KERATITIS BAKTERIAL.ppt

29
KERATITIS BAKTERIAL Oleh: Refta Hermawan Laksono S 030.07.211 Pembimbing dr. Sihol E S, Sp.M Bagian Ilmu Kesehatan Mata RS AL dr. Mintohardjo Fakultas Kedokteran Trisakti

Transcript of KERATITIS BAKTERIAL.ppt

Page 1: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

KERATITIS BAKTERIAL

Oleh:Refta Hermawan Laksono S

030.07.211

Pembimbingdr. Sihol E S, Sp.M

Bagian Ilmu Kesehatan Mata RS AL dr. Mintohardjo

Fakultas Kedokteran Trisakti

Page 2: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

2

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

ANATOMI DAN HISTOLOGI KORNEA

Page 4: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

ANATOMANATOMI KI KORNEAORNEA Kornea (latin cornum = tanduk) selaput bening mata

yang terdiri dari 5 lapisan Kornea avaskular, transparan, 11-12 mm horizontal,

dan 10-11 mm vertikal Nutrisi difusi glukosa dari aqueus humor dan oksigen

berdifusi dari lapisan air mata serta sirkulasi limbus di bagian perifer

Memiliki ujung-ujung saraf terbanyak100x lebih sensitif daripada konjunctiva

Saraf sensoris berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V, saraf siliar longus yang berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran bowman melepas selubung Schwannya 4

Page 5: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

HISTOLOGIHISTOLOGI KORNEAKORNEA

Page 6: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

FISIOLOGI KORNEA

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung struktur mata internal

Merefraksikan cahaya dan bersama dengan lensa memfokuskan cahaya ke retina

Sifat tembus cahayanya oleh karena strukturnya yang uniform, avaskular, dan detergesens

6

Page 7: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

KERATITIS

7

Page 8: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

ETHIOLOGY

8

Page 9: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

9

Page 10: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

klasifikasi

10

Page 11: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

KERATITIS

11

Page 12: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

EPIDEMIOLOGI

12

Keratitis bakterialis merupakan penyebab kebutaan di negara berkembang

Menurut Murillo Lopez (2006), Sekitar 25.000 orang Amerika terkena keratitis bakteri per tahun.

Insiden keratitis jamur bervariasi sesuai dengan lokasi geografis dan berkisar dari 2% dari kasus keratitis di New York untuk 35% di Florida.

Spesies Fusarium merupakan penyebab paling umum infeksi jamur kornea di Amerika Serikat bagian selatan (45-76% dari keratitis jamur)

Page 13: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

PATHOFISIOLOGY

13

Page 14: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TEMUAN DAN GEJALA UMUM

SUBJEKTIF Keluar air mata yang

berlebihan (epifora) Fotofobia Blefarospasme Nyeri

OBJEKTIF Penurunan tajam

penglihatan Radang pada kelopak

mata (bengkak, merah) Mata merah (injeksi siliar) Infiltrat

14

Page 15: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

KERATITIS BAKTERIAL

Keratitis bakterialis adalah keratitis yang disebabkan oleh bakteri patogen dan dapat menyebabkan kebutaan

Ciri-ciri khusus keratitis bakterialis adalah perjalanannya yang cepat

Destruksi korneal lengkap bisa terjadi dalam 24–48 jam oleh beberapa agen bakteri yang virulen

15

Page 16: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

PATOGEN OF BACTERIAL KERATITIS

16

Page 17: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

Faktor resiko Kontak lens Penyakit kornea sebelumnya Trauma mata Ocular surgery Kontaminasi pengobatan mata Perubahan struktur permukaan

kornea

17

Page 18: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

PATOFISIOLOGI

Gangguan dari epitel kornea yang intak dan atau masuknya mikroorganisme abnormal ke stroma kornea proliferasi ulkus

