ME KDK Outline

download ME KDK Outline

of 39

Transcript of ME KDK Outline

ENRICHMENT

KEPEMIMPINAN DALAM KASIH ( KDK )KEPEMIMPINAN DALAM KASIHLEADING THROUGH RELATIONSHIP

Diterjemahkan (dengan penyesuaian) dari tulisan: Denie & Dee Stemmie, Bob & Joy Hernandez, August 1994,KORNAS INDONESIA Agustus 1995 di edit kembali oleh Kornas MEI untuk distrik Maumer, Ende & Ruteng (Juni 2011) --()--

RIANA - SUARNO1

TENTATIVE RUNDOWN Hari I 17.00 17.30 : Registrasi & Snack Pendahuluan & Percayakah aku, bahwa Tuhan Makan Malam Kepemimpinan yang Efektif Jadilah Pro-Aktif

17.30 18.45 : memanggilku? 18.45 19.45 19.45 20.30 20.30 21.15 Hari II 07.30 08.30 08.30 09.15 09.15 09.45 09.45 10.45 Menang 10.45 11.45 11.45 12.30 12.30 13.15 13.15 14.00 14.00 14.45 14.45 15.00 15.00 selesai : : : : : : : : : : : :

Mulai dengan tujuan dalam pikiran Dahulukan yang harus didahulukan Coffee Break

Berusaha Mengerti Lebih Dulu & Berpikir MenangWujudkan Sinergi Asahlah Gergaji Makan Siang Delegasi Maju demi kemuliaan Tuhan : : persiapan Misa Misa penutup

2

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

PERTANYAAN DIALOG

UNTUK PERSIAPAN WEEKEND KEPEMIMPINAN DALAM KASIH

Catatan : 1, Dibawah ini ada 2 pertanyaan, peserta boleh memilih salah satu saja yang cocok dengan diri meraka. Bagian pertama untuk mereka yang saat ini sedang atau pernah menjadi leader (Kordis, Korwil, Kormep atau jabatan/tugas lain di Paroki sebagai pemimpin kelompok). Bagian kedua untuk mereka yang tidak mempunyai jabatan formal seperti ibu rumah tangga, bapak yang pekerja biasa. 2. Tulislah dialog ini dalam buku tulis Anda dan bawalah buku tulis itu dalam Enrichment Weekend mendatang. 3. Dialog berikut agar diadakan dengan 5 langkah dialogkan sebagai suami istri, bagi Kordis/Korwil dialog eklesial. I. Untuk leader (Kordis/Korwil/Team/Kormep) 1. Sikap-sikapku (positif dan negatif) yang mempengaruhi caraku menghadapi enrichment ini. 2. Tuhan menaruh kepercayaan kepada kita untuk memimpin Worldwide Marriage Encounter di Distrik ini. 3. Sifat-sifat apa dalam diriku yang kupikir dilihat oleh orang-orang sehingga mereka memilihku menjadi pemimpin mereka? 4. Apa yang telah mempersiapkan kita untuk pelayanan ini sebagai pemimpin di sini? 5. Bagaimana aku menggambarkan diriku sebagai seorang pemimpin? Bagaimana gambaran diri ini mempengaruhi tingkahlakuku? 6. Sebagai pemimpin dalam Marriage Encounter aku sering meminjam PS (Personaity Style Gaya Kepribadian) orang lain yaitu .............................. 7. PS yang kupinjam ini dalam kepemimpinanku menyebabkan aku melakukan ............................. 8. Keyakinan-keyakinanku yang memberikan kontribusi positif dalam kepemimpinan kita? 9. Keyakinan-keyakinanku yang menghambat kepemimpinan kita? 10. Satu tahun lagi sejak sekarang aku ingin relasi kita sebagai Ecclesial Team .......... II. Untuk peserta biasa. 1. Apabila aku menghadapi situasi baru/tantangan/perubahan dalam relasi kami, aku ....... 2. Pola mendengarkanku (siap jawab, analis, menggurui, penyelamat, rendah diri, menyakiti orang lain dsb) terhadap pasanganku ialah ....................................... 3. Sikap yang menyebabkan aku menaruh hal-hal lain di luar relasi dengan pasangan pada pusat hidupku ialah .......................................FILE : LTR-KDK JBM

3

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

4. Satu tahun lagi sejak sekarang aku ingin relasiku (relasi kita) ............ 5. Apa yang paling kubutuhkan untuk merubah diriku agar menjadi lebih terbuka untuk memanfaatkan Weekend ini sebaik-baiknya.

FILE : LTR-KDK JBM

4

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

KEPEMIMPINAN DALAM KASIHPENDAHULUAN Lagu : Kudayung dayung

Selamat datang, perkenalan & memuji pasangan..P. Imam : Mulailah dengan membuat Tanda Salib dan doa.

I. Kitab Suci : Mat 18:20 ".... Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Tuhan telah berjanji bila dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Ia berada di tengah-tengah kita. Kini kita berkumpul dalam namaNya. Percayakah kita, bahwa Ia sungguh hadir di sini malam ini? A. Ada hambatan untuk mengalami kehadiran-Nya di antara kita, misalkan: 1. Beban yang kita bawa, masih mengganggu dalam kepala kita. 2. Ketegangan-ketegangan dan tekanan yang kita alami hari ini. B. Bila kita sungguh percaya akan kehadiran-Nya di antara kita, kita harus membuang gangguan-gangguan yang mematikan semangat kita dan yang menjauhkan kita untuk mengalami kehadiran-Nya. I C. Berilah instruksi sbb: Pada kesempatan refleksi ini, kami nantinya akan meminta anda untuk menutup mata dan relaks. 1. Akan kami sebutkan beberapa hal yang mungkin merupakan hambatan bagi anda. 2. Untuk setiap hambatan yang cocok dengan anda, bisikkanlah pada tangan anda dan genggamlah erat sampai anda mendengar hambatan lain lagi, lalu bisikkan hambatan itu pada tangan anda. Bila anda menemukan hambatan-hambatan lain yang tidak kami sebutkan, bisikkanlah juga hambatanhambatan itu pada tangan anda. Silahkan anda menutup mata..,, kami akan membacakan beberapa hambatan yang mungkin anda alami saat ini. Bila ada yang sesuai bisikkanlah hambatan tersebut kedalam genggaman anda. Putarlah musik "Slow Down" oleh Chuck Girard (Good News, 1975, Good News Records, Texas), atau lagu lain yang sesuai. S 1. Pekerjaan. Pekerjaanku acak-acakan? Meninggalkan pekerjaan yang tidak beres? Ada tekanan, atau tidak akur dengan pimpinan? 5

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Janji yang tak kupenuhi? I 2. Anak-anak. Cemas karena tidak ada yang menjaga anak? Ada anggota keluarga yang sakit? Anak ada masalah di sekolah, atau dengan teman-temannya? Anak-anak tak suka dengan sikap dan tindakan anda? Cemas karena sudah sering meninggalkan anak-anak? 3. Rumah/Paroki. Cemas mengenai keadaan keuangan? Meninggalkan banyak hal dalam keadaan belum beres? Merasa bersalah karena tidak berada di rumah pada kesempatan istimewa? 4. Relasi. Merasa diabaikan? ME rupanya lebih penting daripada pasangan? Dialog menjadi membosankan? 5. Dalam perjalanan kemari. Percekcokan dalam perjalanan? Kuatir menghadapi peserta enrichment yang lain

S

I

S

I 7. Selain yang telah kami sebutkan tadi, yang masih menjadi hambatan bagi anda untuk sepenuhnya bisa hadir dalam enrichment ini, silahkan dibisikkan ke tangan anda.. Sekarang, bukalah mata anda, angkatlah tangan anda dan buanglah semua hambatan yang ada didalam genggaman tangan anda jauh2.. Terima kasih, Romo. akan melanjutkan.. P F. Melepaskan hambatan-hambatan barulah merupakan langkah pertama jika salah satu di antara anda telah menyebabkan sakit hati terhadap yang lain, dengan pikiran, dengan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, entah sengaja atau tidak. Inilah dosa sesungguhnya dalam suatu relasi: "....." Kita perlu minta maaf atas dosa-dosa ini sebelum kita memulai enrichment ini. Maka sekarang saya mempersilahkan anda mengakukan dosa-dosa itu kepada pasangan atau kepada Ecclesial Team dengan rumus doa "Saya mengaku...." yang kita pakai dalam Misa. Tapi malam ini pakailah nama pasangan anda sebagai pengganti "kepada saudara sekalian". Silahkan pasutri berdiri berhadapan dan saling memegang tangan Jadi: Suami atau istri akan mengucapkan doa seperti yang kami tayangkan: "Saya mengaku kepada Allah yang maha kuasa, dan kepadamu ....... (sebutkan nama pasangan anda), bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa,FILE : LTR-KDK JBM

6

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat dan Orang Kudus dan kepadamu..(sebutkan nama pasangan anda) untuk mengampuni dosa-dosaku. Amin. Perhatikan bahwa Anda menyebutkan nama itu dua kali: pertama pada awal doa, dan kedua kali pada akhir doa. Catatan : untuk eklesial team masing-masing menyebut dua nama : pastor menyebut SI, S menyebut P dan I, I menyebut S dan P. Setelah itu ditutup dengan berdoa pendek,................ Bapa, terima kasih Engkau telah memberi kami segalanya, termasuk seseorang yang sangat istimewa telah hadir bersama kami. Bantulah kami untuk bisa memaafkan orang yang menyakiti kami. Berilah kami kekuatan untuk selalu hidup bersama-sama. Bantulah kami untuk menyelesaikan setiap persoalan yang kami hadapi. Amin..berkat.. S. II. Pendahuluan ke Enrichment Kepemimpinan Dalam Kasih: Dalam enrichment ini, kita sebagai pemimpin ( yang dimaksud sebagai pemimpin dalam hal ini : adalah semua dari kita yang hadir, baik sebagai kordis, team, kormep, aktifis dan pasutri). Dalam enrichment ini kita belajar melihat diri kita sendiri, menambah wawasan serta membantu kita untuk membangun Komunitas ME dan gereja kecil secara lebih efektif. B. Acaranya sangat padat dan penting, karena itu kami mohon keterlibatan anda dan ketepatan waktu..A.

