Makalah Gizi

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi anak usia prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak, perlu diketahui mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak. Secara Nasional telah ditetapkan standar ukuran fisik maupun perkembangan emosi dan perilaku seorang anak usia prasekolah yang diperoleh melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada suatu kartu seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi anak tersebut. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang 1

description

1112434

Transcript of Makalah Gizi

Page 1: Makalah Gizi

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi anak usia

prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak, perlu diketahui

mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa

tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial

anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak

sendiri maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau

melalui pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak. Secara Nasional

telah ditetapkan standar ukuran fisik maupun perkembangan emosi dan perilaku seorang anak

usia prasekolah yang diperoleh melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada

suatu kartu seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi

anak tersebut.

Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar

untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada

beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh

masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak

juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik

maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka

panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak

defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi

beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau

kebiasaan makan yang ada pada masyarakat dimana seorang anak hidup. Pola makan kelompok

masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan

menu. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari

kebiasaan dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu

diperhatikan disamping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang.

Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan

dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting.

1

Page 2: Makalah Gizi

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan menu seimbang dan anak pra sekolah ?

2.      Apa tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah ?

3.      Apa saja masalah makan untuk anak pra sekolah ?

4.      Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut ?

5.      Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah ?

C.     Tujuan

1.      Mahasiswa mampu mengetahui pengertian menu seimbang dan pengertian anak pra sekolah.

2.      Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah.

3.      Mahasiswa mampu mengetahui masalah makan untuk anak pra sekolah.

4.      Mahasiswa mampu mengetahui cara untuk mengatasi masalah tersebut.

5.      Mahasiswa mampu mengetahui cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah.

D.    Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini ditulis secara metode pustaka yaitu metode yang dilakukan

dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan

buku.

2

Page 3: Makalah Gizi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN

Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak

(TPA), Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak

perlu asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu

mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan

menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan

proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan

perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.

Di Indonesia sejak 1955 dikenalkan konsep pola makan “4 Sehat 5 Sempurna” agar

masyarakat memahami pola makan yang benar. Akan tetapi, menurut Guru Besar Institut

Pertanian Bogor (IPB) Prof. Soekirman, dalam perkembangannya ternyata konsep ini sudah tak

tepat. Pasalnya, sejak era 1990, muncul problem gizi di masyarakat, di antaranya kegemukan

dan obesitas. 

Konsep lama menekankan pentingnya empat golongan makanan berupa sumber kalori untuk

tenaga, protein untuk pembangun, sayur dan buah sumber vitamin dan mineral untuk

pemeliharaan.

Nah, seiring perkembangan ilmu gizi, konsep ini sudah tak sesuai dengan kondisi sebenarnya,

karena kebutuhan manusia akan gizi berbeda-beda tergantung berbagai faktor. Karena itulah,

dikembangkan konsep atau pola gizi seimbang.

Menurut Prof. Soekirman, prinsip gizi seimbang adalah kebutuhan jumlah gizi disesuaikan

dengan golongan usia, jenis kelamin, kesehatan, serta aktivitas fisik. Tak hanya itu, perlu

diperhatikan variasi jenis makanan. Bahan makanan dalam konsep gizi seimbang terbagi atas

tiga kelompok, yaitu:

- Sumber energi/tenaga : Padi-padian, umbi-umbian, tepung-tepungan, sagu, jagung, dan lain-

lain.

3

Page 4: Makalah Gizi

- Sumber zat Pengatur : sayur dan buah-buahan

- Sumber zat pembangun : ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan dan hasil

olahannya seperti tempe, tahu, oncom,susu kedelai.

Pengaturan porsi/jumlah yang dikonsumsi disesuaikan dengan golongan usia, aktivitas, jenis

kelamin. Sebagai contoh panduan umum untuk orang dewasa untuk makan dalam 1 hari :

Sumber tenaga : 3-5 piring nasi

Sumber zat pengatur : 1 ½ - 2 mangkok sayur, 2-3 potong buah.

Sumber zat pembangun : 2-3 potong lauk hewani , 3 potong lauk nabati.

Selain itu, konsep gizi seimbang pun menetapkan tiga belas pesan dasar sebagai pedoman

praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman. Tujuannya agar status

gizi serta kesehatan yang optimal dapat tercapai serta dipertahankan. 

Nah, adapun 13 pesan dasar tersebut adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi

5. Gunakan garam beryodium

6. Makanlah makanan sumber zat besi

7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur enam bulan

8. Biasakan sarapan pagi

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

11. Hindari minum minuman beralkohol

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

13. Baca label pada makanan yang dikemas.

4

Page 5: Makalah Gizi

B.     Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.

Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi

masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan

antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh

kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat,

mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.

Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.

Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan

pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak

berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting

guna menghadirkan pertumbuhan optimal.

Umur 4-6 tahun

Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :

a.      Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan

yang disukai.

b.      Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.

c.       Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.

Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun

adalah :

A. untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak

(zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)

B. untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)

C. untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).

C.     MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny won’t eat. Anak

seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga

harus lebih banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan pada anak pada umumnya

5

Page 6: Makalah Gizi

adalah masalah kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu

makan.Kesulitan makan juga timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila

reflex-refleks yang berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK

(prasekolah) adalah bahwa pada usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif

yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar

diberikan pengertian tentang m akan disamping kemampuan menerima berbagi jenis makanan

juga masih terbatas. Dikaitkan dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap

berbagai penyakit infeksi terutama apabila kondisinya kurang gizi.

Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan

Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :

1.      Kelainan neuro-motorik

Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat tubuh,

kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.

2.      Kelainan kongenital

Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah,

saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan

muntah-muntah.

3.      Kelainan gigi-geligi

Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak

mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.

4.      Penyakit infeksi akut dan menahun

Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan

(anoreksia) dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan.

5.      Defisiensi nutrien/gizi

Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia

karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan

apatis.

6.      Kelainan psikologik

Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya.

6

Page 7: Makalah Gizi

D.    UPAYA MENGATASI MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk

mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis

besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.

1.      Upaya dietetik

Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun

faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :

a.              Umur dan berat badan anak

b.              Keadaan penyakit anak

c.              Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb

d.             Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan

e.              Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan

Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau

berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak

yang memenuhi persyaratan :

a.       Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya

makanan.

b.      Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna

menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.

c.       Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.

d.      Jadwal waktu makan dalam sehari

e.       Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat

2.      Upaya psikologik

Adalah upaya yang dilakukan orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak.

Dapat dilakukan dengan cara antara lain :

a.       Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tekun.

b.      Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak

melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.

c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga

memudahkan anak untuk makan.

7

Page 8: Makalah Gizi

d.Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi porsi

makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak

karena dapat menghabiskan makanannya.

e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi selera

makannya.

f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.

E.     KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH

1.      KALORI

Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan

besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun

pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu

makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.

2.      PROTEIN

Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.

Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar,

udang, susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe, jagung,

beras, gandum.

3.      KARBOHIDRAT

Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.

Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,

jajanan, sirup, kue, sayur.

4.      LEMAK

Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.

Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang

tanah, daging, jeroan, otak, ikan.

5.      CAIRAN

Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800 ml/hari.

6.      VITAMIN A ATAU RETINOL

Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.

Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur,

mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.

8

Page 9: Makalah Gizi

7.      TIAMIN

Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.

Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum,

kacang-kacangan dan sayuran.

8.      RIBOFLAVIN

Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.

Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau.

9.      NIASIN

Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.

Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.

Angka

ANGKA KECUKUPAN GIZI RATA-RATA YANG DIANJURKAN (PERORANG PERHARI)

Kelompok umur 4-6 tahun Kelompok umur 4-6 tahunBerat badan (kg) 17,0 Kalsium (mg) 500

Tinggi badan(cm) 110 Fosfor (mg) 400

Energy (kkl) 1550 Magnesium (mg) 80

Protein (g) 39 Besi (mg) 9

Vitamin A 450 Yodium (mcg) 120

Vitamin D (mcg) 5 Seng (mg) 9,7

Vitamin E (mg) 7 Selenium (mcg) 20

Vitamin k (mcg) 20 Mangan (mg) 1,5

Thiamin (mg) 0,6 Fluor (mg) 0,8

Riboflamin (mg) 0,6

Niacin (mg) 8

Asam folat (mcg) 200

Piridoxin (mg) 0,6

Vitamin B12 (mcg) 1,2

Vitamin C (mg) 45

Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004

9

Page 10: Makalah Gizi

F.      Cara Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Prasekolah

Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu

berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik.

Apabila kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah

suasana makan menjadi menyenangkan.

Tabel I. Makanan panduan untuk anak pra sekolah

Kelompok makanan Disarankan porsi harian Disarankan melayani ukuran

Sayur-sayuran berdaun

hijau gelap, kuning,

kacang kering dan

kacang polong, dan

sayuran-sayuran

lainnya

3-5 porsi

Sertakan semua jenis secara

teratur. Sering sajikan

sayuran hijau tua. Sajikan

kacang kering dan kacang

polong yang dimasak dalam

beberapa kali seminggu

¼ cangkir sayuran yang

dimasak

¼ cangkir sayuran mentah

cincang

½ cangkir sayuran mentah

berdaun seperti seperti daun

selada atau bayem

Buah-buahan

Sertakan buah-buahan

atau jus pada mereka

secara teratur

2-4 porsi ½ buah utuh seperti pisang,

apel, jeruk atau irisan melon

½ cangkir jus

¼ cangkir dimasak atau buah

kalengan

¼ cangkir kismis

Sereal, nasi dan pasta 6-11 porsi

Termasuk beberapa porsi

produk gandum harian

½ potong roti

½ roll, biskuit atau muffin

4 kerupuk, biskuit asin

¼ cangkir dimasak sereal,

nasi atau pasta

1/3 cangkir siap untuk makan

sereal kering

¼ dari camgkir untuk

dimasal sereal panas

Susu, yogurt dan keju 4 porsi ½ cangkir susu atau yogurt

¾ ons keju alami

10

Page 11: Makalah Gizi

½ ons keju diproses

Daging unggas, ikan,

kacang kering dan

kacang polong, telur

dan kacang-kacangan

3-5 porsi 1 ons daging dimasak

Unggas atau ikan

½ telur

½ cangkir kacang masak

2 sendok makan selai kacang

11

Page 12: Makalah Gizi

BAB III

PENUTUP 3.1 Simpulan

Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa prasekolah

adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam

menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak,

karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada

anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap

tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini

disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga,

penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk mencapai pertumbuhan

optimal.

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai

berikut.

1.      Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika berusia

1-6 tahun.

2.      Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.

12

Page 13: Makalah Gizi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang dalam Daur

Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.

Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Diposkan oleh hana alisa di 22.41

………………, 2010. Serial buku nakita:panduan tumbuh anak(the golden years).jakarta : Gramedia

13