Makalah Gizi Kerja

24
MAKALAH KEPERAWATAN KONSEP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (GIZI) OLEH : 1. ACHMAD MIFTACH (1111B0006)

description

helaty

Transcript of Makalah Gizi Kerja

MAKALAH KEPERAWATANKONSEP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (GIZI)

OLEH :

1. ACHMAD MIFTACH (1111B0006)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES Surya Mitra Husada KediriTahun Ajaran 2014

BAB 1PENDAHULUAN1. Latar belakangIstilah gizi dan ilmu gizi di Indonesia baru mulai dikenal sekitar tahun 1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari bahasa Arabghidza, yg berarti makanan. Menurut dialek Mesir ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang menterjemahkan nutrition dengan mengejanya sebagai nutrisi. Namun yang lazim dan resmi dipakai adalah kata gizi. Ilmugizibisa berkaitan denganmakanandantubuhmanusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakanmakanan, pangan dan bahanmakanan.WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organism hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan (proses pencernaan, transport dan ekskresi) yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energy.Konsep gizi yang menyatakan bahwa manusia memerlukan zat-zat tertentu dari makanan dalam jumlah tertentu pula, pada dasarnya adalah konsep abad modern. Oleh karena itu gizi baru diakui sebagai ilmu pengetahuan (sains) pada awal abad ke-20 setelah penemuan bidang-bidang ilmu lain khususnya di bidang ilmu kimia, ilmu fisiologi dan penemuan-penemuan vitamin, protein dan zat gizi lainnya yang menjadi dasar ilmu gizi. Terdapat perbedaan antara konsep gizi dan konsep pangan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA 1. DEFINISI ILMU GIZIIlmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.Pendidikan Ilmu Gizi sendiri terutama bertujuan agar mahasiswa dapat memahami berbagai peran makro dan mikronutrien, metabolisme nutrien, kebutuhan serta dampak kekurangan dan kelebihan nutrien. Selain itu, melalui demonstrasi pengukuran antropometrik dan diskusi kelompok dengan pemicu, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan dasar-dasar penilaian status gizi, berpola pikir kritis analitis, dapat mengembangkan diri menjadi manusia penalar, bersikap dewasa, sopan-santun, jujur, bertanggung jawab, disiplin dan dapat bekerjasama dalam kelompok.Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang timbul ini merupakan bekal dasar bagi pendidikan selanjutnya di klinik.Sehingga pada akhirnya, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan zat-zat gizi, kebutuhan zat-zat gizi, penilaian status gizi individu, pengaruh pengolahan bahan makanan terhadap nilai gizi dan keamanan pangan sesuai konsep Ilmu Gizi Kedokteran.

Konsep pangan adalah berkaitan dengan komoditas maupun system ekonomi pangan yang terdiri atas proses produksi termasuk industry pengolahan, penyediaan, distribusi maupun konsumsi.Konsep gizi sebagai ilmu pengetahuan/sains dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu menyediakan energy, membangun dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Berkembang dikaitkan dengan potensi ekonomi karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja.Konsep baru yang ditemukan akhir-akhir ini dalam lingkup ilmu gizi sebagai sains adalah sebagai berikut:a. Pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi.b. Pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku.c. Pengaruh gizi terhadap kemampuan bekerja dan produktivitas kerja.d. Pengaruh gizi terhadap daya tahan tubuh karena penyakit infeksi.

Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit degenerative (seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, hati dan kanker).Konsep ilmu gizi sebagai gizi terapan/ilmu terapan adalah sebagai berikut:Cara produksi pangan (agronomi dan peternakan).Perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pasca panen dari mulai penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makan dan cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan sakit.Oleh karena itu ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi, peternakan, teknologi pangan, biokimia, faal, biologi molecular dan kedokteran. Karena konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan, perilaku makan dan keadaan ekonomi, maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-ilmu social seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi.2. BeberapaPengertian/ Istilah DalamGizi IlmuGizi(Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanandalam hubungannya dengankesehatanoptimal/tubuh. ZatGizi(Nutrients) adalahikatankimia yang diperlukantubuhuntuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkanenergi, membangun dan memelihara jaringan serta mengaturproses-proseskehidupan. Gizi(Nutrition) adalah suatuprosesorganisme menggunakanmakananyang dikonsumsi secaranormalmelaluiprosesdigesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,metabolismedan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhandan fungsinormaldri organ-organ, serta menghasilkanenergi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikanmakanan. Makananadalah bahan selain obat yang mengandung zat-zatgizidan atau unsur-unsur/ikatankimia yang dapat diubah menjadi zatgiziolehtubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalamtubuh. Bahanmakananadalahmakanandalam keadaan mentah. Statusgiziadalah keadaantubuhsebagai akibat konsumsimakanandan penggunaan zat-zatgizi.Pengertiangiziterbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : Pengertian gizi secara Klasik : gizihanya dihubungkan dengankesehatantubuh(menyediakanenergi, membangun, memelihara jaringantubuh, mengaturproses-proseskehidupan dalamtubuh). Pengertian gizi Sekarang : selain untukkesehatan, juga dikaitkan dengan potensiekonomiseseorang karenagiziberkaitan denganperkembanganotak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.

3. SejarahPerkembanganIlmuGiziBerdiritahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmugizidi Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba,makananpenting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwamakanansebagai panas yang dibutuhkanmanusia, artinyamanusiabutuh makan.Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmugizisudah ada sejak dulu, antara lain:1. Penelitian tentangPernafasandan Kalorimetri Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaanenergimakananyang meliputiprosespernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaranenergidan sifat-sifat bahanmakananpokok.2. PenemuanMineral Sejak lamamineraltelah diketahui dalamtulangdan gigi. Pada tahun 1808 ditemukankalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukanzat besisebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukancairantubuhperlu konsentrasielektrolittertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garamnatrium, kalium dankalsiumklorida terhadap jaringan hidup.3. PenemuanVitamin Awal abad 20,vitaminsudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian denganmakananyang dimurnikan danmakananutuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zataktifdalammakananyang tidak tergolong zatgiziutama dan berperan dalampencegahanpenyakit(Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920,vitamindiganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperolehpengertiantentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zatgizidalampertumbuhandan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zatgiziesensial ke inter relationship antara zat-zatgizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zatgizimanusiadan pengolahanmakananthdpkandunganzatgizi.Keadaan Sekarang Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhangizi; pengaruhgiziterhadapperkembanganotakdanperilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadappenyakitinfeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolahmakanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zatgiziesensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan bataskeracunan).

4. Ruang Lingkup IlmuGiziRuang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan,perubahanpascapanen ( penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatanmakananolehtubuhyang sehat dansakit).Ilmugiziberkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.Informasi yang diberikan kepada masyarakat, yang meliputi giziindividu,keluarga dan masyarakat; giziinstitusi dan gizi olahraga Perkembangangiziklinis :a. Anamnesisdan pengkajian statusnutrisipasien.b. Pemeriksaanfisikyang berkaitan dengandefisiensizat besi.c. Pemeriksaanantropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.d. Pemeriksaanradiologi dan tes laboratorium dengan statusnutrisipasien.e. Suplementasi oral, enteral dan parenteral.f. Interaksitimbal balik antaranutriendanobat-obatan.g. Bahan tambahanmakanan(pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).5. Pengelompokan ZatGiziMenurut KebutuhanTerbagi dalam dua golongan besar yaitumakronutriendanmikronutrien.1. MakronutrienKomponenterbesar dari susunandiet, berfungsi untuk menyuplaienergidan zat-zat esensial (pertumbuhansel/jaringan), pemeliharaanaktivitastubuh. Karbohodrat (hidratarang),lemak, protein, makromineral dan air.

