Jurding Dr Kristanto

17
CRITICAL APPRAISAL JOURNAL READING

description

jurnal ilmu kesehatan masyarakat

Transcript of Jurding Dr Kristanto

  • CRITICAL APPRAISALJOURNAL READING

  • Judul JurnalTHREE DELAY MODEL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN CILACAP1. Judul sudah baik, karena terdiri dari 12 kata,2. Menggambarkan variabel - variabel penelitian; a. variabel bebas : three delay modelb. variabel tergantung : kematian ibu3. Judul sudah menarik dan tidak mengandung singkatan - singkatan yang tidak baku

  • Tujuan PenelitianMengetahui hubungan keterlambatan pertama, kedua, dan ketiga dengan kematian ibu di kabupaten cilacapMengetahui apakah status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan merupakan perancu dalam penilaian hubungan antara keterlambatan pertama, kedua dan ketiga dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap

  • Metode PenelitianJenis penelitian : Observasional AnalitikDesain penelitian : Studi Case ControlTempat dan waktu penelitian : Kabupaten Cilacap Jawa Tengah selama tahun 2007

  • Populasi : populasi kasus dan populasi kendaliPopulasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh kasus kematian ibu di Kabupaten Cilacap selama tahun 2007 yang tercatat dalam data kematian ibu di Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Populasi kendali pada penelitian ini ada- lah semua ibu paska persalinan di Kabupaten Cilacap yang hidup (tidak mengalami kematian ibu) selama tahun 2007

  • Kriteria inklusi dan eksklusiKriteria inklusi kasus, yaitu ibu yang mengalami kematian ibu bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Cilacap, responden pada kasus kematian ibu bersedia mengikuti penelitian dan pada saat penelitian berada di wilayah Kabupaten Cilacap. Kriteria eksklusi kasus, yaitu responden telah pindah dari Kabupaten Cilacap, responden telah tiga kali didatangi untuk diwawancarai tetapi tidak berhasil ditemuiKriteria inklusi kendali, yaitu ibu tersebut bersalin pada hari yang sama atau hampir bersamaaan dengan terjadinya kasus kematian ibu, bertempat tinggal dan pada saat penelitian berada di Kabupaten Cilacap, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi kendali, yaitu telah pindah dari Kabupaten Cilacap, telah tiga kali didata- ngi untuk diwawancarai tetapi tidak berhasil

  • Jumlah sampel sebesar 30 tiap kelompok, sehingga didapatkan total sampel sebesar 60 Teknik sampling -> purposive sampling ( kelompok kasus) dan simple random sampling (kelompok kontrol)Pemilihan subjek sudah tepat, menggambarkan populasi targetBias dapat diminimalkan, karena kelompok kontrol diambil di puskesmas yang di wilayahnya terdapat kematian ibu

  • Pada penelitian ini digunakan data primer, melalui observasi dan wawancara langsung ke rumah responden dengan kuesioner terstrukturWawancara pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Observasi dilakukan dengan melihat catatan kematian ibu, KMS ibu hamil dan register kohort ibu hamilPengukuran dalam penelitian ini tidak dilakukan secara blind atau tersamarTerdapat bias recall karena wawancara dilakukan saat paparan telah berlangsung

  • Variabel PenelitianVariabel Bebas :keterlambatan pertama, yaitu keterlambatan dalam mengenali adanya keadaan kegawatdaruratan kebidanan yang mengharuskan seorang ibu untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi saat kehamilan, persalinan maupun saat nifas dan kemudian diikuti dengan keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk mencari pertolongan.keterlambatan kedua, yang terjadi setelah keputusan untuk merujuk diambil, yaitu keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan rujukan, akibat adanya kendala geografi dan sarana transportasi.keterlambatan ketiga, yaitu keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan medis di tempat pelayanan kesehatan rujukan (UNFPA, 2003)

  • Variabel Tergantungkematian ibuVariabel Perancustatus pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinanTidak digambarkan bias yang terjadi

  • Definisi Operasionalketerlambatan pertama, yaitu keterlambatan dalam mengenali adanya keadaan kegawatdaruratan kebidanan yang mengharuskan seorang ibu untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi saat kehamilan, persalinan maupun saat nifas dan kemudian diikuti dengan keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk mencari pertolongan.keterlambatan kedua, yang terjadi setelah keputusan untuk merujuk diambil, yaitu keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan rujukan, akibat adanya kendala geografi dan sarana transportasi.keterlambatan ketiga, yaitu keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan medis di tempat pelayanan kesehatan rujukan (UNFPA, 2003)

  • Dilakukan tiga metode analisis, yaitu analisis univariat, bivariat, serta analisis multivariat;Analisis univariat bertujuan untuk mendapatkan hasil gambaran distribusi frekuensi pada tiap variabelAnalisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen dengan Variabel dependen; digunakan uji chi squareAnalisis multivariat bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang paling dominan pada kejadian kematian ibu; menggunakan uji chi square Mantel Hanzel

