LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

23
DAFTAR PUSTAKA 1. Puri KB : Buku Ajar Psikiatri, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2010: 95-101. 2. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA: Sinopsis Psikiatri (Edisi Bahasa Indonesia), Edisi VII, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997: 505-514. 3. Maramis WF: Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya, 1994: 181-182. 4. Maslim R: Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III, Jakarta, 2001: 22 dan 27-28. 5. Budiman R. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Delirium. Badan Penerbit FK UI. Jakarta : 2010 6. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2009; hal. 907-912 7. First MB, Clinical Guide to The Diagnosis and Treatment of Mental Disorders. Wiley . 2006 :85-91 8. Maslim R: Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Edisi III, Jakarta, 2001: 10-46 1

Transcript of LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

Page 1: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

DAFTAR PUSTAKA

1. Puri KB : Buku Ajar Psikiatri, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, 2010: 95-101.

2. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA: Sinopsis Psikiatri (Edisi Bahasa Indonesia),

Edisi VII, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997: 505-514.

3. Maramis WF: Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press,

Surabaya, 1994: 181-182.

4. Maslim R: Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III,

Jakarta, 2001: 22 dan 27-28.

5. Budiman R. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Delirium. Badan Penerbit FK UI. Jakarta : 2010

6. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2009; hal.

907-912

7. First MB, Clinical Guide to The Diagnosis and Treatment of Mental

Disorders. Wiley . 2006 :85-91

8. Maslim R: Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Edisi III,

Jakarta, 2001: 10-46

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID

(F20.0)

1

Page 2: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.SN

Umur : 24 tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan : D 3

Alamat : Jln. Bategulung Gowa

Tanggal pemeriksaan : 02 Desember 2013

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis dari :

Nama : Tn. Z

Umur : 28 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMK

Alamat : Jln. Bategulung Gowa

Hubungan dengan pasien : Kakak pasien

III. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan Utama

Mengamuk

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Seorang laki-laki dibawa keluarganya ke RSKD yang kedua kalinya dengan

keluhan mengamuk, dialami sejak ± 1 bulan yang lalu dan memberat sejak + 2

2

Page 3: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

minggu yang lalu. Pasien mengamuk dengan berteriak-teriak dan mau

memukul orang-orang di sekitarnya. Pada saat itu pasien masih berlayar dan

tiba-tiba berkelakuan aneh dengan berteriak-teriak, berjoget, bicara sendiri

terus-menerus, berjalan mondar-mandir. Apabila ada keinginan yang tidak

dituruti pasien marah dan mengancam mau memukul. Pasien mengaku bisa

melihat dan mendengar suara Sultan Hasanuddin. Pasien pernah mengalami

hal seperti ini ± 6 tahun lalu ( tahun 2007) dan di rawat RSKD selama ± 2

minggu, pada saat itu pasien pasien tidak lulus SMA dan tiba-tiba mengamuk

dengan menghancurkan kaca sekolah. Setelah dirawat di RSKD pasien keluar

dengan tenang kemudian melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di

akademi kelautan dan menikah. Kemudian pasien bekerja di salah satu kapal

sebagai pelaut di Samarinda. Pasien tidak melanjutkan pengobatan dan tidak

pernah kontrol. Menurut keluarga pasien kembali bertingkah aneh setelah

bertengkar dengan istri dan istri meminta cerai. Sebelumnya pasien dirawat di

RS Samarinda selama ± 1 minggu yang lalu dan diberi obat warna putih dan

pink.

- Hendaya/disfungsi :

* Hendaya dalam bidang sosial (+) terganggu

* Hendaya pekerjaan (+) terganggu

* Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+) terganggu

- Faktor stressor psikososial :

* Pasien bertengkar dengan istri

- Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis

sebelumnya :

*Riwayat trauma (-)

*Riwayat infeksi (-)

*Riwayatkejang (-)

*NAPZA (-), merokok(+) 1 bungkus perhari

3

Page 4: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

Pernah mengalami hal yang sama pada tahun 2007 berupa mengamuk.

Pada saat itu pasien tidak lulus SMK dan di rawat di RSKD selama ± 2

minggu.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien lahir normal di rumah, cukup bulan dan dibantu oleh bidan.

Selama masa kehamilan ibu pasien dalam keaadaan sehat.

Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal. .

2. Riwayat Masa Kanak Awal (usia 1-3 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan anak seusianya.

3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (usia 3-11 tahun)

Pasien masuk SD pada umur 6 tahun. Pasien adalah seorang yang

ramah dan mudah bergaul. Prestasi di sekolah biasa saja.

4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (usia 12-18 tahun)

Pasien masuk SMP pada umur 12 tahun dan melanjutkan ke SMK

pada umur 15 tahun.

5. Riwayat Masa Dewasa

- Riwayat pendidikan : pasien menyelesaikan pendidikan di akademi

kelautan pada umur 22 tahun (tahun 2011)

- Riwayat pekerjaan: pasien bekerja di kapal sebagai pelaut di

Samarinda mulai tahun 2011-sekarang

- Riwayat pernikahan: pasien menikah pada umur 22 tahun dengan

seorang wanita asal Samarinda

E. Riwayat Kehidupan Keluarga

- Pasien merupakan anak keempat dari lima bersaudara (♀,♀♂,♂,♀)

- Hubungan dengan anggota keluarga baik.

- Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (+) yaitu kakak pasien

yang nomor 2

4

Page 5: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

F. Situasi Sekarang

Pasien tinggal bersama isteri di Samarinda

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien merasa dirinya tidak sakit (Tilikan derajat I)

IV. AUTOANAMNESIS (2 Desember 2013)

DM = Dokter Muda P=Pasien

DM : Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Marina, dokter muda yang

bertugas hari ini. Bisa saya taya-tanya pak?

S : Mmmmm.....silahkan

DM : Kalau boleh tau nama bapak siapa?

S : Nama saya Syaharuddin

DM : Berapa umur bapak sekarang?

S : 25 tahun

DM : Bapak lahir tanggal berapa?

S : Menurut ijazah tanggal 22, eh tanggal 23 bulan 2 1989, tapi sebenarnya tahun

1987

DM : Kenapa bisa berbeda dengan ijazah pak ?

S : Supaya saya terlihat lebih muda, biar bisa masuk tentara. Tetapi jika memang

saya jadi tentara, saya akan membunuh atasan saya jika melawan saya.

DM : Jadi umur bapak sebenarnya 27 tahun ?

S : Ih bukan, karena saya 88. Saya masih muda

DM : Sekarang tahun berapa pak?

S : 1989

DM : Tahun saat ini Pak, tahun berapa ?

S : 2014. Jadi menurut ijazah saya 25 tahun

DM : Bapak tahu sekarang bapak berada di mana ?

S : Iya tahu. Di rumah sakit orang gila

DM : Kenapa bapak sampai berada di sini ?

5

Page 6: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

S : Karena saya gelisah

DM : Bapak gelisah karena apa ?

S : Ya gelisah saja

DM : Bapak tahu tempat ini untuk apa?

S : Untuk penyembuhan

DM : Penyembuhan apa pak ?

S : Penyembuhan orang-orang gila

DM : Jadi bapak merasa bahwa bapak termasuk orang gila ?

S : Ooooh tidak. Saya tidak gila. Tapi istri saya yang gila

DM : Jadi bapak sudah menikah. Mana istri bapak ?

S : Sudah cerai.

DM : Kenapa bapak bercerai ?

S : Karena saya dijadikan pembantu oleh istri saya.. Saya diperintah untuk

mengerjakan semua pekerjaan rumah, pulang dari kapal saya disuruh

mencuci pakaian, cuci piring, memasak, menyapu, semuanya

DM : Jadi istrinya bapak kerja apa ?

S : Hanya bergosip

DM : Bergosip dengan siapa ?

S : Dengan tetangga, semua digosipkan. Saya benci. Jangan sebut-sebut lagi

namanya

DM : Siapa nama istri pak ?

S : Sitti Aisyah. Saya benci sebut namanya

DM : Katanya bapak suka mengamuk. Betul pak ?

S : Iya

DM : Kenapa bapak mengamuk ?

S : Ya itu karena saya benci dengan isteri saya

DM : Siapa yang mengantar Bapak ke sini ?

S : Kakak saya

DM : Bapak sudah makan?

6

Page 7: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

S : Sudah

DM : Bapak makan apa ?

