Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

35
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar atau rektum relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan rektum sekarang adalah tipe paling umum kedua dri kanker internal di Amerika serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal di diagnosis di negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal. Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip. Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir. Insidens kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat. Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira- kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah 40% sampai 50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal. Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga, riwayat penyakit Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com 1

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

Page 1: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Tumor usus halus jarang terjadi sebaliknya tumor usus besar

atau rektum relatif umum Pada kenyataannya kanker kolon dan

rektum sekarang adalah tipe paling umum kedua dri kanker

internal di Amerika serikat Ini adalah penyakit budaya barat

Diperkirakan bahwa 150000 kasus baru kanker kolorektal di

diagnosis di negara ini setiap tahunnya Kanker kolon menyerang

individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal

Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan

pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi

pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon

penyakit usus inflamasi kronis atau polip Perubahan pada

persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir Insidens

kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun sedangkan

insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat

Lebih dari 156000 orang terdiagnosa setiap tahunnya kira-

kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya

meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan

dengan diagnosis dini dan tindakan segera Angka kelangsungan

hidup di bawah lima tahun adalah 40 sampai 50 terutama

karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase

Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan

mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan

perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal

Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui

tetapi faktor resiko telah teridentifikasi termasuk riwayat atau

riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga riwayat penyakit

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 1

usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak rotein dan daging serta

rendah serat

Hal-hal mengenai definisi etiologi patofisiologi komplikasi

hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab

selanjutnya

B RUMUSAN MASALAH

Apa dan bagaimana pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan

dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon

C TUJUAN

Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian etiologi

klasifikasi stadium pathway patofisiologi pemeriksaan

diagnostik penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada klien

dengan Ca Kolon

BAB II

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang

menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan

neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008

268)

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan

pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini

untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan

pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)

atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)

Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan

DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol

pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker

yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle

amp Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang

bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar

kolon (usus besar)

B ETIOLOGI

Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3

1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat

(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan

berlemak tinggi dan sumber protein hewani

2 Kelainan kolon

o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi

adenokarsinoma

o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi

maligna menjadi karsinoma

o Kondisi ulserative

Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon

3 Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita

karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak

daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001

207)

C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON

1 Anatomi Fisiologi Kolon

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon

sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)

Gambar usus halus dan usus besar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 2: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak rotein dan daging serta

rendah serat

Hal-hal mengenai definisi etiologi patofisiologi komplikasi

hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab

selanjutnya

B RUMUSAN MASALAH

Apa dan bagaimana pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan

dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon

C TUJUAN

Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian etiologi

klasifikasi stadium pathway patofisiologi pemeriksaan

diagnostik penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada klien

dengan Ca Kolon

BAB II

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang

menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan

neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008

268)

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan

pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini

untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan

pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)

atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)

Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan

DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol

pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker

yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle

amp Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang

bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar

kolon (usus besar)

B ETIOLOGI

Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3

1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat

(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan

berlemak tinggi dan sumber protein hewani

2 Kelainan kolon

o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi

adenokarsinoma

o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi

maligna menjadi karsinoma

o Kondisi ulserative

Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon

3 Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita

karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak

daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001

207)

C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON

1 Anatomi Fisiologi Kolon

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon

sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)

Gambar usus halus dan usus besar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 3: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

BAB II

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang

menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan

neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008

268)

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan

pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini

untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan

pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)

atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)

Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan

DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol

pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker

yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle

amp Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang

bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar

kolon (usus besar)

B ETIOLOGI

Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3

1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat

(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan

berlemak tinggi dan sumber protein hewani

2 Kelainan kolon

o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi

adenokarsinoma

o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi

maligna menjadi karsinoma

o Kondisi ulserative

Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon

3 Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita

karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak

daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001

207)

C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON

1 Anatomi Fisiologi Kolon

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon

sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)

Gambar usus halus dan usus besar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 4: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat

(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan

berlemak tinggi dan sumber protein hewani

2 Kelainan kolon

o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi

adenokarsinoma

o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi

maligna menjadi karsinoma

o Kondisi ulserative

Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon

3 Genetik

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita

karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak

daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001

207)

C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON

1 Anatomi Fisiologi Kolon

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon

sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)

Gambar usus halus dan usus besar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 5: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)

Gambar usus halus dan usus besar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 6: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

2 Patologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma

yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat

diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal

adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak

terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi

tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada

semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)

Kanker kolon dan rektum terutama (95 )

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai

sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke

dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari

tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui

beberapa cara yaitu

1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan

seperti ke dalam kandung kemih

2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon

3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon

mengalirakan darah ke system portal

4 Penyebaran secara transperitoneal

5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi

penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi

pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat

menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya

metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 7: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri

Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas

Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma

3 Patways Carsinoma Colon

Tumbuh berkembangnya sel tumor

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 8: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

D KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah

sebagai berikut (FKUI 2001 209)

A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada

metastasis

B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa

B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan

propria

C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening sebanyak satu sampai empat buah

C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah

bening lebih dari 5 buah

D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap

lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi

lagi

E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap

penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi

Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses

konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus

anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum

terjadi

1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran

cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit

kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus

lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan

sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat

dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena

tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon

kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 9: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium

2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan

perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks

Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi

kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan

obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik

mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat

terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan

pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf

pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada

tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian

bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul

sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang

mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses

yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare

bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)

F STADIUM KLINIS

Tabel stadium pada karsinoma kolon yang

ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)

TIS

T1

T2

T3

T4

N

M

Carcinoma in situ

Belum mengenai otot dinding

polipoidpapiler

Sudah mengenai otot dinding

Semua lapis dinding terkena penyebaran ke

sekitar

Sama dengan T3 dengan fistula

Limfonodus terkena

Ada metastasis

G PEMERIKSAAN PENUNJANG

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 10: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu

dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi

o Radiologis

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain

adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada

dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke

paru

o Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi

digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke

kelenjar getah bening di abdomen dan hati

o Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar

histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan

perlu ditentukan diferensiansi sel

o Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan

pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)

H PENATALAKSANAAN MEDIS

Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan

pengobatan adalah sebagai berikut

1 Pembedahan (Operasi)

Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat

untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum

metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah

terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga

menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 11: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

mengelilingi sekitar kanker

2 Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi

tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk

merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic

sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel

yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel

kulit sel dinding lambung amp usus sel darah

Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit

dan kehilangan nafsu makan

3 kemotherapy

Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat

masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus

untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini

ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada

umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan

akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)

I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses

keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994

10)

Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges

1999) adalah meliputi

1 Sirkulasi

Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal

penyakit vascular perifer atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus)

2 Integritas Ego

Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor

stress multiple misalnya financial hubungan gaya

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 12: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

hidup

Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka

rangsang stimulasi simpatis

3 Makanan cairan

Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk

hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk

obesitas) membrane mukosa yang kering

(pembatasan pemasukkan periode puasa pra

operasi)

4 Pernapasan

Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok

5 Keamanan

Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester

dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)

Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat

keluarga tentang hipertermia malignantreaksi

anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari

detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah

koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi

transfuse

Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan

demam

6 Penyuluhan Pembelajaran

Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic

antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia

bronchodilator diuretic dekongestan analgesic

antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan

juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan

rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan

kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 13: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi

penarikan diri pasca operasi)

J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari

masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post

operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan

kondisi pascaanastesi

2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia

lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus

sensori yang berlebihan stress fisiologis

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap

berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan

tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak

normal pengeluaran integritas pembuluh darah

4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma

muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya

lokalisasi)

5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisiknyeri

6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak

nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan

kekuatantahanan

7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka

pembedahan

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mualmuntah

9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 14: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat

mekanisme kanker kolon

10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep

diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan

ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang

berarti krisis situasi atau krisis maturasi

11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan

efek samping penanganan factor budaya atau spiritual

yang berpengaruh pada perubahan penampilan

12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur

penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan

13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan

pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi keterbatasan kognitif

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 15: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

