Makalah Gizi Sehat

28
MAKALAH GIZI SEHAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang anak selain kebutuhan sandang, papan, dan kesehatan, baik makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral). Dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, perlu ditata sejak dini yaitu dengan memperhatikan kesehatan anak – anak, khususnya anak pra sekolah. Salah satu unsur penting dari kesehatan adalah masalah gizi, kekurangan gizi pada anak pra sekolah dapat menimbulkan efek negatife seperti otak mengecil, berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan umur dan rawan terhadap penyakit. Berdasarkan susenas tahun 2006 prevalensi status gizi kurang pada balita 20,1% pada tahun 1999, 19,08% pada tahun 2000, namun terjadi peningkatan menjadi 21,1% pada tahun 2002, 20,59% pada tahun 2003 dan 21,5% pada tahun 2005 (Depkes RI. 2005). Kekurangan gizi pada anak akan mengakibatkan “Lost Generation” atau generasi yang hilang yaitu generasi dengan IQ yang relatife lebih rendah. Hal itu dikarenakan bahwa anak pra sekolah yang bergizi buruk berisiko tinggi kehilangan sebagian potensinya untuk menjadi

description

qwerty

Transcript of Makalah Gizi Sehat

Page 1: Makalah Gizi Sehat

    MAKALAH GIZI SEHAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang anak selain kebutuhan sandang,

papan, dan kesehatan, baik makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) maupun

mikronutrien (vitamin dan mineral). Dalam menciptakan sumber daya manusia yang

bermutu, perlu ditata sejak dini yaitu dengan memperhatikan kesehatan anak – anak,

khususnya anak pra sekolah. Salah satu unsur penting dari kesehatan adalah masalah gizi,

kekurangan gizi pada anak pra sekolah dapat menimbulkan efek negatife seperti otak

mengecil, berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan umur dan rawan terhadap

penyakit. Berdasarkan susenas tahun 2006 prevalensi status gizi kurang pada balita

20,1% pada tahun 1999, 19,08% pada tahun 2000, namun terjadi peningkatan menjadi

21,1% pada tahun 2002, 20,59% pada tahun 2003 dan 21,5% pada tahun 2005 (Depkes

RI. 2005). Kekurangan gizi pada anak akan mengakibatkan “Lost Generation” atau

generasi yang hilang yaitu generasi dengan IQ yang relatife lebih rendah. Hal itu

dikarenakan bahwa anak pra sekolah yang bergizi buruk berisiko tinggi kehilangan

sebagian potensinya untuk menjadi Sumber Daya Manusia kelas satu karena menurunnya

kemampuan intelektual anak (Soekirman, 2000, h : 19) .

Masalah gizi kurang (under nutrition) dan gizi lebih (over nutrition) saat ini di

Indonesia merupakan masalah yang sama – sama berbahaya. Apabila status gizi ditinjau

dari tinggi badan, sebanyak 25,8 persen anak balita Indonesia pendek (SKRT 2004).

Ukuran tubuh yang pendek ini merupakan tanda kurang gizi yang berkepanjangan. Untuk

masalah kelebihan gizi banyak terjadi di perkotaan yang tingkat ekonominya tinggi,

penyakit yang timbul adalah degeneratif karena pola konsumsi makanannya kurang serat

tetapi tinggi protein dan lemak (Supariasa, 2001, h : 1).

Page 2: Makalah Gizi Sehat

Kecukupan nutrisi dan zat gizi, dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhan

anak, anak harus mempunyai tubuh yang sehat untuk melawan beragam radikal bebas

yang menyerang anak dengan antioksidan, dengan memberikan asupan nutrisi yang

seimbang. Anak harus mendapatkan unsur-unsur gizi seimbang, yang dapat menutupi

kekurangan asupan gizi, yang tidak didapat karena kesulitan anak untuk makan, serta

pola makan yang tidak sehat (Gizi.net, 2008). Dengan mendapat gizi seimbang, masalah

akibat kekurangan gizi maupun kelebihan gizi pada anak akan dapat ditekan.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penulis akan membahas tentang kebutuhan

gizi pada anak yang memaparkan tentang kebutuhan gizi untuk anak pra sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang ?

