Tabloid Edisi 1 2011

download Tabloid Edisi 1 2011

of 20

Transcript of Tabloid Edisi 1 2011

Edisi I Tahun X Agustus 2011 Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X 2GONGSalam RedaksiSURAT PEMBACASejak pindahnya kampus Undip Ple-buran ke Tembalang dan masuknya ma-hasiswa Undip tahun ajaran 2010/2011, kini Kampus Tembalang dibanjiri orang. Akibatnya,terjadikemacetandimana-mana, hargakosmelambung,danwarungmakan penuh sesak.InginrasanyaTembalangdikembalikan sepertidulu,yangtidakramaidannyaman. Sekarang ini, harga sewa kos di daerah Tem-balang melambung tinggi. Belum lagi, masalah kemacetanyangselalumenghinggapidaerah Tembalang,terutamadekatpintukeluarTol Tembalang yang selalu macet di saat jam masuk dan pulang kantor sehingga juga menggangggu mahasiswa yang berangkat dan pulang kuliah. Olehkarenaitu,sayamenyarankanagar Un-dip dapat memaksimalkan penggunaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk men-gantisipasi kepadatan kos-kosan. Selain itu, bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk dapat memperluas atau mem-buat alternatif jalan, sehingga dapat mengurangi kemacetan. Andai Tembalangdapatkembalinyaman seperti dulu..(Widya Saftri, FPIK)Rindu Tembalang yang DuluDiterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: ProfDrs.SudhartoP.Hadi,MES.,Ph.D.Penasehat:Prof.Dr.dr.HertantoW.Subagio,M.S., Sp.GK.,Dr.MohammadChabachib,M.Si, Akt,Drs.Warsito,S.U.,Prof.dr.Sultana,Ph.D.,Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Nurul Huda Sekretaris Umum: Makrus Ali Pemimpin Redaksi: Rio Sandy Pradana Pemimpin Litbang: Septian Anggadipa Pemimpin Perusahaan: Astri Nur Afdah Sekretaris Redaksi: Restu Wardani Redaktur Pelaksana: Furqon Abdi Staf Redaksi: Ali Budi Utomo, Syarif Prasetyo, Yunni Wulandari Redaktur Artistik: Hasan Anwar Staf Artistik: May Trio Vimeris, Nabila Nailatus Sakina Manajer Iklan: Rahman Adi Nugroho Staf Iklan: Aulia Nadine Paramitha,Genda Priherdika, Edysri Hermayuda Manajer Rumah Tangga: Destiya Dwi P. Produksi dan distribusi: Junarso Adi Cahyanto, Reza Fadhillah, Muhammad Fakhrulzahmi Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 email: [email protected] website: www.manunggal.undip.ac.idRedaksi menerima tulisan berupa opini, esai, puisi, cerpen, surat pembaca, resensi buku, resensi flm, resensi musik, dan akademika. Tulisan diketik rapi dengan spasi 2, maksimal 3 folio. Redaksi berhak melakukan penyuntingan naskah seperlunya. Tulisan dapat dikirim ke email LPM ManunggalSalampersmahasiswa.Pembacayang setia, mengawali tahun ajaran baru Tab-loid Manunggal kembali menyuguhkan berita indepth dengan informasi terbaru. Dengan diperkuat awak redaksi yang juga baru, kami mencoba untuk tetap cerdas dalam men-gupas permasalahan yang aktual.Dalamedisipertamaini,kamimengupas tema radikalisme agama yang memicu terjadinya kekerasan. Kemunculan beberapa kelompok a-gamis yang mencoba memaksakan keyakinan-nya hingga mencoba untuk mengoyahkan Tanah Air menjadi alasan dipilihnya topik ini. Pendapat beberapa praktisi dan akademisi semakin me-lengkapi sahihnya Sajian Utama kami.Radikalisme agama yang dilakukan oleh ke-lompok agama, mengarah pada Negara Islam Indonesia (NII). Organisasi berbasis Islam ini kembalimunculselepastidurpanjangnya49 tahun silam. Namun, banyak yang berpendapat kelompok ini telah melenceng jauh dari NII ben-tukan Kartosoewirjo. Bagaimana sejarah, geliat, dan tidakan preventif gerakan underground ini tersaji lengkap dalam rubrik Fokus.Semakin berkembangnya kelompok-kelom-pokradikalinitentutakterlepasdarikepe-mimpinanparapetingginegara.Kitasebagai generasi penerus tidak sepatutnya melimpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri. Yang bisa kitalakukanadalahmempersiapkandiriun-tuk menjadi pemimpin teladan. Dalam rubrik Lipsus,kamimenyajikanprogrampelatihan kepemimpinan. Diharapkan output-nya mampu membawaperubahanbagiIndonesiakearah yang lebih baik.Tak ketinggalan, kami juga menghadirkan indahnya Curug Tujuh Bidadari pada rubrik Per-jalanan. Selain wisata alam, tak ada salahnya kita nguri-uri senjata khas warisan budaya Nusantara. Dibalik aura mistis yang tersimpan, keris mengand-ung bermacam flosof yang dibalut keindahan sebuah karya seni. Ulasan mengenai keris dan maknadibalikornamennyadihadirkanlewat rubrik Sastra Budaya.Dengan terbitnya tabloid ini, kami senan-tiasa memberikan yang terbaik bagi pembaca. Mengusung tagline Memadukan Masyarakat-Kampus, kami berusaha mendekatkan isu-isu aktual di masyarakat kepada sivitas akademika. Semoga tabloid kali ini menjadi tonggak semangat konsistensi kami. (Redaksi)Tetap Cerdas MengupasRadikalisme agama akan mengusik kesatuan dan persatuan bangsaGerakan radikalisme akan melunturkan ajaran multikulturalisme bangsaNII merayap pada dunia mahasiswaKapan bisa hidup damai kalau bersatu saja sulit...Ingat, Bhinneka Tunggal Ika harus dijunjung tinggiSebagai tunas bangsa harus wapadaDok. ManunggalNana/ ManunggalManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 3Gaung Damai dalam KeberagamanTentu saja tidak ada peraturan yang melarang mahasiswa untuk langsung pulang setelah kuliah. Namun, den-gan adanya perbedaan sistem pem-belajaran antara siswa dan mahasiswa, menye-babkan mereka tidak harus segera pulang setelah kuliah. Siswa menerima pelajaran sesuai dengan jadwalyangditetapkansekolah.Sedangkan perkuliahan, menggunakan sistem satuan kredit semester(SKS),sehinggamahasiswadapat mengatur dirinya sendiri untuk memilih waktu dan mata kuliah yang ditawarkan.DalamPeraturanAkademik(Perak) Undip, berdasarkan SK Rektor No. 469/PER/H7/2010, Bab I Pasal 1 ayat 2 menyebutkan, programsarjana(S1)memilikibebanstudi sekurang-kurangnya144sksdansebanyak-banyaknya160sksyangdijadwalkanuntuk delapan semester dan dapat ditempuh dalam Tidakperludipungkiri,bahwa Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam unsur, baikras,suku,budaya,maupun agama.Keragamantersebutmerupakanse-buah fakta yang harus dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, dapat menjadi cambuk agar kita mengerti arti penting sebuah toleransi dan kebersamaan. Hal tersebut juga dapat menjadi kelemah-an, jika heterogenitas hanya dilihat dari sudut pandang sepihak. Dampaknya, terjadi eksklu-sivisme terhadap kelompoknya dan menyalah-kanyanglain.Inilahyangmenimbulkan tindakan-tindakanradikalismediIndonesia. Tindakan-tindakan yang menghendaki adanya perombakan sistem sesuai dengan ajaran ke-lompok tertentu.Biasanya, tindakan ini bersifat pemaksaan yang berujung pada kekerasan. Bahkan, kalau perlu berbagai cara dapat dibenarkan dengan alasan memperjuangkan kepentingan kelom-poknya.Salahsatuaspekyangpalingmarak terjadi adalah radikalisme agama.Perbedaanagamamenjadisalahsatuas-pek timbulnya tindakan radikalisme. Padahal, sebenarnyaagamaapapunyangdiakuidi Indonesia selalu mengajarkan adanya toleransi dan perdamaian. Tidak ada agama yang meng-ajarkankekerasan,kecualibilaterdesak.Karenasubstansidariagamaadalahse-bagaipedomanyangmemberikantuntunan dalammengarungihidupdiduniasehingga mendapatkan kebahagiaan, di dunia maupun akhirat. Manusia merupakan makhluk sosial yanghidupberdampingandenganyang lain. Ini yang menjadikan aspek toleransi dan tenggang rasa perlu dibina untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Memang,tidakadasalahnyamenyebar-kanajaranagamakepadaoranglain,tetapi bukan pemaksaan dan eksklusivisme. Dengan menanamkan nilai-nilai ajaran agama ke dalam setiap lini kehidupan, kita dapat menjadi te-ladanbagiyanglain.Oranglainpunakan mengerti dan memahami konsep agama yang kita anut, sehingga mereka pun akan memilih yang menurutnya paling benar.Negarasendiritelahmemberikanke-bebasanterhadaprakyatIndonesiauntuk memelukagamamenurutkepercayaanma-sing-masing, tercantum dalam Pasal 29 UUD 1945.Apalagijikabersinergidengansistem politikdemokrasiIndonesia,makasetiap warganegarabebasmemilihtanpaadape-maksaandaripihaklain.Apapunalasannya tindakan radikalisme tidak sepatutnya terjadi di Indonesia. AlangkahindahjikaIndonesiamenjadi negarayangkuatdandamai.Heterogenitas merupakan rahmat dari Tuhan agar kita saling mengenaldanmenghargai.Jadikanlahper-bedaanyangadamenjadisebuahkekayaan untuk membangun bangsa menjadi yang besar dan kokoh.Dengandemikian,akanterciptasebuah fondasiatautatananbangsayangkuat,yang bergerakdalambingkaiBhinneka Tunggal Ika. Untuk kepentingan yang lebih besar yakni, solidaritas antar sesama masyarakat Indonesia (Ukhuwah Wathoniyyah).*Pemimpin Umum LPM Manunggal Tahun 2011OPINIDOSENOleh: Nurul Huda*waktu kurang dari delapan semester dan paling lama 14 semester. Peraturan tersebut mengindi-kasikan bahwa mahasiswa memang harus pandai mengaturwaktuuntukdapatmenyelesaikan studi sesuai dengan ketentuan. Agent of ChangeDalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara,peranmahasiswatidakbisa diabaikan.Bidangakademikmenuntutma-hasiswamenyelesaikanstudidengansebaik-baiknyadantepat.Namun,sebagaianggota masyarakat mahasiswa adalah agent of change. Ketika kehidupan dalam masyarakat meng-alami ketimpangan seperti ketidakadilan, nepo-tisme, korupsi, dan kolusi, mahasiswa senan-tiasa tampil di barisan depan untuk mencoba merubahatau mengakhirikeadaan.Peristiwa Tiananmen Cina pada 1989 adalah sebuah rang-kaian demonstrasi yang dipimpin mahasiswa untuk memprotes ketidakstabilan ekonomi dan korupsi politik di negerinya. Dengan korban lebih dari 3.000 orang meninggal. Di Indonesia pada 1998, mahasiswa melaku-kansebuahprosesperubahansosial,dengan menggulingkan pemerintah saat itu (Soeharto). Gambarantersebutmengindikasikanbahwa mahasiswa juga memiliki peran sebagaiagent of social control. Keterlibatan mahasiswa dalam agentofchangemaupunagentofsocialcontrol tidak serta merta. Pembekalan diri sebagai ang-gotamasyarakatperludiupayakanbaikoleh diri sendiri maupun organisasi.Banyak Kegiatan Kuliah tepat waktu dan indeks prestasi (IP) tinggi, tentu menjadi harapan mahasiswa, orang tua, dan juga perguruan tinggi terkait. Namun, denganpredikatagentofchangedanagent ofsocialcontrol,mahasiswamenjadiaktor strategis dalam memperjuangkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sebagai mahasiswa, adakah peranan kita sebagai agent of change atau agent of social control? Jawabannya, tentu pada diri kita sendiri. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), banyak ditawarkan kegiatan yang berkaitan de-nganminatdanbakat.Diantaranya,pecinta alam, kegiatan resimen mahasiswa, olah raga, seni tari dan musik, atau organisasi kemaha-siswaansepertiBadanEksekutifMahasiswa (BEM). Kegiatan yang merupakan intra kampus tersebutdimaksudkanuntukpengembangan diri di samping lebih mengakrabkan antar ma-hasiswa Undip.Sedangkan kegiatan atau organisasi di luar/ekstra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI),PersatuanMahasiswa KatolikRepublikIndonesia(PMKRI), danGerakanMahasiswaKristenIndonesia (GMKI).Jikamahasiswakurangtertarikdengan berbagaikegiatanorganisasiintramaupun ekstra, dapat mengunjungi perpustakaan. Su-dahbanyakperpustakaanfakultasdiUndip yang telah memiliki fasilitas pendukung yang memadai seperti AC, sistem pencarian digital, dan hotspot area.Prof. Dharto memang tidak eksplisit menye-butkan kegiatan seperti di atas tetapimenurut saya, jadilah mahasiswa yang SMART (Sema-ngat,Maju,Aktif,Responsif,dan Tangguh). Mulaisekarangjanganmenjadimahasiswa kupu-kupu.