PRESENTASI KASUS Skizofrenia
description
Transcript of PRESENTASI KASUS Skizofrenia
PEBIMBING:DR. CARLAMIA, SPKJDR. IMELDA I , SPKJDR. ADHI W.N, SPKJ
PRESENTASI KASUSKEPANITERAAN ILMU
KESEHATAN JIWA
kelompok 3Theresia Yoshiana
Nur Wahidah Ahmad Ruzaini
IDENTITAS PASIEN
Nomor rekam medis : 033510Nama pasien : Tn. IKNama dokter muda : Theresia Yoshiana
Nur Wahidah Ahmad Ruzaini
Masuk RS pada tanggal : 26 September 2012
Rujukan/datang sendiri/dengan keluarga : Keluarga
Riwayat Perawatan : -
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IJenis kelamin : LelakiTempat/Tgl lahir : Medan, 10 Oktober 1991Umur : 21 tahunAgama : IslamBangsa / Suku : MedanPendidikan : PesantrenStatus pernikahan : Belum MenikahPekerjaan : Tidak bekerjaAlamat : Jln. Cijantung RT 10 RW 03
Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal masuk RSKO : 26 September 2012
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis :Kamis, 4 Oktober 2012 : Jam 12.00 WIB ; di
ruang MPE.Alloanamnesis :Keluarga pasien, kakak dan abang, Kamis 4
Oktober 2012 : Jam 12.00 WIB, di lobiRekam Medis pasien
KELUHAN UTAMA
Pasien gelisah, bicara sendiri, dan mendengar bisikan sejak 2 minggu SMRS.
RIWAYAT PSIKIATRIKRiwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) pada tanggal 26 September 2012 karena sudah 2 minggu pasien gelisah, marah-marah, sulit tidur, dan mendengar bisikan-bisikan di telinganya.
Pasien merasa dirinya sehat dan tidak perlu dibawa ke RS
Saat dibawa ke RS, pasien sempat marah- marah dan menyiram air ke satpam dan perawat bertugas
Pasien merasa dirinya tidak ada kelebihan luar biasa, malah mengatakan dirinya hanya manusia biasa
Pasien kelihatan bingung, gelisah dan sulit mempertahankan konsentrasi
Pasien terus menerus meminta maaf ke semua orang dengan alasan ia sudah tercatat di Al Quran
7 hari dirawat di RSKO, pasien diisolasi karena berkelahi dengan pasien yang lain
8 hari di rawat di RSKO, pasien meyundut rokok ke lengannya sendiri dengan alasan tidak jelas
9 hari di rawat di RSKO, pasien naik ke atas plafon dengan alasan mencari ketenangan
Pasien mengaku ada mendengar bisikan atau suara yang menganggu
Pasien suka menyendiri dan menghindarPerubahan perilaku dirasakan saat 2 minggu
terakhir SMRSPasien anak ke 6 dari 6 bersaudaraPasien pernah menggunakan ganja, minum
alkohol dan menghisap rokok
RIWAYAT PSIKIATRIKRiwayat Gangguan Sebelumnya
Gangguan Psikiatrik- Pasien belum pernah dirawat karena gangguan
psikiatrik sebelumnyaGangguan Medis- Pasien mempunyai riwayat sakit malaria.- Hipertensi (-), DM (-), alergi (-), kecelakaan (-), operasi
sebelumnya (-)Gangguan Penggunaan Zat Psikotif- Ganja : dihisap 7x/ sehari, pasien lupa sejak kapan- Alkohol : minum 1x/ sehari ½ teko, pasien lupa sejak
kapan- Nikotin : 1 bungkus/ sehari, pasien lupa sejak kapan
GAMBARA SKEMA PERJALANAN GANGGUAN
Keterangan
RIWAYAT KEHIDUPAN PERIBADIRiwayat Perkembangan Fisik
Kondisi ibu saat mengandung pasien dalam keadaan baik.
Selama masa kehamilan dan persalinan tidak terdapat kelainan.
Pasien lahir cukup bulan, dilahirkan secara normal per vaginam di Rumah sakit dengan ditolong oleh dokter.
Tidak terdapat trauma lahir, kelainan fisik, ataupun cacat bawaan.
Tidak terdapat riwayat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif oleh ibu selama kehamilan.
Riwayat Perkembangan Peribadian
Masa kanak-kanak ( 0 – 11 tahun )Menurut kakak perempuan tertuanya, pasien melewati
masa kecil dengan normal layaknya anak-anak pada umumnya.
Pasien dibesarkan bersama-sama lima saudaranya yang lain.
