makalah gizi

download makalah gizi

of 22

Transcript of makalah gizi

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSeperti yang kita ketahui bahwa zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan.Zat gizi yang dikenal ada 5,yaitu karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan mineral.Bahan makanan pun terbagi yaitu bahan makanan pokok kitakan bahan makan pokok karena jumlah terbesar yang dikonsumsi diantara bahan makanan lain.bahan makanan lauk-pauk digunakan sebagai sumber utama protein dan bahan makanan sayur dan buah termasuk dalam bahan nabati.Sayur dan buah dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral.Beberapa sayur dan buah menghasilkan energi dalam jumlah cukup.Meskipun bahan makanan seperti sayur dan buahan dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi tetap tubuh kita membutuhkannya dalam membantu metabolism tubuh. Vitamin merupakan bahan makanan yang dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.Namun,vitamin dapat membantu metabolism dalam tubuh dan fungsi normal tubuh.Masing-masing jenis vitamin mempunyai peranan tersendiriyang tidak dapat digantikanoleh zat gizi lain.Meskipun dikonsumsi dalam satuan milligram atau mikrogram itu sangat penting.Misalnya saja jika kita mempunyai gangguan terhadap penglihatan dianjurkan agar kita mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.Dikarenakan vitamin A dapat mengurangi masalah gangguan penglihatan.

B. RUMUSAN MASALAHDari uraian latar belakang diatas dapat kita simpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

Apa itu defenisi dari vitamin serta sejarah vitamin? Apa saja jenis-jenis vitamin serta pengelompokan vitamain? Dari mana saja sumber vitamin? Apa fungsi vitamin terhadap tubuh? Apa dampak dari jika kekurangan dan kelebihan vitamin?

Page 1

A. TUJUAN MASALAHTujuan masalah adalah sebagai berikut:

Mengetahui defenisi vitamin dan sejarah tetang vitamin. Mengetahui klasifikasi vitamin Mengetahui sumber-sumber vitamin Mengetahui fungsi vitamin bagi tubuh Mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan dalam mengkonsumsi vitamin

BAB II PEMBAHASANPage 2

A. SEJARAH DAN DEFENISI VITAMINIstilah vitamin pertama kali digunakan Cashimir Funk (Polandia) tahun 1912.Penemuan zat dalam dedak beras dapat menyembuhkan beri-beri.Zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup vita dan mengandung unsur N(amine),sehingga diberi istilah vitamin.Pemberian nama vitamin dilakukan menurut abjad,yaitu A,B,C,D,E dan K.Vitamin merupakan zat organik yang umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh.Vitamin berperan sebagai katalisator orgnik,mengatur proses metabolisme dan fungsi normal tubuh. Sedangkan vitamin itu sendiri adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.Sampai saat ini terdapat kurang lebih 13 macam vitamin yang dibutuhkn tubuh agar hidup sehat. Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan atau manusia karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.

B. KLASIFIKASI VITAMINSecara umum berdasar sifat kelarutannya vitamin dikelompokkan menjadi 2,yaitu vitamin larut dalam lemak atau minyak dan vitamin larut dalam air.Vitamin larut dalam lemak terdiri dari vitamin A,D,E dan K dan vitamin larut dalam air terdiri dari C dan B. Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pakreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dai lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin.Berdasarkan namanya vitamin-vitamin yang larut dalam lemak mempunyai ciri,susunan kimia serta sumbernyaPage 3

1.Vitamin A

Vitamin A pertama kali ditemukan sebagai vitamin larut lemak dan digunakan sebagai nama generik untuk retinol dan semua provitamin.Tahun 1932 susunan kimia vitamin A ditemukan dan dapat isolasi dari minyak hati halibut.Vitamin A banyak digunakan sebagai fortifikasi dan suplemen. Absorbsi vitamin larut lemak yang normal ditentukan oleh absorbsi normal dari lemak. Gangguan absorbsi lemak yang disebabkan oleh gangguan sistim empedu akan menyababkan gangguan absorbsi vitaminvitamin yang larut lemak. Setelah diabsorbsi, vitamin ini dibawa ke hepar dalam bentuk kilomikron dan disimpan di hepar atau dalam jaringan lemak. Di dalam darah, vitamin larut lemak diangkut oleh lipoprotein atau protein pengikat spesifik (Spesific Binding Protein), dan karena tidal larut dalam air, maka ekskresinya lewat empedu, yang dikeluarkan bersama-sama feses. Provitamin A, Vitamin A dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk prekusor (provitamin). Provitamin A terdiri dari , , dan - karoten. karoten merupakan pigmen kuning dan salah satu jenis antioksidan yang memegang peran penting dalam mengurangi reaksi berantai radikal bebas dalam jaringan. Struktur kimia karoten ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur kimia karoten

