Laporan Pbl Kegemukan Kelompok IV

41
MODUL KEGEMUKAN KELOMPOK IV Anjar Puspitaningrum (2012730118) Dona Puspitasari (2012730123) Egi Herliansyah (2012730124) Fitra Hadi (2012730127) Gisni Luthviatul Zachra (2012730128) Miranda Audina Irawan (2012730140) Putri Intan Nurrahamah (2012730147) Riza Alisha Sibua (2012730152) Trias Murni Nugrahati (2012730158)

description

laporan

Transcript of Laporan Pbl Kegemukan Kelompok IV

MODUL KEGEMUKAN

KELOMPOK IV

Anjar Puspitaningrum (2012730118)Dona Puspitasari (2012730123)Egi Herliansyah (2012730124)Fitra Hadi (2012730127)Gisni Luthviatul Zachra (2012730128)Miranda Audina Irawan (2012730140)Putri Intan Nurrahamah (2012730147)Riza Alisha Sibua (2012730152)Trias Murni Nugrahati (2012730158)Nursgit (2010730151)

Skenario Seorang perempuan berusia 42 tahun, datang ke

dokter untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien sering merasa pusing sejak 2 bulan terakhir terutama di bagian belakang kepala yang tidak ada perubahan meskipun sudah minum obat. Ibu dari pasien tersebut masih hidup, saat ini berusia 67 tahun tapi menderita diabetes. Ayah sudah meninggal 8 tahun yang lalu karena serangan jantung. Pasien mengaku tidak merokok dan jarang berolahraga.Pada pemeriksaan fisis didapatkan TB 150 cm, BB 70 kg, TD 150/95 mmHg. Pemeriksaan fisis lain dalam batas normal.

Kalimat Kunci Perempuan 42 tahun Merasa pusing sejak 2bulan terakhir terutama di

bagian kepala belakang meski sudah minum obat Ibu pasien 67thn, menderita diabetes Ayah pasien meninggal karena serangan jantung Tidak merokok, jarang olahraga Pemfis : TB 150cm BB 70kg TD 150/95mmHg

LP 94cm PemLab : GDP 115mg/dL , Kolestrol total 280

mg/dL, LDL 180 mg/dL, HDL 32 mg/dL , Trigliserin 200 mg/dL, asam urat 9 mg/dL, lain2 normal

PERTANYAAN1. Jelaskan bagaimana definisi dari obesitas dan faktor apa

saja yang mempengaruhi obesitas serta jelaskan bagaimana klasifikasi dari obesitas !

2. Jelaskan bagaimana hubungan antara obesitas, hipertensi, dan pusing di kepala bagian belakang !

3. Jelaskan bagimana peran-peran dari hormon yang berperan dalam regulasi berat badan !

4. Jelaskan hubungan penyakit yang diderta orang tua dengan pasien obesitas dalam skenario !

5. Jelaskan apa saja gejala yang dikeluhkan pada penyakit dengan peningkatan berat badan !

6. Jelaskan bagaimana epidemiologi dari obesitas !7. Jelaskan bagaimana tindakan preventif obesitas !8. Jelaskan terapi gizi yang tepat pada skenario !9. Jelaskan differential diagnosis pertama dari skenario !10. Jelaskan differential diagnosis kedua dari skenario !

OBESITAS

DEFINISIFAKTOR

PENCETUSKLASIFIKASI

suatu penyakit multifactorial, yang terjadi akibat akumulasi lemak berlebihan di jaringan adiposa, sehingga dapat mengganggu kesehatan.

• Berat badan seseorang 40-70% ditentukan secara

• Lingkungan, • kebiasaan makan, • kurangnya kegiatan fisik • keadaan ekonomi • Obesitas pada perempuan berakar pada

obesitas pada masa kecil• obesitas pada laki-laki terjadi setelah umur 30

tahun.