2.      Apa tujuan pemberian nutrisi pada anak pra sekolah ?

3.      Adakah faktor yang mempengaruhi dan hal yang harus diperhatikan dalam pemberian

nutrisi pada masa prasekolah ?

4.      Bagaimana penerapan gizi seimbang pada anak prasekolah ?

5.      Apa saja masalah gizi yang umumnya terjadi pada anak prasekolah ?

6.      Bagaimanakah peran perawat terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi untuk anak

prasekolah ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Memberikan informasi mengenai kebutuhan gizi untuk anak prasekolah.

1.3.2 Tujuan khusus

Tujuan secara khusus adalah sebagai berikut :

1        Mengetahui pengertian gizi seimbang.

2        Mengetahui tujuan pemberian nutrisi pada anak pra sekolah.

3        Mengetahui faktor yang mempengaruhi dan hal yang harus diperhatikan dalam

pemberian nutrisi pada masa ini.

4        Mengetahui penerapan gizi seimbang pada anak prasekolah.

Page 3: Makalah Gizi Sehat

5        Mengetahui masalah gizi yang umumnya terjadi pada anak prasekolah.

6        Mengetahui peran perawat terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi untuk anak

prasekolah.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi institusi :

1.      Mengetahui sejauh mana pengetahuan yang telah diperoleh mahasiswanya dapat

diterapkan sesuai dengan kepustakaan dan bahan rujukan lainnya.

2.      Memberikan masukan bagi pihak kesehatan, khususnya anggota perawat, sebagai bahan

informasi yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sikap, penanganan dan

pengabdian bagi rumah sakit.

1.4.2 Bagi penulis:

Menambah wawasan penulis mengenai kebutuhan gizi pada anak pra sekolah.

BAB II

ISI

2.1 Gizi seimbang.

Page 4: Makalah Gizi Sehat

Gizi Seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun,

dan zat pengatur yang dikonsumsi dalam satu hari sesuai dengan kecukupan tubuhnya.

Keadaan ini tercermin dalam derajat kesehatan, tumbuh kembang serta produktivitasnya

yang optimal. Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang

terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang

mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun

maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat

mempengaruhi tubuh seseorang.

Penyelenggaraan makanan memiliki peranan penting dalam peningkatan

kesejahteraan dan gizi masyarakat, terutama anak usia 1-6 tahun. Penyelenggaraan

makanan dapat mendorong tumbuhnya kebiasaan makan yang baik dan sehat.

Penyelenggaraan makanan menurut Tarwojo (1983:2) adalah suatu kegiatan yang

meliputi perencanaan, pembelanjaan, penyimpanan, pengolahan, dan menghidangkan

makanan.

Pengertian makanan sehat seimbang menurut Nasoetion dan Hadi (1995:114)

adalah hidangan atau masakan yang mengandung energi dan zat gizi secara seimbang,

baik jenis maupun jumlahnya. Penyelenggaraan makanan sehat seimbang yang dimaksud

adalah pelaksanaan pengelolaan makanan yang meliputi penyusunan menu, pemilihan

bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan penyajian makanan yang mengandung

energi dan memenuhi kecukupan zat gizi, baik jenis maupun jumlahnya.

Kecukupan zat gizi menurut Ngadimin (1992:23) adalah banyaknya zat gizi yang harus

dipenuhi agar dapat menjamin hidup sehat dari semua orang.

1. Sumber Tenaga

Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh bisa kita dapatkan dari padi-padian, tepung-

tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi / tenaga

untuk kegiatan hidup manusia.

2. Zat Pengatur

Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi

utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap

serangan penyakit.

Page 5: Makalah Gizi Sehat

3 Zat Pembangun

Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati

seperti kacang-kacangan, susu, keju, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun sangat

berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru.

