CA Colon Gina

23
 Carsinoma Colon Pembimbing: Dr. Myra, Sp.B Disusun oleh : Gina Fadhilah 030.06.103 KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD BEKASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2011

Transcript of CA Colon Gina

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 1/23

 

Carsinoma Colon

Pembimbing:

Dr. Myra, Sp.B

Disusun oleh :

Gina Fadhilah030.06.103

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHRSUD BEKASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA2011

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 2/23

 

PENDAHULUAN

Embriologi dan anatomi

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.

Fungsi utamanya adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari

kolon menanjak (ascending ), kolon melintang (transverse), kolon menurun

(descending ), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga

pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan

bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri". Secara embriologik, kolon kanan

berasal dari usus tengah, sedangkan kolon kiri sampai dengan rectum berasal dari

usus belakang.

Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan usus yang cepat

dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk gelung usus primer. Bagian kranial

saluran usus ini akan menjadi duodenum, jejunum, ileum. Sedang pada bagian

kaudal akan menjadi bagian bawah ileum, sekum, apendiks, kolon asendens dan 2 /

3 bagian proksimal dari kolon transversum. Serentak dengan pertumbuhan

panjangnya , gelung usus primer mengalami rotasi yang mengelilingi poros yang

dibentuk oleh arteri mesenterika superior. Perputaran yang terjadi jika telah selesai

adalah 270o. Pada mudigah berumur 6 minggu timbul tunas sekum sebagai

pelebaran kecil berbentuk kerucut dari bagian kaudal gelung usus primer dan saat

ini untuk sementara menempati kuadran kanan atas setelah rotasi tersebut. Dari sini,

usus bergerak turun menuju ke dalam fossa iliaka kanan sehingga kolon asendens

menjadi terletak pada kuadran kanan atas. Seiring perkembangan tersebut ujung

distal dari tunas sekum membentuk sebuah divertikulum yang sempit, yakni

apendiks primitif pada minggu ke 8. Karena apendiks berkembang saat penurunan

kolon, dapat dimengerti bahwa kedudukan akhirnya kerap kali di belakang sekum

atau kolon.

2

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 3/23

 

Lapisan otot longitudinal kolon membentuk tiga buah pita, yang disebut tenia.,

yang lebih pendek dari kolon itu sendiri sehingga kolon berlipat-lipat dan berbentuk

seperti sakulus, yang disebut haustra. Kolon transversum dan kolon sigmoideum

terletak intraperitoneal dan dilengkapi dengan mesentrium.

Dalam perkembangan embriologik kadang terjadi gangguan rotasi usus

embrional sehingga kolon kanan dan sekum mempunyai mesentrium yang bebas.

Keadaan ini memudahkan terjadinya putaran atau volvulus sebagian usus yang

sama halnya dapat terjadi dengan mesentrium yang panjang pada kolon sigmoid

dengan radiksnya yang sempit. Batas antara kolon dan rektum tampak jelas karena

pada rektum ketiga tenia tidak tampak lagi. Batas ini terletak di bawah ketinggian,

promontorium, kira-kira 15 cm dari anus. Pertemuan ketiga tenia di daerah sekum

menunjukkan pangkal apendiks bila apendiks tidak jelas karena perlengketan.

Vaskularisasi kolon

Suplai darah kolon terutama melalui a.mesenterika superior dan inferior.

Sekum, kolon asendens, dan bagian kanan kolon transversum didarahi oleh cabanga.mesenterika superior, yaitu a.ileokolika, a.kolika dekstra, dan a. Kolika media.

3

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 4/23

 

Kolon transversum bagian kiri, kolon desendens, kolon sigmoid, dan sebagian besar 

rektum didarahi oleh a.mesenterika inferior melalui a.kolika sinistra, a.sigmoid, dan

a.hemoroidalis superior. Masing-masing mempunyai anastomosis dengan arteri

yang berdekatan, yang membentuk pembuluh darah kontinyu di sekeliling

keseluruhan kolon (arteri marginalis Drummond). Yang terakhir ini terletak sekitar 1

cm dari tepi kolon, yang terdekat sepanjang kolon descendens dan sigmoid.