NO 2 BG SIGIT

Hormon-hormon yang berperan dalam regulasi BB

1. Hormon insulin

2. Hormon tiroid

3. Hormon kortisol

4. Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH)

5. Hormon epinefrin

1.Metabolisme karbohidrat.2. Menghambat kerja lipase peka-hormon3. ↑ pengangkutan glukosa

1. ↑ transkripsi sejumlah besar gen.2. ↑ aktivitas metabolik selular.3. ↑ laju metabolisme sel tubuh4. stimulasi konsumsi oksigen5.pengeluaran energi dalam bentuk panas

1. Mengatur metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

2. memiliki anti inflamasi.

3. ↑ glukosa darah

1. ↑ laju sintesis protein, mobilisasi lemak dan pemakaian lemak untuk energi.

2. Merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan lunak.

1. Memperkuat sistem saraf simpatis.

2. ↑ frekuensi jantung, metabolisme, dan komsumsi oksigen.

3. Mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik

Regulasi kenaikan berat badan

suatu hormone Gastrointestinal yang meningkatkan perilaku makan.

suatu hormone yang dilepaskan terutama oleh sel oksintik lambung tetapi juga dilepaskan dari usus dalam jumlah yang lebih sedikit.

Kadar ghrelin dalam darah meningkat selama puasa, meningkat sesaat sebelum makan, dan menurun drastic setelah makan, yang mengisyaratkan bahwa hormone ini mungkin berperan untuk merangsang perilaku makan.

Ghrelin

suatu hormone peptide yang dilepaskan dari sel – sel lemak (adiposit).

mengirimkan sinyal dari jaringan lemak ke otak bahwa energy telah disimpan dalam jumlah yang cukup dan asupan makanan tidak lagi diperlukan saat itu.

Dengan mutasi yang membuat sel lemaknya tidak mampu untuk memproduksi leptin atau mutasi yang menimbulkan defek reseptor leptin di hipotalamus, akan muncul hiperfagia yang berat dan obesitas yang parah.

Leptin

HUBUNGAN GENETIKA ANTARA RIWAYAT PENYAKIT ORANG TUA DENGAN PASIEN DALAM SKENARIO ?

Miranda Audina Irawan2012730140

KELOMPOK 4 CEMPAKA PUTIH

IBU67 Tahun

Diabetes Hidup

AyahSerangan JantungMeninggal 8 tahun

yg lalu

Anggota keluarga penderita DM memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita penyakit DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin.

Mengganggu Fungsi Sel β-Pankreas

Aksi Insulin

Metabolisme Glukosa

PPARγ, ABCC8, KCNJ11, dan CALPN10

Sindroma Metabolik

Pra diabetes

Faktor risiko genetik

15-20% penderita

DM 2 mempunyai

riwayat keluarga DM

Diabetes Melitus

merupakan penyakit yang

terpaut kromosom seks

atau kelaminFaktor

lingkunganLife style berisiko

Kewaspadaan untuk kemungkinan terjadinya penyakit pembuluh darah koroner sebagai

komplikasi kronik diabetes harus ditingkatkan terutama untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kelainan aterosklerosis seperti

mereka yang mempunyai riwayat keluarga penyakit pembuluh darah koroner atau pun

riwayat keluarga dm yang kuat.

5. Jelaskan penyakit apa saja yang dapat terjadi karna obesitas !

Hypotiroidisme Adanya penurunan kadar hormone thyroid akan menyebabkan penurunan metabolism basal 50-60 % dari keadaan normal . Sehingga lemak yang normalnya pada keadaan basal harus dilisiskan sebesar 2,5g/kg/bb/hari akan mengalami penurunan sama sekali bahkan tidak ada . Akibatnya kandungan lemak dalam tubuh semakin banyak . hal inilah yang akan menyebabkan obesitas .

