Jurding Lifestyle (1)

15
GAYA HIDUP DAN FAKTOR KLINIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN C-REACTIVE PROTEIN DIANTARA DIABETES MELLITUS TIPE 2 BARU ; SEBUAH STUDI CROSS-SECTIONAL NASIONAL DD2 Dinda Meladya (2013730137) Dyoza Ashara Cinnamon (2013730176) Fikri Akbar Alfarizi (2013730143) Rifky Fadila Naratama (2013730171) Sonia Irene Elsyah (2013730180)

description

jurnal

Transcript of Jurding Lifestyle (1)

Journal Reading Endokrin

Gaya Hidup dan Faktor Klinik Yang Berhubungan dengan Peningkatan C-Reactive Protein Diantara Diabetes Mellitus Tipe 2 baru ; Sebuah Studi Cross-Sectional Nasional DD2

Dinda Meladya(2013730137)Dyoza Ashara Cinnamon(2013730176)Fikri Akbar Alfarizi(2013730143)Rifky Fadila Naratama(2013730171)Sonia Irene Elsyah (2013730180)ABSTRAKLatar Belakang Bertujuan untuk memeriksa prevalensi dan faktor yang dapat diubah yang berhubungan dengan peningkatan c-reactive protein (CRP),yaitu suatu penanda dari inflamasi,pada pria dan wanita yang baru didiagnosis dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam suatu populasi.

MetodeCRP diukur dari 1,037 pasien (57% pria) yang baru didiagnosis dengan DM tipe 2 yang termasuk dalam prospektif nasional Danish Centre for Strategic Research dalam proyek DM tipe 2 (DD2) .Kami telah mengumpulkan prevalensi dari peningkatan CRP dan mengkalkulasi risiko terkait (Relative Risk/RR) dan menguji hubungan dari CRp dengan gaya hidup dan faktor klinik dengan regresi Poisson,yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Kami menggunakan regresi linear untuk memeriksa hubungan CRP dengan penanda (biomarkers) yang lain.

HasilRata rata nilai CRP adalah 2,1 mg/L ( kisaran interkuartil ,1.0 -4,8 mg/L). Secara keseluruhan, 405 dari 1,037 pasien DM tipe 2 (40%) telah mengalami peningkatan CRP ( > 3,0 mg/L).Wanita (46%) lebih banyak mengalami peningkatan CRP dibandingkan pria (34%). Diantara wanita,risiko lebih rendah dari peningkatan CRP diamati pada pasien yang menerima statins ( adjusted RR (aRR) 0,7 (95% confidence interval (CI0 0,6 0,9 ))),sedangkan risiko lebih tinggi diantara pasien tanpa aktifitas fisik reguler (aRR 1.5 (95%) CI 1.1. 1.9))),penyakit kardiovaskular sebelumnya (aRR 1.5 ( 95% CI 1.2 1.9 ) dan komorbiditas lainnya.Untuk kedua jenis kelamin,peningkatan CRP adalah 1.4 lebih bertingkat pada orang dengan kenaikan berat badan > 30 kg sejak usia 20 tahun.Analisa sensitifitas menunjukkan hasil yang konsisten dengan analisis lengkap.Regresi linear menyampaikan suatu hubungan antara tingginya CRP dan peningkatan glukosa darah puasa.

KesimpulanDiantara pasien yang baru terdiagnosis DM tipe 2 ,40 % telah mengalami kenaikan CRP,faktor penting yang dapat diubah untuk kenaikan CRP bervariasi dengan jenis kelamin,dan termasuk rendahnya aktifitas fisik untuk pria dan obesitas sentral serta tidak adanya penggunaan statin untuk wanita.

Kata KunciC-reactive protein,Faktor gaya hidup,Obesitas,Aktifitas Fisik

PEMBAHASANLatar Belakang pasien dengan DM tipe 2,tingkat dari inflamasi sistemik diukur dengan C-Reactive Protein (CRP) , peningkaatn CRP lebih sering ditemukan pada orang tua,yang memiliki BMI tinggi ,dan orang dengan aktifitas fisik yang sediki . Kadar CRP lebih rendah terdapat diantara orang yang mengkonsumsi alkohol secara reguler dan orang yang dalam perawatan statin. CRP lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria . MetodeSecara singkat,GPs atau dokter yang bertugas di rumah sakit memasukkan rincian data anamnesis dan pemeriksaan fisik kedalam database DD2 . Sampel gula darah (puasa) dan urin diperoleh dari masing masing pasien,baik saat hari kunjungan ke rumah sakit atau kunjungan pada hari selanjutnya.