Faktor virulensiinvasi mikroba atau molekul efektor sekunder proses infeksi

Bakteri sifat adhesi pada struktur fimbriasi dan struktur non fimbriasi penempelan ke sel kornea

Selama stadium inisiasi, epitel dan stroma pada area yang terluka dan infeksi dapat terjadi nekrosis

Sel inflamasi akut (terutama neutrofil) mengelilingi ulkus awal dan menyebabkan nekrosis lamella stroma

Difusi produk inflamasi di bilik posterior, menyalurkan sel-sel inflamasi ke bilik anteriorhypopyon

Toksin bakteri yang lain dan enzim (elastase, alkalin protease) dapat diproduksi selama infeksi kornea destruksi substansi kornea

18

Page 19: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

MANIFESTASI KLINIS

19

Page 20: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

MANIFESTASI KLINIS

20

Page 21: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

DIAGNOSIS

21

Page 22: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TATALAKSANA

Non-Medikamentosa-Berhenti memakai kontak lens-Jangan menggosok-gosok mata

22

Page 23: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TATALAKSANA ANTIBIOTIK

Tetes mata antibiotik mampu mencapai tingkat jaringan yang tinggi. Salep pada mata berguna sewaktu tidur dan juga berguna sebagai

terapi tambahan. Antibiotik subkonjungtiva membantu pada keadaan ada penyebaran

segera ke sclera atau perforasi Antibiotik topikal spektrum luas digunakan pada pengobatan awal Untuk keratitis yang parah

dosis loading setiap 5 sampai 15 menit untuk jam pertama diikuti oleh aplikasi setiap 15 menit sampai 1 jam pada jam

berikutnya. Pada keratitis yang kurang parah, rejimen terapi dengan dosis yang

kurang frekuen terbukti efektif Agen Cycloplegic digunakan untuk mengurangi pembentukan

sinekhia dan untuk mengurangi nyeri23

Page 24: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TATALAKSANA ANTIBIOTIK

Terapi single-drug dengan menggunakan fluoroquinolone menunjukkan efektiftivitas yang sama seperti terapi kombinasi.

Gatifloksasin dan moksifloksasin (generasi keempat fluoroquinolone) telah dilaporkan memiliki cakupan yang lebih baik terhadap bakteri gram-positif

Terapi kombinasi antibiotika digunakan dalam kasus infeksi berat dan mata yang tidak responsif terhadap pengobatan.

Pengobatan dengan lebih dari satu agen mungkin diperlukan untuk kasus-kasus penyebab mikobakteri non-tuberkulosis

Antibiotik sistemik jarang dibutuhkan, tetapi dapat diipertimbangkan pada kasus-kasus yang parah atau ketika adanya ancaman perforasi dari kornea

Terapi sistemik juga diperlukan dalam kasus-kasus keratitis gonokokal. 24

Page 25: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TATALAKSANA

KORTIKOSTEROID Keuntungan penekanan peradangan dan pengurangan

pembentukan jaringan parut pada kornea Kerugian timbulnya aktivitas infeksi baru, imunosupresi lokal,

penghambatan sintesis kolagen dan peningkatan TIO Prinsip pada terapi kortikosteroid topikal adalah menggunakan

dosis minimal kortikosteroid yang bisa memberikan efek kontrol peradangan.

Keberhasilan pengobatan membutuhkan perkiraan yang optimal, regulasi dosis secara teratur, penggunaan obat antibiotika yang memadai secara bersamaan, dan follow-up.

Kepatuhan dari pasien sangat penting, dan TIO harus sering dipantau

25

Page 26: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

26

Page 27: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

PROGNOSIS

Prognosis visual tergantung pada beberapa faktor: Virulensi organisme yang bertanggung jawab

atas keratitis Luas dan lokasi ulkus kornea Hasil vaskularisasi dan / atau deposisi

kolagen

27

Page 28: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

28

Page 29: KERATITIS BAKTERIAL.ppt

TERIMA KASIH

29