* UPT Perpustakaan UndipOleh: Ari Widjayanti *Jangan Jadi Mahasiswa Kupu-KupuKalimat di atas sering diucapkan oleh Prof Sudharto P Hadi, Rektor Undip, saat memberikan sambutan untuk memotivasi mahasiswa. Disaatmengucapkankupu-kupu,biasanyarektorsambil tersenyum,danmelanjutkanmaksudnya.Artinya,mahasiswa jangan hanya kuliah pulang, kuliah pulang. Bhinneka Tunggal Ika. Itulah semboyan yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia. Semboyan yang mengantarkan pada penghargaan terhadap keberagaman unsur yang ada. Bahkan begitu vitalnya, hingga terpampang dalam lambang negara, Garuda Pancasila. Oleh karena itu, semboyan ini perlu dijadikan semangat untuk mewujudkan kedamaian hidup dalam sebuah keberagaman.Dok. IstimewaManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 4Sajian UtamaDalamkehidupanmasyarakatter-dapatpandanganyangberbeda-beda. Sebagai negara yang meng-anutpahamdemokrasi,setiap warga negara harus menerima berbedaan tersebut dengan penuh penghormatan. Diharapkan terja-lin kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang. Akhir-akhir ini, Indonesia diguncang berbagai kelompokyanginginmengusikperdamaian tersebut. Kelompok yang ingin mengubah semua tatanan kehidupan di Indonesia sesuai dengan ajarannya. Kelompok tersebut bahkan melakukan berbagai tindakan kekerasan untuk mewujudkan tujuannya. Fenomena inilah yang memunculkan tindakan radikalisasi agama.Menurut Triyono Lukmantoro SSos MSi, dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Undip menjelas-kan, radikal berasal dari kata radik dan akar yang berarti hal-hal mendasar. Seseorang dalam agama dianggap radikal jika menjalankan ajaran-ajaran agama paling mendasar yang sebelumnya terabaikan, salah satunya ajaran untuk memerangi orang kafr. Triyonomenambahkan,gerakanradikal sering diidentikkan dengan Islam, padahal ra-dikalisasi merupakan tindakan yang dilakukan oleh elemen dalam sebuah agama. Kaum atau kelompok radikal menggunakan kitab suci dalam agama sebagai dasar pergerakan. Namun, pema-hamannya hanya harfah atau tesktual, sehingga dapat memicu konfik dengan masyarakat lain yangberbedapenafsiran. Tidakmenutupke-mungkinan juga dengan kelompok seagama. Di sisi lain, Tedi Kholiluddin, Peneliti Lem-baga Studi Agama (eLSA) menyatakan, dalam kajian sosiologi ada beberapa sikap yang hampir mirip dengan radikalisme. Sikap tersebut yakni terorisme dan fundamentalisme, meskipun ke-tiganyamemilikimaknadanperbedaanma-sing-masing. Radikalismedanfundamentalismeham-pir mirip karena mereka menganjurkan untuk kembali kepada ajaran agama yang paling dasar (radix) atau fundamental, jelasnya. Tidak semua kelompok radikal menganjurkan cara-cara teror. Kenyataannya, banyak kelompok umat beragama yang mencari pembenaran aksi teroris dengan medium pemahaman agama yang paling fun-damental.Berdasar KeyakinanKelompok yang melakukan kekerasan atas nama agama, tidak bisa selalu disalahkan. Karena tindakan tersebut dilakukan berdasarkan keyakin-an terhadap sesuatu yang benar. Tidak mudah untuk menilai mana keyakinan yang salah dan benar, karena merupakan hak setiap manusia.Menurut Tjahyadi, salah satu Penasehat Fo-rum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Pusat mengatakan,kesadaranberagamamerupakan sesuatu yang luhur dan membuat manusia mau melindungi yang lemah. Berbeda dengan kelom-pok yang menunjukkan keyakinannya dengan melanggarperaturanyangberlaku.Indonesia adalah negara hukum, tindakan kekerasan apapun baikituterkaitdengankeyakinanatautidak, harus mendapat tindakan hukum sesuai dengan undang-undang yang berkaitan.Menurut Taufqurrahman, Kepala Sub Ba-gianHubunganMasyarakatdanKerukunan UmatBeragamaDepartemenAgamaJawa Tengah mengatakan, fenomena kekerasan yang kerapkali terjadi bukanlah berdasarkan agama melainkan pelaku dengan toleransi rendah. Dua halutamapenyebabkekerasanadalahpaham dan penistaan agama.Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Tedi yang menyebutkan ada beberapa alasan muncul-nya radikalisme. Berdasarkan pengamatan eLSA alasan radikalisme yang pertama, faktor ideologis, yakni pengaruh dari pemahaman terhadap ajaran agama secara tekstual, sehingga agama dijadikan dalil legitimasi. Kedua, kekecewaan pada sistem demokrasi yangdinilaisekuler.Dalamsisteminiseakan agama tidak diberi tempat di dalam negara. De-mokrasi mengajarkan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi, vox Dei). Negara diang-gap tidak berdaya untuk mengatur kehidupan masyarakat secara religius.Ketiga, ketidakadilan politik. Radikalisme agama juga bisa muncul sebagai ekspresi per-lawanan terhadap sistem politik yang menin-das dan tidak adil. Keempat, ketidakadilan tata hubungan antarbangsa yang makin didominasi imperialisme Amerika Serikat.Keamanan Negara TerabaikanTriyono mengkhawatirkan efek dari gerakan radikalisasiagamaakanmemudarkanajaran multikulturalisme yang sudah menjadi fondasi bangsaini. Individu akan terpolarisasi dengan kelompokmasing-masingsesuaiagamadan etnisnya. Terbentuknyakelompok-kelompok berpotensi membentuk negara yang sesuai de-ngan keinginan suatu kelompok yang paling kuat. Keamanannegaramenjaditerabaikankarena merekatidakpernahberpikirdalamwilayah tersebut ada kelompok lain yang berbeda.Taufq sendiri menuturkan bahwa sekarang ini masyarakat Indonesia mudah terprovokasi terhadap kelompok, sehingga radikalisasi terjadi tanpa memerdulikan peraturan yang telah dibuat olehpemerintah.Misalnya,kasuspenistaan agama sebenarnya sudah diatur melalui PP No 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penodaan Agama. Apabila ada yang melanggar akan dike-naisanksisesuai Pasal 165 A KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Dengan adanya peraturan tersebut, harusnya masyarakat tidak perlu melakukan tindakan yang melanggar peraturan negara, pungkasnya.Tanggung Jawab SemuaPermasalahaninitidakhanyamerupakan tanggungjawabpemerintah.Semuaelemen harusdilibatkandalammenekanradikalisasi dalamagama,sepertipendidikandantokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat. Menu-rut Triyono, hal pertama yang harus dibenahi adalah bagaimana menyikapi persoalan dengan cara yang tepat, bukan hanya dipandang dalam kaca mata agama. Tedymenambahkanbahwasolusidari mengeliminasiradikalismeagama,dengan cara menyadarikenyataanbahwaIslambu-kanprodukmonolitik. Di dalamnya terdapat keragaman tafsir dan asal budaya. AdanyaPiagamMadinahmenjadi semacammilestonebagirumusantentang kesepakatan umat Islam di bawah pimpinan Nabi Muhammad dengan berbagai kelompok nonmuslimuntukmembangunmasyarakat yangtertib. Dalamkesepakatanitusemuakalangan baik yang berasal dari kaum Muslim Quraisy Mekkah, Muslim Madinah dari suku Aus dan Khazraj serta Yahudi membentuk satu komuni-tas. Semangat penerimaan terhadap perbedaan itulah yang seharusnya dilihat sebagai karakter fundamental dari Islam, tegas Tedy.(Furqon, Dian, Hanan)Indonesia adalah sebuah negara multi kebudayaan, agama, dan etnis. Keberagaman ini diatur dalam perundang-undangan, termasuk heterogenitas dalam beragama yang mewajibkan setiap warga negara memiliki agama dan hidup berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan. Namun, apa yang terjadi jika perbedaan tersebut kemudian menimbulkan konfik, yang bermuara pada penekanan salah satu ajaran agama dengan jalan kekerasan? Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu, tindakan kekerasan apapun, haruslah mendapat tindakan hukum sesuai dengan undang-undang yang mengaturnya.Masyarakat yang menentang aksi kekerasan yang berkedok agamaDok. IStimewaRADIKALISME AGAMAMenggoyahkan Persatuan BangsaManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 5Sajian UtamaAwal 2010 tersebar isu tentang kem-balinya sebuah negara berbasis Islam bernamaNegaraIslamIndonesia (NII). Banyak pendapat mengenai kelompok ini dengan menyebutnya sebagai ke-lompokagamayangradikal.Geliatperkem-bangan kelompok ini sendiri telah dimulai sejak lama. Munculnyakeinginansuatukelompok membentuk negara bisa disebut sebagai benih-benih radikalisme. Radikal merupakan sikap atau perilaku yang mengarah pada pandangan yang menyalahkan orang lain. Kelompok radikal bi-asanya berpendapat bahwa sikap dan pemikiran mereka yang paling benar dan hanya kelompok mereka yang berhak masuk surga.Seperti yang diungkapkan Drs Muhammad Adnan MA, pengamat politik Undip, radikalisme agama bisa ada di setiap agama, tidak hanya NII yang menjadi contoh radikalisasi agama Islam. Namun, hanya beberapa kelompok dalam agama saja yang diketahui. Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Jawa Tengah ini juga meng-golongkan NII menjadi dua. NII asli dan NII yang tidak asli atau tidak berdasarkan ideolo-gisnya.NIItidakaslidinilaihanyamengejar materi dari pengikutnya.Banyakkabaryangmenyebutkanbahwa sasaranutamadariNIIadalahdarikalangan terpelajar, terlebih dari perguruan tinggi negeri (PTN). Adnan berpendapat, NII menilai ma-hasiswasebagaikalanganmenengahkeatas, sesuai dengan tujuan materi yang diinginkan. Selain itu, lebih banyaknya target pengikutnya dari mahasiswa PTN karena mereka merupakan hasil seleksi, lebih kompetitif, dan berkualitas.Dengan adanya pengikut dari kalangan atas, dinilai mampu menyukupi kebutuhan kelompok danmenghasilkankeuntungansecaramateri. Sedangkan dari konteks kualitasnya, mahasiswa PTN diharapkan bisa mengajak lebih banyak orang untuk bergabung.Tumbuhnyakelompok-kelompokradikal seperti NII menurutnya, berkaitan erat dengan melunturnya nilai pluralisme. Sehingga tidak ada nilai toleransi dengan kelompok lain.Meskipun demikian, Indonesia sebenarnya sudah ditakdirkan sebagai negara plural,baikagama,bahasa, danetnis.Dalamme-nye-lesaikanmasalah radikalisasiagama seperti NII, Badan Intelektual Ne-gara(BIN) tidakbisa dipaksakan mengi kuti salahsatu diantaranya. Lebih pas kalau kita menghadapinya denganmasyarakat yangBhinekaTunggal Ika, kata Adnan.Banyakkerugianyang dirasakan sebuah bangsa dari radikalisasi agama. Kesejahteraan dalam masyarakat akan menurun dan takut akan aktivitas radikalisasi tersebut. Selain itu, juga berdampak padastabilitaspolitikdanekonomi. Pemerintah akan sulit mendatangkan investordanmenghabiskanenergi hanya untuk menghentikan kelompok-kelom-pok radikal. SenadadenganAdnan,CitaEkanijati, mahasiswiIlmuPemerintahanmengatakan, radikalisasiagamadapatmengarahpadatin-dakankekerasan,konfikdankerusuhan.Jika dibiarkan akan berdampak pada kerugian materi dan non materi pada masyarakat umum. Pada hakikatnyahalinitidaksesuaidenganesensi dan substansi perdamaian serta penghormatan sebuah agama.Jika agama dipahami secara rasional, tidak ada yang menganjurkan kekerasan.Kekerasan hanyadalamkon-disiterdesakdan diserang. Bagi kaum radikalini,akan meni mbul kan dendamdengan kelompoklain yang mereka nilai sebagaikelompok yang menghalangi tujuannya,kata Cita.Cita menilai, dalam pandang-an radikal, polisi diIndonesiase-bagai penghalang kaummereka.Ini yang menjadi penye-babterjadinyateror bomdilingkungan kepolisianbeberapa waktu lalu. SolusiAdnan menawarkan solusi untuk mengatasi radilkalisasi agama dengan beberapa cara. Tentu-nya dengan peran seluruh elemen di Indonesia, seperti kementrian dan lembaga masyarakat.Pertama, menyosialisasikan sejak awal nilai-nilai etika dan pluralisme melalui pendidikan formal maupun non formal. Ini merupakan peranKementrian Pendidikan Nasional (Ke-mendiknas).Kedua,kemiskinanharusdiber-antas.Seringkalikemiskinansebagaipemicu tindakan-tindakan radikal. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa pengikut baru kelompok NIIbanyakkehilanganbarang-barangber-harga.Merekamelakukantindakankriminal untuk mendapatkan uang.Terakhir,menghilangkanketidakadilan. Banyakkelompokkecewaterhadapperilaku masyarakat maupun pemerintah yang tidak adil. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Ketidaka-dilan yang terjadi di luar negeri bahkan mampu menumbuhkan gerakan kelompok dalam negeri. Umumnya kelompok dalam negeri ini berang-gapan mereka memiliki kesamaan.SebenarnyaIndonesiamerupakannegara yangdamaidalamkeberagaman.Semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika sebagai buktinya. Oleh karena itu, tidak mungkin negara ini di-jalankan berdasarkan pada satu aliran agama.Namundalammenjalankansebuahne-gara, dapat mengadopsi berbagai nilai-nilai luhur yang diatur agama. Bukan pemurnian salahsatuagama.Sebagainegarapluralis, denganpersatuandanmengutamakanke-pentingan bangsa akan tercipta negara yang kuatdanunggul. (Dian)SARAadalahberbagaipandangan dantindakanyangdidasarkanpada sentimenidentitas yang menyangkut keturunan,agama,kebangsaanatau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA. Tindak-an ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dansegalahak-hakdasaryangmelekatpada manusia.SARA dapat digolongkan ke dalam tiga ka-tegori. Pertama, individual, merupakan tindakan SARA yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalamnya adalah tindak-an maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi,melecehkan,danmenghina identitas diri maupun golongan. Kedua, institu-sional, merupakan tindakan SARA yang dilaku-kan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atautidaksengajatelahmembuatperaturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya. Ketiga, kultural, merupakan pe-nyebaran mitos, tradisi, dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.Oleh karena itu, LPM Manunggal meng-adakan jajak pendapat kepada 120 responden mahasiswadariberbagaifakultasdiUndip mengenaiisuSARAyangsedangmarakdi negara ini.Dari jumlah tersebut, 81% mahasiswa me-ngetahui tentang SARA, sedangkan 19% tidak mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa isu SARA marak terjadi di lingkungan masyarakat kita. Akan tetapi, faktanya 64% belum pernah melihat tindakan SARA dan sisanya 36% me-ngatakan pernah melihatnya.Penyebab SARA berbagai macam bentuknya, mulaidarikeadaansosial,isuberbaupolitik, penistaan agama hingga konfik antar golongan. Dari keseluruhan responden memandang bahwa egoisme kelompok dan provokasi menempati faktor utama penyebab SARA yakni sebesar 35% dan 34%. Sementara responden lainnya menilai 20% dari kontrol pemerintah dan 11%lemahnya penegakan hukum di Indonesia.Peran pemerintah sangatlah penting dalam upayamenanggulangiSARA.Sebanyak73% berpendapat penting, 24% cukup penting, dan 3% tidak penting. Penegakan hukum Indonesia juga dinilai penting, namun efektiftasnya belum ter-laksana dengan baik. Sebanyak 58% menyatakan masih kurang, 30% cukup, dan 12% baik. SARA sendiri perlu dilakukan pencegahan agar tidak menimbulkan kekacauan sosial. Upaya konsolidasidinilaitepatuntukmengatasinya. Sebanyak 42% responden memilihnya. Disusul dengan cara sosialisasi 19%, pemberian hukuman 16% dan cara lainnya 23%. (Litbang)Polling ini dilakukan oleh Litbang Manunggal pada April 2011. Jumlah responden adalah Mahasiswa Undip sebanyak 120 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dengan sampling error 1,7%. Metode pengisian polling dilakukan dengan cara pengisian dan wawancara.KONFLIK AGAMA LECEHKAN NEGARARadikalisme Sebuah ParadoksFokusLebihdarienamdasawarsaIndonesiamenikmatikemerdekaan.Dalamkurunwaktutersebut,masihterjadiberbagai peristiwa yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mulai dari perang, pemberontakan, hingga gerakan separatisme. Salah satu peristiwa penting dalam catatan sejarah negeri ini adalah diproklamirkannya Negara Islam Indonesia (NII) pada awal masa kemerdekaan.SekarmadjiMaridjanKartosoewirjo adalah tokoh yang tidak dapat dilepas-kan dari masalah yang berkaitan dengan NII. Dialah pendiri negara berasas Is-lam tersebut. Kartosoewirjo adalah tokoh yang tidak lebih dari seorang pemberontak yang telah mendirikan negara baru di wilayah NKRI. NII berusaha membangun supremasi Islam. Mereka memproklamasikan diri sebagai sebuah negara pada 7 Agustus 1949. Namun, hanya bertahan selama 13 tahun (1949-1962).Akhir-akhir ini media massa di Indonesia gencar memberitakan bangkitnya NII. Sebuah gerakan berbasis Islam yang sedang melakukan rekrutmen anggota baru. Bedanya, cara-cara yang mereka gunakan ternyata berlawanan dengan syariah dan sunnah Rasulullah SAW. Ken Setiawan, Ketua NII Crisis Center yang juga mantan anggota NII mengatakan, gerakan ini bukanlah NII atau DI/TII, yakni NII yang diploklamirkan Kartosoewirjo. NII saat ini me-nyimpang jauh dari ajaran Al-Quran dan Sun-nah, serta memiliki kaitan erat dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun di Jawa Barat.Pondok Pesantren Al-Zaytun berdiri pada akhir tahun 1990-an dan diresmikan oleh BJ Habibie, Presiden RI saat itu. Pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut, diisu-kan mendapat suntikan dana dari Pemerintah Kerajaan Inggris. Pondok pesantren modern ini menurut Ken, dibentuk sebagai alat propaganda agar masyarakat tidak curiga bahwa pesantren tersebut merupakan sentra NII.Kemunculan kembali fenomena pergerakan NII, bisa jadi merupakan suatu usaha yang dilaku-kan oleh pihak tertentu untuk menghancurkan umat Islam di Indonesia. Jika alasan ini suatu kebenaran, maka, sudah sepantasnya bagi umat Islam untuk menjadikan masalah tersebut seb-agai musuh bersama yang harus diselesaikan, tutur Ken. Target PotensialSivitasakademikakhususnyamaha-siswa merupakan target yang sangat potensial dalam kegiatan perekrutan anggota baru NII. Mahasiswa baru yang cenderung memiliki rasa keingintahuan tinggi menjadi peluang bagi ger-akan NII untuk mengisi celah tersebut. Di Jawa Tengah, mahasiswa Universitas Diponegoro (Un-dip) merupakan salah satu targetnya.Ken Setiawan menerangkan, pola pertemanan merupakan modus yang digunakan oleh gerakan NII dalam menjaring mangsa. Dengan pertem-anan, orang tidak akan menyangka bila ia akan dijerumuskan teman dekatnya dalam ajaran NII. Biasanya korban akan dibawa ke suatu tempat dan dihadapkan pada teman-teman lain, yang juga anggota NII.Pada mulanya, korban akan dibuat nyaman dengan segala pembicaraan yang menyangkut hobinya. Kemudian, saat dialog mulai menjurus keagama,korbandiposisikantidakbisame-nyanggah dalam argumentasi anggota NII lain. Ini adalah salah satu upaya anggota NII untuk meyakinkan ajarannya pada korban.Kesaksian KorbanSeperti yang dialami RD dari Fakultas MIPA dan RY dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip. RD termasuk salah satu maha-siswi yang hampir direkrut NII. Awalnya, RD diajak HR, mahasiswi Fakultas Peternakan Undip 2006, untuk mengikuti pengajian di Ngesrep, Semarang. Karena HR adalah kakak kelas sewaktu SMP dan berasal dari daerah yang sama maka, RD pun mengiyakannya.Sesampainyadisana,pimpinanpengajian tersebutmenanyakanlatarbelakangkeluarga RD. Seperti, nama orang tua, berapa saudara, adakah yang berprofesi sebagai polisi/tentara. Orang tua maupun teman lain juga tidak boleh mengetahui jika RD mengikuti pengajian itu. Dan saat mengikuti pengajian tersebut, ternyata yang dikaji sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam yang diketahuinya. HaltersebutmembuatRDbingungdan menduga bahwa pengajian tersebut adalah sesat. Dengan banyaknya keganjilan, RD memutuskan untuk hengkang dari pengajian tersebut. Namun, ini bukan berarti RD terlepas dari komunitas pengajian tersebut.RD seringkali dihubungi via ponsel untuk kembali datang pada pengajian. Orang-orang dari komunitas pengajian tersebut juga sering membuntuti dan memantau keberadaan RD. Baik di kampus, masjid, atau bahkan saat di kantin.RD yang bersikeras untuk menghindar dan tidak memperdulikan akhirnya membuat orang darikomunitaspengajiantersebutmenyerah. Sampai saat ini RD tidak lagi dihubungi atau bahkan dibuntuti. Bahkan, HR yang pertama kali mengajak RD ke pengajian, tak lagi men-emuinya.Lain lagi dengan RY, mahasiswa FISIP, yang juga pernah dipengaruhi oleh NII. Pada 2008, ada seorang perempuan yang mengajak kenalan RY melalui SMS. Sifat iseng RY membuatnya memenuhi ajakan perempuan yang mengaku ma-hasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk bertemu.RY nampak kaget karena perempuan yang ditemuinya di sebuah mal di Semarang ini berpe-nampilan menarik, cantik, dan berpakaian seksi, ti-dak berjilbab. Di sela-sela obrolan tiba-tiba datang seorang laki-laki dan perempuan berpakaian rapi. Perempuan tersebut kemudian memperkenalkan mereka kepada RY. Dua orang tersebut kemudian asyik menceritakan kesuksesan mereka setelah mengikuti sebuah seminar.Sekitar pukul 21.00 WIB karena mall akan tutup, kemudian mereka pindah keTaman Budaya Raden Saleh (TBRS) untuk melanjutkan obrolan. Di TBRS tersebut mereka membelokkan arah pembicaraan ke ranah agama. Karena didorong olehrasapenasaranRYkemudianmengikuti pembicaraan tersebut.Kemudian laki-laki tersebut mengeluarkan sebuah Al Quran kecil dilengkapi terjemahan. Kemudian laki-laki tersebut bertanya tentang kepercayaan RY terhadap Al Quran. Berdasar-kan agama yang diyakininya, RY pun menjawab percaya.Dalampembicaraanselanjutnya,laki-laki tersebutmemberikanpenjelasanyangtidak masuk akal mengenai sholat. Menurut laki-laki tersebut, percuma saja kita sholat di tempat ko-tor seperti Indonesia, akan membuat tidak sah. Karena,penggunaanBurungGarudasebagai lambang negara dianggapnya sebagai pemujaan terhadap berhala, yang dilarang dalam Islam.Mendengar penjelasan tersebut, RY segera meninggalkan pembicaraan tersebut. Anehnya, perempuan yang mengajak ketemu dirinya justru melanjutkan pembicaraan dengan kedua orang tadi. Hal ini semakin membuat RY yakin kalau pertemuan tersebut sudah diatur.Tidak berakhir pada malam itu, perempuan yang mengajak bertemu, sering menghubungi RY. Bahkan ia berani mencoba meminjam uang dengan nominal yang cukup besar. RY yang se-lalu mengacuhkan membuat perempuan tersebut menyerah dan tidak lagi menghubunginya. Bentuk Tindakan Subversif Terpisah, dalam Sarasehan yang diadakan Undip beberapa waktu lalu, Ahmad Rofq, Sek-retaris MUI Jateng menyampaikan, menyebut dan melakukan gerakan NII merupakan per-buatan/tindakan bughat, makar atau subversif. Karena telah mengingkari kesepakatan seluruh komponen bangsa, yang diperjuangkan dengan cucuran air mata, darah, dan nyawa. Gerakan NII yang dilakukan oleh para oknum, menuntut pemerintah untuk mengambil langkah tegas. Bahkan, menjatuhkan sanksi sesuai dengan Undang-undangdanperaturanyangberlaku, secara adil dan bertanggung jawab.Pemerintah tidak boleh membiarkan gerakan NII ini hidup di wilayah NKRI. Membiarkan, sama halnya memberi ruang dan kesempatan mereka untuk berkembang. Setiap saat mereka dapatmeruntuhkanNKRI,yangmerupakan kesepakatan fnal seluruh komponen bangsa, tegas Rofq.Pemerintah dituntut tegas mengambil tin-dakankepadaoknumpejabatyang bermain dengan gerakan NII, demi meraih kepentingan politik semata, mempertaruhkan NKRI. Karena menurut pandangan ulama (MUI), gerakan/tin-dakanbughat,makar,subversif,adalahharam hukumnya. (Pras)Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X6Gerakan Perusak AgamaPemuda adalah generasi penerus