Pembuluh vena kolon berjalan paralel dengan arterinya. Aliran darah vena

disalurkan melalui v.mesenterika superior untuk kolon asendens dan kolon

transversum, dan melalui v.mesenterika inferior untuk kolon desendens, sigmoid,

dan rectum. Keduanya bermuara ke dalam v.porta, tetapi v.mesenterika inferior 

melalui v.lienalis. Aliran vena dari kanalis analis menuju ke v.kava inferior. Oleh

karena itu, anak sebar yang berasal dari keganasan rektum dan anus dapat

ditemukan di paru, sedangkan yang berasal dari kolon ditemukan di hati. Pada batas

rektum dan anus terdapat banyak kolateral arteri dan vena melalui peredaran

hemoroidal antara sistem pembuluh saluran cerna dan sistem arteri dan vena iliaka.

Aliran limf kolon sejalan dengan aliran darahnya. Hal ini penting diketahui

sehubungan dengan penyebaran keganasan dan kepentingannya dalam reseksi

keganasan kolon. Sumber aliran limf terdapat pada muskularis mukosa. Jadi,

selama suatu keganasan kolon belum mencapai lapisan muskularis mukosa,

kemungkinan besar belum ada metastasis.

Metastasis dari kolon sigmoid ditemukan di kelenjar regional mesenterium

dan retroperitoneal pada a.kolika sinistra, sedangkan dari anus ditemukan di kelenjar 

regional di regio inguinalis.

Persarafan kolon

Kolon dipersarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari n.splanknikus dan

pleksus presakralis serta serabut parasimpatis yang berasal dari n.vagus. Karena

distribusi persarafan usus tengah dan usus belakang berbeda, nyeri alih pada kedua

bagian kolon kiri dan kanan berbeda. Lesi pada kolon bagian kanan yang berasal

dari usus tengah terasa mula-mula pada epigastrium atau di atas pusat. Nyeri pada

apendisitis akut mula-mula terasa pada epigastrium, kemudian berpindah ke perut

kanan bawah. Nyeri dari lesi pada kolon desendens atau sigmoid yang berasal dari

usus belakang terasa mula-mula di hipogastrium.

4

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 5/23

 

Fisiologi

Fungsi usus besar adalah menyerap air, vitamin, dan elektrolit, ekskresi

mukus, serta menyimpan feses, dan kemudian mendorongnya keluar. Dari 700-1000

ml cairan usus halus yang diterima oleh kolon, hanya 150-200 ml yang dikeluarkan

sebagai feses setiap harinya. Udara ditelan sewaktu makan, minum, atau menelan

ludah. Oksigen dan CO2 di dalamnya diserap di usus, sedangkan nitrogen bersama

dengan gas hasil pencernaan dan peragian dikeluarkan sebagai flatus. Jumlah gas

di dalam usus mencapai 500 ml sehari. Pada infeksi usus, produksi gas meningkat

dan bila terdapat obstruksi usus, gas tertimbun di saluran cerna dan menimbulkan

flatulensi.

Histologi

Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian,

yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid,

dan rektum. Keenam bagian ini sulit dibedakan secara histologis. Karakteristik utama

pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak membentuk vili seperti usus halus, memiliki

kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler 

asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak.

Gambaran histologis usus besar secara umum yaitu mengandung kripta 

Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan

dengan usus halus. Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih

banyak sel Goblet dibandingkan usus halus. Lamina propria usus besar terdiri

atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti pada usus halus, tunika

muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan

lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar,

lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis

eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat

subserosa.

5

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 6/23

 

TINJAUAN PUSTAKA

Carsinoma Colon

Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar 

adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix

(usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling

sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia barat. Untuk

menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi,

sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti kemoterapi.

Definisi

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal atau

neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon.

6

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 7/23

 

Kanker kolon atau usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di

dalam permukaan usus besar atau rectum.

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh

pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker 

kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA

dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).

Etiologi

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentupada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas.

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang

tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang  jaringan biologis lainnya,

baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau

dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak

teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang

mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya.

Terdapat empat etiologi utama kanker, yaitu :

1. Diet :

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran,

buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber 

protein hewani.

2. Kelainan kolon :

- Adenoma di kolon : Degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

- Familial poliposis : Polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi

karsinoma.

- Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon.

3. Genetik :

7

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 8/23

 

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon

mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang

orangtuanya sehat.

Gejala

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi

segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah

pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan

perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala

umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsungbeberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan

keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi

tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang

gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala

umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

Gejala lokalnya adalah :

• Perubahan kebiasaan buang air 

o Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah

(diare)

o Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak

bisa keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses).

Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal

o Perubahan wujud fisik kotoran/feses

Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang

pembuangan saat buang air besar 

Feses bercampur lendir 

Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan

terjadinya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas

• Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi

akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor 

• Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita

8

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 9/23

 

• Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat

tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung

kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina

(keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi

belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas

penyebarannya

Gejala umumnya adalah :

• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling

umum di semua jenis keganasan)

• Hilangnya nafsu makan

• Anemia, pasien tampak pucat

• Sering merasa lelah

• Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang

Gejala penyebarannya adalah :

• Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :

o Penderita tampak kuning

o Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi

hati

o Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter 

• Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan

peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.

9

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 10/23

 

I. Kanker kolon kanan

Isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut.

Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus lebih besar dan

feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah bersifat

samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang

dapat dilakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena tercampur dalam feses.

Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi jarang

pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak pada

abdomen, dan kadang – kadang pada epigastrium.

10

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 11/23

 

II. Kanker kolon kiri dan rectum 

Cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan

respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi. Karena lesi kolon kiri

cenderung melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. Feses dapat kecil dan

berbentuk seperti pita. Baik mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses.

Dapat terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid

atau rectum dapat mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan

gejala – gejala pada tungakai atau perineum. Hemoroid, nyeri pinggang bagian

bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat

tekanan pada alat – alat tersebut. Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal

adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare

bergantian, serta feses berdarah.

Patofisiologi kanker kolon 

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak

ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang

tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah.

Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun

sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu

berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar.

11

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 12/23

 

Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari

lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan

menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya.

Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain

( paling sering ke hati). Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu :

- Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam

kandung kemih.

- Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.

- Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke

system portal.

- Penyebaran secara transperitoneal

- Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan

kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus

dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan.

Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya

metastase pada jaringan lain.

12

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 13/23

 

Patways Carsinoma Colon

Tumbuh / berkembangnya sel tumor 

13

 

pertumbuhan sel yang tidak

Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat

Tumor bersifat jinak Tumor bersifat ganas

Tumbuh lambat Tumbuh cepat / membelah diri

Memisahkan sel tumor dengan

 jaringan sehat (tidak meng-invasi/bermetastasis)

Meng-invasi jaringan

 biologis lainnya dan atau

 bermetastasis

Tumbuh secara serempak,

membentuk simpai (jaringan

 pembungkus), berbatas tegas

Pertumbuhan tidak teratur,

tidak berbatas tegas

Merusak DNA

Tidak merusak DNA

Tidak bermutasi ke gen vital

mutasi di gen vital yang

mengontrol pembagian sel, dan

fungsi lainnya.

 

kerusakan alat tubuh dan

 penurunan fungsi tubuh

Dapat dikeluarkan dengan cara

operasi

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 14/23

 

Tingkatan / Staging / Stadium Kanker Kolon

Terdapat beberapa macam klasifikasi staging pada kanker kolon, ada

klasifikasi TNM, maupun klasifikasi Dukes. Adapun garis besar klasifikasinya adalah

sebagai berikut :

• Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon

• Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon

• Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa

• Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain

14

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 15/23

 

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai berikut :

A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.

B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.

B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.

C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu

sampai empat buah.

C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5

buah.

D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran

yang luas & tidak dapat dioperasi lagi.

15

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 16/23

 

Faktor Resiko

Siapa saja yang bisa terkena kanker kolon ini? Berikut adalah faktor-faktor 

yang meningkatkan resiko seseorang terkena kanker kolon :

1. Usia. Resiko meningkat dengan bertambahnya usia. Kebanyakan kasus

terjadi pada usia 60 – 70 an, dan jarang di bawah usia 50 kecuali dalam

sejarah keluarga ada yang terkena kanker kolon ini.

2. Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa. Dengan

dihilangkannya polip pada saat ditemukan turut mengurangi resiko terjadinya

kanker kolon di kemudian hari.

3. Riwayat kanker. Seseorang yang pernah terdiagnosis mengidap atau pernah

dirawat untuk kanker kolon beresiko untuk mengidap kanker kolon di

kemudian hari. Wanita yang pernah mengidap kanker ovarium (indung telur),

kanker uterus, dan kanker payudara memiliki resiko yang lebih besar untuk

terkena kanker kolorektal.

4. Faktor keturunan :

1. Sejarah adanya kanker kolon khususnya pada keluarga dekat.

16

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 17/23

 

2. Penyakit FAP (Familial Adenomatous Polyposis) – Polip adenomatosa

familial (terjadi dalam keluarga); memiliki resiko 100% untuk terjadi

kanker kolorektal sebelum usia 40 tahun, bila tidak diobati.