FILE : LTR-KDK JBM

7

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

I PERCAYAKAH AKU BAHWA TUHAN MEMANGGILKU?

Lagu Here I am LordP Kitab Suci: (Luk 10:1-3). 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Tuhan memanggil kita untuk menjadi pemimpin. Percayakah anda bahwa Tuhan telah memanggil anda dengan nama anda untuk menjadi pemimpin? Ada beberapa halangan untuk dapat mempercayai panggilan tersebut : Sewaktu pemilihan: mungkin kita satu-satunya calon, atau dipaksa-paksa, dsb. Atau kita merasa tidak cukup baik, tidak sebanding dengan Kordis atau team yang lain, belum berpengalaman

I.

S Sewaktu kami dicalonkan menjadi team, kami menolak dengan keras, karena saya tahu, Saya tidak pandai bicara. Tidak mungkin Tuhan memilih saya. ... Pada saat itu, kami selalu di-injili oleh team senior kami dengan ayat2 kitab sucii:bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku lah yang memilih kamu......... Saya tetap menolak dengan mengatakan : saya tidak dengar Tuhan memanggil saya, yang saya dengar, anda terus yang memanggil dan memaksa-maksa saya. Karena dipaksa-paksa terus akhirnya kami mau jadi team. Dengan berjalannya waktu, akhirnya saya percaya. Tuhan telahFILE : LTR-KDK JBM

8

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

memanggil saya melalui team senior kami. Karena pada setiap kesulitan yang saya hadapi dalam pelayanan, Tuhan selalu hadir menyertai saya.

Slide: Bejana Kita sering merasa sebagai bejana tanah tersebut, lemah, tak berarti, tidak layak, terbuang dsb, tapi justru Tuhan memilih kita, dan Tuhan bukan memilih orang yang merasa dirinya hebat, luar biasa, berkuasa, pandai dsb. Mengapa Tuhan memanggil kita? 1. Karena adanya banyak kehancuran dalam perkawinan, dalam keluarga, masyarakat dan Gereja. Seperti di statistik.. 2. Adanya kebutuhan untuk memperbaharui Sakramen Perkawinan dan Imamat. Bila kita percaya bahwa kita dipilih oleh Tuhan, maka kepemimpinan kita akan berlainan sekali, dibandingkan dengan, bila kita berpikir, bahwa kita ini dipilih hanya oleh Komunitas atau oleh sesama team saja. 1. kita akan melihat ME, bukan hanya gerakan yang baik untuk dilakukan, namun lebih dari itu. Kita akan melihat ME sebagai gerakan yang dikehendaki Tuhan, sebagai gerakan yang benar dan dibutuhkan oleh Gereja. 2. Kita semua diutus untuk memperbaharui perkawinan dan keluarga dengan mempersembahkan Weekend ME kepada semua orang. 3. Cara kita memimpin harus berdasarkan kasih. 4. Kita harus selalu mengandalkan kekuatan Allah dan bukan kekuatan diri sendiri. II. Kepemimpinan kita dalam ME mengalir dari penghayatan Sakramensakramen kita. Sebagai sakramen, kita harus dapat menjadi Tanda kehadiran Kristus bagi mereka, yang kita pimpin. Memimpin dalam kasih berarti kita menjadikan diri kita sebagai panutan dalam kita berelasi dengan orang lain. S III. Bidang tanggungjawab dalam Kepemimpinan ME. A. Ada empat pilar gerakan ME. Pilar I : WE Pilar II : Team Pilar III : Komunitas Pilar IV : Struktur B. Tanggungjawab pertama adalah mengusahakan agar Weekend dapat diikuti oleh semua orang. Kita tidak boleh puas dengan jumlah Weekend yang kita miliki sampai sekarang. Kita harus berkembang dan berkembang terus.. Sebagai contoh misalnya: Ada distrik yang dalam setahun 2 kali WE dan rata2 pesertanya 5 pasang,FILE : LTR-KDK JBM

9

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Perencanaan untuk tahun berikutnya, harus lebih tinggi dari pencapaian saat ini, misalnya 3X WE dengan rata2 5 pasang atau 2X WE dengan rata2 peserta 7 pasang dsb. C. Tanggungjawab kedua ialah membuat Weekend kita berkualitas prima. Kita tidak boleh puas dengan kualitas WE kita saat ini, kita harus berusaha agar WE kita makin baik dan lebih baik lagi. Untuk itu, team sendiri harus menghayati Weekend, tumbuh dari mempraktekkan dialog harian, dan memancarkan cinta kasih satu sama lain.. Disamping itu, dunia makin maju dan berkembang, maka team pun harus mau belajar dan belajar lagi, jangan pernah merasa sudah baik dan puas, serta berhenti belajar. Team harus mau berubah dan bertumbuh. Perlu mengikuti workshop, enrichment, renewal dan menambah wawasan dari manapun yang berguna untuk ME.

I

D.

Tanggung jawab ketiga adalah mendampingi dan membimbing pasutri ME agar tetap dapat menghayati nilai2 Weekend serta tumbuh dalam kehidupan Sakramental mereka, karena WE saja belum cukup. Untuk mengubah perilaku seseorang, dibutuhkan pendampingan yang terus menerus. Dan mereka adalah rekan sejajar Sakramen bagi kita, bukan di bawah kita, hendaknya kita memperlakukan mereka secara dewasa.

E. Pilar keempat, struktur/organisasi, dimaksudkan untuk memungkinkan kita melaksanakan ketiga tanggung jawab tersebut di atas. Struktur dalam gerakan ME merupakan proses dukungan atau kerjasama. Kordis/ Kornas bukanlah petinggi dalam distrik maupun nasional, melainkan koordinator, kita semua mempunyai posisi yang sama dan semua team adalah co leader yang seharusnya terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Kordis tidak bekerja sendirian, tetapi didukung oleh semua team. Demikian pula koordinator WE tidak bekerja sendiriran dalam mempersiapkan WE, tetapi didukung oleh semua team. Demikian juga koordinator2 yang lain.

F. Sebagai team ME, kita percaya, kita dipilih untuk melayani para pasutri dalam meningkatkan relasi dan komunkasi mereka. Diluar ME banyak hal-hal yang baik dan sama pentingnya, seperti kegiatan sosial, hak atas hidup, tuna wisma dst.FILE : LTR-KDK JBM

10

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Tetapi sebagai pemimpin ME, kita harus fokus pada tanggung jawab utama kita, yaitu : Weekend lebih banyak, Weekend lebih bermutu, dan follow up lebih baik. Jika bukan kita yang memperhatikan mereka, siapa?

Karena beratnya tugas2 sebagai team ME, maka diharapkan team ME tidak mengambil tanggung jawab pada kegiatan2 kategorial yang lain. Saya sendiri hampir tidak pernah dirumah. Sepulang kantor, mandi, makan dan langsung keluar lagi untuk melayani. Dikantorpun banyak waktu saya habiskan untuk ME. Hasil yang kami capai, baru sebagian kecil dari seluruh kegiatan ME. Masih banyak kelompok yang membutuhkan pendampingan kami, yang tidak bisa kami layani. Sedangkan tugas di paroki, adalah tanggung jawab semua umat, termasuk semua komunitas ME. Kami selalu menghimbau dan menganjurkan anggota ME agar aktif membantu di Paroki masing-masing. P. IV. Apa itu Ecclesial Team dan mengapa harus ada? A. Ecclesial Team adalah dua Sakramen relasi ("supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" - Yoh 15:34) yang mengambil bagian dalam pelayanan Gereja. 1. Perpaduan (synergy) antara dua Sakramen itu merupakan saluran rahmat Allah kepada anggota tubuh Kristus. 2. Keutuhan itu lebih besar daripada jumlah bagian-bagian. 3. Merupakan model (contoh) bagi Gereja pada umumnya:Penekanan pada relasi. Anda adalah masa depan kami. Tuhan dan kami juga telah menaruh kepercayaan besar dalam anda. Terima kasih atas kesediaan anda untuk melayani. Pertanyaan Dialog: Kita dipanggil oleh Tuhan untuk memimpin dalam misi cintakasih-Nya di ME ini. BPS?

FILE : LTR-KDK JBM

11

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

II KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Lagu : Hati sbagai hambaP Kitab Suci: Mark 10 : 42-45 10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 10:44 dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Mat 16:18: 16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. I. Petrus tidak mampu melihat dirinya sebagai pemimpin, dan ia merasa enggan untuk melihat sebagaimana Yesus melihatnya yaitu sebagai batu karang, yang pantas menjadi dasar Gereja-Nya. Seperti Petrus, banyak di antara kita tak mampu melihat diri kita sendiri sebagai pemimpin sesuai panggilan Tuhan. Kita sebagai pemimpin yang Tuhan kehendaki, bukanlah sebagai pejabat/ penguasa, justru menjadi pelayan bagi semua orang. Sering kita merasa tidak mamputetapi Tuhan melihat sesuatu yang lebih, dalam diri kita. (1 team, 1 menit).

S

II. Tanggung jawab pemimpin. SUARNO Tanggung jawab utama pemimpin adalah: Weekend lebih banyak, Weekend lebih bermutu, dan Tindak Lanjut yang lebih baik. Karena kepemimpinan yang kuat dan dinamis di segala bidang dalam gerakan ME sangatlah penting, maka berarti kita perlu mengubah cara kita memandang orang yang kita layani, seperti Yesus memandang Petrus. (1 team, 1 menit). Awalnya saya tidak tahu, sebagai kordis mau bagaimana dan berbuat apa, melihat kenyataan, mau WE sulit mencari peserta, banyaknya masalah dan penolakan terhadap ME, saya merasa tak berdaya , jadwal WE sudah dekat, tapi peserta masih sedikit.. Saya bingung, merasa tidak mampuapakah kami ini pantas menjadi kordis? Saat itu, saya hanya melihat diri saya seperti apa adanya saja.