Cushing’s syndromePada cushing syndrome terjadi peningkatan kadar kortisol yang cukup segnifikan , dimana efek dari peningkatan hormone kortisol akan berpengaruh pada metabolisme seperti karbohidrat , lemak , protein dan keadaan seperti stress oksidatif dan inflamasi .Khusus pada metabolism lemak , akibat meningkatnya kortisol maka semakin banyak terjadi lipogenesis pada jaringan adipose dan gluconeogenesis di hepar , namun hasil dari lipolysis yg berupa asam lemak ini banyak yang dimobilisasi kembali dan terpusat di dada dan wajah . kortisol juga menyebabkan penumpukan lemak di wajah dan dada sebagai hasil metabolism dari glukosa berupa lemak dan inilah yang memicu terjadinya obesitas .

Growth hormone disorders

Pada keadaan normal GH berfungsi dalam meningkatkan sintesa protein , memobilisasi asam lemak dan meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energy terutama pada keadaan puasa . adanya gangguan pada GH akan mengakibatkan berkurangnya pemakaian lemak sebagai sumber energy , dan pemakaian glukosa menjadi tidak terkontrol . akibatnya pemakaian lemak menjadi berkurang dan pembentukanya meningkat sebagai hasil dari metabolism glukosa . Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya kegemukan pada seseorang

6.Jelaskan bagaimana epid dari obesitas!

pada tahun 1991, di daerah urban samoa diperkirakan 75% perempuan dan 60% laki-laki diklasifikasikan sebagai obesitas.

di Indonesia, pada tahun 1982 dilakukan penelitian di daerah sub urban di daerah koja, Jakarta Utara.mendapatkan prevalensi obesitas dimana laki-laki 10,9% dan perempuan 24,1%.

Penelitian obesitas pada daerah depok : Pada tahun 2001 didapatkan 48,6%. Pada tahun 2002 didapatkan 45% Pada tahun 2003 didapatkan 44%

Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas (kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan IMT diatas atau sama dengan 30.

7. Jelaskan tindakan preventif obesitas !

PRIMER

Untuk mencegah terjadnya obesitas

- Pendekatan populasi- Pendekatan kelompok

Usaha pencegahan di mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan di puskesmas

SEKUNDER

Untuk menurunkan prevalensi obesitas

TERSIER

Untuk mengurangi dampak obesitas

Status gizi pada pasien dalam skenario

IMT (indeks masa tubuh) pada pasien : IMT = BB kg

(TB m)2

= 70 kg = 31,1

(1,5m)2

Obesitas tingkat II

NO. 8

Terapi Gizi : Diet

Prinsip

• Diet dislipidemia dan diet rendah kalori

Tujuan

• Menurunkan berat badan• Mengubah jenis dan asupan lemak

makanan• Menurunkan asupan kolesterol

makanan• Meningkatkan asupan karbohidrat

kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

Syarat diet:

1. Energy yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.

2. Lemak cukup 20-30% total kebutuhan energi3. Protein cukup, yaitu 10-20 % dari kebutuhan energy total.4. Karbohidrat sedang, yaitu 50-60 % dari kebutuhan energy total 5. Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel,

beras tumbuk atau beras merah , havermout dan kacang-kacangan.

6. Vitamin dan mineral cukup, suplemen multivitamin dianjurkan untuk pasien yang mengkonsumsi < 1200 kkal energy sehari.

7. Garam rendah 2-3 g/hari

8. Makanan mudah dicerna

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada pasien :

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber karbohidrat Beras terutama beras merah,

pasta, macaroni, roti tinggi serat, ubi, kentang

Produk makanan jadi seperti biscuit, krekers berlemak, dan kue-kue berlemak lainnya

Sumber protein hewani Ikan, unggas tanpa kulit, daging kurus, putih telur, susu skim, keju rendah lemak

Daging gemuk, daging kambing, daging babi, jeroan, otak, sosis, sardin, susu kental manis, krim dari susu penuh dan es krim

