Makalah Ilmu Gizi

29
MAKALAH ILMU GIZI Penyakit Hepatitis Disusun Oleh: Alfi Hasanah Alia Khairany Ari Gustiani Rohman Ayu Wulandari Bintang Cahaya Ramadhan Debora Frimayanti Siahaan Dewi Indriyani Fitri Zulfah Fahrianty Hilda Nursaidah Izzah Ainunnisa Muhammad Mulyadi Ni Wayan Tropy Antari Nova Aryani Rina Dwi Listanti Rosa Lutfi Yulia Siti Robiatul Adawiyah Sumiati Yessie Ayu Rahmawati Tingkat 1-A Tahun Ajaran 2012-2013

description

gizi

Transcript of Makalah Ilmu Gizi

MAKALAH ILMU GIZI

Penyakit Hepatitis

Disusun Oleh:

Alfi Hasanah

Alia Khairany

Ari Gustiani Rohman

Ayu Wulandari

Bintang Cahaya Ramadhan

Debora Frimayanti Siahaan

Dewi Indriyani

Fitri Zulfah Fahrianty

Hilda Nursaidah

Izzah Ainunnisa

Muhammad Mulyadi

Ni Wayan Tropy Antari

Nova Aryani

Rina Dwi Listanti

Rosa Lutfi Yulia

Siti Robiatul Adawiyah

Sumiati

Yessie Ayu Rahmawati

Tingkat 1-A

Tahun Ajaran 2012-2013

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

Jalan Semeru 116 Bogor

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul Penyakit hepatitis dengan lancar. Makalah yang berjudul Penyakit Hepatitis ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata pelajaran Ilmu Gizi.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun, agar kedepannya makalah ini lebih sempurna dan dapat berguna dalam penyusunan makalah selanjutnya. Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, November 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN1

1.1Latar Belakang1

1.2Rumusan Masalah2

1.3Tujuan Penulisan2

BAB II PEMBAHASAN3

2.1Pengertian Hepatitis3

2.2Jenis-jenis Hepatitis3

2.3Penyebab Hepatitis Selain dari Infeksi9

2.4Fungsi Hati Dalam Pengolahan Zat Gizi10

2.5Diet Peyakit Hati11

BAB III PENUTUP14

3.1Kesimpulan14

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya banyak sekali orang yang lupa atau bahkan meremehkan gejala penyakit yang dideritanya. Maka dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, suatu penyakit akan terdeteksi dengan lebih cepat melalui gejala-gejala tersebut. Tidak hanya hal tersebut, dalam hal proses diagnosa dikenal dengan adanya uji tes darah di laboratorium untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh pasien secara pasti.

Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan penyakit hepatitis?

Apa saja jenis-jenis penyakit hepatitis?

Apa gejala-gejala yang timbul dari penyakit hepatitis?

Bagaimana fungsi hati terhadap pengolahan zat gizi ?

Bagaimana diet yang dilakukan terhadap penyakit hepatitis?

Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini bertujuan agar pembaca :

Untuk memenuhi tugas mata Kuliah Ilmu Gizi

Dapat memahami tentang penyakit hepatitis dan diet terhadap penyakit tersebut.

Agar pembaca dapat membedakan macam-macam penyakit hepatitis

Agar pembaca dapat mencegah penyakit hepatitis

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati, paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Ada lima virus hepatitis utama, disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E. Kelima jenis menjadi perhatian terbesar karena beban penyakit dan kematian mereka menyebabkan dan potensi wabah dan penyebaran epidemi. Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan, bersama-sama, merupakan penyebab paling umum dari sirosis hati dan kanker.

Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis B, C dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Mode umum penularan untuk virus ini termasuk penerimaan darah yang terkontaminasi atau produk darah, prosedur medis invasif dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dan untuk transmisi hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga kepada anak, dan juga melalui kontak seksual.

Infeksi akut dapat terjadi dengan gejala yang terbatas atau tidak, atau mungkin termasuk gejala seperti sakit kuning (menguningnya kulit dan mata), urin gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut.

Macam-macam penyakit Hepatitis

* Hepatitis A

* Hepatitis B

* Hepatitis C

* Hepatitis E

Jenis-jenis Hepatitis

A. Hepatitis A

Penyakit Hepatitis Aadalah peradangan hati oleh virus Hepatitis A (HAV). Hepatitis A berbeda dengan hepatitis B dan Hepatitis C dari segi penularannya dan perjalanan penyakitnya. Hepatitis A tidak menyebabkan kronis dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Hepatitis A cenderung menjadi epidemik dan mewabah. Jumlah kasus hepatitis A di Amerika Serikat bervariasi antara komunitas yang berbeda dan belum terpengaruh secara signifikan oleh pengenalan Vaksin hepatitis sejak awal tahun 1990an.

a. Penyebab, gejala dan tanda hepatitis A

Penyebab darihepatitis Aadalah virus hepatitis A. penularannya melalui kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Masa inkubasi hepatitis A yaitu mulai dari awal infeksi hingga menimbulkan gejala 2 6 minggu. Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual

1. Stadium 1 : gejala pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lemah, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual.

