peran kunyit dalam penyakit saluran cerna atas

65
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penyakit Saluran Cerna Atas Gambar 1 2.1.1. Penyakit gastritis (maag) 2.1.1.1. Definisi Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik, karena diagnosisnya sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi. Pada sebagian besar kasus inflamasi mukosa gaster tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala klinis pasien. Sebaliknya keluhan dan gejala klinis pasien berkorelasi positif dengan komplikasi gastritis.

description

Herbal Medicine

Transcript of peran kunyit dalam penyakit saluran cerna atas

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Penyakit Saluran Cerna Atas Gambar 1

2.1.1. Penyakit gastritis (maag)2.1.1.1. Definisi Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik, karena diagnosisnya sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi.Pada sebagian besar kasus inflamasi mukosa gaster tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala klinis pasien. Sebaliknya keluhan dan gejala klinis pasien berkorelasi positif dengan komplikasi gastritis.

Gambar 22.1.1.2. EtiologiInfeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kausa gastritis yang amat penting. Di negara berkembang prevalensi infeksi H.pylori pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak prevalensi H.Pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita. Di Indonesia, prevalensi infeksi kuman H.Pylori yang dinilai dengan urea breath test pada pasien dispepsi dewasa , menunjukkan tendensi menurun. Di negara maju, prevalensi infeksi kuman ini pada anak sangat rendah. Diantara orang dewasa prevalensi infeksi kuman ini lebih tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada negara berkembang yakni sekitar 30%.Terdapat beberapa jenis virus yang dapat menginfeksi mukosa lambung misalnya enteric rotavirus dan calicivirus. Kedua jenis virus tersebut dapat menimbulkan gastroenteritis, tetapi secara histopatologi tidak spesifik. Hanya cytomegalovirus yang dapat menimbulkan gambaran histopatologi yang khas infeksi cytomegalovirus pada gaster biasanya merupakan bagian dari infeksi pada banyak organ lain, terutama pada organ muda dan immunocompromized.Jamur candida species, Histoplasma capsulatum dan mukonaceae dapat menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien immuno compromized. Pasien yang sistem imunnya baik biasanya tidak dapat terinfeksi oleh jamur. Sama dengan jamur, mukosa lambung bukan tempat yang mudah terkena infeksi parasit.Obat anti inflamasi nonsteroid merupakan penyebab gastropati yang amat penting. Gastropati akibat OAINS bervariasi sangat luas, dari hanya keluhan berupa nyeri uluhati sampai pada tukak peptik dengan komplikasi perdarahan saluran cerna bagian atas. 2.1.1.3. PatogenesisGastritis erosif akut dapat berkembang tanpa penjelasan yang nyata tetapi lebih mungkin terjadi pada beberapa keadaan klinis yang spesifik. Gastritis erodsif biasanya berhubungan dengan penyakit yang serius atau berbagai obat. Gastritis erosif deiperkirakan terdapat pada 80 sampai 90 persen pasien dalam unit0unti perawatan. Penyakit ini ditemukan paling sering pada apsien yang dirawat di unit perawatan intensif medis (pembedahan dengan trauma berat; pembedahan utama; gagal napas; hati, atau ginjal, renjatan luka bakar masif, atau infeksi, berat dengan septisemia). Gastritis erosif akut yang berhubungan dengan penyakit berat sering disebut sebagai gastritis akut akibat stress. Tunjangan semua mekanisme yang menyebabkan gastritis erosif pada pasien yang sakit kritis telah ditentukan dengan lengkap. Namun, faktor penting tampaknya mencakup iskemia mukosa lambung, difusi asam dari lumen ke dalam jaringan mukosa lambung, difusi asam dari lumen ke dalam jaringan mukosa lambung, dan barangkali dalam bentuk sekresi, asam empedu dan atau sekresi duodeni pankreatik lain mengalir balik ke dalam lumen lambung. Iskemia mukosa dan asam dalam lumen lambung adalah elemen yang jelas penting sekali dalam etiopatogenesis gastritis akibat stres. Renjatan septik dengan yang menyebabkan iskemia mukosa menimbulkan erosi lambung pada hewan percobaan. Selama renjatan yang ditimbulkan secara eksperimental, PH intramural mukosa lambung jauh secara curam jika lumen lambung diirigasi dengan HCL; hal ini menyebabkan lesi hemoragik yang hebat. Penurunan PH intramural amat kurang dan lesi lambung minimal. Tindakan menghalangi efek asam oleh pengobatan yang kuat dan terus menerus dengan antasida atau melalui penghambatan sekresi dengan antagonis reseptor H2 efektif dalam menguangi komplikasi hemoragik dari gastritis erosif akut pada pasien yang sakit kritis.Selain itu, infeksi kuman Helicobacter Pylori merupakan kausa gastritis yang amat penting. Di begara berkembang prevalensi infeksi H.Pilory pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak lebih tinggi lagi. Ini menunjukkan bahwa pentingnya mencurigai adanya penyebab lain yang bisa menyebabkan gastritis.

2.1.1.4. Gejala Klinis Dan DiagnosisKebanyakan gastritis tanpa gejala. Mereka yang mempunyai keluhan biasanya berupa keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubung-dihubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai muntah. Keluhan-keluhan tersebut sebenarnya tidak berkorelasi baik dengan gastritis. Keluhan tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan pengobatan. Pemeriksaan fisis juga tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengeakkan diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi. Sebaiknya biopsi dilakukan dengan sistematis sesuai dengan update sydney system yang mengharuskan mencantumkan topografi. Gambaran endoskopi yang dapat dijumpai adalah eritema, eksudatif, flat erosion, raised erosion, prdarahan, edematous rugae. Perubahan-perubahan histopatologi selain menggambarkan perubahan morfologi sering juga dapat menggambarkan proses yang mendasari, misalnya auto imun atau respon adaptif mukosa lambung. Perubahan-perubahan yang terjadi berupa degradasi epitel, hyperplasi aerolar, infiltrasi neutrofil infiltrasi sel mononuklear, folikel limfoid, atropi, intestinal metaplasia, hyperplasia sel endokrin, kerusakan sel parietal. Pemeriksaan histopatologi sebaiknya juga menyertakan pemeriksaan kuman H.Pylori.

2.1.1.5. PenatalaksanaanPengobatan gastritis akibat infeksi kuman H.Pylori bertujuan untuk melakukan radikasi kuman tersebut. Eradikasi dilakukan dengan kombinasi antara berbagai antibiotik dan proton pump inhibitor (PPI).

2.1.2. Penyakit GERD (Gastro Esofagal Reflux Desease)2.1.2.1. Definisi Penyakit reflux gastroesogageal (GERD) adalah suatu keadaan patologis sebagai akibat refleks kandungan lambung ke dalam esofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran nafas. Telah diketahui bahwa refluks kandungan lambung ke esofagus dapat menimbulkan berbagai gejala di esofagus maupun ekstra esofagus, dapat menyebabkan komplikasi yang berat seperti striktur, Barrets esophagus bahkan adenokarsinoma di kardia dan esofagus. Banyak ahli yang menggunakan istilah esofagitis refluks, yang merupakan keadaan terbanyak dari penyakit refluks, yang merupakan keadaan terbanyak dari penyakit refluks gastroesofagal. Keadaan ini umumnya ditemukan pada populasi di negara-negara barat, namun dilaporkan relatif rendah insidennya di negara-negara Asia Afrika. Di Amerika dilaporkan bahwa satu dari lima orang dewasa mengalami gejala refluks (Heartburn dan/atau regurgitasi) sekali dalam seminggu serta lebih dari 40% mengalami gejala tersebut sekali dalam sebulan. Prevalensi esofagitis di Amerika Serikat mendekati 7% sementara di negara-negara non western prevalensinya lebih rendah (1,5% di China dan 2,7% di Korea). Di Indonesia belum ada data epidemiologi mengenai penyakit ini, namun di divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta didapatkan kasusu esofagitis sebanyak 22,8% dari semua pasien yang mnejalani pemeriksaan endoskopi atas indikasi dispepsia (Syaifuddin, 1998).Tingginya gejala refluks pada populasi di negara-negara Barat diduga disebabkan karena faktor diet dan meningkatnya obesitas.

