e Paper Koran Madura 8 April 2014

32
“Ada beberapa daerah yang dilaporkan bahwa anggota KPU, dan petugas pelaksana itu mena- war-nawarkan jasa pada caleg dan pimpinan parpol setempat. Tentu laporan seperti ini harus diterima secara rasional,” ujar Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di Kantor Bawa- slu, Jakarta, Senin (7/4). Namun Jimly enggan mem- beberkan 3 partai politik yang memberikan laporan terhadap dirinya. Yang jelas, tegas Jimly, ketiga partai itu tidak saling ko- munikasi dan tidak bekerja sama untuk menyampaikan informasi terhadap dirinya. Lebih jauh, Jimly juga eng- gan membeberkan berapa besa- ran tawaran yang diminta oleh penyelenggara pemilu di tingkat daerah itu dengan menjadi calo suara. “Laporannya banyak, ada yang di daerah Jawa dan luar Jawa. Kami sarankan untuk men- yampaikan laporan secara resmi,” katanya. Menurut Jimly, ada 3 partai politik yang mengeluhkan akan modus-modus calo yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. “Saya yakinkan pada pimpinan parpol ini ge- jala sporadis. Namun, un- tuk menjaga Pemilu 2014 yang berintegritas kami berpendapat mengambil langkah-langkah mengingatkan semuanya. Untuk menjaga aturan hukum dan atu- ran kode etik yang sama-sama kita bangun dan kita praktikan,” pungkasnya. Senada dengan Jimly. penel- iti Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan mensiya- lir potensi kecurangan pemilu di- pastikan masih besar. Karena itu, masyarakat lebih proaktif menga- wasi penyelenggaraannya pada 9 April. “Proses penga- wasan harus lebih ketat, ada yang tidak terjangkau pengawasan oleh media,” tegas Dahl- an, dalam jumpa pers bersama lem- baga pengawas pemilu di restoran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Senin (7/3). Menurut Abdullah, potensi terjadinya penyimpangan juga cukup besar di wilayah yang kondisi geografisnya sulit dijang- kau. “Pasca hari H biasanya terja- di pergeseran surat suara, dugaan manipulasi. Rekap yang dilakukan di TPS (tempat pemungutan su- ara) bisa berubah pada tingkatan selanjutnya,” jelasnya. Dia menambahkan, ada tiga tahapan yang menjadi prioritas dalam memperketat pengawasan kecurangan. Yakni, sebelum hari pencoblosan, pada saat pen- coblosan, dan masa penghitungan suara. Potensi besar praktik curang dimungkinkan terjadi karena proses pemilihan legislatif yang panjang. Serta banyaknya partai dan caleg yang menjadi peserta. “Ini butuh waktu yang panjang, ini potensi juga titik rawan peny- impangan, transaksi jual beli su- ara,” tegas Abdullah. =GAM/ABD 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 Aroma Kecurangan Mulai Muncul JAKARTA-Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal dua hari lagi beragam modus-modus kecurangan dilakukan oleh partai politik, caleg dan bahkan oleh penyelenggara pemilu sendiri. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengaku mendapatkan laporan dari tiga elit partai politik bila penyelenggara pemilu di tingkat daerah menawarkan jasa. Mereka menawarkan bisa membantu mendulang perolehan suara asal ada imbalan segepok uang. DOA UNTUK PEMILU Ribuan santri berdoa saat Doa Bersama Untuk Pemilu 2014 di Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadiin, Nalumsari, Jepara, Senin (7/4). Dalam doa bersama yang diikuti 2675 santri itu mereka berdoa agar pemilu dapat berjalan lancar dan damai serta Indonesia dapat menemukan para wakil rakyat yang amanah. ant/andreas fitri atmoko Penyelenggara Pemilu Menjadi Calo Suara

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 8 April 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 1

“Ada beberapa daerah yang dilaporkan bahwa anggota KPU, dan petugas pelaksana itu mena-war-nawarkan jasa pada caleg dan pimpinan parpol setempat. Tentu laporan seperti ini harus diterima secara rasional,” ujar Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di Kantor Bawa-slu, Jakarta, Senin (7/4).

Namun Jimly enggan mem-beberkan 3 partai politik yang memberikan laporan terhadap dirinya. Yang jelas, tegas Jimly, ketiga partai itu tidak saling ko-munikasi dan tidak bekerja sama untuk menyampaikan informasi terhadap dirinya.

Lebih jauh, Jimly juga eng-

gan membeberkan berapa besa-ran tawaran yang diminta oleh penyelenggara pemilu di tingkat daerah itu dengan menjadi calo suara. “Laporannya banyak, ada yang di daerah Jawa dan luar Jawa. Kami sarankan untuk men-yampaikan laporan secara resmi,” katanya.

Menurut Jimly, ada 3 partai politik yang mengeluhkan akan modus-modus calo yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. “Saya yakinkan pada pimpinan parpol ini ge-jala sporadis. Namun, un-tuk menjaga Pemilu 2014 yang berintegritas kami berpendapat mengambil langkah-langkah mengingatkan semuanya. Untuk

menjaga aturan hukum dan atu-ran kode etik yang sama-sama kita bangun dan kita praktikan,” pungkasnya.

Senada dengan Jimly. penel-iti Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan mensiya-lir potensi kecurangan pemilu di-pastikan masih besar. Karena itu, masyarakat lebih proaktif menga-wasi penyelenggaraannya pada 9

April. “Proses penga-

wasan harus lebih ketat, ada yang tidak terjangkau pengawasan oleh media,” tegas Dahl-an, dalam jumpa

pers bersama lem-baga pengawas pemilu

di restoran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Senin (7/3).

Menurut Abdullah, potensi terjadinya penyimpangan juga

cukup besar di wilayah yang kondisi geografisnya sulit dijang-kau. “Pasca hari H biasanya terja-di pergeseran surat suara, dugaan manipulasi. Rekap yang dilakukan di TPS (tempat pemungutan su-ara) bisa berubah pada tingkatan selanjutnya,” jelasnya.

Dia menambahkan, ada tiga tahapan yang menjadi prioritas dalam memperketat pengawasan kecurangan. Yakni, sebelum hari pencoblosan, pada saat pen-coblosan, dan masa penghitungan suara.

Potensi besar praktik curang dimungkinkan terjadi karena proses pemilihan legislatif yang panjang. Serta banyaknya partai dan caleg yang menjadi peserta. “Ini butuh waktu yang panjang, ini potensi juga titik rawan peny-impangan, transaksi jual beli su-ara,” tegas Abdullah.

=GAM/ABD

8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000SELASA www.koranmadura.com

0328-6770024

Aroma Kecurangan Mulai MunculJAKARTA-Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal dua hari lagi beragam modus-modus kecurangan dilakukan oleh partai politik, caleg dan bahkan oleh penyelenggara pemilu sendiri. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengaku mendapatkan laporan dari tiga elit partai politik bila penyelenggara pemilu di tingkat daerah menawarkan jasa. Mereka menawarkan bisa membantu mendulang perolehan suara asal ada imbalan segepok uang.

DOA UNTUK PEMILU

Ribuan santri berdoa saat Doa Bersama Untuk Pemilu 2014 di Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadiin,

Nalumsari, Jepara, Senin (7/4). Dalam doa bersama yang diikuti 2675 santri itu mereka berdoa agar pemilu dapat berjalan lancar dan damai serta Indonesia dapat

menemukan para wakil rakyat yang amanah.

ant/andreas fitri atmoko

Penyelenggara Pemilu Menjadi Calo Suara

Page 2: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 2

Sebagai aktivis sosial keagamaan menjelang Pemilu 2014 ini, saya banyak menghadapi pertanyaan; baik dari kalangan jamaah masjid, maupun komunitas so-sial lainnya tentang partai apa dan siapa layak dipilih pada tanggal 9 April, besok. Tentu saja, saya menjawab berusaha keras tak mengecewakan partai dan sosok siapapun termasuk penanya, yang bisa jadi sudah me-miliki bayang-bayang yang akan dipilih. Saya hanya memberikan beberapa kreteria sederhana, yang mudah diingat dan sudah jadi bagian kehidupan keseharian mereka.

Yang pertama, saya menegeskan bahwa memilih, datang ke TPS tetap merupakan pilihan terbaik. Karena itulah kesempatan memberi arah bagaimana bangsa Indonesia ini ke depan. Sikap tak memilih, sekalipun itu merupakan hak, sama saja dengan memberikan kepada orang lain menentukan arah bangsa ini, yang mungkin tak sesuai harapan dan keinginan mereka sendiri. Singkatnya, datanglah ke TPS agar kita yang menentukan arah bangsa ini; bukan orang lain.

Kedua, jadilah pemilih cerdas. Silahkan partai atau caleg berkoar, berjanji muluk atau apapun. Tetapi saat memilih, kita benar-benar memilih atas dasar kemandirian sikap. Atas dasar pertimbangan pemikiran dan bukan karena embel-embel apapun. Juga tak usah takut karena saat memilih hanya kita dan Tuhan yang tahu pilihan kita.

“Tapi, bukankah perlu tahu, partai dan caleg yang bagaimana yang perlu dipilih?” tanya seorang jamaah.

Sederhana, jawab saya. Yang paling gampang pilihlah partai dan caleg, yang selalu datang sepanjang lima ta-hun. Paling tidak, saat reses sambil saya paparkan apa itu reses. Saya khawatir reses disamakan dengan varises. Hem.

Mereka itu, yang selalu datang, lanjut saya, pal-ing tidak sudah menggam-barkan adanya pertautan

batin dengan masyarakat pemilihnya. Mereka yang selalu datang itu, berarti memperhatikan keadaan dan perkembangan kehidupan pemilih. Datang kepada pemilih bukan lima tahun sekali.

Saya mewanti-wanti, mereka yang datang hanya lima tahun sekali itu, jelas sekali sangat pamrih. Datang hanya ketika perlu bagi dirinya. Setelah ter-pilih menghilang. Mereka itu, tergolong orang yang menjadikan pemilih sekedar sebagai alat saja. Pemilih dijadikan “jembatan” meraih jabatan, lalu ketika mendapatkan jabatan, menolehpun tidak. “Caleg seperti ini, menginjak-injak pemilih seperti jembatan. Dijadikan alat menyeberang, setelah menyeberang tak lagi peduli.”

Gampang sekali kan? Ayo coba diingat-ingat, siapa caleg DPR, DPRD yang sepanjang lima tahun ini, yang paling sering mengunjungi masyarakat. Mendengar keluh kesah masyarakat. Yang peduli pada persoalan yang dihadapi masyarakat. “Sudah terbayang kan? Partai dan Calegnya?” tanya saya.

Saya mengingatkan kepada mereka bahwa ang-gota DPR, DPD dan DPRD itu sesuai UU diwajibkan mengungjungi pemilih (reses), minimal tiga kali dalam setahun untuk melaporkan apa yang diperjuangkan dan menyerap apa yang akan diperjuangkan di dewan. Ini berarti, dalam lima tahun, dikurangi dua kali kun-jungan yang belum dilaksanakan di tahun ini, minimal tigabelas kali. “Coba diingat-ingat, siapa caleg yang paling sering mendatangi masyarakat itu.”

Ini ukuran paling sederhana, untuk mengetahui partai dan caleg, yang paling layak dipilih. Tentu ada ukuran lain yang lebih serius. Ayo, jangan salah pilih. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 2

Coba diingat-ingat, siapa caleg yang paling ser-ing mendatangi masyarakat itu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuan-gan Tjahjo Kumolo bahkan meng-klaim bahwa teknologi yang dipa-kainya ini sebanding dengan yang dimiliki Lemsaneg, BAIS dan BIN.

Tjahjo menjelaskan, tim yang terdiri dari mahasiswa dan simpati-san ini bakal bekerja selama 24 jam. Adapun untuk di lantai 2, diisi oleh 150 orang dan 75 komputer. Mereka akan dibagi menjadi dua sif. “Untuk di sini kita akan memantau hasil su-ara dari tiap daerah pemilihan,” kata Tjahjo di Jakarta, Senin (7/4).

Sedangkan, Dia melanjutkan, untuk di lantai 1 diisi 70 orang den-gan 35 komputer. Mereka juga dibagi menjadi dua sif. “Di bawah ini untuk memantau pelanggar yang dilakukan caleg-caleg PDI Perjuangan di tiap daerah,” jelasnya.

Namun, dia enggan mengungka-pkan berapa jumlah dana yang digel-ontorkan. Dia pun ogah menyebut siapa penyandang dana untuk mel-aksanakan hal tersebut. “Gotong-

royong semua. Hahaha,” ucapnya sambil tertawa.

Maka dari itu, dengan adanya teknologi ini pihaknya siap diadu bila ada perbedaan hasil dengan KPU. Sebab, kami punya data dan foto yang bisa dipertanggungjawab-kan. “Kami menunjukkan bahwa PDI Perjuangan siap menghadapi pemilu dengan teknologi dengan canggih,” terangnya

Diperketat Lebih lanjut dia berharap agar

Kapolri memberikan fasilitas penga-manan terutama bagi mereka yang menjadi juru kampanye, calon pres-iden dan calon wakil presiden. “Wa-lau tanpa diminta, Kapolri harus mengamankan pimpinan parpol, jurkam, capres dan cawapres,” ujarn-ya.

Terkait keamanan Joko Widodo (Jokowi), Tjahjo berharap agar di-berikan fasilitas pengamanan lebih. Sebabnya, tersiar kabar bahwa Gu-

bernur DKI itu sedang disebut-sebut terancam keamanannya. “Walau Jokowi sudah mengamankan tapi ka-lau tambah ring dua, tiga tidak apa-apa,” ungkapnya.

Sebelumnya, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan dirinya tidak akan men-gubah caranya bekerja atau berkam-panye, yaitu ‘blusukan’ ke tengah masyarakat. “Kita akan tetap bertemu rakyat, bertemu warga, masalah kea-manan sudah ada yang urus,” kata Jokowi saat meresmikan Posko Media JKW4P di Jakarta, Kamis (3/4).

Pernyataan Jokowi tersebut me-nanggapi adanya isu potensi anca-man terhadap calon presiden yang sempat dilontarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.

Jokowi menegaskan, jikalau me-mang ada ancaman, dirinya tetap akan mempertahankan gayanya yang dikenal sering ‘blusukan’ dan bersen-tuhan langsung dengan masyarakat. “Apa dengan ancaman begini kemu-dian saya sembunyi? Nggak mung-kin,” ucap Jokowi

Namun, Jokowi yang masih men-jabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan sampai saat ini dirin-ya tidak merasa ada ancaman, meski sempat beredar kabar ada indikasi an-caman beberapa bulan lalu.

