JURDING RADIOLOGI DIAGNOSTIK

27
Evaluasi neoplasma kolorektal dengan pencitraan radiologi memainkan peranan utama pada deteksi dan pengelompokan tingkat kanker pada gastrointestinal bagian bawah. Berbagai variasi modalitas radiologi dapat digunakan pada pengelompokan, deteksi dan pengamatan perkembangan pasien dengan kanker kolorektal. Diagnosis kanker kolon dahulunya ditegakkan dengan pemeriksaaan barium enema atau kolonoskopi. CT-scan juga sering digunakan pada evaluasi pasien dengan kanker kolon yang sudah diketahui atau untuk deteksi kanker kolorektal pada pasien dengan keluhan abdomen non spesifik. Kolonoskopi virtual adalah metode yang cukup baru pada penggambaran radiologi mukosa kolon. MRI juga sangat membantu dalam mendeteksi dan menilai karakteristik pada suspek metastase ke hepar, dengan efek negatif lebih rendah dari CT-scan. MRI juga efektif menilai tingkat kanker pada ekstensi lokal. USG transrektal juga popular untuk pengelompokkan tingkat kanker kolon karena USG mampu mendemonstrasikan berbagai lapisan dinding kolon. PET scan juga dapat membantu pasien dengan kanker kolorektal dan menilai respons terapi. BARIUM ENEMA Barium enema merupakan pemeriksaan yang aman, akurat dan efektif dalam diagnosa polip dan kanker kolon. Pengukuran polip dengan diameter 1cm memiliki 10% kemungkinan untuk menjadi maligna. Sensitifitas pemeriksaan dinilai dari kemampuan untuk mendeteksi ukuran lesi, sekitar 90-95%. Baik single kontras Natalia A.G / 112013217 1

description

radiologi

Transcript of JURDING RADIOLOGI DIAGNOSTIK

Evaluasi neoplasma kolorektal dengan pencitraan radiologi memainkan peranan utama pada deteksi dan pengelompokan tingkat kanker pada gastrointestinal bagian bawah. Berbagai variasi modalitas radiologi dapat digunakan pada pengelompokan, deteksi dan pengamatan perkembangan pasien dengan kanker kolorektal. Diagnosis kanker kolon dahulunya ditegakkan dengan pemeriksaaan barium enema atau kolonoskopi. CT-scan juga sering digunakan pada evaluasi pasien dengan kanker kolon yang sudah diketahui atau untuk deteksi kanker kolorektal pada pasien dengan keluhan abdomen non spesifik. Kolonoskopi virtual adalah metode yang cukup baru pada penggambaran radiologi mukosa kolon. MRI juga sangat membantu dalam mendeteksi dan menilai karakteristik pada suspek metastase ke hepar, dengan efek negatif lebih rendah dari CT-scan. MRI juga efektif menilai tingkat kanker pada ekstensi lokal. USG transrektal juga popular untuk pengelompokkan tingkat kanker kolon karena USG mampu mendemonstrasikan berbagai lapisan dinding kolon. PET scan juga dapat membantu pasien dengan kanker kolorektal dan menilai respons terapi.

BARIUM ENEMABarium enema merupakan pemeriksaan yang aman, akurat dan efektif dalam diagnosa polip dan kanker kolon. Pengukuran polip dengan diameter 1cm memiliki 10% kemungkinan untuk menjadi maligna. Sensitifitas pemeriksaan dinilai dari kemampuan untuk mendeteksi ukuran lesi, sekitar 90-95%. Baik single kontras maupun dobel kontras dilaporkan memiliki sensitifitas serupa dalam medeteksi lesi ukuran 1cm. Dengan dobel kontras dapat mendeteksi polip dengan ukuran kecil dengan lebih reliabel.Persiapan yang adekuat dibutuhkan sebelum pemeriksaan dengan barium enema. Seringkali pada CT scan dan kolonoskopi virtual, keberadaan fekal material dapat menyebabkan false positif. Pada institusi peneliti, pasien diinstruksikan untuk memakan makanan non-residu selama 24 jam sbelum pemeriksaan dan meminum magnesium sitrat. Magnesium sitrat merupakan cairan hiperosmolar yang bersifat laksatif yang menrik cairan ke kolon dna meningkatkan peristaltic. Pasien harus minum air adekuat untuk mencegah dehidrasi. Tablet bisakodil direkomendasikan untuk meningkatkan peristaltic usus. Pada pagi hari pemeriksaan pasien diinstruksikan untuk tidak makan atau minum.Pemilihan single atau dobel kontras disesuaikan dengan keadaan pasien. Pada pasien usia tua dengan gerak terbatas tidak disarankan menggunakan dobel kontras. Dobel kontras lebih disukai para radiolog karena mampu medeteksi lesi ukuran kecil (