2.1.2.2. Etiologi Dan PatogenesisPenyakit refluks gastroesofageal bersifat multifaktorial. Esofagitis dapat terjadi sebagai akibat dari refluks gastroesofageal apabila : 1). Terjadi kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan refluksat dengan mukosa esofagus. 2). Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esofagus, walaupun walau kontak antara bahan refluksat dengan esofagus tidak cukup lama.

Gambar 3

Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu zona tekanan tinggi yang dihasilkan oleh kontraksi lower esophageal sphincter (LES). Pada individu normal, pemisah ini akan dipertahankan kecuali pada saat terjadinya aliran antegrad yang terjadi pada saat menelan, atau aliran retrograd yang terjadi pada saat sendawa atau muntah. Aliran balik dari gaster ke esofagus melalui LES hanya terjadi apabila tonus LES tidak ada atau sangat rendah ( 10% Anoreksia/ rasa cepat kenyang Riwayat tukak peptik sebelumnya Riwayat tukak peptik sebelumnya Muntah yang presisten Anemia yang tidak diketahui sebabnya

Pemeriksaan FisikTidak banyak tanda fisik yang dapat ditemukan selain kemungkinan adanya nyeri palpasi epigastrium, kecuali bila sudah terjadi komplikasi. B. Ulkus GasterSecara umum pasien tukak gaster biasanya mengeluh dispepsia. Dispepsia adalah suatu sindroma klinik / kumpulan keluhan beberapa penyakit saluran cerna seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa/, rasa terbakar, rasa penuh ulu hati dan cepat merasa kenyang.Dispepsia secara klinis dibagi atas : 1). Dispepsia akibat gangguan motilitas; 2) Dispepsia akibat tukak; 3) Dispepsia akibat refluks ; 4) Dispepsia tidak spesifik.Pada dispepsia akibat gangguan motilitas keluhan yang paling menonjol adalah perasaan kembung, rasa penuh ulu hati setelah makan, cepat merasa kenyang disertai sendawa. Pada dispepsia akibat refluks keluhan yang menonjol berupa perasaan nyeri ulu hati dan rasa seperti terbakar, harus disingkirkan adanya pasien kardiologis. Pasien tukak peptik memberikan ciri-ciri keluhan seperti nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman disertai muntah. Pada tukak duodeni rasa sakit itmbul waktu pasien merasa lapar, rasa sakit bisa membangunkan pasien tengah malam, rasa sakit hilang setelah makan dan minum obat antasida. Rasa sakit tukak gaster timbul setelah makan, rasa sakit tukak gaster sebelah kiri dan rasa sakit utkak duodeni sebelah kanan garis tengah perut. Rasa sakit bermula pada satu titik (pointing sign) akhirnya difus bisa menjalar ke punggung. Ini kemungkinan disebabkan penyakit bertambah berat atau mengalami komplikasi berupa penetrasi tukak ke organ pankreas. Walaupun demikian rasa sakit saja tidak dapat menegakkan diagnosis tukak gaster karena dispepsia nonulkus juga bisa menimbulkan rasa sakit yang sama, juga tidak dapat digunakan lokasi sakit sebelah kiri atau kanan tengah perut. Adapun tukak akibat OAINS dan tukak pada usia lanjut/manula biasanya tidak meimbulkan keluhan, hanya diketahui melalui komplikasi berupa perdarahan dan perforasi. Muntah kadang timbul pada tukak peptik disebabkan edema dan spasme seperti tukak kanal pilorik. Tukak prepilorik dan duodeni bisa menimbulkan gastric outlet obstruction melalui terbentuknya fibrosis/udem dan spasme.

2.1.3.4. DiagnosaDiagnosis Ulkus peptikum ditegakkan berdasarkan : 1) Pengamatan Klinis, dispepsia (sakit dan discomfort), kelainan fisik yang dijumpai, sugesti pasien tukak. 2) Hasil pemeriksaan penunjang (radiologi dan endoskopi), 3) Hasil biopsi untuk pemeriksaan tes CLO, histopatologi kuman Hp.

2.1.3.5. Pencegahan Dan Penatalaksanaan

IstirahatSecara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat jalan, bila kurang berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di rumah sakit. D i inggris 25% pasien tukak peptik dengan keluhan tanpa pengobatan bisa bekerja normal, 50% pasien tukak dengan keluhan, disertai pengobatan bisa bekerja normal, sedang 25% dengan komplikasi harus rawat inap/rumah sakit. Penyembuhan akan lebih cepat dengan rawat inap walaupun belum tahu mekanismenya, kemungkinan oleh bertambahnya jam istirahat berkurangnya refluks empedu, stress dan penggunaan analgetik. Stress dan kecemasan memegang peran dalam peningkatan asam almbung dan penyakit tukak. Walaupun masih ada silang pendapat mengenai hubungan stres dengan asam lambung, sebaiknya pasien hidup tenang dan menerima stress dengan wajar.

DietMakanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang mengandung susu tidak lebih baik daripada makanan biasa, karena makanan halus dapat merangsang pengeluaran asam lambung. Cabai, makanan merangsang, makanan mengandung asam dapat menimbulkan rasa sakit pada beberapa pasien tukak dan dispepsia non tukak, walaupun belum didapat bukti keterkaitannya. Pasien kemungkinan mengalami intoleransi terhadap beberapa jenis makanan tersebut. Pandangan masa kini makanan tidak mempengaruhi kesmebuhan tukak. Beberapa peneliti menganjurkan makanan biasa, lunak, tidak merangsang dan diet seimbang.Merokok menghalangi penyembuhan tukak gaster kronik, menghambat sekresi bikarbonat pankreas, menambah keasaman bulbus duodeni, menambah refluks duodenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus sekaligus meningkatkan kekambuhan tukak. Merokok sebenarnya tidak mempengaruhi sekresi asam lambung tetapi dapat memperlmbat kesembuhan luka tukak serta meningkatkan angka kematian karena efek peningkatan kekambuhan penyakit saluran pernapasan, penyakit paru obstruksi menahun (PPOM) dan penyakit jantung koroner.

2.2. Obat tradisional (OT)2.2.1. DefinisiObat tradisionaladalahobat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifatmagicmaupun pengetahuan tradisional dan belum diuji khasiatnya secara klinis. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagikesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair,simplisiadantablet.

2.2.2. Keuntungan Dan Manfaat OTDibandingkan obat-obat modern, obat tradisional memiliki beberapa kelebihan,antaralain : efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efeksalingmendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.

