Pp Pbl( 6) Kelompok a-5

Click here to load reader

download Pp Pbl( 6) Kelompok a-5

of 33

description

....

Transcript of Pp Pbl( 6) Kelompok a-5

PBL KELOMPOK A-5

PBL KELOMPOK A-5NAMA KELOMPOKAsmaranto 102007002Nikki Sitar Hutama 102007011Eni 102007021Linda Sokko 102007030 Andisty Ate 102007037 Bellinda102007045Vinolia Sanam (seketaris power point) 102007089Wan Ahmad Amin( ketua)102007219Jamilah Binti Rahman102007226Ahmad Akmal B. Abdul Rasid102007233

KASUSSeorang pasien bayi dibawa orang tuanya datang ke tempat praktek dokter A, seorang dokter anak. Ibu pasien bercerita bahwa ia adalah pasien seorang dokter obgyn B sewaktu melahirkan, dan anaknya dirawat oleh dokter anak C. baik dokter B maupun dokter C tidak pernah mengatakan bahwa anaknya menderita penyakit atau cedera sewaktu lahir dan dirawat di sana. Sepuluh hari pasca lahir orang tua bayi menemukan benjolan di pundak kanan bayi. Setelah diperiksa oleh dokter anak A dan pemeriksaan radiologis sebagai penunjangnya, pasien dinyatakan menderita fraktur klavikula kanan yang sudah berbentuk kalus. Kepada dokter A mereka meminta kepastian apakah benar terjadi patah tulang klavikula, dan kapan kira-kira terjadinya. Bila benar bahwa patah tulang tersebut terjadi sewaktu kelahiran, mereka akan menuntut dokter B karena telah mengakibatkan patah tulang dan dokter C karena lalai tidak dapat mendiagnosisnya. Mereka juga menduga bahwa dokter C kurang kompeten sehingga sebaiknya ia merawat anaknya ke dokter A saja. Dokter A berpikir apa yang sebaiknya ia katakan.

Identifikasi istilahTidak ada

Perumusan masalahFraktur klavikula kanan pada bayi yang tidak terdiagnosis sewaktu lahir.Mind Mapping Bayi dengan fraktur klavikula kanan yang tidak terdiagnosisPemeriksaan medisEtika profesi kedokteranKaidah Hubungan dokter pasienDampak hukumHubungan kesejawatan Hipotesis Keterlambatan diagnosis fraktur klavikula disebabkan karena kelalaian dokter B dan C.Pembahasan Etika Profesi Kedokteran Dalam praktek kedokteran, berpegang pada pedoman Kode Etik Profesi, prinsip-prinsip moral kedokteran, prinsip-prinsip moral yang dijadikan arahan dalam membuat keputusan dan bertindak, arahan dalam menilai baik-buruknya atau benar salahnya suatu keputusan atau tindakan medis yang dilakukan.Dalam profesi kedokteran ada 4 prinsip moral utama yaitu:

Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien, (the rights to self determination);Prinsip beneficence, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan pada kebaikan pasien; Prinsip non malaficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai primum non nocereatau do no harm ;

Lanjutan...........Prinsip justice, prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice)Dari prinsip moral yang dinyatakan, didapat rules derivatnya yaitu:

Veracity (berbicara benar, jujur dan terbuka)Privacy (menghormati hak privasi pasien)Confidentiality (menjaga kerahasiaan pasien)Fidelity (loyalitas dan promise keeping)

Teori etik yang esensial dalam pelayanan klinik adalah:

Medical IndicationPatient preferencesQuality of lifeContextual features

Hubungan Dokter PasienUndang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran mengatur kewajiban dan hak pasien sebagai berikut:KEWAJIBAN UMUMPasal 1: Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah dokter

Lanjutan..............Pasal 2:Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.Pasal 4: Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.Pasal 5: Setiap perbuatan atau nasihat yang munkgin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