Struktur Kimia Vitamin A Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid (Gambar 2.2)

Page 4

Gambar 2.2. Tiga biomolekul aktif vitamin A

Sifat-sifat Vitamin A Tumbuh-tumbuhan tidak mensintesis vitamin A, akan tetapi manusia dan hewan mempunyai enzim di dalam mukosa usus yang sanggup merubah karotenoid provitamin A menjadi vitamin A. Dikenal bentukbentuk vitamin A, yaitu bentuk alkohol, dikenal sebagai retinol, bentuk aldehid disebut retinal, dan berbentuk asam, yaitu asam retinoat.Retinol dan retinal mudah dirusak oleh oksidasi terutama dalam keadaan panas dan lembab dan bila berhubungan dengan mineral mikro atau dengan lemak/minyak yang tengik. Retinol tidak akan berubah dalam gelap, sehingga bisa disimpan dalam bentuk ampul, di tempat gelap, pada suhu di bawah nol. Retinol juga sukar berubah, jika disimpan dalam tempat tertutup rapat, apalagi disediakan antioksidan yang cocok. Vitamin dalam bentuk ester asetat atau palmitat bersifat lebih stabil dibanding bentuk alkohol maupun aldehid. Secara kimia, penambahan vitamin E dan antioksidan alami dari tanaman bisa melindungi vitamin A dalam bahan makanan. Leguminosa tertentu, terutama kacang kedele dan alfafa, mengandung enzim lipoksigenase yang bisa merusak karoten, xantofil, bahkan vitamin A, melalui tahapan-tahapan oksidasi dengan asam lemak tidak jenuh. Melalui pemanasan yang sempurna pada kacang kedele dan pengeringan pada alfafa akan merusak enzim tersebut.Di dalamPage 5

praktek, terutama dalam penyimpanan, vitamin A bersifat tidak stabil. Guna menciptakan kestabilannya, maka dapat diambil langkahlangkah, yaitu secara kimia, dengan penambahan antioksidan dan secara mekanis dengan melapisi tetesan-tetesan vitamin A dengan lemak stabil, gelatin atau lilin, sehingga merupakan butiran-butiran kecil. Melalui teknik tersebut, maka sebagian besar vitamin A bisa dilindungi dari kontak langsung dengan oksigen. Sumber Vitamin A Vitamin A banyak terkandung dalam minyak ikan. Vitamin A1 (retinal), terutama banyak terkandung dalam hati ikan laut. Vitamin A2 (retinol) atau 3-dehidro retinol, terutama terkandung dalam hati ikan tawar. Vitamin A yang berasal dari minyak ikan, sebagian besar ada dalam bentuk ester.Vitamin A juga terkandung dalam bahan pangan, seperti mentega (lemak susu), kuning telur, keju, hati, hijauan dan wortel. Warna hijau tumbuh-tumbuhan merupakan petunjuk yang baik tingginya kadar karoten. Buah-buahan berwarna merah dan kuning, seperti cabe merah, wortel, pisang, pepaya, banyak mengandung provitamin A, -karoten. Untuk makanan, biasanya vitamin A terdapat dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya). Metabolisme Vitamin A Vitamin A dan -karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain , adalah , -karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam empedu (pembentukan micelle). Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif, kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu transthyretin untukPage 6

