Perdarahan Saluran Cerna Atas

16
Perdarahan Saluran Cerna atas Annisa Putri

Transcript of Perdarahan Saluran Cerna Atas

Page 1: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Perdarahan Saluran Cerna atasAnnisa Putri

Page 2: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Definisi : Kehilangan darah dalam saluran cerna dimana saja (esofagus-duodenum) . IPD

Salah satu kegawatdaruratan medis yang paling umum dijumpai perhatian khusus dalam bidang gastroenterologi karena keluhan dapat ringan hingga fatal

.

Page 3: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Epidemiologi Insidensi : USA 150/100.000 populasi &

10.000 – 20.000 kematian / tahun

Page 4: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Klasifikasi Perdarahan Saluran Cerna Berdasarkan lokasi: ligamentum Treitz

Proksimal PSC Atas , Distal PSC Bawah

Page 5: Perdarahan Saluran Cerna Atas
Page 6: Perdarahan Saluran Cerna Atas

ETIOLOGI Umum : Varises esofagus Esofagitis, kanker esofagus Tukak lambung Kanker lambung Duodenitis Tukak duodenum

Berdasarkan etiologi PSCA Varises dan Non-Varises

Page 7: Perdarahan Saluran Cerna Atas
Page 8: Perdarahan Saluran Cerna Atas

PSCA – Varises Esofagus Faktor-faktor pecahnya varises esofagus :

(1) tekanan dalam varises (3) ukuran varises(2) tekanan di dinding varises (4). sirosis hati

2 aspek utama diagnosis varises esofagus : Tanda perdarahan saluran cerna atas berupa

hematemesis, hematokezia (pada perdarahan masif), melena, penurunan tekanan darah, anemia.

Tanda-tanda sirosis hati,

Page 9: Perdarahan Saluran Cerna Atas

PSCA – Nonvarises Ulkus peptikum nyeri khas setelah

makan Gastritis erosiva riwayat penggunaan

OAINS Keganasan

Diagnosis kerja pada PSCA pemeriksaan endoskopi gastrointestinal

.

Page 10: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Gejala umumMunculnya salah satu dari : Muntah darah warna merah segar sampai

kecoklatan (hematemesis) Feses berwarna hitam (melena) Feses dengan darah berwarna segar

(hematokezia) (jika sudah masif) Keluhan-keluhan subyektif pasien

anemia : lemas, sinkop, dan sesak. 80 % berhenti spontan, 20 % rebleeding

Page 11: Perdarahan Saluran Cerna Atas

DIAGNOSIS :1. Anamnese

- Sejak kapan? - Riwayat PJ iskemik / CHF - Riwayat Pendarahan di keluarga (hemofilia) - Alkohol - Riwayat transfusi - NSAID

Page 12: Perdarahan Saluran Cerna Atas

2. Pem. fisik :

Tidak menentukan sumber pendarahan , Penilaian status hemodinamik & resusitasi

- Perubahan Ortostatik TD dan nadi

Berbaring- >duduk : nadi meningkat lebih dari 20x/m dan tekanan sistol turun >10 mmHg-> Hilang banyakk darah- Ada tidaknya vasokontriksi perifer (akral dingin)- Tingkat kesadaran- Anuria / oliguria

Page 13: Perdarahan Saluran Cerna Atas

STABILISASI dahulu

Tujuan: memulihkan tanda2 vital dan mempertahankan tetap stabil

-Infus cairan kristaloid (Cairan garam faal) -Tes px waktu perdarahan, Rumpel leede

Lakukan transfusi apabila:- Perdarahan dalam kondisi hemodinamik tidak stabil- Perdarahan baru / masih berlangsung dengan

hb < 10 g/ ht <30 %- Tanda oksigenasi menurun

Page 14: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Pemeriksaan penunjang

1. Endoskopi - Mendeteksi kelainan yang ada - Mengidentifikasi sumber perdarahan - mengidentifikasi aktivitas perdarahan

Harus periksa EKG PJK, aritmia Psn gagal nafas / komabebaskan jalan nafas

2. Radionuclide scan -menentukan lokasi sumber perdarahan walaupun laju perdarahan relatif sedikit (0,1 mm/menit)

3) Arteriografi SelektifMelalui aksis seliak, arteri mesentrika inferior dan cabangnyaPemeriksaan ini membutuhkan laju perdarahan minimal 0,5-1,0 milimeter permenit

.

Page 15: Perdarahan Saluran Cerna Atas

Klasifikasi aktifitas perdarahan menurut Forrest

Aktifitas perdarahan Kriteria endoskopik

Forrest Ia – Perdarahan aktif menyembur (spurting)Forrest Ib – Perdarahan aktif

Forrest II – Perdarahan berhenti, tetapi masih disertai kelainan yang nyataForrest III – Perdarahan berhenti, tanpa menunjukkan sisa

: perdarahan arteri

: perdarahan merembes (oozing): gumpalan darah pada dasar tukak “visible vessel”: lesi tanpa tanda sisa perdarahan

Page 16: Perdarahan Saluran Cerna Atas