Menu adalah rangkaian dari beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan

atau dihidangkan untuk seseorang atau sekelompok orang untuk setiap kali makan, yaitu

dapat berupa susunan hidangan pagi, hidangan siang ataupun hidangan malam. Menu

seimbang menurut Ngadimin (1992:31) adalah susunan menu yang menggunakan

beberapa golongan bahan makanan dan penggantinya dengan memperhatikan

keseimbangan zat gizinya, baik jumlah maupun macamnya. Jadi menyusun menu adalah

menyusun macam-macam hidangan untuk setiap kali makan atau lebih dengan

memperhatikan keseimbangan zat gizinya.

Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan zat gizi

dapat terpenuhi, dapat memilih bahan makanan yang baik, dan sesuai dengan keadaan

social, ekonomi dan budaya, mengurangi kehilangan zat gizi selama penyiapan makan

serta mengurangi kebosanan akan menu makanan. Dalam merencanakan menu seimbang

perlu memperhatikan berbagai faktor, yaitu kecukupan gizi, pemilihan bahan makanan

yang baik dan sesuai, serta penyelenggaraan makanan. Proses yang harus dilakukan

dalam menyusun menu adalah menentukan kecukupan gizi , menentukan hidangan,

penentuan pemilihan bahan makanan, serta pengolahan bahan makanan.

Penyusunan menu seimbang dengan berpedoman pada menu empat sehat lima

sempurna yang terdiri dari :

1.      Makanan pokok; merupakan makanan yang mengandung karbohidrat yang berfungsi

sebagai sumber utama penghasil tenaga, contoh bahan makanan yang mengandung

karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber utama penghasil tenagga, contoh bahan

makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, sagu, ubi kayu, talas dan

sebagainya.

2.      Lauk pauk; merupakan sumber zat pembangunan dan berfungsi sebagai . sumber protein.

Lauk pauk dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu lauk pauk hewani dan lauk pauk nabati.

Lauk pauk hewani meliputi ikan, telur, daging ayam,daging sapid an sebagainya,

sedangkan lauk pauknabati terdiri dari tahu, tempe,oncom, dan jenis kacang-kacangan.

Page 6: Makalah Gizi Sehat

3.      Sayuran; merupakan sumber vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai zat pengatur.

Sayuran berwarna lebih baik daripada sayuran yang tidak berwarna. Contoh sayuran

berwarna yaitu bayam, kangkung, wortel, daun singkong, daun papaya, daun katuk,

tomat, kacang panjang, sosin dan sebagainya.

4.      Buah-buahan; merupakan sumber vitamin dan mineral yang mempunyai fungsi sebagai

zat pengatur.

5.      Susu; merupakan minuman yang mengandung protein yang tinggi sehingga memiliki

kandungan gizi paling lengkap yang dapat melengkapi kekurangan zat gizi pada jenis

makanan lainnya, dengan kata lain susu merupakan penyempurna hidangan empat sehat

lima sempurna untuk memenuhi kebutuhan gizi.

13 Pesan Dasar Gizi Seimbang

1.     Makan aneka ragam makanan

2.     Memenuhi kecukupan energi

3.     50% dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat kompleks (tepung)

4.     Batasi konsumsi lemak dan minyak, maksimum 25% total energi

5.     Gunakan garam beryodium

6.     Cukup sumber zat besi

7.     ASI eksklusif untuk bayi sampai berumur 4 bulan

8.     Biasakan sarapan

9.     Minum air bersih dan cukup jumlahnya

10.   Kegiatan fisik dan olahraga teratur

11.   Hindari minuman beralkohol

12.   Makan makanan yang aman

13.   Baca label makanan yang dikemas

2.2 Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.

Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak

meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah

masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam

menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein,

Page 7: Makalah Gizi Sehat

lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.

Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.

Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring

dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan,

karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan

usia sangat penting guna menghadirkan pertumbuhan optimal.

Umur 1-3 tahun

Adapun ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :

a)      Pada usia ini anak bersifat konsumen pasif, makanannya tergantung pada apa yag

disediakan oleh ibunya.

b)      Gigi geligi susu sudah tumbuh, tetapi belum dapat digunakan untuk mengunyah

makanan yang terlalu keras.

c)      Anak hendaknya sudah diarahkan untuk mengikuti pola makanan orang dewasa

Pada usia 1-3 tahun, anak lebih banyak bergerak dan ingin tahu akan banyak hal.