1. Efek samping obat herbal relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepatObat herbal akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, pemilihan bahan serta penyesuai dengan indikasi tertentu.a. Ketepatan takaran/dosisDaun sledri (Apium graviolens) telah diteliti dan terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada penggunaannya harus berhati-hati karena padadosisberlebih (over dosis) dapat menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan dapat menyebabkan syok. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan mengkonsumsi lebih dari 1 gelas perasan sledri untuk sekali minum. Demikian pula mentimun, takaran yang diperbolehkan tidak lebih dari 2 biji besar untuk sekali makan.Untuk menghentikan diare memang bisa digunakan gambir, tetapi penggunaan lebih dari 1 ibu jari, bukan sekedar menghentikan diare bahkan akan menimbulkan kesulitan buangairbesar selama berhari-hari (kebebelen). Sebaliknya penggunaan minyak jarak (Oleum recini) untuk usus-usus yang tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Demikian juga dengan pemakaian keji beling (Strobilantus crispus) untuk batu ginjal melebihi 2 gram serbuk (sekali minum) bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.b. Ketepatan waktu penggunaanSekitar tahun 1980-an terdapat suatu kasus di salah satu rumah sakit bersalin, beberapa pasien mengalami kesulitan persalinan akibat mengkonsumsi jamu cabe puyang sepanjang masa (termasuk selama masa kehamilan). Setelah dilakukan penelitian, ternyata jamucabe puyangmempunyai efek menghambat kontraksi otot pada binatang percobaan. Oleh karena itu kesulitan melahirkan pada ibu-ibu yang mengkonsumsicabe puyangmendekati masa persalinan karena kontraksi otot uterus dihambat terus-menerus sehingga memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin didalamnya. Sebaliknya jamukunir asembersifat abortivum sehingga mungkin dapat menyebabkan keguguran bila dikonsumsi pada awal kehamilan. Sehubungan dengan hal itu, seyogyanya bagi wanita hamil minum jamucabe-puyangdi awal kehamilan (antara 1-5 bulan) untuk menghindari resiko keguguran dan minum jamukunir-asemsaat menjelang persalinan untuk mempermudah proses persalinan. Kasus lain adalah penggunaan jamu sari rapet terus menerus sejak gadis hingga berumah tangga dapat menyebabkan kesulitan memperoleh keturunan bagi wanita yang kurang subur karena ada kemungkinan dapat memperkecil peranakan.c. Ketepatan cara penggunaanDaun kecubung (Datura metelL.) telah diketahui mengandung alkaloid turunan tropan yang bersifat bronkodilator (dapat memperlebar saluran pernafasan) sehingga dapat digunakan untuk pengobatan penderitaasma. Penggunaannya dengan cara dikeringkan lalu digulung dan dibuat rokok serta dihisap (seperti merokok). Akibat kesalahan informasi yang diperoleh atau kesalah fahaman bahwasanya secara umum penggunaan obat herbal secara tradisional adalah direbus lalu diminum air seduhannya; maka jika hal itu diperlakukan terhadap daun kecubung, akan terjadi keracunan karena tingginya kadar alkaloid dalam darah. Orang Jawa menyebutnya mendem kecubung dengan salah satu tandanyamidriasis, yaitu mata membesar.d. Ketepatan pemilihan bahan secara benarBerdasarkan pustaka, tanaman lempuyang ada 3 jenis, yaitu lempuyang emprit (Zingiber amaricansL) lempuyang gajah (Zingiber zerumbertL.) dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticumL.). Lempuyang emprit dan lempuyang gajah berwarna kuning berasa pahit dan secara empiris digunakan untuk menambah nafsu makan; sedangkan lempuyang wangi berwarna lebih putih (kuning pucat) rasa tidak pahit dan berbau lebih harum, banyak digunakan sebagai komponen jamu pelangsing. Kenyataannya banyak penjual simplisia yang kurang memperhatikan hal tersebut, sehingga kalau ditanya jenisnya hanya mengatakan yang dijual lempuyang tanpa mengetahui apakah lempuyang wangi atau yang lain. Kerancauan serupa juga sering terjadi antara tanaman ngokilo yang dianggap sama dengan keji beling, daun sambung nyawa dengan daun dewa, bahkan akhir-akhiriniterhadap tanaman kunir putih, dimana 3 jenis tanaman yang berbeda (Curcumamangga, Curcuma zedoariadanKaempferiarotunda) seringkali sama-sama disebut sebagai kunir putih yang sempat mencuat kepermukaan karena dinyatakan bisa digunakan untuk pengobatan penyakitkanker.e. Ketepatan pemilihan ramuan herbal untuk indikasi tertentuKenyataan di lapangan ada beberapa herbal yang memiliki khasiat empiris serupa bahkan dinyatakan sama (efek sinergis). Sebaliknya untuk indikasi tertentu diperlukan beberapa jenis herbal yang memiliki efek farmakologis saling mendukung satu sama lain (efek komplementer). Walaupun demikian karena sesuatu hal, pada berbagai kasus ditemui penggunaan herbal tunggal untuk tujuan pengobatan tertentu. Misalnya seperti yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak pasien di salah satu rumah sakit diJawa Tengahyang sebelumnya mengkonsumsi daunkeji beling. Pada pemeriksaan laboratorium dalamurine-nya ditemukan adanya sel-sel darah merah (dalam jumlah) melebihi normal. Hal ini sangat dimungkinkan karena daun keji beling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun kumis kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium. Penggunaan daun tapak dara (Vinca rosea) untukmengobati diabetesbukan merupakan pilihan yang tepat, sebab daun tapak dara mengandung alkaloidvinkristindanvinblastinyang dapat menurunkan jumlah sel darah putih (leukosit). Jika digunakan untuk penderitadiabetesyang mempunyai jumlah leukosit normal akan membuat penderita rentan terhadap serangan penyakit karena terjadi penurunan jumlah leukosit yang berguna sebagai pertahanan tubuh.

2). Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat herbal/komponen bioaktif tanaman obatDalam suatu ramuan herbal umumnya terdiri dari beberapa jenis herbal yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan kontra indikasi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan bahwa suatu formulasi terdiri dari komponenutamasebagai unsur pokok dalam tujuan pengobatan,asistensebagai unsur pendukung atau penunjang,ajudanuntuk membantu menguatkan efek sertapesuruhsebagai pelengkap atau penyeimbang dalam formulasi. Setiap unsur bisa terdiri lebih dari 1 jenis herbal sehingga komposisi obat herbal lazimnya cukup komplek. Misalnya suatu formulasi yang ditujukan untuk menurunkan tekanan darah, komponennya terdiri dari : daun sledri (sebagai vasodilator), daun apokat atau akar teki (sebagai diuretika), daun murbei atau besaren (sebagaiCa-antagonis) serta bijipala(sebagai sedatif ringan). Formulasi lain dimaksudkan untuk pelangsing, komponennya terdiri dari : kulit kayu rapet dan daun jati belanda (sebagai pengelat), daun jungrahap (sebagai diuretik), rimpang kunyit dan temu lawak (sebagai stomakik sekaligus bersifat pencahar). Dari formulasi ini walaupun nafsu makan ditingkatkan oleh temu lawak dan kunyit, tetapi penyerapan sari makanan dapat ditahan oleh kulit kayu rapet dan jati belanda. Pengaruh kurangnya defakasi dinetralisir oleh temulawak dan kunyit sebagai pencahar, sehingga terjadi proses pelangsingan sedangkan proses defakasi dan diuresis tetap berjalan sebagaimana biasa. Terhadap ramuan tersebut seringkali masih diberi bahan-bahan tambahan (untuk memperbaiki warna, aroma dan rasa) dan bahan pengisi (untuk memenuhi jumlah/volume tertentu). Bahan tambahan sering disebut sebagaiCoringen,yaituc.saporis(sebagai penyedap rasa, misalnya menta atau kayu legi),c.odoris(penyedap aroma/bau, misalnya biji kedawung atau buah adas) danc.coloris(memperbaiki warna agar lebih menarik, misalnya kayu secang, kunyit atau pandan). Untuk bahan pengisi bisa digunakan pulosari atau adas, sekaligus ada ramuan yang disebut adas-pulowaras atau adas-pulosari. Untuk sediaan yang berbentuk cairan atau larutan, seringkali masih diperlukan zat-zat atau bahan yang berfungsi sebagaiStabilisatordanSolubilizer.Stabilisator adalah bahan yang berfungsi menstabilkan komponen aktif dalam unsur utama, sedangkan solubilizer untuk menambah kelarutan zat aktif. Sebagai contoh,kurkuminoid,yaitu zat aktif dalam kunyit yang bersifat labil (tidak stabil) pada suasana alkalis atau netral, tetapi stabil dalam suasana asam, sehingga muncul ramuankunir-asem. Demikian juga denganetil metoksi sinamat,suatu zat aktif pada kencur yang agak sukar larut dalam air; untuk menambah kelarutan diperlukan adanya suspendingagent yang berperan sebagai solubilizer yaitu beras, sehingga dibuat ramuan beras-kencur. Selain itu beberapa contoh herbal yang memiliki efek sejenis (sinergis), misalnya untuk diuretik bisa digunakan daun keji beling, daun kumis kucing, akar teki, daun apokat, rambut jagung dan lain sebagainya. Sedangkan efek komplementer (saling mendukung) beberapa zat aktif dalam satu tanaman, contohnya seperti pada herba timi (Tymus serpyllumatauT.vulgaris) sebagai salah satu ramuan obat batuk. Herba timi diketahui mengandung minyak atsiri (yang antara lain terdiri dari :tymoldankalvakrol) serta flavonpolimetoksi.Tymol dalam timi berfungsi sebagai ekspektoran (mencairkan dahak) dan kalvakrol sebagai anti bakteri penyebab batuk; sedangkan flavon polimetoksi sebagai penekan batuk non narkotik, sehingga pada tanaman tersebut sekurang-kurangnya ada 3 komponen aktif yang saling mendukung sebagai anti tusif. Demikian pula efek diuretik pada daun kumis kucing karena adanya senyawa flavonoid, saponin dan kalium.

