REFLEKSI KASUS ckd

5
REFLEKSI KASUS STASE Radiologi Nama : Oldriana Prawiro Hapsari NIM : 20090310059 RSUD : Panembahan Senopati Bantul 1. PENGALAMAN Seorang perempuan 74 tahun datang ke Poliklinik THT RSPS dengan keluhan nyeri saat menelan dan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Leher kanan bengkak dan terasa nyeri. Penderita merasa nyeri untuk menelan dan leher terasa pegal dan nyeri. Batuk dan pilek disangkal. Penderita juga mengeluh keluar air ludah terus- menerus dalam jumlah banyak dan mulut berbau. Penderita merasa mual, muntah, nafsu makan turun. Nyeri telinga disangkal. Penderita merasa nyeri telan semakin hebat, nyeri kepala dan badan terasa lemas. 2. MASALAH YANG DIKAJI Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk gagal ginjal kronik? 3. ANALISIS KRITIS Pemeriksaan ini ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi gagal ginjal kronik 3 Foto polos abdomen Pemeriksaan foto polos abdomen ini sebaiknya dilakukan tanpa puasa, karena dehidrasi akan memperburuk fungsi ginjal. Menilai bentuk dan besar ginjal dan apakah ada batu atau obstruksi lain. Foto polos yang disertai tomogram memberikan keterangan yang lebih baik. Pielografi intra vena (PIV) Dapat dilakukan dengan cara intravenous infusion pyelography, menilai sistem pelviokalises dan ureter. Pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada keadan tertentu, misalnya pada: usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat. USG Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal,

description

radiologi

Transcript of REFLEKSI KASUS ckd

REFLEKSI KASUS STASE RadiologiNama: Oldriana Prawiro HapsariNIM: 20090310059RSUD : Panembahan Senopati Bantul

1. PENGALAMANSeorang perempuan 74 tahun datang ke Poliklinik THT RSPS dengan keluhan nyeri saat menelan dan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Leher kanan bengkak dan terasa nyeri. Penderita merasa nyeri untuk menelan dan leher terasa pegal dan nyeri. Batuk dan pilek disangkal. Penderita juga mengeluh keluar air ludah terus-menerus dalam jumlah banyak dan mulut berbau. Penderita merasa mual, muntah, nafsu makan turun. Nyeri telinga disangkal. Penderita merasa nyeri telan semakin hebat, nyeri kepala dan badan terasa lemas.

2. MASALAH YANG DIKAJIPemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk gagal ginjal kronik?3. ANALISIS KRITISPemeriksaan ini ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi gagal ginjal kronik 3 Foto polos abdomenPemeriksaan foto polos abdomen ini sebaiknya dilakukan tanpa puasa, karena dehidrasi akan memperburuk fungsi ginjal. Menilai bentuk dan besar ginjal dan apakah ada batu atau obstruksi lain. Foto polos yang disertai tomogram memberikan keterangan yang lebih baik. Pielografi intra vena (PIV)Dapat dilakukan dengan cara intravenous infusion pyelography, menilai sistem pelviokalises dan ureter. Pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada keadan tertentu, misalnya pada: usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat. USGPemeriksaan ini dilakukan untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi sistem pelviokalises dan ureter proksimal, kandung kemih serta prostat. RenogramDilakukan untuk menilai fungsi ginjal kiri dan kanan, lokasi gangguan (vaskular, parenkim, ekskresi) serta sisa fungsi ginjal. Pemeriksaan radiologi jantungMencari adanya kardiomegali dan efusi pericardial. Pemeriksaan radiologi tulangMencari osteodistrofi (terutama falanx atau jari) dan kalsifikasi metastatik. Pemeriksaan radiologi paruMencari uremic lung, yang belakangan ini dianggap disebabkan oleh adanya bendungan pada paru. Pemeriksaan pielografi retrogradePemeriksaan ini dilakukan apabila dicurigai adanya obstruksi yang reversibel. EKG dilakukan untuk melihat kemungkinan:a. Hipertropi ventrikel kirib. Tanda-tanda perikarditis (misalnya voltase rendah)c. Aritmiad. Gangguan elektrolit (hiperkalemia)5) Biopsi ginjalPemeriksaan ini dilakukan bila ada keraguan diagnostik gagal ginjal kronik atau perlu diketahui etiologi dari penyakit ini.4. DOKUMENTASIIDENTITAS PASIENNama: Tn. M.NAlamat: Krasak RT 01 RW 06, Ledok, ArgomulyoJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: SwastaAgama: IslamSuku: JawaMasuk RS tanggal 21 Februari 2015

ANAMNESISKeluhan utama: nyeri perut sebelah kananRiwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh nyeri perut kanan selama >1 minggu. Nyeri perut disertai rasa mual dan penuh pada seluruh perut. Pasien mengatakan keluhan ditambah dengan BAB cair dan demam yang naik turun. Dalam 1 hari BAB cair >4 kali. Demam turun setelah minum obat penurun panas namun kembali naik. Pasien merasa kulit dan matanya menjadi kuning sejak hari pertama masuk RS, BAK warna air teh dan dirasakan nyeri ketika hendak berkemih. BAK banyak, rutin. Batuk (+) sesak (-) mata kabur (-) gatal-gatal (-) mual (+) muntah (-) nyeri pinggang (+) kanan/kiri. Pasien mengaku pernah mengkonsumsi produk minuman penambah stamina 6 tahun yang lalu selama 5 tahun.Riwayat Penyakit Dahulu

7Riwayat mondok (-)Riwayat alergi (-)Riwayat asma (-)Riwayat Hipertensi (-)Riwayat Penyakit Jantung/Ginjal (-)Riwayat Penyakit Gula (-)Riwayat Penyakit Liver (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat mondok (-)Riwayat alergi (-)Riwayat asma (-)Riwayat Hipertensi (-)Riwayat Penyakit Jantung/Ginjal (-)Riwayat Penyakit Gula (-)Riwayat Penyakit Liver (-)

Gambaran USG pada organ ginjal tanggal 24 September 2012

Hepar dan Vesica Fellea Ukuran membesar ekhostruktur homogen Sudut Hepar tumpul Sistema vena hepatika dan bilier reguler Tak tampak kista, nodul, sludge batu dan massa VF DBNLien & Pankreas : DBNRen Dx/Sn Ren Dx/Sn batas korteks dan medulla tak tegas PCS dan Ureter 1/3 Proksimal Ren Dx/Sn tak melebar. Tak tampak batu, kista, nodul, dan massa.Vesica Urinaria: Dinding Reguler, Mukosa tak menebal, tak tampak divertikel, batu dan dan massa intra VU.Aorta : Dinding regular, KGB Para Aorta tak membesarTampak gambaran udara intraintestinalKESAN : MeteorismusHepatomegaliCRF Dx/Sn

DAFTAR PUSTAKA

1. Suwitra, K. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: balai Penerbit FK UI. 2009: 1035-10402. Anonym. Gagal Ginjal Kronik. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2009. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16742/4/Chapter/20II tanggal 1 Oktober 20123. Harnatiaj. Gagal Ginjal Kronik. Diakses dari http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/gagal-ginjal-kronik/Tanggal 1 Oktober 20124. Effendi, I &Markum, HMS. Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: balai Penerbit FK UI. 2009:935-945