=GAM/ABD

Partai Siapkan Teknologi Canggih JAKARTA- Tehnologi Informasi (IT) menjadi komponen yang sangat krusial dalam pesta demokrasi di Indonesia. Partai politik yang memiliki kemampuan menguasai IT berpeluang menjadi pemenang. Untuk itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sudah menyiapkan tim IT untuk memantau hasil suara di kantor DPP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

SiapaOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

Pemantauan Pemilu Tak Cukup dengan Cara Manual

JAKARTA-Meski menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan akan menggunakan hak pilihnya pada 9 April nanti. Na-mun, Anas tidak mau membocorkan partai apa yang bakal dicoblosnya. “Rahasia dong, gimana sih. Yang penting rakyat itu kalau milih yang pasti yang dipilih. Yang diang-gap bisa memenuhi memberi dan membawa harapan,” demikian Ketua Presidium Ormas Perhimpunan Per-gerakan Indonesia (PPI) di tangga depan lobi utama kantor KPK Jakarta usai menandatangani perpanjangan penahanannya, Senin (7/4).

Kendati begitu, Anas mengaku masih akan mempelajari caleg-caleg dari daerah pemilihan Jakarta Sela-tan, tempat dia nyoblos nanti. Sebab

pada Pemilu 2009 lalu Anas mencob-los di Dapil Jawa Timur.

Senin siang (7/4), KPK memper-panjang masa penahanannya selama 30 hari kedepan. “Tetapi tidak ada penambahan bonus dan gaji,” sam-bungnya bercanda.

Karena itu, Anas berharap berkas pemeriksaannya segere dilimpahkan ke penuntutan. “Ya karena itu, ya segera, cepat dong, sudah selesai,” ungkap Anas menambahkan.

Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo membenarkan pernyat-aan Anas mengenai perpanjangan penahanannya. Penahanan Anas diperpanjang demi kepentingan penyidikan kasus dugaan gratifikasi terkait proyek pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat dan atau proyek-proyek lainnya yang menyangkakan Anas.

Serang SBYLebih lanjut, Anas mengungka-

pkan alasan dirinya membeberkan data-data mengenai dugaan sum-bangan fiktif dana kampanye Partai Demokrat 2009 untuk memenang-kan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI pada Pilpres 2009 lalu. Anas tekankan data itu untuk menyerang SBY. “Dana Pilpres 2009 terkait nyapresnya Pak SBY, ya benar. Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya. Hanya untuk memberi-kan respon apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY,” katanya.

Namun demikian Anas menyata-kan serangannya tersebut sama sekali tak terkait dengan Partai Demokrat. Ia tidak bermaksud menjatuhkan partai berlambang mercy tersebut.

=GAM

POLITIKA

Anas Ogah Coblos Demokrat?

Page 3: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 3PROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengaku jika banyak serangan yang dilakukan melalui kampanye negatif untuk merusak kredibilitas partai mon-cong putih. Akan tetapi, dia yakin rakyat mampu melihat dengan jernih terkait hal ini.

“Berbagai cara yang sangat eksploitatif melalui negatif cam-paign pun dilakukan. Namun si-kap kami sangat jelas. Kami per-caya pada kekuatan hati nurani rakyat, yang tidak akan mudah

goyah ketika mata hati itu su-dah menyatu,” ujar Hasto dalam pesan singkat, Senin (7/4).

Dia menilai baik serangan tersebut. Sebab dia yakin, amu-nisi yang dikeluarkan para lawan politik akan habis ketika masuk ke pertempuran sebenarnya yakni di Pilpres 9 Juli nanti.

“Dengan banyaknya seran-gan yang disampaikan ke Pak Jokowi pada saat pemilu legislatif ini, akan menjadikan para lawan politik PDIP dan Pak Jokowi akan

kehilangan amunisinya karena semua sudah ditumpahkan pada saat pilpres ini,” terang dia.

Dia pun tak tergoda untuk membalas serangan yang selama ini ditujukan baik kepada Jokowi ataupun Megawati. Menurutnya, untuk menjadi pemimpin dibu-tuhkan jiwa yang besar dan tidak emosional. “Menjadi pemimpin di republik ini diperlukan kebesaran jiwa, kerendahan hati dan ketegu-han untuk terus menjaga etika politik,” terang dia.

“Betapa bahayanya negeri ini jika pemimpinnya emosional, tempramen, suka memfitnah dan menghambur-hamburkan energi untuk menghabisi lawan politikn-ya. Pilihan untuk tetap memeg-ang etika politik inilah yang tetap

menjadi jalan PDI Perjuangan dan Pak Jokowi,” pungkasnya.

Harus KuatSecara terpisah, Anggota De-

wan Pembina Demokrat, Melani Leimena Suharli

mendukung siapapun pres-iden RI terpilih untuk 2014-2019. Syaratnya, presiden itu adalah orang yang fisiknya kuat.

“Kami harus dukung presiden yang terpilih. Dan saya berharap presiden nanti tidak diturunkan di tengah jalan,” kata Melani, dalam diskusi “Pemerintahan Ide-al Pasca Pemilu” di gedung DPR, Jakarta, Senin (7/4).

Menurut politisi perempuan itu, presiden yang terpilih harus sosok kuat secara fisik karena

banyak persoalan berat bangsa yang harus diselesaikan.

Melani mencontohkan salah satu tugas berat presiden men-datangi lokasi bencana seperti yang sering dilakukan Presiden SBY. Bahkan, kunjungan SBY ke lokasi bencana pernah membuat kagum PM Malaysia, M Najib Razak.

Tak hanya kuat secara fisik, presiden 2014 harus memiliki mental yang kuat. Dia mengata-kan kekuatan mental itu diperlu-kan untuk menghadapi kritik pe-das dari publik lewat media sosial. “Saya kaget melihat komentar di twitter yang bernada negatif. Ter-masuk kepada kepala negara,” de-mikian Meilani.

=GAM/ABD

PDI Perjuangan Terus DiserangMegawati Optimis, Pilih Diam dan TenangJAKARTA-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mengakui menjadi sasaran empuk partai politik lain. Namun, serangan ini justru dipandang positif oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.

ant/noveradika SOSIALISASI PEMILU DI RUTAN. Puluhan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) mengikuti sosialisasi pemilu di Rutan Wirogunan, Yogyakarta, Senin (7/4). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan arahan kepada penghuni rutan tentang tata cara pencoblosan pada Pemilu yang akan digelar pada hari Rabu (9/4) mendatang.

Page 4: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 4 Nasional

“Yang harus dikelola pro-fesional, kasih ke profesional, dan kabinet tidak boleh didomi-nasi politisi,” ujar Zuhro di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (7/4).

Sejauh ini, dia melihat, parpol yang berkoalisi dengan peme-nang pemilu terus bertendensi memasukkan kadernya ke dalam kabinet, termasuk untuk posisi menteri bidang perekonomian yang lebih ideal diisi teknokrat. Akibatnya, kabinet menjadi tidak efektif karena hanya menjadi tempat penampungan kolega presiden terpilih.

“Masalah utama yang mem-buat posisi strategis di kabinet justru diisi oleh tokoh parpol, karena belum ada aturan tegas soal rangkap jabatan. Pasalnya, dengan merevisi Undang-Un-dang (UU) Partai Politik, dapat membuat kabinet lebih banyak dimasuki oleh teknokrat,” im-buhnya.

Dia juga meminta agar setiap partai menawarkan format kabinet bayangan, khususnya mengenai calon pengisi menteri-menteri bidang perekonomian. Selain itu, dia mendesak agar sosok yang diusung harus profe-sional di bidangnya.

Menurutnya, sejauh ini, par-pol yang berkoalisi dengan peme-

nang pemilu terus bertendensi memasukkan kadernya ke dalam kabinet, termasuk untuk posisi menteri bidang perekonomian yang lebih ideal diisi teknokrat.

Dirinya berambisi, dengan revisi UU Parpol, bila digulirkan serius oleh masyarakat, maka dapat menangkal tradisi bagi-bagi jabatan menteri. “Sekarang aturan itu kan belum ada. Kita menyarankan, termasuk ketua umum supaya rangkap jabatan itu tidak bisa. Dengan menata ul-ang sistem perwakilan, UU parpol dan UU pilpres, sehingga tidak bisa partai dikasih cek kosong mengelola negara,” paparnya.

Selain itu, wacana politik saat ini harus banyak membicarakan agenda strategis bidang ekono-mi yang akan dilanjutkan di pemerintahan baru. Parpol yang beroposisi dengan rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu terus-terusan menyerang, bila memang dirasa ada capaian ekonomi maka wajib dilanjutkan di pemerintahan yang baru.

“Tidak perlu hanya karena pemerintahan baru, kebijakan ekonomi harus baru. Bila memang ada warisan bagus dari Pak SBY selama 10 tahun terakhir, ya harus dilanjutkan,” tutup Zuhro.

=GAM/ABD

PEMERINTAHAN BARU

Kabinet Baru Harus ProfesionalJAKARTA-Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro meminta pemerintahan baru hasil pemilu 2014 agar menyusun kabinet kerja sesuai dengan basis kompetensinya. Untuk itu, menteri-menteri yang mengisi susunan kabinet kelak harus memiliki sosok yang profesional di bidangnya, khususnya pada pos-pos di perekonomian.

Kondisi ini merugikan Gol-kar karena salah satu calegnya dimasukkan dalam partai lain. Demikian diungkapkan Rahmad Pribadi, lulusan Harvard Univer-sity dan sekaligus Pengasuh Pon-dok Kebangsaan “Omah Pasedu-luran” Yogyakarta, Senin (7/4).

Sejak tiga hari lalu, MIPPK dengan hosting para mantan pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Amien Sunaryadi, mela-lui Youtube, http://youtu.be/QF-Dim_tuIcE dalam versi Bingung Memilih menayangkan hasil se-leksi caleg DPR-RI terbaik selu-ruh Indonesia berdasarkan Dapil. Tayangan berdurasi 30 detik ini dikatakan hasil seleksi dari 6607 caleg dari 77 Dapil seluruh In-donesia yang merebutkan 560 kursi. “Terlepas dari niat baik MIPPK untuk menuntun para calon pemilih dalam mencoblos,

kredibilitasnya perlu dipertan-yakan. Pertama karena ini men-yangkut urusan korupsi, metode dan kriteria seleksi harusnya ikut ditayangkan sehingga tidak salah tafsir. Seharusnya mereka yang tidak korupsi atau diduga tidak korupsi masuk dalam kri-teria terbaik. Artinya, ini alasan kedua, yang tidak tercantum dalam caleg terbaik dapat diang-gap atau diduga sebagai pelaku korupsi, karena MIPPK tidak mencantumkan metode dan kri-teria penyeleksian,” demikian dijelaskan Rahmad Pribadi, yang juga anggota Partai Golkar.

Ketelitian dalam hasil sur-vai, Rahmad menjelaskan lebih lanjut, juga menjadi bahan ac-uan kredibilitas lembaga yang mengeluarkan. Hasil yang di-tayangkan MIPPK, menurutnya, tidak memiliki akurasi dan bah-

kan terkesan terburu-buru. Se-hingga tujuan untuk menuntut calon pemilih kepada kandidat yang dianggap terbaik, tidak mencapai sasaran. “Sebagai con-toh Mbak Siti Hediati Soeharto (Titik Soeharto-red) adalah caleg dari Golkar. Menurut versi MIP-PK, beliau terpilih sebagai caleg terbaik di dapil Yogyakarta. Na-mun demikian, ketika hasil di-tayangkan, Mbak Titik Soeharto ditulis berasal dari Partai PAN. Ini khan sungguh menyesatkan. Dalam kondisi tersebut, saya tidak tahu apakah Mbak Titik ataukah PANnya yang diuntung-kan atau malah sebaliknya, baik Mbak Titik dan juga PANnya merasa dirugikan?” tanya Rah-mad, yang juga lulusan Univer-sity Texas, Austin, AS.

Oleh Rahmad, sebagai man-tan pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Amien Sunary-adi dianggap sedang bermain “api” dalam pemilu 2014 ini. Masyarakat dapat menuntut MIPPK karena hasil seleksi itu tendensius yang secara tidak langsung menganggap caleg lain tidak bersih.

=GAM

MIPPK Dianggap Rugikan GolkarYOGYAKARTA-Hasil seleksi caleg terbaik DPR-RI versi Masyarakat Indonesia Pendukung Pemberantasan Korupsi (MIPPK ) dianggap tidak kredibel dan sarat muatan kepentingan politik. Indikasinya, metode maupun parameter yang digunakan MIPPK dalam penyeleksian tidak jelas serta tidak teliti.

ant/agurs bebeng JELANG PENCOBLOSAN. Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) memerlihatkan barang keperluan pencoblosan, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/4). Jelang pencoblosan pada 9 Maret mendatang, petugas PPS menyelesaikan be-ragam keperluan untuk para pemilih.

Hasil Seleksi Caleg Terbaik DPR-RI Dinilai Tidak Kredibel

Potensi Kecurangan Tak Bisa Diprediksi

SUMENEP-Banyak lembaga survei merilis hasil penelitian mereka. Namun tidak ada satupun dari lembaga survei tersebut yang merilis potensi kecurangan dalam pemilu besok. Rata-rata mereka hanya merilis elektabilitas dan tingkat popularitas para-ti atau calon anggota legislatif.

Direktur Lembaga Survei Proximity Whima Edi Nugroh men-gatakan potensi kecurangan pasti ada, namun pihaknya tidak melakukan survei terkati hal tersebut.

“Potensi kecurangan, pasti ada lah, cuma kita tidak melaku-kan penjajakan pada ranah itu. Ya, waspada saja, kita semua pu-nya kewajiban menjaga agar pemilu ini jurdil” ujarnya di Sume-nep kepada Koran Madura.

Ditanya potensi kecurangan di Madura berdasar pengala-mannya beberapa melakukan penelitan di pulau garam tersebut, ia hanya tersenyum. =BETH

Page 5: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

Pernyataan tegas ini dis-ampaikan Menteri Keuan-gan, Chatib Basri seba-gai respon atas statement Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, An-din Hadiyanto.

Sebelumnya, Andin men-gatakan, bahwa di tahun 2014 ini tidak menutup ke-mungkinan bakal ada kenai-kkan harga BBM bersubsidi.

Chatib Basri menegas-kan, rencana kenaikkan har-ga BBM bersubsidi tersebut saat ini masih di eksplore oleh BKF, dimana sejauh ini belum ada pernyataan apa-kah BBM bersubsidi akan naik atau tidak. Pasalnya, BKF sendiri belum ada ren-

cana-rencana lain. “Saya bilang bahwa BKF sedang eksplore tentang ini, dan belum ada rencana lain. Jadi belum ada yang masuk ke APBNP, saya kasih tau ra-sionalnya, kalau rupiahnya menguat terus itu subsidin-ya gak banyak karena harga BBM nya ikut turun, tapi ka-lau konvesional subsidinya akan tetap,” ujar Chatib di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (7/4).

Menurutnya, dalam me-mutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi haruslah dilakukan secara hati-hati. Karena, banyak dampak yang terlbeih dulu di perhatikan. “Ini harus dilihat hati-hati soal kenaikan subsidi BBM,

jadi lebih ke bentuk kepada exercisenya, jadi clear bahwa Pemerintah mau naikan bbm atau tidak itu belum ada,” tukasnya.