Tujuan Intervensi Implementasi

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada

tahap perencanaan (Effendi 1995 40)

Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi

NIC (Wilkinson 2006) meliputi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat

Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan

- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral

- Auskultasi suara napas

- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai

R mencegah obstruksi jalan napas

R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 16: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi

- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan

- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 17: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu

Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil

pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan

- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan

- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan

- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai

R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 18: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan

- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman

R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan

3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular

Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil

tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal

- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi

- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur

R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 19: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)

operasi yang dilakukan

- Pantau tanda-tanda vital

intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 20: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan

- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan

- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer

- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan

R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 21: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan

Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi

- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)

- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur

- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit

R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan

- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring

- Observasi efek analgetik

R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 22: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan

R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil

5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan

Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu

- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik

- Rencanakan periode istirahat yang cukup

- Berikan latihan aktivitas secara bertahap

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan

R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 23: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien

R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan

6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih

Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang

seimbang- melakukan

pergerakkan dan perpindahan

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat

bantu2 =memerlukan

bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran

3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu

- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan

- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas

- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu

- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif

- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi

Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi

R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 24: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas

pasien

7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan

Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus- luka bersih tidak

lembab dan tidak kotor

- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka

- Pantau peningkatan suhu tubuh

- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas

- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement

- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan

R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 25: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi

8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan

memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal

minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet

- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien

- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal

- Timbang berat badan

sesuai indikasi

R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

minus melaporkan peningkatan intake makanan

- Anjurkan makan sedikit tapi sering

R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 26: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral

sebelum makan - Tawarkan minum saat

makan bila toleran - Konsultasi tentang

kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress

- Kolaborasi ahli gizi

pemberian makanan yang bervariasi

- Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung

dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat

9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering

Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan

menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan

- Melaporkan keluarnya

- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen

- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis

R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 27: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan

- Kaji factor penyebab konstipasi

menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL

- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi

- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet

- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif

R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan

R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien

10

Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread

Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien

- Kaji mekanisme koping

R memudahkan intervensi

R mempertahankan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 28: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman

merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress

minus klien mampu mempertahankan penampilan peran

minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori

minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik

minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan

yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu

- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani

- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas

- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis

- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas

mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan

R

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 29: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

mengurangi ansietas sesuai kebutuhan

11

Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang

Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan

kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh

minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan

minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh

- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya

- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh

- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis

- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien

Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan

R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien

12

Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan

Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pusminus luka bersih tidak

- Pantau tanda-tanda vital

- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik

- Lakukan perawatan

R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 30: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

kerusakan kulit lembab dan tidak kotor

minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi

terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll

- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik

mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen

13

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu

Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan

- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit

- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan

RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 31: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

Evaluasi

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf

keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan

kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan

ditetapkan (Brooker 2001)

Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon

meliputi

1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari

sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya

2 Meningkatkan tingkat kesadaran

3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat

4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang

5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas

6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai

8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi

9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan

berbentuk

10 Ansietas berkurangterkontrol

11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan

fungsi tubuh

12 Infeksi tidak terjadi terkontrol

13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 32: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari

colon (Brooker 2001 72)

Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang

ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp

Langman 2000 805)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas

yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya

(Tambayong 2000 143)

B SARAN

1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah

ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih

memahami materinya

2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 33: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman

untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC

Jakarta

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 34: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini

dapat disusun dan selesai tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)

Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium

pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan

asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini

diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa

keperawatan

Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen

penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan

makalah berikutnya bisa lebih sempurna

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam

Pinrang 14 Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
Page 35: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Carsinoma Colon CA Colon

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35

  • Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
  • Radiologis
  • Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
  • Ultrasonografi (USG)
  • Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
  • Histopatologi
  • Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
  • Laboratorium
  • Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)