S : Makan ikan, nasi, sayur, buah-buahan

DM : Bapak tahu sekarang siang atau malam ?

S : Siang Dok karena terang. Kalau malam gelap

DM : Katanya bapak sering bicara sendiri. Sebenarnya bapak berbicara dengan

siapa?

S : Dengan Sultan Hasanuddin

DM : Apa yang bapak bicarakan dengan Sultan Hasanuddin?

S : Masalah peperangan. Sultan Hasanuddin memerintahkan saya untuk kembali

ke Sulawesi untuk berperang melawan Belanda. Saya tidak akan takut. Saya

akan berperang melawan penjajah. Saya akan menang.

DM : Jadi bapak akan berperang?

S : Ini adalah perintah Sultan Hasanuddin. Akan ada peperangan di bawah

bimbingan saya. Saya adalah panglima besar, yang gigih dan gagah berani.

Tidak ada kata mundur. Mundur adalah suatu kesalahan yang menyulitkan.

Pokoknya maju, maju, dan majuuuuuu

DM : Bapak bisa melihat Sultan Hasanuddin ?

S : Tentu saja bisa

DM : Apakah sekarang Sultan Hasanuddin ada di sini ?

S : Iya ada

DM : Di mana pak ?

S : Begini, jadi ini, dia memakai topi

(sambil menggambar di tembok)

DM : Sudah berapa lama bapak bisa melihat dan bebicara dengan Sultan

Hasanuddin ?

S : Sudah lama, sudah lebih 1 bulan

DM : Bapak merasa punya kelebihan yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain ?

S : Iya Dok. Badan saya ini, seluruh badan saya kebal terhadap seluruh benda

7

Page 8: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

tajam

DM : Tapi pak, kenapa ada luka pada kaki kanan bapak? Itu kenapa pak?

S : Oh kecuali ini Dok, ini karena kena knalpot motor

DM : Bapak bisa berhitung ?

S : Iya dok,tambah, kurang, kali, saya bisa

DM : 100-7, berapa pak?

S : 93 dok. Saya tahu

DM : Bagaimana perasaan bapak sekarang ?

S : Ya begini saja. Saya akan berperang

DM : Iya pak, mungkin sampai di sini dulu yang saya tanyakan. Terima kasih atas

waktu bapak

S : Iya, iya dok. Terima kasih.

V. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan: Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, perawakan agak

besar, kulit coklat, rambut rapi, memakai baju kaos dan celana

panjang.

2. Kesadaran : Berubah

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Saat wawancara pasien gelisah

4. Pembicaraan : Spontan, lancar dan intonasi tinggi serta teriak-teriak.

5. Sikap terhadap pemeriksa : cukup kooperatif

B. Keadaan Afektif(Mood), Perasaan dan Empati

1. Mood : sulit dinilai

2. Afek : agak hostile

3. Empati : tidak dapat dirabarasakan.

C. Fungsi Intelektual (Kognitif)

8

Page 9: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kesadaran : sesuai taraf

pendidikan.

2. Daya konsentrasi : cukup

3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : baik.

4. Daya Ingat

a. Jangka Panjang : Baik

b. Jangka Sedang : Baik

c. Jangka Pendek : Baik

d. Jangka Segera : Baik

5. Pikiran abstrak : terganggu

6. Bakat kreatif : tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri : kurang

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi :

Halusinasi auditorik (+) pasien sering mendengar suara-suara yaitu

suara Sultan Hasanuddin

2. Ilusi : tidak ada

3. Depersonilasasi: tidak ada

4. Derealisaai : tidak ada

E. Proses Berpikir

1. Arus pikiran :

a. Produktivitas : Cukup

b. Kontuinitas : relevan, kadang asosiasi longgar

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi pikran :

a. Preokupasi : tidak ada

9

Page 10: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

b. Gangguan isi pikir : waham kebesaran ; pasien yakin bahwa

dirinya kebal terhadap berbagai benda tajam dan pasien adalah

panglima besar sebagai pemimpin perang

F. Pengendalian Impuls

Terganggu

G. Daya Nilai

1. Norma sosial : terganggu

2. Uji daya nilai : terganggu

3. Penialian realitas : terganggu

H. Tilikan (Insight)

Derajat I (penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit).

