KDK Caring
-
Author
nina-widya-ningrum -
Category
Documents
-
view
119 -
download
5
Embed Size (px)
Transcript of KDK Caring

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat,
dan hidayahnya saya dapat menyusun makalah yang berjudul “ Konsep manusia,
sehat dan sakit ” untuk melengkapi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya bagi para
pembaca.
Surabaya, September 2010
Penyusun
i

Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Pendahuluan.................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Manfaat....................................................................................................... 2
Pembahasan .................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Caring dan Curing......................................................................... 3
2.2 Caring Menurut Beberapa Tokoh ............................................................... 4
2.3 Proses Caring .............................................................................................. 8
2.4 Ciri-ciri Caring ........................................................................................... 9
Penutup........................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka............................................................................................................. 12
ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Era globalisasi yang sedang dan akan kita hadapi dibidang kesehatan
menimbulkan secercah harapan akan peluang (opportunity) meningkatnya pelayanan
kesehatan. Terbukanya pasar bebas memberikan pengaruh yang penting dalam
meningkatkan kompetisi disektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit
memberikan pengaruh dalam manajemen rumah sakit baik milik pemerintah, swasta
dan asing dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan pelayanan. Tuntutan
masyrakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat turut
meberikan warna diera globalisasi dan memacu rumah sakit untuk memberikan
layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat.
Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan
kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan
merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat
dengan penderitaan orang lain, kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat.
Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien. Perilaku
Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan bermutu apa tidak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi caring dan curing ?
2. Sebutkan caring menurut beberapa tokoh ?
3. Bagaimanakah proses caring ?
4. Bagaimanakah ciri-ciri caring ?
1

1.3 Manfaat
1. Mengetahui definisi caring.
2. Mengetahui definisi curing.
3. Mengetahui pendapat dari beberapa tokoh keperawatan tentang caring.
4. Mengetahui dan mengerti proses caring.
5. Mengetahui ciri-ciri caring.
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Caring dan Curing
Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan
individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan
kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada
mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui
seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian. Dengan
semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan membuat perawat melaksanakan tugasnya harus profesional dalam
melaksanakan perannya sebagai tenaga keperawatan sesuai dengan kewenangannya.
“ Secara garis besar peran perawat terbagi menjadi empat peran, yang pertama yaitu
perawat sebagi pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola dalam bidang pelayanan
perawatan dan institusi pendidikan perawatan, pendidik dalam ilmu perawatan,
peneliti dan pengembang ilmu keperawatan ” (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1983: 2). Oleh karena itu, dalam
memberikan pelayanan keperawatan sangat dibutuhkan suatu pelayanan secara
caring atau pelayanan prima dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti
yang penting terutama dalam praktik keperawatan.
Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam
melakukan prakteknya untuk mengobati pasien. Ilmu medis merupakan ilmu yang
empirik, mengobati berdasarkan bukti/data dan mengobati dengan patofisiologi yang
bisa dipertanggungjawabkan.
Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja
perawat yang sangat dipengaruhi oleh variabel individu, variabel organisasi dan
3

psikologis. Menurut Gibson (1987) yang termasuk variabel individu adalah
kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografi. Variable psikologi
merupakan persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variabel
organisasi adalah kepemimpinan, sumber daya, imbalan struktur dan desain
pekerjaan. Dengan demikian membangun pribadi Caring perawat harus
menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui
perencanaan pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan kepuasan kerja
perawat dan serta adanya effektive leadership dalam keperawatan. Peran organisasi
(rumah sakit) adalah menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam keperawatan
melalui kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang karir perawat yang
terstruktur, pengembangan system remunerasi yang seimbang dan berbagai bentuk
pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak pada
meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.
2.2 Caring Menurut Beberapa Tokoh Keperawatan
1. Jean Watson (1979)
Dalam membangun pribadi caring perawat dapat melalui pengembangan
indikator 10 caratif caring (Waton, 1979) sebagai berikut:
1. Sistem nilai humanistik-altruistik
Humanistik-altruistik dibangun dari pengalaman, belajar dan upaya-upaya
mengembangkan sikap humanis. Proses tumbuh kembang manusia akan
berpengaruh dalam mengembangkan jiwa altruistik dan humanis ini. Biasanya
proses tersebut merupakan hasil dari saling mempengaruhi baik dari lingkungan
social maupun orang tua Pengembangan faktor ini dapat dimulai sejak dalam
masa pendidikan.
2. Kepercayaan-harapan
Perawat menggunakan kekuatan sugestif secara positif untuk memberikan
dukungan pada pasien untuk yakin akan mendapat kesembuhan. Hal ini harus
diawali dari keyakinan dalam diri perawat sendiri bahwa dengan sentuhannya
pasien akan dapat kesembuhan. Pengalaman dalam pelayanan memberikan
4

