukuRumah yang merupakan peninggalan TeukuRumah yang merupakan peninggalan TeukuRumah yang merupakan peninggalan TeukuUmar dan istrinya, Cut Nyak Dhien itu, menjadiUmar dan istrinya, Cut Nyak Dhien itu, menjadiUmar dan istrinya, Cut Nyak Dhien itu, menjadiUmar dan istrinya, Cut Nyak Dhien itu, menjadiUmar dan istrinya, Cut Nyak Dhien itu, menjadilokasi syuting film kolosal yang dibintangi Cris-lokasi syuting film kolosal yang dibintangi Cris-lokasi syuting film kolosal yang dibintangi Cris-lokasi syuting film kolosal yang dibintangi Cris-lokasi syuting film kolosal yang dibintangi Cris-

thine Hakim dengan sutradara Eros Djarot,thine Hakim dengan sutradara Eros Djarot,thine Hakim dengan sutradara Eros Djarot,thine Hakim dengan sutradara Eros Djarot,thine Hakim dengan sutradara Eros Djarot,berjudul “Cut Nyak Dhien”.berjudul “Cut Nyak Dhien”.berjudul “Cut Nyak Dhien”.berjudul “Cut Nyak Dhien”.berjudul “Cut Nyak Dhien”.○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

yang ada difungsikan se-bagai kamar tidur (Juree,)Cut Nyak Dhien dua buahkamar dayang-dayang yangsaling berhadapan dan ka-mar pembantu.

Sumur terletak pada su-dut kiri belakang bangunanberdekatan dengan dapurdengan kedalaman 10 m,bertujuan supaya tidak bisadiracun oleh musuh saat itu.Saat ini, ruangan dapur di-manfaatkan sebagai ruangkoleksi senjata tradisional,

Serambi depan dan bela-kang di sayap kiri dan kanandipajang foto-foto perjuanganrakyat Aceh.

Apakah generasi mudasekarang mewarisi sikapkepahlawanan Cut NyakDhien dalam konteks ke-hidupan saat ini? Entahlah.Pastinya, mereka tahu CutNyak Dhien pahlawan pe-rempuan dari Aceh.

“Ironis memang! Hanyapada saat hari liburansekolah yang ramai dikun-jungi,” kata Asriah, tenaga

honor yang sudah delapantahun jadi pemandu wisatadi sasana budaya tersebut.

“Lihatlah minat masyara-kat, khususnya pelajar Aceh,yang berkunjung ke rumahpeninggalan Cut Nyak Dhiendan Teuku Umar ini. Pada-hal Sasana Budaya CutNyak Dhien ini dibuka setiaphari dari pukul 09.00 hinggapukul 17.00 WIB,” katanya.

Menurut Dia, kunjunganpaling ramai saat liburansekolah, itupun sekolah dari

luar Kota Banda Aceh danKabupaten Aceh Besar, sep-erti dari Lhoksukon, Sigli.Sekolah yang paling seringmembawa siswanya men-gunjungi Rumah Cut NyakDhien adalah TK Pertiwi, mi-lik Setda Aceh. Padahal Ru-mah Cut Nyak Dhien bera-da dekat dengan Kota Ban-da Aceh dan KabupatenAceh Besar.

“Saya sengaja menyem-patkan diri mengunjungi ru-mah Cut Nyak Dhien ini. In-gin melihat dari dekat pening-

galannya, jangan hanya membaca sejarah per-juangannya. Syukurlah pen-inggalan Cut Nyak Dhien ter-awat dengan baik dan inipenting diketahui oleh gene-rasi muda kita,” kata Ibu Budi,pengunjung dari Jakarta.

Ibu paroh baya ini tak khu-sus memang datang ke Lampisang. Kepada SeuramoeInformasi, Dia mengaku keBanda Aceh karena meng-hadiri yudicium putrinya.

Di rumah inilah, CristhineHakim, artis peraih be-berapa piala citra shoot-ing film Cut Nyak Dhienyang terkenal dan men-jadi film terbaik pada Fes-tival Film Indonesia (FFI)tahun 1980.

Sayang. Sekali lagi,amat disayangkan. Situssejarah ini kurang dimi-nati sebagai tempatwisata pendidikan, wa-laupun di dalamnya ban-yak ilmu pengetahuanyang akan memperkayakasanah budaya pen-gunjungnya. “Situs se-jarah terkesan sebagaipeninggalan zamanyang tak bermakna,apalagi bila tidak dijagakelestariannya,” tambahIbu Budi.Saat tsunami 26 Desem-

ber 2004, rumah ini adalahpelindung bagi lebih 500 jiwawarga Lampisang.

