Laporan KDK- Dewi

34
LAPORAN KASUS PASIEN HIPERTENSI GRADE I KLINIKITA PLN PEMUDA SEMARANG Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga di KLINIKITA PLN PEMUDA SEMARANG Disusun Oleh : DEWI PURNAMASARI H2A009013 FAKULTAS KEDOKTERAN

description

lalalalalalallala

Transcript of Laporan KDK- Dewi

Page 1: Laporan KDK- Dewi

LAPORAN KASUS PASIEN HIPERTENSI GRADE I

KLINIKITA PLN PEMUDA SEMARANG

Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga

di KLINIKITA PLN PEMUDA SEMARANG

Disusun Oleh :

DEWI PURNAMASARI

H2A009013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2013

Page 2: Laporan KDK- Dewi

UPAYA PENDEKATAN TERHADAP KELUARGA Tn. R

DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA

HIPERTENSI GRADE I

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

A. IDENTITAS KK& PASANGANNYA

Nama Kepala Keluarga : Tn. Romani Siregar ( 70 tahun)

Alamat Lengkap : JL. Sekayu Kramat Jati 308 Semarang

Bentuk keluarga : nuclear family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

N

o

Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan

1 Tn.

Romani

Siregar

Kepala

keluarga

L 70 th STM Pensiunan

PLN

_ _

2 Ny.

Djamini

Istri P 50 th SMP Ibu rumah

tangga

Pasien Hipertensi

grade 1

3 An. Dimas

Wahyu A.

Anak P 25th SD Karyawan

perusahaa

n

_ _

4 An. Sisca

Pramudita

Anak P 23th SMA Mahasiswi _ _

Kesimpulan tahap I :

Keluarga Tn. Romani Siregar berbentuk nuclear family, didapatkan pasien atas

nama Ny. Djamini usia 50 tahun, pendidikan SMA, seorang ibu rumah tangga

dengan penyakit hipertensi grade 1.

1

Page 3: Laporan KDK- Dewi

TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. Djamini

Umur : 50 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Sekayu Kramat Jati 308

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Tanggal periksa : 27 Agustus 2013

B. ANAMNESIS

1. Keluhan utama

Pasien datang ke Klinik dengan leher tegang

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluh leher tegang pada

bagian belakang. Keluhan dirasakan secara tiba-tiba dan terus

menerus, keluhan dirasakan semakin tegang saat melakukan aktivitas

dan keluhan berkurang ssaat istirahat. Keluhan dirasakan sangat

mengganggu aktivitas. Pasien memutuskan untuk memeriksakan diri

ke Klinikita Pemuda karena keluhan tidak mereda. Demam (-),

pusing / nyeri kepala (-), trauma kepala (-), mual muntah (-),

gangguan penglihatan dan pendengaran (-), gangguan BAK dan

BAB (-). Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/90. Pasien

didiagnosis oleh dokter Hipertensi, diberi obat, menyarankan untuk

pemeriksaan laboratorium dan dianjurkan untuk kontrol kembali 2

minggu

2

Page 4: Laporan KDK- Dewi

Sejak 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan kembali ke

KLINIKITA PEMUDA SEMARANG dengan keluhan yang sama

dan mengontrol tekanan darah. Pasien tidak pergi ke laboratorium.

Tekanan darah pasien masih 160/90. Dokter hanya memberikan

nasehat karena pasien tidak meminum obat yang telah diberikan oleh

dokter.