I. Taraf dapat dipercaya

Dapat dipercaya

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemeriksaan Fisik :

Status Internus

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86x/menit, suhu tubuh 36,7°C,

pernapasan 24x/menit.

Hal bermakna lain pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium dan penunjang lainnya

Konjungtiva anemis (-), sklera ikterus (-), kulit sianosis (-). Tampak luka

bakar pada ekstremitas kanan bawah.

VII. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Seorang laki-laki dibawa keluarganya ke RSKD yang kedua kalinya

dengan keluhan mengamuk, dialami sejak ± 1 bulan yang lalu dan memberat

sejak + 2 minggu yang lalu. Pasien mengamuk dengan berteriak-teriak dan

mau memukul orang-orang di sekitarnya. Pada saat itu pasien masih berlayar

10

Page 11: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

dan tiba-tiba berkelakuan aneh dengan berteriak-teriak, berjoget, bicara

sendiri terus-menerus, berjalan mondar-mandir. Apabila ada keinginan yang

tidak dituruti pasien marah dan mengancam mau memukul. Pasien mengaku

bisa melihat dan mendengar suara Sultan Hasanuddin. Pasien pernah

mengalami hal seperti ini ± 6 tahun lalu ( tahun 2007) dan di rawat RSKD

selama ± 2 minggu, pada saat itu pasien pasien tidak lulus SMA dan tiba-tiba

mengamuk dengan menghancurkan kaca sekolah. Setelah dirawat di RSKD

pasien keluar dengan tenang kemudian melanjutkan dan menyelesaikan

pendidikan di akademi kelautan dan menikah. Kemudian pasien bekerja di

salah satu kapal sebagai pelaut di Samarinda. Pasien tidak melanjutkan

pengobatan dan tidak pernah kontrol. Menurut keluarga pasien kembali

bertingkah aneh setelah bertengkar dengan istri dan istri meminta cerai.

Sebelumnya pasien dirawat di RS Samarinda selama ± 1 minggu yang lalu

dan diberi obat warna putih dan pink.

Dari status mental tampak seorang laki-laki wajah sesuai umur,

perawakan agak besar, kulit coklat, rambut rapi, memakai baju kaos dan

celana panjang, perawatan diri kurang. Kesadaran berubah, perilaku dan

aktivitas psikomotor gelisah, pembicaraan spontan, lancar dengan intonasi

tinggi serta berteriak-teriak dan pasien cukup kooperatif, mood sulit di nilai,

afek agak hostile dan empati tidak dapat dirabarasakan. Fungsi intelektual

sesuai taraf pendidikan, daya konsentrasi cukup, orientasi baik, daya ingat

baik, pikiran abstrak terganggu, bakat kreatif tidak ada, kemampuan

menolong diri sendiri kurang. Pada proses pikir produktivitas cukup,

kontinuitas relevan dan kadang asosiasi longgar, serta tidak ditemukan adanya

hendaya dalam berbahasa. Pasien ditemukan adanya gangguan persepsi

berupa halusinasi auditorik. Gangguan isi pikir berupa waham kebesaran.

Tilikan derajat 1 ( penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit) dengan taraf

dapat dipercaya.

11

Page 12: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I :

Berdasarkan Autoanamnesis dan Alloanamnesis didapatkan gejala khas

yang bermakna berupa gejala mengamuk. Dimana pasien sering berteriak-

teriak dan mengancam memukul bila keinginannya tidak dituruti.sehingga

menimbulkan distress dan disability serta hendaya sosial, pekerjaan dan

penggunaan waktu senggang menunjukan pasien mengalami gangguan

jiwa.

Dari pemeriksaan status mental didapatkan adanya hendaya berat dalam

menilai realita berupa halusinasi auditorik serta gangguan isi pikir

sehingga pasien dapat dikatakan mengalami Gangguan Jiwa Psikotik.

Dari pemeriksaan status neurologis tidak ditemukan kelainan organik

sehingga digolongkan Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.

Pada pemeriksaan status mental pasien ditemukan adanya halusinasi

auditorik yang terus menerus dan gangguan isi pikir berupa waham

kebesaran, yang berlangsung lebih 1 bulan sehingga didiagnosis

Skizofrenia.

