Askep CA Colon

39
BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN A. PENGUMPULAN DATA 1. Identitas a. Identitas klien Nama : Ny. T Umur : 48 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Pekerjaan : Buruh tani Agama : Islam Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia Status Marital : Menikah Tanggal Masuk : 30 Desember 2004 Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2005 No. Medrec : 04023830 Diagnosa Medis : Adeno Ca Colon Asendens well differenstated anemia ec perdarahan saluran cerna bagian bawah Alamat : Bbk Rayan Rt 09/Rw 03 Batusari Kalijati Subang Ruangan : II b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. N Umur : 52 Tahun

Transcript of Askep CA Colon

Page 1: Askep CA Colon

BAB IIITINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

A. PENGUMPULAN DATA

1.Identitas

a. Identitas klien

Nama : Ny. T

Umur : 48 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh tani

Agama : Islam

Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia

Status Marital : Menikah

Tanggal Masuk : 30 Desember 2004

Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2005

No. Medrec : 04023830

Diagnosa Medis : Adeno Ca Colon Asendens well differenstated

anemia ec perdarahan saluran cerna bagian

bawah

Alamat : Bbk Rayan Rt 09/Rw 03 Batusari Kalijati

Subang

Ruangan : II

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. N

Umur : 52 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh tani

Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

Status : Menikah

Hubungan dengn Klien : Suami

Alamat : Bbk Rayan Rt 09/Rw 03 Batusari Kalijati

Subang

Page 2: Askep CA Colon

2.Riwayat kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

o Keluhan utama masuk Rumah Sakit

Sejak 6 bulan yang lalu, klien mengeluh nyeri perut kanan bawah, hilang

timbul dan tidak menyebar. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit ketika

klien berobat ke poli bedah Hasan Sadikin Bandung ditemukan tumor pada

perut kanan bawah. Tumor mula-mula sebesar telur ayam kemudian

membesar sebesar kepalan tangan. Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

klien mengeluh lemah badan disertai mual, BAB mencret, air (+), lendir

(+), darah (+) 3 x sehari yang sudah dirasakan klien 6 bulan yang lalu dan

nafsu makan turun. Lemah badan klien berkurang setelah mendapat

transfuse darah, klien sudah mendapat 9 labu darah dalam 1 bulan sebelum

masuk rumah sakit.

o Keluhan utama saat pengkajian

Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri di perut bagian kanan bawah disertai

lemah badan dan BAB mencret tapi mencret tidak disertai darah.nafsu

makan klien menurun.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Menurut pengakuan klien, sebelumnya klien belum pernah mengalami

penyakit yang sama dan klien tidak mempunyai riwayat penyakit menular

seperti TBC, Hepatitis dan penyakit turunan seperti asma, Diabetes Melitus

dan hipertensi

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan bahwa di keluarga klien tidak ada yang menderita

penyakit yang sama seperti penyakit klien sekarang ini dan juga tidak ada

anggota keluarga klien yang menderita penyakit keturunan maupun penyakit

menular.

3.Pemeriksaan fisik

a. Sistem pernafasan

Bentuk hidung simetris,PCH(-), sianosis (-), kokoh, jln nafas paten, tidak ada

nyeri pada palpasi sinus, mukosa hidung kemerahan, vibrosa (+), polip(-),

Page 3: Askep CA Colon

septum nasalis ditengah, bibir (-)sianosis, mukosa orofaring tampak merah,

tidak ada pembesaran tonsil, uvula bergerak bebas, lehar simetris, tidak ada

penggunaan muskulus sternokleidomastoid, trachea berada ditengah, tidak

ada peningkatan vena jugularis, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi

intercostalis, tidak ada penggunaan muskulus intercostalis interna,

pengembangan paru simetris, vocal premitus paru kanan dan kiri sama, pada

perkusi bunyi resonan pada paru kanan dan kiri, respirasi 20x/menit.

b. Sistem cardiovaskuler

Konjungtiva tidak anemis(berwarna merah muda), bibir (-) sianosis, JVP

tidak meningkat,tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, bunyi

jantung S1 dan S2 murni regular, tidak terdapat clubbing finger, cafilari refill

time 3 detik, sianosis perifer (-).

c. Sistem pencernaan

Bentuk bibir simetris, mukosa merah muda dan tampak kering, lidah

berwarna kemerah-merahan, jumlah gigi 30 buah ada caries pada molar

bawah kanan, lidah dapat bergerak kesegala arah, refleks menelan baik,

bentuk abdomen cembung, bising usus 20x/menit, terdapat nyeri tekan, pada

perkusi bunyi dullness di kuadran kanan bawah, berat badan sebelum sakit 50

kg dan setelah sakit 46 kg dengan tinggi badan 156 cm.