3. Penyakit lain dalam keluarga, seperti HNPCC (Hereditary Non

Polyposis Colorectal Cancer) – penyakit kanker kolorektal non polip

yang menurun dalam keluarga, atau sindroma Lynch

5. Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati.

6. Kebiasaan merokok. Perokok memiliki resiko jauh lebih besar untuk terkena

kanker kolorektal dibandingkan bukan perokok.

7. Kebiasaan makan. Pernah di teliti bahwa kebiasaan makan banyak daging

dan sedikit buah, sayuran, serta ikan turut meningkatkan resiko terjadinya

kanker kolorektal.

8. Sedikit beraktivitas. Orang yang beraktivitas fisik lebih banyak memiliki resiko

lebih rendah untuk terbentuk kanker kolorektal.

9. Inveksi Virus. Virus tertentu seperti HPV (Human Papilloma Virus) turut andil

dalam terjadinya kanker kolorektal.

Pemeriksaan Carsinoma Colon

Kanker kolorektal dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang,

sehingga deteksi dini sangat berpengaruh terhadap kemungkinan sembuhnya. Bila

Anda termasuk seseorang yang beresiko untuk terkena, ada baiknya Anda

melakukan pemeriksaan screening. Pemeriksaan itu adalah :

• Pemeriksaan rektal dengan jari (Digital Rectal Exam), di mana dokter 

memeriksa keadaan dinding rektum sejauh mungkin dengan jari;

pemeriksaan ini tidak selalu menemukan adanya kelainan, khususnya kanker 

yang terjadi di kolon saja dan belum menyebar hingga rektum.

• Pemeriksaan darah dalam tinja.

• Endoskopi. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat karena selain melihat

keadaan dalam kolon juga bisa bertindak, misalnya ketika menemukan polip

endoskopi ini dapat sekaligus mengambilnya untuk kemudian dilakukan

biopsi.

• Pemeriksaan barium enema dengan double contrast.

• Virtual Colonoscopy.

17

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 18/23

 

• CAT Scan.

• Pemeriksaan kadar CEA (Carcino Embryonic Antigent) darah.

• Whole-body PET Scan Imaging. Sementara ini adalah pemeriksaan

diagnostik yang paling akurat untuk mendeteksi kanker kolorektal rekuren

(yang timbul kembali).

• Pemeriksaan DNA Tinja.

Pemeriksaan Penunjang

Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun

kolonoskopi.

1. Radiologis

18

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 19/23

 

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada

dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada

metastasis kanker ke paru.

2. Ultrasonografi (USG)

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk

melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen

dan hati.

3. Histopatologi

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis

karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.

19

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 20/23

 

4. Laboratorium

Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami

perdarahan.

Pengobatan Carsinoma Colon

Perawatan penderita tergantung pada tingkat staging kanker itu sendiri.

Terapi akan jauh lebih mudah bila kanker ditemukan pada stadium dini. Tingkat

kesembuhan kanker stadium 1 dan 2 masih sangat baik. Namun bila kanker 

ditemukan pada stadium yang lanjut, atau ditemukan pada stadium dini dan tidak

diobati, maka kemungkinan sembuhnya pun akan jauh lebih sulit.

20

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 21/23

 

Di antara pilihan terapi untuk penderitanya, opsi Operasi masih menduduki

peringkat pertama, dengan ditunjang oleh kemoterapi dan/atau radioterapi (mungkin

diperlukan).

Pembedahan

Tindakan ini dibagi menjadi Curative, Palliative, Bypass, Fecal diversion, dan

Open-and-close. Bedah Curative dikerjakan apabila tumor ditemukan pada daerah

yang terlokalisir. Intinya adalah membuang bagian yang terkena tumor dan

sekelilingnya. Pada keadaan ini mungkin diperlukan suatu tindakan yang disebut

TME (Total Mesorectal Excision), yaitu suatu tindakan yang membuang usus dalam

  jumlah yang signifikan. Akibatnya kedua ujung usus yang tersisa harus dijahit

kembali. Biasanya pada keadaan ini diperlukan suatu kantong kolostomi, sehingga

kotoran yang melalui usus besar dapat dibuang melalui jalur lain. Pilihan ini

bukanlah suatu pilihan yang enak akan tetapi merupakan langkah yang diperlukan

untuk tetap hidup, mengingat pasien tidak mungkin tidak makan sehingga usus juga

tidak mungkin tidak terisi makanan / kotoran; sementara ada bagian yang sedang

memerlukan penyembuhan. Apa dan bagaimana kelanjutan dari kolostomi ini adalah

kondisional dan individual, tiap pasien memiliki keadaan yang berbeda-beda

sehingga penanganannya tidak sama.

