jurding anak

57
Presentan: Ulrike Uhlig MD, Nicole Pfeil, MD, Steffen Syrbe, MD, Boris Huegle, MD, Barbara Teichmann, MD, Thomas Kapellen, MD, Peggy Houben, PhD, Wieland Kiess, MD, Hans Holm Uhlig, MD, Dphil.

description

jurding anak

Transcript of jurding anak

  • Presentan:Ulrike Uhlig MD, Nicole Pfeil, MD, Steffen Syrbe, MD, Boris Huegle, MD, Barbara Teichmann, MD, Thomas Kapellen, MD, Peggy Houben, PhD, Wieland Kiess, MD, Hans Holm Uhlig, MD, Dphil.

  • AbstrakTujuan PenelitianMuntah merupakan gejala utama gastroenteritis pada anak-anak.Muntah menyebabkan kehilangan cairan dan membatasi terapi rehidrasi oral.Dimenhidrinat telah banyak digunakan di Kanada dan Jerman.Peneliti ingin mengetahui kegunaan dan keamanan dimenhidrinat untuk gastroenteritis akut pada anak.

  • AbstrakMetodologi PenelitianProspective, randomized, placebo-controlled, multicenter trial.Peneliti membagi 243 anak yang diduga gastroenteritis dan muntah untuk diberikan dimenhidrnat rektal atau plasebo.Anak-anak tanpa atau dengan dehidrasi ringan dimasukan ke dalam penelitian.Semua anak diberikan terapi rehidrasi oral.

  • AbstrakMetodologi PenelitianHasil penelitian utama dinilai peningkatan berat badan dalam 18-24 jam setelah pengacakan.Hasil penelitian sekunder dinilai episode muntah, asupan cairan, jumlah episode diare, dan penilaian orang tua mengenai keadaan umum anak.

  • AbstrakHasil PenelitianTidak terdapat perbedaan dalam perubahan berat badan pada anak yang menerima dimenhidrnat atau plasebo.Jumlah rata-rata episode muntah dalam randomisasi dan follow-up adalah 0,64 pada kelompok dimenhidrinat dan 1,36 pada kelompok plasebo.

  • Abstrak Hasil PenelitianSecara keseluruhan, 69,6% anak dalam kelompok dimenhidrnat dan 47,4% anak dalam kelompok plasebo, bebas muntah pada saat pengacakan hingga follow-up.Asupan cairan, keadaan umum pasien, dan potensi efek samping obat, termasuk jumlah episode diare, pada kedua kelompok memiliki kesamaan.

  • Abstrak KesimpulanDimenhidrinat mengurangi frekuensi muntah pada anak dengan dehidrasi ringan.Akan tetapi, manfaat secara keseluruhan masih rendah karena dimenhidrinat tidak memperbaiki rehidrasi oral dan klinis pasien.

  • PendahuluanGastroenteritis infeksius merupakan salah satu penyakit infeksius tersering pada anak-anak.Muntah rasa tidak nyaman dan kehilangan cairan.Muntah menjadi faktor pembatas untuk terapi rehidrasi oral.

  • PendahuluanRehidrasi oral direkomendasikan pada anak dengan dehidrasi ringan hingga menengah yang disebabkan oleh gastroenteritis infeksius.Dimehidrinat per rektal telah digunakan dalam gastroenteritis pada anak yang disebabkan oleh gastroenteritis infeksius dan muntah di Kanada dan Jerman.

  • PendahuluanAkan tetapi, belum terdapat penelitian mengenai manfaat obat tersebut untuk gastroenteritis infeksius dan muntah.Peneliti melakukan randomized controlled trial untuk mengetahui manfaat dari dimenhidrinat untuk meningkatkan rehidrasi oral, mengurangi muntah, dan mengurangi tingkat pengobatan di RS.

  • Metodologi PenelitianPenelitian Vomiting-Enteritis-Dimenhydriate (VomED) merupakan penelitian prospective, double-blind, placebo-controlled, multicenter bagian keempat yang meneliti efektifitas dimenhidrinat dalam rehidrasi oral pada gastroenteritis infeksius dan muntah pada anak.

  • Metodologi PenelitianPasien direkrut dari 5 Rumah Sakit Anak dan 6 praktik dokter anak di Jerman.Pengambilan sampel dilakukan dilakukan pada dua musim gugur-semi berturut-turut (1 Desember 2005 - 31 May 2006, dan 1 Oktober 2006 31 May 2007)

  • Metodologi PenelitianPersetujuan Tindakan Medis tertulis didapatkan setidaknya dari salah satu orang tua sebelum dilakukan penelitian.

  • Metodologi PenelitianKriteria Inklusi:Usia diantara 6 bulan hingga 6 tahun.Suspek gastroenteritis infeksius.Onset muntah akut (7 kilogram.