kekuatan bahwa peran perawat merupakan variabel penting dalam pemberi
kepuasan dan kesembuhan.
3. Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain
Ditumbuhkan dengan cara megembangkan perasaan diri, merasakan
emosi, meningkatkan sensitivitas dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal
ini perawat dituntut mengembangkan sensitivitas terhadap klien.
4. Pertolongan-Hubungan saling percaya.
Untuk mendapat hubungan saling percaya dengan pasien, seorang perawat
harus mempunyai kemampuan berkomunikasi terapeutik yang baik. Perawat
harus bisa membedakan komunikasi dan komunikasi terapeutik.
5. Pengembangan dan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif dan
negatif.
Ekspresi yang benar atau sesuai menunjukkan bahwa seseorang berada
pada tingkat kesadaran tertentu.
6. Penggunaan metode ilmiah, problem solving dalam pengambilan keputusan.
Diperoleh melalui riset yang berkesinambungan, pemberian arti terhadap
ilmu dan peningkatan pengetahuan.
7. Peningkatan proses belajar-mengajar dalam interpersonal
Fokusnya adalah proses belajar mengajar untuk meningkatkan
pemahaman dengan memperoleh informasi dan alternatif pemecahan masalah.
Secara personal perawat harus siap untuk menerima pengetahuan (ilmu) baru
dalam keperaawatan dengan caa meningkatkan pedidikan formal dan non formal.
8. Supportif, korektif dan protektif terhadap mental, fisik, sosiokultural dan
spiritual.
Variable eksternal dari factor ini adalah fisik, keamanan, keselamatan dan
lingkungan. Variabel internal meliputi mental, spiritual dan aktivitas cultural.
Perawat harus mampu memberikan support, proteksi dan koreksi terhadap
variable tersebut.
9. Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan dasar manusia menurut Watson terdiri dari :
1) Survival needs (biophisycal needs)
5

2) Fungsional needs (Psychophisical needs)
3) Integratif needs (Psychososial needs)
4) Growth-seeking needs (intrapersonal-interpersonal needs)
10. Dikembangkan factor eksternal phenomenological.
Yaitu studi tentang keberadaan manusia dengan menggunakan analisis
Phenomenological. Bagi perawat factor ini membantu menerima dan menengahi
ketidaksesuaian pandangan seseorang secara holistic ketika saat yang bersamaan
ditugaskan memenuhi kebutuhan secara hirarkikal. Gabungan dari factor ini
adalah ilmu keperawatan yang membantu perawat memahami pengertian
seseorang dalam menemukan hidupnya dan memahami seseorang dalam
mengartikan setiap kejadian.
2. Gibson (1987)
Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja
perawat yang sangat dipengaruhi oleh variabel individu, variabel organisasi dan
psikologis. Yang termasuk variabel individu adalah kemampuan dan
ketrampilan, latar belakang dan demografi. Variable psikologi merupakan
persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variabel organisasi
adalah kepemimpinan, sumber daya, imbalan struktur dan desain pekerjaan.
Dengan demikian membangun pribadi Caring perawat harus menggunakan tiga
pendekatan yakni:
1) Pendekatan individu melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
caring.
2) Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan,
imbalan atau yang terkait dengan kepuasan kerja perawat dan serta adanya
effektive leadership dalam keperawatan. Peran organisasi(rumah sakit) adalah
menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui
kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang karir perawat yang
terstruktur.
3) Pengembangan system remunerasi yang seimbang dan berbagai bentuk
pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak pada
6

meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.
3. Leininger (1991)
Mengemukakan teori “culture care diversity and universality”, beberapa konsep
yang didefinisikan antara lain:
1. kultural berkenaan dengan pembelajaran dan berbagi sistem nilai,
kepercayaan, norma, dan gaya hidup antar kelompok yang dapat
mempengaruhi cara berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak dalam
pola-pola tertentu;
2. keanekaragaman kultural dalam caring menunjukkan adanya variasi dan
perbedaan dalam arti, pola, nilai, cara hidup, atau simbol care antara
sekelompok orang yang berhubungan, mendukung, atau perbedaan dalam
mengekspresikan human care;
3. cultural care didefinisikan sebagai subjektivitas dan objektivitas dalam
pembelajaran dan pertukaran nilai, kepercayaan, dan pola hidup yang
mendukung dan memfasilitasi individu atau kelompok dalam upaya
mempertahankan kesehatan, meningkatkan kondisi sejahtera, mencegah
penyakit dan meminimalkan kesakitan;
4. dimensi struktur sosial dan budaya terdiri dari keyakinan/agama, aspek
sosial, politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, sejarah dan
bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku manusia dalam
lingkungan yang berbeda;
5. care sebagai kata benda diartikan sebagai fenomena abstrak dan konkrit
yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan atau perilaku lain
yang berkaitan untuk orang lain dalam meningkatkan kondisi kehidupannya;
6. care sebagai kata kerja diartikan sebagai suatu tindakan dan kegiatan
untuk membimbing, mendukung, dan ada untuk orang lain guna
meningkatkan kondisi kehidupan atau dalam menghadapi kematian;
7. caring dalam profesionalisme perawat diartikan sebagai pendidikan
kognitif dan formal mengenai pengetahuan care serta keterampilan dan
7