Lebih lanjut Chatib me-nambahkan, bahwa belum ada kepastian apakah kenai-kan harga BBM bersubsidi dilakukan tahun ini atau ta-hun depan. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih melaku-kan klarifikasi terkait den-gan hal tersebut.

“Saya tetap konsisten, saya gak bisa bilang apakah dinaikkan atau tidak dinai-kkan, belum ada kemung-kinan tahun ini apa taun depan saya gak bilang itu. Jadi masih liat exercise rull outnya dulu,” paparnya.

Sebagaiman diketahui, sebelumnya Plt Kepala BKF, Andin Hadiyanto menyata-kan,

tidak menutup kemung-kinan di tahun 2014 ini bakal ada kenaikkan harga BBM bersubsidi. Pasalnya,

dalam reformasi struktural dibidang energi haruslah konsisten. “Tak menutup kemungkinan kenaikkan BBM tahun 2014 mungkin saja terjadi karena reformasi struktural harus konsisten,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi dilaku-kan, lantaran impor BBM saat ini masih saja membe-bani current account defisit. “Kenaikan ini merupakan biasa dilakukan di negara-negara lain yang melakukan reformasi energi dan hal ini dilakukan secara konsisten,” tegas Andin.

Menurutnya, saat ini cadangan minyak Indone-sia hanya tinggal 4 miliar barel. Oleh sebab itu Andin menilai, jika pola konsumsi masih saja seperti ini, maka ada kecenderungan cadan-gan minyak Indonesia akan habis tidak sampai 15-20 ta-hun lagi.

=GAM

BBM Mau Naik Lagi?

Produksi Padi Menurun Petani memisahkan gabah dari batangnya saat panen di Desa Pesarean, Tegal, Jateng, Senin (7/4). Petani menge-luh dengan menurunnya kualitas gabah karena butir padi tak berisi atau gabuk akibat musim tidak menentu, sehingga petani mengalami kerugian yang cukup besar karena hasil produksi menu-run.

ant/oky lukmansyah

JAKARTA-Pemerintah tidak akan gegabah dalam membuat keputusan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2014. Langkah hati-hati akan ditempuh agar efek psikologisnya tidak mengganggu kegiatan ekonomi.

KEBIJAKAN EKONOMI

Menkeu Harap Sisi Supply Jadi Fokus di 2014

JAKARTA-Kebijakan ekonomi dalam jangka waktu menengah dan panjang seharusnya berkon-sentrasi pada penguatan sisi supply nasional yang nantinya mendukung pengendalian pada posisi fundamental ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan ke-bijakan ekonomi yang diarahkan untuk mengetat-kan fiskal ekonomi, tidak bisa terus diterapkan di 2014. Pasalnya, langkah pengetatan yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan langkah perbaikan dalam menghadapi gejolak perekonomian global maupun domestik yang terjadi pada tahun 2013. “Jadi, kebijakan pengetatan selama ini, darurat sifanya. Indonesia tidak bisa terus-terusan mel-akukan pengetatan fiskal,” ujar Chatib saat diskusi bertajuk Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekono-mi Indonesia bersama Forum Wartawan Ekonomi Makro di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (7 /4).

Menurutnya, kebijakan ekonomi dalam jangka waktu menengah dan panjang seharusnya lebih berkonsentrasi pada penguatan sisi supply nasion-al yang nantinya akan mendukung pengendalian pada posisi fundamental ekonomi nasional. “Saya lebih setuju dalam jangka menengah dan pan-jang kita seriusi sisi supplynya, bukan pengetatan fiskal,” tukasnya.

=GAM

Menkeu: BKF Sedang Melakukan Kajian Mendalam

Page 6: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 6 Ekonomi

Pasar akan merespon positif jika pemimpin baru di Indonesia memiliki figur yang disukai oleh masyarakat.

“Ini dampak Pemilu, sebel-umnya pertumbuhan ekonomi di 5,8%-6,2% direvisi jadi 5,5%-5,9%, itu sudah diperhitungkan dampak Pemilu, karena dana ter-kumpul lebih sedikit dan aktivitas berkurang dan dampaknya orang gak akan sembarangan, aspek itu

mendorong kegiatan kampanye tidak seramai 5 tahun lalu,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Solikin M Juhro saat diskusi bertajuk Me-nyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia bersama Fo-rum Wartawan Ekonomi Makro di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (7/4).

Menurutnya, paska Pemilu pasar akan merespon positif jika

pemimpin baru di Indonesia me-miliki figur yang disukai oleh masyarakat. Pasalnya, dengan fig-ur yang disukasi oleh masyarakat maka investor akan masuk ke In-donesia.

“Sentimen di pasar saham positif, itu tergantung figur, ka-lau disukai masyarakat maka akan memancing sentimen positif. figur incumbent dampaknya tidak sebesar dari figur yang jadi idola. itu bisa memberikan sentimen ke investor yang ada,” tukasnya.

Sementara itu, siapa pun Pres-idennya BI akan tetap terus men-dorong reformasi struktural. “BI gak sendiri, siapapun Presiden-nya harus bisa amankan reforma-si struktural. Menteri harus dari kalangan profesional atau aka-

demisi dan ekonomi diharapkan positif,” jelasnya.Defisit

Meski secara resmi pihaknya menargetkan defisit transaksi berjalan di 2014 berada di bawah 3 persen, namun bank sentral mengaku akan mengupayakan pencapaian defisit itu ke angka 2,5 persen.

Menurut Solihin, pada dasarn-ya konsentrasi BI pada tahun ini adalah menjaga stabilitas ekono-mi nasional dan reformasi struk-tural. “Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan berkisar 5,5-5,9 persen. Target ini terkait dengan arah perbaikan ekonomi global yang masih bagus,” im-buhnya.

Dia menekankan, pada tahun

ini BI juga menyepakati untuk tidak mengoreksi traget inflasi yang sudah ditetapkan sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen. “Per-baikan ekonomi nasional yang seimbang saat ini, kami targetkan di bawah 3 persen atau akan kami usahakan mencapai 2,5 persen,” kata Solihin.

Terkait target kredit perban-kan di 2014, ucap dia, BI me-netapkan sebesar 15 hingga17 persen, agar tidak mengganggu perekonomian yang sudah men-garah pada tren positif. “Kredit yang tumbuh sampai 22 persen di 2013, terbukti menjadi penggang-gu neraca transaksi berjalan dan ekonomi secara umum,” jelasnya.

=GAM/ADB

BARANG MEWAH

Mendag Ingin Semua Ponsel Kena Pajak 20%JAKARTA-Rencana pemerintah mengenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 20 persen untuk ponsel berpotensi diperluas. Rencana awal, pajak ini hanya akan dikenakan untuk ponsel dengan harga Rp 5 juta ke atas. Usulan Kementerian Perdagangan, aturan pajak ini akan berlaku untuk semua tipe ponsel tanpa terkecuali.

Target Pertumbuhan Diralat Konsumsi Kampanye Pemilu 2014 Tidak Sebesar Pemilu 2009

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku telah mengusulkan agar pengenaan pajak ini juga berlaku bagi produk ponsel dengan harga di bawah Rp 5 juta. “Kita sama-sama setuju dengan pak Hidayat, mau harganya berapa sama saja kena 20 persen. Di bawah Rp 5 juta juga boleh. Semuanya, dipukul rata, enggak hanya di atas Rp 5 juta tapi semua,” ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (7/4).

Dalam pandangannya, produk pon-sel apapun jenis dan berapapun harg-anya, masuk kategori barang mewah. Sehingga perlu pengenaan PPnBm secara merata. “Kita anggap pokoknya handphone ini barang mewah, untuk memberikan industri dalam negeri tumbuh,” jelasnya”

Namun Lutfi belum menyebut kapan aturan ini akan ditetapkan. Pihaknya masih harus bertemu dengan Kementerian Keuangan. “Saya lagi bicara, nanti ada pertemuan antar Dirjen,” tandasnya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan pengenaan PPnBM ini nantinya ditujukan atau digantikan sebagai insentif bagi produsen dalam negeri. “Industri ponsel yang sudah

tumbuh akan mau berikan insentif melalui PPnBM ini, supaya mereka bisa tumbuh dengan baik. Hanya batasan bawahnya berapa, nanti kita putuskan segera,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengisyaratkan keengga-nannya memberlakukan Pajak Penjua-lan Barang Mewah (PPnBM) kepada ponsel pintar. Soalnya, importir alat komunikasi itu telah dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 yang tarifnya baru saja dinaikkan dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. “Sebenarn-ya ketika tarif PPh pasal 22 kita naik-kan smartphone sudah kena, karena itu PPnBM musti kita kaji,” ujarnya, di Jakarta, Senin (7/4).

Menurutnya, Penaikan PPh pasal 22 sudah cukup menekan impor, se-hingga defisit transaksi dagang menjadi berkurang. Berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, impor produk elektronik turun pada Februari lalu.

Atas dasar itu, Chatib khawatir PPnBM ponsel impor bakal kon-traproduktif. “Bagaimana efeknya pada penyelundupan dan efektif tidak karena PPh pasal 22 sudah dilakukan?” ucapnya.

=GAM/ADB

ant/puspa perwitasari RUPS TAHUNAN BCA. Direktur Utama BCA Jahja Setiaadjmadja (ketiga kanan) didampingi jajaran komisaris saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (7/4). PT Bank Central Asia Tbk memberikan deviden senilai Rp 2,9 triliun kepada pemegang saham, setara 20,7 persen perolehan laba bersih 2013 sebesar Rp 14,3 triliun.

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menilai revisi target pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang menjadi 5,5%-5,9% dari target sebelumnya yang sebesar 5,8%-6,2%, disebabkan konsumsi kegiatan kampanye menjelang Pemilu 2014 tidak sebesar seperti Pemilu sebelumnya.

Page 7: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASENIN 7 APRIL 2014 | No. 0336 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Angga-soeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Waspadai Politik

Salam Songkem Pemilu Segala(u)-Gala(u)nya

Menjelang pelaksanaan pemi-lu legislatif, 9 April besok, harus diwaspadai politik

uang. Money politik inilah kiranya yang dianggap Indonesia Corruption Watch dengan ‘serangan prabayar-pascabayar’. Apa pun namanya, mulai H-1 hingga hari H Pileg 2014 memang menjadi hari yang sangat rawan terjadi pelanggaran pemilu. Sudah menjadi rahasia umum, pada detik-detik semacam ini, sejumlah pihak yang berkepentingan, baik tim sukses maupun relawan masing-masing peserta pileg, dapat dipas-tikan akan memanfaatkan momen strategis ini untuk memenangkan calon legislatif dan DPD idaman masing-masing.

Biasanya mereka bergerilya dari satu rumah ke rumah lainnya yang telah menjadi target operasi. Tentu saja tidak datang membawa tangan kosong, melainkan ada amplop seba-gai perangsang konstituen agar bisa datang ke TPS dan memberikan hak suaranya terhadap salah satu caleg yang dijagokannya. Strategi ini me-mang masih dianggap paling efektif untuk mendulang pundi-pundi suara, sehingga bukan mustahil terjadi di berbagai tempat, baik di pelosok pede-saan bahkan juga di perkotaan. Maka kerawanan ini sangat perlu diwaspa-dai, setidaknya oleh panwas.

Pengawas Pemilu sebagai petugas bukan saja berkewajiban mencatat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam pemilu dan merekomendasikan pada pihak-pihak terkait, melainkan juga bertanggungjawab menekan ter-jadinya pelanggaran pemilu. Oleh ka-renanya kinerja panwas mendominasi dalam upaya mengawal sportivitas dan pelaksanaan pemilu agar berlangsung sesuai dengan perundang-undangan.

Menghindari politik uang di ten-gah masyarakat bukanlah hal mudah. Sebab pragmatism masyarakat sudah sangat akut, mereka tidak lagi tertarik menyalurkan hak suaranya kalau tidak dibayar. Apatisme politik masyarakat ini sebagai dampak dari penyadaran dan pendidikan politik selama ini bah-wa caleg yang terpilih cenderung abai pada konstetuennya. Ibarat kacang lupa kulitnya, rakyat yang mengantar-kan mereka menjadi orang kaya mela-lui legislatif, namun rakyat sendiri dibi-arkan tetap dalam kemiskinan. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 sudah di depan mata.Pemilu sebagai media suksesi dalam proses

demokrasi menjadi segala-galanya. Pemilu

menjadi pertaruhan masa depan bangsa, minimal lima tahun

mendatang.

Pemilu yang semestinya segala-galanya justru menjadi segalau-galaunya.

Pemilu 2014 diprediksi masih diwarnai dinamika dan prob-lematika klasik. Mayoritas pub-lik masih dihantui rasa galau menjelang puncak kontestasi elektoral 9 April 2014. Tidak bisa tidak, rasa galau menjelang pemilu mesti dihalau.

Hantu GalauRasa galau menghantui di-

namika politik nasional. Galau itu semakin memuncak dan kompleks menjelang puncak perhelatan Pemilu 2014. Ham-pir semua pihak merasakannya, baik kontestan, penyelenggara, maupun masyarakat.

Pertama adalah kontestan pemilu, baik calon anggota leg-islatif (caleg) maupun partai politik (parpol). Caleg selalu dil-iputi rasa galau terkait potensi kalah, banyak mengeluarkan biaya, takut stres, kurang siap dengan kapasitas, serta bingung bagaimana memenuhi janji poli-tik selama kampanye. Caleg un-tuk DPR RI tercatat 6.608 orang, sedang kursi yang diperebutkan 560 buah. Kampanye pemilu juga membutuhkan biaya yang banyak menguras kantong caleg. Penelitian Anung (2013) menye-butkan biaya caleg untuk DPR RI bervariasi antara 500 juta hing-ga 6 Miliar Rupiah.

Aktifitas kampanye dengan persaingan ketat, gesekan kuat, dan berbiaya banyak berpotensi menimbulkan stres bagi caleg atau tim suksesnya, terutama

jika kalah. Afatih (2009) men-catat setidaknya terdapat 23 orang caleg stres pada pemilu 2009. Kegalauan caleg terkait kapasitas dan kebingungan me-menuhi janji dimulai dari re-krutmen caleg. Parpol terpaksa menjaring caleg artis dan pen-gusaha demi popularitas dan bi-aya. Nyatanya tidak sedikit caleg ini yang buta politik. Parpol juga memendam galau terkait terpe-nuhi tidaknya electoral thresh-old (ET) 3,5 persen.

Kedua adalah penyeleng-gara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu. Penyelenggara diliputi kegalauan terkait potensi par-tisipasi rendah, penilaian ki-nerja, dan proses karut marut. Partisipasi politik menunjukkan trend mengkhawatirkan selama pemilu pascareformasi. Tingkat partisipasi Pemilu 1999 sebesar 92,74 persen, Pemilu 2004 sebe-sar 84,07 persen, dan Pemilu 2009 semakin turun menjadi 70,99 persen. KPU sendiri hanya mampu menargetkan partisipasi Pemilu 2014 sebesar 75 persen. Jika target ini tidak tercapai, maka penyenggara akan men-dapatkan penilaian gagal dari publik.

