sap gout

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASAM URAT (GOUT) DI PUSKESMAS KLAKAH Oleh : Ardyana Eka Putri (12.015) PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG 1

description

satuan acara penyuluhan tentang penyakit gout

Transcript of sap gout

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASAM URAT (GOUT)DI PUSKESMAS KLAKAH

Oleh :Ardyana Eka Putri(12.015)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG2015LEMBAR PENGESAHAN

Laporan satuan acara penyuluhan ini telah di sahkan pada tanggal April 2015

Mengetahui,

Penyaji (Ardyana Eka Putri)NIM: 12.015Pembimbing Klinik(..........................................................)NIP......................................................

Pembimbing Akademik(......................................................)NIP.................................................

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asam Urat (Gout)Sasaran : Tn. S dan KeluargaHari/tanggal: April 2015 Tempat : Rumah Tn. SWaktu : 30 menitPenyaji: Ardyana Eka Putri

A. Analisa Situasi1. Sasarana. Tn. S dan Keluargab. Minat dan perhatian sasaran dalam menerima materi penyuluhan yang disampaikanc. Interaksi sasaran baik2. Penyuluha. Mahasiswa AKPER Lumajangb. Mampu menyampaikan materi penyuluhan dengan baik3. Ruangana. Rumah Tn. Sb. Penerangan dan ventilasi cukup baik.

B. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Instruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Tn. S dan keluarga dapat mengerti tentang penyakit asam urat (gout). 2. Tujuan Instruksional Khususa. Menjelaskan tentang pengertianasam uratb. Menjelaskan tentang penyebab asam uratc. Menjelaskan tentang tanda dan gejala asam uratd. Menjelaskan tentang komplikasi asam urate. Menjelaskan tentang penatalaksanaan asam uratf. Menjelaskan tentang pencegahan asam urat

C. Materi (terlampir)1. Definisi penyakit asam urat2. Etiologi penyakit asam urat3. Patofisiologi penyakit asam urat4. Manifestasi klinis penyakit asam urat5. Penatalaksanaan medis pada penyakit asam urat6. Komplikasi penyakit asam urat7. Pemeriksaan penunjang pada penyakit asam urat8. Pencegahan penyakit asam urat

D. Alat Bantu PenyuluhanLeaflet

E. Metode1. Ceramah dan tanya jawab.2. Leaflet.

F. Evaluasi Tn. S dan keluarga kooperatif dan antusias Adanya feed back dari Tn. S dan keluarga

G. Kegiatan PenyuluhanKegiatan Kegiatan PenyuluhKegiatan SasaranMetodeWaktu

Pembukaan atau pendahuluan1. Salam pembuka2. Menjelaskan tujuan pembahasan

Tn. S dan Keluarga1. Menjawab salam2. MendengarkanCeramah5 menit

Penyajian materi1. Menyampaikan materi2. Memberikan pertanyaan1. Mendengarkan2. Tanya jawab1. Ceramah 2. Tanya jawab

15 menit

Penutup1. Menanyakan kembali materi yng disampaikan2. Membuat kesimpulan3. Salam penutup Menjawab pertanyaan, mendengarkan, menjawab salamTanya jawab dan ceramah 5 menit

H. Penyaji MateriArdyana Eka Putri (Mahasiswa Akper Lumajang)I. Daftar PustakaHelmi, Zairin.2011.Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Cetakan kedua.Jakarta: Salemba MedikaMuttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal Cetakan 1.Jakarta:EGCMansjoer, Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 2. Jakarta:Media AesculapiusSetiadi. 2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia Cetakan 1.Yogyakarta:Graha Ilmu

MATERI PENYULUHAN

1.1 DefinisiGout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. Gout merupakan penyakitmetabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. Jadi, Gout atausering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

1.2 EtiologiPenyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti :a. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan menyebabkan : Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.

1.3 PathofisiologiAdanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.Hiperurecemia merupakan hasil :a. Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.b. Menurunnya ekskresi asam urat.c. Kombinasi keduanya.Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal.Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout.Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.1.4 Manifestasi Klinisa. Nyeritulang sendib. Kemerahan dan bengkak pada tulang sendic. Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telingad. Peningkatan suhu tubuh.Gangguan akut : Nyeri hebat Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang Sakit kepala Demam.Gangguan kronis : Serangan akut Hiperurisemia yang tidak diobati Terdapat nyeri dan pegal Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi (penumpukan monosodium urat dalam jaringan)

1.5 Penatalaksanaan MedikTujuan untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan berulang, dan pencegahan komplikasi.a. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral), Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone, Indomethacin.b. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)c. Kompres dingind. Diet rendah purine. Terapi farmakologi (Analgesicdan antipiretik)f. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.g. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi.h. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah serangan.i. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya dibatasi pada pasien dengan gagal ginjal).j. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg 2 kali/hari.

1.6 Komplikasia. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.b. Hipertensi dan albuminuria.c. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

1.7 Pemeriksaan Penunjanga. Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat, yang menunjukkan inflamasib. SDP meningkat (leukositosis)c. Ditemukan kadar asam urat yang tinggi di dalam darahd. Pada pemeriksaan terhadap contoh cairan sendi di bawah mikroskop khusus akan tampak kristal urat yang berbentuk seperti jamure. Pemeriksaan sinar X dari daerah yang terkena untuk menunjukkan masa tefoseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi

1.8 Pencegahana. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.b. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.c. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.d. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.e. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.f. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.g. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh

Evaluasi Hasil PenyuluhanA. Struktur 1. Kontrak waktu : 15 menit sebelum penyuluhan2. Persiapan alat: Leaflet3. Tempat penyuuhan di rumah Tn. S dan disiapkan 15 menit sebelum penyuluhan.B. Evaluasi Proses : 1. Penyaji datang ke rumah pasien tepat waktu2. Tn. S dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan3. Tn. S dan Keluarga kooperatif dalam mendengarkan penyuluhan.C. Evaluasi Hasil 1. Tn. S dan keluarga mampu menjawab semua pertanyaan penyaji materiD. Pertanyaan :1. Pengertian penyakit asam urat2. Penyebab penyakit asam urat3. Komplikasi asam urat4. Pencegahan asam uratE. Penyaji MateriArdyana Eka Putri (Mahasiswa Akper Lumajang)

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHANTopik : Asam Urat (Gout)Hari/tanggal : April 2015Pukul : Tempat : Rumah Tn. SPenyuluh : Ardyana Eka PutriNoNamaAlamatTanda tangan

11

22

33

44

55

66

77

88

99

1010

1111

1212

1313

1414

1515

1