2. MikronutrienGolonganmikronutrienterdiri dari :a. Karbohidrat Glukosa; serat.b. Lemak/ lipida Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).c. Protein Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin;nitrogennonesensial.d. MineralKalsium;fosfor;natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium;zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; kromfluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.e. VitaminVitamin A(retinol);vitamin D(kolekalsiferol);vitamin E(tokoferol);vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat;vitaminB6;vitaminB12; asam pantotenat;vitamin C.f. Air.6. Pengelompokan Zat Gizi Menurut MakananZat Gizi Sumber EnergiDiperlukan energi untuk mempertahankan fungsi tubuh agar dapat berfungsi dengan baik, peredaran darah, persyarafan, pernapasan, gerak otot sehingga atlet dapat berlatih dan menjaga konsisi tubuh setelah bertanding. Energi ini didapat dari zat hidrat arang, lemak, dan protein yang dikomsumsi melalui makanan.Pada keadaan istirahat, dimana tidak ada kerja atau aktifitas fisisk tidak ada tekanan emosi (denyut jantung normal) tetapi organ-organ tubuh (jantung, hati, otak, dan jaringan-jaringan syaraf) tetap berfunsi normal, maka diperlukan energi sebesar 1 Kkl\KgBB\jam, yang berarti, seseorang dengan berat badan 60 Kg didalam sehari (24) jam memerlukan energi basal sebesar1 Kalori x 60 x 24 = 1.440 Kkl.Kebutuhan energi akan bertambah jika seseorang melakukan kegiatan fisik, pergerakan otot. Besarnya kebutuhan energi tergantung pada kegiatan atau aktifitas. Apabila denyut jantung melebihi normal maka, kebutuhan energi akan bertambah.Zat Gizi Pembangun TubuhZat gizi protein sebagai zat pembangunan tubuh sangat diperlukan untuk membentuk struktur tubuh, terutama dalam pembentukan jaringan baru, juga pembentukan enzim, hormone, dan anti biotibodi.Kecukupan protein seorang atlet tergantung pada : Umur Cabang olahraga Mutu proteinSeorang atlet remaja yang masih dalam pertumbuhan memerlukan protein untuk pembentukan jaringan dan pertumbuhan. Sedangakan atlet remaja memerlukan protein ynag lebih banyak dibandingakan dengan atlet seorang dewasa yang tidak bertumbuh lagi, tetapi memerlukan protein utnuk membentuk struktur jaringan tubuh. Selain protein, untuk pembangunan tubuh juga diperlukan air, karena 60-70% tubuh manusian terdiri dari airZat Gizi PengaturUntuk mengatur jalannya metabolisme di dalam tubuh, diperlukan vitamin dan mineral yang banyak didapat dari sayur-sayuran berwarna hijau dan juga pada buah-buahan barwarna kuning dan merah.Dengan mengkomsumsi sayur dan buah, selain mendapatkan vitamin dan mineral didapat juga serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, dengan adanya serat, tubuh tetap merasa kenyang, terjadi pergerakan usus dan akan memperlancar buang air besar. Berarti mengkomsumsi buah-buahan dan sayuran, mutlak diperlukan seseorang untuk sehat.

7. Fungsi Zat GiziMemberienergi(zat pembakar) Karbohidrat,lemakdanprotein, merupakanikatanorganik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkantubuhuntuk melakukankegiatan/aktivitas.Pertumbuhandan pemeliharaan jaringantubuh(zat pembangun) Protein,mineraldan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.Mengaturprosestubuh(zat pengatur) Protein,mineral, air danvitamin.Proteinbertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitastubuhdan membentukantibodisebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.B. GIZI KERJA DEFINISIGizi yg dibutuhkan o/ tenaga kerja u/ memenuhi kebutuhan sesuai dg pekerjaannya. Agar tingkat kesehatan n kapasitas kerja serta produktifitas kerja tercapai setinggi-tingginya.Pekerjaan need tenaga yg sumbernya adalah makanan.Bahan makanan digolongkan menurut :a. makanan pokok b. sayur-mayur c. buah-buhan d. Susu Balanced diet sangat penting :If kelebihan kegemukan If kekurangan gizi kurang / buruk Fungsi dari zat gizi :1. Tenaga : hidrat arang(karbohidrat), lemak dan protein2. Pembangun : protein, mineral dan air3. Pengatur : vitamin, mineral n protein Kebutuhan Protein : 15 % x KE4. Kebutuhan Lemak : 20 % x KE5. Kebutuhan hidrat arang : 65 % x KE

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S.Prinsip Dasar IlmuGizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.Francin, P.GiziDalamKesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.Lusa,Konsep Dasar Ilmu Gizi,http://www.lusa.web.id/, tanggal upload 23 Agustus 2009, tanggal download 18 Februari 2012, 10.54 WIB.Moehji, S.IlmuGizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 2003.Supariasa, I.Penilaian StatusGizi. EGC, Jakarta, 2002.Yuniastuti, A.Gizi dan Kesehatan, Graha Ilmu,Yogyakarta, 2008.