FILE : LTR-KDK JBM

12

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

I

III. A. Paradigma adalah: cara kita memandang diri kita dan dunia sekitar kita, yang mengatur bagaimana kita ber perilaku, berpikir dan bersikap terhadap orang lain. Mari kita lihat. Slide show Paradigma Apa yang anda dapatkan dari slide tersebut?...................................... Paradigma kita, juga mempengaruhi cara kita berelasi dengan pasangan dan cara kita memimpin. Paradigma kita, juga bisa membuat kita sulit untuk dapat menerima/ mengerti orang lain. Betapa kuatnya pengkondisian atau pembiasaan telah mempengaruhi paradigma kita. Biasanya kita cenderung berpikir bahwa kita sudah melihat segala sesuatunya sebagaimana adanya, bahwa kita obyektif. Tetapi setelah kita mengenal orang lain lebih dekat, maka paradigma kita terhadap orang itu, berbeda daripada sebelumnya. (seperti pada slide tadi, awalnya dia berpikir, anak tersebut anak jalanan/ anak nakal. Tetapi setelah dia mengetahui permasalahan anak tersebut, paradigma dia telah berubah, justru dia merasa iba dan tidak marah seperti sebelumnya). S: Meninggalkan cara lama dalam berpikir dan bertindak, berarti mengubah cara kita "melihat" diri sendiri dan dunia sekitar kita. Pergeseran ini disebut PERUBAHAN PARADIGMA paradigm shift Perubahan paradigma terjadi bila kita belajar lebih banyak mengenai sesuatu atau seseorang. Kita memperoleh suatu paradigma yang tidak kita miliki sebelumnya, sehingga kita dapat "melihat" secara lain. Diperlukan KETERBUKAAN dan KESEDIAAN MENGAMBIL RISIKO untuk menciptakan iklim agar terjadi perubahan paradigma, Dalam Weekend, cerita mengenai Aldonza adalah contoh perubahan paradigma. Ia MENJADI Dulcinea saat ia mampu "melihat" secara lain.

S: Saya sewaktu kecil hidup dalam kondisi sederhana dan pas2 an, meskipun demikian saya dapat menikmatinya dan bahagia. Mulai kecil saya terbiasa bekerja keras dan terlibat dalam membantu orang tua. Hidup sederhana dan hemat, kebutuhan saya hanya kebutuhan2 dasar saja. Baju saya hanya 3, yang saya pakai bergantian yang saya pakai sampai tidak layak lagi untuk ditambal lagi alias hancur. Namun setelah saya menikah dengan Riana, sering hal ini menjadi masalah, apa yang menurut saya biasa dan wajar, Riana justru tidak dapat mengerti. Misalnya: Saya berusaha hemat, Riana justru suka belanja dengan alasan hidup ini harus dinikmati,dengan embel.... jangan pelit-pelit!! Baju harus sudah diganti kalau warna sudah tidak cerah lagi Dulu saya tidak bisa menikmati kalau berlibur harus menginap dihotelFILE : LTR-KDK JBM

13

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

yang mahalmenurut saya pemborosan saja, toh saya bisa tidur dimanapun juga. Melalui dialog dengan Riana dan anak2, saya mulai berubahhidup ini kan bukan hanya untuk bekerja, tetapi kita juga harus dapat menikmatinya dan mengalami kegembiraan. I : Juga dalam pelayanan di ME, kita sering memakai paradigma kita sendiri dan berpikir, bahwa pelayanan kita sudah baik, dan kita tidak bisa menerima hal2 yang lain, perubahan atau hal2 yang tidak biasa/ tidak cocok dengan kita. Ketika orang lain tidak setuju dengan kita, segera saja kita berpikir, ada sesuatu yang salah dengan mereka. Tapi bila kita berusaha memahaminya, mungkin paradigma kita akan berubah. I : Sejak kecil saya dibiasakan untuk bersikap sopan, terutama terhadap orang2 yang lebih tua. Tidak boleh ngomong sembarangan dan harus berhati hati kalau bicara, karena orang tua itu harus dihormati, pengalamanya banyak, lebih pandai dan lebih bijaksana dari pada kita yang lebih muda. Hal ini yang menyebabkan saya lebih banyak diam dan ada rasa takut kalau menghadapi orang2 yang lebih senior dari saya, saya merasa kecil dan dibawah mereka dalam segala hal. Dengan paradigma itu, awalnya saya takut sebagai team yang yunior untuk memberikan usulan2. Melalui ME, kami belajar berdialog dan berani terbuka untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan saya. Hal ini yang membuat saya bertumbuh dalam relasi dan berani mengungkapkan bila saya mempunyai ide/ pemikiran yang lain, .paradigma saya berubah... Saya mulai berani ber kreasi untuk ME, mengusulkan adanya power point untuk WE dsbnya. Meskipun waktu itu, kami sebagai team masih set I, kami berani mendialogkan usulan kami dengan team senior. P: Sharing.(Perubahan paradigma). P IV. Ada 4 macam paradigma kepemimpinan yang dapat mempengaruhi cara kita memimpin orang lain A. Otoriter Pemimpin yang otoriter berpendirian "Saya menguasai. Saya adalah otoritas. Saya mengetahui apa yang paling baik dan akan mengarahkan kamu ke jurusan yang benar." Pemimpin dengan paradigma macam ini memberi motivasi dengan metode "umpan di atas tongkat." Umpan (penerimaan, cinta bersyarat) ada di depan untuk menarik, dan tongkat (kekuasaan, otoritas) untuk mengarahkan mereka ke jurusan yang sempit. B. Hubungan manusiawi Paradigma ini sifatnya otoriter tapi baik hati. Kita masih ingin memegang kekuasaan, tetapi kita memperhatikan orang lain karena kita tahu apa yang mereka butuhkan dan apa yang paling baik bagi kesejahteraan mereka. Kita baik hati dan hormat, tetapi kita yang mengendalikan. C. Sumber daya manusia Dengan paradigma ini, kita melihat orang sebagai sumber dayaFILE : LTR-KDK JBM

14

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

untuk melakukan tugas-tugas secara efisien. Kepemimpinan macam ini mendelegasikan "pekerjaan-pekerjaan" menurut sumber-sumber yang tersedia, dengan memanfaatkan talenta, kreativitas dan anugerah orang-orang. Pemimpinan macam ini bertanya: "Bagaimana kita dapat memanfaatkan orang-orang sebaik mungkin untuk mencapai tujuan kita?" D. Berpusat pada prinsip Pemimpin dengan paradigma ini bertanya "Bagaimana kita dapat sebaik mungkin memberi inspirasi dan kekuatan kepada orang lain?" Pemimpin yang berpusat pada prinsip MEMIMPIN lewat nilai, cita-cita dan keyakinan, karena mengerti bahwa manusia ingin melakukan sesuatu yang bermakna dan mempunyai tujuan. Inilah jenis kepemimpinan yang mampu mengubah secara mendalam baik si pemimpin sendiri maupun yang dipimpin. Dan keduanya lalu tumbuh ke arah maksud-maksud yang berfaedah berkat komitmen mereka satu sama lain. S V. Agar dapat menjadi pemimpin efektif, kita tidak cukup hanya bertindak secara lain atau bahkan berpikir secara lain. Kita harus menjadi lain. Kita mencoba mengubah paradigma kita yang membatasi diri kita untuk mencintai dan memimpin Kepemimpinan macam ini bersumber pada nila-nilai dan kebenaran Injil, yang disebut PRINSIP Yesus memberi contoh kehidupan yang berpusat pada prinsip. "Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka." (Luk 6:31). "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat 19:19). Gerakan ME didasarkan pada kepemimpinan yang BERPUSAT PADA PRINSIP. Prinsip ini memberi kita inspirasi untuk berbuat dengan sopan dan cinta terhadap orang-orang lain. Yang menjadi prinsip kita di ME adalah visi & misi kita, yang menjadi focus dan tujuan kita, yang harus diterima oleh semua insan ME. VISI : CINTAI SATU SAMA LAIN SEPERTI AKU MENCINTAIMU

MISI

:

Misi dari World Wide Marriage Encounter adalah membaharui Gereja dan merubah dunia denganmembantu pasutri2 dan imam2 untuk hidup dalam relasi yang akrab dan bertanggung jawab dengan memberikan mereka pengalaman secara Katholik dan dukungan komunitas yang berkesinambungan untuk menunjang gaya hidup itu.

Penting sekali kita harus memimpin atas dasar Berpusat-pada-Prinsip dan bukannya orangnya, si A..atau si B.. (misalnya: saya ikut si A, aku ikut si B dsb.., kalau ini yang terjadi tidak menutup kemungkinan akan terjadi perpecahan diantara kita..) Karena kita Berpusat pada Prinsip, kita harus mengerti danFILE : LTR-KDK JBM

15

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

menghayati prinsip tersebut dalam hidup kita. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai ini hanyalah kata-kata hampa belaka bila tidak kita praktekkan dalam setiap bidang hidup kita.