Ketiga adalah masyarakat umum sebagai subjek demokra-si. Masyarakat dihantui rasa galau jangan-jangan pemilu kotor masih berlangsung, akan terjadi konflik sosial, serta kuali-tas kepemimpinan hasil pemilu akan mengecewakan.

Pemilu kotor berdasarkan pengalaman didominasi ter-jadinya politik uang (money politics). JPPR (2014) mema-parkan ada dua modus operandi yaitu antara peserta pemilu atau tim sukses dengan pemilih serta antara kandidat atau tim sukses dengan penyelenggara. Poli-tik uang dalam pemilu menjadi kunci yang berpotensi membuka pintu praktik korupsi. Politik uang yang tidak logis jika diti-lik dalam kalkulasi gaji sangat rentan menimbulkan malaprak-tik politik, seperti korupsi, grati-fikasi, dan sejenisnya. Hasilnya korupsi merajalela di parlemen. Politisi yang diproses hukum

oleh KPK selama tahun 2012-2013 yang berjumlah sekitar 75 orang. Berdasarkan survei Glob-al Corruption Barometer (GCB) 2013 yang dirilis oleh Transpar-ency International Indonesia, masyarakat juga menilai DPR/DPRD sebagai lembaga ter-korup 2013.

Masyarakat selanjutnya galau bahkan takut jika kom-petisi berbuah konflik sosial. Ruang kompetisi di Pemilu 2014 diprediksi akan semakin ber-sifat lokal dan sangat terbuka. Kompetisi tidak sekadar antar parpol, tetapi antar caleg dalam satu parpol pun bisa saling jegal. Gesekan horisontal yang berpo-tensi konflik menjadi tantangan yang perlu diantisipasi. MABES POLRI telah memetakan daerah konflik jelang Pemilu 2014 yang tersebar di 31 wilayah Polda. Gesekan di lapangan adalah ke-niscayaan, tetapi tidak semes-tinya melebar menjadi konflik. Konflik politik yang terjadi se-lama Pemilu 2014 berpotensi terlanjutkan pada masa selan-jutnya. Pihak-pihak yang kalah rawan menunggangi setiap per-masalahan hingga menjadi bibit konflik.

Konstruksi Optimisme Kegalauan diatas adalah

wajar dan logis jika melihat pengalaman dan dinamika di lapangan. Kontraproduktif akan terjadi jika rasa galau ter-us dipendam, didiamkan, dan dipelihara. “Ungkapkanlah” de-mikian nasihat Sigmund Freud terhadap pihak yang galau.

Manifestasi perilaku untuk menghalau galau tidak cukup dengan kata-kata atau curhat.

Psikologi komunikasi antar pihak penting dijalin agar saling terbuka, bisa lega, dan meng-hasilkan solusi konstruktif. Op-timisme mesti dibangun dalam diri pihak-pihak yang diliputi rasa galau.

Kontestan pemilu dapat menghalau rasa galau dimu-lai dari kesiapan dan pengua-tan kedewasaan politik. Upaya yang dapat ditempuh antara lain menumbuhkan sikap siap kalah atau menang, mengeluar-kan modal secara proporsional, selalu menguatkan aspek spir-itual, belajar dunia parlemen dan politik, serta berjanji dalam kampanye secara realistis dan logis.

Masyarakat mesti melawan kegalauan dengan pembenten-gan diri dan optimisme sikap. Langkah yang dapat ditempuh antara lain tidak terjebak poli-tik uang, cerdas memilih dan memilah, dan menghindari ket-erlibatan konflik. Masyarakat penting menyadari dirinya sebagai tuannya parpol. Imp-likasinya masyarakat mesti bisa menuntut bukan sebaliknya dikendalikan oleh perilaku caleg dan parpol.

Penyelenggara pemilu da-pat mengusir kegalauan dengan profesionalisme kinerja. Kerja yang dapat diupayakan antara lain sosialisasi masif, menyu-sun regulasi kepemiluan yang memudahkan, membuka ruang partisipasi, menjaga independ-ensi, profesional, sinergis den-gan semua pihak, bekerja taat regulasi, serta sigap terhadap kondisi darurat dan dinamika lapangan.=

Page 8: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Panwas Akui Sulit Tertibkan APK

“Pembersihan alat peraga kampanye ini akan dilakukan hingga besok (8/4). Tiap truk mampu membawa 160 ton,” ujar

Ketua Panwaslu Kota Surabaya, Wahyu Hariadi, kepada wartawan Senin (7/4).

Masa tenang Pileg 2014, lanjut

Wahyu Hariadi, pihaknya dibantu Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja yang menerjunkan 31 truk di masing-masing kecamatan. “656 ton sampah berupa baliho, spanduk, dan poster sekarang menumpuk di kantor panwas dan kantor kecamatan,” ujarnya.

Wahyu Hariadi menambahkan, sedikitnya 17 titik di jalan protokol

bersih dari alat peraga. Meski masih banyak yang terlewatkan dan ber-sih total. “Kampung-kampung dan jalan-jalan kecil memang sulit dija-ngkau oleh tim kami,” tegasnya.

Meski sudah berupaya mak-simal untuk membersihkan alat peraga para partai politik (par-pol) dan calon anggota legislatif, kata Wahyu Hariadi, pihaknya

masih menerima laporan dari masyarakat tentang keberadaan alat peraga tersebut.

“Keberadaan alat peraga par-pol dan caleg yang masih berte-baran diantaranya di kawasan Wonorejo-Rungkut, Kebonsari dan Jambangan, dan sekitar ka-wasan Ketintang,” paparnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya mengerahkan lima tim dengan membawa 10 truk untuk menyisir alat peraga kampanye di sejumlah kawasan Kota Surabaya.

AFTA 2015

Pertumbuhan Konsumsi Bakal Stagnan

SURABAYA – Ekonom Universitas Airlangga Sura-baya, Subagiyo mengatakan industri Indonesia akan makin kehilangan daya saing dalam era perdagangan seiring dengan berlakunya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada 2015.

“Jika tidak segera berbenah dengan membuat payung hukum yang kuat, maka Indonesia hanya sebagai pasar saja. Padahal, pemberlakuanya sudah di depan mata,” ujarnya kepada Koran Madura, Senin (7/4).

Menurut Subagiyo, undang-undang standarisasi dan penilaian kesesuaian sangat diperlukan un-tuk mengharmonisasikan peraturan dan kegiatan standarisasi yang dilakukan oleh stakeholder teru-tama dalam kesiapan menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

“DPR harus menuntaskan dan mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) menjadi Undang-undang, mengingat waktu yang sangat sempit ini,” ujarnya.

Semisal konsumsi rumah tangga, lanjut Sub-agiyo, masih menjadi faktor utama yang mendukung perekonomian. Terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan tetap stabil, meski kecenderungan tren saat ini secara keseluruhan mengamali stagnan.

“Pertumbuhan konsumsi masih sangat kuat. Sementara pertumbuhan impor barang konsumen relatif stabil dibandingkan barang investasi, meski stagnan,” imbuhnya.

Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2014 pemerintah memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi masih bertumpu pada konsumsi rumah tangga yang dihara-pkan naik di kisaran 5,2–5,6%, lebih tinggi diband-ingkan target pemerintah pada RAPBN 2013, yakni hanya 4,9%.

Disinggung dampak tahun politik akankah menambah kepercayaan konsumen, kata Subagiyo, tidak banyak merubah indikator-indikator terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014.

“Pemilu itu, dari berbagai pengalaman kita pada 2004 dan 2009 menyumbang 0,15–0,2% (ter-hadap pertumbuhan, red). Artinya, pertumbuhan kita lebih banyak terserap konsumsi bukan inves-tasi.

Subagiyo menambahkan, seiring pelaksanaan pemilu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan didorong pertambahan angkatan kerja, serta pening-katan daya beli masyarakat. Pada 2014 jumlah angka-tan kerja diperkirakan mencapai 122,51 juta jiwa.

= G. ARMADIANTO SEMERU

Page 9: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Inflasi Kota Malang Tertinggi di Jatim

Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan dari delapan kota/kabupaten di Jatim yang disurvei inflasi dan indeks harga kon-sumen (IHK)-nya, Kota Malang yang paling tinggi angka inflas-inya.

"Ada 10 komoditas yang men-jadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang karena adanya

kenaikan harga, yakni cabai rawit, rokok kretek, minyak goreng, rokok kretek filter, bawang merah, beras, bawang putih, semen, pasir, dan tarif angkutan udara," katanya.

Lebih lanjut Erny mengata-kan tarif angkutan udara menjadi penyumbang terbesar terjadinya inflasi di kota itu karena per-gerakan warga Kota Malang yang menggunakan jasa transportasi udara cukup besar.

Secara persentase, katanya, angkutan udara yang masuk kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan menyum-bang inflasi sebesar 0,19 persen, kemudian sektor makanan jadi, minuman, rokok, tembakau yang menyumbang inflasi sebesar 0,09 persen, dan sisanya sektor bahan makanan.

Selain Kota Malang, inflasi tujuh kota lainnya di Jatim yang disurvei adalah Kota Madiun yang mengalami inflasi sebe-sar 0,25 persen, Surabaya 0,23 persen, Banyuwangi 0,20 persen, Kota Probolinggo 0,16 persen, Sumenep 0,08 persen, Jember 0,03 persen, dan Kota Kediri 0,02

persen.Sementara itu, sejumlah ko-

moditas yang menjadi penyum-bang terbesar terjadinya inflasi di Kota Malang, khususnya cabai rawit hingga saat ini harganya masih cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Selain itu, harga minyak goreng juga masih tinggi, untuk minyak goreng curah rata-rata mencapai Rp 12 ribu per liter dan minyak goreng kemasan, seperti Bimoli, Sunco, Sania, dan Kunci Mas seharga Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu per liter.

Sedangkan komoditas pokok yang harganya mengalami penu-

runan adalah telur ayam buras, dari seharga Rp 16 ribu-Rp 17 ribu per kilogram menjadi Rp 14 ribu hingga Rp 13 ribu/kg, ayam potong dari harga Rp 28 ribu-Rp 30 ribu/kg menjadi Rp 26 ribu/kg.

"Beberapa komoditas bahan pangan memang ada yang turun harganya, tapi untuk cabai rawit dalam beberapa pekan terakhir ini harganya selalu tinggi, se-hingga kami harus mencampur antara cabai yang masih hijau dengan yang sudah merah. Sebab, kalau tidak modal kulakan tidak akan kembali," kata salah seorang pedagang di Pasar Merjosari, Jumani.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Angka inflasi Kota Malang, Jawa Timur, pada Maret 2014 yang mencapai 0,43 persen menjadi yang tert-inggi di Jatim, bahkan melampaui inflasi provinsi itu yang mencapai 0,23 persen, demikian data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang.

PEMILU

Caleg Stres Disiapkan Kamar Bintang Lima

SURABAYA - Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, Jawa Timur, su-dah mempersiapkan kamar khu-sus dengan fasilitas bak kamar hotel bintang lima untuk calon legislator yang mengalami gang-guan jiwa atau stres usai meneri-ma hasil Pemilu 2014.

"Total ada 35 kamar yang ter-sedia. Dua di antaranya adalah kelas 'very-very important per-son' atau VVIP dengan fasilitas lengkap," ujar Direktur Utama RSJ Menur Surabaya dr Adi Wirach-janto, kepada wartawan di Sura-baya, Senin (7/4).

Per kamar dalam sehari se-malam, pihak rumah sakit mema-tok tarif Rp570 ribu. Khusus kelas ini tersedia dua kamar dengan fasilitas seperti satu tempat tidur khusus pasien dan satu lagi untuk penunggu atau keluarga pasien.

"Dalam kamar tersebut dileng-kapi AC, lemari es, televisi serta kamar mandi di dalam," ucap Adi.

Tidak jauh beda dengan ke-las VIP yang fasilitasnya hampir sama dengan kelas VVIP. Hanya saja bedanya, di kamar yang juga ada dua buah ini tanpa dilengkapi tempat tidur untuk penunggu atau keluarga pasien.

"Harganya juga beda. Un-tuk kelas VIP Rp 370 ribu per harinya. Sedangkan harga kamar kelas di bawahnya, yakni Utama I Rp 250 ribu, Utama II Rp 225 ribu dan Utama III Rp 200 ribu," tuturnya.

Sementara itu, untuk kelas Utama I disediakan lima kamar dengan fasilitas dua tempat ti-dur tanpa AC atau hanya kipas

angin dan kamar mandi dalam. Selanjutnya untuk kelas Utama II dan III fasilitasnya hanya ki-pas angin saja dan kamar mandi di luar.

"Semua kamar ini berada di Paviliun Ruang Perawatan Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya dan sudah siap segalanya. Ini hanya untuk mengantisipasi caleg yang terganggu jiwanya saja," kata dia.

Tim dokter yang disiagakan juga telah disiapkan. Pihaknya menarget hanya dalam waktu kurang dari dua pekan, caleg yang terganggu jiwanya bisa pulih dan stabil kembali pikirannya.

Sebagai perbandingan pada Pemilu Legislatif 2009, total ada sembilan caleg yang sempat men-jalani perawatan di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut.

"Rinciannya, empat pasien harus menjalani rawat inap dan lima pasien lainnya cukup rawat jalan dan kontrol," ungkapnya.

Pihaknya memprediksi pada pemilu kali ini caleg yang jiwan-ya terganggu jumlahnya menu-run karena pada pertama kali mendaftar sebagai caleg maka seseorang wajib menyertai surat kesehatan jasmani dan rohani ke partai maupun penyelenggara.

Kendati demikian, RSJ Menur berusaha mengantisipasi dan mempersiapkan segala kemung-kinan yang terjadi. Bahkan, pihak-nya sudah berkoordinasi dengan RSJ Lawang, Kabupaten Malang, jika caleg-caleg stres jumlahnya meningkat.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

ant/oky lukmansyah

BANGSAL JIWA UNTUK CALEGPetugas menata ruangan untuk pasien caleg yang mengalami depresi di Rumah Sakit (RS) Mitra Siaga, Kabu-paten Tegal, Jateng. RS itu membangunan dan menyiapkan ruangan bangsal jiwa untuk pasien calon legislatif

(caleg) yang mengalami depresi karena gagal dalam pemilu mendatang.

Page 10: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Teror Gula Rafinasi Bayangi Petani Tebu

“Nasib para petani hampir menderita akibat impor gula tersebut. Teror yang menakut-kan ini diharapkan pemerintah provinsi Jatim seirama dengan pemerintah pusat,” ujar Ketua APTRI HM. Arum Sabil, Senin (7/4).

Menurut Arum Sabil, Perda No. 17 Tahun 2013 tentang ren-demen sebesar 10 persen cukup mewakili para petani tebu, dan pabrik gula di Jatim. “Kami se-laku petani yang peduli terhadap petani tebu, mengusulkan agar pemerintah membentuk tim in-denpenden seperti dari kalangan akademisi untuk menetapkan rendemen itu,” ujarnya.