Sasana Budaya CutNyak Dhien kini dikelola BalaiPelestarian Peninggalan Pur-bakala Banda Aceh, wilayahkerja Provinsi Aceh dan Su-matera Utara, KementerianPendidikan dan Kebudayaan

Asriah ditugasi sebagaipemandu sekaligus menja-ga kebersihan seluruh ruan-gan dan benda-benda yangada di dalamnya dengan sta-

tus tenaga honor. Dan, se-jak Januari 2013, Asriah be-lum mendapatkan honor daritugasnya tersebut. “Sayaiklas melaksanakan tugasini, karena Cut Nyak Dhienterasa terus hidup dalam hatisaya,” katanya.

Samakahperasaan yangdirasa Asriah ini dengan parapengunjung yang datang?

Hanya mimik dan eks-presi mereka yang meng-gambarkan hal itu. Lihatlah,sejumlah pengunjung meni-tikkan air matanya saat be-rada di kamar tidur ‘SangLegenda’. Bahkan ada yangsudah mulai menangis saatbaru menginjakkan kaki dianak tangga pertama rumahtersebut. Termasuk penulisyang tak mampu menahanperasaan tersebut.

Pejuang WanitaPejuang WanitaPejuang WanitaPejuang WanitaPejuang WanitaSiapa Cut Nyak Dhien?

Cut Nyak Dhien, dari garisketurunan, memang putribangsawan. Ayahnya, Teu-ku Nanta Setia, UleebalangVI Mukim yang merupakanketurunan Macmud Sati, da’iperantau dari Sumatera Bar-at. Ibunya adalah puteri Ulee-balang Lampageu, Aceh.

Cut Nyak Dhien memangperempuan luar biasa. Ber-wajah lembut keibuan na-mun berwibawa dengan so-rot mata yang tajam menan-dakan kecerdasan dan ke-pribadian yang kuat. Namunmemilih mengangkat senja-ta demi mempertahankankedaulatan bangsa.

Cut Nyak Dhien lahir darikeluarga bangsawan yangtaat beragama di Lam-padang, wilayah VI MukimSago XXV dalam Kesultan-an Aceh, pada 1848. Lam-padang terletak di daerahUjong Pancu, KecamatanPeukan Bada, Aceh Besar.

Sasana Budaya Cut Nyak Dhien seuramoe/wandra

Page 11: Tabloid Seuramoe Edisi II

WisataWisataWisataWisataWisata

1111111111No.2 Tahun I / April 2013

Gampong ini luluh lantakdihantam tsunami 26 De-sember 2004 lalu. Paskatsu-nami, meski pembangunankembali (rekonstruksi) Acehlagi bergemuruh, namun takmemberi perubahan berartibagi Lampadang, karena statusnya masih masuk golon-gan gampong tertinggal.

Cut Nyak Dhien menikahtahun 1862. Masih berusia12 tahun, saat itu, namun TNanta Setia yang telah me-milih Teuku Chik IbrahimLamnga, putra dari Uleebal-ang Lamnga XIII sebagai ca-lon suami Cut Nyak Dhien,tak ingin berlama-lama me-miliki menantu.

Menurut catatan SnouckHourganje, perayaan perni-kahan dimeriahkan penyairterkenal Abdul Karim. Syairyang dibacakan bernafas-kan agama dan mengagung-kan perbuatan-perbuatanheroik sehingga menggugahsemangat patriotik bagi sia-pa saja yang mendengarnya

April 1873 Belanda men-darat di Pantee Ceureumin.Tak ingin dijajah, RakyatAceh menolak kedatanganmereka sehingga meletus-lah perang Aceh. Perangmemang tidak seimbangdari segi pesenjataan. Belan-da dilengkapi senjata mod-ern, sementara pasukanAceh sebagian besar hanyamenggunakan Rencong.

Kematian T Chik IbrahimLamnga dalam pertempu-ran mempertahankan daer-ah VI Mukim, 29 Juni 1878,memunculkan ‘bara kebencian’ di hati wanita perkasa ini.Kemarahan dan kebencianterhadap Belanda membuat-nya bersumpah untuk meng-hancurkan Belanda. Itulah a-wal mengapa Dia kemudianmemutuskan ikut mengang-kat senjata berperang mela-wan Belanda guna mewuju-dkan cita-cita suami dan rak-yatnya, yakni kemerdekaan.