I

VI Tanggungjawab utama kita sebagai pemimpin ialah MEMIMPIN! Dan kunci pemberi kekuatan pada kepemimpinan kita adalah prinsip, bukan pelaksanaan. A. Perbuatan adalah "apa"-nya kepemimpinan. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan, misalnya membuat jadwal weekend bagi team, merencanakan rapat, kick off, workshopping dsb. Itu semuanya penting dan baik, tetapi tidak cukup. B. Prinsip adalah "mengapa"nya kepemimpinan. Ini adalah nilai-nilai yang mendasari perbuatan-perbuatan kita. Mengapa memberikan WE? Kita memberikan Weekend, kita harus menyadari dulu, karena kita mengasihi mereka dan ingin berbagi dengan mereka, agar mendapatkan relasi yang lebih baik. (sharing tentang kecewa dan malas memberikan WE, karena pesertanya sedikit) Demikian juga, kita harus menyadari, mengapa kita melakukan rapat team, kelompok dialog, Kick off, workshop, discernment dsbnya? Kalau kita tidak menyadari prinsip dasar kegiatan kita, maka kita cenderung melakukannya asal2an saja, sebagai rutinitas, sekedar tugas, atau kalau kita merasa senang ikut, kalau gak nyaman mundur Kita dipanggil untuk berfokus pada prinsip, memberi inspirasi dan kekuatan kepada orang-orang kita, untuk MEMIMPIN MEREKA maju dalam misi gerakan ME: untuk memperbaharui Sakramen Perkawinan dan Imamat dan dengan demikian memperbaharui Gereja. Dan bila kita melanjutkan pekerjaan kita untuk misi kita, usaha kita akan MENGUBAH DUNIA. Pertanyaan Dialog Untuk Leader (Kordis/Korwil/Kormep): Bagaimana paradigmaku (cara-memandang-diriku-sendiri) mempengaruhi kepemimpinanku? BPS? Untuk Non-Leader: Apa yang harus kuubah dalam diriku untuk memperbaiki relasi kita? BPS? Sharingkan hasil dialog anda. Sharing Kelompok Tripas

III JADILAH PRO-AKTIF!

FILE : LTR-KDK JBM

16

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

SelinganP (Mat 5:14-16) 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Apa yang dilihat Tuhan dalam diri kita ialah kemampuan untuk menjadi mercu suar untuk menunjukkan jalan dengan cara hidup kita dalam relasi Sakramental kita dengan orang-orang yang kita pimpin. Kita menjadi mercu suar yang lebih kuat apabila kita memimpin secara pro-aktif.

Film Inspired BicyclesBetapa sulitnya sesorang yang ingin mewujudkan impiannyadengan segala pengorbanan dan perjuangan yang beratmungkin sudah beberapa kali patah tulang, berapa sepeda yang sudah rusaktetapi berusaha dan berusaha lagi, pantang menyerah.belajar dan berlatih lagidan hasilnya, seperti yang anda saksikan tadi. Dia gila sepeda, bagimana dengan kita semua yang ada disini, untuk mewujudkan impian kita?? harus gila ME! I. Pemimpin yang berpusat pada prinsip adalah pro-aktif, bukan re-aktif A. Apa artinya pro-aktif? 1. Mengambil inisiatif dan membuat agar sesuatu terjadi, dan bukannya hanya menunggu dan baru bereaksi atas hal-hal yang dibuat oleh orang lain.

Sewaktu kami sebagai Kordis, tiap tahun ada 6X WE, waktu itu sulit sekali mencari peserta, dan pada waktu merencanakannya, ada team yang mengusulkan, kalau sulit 6X, kenapa kok gak dikurangi saja WEnya. Tapi kami justru berpendapat, bukannya WE nya yang dikurangi, tapi justru kami berusaha, bagaimana mendapatkan peserta lebih banyak.(contoh reaktif kalau tidak dapat peserta, ya WE nya batal) S 2. Mendasarkan perbuatan dan tingkah-laku pada nilai dan prinsip, bukan pada perasaan. Apa yang kita lakukan, janganlah berdasarkan perasaan. Perasaan senang kita melakukannya, tapi bila perasaan tidak senang kita tidak mau melakukannya. Misalnya rapat team, hadir kalau senang saja, seharusnya bila kita berpegang pada prinsip, dimana rapat team itu sangat penting bagi perencanaan dan perkembangan ME, senang tidak senang kita tetap hadir. Sewaktu kami sebagai Kordis, kami menyadari bahwa menghidupkan komunitas sangat penting Kami datang ke paroki2 untuk menyemangati mereka,FILE : LTR-KDK JBM

17

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

membentuk/memimpin klompok2 dialog. Setiap bulan kami datang mengunjungi mereka, tapi sayang tidak semuanya merespon dengan baik. Ada yang datang itu2 saja, tidak tambah2. Ada yang datang tidak tetap, tiap kami datang orangnya gantian dan jumlahnya sedikit. Kami kecewa, setiap kali kamu mau berangkat kami kwatir, apa ada yang hadir atau tidak, berapa yang hadir. Waktu itu, saya mengatakan pada Riana, janganlah hiraukan perasaan kita, kita harus tetap mengujungi mereka, seberapapun yang hadir, karena komunitas harus hidup. I 3. Bertanggung jawab atas perbuatanku sendiri. Sewaktu ada WE khusus untuk guru2, kami mempunyai insiatif untuk mengadakan penyambutannya ditempat WE, dimana biasanya peserta WE disambut di paroki masing2, agar tidak merepotkan Kormep. Ternyata ada protes dari team yang lain maupun kormep, karena mereka merasa tidak dilibatkan. Akhirnya kami minta maaf dan selanjutnya, meskipun ada WE tambahan, tetap akan disambut di MEP masing2. 4. Hindari untuk menyalahkan orang lain. Sebaliknya justru bekerja sama untuk mencari pemecahan positif. Tidak jarang kita saling menyalahkan, kita lupa kalau kita ini unik, berbeda satu sama lain. Kalau kita berbeda, itu perlu disyukuri, bukan dipertentangkan yang dapat menimbulkan perpecahan Kalau memang sulit untuk dapat dimengerti, lakukanlah dialog yang benar (bukan diskusi, bukan pula untuk mencari siapa yang benar dan siapa yang salah), agar kita dapat lebih mengerti dan memahami orang tersebut lebih baik. Sewaktu acara Lustrum di Surabaya, kami berusaha untuk mengumpulkan dana guna pembangunan Griya ME. Dalam bekerja sama, banyak perselisihan dan pertentangan yang terjadi. Namun dibalik perbedaan itu, saya melihat, masing2 punya potensi yang kita butuhkan. Saya tidak langsung menyalahkan kalau ada keluhan/ protes dari pihak yang lain, namun saya berusaha untuk mengajak mereka berdialog, agar mereka dapat saling memahami dan menemukan hal2 positif dari perbedaan itu. 5. Merubah dan mengembangkan diriku dulu (tingkah-laku, sikap, paradigma) dan tidak menantikan orang lain berubah. Dulu saya tidak mau repot dan tidak mau belajar komputer. Karena pasangan saya sudah bisa dan nantinya akan membuat tambahan kerjaan saja buat saya.Tapi paradigma saya berubah, setelah saya menyaksikan sendiri, tante saya yang beruimur 75 tahun, main catur di depan komputer dan anak kami yang masih SD, sudah belajar komputer. Saya merasa malu dan akhirnya proaktif mau belajar komputer. S

FILE : LTR-KDK JBM

18

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

B. Re_aktif adalah lawan dari Pro_aktif Reaktif berarti kita membiarkan diriku dikontrol oleh situasi dan orang-orang di sekitarku (dan bukan oleh prinsip-prinsip dan nilai-nilaiku). Membiarkan perasaan negatif menguasai diri kita. (Kalau saya tidak senang dengan seseorang, ya saya tidak mau berurusan dengan dia). 1. Mencari kesalahan atau menyalahkan. (kalau WE gagal atau peserta kurang, kita cenderung mencari siapa yang salah, bukannya berusaha bersama sama, mengupayakan cari peserta lagi) 2. Menyesuaikan diri dengan apa yang ingin mereka dengar, dari pada apa yang seharusnya mereka dengar. (membiarkan kepemimpinan kita dikendalikan oleh reaksireaksi orang lain). (biasanya dari pada ribut, ya sudah kita ikuti saja, seharusnya kita berani mendialogkannya) 3. Tidak bertanggung jawab atas sesuatu yang sudah saya setujui atau atas pilihan yang sudah kubuat). (sudah menyepakati untuk jadwal rapat team, tetapi kenyataannya sering tidak hadir , dengan berbagai alasan). 4. Melihat diriku sebagai "martir" (dari keadaan, tindakan, suasana, dan keputusan orang lain). (Setiap ada tugas/ masalah, selalu merasa menjadi kambing hitam.) 5. Mengomel atau hanya memusatkan pada kelemahan diri sendiri maupun orang lain. (apa boleh buatini kan pelayananya saya bisanya segini aja..) P II. Belajar untuk semakin menjadi proaktif dalam kepemimpinan kita . Pemimpin proaktif berani membuat perubahan, baik dalam diri sendiri maupun dalam bidang tanggung jawabnya sebagai pemimpin. 1. Pemimpin sering terlalu terlibat dalam kegiatan yang tidak berhubungan dengan pilar ME. Kita cenderung melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu kita, tanpa memperhatikan apakah hal itu efektif atau tidak. (Team ME mengambil tugas di kegiatan baksos,menyibukkan diri di katagorial yang lain dan justru kurang terlibat dalam kegiatan2 ME ).2.

Seringkali kita terlalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang tidak membawa kita ke arah tujuan kita. Kita cenderung melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, apakah membuahkan hasil atau tidak. (anggapan bahwa WE sudah baik, tidak perlu diperbaiki lagi dalam memberikan WE kita tampil apa adanya, tanpa usaha untuk meningkatkan cara kita membawakan WE). Pemimpin proaktif memutuskan apa yang harus dihentikan maupun memulai apa yang harus dimulai. ( dulu ME tidak boleh menunjukkan jati dirinya, kuatir dikatakan 19

3.

