Ppt CA Colon

28
Oleh Kelompok 6

Transcript of Ppt CA Colon

Oleh Kelompok 6

Kanker   kolon   adalah  suatu   bentuk   keganasan dari  masa abnormal/neoplasma yang   muncul  dari   jaringan   epithelial   dari colon (Brooker, 2001 : 72).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel  yang bersifat ganas yang tumbuh pada   kolon   dan   menginvasi   jaringan   sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

Etiologi1. Diet.2. Kelainan kolon (Adenoma di kolon,

Familialpoliposis Kondisi ulserative)3. Genetik4. Radiasi dan paparan zat kimia dan senyawa lain

yang berpotensi menimbulkan reaksi karsinogenik.

MANIFESTASI KLINISPerubahan kebiasaan defekasiDarah dalam fesesAnemia yang tidak diketahui penyebabnyaAnoreksia, penurunan BB, keletihanNyeri dangkal abdomen & melena kolon sebelah

kananNyeri abdomen dan kram, penipisan feses,

konstipasi dan distensi, serta adanya darah merah segar dalam feses. kolon cebelah kiri

dll

KOMPLIKASI Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan

obstruksi usus parsial atau lengkap.

Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga

menyerang pembuluh darah sekitar kolon

yang menyebabkan hemoragi. Perforasi

dapat terjadi dan mengakibatkan

pembentukan abses. Peritonitis dan atau

sepsis dapat menimbulkan syok.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Endoskop Radiologis. Ultrasonografi (USG) Histopatologi Laboratorium

PENATALAKSANAAN MEDIS

Pembedahan (Operasi)Penyinaran (Radioterapi)Kemotherapy

PROSES ASKEPPengkajian Aktivitas/istirahat Sirkulasi Integritas ego Eliminasi Makanan/cairan Nyeri/Ketidaknyamanan Keamanan Interaksi sosial Penyuluhan/Pembelajaran

Pengkajian Lansia secara umumPola Persepsi kesehatan dan Pemeliharaan kesehatan

Pola Nutrisi – metabolikPola EliminasiPola Aktivitas – LatihanPola Istirahat – Tidur Pola Kognitif – PerseptualPola Persepsi diri - Konsep diriPola Peran – HubunganPola Seksual – ReproduksiPola Kooping – Toleransi StressPola Nilai – Kepercayaan

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko kekurangan volume cairan b.d. muntah &dehidrasi

2. Diare b/d inflamasi, iritasi, malabsorbsi usus/penyempitan parsial lumen usus sekunder terhadap proses keganasan usus.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.

5. Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

insisi bedah (abdomen dan perianal), pembentukan stoma, dan kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal

7. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan diagnosis kanker

8. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kolostomi

9. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemaparan dan atau kesalahan interpretasi informasi.

RENCANA KEPERAWATANDX 1Tujuan: Dapat mempertahan hidrasi adekuat.KH: Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, dan

pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, pengeluaran urine tepat

INTERVENSI :

1 Awasi Input & output, ukur feses cair. Timbang BB/hr 2. Kaji VS 3. Observasi kulit kering berlebihan &membran

mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat

4. Pertahankan pembatasan peroral, tirah baring; hindari kerja.

5. Observasi perdarahan dan tes feses tiap hari untuk adanya darah samar

Kolaborasi :6. Pemberian cairan parenteral, transfusi darah sesuai indikasi7. Pemberian obat sesuai indikasi: Antiemetik, Antipiretik, mis, asetaminofen (Tyenol), Vitamin K

Dx2 Tujuan: diare atau penurunan frekwensi defekasi.KH : Klien melaporkan penurunan frekuensi

defekasi, konsistensi kembali normal

Intervensi : Mandiri1. Bantu kebutuhan defekasi (termasuk lansia dg

tirah baring) 2. Tingkatkan/pertahankan asupan cairan per oral.

3. Ajarkan tentang makanan-minuman yg dapat memperburuk/mencetuskn diare.4. Observasi & catat frekuensi defekasi,volume karakteristik feses.5. Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas dan kelesuan.

Kolaborasi 6. Pemberian obat-obatan sesuai program terapi (antibiotika, antikolinergik, kortikosteroid).

