Laporan Kasus Skizofrenia Ytt
-
Upload
muhammad-yunus -
Category
Documents
-
view
325 -
download
49
Transcript of Laporan Kasus Skizofrenia Ytt
LAPORAN KASUS
SKIZOFRENIA YTT (F20.9)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. SR
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Bugis Makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : JL.Manuruki B Dakun NO.9
Diagnosa sementara : Skizofrenia Paranoid (F20.0)
LAPORAN PSIKIATRI
1. Riwayat Penyakit (diperoleh dari Alloanamnesa)
A. Keluhan utama : Mengamuk
1
B. Riwayat gangguan sekarang :
- Keluhan dan Gejala :
Seorang wanita muda masuk RSKD karena mengamuk ±1 bulan
yang lalu tetapi keluarga belum membawanya berobat, , akan tetapi 4 hari
yang lalu pasien mulai melempari rumah tetangga berbicar sendiriakan,
dan pasien meras sulit tidur oleh karena itu pasien di bawah ke RSKD,
pasien selalu mengatakan nama seseorang yang akan membunuh dan
mencelakakan dia. . riwayat mengamuk yang dialami ± 1 tahun yang lalu,
mengamuk karena di tinggal sama suaminya, pasien membanting-banting
barang di rumah, keluarga kemudian membawa pasien ke RSKD, pasien
dirawat di RSKD selam 1 setengah bulan, dan mendapatkan obat-obatan ,
tetapi keluarga tidak mengetahui jenis obatnya, karena keadaan pasien
membaik sehingga pasien di pulangkan dan diberi obat yang harus
diminum teratur dirumah,awlnya pasien meminum obat dengan teratur,
akan tetapi lama-kelamaan pasien mulai menganggap obat yang diminum
adalah racun sehingga pasien tidak mau minum obat lagi
Hendaya/disfungsi :
o Hendaya dalam bidang social (+)
o Hendaya pekerjaan (+)
o Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
2
Faktor stressor psikososial :
o Di tingal oleh suaminya
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan
psikis sebelumnya :
o Gangguan psikiatri sebelumnya(+) ±1 tahun yang lalu
o Trauma (-)
o Infeksi (-)
o Gangguan penyalah gunaan zat/NAPZA(-)
C. Riwayat gangguan sebelumnya :
o Pernah mengalami hal serupa (mengamuk) ±1 tahun yang lalu dan
riwayat berobat di RSKD
D. Riwayat kehidupan pribadi :
o Riwayat prenatal dan perinatal (0-3 tahun)
Pasien lahir normal, cukup bulan dan persalinan dibantu oleh
bidan. Selama masa kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat.
Pertumbuhan dan perkembngan pasien baik seperti anak seusianya.
o Riwayat Masa anak-anak hingga remaja (usia 4-18 tahun)
Pasien mendapatkan ASI walaupun sering sakit hanya menderita
demam bias, Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan
anak normal lainnya. Pendidkan terakhir pasien SMA
o Riwayat Masa dewasa
3
Pendidikan terakhira SMA,, pasien tidak memiliki pekerjaan,
pasien menikah dengan seorang laki-laki, akan tetapai pasien di
tinggal pergi suaminya
E. Riwayat Kehidupan keluarga :
o Pasien anak ke 1 dari 2 bersaudara ( P,P)
o Hubungan dengan orangtua dan saudara lainnya baik
o Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada
o Kehidupan keluarga relative baik-baik saja
F. Situasi Sekarang :
Pasien sekarang tinggaal bersama dengan orang tua dan saudaranya.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien merasa dirinya tidak sakit
Autoanamnesa (4 juni 2013)
DM : Assalamualaikum
P : Iya
DM : Kenalkan saya dokter muda Muh.Yunus
P : Dokter yunus(kemudian diam)
DM : Bisa saya wawancarai sebentar?
P : Bisaji
4
DM : Bagaimana kabarnya hari ini ?
P : Baikji(Trus diam)
DM :Ibu tinggal di mana?
P : Di rumah
DM : Tinggal sama siapa?
P : Orang tua, adekku
DM: Berapaki bersaudara?
P : 2
DM : Orang tua masi hidup
P :Adaji itu
DM : Asalnya ibu dari mana?