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

eksklusif, karena tidak pernah memakai identitas, sehingga selalu dipertanyakan., mana peran ME?...mau bentuk kelompok koor, tidak boleh pakai nama ME.sebagai Kordis baru, kami sering tidak berani memutuskan sesuatu, selalu harus tanya ke senior ME, bukan mengenali prinsip ME). 4. Pemimpin proaktif secara aktif dan terus-menerus mempelajari apa yang mereka lakukan atau apa yang harus dilakukan, sesuai dengan visi misi ME, dan mempunyai keberanian untuk mengubah apa yang menghasilkan buah sesuai dengan cita-citanya. (Kami mau mengubah paradigma dan mengadakan lomba paduan suara antar MEP, agar ME dapat terlibat pelayanan langsung di Paroki2, yang akhirnya berkembang...) P III. Pemimpin-pemimpin proaktif perlu memperhatikan bagaimana kita melihat gerakan ME. 1. Banyak di antara kita melihat ME seperti ini ..... (tunjukkan gambar A). Dalam paradigma ini, macam-macam kelompok (Kornas, Distrik atau kelompok-kelompok lain di bawah itu) semua tercakup dalam kerangka Marriage Encounter, tapi tidak sungguh-sungguh berhubungan satu sama lain. 2. Ada yang melihat Marriage Encounter seperti ini (tunjukkan gambar B). Dalam paradigma ini, kita sebagai pemimpin, dilihat sebagai penghubung antara Kornas, Distrik, Wilayah, karena kita adalah bagian dari masing-masing kelompok. Namun tidak saling terlibat/ tidak berhubungan dengan yang lain-lain dalam ME. 3. Kita harus melihat gerakan Marriage Encounter sama seperti dilihat dulu pada awalnya (tunjukkan gambar C). Dalam paradigma ini, semua kelompok dalam gerakan ME saling berhubungan dalam interaksi. Dengan berparadigma seperti gambar C, akan: mengembangkan semangat "kita mempunyai rasa keterlibatan terhadap sesuatu yang lebih luas daripada diri kita sendiri, di wilayah kita. sumber-sumber yang lebih luas: Jikalau kita tidak mempunyai apa yang kita butuhkan, kita adalah bagian dari keluarga yang lebih luas yang mampu membantu kita. Kita semua berada dalam kapal yang sama; visi dan tujuannya sama. mengurangi kecurigaan dan hambatan yang melemahkan energi kita serta membatasi efektivitas kita. akan lebih mudah mendapatkan orang yang baik dan berkualitas untuk kepemimpinan di masa mendatang di wilayah kita, jika kita semua melihat diri kita sebagai unsur penting dalam konteks gerakan yang lebih luas. I Bagaimana kita mengaplikasikan/ mempraktekkan paradigma seperti gambar C? Sering struktur dalam gerakan distrik ME disalah artikan.. (gambar struktur) S IV. Pemimpin proaktif berusaha agar orang-orang yang mereka pimpin mencari, menemukan, menerima, dan ikut memiliki keputusan2 20

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

penting bagi mereka semua.

Keputusan yang diambil, sebagai hasil dari kesepakatan bersama. Kesepakatan berarti semua pihak secara penuh dapat mendukung keputusan tersebut. (misalnya kesepakatan : team pemberi WE, harus juga memberikan pertemuan persiapan, sampai BP dan pendampingan selanjutnya) Kebijakan pokok dan non-negotiables mencerminkan prinsip dan nilai gerakan ME, mutlak harus diterima, tidak boleh membuat kesepakatan yang mengubah kebijakan pokok tersebut.

S/I VI. Menulis/Dialog ) Untuk pasutri : Buatlah daftar bagaimana saya bersikap proaktif dan dalam daftar kedua bagaimana saya bersikap reaktif dalam relasiku sebagai pasangan suami-istri, dan sebagai imam dengan umatku. Untuk Kordis/ Team & Kormep Buatlah daftar bagaimana saya bersikap proaktif dan dalam daftar kedua bagaimana saya bersikap reaktif dalam pelayananku sebagai pemimpin? BPS? Sharing Kelompok Tripas

IV MULAI DENGAN TUJUAN DALAM PIKIRANFILE : LTR-KDK JBM

21

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Permainan : Membuat 1 kreasi bersama.Tanggapan. P I.

A. Baca Kitab Suci: Lukas 4 : 18 - 21 4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." B. Dengan ide yang jelas Yesus memulai apa yang ingin Ia capai. Ia mulai dengan tujuan dalam pikiran.

I

II. Pemimpin yang efektif dan proaktif merumuskan idenya dengan jelas, apa yang ingin mereka hasilkan. Sebelum membuat rencana, mulailah selalu dengan tujuan dalam pikiran. Untuk Leader/Pemimpin: Apa yang menjadi tujuan anda dalam gerakan ME? Tuliskanlah. Untuk pasutri : Tulislah bagaimana anda menginginkan relasi anda sebagai pasutri 5 tahun kedepan

P

III.

Allah menghendaki agar pasangan-pasangan menjadi satu. Menurut rencana Allah, pasangan-pasangan yang menikah harus tumbuh semakin lama semakin dekat satu sama lain dengan kemesraan dan kelemah-lembutan hati. Gerakan menuju kemanunggalan inilah yang memberikan mereka sukacita dan kebahagiaan sejati. Allah begitu menghargai cinta suami-istri ini sehingga relasi istimewa ini, lewat kehendak Kristus, diangkat ke derajat Sakramen dalam Gereja. Maka dari itu, kita World Wide Marriage Encounter, telah mendapat inspirasi oleh indahnya cinta pria dan wanita dalam perkawinan, sehingga untuk menanggapi Allah dan Gereja, kita mengabdikan diri kita guna membantu semua pasangan untuk menghayati perkawinan yang penuh sukacita dan kebahagiaan.

FILE : LTR-KDK JBM

22

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Hal itu kita laksanakan dengan memberikan pengalaman Weekend dan bina lanjut. Inilah mission statement kita, tujuan utama kita, yang harus diketahui, dipahami dan diterima oleh semua insan ME.

S:

IV. Motivasi ME sedang mengalami krisis gambaran-diri selama bertahun-tahun. Kita mempunyai gambaran-diri yang mengatakan, kita ini sudah baik, semua orang yang ikut WEME merasa senang, tidak perlu perubahan, cukup tampil apa adanya, tidak butuh mempelajari/menggunakan alat2 canggih, kita cukup duduk manis-manis saja, melakukan apa yang sudah biasa dilakukan. (kalau peserta tidak ada WE dikurangi saja ) Kita juga merasa telah melayani, karena telah menjadi team ME. Kita perlu mengubah gambaran diri kita dengan mengatakan "Kita dapat memindahkan gunung". Kita harus menjadi orang yang dapat memindahkan gunung, dengan semangat dan bekerja keras, baik dalam mencari peserta dan juga dalam meningkatkan kemampuan diri dengan belajar dan belajar terus. Beranilah membuat perencanaan2 untuk mencapai sebuah impian. Menentukan sasaran dengan kepercayaan keajaiban akan terjadi.

Tugas : Latihan: Buatlah sejumlah rencana sasaran untuk wilayah kita sebagai team atau sebagai pasutri biasa (buatlah sekonkrit mungkin agar operasional) Mission Statement Weekend lebih banyak Weekend lebih bermutu Tindak lanjut lebih baik Mohon didialogkan dalam rapat team. Sasaran Cara Kapan Siapa pelaksana

FILE : LTR-KDK JBM

23

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

V DAHULUKAN YANG HARUS DIDAHULUKAN

P I. Kitab Suci (Luk 10:38-41) 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, Presentasi ini adalah mengenai kemampuan untuk membuat dan mempertahankan komitment bagi diri kita sendiri. Tantangan untuk mendahulukan yang harus didahulukan bukan pertama-tama tentang mengelola waktu, tetapi lebih-lebih menetapkan apa yang paling penting dalam hidup ini dan apa yang kurang penting, dan bagaimana kita mengurus diri kita sendiri dari hari ke hari. II. Pemimpin belajar membedakan antara hal-hal yang menuntut waktu kita. Ada yang penting, tidak penting, mendesak (urgen) atau tidak mendesak (tidak urgen). A. Definisi urgen: sesuatu yang menuntut perhatian kita segera. 1. Hal-hal mendesak menimpa kita. Ini perlu ditangani. 2. Contoh: tak mendapat imam untuk Weekend, Sewaktu WE team mendadak sakit B. Penting: hal-hal yang kita pilih untuk kita lakukan guna mencapai tujuan kita. 1. Sesuatu yang penting itu berhubungan erat dengan misi kita. 2. Hal-hal penting datangnya dari nilai dan tujuan. 3. Contoh: Rapat team, Kelompok dialog team/ komunitas,FILE : LTR-KDK JBM

24

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

mempersiapkan WE P Slide : 4 kategori III. Ada 4 kategori kegiatan yang memakan waktu. Agar kita dapat mengatur diri kita dari hari ke hari, baik kiranya kita pikirkan segala sesuatu yang kita lakukan dan bertanya kepada diri sendiri, itu masuk kategori mana Kategori 1: Hal-hal yang penting dan urgen/mendesak, masalah dan krisis. Contoh: team mengalami kecelakaan pada malam menjelang weekend, kita harus cari ganti; salah satu anak kita memakai obat terlarang; keputusan untuk membatalkan Weekend. Kategori 2: Hal yang penting tapi tidak urgen/mendesak. Yaitu hal yang penting untuk mencapai tujuan. Contoh: mendengarkan dengan penuh empati, membangun relasi, rencana jangka panjang, persiapan. Kita tahu hal-hal perlu kita lakukan tetapi tidak mendesak. Hal yang nampak urgen/mendesak, tapi sebenarnya tidak penting. Biasanya urgensi dalam kategori ini didasarkan pada prioritas, perasaan, harapan, dan nilai-nilai dari orang LAIN yang menurut hemat kita wajib kita lakukan. Contoh: menyelesaikan pertengkaran dalam komunitas, mengambil alih tugas yang tidak terselesaikan tepat waktu oleh pasangan lain. Kategori 4: Hal yang tidak penting dan tidak urgen. Misalnya: kejadian-kejadian sosial, nonton TV, kesibukan, buang waktu I IV. Menilai bagaimana kita mempergunakan waktu sebagai pemimpin A. Pemimpin baru sering mempergunakan terlalu banyak waktu untuk kategori 1: hal-hal yang urgen dan penting. Kalau ini berlangsung terus, maka ia akan mengalami stres, loyo, ada krisis terusmenerus, selalu memadamkan api. Kategori 3:

Peragaan: Ditayangkan PP slide show : batu besarB. Pemimpin efektif bertumpu pada prioritas kegiatan menurut kategori 2: 1. Visinya tetap jelas dan kepemimpinannya seimbang. Kegiatannya efektif dalam menghindari banyaknya waktu yang dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan kategori 1. 2. Kunci perubahan dari kategori 1 ke kategori 2 adalah berani membatasi waktu untuk kegiatan kategori 3 dan 4, menghentikan melakukan hal-hal tak penting entah mendesak atau tidak.FILE : LTR-KDK JBM

25

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

3. Perlu bertanya pada diri kita sendiri "apakah ini sungguh perlu bagi misi dan tujuan kita" untuk setiap keputusan yang kita ambil bagaimana kita mempergunakan waktu.