dan masa depan bangsa. Kalimat tersebut telah menjadi sebuah stereotip yang selalu muncul ketika membicarakan tentang bangsa. Semua bangsa di dunia pasti menggantungkan nasib kepada para pemudanya. Suatu bangsa akan cerah masa depannya jika mampu mempersiapkan pemudanya menjadi generasi penerus yang handal. Filosofi tersebut yang digunakan oleh parapendiriprogramYoungLead-ers for Indonesia (YLI). YLI adalah sebuah program untuk menciptakan pemimpin kelas dunia yang mampu membuat perubahan bagi Indonesia. Komunitas yang di-prakarsai oleh McKinsey & Company Jakarta pada 2008 ini memilih para mahasiswa terbaik Indonesia melalui proses seleksi yang cukup ketat. Mereka yang telah lolos seleksi akan dibimbing dengan program pelatihan kepemimpinan secara intensif. Sasaran dari program ini adalah para mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi, negeri maupun swasta di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan sebuah pembelajaran tentang kehidupan ber-bangsakepadaparapemudaIndonesia.Me-rekadiajarkantentangbagaimanacara memecahkanmasalah-masalahyang dihadapiolehnegarabahkandunia saatini.Cakupannya,meliputi permasalahanpolitik,ekonomi, budaya,pendidikan,hinggake-sehatan. Setiap peserta pelatihan akan dipacu untuk berpikir ke depan dan kreatif dalam mem-berikan solusi. Mereka dituntut untuk menjadiseorang problem solver, bukan problem thinker apa-lagi problem maker.Pelatihan diadakan tiga kali selama setahun, yakni pada bulan Februari, April, dan Juni. Pelak-sanaannyadilakukanselamadua harisetiappertamuannya.Dalam pelatihan tersebut didatangkan para tokoh nasional yang sangat berkompeten di dalam masing-masing bidang permasalah-an.Beberapatokohyangpernahmenjadi pembicara dalam program tersebut diantaranya, Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Martha Tilaar (pendiri perusahaan kosmetik), dan sebagainya.Setiap waktu pelaksanaan, program pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, seluruh peserta dikumpulkan menjadi satu forum untuk diberikan materi kepemimpinan umum untuk didiskusikan bersama. Setelah itu, mereka dibagi menjadi ber-bagai kelompok kecil sesuai dengan kategori per-masalahan yang dijadikan objek diskusi.Sesi kedua, peserta dikelompokkan berdasar-kanjurusanmerekadiuniversitas. Misal,pesertama- ha-siswa ilmu pemerintahan, maka ia akan masuk ke dalam forum politik. Sementara mahasiswa kedokteran akan ma-suk bidang kesehatan. Namun, tidak mustahil jika mereka berminat untuk mengambil forum yang tidak sesuai dengan jurusan mereka.PratamaYoga,anggotaangkatankedua programYLI2010mengatakan,programini merupakan salah satu program non-pemerintah yang memberdayakan dan mempersiapkan kaum muda sebagai agen perubahan. Hingga saat ini, telahadaempatmahasiswadariUndipyang menjadipesertadalampelatihan tersebut.Aplikasi IlmuProgram dari McKinsey ini merupakan pro-gram swasta yang futuristik. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa disiapkan dengan matang untuk meneruskan tonggak kepemimpinan yang akan diwariskan kepadanya kelak.Tak harus menungggu lama untuk melihat hasil dari program pelatihan tersebut. Ter-bentuknya sebuah komunitas alumni program YLI adalah salah satu buktinya. Alumni YLI yang masih muda sangat bersemangat untuk segera mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dari pendidikan di universitas dan di pelatihan YLI yang diikutinya.Salah satu wujud dari semangat tersebut adalah diadakannya kegiatan bakti bangsa di pedalaman Kalimantan awal Mei.Bekerja sama denganMcKinsey danperusahaan sepedaUnited, YLICommu-nitymeng-adakanacara pe mbe r i a n sepeda kepada mas yar akat Biduk-Biduk, Ka l i ma n t a n Timur.Fokus utamadaripro-gramYLIadalah mempersi apkan generasimudase-bagai agen peruba-han. Agen perubahan haruslahmempunyai pendidikanyanglayak dan bagus. (Furqon)LIPUTAN KHUSUSManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 7CIRI-CIRI NIINII dapat digolongkan sebagai ge-rakan yang berbahaya. Berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, dan tentunya jika dibiarkan terus-menerus akan merusak kesatuan Indonesia. Sebagaiagentofchangekita harus dapat mencegah atau setidaknya menghindari.Berdasarkan sumber di berbagai situs internet menyebutkan ciri-ciri kelompok bawah tanah yang mengatasnamakan NII tersebut. Berikut ini adalah sebagian ciri-cirinya:Dalam mendoktrin, mata calon ditutup rapat, dan baru akan dibuka ketika me-reka sampai di tempat tujuan.Paracalonyangakanmerekadoktrin rata-rata memiliki ilmu keagamaan yang rendah,bahkantidakmemilikiilmu agama. Sehingga, mereka dengan mu-dah diberi ajaran yang menurut mereka adalah Dinul Islam. Padahal, kebanyakan akal merekalah yang berbicara, dan bu-kan Dinul Islam.Calon utama mereka adalah orang-orang yang memiliki harta berlebih, atau anak orang kaya yang jauh dari keagamaan. Sehingga yang terjadi adalah penyedotan uang para calon dengan dalih IslamPoladakwahrelatifsingkat,kurang lebihtigakalipertemuan.Setelahitu, sang calon resmi masuk ke dalam keang-gotaanmereka.Iniadalahpemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Selama hari terakhir pendakwahan, sang calon dipaksa dengan dijejali ayat-ayat yang mereka terjemahkan seenaknya hingga sang calon mengatakan siap dibaiat.Ketika sang calon akan dibaiat, dia harus menyerahkan uang yang mereka namakan denganuangpencucianjiwa.Besaran uangyangharusdiberikanadalahRp 250 ribu ke atas. Jika sang calon tidak mampu saat itu, maka infaq itu menjadi hutang yang wajib dibayar.Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya dengan alasan kahfTidak mewajibkan sholat lima waktu bagi para anggotanya dengan alasan belum futuh. Padahal, mereka mengaku telah beradadalamMadinah.Seandainya mereka tahu bahwa selama di Madinah-lah justru Rasulullah SAW benar-benar menerapkan syariat Islam.Sholat lima waktu mereka ibaratkan de-ngan doa dan dakwah. Sehingga, jika me-reka sedang berdakwah, saat itulah mereka anggap sedang mendirikan sholat.Sholat Jumat diibaratkan dengan rapat/syuro. Sehingga, pada saat mereka rapat, maka saat itu pula mereka anggap sedang mendirikan sholat Jumat.Untukpemula,merekadiperbolehkan shalatyangdilaksanakandalamsatu waktu untuk lima waktu shalat.Infaqyangdipaksakanperpe-riode(perbulan)sehinggamen-jadihutangyangwajibdibayar bagiyangtidakmampuber-infaq.Adanya qiradh (uang yang dikeluarkan untukdijadikanmodalusaha)yang diwajibkanwalaupunanggotatak memilikiuang,bilaperluberhutang kepada kelompoknya. Pembagian bagi hasil dari qiradh yang mereka janjikan tak kunjung datang. Jika diminta tentang pembagianhasilbagiitu,mereka menjawabnyadenganayatAl-Quran sedemikianrupasehinggaupaya meminta bagi hasil itu menjadi hilang.Zakatyangtidaksesuaidengan syariatIslam.Takaranyangterlalu melebihidariyangsemestinya.Mere-kamenyejajarkansangcalondengan sahabatAbuBakardenganmenaf-kansyariatyangsesungguhnya.Tidak adanya mustahik di kalangan mer-eka, sehinggabagi mereka yang tak mampu makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yang besarnya sebanding dengan danauntukmakansebulan.Bahkan, mereka masih saja memaksa pengikut-nya untuk mengeluarkan infaq, padahal, pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan.BelumberlakunyasyariatIslamdi kalanganmerekasehinggaperbuatan apapuntidakmendapatkanhukumanMengkafrkan orang yang berada di luar kelompoknya, bahkan menganggap halal berzina dengan orang di luar kelompoknya.Menghalalkanmencuri/mengambil barang milik orang lain.Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan,sepertimenipu/berbohong meskipun kepada orang tua sendiri.Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X 8Opini MahasiswaSetiap manusia diciptakan untuk men-jadi pemimpin (khalifah). Disadari atau tidak, kita sebagai manusia ditakdirkan untukmenjadipemimpindibumi (khalifahflarhdy).Palingtidaksetiapma-nusiaharusmampumenjadipemimpinbagi d i r isendiri.Didalamorgan-isasijugadikenal adanyapemimpin. Seorang pemimpin dalamorganisasi merupakantokoh utama organisasi. Sebuahorgan-i s a s ib i s a Susahnya Jadi PemimpinDewasaini,aksikekerasanberla-tar belakang agama kerap terjadi. KemajemukanbangsaIndonesia yang seharusnya dipahami sebagai karunia Tuhan terabai. Sebagian kelompok malah menjadikansatupenyebabterjadinyakonfik. Berbagai macam agama dan kepercayaan bisa kita jumpai di negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Agamayangresmidiakuihanyaenam,yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. Indonesia sudah mengatur kebebasan ber-agama dalam Pasal 29 UUD 45. Kemunculan aliran, agama, dan kepercayaan di luar agama resmi itu seharusnya tidak menjadi masalah. Yang terpenting, tidak menimbulkan tindak kriminal seperti pencemaran nama baik, tindakan asusila, ataumenodaiagamayangsudahdiakuioleh pemerintah.Konfik antar agama didalangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kenapa disebutoknum,tentunyamasyarakatsadar bahwaesensidarisetiapagamaadalahkeda-maian. Kurang pas jika kita menyebut bahwa pelaku tindak kekerasan tersebut adalah murni penganut suatu agama tertentu.Dierareformasi,hampirsemuaorang baik yang mempunyai kapasitas, kredibilitas, dan kapabilitas, maupun tidak bisa bicara dan bertindak. Tak heran jika banyak orang mulai berjalan atau tidak semua tergantung oleh adanya pemimpin. Masih teringat jelas memori 1998 pasca la-hirnya reformasi di negara kita. Saat itu muncul seorang anak bangsa yang dengan segala keter-batasannya mampu menjadi seorang presiden. AdalahAbdurrahmanWahidatauGusDur, sosokpemimpinyangmunculdisaatbangsa kitamembutuhkanseorangyangmampu mema-damkanbaraemosiberbagai konfik antar etnis, agama, suku, ras, golongan, hingga partai.Segala kebijakan selama dua ta-hun menjabat sebagai presiden dibuatuntukkepentingan seluruh bangsa, tak peduli mayoritas maupun minori-tas. Sebagai contoh, saat ia menjadikan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional. Di satu sisihaltersebutmembuatnya dipuja oleh kalangan Tionghoa, namuntaksedikitpulayang mencibirnya. Namun, ia tetap te-guhdalamprinsipmembela yang benar dan yang tertindas.Menjadi pemimpin yang berani men-gambil setiap resiko merupakan kewajiban. Jika kita sudah terjun dalam dunia organisasi, maka kita harus siap utuk disukai dan tidak disukai oleh banyak orang (Taufq: 2008). Selain itu, kita pun harus yakin dan meyakinkan diri bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk memperjuang-kan kebenaran. Meskipun beberapa kebenaran tersebut harus kita tebus dengan ketidaksenangan orang lain terhadap diri kita. Sudah seharusnya jika seorang pemimpin harus memegang prinsip bahwa yang dilakukan adalah hal yang benar. Kebenaran harus sesuai dengan kemaslahatan masyarakat, baik masyarakat organisasi, maupun orang-orang yang berada di sekitar organisasi.Susahnya menjadi pemimpin, memanglah suatu pernyataan yang benar adanya. Namun, diantara kita harus ada yang menjadi seorang pemimpin.Jikatidakadayangmeneruskan perjuangan para pendahulu kita, tidak mungkin akan bertahan suatu organisasi. Pro dan kontra akan selalu ada. Sekalipun kita tidak menjadi pemimpin suatu organisasi, permasalahan akan selalu ada. Karena kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Menjadi seorang pemimpin suatu organisasi akan memberikan kita permasalahan yang lebih berat dan keras. Hal tersebut akan membiasakan diri kita sehingga masalah dalam kehidupan sehari-hari kita akan terlihat lebih mudah untuk dihadapi.Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, tapi kita tahu apa yang harus kita siapkan untuk menjemput kesuksesan di masa yang akan datang (Taufq: 2009). Selama Tuhan masihmemberikanwaktukepadakitauntuk menjalani kehidupan ini, marilah kita menjadi manusia yang baik. Dan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain (khoirunnaas anfauhum linnaas). Entah sampai kapan kesempatan kita akan berhenti, Toleransi Makin Terkikisbertindak gila dalam menyuarakan pendapat-nya, termasuk dalam masalah agama. Mereka seolah bertindak sebagai hakim tertinggi yang berhak menilai sesat atau tidaknya suatu agama, aliran, dan kepercayaan. Padahal, sebagaimana kita ketahui penghakiman yang maha adil hanya ada pada Tuhan itu sendiri. Keyakinanseharusnyabersifatkedalam. Artinya, tidak ada paksaan kepada orang lain untuk memercayai apa yang menjadi keyakinan kita. Jika kita percaya tentang keyakinan yang dianut, yang dilakukan hanya sebatas menyam-paikan dan mungkin mengajak dengan bahasa yang baik. Bukan memaksa untuk ikut bersama-sama kita, apalagi dengan kekerasan.Ternyatayangmenjadimotiftimbulnya konfikbukanhanyaberasaldariagamaitu sendiri.AdabeberapafaktorXyangperlu dicermati,salahsatunyaekonomi.Kesenjan-ganekonomidikalanganmasyarakatbisa jadimerupakanpenyebabterjadinyakonfik. Adanyaforumsilaturahmiantaragamadan menyamakanvisibangsasesuaicita-citapara foundingfatherdapatmenjadilangkahawal menghindari konfik berkelanjutan. Rifka PratamaKetua Senat MahasiswaFIB Undip 2011 Oleh: Febri Taufqurrmanbiarkan waktu yang akan menjawab. Hal yang wajib kita lakukan adalah dengan memanfaat-kansegalakesempatansekecilapapununtuk melakukan kebaikan.Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengerti, memahami, mengayomi, dan menjadi tuntunan bagi mereka yang dipimpinnya. Pe-mimpin yang menjadi tuntunan juga pasti akan-menjadi tontonan bagi mereka yang dipimpinnya. Setiap penonton boleh menilai apapun tentang apayangmerekatonton.Begitujugadengan merekayangdipimpin,merekaberhakuntuk memberikan penilaian terhadap pemimpinnya. Seorang pemimpin pasti sudah pernah merasakan bagaimana menjadi seorang yang dipimpin, na-mun apakah mereka yang dipimpin sudah pernah merasakan menjadi seorang pemimpin?Untuk itu, marilah kita sebagai insan yang sama-sama berjuang dalam suatu organisasi de-ngan visi dan misi bersama harus saling mengerti. Mengerti siapa pemimpinnya dan mengerti siapa yang dipimpinnya. Mengerti bagaimana pemim-pinnya dan juga mengerti bagaimana yang di-pimpinnya. Mengerti kenapa pemimpinnya dan mengerti kenapa yang dipimpinnya. Mencintai pemimpinnya juga mencintai yang dipimpinnya. Serta memposisikan diri kita menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Dengan begitu kita akan sama-samamengertidanmenjadimanusia yangkehadirannyadinantidankepergiannya ditangisi.Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya Undip 2011Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X 9Sumber Air Tiga Rasa berada di kawasan wisata Rejenu yang terletak di Pegunun-gan Argo Jembangan, Gunung Muria. Objek wisata ini berjarak 3 Km dari pesanggrahan Colo. Sumber air tersebut memi-liki tiga rasa yang berbeda pada masing-masing sumbernya. Keunikan lainnya adalah jarak antar sumber yang hanya satu meter. Sumber air pertama mempunyai rasa tawar-tawar masam atau dalam Bahasa Jawa disebut anyep-anyep asem/kecut. Sumber air kedua mem-punyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda. Sedangkan sumber air ketiga mempu-nyai rasa yang mirip minuman keras tuak/arak. Uniknya jika air dari ketiga sumber ini dicampur menjadi satu, rasanya menjadi tawar. Keunikanairtigarasainitakpelakmen-imbulkan pertanyaan, apakah air tersebut telah layakdikonsumsitanpadimasakterlebihda-hulu.Untukalasantersebut Wiwin,mahasiswi semester enam Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro (Undip), terdorong untuk melaku-kan penelitian. Standar Kualitas AirAir yang digunakan untuk keperluan sehari-harisebaiknyamemenuhikriteriasebagaiair bersih.Airbersihmerupakanairyangdapat digunakanuntukkeperluansehari-hariyang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kes-ehatan RI/416/Menkes/Per/IX/1990 (Waluyo, 2007).Kriteriakualitasairditentukanmelalui kualitas fsik, kimia, dan biologi.Kualitas fsik, meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa. Kualitas kimia, berhubungan dengan ion-ion senyawa ataupun logam yang membahayakan. Adanya senyawa-senyawa ini kemungkinan besar membuat bau, rasa dan warna air akan berubah, seperti yang umumnya disebabkan oleh adanya perubahan kelembaban air. Selanjutnya adalah kualitas biologi. Ada dua semua sampel menunjukkan hasil negatif, na-mun tumbuh koloni bakteri yang diidentifkasi-kan sebagai Enterobacter, Klebsiella, dan bakteri golongan coli selain E. coli.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa air dari sumber Air Tiga Rasa tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi langsung karena rata-rata jumlah bakteri golongan coli 2,3 x 101 /100 ml. Jumlah ini melebihi standar yang ditetapkan oleh Permenkes No. 492/MENKESPER/IV/2010. Sumber Air tiga Rasa memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku air minum dan kebutuhan rumah tangga karena rata-rata jum-lah golongan coli dan coli fekal masih di bawah standar yaitu masing-masing 2,3 x 101 /100 ml dan 0,3 x 101/100 ml. Standar yang ditetapkan yaitu 10.000 /100 ml untuk koloni coliform dan 2.000 /100 ml untuk coli fekal.Alangkah lebih baik bagi kita untuk tidak mengkonsumsi air tanpa dimasak terlebih dahulu untuk menghindari adanya bakteri berbahaya yangbisamasukdanmengganggukesehatan tubuhkita,jugauntukmembiasakandirise-lalu menjaga kebersihan. Seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati dan kebersihan pangkal kesehatan. (Ali, Pras)Air merupakan materi esensial dalam kehidupan. Mahkluk hidup di dunia ini memerlukan dan mengandungair.Indonesiamerupakansalah satu negara yang memiliki banyak sekali sumber air, salah satunya Sumber Air Tiga Rasa.parameter biologi untuk menentukan kualitas air yaitu coliform tinja, contohnya Escherichia coli dan coliform total, contohnya Enterobacter. Coliform merupakan suatu koloni bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran maupun kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap suatu perairan.Penelitiandilakukandenganmengambil sampel secara langsung dari Sumber Air Tiga Rasa.Metodepenelitianinidilakukansecara kuantitatif dan kualitatif. Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap, yaitu uji penduga (presumptive test), uji penguat (confrmed test), dan uji pelengkap (completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif coliform meng-gunakan metode MPN.Hasil pemeriksaan kualitas air dari sumber Air Tiga Rasa secara bakteriologis menunjukkan bahwa semua sumber air mengandung bakteri golongan coli dan bakteri jenis lain. Tabel 1.2. menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada sampel B lebih banyak dari sampel A dan C, dan jumlah bakteri pada sampel C lebih banyak dari sumber A. Hal ini disebabkan karena faktor pH yang ber-beda. Nilai pH sangat berpengaruh pada jenis mikroba yang tumbuh (Waluyo, 2004).Mikroba pada umumnya dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6. Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum (tingkat asam-basa yang ideal) untuk pertumbuhan berkisar antara 6,5 sampai dengan 7,5. Bakteri tidak dapat tumbuh baik dengan kondisi pH di bawah 5,0 dan diatas 8,5, kecuali bakteri asam asetat (Acetobacter suboxy-dans) dan bakteri yang mengoksidasi sulfur. Faktor abiotik lain seperti suhu, kadar oksigen, bahan organik dan anorganik, serta cahaya juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroba dalam perairan. Jumlah sel bakteri pada ulangan IlebihbanyakdibandingdenganulanganII. Hal ini disebabkan oleh faktor abiotik seperti jumlah nutrisi, kadar oksigen, kejernihan, dan suhu berbeda pada masing-masing pengulangan. Sampel diambil pada kondisi yang berbeda yaitu pada ulangan I sampel diambil saat cuaca cerah dan ulangan II diambil saat malam dan hujan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang mengunjungi tempat tersebut.Tabel1.3.menunjukkanbahwaseluruh sampel mengandung bakteri golongan coliform, sedangkan coli fecal ditemukan pada sampel A dan B. Kehadiran fecal coli pada sumber A dan Bmengindikasikanadanyacemarankotoran yang berasal dari saluran pencernaan manusia atau hewan berdarah panas. Air ini tidak bisa dikonsumsi secara langsung karena dapat me-nyebabkan penyakit perut. Nester,ilmuwanterkemukamenyatakan bahwafecalcolimerupakanbaktericoliyang berasal dari kotoran manusia dan hewan ma-malia. Bakteri ini bisa masuk ke perairan bila ada buangan feses yang masuk ke dalam air. A-danya bakteri fecal coli dalam air, mengindikasikan bahwa kemungkinan air itu tercemar, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Perbedaan jumlah fecal coli pada sampel I dan II kemungkinan disebabkan karena pada saat pengambilan sampel yang kedua, sehari sebelum pengambilan sampel hujan dari pukul 11.00 sampai malam. PengujianterhadapkehadiranEcolidari TABEL 1.1TABEL 1.2TABEL 1.3Dok. IstimewaPenelitianSEMARANGSambut RamadhanSiangitu,cuacadiKotaSemarangterasasangatterik.Denganditambahsuhu udarayangtinggi,takmenyurutkanantusiasmewargauntukmemeriahkandugderan. Dugderan adalah sebuah karnaval tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk menyambut Bulan Ramadhan.Pagelaranyangselaludibukadenganpukulanbedukdanletusanpetasanmenghadirkan warak ngendhog sebagai ikon utama. Kehadiran hewan berkepala naga dan berkaki empat ini semakin dimeriahkan oleh beberapa perwakilan kesenian dari kecamatan, SMA, hingga Akpol. Karnaval ini dapat dijadikan sebagai rekreasi yang murah tanpa meninggalkan nilai budaya asli Kota Semarang.