d. Sistem perkemihan

Tidak terlihat pembesaran pada kandung kemih, ginjal tidak teraba, tidak ada

nyeri tekan pada ginjal dan kandung kemih, pada genetalia tidak terpasang

kateter

e. Sistem musculoskeletal

Bentuk ekstremitas atas dan bawah simetris, pergerakan ekstremitas atas dan

bawah simetris, tidak ada atropi otot, tidak mengalami nyeri pada persendian,

kekuatan otot 5 5

5 5

f. Sistem integumen

Page 4: Askep CA Colon

Warna rambut hitam pendek, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak

terdapat lesi dan nyeri tekan pada kepala, tekstur kulit lembut, turgor kulit

baik, suhu axila 36,4ºC, kuku tangan dan kuku kaki tampak pendek dan

bersih.

g. Sistem endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan klien tidak mempunyai riwayat

penyakit Diabetes Melitus

h. Sistem persarafan

Kesadaran

Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis(CM), nilai GCS 15

(E4M6V5), klien dapat berorientasi terhadap orang, waktu dan tempat.

Tes fungsi cerebral

Klien dapat mengingat reason memori, inmediet memori dan long memori,

klien dapat mengulang angka-angka yang disebutkan oleh perawat dan

dapat menjumlahkan angka-angka yang disebutkan.

Tes fungsi nervus cranial

Nervous I (olfaktorius)

Klien mampu membedakan bau kopi dan minyak kayu putih

Nervous II (optikus)

Klien dapat membaca dengan jelas dalam jarak 30 cm, lapang pandang

dapat melahat gerakan dari arah lateral ke medial pada sudut 60º

Nervous III, IV, VI (okulomotorik, trochealis, abdusen)

Fungsi koordinasi gerakan bola mata dapat menggerakan kesegala arah,

refleks cahaya pupil kanan dan kiri berdilatasi ketika dikenai cahaya,

pupil bulat isokor.

Nervous V (trigeminus)

Pada saat mata klien ditutup

- sensorik : klien dapat merasakan pilinan kapas yang diusap kearah

frontal, maxilaris dan mandibula

- motorik : klien dapat mengunyah dengan baik

Nervous VII (vasialis)

- sensorik : klien dapat membedakan rasa manis, asin dan asam pada

2/3 anterior lidah

Page 5: Askep CA Colon

- motorik : klien dapat tersenyum dan mengerutkan dahi

Nervous VIII (auditorius/acusticus)

Klien dapat mendengar detik jam dalam jarak 2 cm, jari klien dapat

mengikuti gerak telunjuk perawat.

Nervous IX dan X (glossofaringeus dan vagus)

Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah, pergerakan

uvula bebas dan klien dapat menelan tanpa hambatan

Nervous XI (assesorius)

Leher klien dapat melawan tahanan perawat dilehernya

Nervous XII (hypoglossus)

Klien dapat menggerakan lidah ke segala arah

Sensorik

Klien dapat merasakan sensasi halus dan kasar pada pipi, ekstremitas atas

dan bawah.

Motorik

- massa otot : tidak terdapat perubahan bentuk otot

- tonus otot : terdapat tahanan pasif pada kedua sendi

- kekuatan :

Refleks

Refleks biceps (++/++), triceps (++/++), brachioradialis (++/++), achiless

(++/++), babinsky (--/--), refleks abdominalis (-).

Page 6: Askep CA Colon

4.Pola aktifitas sehari-hari

No Aktivitas Dirumah Di Rumah Sakit

1 2 3 4

1 Nutrisi

Makan

- frekuensi

- komposisi

- porsi

Minum

- frekuensi

- jenis

3 x sehari

Nasi, lauk pauk, sayur

½ porsi habis

7-8 gelas sehari

Air putih dan teh manis

3 x sehari

Bubur, lauk pauk, sayur

½ porsi tidak habis

9 gelas sehari

Air putih

2 Eliminasi

BAB

- frekuensi

- konsistensi

BAK

- frekuensi

- warna

3 x sehari

cair, kemerahan, bau khas

5-6 x sehari

Kuning jernih

2 x sehari

cair, kekuningan, bau khas

5 x sehari

Kuning jernih

3 Personal hygiene

Mandi

Keramas

Gosok gigi

2 x sehari

3 x seminggu

2 x sehari

1 x sehari di lap oleh

perawat atau keluarga

1 minggu sekali

2 x sehari dibantu oleh

perawat atau keluarga

4 Istirahat dan tidur

Tidur siang

Tidur malam

Jarang tidur siang

6-7 jam sehari

1-2 jam sehari

6 jam sehari

5 Aktivitas Klien dapat melakukan

aktivitas sehari-hari tanpa

dibantu

Klien tampak lemah dan

aktivitasnya dibantu oleh

keluarga dan perawat

Page 7: Askep CA Colon

5.Data psikologis

a) Status emosi

Klien tampak lemah

b)Konsep diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan bahwa semua anggota tubuhnya merupakan ciptaan

Tuhan YME dan klien mensyukuri apa adanya.walaupun dalam keadaan

seperti sekarang ini klien merasa cukup senang .