3). Pada satu tanaman herbal bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologiZat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek tersebut adakalanya saling mendukung (seperti pada herba timi dan daun kumis kucing), tetapi ada juga yang seakan-akan saling berlawanan atau kontradiksi (sperti pada akar kelembak). Sebagai contoh misalnya pada rimpang temu lawak (Curcumaxanthoriza) yang disebutkan memiliki beberapa efek farmakologi, antara lain : sebagai anti inflamasi (anti radang), anti hiperlipidemia (penurun lipida darah), cholagogum (merangsang pengeluaran produksi cairan empedu), hepatoprotektor (mencegah peradangan hati) dan juga stomakikum (memacu nafsu makan). Jika diperhatikan setidak-tidaknya ada 2 efek yang kontradiksi, yaitu antaraanti hiperlipidemiadanstomakikum. Bagaimana mungkin bisa terjadi pada satu tanaman, terdapat zat aktif yang dapat menurunkan kadar lemak/kolesterol darah sekaligus dapat bersifat memacu nafsu makan. Hal serupa juga terdapat pada tanaman kelembak (Rheum officinale) yang telah diketahui mengandung senyawa antrakinon bersifat non polar dan berfungsi sebagai laksansia (urus-urus/pencahar); tetapi juga mengandung senyawa tanin yang bersifat polar dan berfungsi sebagai astringent/pengelat dan bisa menyebabkan konstipasi untuk menghentikan diare.

4). Obat herbal lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif

Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang). Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia.Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu jika hanya mengunakan herbal atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab penyakit infeksi.Akan tetapi timbul penyakit baru yang bukan disebabkan oleh jasad renik, melainkan oleh gangguan metabolisme tubuh akibat konsumsi berbagai jenis makanan yang tidak terkendali serta gangguan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit metabolik dan degeneratif. Yang termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes (kecing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif diantaranya :rematik(radang persendian),asma(sesak nafas),ulser(tukak lambung),haemorrhoid(ambaien/wasir) danpikun(Lost of memory). Untuk menanggulangi penyakit tersebut diperlukan pemakain obat dalam waktu lama sehinga jika mengunakan obat modern dikawatirkan adanya efek samping yang terakumulasi dan dapat merugikan kesehatan. Oleh karena itu lebih sesuai bila menggunakan herbal (obat alam), walaupun penggunaanya relatif lebih lama namun efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga lebih aman.

2.2.3. Kunyit

Gambar 5Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina (Kementrian Ristek, 2003).Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan (Kementrian Ristek, 2003).Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah (Kementrian Ristek, 2005).Daun kunyit dapat digunakan sebagai obat borok karena memiliki sifat sebagai antiseptik dan antibakteri. Rimpang kunyit digunakan sebagai obat luar untuk mengobati eksim, bengkak dan rematik, bengkak karena digigit serangga atau gatal-gatal karena ulat bulu. Juga dapat digunakan untuk memperlancar air susu ibu. Sebagai obat dalam, kunyit digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan, seperti panas dalam, demam, diare, sesak nafas, gusi bengkak, kencing manis, kencing batu, hepatitis dan untuk membersihkan rahim baik pada wanita yang baru melahirkan maupun setelah mendapat haid (Triani, 2007).Beberapa penelitian secarain vitrodanin vivomenunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadappeptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker (Triani, 2007).

2.2.4. Kandungan Pada KunyitKunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneoldan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.Kurkumin(bahasa Inggris:diferuloylmethane)adalahsenyawaaktif yang ditemukan padakunir, berupapolifenoldengan rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua bentuktautomer:ketondanenol. Strukturketonlebih dominan dalam bentukpadat, sedangkan strukturenolditemukan dalam bentukcairan. Kurkumin merupakansenyawayang berinteraksi denganasam boratmenghasilkan senyawa berwarnamerahyang disebutrososiania.Senyawa turunan kurkumin disebut kurkuminoid, yang hanya terdapat dua macam, yaitu desmetoksikurkumin dan bis-desmetoksikurkumin, sedangkan in vivo, kurkumin akan berubah menjadi senyawa metabolit berupa dihidrokurkumin atau tetrahidrokurkumin sebelum kemudian dikonversi menjadi senyawa konjugasi monoglusuronida.Kurkumin dikenal karena sifatantitumordanantioksidanyang dimilikinya, selain banyak kegunaan medis seperti; Melindungi saraf, mengurangi risiko radang otak vasospasma dan mengembalikan homeostasis energi pada sistem otak yang terganggu akibat terluka atau trauma. menghambat dan mengurangi penumpukan plak amiloid-beta pada penderitaAlzheimer. Melindungi hati, antara lain dari hemangioendotelioma, hepatokarsinoma, Hepatitis B. Melindungipankreasdari akibat rasiositokinayang berlebihan, bahkan setelahtransplantasi,serta menurunkan resistansi terhadapinsulindanleptin Melindungisel Leydigdari pengaruhalkohol. Menurunkan peradangan pada jaringan adiposa. Selain itu kurkumin juga: Menghambat indoleamina 2,3-dioksigenase, sebuah enzim yang berperan dalam degradasi triptofan pada sel dendritik yang distimulasi oleh LPS atau interferon, dan menghambat matangnya sel dendritik. Ekspresi siklo oksigenase-2 yang diinduksi oleh LPS dan produksi prostaglandin E2 akan meningkat, dan mengakibatkan de-ekspresimolekul CD80, CD86 dan MHC I dan menghambat produksi sitokina IL-12 p70 dan TNF-. Menghambatangiogenesis. Menghambat lintasanCOXdan LO padametabolisme eikosanoid. Kurkumin sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker payudara, namun menunjukkan sifat toksik terhadap kultursel punca. Defisiensi COX dapat mengakibatkansindrom Leigh, SCO2 (hypertrophic cardiomyopathy), SCO1 (gagal hati,koma ketoasidosis), and COX10 (encephalopathy,tubulopathy). Dalam penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Arizona tersebut mereka menemukan kunyit mengandung unsur kunci protein yang disebut NF-kappa B yang mengendalikan aktifitas senyawa yang menimbulkan peradangan dibagian persendian (Funk, 2006).

