Makalah Dasar2 Gizi

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, ada hubungan yang erat antara gizi dan biologi sel. Contohnya saja, otak manusia. Otak memiliki jumlah sel sebanyak 14 milyar yang menghubungkan, mengatur serta mengendalikan semua organ tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Pembelahan sel-sel otak membutuhkan zat-zat gizi. Jika dalam pembentukan sel-sel otak yang jumlahnya milyaran tadi, nutrisi yang dibutuhkan tidak cukup, maka pertumbuhan otak akan terganggu. Oleh karena itu, makalah ini akan menguraikan hubungan antara gizi dan biologi sel. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimanakah stuktur dan komposisi sel? b. Apa saja jenis-jenis zat gizi? c. Bagaimanakah peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel? 1.3 Tujuan Penulisan a. Mengetahui stuktur dan komposisi sel b. Mengetahui jenis-jenis zat gizi 1

description

makalah dasar gizi

Transcript of Makalah Dasar2 Gizi

Page 1: Makalah Dasar2 Gizi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya, ada hubungan yang erat antara gizi dan biologi sel.

Contohnya saja, otak manusia. Otak memiliki jumlah sel sebanyak 14

milyar yang menghubungkan, mengatur serta mengendalikan semua organ

tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Pembelahan sel-sel

otak membutuhkan zat-zat gizi. Jika dalam pembentukan sel-sel otak yang

jumlahnya milyaran tadi, nutrisi yang dibutuhkan tidak cukup, maka

pertumbuhan otak akan terganggu. Oleh karena itu, makalah ini akan

menguraikan hubungan antara gizi dan biologi sel.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah stuktur dan komposisi sel?

b. Apa saja jenis-jenis zat gizi?

c. Bagaimanakah peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui stuktur dan komposisi sel

b. Mengetahui jenis-jenis zat gizi

c. Mengetahui peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel

1

Page 2: Makalah Dasar2 Gizi

BAB II

ISI

2.1 Struktur dan Komposisi Sel

Sel adalah struktur fungsional terkecil yang menyusun sebuah organisme.

Struktur sel itu sendiri dapat diamati dibawah mikroskop cahaya. Sel bukan hanya

merupakan suatu kantong cairan, enzim dan zat kimia namun terdiri dari

komponen sebagai berikut :

2.1.1 Selaput Plasma

Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel

merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali

pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).

Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Dimana tebalnya kira-kira 8 nm.

Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai

untuk menulis.

Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran,

meskipun karbohidrat juga merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein

dinamakan lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan

molekul-molekul tersebut dalam membran adalah model mosaik fluida.

1. Lipid

Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran

terbuat dari lipid, berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam

lipid memasuki sel jauh lebih cepat dari pada zat yang tidak larut dalam

lipid. 20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah

dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan protein, yang

2

Page 3: Makalah Dasar2 Gizi

sekaligus membenarkan postulat dari Overton. Fosfolipid merupakan lipid

yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran.

Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh

struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik,

yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menyukai air)

maupun daerah hidrofobik (takut dengan air).

2. Protein

2.1 Protein Integral

Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan

di sitoplasma. Protein intregral juga berfungsi untuk memasukkan

zat-zat yang ukurannya lebih besar.

2.2 Protein Transmembran

Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2

lapisan lipid atau transmembran. Bersifat amfipatik, mempunyai

sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan

untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan

glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE,

gula dimodifikasi di badan golgi

Berdasarkan struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable

atau selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel

dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Fungsi membran plasma itu

sendiri yaitu:

a. Mengasingkan kandungan sel daripada persekitaran luar.

b. Mengawal pergerakan bahan ke dalam dan keluar sel. Ia telap kepada

air dan lipid tetapi tidak telap kepada bahan-bahan tidak berpola.

Molekul-molekul kecil dan bahan larut lipid dapat melalui lapisan

lipid dengan mudah.

3

Page 4: Makalah Dasar2 Gizi

c. Melindungi organel-organel di dalam sel.

2.1.2 Sitoplasma dan Organel Sel

a. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel

eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada

sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta

sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.

Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan

menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan

dari luar sel ke organel atau inti sel.

b. Organel Sel

Organel adalah organ-organ kecil yang terdapat dalam sitoplasma.

Ukurannya sub mikroskopis dan terlihat jelas hanya dengan mikroskop

elektron.Terdapat beberapa organel sel yang berperan penting di dalam

tubuh. Secara umum organel sel berfungsi untuk menyalurkan dan

mendistribusikan zat-zat gizi ke seluruh bagian tubuh. Organel-organel itu

di antaranya adalah :

1. Mitokondria

Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup,

selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis

pirimidin, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil

energi berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme. Mitokondria

mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan

4

Page 5: Makalah Dasar2 Gizi

membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-

lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat

'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan.

Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati,

dan otot.

Fungsi Mitokondria

Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang

menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan

berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬

menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar

tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa

yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua

molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi

oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan

kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria.

2. Ribosom

Ribosom adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai

tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri

atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut

Ribonukleoprotein atau RNP). Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam

sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran

inti sel. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua

asam amino. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau

terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.

5

Page 6: Makalah Dasar2 Gizi

Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam

amino.

Fungsi Ribosom

a. Ribosom yang terdapat bebas dalam plasma, berfungsi untuk

sintesa protein yang dipergunakan oleh sel itu sendiri.

b. Ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma, berfungsi

untuk sintesa protein yang disekresikan keluar sel.

3. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi

enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler

pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh

Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,

organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease,

nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.

Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.

Fungsi Lisosom

a. Endositosis

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam

sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini

akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut

6

Page 7: Makalah Dasar2 Gizi

endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang

digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke

endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama

kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.

Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi

pematangan dan membentuk lisosom.

b. Autofagi

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi

bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-

mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel

dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan

enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom

(atau endosom lanjut).

c. Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar

dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,

membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan

membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim

hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom

lanjut).

4. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem

membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma

yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-

ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm

7

Page 8: Makalah Dasar2 Gizi

(nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan

selimut nukleus atau nuclear envelope. fungsi RE adalah mendukung

sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan

sitoplasma dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu

sendiri.

Fungsi Retikulum Endoplasma

a. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka

calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol

b. Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke

kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar)

c. Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar dan RE

halus)

d. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-

sel hati.

e. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel

yang lain (RE kasar dan RE halus).

5. Badan Golgi

Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel,

strukturnya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.

Fungsi Badan Golgi

a. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada

sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan

lain.

8

Page 9: Makalah Dasar2 Gizi

b. Tempat untuk memodifikasi protein

c. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

d. Untuk membentuk lisosom

2.1.3 Inti Sel

Inti dianggap salah satu struktur yang paling penting dari sel eukariotik

karena inti adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang

terjadi didalam sel. Inti dari banyak sel mengandung satu atau lebih nukleolus.

Nukleolus adalah struktur protein sederhana yang mengandung asam ribonukleat

dalam jumlah besar yang akan membesar bila sel secara aktif mensintesis protein.

2.2 Jenis-Jenis Zat Gizi

Zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada

gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu

menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur

proses kehidupan. Adapun jenis-jenis zat gizi adalah:

2.2.1 Karbohidrat

Fungsi :

Sumber energi, 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori

Pembentuk cadangan sumber energi

Memberikan rasa kenyang karena memiliki volume yang besar dan

mengandung selulosa

Pemberi rasa manis

Pengatur metabolisme lemak

9

Page 10: Makalah Dasar2 Gizi

Membantu pengeluaran feses

Klasifikasi :

Karbohidrat Sederhana

Monosakarida : gula paling sederhana seperti glukosa, sukrosa,

laktosa

Disakarida : gabungan dari dua jenis monosakarida seperti

galaktosa, fruktosa, maltosa

Oligosakarida : polimer monosakarida yang berupa homo atau

hetero, mempunyai rantai antara 2 sampai 10.

Karbohidrat kompleks

Polisakarida : pati, selulosa dan glikogen.

Sumber : beras, jagung, gandum, umbi-umbian, gula, bahan olahan (mie, roti).

2.2.2 Protein

Fungsi :

Membentuk jaringan baru dalam masa pertumbuhan dan perkembangan

tubuh.

Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang

aus, rusak, atau mati.

Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim

pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan.

Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu

intraseluler, ekstraseluler/interseluler dan intravaskuler.

Mempertahankan kenetralan (asambasa) tubuh.

10

Page 11: Makalah Dasar2 Gizi

Klasifikasi :

a. Menurut komposisi protein ada dua yaitu:

Protein    sederhana/     simple     protein     adalah     protein     yang    

hanya membedakan  asam  sebagai  hasil  hidrolisisnya  seperti  kuning

telur, albumin, gluten prolamin dan histen.