2) Identitas diri

Klien adalah seorang ibu rumah tangga dengan satu orang suami dan

1orang anak

3) Harga diri

Klien merasa suami,anak dan keluarganya menghargai klien dan tetap

memberi perhatian dan dukungan moral saat klien berada di Rumah Sakit.

4) Peran diri

Klien mengatakan dengan klien berada di Rumah Sakit perannya sebagai

ibu rumah tangga yang mengurus suami digantikan oleh anak dan kakak

klien.

5) Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan tidak kambuh

lagi sehingga klien dapat kembali kerumah dan mengurus suami

6.Data social

Hubungan klien dan keluarga terjalin dengan baik begitu juga dengan saudara-

saudaranya, terbukti dengan banyaknya yang menjenguk dan banyak yang

menunggu bergantian. Hubungan klien dengan petugas kesehatan di Rumah

Sakit kurang kooperatif, tetapi klien selalu mengikuti semua program perawatan

dan pengobatan yang di berikan kepadanya. Klien mengatakan bahwa dirinya

ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan sedangkan selama di Rumah Sakit

kebutuhan klien selalu dipenuhi oleh perawat dan keluarga.

7.Data spiritual

Klien adalah seorang muslim, selama sakit klien melakukan ibadahnya hanya

ditempat tidur, klien meyakini bahwa sakitnya merupakan cobaan dari Allah

SWT dan wajib disyukuri dan berupaya untuk penyembuhannya, klien berharap

sakitnya cepat sembuh sehingga bisa cepat pulang kerumah.

Page 8: Askep CA Colon

8.Data penunjang

a. Hasil laboratorium

Hasil Normal Satuan

Haemoglobin

(Hb)

10,7 12-16 gr%

Leukosit 10.900 3,8-10 rb/mm³

Hematokrit (Ht) 33 35-47 %

Trombosit 476.000 150-440 rb/mm³

Ureum 12 15-50 mg/dl

Kreatinin 0,4 0,5-0,9 mg/dl

Kalium 3,7 3,6-5,5 m eq/l

Natrium 136 135-145 m eq/l

Glukosa sewaktu 88 < 140 mg/dl

PT 13,3 11,6-15,6 detik

INR.PT 1,03 1,0-1,2 detik

APTT 30,2 23,6-43,6

b. Therapy

Infus Nacl 20 gtt/menit

Page 9: Askep CA Colon

B. ANALISA DATANo Data Senjang Kemungkinan Penyebab

dan DampakMasalah

1 DS : - Klien mengeluh

nyeri pada daerah perut kanan bagian bawah

- Klien mengatakan nyeri bertambah jika perutnya ditekan

DO :- Wajah klien tampak

meringis- Teraba massa pada

abdomen kuadran kanan bawah

- Abdomen cembung- Skala nyeri 3 dari 0

- 5- TTV :

TD : 110/70 mmHgN : 112 x/menitR : 20 x/menitS : 36,4º C

Ca colon

Metastase jaringan

Merangsang pengeluaran bradikinin, histamine,

serotonin,dan prostaglandin

Merangsang reseptor nyeri

Traktus spinothalamitus

Thalamus

Cortex cerebri

Nyeri dipersepsikan

Gangguan rasa nyaman : nyeri

2 DS : - Klien mengatakan

mual- Klien sering minum

DO :- Klien makan ½ porsi- Bising usus 20

x/menit

Massa di intra abdomen

Benda asing di intra abdomen

Efek sampingnya meningkatkan pengeluaran

HCL di lambung

Mual

Nafsu makan berkurang

Asupan nutrisi tidak adequat

Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan

Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan

3 DS : - Klien menanyakan

tentang penyakitnya dan bagaimana

Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya dan

prosedur pengobatan yang akan dilakukan

Gangguan rasa aman : cemas

Page 10: Askep CA Colon

proses terjadinya, pantangan dan prosedur pengobatannya

DO :- Ekspresi wajah

cemas- Klien kurang

kooperatif

Sterssor psikologis bagi klien

Koping klien tidak efektif

cemas

Page 11: Askep CA Colon

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN MASALAHNo Diagnosa Keperawatan Tanggal

ditemukanTanggal

dipecahkanparaf

1 Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d adanya metastase jaringan