Mengenai harga patokan petani (HPP), ia berharap agar tidak sampai penentuan HPP tel-at dan dapat ditetapkan Rp. 9.500, mengingat tinggal satu bulan lagi, para petani tebu di seluruh Indo-nesia mengalami musim giling. Mengenai wacana produk gula

bisa dikirim ke luar pulau bisa segera direalisasikan. Sehingga para petani tebu tidak mengala-mi kerugian. “Jika HPP dibawah Rp. 9.500, maka harganya akan hancur. Dan dikhawatirkan para petani tebu dapat kerugian mas-sal,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan te-rus memperjuangkan nasib para petani tebu di Jatim. Di antaranya ada lima fokus yang akan dilaku-kannya yakni menetapkan HPP, rendemen tebu, larangan pabrik gula rafinasi, memperjuangkan produksi gula Jatim yang surplus agar bisa dijual ke luar pulau, dan harga jaminan petani tebu.

“Permasalahan ini sangat se-rius karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Pemerintah harus melindungi produksi dalam negeri. Semua negara keputusan-nya untuk kepentingan nasional terlebih dahulu. Pemerintah harus fungsi melindungi dalam

negeri,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Ia mengatakan, kelima hal ini akan dirumuskan bersama tim, dan disampaikan kepada Presiden RI melalui surat. Dari lima hal tersebut, ada yang langsung bisa diputuskan oleh Pemprov Jatim yakni gula rafinasi yang masuk di Jatim, dan rendemen tebu. Se-dangkan HPP Rp 9.500 didorong agar segera diberlakukan.

“Jatim sebagai ikonnya gula di Indonesia ini jangan sampai rusak dan bangkrut. Untuk itu, segera dirumuskan bersama men-genai kelima hal itu, dan disam-paikan kepada Presiden melalui surat,” tegasnya.

Mengenai rendemen, lanjut Pakde, Pemprov Jatim, Komisi B, bersama tim yang telah dibentuk harus turun menegakkan Per-da. Secara bersama-sama harus mengecek mengapa rendemen bisa sampai 7 persen. Secara rata-rata berdasarkan Dinas Perkebu-nan Prov. Jatim, rendemen men-capai 7,9 persen.

“Saya akan meminta kepada Komisi B, kalangan perguruan tinggi mengecek dan mengukur tentang rendemen. Tim ini akan turun dan menegakkan Perda,” ujarnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) mendesak kepada pemerintah agar impor gula harus berdasarkan kuota di dalam negeri untuk menjaga demand bukan berdasarkan kapasitas industri makanan dan minuman di dalam negeri. Tahun 2014 ini gula impor mencemaskan para petani tebu termasuk di Jatim.

ant/syaiful arif RANDEMEN TEBU. Seorang buruh tebang, sedang menebang tebu di Desa Mantup, Lamongan, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta pemerintah segera merevitalisasi pabrik gula (PG) nasional agar tingkat rendemen meningkat dari 7% menjadi 9%.

PEMILU

PDIP Instruksikan KaderAwasi Kecurangan

SURABAYA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji menginstruksikan jaja-ran struktural, caleg, dan kader partai di seluruh kabupaten/kota untuk mengawasi pelaksa-naan Pemilu 2014 dari berbagai bentuk kecurangan.

"Pelaksanaan Pemilu 2014 masih dibayangi berbagai bentuk kecurangan, karena itu para kader partai harus men-jaga tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing karena aura money politics sudah terasa," katanya di Sura-baya, Senin (7/4).

Oleh karena itu, para caleg bersama tim-nya harus fokus dalam mengoptimalkan penga-manan pemilu agar tidak terjadi kecurangan.

"Kami optimistis bisa meraih 28 persen suara di Pemilu 2014 sebagaimana masukan yang kami terima dari pengurus di kabupaten/kota, serta melihat antusiasme masyarakat terhadap PDI Perjuangan dan Capres Jokowi," katanya.

Sebelum Jokowi dipu-tuskan sebagai capres, pihak-nya menarget-kan perolehan suara antara 24 -28 persen, namun setelah Jokowi menda-pat mandat sebagai capres dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, maka pihaknya meyakini target atas (28 persen) bisa dicapai.

"Untuk hasil maksimal itu, kami mengajak seluruh pendukung PDI Perjuangan dan Jokowi untuk benar-benar datang ke TPS saat coblosan Pemilu 2014 pada 9 April. Kami sudah menyiapkan saksi untuk mengamankan proses pen-coblosan dan penghitungan-nya," katanya.

Secara terpisah, Ketua Ketua Departemen Pemuda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Prav-endi Januarsa mengajak seluruh masyarakat datang ke TPS untuk memilih wakilnya pada 9 April. "Mari kita laksanakan kewajiban sebagai warga negara dengan ikut memberikan hak

suara," katanya.Menurut Pravendi, dengan

memberikan hak suara pada Pemilu 2014 berarti ikut me-nentukan Indonesia ke depan. "Jangan sia-siakan. Gunakan hak suara Anda semua dan tetap optimistis untuk meny-ambut Indonesia baru yang hebat," katanya.

Ia bersyukur pelaksana-an kampanye di Jatim secara umum telah berlangsung den-gan tertib dan aman, karena itu dirinya menyampaikan apre-siasi kepada seluruh pengurus, anggota, kader, simpatisan dan relawan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menyukseskan kampanye terbuka.

"Meski penuh keterbatasan dan berbagai hambatan, tidak

membuat kawan-kawan surut untuk berjuang dan semangat, serta tetap bergo-tong-royong demi mewujud-kan demokrasi sejati, demokra-si yang men-junjung tinggi harkat dan martabat, rakyat Indonesia," ujar-nya.

Ia juga me-nyampaikan permohonan maaf jika dalam masa kampanye terbuka, PDI Perjuangan Jawa

Timur memiliki kekurangan dan belum mampu memen-uhi aspirasi masyarakat. "Kita boleh berbeda pandangan dan dukungan, tetapi jangan sampai memutuskan tali silaturahmi atau menimbulkan permusu-han," katanya.

Senada dengan itu, mantan ketua umum Pengurus Koor-dinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur Fairouz Huda Anggasuto mengatakan pesta demokrasi lima tahunan ini hendaknya bisa menjadi momentum bagi rakyat untuk 'menghakimi' para legislator.

"Bentuk (penghakiman) dapat diukur dari banyak hal, namun substansi dari segala ukuran itu bertumpu pada tingkat keimanan para caleg terhadap Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

H SirmadjiKetua DPD PDI Perjuangan

Jawa Timur

Page 11: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Ribuan Pasien Terancam Golput

"Sama seperti Pemilihan Kepala Daerah Jatim 2013, tidak banyak yang berkesempatan mencoblos karena tidak ada TPS khusus," ujar Direktur RSU dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anon-do, MPh ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin (7/4).

Pihaknya mencatat, sampai saat ini terdapat 1.500 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jatim tersebut. Sedang-kan, tenaga medis dan karyawan total berjumlah 500 orang.

Mengantisipasi tingginya an-gka golput, penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berkoordinasi dengan 5 TPS terdekat di sekitar RSU dr Soetomo. Pada pukul 11.00 WIB, petugas dari kelima TPS mendatangi rumah sakit mem-persilahkan pasien mencoblos.

Kendati demikian, kata Dodo, langkah tersebut tidak efektif. Se-lain mepetnya waktu yang tidak lebih dari dua jam, tidak semua petugas bisa mendatangi pasien yang ingin memberikan hak sua-ranya.

"Apalagi harus ada surat atau

form dari keluarga pasien untuk pindah mencoblos. Begitu juga dengan keluarga penunggu pasien," kata mantan Kepala Dinas Keseha-tan Provinsi Jawa Timur tersebut.

Pada Pemilu kali ini, 5 TPS di sekitar rumah sakit yakni TPS 01 di Lapangan Dharmawangsa, TPS 02 di Jalan Dharmawangsa, TPS 03 Jalan Dharmawangsa, TPS 11 di Perumahan Universitas Air-langga dan TPS 46 di Jalan Raya Karangmenjangan.

Dodo juga menjelaskan, cara tersebut sudah pernah dilaksa-nakan pada Pilkada Jatim lalu. Hasilnya, dari 5 TPS yang masuk, jumlah pemilih paling banyak 60 orang dan paling sedikit 26 orang.

"Kalau di rata-rata, hanya sekitar 200 orang yang menggu-nakan hak pilihnya. Ini berarti an-gka partisipasi di rumah sakit tidak lebih dari 15 persen karena jumlah pasien total 1.500 orang," tuturnya.

Sementara itu, KPU Provinsi Jatim telah menerbitkan Su-rat Edaran Nomor 211.03/KPU-Prov-014/VIII/2013.

Dalam surat itu disebutkan bahwa pasien rawat inap RS, yang menjadi tahanan di Lembaga Pe-

masyarakatan (LP) dan Polres/Polsek yang belum ada TPS-nya bisa menggunakan hak pilihnya di tempat masing-masing dengan menunjukkan form C6 dan KTP.

Pemilih yang yang menjalani rawat inap dan/atau tugas pelay-anan publik di RS, diminta mem-berikan suara di TPS terdekat. Ini berdasarkan Keputusan KPU Jatim Nomor 15/KptsgKPU-Prov-014/2013BAB B angka (4).

Dikonfirmasi terpisah, Komi-sioner KPU Jatim Bidang Divisi Teknis dan Data, Choirul Anam mengaku pihaknya sudah berkoor-dinasi dengan KPU Surabaya serta penyelenggara tingkat kecamatan dan kelurahan sekitar RS.

Pihaknya mengaku tak mendi-rikan TPS khusus di dalam RS ka-rena disiapkan petugas dari 5 TPS sekitar.

Yang terpenting, kata mantan Komisioner KPU Kota Surabaya itu, penyelenggara tetap mel-ayani dan memberi kesempatan masyarakat menentukan pilihan-nya dalam pesta demokrasi terbe-sar lima tahunan tersebut.

"Kami sudah siapkan petugas dan akan melayani pasien yang hendak menggunakan hak pilihn-ya. Tentunya dengan persyaratan bahwa pasien masuk dalam daftar pemilih tetap dan memiliki surat pindah memilih atau form model A-5," kata dia.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Ribuan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, terancam tidak memilih atau golput dalam Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014, karena tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di sana.

AJAKAN TIDAK GOLPUT

Pengendara melintas di depan atribut sosialisasi

ajakan untuk tidak Golput yang dipasang di jalan

raya kawasan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur,

Senin (7/4). Untuk men-gurangi dan mencegah

golput Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat gencar melakukan so-

sialisai anti golput kepada masyarakat mengingat angka golput di wilayah

Kediri cukup tinggi.

ant/rudi mulya

UJIAN NASIONAL

Kedepankan Kejujuran!SURABAYA - Wali Kota Sura-

baya Tri Rismaharini meminta semua pihak mengedepankan kejujuran dalam ujian nasional tingkat SMA yang akan digelar secara serentak pada 14-16 April mendatang.

"Saya harap tidak ada kecurangan dalam pelaksana-an Unas nanti. Saya tidak mau ada yang pakai cara-cara tidak benar," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika mem-berikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (7/4).

Menurut dia, masa depan anak-anak ini tidak tergantung hanya melalui UN saja. Ia me-ngatakan jika terbiasa cari jalan pintas untuk sukses dengan cara menyontek, nanti mereka bisa kena masalah pada fase kehidupan mereka berikutnya.

Ajakan ini, kata dia, untuk merespons masih adanya kepala sekolah, guru dan siswa-siswi yang menganggap UN sebagai momok menakutkan. Mereka merasa terbebani untuk sukses karena menganggap ukuran sukses adalah UN sehingga menghalalkan segala cara demi meraih keberhasilan.

Tri Rismaharini menje-laskan pihaknya tidak pernah menargetkan pelajar di Sura-baya harus mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan pelajar dari kota/kabupaten lain di Jawa Timur.

Wali kota mengatakan prestasi seorang kepala sekolah tidak hanya diukur dari penca-

paian di UN, tetapi bagaimana mereka bisa menjadikan siswa-siswi di Surabaya bisa sukses di segala bidang demi menghadapi tantangan masa depan di mana mereka akan bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia.

"Saya tidak pernah me-nargetkan harus dapat nilai tertinggi. Karena kalau begitu, khawatirnya justru akan me-lakukan apa saja. Saya hanya ingin anak-anak Surabaya memiliki komitmen untuk ber-juang," katanya.

Namun, kata dia, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini meyakini, angka kelulusan UN di Surabaya bisa mencapai 100 persen alias semua siswa-siswi peserta UN lulus.

Keyakinan wali kota dipicu oleh persiapan yang matang. Bahkan, jika dibandingkan den-gan tahun lalu, siswa-siswi di Surabaya lebih siap menghadapi UN tahun ini.

Ini karena pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk melatih kesiapan siswa-siswi, di antaranya melalui pe-laksanaan try out mandiri dari para guru di sekolah masing-masing.

Selain itu juga penamba-han jam belajar khusus untuk persiapan UN, bimbingan be-lajar bersama per wilayah, doa bersama persiapan UN, serta koordinasi dengan wali murid bersama-sama memotivasi siswa dalam persiapan UN.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014|NO. 0337|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

NO. 0337 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Penegasan itu disampai-kan, Ketua Panwas Kabupaten Probolinggo, Wiwit Agus Prib-adi. Ia mengatakan mendekati hari pemilihan memang banyak informasi yang berkembang di kalangan masyarakat. Kalau politik uang akan beregentan-yangan mewarnai pileg tahun ini.

“Itu menjadi animo di masyarakat, kalau akan nada suap oleh para caleg yang akan memainkan kekuatan finansial merebut dukungan para pemilih di tingkat Tem-pat Pemungutan Suara (TPS),” terangnya kepada wartawan, Senin, (7/9).

Berkembangannya informasi itu, pihak panwas akan mel-akukan pemantauan yang lebih

ekstra keras, mulai dari jajaran Panwas Kabupaten, Panwas Ke-camatan sampai dengan Penga-was Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat kelurahan/desa.“Semua anggota panwas menyikapi pi-leg, sudah kami berikan pem-bekalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai ang-gotanya,” ujarnya.

Pihaknya menyebut, jum-lah anggota Panwas yang ada di Kabupaten Probolinggo, dinilai sudah mencukupi. Total anggot-anya sekitar 1.500 yang tersebar di 24 Kecamatan dan 330 Desa yang ada. “Rata-rata setiap desa PPL yang bertugas berjumlah 2-3 orang,”tandas Wiwit Agus Pribadi.

Dengan banyaknya personil tersebut, lanjut Wiwit Agus Pribadi, pihaknya menghara-

pkan agar bisa bekerja secara maksimal di lapangan. Dengan tujuan dapat menegakkan per-aturan panwas sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.“Kalau memang terjadi pola permainan politik uang. Jangan segan segan un-tuk menidaknya,”paparnya.