2.2.5. Manfaat Dan Kerja Kunyit Pada Penyakit Saluran Cerna AtasKetika lapisan perut (lambung) terkikis, meradang atau terjadi iritasi, kita dikatakan menderita gastritis akut atau kronis. Hal ini disebabkan karena stres, konsumsi alkohol berlebihan, sering muntah dan penggunaan jangka panjang obat anti-inflamasi seperti aspirin. Gastritis juga disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori yang menginfeksi perut, refluks empedu, infeksi virus dan bakteri atau anemia pernisiosa.Dokter mengidentifikasi gastritis melalui gejala, berbagai tes atau endoskopi. Gejala umumnya dapat berupa perut kembung, gangguan pencernaan, mual, diare kronis, cegukan, kehilangan nafsu makan, rasa terbakar di perut, tinja berwarna hitam atau muntah darah. Gastritis harus segera diobati, jika terlambat dapat menyebabkan tukak dan meningkatkan risiko kanker perut. Gastritis diobati dengan kombinasi obat tergantung pada penyebab dan diet yang tepat.

Kunyit dan GastritisKunyit mengandung kurkumin yang merupakan polifenol dengan anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri dan antijamur. Hal ini dapat menurunkan kadar enzim inflamasi dalam tubuh dan bahkan meningkatkan sistem pencernaan dengan membantu produksi empedu oleh kandung empedu. Karena kurkumin mengandung antioksidan, ianya dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Tanaman ini telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan di Ayurvedic dan Cina untuk mengobati gastritis karena dapat mengurangi asam lambung dan mencegah peradangan pada dinding usus.Dalam sebuah studi tahun 2001 tentang efek kurkumin pada gastritis dan tukak lambung, ditemukan bahwa hal itu bisa meringankan gejala gastritis dalam beberapa minggu. Penelitian ini dilakukan pada 24 pasien laki-laki dan 21 pasien perempuan dalam kelompok usia 16-60 dengan tukak lambung. 7 perempuan dan 18 pasien laki-laki menjalani endoskopi untuk menemukan tukak, menentukan ukuran dll pasien dengan diberi 300mg kapsul penuh bubuk kunyit lima kali sehari. Hasil ini dipelajari setelah 4 minggu pengobatan. Pada 12 kasus, ulkus menghilang setelah 4 minggu, pada 18 pasien setelah 8 minggu. 20 orang pasien tidak memiliki ulkus tapi tampaknya menderita gastritis, erosi lambung dan dispepsia. Pasien-pasien ini diberi kursus 4 minggu kapsul kunyit. Perut mereka yang tidak nyaman dan nyeri menjadi mereda dan mereka bisa makan makanan biasa. Tidak ada efek samping setelah mengonsumsi kunyit pada semua pasien yang memiliki fungsi ginjal dan hati yang normal.Bakteri Helicobacter pylori dapat menyebabkan tukak lambung, gastritis dan kanker lambung. Kurkumin diferuloylmethane tampaknya menghambat pertumbuhan H.pylori. Sebuah studi in vivo dari 65 H.pylori yang diisolasi klinis dipelajari dengan sebelumnya diobati dengan kurkumin. Kurkumin menghentikan pertumbuhan semua strain H.pylori. Ketika tikus yang terinfeksi H.pylori diberi kurkumin. kurkumin efektif dalam membasmi bakteri dan melindungi tikus dari kerusakan lambung. Studi ini menunjukkan sebuah potensi bahwa kunyit mungkin dapat mengobati infeksi H.pylori dan penyakit lain seperti gastritis.Bakteri H.pylori diketahui menyebabkan sebagian besar infeksi pada saluran cerna yang dapat mempengaruhi sebuah populasi. Oleh karena itu, ada banyak studi tentang berbagai terapi yang dapat melindungi kita terhadap infeksi dari bakteri ini. Pemberantasan H.pylori terutama dapat membantu mencegah gastritis disebabkan oleh tukak lambung duodenum. Karena banyak strain bakteri ini resisten terhadap pengobatan konvensional, sehingga diperlukan metodologi baru. Oleh karena itu studi in vitro dilakukan pada penggunaan air dan ekstrak eter kayu manis dan kunyit pada 5 H.pylori strain. Ekstrak air dari tanaman kunyit menunjukkan efek antibakteri yang paling ampuh. Sebuah studi internasional dilakukan pada 6 strain H.pylori pada pasien dengan tukak lambung. 25 tanaman obat yang dipilih dan ekstrak air masing-masing diperoleh. Kunyit adalah yang paling efektif, menewaskan 100% dari H.pylori dalam waktu 15 menit.Sebuah studi 2004 menemukan bahwa curcumin dapat mencegah proses seluler penting untuk pertumbuhan bakteri H.pylori. Bakteri gram negatif ini dapat menyebabkan gastritis, ulkus dan bahkan adenokarsinoma lambung. H.pylori menyebabkan hamburan sel atau respon motogenic yang dapat mengaktifkan sitokin pro-inflamasi dan faktor transkripsi dan mengakibatkan kematian sel epitel. Studi ini menemukan bahwa kunyit mampu memblokir respon motogenic ini dan bisa efektif dalam mengobati H.pylori.Berbagai produk alami seperti asam lemak omega-3, kurkuminoid, minyak biji hitam dan omeprazole - obat sintetik - diuji pada gastritis. Sementara omeprazole membantu dengan gastritis, ada efek samping tertentu. Namun, kombinasi dari tiga produk alami yang dikonsumsi selama 3 minggu dapat menormalkan mukosa lambung dan mungkin digunakan di masa depan untuk mengobati gastritis.

Kunyit Menekan Asam LambungPerut adalah organ yang berguna, tetapi tidak benar-benar penting. Orang bisa bertahan hidup dengan baik tanpa perut sama sekali-dan beberapa orang dapat melakukannya, karena perut mereka yang sakit atau terluka telah diangkat melalui pembedahan (mereka memiliki kebutuhan gizi khusus, sehingga usus mereka dapat menangani tugas pencernaan). Sedangkan ada juga yang dilakukan pembedahan pada lambungnya, sehingga mengurangi ukuran untuk membantu mereka makan lebih sedikit dan dengan demikian menurunkan berat badan.Satu hal yang tidak pernah terjadi, meskipun, adalah memiliki perut yang diikat di dasar, mencegah apa pun dari keluar ke duodenum. Bagaimanapun, ini adalah teknik eksperimental klasik yang digunakan pada tikus untuk mempelajari efek dari obat atau nutrisi pada kasus asam lambung yang tinggi, atau sekresi asam berlebih. Ketika pilorus (sphincter di dasar perut) yang diikat, asam lambung berkembang dengan cepat dan menyebabkan ulserasi lapisan mukosa lambung.Di Korea Selatan baru-baru ini, para ilmuwan menggunakan tekhnik ini untuk mempelajari efek dari ekstrak kunyit dibandingkan dengan ranitidin, obat yang mengurangi sekresi lambung asam klorida. Ranitidin umumnya diresepkan untuk ulkus lambung dan duodenum dan refluks gastroesofagus (rasa terbakar di dada)Tikus yang telah diberi makan, tapi bukan air, selama 18-24 jam diberi ekstrak air kunyit (Curcuma longa), ranitidine cair, atau larutan garam polos secara oral. Satu jam kemudian, mereka dibius ringan dan pylorus mereka diikat melalui sayatan perut kecil. Delapan jam setelah itu, mereka dibunuh, dan perut mereka dengan hati-hati dipindahkan, kemudian dibuka, dan diperiksa dengan mikroskop untuk membuktikan adanya ulserasi atau tidak.Seperti yang diharapkan, larutan garam tidak melindungi perut tikus dari ligasi yang menginduksi asam lambung, ditemukan adanya ulserasi luas dari mukosa lambung. Sedangkan kedua terapi kunyit dan ranitidin dapat meminimalisir ulkus. Ulserasi nyata berkurang: kedua agen ini sangat dapat menekan peningkatan asam lambung, melalui efek penghambatan terhadap reseptor histamin tertentu yang disebut H2R, yang terlibat dalam sekresi asam lambung. Kurkumin, komponen aktif utama kunyit, tidak aktif dalam hal ini, sedangkan komponen kunyit lainnya tidak begitu jelas.Selektif inhibisi oleh C. longa dari H2R (H2 Reseptor) dan sekresi asam lambung menunjukkan bahwa ekstrak C. longa atau komponen aktif dapat menjanjikan kandidat terapi untuk pengobatan ulkus lambung dan penyakit H2R terkait lainnya.