3 Januari 2005

2 Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d mual

3 Januari 2005

3 Gangguan rasa aman : cemas b.d kurangnya pengetahua klien tentang penyakitnya dan prosedur pengobatan yang akan dilakukan

3 Januari 2005

Page 12: Askep CA Colon

III. PERENCANAAN

NODIAGNOSA

KEPERAWATAN

PERENCANAAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan rasa

nyaman : nyeri b.d

adanya metastase

jaringan yang

ditandai dengan :

DS : - Klien

mengeluh nyeri pada daerah perut kanan bagian bawah

- Klien mengatakan nyeri bertambah jika perutnya ditekan

DO :- Wajah klien

tampak meringis

- Teraba massa pada abdomen kuadran kanan bawah

- Abdomen cembung

- Skala nyeri 3 dari 0 - 5

- TTV :TD : 110/70 mmHgN : 112 x/menitR : 20 x/menitS : 36,4º C

Tupan :

Rasa nyaman klien

terpenuhi.

Tupen :

Dalam jangka

waktu 1 hari

perawatan nyeri

klien berkurang

dengan criteria :

Klien

mengatakan nyeri

berkurang

Klien tampak

tenang

Klien bisa

melakukan teknik

relaksasi nafas

dalam, distraksi

dan gate kontrol

Skala nyeri jadi 2

dari skala 0-5

1. Observasi

tingkat nyeri

klien

2. Bimbing dan

ajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

3. Anjurkan pada

klien untuk

melakukan

teknik distraksi

4. Bimbing dan

ajarkan cara gate

control

5. Observasi TTV

1. Dengan

melakukan

observasi tingkat

nyeri dapat

diketahui tingkat

nyeri klien

sehingga dapat

menentukan

intervensi yang

tepat pada klien.

2. Dapat

merelaksasikan

klien sehingga

nyeri dapat

berkurang

3. Dapat

mengalihkan

perhatian klien

sehingga klien

tidak terfokus

pada nyerinya

4. Dapat

memutuskan

rangsangan nyeri

sehingga nyeri

bisa berkurang

5. Untuk

mengetahui

keadaan umum

klien

2 Gangguan Tupan : 1. Observasi 1. Untuk

Page 13: Askep CA Colon

pemenuhan nutrisi :

kurang dari

kebutuhan b.d mual

yang ditandai

dengan :

DS : - Klien

mengatakan mual

- Klien sering minum

DO :- Klien makan

½ porsi- Bising usus

20 x/menit

Kebutuhan nutrisi

klien terpenuhi.

Tupen :

Dalam jangka

waktu 1 hari

perawatan nafsu

makan klien

bertambah dengan

criteria :

Klien mengatakan

mual berkurang

Makan habis 1

porsi

asupan nutrisi

klien

2. Jelaskan dan

anjurkan pada

klien cara-cara

untuk

mengurangi

mual :

- Makan

makanan

yang manis

- Makan

porsi kecil

tapi sering

- Makan

makanan

dalam

keadaan

yang

hangat

mengetahui intake

nutrisi klien

sehingga bisa

menentukan

intervensi yang

tepat bagi klien.

2. Untuk menambah

pengetahuan klien

dan

memandirikan

klien dalam

mengurangi rasa

mualnya

3 Gangguan rasa

aman : cemas b.d

kurangnya

pengetahuan klien

tentang penyakitnya

dan prosedur

pengobatan yang

akan dilakukan yang

ditandai dengan :

DS :

Tupan :

Rasa aman klien

terpenuhi

Tupen :

Dalam jangka

waktu 1 hari

perawatan rasa

cemas klien

berkurang dengan

1. Observasi

tingkat

pengetahuan

klien tentang

penyakitnya

2. Observasi

tingkat

1.Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan klien

dan menentukan

intervensi

selanjutnya

2.Untuk

menentukan

intervensi

Page 14: Askep CA Colon

- Klien menanyakan tentang penyakitnya dan bagaimana proses terjadinya, pantangan dan prosedur pengobatannya

DO :- Ekspresi

wajah cemas- Klien kurang

kooperatif

criteria :