  • Metodologi PenelitianKriteria EksklusiPasien dengan gastroenteritis sedang hingga berat.Kehilangan berat badan akut >5%.Terdapat darah pada feses.Membutuhkan terapi rehidrasi intravena.Asidosis metabolik (pH
  • Metodologi PenelitianKriteria EksklusiAnak dengan penyakit yang telah ada sebelumnya dan penggunaan dimenhidrinat merupakan kontraindikasi.Pasien yang sedang menjalani pengobatan yang dicurigai memiliki interaksi dengan dimenhidrinat atau pengobatan dengan anti-emetik pada episode gastroenteritis.

  • Metodologi PenelitianPengacakan dan PengelompokanPasien secara acak diberikan dimenhidrinat atau plasebo.Pengacakan dikelompokan berdasarkan berat badan (
  • Metodologi PenelitianIntervensi PenelitianSupositoria pertama (40 mg dimenhidrinat atau plasebo) diberikan pada saat rawat jalan atau praktik dokter anak.Supositoria tambahan disiapkan tergantung berat badan pasien.25 kg : 3 supositoria

  • Metodologi PenelitianIntervensi PenelitianSupositoria tambahan diberikan hanya pada pasien yang terdapat muntah-muntah yang menetap atau terdapat pengeluaran supositoria segera setelah pemberian.

  • Metodologi PenelitianPengobatan ConcomitantSetiap pasien mendapatkan 10 bungkus larutan rehidrasi oral.Orang tua pasien diinstruksikan untuk memberikan terapi rehidrasi oral.

  • Metodologi PenelitianKunjungan Follow-Up dan Wawancara Kunjungan follow-up jangka pendek dilakukan 18-24 jam setelah pengacakan.Dilakukan pemeriksaan fisik, pengukuran berat badan, dan riwayat penyakit dengan wawancara terstruktur dengan kuesioner.

  • Metodologi PenelitianKunjungan Follow-Up dan Wawancara Follow-up jangka panjang dengan wawancara melalui telepon 7-14 hari setelah pengacakan.Wawancara terstruktur dengan kuesioner mengenai riwayat penyakit

  • Metodologi PenelitianPengukuran Hasil PenelitianPrimary end-point : peningkatan berat badan sejak pengacakan hingga kunjungan follow-up setelah 18-24 jam.Peningkatan berat badan relatif antara +1 dan -1.Rawat inap dianggap merupakan hasil penelitian terburuk.

  • Metodologi PenelitianPengukuran Hasil PenelitianHasil penelitian sekunder: penilaian jumlah episode muntah, episode diare,jumlah asupan cairan, rawat inap akibat gastroenteritis, keadaan umum pasien yang dinilai oleh orang tua pasien, adverse events, dan penggunaan pengobatan lainnya.

  • Metodologi PenelitianPengukuran Hasil PenelitianHasil penelitian jangka panjang:Severe adverse event yang membutuhkan rawat inap.waktu hingga sembuh.Kepuasan orang tua terhadap pengobatan.

  • Metodologi PenelitianAdverse EventYang diharapkan: sedasi, mengantuk, reaksi kulit, rawat inap akibat gastroenteritis.Yang tidak diharapkan: demam, muntah, diare.

  • Metodologi PenelitianPengumpulan Data dan Analisis StatistikSeluruh data pasien dimasukan ke database penelitian di Universitas Leipzig.Analisis pertama dilakukan hanya mengetahui pembagian menjadi 2 kelompok tanpa mengetahui pembagian kelompok dimenhidrinat atau plasebo

  • Metodologi PenelitianPengumpulan Data dan Analisis StatistikAnalisis primer menggunakan Mann-Whitney U testPengelompokan dilakukan dengan membagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kuartil berat badan.Uji statistik dilakukan di dalam masing-masing kelompok berdasarkan kuartil berat badan tersebut.

  • Metodologi PenelitianPengumpulan Data dan Analisis StatistikAnalisis sekunder menggunakant test kuantitatifX2 frekuensi.Analisis posthoc hasil pengukuran terhadap tingkat keparahan diare.

  • Metodologi PenelitianBesar SampelPeneliti membutuhkan 210 pasien untuk sampel penelitianPengambilan sampel akan dihentikan ketika telah terdapat 210 pasien yang telah menjalani penelitian dan 270 pasien yang telah dilakukan pengacakan.

  • Hasil PenelitianPartisipan234 anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok penelitian:124 anak pada kelompok dimenhidrinate119 anak pada kelompok plasebo6 pasien dikeluarkan dari penelitian208 pasien dapat dianalisis untuk hasil penelitian primer dan 199 pasien dapat dianalisis untuk hasil penelitian sekunder.

  • Hasil PenelitianPartisipanSetelah kunjungan follow-up, 208 pasien dapat dilakukan analisis primary end point dan 199 pasien dapat dilakukan analisis secondary end point.Terdapat 224 pasien yang dapat dilakukan follow-up jangka panjang dengan telepon.