(Evan)Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X10PerjalananDalam Bahasa Jawa curug yang be-rarti air terjun. Menurut cerita warga sekitar, sejarah curug ini bermula saat para bidadari datang untuk singgah. Mitosyangberedar,adatujuhbidadariyang datang ditambah keindahannya, sehingga oleh warga dinamakan Curug Tujuh Bidadari.Curuginiterdiriatastigatingkatanyang mempunyai ketinggian yang berbeda. Antar ba-gian jaraknya setinggi tiga meter. Apabila dihitung ketinggian semua curug 10 meter. Tak mudah untuk menemukan wisata ini karena sedikit pe-tunjuk arah. Namun, perpaduan harmoni alam yang tersaji khas pegunungan memberikan bar-gaining setimpal.Terletak di Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang objek wisata ini masih tampak natural. Untuk menjangkau Curug Tujuh Bidadari bisa ditempuh dari dua arah. Dari Semarang melewati Ungaran kemudian menuju Pasar Bandungan, selanjutnya ke Sumowono. Apabila dari Yogyakarta bisa menggunakan jalur alternatif melalui Pasar Projo Ambarawa, belok kiri menuju Bandungan.Waktu yang ditempuh dari Pasar Bandungan Perjalanan Manunggal kali ini melewati jalan yang menanjak dengan tikungan yang tajam untuk sampai pada tujuan. Mata kami dimanjakan dengan hamparan sawah luas dikelilingi pepohonan yang rindang. Hawa dingin pun langsung mendekap sesampainya di Curug Tujuh Bidadari.hanya45menitdenganjarak12Kmsampai tujuan.Butuhtenagaekstrauntuksampaike Curug Tujuh Bidadari karena medan jalan hanya selebar 3 meter dari jalan raya Sumowono. Jalan yang sempit dan berliku memerlukan keterampi-lan kemampuan dari pengemudi.Kondisi jalan hanya memungkinkan untuk dilalui motor dan mobil. Walaupun mobil bisa melewati,tetapijugaharussalingbergantian bila saling berpapasan. Aspal jalanan yang be-lum merata juga menjadi perhatian ekstra bagi pengemudi. Terutama saat hujan jalanan akan licin penuh lumpur.DenganmengeluarkanuangsebesarRp 2.000/orang anda sudah bisa masuk ke dalam kawasan Curug Tujuh Bidadari. Harga tersebut berlaku Senin sampai Sabtu. Sedangkan Minggu atau hari-hari besar lainnya pengunjung dipungut ongkos masuk Rp 3.000/orang. Untuk parkir cukup membayar Rp 1.000 bagi yang membawa motor dan Rp 2.000 untuk mobil.Lahanparkirsangatluas.Lahanparkir masih sederhana beralaskan tanah dan belum ada penjagaan khusus dari petugas. Meskipun lokasinya sederhana, namun tak mengurangi mi-nat pengunjung untuk datang. Jarak dari loket pembayarankeCurug TujuhBidadarisejauh 200 meter, ditempuh dengan jalan kaki. Proses pematanganWalaupun sudah setahun diresmikan, namun masihbanyakpembenahandanprosespeny-empurnaan.Haltersebutterlihatjelasketika beberapa area masih dibangun sarana pendu-kung. Apabila anda kebingungan mengelilingi sekitar, area wisata ini telah tersedia akses papan penunjuk yang memberikan informasi fasilitas yang ada. Selain itu, petugas obyek wisata yang berjaga dapat memberikan informasi mengenai fasilitas yang tersedia. Warung kecil yang berhimpitan di kedua sisi juga menyediakan makanan dan minuman apabila pengunjung kelelahan, terutama yang berasal dari luar kota. Namun, warung ini tidak semua buka setiap hari, biasanya penjual membuka warung saat akhir pekan atau musim liburan tiba. Untuk menambah kenyamanan bagi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah sholat, area Curug Tujuh Bidadari juga menyediakan mushola yang terletak di belakang warung.Rombongan wisata yang datang bisa me-manfaatkan gazebo terletak di sebelah Selatan. Biasanya pengunjung memanfaatkannya untuk menggelar pertemuan atau acara tertentu. Ga-zebo berjumlah empat bilik dan masing-masing dapat menampung 20 orang. Untuk dapat meng-gunakan fasilitas ini, pengunjung yang datang harus menambah biaya sewa kepada petugas loket. Harga sewa tergantung kesepakatan dan tujuan pemakaian tempat tersebut.Menurut petugas loket, Sabar, untuk me-ningkatkan kenyamanan bagi pengunjung, para pengurus obyek wisata melakukan kerja bakti seminggu sekali. Dengan jumlah pengelola se-banyak delapan orang, kami berusaha menjamin obyek wisata ini tampak bersih dan tertata rapi, ujar Sabar.Saat cuaca buruk, pengunjung dilarang un-tuk berenang di sekitar Curug Tujuh Bidadari. Kalau musim hujan, air yang di sela-sela curug kotor dan pengunjung tidak boleh berendam, itu untuk keselamatan, kata Sabar. Pengunjung diperbolehkan sebatas mengabadikan Curug Tujuh Bidadari dengan kamera. Wisata Curug Tujuh Bidadari ini memang tempat sangat menarik untuk bersantai bersama teman. Di sini juga jauh dari polusi udara kota, kata Boy, pengunjung dari Ungaran. Letaknya yang dekat dari Ungaran membuat Boy ingin berkunjung lagi di lain kesempatan. (Ali)Ali/ ManunggalPanorama Menawan: Keindahan alam Curug Tujuh BidadariManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 11ProfilMarine Diving Club (mdc) Dengan semboyan kekeluargaan dan cinta bahari, Marine Diving Club (MDC) konsisten menunjukkan eksistensinya di dunia bawah air. Selama dua dasawarasa, klub selam Jurusan Ilmu Kelautan Undip ini giat menyelami lautan, membawa misi pelestarian alam laut dan pengembangan wisata bahari.MDC-GombzMDCberdiripada1991silam. Klub selam ini dibentuk berdasar pengembangan hobi selam dan aplikasi ilmu kelautan beberapa mahasiswa pada waktu itu. Ketua MDC angkat-an pertama adalah Ir Agus Trianto MSc, yang sekarang menjadi dosen Jurusan Ilmu Kelautan Undip. Hingga saat ini, MDC mempunyai 17 angkatan.MDC berada di bawah naungan Himpun-an Mahasiswa Ilmu Kelautan (HMIK) Undip. Anggotanyahanyamahasiswayangterdaftar diJurusanIlmuKelautansaja.Bertempatdi Jl Gondang Barat III/5 Tembalang, Semarang, MDC merupakan unit kegiatan kemahasiswaan (UKK) bidang scientifc diving dan aktif di ke-giatan konservasi laut.Menurut Irvan, ketua MDC angkatan 16, banyak manfaat yang didapatkan. MDC dapat menumbuhkan dan mengembangkan olah raga selam guna mendukung ilmu pengetahuan ber-basis kelautan. Selain itu, kekeluargaan di MDC sangat erat, baik itu antar teman satu angkatan maupun lintas angkatan, ujarnya.Sejalan dengan misinya, MDC rutin meng-adakanberbagaiekspedisi.SepertiEkspedisi Coralliumyangbertujuanuntukpemetaan terumbukarangdiperairanKepKarimunja-wa, menggunakanmetodelineintercepttran-sect (LIT). Ekspedisi ke Kep Alor, NTT untuk melakukan penyuluhan ke SD-SMA menge-nai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.MDCjugamengadakankegiatanReef CheckKarimunjawa bekerjasama dengan Ja-ringanKerjaReefCheckIndonesia( JKRI). Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang kondisi terumbu karang, ikan karang, invertebrata, dan berbagai indikator.MDCjugatelahmenelurkanatletselam mewakili Jawa Tengah ( Jateng) seperti, untuk sparing partner atlet selam Jawa Timur di Pasir Putih(2003),Pra-PekanOlahragaNasional (PON) di Lampung (2004), PON XVI Sumsel (2004), Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Selam diPulauSeribu(2007),danKejurnasSelam diBanda2010.DalamrangkaHUTRIke-63, MDC ikut andil dalam upacara dua alam. Upacara yang dilakukan di dalam air dan darat bertempat di Karimunjawa, Jepara dan di Kolam Renang Manunggal Jati, Semarang.Regenerasi anggota MDC tidak jauh berbe-da dengan organisasi yang lain. Perekrutan ang-gota dilakukan setahun sekali bertepatan dengan pergantian kepengurusan. Yang berbeda adalah keanggotaan MDC yang berlaku seumur hidup. Ketika sudah masuk menjadi anggota MDC, selamanya menjadi anggota. Jadi, anggota MDC mulai dari angkatan pertama sampai angkatan 17. Tercatat ada 399 orang, papar Irvan.MDC sebagai organisasi harus ikut bertang-gung jawab untuk mengembangkan keahlian se-lam anggotanya. Keahlian selam perlu adanya pengakuandariindukorganisasiselamyang ada di Indonesia sehingga diharapkan mampu meningkatkan peranan dalam sektor kelautan. Sehubungan dengan hal tersebut, MDC men-gadakan kegiatan sertifkasi ketrampilan selam. Selainuntukmeningkatkanprofesionalisme, juga untuk membekali peserta dengan sertifkat sebagai bukti kemampuan serta keterampilan di bidang selam.Prestasi Semangat kekeluargaan yang dibina MDC serta usaha kerja keras anggotanya membuahkan berbagai prestasi. Mereka berhasil merebut juara umum perlombaan selam POSSI Antar Club Semarang 2010 di Kendal. Tahun berikutnya, menyabet Juara 3 di ajang yang sama. MDC juga sukses menyelenggarakan Underwater Wedding dan Underwater Hockey setahun yang lalu.MDCjugaberhasilmencetakduarekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor ber-maincaturbawahlautpada2007danrekor penyelenggaraan kuliah bawah laut pada 2010 berhasil mereka torehkan. Hal ini dilakukan un-tuk mendukung upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap rasa cinta bahari.Menurut Irvan, sumbangsih yang diberikan baik itu di fakultas maupun tingkat universitas belumadaapa-apanyadibandingorganisasi kemahasiswaan lainnya. Yang terpenting, kita (MDC) akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk siapa pun, tegas Irvan.Jalin KerjasamaSelama dua dasawarsa mengarungi kegiatan selam, MDC berhasil menjalin kerjasama dengan berbagai instansi baik dalam maupun luar ne-geri. Dari dalam negeri diantaranya, Pemerintah Daerah Jateng, Pemerintah Kab Jepara, Dinas KelautandanPerikanan(DKP)Jateng,Bank Tabungan Negara (BTN) Karimunjawa, Dinas Pariwisata Jateng, BAPEDALDA Jawa Tengah, SafetyandResqueDaerah(SARda)Jateng, YayasanTAKA,JaringanKerjaReefCheck Indonesia dan beberapa klub selam mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.Sedangkan dari luar negeri seperti, United Nation Environmental Program, World Wild Fund (WWF), Te Nature Conservation, US-AID, dan Conservation International (CI). Ker-jasama itu berupa penyuluhan ke sekolah-sekolah (SD-SMA) di Indonesia mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut hinggakam-panye see food.Selain itu, MDC memiliki jaringan kerjasa-ma dengan beberapa media antara lain, Harian Suara merdeka,HarianKompas, TeJakarta Post, Indosiar, Trans7, Metro TV, SCTV, Dive Magazine, National Geograpic Indonesia, dan Dive Discovery. Irvan berharap bahwa dengan dukungan banyak pihak MDC bisa go interna-tional. Di samping itu, anggota MDC harus dapat menjaga mutu maupun kualitasnya. (Hanan)Manunggal - Agustus 2011 - Tahun X 12Berbicara telah menjadi kegiatan se-hari-hari semua orang sebagai ko-munikasi verbal. Namun, sebagian orang akan menemui kesulitan jika harus berbicara di hadapan khalayak. Pesan yang disampaikan terkadang mengalami gangguan (noise) saat kata yang diucapkan tidak jelas akibat grogi. Diperlukan pen-guasaan berbagai kemampuan, diantaranya intonasi suara, olah tubuh sampai mental yang kuat.Takcukuphanyaitusaja,bagiShinta Ardhan, pengalaman dan pengetahuan juga penting. Menurut pengajar sekaligus pre-senter Cakra TV ini, keterampilan berbicara di khalayak umum (public speaking) saat ini makin dibutuhkan. Berikut petikan wawan-cara reporterManunggal, Ali Budi Utomo, dengan Shinta Ardhan, beberapa waktu lalu. Menurut Anda, bagaimana perkemban-gan public speaking pada era demokrasi saat ini?Sejak dibukanya kran demokrasi, public speaking mengalami perkembangan pesat. Keterampilanberbicarainisudahmelebar kesegalabidang pekerjaan. Semua perusa-haan pastinya membutuhkan public speaking untuk mendukung kesuksesan. Dalam dunia politik, public speaking dapat dimanfaatkan seorang kandidat untuk pencitraannya. Biasanya, yang bertindak selaku public speaker adalah orator kampanye atau kandidat itu sendiri.Apakah public speaker harus mempunyai konsep jelas dan berkarakter ?Setiap pembicaraan harus mempunyai tema dan pesan yang jelas. Public speaker harus pandai dalam menyampaikan pesan tersebut kepada pendengar. Penggunaan tema bertujuan agar pembicaraan tidak melebar, sehingga pesan dapat sesuai yang diharapkan. Apalagi dengan waktu yang terbatas. Olah bahasa tubuh serta variasi suara sangat dibutuhkan untuk menghindari kejenuhan para pendengar.Apa saja yang dibutuhkan public speaker untuk dapat berbicara secara kompeten terha-dap audience ?Bagi seorang public speaker, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di atas panggung. Pertama, seorangpub-lic speaker harus fokus dan terarah. Kedua, berbicara sesuai dengan tema yang telah disiapkan. Ketiga, penyampaian yang men-arik dengan memperhatikan bahasa tubuh, keramahan, kejelasan bicara, dan intonasi. Ketiga, faktor tersebut akan mempengaruhi tersampainya pesan ke pendengar atau tidak.Bagaimana bila audience yang dihadapi berasal dari masyarakat yang heterogen ?Jika kita sedang berbicara dengan suatu komunitas yang mempunyai latar belakang pengetahuan berbeda-beda, gunakan bahasa umum dan mudah diterima berbagai ka-langan. Hindari penggunaan bahasa asing dan bahasailmiah,sehinggapesandapat dimengertidan mudah diterima semua kalan-Curiculum VitaeNama: Shinta ArdhanHobi : Travelling, membaca, berenang danbermain gitar.Penghargaan :- Grand Prize Winner of UNICEF and AJI Award 2010,for best media reporting on childrens issues 2009.