Mantan wartawan senior di Kabupaten Probolinggo ini, juga mengatakan pihaknya dalam bekerja juga dibantu oleh para penegak hukum yang tergabung dalam wadah Gabungan Penegak Hukum Terpadu (Gakumdu), ter-masuk pihak kepolisian dan TNI di dalamnya. “Mereka akan me-maksimalkan pesta rakyat yang rutin digelar setiap lima tahun sekali ini,” pungkas Wiwit Agus Pribadi.

=Mahfud hidayatullah

Isu Politik Uang Kian MarakPanwas Nilai Merusak Tatanan Sistem Politik BangsaPROBOLINGGO - Menjelang memasuki detik-detik pemilihan legilatif (Pileg) Rabu (9/4) besok. Panwaslu Kabupaten Probolinggo mengecam keras ke pada para caleg atau partai politik yang nekat melakukan pola permainan uang dalam ajang mencari dukungan suara pemilih. Bahkan jika terbukti melakukan hal yang dila-rang undang-undang pemilu tersebut, pihaknya akan tetap memprosesnya sesuai aturan yang berlaku.

PROBOLINGGO - Komunitas petani bawang merah di Kabu-paten Probolinggo, musim tanam tahun ini meradang. Pasalnya harga jual bawang merah di pasa-ran tergolong murah dan tingkat produksi panennya tidak me-limpah ruah dibandingkan tahun kemarin.

Salah satu petani bawang me-rah Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Lasmono mengata-kan, jika tahun ini banyak petani mengalami kerugian yang cukup tinggi. Sebab hasil produksin-ya kurang maksimal dan harga jualnya tidak begitu mahal.“Biaya tanaman dan biaya bibit terka-dang modalnya tidak impas den-gan hasil jualnya,” terangnya ke-pada wartawan, Senin (7/4).

Dibandingkan tahun kema-rin, meski hasil produksi bawang merah tidak begitu banyak untuk bulan-bulan sekarang ini. Namun harga jual bawang merah tahun kemarin tergolong mahal, bahkan saat itu harga tembus Rp. 30 ribu perkilogramnya.

Sementara untuk harga jula bawang merah di pasaran, saat ini hargannya 50 persen dari tahun kemarin. Yakni hanya berkisar Rp 10-15 ribu saja.“Kebanyakan petani saat ini sedikit kurang ba-hagia. Secara otomatis mereka sedkit menanggung hutang,” te-gas Lasmono.

Lasmono menambahkan, se-lain harganya yang murah hama panyakit yang menyerang tana-man petani tergolong besar, seperti serangan hama ulat dan penyakit jamur pada tumbuhnya tanaman bawang.“Cuacanya pa-nas terkadang juga hujan. Jadi

iklim untuk tanaman bawang tidak begitu stabil,” tandas pria yang mengaku memiliki dua anak ini.

Senada dikatakan, Junaedi

mengatakan, tanaman bawang merah dalam satu hektarnya hanya mendapatkan 5 ton saja. Padahal umumnya dalam luas seperti itu rata-rata panennya mencapai-15-17 ton.

“Hasil jualnya hanya men-dapatkan uang sekitar Rp 50-60

juta saja. Sementara biaya untuk menanam dengan luas seperti itu membutuhkan biaya Rp.80 - 100 juta,” tegasnya.

=Mahfud hidayatullah

EKONOMI

Petani Bawang Merah Meradang

PROBOLINGGO- Kabar adanya wacana amplop serangan fajar menjelang detik-detik pen-coblosan 9 April 2014 mendatang kian santer. Bahkan, kabar yang berkembang serangan fajar itu tidak hanya akan dilakukan oleg caleg daerah, namun juga akan dilakukan oleh caleg tingkat Propinsi Jatim dan Pusat.

Salah seorang warga Kelu-rahan Triwung Kidul, Sundari Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo menjelaskan, kabar adanya serangan amplop itu sudah beberapa hari lalu. Bah-kan, serangan amplop itu tidak hanya akan dilakukan oleh caleg daerah, tapi juga tingkat Propinsi dan pusat. “Kabarnya memang begitu,” katanya ke-pada wartawan, Senin (7/4).

Dia menjelaskan, kabar itu tidak hanya kabar biasa. Semua warga sudah tahu jika menjel-ang detik-detik pencoblosan nanti akan ada serangan amplop tersebut. Nominalnya antara caleg daerah dan tingkat pusat juga tidak sama. “Kabarnya caleg daerah ada yang sampai Rp.50 ribu per-orang,” tandasnya.

Namun, hingga saat ini wacana soal serangan amplop caleg itu belum ada. Terbukti, Sundari sendiri belum me-

nerima serangan tersebut. “Biasanya kalau memang ada pada saat menjelang malam pencoblosan,” katanya.

Salah seorang anggota Panwas Kota Probolinggo, Putut Gunawarman beberapa waktu lalu mengatakan, jika panwas sendiri sudah mel-akukan antisipasi soal wa-cana tersebut. Bahkan, panwas sendiri sudah mempunyai setrategi khusus untuk melaku-kan pengawasan.“Kita punya setrategi untuk mengantisipasi terjadinya money politik men-jelang pileg nanti,” katanya.

Menurut dia, jika memang ada warga yang menemukan praktik politik uang, Putut men-yarankan agar masyarakat segera melaporkannya kepada petugas.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Probolinggo, KH. Masruhin mengatakan agar masyarakat tidak mudah terhanyut dan ter-bius oleh praktek politik uang menjelang pencoblosan. Karena politik uang itu diharamkan.

“Fatwa MUI mengharamkan politik uang itu,” tandasnya. Ala-san fatwa MUI tersebut, kata dia, agar pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini tidak diciderai oleh permainan-permainan kotor.

=MuhaMMad Sugianto

DEtIK-DEtIK PEMIlu

Wacana Amplop Serangan Fajar Kian Santer

Page 13: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 NO. 0337| TAHUN III 13Probolinggo

Pengiriman logistik dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Tem-baga Mayangan, Kota Proboling-go. Distribusi logistik tersebut dikawal langsung oleh Kapolres Probolinggo Kota , AKBP. Iwan Setyawan dan Dandim 0820, dan Polair, PPK, PPS dan KPPS, Senin (7/4) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pantauan dilapangan, cuaca di perairan pantai selat Gili tam-pak cerah. Tidak ada gelombang tinggi dan sedikit tiupan angin laut. Kondisi tersebut memudah-kan dan melancarkan pengiriman logistik ke pulau Gili Ketapang yang berjarak sekitar 8 km dari ut-ara pantai uatara Mayangan Kota Probolinggo. Diperkirakan me-merlukan waktu 45 menit untuk sampai di Pulau Gili Ketapang.

Meski demikian, panitia pelaksana pemilihan tidak mau

mengambil risiko jika di tengah perjalanan terjadi gelombang yang dapat membasahi logis-tik. Karena itu, semua logistik dibungkus plastik atau bahan ke-dap air.

“Logistik yang dikirim ke kepulauan harus dibungkus plas-tik. Protapnya memang begitu. Tadi malam beli plastiknya,” ujar Sukarso, anggota PPK Sumberasih di pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan.

Setelah sampai di Pulau Gili Ketapang, lanjut Sukarso, logis-tik akan ditempatkan di balai desa setempat dan dijaga aparat. Di pulau berpenduduk sekitar 8 ribuan itu, total jumlah daftar pe-milih tetap (DPT) sebanyak 5.793, dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 2.810 pemilih, dan per-empuan sebanyak 2.983 pemilih.

Sedangkan daftar pemilih khusus (DPK) sebanyak 139 pemilih.

“Pemilih khusus, yakni laki-laki sebanyak 67 pemilih, sedan-gkan pemilih perempuan berjum-lah 72 pemilih orang. Dan kotak suara yang dikirim berjumlah 60 kotak suara, 60 bilik suara. “Un-tuk jumlah TPS-nya sebanyak 16 TPS,”tandas Sukarso.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan mengatakan pengawa-lan pengiriman distribusi logistik ke Pulau Gili ketapang. Terkait pendistribuasian logistik yang dikirim dibungkus plastik hitam agar tidak basah.

Kerjasama pengamanan jalur laut ini, apabila ada hal yang tidak diinginkan sudah disiapkan perahu boat untuk evakuasinya. “Kami dibantu 6 anggota Po-lair, 5 anggota linmas Kabupaten Probolinggo, 3 anggota TNI. Pen-giriman logistik memakai kapal milik Polair. Sukses pemilu bukan hanya tanggungjawab penegak hukum saja. Tapi tanggungjawab seluruhnya, ”pungkasnya.

=M.HisbullaH Huda

Kapolres Kawal Pengiriman Logistik Pulau Gili KetapangPROBOLINGGO - Logistik Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ke Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo dikirim menggunakan kapal patroli Polisi Air (Polair) logistik dibungkus plastik agar tak terpercik air laut selama per-jalanan.

DIKIRIM: Logistik Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ke Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO – Menjel-ang coblosan pemilu legeslatif Rabu (9/4) mendatang, pen-gunjung obyek wisata Bromo Kabupaten Probolinggo terlihat normal. Para pengunjung masih terlihat ramai, baik pengunjung wisatawan lokal maupun manca Negara.

Dukun Tengger, Sutomo saat dikonfirmasi menjelaskan, meski coblosan sudah tinggal dua hari namun pengunjung Bromo masih tetap normal. “Tidak ada pengaruh walau-pun sekarang menjelang hari coblosan,” tandasnya kepada wartawan, Senin (7/4).

Menurut dia, tidak pen-garuhnya pengunjung Bromo menjelang coblosan pileg, ter-lihat dari kedatangan para wisa-tawan di pintu masuk Cemoro Lawang. Bahkan, sejumlah hotel yang ada di kawasan Bromo terlihat biasa-biasa saja.

Hanya saja, pengaruh itu bisa saja terjadi ketika sudah hari H. Namun dampak itu tidak begitu signifikan. “Mencoblos di TPS itu kan hanya sebentar. Jadi saya kira tidak begitu signifikan dampaknya,” terang dia.

Begitu pula dengan aktifi-tas warga masyarakat Tengger. Mereka tetap akan melakukan aktifitasnya seperti biasa. “Kita kan kerja bukan di perusahaan atau kantoran. Jadi tetap berak-

tifitas ke ladang seperti biasa setelah mencoblos di TPS,” katanya.

Sutomo menjelaskan, pada pemilu tahun ini warga masyarakat Tengger sudah paham. Artinya, mereka tetap akan menyalurkan hak pilihnya untuk tidak golput. Bahkan, masyarakat sudah tidak perlu diberikan himbauan lagi.

“Saya kira tidak perlu di-himbau lagi. Masyarakat Teng-ger sekarang sudah paham dengan arti pemilu. Karena dengan pemilu mereka akan memilik seorang wakil rakyat,” ungkap pria asli kelahiran Tengger itu.

Sementara itu, salah seorang sopir taksi di kawasan Terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Bisri mengatakan, menjelang hari coblosan pileg, penumpang wisatawan Bromo biasa-biasa saja. Tidak ada dampak sig-nifikan, sehingga berpengaruh terhadap penghasilan para sopir. “Biasa-biasa saja. Tidak ada pengaruhnya,” terang dia saat ditanya wartawan.

Dia mengaku, di awal bulan ini penumpang yang paling banyak menuju obyek wisata Bromo kebanyakan para turis daripada penumpang lokal. Para turis itu berasal dari Jerman, Belanda dan Negara lainnya.

=MuHaMMad sugianto

WISATA

Pengunjung Bromo Normal Menjelang Coblosan

NORMAL: pengunjung obyek wisata Bromo Kabupaten Probolinggo, men-jelang coblosan pemilu legeslatif Rabu (9/4).

Page 14: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014|NO. 0337|TAHUN III 14 Probolinggo

Detik hari pelaksanaan semua rumah para caleg mulai mem-buka pitu lebar-lebar untuk para pendukung dan tim suksesnya. Realita dilapangan banyak caleg yang mengeluhkan untuk menu-kar uang pecahan 10 ribuan dan 20 ribuan.

Sebab di tempat penukaran uang seperti pihak bank dan koperasi mengaku tidak bisa melayani untuk permintaan itu. Dengan alasan momentum pileg ini pihak penyedia jasa banyak yang mengaku tingkat penukaran uang pecahan banyak diterimanya.“Dengan banyaknya uang pecahan dibawah Rp 50 ribuan saya sedikit kesulitan,” ujar salah satu caleg perempuan

yang namanya tidak mau dis-ebutkan ini, Senin (7/4).

Selain itu, menjelang hari pencobolosan banyak yang mengaku dikomplain oleh para pemilih yang menanyakan uang kepadanya. Ironisnya bagi caleg yang berkantong tipis mereka mengaku kehabisan semangat. Mengingat isu penukaran suara dengan uang mulai menjadi perbincangan hangat masyarakat kelas bawah.

Bahkan pemilih yang cend-erung apatis dengan pesta demokrasi lima tahunan ini, mulai mengeluarkan statmen yang sedikit mengecam kepada para caleg. Jika tidak memper-oleh uang dari caleg, mereka

akan melakukan penolakan untuk tidak memilihnya.

“Kalau nyaleg memang harus bermodal. Karena caleg jika sudah terpilih, mereka akan lupa dengan janji yang di ucapnya. Apalagi dewan itu kan mendapat-kan gaji,” kata salah satu warga desa Dringu, Nanang Kuncoro sembari menujuk gambar caleg di rumahnya.

Sementara itu, Ahmad salah satu caleg partai Hanura Kabu-paten Probolinggo, menegaskan dengan tingginya permainan uang yang akan mewarnai caleg, mengaku sedikit pesimis karena minimnya modal yang dimi-liknya.

“Saya nyaleg bondo nekat mas, kalau saya membeli suara dukungan saya tidak kuat. Biarkan rakyat yang menilainya. Kalau dia tertarik dengan misi saya, maka dia akan memilih,” tandas pria yang mengaku nyaleg sudah dua kali ini.

Kalah dan Menang Sudah BiasaDalam pertarungan pasti akan

menghadapi kekalahan dan ke-menangan yang harus diteriman-ya. Termasuk dalam pertarungan politik dalam pileg.“Caleg harus menerima kekalahan ketika tidak terpilih nantinya. Dan mereka harus dapat membawa aspirasi rakyat ke legisatif ketika sudah terpilih menjadi dewan,” kata Dosen Ilmu Politik UPM Probolinggo, Imam Sucahyo.

Imam Sucahyo mengatakan dalam setiap pertarungan me-mang kekalahan dana kemenan-gan adalah hal yang wajar. Serta dalam permaianan politik pileg, para caleg harus bisa memainkan politik yang tidak menggunakan cara -cara kotor, dan terkesan menyesatkan rakyat, seperti pola permaian politik uang.

“Jangan gunakan politik uang untuk membeli suara pe-milih. Karena langkah itu dinilai kurang mendidik bagi pemilih,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebaiknya para caleg dalam menggaet suara pemilih, harus pandai dalam melakukan pendekaan politik

kepada masyarakat. Mereka harus mengemasnya dengan kagiatan yang sifanya lebih rapi dan tidak secara terang-terangan dalam memainkan uang, seperti menge-masnya dengan kegiatan yang sifatnya tidak mencolok tetapi ada kesan pembinaan.