Bedah paliatif dikerjakan pada kasus terjadi penyebaran tumor yang banyak,

dengan tujuan membuang tumor primernya untuk menghindari kematian penderita

akibat ulah tumor primer tersebut. Terkadang tindakan ini ditunjang kemoterapi

dapat menyelamatkan jiwa. Bila penyebaran tumor mengenai organ-organ vital

maka pembedahan pun secara teknis menjadi sulit, sehingga dokter mungkin

memilih teknik bedah bypass atau fecal diversion (pengalihan tinja) melalui

lubang. Pilihan terakhir pada kondisi terburuk adalah open-and-close, di mana

dokter membuka daerah operasinya, kemudian secara de facto melihat keadaan

sudah sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dilakukan apa-apa lagi atau

tindakan yang akan dilakukan tidak memberikan manfaat bagi keadaan pasien,

kemudian di tutup kembali. Tindakan ini sepertinya sudah tidak pernah dilakukan lagi

mengingat sekarang sudah banyak tersedia laparoskopi dan radiografi canggih

untuk mendeteksi keberadaan dan kondisi kanker jauh sebelum diperlukan operasi.

21

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 22/23

 

Terapi Non Bedah

Kemoterapi dilakukan sebagai suatu tindakan untuk mengurangi terjadinya

metastasis (penyebaran), perkembangan sel tumor, mengecilkan ukurannya, atau

memperlambat pertumbuhannya. Radioterapi jarang digunakan untuk kanker kolon

karena memiliki efek samping dan sulit untuk ditembakkan ke bagian yang spesifik

pada kolon. Radioterapi lebih sering pada kanker rektal saja. Imunoterapi sedang

dikembangkan sebagai terapi tambahan untuk kanker kolorektal. Terapi lain yang

telah diujicoba dan memberikan hasil yang sangat menjanjikan adalah terapi

Vaksin. Ditemukan pada November 2006 lalu sebuah vaksin bermerek TroVax  yang

terbukti secara efektif mengatasi berbagai macam kanker. Vaksin ini bekerja dengan

cara meningkatkan sistem imun penderita untuk melawan penyakitnya. Fase

ujicobanya saat ini sedang ditujukan bagi kanker ginjal dan direncanakan untuk

kanker kolon. Terapi lainnya adalah pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi

metastasisnya (penyebaran tumornya).

Selain dari terapi non bedah di atas, yang juga tak kalah pentingnya adalah

Terapi Suportif . Diagnosis kanker sangat sering menimbulkan pengaruh yang

sangat besar pada kejiwaan penderitanya. Karenanya dorongan dari rumah sakit,

dokter, suami/istri, kerabat, keluarga, social support group sangat penting bagi

penderitanya.

22

5/12/2018 CA Colon Gina - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ca-colon-gina 23/23

 

DAFTAR PUSTAKA

1. R, Sjamsuhidajat.Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Penerbit

Buku Kedokteran EGC. 2003. Hal 182-192

2. Sabiston, David C.Sabiston Buku Ajar Bedah Bagian 1.Penerbit Buku

Kedokteran EGC.1995.hal 490-511

3. Daldiyono, dan Ari FS.Keganasan Kolon dalam Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia.2006;hal 303-304

4. Faiz, omar dan David moffat. Abdomen dalam At a Glance

Anatomi.Jakarta:Penerbit Erlangga.2004;hal 24-29

5. GI physical examination objective. Available at

http://faculty.washington.edu/alexbert/MEDEX/Fall/GI_PE_Obj.htm

accessed 16 juli 2010

6. Mann C.V. Bailey & Love’s Short Practice of Surgery. 21st

ed1.http://www.bedahugm.net/Bedah-Digesti/Ca

colon/Epidemiologi.html

7. De Jong,.W., Sjamsuhidajat, R., 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.

EGC. Jakarta.

8. http://www.medicinenet.com/  ca colon/

9. Anonim, . Ilmu Bedah dan Teknik Operasi. Bratajaya Fakultas

Kedokteran UNAIR. Surabaya.

10.Schwartz, Spencer, S., Fisher, D.G., 1999. Principles of Surgery

sevent edition. Mc-Graw Hill a Division of The McGraw-Hill Companies.

Enigma an Enigma Electronic Publication.

23