- Te radio category with a report titled Ar-ranged Marriage in Central Sumba NTT WorkingExperiences :- Artist/ Commedian-RADIO Journalist and Broadcaster Journalist _ Radio News Agency Jakarta (Current) -Journalist _CVC Radio Australia ( 2007-2010) - Correspondent of SS Radio (2003-2005) - Announcer of SPS Radio Ambarawa Ka-bupaten Semarang (2000) - Announcer and Reporter of Ras FM Ra-dio Semarang (2000-2005) - TV Presenter and Dubber - Host/TV Presenter on Bali TV Network Semarang ( 2007-2010)- Print Media Book :Karena Aku Perempuan Works Coali-tion of Women Journalists of Central Java . (2009)Organization: Head of the Alliance of Indonesian Journalists Radio , Central Java. PR Coalition of Female Journalists Semarang Central JavaWawancara Khususgan. Public speaker tidak boleh memposisikan dirinya sebagai orang yang sangat pintar dan serba tahu, namun harus lebih bersifat rendah hati agar tidak menyinggung perasaan pendengarnya.Bagaimanaagar audiencedapatme-nerimapesan yang kita sampaikan?Agar para pendengar dapat mengerti pesan yang kita sampaikan, hendaknya perlu mengatur volume suara kita. Berbicara dalam suatu ruangan tidak harus dengan suara lantang, ada teknik vokalnya. Bisa juga dengan menggunakan dukungan teknologi, seperti penggunaan pengeras suara dengan microphone atau sound kecil. Selain menghe-mat suara, bagi pendengar juga agar lebih enak didengar. Yang terakhir, coba belajar mengikuti sekolah public speaking secara kelembagaan. Di sana akan diajarkan salah satunya bagaimana cara menguasai penden-gar dengan berbagai macam teknik, salah satunya dengan mengontrol volume suara. Bagaimana cara mengontrol situasi saat sedang berbicara di atas panggung?Kontrol itu dari diri kita, hanya perlu meng-atur feeling saja. Untuk mengetahui apakah kita sudah terlalu lama berbicara, tes saja lewat reaksi dari pendengar. Jika terlihat ekspresi yang mulai gelisah atau sudah sedikit bergerak tidak nyaman, imbangiden-ganmengajakparapendengaruntukikut berkomunikasi. Selain itu, untuk mencairkan suasana kita perlu menyajikan guyonan-guyo-nan yang melibatkan pendengar. Hal terse-but juga bisa membuat komunikasi menjadi lebih akrab.Apakah seorang public speaker harus mempunyai karakter yang khas dalam setiap menyampaikan suatu pesan di semua situasi dan kondisi?Tidak ada salahnya kalau penyampaian oleh seorang public speaker dilakukan den-gan ciri tertentu. Seperti yang saya lakukan, cara penyampaian saat mengajar dengan pembawaan ketika menjadi seorang pre-senter sama saja. Nyatanya, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi murid saya. Namun, seorang public speaker juga bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Mi-salnya, saat seorang guru mengajar di kelas akan berbeda dengan saat menjadi seorang pembawa acara di luar kelas.Apa harapan anda tentang bidang profesi public speaking ini?Harapan saya, bagi mereka yang terbiasa menggunakan metode lama, seperti berpikir bahwa makin panjang omongan makin bagus, agar bisa sedikit digeser. Karena yang bisa kita lihat sekarang ini, pendengar terkadang mempunyai pengetahuan yang sama dengan pembicaranya. Tidak seperti dahulu, guru selalu lebih pintar dari anak didiknya. Jadi, jangan sampai merasa bahwa kita lebih tahu dari pendengar. Dalampublic speaking, akan lebih baik jika pembicara mampu berkomunikasi dengan pendengar-nya, membuat sebuah diskusi. Terkadang kita mendapat banyak pengetahuan baru dari mereka yang kita jadikan sebagai audience.Jangan Merasa Lebih PintarManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 13Kita, bangsa Indonesia, bersemboyan BhinnekaTunggalIka,bermakna berbeda-bedanamunsatutujuan. Semboyan ini menjadi prinsip dalam hidup berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Prinsip ini tercipta adanya kemajemukan budaya, ba-hasa, kepercayaan serta agama. Prinsip pluralisme mampu menjadi landasan saat bangsa ini berjuang meraih kemerdekaan. Peristiwa Sumpah Pemuda juga menjadi catatan sejarah dalam penyatuan visi meraih kemerdekaan. Kini, semangat Sumpah Pemuda kian meng-hilang dari bangsa yang telah satu ini. Prinsip semboyanBhinnekaTunggalIkakiankabur maknanya. Nilai-nilai terdegradasi oleh sikap dantindakantidakmenghormatikeragaman dan nilai-nilai kemanusiaan. Berbagai tragedi konfik berbau suku, agama dan ras, atau SARA mampu mengguncang keutuhan pluralisme di Indonesia.Pluralitas disalahartikan dan menjadi sangat rawan sehingga pergolakan dan gesekan yang mengarahpadaisu-isukeagamaan.Agama digunakan sebagai kedok dan alat melakukan kejahatan. Semestinya, agama menjadi pegangan hidup, baik menghormati sesama, membangun perdamaian, serta keteduhan justru menjadi sum-ber kejahatan.Kesalahan penghayatan dan penyimpangan dalam praktiknya menjadi penyebab. Kerap ter-jadi pembenaran simbolis agama, mempertajam permusuhan, hingga memistiskan motif menjadi perjuangan membela iman dan kebenaran. Hal ini dapat dikatakan sebagai sikap fundamentalis.Sikap fundamentalis berkecendurungan mau menang sendiri, memaksakan kehendaknya pada orang lain, cenderung menghalalkan segala cara demi tercapai tujuan sendiri. Kepentingan ke-lompokataugolongandenganmemutlakkan interpretasinya kebenaran agama yang diyakini, dan memaksakan orang lain menaatinya. Sikap anarki, teror hingga tindakan-tindakan radikal menjadi jalan pencapaian tujuan. Fundamentalismemampumengancam negara kita. Penanganan atas menguatnya gel-ombang fundamentalisme dan radikalisme, yaitu berupa tafsir baru atas pluralisme dalam konteks keindonesiaan. Pluralisme seharusnya ditafsirkan mampu memperkaya khasanah kehidupan secara pribadi maupun bernegara. Di tengah keragaman yang ada harus mun-cul keterlibatan aktif antarumat beragama yang diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman konstruktif, yaitu pluralisme bukanlah relativ-isme, melainkan upaya untuk saling menemu-kan komitmen bersama. Pembauran dan dialog antarpenganut agama menjadi hal yang sangat penting terlebih menghindari sikap eksklusif diri. Perlu pengakuan masyarakat tentang kemaje-mukan secara utuh dengan menjunjung tinggi multikulturisme serta menghargai keragaman. Kita ingat kembali bangsa ini dapat meraih kemerdekaaan atas kekuatan kesatuan di atas keragamansuku,kepercayaan,agamadanras yang ada. Dengan kata lain, perilaku nasionalisme didasarkan pada pluralisme itu sendiri. Dengan kesadaran yang demikian, semoga kita tak ter-jebak konfik sosial yang berkepanjangan.di Tengah PluralismeOleh: Dwi Nastiti MuliasariRedaktur Pelaksana Joglo PosKEBHINEKATUNGGALIKAANKataku adalah sajak, katamuKatamu adalahsajak, katakuKata-kata kita mungkin adalah sajakKatakuTidakSajak telah menahun meninggalkan kata-katakuSempat terlupa apa ituKata sajakLalu kamu hadir dan berkata-kataTiba-tiba kata-katamu Telah ada dalam tiap kata-katakuMenjelma menjalin kata-katakuKataku, beginiKatamu adalah katakuLalu kamu berkataLalu?Kataku, katamu yang membuatku berkataKamu tak berkata lagiAku pun berkataKatamu adalah sajakkuKamu masih enggan berkataTatapanmulah yang berkata-kataSejenak tak ada kata diantara kitaMungkinKitalah sajak itu, katamuSAJAK KITAKolomManunggal - Agustus 2011 - Tahun X 14KonsultasiUntukmemupukrasapercaya diribisadengan membanggakan prestasikitadimasalalu,yang berbedadarioranglain.Dengan mengingatdanmengenangprestasi-prestasi yang sudah pernah kita dapatkan di masa lalu. Misalnya, kita pernah menjuari lomba baca puisitingkatkecamatan.Kemudian prestasi-prestasitersebutitubisa jadi adalah bakat-bakatkita, d e n g a n s e d i k i t diasah akan menjadikan sesuatu yang lebih baik.L a l u bagai mana de nga n yangdi masa lalunya be-lum pernah memiliki prestasi-prestasi demikian? Ya, kita bisa melihat potensi-potensi dalam diri kita yang bagus. Misal-nya kita memiliki rambut yang bagus, atau memiliki kulit hitam manis, atau me-miliki potensi untuk memi-kat lebih banyak orang pada Sayamempunyai pacar yang sudah masa semester akhir tetapi, sampai sekarang dia belum menentukan masa depan-nya. Bagaimana cara memotivasi dia agar dapat memikir-kan masa depannya? (Tary, Akuntansi)Sebenarannyadanbebaskandiridari kecemasan-kecemasanyangtidakperlu. Hidup bukan sekedar untuk dipikirkan, tapiuntukdijalani.Tetapharusberkarya, walaucemas/pesimis.Haltersebuttidak semestinyamenjadiganjalan.Lulus cepat itu adalah suatu prestasi. Harus mengarahkanpsikologikitadalam hal-hal yang positif untuk hari ini dan kedepan.Berusaha, jika gagal cari batu loncatan lain. Jangan pernah takut gagal dulu. Nasib orang siapa tahu. Nasib baik atau buruk seseorang itu tergantung dari sepak terjang di masa lalunya. Kalau mau mendapatkan hal-hal baik, kita harus meninggalkanyangtidakbaik.Contohnya, tidak pacaran dulu, tidak pernahberbuat mesum,tidak berbuat hal-halyang S haringdengan pacar, membahas hal-hal yang bermutu, dan membahas kedekatan spiritual serta bagaimana aplikasinya. Misalnya, membahas masalah puasa, bagaimana tanggapannya tentang puasa itu, lalu aplikasinya dalam kehidupannya apa. Sehingga ada motivasi dan pengendalian diri yang bisa memunculkansoft skill.Namun, bagaimana jika ditemui pacar yang tidak begitu suka dengan obrolan serius, ya kita bisa mengemasnyadengan cara lain. Dengan cara yang sesuai frame of reference pacar.Jikapacar adalah tipe yang suka bercanda, kita bisamenge- masnya dalam frame yang tidak terlalu serius. Asalkandengan topik yang sama, membahas kedekatan spiritual misalnya, puasa itu tadi. Bagaimanacara memupuk rasa percaya diri tanpa harus membandingkan diri kita dengan orang lain? (Dina, Sastra Inggris)Sekarang ini, saya mempunyai pacar yang lebih tua. Usia kami terpaut dua tahun. Banyak teman yang mengatakan hubun-gan saya tersebut kurang baik. Apakah itu benar? Saya adalah mahasiswa semester akhir yang tinggal menyu-sun skripsi. Namun, saya sekarang dilema, karena masih ragu bagaimana nasib setelah lulus nanti. Bagaimana cara meng-hilangkan dilema tersebut? (Nurul, Administrasi Publik)maksiat,danyangterpentingadalah mensyukuri yang ada.Pendapat yang mengatakan hubun-gandenganselisihusiadua tahun tidak baik, sangat tidak mendasar. Usia tersebut tidak terpaut jauh. Laki-laki 20 tahun, dengan wanita 18 tahun tingkat perkembangan psikologinya itu sebaya. Dengan laki-laki yang umurnya lebihdiataskitaitujustrubaik. Karena seorang laki-laki itu ses-uai kodratnya adalah seorang pemimpinnantinya.Pe-mimpin yang lebih dihormati. Dalam agama sendiri, kalau dengan orang yang lebih tua itu kita harus menghomati. Dan yang tua harus menyay-angi yang muda. Terlepas dari potensi yang dimiliki.diri sendiri, yaitu disukai teman-teman. Hal-hal tersebut bisa memupuk rasa percaya diri yang lebih,karenasetiaporangdiciptakandengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.Diasuh oleh:Endang Sri Indrawawati, M. SiPsikolog dan Dosen Fakultas Psikologi UndipKirimkan masalah seputar kehidupan priba-diatau kesehatan ke email: [email protected] - Agustus 2011 - Tahun X 15Keris adalah salah satu senjata adat suku-sukubangsadiNusantara yangmerupakansenjatapenusuk jarakpendek.Senjatainidikenal dan dipakai oleh sebagian masyarakat di Asia Tenggara.Kerismerupakansenjatapenusuk yangdimuliakan, dihormati, bahkan dianggap keramat. Tidak hanya suku bangsa di Indonesia, bangsa lain di sebagian Asia Tenggara juga me-ngenal dan memakainya. Diantaranya, Malaysia, Brunei,Sabah, Tailand,Kamboja,Laos,dan Suku Moro di Filipina Selatan.Hampirsemuaorangtahuapaitukeris danbagaimanabentuknya,namunhanyase-dikit yang mengetahui nama setiap bagiannya. Keris