Klien tampak

tenang

Klien tahu tentang

penyakitnya

Klien mengetahui

prosedur

pengobatan yang

akan dilakukan

kecemasan klien

3. Beri penjelasan

pada klien

tentang

penyakitnya

4. Beri penjelasan

pada klien

tentang prosedur

pengobatan

5. Berikan

kesempatan

pada klien untuk

bertanya

6. Dorong klien

untuk tetap

menjalankan

prosedur

pengobatan

7. Anjurkan

keluarga dan

orang terdekat

untuk

memberikan

dukungan pada

klien

selanjtunya

3.Dapat menambah

pengetahuan klien

tentang keadaan

penyakitnya

4.Dapat menambah

pengetahuan klien

tentang prosedur

pengobatan

5.Agar klien

menanyakan apa

yang belum klien

pahami setelah

diberikan

penjelasan

6.Agar klien

termotivasi dan

tetap menjalankan

pengobatan

7.Keluarga

merupakan

support sistem

yang terbaik

untuk proses

penyembuhan

klien

IV. IMPLEMENTASI

Page 15: Askep CA Colon

TANGGAL JAM DX IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA DAN

TANDA

TANGAN

Page 16: Askep CA Colon

22 Januari

2005

08.20

08.00

09.40

10.00

08.30

09.00

08.40

1

1

1

1

2

2

2

1.Membimbing dan melatih klien untuk

melakukan teknik nafas dalam

Evaluasi :

- Klien mau dan bisa melakukan teknik

nafas dalam

2. Mengukur tanda-tanda vital

Evaluasi :

- TD :110/70 mmHg

- N : 112 x/menit

- R : 20 x/menit

- S : 36,4º C

3.Observasi tingkat nyeri klien ajarkan dan

latih klien untuk melakukan teknik distraksi

dengan cara ngobrol dan berdzikir

Evaluasi :

- Skala nyeri 3 dari skala 0-5

- Klien mau melakukan teknik distraksi

(ngobrol dan berdzikir)

4.Membimbing klien melakukan gate kontrol

Evaluasi :

- Klien mau dan bisa melakukan gate

control

- Klien terlihat senang nyeri berkurang

5.Mengobservasi intake nutrisi klien

Evaluasi :

- Intake nutrisi klien kurang dari

kebutuhan

- Makan ½ porsi

6.Memberikan klien makanan yang manis

Evaluasi :

- Klien mau makan makanan yang

manis dan habis

7. Memberi klien makan dalam keadaan

hangat

Evaluasi :

- Klien mau makan dan terlihat lahap

- Makan habis ¾ porsi

Nunu

Page 17: Askep CA Colon

\

V. EVALUASI

Tanggal DP CATATAN PERKEMBANGAN Nama dan Paraf

03-01-2005 1 S : - Klien mengatakan nyeri berkurang

O : - klien tampak tenang

- Klien dapat melakukan teknik distraksi

- Klien dapat melakukan teknik nafas dalam

- Klien dapat melakukan teknik gate control

- Skala nyeri 3 dari skala 0-5

A : - Masalah teratasi sebagian

P : - Pertahankan dan lanjutkan intervensi no

1,2,3,4

Nunu

Page 18: Askep CA Colon

03-01-2005 2 S : - Klien mengatakan akan mengikuti anjuran

Perawat

O : - Klien mau makan makan

- Makanan tidak dimuntahkan lagi

- Porsi makan habis

A : - Masalah teratasi sebagian

P : - Lanjutkan Intervensi no. 1 dan 2

Nunu

03-01-2005 3 S : - Klien mengatakan sekarang ia telah siap

Menjalani operasi

- Klien mengatakan mengerti tentang

Penyakitnya

O : - Klien tampak tenang

A : - Masalah teratasi

Nunu

BAB IITINJAUAN TEORI

I. PENGERTIANKanker colon (Ca Colon)adanya benjolan atau massa yang berada dalam usus

II. FAKTOR RESIKO Usia, biasanya timbul setelah usia 40 tahun Riwayat kesehatan yang lalu, pernah mengalami :

o Polyp colon (adenoma)o Kanker, colorectal, payudara dan genitalo Colitis ulseratifo Sindroma polyposiso Penyakit immunodefisiensi

Riwayat kesehatan keluarga,adanya kanker colon dan sindroma polyposis

Page 19: Askep CA Colon

III. TANDA DAN GEJALAPertumbuhan sel kanker dapat mengenai seluruh lokasi kolon dengan presentasi sebagai berikut : Rectum 30 % Kolon asenden dan sekum 25 % Sigmoid 20 % Kolon desenden15 % Kolon transversum 10 %

Daerah kolon yang terkena mempunyai tanda dan gejala yang berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut :

No Lokasi Tanda dan Gejala1. Kolon Asenden Adanya darah samara pada feses

Anemia Mual, Muntah Nyeri pada kuadran kanan atas Massa yang dapat diraba Penurunan berat badan