Tahun-tahun pertama kehidupannya merupakan masa penting pemenuhan nutrisinya.

Selama usia ini, kebutuhan nutrisi tubuh masih tetap tinggi. Sepanjang usia ini, perilaku

makan anak sering kali berubah-ubah, seperti rewel sewaktu makan, mngulum makanan

(tidak ditelan), tidak suka sayuran, atau mengulur-ulur waktu makan bila tidak lapar.

Umur 4-6 tahun

Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :

a)      Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan

yang disukai.

b)      Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.

c)      Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.

Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 1-6

tahun adalah :

a.       untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak

(zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)

b.      untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)

c.       untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral.

Page 8: Makalah Gizi Sehat

2.3 Faktor yang mempengaruhi dan hal yang harus diperhatikan dalam pemberian

nutrisi pada masa pra sekolah.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada anak yaitu :

a.   Umur

b.   Jenis kelamin

c.   Pekerjaan

d.  Iklim

e.   Tinggi badan dan berat badan

f.    Keadaan individu, meliputi pengaruh psikologis dan pengaruh fisiologis.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nutrisi pada anak masa prasekolah

yaitu :

a.       Pertumbuhan anak usia 1-6 tahun :

a)      Tidak sepesat pada usia bayi

b)      Aktivitasnya lebih banyak

c)      Usia ini sangat rentan terhadap penyakit gizi (kurang kalori protein, anemia, kurang zat

besi, kurang vitamin A, dan infeksi.

b.      Nilai gizi dalam makanan

c.       Selera makan

d.      Kesukaan/ketidak sukaan terhadap makanan

e.       Kebiasaan makan

f.       Cara pengolahan dan penyajian serta penyimpanan makanan

2.4 Penerapan gizi seimbang pada anak pra sekolah

Penerapan gizi seimbang pada anak usia 1-6 tahun meliputi 4 aspek yaitu

penyusunan menu yang meliputi penyusunan hidangan dengan berpedoman pada 4 sehat

lima sempurna serta variasi dan kombinasi dari bahan yang digunakan, rasa, warna,

tekstur dan bentuk dari masing-masing hidangan; pemilihan bahan makanan yang

meliputi zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan, kemampuan belanja serta

kualitas bahan makanan yang baik, seperti dalam pemilihan beras, umbi-umbian, tepung-

Page 9: Makalah Gizi Sehat

tepungan, daging, ayam, ikan, telur, tempe, tahu, susu, sayuran dan buah-buahan;

pengolahan bahan makanan yang meliputi teknik memasak yang terdiri dari menggoreng,

mengukus, merebus dan menumis; penyajian makanan yang meliputi takaran, frekuensi

makan, penataan hidangan dan penggunaan alat hidang.

Syarat makanan :

a.       Makanan mudah untuk dicerna

b.      Tidak merangsang (tidak pedas).

c.       Pada anak 1-3 tahun anak bersifat konsumen pasif. Pada usia ini gigi anak sudah tumbuh,

tetapi belum dapat digunakan dengan baik.

d.      Anak umur 4-6 tahun bersifat konsumen aktif. Anak sudah dapat memilih makanan yang

disukai, sehingga pada masa ini hendaknya ditanamkan kebiasaan yang baik

1. Penyusunan menu

Penyusunan menu dalm penyelenggaraan makanan sehat seimbang untuk anak umur

1-6 tahun adalah penyusunan menu harus memperhatikan kecukupan gizi, dengann

berpedoman pada empat sehat lima sempurna serta memperhatikan variasi dan kombinasi

dari bahan yang digunakan, rasa, warna, bentuk, konsistensi dari masing-masing

hidangan serta kesukaan atau kegemaran anak balita sehingga diharapkan dapat

memperbaiki keadaan gizi pada anak yang rawan gizi.

Menu makanan untuk anak usia 1-6 tahun, yang disarikan dari pendapat Kardjati

(1984:83), Santoso dan Ranti (1999:123-124), harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut :

a.       sesuai dengan pola makan empat lima sempurna

b.      sesuai dengan kebutuhan gizi anak balita

c.       sesuai dengan kesenangan anak balita yaitu bervariasi dalam jenis hidangan, warna, rasa,

dan bentuk.

d.      Sesuai dengan bahan yang tersedia di rumah

e.       Sesuai dengan kemampuan belanja.