Gaya Hidup : Faktor Klinik dan Biomarker

Dari database DD2 ,mengambil data berdasarkan usia,jenis kelamin, tingginya intake alkohol,aktifitas fisik reguler ,ukuran lingkar pinggang ( obesitas sentral) dan kenaikan berat badan sejak usia 20 tahun.kemudian menetapkan tiga tingkat komorbiditas : rendah ( skor 0 ) , sedang ( skor 1 2) , dan tinggi ( skor + 3 ).Data lengkap dari pengobatan antihipertensif dan hipolipidemik untuk masing masing pasien DM tipe 2 diperoleh melalui keterkaitan dengan Danish National Database untuk penggantian resep.Dari biobank DD2 juga mengambil infromasi berdasarkan biomarker,diukur dengan metode fotometrik menggunakan penganalisa COBAS-6000 ,Roche diagnostics ; tingkat amilase diukur menggunakan suatu metode enzim colorimetrik ( Amilase Pankreas) ; tingkat C-peptida diukur menggunakan ADVIA Centaur C-Peptide Assay (Siemens Healthcare Diagnostics Ltd,Frimley,Camberley,UK).,dan gula darah puasa dihitung menggunakan suatu metode enzimatik hexokinase ( Gluco-quant Glucose / HK Roche Diagnostics).

C reactive proteinDari DD2 biobank diambil data CRP, diambil dari penderita diabetes mellitus tipe 2Metode yang digunakan tina quant c reactive protein generasi 3. dengan kemungkinan kadar 0,3 350 mg/LSensitivitas kurang pada metode ini, CRP dikatakan meningkat apabila sudah diatas 3,0 mg/LStatistical AnalysisPenghitungan penderita dm dibagi menjadi kelompok yang cukup spesifik dilihat dari gaya hidup dan gejala klinisTes lain dilakukan untuk menyingkirkan peningkatan CRP karena sebab lain seperti infeksiPenghitungan crp secara kasar menunjukan 95% coresponden terjadi peningkatan CRP, tanpa ada sebab lain seperti usia, alkohol, obesitas, dllResult43 % perempuan dan 57 % laki laki dengan diabetes tipe 2 yang di tes menunjukan rata rata nilai CRP 2,1 mg/L40% lainya menunjukan peningkatan CRP yang tidak begitu spesifikPada perempuan peningkatan CRP biasanya disebabkan oleh obesitas centralSedangkan pada laki laki biasanya ditemukan pada pasien dengan aktivitas fisik tinggi dan memiliki penyakit jantungPada peningkatan yang kurang spesifik biasanya disebabkan karena adanya obesitas central

DiskusiDalam penelitian ini banyak data dasar yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat diubah pada DM tipe 2. Dari hasil penelitian tersebut terdapat penemuan baru tentang tngginya tingkat CRP dengan obesitas sentral dan penggunaan obat statin yang khususnya pada wanita. Pada obesitas sentral dikarenakan efek kontribusi adipositas yang relvan pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki, sedangkan pada penggunaan obat statin penyebab yang dikaitkan adalah efek anti-inflamasinya dari obat tersebut. Pada penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya seperti prevalensi tingkat CRP yang tinggi pada usia muda setelah dilakukannya pengendalian obesitas sentral dengan faktor yang lain. Dengan demikian terdapat kemungkinan bahwa peradangan sistemik dan tahap awal terjadinya DM tipe 2 dapat terjadi bersama-sama.Tingkat prevalensi 40% dari CRP ditemukan di kami sampel berdasarkan populasi insiden tipe 2 pasien DM di Denmark mirip dengan tingkat CRP ditemukan di antara Hispanik dan Afrika-Amerika dengan insiden Tipe 2 DM dalam calon Studi Multi-Etnis aterosklerosis (40%) [21]. Prevalensi sedikit lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya dalam sampel penampang / orang dewasa kulit putih Eropa dari populasi umum; mulai dari 28% -35% [4,5,22] pada populasi orang dewasa Spanyol dan penduduk AS umum termasuk dalam 1999-2000 Kesehatan Nasional dan Survei Pemeriksaan Gizi.

C-Reactive ProteinPengukuranPeningkatan kejadian Kardiovaskuler.Mengidentifikasi sub kelompok pasien DM tipe 2 pada resiko tinggi penyakit penyerta.Komplikasi mikrovaskular.Pengobatan faktor resiko diabetes.Keterbatasan studi meliputi desain cross-sectional, menyebabkan ketidakpastian tentang apakah peningkatan peradangan dan tingkat CRP meningkat mendahului atau mengikuti perubahan klinis dan metabolik. KesimpulanPasien DMT2 dengan CRP yang mungkin memperoleh manfaat dari intervensi gaya hidup target spesifik gender [26,28], untuk perempuan termasuk penurunan berat badan dan pemberian statin treatment, sedangkan untuk laki-laki, aktivitas fisik tampaknya sangat penting. Studi prospektif tindak lanjut Masa Depan penelitian kohort DD2 akan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana elevasi CRP dikaitkan dengan perjalanan klinis tipe 2 DM.