2. Kolon Desenden Adanya darah dalam feses Nyeri perut Konstipasi secara progresifyang makin lama makin

meningkat Bentuk feses seperti pensil,karena adnya penyempitan

3. Kolon Sigmmoid dan Rectum

Perdarahan pro rectal Perubahan kebiasaan defekasi, konstipasi dan

meningkatnya frekuensi Perasaan BAB yang belum tuntas Bentuk feses lendir dan berdarah Kolik abdomen bagian kiri bawah

4. sekum Tanpa keluhan dalam waktu yang lama Tak enak pada perut kanan bawah Anemia Penurunan berat badan Massa di perut kanan bawah

IV. PATHOFISIOLOGIKanker kolorectal merupakan salah satu kanker usus yang dapat tumbuh secara local dan menyebar secara metastase meluas. Adapun cara penyebaran ini melului beberapa cara. Penyebaran secara local biasanya masuk kedalam lapisan dinding usus sampai ke serosa dan lemak mesenteric, lalu sel kanker tersebut akan mengenai organ disekitarnya. Sedangkan penyebaran yang lebih luas lagi di dalam lumen usus yaitu melalui lympotik dan system sirkulasi. Bila sel tersebut masuk melalui system sirkulasi, maka sel kanker tersebut dapat terus masuk ke organ hati, kemudian metastase ke organ paru-paru. Penyebaran lain dapat ke adrenal, ginjal, kulit, tulang, dan otak. Sel kanker pun dapat menyebar ke daerah peritonial pada saat dilakukan pembedahan reseksi tumor.Hampir semua kolorectal berkembang ari polyp adenoma jenis villous, tubular, dan viloutubullar. Namun dari ketiga jenis adenoma ini, hany7a jenis villous dan tubullaryang diperkirakan akan menjadi premaligna. Jenis tubular berstuktur seperti bola dan bertangkai, sedangkan jenis villous berstuktur tonjolan seperti jari-jari tangan dan tidak bertangkai. Kedua jenis ini tumbuh menyerupai bunga kol di dalam kolon sehingga massa tersebut akan menekan dinding mukosa kolon. Penekanan yang terus menerus ini akan mengalami lesi-lesi ulserasi yang akhirnya akan menjadi perdarahan kolon. Selain

Page 20: Askep CA Colon

perdarahan, maka obstruksi pun kadang dapat terjadi. Hanya saja lokasi tumbuhnya adenoma tersebut sebagai acuan. Bila adenoma tumbuh di dalam lumen yang luas (asenden dan transversum), maka obstruksi jarang terjadi. Hal ini dikarenakan isi (feses masih mempunyai konsentrasi air cukup) masih dapat melewati lumen tersebut dengan mengubah bentuk (disesuaikan dengan lekukan lumen karena tonjolan massa). Tetapi bila adenoma tersebut tumbuh dan berkembang di daerah lumen yang sempit (desenden atau bagian bawah), maka obstrulsi akan terjadi karenaisi tidak dapat melewati lumen yang telah terdesakoleh massa. Namun kejadian obstruksi tersebut dapat menjadi total atau partial.

V. STADIUM Stadium I : terbatas hanya pada mukosa kolon Stadium II : menembus dinding otot, belum terjadi metastase Stadium III : melibatkan kelenjar limpaa Stadium IV : metastase ke kelenjar limfe yang berjauhan dan ke organ lain

VI. KOMPLIKASI Perforasi usus sehubungan dengan peritonitis Timbul abses Timbul fistula di traktus krinarius

VII. TEST DIAGNOSTIK Pemeriksaan fisik Sigmoidoskopi Kolonoskopi Barium enema Kanker Rectum : pemeriksaan patologi anatomi dengan mengambil jaringan pada

saat proktoskopi Lab : : untuk melihat darah samar, darah : Hb, Ht Gratorium CT Scan

VIII. TERAPI MEDIS Pengobatan untuk kanker kolon selalu dengan pengangkatan daerah yang terkena. Jumlah kolon yang di potong berdasarkan pelepasan semua jaringan yang dilalui pembuluh darah dan jaringan yang terkena penyakit.Jenis-jenis pembedahan yang dilakukan berupa : Bagian kolon yang sakit dipotong, dan ujung-ujung yang tersisa disambungkan

dalam suatub anastomosa (End to end anastomosis (EEAI) ) Bagian yang sakit dipotong, kemudian ujung yang masih berfungsi dibawa kea rah

luar ke permukaan abdomen membentuk stoma.

