Keratitis

2
KERATITIS Penatalaksanaan a. Keratitis non infeksi Penanganan pada keratitis non infeksi bergantung pada penyebabnya. Misalnya keratitis karena penggunaan lensa kontak yang lama, penutup mata selama 24 jam disertai obat topikal. b. Keratitis infeksi Bergantung kepada penyebab infeksi c. Keratitis bakteri Untuk yang ringan, bisa diberikan tetes mata. Jika berat, dapat diberikan antibiotik oral untuk menghilangkan infeksi. Bisa juga digunakan tetes mata kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi. d. Keratitis jamur Sebaiknya pasien dirawat dan diberi pengobatan natamisin 5% setiap 1-2 jam saat bangun dan antijamur lain seperti miconazole, amfoterisin, nistatin dan lain-lain. Diberikan siklopegik disertai obat oral anti glaukoma bila timbul peningkatan intraokular. Bila tidak berhasil, dapat dilakukan keratoplasti. e. Keratitis virus Jika karena infeksi, tetes mata dan obat minum anti virus mungkin efektif. Tapi pengobatan ini tidak menghilangkan virus secara keseluruhan, dan keratitis virus ini dapat kambuh. f. Keratitis acanthamoeba Disebabkan oleh parasit acantamoeba dan sulit untuk diobati. Tetes mata antibiotika mungkin menolong, tapi beberapa infeksi acanthamoeba telah resisten. Pada kasus yang berat, kadang diperlukan transplantasi kornea (keratoplasti) Komplikasi Inflamasi kornea kronik Infeksi virus yang kronik atau berulang pada kornea Ulkus kornea

description

mata

Transcript of Keratitis

Page 1: Keratitis

KERATITIS

Penatalaksanaana. Keratitis non infeksi

Penanganan pada keratitis non infeksi bergantung pada penyebabnya. Misalnya keratitis karena penggunaan lensa kontak yang lama, penutup mata selama 24 jam disertai obat topikal.

b. Keratitis infeksiBergantung kepada penyebab infeksi

c. Keratitis bakteriUntuk yang ringan, bisa diberikan tetes mata. Jika berat, dapat diberikan antibiotik oral untuk menghilangkan infeksi. Bisa juga digunakan tetes mata kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi.

d. Keratitis jamurSebaiknya pasien dirawat dan diberi pengobatan natamisin 5% setiap 1-2 jam saat bangun dan antijamur lain seperti miconazole, amfoterisin, nistatin dan lain-lain. Diberikan siklopegik disertai obat oral anti glaukoma bila timbul peningkatan intraokular. Bila tidak berhasil, dapat dilakukan keratoplasti.

e. Keratitis virusJika karena infeksi, tetes mata dan obat minum anti virus mungkin efektif. Tapi pengobatan ini tidak menghilangkan virus secara keseluruhan, dan keratitis virus ini dapat kambuh.

f. Keratitis acanthamoebaDisebabkan oleh parasit acantamoeba dan sulit untuk diobati. Tetes mata antibiotika mungkin menolong, tapi beberapa infeksi acanthamoeba telah resisten. Pada kasus yang berat, kadang diperlukan transplantasi kornea (keratoplasti)

Komplikasi

Inflamasi kornea kronik

Infeksi virus yang kronik atau berulang pada kornea

Ulkus kornea

Pembengkakan dan jaringan parut pada kornea

Kehilangan penglihatan sementara atau permanen

Kebutaan

Daftar pustaka:- http://www.mayoclinic.com/health/keratitis

- Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010