  • Penggunaan analisis hasil pada penelitian sudah baik, karena menggunakan berbagai analisis, yaitu; analisis univariat, bivariat, dan multivariat

  • Hasil Penelitianpenyebab kematian maternal di Kabupaten Cilacap sebagian besar didominasi oleh penyebab komplikasi persalinan, kemudian diikuti oleh penyebab komplikasi kehamilan kemudian diikuti komplikasi nifas dan penyakit yang memperburuk kondisi ibuproporsi kasus yang mengalami keterlambatan pertama (keterlambatan dalam pengambilan keputusan merujuk) sebesar 76,6% lebih besar dari proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 16,7%. Sedangkan proporsi kasus yang tidak mengalami keterlambatan pertama sebesar 23,4% lebih kecil dari proporsi pada kelom- pok kendali (83,3%)proporsi kasus yang mengalami keterlambatan kedua sebesar 26,7% lebih banyak daripada proporsi pada kelompok kendali 6,7%. Sedangkan proporsi kasus yang tidak mengalami keterlambatan kedua sebesar 73,3% lebih kecil dari proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 93,3%proporsi kasus yang mengalami keterlambatan ketiga sebesar 3,3% sama dengan proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 3,3%. Sedangkan proporsi kasus yang tidak mengalami keterlambatan ketiga sebesar 96,7% sama dengan proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 96,7%proporsi kasus yang status pemeriksaan kehamilannya tidak baik sebesar 26,7% lebih besar daripada proporsi pada kelompok kenda- li yaitu sebesar 0%. Sedangkan proporsi kasus yang status pemeriksaan kehamilannya baik sebesar 73.3% lebih kecil daripada proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 100%

  • pada kelompok kasus yang paling banyak ada- lah melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik yaitu 22 orang (73.3%), sedangkan pada kelompok kendali semua melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik yaitu 30 orang (100%). Pada 8 orang kasus kematian ibu dengan status pemeriksaan kehamilan tidak baik, ditemukan bahwa 5 orang melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan kurang dari 4 kali dan 3 orang tidak pernah memeriksakan kehamilannyaproporsi kasus yang penolong pertama persalinannya bukan tenaga kesehatan sebesar 26,7% lebih besar dari proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 13,3%, sedangkan proporsi kasus yang penolong pertama persalinannya oleh tenaga kesehatan 73,3% lebih kecil dari proporsi pada kelompok kendali yaitu sebesar 86,7%. Penolong pertama persalinan bukan oleh tenaga kesehatan pada kelompok kasus sebagian besar dilakukan oleh dukun bayi yaitu sebanyak 5 kasus sedangkan sisanya yaitu 3 kasus melahirkan sendiri. Sedangkan pada kelompok kendali (4 orang), penolong pertama persalinan bukan oleh tenaga kesehatan dilaku- kan oleh dukun bayiketerlambatan pertama, nilai p < 0,05 sedangkan pada variabel keterlambatan kedua, nilai p > 0,05, dengan demikian dapat dijelaskan variabel status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan bukan merupakan variabel perancu pada hubungan antara keterlambatan pertama dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap, akan tetapi variabel tersebut menjadi perancu pada hubungan antara keterlambatan kedua dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap

  • Pembahasan

    Penelitian orang lainPerbedaan/ Persamaan dengan penelitian iniKeterlambatan pada waktu tempuh ke tempat rujukan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya disebabkan oleh jarak, ketersediaan dan efesiensi sarana transportasi dan juga dapat disebabkan oleh biaya. Jarak menjadi faktor penghambat penting bagi pasien dalam mencapai rumah sakit terdekat terutama daerah pedesaan. Pengaruh jarak akan lebih terasa apabila kurangnya transpor- tasi dan kondisi jalan yang kurang baik se- hingga semakin mempengaruhi pasien dalam mengambil keputusan (WHO, 1999)Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa keterlambatan waktu tempuh ke tempat rujukan berhubungan dengan kematian maternal (p=0,038), dari hasil analisis diperoleh nilai OR sebesar 5,091. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang terlambat dalam mencapai tempat rujukan mempunyai risiko kematian ibu sebesar 5 kali bila dibandingkan ibu yang tidak terlambat

  • Pengujian Validitas EksternaDari uraian pada hasil dijelaskan bahwa tidak terdapat subjek yang didrop-out sehingga hasil pada penelitian ini dapat diterapkan pada sampel terpilihPengambilan sampel pada penelitian dilakukan dengan random sampling sederhana maka dapat dikatakan sampel terpilih sudah mewakili populasi terjangkau sehingga hasil yang didapat penelitian ini diterapkan pada populasi terjangkauHasil penelitian dapat diterapkan pada populasi target karena dapat mengurangi angka kejadian kematian ibu pada Kabupaten Cilacap Jawa Tengah