2. Stadium 2 : stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik), yang dapat terlihat pada mata, kulit dan kuku

3. Stadium 3 : stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan.

b. Diagnosa hepatitis A

Diagnosa hepatitis A adalah dengan menemukan antibodi HAV dalam darah dan pemeriksaan enzim hati yaitu SGOT dan SGPT. Enzim SGOT dan SGPT akan meningkat yang ditandai dengan gejala ikterik.

c. Pengobatan dan obat tradisional hepatitis A

Hepatitis A sembuh dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan pengobatan khusus seperti halnya hepatitis B dan hepatitis C. Obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati hepatitis A adalah temulawak. Temulawak dikenal sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) yang sangat bermanfaat untuk pengobatan hepatitis A.

d. Pencegahan hepatitis A

Pencegahan hepatitis adalah dengan menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum menyentuh atau menyiapkan makanan, cuci dengan sabun dan air hangat. Adapun vaksin untuk mencegah infeksi HAV adalah havrix dan VAQTA. Vaksin kedua diberikan setelah 6 18 bulan setelah suntikan pertama. Vaksin kedua ini untuk memastikan perlindungan jangka panjang setidaknya selama 20 tahun.

B. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

1. Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;

Pemberian obatLamivudinedari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.

Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.

Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;

Pemberian suntikanMicrosphereyang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. InjeksiAlfa Interferon(dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

C. Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.

1. Gejala Hepatitis C

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut jaundice (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat sepertiInterferon alfa, Pegylated interferon alfadanRibavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

D. Hepatitis D

Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.

Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).

Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orangyang terkena superinfeksihepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis. Hepatitis D

Tipe D (hepatitis delta) merupakan 50 % hepatitis tiba-tiba dan parah, dengan angka kematian yang tinggi. Di Amerika Serikat, 1% dari penderita hepatitis D mati dengan gagal hati dalam waktu 2 minggu dan infeksi kebanyakan menyerang para pemakai obat-obatan intravena dan penderita hemofilia. Masa inkubasi adalah 1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai 2-70%.

Penyebab Hepatitis D (virus HDV). Melalui hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual. Menggunakan jarum dan obat-obatan secara bersamaan. Bayi dari wanita penderita hepatitis D.

Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba yaitu gejala seperti flu, demam, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemeraham. Pembengkakan pada hati.

Diagnosa ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hewpatitis virus maka akan dilakukan tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi virus hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi. Biopsi adalah pengambilan jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik yang dilakukan oleh dokter ahli patologi. Hasilnya memastikan diagnosa dan menjadi dasar bagi pengobatan.

Pengobatan hanya dengan Interferon alfa-2a. Untuk penderita kronis diberikan selama 1 tahun. Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup tanpa HBV.

E. Hepatitis E

Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.

Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis.Secara umum,penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya. Hepatitis E

Tipe E banyak menyerang orang yang berada di daerah endemis seperti : India, Afrika, Asia, Amerika Tengah. Dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan wanita hamil. Masa inkubasi 15-60 hari, rata-rata adalah 40 hari. Merupakan penyakit non-kronik.

Penyebabnya adalah virus hepatitis E (HEV). Ditemukan di feses orang atau hewan pengidap hepatitis E. Makanan dan minuman yang terkontaminasi HEV.

Gejala biasanya muncul tiba-tiba. Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa mungkin mengalami gejala seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan mual.

Diagnosa ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.

Pencegahan

Selalu cuci tangan dengan sabun dan air. Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan mentah. Selalu gunakan air bersih. Penyakit ini hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang baik. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan dan biasanya akan sembuh setelah beberapa minggu atau bulan.

Penyebab Hepatitis Selain dari Infeksi

Berikut ini beberapa penyebab hepatitis yang lain bukan disebabkan infeksi:

1. Bahan kimia

a. Racun

b. Cendawan beracun (Amanita Phalloides)

c. Kloroform, zat ini dulu pernah digunakan secara luas sebagai obat bius. Belakangan diketahui kloroform berpotensi merusak hati ( penyebab hepatitis) dan memengaruhi jantung. Kini kloroform hanya digunakan sebagai pengawet dalam dosis kecil.

d. Kecanduan minuman beralkohol

e. Obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi liver.

2. Malnutrisi

a. Berkurangnya pasokan darah juga berpotensi hepatitis:

b. Shock, suatu kondisi yang disebabkan teknan darah rendah. Ini berpotensi memengaruhi pasokan darah ke organ-organ tubuh termasuk organ hati.

c. Gagal hati yang parah.

d. Trauma atau luka.

3. Bawaan

a. Kelainan-kelainan bawaan sejak lahir.

b. Kelainan-kelainan hati yang ditemukan pada kelahiran.

c. Autoimun, yaitu sistem imun tubuh menyerang liver.