“Baik dikemas dalam sebuah kegiatan perlombaan maupun kegiatan sosial yang lainnya. Memang semua itu juga meng-gunakan uang. Namun tidak secara langsung memainkannya kepada pemilih,” tandas Imam Sucahyo.

Diketahui, peluang jatah kursi dewan yang tersedia di Ka-bupaten Probolinggo untuk 2014 sebanyak 45 kursi. Kuota tersebut akan menjadi ajang pertarungan 641 caleg dari berbagai partai politik.

Sedangkan jumlah pemilih sesuai DPT dalam pileg berjum-lah 854.030 orang dengan kombi-nasi pemilih perempuan seban-yak 441.587 dan pemilih laki-laki sebanyak 412.443 orang.

=Mahfud hidayatullah

Caleg Mulai Grogi Jelang Hari CoblosanKebingungan Tukar Uang Pecahan Sampai Dukungan MassaPROBOLINGGO - Nasib calon anggota dewan perwakilan rakyat sudah diambang pintu. Mendekati hari pencoblosan para caleg sudah mulai kesemutan serta grogi menyam-butnya. Bahkan perasaannya mulai cemas akibat minimnya massa pendukungnya serta sulitnya mencari penukaran uang pecahan.

PROBOLINGGO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) optimis bisa menang di Jawa Timur saat hari pencoblosan 9 April men-datang. Keyakinan itu semakin dikuatkan dengan adanya survei.

“Jawa Timur setelah kita survei bisa menang hingga 30 persen. Saya berharap, bukan hanya hasil survei yang menunjuk-kan PKB menang di Jawa Timur, tapi mari kita buktikan seluruh warga Jatim mencob-los PKB pada 9 April nanti,” ujar H. Abdul Malik Haramain, Anggota Komisi II DPR RI, usai melakukan istighosah bersama kader, pengurus, dan caleg Kabupaten Proboling-go, Minggu (6/4) malam.

Abdul Malik Haramain menegaskan, PKB dapat menduduki posisi ketiga dalam raihan suara nanti. Itu semua berkat solidi-tas para kader, serta sokongan nahdliyin dan para kiai.“Kita bersyukur PKB Jatim solid dibawah NU, kaum muda, jaringan muslimat, semua bergabung dalam satu kesatuan PKB. Tahun 2014 ini, merupakan tahun kebangkitan PKB, tahun soliditas NU-PKB, sampai ke arus bawah,” tegasnya.

Kendati begitu, anggota Komisi II DPR RI ini mengamini target raihan suara

tersebut. Caranya dengan tetap istiqomah membela PKB dan aspirasi NU.

“Orang-orang yang hadir di sini orang yang istiqomah. PKB merupakan partai yang tepat, karena didirikan kiai-kiai NU dan menyalurkan aspirasi NU,” tandas A.Malik Haramain.

A.Malik Haramain mengatakan, opti-misme PKB menang besar di Jawa Timur bukan sekedar klaim semata. Dukungan para kiai menjadi salah satu tolok ukurnya.

Dalam beberapa kampanye saja, banyak kiai yang hadir dan menyatakan dukungan-nya kepada PKB.

Apalagi, DPP PKB mengintruksikan ke-pada semua DPC, Caleg dan struktur PKB untuk melakukan istighosah. Karena istog-hosah sudah menjadi tradisi baik dari Nah-dlatul Ulama, dan PKB melakukan hal itu. Istighosah minta kepada allah, selamat du-nia akhirat serta PKB sukses dalam pemilu.

“ Jadi bukan hal baru. Itu tradisi lama

yang dibangun PKB, dan sudah terbiasa melakukan istighosah, dan bukan luar bia-sa. Saya kira wajar, karena NU punya umat yang luar biasa cukup besar. Masyarakat NU paham, siapa partai politik yang selama ini, baik secara historis maupun idiologis punya hubungan dengan PKB,”paparnya.

Tak hanya itu, menurutnya seluruh warga NU tetap istiqomah dan konsisten memper-juangan PKB. Karena sadar bahawa warga Nahdlatul Ulama, NU lah yang punya hubun-gan historis dan idiologis dengan PKB.

“Kita tidak mengkawatirkan suara PKB akan turun. Apalagi semua lembaga sur-vey memposisikan PKB naik signifikan. Itu pertanda semakin lama PKB mendekati pemilu semakin dicintai publik, terutama warga NU,”ucap A.Malik Haramain.

Disisi lain, lanjut A.Malik Haramain, mungkin publik melihat PKB satu-satun-ya partai yang bersih. Dan warga NU me-mandang PKB satu-satunya wadah aspirasi politik dari warga NU. “Kita Optimis pemilu menjadi pemenang. Survey Jawa Timur PKB menang. Dan saya yakin, karena kekuatan sudah digerakan,”katanya.

=M.hisbullah huda

Raih Dukungan kiai

PKB Optimis Bisa Menang Jawa Timur

SOLID DAN KOMPAK: Kiai NU dan Pengurus PKB optimis memenangkan pada Pileg 9 April 2014.

Page 15: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASENIN 7 APRIL 2014 | No. 0336 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

PARMA - Klub Liga Serie A Italia Napoli, mulai kehabisan nafas untuk tembus secara otoma-tis ke Liga Champions musim depan, setelah menelan kekalahan 0-1 dari AC Parma pada Liga Serie A Italia di Ennio Tardini, Minggu (6/4) waktu setempat atau Senin (7/4) dini hari WIB.

Kekalahan tersebut membuat “I Partenopei” kini tertinggal 12 angka dari AS Roma yang berada di peringkat kedua sebagai jatah lolos langsung ke Liga Champions musim depan. Hasil itu tidak lepas dari kemenangan Roma atas Cagli-ari 3-1 pada laga beberapa jam se-belumnya. Kalau hanya berakhir di tempat ketiga, Napoli harus ber-main mulai dari babak kualifikasi Liga Champions musim depan.

Pelatih Napoli Rafael Benitez menyatakan pihaknya telah me-nyerah mengejar Roma. Fokus timnya kini adalah mengamankan posisi tiga klasemen sebagai syarat mengikuti play-off Liga Champions serta berusaha memenangi final Coppa Italia melawan Fiorentina.

“Kami tidak akan finis kedua, karena Roma memenangi laga-la-ga yang kami tidak bisa menangi. Ini adalah realitas dan kami harus bekerja tiap hari untuk berkem-bang. Tapi, kami masih bisa mengunci posisi tiga dan bersiap untuk final Coppa Italia,” kata mantan arsitek Chelsea itu.

Menghadapi Parma, Napoli bermain lepas sejak awal laga. Par-ma yang tampil dengan dukungan dari suporter tuan rumah justru terlihat tertekan dengan lebih ban-yak menahan gempuran tim tamu. Napoli sejatinya sudah unggul pada menit kesepuluh melalui Federico Fernandez yang memanfaatkan umpan tendangan bebas Lorenzo Insigne. Namun, wasit membatal-

kannya karena Fernandez sudah berada dalam posisi off-side terle-bih dahulu.

Parma mencoba meningkat-

kan agresivitas serangan mereka begitu memasuki babak kedua. Hasilnya pun langsung terlihat ketika pada menit ke-55, tim tuan

rumah bisa unggul atas sang la-wan. Menyongsong umpan yang dilepaskan Mattia Cassani, tend-angan keras yang dilepaskan Mar-co Parolo bersarang di gawang Napoli kawalan Pepe Reina.

Napoli terus berusaha mel-ancarkan serangan ke barisan pertahanan Parma, tetapi hing-ga laga usai Marek Hamsik dan kawan-kawan gagal melesakan gol penyama kedudukan. Napoli pun masih bertengger di posisi ketiga dengan koleksi 64 poin, sementara Parma terus menga-mankan jatah ke Liga Europa musim depan dengan menem-pati urutan keenam.

Perburuan scudetto juga kem-bali memanas setelah kemenan-gan Roma atas Cagliari membawa “Giallorossi” hanya terpaut lima angka dari Juventus yang berada di puncak klasemen. Namun, poin itu berpotensi kembali melebar karena Juve baru akan menghada-pi Livorno pada Selasa (8/4) dini hari nanti. =ESPN/AJI

LONDON - Menjelang akhir musim, beberapa klub di Liga Utama Inggris dan Liga Serie A Italia memecat pelatihnya menyusul serangkaian has-il buruk yang diterima. Chris Hughton dipecat Norwich City, sementara nasib serupa juga menimpa dua pelatih di Italia. Diego Lopez dipecat dari Cagli-ari, sementara Catania memberhenti-kan Rolando Maran.

Hughton dipecat seusai Norwich mengalami kekalahan 0-1 atas West Bromwich Albion. Hasil itu membuat Norwich kini menempati posisi ke-17 dengan hanya terpaut lima poin dari zona degradasi. Sialnya, mereka masih harus menjalani partai maha berat melawan Fulham, Liverpool, Manchester United, Chelsea dan Arsenal. Posisi Hughton untuk se-mentara digantikan oleh pelatih Norwich U-18, Neil Adams. “Klub telah mengambil keputusan terse-but untuk mendapatkan poin mak-simal yang kami butuhkan sehingga bisa bertahan di Liga Utama Inggris musim depan,” tulis pernyataan res-mi klub.

Tidak hanya di Liga Utama Inggris, dua klub asal Serie A Liga Italia juga melakukan hal serupa. Diego Lopez

harus mengakhiri jabatannya di Cagli-ari menyusul kekalahan 1-3 atas AS Roma pada Minggu (6/4). Keputusan itu diambil karena Cagliari mengingin-kan perubahan sehingga bisa bertahan di Serie A musim depan.

Cagliari saat ini bertengger di posisi ke-15 dan hanya terpaut tujuh angka dari zona degradasi. “Kepu-tusan ini sangat sulit karena Lopez telah membutikan dirinya sebagai seorang professional. Klub berteri-makasih kepadanya dan berharap ia mendapatkan yang terbaik untuk masa depannya,” tulis pernyataan resmi klub.

Catania juga melakukan hal se-rupa dengan memecat Maran dari kursi kepelatihan. Pemecatan itu adalah untuk kali kedua bagi Maran. Sebelumnya, ia telah digantikan oleh Gigi De Canio pada Oktober, tetapi kembali dipanggil pada 15 Januari sebelum kembali dipecat pada 6 April 2014. “The Sicilians” musim ini ham-pir dipastikan terdegradasi ke Serie B setelah terus terbenam di dasar klase-men. Sebagai penggantinya, Catania menunjuk Pellegrino yang saat ini bekerja untuk menangani tim usia muda. =ESPN/SKY SPORTS/AJI

MONTERREY- Ana Ivanovic mengalahkan Jovana Jaksic dalam laga dua set sesama pemain Serbian di final turnamen tenis Tur WTA Monterrey Terbuka, Minggu.

Unggulan kedua Ivanovic mengalahkan pemain yang tidak diunggulkan Jaksic 6-2,

6-1 dalam waktu sekitar satu jam di lapangan keras, untuk menyandang gelar juara ke-13 dan kedua pada musim ini.

Ivanovic, yang menerima uang hadiah 110.000 dolar, mendapat empat “ace” dan mengamankan

lima dari tujuh “break point” pada laga itu.

Ia mengalahkan pemain bintang Denmark Caroline Wozniacki di semi final.

Pemain berusia 20 tahun Jaksic mengin-

car gelar Tur WTA pertama dalam laga final itu.

Jaksic mengakhiri permainan dengan

tidak ada membuat “ace”, tapi melakukan

tiga kesalahan ganda dan mengamankan empat dari 10 “break points” yang dilakukannya. =ANT/DAR

Napoli Kehabisan Nafas Peluang Menembus Zona Liga Champions Mengecil Usai Kalah dari Parma

TENIS

Ivanovic Kalahkan Jaksin di Final

PEMUTUSAN KONTRAK KERJA

Jelang Akhir Musim, Beberapa Pelatih Dipecat

Page 16: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASENIN 7 APRIL 2014 | No. 0336 | TAHUN III16

65HARI LAGI

ANA IVANOVICKALAHKAN JAKSINDI FINAL OLAHRAGA | 15

NAPOLI KEHABISAN NAFAS UNTUK MENEMBUS LC OLAHRAGA | 15

SELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III

16OlahragaKORAN MADURA

LONDON - Gelandang Chelsea Frank Lam-pard yakin, pelatih Jose Mourinho akan men-jadi kartu joker timnya saat menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua babak perempat final Liga Champions di Stamford Bridge, Selasa (8/4) malam waktu setempat atau Rabu (9/4) dini hari WIB nanti. Pasalnya, Mourinho selalu memiliki jurus untuk memba-likkan keadaan.

“The Blues” kalah 1-3 pada leg pertama di Pard des Princes, Paris, pekan lalu pada leg pertama. Pasukan Jose Mourinho ini hanya butuh hasil dua gol tanpa balas untuk meleng-gang ke semifinal. Sementara PSG hanya bu-tuh hasil imbang untuk bisa menikmati semi-final pertama mereka dalam 19 tahun terakhir. Karena itu, Chelsea tidak boleh kebobolan gol cepat tim tamu seperti yang terjadi pekan lalu.

“Tergantung kami untuk mendekati pertandingan ini dengan cara yang benar dan karena itu kita harus percaya pada pelatih. Dia seorang yang sangat-sangat kuat dalam situ-asi seperti itu. Jadi kita tunggu saja nanti,” kata Lampard kepada Daily Mirror.

Dia melanjutkan, “Masalah dengan sepak-bola di Liga Champions adalah kita tidak bisa memastikan periode yang baik dalam pertand-ingan karena hal-hal kecil bisa menyingkirkan kita. Kualitas kompetisi ini sangat tinggi. Itu-lah yang sangat mengecewakan kami di Paris. Kami sangat terpukul karena kalah, tetapi dengan menang 2-0 kami bisa lolos. Karena itu kami harus tetap positif dan mencoba meme-nangkan pertandingan. Pada saat bersamaan, kami harus tetap mengangkat kepala.”

Menjelang laga ini, Chelsea menimba in-

spirasi dari hasil Liga Champions dua tahun si-lam. Ketika itu mereka kalah 1-3 dari Napoli di San Paolo, tetapi kemudian sukses membalik-kan keadaan di Stamford Bridge dan akhirnya sukses menjuarai Liga Champions 2012.

“Menurut saya, PSG lebih kuat dari Napoli. Yang sangat mengecewakan kami adalah gol terakhir mereka pekan lalu. Itu pukulan yang langsung ke mulut kami, sangat telak. Kami bisa saja menang dengan dua gol (pada laga nanti). Masalahnya kami harus fokus dan me-nyikapi pertandingan dengan cara yang tepat sesuai dengan karakte rkami,” kata Lampard.