diangkut ke sel-sel jaringan. Vitamin A yang tidak digunakan oleh selsel tubuh diikat oleh protein pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke hati dan bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam retinoat.Karoten diserap oleh usus seperti halnya vitamin A, sebagian dikonversi menjadi retinol dan metabolismenya seperti di atas. Sebagian kecil karoten disimpan dalam jaringan adiposa dan yang tidak digunakan oleh tubuh diekskresikan bersama asam empedu melalui feses.Pada diet nabati, di lumen usus, oleh enzim - karoten 15,15-deoksigenase, - karoten tersebut dipecah menjadi retinal (retinaldehid), yang kemudian direduksi menjadi retinol oleh enzim retinaldehid reduktase. Pada diet hewani, retinol ester dihidrolisis oleh esterase dari pankreas, selanjutnya diabsorbsi dalam bentuk retinol, sehingga diperlukan garam empedu. Proses di atas sangat terkontrol, sehingga tidak dimungkinkan produksi vitamin A dari karoten secara berlebihan. Tidak seluruh karoten dapat dikonversi menjadi vitamin A, sebagian diserap utuh dan masuk ke dalam sirkulasi, hal ini akan digunakan tubuh sebagai antioksidan. Beberapa hal yang menyebabkan karoten gagal dikonversi menjadi vitamin A, antara lain (1) penyerapan tidak sempurna ; (2) konversi tidak 100%, salah satu sebab adalah diantara karoten lolos ke saluran limfe, dan (3) pemecahan yang kurang efisien.

2.Vitamin D Tubuh seseorang yang cukup mendapat sinar matahri tidak memerlukan sinar matahari.Mac Collun pada tahun 1922 menemukan bahwa minyak ikan selain mengandung vitamin A juga mengandung vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol (D2) dan kolekalsiferol (D3). Ergokalsiferol biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan kholekalsiferol terdapat pada hewan. Kedua jenis vitamin D tersebut memiliki struktur kimia berbeda, namun fungsinya identik. Sebenarnya, terdapat lebih kurang 10 derivat sterol yang memiliki aktivitas vitamin D, namun ergosterol dan 7-

Page 7

dehidrokolesterol, merupakan provitamin D utama yang menghasilkan secara berturut-turut D2 dan D3. Pada tuimbuhan, iradiasi ergosterol menyebabkan terbentuknya ergokalsiferol (vitamin D2). Pada hewan, iradiasi 7-dehidrokolesterol menghasilkan kholekalsiferol (vitamin D3). Struktur Kimia Vitamin D Vitamin D termasuk dalam grup sterol. Nama vitamin D adalah nama umum dari semua steroid yang secara kualitatif memperlihatkan aktivitas kholekalsiferol. Gambar 1., menampilkan struktur kimia vitamin D2 dan vitamin D3.

ergokalsiferol

kholekalsiferol

Gambar.1. Struktur kimia ergokalsiferol dan kholekalsiferol

Sifat-sifat Vitamin D Kholekalsiferol tidak larut dalam air, larut dalam larutan organik dan minyak tumbuh-tumbuhan. Cairan aseton akan menyebabkan Kholekalsiferol berbentuk kristal halus putih. Kholekalsiferol dirusak oleh sinar ultraviolet yang berlebihan dan oleh peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh yang tengik. Bahan pangan campuranPage 8

yang cukup kandungan vitamin E dan antioksidan bisa melindungi rusaknua vitamin D. Sumber Vitamin D Vitamin D terkandung dalam minyak hati dari berbagai ikan, susu, mentega, kuning telur, dan tumbuh-tumbuhan yang telah disinari. Metabolisme Vitamin D Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau menghambat penyerapan. Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin. Melalui saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau 25-hidroksikolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-D3hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasi menuju ginjal.Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon parathormon yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini terjadi di mitokondria tubulus proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1- 25-dihidroksi vitamin D3, dengan bantuan enzim 1-hidroksilase. Senyawa 1-25-dihidroksi vitamin D3 inilah yang merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan dalam meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-dihidroksi vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam peningkatanPage 9

absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor serum untuk meningkatkan mineralisasi tulang.