Dx3Tujuan : nyeri hilang atau skala nyeri berkurang. KH : Melaporkan nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat dgn tepat

Intervensi Mandiri :1. Dorong pasien utk melaporkan nyeri2. Izinkan pasien utk memulai posisi yg nyaman, mis lutut fleksi3. Berikan tindakan yg nyaman ( pijatan punggung, ubah posisi) & aktivitas

4. Dorong penggunaan tekhnik relaksasi, mis: imajinasi, visualisasi. Berikan aktivitas tenggang

Kolaborasi : Berikan obat sesuai indikasi: analgesik

Dx 4Tujuan : pola eliminasi klien sesuai kebutuhan fisik &gaya

hidup dg ketepatan jumlah &konsistensi.KH : klien melaporkan sudah dapat BAB dengan teratur.Intervensi Mandiri1. Pastikan kebiasaan defekasinya & gaya hidup sebelumnya2. Observasi gerakan usus, warna, konsistensi, dan

jumlahfeses3. Berikan pelunak feses, suppositoria gliserin sesuai indikasi

DX 6 :Tujuan: penyembuhan luka tepat waktu dan

bebas tanpa infeksi.KH : klien melaporkan lukanya sudah sembuh

/mulai sembuh / mengering

IntervensiMandiri :1. Observasi luka, catat karakteristik drainase2. Ganti balutan sesuai kebutuhan, gunakan

tekhnik aseptik3. Dorong posisi miring dengan kepala tinggi,

hindari duduk lama

Kalaborasi :1. irigasi luka sesuai indikasi, gunakan cairan garam faal, larutan hidrogen peroksida, atau larutan antibiotik 2. Rendam duduk

Dx 6:  Tujuan:menunjukkan rileks Kriteria hasil : Klien melaporkan penurunan

ansietas sampai tingkat dapat ditangani.

INTERVENSI1. Mandiri Orientasikan klien &

org terdekat thdp prosedur rutin &aktivitas yg diharapkan.

Eksplorasi kecemasan dan berikan umpan balik.

Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang lazim dialami oleh banyak orang dalam situasi klien saat ini.

Ijinkan klien ditemani keluarga (significant others) selama fase kecemasan dan pertahankan ketenangan lingkungan.

2. Kolaborasi Pemberian obat

sedatif.Pantau dan catat

respon verbal dan non verbal klien yang menunjukan kecemasan.

Dx 7 :  Tujuan:  klien dpt menerima kondisi diri sesuai

situasi, menerima perubahan kedalam konsep diri tanpa harga diri yang negative.

KH: klien menyatakan penerimaan tentang kondisi diri dengan baik.

INTERVENSIPastikan apakah konseling dilakukan bila mungkin dan/atau ostomi perlu untuk diskusikan

Dorong pasien/orang tedekat untuk menyatakn perasaan tentang ostomi

Catat perilaku menarik diri. Peningkatan ktergantungan, manipulasi, atau tidak terlibat pada perawatan.

Berikan kesempatan pada pasien untuk menerima ostomi melalui partisipasi pada perawatan diri.

Rencanakan/jadwalkan perawatan dengan pasien

Pertahankan pendekatan positif selama aktifitas perawatan. Jangan perlihatkan rasa marah secara pribadi

Diskusikan kemungkinan kontak dengan pengunjung ostomi, dan buat perjanjian untuk kunjungan berikutnya bila diperlukan.

Dx 8 Tujuan :  dapat meningkatkan pemahaman klien kondisi/tentang penyakit, tindakan dan prognosis. Dengan melakukan prosedur yang diperlukan, menjelaskan alasan tindakan.

Kriteria hasil : klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan penyakit serta prosedur yang akan dilakukan pada dirinya.

INTERVENSIMandiriKaji tingkat

pengetahuan klien/ orang terdekat dan kemampuan/kesiapan  belajar klien.       

Jelaskan tentang proses penyakit, penyebab/faktor risiko, &dampak pykt thdp perubahan status kesehatan-sosio-ekonomi, fungsi-peran dan pola interaksi sosial klien.

Jelaskan tentang terapi pembedahan, radiasi dan kemoterapi serta efek samping yang dapat terjadi

Tekankan pentingnya mempertahan kan asupan nutrisi dan cairan yang adekuat.