Contoh susunan menu seimbang dalam satu kali makan yaitu :

Nasi

Pepes ayam

Nugget tahu

Page 10: Makalah Gizi Sehat

Cah sayuran (wortel,buncis/kembang kol/brokoli)

Papaya/pisang

Susu

2,Pemilihan bahan makanan

Pemilihan bahan makanan merupakan tindakan memilih bahan pangan atau makanan

dengan kualitas yang baik agar dapat menghasilkan makanan yang bergizi. Pemilihan

bahan makanan yang dimaksud meliputi :

a.       Dalam memilih bahan makanan sebaiknya perhatikan zat gizi yang terkandung dalam

bahan makanan apakah mencukupi kebutuhan gizinya.

b.      Dalam memilih bahan makanan juga harus memperhatikan kemampuan belanja dan

keadaan ekonomi, pilihlah bahan makanan yang lebih dibutuhkan.

c.       Kualitas bahan makanan seperti beras, umbi-umbian, tepung-tepungan, daging,

ayam,ikan,telur, tempe,tahu, sayuran, buah-buahan, dan susu harus masih dalam keadaan

baik, tidak rusak, dan tidak busuk.

Pemilihan bahan makanan dimaksudkan untuk mendapatkan bahan makanan yang

aman dikonsumsi dan memenuhi syarat gizi. Cara memilih bahan makanan yang baik,

sebagai berikut :

1). Bahan pokok sumber zat tenaga (karbohidrat)

a). Beras, pilihlah beras yang berbau segar dan wangi, warna dan bentuknya seragam,

tidak banyak pasir, tidak pecah-pecah, kering, tidak kusam, tidak berulat, dan tidak

berkutu.

b). Singkong, ubi, kentang dan talas, pilihlah yang bersih, segar, tidak busuk, berwarna

baik dan bentuk yang utuh.

c). Tepung-tepungan, pilihlah yang bersih, tidak berkutu dan masih dikemas dengan baik.

2). Bahan makanan sumber zat pembangun (protein)

a). Daging, pilihlah daging yang masih segar, berwarna merah segar, mengkilat, tidak bau

busuk, tidak berlendir dan tidak berwarna kebiruan.

b). Ayam, pilihlah ayam yang masih segar, kulit mulus berwarna putih agak kemerah atau

kekuking-kuningan, tidak berbau busuk dan bentuknya utuh.

Page 11: Makalah Gizi Sehat

c). Ikan, pilihlah ikan yang masih segar, insangnya merah, dagingnya kenyal dan berbau

segar, kulit mengkilat, mata ikan terlihat bening menonjol, bentuk masih lengkap dan

jernih.

d). Telur, pilih telur yang segar, kulit bersih, tidak bersuara jika digoyangkan, jika

dimasak ke air akan tenggelam dan jika dilihat dengan cahaya matahari atau lampu

terlihat terang.

e). Tempe dan tahu, pilihlah tempe dan tahu yang tidak berubah warnanya, masih segar,

dan tidak berjamur.

f). Susu, pilihlah susu yang baunya masih segar, kemasannya utuh, warnanya putih, agak

krem, tidak berbau tegik dan bersih.

3) Bahan makanan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral)

a) Sayuran, pilihlah sayuran yang bersih, masih muda, berwarna segar, tidak layu dan

mudah dipatahkan, warnanya seragam dan tidak berbercak.

b) Buah-buahan, pilih buah-buahan yang segar, padat tidak terlalu masak, kulit terlihat

licin, tidak berkeriput, tidak berlubang, bentuknya utuh dan tidak berulat.

3. Pengolahan bahan makanan

Pengolahan bahan makanan adalah tindakan mengolah bahan pangan atau makanan

dengan menggunakan teknik memasak yang tepat, yang meliputi menggoreng,

mengukus, merebus dan menumis.