3.Vitamin E Tahun 1922 ditemukan zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran dan sterilitas apad tikus.Zat tersebut akhirnya dikenal sebagai vitamin E.Tokoferol berasal dari kata tokos berarti kelainan dan pherein berarti menyebabkan. Terdapat enam jenis tokoferol, (alfa), (beta), (gama), (delta), (eta), (zeta), yang memiliki aktivitas bervariasi, sehingga nilai vitamin E dari suatu bahan pangan didasarkan pada jumlah dari aktivitas-aktivitas tersebut. Tokoferol yang terbesar aktivitasnya adalah tokoferol alfa. Struktur Vitamin E Strktur kima tokoferol alfa diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur kimia tokoferol Sifat-sifat vitamin E Stabilitas kimia vitamin E mudah berubah akibat pengaruh berbagai zat alami. Minyak tak jenuh, seperti minyak hati ikan cod, minyak jagung, minyak kacang kedele, minyak biji bunga matahari, semuanya mempertinggi kebutuhan vitamin E. Hal ini terjadi jika minyak-minyak tersebut mengalami ketengikan oksidatif dalam makanan. Bila minyakminyak tersebut tengik sebelum makanan dimakan, maka berarti telah terjadi kerusakan vitamin E dalam minyak dan dalam makanan yang mengandung minyak tersebut. Garam-garam besi, seperti feriklorida, kalium ferrisianida bersifat mengoksidasi tokoferol. Nitrogen klorida dan klor dioksida pada konsentrasi yang biasa digunakan untukPage 10

memutihkan tepung akan merusak sebagian besar tokoferol yang terdapat dalam tepung. Pembuatan tepung menjadi roti akan merusak 47% tokoferol yang terdapat dalam tepung. Sumber Vitamin E Sumber-sumber yang kaya akan vitamin E antara lain minyak tumbuhtumbuhan, biji-bijian dan telur. Kolustrum manusia dan sapi mengandung vitamin E sepuluh kali lebih tinggi daripada susunya. Minyak kapas, minyak jagung, dan minyak lembaga gandum mengandung vitamin E sekitar 0,01 0,05 persen. Vitamin E dapat pula dibuat secara sintetis. Metabolisme Vitamin E Vitamin E lebih mudah diserap usus, apabila terdapat lemak dan dalam kondisi tubuh yang mempermudah penyerapan lemak. Tokoferol dari makanan diserap oleh usus digabungkan dengan kilomikron dan ditransportasikan ke hati melalui sistim limfatik dan saluran darah. Di hati, tokoferol disebarkan ke sel-sel jaringan tubuh melalui saluran darah. Di dalam plasma darah, tokoferol bergabung dengan lipoprotein, terutama VLDL ( Very Low Density Lipoprotein).Kira-kira 40 60% tokoferol dari makanan yang dikonsumsi dapat diserap oleh usus. Peningkatan jumlah yang dikonsumsi akan menurunkan persentase yang diserap. Vitamin E disimpan terutama dalam jaringan adiposa, otot dan hati. Pada orang yang sehat, jumlah vitamin C cadangan cukup digunakan dalam beberapa bulan. Secara normal, kadar vitamin E dalam plasma darah adalah antara 0,5 1,2 mg/ml.Asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA/ Poly Unsaturated Fatty Acid), dapat menurunkan penyerapan dan penggunaan vitamin E. Hal ini berkaitan kemungkinan dengan kecenderungan vitamin E bersifat mudah teroksidasi. Oleh karena itu kebutuhan vitamin E akan bertambah seiring dengan semakin bertambahnya konsumsi PUFA. Dengan demikian, peningkatan konsumsi PUFA yang tidak diikuti dengan prningkatan asupan vitamin E akan menimbulkan penurunan secara gradual -tokoferol dalam plasma.Di dalam hati, -tokoferol diikat oleh -TPP (-tokoferol transfer protein). Setelah menjalankanPage 11

fungsinya sebagai antioksidan, tokoferol dapat teroksidasi menjadi tokoferil (tokoferol bentuk radikal) bentuk radikal ini dapat direduksi kembali menjadi tokoferol oleh kerja sinergi dari antioksidan yang lain, misalnya vitamin C dan glutation.Kelebihan vitamin E dalam tubuh akan disimpan dalam beberapa organ, antara lain hati, jaringan adiposa, otak dan lipoprotein. Vitamin E diekskresikan dari tubuh bersama dengan empedu melalui feses, sebagian lagi melalui urin setelah diubah lebih dahulu menjadi asam tokoferonat dan tokoferonalakton yang dapat berkonjugasi dengan glukoronat.