S

V.

Pernyataan penutup: Mendahulukan yang harus didahulukan itu memberi dorongan kepada kita untuk mengerti dan memusatkan hidup serta kepemimpinan kita pada prinsip dan nilai. Kita harus mengenal apa prinsip dan nilai kita sesungguhnya, dan menerapkannya bahkan bila kita tertekan dan merasa tidak enak. Dengan memfokuskan apa yang sungguh penting dalam hidup kita dan mempertanyakan apakah hal-hal mendesak itu sungguh penting, kita menjaga diri kita dan kepemimpinan kita seimbang dan selaras.

VIII Latihan Tulislah kegiatan yang akan anda lakukan dan akan berdampak besar : sebagai pasangan suami-istri. sebagai pemimpin. BPS?....................... Sharing kelompok : tripas

VI BERUSAHA MENGERTI LEBIH DAHULU (Seeks first to understand)

P Kitab Suci: Luk 6:36-38 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.FILE : LTR-KDK JBM

26

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu I. Seringkali, baik sebagai pemimpin maupun dalam relasi, kita mempunyai kecenderungan untuk buru-buru menyelesaikan masalah dengan nasihat baik. Tapi mungkin kita gagal untuk mengerti secara mendalam, untuk menjadi murah hati terhadap orang lain. Salah satu nilai terpenting yang membedakan kita sebagai pemimpin yang berpusat pada prinsip ialah kesediaan kita menyediakan waktu kita untuk mendengarkan orang lain tanpa menghakimi atau menghukumnya. Sebagai pencinta dan pemimpin, kita perlu berusaha mengerti lebih dahulu. Caranya: mendengarkan dengan empati. Penting sekali kita Berusaha Mengerti Lebih Dahulu, juga walaupun kita sangat tidak setuju dengan orang itu. Hal ini sangat penting, khususnya dalam kepemimpinan kita. Kita dapat mendengarkan seseorang dengan maksud untuk dapat mengerti apa yang ia rasakan, apa yang ia pikirkan sehingga orang tersebut merasa diperhatikan dan diterima, tanpa bermaksud mengubah missi dan tujuan kita.S.

VII BERPIKIR MENANG-MENANG

P Kitab Suci (Mrk 7:25-30): 7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat,FILE : LTR-KDK JBM

27

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kakiNya. 7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.I.

Kutipan ini memberikan gambaran ringkas dari dua orang yang mengadakan interaksi dan keduanya mempunyai maksud yang berlainan. Masing-masing mempunyai paradigma berbeda, satu adalah seorang pria Yahudi (Yesus), yang lain perempuan dan kafir. Masing-masing punya maksud sendiri dan mencoba meyakinkan pihak lain dengan argumen mereka. Iman wanita itu kepada Yesus rupanya menunjukkan bahwa perempuan itu telah mengalami perubahan paradigma. Dan ketika mereka berbicara, Yesus pun melihatnya dengan mata baru. Pada akhirnya mereka keduanya memperoleh apa yang mereka cari tanpa harus kompromi atau menurunkan norma. Inilah contoh dari Injil mengenai jalan keluar MENANG-MENANG dan menjadi model bagi kita, baik dalam relasi kita maupun dalam kepemimpinan kita.

S

II. Paradigma MENANG-MENANG saling belajar, saling mempengaruhi, dan saling menguntungkan. A. Menang-Menang adalah suatu paradigma yang didasarkan pada kemurahan dan kebesaran hati. Bila kita memiliki kemurahan dan kebesaran hati, kita tidak hanya berpikir menurut kehendak kita sendiri, tapi dengan memperhitungkan kehendak orang lain juga. B. Menang-Menang bukanlah kompromi atau menyerah. (dari pada ribut, terserah apa kata nya) Dengan pemecahan Menang-Menang atas perbedaan pendapat, tiap pihak dapat saling mengerti dan menerima pendapat orang lain, sehingga semuanya merasa senang dengan keputusan itu dan komit untuk pelaksanaannya. Sharingkan satu contoh saat anda mempraktekkan Menang-Menang dalam suatu situasi konflik dengan pasangan. Karena saya mengetahui, Riana lebih pandai dalam mengelola keuangan, kami akhirnya sepakat, untuk urusan rekreasi dan keperluan rumah tangga, saya serahkan pada Riana dan saya tinggal menikmatinya saja. Tetapi untuk hal2 lainnya, seperti pendidikan anak, pembelian barang2 yang mahal, kita selalu putuskan bersama.

I

III. Memasuki proses Menang-Menang 28

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

A. Kepercayaan adalah mutlak perlu untuk semua relasi MenangMenang. B. Proses 4 langkah menuju paradigma Menang-Menang adalah: 1. Berusaha untuk mengerti dahulu dengan mendengarkan dengan empati terhadap pesan orang lain. 2. Berusaha untuk mengenali masalah atau soalnya. Cobalah temukan persamaan mengenai masalah utama. 3. Tentukan apa hasil yang ingin diharapkan. 4. Karena anda sudah mempunyai tujuan, sekarang mulailah dengan Tujuan dalam Pikiran dan teruslah membicarakan serta mencari ide-ide baru sampai anda mendapatkan suatu pilihan yang akan memuaskan dan disetujui bersama. C. Sharingkan suatu pengalaman mempergunakan proses MenangMenang dalam relasi anda sebagai suami-istri. Apa akibatnya bagi anda dan bagi relasi anda? Dulu, kalau kami mau berlibur, kami selalu ribut. Saya senang gunung, sedangkan Suarno suka suasana laut. Akhirnya, kita memustuskan, karena masing2 inginkan suatu kebersamaan, kalau kami memilih hotel untuk berlibur, biasanya cari yang dipinggir laut dan Suarno bisa menikmati laut, sedangkan saya bisa santai baca2 di taman hotel dan dekat dengan anak2. D. Sharingkan suatu pengalaman mempergunakan proses MenangMenang dalam kepemimpinan anda. Sewaktu ada lomba koor antar MEP, panitia menetapkan persyaratan, peserta harus pasutri dan pesertanya minimal 10 pasang. Untuk MEP yang kecil, hal ini tentu memberatkan dan mereka ada yang mau mengundurkan diri karena pesertanya tidak cukup. Setelah berdialog dan mengerti permasalahan mereka, akhirnya kami memutuskan untuk memberi kelonggaran, dengan mengijinkan pasutri yang sudah tidak mempunyai pasangan dan juga suster bisa mengikuti lomba tersebut, yang penting dari komunitas ME. Akhirnya mereka berusaha, dan dari 16 MEP yang ada, 14 MEP bisa ikut dalam lomba koor tersebut. S IV. Jika kita percaya bahwa efektivitas kepemimpinan itu datang dari Sakramen-sakramen, maka kita dapat mempergunakan MenangMenang sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan. A. Menang-Menang tak berati bahwa kita menurunkan dasar-dasar dan nilai-nilai kita. B. Dalam situasi konflik, jangan mengacaukan kompromi dengan Menang-Menang. C. Kita tidak dapat berkompromi mengenai norma yang menjadi landasan misi dan visi Worldwide Marriage Encounter atau prinsipprinsip yang melandasi gaya hidup Sakramen kita.

I : Penjelasan mengenai Non-Negotiable.. P V. Kesepakatan Menang-Menang adalah kesepakatan yang berkualitas tinggi, karena kesepakatan itu dari pilihan ketiga, yang merupakan usaha hidup dari dua pikiran atau lebih. A. Kesepakatan Menang-Menang merupakan kekuatan, karena orang yang melakukannya, percaya akan hal tersebut. Mereka itu bergairah dan committed atas hal itu. Commitment inilah yang 29

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

membuat Menang-Menang bisa bertahan. B. Proses Menang-Menang adalah contoh utama Memimpin Dalam Relasi Kasih. Ini merupakan nilai dalam gerakan ME dan model bagi Gereja. DIALOG . Dalam relasi kita sebagai suami-istri/ sebagai leader, sering mengalami konflik. Tulislah konflik2 yang anda hadapi saat ini.. Buatlah kesepakatan menang-menang untuk menyelesaikan konflik itu. BPS? SHARING KELOMPOK TRIPAS

VIII WUJUDKAN SINERGI I. Kitab Suci P : 1 Kor 12 : 27-31 12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. 12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. 12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, 12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? 12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

(slide Tukang kayu)..............