Sejak hari selasa kemarin pasien memeriksakan kembali ke

KLINIKITA PEMUDA SEMARANG untuk mengontrol tekanan

darah, pasien mendapatkan 1 macam obat dari dokter yang di minum

rutin dan mendapatkan pesan agar pasien rajin kontrol bila obat

sudah habis dan jadwal kontrol rutin.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit serupa : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat sakit gula : disangkal

Riwayat alergi : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat mondok : disangkal

Riwayat Batuk berdarah : disangkal

Riwayat pengobatan jangka lama : disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit serupa : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat sakit gula :disangkal

Riwayat alergi : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat Batuk berdarah : disangkal

Riwayat pengobatan jangka lama : disangkal

5. Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok : disangkal

3

Page 5: Laporan KDK- Dewi

Riwayat minum alkohol : disangkal

Riwayat olah raga teratur : diakui (jarang, kalau ingin saja)

Riwayat makan berminyak (gorengan) : disangkal

Riwayat konsumsi garam : diakui

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah ibu rumah tangga.. Pasien tinggal bersama suami dan

kedua anaknya. Penghasilan dari pensiunan PLN sekitar Rp.

1.000.000,00 perbulan. Biaya pengobatan di PLN. Status ekonomi

cukup

7. Riwayat gizi

Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk tahu tempe,

ayam, telur dan daging. Pasien sangat menggemari masakan asin

Kesan gizi cukup

C. PEMERIKSAAN FISIK

Kesan umum : compos mentis (E4V5M6)

Tanda vital :

Tekanan Darah : 150/90 mmHg

Nadi : 80x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup

Frekuensi napas: 24x/menit, reguler

Suhu : 37°C

Status Gizi :

BB : 55 kg

TB : 160 cm

BMI :21,46 kg/m2 (normal)

Kepala : mesocefal

Rambut : hitam, tidak mudah dicabut.

Kulit : anemis (-), sianosis (-), ikterik (-).

Mata : anemis (-), sklera ikterik (-),kelopak mata edema (-),

Hidung : nafas cuping (-), epistaksis (-)

Telinga : discharge (-)

4

Page 6: Laporan KDK- Dewi

Mulut : bibir kering (-), selaput lendir kering (-), sianosis (–).

Tenggorok : T2-2, faring hiperemis (-)

Leher : pembesaran kelenjar limfe (-)

Toraks:

Paru-paru

Depan

Inspeksi : Simetris statis dinamis, retraksi (-), takipneu (-).

Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.

Auskultasi : Suara dasar vesikuler

Suara tambahan

Hantaran -/-

Ronki -/-

Belakang

Inspeksi : Simetris statis dinamis, retraksi (-), takipneu (-).

Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.

Auskultasi : Suara dasar vesikuler

Suara tambahan

Hantaran -/-

Ronki -/-

Jantung:

5

Depan Belakang

SD: vesikuler SD: vesikuler

Page 7: Laporan KDK- Dewi

Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V, 2 cm medial linea

midklavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar.

Perkusi : batas kiri : SIC V, 2 cm medial linea midklavikula sinistra

batas kanan : SIC IV linea parasternalis dekstra

batas atas : SIC II linea para sternal sinistra.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), bising (-),

M1>M2, A1<A2, P1<P2

Abdomen:

Inspeksi : datar, supel

Auskultasi : bising usus (+) normal

Perkusi :pekak sisi (-),pekak alih (-),undulasi (-)

Palpasi :turgor kembali cepat,

Hati : tidak teraba

Limpa : tidak teraba

Kelenjar getah bening : Pembesaran kelenjar limfe -/-

Genitalia: tidak diperiksa

Ekstermitas:

Superior Inferior

Akraldingin -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Oedem -/- -/-

Capilary refill <2” <2”

Status Lokalis

Makula hiperpigmentasi, edem

Diagnosis : Hipertensi grade 1

Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

D. RESUME

6

Page 8: Laporan KDK- Dewi

Sejak tanggal 28 Mei 2013 pasien datang ke klinikita PEMUDA

dengan keluhan leher tegang pada bagian belakang. Keluhan dirasakan

secara tiba-tiba dan terus menerus, keluhan dirasakan semakin tegang

saat melakukan aktivitas dan keluhan berkurang ssaat istirahat. Keluhan

dirasakan sangat mengganggu aktivitas. Pasien baru mengetahui

memiliki Hipertensi. Pasien mulai kontrol rutin ke klinikita perihal

penyakitnya tersebut.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS

1. DIAGNOSIS HOLISTIK

Pasien Ny.D usia 50 tahun, nuclear family, Hipertensi grade 1. Status gizi

cukup. Hubungan keluarga harmonis dan hubungan dengan masyarakat

sekitar baik. Status ekonomi cukup.