1)      Menggoreng

Bahan makanan yang digunakan untuk digoreng biasanya ayam goreng dengan bumbu

crispy, ikan goreng, tahu goreng atau tahu yang dicampur garam, merica, tepung roti dan

dibuat nugget, dan tempe goreng.

2)      Mengukus

Makanan yang dikukus biasanya, ayam nyang ditambah daun kemangi, tomat, dan

bumbu lainnya dan dibuat pepes ayam, pepes ikan, pepes tahu, dan pepes tempe.

3)      Merebus

Teknik merebus adalah teknik yang paling sering digunakan oleh ibu rumah tangga,

karena anak balita paling suka makan dengan makanan yang berkuah, seperti sayuran,

wortel, buncis, kol, ayam atau daging dan ditambah bumbu lain yang dibuat sayur sop.

Page 12: Makalah Gizi Sehat

Selain sayuran buah juga sayuran daun seperti bayam yang ditambah irisan jagung manis

yang dijadikan sayur bayam.

4)      Menumis

Bahan makanan yang ditumis oleh ibu rumah tangga untuk anak usia 1-6 tahun biasanya

sayuran hijau seperti kangkung yang ditumis menggunakan bawang merah, bawang

putih, garam, sedikit gula putih dan sawi biasanya ditumis dengan tahu yang telah

digoreng.

4. Penyajian makanan

Makanan yang diberikan kepada anak usia 1-6 tahun harus memperhatikan jumlah

atau takaran konsumsi makan serta frekuensi makan yang diajarkan dalam sehari, serta

penataan hidangan yang menarik dan penggunaan alat hidang yang tepat untuk anak usia

1-6 tahun. Contoh hidangan yang disajikan dapat dilihat pada table 2.1.

Tabel 2.1Jenis Hidangan, Takaran,

Frekuensi, Alat Hidang, Penataan Beserta GarnishNo Nama

Bahan

Jenis

Hidangan

Takaran

Konsumsi

Frek-

uensi

Alat

Hidang

Hiasan

1 Beras a.       Nasi putih

b.      Nasi tim

c.       Bubur

d.      Nasi goreng

e.       Nasi kuning

f.       Nasi uduk

1 piring 3x sehari1.      Bakul

2.      Piring

3.      Mangkuk

a.       Irisan daun

bawang

b.      Bawang

goreng

c.       Irisan timun

d.      Irisan tomat

e.       Irisan telur

dadar

f.       Irisan timun

g.      Bawang

goreng

2. Lauk

hewani:

Ikan

2-3

potong

sedang

3x seharia.       Piring

b.      Mangkuk

a.Daun

Page 13: Makalah Gizi Sehat

Ayam

Daging

a.       a. Pepes ikan

b.      b. Goreng

ikan

c.       c. Semur

ikan

a.       a. Pepes

ayam

b.      b. Goreng

ayam

c.       c. Opor ayam

a.Ungkep

daging

b.Dendeng

daging

kemangi

b. Sambal

kecap

a.Daun

kemangi

b. Selada

bakar, irisan

timun, irisan

tomat

c. Daun

kemangi

a.Bawang

goreng

b.Kulit tomat

yang dibuat

bunga

3. Lauk

nabati :

Tahu

Tempe

a.Goreng

tahu

b.Nugget

tahu

c.Pepes tahu

d.Orak arik

tahu

1-2

potong

sedang

3x sehari Piring

a.kulit tomat

yag dijadikan

bunga

b. daun seledri

c.daun

kemangi

d.irisan tomat

Page 14: Makalah Gizi Sehat

a.Goreng

tempe

b.Pepes

tempe

c.Bacem

tempe

a.Daun seledri

b.Daun

kemangi

c.Irisan tomat

4 Sayuran

Sayuran

hijau

atau

daun

Sayuran

buah

a.Tumis

kangkung

b.Sayur

bayam

a.Sayur sop

b.Sayur asem

c.Capcay

½

mangkuk

3x sehari a.Piring

b.Mangkuk

a.Irisan tomat

a.Daun seledri

b.Irisan tomat

C.Irisan timun

5 Buah a.Buah segar

b.Buah

potong

c.Sari buah

(jus)