IX. PENCEGAHANTidak ada pencegahan primer yang dapat dilakukan. Pencegahan sekunder yang dapat dilakukan adalah melakukan skrining pada orang diatas usia 40 tahun, yang meliputi : Pemeriksaan rectal secara digital setiap tahun setelah usia 40 tahun Tes darah samar pada feses setelah usia 50 tahun Proktosigmoidoskopi setiap 3-5 tahun diatas usia 50 tahun, setelah 2 x

pemeriksaan tahunan dengan hasil negative

Page 21: Askep CA Colon

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan studi kasus dengan judul

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T DENGAN GANGGUAN SISTEM

PERNAFASAN : ADENO CA COLON ASENDENS WELL DIFFERENSTATED

ANEMIA e.c PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH DI RUANG II

RSHS BANDUNG “

Laporan pelaksanaan asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I di Politeknik Kesehatan Bandung Jurusan

Keperawatan Program Studi Keperawatan Bandung.

Page 22: Askep CA Colon

Dalam menyelesaikan laporan kasus ini penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Endeh Nurgiwiati selaku ketua prodi keperawatan Bandung

2. Seluruh staff dosen Keperawatan Medikal Bedah I, selaku dosen pembimbing dalam

penyusunan laporan ini

3. Kepala Ruangan dan seluruh staff ruang II RSHS Bandung

4. Seluruh dosen dan segenap karyawan prodi keperawatan Bandung

5. Klien Ny. T dan keluarga

6. Orang tua yang memberikan dukungan baik moril maupun materil

7. Rekan-rekan Mahasiswa/I prodi keperawatan Bandung khususnya Tingkat 2 B

Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik

dan saran yang disampaikan bagi penulis akan menjadi masukan yang sangat berharga dan

menjadi catatan untuk perbaikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga

Allah SWT memberikan yang terbaik bagi kita. Amin …

Bandung, Januari 2005

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Tujuan

III. Metode Penulisan

IV. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

I. Pengertian

Page 23: Askep CA Colon

II. Faktor resiko

III. Tanda dan gejala

IV. Pathofisiologi

V. Stadium

VI. Komplikasi

VII. Test Diagnostik

VIII. Terapi Medis

IX. Pencegahan

BABIII TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian

II. Diagnosa Keperawatan

III. Perencanaan(Intervensi)

IV. Pelaksanaan (Implementasi)

V. Evaluasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

II. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kolon (termasuk rectum) merupakan tempat keganasan tersering dari saluran cerna.

Kanker kolon merupakan penyebab ke- 3 dari semua kematian akibat kanker di Amerika

serikat, baik pada pria maupun wanita (Cancer Facts and Figures, 1991). Kanker usus

besar biasanya merupakan penyakit pada orang tua, dan insidens puncak adalah pada

decade keenam dan ketujuh. Kanker ini jarang ditemukan dibawah usia 40 tahun, kecuali

pada orang dengan riwayat colitis ulseratif atau poliposis familial. Kedua kelamin

terserang sama seringnya, walaupun kanker kolon lebih sering pada wanita, sedangkan

Page 24: Askep CA Colon

lesi pada rectum lebih sering pada pria. Kira-kira 60 % dari semua kanker usus terjadi

pada bagian rektosigmoid, sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rectum atau terlihat

pada sigmoidoskopi. Sekum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang

paling sering diserang. Kolon transversa dan fleksura merupakan bagian yang memiliki

kemungkinan terserang yang paling kecil.

Tumor dapat berupa massa polipoid besar, yang tumbuh ke dalam lumen dan dengan

cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular.Lesi anular lebih sering terjadi pada

bagian rektosigmoid, sedangkan polipoid atau lesi yang datar lebih sering terdapat pada

sekum dan kolon asendens. Secara histologis, hampir semua kanker usus besar adalah

adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat mensekresi mucus yang

jumlahnya berbeda-beda. Tumor dapat menyebar (1) secara infiltratif langsung ke

struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih, (2) melalui pembuluh limfe

ke kelenjar limfe peri kolon dan meso kolon ; dan (3) melalui aliran darah, biasanya ke

hati karena kolon mengalirkan darah ke system portal. Prognosis relative baik bila lesi

terbatas pada mukosa dan submukosa pada saat reseksi dilakukan, dan jauh lebih jelek

bila telah terjadi metastasis ke kelenjar limfe.

II. Tujuan

A. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada kasus

kanker kolon (Ca kolon)

B. Tujuan Khusus

1. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pengkajian pada klien dengan

Ca kolon.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang penyusunan rencana asuhan keperawatan

pada klien dengan Ca kolon

3. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tindakan keperawatan pada

klien dengan Ca kolon

4. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan evaluasi terhadap asuhan

keperawatan pada klien dengan Ca kolon

III. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan metode pendekatan studi kasus

berupa laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan.