2. DAGNOSIS BIOLOGIS

Hipertensi Grade I

3. DIAGNOSIS PSIKOLOGIS

Pasien tidak memiliki beban pikiran terhadap penyakitnya. Hubungan pasien

dengan anggota keluarga lain baik dan saling mendukung.

4. DIAGNOSIS SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

Pasien merupakan anggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif dalam

kegiatan kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi

cukup

PENATALAKSANAAN

1. Non medikamentosa

- Edukasi kepada pasien untuk menjaga pola makan yang baik dan

bergizi, mengurangi konsumsi garam.

7

Page 9: Laporan KDK- Dewi

- Merencanakan diet hipertensi (Dietary Approaches to Stop

Hypertension)

Pola diet DASH adalah kaya akan buah- buahan, sayuran, ikan,

unggas, kacang- kacangan serta rendah produk- produk susu. Makanan

ini kaya akan nutrisi penting seperti kalium, magnesium, kalsium, serat

dan protein.

- Menganjurkan kepada pasien untuk berolahraga ringan secara teratur

- Edukasi kepada keluarga pasien untuk selalu memberi dukungan dan

semangat kepada pasien agar pasien bisa mengatur pola hidupnya

dengan baik, dan memberi saran kepada keluarga untuk selalu

membiasakan diri dalam menjaga pola makan yang baik supaya tidak

terjadi lagi penyakit seperti yang dialami pasien

2. Medikamentosa

- Amlodipin 5 mg 1x1

FOLLOW UP

Tangal 28 Agustus 2013

- Subjektif : -

- Objektif :

Tanda vital : TD ; 150/80 mmHg, HR :80 x/mnt, RR: 20x/mnt, T: 36ºC

- Assesment : Hipertensi I

- Planning :

Kontrol tekanan darah rutin bisa di puskesmas atau pelayanan

kesehatan terdekat.

Minum obat penurun tekanan darah teratur (diminum jika tekanan

darah naik sesuai petunjuk dokter)

Melakukan pemeriksaan laboratorium

FLOW SHEET

Nama : Ny. D (50 tahun)

Diagnosis : Hipertensi grade 1

8

Page 10: Laporan KDK- Dewi

Tabel 2. Flowsheet Pasien

Tanggal Tanda

vital

Keluhan Rencana terapi Target

28-8-13 TD ;

150/80

mmHg,

HR :80

x/mnt,

RR:

20x/mnt,

T: 36ºC

_ Medikamentosa

- Amlodipin 5 mg 1x1

Non medikamentosa :

- Edukasi penderita dan keluarga

untuk menjaga pola makan

- Diet DASH

- Olahraga rutin untuk menjaga

kesehatan tubuh

- Periksa rutin tekanan darah dan

mengkonsumsi obat hipertensi

secara rutin

Tekanan

darah

terkontrol.

9

Page 11: Laporan KDK- Dewi

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI HOLISTIK

A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara dengan pasien saat kunjungan, didapatkan

informasi bahwa Keluarga terdiri atas suami (Tn.R, 70 tahun), pasien

(Ny. D, 50 tahun), anak (D., 25 tahun) dan anak (S., 23 tahun) tinggal

bersama dalam satu rumah.