2.2.6. Dosis TerapiUntuk keasaman lambung yang rendah, gangguan pencernaan, dispepsia atau sakit maag, dosis yang dianjurkan kunyit 500mg empat kali sehari. Hal ini disimpulkan setelah penelitian yang menemukan kunyit adalah agen karminatif yang dapat meredakan gangguan pencernaan. Dosis standar bubuk kunyit adalah 400-600mg tiga kali sehari, potongan akar - 1.5-3g perhari, bubuk kering dari akar kunyit - 1-3g tiap hari dan ekstrak cairan - 30-90 tetes perhari.Menurut University of Maryland Medical Center, dosis yang diijinkan berbagai bentuk kunyit (untuk orang dewasa): Potongan Umbi (cut root) 1,5-3 g per hari Bubuk Kunyit Kering: 1-3 g per hari Bubuk Standar (kurkumin): 400-600 mg, 3 kali per hari Ekstrak Cairan (1: 1) 30 - 90 tetes sehari Tingtur (1: 2): 15 - 30 tetes, 4 kali per hariPotongan Umbi ini pada dasarnya adalah kunyit segar dan masih memeiliki kelembaban yang baik. Potongan Umbi sangat baik untuk membuat acar dan menambah salad. Bubuk Kunyit Kering adalah cara yang paling umum dalam memanfaatkan kunyit. Dibuat dengan mengeringkan potongan umbi dan selanjutnya membuat bubuk. Pengeringan akan menyebabkan hilangnya kelembaban dan mungkin dari beberapa aspek menguntungkan dari kunyit, namun tidak ada kerusakan serius yang terjadi. Sedangkan bubuk standar (kurkumin) pada dasarnya disebut juga sebagai suplemen. Produsen suplemen ekstrak kurkumin dari kunyit dan kemudian mengolahnya menjadi bubuk standar. Ini kemudian dijual sebagai suplemen kunyit di pasar. Konsentrasi kurkumin tergantung oleh jenis produsen yang mengolahnya.Sedangkan berdasarkan WebMD (penyedia dan pusat informasi kesehatan) adalah : Untuk sakit perut (dispepsia): 500 mg kunyit empat kali sehari. Untuk osteoarthritis: 500 mg dua kali sehari dari ekstrak kunyit tertentu (Meriva, INDENA); 500 mg empat kali sehari dari produk non-komersial juga telah digunakan. Untuk rheumatoid arthritis (RA): 500mg dua kali sehari dari formulasi khusus dari konstituen kunyit, kurkumin (BCM-95, Arjuna Alam Ekstrak, India), telah digunakan.Dua yang pertama terkait dengan bubuk kunyit normal dan yang ketiga - BCM-95, Arjuna Alam Ekstrak - dengan bubuk standar 95%. Semuanya berada dalam jangkauan 2g.Berdasarkan Dr. Weil , kita dapat mengambil dan mengonsumsi 400-600 mg ekstrak tiga kali sehari. Disini tentu saja yang dimasksu adalah suplemen (Bubuk yang terstandarisasi) Dari uraian di atas, WebMD dan Dr Weil berada di bawah kisaran tertentu dari University of Maryland Medical Center, sehingga takaran yang dibuat oleh University of Maryland Medical Center mewakili kesemuanya.

Perbedaan dosis dalam beberpa studi penelitian

Ketika meneliti tentang dosis kunyit yang berlebih, Keshav menemukan hal yang sangat menarik dan melihat ke belakang dan berpikir tentang hal itu. Banyak peneliti memberikan dosis 8 gr per hari untuk pasien. Ini sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh University of Maryland Medical Center.Keshav menyimpulkan ada dua jenis dosis kunyit yang dapat digunakan, yaitu preventif dan kuratif. Preventif digunakan dengan dosis yang rendah dan dapat digunakan seumur hidup. Kuratif dibutuhkan ketika menghadapi masalah lain, seperti beberapa penelitian menyarankan memberikan dosis tinggi pada penderita kanker dan juga dibutuhkan tindakan terapi yang cepat. Jadi ketika ada yang menderita karena nyeri karena radang sendi, maka pemberisan dosis tinggi diperbolehkan.

Sari Kunyit

Gambar 6

Komposisi :Setiap kapsul terdiri dari 500 mg dari ekstrak kunyit, setara dengan 100 mg kurkuminoid standar atau 40 g kunyit segar

Manfaat : Membantu menjaga kesehatan saluran cernaKeuntungan dari SidoMuncul sari kunyit : Pengujian toksik subkronik oleh Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranata di Bandung, menunjukan Sari Kunyit aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Untuk pengobatan gastritis, kurkumin tidak hanya menetralisir asam lambung tapi juga mengurangi jumlah produksi asam lambung, dan menyembuhkan luka pada lambung. Diproses dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice) pada temperatur dibawah 60 C untuk menjaga stabilitas kurkumin sebagai zat yang aktifAnalyzed at professionally-accredited laboratories. Tiap kapsul terdiri dari 100 mg dari kurkumin yang terstandarisasi. Terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan, TR. 092 301 711

Dosis :Untuk Perawatan : 3 x 1 kapsul sehari.Untuk Pengobatan : 3 x 2 kapsul sehari.baik dimakan sebelum makan.Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui.

KewaspadaanSuplemen Kunyit yang diambil lebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan, diare, mual atau pusing. Rempah-rempah kunyit digunakan dalam makanan adalah aman bagi siapa saja untuk mengkonsumsi. Mereka yang memiliki masalah kandung empedu, ibu hamil dan menyusui, siapa pun yang membutuhkan operasi dan pasien diabetes harus menghindari suplemen kunyit.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Dalam membuat karya tulis ilmiah ini penulis memanfaatkan perpustakaan fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah dan internet untuk mencari sumber-sumber pustaka yang terkait. Dalam pencarian sumber, penulis berusaha mencari jurnal dan hasil penelitian empiris terkait judul karya tulis ilmiah ini. Penelitian yang pernah dilakukakan baik di dalam negeri dan juga luar negeri.

BAB IVHASIL PENELITIAN

4.1. Aktivitas Farmakologi

4.1.1. Peran Kurkumin Pada Gastritis Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebutkurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demestoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat bermanfaat lainnya. Kunyit memilikikandungan zat antara lain; Kurkumin: R1=R2=OCH3 10%,Demetoksikurkumin :R1=OCH3,R2=H1-5%, Bisdemetoksikurkumin:R1=R2 =H, Sisanya minyak asiri/Volatil oil (keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil) lemak 1-3%, karbonhidrat3%, protein 30%, pati8%, vitamin C 45-55%, garam-garam mineral (zat besi,fosfor, dan kalsium) (www.iptek.net.id).