4.Vitamin K Pada tahun 1939 ahli kimia SwisS Karrer berhasil mengisolasi vitamin manekinon (K2)disintesis oleh bakteri dalam usus cerna,sedangkan menadion merupakan bentuk sintetik dari vitamin. Berdasarkan alasan tersebut maka vitamin K disebut juga vitamin koagulasi, karena vitamin ini bertperan dalam menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Defisiensi vitamin K menyebabkan waktu pembekuan darah menjadi lebih panjang, sehingga penderita defisiensi vitamin K bisa mati hanya karena perdarahan ringan. Proses pembekuan darah terdiri dari dua tahap, yaitu (1) protrombin, dengan adanya tromboplastin, kalsium dan faktor-faktor lain diubah menjadi trombin dan (2) fibrinogen diubah menjadi gumpalan fibrin. Struktur kimia dan Klasifikasi Vitamin K

Page 12

Struktur kimia vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda (Gambar1.), pertama adalah vitamin K1 atau filoquinon, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan daun hijau. Kedua, adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinon, yang dihasilan oleh jaringan hewan dan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadion, yang merupakan vitamin sintetik, bersifat larut dalam air, digunakan untuk penderita yang mengalami gangguan penyerapan vitamin K dari makanan.

Vitamin k1

Vitamin k2

Vitamin k3

Gambar 1. Struktur kimia vitamin K dalam tiga bentuk

Sifat-sifat Kimia vitamin K Vitamin K yang terdapat di alam larut dalam lemak, namun beberapa preparat sintis larut dalam air. 2-Metil-1,4-nafrakuinon, yang disebutPage 13

juga menadion, adalakah suatu produk sintetis vitamin K, yang bersifat lebih aktif dibanding vitamin K1. Sumber Vitamin K Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain jumlahnya terbilang kecil, sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri yang mampu mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati. Namun begitu, tubuh masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam makanan, seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedele, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini. Metabolisme Vitamin K Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K. Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus. Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K bergabung dengan VLDL dalam plasma darah.Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi komponen larut air dan produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar 20% dari vitamin K diewkskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi vitamin K bisa mencapai 70 -80 %.Page 14

A.

MANFAAT / FUNGSI VITAMIN1. Vitamin A Vitamin A essensial untuk pertumbuhan, karena merupakan senyawa penting yang menciptakan tubuh tahan terhadap infeksi dan memelihara jaringan epithel berfungsi normal. Jaringan epithel yang dimaksud adalah terutama pada mata, alat pernapasan, alat pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan sistem pembuangan urine.Hubungan antara vitamin A dengan fungsi mata yang normal, perlu mendapat perhatian khusus. Vitamin A berperan dalam sintesis stereoisomer dari retinal yang disebut retinen, yang berkombinasi dengan protein membentuk grup prostetik yang disebut visual purple, yang lebih dikenal dengan istilah rodopsin. Jadi vitamin A diperlukan untuk mensintesis rodopsin, yang selalu pecah atau dirusak oleh proses fotokimiawi sebagai salah satu proses fisiologis dalam sistem melihat. Apabila vitamin A pada suatu saat kurang dalam tubuh, maka sintesis visual purple akan terganggu, sehingga terjadi kelainan-kelainan melihat. Vitamin A berperan dalam berbagai proses tubuh, antara lain, stereoisomer dari retinal yang disebut retinen, memainkan peranan penting dalam penglihatan. Vitamin A diperlukan juga dalam pencegahan ataxia, pertumbuhan dan perkembangan sel, pemeliharaan kesempurnaan selaput lendir (mukosa), reproduksi, pertumbuhan tulang rawan yang baik dan cairan serebrospinal yang norma, mampu meningkatkan sistem imun, berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan terbukti bisa melawan ketuaan. Secara metabolik, vitamin A berperan dalam memacu sintesis kortikosteroid, yaitu pada proses hidroksilasi pregnenolon menjadi progesteron, memacu perubahan mevalonat menjadi squalen, yang selanjutnya dirubah menjadi kolesterol dan sebagai pengemban (carrier) pada sintesis glikoprotein membran.

2. Vitamin DPage 15

Vitamin D2 dan D3, memiliki nilai antirachitis yang sama untuk manusia, anjing, babi, tikus dan ruminansia, namun pada unggas, D3 lebih bermanfaat daripada D2. Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada prosesproses biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting sebagai komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk pengaturan jalurjalur metabolik. Kalsium dan Fosfor serum pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara normal .