Protein terikat / conyungated protein adalah protein yang terdiri atas

protein   sederhana   dan   senyawa   lain   yang   bukan   protein   seperti

glikoprotein lipoprotein, phosphoprotein dan kromoprotein yang terikat

dengan zat pewarna (hemoglobin, rodopsin pada mata).

b. Menurut sumber protein ada dua yaitu:

Protein dari bahan makanan hewani (retinol)

Protein dari makanan nabati (karoten)

c. Menurut fungsi biologi

Protein enzim (semua enzim)

Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)

Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur,

kasein/susu, feritin/jaringan hewan)

Protein kontraktil (aktin dan tubulin)

Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)

Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)

Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)

d. Menurut bentuk dan sifat fisik

Protein globular

Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat)

membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin.

11

Page 12: Makalah Dasar2 Gizi

Protein ini larut dalam air, asam, basa, dan etanol.

Protein serabut (fibrous protein)

Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun

memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya

fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini

tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.

Sumber : daging, ikan, susu, telur, kacang-kacangan, dan hasil laut lainnya.

2.2.3 Lemak

Fungsi :

Penghasil energi - 1 gram lemak mengandung 9 kalori (2,5 x energi pada

karbohidrat dan protein).

Pembangun/pembentuk struktur tubuh - Lemak biasanya disimpan dalam

jaringan adiposa (di bawah kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh

dalam rongga perut 45% dan 5% dalam otot), yang berfungsi sebagai

pelindung organ tubuh dan mengatur suhu tubuh

Protein sparer - Misalnya energi cukup tersedia dari lemak dan

karbohidrat, maka fungsi protein bisa dihemat.

Penghasil asam lemak esensial  -Asam lemak yang berperan penting bagi

tubuh adalah linoleat, linolenat dan arakhidonat. Carrier (pembawa)

vitamin larut lemak

Pelarut vitamin

Klasifikasi :

a. Menurut sumbernya:

12

Page 13: Makalah Dasar2 Gizi

1. lemak hewani; berasal dari hewan

2. lemak nabati; berasal dari tumbuhan

b. Menurut konsistensinya:

1. lemak padat: lemak atau gajih

2. lemak cair; minyak

c. Menurut wujudnya:

1. lemak tak terlihat (invisible fat)

2. lemak terlihat (visible fat)

Sumber :

nabati ( biji-bijian, zaitun, kelapa, coklat, kacang-kacangan, dll) dan hewani

(mentega, susu, keju, kuning telur)

2.2.4 Vitamin

Fungsi :

Sebagai koenzim dan kofaktor

Berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi

Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh

Klasifikasi :

a. Vitamin larut dalam air

Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin B

13

Page 14: Makalah Dasar2 Gizi

Vitamin B1 (Thiamine)

Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B3 (Niacin, Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida)

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Vitamin B6 (Pyridoxine, piridoksal, piridoksamin)

Vitamin B8 (Biotin)

Vitamin B9 (Asam Folat, Folasin, asam pteroilglutamat)

Vitamin B12 (Kobalamin)

b. Vitamin tidak larut dalam air (A, D, E, K)

Sumber :

Vitamin A : susu, ikan, sayur-sayuran segar dan buah-buahan yang berwarna

merah, hijau, kuning.

Vitamin B : susu, gandum, ikan, sayur-sayuran hijau

Vitamin C : sayur dan buah-buahan terutama buah yang asam seperti jeruk,

nanas, tomat, papaya, semangka, brokoli, strawberi, dll.

Vitamin D : ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju

Vitamin E : ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan

Vitamin K : susu, kuning telur, dan sayuran segar 

2.2.5 Mineral

Fungsi :

Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk

pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P untuk penyusunan protein

jaringan.

14

Page 15: Makalah Dasar2 Gizi

Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang

mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa

asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.

Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.

Klasifikasi :

Mineral Makro Mineral Mikro

Kalsium (Ca)

Fosfor (P)

Magnesium (Mg)

Sulfur (S)

Kalium (K)

Klorida (Cl)

Natrium (Na)

Besi (Fe)

Seng (Zn)

Iodium (I)

Selenium (Se)

Mangan (Mn)

Fluor (F)

dll

Sumber :

a. Mineral Makro :

Kalsium : Ikan, udang,susu, kuning telur, sayuran daun hijau seperti

sawi, bayam, brokoli,daun pepaya,daun singkong, daun labu, biji-

bijian(kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya

(kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu).

Fosfor : Daging, ikan, telur, Susu, keju, unggas, kacang-kacangan.

Magnesium : Sayuran hijau, tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan dari laut dan susu.

Sulfur : Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumber

utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino metionin dan sistein,

baik hewani maupun protein nabati.

15

Page 16: Makalah Dasar2 Gizi

Kalium : Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan

dan sayuran (makanan mentah/segar).