Sumber protein nabati Tempe, tahu, dan kacang-kacangan

Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa dan kelapa sawit

Sayuran Semua sayuran dalam bentuk segar, direbus, dikukus, ditumis menggunakan minyak jagung atau minyak kedelai

Sayuran yang dimasak dengan mentega, minyak kelapa sawit dan santan kental

Buah Semua buah dalam keadaan segar atau bentuk jus

Buah yang diawet dengan gula seperti buah kaleng dan buah kering

Sumber lemak Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari dan wijen

Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim, lemak babi, dan mayonaise

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS 1Sindroma Metabolik

Definisi Disebut juga sindroma resistensi insulin

adalah kumpulan gejala yang menunjukkan risiko kejadian kardiovaskular lebih tinggi pada individu tersebut.

Resistensi insulin juga berhubungan dengan beberapa keadaan seperti hiperurisemia, sindrom ovarium polikistik, dan perlemakan hati non-alkoholik.

Faktor RisikoObesitas, terutama

dengan lingkar pinggang > 90 cm

(♂) dan > 80 cm (♀)

Riwayat DM pada keluarga dan

individu dengan prediabetes

Profil lemak darah abnormal :

Trigliserida yang tinggi dan HDL yang rendah

Hipertensi maupun prehipertensi

Individu dengan perlemakan hati

Wanita yang didiagnosis

polycystic ovarian syndrome oleh

dokter kebidanan

Patofisiologi (1)

Dislipidemia

• sindroma metabolic ditandai dengan peningkatan trigliserida dan penurunan kolesterol HDL

• Penurunan kolesterol HDL disebabkan peningkatan trigliserida sehingga terjadi transfer trigliserida ke HDL

Imunitas

• Inflamasi subklinis kronik juga merupakan bagian dari sindroma metabolic

• Marker inflamasi berperan pada progresivitas DM dan komplikasi kardiovaskular CRP

Hipertensi

• Insulin merangsang sistem saraf simpatis, meningkatkan reabsorpsi natrium ginjal, memengaruhi transport kation dan mengakibatkan hipertrofi sel otot polos pembuluh darah.

PatofisologiObesitas Sentral

• Jaringan adipose merupakan sebuah organ endokrin yang aktif mensekresi berbagai faktro pro dan antiinflamasi seperti leptin, adiponektin, TNF-α, IL-6, dan resistin.

• Konsentrasi adiponektin plasma menurun pada kondisi DM tipe II dan obesitas.

• Senyawa ini dipercaya memiliki efek antiaterogenik pada hewan coba dan manusia. Sebaliknya, konsentrasi leptin meningkat pada kondisi resistensi insulin dan obesitas dan berhubungan dengan risiko kejadian kardiovaskular tidak tergantung dari faktor risiko kardiovaskular, IMT, dan konsentrasi CRP.

Resistensi Insulin

• Resistensi Insulin menjadi faktor risiko utama terjadinya DM

• Merupakan keadaan di mana keadaan insulin tidak mampu atau jumlahnya tidak mencukupi untuk melakukan aktivitasnya sebagai hormon

Alur Diagnostik

Anamnesis• Pola Makan• Gaya Hidup• Olah Raga• Riwayat Keluarga

Pemeriksaan Fisik• Tekanan Darah• Pemeriksaan Antropometri

• Lingkar Pinggang Panggul

• Tebal lipatan kulit

Pemeriksaan Penunjang• Skrining / Penapisan dengan glukosa meter

• Glukosa Darah Puasa• Glukosa Darah Sewaktu

• Glukosa Darah Postprandial

• Profil lipid darah• Trigliserida

Terapi

Menurunkan Obesitas

Diet Aterogenik

Faktor Risiko Gaya Hidup

Menurunkan Tekanan Darah

menurunkan kadar glukosa darah

Mengurangi faktor risiko trombotik dan fibrinolitik

mengurangi dyslipidemia aterogenik

Faktor Risiko

Metabolik

Pencegahan

Pencegahan

Primer

• Pola hidup sehat dengan diet, olahraga teratur, dan melakukan medical check-up secara berkala.