Pasien adalah seorang yang baik, dan senang bermain dengan teman-temannya.
Komunikasi dengan keluarga cukup baik, pasien sopan, sedangkan orang tuanya cukup memanjakan pasien.
Permintaan pasien, sebisa mungkin dituruti oleh orang tua. Pasien menangis selayaknya anak kecil jika permintaan tidak dituruti..
Riwayat Perkembangan Peribadian
Masa remaja ( 12 – 18 tahun )Pasien mulai berubah sejak kematian ayahnya saat
ia kelas 5 SD. Pasien merasa kehilangan terutama karena tidak
sempat bertemu dengan ayahnya di saat-saat terakhir. Pasien merasa sedih selama beberapa hari.
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Menurut kakak perempuan tertua pasien, pasien kadangkala tidak menuruti kata orang tuanya. Komunikasi dalam keluarga kurang baik
Riwayat Perkembangan Peribadian
Masa dewasa ( > 18 tahun )Pasien lebih cenderung menyimpan masalahnya
sendiri dan lebih suka menyendiri. Komunikasi dengan keluarga semakin berkurang
sejalan meningkatnya usia pasien. Menurut kakak perempuan tertua pasien, pasien
bertengkar dengan ibunya, sehingga ia keluar dari rumah dan pindah ke rumah kakak laki-laki ke-4.
Saat ibunya jatuh sakit dan meninggal, pasien merasa bersalah karena merasa bahwa ia penyebab ibunya sakit dan sampai meninggal dunia.
Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku pendidikan sekolah dasar (SD) diselesaikan dalam waktu 6 tahun, tidak pernah tinggal kelas dan prestasi sekolah cukup baik.
Pasien juga menamatkan SMP-nya dengan cukup baik (tidak pernah tinggal kelas).
Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah membantu toko kakak perempuan tertuanya di Jakarta. Setelah pindah ke kampung di Medan, pasien tidak punya pekerjaan tetap.
Pasien hanya bekerja bila butuh uang. Terakhir, pasien menganggur.
Kegiatan sehari-hari adalah menyendiri di sawah saat siang hari sampai sore.
Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Saat remaja, pasien jarang solat dan membaca Al-Quran. Padahal, sejak kecil sudah ditanamkan ilmu-ilmu keagamaan karena kedua orang tua pasien taat beragama.
Pasien hanya berdoa saat masih aktif di pesantren.
Kehidupan Sosial dan Perkahwinan
Pasien belum menikah. Pasien mengatakan tidak pernah berpacaran dan kurang tertarik pada perempuan.
Keterangan :
- Laki- laki Perempuan Meninggal
- Mempunya Gangguan Jiwa Pasien Hubungan
Ayah pasien : Meninggal dunia tahun 2002, sakit paru dan hepar
Ibu pasien : Meninggal dunia tahun 2010, TBC Paru
Kakak pasien : Ny. FKakak pasien : Tn. RKakak pasien : Tn. YKakak pasien : Ny. AKakak pasien : Tn. A
SIKAP KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Sebelum dirawat di rumah sakit jiwa, pasien tinggal bersama kakak laki-laki di kampung mereka di Medan.
Jumlah penghuni di dalam rumah sebanyak dua orang yaitu kakak dan pasien. Kakak pasien yang lain tinggal bersama keluarga masing- masing.
Hubungan pasien dengan keluarga kurang baik karena pasien suka menyendiri dan menghindar.
Hal ini terjadi sejak kematian ibu pasien dua tahun lalu. Pasien berasa dirinya adalah penyebab ibunya menjadi
sakit sampai meninggal dunia. Kesan kondisi sosial dan ekonomi pasien adalahSikap keluarga terhadap kondisi pasien cukup suportif,
kakaknya kadang menjenguk pasien.
STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUMPenampilanPasien seorang pria berusia 21 tahun,Penampilan fisik sesuai dengan usianya, kulit
sawo matang dengan perawakan sederhana dan tidak terlalu tinggi.
Kebersihan dan perawatan diri memuaskan, berpakaian sederhana.
Ketika dilakukan wawancara, pasien mengenakan kaos hitam lengan pendek, dengan celana pendek dan tidak memakai sandal
KesadaranKesadaran neurologis/sensorium
Compos mentisKesadaran psikiatrik
Tampak terganggu (ekspresi wajah tidak sesuai dengan apa yang diceritakan; perilaku, sikap dan gerak gerik bingung dan gelisah)
Perilaki Aktivitas MotorikSebelum wawancara
Pasien di isolasi di kamar dan naik ke atas plafon.Selama wawancara
Pasien dalam keadaan diborgol di ruang olahraga, bersikap baik, gelisah, tidak dapat konsentrasi, dan bingung.