Gambar 7

Kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkuminyang merupakan kandungan aktif kunyit.(I Ketut Adnyana.2004)Kunyit dapat menyembuhkan luka sudah diketahui melalui penelitian yang dilaporkan sejak 1953. Hasil penelitian menunjukkan,dengan kunyit laju penyembuhan meningkat 23,3% pada kelinci dan 24,4% pada tikus. Penemuan ini, dan penggunaannya secara tradisional untuk dyspepsia, merangsang penelitian lebih lanjut. Pemberian ekstrak air atau ekstrak etanol kunyit secara oral pada kelinci secara nyata menurunkan sekresi asam lambung dan meningkatkan produksi mucus pada mukosa lambung. Hasil ini memperlihatkan efek terapeutik kunyit untuk penyakit lambung dimungkinkan akibat efek stimulasi mucus. Jusdan bubuk kunyit juga memperlihatkan aktivitas antiulcer yang diakibatkan oleh pemberian dosis tinggi HCL, aspirin, dan tekanan pada tikus. Dosisnya masing-masing 165 mg/kg bobot badan untuk jus kunyit dan 10g/kg bobot badan untuk bubuk kunyit (Lucie Widowati.2003).Kandungan aktif kurkumin secara eksperimental efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka lambung yang diinduksi oleh phenylbutazone dan aspirin.Kurkumin meningkatkan mucus lambung sehingga aktivitas tukak lambung dapat dijelaskan melalui stimulasi produksi mucus. Percobaan klinis efek kunyit pada tukak lambung dilakukan terhadap 10 pasien. Obat diberikan secara oral dengan dosis 2 kapsul 250 mg, 4 kali sehari, setengah sampai satu jam sebelum makandan sebelum tidur. Pemeriksaan endoskopik dijalankan periodik sebelum pengobatan dan 4, 8, 12 minggu setelah pengobatan. Tukak sepenuhnya tersembuhkan pada 5 pasien dalam 4 minggu atau 7 pasien dalam 4-12 minggu (LucieWidowati.2003).Dalam sebuah studi tahun 2001 tentang efek kurkumin pada gastritis dan tukak lambung, ditemukan bahwa kurkumin bisa meringankan gejala gastritis dalam beberapa minggu. Penelitian ini dilakukan pada 24 pasien laki-laki dan 21 pasien perempuan dalam kelompok usia 16-60 dengan tukak lambung. 7 perempuan dan 18 pasien laki-laki menjalani endoskopi untuk menemukan tukak dan juga menentukan ukuran tukak pada pasien tersebut, kemudian diberi 300mg kapsul penuh bubuk kunyit lima kali sehari. Hasil ini dipelajari setelah 4 minggu pengobatan. Pada 12 kasus, ulkus menghilang setelah 4 minggu, pada 18 pasien setelah 8 minggu. 20 orang pasien tidak memiliki ulkus tapi tampaknya menderita gastritis, erosi lambung dan dispepsia. Pasien-pasien ini diberi terapi 4 minggu kapsul kunyit. Perut mereka yang tidak nyaman dan nyeri menjadi mereda dan mereka bisa makan makanan biasa. Tidak ada efek samping setelah mengonsumsi kunyit pada semua pasien yang memiliki fungsi ginjal dan hati yang normal.Bakteri Helicobacter pylori dapat menyebabkan tukak lambung, gastritis dan kanker lambung. Kurkumin diferuloylmethane tampaknya menghambat pertumbuhan H.pylori. Sebuah studi in vivo dari 65 H.pylori yang diisolasi klinis dipelajari dengan sebelumnya diobati dengan kurkumin. Kurkumin menghentikan pertumbuhan semua strain H.pylori. Ketika tikus yang terinfeksi H.pylori diberi kurkumin. kurkumin efektif dalam membasmi bakteri dan melindungi tikus dari kerusakan lambung. Studi ini menunjukkan sebuah potensi bahwa kunyit mungkin dapat mengobati infeksi H.pylori dan penyakit lain seperti gastritis.Sebuah studi internasional dilakukan pada 6 strain H.pylori pada pasien dengan tukak lambung. 25 tanaman obat yang dipilih dan ekstrak air masing-masing diperoleh. Kunyit adalah yang paling efektif, menewaskan 100% dari H.pylori dalam waktu 15 menit.Sebuah studi 2004 menemukan bahwa curcumin dapat mencegah proses seluler penting untuk pertumbuhan bakteri H.pylori. Bakteri gram negatif ini dapat menyebabkan gastritis, ulkus dan bahkan adenokarsinoma lambung. H.pylori menyebabkan hamburan sel atau respon motogenic yang dapat mengaktifkan sitokin pro-inflamasi dan faktor transkripsi dan mengakibatkan kematian sel epitel. Studi ini menemukan bahwa kunyit mampu memblokir respon motogenic ini dan bisa efektif dalam mengobati H.pylori.

4.1.2. Kunyit Sebagai Anti Inflamasi (peradangan)Obat yang diberikan secara intraperitoneal pada tikus efektif untuk mengurangi inflamasi (peradangan) akut dan kronik. Efektivitas obat terhadap tikus yang dilaporkan sama dengan hidrokortison asetat atau indometasin untuk anti-inflamasi. Juskunyit atau serbuk yang diberikan secara oral tidak menghasilkan efek antiinflamasi, hanya injeksi intraperitoneal (ke organ dalam perut) yang efektif. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil, kurkumin hanya dapat dideteksi pada feces, namun tidak pada sel darah, plasma atau urine. Hal ini disebabkan kurkumin memunyai ketersediaan hayati yang rendah dan kurkumin merupakan senyawa yang sangat lipofil.Minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada tikus yang menekanarthritis, udem tangan/kaki yang diinduksi dengan karagenan dan inflamasi yang diinduksi dengan hialuronidase. Aktivitas antiinflamasi, tampaknya melalui penghambatan enzim tripsin dan hialuronidase. Kurkumin dan turunannya yaitu natrium-kurkuminat yang diberikan secara intraperitoneal (ke organ dalam perut) dan oral menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat yaitu dengan menekan udem yang diinduksi dengan karagenan pada tikus.Khasiat anti inflamasi kunyit sebanding dengan hydrokortison asetat yang menyembuhkan inflamasi akibat induksi karagenin. Ekstrak air(hasil ekstraksimenggunakan air) 40 mg/kg berkhasiat sama dengan indomentasin 5 mg/kg bobot badan. Khasiat inflamasi ini akibat adanya minyak asiri. Untuk menggunakannya sebagai obat gastritis diperlukan 2 jari tangan kunyit. Bahan ini dikupas dan dibersihkan, diparut, dan ditambah air matang. Setelah itu, diperas melalui kain bersih. Hasilnya didiamkan dan diambil air beningnya. Dalam sehari diminum 2 kali, masing-masing satu ramuan. Meminumnya pagi sebelum makan dan malamsebelum tidur (Lucie Widowati.2003).Suatu kajian telah dilakukan oleh saintis penyelidik dariUniversiti Tel Aviv,Israelyang mendapati kunyit mempunyai sejenis bahan aktif dikenalikurcumin. Dalam dosis yang tinggi, unsur itu mampu memberikankesan terapeutikuntuk menentang keradangan. Menurut Dr. Shahar Lev-Aridari Fakultas Kesehatan Umum, UniveristiTel Aviv, kajian yang dilakukan bersama para penyelidik lain mendapati kurkumin mampu melawankankerapabila digabungkan dengan sejenis obat anti radang yang lain. kurkumin bertindak menetralkan radikal bebas selain mampu menjadiantioksidanuntuk memusnahkan radikal bebas sebagai faktor penyebab utama munculnya sel kanker. (Kosmo.2011).Beberapa penelitian secarain vitrodanin vivomenunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadappeptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker (Triani, 2007).