3. Vitamin E Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara lain (1) sebagai antioksidan; (2) dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase atau untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari kerusakan oksidasi; (3) dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin fosfat dan adenosin fosfat; (4) dalam metabolisme asam nukleat; (50 dalam sintesis vitamin C, dan (6) dalam metabolisme asam amino bersulfur. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. Secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi radikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glukuronat ketika ekskresi di ginjal. Vitamin E adalah vitamin yang larut dengan baik dalam lemak dan melindungi tubuh dari radikal bebas. Vitamin E juga berfungsi mencegah penyakit hati, mengurangi kelelahan, membantu memperlambat penuaan karena vitamin E berperan dalam suplai oksigen ke darah sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun. Vitamin E membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot. Vitamin E banyak digunakan untuk tujuan melawan kekeringan pada kulit, sebagai produk tabir surya. Produk produk tabir surya yang terbaik adalah yang mengandungPage 16

sekurangnya 1% vitamin E. Riset membuktikan bahwa vitamin E memberikan perlawanan terhadap kekeringan dengan membantu memberikan pelembab natural pada kulit. Apabila digunakan sebelum terkena matahari, vitamin E bisa mencegah kulit kemerahan, bengkak, dan kering. Vitamin E biasanya dipakai sebelum dan sesudah terkena paparan sinar matahari, karena sinar matahari langsung bisa merusak setengah dari suplai vitamin E alami kulit. Penelitian juga membuktikan bahwa vitamin E bisa mengurangi molekul jahat yang terjadi akibat paparan asap rokok.Sebagai antioksidan, vitamin E berfungsi melindungi senyawa-senyawa yang mudah teroksidasi, antara lain ikatan rangkap dua pada UFA (Unsaturated Fatty Acid), DNA dan RNA dan ikatan atau gugus SH (sulfhidril) pada protein. Apabila senyawa-senyawa tersebut teroksidasi, maka akan terbentuk radikal bebas, yang merupakan hasil proses peroksidasi. Radikal bebas yang terjadi akan mengoksidasi senyawa-senyawa protein, DNA, RNA dan UFA. Vitamin E akan bertindak sebagai reduktor dan menangkap radikal bebas tersebut. Vitamin E dalam hal ini berperan sebagai scavenger. Scavenger yang lain selain vitamin E adalah vitamin C, enzim glutation reduktase, desmutase dan perosidase, yang bersifat larut dalam air. Scavenger yang larut dalam lemak adalah vitamin E dan -karoten.

4. Vitamin K Fungsi vitamin K antara lai 91) memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah, yaitu faktor II, VII, IX, dan X, yang disintesis di hati; (2) berperan dalam sintesis faktor II, yaitu protrombin; (3) sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi.Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini banyak ditemukan di krim mata yang juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa membantu mengatasi lingkar mata hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor di sekitar daerah mata sering diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di sekitar mata. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol aliran darah. Penggunaan vitamin K teratur bisa membuat bagian lingkar mata yang menghitam terlihat lebih cerah. Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu, setiap sebelum tidur untuk mencegah iritasi. Vitamin K uga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver di mana nantinya akan digunakan untuk memproduksi zat pembuat darah bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk

Page 17

pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran.

A. DEFESIENSI DAN HIPERVITAMINOSIS VITAMIN1. Vitamin A Defisiensi Vitamin A Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A, antara lain rabun senja (night blindness)), katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, keratinisasi (sel epithel kering), kulit yang tidak sehat, bersisik dan mengelupas. Hipervitaminosis A Terutama pada anak-anak, kelebihan vitamin A ditandai dengan kemunculan gejala-gejala, antara lain hilangnya napsu makan, mual, berat badan menurun, pusing, luka di sudut mulut, bibir pecah-pecah, rambut rontok dan nyeri tulang. 2. Vitamin D Defisiensi Vitamin D Gejala defisiensi vitamin D antara lain : (1) rakhitis, yaitu suatu kelainan dari tulang akibat kekurangan kalsium dan/fosfor. Terjadi terutama pada bayi atau hewan muda. Hanya mamalia dan burung yang dapat terserang rakhitis. (2) Osteomalasia, suatu keadaan yang ditandai oleh dekalsifikasi sebagian tulang yang mengakibatkan tulang menjadi lunak dan rapuh. Hal ini terjadi pada orang dewasa dan hewan yang tulangnya sudah tumbuh sempurna. (3) Konsentrasi fosfor serum yang rendah, dan (4) Penebalan dan pembengkakan persendian. Penyakit lain yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D adalah gigi akan lebih mudah rusak, otot mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.Defisiensi vitamin D primer, bisa terjadiPage 18