Pada pasien ini halusinasi auditorik serta adanya waham kebesaran yang

menonjol sehingga berdasarkan PPDGJ III didiagnosa sebagai

Skizofrenia Paranoid (F20.0).

Aksis II

Pasien memiliki ciri kepribadian tidak khas.

Aksis III

Terdapat luka bakar pada tungkai kanan bawah.

Aksis IV

Trigger (masalah keluarga : pasien bertengkar dengan istri dan istri

meminta cerai)

Aksis V

GAF Scale 50-41 berupa gejala berat (serious), disabilitas berat

12

Page 13: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

IX. DAFTAR PROBLEM

Organobiologik

Tidak ditemukan keadaan fisik yang bermakna, namun terdapat

ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien memerlukan famakoterapi.

Psikologik

Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi dan

waham sehingga pasien memerlukan psikoterapi.

Sosiologik

Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan waktu

senggang sehingga pasien butuh sosioterapi.

X. PROGNOSIS

Dubia et malam

Faktor pendukung :

- Ada dukungan keluarga (moral dan ekonomi).

Faktor penghambat :

- Ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.

- Usia muda saat terkena penyakit.

- Tidak teratur dalam pengobatan.

XI. DISKUSI/PEMBAHASAN

Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab

(banyak belum dikteahui) dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah

akibat yang tergantung pada genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada umunya

ditandai dengan adanya penyimpangan fundamental dari pikiran dan persepsi

serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul.Biasanya kesadaran tetap

terpelihara dan kemampuan intelektual juga terpelihara walaupun kemunduran

kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

13

Page 14: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

Untuk mendiagnosis skizofrenia, harus ada sedikitnya satu gejala berikut

ini yang amat jelas (yang biasanya dua gejala atau lebih bila gejala – gejala itu

kurang tajam atau kurang jelas) :

1. Thought of echo : isi pikiran sendiri yang bergema dalam kepala

Thought of insertion : isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam

pikirannya

Thought of broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar.

2. Delusion of control : waham yang dikendalikan

Delusion of influence : waham yang dipengaruhi

Delusion of passivity : waham tentang dirinya yang tidak berdaya dan

pasrah terhadap kekuatan dari luar

Delusion of perception : pengalaman inderawi yang tidak wajar, biasanya

mistik.

3. Halusinasi auditorik

4. Waham – waham menetap jenis lain yang biasanya tidak wajar menurut

budaya.

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus ada secara jelas :

1. Halusinasi yang menetap dari panca indera

2. Arus pikiran yang terputus

3. Perilaku katatonik

4. Gejala negative

Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III),

skizofrenia Paranoid dapat ditegakkan apabila memenuhi kriteria :

- Halusinasi atau waham harus menonjol

(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi

perintah atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi

pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa

(launging);

14

Page 15: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual

atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi

jarang menonjol.

(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham

dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of

influence) atau “passivity” (delusion of passivity) dan keyakinan

dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas.

- Gangguan afektif , dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata atau menonjol.

Pada pasien ini ditemukan halusinasi auditorik berupa suara Sultan

Hasanuddin yang menyuruh kembali ke Sulawesi untuk memimpin perang

melawan penjajah. Pada pasien juga ditemukan waham waham kebesaran

yaitu pasien yakin bahwa dirinya kebal terhadap berbagai benda tajam dan

pasien adalah panglima besar sebagai pemimpin perang. Karena gejala

halusinasi dan waham yang menonjol ini maka pasien didiagnosa skizofrenia

paranoid.

XII. RENCANA TERAPI

a. Psikofarmakoterapi

Haloperidol 1,5 mg 3 x 1 tab

Chlorpromazine 100 mg 0- 0- ½

Terapi untuk luka bakar pada tungkai bawah :

Ciprofloxacin 500 mg 2x1

Rawat luka

b. Psikoterapi Suportif

Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien

dalam memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan

pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan,

15

Page 16: LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid

efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta memotivasi

pasien supaya mau minum obat secara teratur.

c. Sosioterapi

Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang terdekat pasien

tentang gangguan yang dialami pasien sehingga tercipta lingkungan yang

kondusif yang dapat membantu proses penyembuhan pasien serta

melakukan kunjungan berkala.

XIII. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya,

efektifitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat

yang diberikan.

16