IV. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

Page 25: Askep CA Colon

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Tujuan

III. Metode Penulisan

IV. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

I. Pengertian

II. Faktor Resiko

III. Tanda dan Gejala

IV. Pathofisiologi

V. Stadium

VI. Komplikasi

VII. Test Diagnostik

VIII. Terapi Medis

IX. Pencegahan

BAB III TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian

II. Diagnosa Keperawatan

III. Perencanaan (Intervensi) Keperawatan

IV. Peleksanaan (Implementasi) Keperawatan

V. Evaluasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

II. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny. T dengan Ca kolon

di Ruang II RSHS Bandung dengan pendekatan proses keperawatan, maka penulis

dapat menarik beberapa kesimpulan

1) Tahap pengkajian

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa kanker kolon yang dirasakan oleh klien

Ny. T sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu, pertama besarnya sebesar telur

Page 26: Askep CA Colon

ayam sekarang sudah sebesar kepalan tangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan

keadaan klien lemah, klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah.

2) Diagnosa keperawatan

Masalah keperawatan yang terjadi pada klien Ny. R berdasarkan hasil pengkajian

yaitu gangguan rasa nyaman : nyeri, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi :

kurang dari kebutuhan, gangguan rasa aman : cemas.

3) Perencanaan keperawatan

Pada tahap perencanaan penulis membagi menjadi 3 kategori yaitu mengobservasi

keadaan umum, tindakan keperawatan, pendidikan kesehatan atau

anjuran.perencanaan yang paling utama pada Ny. R adalah mengurangi rasa nyeri

sesuai dengan tujuan dan criteria yang akan dicapai.

4) Implementasi keperawatan

Penulis melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah

ditetapkan, sebagian intervensi tersebut dapat dilaksanakan berkat dukungan dari

klien, keluarga dan perawat ruangan yang bertugas menangani kasus tersebut.

5) Evaluasi keperawatan

Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan selama 1 hari masalah yang

dirumuskan sebagian masih belum teratasi.

II. Saran

Pada kesempatan ini setelah penulis memberikan asuhan keperawatan pada klien

Ny.T akan memberikan beberapa saran kepada perawat ruangan yang mudah-mudahan

dapat dipertimbangkan pelaksanaannya.

1) Tahap pengkajian

Umumnya pengkajian sudah dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi alangkah

lebih baiknya jika hasil pengkajian tersebut didokumentasikan kedalam catatan

kesehatan klien /status klien untuk mempermudah dan memperlancar perawatan

yang akan diberikan terhadap klien.

2) Diagnosa keperawatan

Dalam menentukan masalah klien diharapkan disesuaikan dengan kondisi klien,

karena walaupun penyakit klien sama belum tentu masalah yang terjadi akan

sama. Kemudian lebih baik juga bila masalah tersebut didokumentasikan pada

catatan kesehatan klien sehingga intervensi yang akan diberikan dapat

dirumuskan.

3) Perencanaan keperawatan

Page 27: Askep CA Colon

Pada umumnya sudah dapat direncanakan dengan matang, tetapi

pendokumentasiannya diharapkan dapat dilakukan dengan baik agar seluruh tim

mengetahuinya dan dapat melaksanakannya.

4) Implementasi keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan sudah dapat terlaksana dengan baik, hal ini

ditunjang oleh adanya kerjasama dari klien, keluarga dan perawat yang bertugas.

Oleh sebab itu diharapkan kondisi seperti itu terus dipertahankan agar pelayanan

yang diberikan dapat optimal. Akan tetapi lebih baiknya jika perawat ruangan

dapat memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien untuk mengurangi

kecemasan pada klien yang sedang di rawat maupun pada keluarga klien.

5) Evaluasi keperawatan

Pada tahap evaluasi lebih baiknya jika evaluasi dilaksanakan setiap selesai

melaksanakan tindakan keperawatan dengan menuliskan tanggal dan jam untuk

evaluasi formatif. Untuk evaluasi sumatif disesuaikan dengan perkembangan

klien. Oleh karena itu diharapkan agar perkembangan klien selalu di monitor agar

dapat menentukan intervensi selanjutnya yang relevan dengan kondisi klien.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERCERNAAN : ADENO CA COLON ASENDENS WELL

DIFFERENSTATED ANEMIA

e.c perdarahan saluran cerna bagian bawah

DI RUANG II RSHS BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Semester III

Page 28: Askep CA Colon

Disusun oleh :

NUR KHOMARRIYAH

Tingkat : II B

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDUNG

2005

DAFTAR PUSTAKA

Price Sylvia A & Wilso Lorraine M.1994.Patofisiologi.Jakarta: EGC