Meski perempuan, CutNyak Dhien memiliki peran

penting di daerah VI Mukim.Sebagai istri Uleebalang, Diasangat piawai dalam meny-usun strategi perang bersa-ma suaminya, melawan Be-landa, khususnya dalam up-aya mempertahankan daer-ah VI Mukim dari cengkra-man Belanda. Cut NyakDhien menjadi pendorongdan pembakar semangatjuang suaminya.

Kematian T Chik IbrahimLamnga ternyata membuatNyak Dhien semakin kerasmelawan Belanda. Keyaki-nan agama dan kebencianyang meluap terhadap kafir,membuat semangat juang-nya kian berkobar.

Menurut orang dekatnya,Cut Nyak Dhien pernah ber-sumpah hanya akan meni-kah dengan orang yang tu-rut membantunya melawanBelanda.

Cut Nyak Dhien memilikisepupu yang juga pejuangAceh, yakni Teuku Umar.

Merasa seperjuangandan saling membutuhkan, ta-hun 1880, Teuku Umar yangterkesan atas perjuanganCut Nyak Dhien, melamar

dan menikahi Cut NyakDhien. Dengan menikahi CutNyak Dhien, Teuku Umarmendapat dukungan karenaperempuan ini senantiasamembangkitkan semangatjuangnya, mempengaruhi,mengekang tindakannyasekaligus menghilangkankebiasaan buruknya.

Pernikahan kedua den-gan Teuku Umar terlihat har-monis dan bahagia meskidalam suasana peperangan.Dari buah cinta mereka, CutNyak Dhien dan TeukuUmar dikarunia seoranganak yang diberi nama CutGambang.

Cut Nyak Dhien kembalimenjadi Inoeng Balee kalaTeuku Umar Syahid di UjongKalak, Meulaboh, dalam se-buah penyergapan yang di-lakukan Belanda.

Berawal dari penyerang-an yang dilakukan Teuku U-mar ke Meulaboh, 11 Febru-ari 1899 yang membuat VanHeutsz, petinggi militer Be-landa di Meulaboh kesal. La-lu Van Heutsz menyewa Te-uku Leubeh untuk mengeta-hui persembunyian T. Umar.

Pasukan bersenjata yangdipimpin Van Heutsz lalubergerak menyerang pasu-kan Teuku Umar tepat di Uj-ong Kalak, sebelum menca-pai kota Meulaboh. Dalamgelap malam itulah TeukuUmar syahid diterjang pelu-ru Belanda.

Sejak meninggalnya Teu-ku Umar, enam tahun CutNyak Dhien memimpin sera-ngan gerilya besar-besaranterhadap Belanda di daerahpedalaman Meulaboh.

Kondisi kesehatan CutNyak Dhien yang mulai me-nurun serta pertempuran ya-ng semakin keras membuatseorang pembantu Cut Ny-ak Dhien merasa prihatin.Pang Laot Ali yang tidak tegamelihat kondisi pemimpin-nya ini, kemudian menginfor-masikan keberadaan ‘SangPanglima’.

16 November 1906, pa-sukan Belanda datang kelokasi persembunyian CutNyak Dhien yang sudah takberdaya dan rabun. Meskiterkepung, Cut Nyak Dhientak mau menyerah begitusaja. Dengan mengangkatkedua tangannya dan bersi-kap menantang. Dari mulut-nya kemudian keluar kalimat,“Ya Allah ya Tuhanku, inikahnasib perjuanganku. Dalambulan puasa aku diserahkankepada orang kafir.”

Cut Nyak Dhien dibawake Kutaraja dan mendapatperawatan medis. Keseha-tannya berlangsung pulih dansemangat juangnya masihsangat tinggi, sehingga ma-sih sering dikunjungi para pe-ngikutnya untuk meminta na-sehat. Hal ini mengkhawatir-kan Belanda. Akhirnya Gu-bernur Van Daelen menjatu-hi hukuman pengasingan.Cut Nyak Dhien diasingkan

ke Sumedang, Jawa Barat,berdasarkan Surat Keputu-san No. 23 (Kolonial Verslag1907:12) yang berarti meng-ingkari salah satu butir perjanjian Belanda dengan PangLaot Ali yang mensyaratkanjangan melakukan kekeras-an dan harus mengobati CutNyak Dhien. 11 Desember1906 Cut Nyak Dhien dititip-kan kepada Bupati Sumed-ang, Pangeran Arya, sebagaitahanan politik.