P : Makassar
DM : Katanya ibu mengamuk
P : Saya tidak mengamuk, bohong itu mereka
DM : Kenapaki di bawa kesini
P : Tidak Tau juga Saya tidak sakit, kenapa saya di bawa kesini
DM : Keluarga ibu bilang kalau ibu katanya mengamuk
P : tidak ji
DM : Kenapa Ibu kelihatan gelisah
P : tidak adaji saiuful ? (sambil meliat di sekitarnya)
5
DM : Siapa itu saifeul?
P : Mauka Nabunuh
DM : Siapa itu saiful?
P : tidak ji
DM : Kenapa mauki nabunuh?
P : Manaki (sambil melihat kesekitarnya)
DM : Memangnya saiful siapanya kita?
P : (tidak di jawab)
DM :Ada suara-suara pernah didengar?
P : Ada, dia bilang jangan minum obat, itu racun
DM : Suara laki laki atau perempuan
P : Biasa laki laki, biasa juga perempuan
DM : Tidak pernah melihat sesuatu yang aneh
P : (Menggelengkan Kepala)
DM : Ibu pernah di bawa ke rumah sakit sebelumnya?
P : Pernah satu kali
DM : Kapan itu ibu?
6
P : Saya tidak sakit
DM : Kenapa di bawa ke rumah sakit waktu itu
P : Saya tidak tau juga
DM :Waktu pulang di kasi obat?
P : Bukan obat, tapi racun
DM : Kenapa obat yang di kasi dianggap racun?
P : tidak mauja minum, ada yang bilangika
DM : Siapa yang bilang itu obat itu racun?
P : Suara yang saya dengar
DM : Itu obat penting untuk Penyakitnya ibu, Kalau minum obat ibu cepat
sembuh
P : Tidak mauja, racun itu di kasika
DM : Sekian dulu ya wawancaranya, terima kasih banyak
P : Iya (cuek)
2. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan : Seorang wanita wajah sesuai dengan umur,menggunakan
daster. Postur/ perawakan agak terlalu tinggi, rambut acak-acakan dan
perawatan diri kurang.
2. Kesadaran : Berubah
7
3. Prilaku dan aktivitas psikomotor : Selama wawancara pasien agak
gelisah dan mengamuk
4. Pembicaraan : Spontan, Lancar, Intonasi Biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa : Tidak kooperatif.
B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati,perhatian:
1. Mood : Sulit dinilai
2. Afek : Resisten
3. Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif):
1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan tingkat pendidikan pasien
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi : Baik
4. Daya ingat : cukup
5. Pikiran abstrak : Terganggu
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Tidak mampu melindungi
dirinya sendiri
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Ada
2. Ilusi : Tidak Ada
8
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berpikir :
1. Arus pikiran,
a. Produktivitas : cukup
b. Kontiniuitas : Relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran,
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : - Waham Kejar (+), Pasien merasa obat yang di
berikan adalah Racun
-Pasien yakin bahwa ada yang akan
membunuh dan mencelakakanya
F. Pengendalian impuls : Terganggu
G. Daya Nilai
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
9
G. Tilikan (insight) : Tilikan 1
H. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT :
A. Status Internus.
- Keadaan umum : Baik
- Suhu : 36,6 derajat celcius
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 78x/i
- Pernapasan : 20x/i
B. Status Neurologis.
Tidak ditemukan hal-hal bermakna lainnya pada pemeriksaan fisik,
pemeriksaan Lab dan penunjang lainnya.
4. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA :
Seorang perempuan masuk RSKD masuk rumah sakit untuk yang kredua
kalinya dengan keluhan mengamuk yang dialami ±1 bulan yang lalu dan
memberat 4 hari yang lalu .Riwayat penrnah dirawat di RSKD ± 1 tahun yang
lalu dengan keluhan yang sama(mengamuk) selama 1 setengah bulan, dan
mendapatkan obat-obatan , tetapi keluarga tidak mengetahui jenis obatnya, karena
keadaan pasien membaik sehingga pasien di pulangkan dan diberi obat yang harus
diminum teratur dirumah,awalnya pasien meminum obat dengan teratur, akan
tetapi lama-kelamaan pasien mulai menganggap obat yang diminum adalah racun
sehingga pasien tidak mau minum obat lagi. Pasien, akan tetapi keluarga belum
10
membawanya masuk RSKD, pasien selalu mengatakan nama pasien yang akan
membunuh dan mencelakakan dia, afek restriktif
Pada pemeriksaan Status mental didapatkan Seorang wanita muka sesuai umur
menggunakan daster. Postur/ perawakan agak terlalu tinggi, rambut acak-acakan
dan perawatan diri kurang, kesadaran berubah perilaku dan aktivatas psikomotor
gelisah dan mengaumuk, pembicaraan spontan, lancer, dan intonasi biasa, sikap
terhadap pemerikasa kurang kooperatif.
5. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL
Aksis I.
Berdasarkan Alloanamnesis dan Autoanamnesis didapatkan gejala klinik
pasien suka ,mengamuk dan membantign barang-barang,keadaan ini
menimbulakan pendertaaan (Distress)yang bermakna bagi dirinya dan orang lain,
diseratai terdapatnya hendaya (disability)dalam fungsi social, pekerjaan dan
penggunaan waktu senggang, sehingga dapat di simpulkan bahwa penderita
mengalami gangguan jiwa, pada pemerikasaan status mental ditemukan hendaya
yang berat dalam menilai realita berupa waham kejar(yng khas)dan ilusi sehingga
pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa psikotik, pada pemeriksaan status
internus dan neurologis tidak ditemakan adanya kelainan sfesisifik yang dapat di
temukan dengan gejala kejiwaan pasien saat ini sehingga kemungkinan gangguan
mental organic di singkirkan, dan pasien dapat didiagnosis gangguan jiwa non
organic.
Berdasarkan temuan dari hasi alloanamnesis dan autoanamnesis, pasien
didiagnosis sebagai skizofrenia Paranoid, karena dari semua gejal yang di
temukan tidak tergolongkan dalam pembagian skizofrenia berdasarkan PPDGJ III
Aksis II.
11
Gangguan keperibadian Paranoid
Aksis III.
Tidak ada.
Aksis IV.
Ditinggal oleh suamnya
Aksis V.
GAF scale 50-41 gejala sedang
6. DAFTAR PROBLEM
o Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Tetapi
diduga karena terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter, maka
diperlukan farmakoterapi.
o Psikologik : Ditemukan adanya hendaya berat dalam fungsi psikis,
maka pasien memerlukan psikoterapi.
o Sosiologik : Ditemukan hendaya berat dalam bidang sosial, pekerjaan,
dan penggunaan waktu senggang sehingga memerlukan sosioterapi.
7. PROGNOSIS
Dubia
1.Faktor penghambat = tidak teratur minum obat
2.Faktor pendukung = gejala positif menonjol, berupa waham kejar
12
8. DISKUSI PEMBAHASAN
Berdasarkan PPDGJ III, skizofrenia didefinisikan sebagai suatu syndrome
dengan variasi penyebab perjalanan penyakit, serta sejumlah akibat tergantung
pada pertimbangan pengaruh genetic, fisik, social dan budaya. Skizofrenia pada
umumnya ditandai dengan adanya penyimpangan fundamental dari pikiran dan
persepsi yang mendasar dan khas serta afek yang tidak wajar(Inapropriate).
Biasanya kesadaran tetap terpelihara dan kemampuan intelektual juga terpelihara
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Dalam diagnosis skizofrenia harus ditemukan minimal 1 dari kriteria berikut :
1. Though of echo, though of insertion, atau though withdrawl, atau thought
broadcasting
2. Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusion
of perception
3. Halusinasi auditorik
4. Waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil.
Atau minimal 2 dari criteria di bawah ini :
1. Halusinasi menetap dari panca indera apa saja
2. Arus pikiran terputus atau terganggu, yang berakibat irrelevant atau
inkoheren atau neologisme
3. Perilaku katatonik
4. Gejala negative ( seperti apatis, bicara sangat jarang, respon emosional
yang tumpul dan tidak wajar )
13
Gejala khas harus berlangsung minimal 1 bulan dan harus ada perubahan
konsisten dan bermakna dan mutu keseluruhan aspek perilaku pribadi dengan
manifestasi hilaangnya minat, hidup tak berguna, tidak berbuat sesuatu, self
absorbed
9. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka : Haloperidol 1,5 mg 3x1
b. Psikoterapi bimbingan(psikoedukasi)
Pasien dilatih untuk berfikir rasional, dipahamkan mengenai efektifitas
obat, efek samping obat, termasuk jika obat tidak minum obat
c. Sosioterapi : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
sehingga dapat membantu pasien memahami penyakitnya, dan
mengedukasi keluarga terkait penyakit pasien dan terapi yang akan
direncanakan.
10. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya,
efektifitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang
diberikan.
14