Sesudah wawancara Pasien gelisah, emosi tidak stabil
Sikap Terhadap PemeriksaPasien mau menjawab semua pertanyaan dijawab tetapi pasien mengeluh pusing jika banyak ditanya,
Pembicaraan Cara berbicara : spontan, merespon tiap
pertanyaan kurang baik, kurang jelas Gangguan bicara: tidak ada gangguan bicara.
ALAM PERASAAN (EMOSI)1. Suasana perasaan (mood) : Mood kosong2. Ekspresi afektif
Arus : terputus-putusStabilitas : tidak stabilPengendalian : tidak terkendaliDalam/ dangkal : dangkalEmpati : tidak adaSkala diferensiasi : menyempitSerasi/tidak serasi : tidak serasiDramatisasi : tidak ada
GANGGUAN PERSEPSIHalusinasi : AdaHalusinasi auditorik :
Menurut keluarga, pasien mengatakan mendengar suara-suara ayah dan ibunya. Kadang muncul suara yang menyuruhnya untuk meminta maaf kepada ibunya.
Ilusi : Tidak adaDepersonalisasi : Tidak adaDerealisasi : Tidak ada
SENSORIUM DAN KOGNITIF Taraf pendidikan : Tamat SMP Pengetahuan umum : tidak dilakukan Kecerdasan : rata-rata Konsentrasi : terganggu (Pasien tidak dapat memusatkan
perhatian terhadap pertanyaan, mudah teralih jika ada orang yang lewat)
OrientasiWaktu : baik (pasien mengetahui waktu saat wawancara).Tempat : baik (pasien mengetahui sekarang berada di
RSKO).Orang : baik (pasien mengetahui dia sedang diwawancarai
oleh dokter muda)Situasi : baik (pasien sadar sedang diwawancarai)
Daya ingat :Jangka panjang: Baik (Pasien dapat menyebutkan tempat
tanggal lahirnya)Jangka pendek : Sulit dinilai (pasien lupa kejadian beberapa
hari sebelumnya seperti sudah mengambil barang pasien lain)
Segera : Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda).
Pikiran abstraktif : Baik (pasien dengan jelas memberikan perbedaan dan persamaan antara bola dan semangka serta arti dari peribahasa ‘kacang lupa kulit)
Kemampuan Visuospasial : tidak dapat dinilai Kemampuan menolong diri : Baik (Pasien dapat mandi,
makan, minum dan berpakaian sendiri)
PROSES PIKIR1. Arus pikir :
Produktifitas : Baik (pasien dapat mengembangkan pertanyaan yang diajukan dan dapat menjawab dengan baik)Kontinuitas : Koheren, teraturHendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikir :
Preokupasi : AdaWaham : Tidak adaGagasan Rujukan : Tidak adaGagasan Pengaruh : Tidak ada
PENGENDALIAN IMPULSCukup (pasien mampu mengendalikan diri dan bersikap sopan selama wawancara, pasien juga tidak marah-marah saat sesi wawancara).
DAYA NILAIDaya nilai sosial : TergangguUji Daya Nilai : TergangguDaya Nilai Realitas : Terganggu (halusinasi auditorik, perilaku aneh).
TILIKANDerajat I (pasien menyangkal dirinya sakit)
RELIABILITASTidak dapat dipercaya
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERUS Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 78 x/menit Suhu Badan : 36,5 -C Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit Bentuk tubuh : Astenikus Sistem kardiovaskular : BJ I II reguler murni, murmur (-), gallop(-) Sistem respiratorius : ,batuk(-), suara napas vesikular di kedua
lapang paru, wheezing (-), Ronkhi (-). Sistem gastro-intestinal : perut mendatar, hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan (+) ulu
hati, bising usus (+) Sistem muskuloskletal : Atrofi otot (-), deformitas (-), Sistem dermatologis : Tidak terdapat kelainan. KESIMPULAN : Pemeriksaan fisik pasien dalam batas normal
STATUS NEUROLOGISNI (olfaktorius) : NormalNII (optikus) : NormalNIII (occulomotorius)/ NIV (trochlearis)/ NVI (abdusens) :
NormalNV (trigeminus) : NormalNVII (fasialis) : NormalNVIII (acuticus) : NormalNIX (glassopharyngeus) : NormalNX (vagus) : NormalNXI (assesorius) : NormalNXII (hipoglosus) : NormalMotorik : NormalRefleks fisiologis : NormalKoordinasi dan Keseimbangan:NormalFungsi Otonom : NormalRefleks Patologis : Tidak AdaKESIMPULAN : Pemeriksaan neurologis dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI : 26 September 2012Hb : 13,3 gr/ dlEritrosit : 4,5 juta/ mm3Leukosit : 5,600 mm3Hitung JenisB/E/B/S/L/M : 0/2/3/50/43/2 %Trombosit : 236, 000 uLHematokrit : 40%LED : 50 mg/ dLSGOT : 28 u/LSGPT : 22 u/L
URINALISA : 26 Spetember 2012OPIAT : NegatifBenzodiazepin : NegatifKanabis :NegatifKokain : Negatif
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
FORMULASI DIAGNOSTIK
AKSIS I (Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis )Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat digolongkan dalam :
1. Gangguan jiwa karena :Gejala kejiwaan berupa : halusinasi auditorik,
perilaku anehGangguan fungsi (hendaya) : Gangguan dalam
sosialisasi dan pekerjaan (pasien tidak bekerja).