B. Fungsi Psikologis

Pasien tinggal di rumah milik pribadi. Jumlah anggota keluarga ada 4

orang, yaitu pasien sebagai istri, kepala keluarga dan 2 anak laki-laki dan

perempuan. Hubungan antara pasien dengan keluarga baik. Keluarganya

harmonis. Dalam menghadapi masalah internal maupun eksternal

keluarga, pasien menyerahkan ke anggota keluarga dalam pengambilan

keputusan. Komunikasi dalam keluarga berjalan lancar. Pasien dan

istrinya memiliki pengetahuan mengenai kesehatan cukup baik, sehingga

saat diberikaan edukasi dapat dengan mudah diterima dan dimengerti

serta bersedia untuk melakukan apa yang telah disarankan.

C. Fungsi Sosial Budaya

Pasien dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan

dengan masyarakat sekitar baik dan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan.

D. Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Biaya kebutuhan sehari-hari didapat dari pensiunan PLN suami.

Pendapatan perbulan ± Rp. 1.000.000,00. Selain itu, keuangan juga

dibantu oleh anak yang masih tinggal serumah dengan pasien. Status

ekonomi cukup

10

Page 12: Laporan KDK- Dewi

E. Fungsi Pendidikan

Pendidikan terakhir pasien adakah SMA dan pendidikan suami adalah

SMA. Semua anak di keluarga pasien disekolahkan oleh orang tuanya

hingga sarjana.

F. Fungsi Religius

Pasien memeluk agama Islam. Terkadang sholat di masjid dan tekadang

sholat berjamaah dirumah. Ada kegiatan untuk pendalaman agama. Saat

menghadapi suatu permasalahan setiap anggota keluarga selalu berusaha

memecahkan masalah dengan berlandaskan nilai-nilai keagamaan

sehingga tidak mudah menyerah jika menghadapi suatu permasalahan

2. FUNGSI FISIOLOGIS

Tabel .3. APGAR score keluarga Ny.D

KO

DE

APGAR Tn. R Ny. D

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya

bila saya mendapat masalah

2 2

P Saya puas dengan keluarga saya membahas dan

membagi masalah dengan saya

2 2

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan

mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan

baru atau arah hidup yang baru

2 2

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan

kasih sayingnya dan merespon emosi saya seperti

kemarahann, perhatian, dll

2 2

R Saya puas denngan cara keluarga saya dan saya

membagi waktu bersama-sama.

2 2

Total (konstribusi) 10 10

Rata – rata APGAR score keluarga Tn. R = 10+10

= 40/2

= 10

11

Page 13: Laporan KDK- Dewi

Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga Tn.B baik.

3. FUNGSI PATOLOGIS

Tabel 4. Fungsi Patologis Tn.S

Sumber Patologi Keterangan

Social Interaksi sosial kurang, kurang aktif dalam

kegiatan kemasyarakatan

-

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya

baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti

-

Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap

ajaran agama, ketaatan, ibadah cukup baik

-

Economic Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi

kebutuhan

-

Education Tingkat pendidikan keluarga baik -

Medikal Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup

baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter,

puskesmas, atau rumah sakit

-

4. GENOGRAM

Diagram 1. Gambaran Keluarga Kandung Pasien

12

Page 14: Laporan KDK- Dewi

Keterangan :

= laki - laki

= perempuan

= perempuan meningal

= pasien

= laki – laki meninggal

Kesimpulan : penyakit yang diderita pasien tidak ditemukan pada anggota

keluarganya. Dari genogram tersebut tidak terdapat penyakit yang diturunkan

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

=Hubungan baik

= Hubungan tidak baik

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn.R

Kesimpulan : pola interaksi dua arah antar keluarga berjalan baik dan

harmonis.

6. FAKTOR PERILAKU

a. Pengetahuan

Tingkat pendidikan keluarga ini cukup, pasien berpendidikan SMA,

suami berpendidikan SMA dan semua anaknya berpendidikan

sarjana. Pengetahuan pasien tentang kesehatan dan pola hidup sehat

cukup baik.