sejak jaman dahulu memiliki bentuk paten yang tidak berubah hingga sekarang. Keris atau dhuwung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bilah (wilah atau daun keris) digunakan untuk menusuk, penopang (ganja), dan hulu/pegangan keris (deder).Bagian yang wajib ada pada sebuah keris juga pisaulainnyaadalahbilah.Selainmerupakan bagian utama, bilah dapat menjadi alat untuk mengidentifkasi sebuah keris. Ganja tidak selalu ada, tetapi keris-keris yang baik selalu memi-likinya. Keris sebagai senjata dan alat upacara dilindungi oleh sarung yang disebut warangka. Untuk hulu keris, dapat terpisah maupun me-nyatu dengan bilah. Pengetahuan mengenai bentuk (dhapur) atau morfologi keris menjadi hal yang penting untuk dapat mengidentifkasinya. Selain nilai estetika, bentuk keris memiliki banyak simbol spiritual. Hal-hal umum yang perlu diperhatikan dalam morfologi keris adalah kelokan (luk), ornamen (ricikan), warna atau pancaran bilah, serta pola pamor.Beberapa bentuk pamor dianggap memiliki kekuatan magis. Misalnya, pamor Subhanallahi, selain sebagai senjata juga menambah wibawa pemakainya. Ada lagi yang disebut pamor Rak-matullahi karena dianggap membawa rejeki dan disukai oleh sesama.Berdasarkanprosesterbentuknya,pamor dibagi menjadi dua, yaitu pamor Jawalata yang timbul secara otomatis karena proses pembuatan (ditempa) dan Anukarta, pamor yang dibuat oleh empu. Pamor sendiri wujudnya ada yang tampak maupun tidak tampak (samar-samar). Contoh, corak yang mirip daun kelapa (godhong klapa) disebut pamor blarak mlirid sedangkan pamor berwujud garis tegak disebut adegSejarah KerisSebagai warisan budaya, keris mempunyai jalan sejarah yang panjang. Sejarah mengenai keris dapat ditemukan pada babad dan riwayat, relief candi, serta literatur. Pada babad dan ri-wayat, ditulis dalam sebuah Kitab Pararaton yang ditemukan di Lombok. Kitab tersebut bercerita tentang kekuatan sebuah keris yang sangat besar hingga mampu membuat pemiliknya menjadi orang terkuat di muka bumi.Dibabadlainjugadiriwayatkanseorang empu di Tanah Jawa pada masa Medang Ka-mulan bernama Empu Ramadi membuat sebilah keris tanpa peralatan. Dalam membuat, ia hanya menekan menggunakan jari tangan. Keunikan proses ini membuat keris pada jaman dahulu sulit dibandingkandengancarapembuatanjaman sekarang yang membutuhkan waktu lama.Sejarah mengenai keris juga terpatri pada relief candi-candi yang tersebar luas di Indonesia, seperti yang terlihat pada Candi Sukuh, Solo. PadacandiHinduyangmerupakantempat pemujaan masa akhir Kerajaan Majapahit ini, terukir relief seorang empu yang tengah membuat keris.Halinimenjadialasanparaahliuntuk menyatakan bahwa bentuk keris yang dikenal sekarangtelahmencapaiperkembanganmo-dernnya pada masa itu.Karya-karyaukirdarimileniumpertama penanggalan masehi kebanyakan menampilkan bentuk-bentuk senjata tikam dan wesi aji lain yang diadopsi dari India. Meskipun demikian, diketahui terdapat satu panel relief Candi Boro-budur, Jawa Tengah (abad ke-9), yang memper-lihatkan seseorang memegang benda serupa keris. Sedangkan relief Ramayana di Candi Penata-ran, Jawa Timur, memperlihatkan para prajurit monyet sedang memerangi Kerajaan Alengka membawa senjata mirip keris.Pada literatur Jawa terdapat beberapa catatan dari para penjelajah yang menyebutkan kepopu-leran keris pada masa kerajaan Jawa jaman dulu. Catatan Ma Huan pada 1416, anggota ekspedisi Cheng Ho, dalam Ying-yai Sheng-lan menye-butkan,orang-orangzamanMajapahitselalu mengenakan belati (pu-la-tou) yang diselip-kan pada ikat pinggang. Terdapat deskripsi yang menunjukkan bahwa belati ini adalah keris dan teknik pembuatan pamor telah berkembang baik. DG Stibe dan Uhlen Beck dalam Encyclopaedie van Nederlandsch Indie menyebutkan, keris sudah ada pada abad IX. Kegunaan LainJaman dulu, keris digunakan para algojo untuk mengeksekusi hukuman serta prajurit saat berper-ang. Pada pertempuran-pertempuran melawan penjajah, peranan keris tidak kalah dengan sen-jata api. Kegunaannya sebagai alat pembunuh pun sifatnya seremonial dan khusus, misal keris milik Pangeran Puger bernama Kanjeng Kyai Balabar. Pada abad ke-18 keris ber-dhapur Pa-sopati itu digunakan oleh Sunan Amangkurat Amral untuk menghukum mati Trunojoyo di Alun-Alun Kartasura. Walaupun oleh sebagian peneliti dan penulis bangsa barat keris digolongkan sebagai senjata tikam, sebenarnya alat ini dibuat bukan sema-ta-mata untuk membunuh. Keris lebih bersifat sebagai senjata simbolik. Dalam artian spiritual mempunyai sifat kandel, seperti yang dipercaya oleh masyarakat Jawa. Selain itu, keris juga di-pandang dan diperlakukan sebagai suatu simbol dan status bagi sang pemiliknya. Dapat dipastikan, hampir di setiap keluarga aristokrat Jawa memiliki sebuah keris Pusaka Keluargadenganberbagaikeampuhankhas. Kerisjugadapatdigunakansebagaihadiah kehormatan.Seorangsenopatiatauprajurit yang sudah lama mengabdi pada negara diberi hadiahberupakerisolehsangraja.Rajajuga biasamemberikankerispusakakepadaputra mahkota sebelum dinobatkan. Dalam acara keluarga seperti acara perni-kahan,kerisbiasadigunakansebagaisimbol untuk mempelai pria. Bilamana pengantin pria mengalami suatu halangan, kehadirannya dapat diwakili oleh keris tersebut. Yang masih lestari hinggasekarangadalahfungsikerissebagai pelengkap busana tradisional Jawa. Di sejum-lah kerajaan yang masih ada hingga sekarang, misalnya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogjakarta, keris merupakan aksesoris wajib yang harus dikenakan dalam setiap agenda keraton.Bagi para budayawan, keris dianggap se-bagai sebuah benda seni yang mengandung nilai seni yang sangat tinggi. Beberapa yang lain mengang-gap keris sebagai barang seni yang berharga tinggi, sehingga pantas digunakan se-bagai lahan bisnis cinderamata ataupun sarana dekorasi. Sebagian orang percaya bahwa keris tertentu dapat menam-bah keberanian dan rasa percaya diri seseorang, yang dalam hal ini pemilik keris tersebut.Kerisjugadapatmenghindarkandarise-rangan wabah penyakit maupun hama tanaman. Keris dapat pula menyingkirkan dan menangkal gangguan makhluk halus. Selain itu, juga diper-cayamemudahkanpemiliknyamencarirejeki serta mengangkat derajat kedudukannya. Pendek kata, keris oleh sebagian orang dipercaya dapat dimanfaatkan tuahnya, sehingga benda itu di-Benda ini berwujud pisau dengan lengkungan khas. Sebuah karya seni yang makin berkharisma tatkala dipadu ukiran khas jaman kerajaan. Aura spiritual nan mistis selalu mengiringi benda yang disebut keris ini pada setiap jamannya.anggap bisa memberikan bantuan keselamatan bagi pemilik dan orang-orang sekitarnya. Se-hingga mereka akan merawatnya dengan sangat hati-hati sebagaimana mereka merawat seorang anak. Disertai DoaKeris adalah benda seni yang meliputi seni tempa, seni ukir, seni pahat, seni bentuk serta seni perlambang. Pembuatannya selalu disertai doa-doa tertentu, berbagai mantra, upacara, dan sesaji khusus. Doa pertama seorang empu ketika akan memulai menempa keris adalah memohon kepada Yang Maha Kuasa, agar keris buatannya tidak mencelakakan pemiliknya maupun orang lain. Doa-doa itu juga diikuti dengan tapa brata dan lelaku, antara lain tidak tidur, tidak makan, dantidakmenyentuhlawanjenispadasaat-saat tertentu. Memiliki sebuah keris pusaka, mengharus-kan se-seorang untuk memenuhi berbagai ritual. Yang sering dilakukan adalah upacara pemandian keris (jamas). Ritual ini dilakukan setiap tahun, tergantung kepada pemiliknya masing-masing. Hal tersebut dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Pras)Sastra BudayaNilai Lebih Sebuah Karya SeniManunggal - Agustus 2011 - Tahun X16Sebelum menekuni usaha Rumah Makan (RM)PadangBasamo,iapernahmembuka WarungSarapanNyam-nyamdenganmenu utama nasi uduk bersama rekan-rekannya. De-ngan usahanya tersebut, ia memenangi Program MahasiswaWirausaha(PMW)Universitas Diponegoro2008.Namun,karenakesibukan masing-masing akhirnya usaha ini berhenti di tengah jalan.Setelahitu,Nanangmenganggapbahwa RM Padang merupakan lahan basah untuk ber-wirausaha. Saat itu, untuk daerah Tembalang, RM Padang terhitung belum memiliki banyak kompetitor. Menurutnya, bisnis ini sangat men-janjikan. Kecintaannya terhadap masakan padang serta hobinya memasak merupakan alasan lain mengapaiaterjundalambisniskulinerkhas Minang ini.Pada awalnya usaha ini adalah sharing pro-ft, yang dijalankan antara Nanang dan (Alm) Martono. Nanang hanya konseptor sedangkan sebagai (Alm) Martono sebagai pemodal. Namun setelah 1,5 tahun berjalan, RM Padang Basamo sepenuhnya telah menjadi miliknya.Sejak awal berdiri, pada 5 September 2009, Nanangtidaksecaralangsungturuntangan dalammelayaniparapembeli.Alumnus FakultasPeternakanUndip2004inihanya mengontrol para karyawannya. Apakah sudah menjalani kebijakan yang telah dibuat dengan benaratautidak.Namun,seringkaliiame-luangkan waktu berkunjung ke Basamo untuk memonitor kegiatan para karyawan dan suasana warung makan.KetidakpastianKetidakpastian merupakan hal yang wajar dalam menjalankan sebuah usaha. Hal ini juga dialamiNanangselamamenjalankanbisnis. Harga cabai yang sempat meroket hingga Rp 100 ribu per Kg membuatnya bingung. Padahal makanan padang selalu identik dengan rasa pedas. Ia juga tidak mungkin menaikkan harga demi menjaga kepuasan konsumen. Untuk menyiasatinya, kami tidak merubah kualitasmakananataupunharga.Mungkin hanyamengurangi kuantitasnya saja. Penting bagikitauntukmengkomunikasikanhalini kepada para konsumen dan membuat mereka mengerti, ucapnya.UntukmenghadapikompetitorNanang berupaya sebisa mungkin selalu memperbaiki diri, tidak melulu melihat orang lain. Kami me-miliki nilai lebih, bukan masalah harga, namun kitamemilikisesuatuyangberbeda.Seperti varian menu belut sambal ijo yang tidak ditemui di rumah makan sejenis, tambah Nanang.Saat ini, Nanang telah memiliki tiga orang karyawan, termasuk satu juru masak yang berda-rah asli Minang. Walaupun sempat berpindah tempat, dari yang awalnya berada di daerah Ban-jarsari hingga sekarang di Jln Prof Soedarto SH, hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menjalankan usaha ini.Hambatansesungguhnyadalammen-jalankan roda usaha terutama bagi anak muda adalah seberapa kuat mental mereka menahan kesabaran untuk tidak sukses secara instan. Pria asal Lampung ini mengatakan bahwa mayoritas entrepreneurmudaingincepatsuksesdalam waktu singkat. Ini yang membuat banyak usaha hanya berumur jagung.Mengenaipeluangmerambahusahalain, Nanangtidakmenutupkemungkinanakan menjalankanternakkelinci.Sebagailulusan Fakultas Peternakan, saya ingin mengaplikasi-kanilmuyangtelahdidapat,jawabNanang. Untukrencanausahanyaini,lokasinyatidak akan bertempat di wilayah perkotaan Semarang lagi. (Yuni)Siapabilangtanpauang,seseorangtidakdapatjalankanusaha?Halinidibuktikan oleh Nanang Laksmana saat awal mula merintis usaha rumah makan padang. Dengan mengusung nama Basamo, Nanang mulai merintis usahanya ini dengan bekerja sama dengan seorang pengusaha, (Alm) Martono.Pulang GeniPulang Geni merupakan salah satu dhapur keris yang populer dan banyak dikenal karena memiliki padanan nama dengan pusaka Arjuna. Pulang Geni bermakna ratus, dupa, atau keme-nyan. Maknanya, manusia harus berusaha memi-liki nama harum dengan berperilaku yang baik, suka tolong menolong, dan mengisi hidupnya dengan hal-hal atau aktivitas bermanfaat bagi bangsa dan negara.Kidang SokaKidang Soka yang berarti kijang yang ber-duka. Dhapur ini bermakna, hidup manu