Klorida : Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

Natrium : Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang

diawetkan, daging, ikan,unggas, susu dan telur.

b. Mineral Mikro :

Besi : Daging sapi, daging ayam, kuning telur, udang, serealia

tumbuk, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau tua

Seng : Kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dedak

gandum

Iodium : Makanan laut dan ganggang laut (kerang, udang, rumput

laut dan aneka ragam ikan)

Mangan : Teh kering, kopi instan, tepung coklat, sambal pecel,

gandum, buah-buhahan yang dikeringkan, beras giling

Tembaga : Hati, kerang, serelia, uanggas, tiram, coklat, kacang-

kacangan, tanaman polong yang dikeringkan dan gandum

Molibden : Serelia utuh, kacang-kacangan, susu, hati

Kobalt : Daging, hati, susu, dan hasil olah susu

Fluor : Teh, kopi, makanan hasil laut, kacang kedele

Kromium : gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu, dan

kacang hijau

Selenium : keju, biji-bijian, peanut butter, daging, hati, bawang,

sayuran, dan ragi

2.2.6 Air

Fungsi :

Sebagai alat transportasi

mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida

(CO ) dan juga senyawa nitrat.

16

Page 17: Makalah Dasar2 Gizi

pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas

dalam cairan sendi, tubuh

katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh

membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut

Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di

dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga

agar suhu tubuh tetapo berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

Pelarut universal :

Senyawa bergerak lbh cepat dan mudah

Berperan dalam reaksi kimia contoh :  Glucose larut dalam

darah dan masuk ke sel

Pengaturan suhu tubuh

Mampu menyerap panas dalam jumlah besar

Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas,

contoh : Otot-otot selama excercise

Pelicin : Mengurangi gesekkan

Reaksi-reaksi kimia : Pemecahan karbohidrat & pembentukan protein

Pelindung : Cairan Cerebro-spinal, cairan amnion

Klasifikasi : -

Sumber : -

2.3 Peran Zat Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Sel

Sebagai sumber energi. Zat gizi yang memberikan energi adalah

karbohidrat, protein, dan lemak melalui proses oksidasi.

Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Jaringan terbuat

dari protein, mineral, dan air. Sehingga diperlukan zat gizi tersebut untuk

17

Page 18: Makalah Dasar2 Gizi

membentuk sel-sel baru dan memeliharanya serta mengganti sel-sel yang

rusak.

Mengatur proses tubuh. Terdiri dari protei, mineral, vitamin, dan air.

a. Protein digunakan untuk : keseimbangan air dalam sel, antibodi

(penangkal organisme yang infektif dan bahan makanan asing yang

masuk kedalam tubuh)

b. Mineral dan vitamin digunakan untuk : pengatur proses oksidasi

sel, fungsi normal sel saraf dan otot, serta proses lainnya seperti

pertumbuhan dan penuaan.

c. Air digunakan untuk : melarutkan bahan-bahan dalam tubuh seperti

darah, cairan pencernaan dan jaringan, mengatur suhu tubuh,

mengatur peredaran darah, mengatur pembuangan zat sisa.

18

Page 19: Makalah Dasar2 Gizi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Struktur dan komposisi sel :

1. Selaput plasma (membran plasma)

2. Sitoplasma dan organel sel, seperti ribosom, lisosom, mitokondria,

retikulum endoplasma, dan badan golgi.

3. Inti Sel

Jenis-jenis zat gizi : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan

air.

Peran zat gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel : sumber

energi; pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan jaringan;

mengatur proses tubuh.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah dasar ilmu gizi ini, pembaca khususnya

penulis sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Andalas paham tentang peranan zat gizi terhadap pertumbuhan dan

perkembangan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

19

Page 20: Makalah Dasar2 Gizi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wirjatmadi, Bambang. 2012. Pengantar Gizi Mayarakat. Jakarta: Prenada Media Group.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi : JILID II. Jakarta : Dian Rakyat.

Iman.2009. “Mineral untuk Nutrisi Tubuh” dalam http://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/mineral-untuk-nutrisi-tubuh.html diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.05 WIB.

Anonim. “Vitamin” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.15 WIB.

Anonim. “Lemak, Fungsi dan Sumber” dalam http://suaraterbaru.com/lemak-fungsi-dan-sumber diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.20 WIB.

Anonim. “Membran Plasma” dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_plasma diakses pada tanggal 2 september

2012 pukul 15.00 WIB.

Anonim. “Struktur dan Fungsi Organel Sel” dalam

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/struktur-dan-fungsi-

sel/struktur-dan-fungsi-organel-sel/ diakses pada tanggal 2 september 2012 pukul

15.10 WIB.

20