13

Ny.D

Tn.R

.D S

Page 15: Laporan KDK- Dewi

b. Sikap

Pasien dan keluarganya memiliki kesadaran pentingnya kesehatan

dan sudah menerapkan pola hidup sehat dapat dilihat antara lain

dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri dan

tidak makan makanan bergorengan maupun cepat saji

c. Tindakan

Pasien dan keluarga sering berobat ke klinik jika sakit.

7. FAKTOR NON PERILAKU

a. Lingkungan

Rumah tertata rapi, kebersihan cukup, ventilasi cukup dan

pencahayaan cukup. Saluran air limbah lancer. Sampah keluarga di

buang di tempat sampah depan rumah. Lingkungan sekitar bersih.

b. Keturunan

Tidak terdapat faktor keturunan yang memengaruhi penyakit pasien.

c. Pelayanan kesehatan

Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika

sakit adalah klinik.

8. LINGKUNGAN INDOOR

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 9x12 m2.Rumah

menghadap ke utara dan memiliki pagar pembatas. Rumah terdiri atas

ruang tamu, tiga kamar tidur,dua kamar mandi + wc, ruang makan yang

menyatu dengan dapur, satu gudang dan satu taman di bagian depan

Pintu masuk dan keluar ada dua, di bagian depan dan belakang rumah.

Dinding terbuat dari tembok , lantai rumah berupa keramik. Ventilasi

cukup pencahayaan cukup. Atap rumah tersusun dari genting dan ditutup

langit-langit. Masing-masing tempat tidur dilengkapi dengan sebuah

ranjang dan kasur. Perabotan rumah tangga sederhana. Sumber air untuk

kebutuhan sehari-hari menggunakan air PDAM. Sehari-hari keluarga

masak menggunakan kompor gas.

14

Page 16: Laporan KDK- Dewi

9. LINGKUNGAN OUTDOOR

Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi

masyarakat yang akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lain

berdempetan. Terdapat selokan untuk menyalurkan limbah rumah

tangga yang terdapat di belakang rumah dengan aliran lancar. Sampah

dibuang di tempat sampah . Rumah langsung berhadapan dengan jalan

dengan kondisi jalan yang berpaving.

5. Gambar Denah Rumah

15

L o r o n g

Wc + kamar mandi

Dapur Wc + kamar mandi

Ruang makan

Kamar

Kamar Ruang keluarga

Kamar

ruang tamu

Teras

Taman

Tempat jemuran

Page 17: Laporan KDK- Dewi

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Holostik : baik

2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik

3. Fungsi patologis (SCREEM) : baik

4. Fungsi Genogram Keluarga : tidak ada penyakit yang diturunkan

5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik

6. Fungsi Perilaku keluarga : baik

7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik

8. Fungsi Lingkungan Indoor : baik

9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik

DAFTAR MASALAH

1. MASALAH MEDIS

Hipertensi grade 1

2. MASALAH NON MEDIS

- Ketidakpatuhan pasien dalam memeriksakan ke laboratorium

- Sering mengkonsumsi garam / makanan asin

PRIORITAS MASALAH

Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah

No . Daftar masalah I T R JUMLAH

IxTxKxRP S SB Mn Mo Ma

1 Ketidakpatuhan pasien

dalam memeriksakan ke

laboratorium

5 5 5 3 2 3 1 2250

(II)

2 Sering mengkonsumsi

garam / makanan asin

5 5 5 3 5 5 5 46875

(I)

16

Page 18: Laporan KDK- Dewi

Keterangan :

I : importancy (pentingnya masalah)

P : Prevelence (besarnya masalah)

S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

T : Technology (teknologi yang tersedia)

R : Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn : Man (tenaga yang tersedia)

Mo : Money (sarana yang tersedia)

Ma : Material (peralatan/bahan yang tersedia)

Dari indikator diatas ada beberapa kriteria antara lain:

1 : tidak penting

2 : agak penting

3 : cukup penting

4 : penting

5 : sangat penting

DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien

17

ISering mengkonsumsi

garam / makanan asin

Ny.D 50th, Hipertensi

grade I

IIKetidakpatuhan

pasien dalam

memeriksakan ke

laboratorium

Page 19: Laporan KDK- Dewi

TAHAP 1V

HUBUNGAN ANTARA MENGKONSUMSI GARAM DENGAN

HIPERTENSI GRADE 1

Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah karena semakin meningkatnya

prevalensi hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90

mmHg. Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC

7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,

prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

Gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada beberapa organ target.

Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala pada

hipertensi dan tergantung dari tinggi rendahnya tekanan darah, gejala yang timbul

dapat berbeda-beda. Kadang-kadang hipertensi berjalan tanpa gejala, dan baru

timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal,

mata, otak dan jantung . Gejala biasanya bersifat tidak spesifik, misalnya sakit

kepala atau pusing, epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat di

tengkuk, sukar tidur, dan mata berkunang-kunang. Faktor risiko terjadinya

hipertensi antara lain diet dan asupan garam tinggi, stres, obesitas, merokok dan

faktor genetik. Ny. S memiliki pola hidup yang kurang baik, yaitu jarang

berolahraga dan gemar mengkonsumsi makanan asin. Pola makan yang tidak

sehat seperti asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah dengan mekanisme melibatkan ginjal. Jika asupan garam berlebih terjadi

18

Page 20: Laporan KDK- Dewi

retensi natrium ginjal yang pada akhirnya akan meningkatkan volume cairan

kemudian meningkatkan preload sehingga tekanan darah meningkat.

Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh secara langsung

maupun tidak langsung. Hipertensi dapat menjadi faktor resiko penyakit

kardiovaskuler, menyebabkan kerusakan otak, mata, dan ginjal. Oleh karena itu

pasien hipertensi harus melakukan kontrol rutin dan patuh pada pengobatan serta

melakukan modifikasi gaya hidup menuju pola hidup sehat. Ny. D sekarang mulai

rutin memeriksakan dirinya ke puskesmas atau klinik untuk mengontrol tekanan

darahnya. Ny. D harus mendapatkan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya.

Edukasi yang diberikan adalah latihan fisik, menurunkan asupan garam,

meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak, serta

mengendalikan stres.

19

Page 21: Laporan KDK- Dewi

TAHAP V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Diagnosis Holistik :

1. Dagnosis Biologis

Hipertensi grade I

2. Diagnosis Psikologis

Pasien tidak memiliki beban pikiran terhadap penyakitnya.

Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik dan saling

mendukung.

3. Diagnosis Sosial

Hubungan dengan masyarakat baik, kondisi lingkungan cukup baik,

status ekonomi cukup.

B. SARAN

Saran komprehensif

1. Promotif

Edukasi penderita dan keluarga mengenai pola makan yang baik untuk

kesehatan, olahraga rutin dan diet yang sesuai untuk hipertensi.

Edukasi penderita dan keluarga mengenai penyakit hipertensi dan

komplikasinya.

2. Preventif

Mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak merugikan bagi kondisi

penderita saat ini, mengurangi asupan garam.

3. Kuratif

Amlodipin 5 mg 1x1

4. Rehabilitatif

Berolahraga secara rutin dan teratur untuk mencegah terjadinya

komplikasi dari penyakit yang diderita serta menjaga kebugaran tubuh.

20

Page 22: Laporan KDK- Dewi

Daftar Pustaka

1. Sudoyo, Ary W dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta : FKUI

2. Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Volume 1

edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius FKUI

3. Kamran Riaz, MD. 2010. Hypertension.

http://emedicine.medscape.com/ article/241381-overview (24 April 2013)

4. Yogiantoro, Muhammad. 2010. Hipertensi Essensial: Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :FKUI., pp:1079

21

Page 23: Laporan KDK- Dewi

LAMPIRAN FOTO KUNJUNGAN

Tampak depan Tampak samping

Ruang keluarga

22

Page 24: Laporan KDK- Dewi

Kamar Dapur

23