d.Buah lumat

2-3

potong

sedang

2x sehari a.Piring

b.Piring kecil

c.Piring kertas

d.Gelas

Potongan buah

itu sendiri

6 Susu a.Susu ASI

b.Susu

formula

c.Susu sapi

1 gelas a.sesering

mungkin

b.2x

sehari

c.2x

sehari

a.Botol susu

b.Gelas

Page 15: Makalah Gizi Sehat

Tabel 2.2

Bentuk Takaran, Frekuensi Makanan

Berdasarkan Kelompok Umur

Kelompok Umur Bentuk Makanan Frekuensi Makanan

0-6 bulan ASI ekslusif Sesering mungkin

6-9 bulan Makanan lumat 2x sehari, 2 sendok makan

setiap kali makan

9-12 bulan Makanan lembek 3x sehari, ditambah 1-2

kali makanan selingan

1-3 tahun Makanan keluarga

1-1 piring nasi

2-3 potong sedang lauk

hewani

1-2 potong lauk sedang

nabati

½ mangkuk sayur

2-3 potong buah-buahan

1 gelas susu

3x sehari, ditambah 2 kali

makanan selingan

4-6 tahun 1-3 piring nasi

2-3 potong sedang lauk

hewani

2        potong lauk sedang nabati

1-1 mangkuk sayur

2-3 potong buah-buahan

1-2 gelas susu

3x sehari, ditambah 2 kali

makanan selingan

2.5 Masalah gizi yang umumnya terjadi pada anak prasekolah

a.       Anemia defisiensi besi

Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam makanan terutama

pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu sehingga mengendurkan keinginan

untuk menyantap makanan lain. Untuk mengatasi keadaan ini, disamping memerlukan

Page 16: Makalah Gizi Sehat

suplementasi zat besi ( jika dokter menganggap ini perlu ), anak harus pula diberikan dan

dibiasakan menyantap makanan yang mengandung banyak besi. Sementara itu, sebagian

susu diganti dengan air atau air jeruk . Meski tidak mengandung besi , air jeruk kaya akan

vitamin c yang dapat membantu penyerapan besi.

b.      Karies gigi

Lubang gigi sering terjadi pada anak, karena terlalu sering makan cemilan yang

lengket dan banyak mengandung gula. Karies yang terjadi pada gigi sulung memang

tidak berbahaya, namun kejadian ini biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia

remaja, bahkan sampai dewasa. Gigi yang berlubang akan menyerang gigi permanen

sebelum gigi tersebut berhasil menembus gusi.

Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan karies, antara lain, keripik

kentang, permen ( terutama permen karet ), kue yang berisi krim , kue kering, dan

minuman manis. Namun, pada prinsipnya makanan apapun ( termasuk buah-buahan )

dapat menimbulkan karies jika sesudah makan anak tidak dibiasakan segera menggosok

gigi.

Upayakan mencegah karies, tentu sudah jelas , yaitu menggosok gigi dengan pasta

gigi berfluorida ( sebaiknya segera sesudah makan ), disamping tidak mengonsumsi

makanan yang lengket atau bergula. Makanan cemilan yang baik untuk gigi, antara lain,

buah segar , popcorn ( bukan popcorn berkaramel), kacang,keju, yogurt, kraker berselai

kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, permen tidak bergula, sereal tidak manis,

dan asinan. Kismis sebetulnya juga “terlarang”, namun masih boleh dicemil dalam

jumlah sedang ( karena banyak mengandung vitamin dan mineral). Di luar ini, permen

(terutama permen karet kopi),lollipop, sereal berlapis gula, sebaiknya tidak dibiasakan

untuk dicemil.

c.       Penyakit kronis

Penyakit yang tidak menguras cadangan energy sekalipun, jika berlangsung lama

dapat mengganggu pertumbuhan karena menghilangkan nafsu makan anak. Disamping

itu, ada pula jenis penyakit yang menguras cadangan zat gizi, misalnya campak yang

menghabiskan cadangan vitamin A.