Distress/Penderitaan/Keluhan: tidak bisa menjalani kehidupan normal (kerja),
diri tidak terurus, marah-marah, menyendiri.
2. Gangguan mental fungsional karena :Tidak terdapat gangguan kesadaran
neurologik.Terdapat gangguan fungsi kognitif (orientasi
dan memori).Tidak ada faktor organik spesifik yang
berhubungan dengan gangguan jiwanya.3. Tidak terdapat penyalahgunaan obat dan zat
psikoaktif saat ini.
4. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan dengan adanya :
Waham : DisangkalHalusinasi : AuditorikPerilaku terdisorganisasi : Perilaku
anehGangguan fungsi /hendaya : Gangguan
dalam sosialisasi, bekerja, dan penderitaan diri
Menurut PPDGJ III, gangguan psikosis ini adalah skizofrenia
5. Skizofrenia ini termasuk tipe hebefrenik (F20.1) karena Tampak perilaku aneh dan tanpa tujuan yang sangat
menonjol Menyendiri Preokupasi yang dangkal terhadap agama Terdapat halusinasi auditorik yang kurang menonjol Gangguan afektif ada (dangkal dan tidak wajar) Gejala pada pasien sudah berlangsung selama 1 bulan
AKSIS II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Belum dapat ditentukan. AKSIS III : Kondisi Medis UmumTidak ada
AKSIS IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan lingkungan sosial (pasien lebih suka menyendiri dan kurang berinteraksi dengan individu luar bahkan dengan keluarganya), dan masalah dengan pekerjaan (pasien saat ini tidak bekerja karena penyakit yang dideritanya).
AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global Menurut nilai Global Assesment of Function
(GAF):Satu tahun sebelumnya : 60-51
Menurut kakak perempuan dan abangnya, satu tahun sebelumnya tidak ada halusinasi atau pun perilaku aneh
Saat ini : 20-11Bahaya mencederai diri dan orang lain, disabilitas sangat berat terutama dalam komunikasi, mengurung diri.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia tipe Hebefrenik (F20.1)
Aksis II : Belum dapat ditentukan.Aksis III : Tidak adaAksis IV : Masalah dengan lingkungan sosial,
dan pekerjaan. Aksis V : Global Assesment of Function (GAF)
scale: Saat ini : 20-11 Satu tahun sebelumnya : 60-51
PROGNOSIS
Faktor yang mengarah pada prognosis baik:Sikap pasien yang kooperatif.Ada gejala positif : waham, halusinasi.Skizofrenia paranoid.Pasien saat ini mampu menjalani kebutuhan
sehari-hari tanpa bantuan.
PROGNOSIS
Faktor yang mengarah pada progonis buruk :Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus
tidak jelas.Pasien tidak rutin kontrol ke dokter Psikiatri
meski sudah pulang dari rumah sakit, dan memberhentikan minum obat dari dokter sehingga sudah beberapa kali di rawat dengan keluhan atau gejala yang sama yaitu halusinasi dan waham.
Simptom negatif : menarik diri, menyendiri.
Kesimpulan prognosis: Ad vitam : Dubia Ad Bonam.Ad functionam : Dubia Ad Bonam.Ad sanationam : Dubia Ad malam.
DAFTAR MASALAH
Organobiologis :tidak ada Psikologis : Halusinasi auditorik,
perilaku aneh dan tanpa tujuan, menyediri, afek dangkal
Sosiobudaya : Hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan (kurang
bersosialisasi dan tidak bekerja).