Cut Nyak Dhien tak hanyajago berperang, tapi Dia jugaseorang Hafidz (penghapal Al-Quran). Kemampuannya inisangat berguna selama men-jalani pengasingan. Sebagaitahanan politik Dia menghabis-kan waktunya mengajar men-gaji bagi masyarakat setem-pat, selain ber zikir dan ber-taqarruf mendekatkan diri ke-pada Sang Pencipta. Semuaaktivitasnya berakhir pada 6November 1908. Pejuang wan-ita Aceh ini meninggal dunia dipengasingan. Penghormatanwarga Sumedang terhadapCut Nyak Dhien diberikan dalam bentuk pemakaman secara terhormat. Letaknya diGunung Puyuh, komplek pemakaman para ulama danbangsawan Sumedang.

Masihkah kita ingat “Ba-ngsa yang besar adalah ba-ngsa yang menghargai jasapara pahlawannya”? Jika masih, mari kita bawa keluarga kitauntuk singgah sejenak berwi-sata ke tempat-tempat wisatayang mengandung unsur pen-didikan, sebelum kita ber-senang-senang di tempatwisata hiburan. niningniningniningniningnining

Sumber:Sumber:Sumber:Sumber:Sumber:- Imas Kurniasih, Perempuan

Pemi cu Perang, cetakan I,Januari 2008

- Sasana Budaya Cut NyakDhien, 2013

Ruang Tamu Rumah Cut Nyak Dhien seuramoe/nining

Asriah, menemani pengunjung. seuramoe/nining

Page 12: Tabloid Seuramoe Edisi II

LensaLensaLensaLensaLensa

No.2 Tahun I / April 2013

Cerita Duka Jelang UNCerita Duka Jelang UNCerita Duka Jelang UNCerita Duka Jelang UNCerita Duka Jelang UNBENCANA BENCANA BENCANA BENCANA BENCANA seakan tak pernah berakhir di negeri ini. Setiap waktu, kapan saja, bencanaitu bisa saja datang tanpa diduga-duga. Apakah itu banjir, banjir bandang, kebakaran,dan segala bentuk bencana kerab melanda negeri ini.

Seperti apa yang terjadi di bumi “Teuku Umar” pada awal April lalu. Bencana banjiryang melanda daerah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, memasaksa para pelajarterutama di SD Negeri 11 dan SD Negeri 27 Meulaboh harus meliburkan diri untuk belajar.

Pasalnya, banjir tersebut megenangi sekolah mereka. Merendam ruang belajar yangselama ini mereka jadikan sebagai ruang menuntut ilmu. Bagi sejumlah murid bisa jadibanjir ini membuat kesempatan mereka untuk berlibur ria, namun di sisi lain, banjir inimembuat para pelajar harus berpikir keras untuk bisa terus berlajar lebih giat secarasendiri. Pasalnya, mereka harus menghadapi Ujian Nasional (UN) yang sudah di depanmata.

Banjir melanda Aceh Barat ini merendam sebanyak 322 desa yang tersebar di 12kecamatan. Hanya saja, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Lebih 5.000 jiwayang sudah didata sebagai pengungsi dan mendapat jatah bantuan logistik.

Banjir ini bukan saja melanda Aceh Barat, namun sejumlah kawasan di pantai Barat-selatan Aceh juga mengalami hal yang sama. Banjir ini diakibatkan hujan lebat yangmelanda sejumlah kabupaten di kawasan pantai barat Aceh, sepanjang Jumat (5/4)petang hingga, Sabtu (6/4) sore, mengakibatkan kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat,Nagan Raya dan Aceh Barat Daya dilanda banjir besar dengan ketinggian air bervariasiantara 50 -100 cm.

Kisah pilu banjir ini semakin mendalam, karena pada awal April ini juga, bencanakebakaran juga melanda sejumlah Ruko di Meulabih Aceh Barat. Akibatnya, puluhan KKkehilangan tempat tinggal dan para pelajarpun harus belajar di tenda pengungsian.

Kita berharap bencana ini tak menjadi pengaruh besar terhadap keberhasilan putra-putri Aceh untuk berprestasi dan sukses dalam mengikuti Ujian Nasional (UN). Bencanajelang UN ini harus diambil hikmahnya, bahwa Allah masih teramat sayang akanmasyarakat Aceh, agar selalu ingat pada-NYA.

Dan sebagai manusia, kitapun tidak harus berputus asa, meski negeri ini kerap dilan-da bencana alam.

teks: andinovateks: andinovateks: andinovateks: andinovateks: andinovafoto: tim seuramoefoto: tim seuramoefoto: tim seuramoefoto: tim seuramoefoto: tim seuramoe

Mengikuti UN

Tergenang

Melintasi Puing Dijemur

Berlumpur

Pasrah