keahlian untuk mendampingi, mendukung, membimbing, dan memfasilitasi
individu secara langsung dalam rangka meningkatkan kondisi kehidupannya,
mengatasi ketidakmampuan/kecacatan atau dalam bekerja dengan klien
(Julia, 1995, Madeline,1991).
2.3 Proses Caring
Caring terdiri dari 5 kategori atau proses, yaitu : proses:
1. Knowing
2. Being with
3. Doing for
4. Enabling
5. Maintaining belief
Caring merupakan fenomena keperawatan utama tetapi tidak berarti unik hanya ada
pada praktik keperawatan.
1. Knowing
Berusaha untuk memahami suatu kejadian memiliki makna bagi kehidupan
orang lain
Subdimensi
- mencari “cues” (tanda yang bermakna)
- menghindari asumsi
- melibatkan diri atau keduanya
- mengkaji dengan seksama
- memusatkan perhatian pada orang yang dirawat
2. Being With
Secara emosional hadir untuk orang lain.
Subdimensi :
- Ada di sana
- Menghadirkan kemampuan
- Berbagi perasaan
- Tidak membeban
8

3. Doing For
Melakukan sesuatu untuk orang lain seperti dia akan melakukannya untuk
dirinya sendiri
Subdimensi :
- Memberi kenyamanan
- Mengantisipasi
- Melakukan sesuatu dengan terampil
- Melindungi
- Mempertahankan martabat
4. Enabling
Memfasilitasi jalan orang lain untuk melalui transisi kehidupan atau kejadian
yang tidak dikenal.
Subdimensi :
- Memberi informasi/menjelaskan
- Mendukung/mengijinkan
- Memfokuskan
- Memberi alternatif
- Memvalidasi/memberi umpan balik
5. Maintaining belief
Mendukung keyakinan pada kapasitas orang lain untuk melawati suatu
kejadian atau transisi dan menghadapi masa depan dengan penuh
harapan/makna.
Subdimensi :
- Percaya dengan/menjaga martabat
- Memelihara sikap penuh harapan
- Menawarkan optimisme yang realistis
2.4 Ciri-ciri Caring
1 Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.
2 Hadir secara jiwa dan raga, supportif dan mampu mengekspresikan perasaan
negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan
9

pasien sebagai one-being-cared-for.
3 Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih
terbuka peka dan iba.
4 Kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara
artistik,sebagai bagian dari caring-healing-practice.
5 Menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan
penuh kesadaran dan keseluruhan, yang memperhatikan keindahan, kenyamanan,
kehormatan dan kedamaian.
6 Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai
kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan
mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Caring sendiri merupakan suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain
yang meliputi pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi orang lain. “ Secara garis besar peran perawat
terbagi menjadi empat peran, yang pertama yaitu perawat sebagi pelaksana
pelayanan keperawatan, pengelola dalam bidang pelayanan perawatan dan institusi
pendidikan perawatan, pendidik dalam ilmu perawatan, peneliti dan pengembang
ilmu keperawatan ” (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan, 1983: 2). Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan
keperawatan sangat dibutuhkan suatu pelayanan secara caring atau pelayanan prima
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
3.2 Saran
Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan
unsur caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan
kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur caring yang lain
harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan. Selain itu perlu
dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna memberikan pemahaman
yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring
dalam setiap kontak dengan pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal dan
diaplikasikan dalam perawatan serta dievaluasi secara terus menerus.
11

Daftar Pustaka
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2122796
http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/KonsepCaringef.pdf
http://akperkaltara.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52:membangun-pribadi-caring-perawat&catid=1:latest-news
www.fik.ui.ac.id/.../MEMBANGUN%20PRIBADI%20CARING%20PERAWAT.doc - Mirip
http://grahacendikia.wordpress.com/2009/03/28/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-persepsi-pasien-terhadap-perilaku-caring-perawat-dalam-praktek-keperawatan/
12

Disusun untuk melengkapi tugas KDK II
Disusun oleh
Nina Widya Ningrum
( 09600048 )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
13

2010
14