4.1.3. Kunyit Menekan Asam LambungDi Korea Selatan, para ilmuwan menggunakan tekhnik eksperimental klasik yang digunakan pada tikus untuk mempelajari efek dari obat atau nutrisi pada kasus asam lambung yang tinggi, atau sekresi asam berlebih. Ketika pilorus (sphincter di dasar perut) yang diikat, asam lambung berkembang dengan cepat dan menyebabkan ulserasi lapisan mukosa lambung. Kemudian dari tekhnik tersebut, mereka mempelajari dan menguji efek dari ekstrak kunyit yang dibandingkan dengan ranitidin, obat yang mengurangi sekresi lambung asam klorida. Ranitidin umumnya diresepkan untuk ulkus lambung dan duodenum dan refluks gastroesofagus (rasa terbakar di dada)Tikus yang telah diberi makan, tapi bukan air, selama 18-24 jam diberi ekstrak air kunyit (Curcuma longa), ranitidine cair, atau larutan garam polos secara oral. Satu jam kemudian, mereka dibius ringan dan pylorus mereka diikat melalui sayatan perut kecil. Delapan jam setelah itu, mereka dibunuh, dan perut mereka dengan hati-hati dipindahkan, kemudian dibuka, dan diperiksa dengan mikroskop untuk membuktikan adanya ulserasi atau tidak.Seperti yang diharapkan, larutan garam tidak melindungi perut tikus dari ligasi yang menginduksi asam lambung, ditemukan adanya ulserasi luas dari mukosa lambung. Sedangkan kedua terapi kunyit dan ranitidin dapat meminimalisir ulkus. Ulserasi nyata berkurang: kedua agen ini sangat dapat menekan peningkatan asam lambung, melalui efek penghambatan terhadap reseptor histamin tertentu yang disebut H2R, yang terlibat dalam sekresi asam lambung. Kurkumin, komponen aktif utama kunyit, tidak aktif dalam hal ini, sedangkan komponen kunyit lainnya tidak begitu jelas.Selektif inhibisi oleh C. longa dari H2R (H2 Reseptor) dan sekresi asam lambung menunjukkan bahwa ekstrak C. longa atau komponen aktif dapat menjanjikan kandidat terapi untuk pengobatan ulkus lambung dan penyakit H2R terkait lainnya.

4.1.4. Uji Toksisitas KunyitStudi keamanan (uji toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan,ekstrak kunyit aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik(dampak padaembrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti, penggunaan selama kehamilan harus di bawah pengawasan medis . Selain itu orang dengan penyakit batu empedu atau hambatan pada saluran empedu sebaiknya bicara dengan dokter sebelum memakai kurkuma. Ekskresi ekstrak kunyit melalui ASI dan efeknya pada bayi belum terbukti, sebaiknya penggunaanselama menyusui di bawah pengawasan medis. Dari uji toksisitas yang telah dilakukan selama 90 hari untuk konsumsi kunyit diperoleh hasil bahwa efek toksik terjadi pada 50 kali dosis yang biasa digunakan manusia setiap harinya (Yayasan Spiritiaet al .2005)Pengujian toksik subkronik oleh Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranata di Bandung, menunjukan Sari Kunyit aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.Suplemen kunyit yang dikonsumsi lebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan, diare, mual atau pusing. Rempah-rempah kunyit digunakan dalam makanan adalah aman bagi siapa saja untuk mengkonsumsi. Mereka yang memiliki masalah kandung empedu, ibu hamil dan menyusui, siapa pun yang membutuhkan operasi dan pasien diabetes harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen kunyit.

BAB VPEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan hasil penelitian yang penulis dapatkan. Penulis berpendapat bahwa kunyit tidak hanya dapat mengobati gastritis saja, namun juga penyakit saluran cerna atas lainnya yang timbul oleh pengaruh peningkatan asam lambung dan kerusakan mukosa saluran cerna. Pada penyakit GERD, salah satu faktor predisposisinya adalah paparan asam lambung yang terus menerus pada mukosa esofagus/kerongkongan, karena lemahnya sfingter atas lambung atau peningkatan tekanan intra abdominal. Pada penyakit tukak lambung dan usus halus juga demikian. Karena asam lambung yang berlebihan keluar dari lambung atau terjadinya sumbatan pada saluran empedu sehingga peningkatan asam ini merusak lapisan mukosa usus halus. Dalam salah satu penelitian yang sudah diuraikan di atas, bila peningkatan asam lambung ditekan maka gejala-gejala dari penyakit saluran cerna atas ini akan berkurang dan kunyit juga bisa menyembuhkan luka pada saluran cerna. Jika dengan hanya kunyit saja bisa mencegah dan mengobati 3 jenis penyakit ini, maka pengobatan akan semakin murah, efektif dan efisien.Dalam pengobatan gastritis, penyakit GERD dan tukak peptikum ini. Dokter biasanya memberikan jenis obat kimia yang sama, namun berbeda dosisnya. Jenis obat seperti antasida, penghambat pompa proton (omeparozol, lansopalzol, dan lainnya) dan antaganois reseptor H-2 (famotidin, ranitidin dan lainnya) adalah obat khas dari saluran cerna atas ini. Bila dibandingkan efek samping obat-obat ini dengan obat tradisional seperti kunyit maka obat kimia lebih banyak efek sampingnya. Namun, diperlukan banyak banyak simplisia kunyit untuk membuat sebuah kapsul kunyit karena proses ektraksi.

BAB VIPENUTUP

5.1. KesimpulanKunyit adalah salah satu jenis obat tradisional yang memiliki khasiat dan manfaat yang baik, efisien, serta efektif untuk mengobati gastritis (maag), penyakit GERD dan tukak lambung. Kunyit memiliki efek samping yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan obat kimia dan dapat ditolerir oleh tubuh memalui proses ekskresi tubuh (Miksi). Dalam menjadikannya sebagai obat diperlukan simplisia kunyit yang cukup banyak karena proses ekstraksi zat aktif kunyit untuk menunjang khasiatnya. 5.2. SaranDalam mencari sumber kepustakaan, penulis mengalami sedikit kesulitan. Ini dikarenakan kurangnya buku terkait obat tradisional yang berhubungan dengan penyakit atau klinis. Penulis menyarankan untuk karya tulis ilmiah tahun depan dapat dilakukan pengujian dengan metodologi penelitian yang sebenarnya. Bisa dilakukan dengan metode pengujian terhadap pasien yang ada di RSI Siti Rahmah atau juga pada keluarga terdekat.

BAB VIIDAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I Ketut. Triyani, Sumiati.2004.Kunyit,Si Kuning yang Kaya Manfaat. http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/350-kunyit-si-kuning-yang-penuh-manfaat. (Diakses tanggal 17 Januari 2015)Ensiklopedia Bebas. Kurkumin. http://id.wikipedia.org/wiki/Kurkumin. (Diakses tanggal 15 Februari 2015)Ensiklopedia Bebas. Kunyit. http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit. (Diakses tanggal 15 Januari 2015)K, Keshav. Turmeric dan Gastritis. http://www.turmericforhealth.com/turmeric-benefits/turmeric-and-gastritis#ixzz3QeU5nKlM (Diakses tanggal 17 Februari 2015)Kim DC dkk. Curcuma longa extract protects against gastric ulcers by blocking H2 histamine receptors. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16327153 (Diakses tanggal 17 Februari 2015)Perusahaan. Sari Kunyit. http://www.sidomunculherbal.com/en/10-sido-muncul-sari-kunyit.html. (Diakses tanggal 17 Januari 2015)Portal Iptek.2003.Kunyit.www.iptek.net.id. (Diakses tanggal 17 Januari 2015)Refrensi Kesehatan. Kunyit. https://creasoft.wordpress.com/tag/kunyit/ (Diakses tanggal 15 Januari 2015)Sudoyo, Aru W dkk. 2010. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Internal Publishing.Widowati,L.2003.www.planton.co.id. (Diakses tanggal 17 Januari 2015)Yayasan Spiritia.2005.Kurkuma(kunyit).http://spiritia.or.id (Diakses tanggal 17 Januari 2015)Zaid, Abu Abdirrahman. Kelebihan Obat Herbal. http://reyhanherbs.com/?blog=kelebihan-obat-herbal. (Diakses tanggal 17 Januari 2015)

36