Sebagai pelayan2 di ME, makna apa yang dapat kita peroleh dari slide tersebut? II. Apa itu sinergi Sinergi berfungsi sebagai katalisator, menyatukan bagian2. Sehingga masing2 dari bagian itu dapat memberikan kemampuan terbesarnya dan saling menghargai untuk kebersamaan, sehingga secara keseluruhan menjadi kekuatan yang lebih besar dari jumlah masing2 bagiannya. Jika kita menanam 2 pohon dengan saling berdekatan, akar kedua pohon tadi akan menyatu dan meningkatkan mutu tanah sehingga tanaman itu akan tumbuh lebih baik daripada jika keduanya dipisahkan. Jika kita menyatukan dua batang kayu, maka keduanya sanggup menahan bobot yang jauh lebih besar dibandingkan dengan maksimum bobot yang bisa ditanggung oleh masing-masing pohon. Jadi 1 ditambah 1 bisa sama dengan 3 atau bisa lebih.FILE : LTR-KDK JBM

30

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

SI Sharing Team Awalnya saya sebagai kordis sempat bingung, melihat kita sebagai sesama team, kok berbeda satu sama lain dan kadang2 extremyang satu suka menentang, yang satunya punya ide saja, ada yang diam saja. Kita semua sadar, bahwa kita masing2 berbeda dan unik. ..tapi setelah kami merenenungkannya, justru inilah kekuatan kita. Dengan melibatkan dan memberdayakan mereka dengan tepat, maka kita menjadi suatu kekuatan yang besar dan kompak. Dalam relasi dengan pasangan, kita juga harus bersinergi..Saya denganSuarno sangat berbeda, pada awalnya sulit, karena kami masing2 berharap, agar pasangan menjadi seperti yang saya inginkan. Tetapi, setelah kami memahami perbedaan kami, justru kami bisa saling melengkapi dan menjadi synergi bagi relasi dan kehidupan kami. Dalam menghadapi anak2, saya cenderung disiplin, dan Suarno memberikan kebebasan. Awalnya, karena kami berdua tidak cocok dan gegeran terus, sampai pada keputusan untuk berkompromi, kalau kamu yang ajar, aku gak ikut2, tapi kalau aku yang ngajar, kamu gak usah ikut campur. Hasilnya, anak kami bingung dan kami pun tidak puas. Setelah kami berdialog dan bersatu, serta saling mendukung,kami lebih mudah dalam menghadapi anak2 kami. Dalam hal kedisiplinan, saya yang berperan dan Suarno mendukung. Sebaliknya bila Suarno memberikan kebebasan dalam hal2 tertentu pada anak2, sayapun mendukungnya.

P III Relasi eklesial adalah sinergi. Kita dipanggil menjadi komunitas, mulai sebagai pasangan suami-istri dan Ecclesial dalam WWME. Dalam kepemimpinan di ME, komunitas pertama kita adalah Ecclesial team kita. Relasi kita sebagai Ecclesial team menghidupkan seluruh komunitas kita. Sebagai komunitas kecil, kita tahu bahwa relasi yang terbuka, saling percaya, intim dan bertanggung jawab pasti penuh jatuh-bangun. Namun perjalanan bersama kita, perjalanan bersama dari dua sakramen: sakramen perkawinan dan imamat, memiliki kekuatan yang sangat besar dalam pelayanan dalam komunitas. SIP Sharingkan bagaimana anda bertiga mengalami proses pembelajaran sehingga anda sekarang tahu banyak tentang nilai-nilai yang sebelumnya tidak anda miliki. Apa manfaat S yang dapat saya petik dari relasi eklesial dan bagaimana saya sekarang menjadi lebih kuat dari hari-hari sebelum kami menjadi eklesial team. Dari Riana, yang saya peroleh adalahkreatifitas dan kemampuan untuk mengorganisir, kesabarannya dalam melayani, komitmen dan keuletannya. Yang saya terima dari Romo Wid, sebagai eccl. Team kami, saya banyak belajar dan mendapat wawasan dari Romo, khususnya mengenai kerohanian saya. Romo melengkapi kekurangan saya.FILE : LTR-KDK JBM

31

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

I Yang aku terima dari, Suarno, kesabaranmu, ketelatenanmu dan kesiapanmu membantuku bila aku mengalami kesulitan. Khususnya dalam melayani di ME ini kita sangat kompak dan meneguhkan satu sama lain. Bersamamu, aku merasa aman dan kuat. Yang saya terima dari Romo, kebijaksanaan dan kepercayaan yang Romo berikan kepada kami, membuat saya dikuatkan dan berani bergerak maju dalam melayani dan menghadapi tantangan. Romo : Sharing pengalaman sinergi sebagai eccl. Team

Bagaimana, dari orang2 yang berbeda dan unik, dapat menghasilkan suatu karya yang besar. Jika dalam ME kita dapat bersinergi seperti itu, maka kita pasti dapat mengatasi segala macam masalah dan tantangan, sehingga impian kita untuk menuju Dunia baru dapat terwujud.

(slide Parade sepeda motor)..............

Pertanyaan Dialog : Untuk Leader: Kekuatan apa yang bisa anda rasakan dalam bersinergi, sebagai kordis/ team/ kormep? BPS? Untuk pasutri : Aku dan pasanganku berbeda dalam banyak hal. Mana dari perbedaan itu yang merupakan sinergi sehingga kami berdua jauh lebih kuat bila dibandingkan ketika masih sendiri? BPS Sharing Kelompok Tripas

IX ASAHLAH GERGAJI Sharpen The Saw

PP slide Sempatkah anda mengasah kapak anda?

I. Pendahuluan Efesus 5 : 29-30 5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

FILE : LTR-KDK JBM

32

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Setelah kita menghabiskan waktu berlama-lama meningkatkan efektivitas dan memotivasi diri dengan merubah paradigma kita, maka setelah kita menjadi pribadi yang efektif, apakah kita tetap dalam keadaan sehat? Kalau badan kita tidak mendukung dan segala penyakit menyerang tubuh kita, maka percuma kita menghabiskan waktu berlama-lama meningkatkan efektivitas dan memotivasi diri, merubah diri, dan setelah selesai proses itu kita langsung mati.. Maka disamping kita belajar merubah paradigma dan kebiasaan kita yang tidak benar, kita perlu juga memperhatikan tubuh kita. Maka asahlah gergaji merupakan suatu kebiasaan yang sungguh sangat penting. II.Asahlah Gergaji I Kebiasaan meluangkan waktu untuk mengasah gergaji. Kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan asset terbesar yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri. Kebiasaan ini memperbaharui ke empat dimensi alamiah kita yaitu fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Inilah satu investasi penting yang dapat kita lakukan bagi diri kita sendiri, satu-satunya instrumen yang kita miliki. Kita adalah instrumen kinerja kita sendiri dan agar efektif, kita perlu mengenali pentingnya meluangkan waktu untuk secara teratur, dan konsisten dengan cara-cara bijaksana dan seimbang mengasah gergaji pada keempat dimensi sifat kita. III. Empat Dimensi Pembaruan S 1. Dimensi Fisik Meliputi pemeliharaan fisik kita secara efektif, memilih makanan yang tepat, cukup istirahat, relaksasi yang memadai dan olahraga secara teratur. Bila kita tidak melakukannya maka cepat atau lambat kita akan mendapatkan diri kita berada dalam masalah dan krisis kesehatan yang muncul sebagai akibat kelalaian kita. Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita tidak punya cukup waktu untuk olahraga, paradigma yang sangat keliru. Kita sebenarnya punya banyak waktu untuk banyak berolahraga. P 2. Dimensi Spiritual Dimensi spiritual adalah inti kita, komitmen kita pada sistim nilai kita, daerah yang paling pribadi dari kehidupan dan sangat penting. Dimensi ini memanfaatkan sumber yang mengilhami , mengangkat semangat kita dan mengikat kita pada kebenaran tanpa batas. Dan orang melakukannya dengan cara-cara yang sangat berbeda. Ada yang merasakan dirinya diperbaharui ketika melakukan meditasi. Ada yang tiap hari membaca renungan harian dalam Ziarah Batin. Ada yang tiap hari ke Misa Pagi. Semua ini adalah usaha berkomunikasi dan mendengarkan suara Tuhan. Setelah melakukannya kita merasa diperbaharui, diperkuat, dipusatkan dan memiliki komitmen kembali untuk melakukan segalanya dengan penuh semangat. Martin Luther King mengatakan : Ada begitu banyak yang harus saya kerjakan hari ini sehingga saya akan perlu menyisihkan waktu satu jam lagi untuk berdoa. Baginya, doa bukanlah tugas mekanis, melainkan lebih merupakan sumber kekuatan dalam melepaskan dan melipat gandakan energinya.FILE : LTR-KDK JBM

33

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

I

3. Dimensi Mental Sebagian besar dari perkembangan mental dan disiplin studi kita berasal dari pendidikan formal. Tetapi segera setelah kita meninggalkan bangku sekolah, banyak dari kita membiarkan otak kita berhenti, dan tidak mengalami pertumbuhan. Selamat tinggal bukubuku yang membosankan, selamat tinggal PR yang menyita waktu kita! Kita tidak lagi membaca dengan serious, kita tidak menjajaki subyek baru secara mendalami diluar bidang kegiatan kita. Kita tidak lagi berpikir secara analitis, kita tidak menulis, sedikitnya kita tidak kritis atau tidak dengan cara tertentu menguji kemampuan kita mengekspresikan diri dalam bahasa yang baik, jelas dan ringkas.

Sebaliknya, kita malah menghabiskan waktu kita menonton TV, sinetron. Penelitian yang masih berlanjut menunjukkan bahwa di kebanyakan rumah, TV menyala sekitar 35-45 jam seminggu, jumlah yang sama banyaknya dengan yang digunakan untuk bekerja dan untuk sekolah Kita harus mau belajar dan belajar seterusnya! Apalagi sebagai pemimpin di ME, penting untuk membuka wawasan dan mengikuti perkembangan jaman. Kita seharusnya terbuka untuk hal2 baru. Misalkan ikut seminar untuk memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini, cara2 rekruiting,cara menggunakan peralatan2 modern yang menunjang WE, cara2 mebawakan presentasi WE dengan lebih menarik, cara2 memotivasi peserta agar mau terlibat dan bersemangat S 4. Dimensi Sosial dan Emosional Sebagai mahluk sosial, kita tidak mungkin hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain dan berinteraksi dengan orang lain setiap hari. Untuk peningkatan dimensi sosial dan emosional, tetap membutuhkan latihan-latihan. Kita harus menyediakan waktu dan memprioritaskan quality time/kebersamaan dengan pasangan, keluarga, sesama team/ aktivis. Misalkan rekreasi bersama, nonton bareng, acara2 fun bersama.. Sebagai anggota ME, kita telah mempunyai alat yang sangat ampuh untuk meningkatkan dimensi ini, yaitu Dialog. Melaui dialog, kita dapat mengalahkan diri sendiri dan mengubah paradigma kita.