  • Hasil PenelitianHasil Follow-UpTerdapat kesamaan perubahan berat badan pada saat pengacakan dan kunjungan follow-up.Rata-rata peningkatan berat badan relatif-0,14% (SD: 1,96%) pada kelompok dimenhidrinat0,06% (SD: 1,74%) pada kelompok plasebo P = 0,452

  • Hasil PenelitianHasil Follow-Up4 anak pada kelompok dimenhidrinat dan 5 anak pada kelompok plasebo dirawat inap karena gastroenteritis dalam waktu 18-24 jam.

  • Hasil PenelitianHasil Follow-UpJumlah episode muntah rata-rata antara waktu pengacakan hingga kunjungan follow-up0,64 pada kelompok dimenhidrinat1,36 pada kelompok plaseboDifference: -0,72 (95% CI: -1.16 hingga -0.29)

  • Hasil PenelitianHasil Follow-UpPada saat kunjungan follow-up tingkat bebas muntah:69,6% pada kelompok dimenhidrinat47,4% pada kelompok plaseboP = 0,001

  • Hasil PenelitianJumlah rata-rata frekuensi diare:1,75 pada kelompok dimenhidrinat1,74 pada kelompok plaseboP = 0,720Jumlah asupan cairan dan peningkatan keadaan umum pasien di kedua kelompok memiliki kesamaan.

  • Hasil PenelitianHasil Follow-UpEfek sedasi pada penelitian:21,6% (22 anak) pada kelompok dimenhidrinat18,6% (18 anak) pada kelompok plasebo.Satu anak pada masing-masing kelompok terdapat rash, dan efek mengantuk

  • Hasil PenelitianHasil Follow-UpTerdapat 3 adverse event yang berat pada kelompok plasebo (infeksi saluran nafas dan, kardiovaskuler dan masalah sosial.Seluruh anak dalam penelitian sembuh

  • Hasil PenelitianHasil Follow-Up jangka panjangEfek sedasi pada penelitian:21,6% (22 anak) pada kelompok dimenhidrinat18,6% (18 anak) pada kelompok plasebo.Satu anak pada masing-masing kelompok terdapat rash, dan efek mengantukTerdapat 3 adverse event yang berat pada kelompok plasebo (infeksi saluran nafas dan, kardiovaskuler dan masalah sosial.

  • DiskusiDimenhidrinat mengurangi jumlah episode muntah pada anak yang muntah karena gastroenteritis tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan.Pada kelompok dimenhidrinat angka bebas muntah ditemukan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan plasebo (70% vs 47%, NNT: 5).

  • DiskusiDimenhidrinat ditoleransi dengan baik dan angka efek samping yang ditimbulkan tidak berbeda di dalam 2 kelompok

  • Diskusi Hasil penelitian primer: perbedaan berat badan ketika awal berobat dengan kunjungan follow-up untuk menilai pengurangan kehilangan cairan dan rehidrasi yang lebih baik dengan dimenhidrinat.Peneliti tidak dapat menilai efek dari rehidrasi oral

  • DiskusiDimenhidrinte merupakan H1-antihistamin yang juga memiliki aktivitas anti-alergi dan efek yang menguntungkan pada motion sickness dan mengantuk. Terdapat pemikiran bahwa dimenhidrinat dapat menghambat diagnosis lainnya yang berhubungan dengan muntah pada anak

  • DiskusiIntoksikasi dimenhidrinat sempat dilaporkan pada beberapa penelitianPada penelitian ini tidak terdapat keterlambatan diagnosis dan dari data penelitian menunjukkan dimenhidrinat aman pada anak-anak dengan gastroenteritis ringan.

  • DiskusiReseptor antagonis dopamin (domperidone dan metoclopramide) tidak ada satu pun yang memiliki efek anti-emetik yang konsisten pada anak dengan gastroenteritis Ondansetron (Reseptor antagonis 5-HT3) menurunkan risiko rawat inap untuk rehidrasi intra vena dan untuk untuk muntah persisten

  • Diskusi Pada penelitian ini, efek anti-emetik dimenhidrinat sebanding dengan penelitian pada ondansetron.Penelitian ini tidak dilakukan pemeriksaan mikroskopis tinja untuk menemukan agen penyebabAnalisis gas darah juga tidak selalu dilakukan

  • DiskusiPeneliti tidak melakukan analisis cost-effectiveness atau cost-benefit terhadap penggunaan dimenhidrinat pada anak dengan gastroenteritis akut.

  • diskusiMasih dibutuhkan penelitian prospective, randomized, controlled tria untuk membandingkan efek antiemetik dan keuntungan terapeutik dan total biaya dengan ondansetron dan dimenhidrinate pada anak dengan gastroenteritis disertai dengan muntah

  • KesimpulanDimenhidrinat secara bermaka menurunkan gejala muntah pada anak dengan gastroenteritisEfek antiemetik dimenhidrinat adalah ringanTerapi rehidrasi oral dan perbaikan klinis tidak terlalu meningkat

  • KesimpulanMasih belum jelas apakah dimenhidrinat dapat memiliki efek yang lebih baik untuk anak dengan tingkat dehidrasi yang lebih tinggi.