d.      Berat badan berlebih

Page 17: Makalah Gizi Sehat

Jika tidak teratasi , berat badan berlebih (apalagi jika telah menjadi obesitas) akan

berlanjut sampai remaja dan dewasa. Sama seperti orang dewasa, kelebihan berat badan

anak terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu

banyak makan, terlalu sedikit olahraga, atau keduanya. Berbeda dengan dewasa,

kelebihan berat anak tidak boleh diturunkan,karena penyusutan berat akan sekaligus

menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju pertambahan berat

selayaknya dihentikan atau diperlambat sampai proporsi berat terhadap tinggi badan

kembali normal. Perlambatan ini dapat dicapai dengan cara mengurangi makan sambil

memperbanyak olahraga.

e.       Pica

Orang yang mengonsumsi sesuatu bukan makanan, semisal perca dan debu, tergolong

ke dalam pica. Perilaku tersebut tidak membahayakan hidup anak sejauh dia tidak

menyantap zat toksik.Pica harus dibedakan dengan”kebiasaan”anak,terutama

batita,memasukkan barang ke dalam mulut. Pada masa batita, anak menggunakan mulut

untuk belajar, misal menggigiti kelereng, dan ini bukan pica.

f.       Televisi

Sesungguhnya bukan televise yang menimbulkan masalah gizi, melainkan dampak

tayangnya, terlebih iklan yang dilakonkan oleh anak. Pemirsa anak yang belum dapat

berpikir kritis mudah terbujuk dan hampir seketika menyukai, misalkan, keripik kentang,

permen atau makanan lain yang “tidak bergizi” yang iklannya dibintangi oleh sebaya

mereka. Iklan makanan anak bergizi jarang sekali ditayangkan. Hal ini sulit sekali di

atasi. Satu-satunya cara yang efektif untuk menghindarkan tayangan”buruk” itu adalah

dengan mematikan tv atau memindahkan ke saluran lain, saluran yang tidak

menayangkan iklan ketika iklan yang tidak diinginkan itu tampil di layar tv. Jika anak

( besar ) sudah dapat diajak berkomunikasi, berikan pengajaran tentang dampak negative

makanan yang diiklankan.

g.      Berat badan kurang

Kekurangan berat yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh merupakan

masalah serius. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan yang buruk. Sama seperti

masalah kelebihan berat, langkah penanganan harus didasarkan pada penyebab serta

Page 18: Makalah Gizi Sehat

kemungkinan pemecahannya. Pertanyaan berikut dapat menyaring penyebab, untuk

kemudian mengupayakan penanganan :

1.      Konsumsi makanan atau minuman apakah yang selalu membuatnya muntah atau diare?

2.      Apakah selalu ada makanan di rumah?

3.      Apakah anak sering tidak makan atau sarapan, dan menggantinya dengan makanan yang

mengandung kalori atau zat gizi yang rendah?

4.      Apakah anak dapat tidur lelap?

5.      Apakah anak banyak menonton iklan makanan di televisi dan menirunya ?

Kesemua ini dapat mengakibatkan anak enggan makan. Pemecahannya, tentu saja

dengan menghilangkan semua penyebab tersebut.

2.6 Peran perawat terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi untuk anak prasekolah.

Perawat mempunyai beberapa peran terkait dengan pemenuhan gizi untuk anak

prasekolah. Perawat dapat berperan sebagai konsultan gizi yang nantinya bertugas untuk

menyebarkan informasi gizi pada anak maupun keluarga. Disamping itu, perawat juga

dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lainnya, khususnya dengan ahli gizi.

Peran menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan. Contohnya, untuk menangani balita

yang menderita marasmus, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana

untuk menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi anak. Ahli gizi memberikan

kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan

sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan

tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang

keperawatannya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Page 19: Makalah Gizi Sehat

Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa

prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada

usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial

mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi

secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg

berat badan. Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring

dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan,

karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan

usia sangat penting untuk mencapai pertumbuhan optimal.

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai

berikut.

1.      Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika

berusia 1-6 tahun.

2.      Seorang perawat profesional harus mampu melaksanakan perannya, khususnya terkait

dalam pemenuhan kebutuhan gizi usia 1-6 tahun.