Bila merasakan gejala hepatitis diatas, maka segeralah untuk melakukan pemeriksaan agar virus hepatitis tidak semakin menjadi-jadi. Untuk mewaspadai penyakit hepatitis hindari pula pemakaian barang yang bersamaan, karena kemungkinan bisa terjadi penularan bagi mereka yang memiliki penyakit hepatitis.

Fungsi Hati Dalam Pengolahan Zat Gizi

Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan menetralkan racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. Virus hepatitis atau peradangan pada hati dapat mengganggu fungsi tersebut. Namun, pengaturan diet yang tepat dapat mempercepat pemulihan fungsi hati.

Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan zat gizi. Namun kita tidak perlu berkecil hati karena hati merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk regenerasi/pemulihan.

Pemberian protein bermutu tinggi dan vitamin dapat mempercepat pemulihan. Namun perlu diingat bahwa pemberian protein harus disesuaikan dengan toleransi tubuh penderita karena bila berlebih dapat menyebabkan kadar ammonia dalam darah meningkat atau tidak seimbang sehingga timbullah berbagai gangguan dalam tubuh. Oleh karenanya, diperlukan suatu pengaturan diet yang tepat untuk penderita hepatitis agar diperoleh pemulihan yang maksimal.

Diet Peyakit Hati

A. Syarat Diet Untuk Penderita Penyakit Hati

Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya adalah sebagai berikut :

1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan penderita.

2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi penderita.

3. Cukup vitamin dan mineral.

4. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.

5. Mudah dicerna dan tidak merangsang.

6. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.

B. Macam-Macam Diet Untuk Penderita Penyakit Hati

1. Diet Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma.

Biasanya diberikan makanan berupa cairan yang mengandung karbohidrat sederhana misalnya sari buah, sirop, teh manis. Pemberian protein sebaiknya dihindarkan. Bila terjadi penimbunan cairan atau sulit kencing maka pemberian cairan maksimum 1 liter perhari. Diet ini sebaiknya diberikan lebih dari 3 hari.

2. Diet 2 diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan mulai timbul nafsu makan.

Diet berbentuk lunak atau dicincang, tergantung keadaan penderita. Asupan protein dibatasi hingga 30 gram perhari, dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna.

3. Diet 3 Untuk penderita yang nafsunya cukup baik.

Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung keadaan penderita. Kandungan protein bisa sampai 1 g/kg berat badan, lemak sedang dalam bentuk yang mudah dicerna.

4. Diet 4 Untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik, dapat menerima protein dan tidak menunjukan sirosis aktif.

Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung kesanggupan penderita. Kalori, kandungan protein dan hidrat arang tinggi, lemak, vitamin dan mineral cukup.

C. Kelompok Makanan Sehari-hari

Secara praktis, makanan sehari-hari dapat dibagi menjadi 3 kelompok :

1. Kelompok kuning

Makanan yang digunakan sebagai sumber energi seperti nasi, kentang, minyak, gula, dan kue. Asupan makanan dari kelompok ini harus ditetapkan jumlahnya perhari.

2. Kelompok hijau

Kelompok makanan yang harus dimakan sesuai kebutuhan. Contohnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena mengandung serat, makanan ini bisa mencegah sembelit. Makanan ini mengandung pula vitamin dan mineral.

3. Kelompok merah

Terdiri atas makanan banyak protein misalnya daging, telur, ikan dan lain-lain. Konsumsi makanan kelompok ini harus berhati-hati karena bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan mengakibatkan peningkatan kadar ammonia dalam darah.

Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis :

1. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ubi, singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.

2. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan lain-lain.

3. Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti daging yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.

4. Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti bayam, wortel, bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan sebagainya.

5. Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang merah, bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.

6. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat, otak, sum-sum dan santan kental.

Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan gizi pada terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi penderita. Total kalori yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan aktifitas penderita. Selain itu, pada umumnya kurang baik jika terlalu banyak mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada mata atau kulit. Lemak yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati atau minyak ikan boleh diberikan seperti biasa.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

hepatitis A

hepatitis B

hepatitis C

hepatitis D

hepatitis E

3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian hepatitis dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.

4. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karenasampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalanuntuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi kecuali untuk hepatitis C dan D.

DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.com/hepatitis

http://penyakithepatitis.org/penyakit-hepatitis/#more-5

http://cara-mengobati-hepatitis.blogspot.com/search/label/Gejala%20Hepatitis

http://marlinalamid.wordpress.com/2009/05/08/diet-untukpenderitahepatitis/majalahinfoprodia,protipsuntukpenderitahepatitis.html

http://majalahkesehatan.com/hepatitis-a-b-c-d-e-apa-bedanya/

http://bimacetta.wordpress.com/2011/11/19/hepatitis-a-b-dan-c/

http://medicastore.com/penyakit/3008/Hepatitis.html