• Melakukan screening

Pencegahan

Sekunder

• Mencegah sindroma emtabolik berkembang menjadi penyakit diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskuler dengan melakukan olahraga teratur, menjaga pola makan, dan menggunakan obat ACE Inhibitor sesuai saran dokter

Pencegahan

Tersier

• Mencegah agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat dan meningkatkan kualitas hidup

Komplikasi Diabetes Mellitus Penyakit Kardiovaskuler Stroke

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS 2

Dislipidemia

Definisi keadaan dimana

terjadi kenaikan trigliserida dan kolesterol LDL/low-density lipoprotein (hiperlipidemia) serta penurunan kolesterol HDL (high-density lipoprotein)

Etiologi1. Faktor Jenis Kelamin2. Faktor Usia3. Faktor Genetik4. Faktor Kegemukan5. Faktor Olah Raga6. Faktor Merokok7. Faktor Makanan

Lipid dan LipoproteinDidalam tubuh kita ditemukan 3 jenis lipid

yaitu kolesterol, trigliserid, dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larut dalam lemak, maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu perlu dibentuk suatu zat pelarut yaitu suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein.

Pada manusia dapat dibedakan 6 jenis lipoprotein: LDL (low density lipoprotein): untuk

mentransport kolesterol dalam darah ke jaringan perifer

HDL (high density lipoprotein): untuk mentransport kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisme

VLDL (very low density lipoprotein): untuk mengangkut koleseterol dan trigliserida sintesis endogen

Kilomikron: Untuk mentransfer trigliserida dan kolesterol dari usus

Patofisiologi Jalur metabolisme eksogen dan endogen

Jalur metabolisme HDL dan transport kolesterol terbalik

Manifestasi Klinis Kebanyakan pasien adalah

asimptomatik selama bertahun-tahun sebelum penyakit jelas secara klinis. Gejala-gejala yang bisa tampak diantaranya berkeringat, jantung berdebar, nafas pendek dan cemas.

Kadar lipid normalNCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III):

1.    Total Kolesterol :

Nilai Normal < 200 mg/dlPerbatasan tinggi 200 – 239 mg/dlTinggi > 240 mg/dl

2.    LDL Kolesterol :

Optimal < 100 mg/dlMendekati optimal 100 – 129 mg/dlPerbatasan tinggi 130 – 159 mg/dlTinggi 160 – 189 mg/dlSangat tinggi > 190 mg/dl

3.    HDL Kolesterol :

Rendah < 40 mg/dlTinggi   >60 mg/dl 4.    Trigliserida

Normal < 150 mg/dlPerbatasan tinggi 150 -199 mg/dlTinggi 200 – 499 mg/dlSangat tinggi > 499 mg/dl

Penatalaksanaan farmakologis HMG-CoA Reductase Inhibitor Bile Acid Sequestrans Derivat Asam Fibrat Asam nikotinik Ezatimibe Asam lemak omega 3

Penatalaksanaan nonfarmakologis Berhenti merokok Jalani diet rendah kalori, kurangi asupan lemak total dan kolesterol Hindari makanan yang berkadar gula tinggi Gunakan minyak jenuh tunggal, misalnya minyak kanola atau

minyak zaitun untuk memasak makanan. Konsumsi buah dan sayuran sebanyak 5 porsi atau lebih setiap hari

dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin esensial dan serat. Batasi konsumsi garam sebanyak <6 g/ hari. Untuk penyakit

hipertensi dan jantung koroner <3 g/ hari. Konsumsi vitamin antioksidan (A, C, E) Hindari minuman beralkohol Berolahraga secara teratur Turunkan BB yang berlebih Makanlah makanan yang banyak mengandung asam lemak omega 3

Komplikasi Aterosklerosis Penyakit jantung koroner Stroke Pankreatitis akut

Prognosis Dubia ad bonam