Lanjutan.............Pasal 6: Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.Pasal 7: Setiap dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.Lanjutan...........Pasal 7: Setiap dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.Pasal 7a: Seorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia.Lanjutan............Pasal 7b: Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.Pasal 7c: Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.Pasal 8: Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.Pasal 9: Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 10Pasal 11Pasal 12Pasal 13

Hubungan KesejawatanEtika tentang hubungan dokter terhadap teman sejawat ini diatur dalam peraturan KODEKI:Pasal 14Pasal 15Pasal 16Pasal 17

Dampak HukumJenis pidana yang paling sering dituntutkan kepada dokter adalah pidana kelalaian yang mengakibatkan luka (pasal 360 KUHP), atau luka berat atau mati (pasal 359 KUHP), yang dikualifikasikan dengan pemberatan ancaman pidananya bila dilakukan dalam rangka melakukan pekerjaannya (pasal 361 KUHP). Lanjutan.......Sedangkan pidana lain yang bukan kelalaian yang mungkin dituntutkan adalah pembuatan keterangan palsu (pasal 267-268 KUHP), aborsi ilegal (pasal 349 KUHP jo pasal 347 dan 348 KUHP), penipuan dan misrepresentasi (pasal 382 bis), pidana perpajakan (pasal 209 atau 372 KUHP), pencemaran lingkungan hidup (pasal 42 dan 43 UU Pengelolaan Lingkungan Hidup), euthanasia (pasal 344 KUHP), penyerangan seksual (pasal 284-294 KUHP),

Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatana. Berkaitan dengan KelalaianPasal 29 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009b. Berkaitan Dengan Perlindungan PasienPasal 56c. Mengenai Ganti RugiPasal 58

Dasar hukum penuntutan ganti rugi berdasarkan :

Pasal 55 Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan : setiap orang berhak atas ganti rugi kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatanPasal 1365 KUH PerdanaPasal 1366 KUH Perdata Pasal 1371 KUH Perdata

Kelalaian Medik

Karena ketidaktahuan masyarakat pada umumnya tumbuh miskonsepsi yang menganggap bahwa setiap kegagalan praktek medis (misalnya, hasil buruk atau tidak diharapkan selama dirawat di rumah sakit) sebagai akibat malpraktek medis atau akibat kelalaian medis.Pemeriksaan Medis

Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru LahirPrinsip pemeriksaan bayi baru lahir : Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tanganPastikan pencahayaan baikPeriksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan diperiksa (jika bayiLanjutan............telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepatPeriksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.

Pemeriksaan yang dilakukan :

KepalaWajah MataHidungMulut Telinga Leher KlavikulaTangan

Lanjutan.......Dada AbdomenKardiovaskulerKulit GenitaliaSendi panggul

Proses Penyembuhan Fraktur

Proses penyembuhan fraktur merupakan proses biologis yang menakjubkan.Tidak seperti jaringan lain, tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa jaringan parut. Proses penyembuhan fraktur (tulang kortikal pada tulang panjang) terdiri atas lima fase, yaitu:Fase hematoma(dalam waktu 24jam timbul perdarahan)Fase proliferasi inflamasi (Terjadi1 - 5hari setelah trauma)Fase pembentukan kalus (terjadi 6-10hari setelah trauma)Fase konsolidasi(2- 3minggu setelah fraktur sampai dengan sembuh)

Lanjutan............Fase remodeling (waktu lebih10 minggu)

Kesimpulan Pada kasus di atas, dokter harus bisa menggunakan dan menerapkan prinsip etika kedokteran dalam berkomunikasi dengan pasien. Hubungan antara dokter-pasien maupun hubungan antara dokter-teman sejawat diatur dengan peraturan-peraturan tertentu agar terjadi keharmonisan dalam pelaksanaannya. Sebagai seorang dokter juga harus memperhatikan kewajiban terhadap teman sejawatnya dalam menjalankan profesinya dan menjalankan setiap prosedur hukum apabila benar telah melakukan kelalaian yang menyebabkan pasien terluka.