apabila dalam diet kurang kalsium, kurang sinar matahari, yang terjadi pada ibu hamil pada iklim dingin. Defisiensi sekunder bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain gangguan absorbsi lemak, kegagalan fungsi ginjal, hipoparatiroid, pemakaian obat antikonvulsi dalam waktu lama. Hipervitaminosis vitamin D Kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat keracunan.Seseorang dapat keracunan vitamin D bila mrngkonsumsi 1.000 SI atau 25g/hari dalam jangka lama.Adapun tanda-tanda keracunan vitamin D antara lain lemah,sakit kepala,kurang nafsu makan,gamgguan pengeluaran urine dan muntah-muntah. 3. Vitamin E Defisiensi Vitamin E Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker. Defisiensi vitamin A juga menyebabkan sterilitas pada tikus dan kerusakan otot pada anjing, marmut dan kelinci. Suatu tanda awal kekurangan vitamin E adalah hilangnya pergerakan spermatozoa. Kebuntingan bisa terjadi pada tikus betina penderita, tetapi pertumbuhan embrio terganggu dan sering mengakibatkan penyerapan fetus. Gejala lain dari defisiensi vitamin E adalah (1) hilangnya fertilitas pada marmut, tikus, dan mungkin pada babi; (2) warna kecoklatan dari uterus tikus dan jaringan lemak; (3) kerusakan otot lurik marmut, domba, kelinci dan tikus; (4) kelainan otot jantung pada sapi, domba, monyet, unggas, kelinci dan tikus; (5) nutritional encephalomalacia pada unggas, disebut pula gila ayam, gejalanya terdiri dari hilangnya koordinasi, kepala ditarik ke belakang, anggota badan menjadi kaku; (6) nekrosis hati pada tikus dan degenerasi hati dan otot pada babi. Hipervitaminosis vitamin E kelebihan vitamin E dapat menyebabkan keracunan misalnya mengkonsumsi lebih dari 600mg/hari.

Page 19

4. Vitamin K Defisiensi Vitamin K Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir. Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu. Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler Hipervitaminosis vitamin K Kelebihan vitamin K dapat terjadi bila diberikan dalam bentuk sintetik menadion.Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain terjadi hemolisis darah merah,sakit kuning,dan kerusakan pada otak.

Page 20

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULANVitamin adalah komponen organik esensial untuk pertumbuhan normal dan proses metabolik.berdasarkan temapat kelarutannya vitamin dibagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.vitamin larut dalam lemak terdiri dari vitamin A,D,E dan K.Vitamin ini dapat di simpan dalam tubuh bila dalam konsumsi berlebihan akan terjadi keracunan.Suplementasi vitamin tidak diperlukan kalua makanannya sudah beragam,aktivitas yang cukup sudah terpenuhi melalui konsumsi, dan cukup tinggi.

B. SARANMengkonsumsi vitamin sangatlah pentig karene membantu dalam metabolisme tubuh.Jika kekurangan vitamin tubuh akan mengalami ganguan-gangguan tertentu yang diakaibatkan jika kita kekurangan vitamin.Namun,jika dikonsumsi secara berlebihan juga tentunnya akan membahayakan tubuh seperti keracuanan.Untuk itu konsumsilah vitamin secara seimbang.

Page 21

Daftar Pustaka

Sembiring langkah,dkk.2004.BIOLOGI.Jakarta: Sunda kelapa Syarif ahmad,dkk.2007.GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT.Depok:Departemen Gizi dan Kesehatan masyarakat Fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia. http://.www.edukasi.net//vitamin larut dalam lemak. http://.www.panaganmakanan.com//vitamin k http://.www.google.com//jenis-jenis vitamin

Page 22