IV. Keseimbangan Dalam Pembaharuan P Proses pembaharuan diri harus seimbang pada keempat dimensi sifat kita : fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Walaupun pembaharuan pada masing-masing dimensi penting, hasilnya akan maksimum bila kita membahas ke empat dimensi secara bijaksana dan seimbang. Mengabaikan salah satu bidang menimbulkan dampak yang negatif pada yang lainnya. Pembaharuan yang seimbang akan sinergis secara maksimum. Hal-hal yang anda kerjakan untuk mengasah gergaji pada dimensi apapun memiliki dampak positif pada dimensi-dimensi lain karena berhubungan sangat erat satu sama lain. Kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan mental; kekuatan spiritual kita mempengaruhi kekuatan sosial/emosional kita. Ketika kita meningkat pada salah satu dimensi, kita juga meningkatkan kemampuan pada dimensi-dimensi yang lain.

FILE : LTR-KDK JBM

34

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

Pertanyaan Dialog 5 5: Apa yang akan kulakukan untuk pengembangan diriku dalam keempat dimensi : fisik, mental, spiritual dan social/emosional. BPS atas jawabanku? Sharing Kelompok Tripas 15 Sharingkan hasil dialog anda.

FILE : LTR-KDK JBM

35

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

X DELEGASI P Introduksi : (2 menit).

Kitab Suci (Mat 28:18-20) 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Dalam kutipan ini Yesus mendelegasikan kekuasaan-Nya kepada para pengikut-Nya dan menyuruh mereka pergi serta melakukan apa yang Ia lakukan. Yesus mempunyai kuasa untuk melakukan tugas itu karena kuasa-Nya sendiri, namun Ia memilih untuk tidak memakai kemampuan tersebut. Tetapi Ia telah memilih para pengikut-Nya dan mengirim mereka untuk membangun Kerajaan-Nya. Ia menaruh kepercayaan kepada mereka. Mungkin akan lebih efisien seandainya Yesus sendiri keluar dan mentobatkan seluruh dunia dan kita semua. Tetapi para pengikut-Nya tidak akan tumbuh dan menjadi matang seandainya Yesus bekerja sendirian saja. Dengan delegasi, Yesus memberi jalan kepada para pengikut-Nya untuk pergi dari pupuk bawang menjadi matang, dari ketergantungan ke tanggungjawab, dan dari ketiakpastian serta ketakutan ke percaya dan kemampuan diri. Kita sering berpikir bahwa delegasi berarti pokoknya tugas diselesaikan. Lebih penting, adalah supaya memberi kesempatan kepada orang lain untuk belajar, tumbuh dan akhirnya memiliki sendiri visi dan misi yang mereka percayai. S I. Apakah Delegasi itu? (1 team, 1 menit). A. Bisa disalah artikan : minta bantuan, bila kita terlampau kebanyakan kerja. Tapi kita tetap mengatur dan mengontrol orang tersebut. B. Dalam kepemimpinan yang berpusat pada prinsip, delegasi berarti memberi kesempatan atas dasar percaya pada kemampuan orang lain dan bukan mengaturnya, agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang sebagai pribadi. Kita tidak boleh hanya mengandalkan pada keterampilan atau keahlian sendiri untuk melaksanakan tugas. (sering kita berpikir, dari pada repot, kita tangani sendiri saja. Akhirnya kita kelelahan, tak berdaya dan menyalahkan orang lain..kok saya disuruh kerja sendiri??? Juga pada waktu discernment, sulit mendapatkan pengganti..) I II. Bagaimana delegasi membawa akibat bagi Marriage Encounter A. Memungkinkan kita menyiapkan orang-orang untuk kepemimpinan mendatang. B. Memungkinkan orang-orang untuk "memiliki" ME dengan 36

FILE : LTR-KDK JBM

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

P

S

melibatkan diri mereka. C. Memungkinkan kita sebagai pemimpin menjadi lebih ringan bebannya dan lebih gembira dalam pelayanan. III. Saran-saran bagaimana menerapkan Delegasi yang benar A. Ketahuilah apa yang ingin anda capai (Mulai dengan Tujuan dalam Pikiran). B. Tulislah kebutuhan apa yang harus diselesaikan dan kapan. C. Jangan minta sukarelawan. Ambillah orang-orang khusus dan secara pribadi mintalah mereka untuk mencapai sasaran anda. Kalau tidak, orang-orang lama yang itu-itu juga akan melakukan segala sesuatunya, dan orang-orang baru nggak pernah terlibat. Tentukan jumlah orang-orang sesuai tugas dan bakat kemampuan mereka. D. Mintalah orang-orang untuk menyetujui tugas dan batas waktu selesainya tugas (Dapatkah anda melakukannya? Dan maukah anda melakukannya?) E. Dalam jangka waktu tertentu perlu dievaluasi bersama-sama, apakah semuanya berjalan dengan baik atau belum. Jangan terburu-buru mengintervensi dan mengambil alih tugas2 orang tersebut dengan menganggapnya kurang mampu. F. Kenalilah mereka baik-baik, relasi kepasutriannya, keadaan keluarganya, semangat dialog mereka, kekuatan dan kelemahan mereka.

I

IV. Pernyataan Penutup 1. Pujian tertinggi yang dapat diberikan seseorang kepada anda adalah mengatakan dalam kata-kata dan perbuatan "Aku percaya padamu", terlebih mereka yang masih "baru" untuk ME. 2. Ketahuilah bahwa bagian terbesar dalam memimpin adalah memberi kekuatan kepada orang lain. Orang jarang percaya akan diri mereka sendiri pada awalnya. Tugas kita sebagai pemimpin adalah menunjukkan kepada mereka bahwa kita mempercayai mereka dan menghargai kehebatan mereka. Latihan Team: Buatlah daftar tanggungjawab yang anda punyai sekarang sebagai pemimpin. Lihat mana dari tanggungjawab ini yang bisa anda delegasikan. Siapa yang bisa anda percayai dapat mengambil tanggungjawab atas setiap hal tersebut yang anda delegasikan? Bagaimana anda akan memulai memberi kekuatan kepada orangorang ini demi masa depan ME kita?

FILE : LTR-KDK JBM

37

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

XI MAJU DEMI KEMULIAAN TUHAN

Lagu : Together We are OneP I. Kitab Suci Mat 5 : 14-16 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." II. Pasutri dan Romo yang kami cintai, Dimata kami bertiga, Anda adalah lebih daripada yang anda bayangkan sendiri: A. Anda telah menjadi Cahaya Dunia ketika anda mulai dengan jawaban Ya atas panggilan Allah. Dengan cara ini Anda dan kami telah membiarkan Allah menjadi besar dalam diri kita. B. Kebesaran Tuhan nampak dalam diri Anda dan kami, lewat tekad dan usaha kita untuk menjadi semakin unggul dalam relasi dan kepemimpinan kita. C. Mungkin Anda masih ingat bahwa semakin kita menjadi cahaya dunia, semakin kita dapat mengubah dunia. S III. Lalu pemimpin macam apa yang kita perlukan saat ini? A. Kita memerlukan pemimpin yang berpusat pada prinsip dan yangFILE : LTR-KDK JBM

38

KEPEMIMPINAN DALAM RELASI

proaktif. B. Sebagai pemimpin memiliki beberapa kualitas/keutamaan yaitu: 1. Keutamaan weekend : relasi, saling memiliki, keterbukaan, kepercayaan, pengertian, peneriman, kesabaran dan pengampunan. 2. Keutamaan/kualitas yang lain : a. Menguasai diri sendiri berarti kita mengenal nilai-nilai kita dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai itu. b. Kata akhir, adalah kemampuan untuk memutuskan lebih-lebih bila tak dapat mencapai konsensus. c. Keberanian adalah kemampuan untuk mengambil resiko disakiti, kesediaan untuk terus berpegang teguh pada nilai-nilai kita dan menantang orang-orang kita untuk tumbuh d. Terutama sekali, pemimpin besar harus riang gembira dan penuh semangat.

Slide Lilin.I

IV. Motivasi Romo & pasutri yang kami cintai, Kini kami harapkan anda dapat pulang dengan semangat baru. Anda hendaknya selalu berusaha untuk menjadi unggul dalam menghayati Sakramen dan Kepemimpinan anda. Kami dan anda sebaiknya sama-sama mengingat kembali pesan weekend yang kita semua sebagai team, kormep atau aktivis telah merealisasikan yaitu : semakin kita menjadi cahaya dunia semakin kita mampu mengubah dunia. Kami harapkan anda tetap hidup penuh semangat dan saling mencintai. Bagi kita semua arti sukses bukanlah uang, juga bukan karir, bukan pula nama baik. Sukses bagi kita adalah : menjadi pemimpin yang sebaik mungkin. Hendaknya kita semua jangan bersaing tetapi membangun relasi dengan pasutri lain berdasarkan paradigma menang-menang. Hindari mengkritik atau menyalahkan orang lain, melainkan bertanggung jawablah secara pribadi. Kita tetap akan bertindak karena keyakinan dan prinsip. Hendaknya kita semua menjadi wahana perubahan dengan mengembangkan tujuan sehingga anda layak dipercaya. Pertanyaan dialog untuk dibawa pulang (15-15): Bagaimana Allah paling dimuliakan dalam diri kita dengan cara hidup dan kepemimpinan kita?

Lagu : Ada dunia baru

FILE : LTR-KDK JBM

39