Dia meneruskan, “Dengan kekuatan skuat yang dimiliki, kami pasti bisa menang den-gan dua gol tanpa balas, tetapi kami boleh terlampau optimisis. Masalah pokoknya ada-lah soal keseimbangan yang tepat pada laga dini hari nanti.”

Sementara itu pada laga lain di Jerman, Bayern Muenchen akan menjamu Manchester United (MU) di Allianz Arena. Pada leg pertama kedua tim ini bermain imbang 1-1. Muenchen hanya butuh hasil imbang tanpa gol untuk lo-los, sementara MU harus menang minimal 1-0.

Menjelang laga ini, kedua tim memiliki kondisi yang berbeda. Muenchen baru saja me-nelan kekalahan pertama di Bundesliga musim ini pada akhir pekan lalu. Meskipun, kekala-han ini tidak berpengaruh apa-apa lagi bagi Die Rotten karena mereka sudah menjuarai Bundesliga. Sebaliknya, MU menang telak 4-0 atas Newcastle United akhir pekan lalu sebe-lum terbang ke Jerman. Hasil ini membuat MU semakin optimis bahwa mereka bisa akan tem-bus ke semifinal. =ESPN/AJI

JELANG HADAPI PSG

MOURINHO KaRtU JOKeR CHelsea

JOSE

MOU

RINH

O | CH

ELSE

A

Page 17: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III A

Abdus Salam: Kondisi

Muharromah Tidak Ada

Tanda Memar

Taneyan LanjangKORAN MADURA

8 APRIL 2014 No. 0337 | TAHUN IIISELASA

Sajian KhaS

Pemilu 2014

Hitung Cepat KORAN

MADURAuntuk Pemilu

Legislatif 2014

INGAT!

9APRIL2014

HIT

UN

G CEPAT

IKUTI

10 APRIL2014

SAMPANG- Muharromah men-inggal di Kuala Lumpur, Ma-laysia pada Jumat (4/4) lalu. Namun, Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sampang itu baru tiba di rumah duka, Minggu (6/4) sekitar pukul 20.00 WIB.

Pemulangan jenazah Muharromah ter-lambat karena menggunakan biaya sendiri dan masih patungan antar sesama kerabat yang ada di negeri jiran tersebut. Pemulan-gan tersebut sama sekali tidak mendapat-kan bantuan pemerintah Indonesia.

Abdus Salam (69), ayah Muharromah menuturkan ”Kondisi jenazah anak saya tidak ada tanda memar. Sebelum mening-gal, anak saya memang sempat menelpon dan mengatakan bahwa kakinya kesemu-tan, tapi saya tidak tahu kalau anak saya sakit,” ujarnya menirukan ketika anaknya menelpon.

Dia juga menjelaskan bahwa pemu-langan anaknya dari Malaysia ke Bandara Juanda dibantu oleh saudaranya Robiyah, dengan menggunakan sumbangan uang keluarga sekitar Rp 20 juta. Sedangkan total biaya penjemputan dari Bandara Juanda ke Madura sekitar Rp 3 juta. “Saya tidak mengharapkan ada bantuan, tapi jika memang ada, berarti itu rejeki anak saya,” katanya dengan nada sedih sambil mem-perlihatkan berkas anaknya.

Menurutnya, Muharromah ketika pergi ke Malaysia melalui jalur resmi. Hal terse-but dibuktikan oleh paspor dan keberadaan berkas-berkas yang diperlihatkan ayahnya. Status paspor yang dipakai Muharromah masih aktif sampai Oktober 2017.

Sementara itu, Bisrul Hafi belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh terkait pemulangan jenazah Muharromah terse-but. Menurutnya jika status TKI tersebut legal pastinya Kedutaan Besar (Kedubes)

menghubungi Indonesia melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik melalui telepon atau surat.

Dan jika statusnya memang benar legal Kedubes Indonesia yang ada di Malaysia akan membantu dan mendanai biaya pe-mulangan korban TKI tersebut. Tapi jika TKI tersebut ilegal maka tidak ada bantuan dana apa pun, tapi korban hanya mendapatkan uang Panpasan Kerja oleh pihak Malay-sia sebagai uang bagi orang yang mengalami kecelakaan kerja. “Jika memang statusnya legal, nanti fasilitasnya akan terjamin ketim-bang yang ilegal,” ujanya kepada wartawan.

Saat ini pihaknya masih menunggu data-data Muharromah untuk memastikan le-galitas statusnya. Muharomah (18) beralamat di Jl M a n g k u b u m i , RT 02 RW 02, Kelurahan Pola-gan, Kecamatan Kota Sampang.

=CR2/LUM

jenazah TKi DiPulangKan TanPa BanTuan PemerinTah

ORANG TUA TKI: Abdus Salam (69) saat menunjukkan paspor almarhum

anaknya, Senin (7/4).

Page 18: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN IIISUMENEPKORAN MADURAB

“Di pom bensin dan sejum-lah perbankan di Sumenep sudah kehabisan stok uang pecahan Rp 5.000, 10.000, dan 20.000. Saya yakin uang pecahan yang sekarang mendadak hilang dari peredaran itu sekarang sedang disembunyi-kan oleh para caleg,” kata Harir, warga Kota Sumenep, Senin (7/4).

Dirinya mengaku sempat kro-scek terhadap sejumlah lembaga keuangan dan SPBU. Kata Harir, tidak mungkin uang pecahan itu mendadak menghilang dari per-edaran kecuali menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri untuk bagi-bagi zakat.

“Termasuk kemarin ada salah satu teman saya yang jadi tim sukses caleg sedang sibuk cari uang recehan Rp 20 ribuan se-banyak Rp 20 juta. Dia mengaku datang dari kantor perbankan dan SPBU untuk menukar uang Rp20 ribuan, tetapi kosong,” ceritanya.

Petugas sebuah SBPU juga tidak menampik uang pecahan tertentu mulai langka. Bahkan kadang yang hendak beli ben-sin harus menukar dulu ke toko.

“Benar sudah sepekan ini uang pecahan kosong karena sebel-umnya ada beberapa orang yang menukar uang pecahan,” kata salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya.

Menanggapi hal itu, Pani-tia Pengawas Pemilu Sumenep menegaskan akan memberikan sanksi kepada pelaku money poli-tic sesuai Undang-Undang No.8 Tahun 2012. Bahkan mengancam akan dipidanakan.

“Kalau terbukti ada caleg yang membeli suara kepada pemilih, maka statusnya sebagai caleg bisa digugurkan. Sebab sesuai un-dang-undang yang berlaku, poli-tik uang telah melanggar aturan demokrasi,” kata Ketua Panwaslu Sumenep, Zamrud Khan.

Terkait dengan pembatalan caleg yang terbukti melakukan politik uang, kata Zamrud hal itu tertuang dalam Pasal 220 UU Nomor 8 Tahun 2012, dan untuk sanksi pidananya diatur di Pasal 301. “Jadi, caleg tidak bisa main-main, apalagi terhadap serangan fajar. Kami pun sudah bekerjasa-

ma dengan beberapa pihak, salah satunya dengan pihak kepolisian untuk mengawasi tindakan money politic semacam itu,” ujarnya.

Namun demikian, pembuktian adanya caleg yang melakukan politik uang sering menjadi ken-dala, karena pihaknya agak kesu-litan untuk mendapatkan pelapor yang memenuhi syarat formil dan laporannya juga memenuhi syarat materiel.

“Karena jarang masyarakat melapor secara langsung kepada kami. Tapi kami berharap adanya relawan di berbagai daerah bisa membantu, karena mereka di-harapkan mau melaporkan indi-kasi money politic yang diden-gar atau dilihatnya di lapangan,” terangnya.

Selain itu, nantinya untuk kasus tindak pidana Pemilu akan ada majelis khusus, begitu juga penanganannya, baik di kepoli-sian maupun pengadilan. “Se-mentara soal pembuktian politik uang sering menjadi kendala ka-rena ada syarat yang harus dipe-nuhi, baik dari pelapor maupun laporan yang disampaikan. Ka-rena dalam konteks hukumnya, sebuah tindakan melanggar jika terpenuhi unsur-unsur yang ada dalam pasal terkait yang biasanya akumulatif,” paparnya.

=SYAMSUNI/MK

Pecahan Rp 5.000-20.000 LangkaPanwaslu Mulai Waspadai Serangan Fajar

SUMENEP - Menjelang pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, uang pecahan Rp 5.000, 10.000, dan 20.000 langka di pasaran. Menghilangnya uang pecahan itu ditengarai sedang disembunyikan oleh para calon anggota legislatif (caleg).

Sebab, kejadian tewasnya pekerja sirtu bukan terjadi kali ini saja. Beberapa waktu lalu di tempat yang sama juga terjadi kejadian serupa. Seorang warga tertimpa batu dan langsung menghembus-kan nafas terakhir di lokasi kejadian tersebut.

”Kami sudah mewanti-wanti aturan untuk ditegakkan. BLH dan beberapa pihak lain, bisa bekersama dengan Satpol PP untuk menindak tegas penam-bang liar. Apalagi, itu cukup berbahaya,” kata Akh. Fausi Hasyim anggota Komisi C DPRD Sumenep.

Memang, sambung Politisi PBB, aktivitas penambangan merupakan pekerjaan sehari-hari. Nah, pemerintah juga harusnya sigap mencarikan solusi taktis.

“Saya kira tidak boleh berpikir dikotomi. Karena tidak melakukan penambangan sirtu, masyarakat menjadi tidak ma-kan. Itu bisa diarahkan dengan solusi yang solutif dari pemer-intah. Jadi, silakan cari solusi, atur dengan baik, sehingga keselamatan mereka terjamin,” jelasnya

Penegakan aturan itu

sangat penting dalam menjaga keselamatan bersama. “Me-mang awalnya pahit, tetapi saya yakin bisa. Sama halnya dengan peraturan helm, awalnya sangat sulit untuk mengubah kebiasaan masyarakat, tetapi lambat laun, masyarakat mulai disiplin dengan memakai helm,” terangnya.

Solusinya, terang Fauzi, selain menegakkan aturan, pemerintah bisa juga memberi-kan lapangan pekerjaan bagi mereka.

“Soal ini kan hanya tinggal pikiran cerdas pemerintah. Jika memang bingung untuk memberikan pekerjaan, maka buat aturan bagi mereka agar bisa menambang dengan cara tidak liar. Jadi, agak bingung kalau itu ditutup, tetapi pemerintah tidak menawarkan solusi, kan nihil juga. Logi-kanya, jangan menghapus se-peda motornya, tetapi berikan solusi agar para pengendara itu bisa berkendara dengan selamat, salah satu pakai helm misalnya,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Koesman Hadi akan melakukan koordina-si dengan dinas terkait sebagai langkah antisipasi agar kejadian itu tidak terulang kembali.

“Kami sudah melakukan kordinasi. Mungkin nanti akan dibuat aturan khusus agar aktivitas penambangan itu tidak lagi beroperasi. Sementara akan dibuat papan peringatan di lokasi tersebut,” jelasnya.

Ditanya soal bentuk simpati dan solidaritas pemerintah ter-hadap korban, kata Koesman, pihaknya akan memberikan bantuan.

“BPBD hanya bisa mem-bantu meringankan korban. Langkah selanjutnya, masih harus menunggu hasil koordi-nasi kami dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

=SYAMSUNI/YAT

PENAMBANG PASIR TEWAS

Pemerintah Terkesan Melakukan PembiaranSUMENEP- Meninggalnya Dela, 50, penambang pasir dan batu (sirtu) asal Desa Pekandangan, Kecamatan Bluto akibat tertimbun batu langsung ditanggapi serius kalangan dewan. Bahkan, wakil rakyat menilai pemerintah terkesan melakukan pembiaran. Itu karena tidak bisa menindak tegas para penambang liar sirtu sesuai dengan aturan yang berlaku.

ant/asep fathulrahman POLITIK UANG. Dugaan terjadinya politik uang tidak hanya terjadi di Madura. Kepala Divisi Penindakan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Provinsi Banten Bahtiar Rivai (kanan) juga menerima laporan adanya money politic. Tapak ia sedang memeriksa bukti politik uang (money politic) berupa amplop berisi uang dan gambar caleg yang dilaporkan aktivis MATA (Masyarakat Transparansi), di Serang, Banten, Senin (7/4).

Page 19: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III CSUMENEP

Aksi itu ternyata membuat salah satu warga gerah dan lang-sung melaporkan pertemuan itu ke Panitia Pengawas Pemilu (Pan-waslu) Sumenep.

“Melihat masih ada perte-muan di hari tenang, kami lang-sung adukan pelanggaran itu Panwaslu. Sebab, dalam aturan-nya tidak boleh ada kampanye model apa pun. Artinya, kalau sudah masuk hari tenang, maka memang harus tenang,” kata M Sadali, salah satu warga Desa Aeng Anyar, Senin (7/4) di Kantor Panwaslu Sumenep usai melapor-kan temuan itu.

Menurut Sadali, caleg dan timnya menggelar pertemuan dengan inisiasi Kades Aeng Anyar. “Ada beberapa orang dalam perte-muan itu, saat itu terjadi ajakan untuk mencoblos salah satu caleg. Dengan jelas, ajakan itu berbau memaksa dengan janji-janji yang memikat, yakni akan memberikan fasilitas mebel, dan kebutuhan lainnya. Termasuk mereka juga bagi-bagi amplop setelah usai melakukan pertemuan,” ungka-pnya.

Dirinya kurang tahu berapa nominal pasti uang yang diberi-kan oleh salah caleg tersebut. “Tetapi yang jelas ketika kami tel-usuri, informasi dari orang-orang sekitar, melalui orang tertentu, mereka mambagi-bagikan uang.

Kisaran besar nominalnya antara Rp 20-25 ribu,” seburnya.

Sadali menambahkan be-berapa orang yang dikumpulkan itu merupakan salah satu kelom-pok tani (poktan) di Desa Aeng Anyar. “Bahkan yang kami say-angkan, pertemuan terselubung itu dilakukan di tempat ibadah. Ini kurang etis, melanggar etika, pula melanggar aturan pemilu,” jelasnya.

Anggota Panwaslu Kabupaten Sumenep, Darmendra Tarigan membenarkan adanya laporan salah warga Desa Giligenting tersebut. Menurutnya, kedata-ngan mereka ke Panwaslu me-laporkan temuan pelanggaran yang terjadi di desanya. “Bentuk pelanggaran tersebut, Kades se-tempat melakukan kampanye dan mengumpulkan poktan, menga-jak masyarakat untuk mencoblos salah satu caleg dari Partai Gol-kar. Menurut pengakuan mereka, Calegnya tidak ada, mereka hanya berkampanye untuk mencoblos caleg dimaksud,” jelasnya.

Untuk menindaklanjuti lapo-ran itu, panwaslu melimpahkan ke Panwascam Kecamatan Giligent-ing agar segera ditindaklanjuti pelanggaran tersebut. “Pelimpa-han itu, agar pemeriksaan saksi lebih mudah, kalau dipanggil ke sini, khawatir tidak datang den-gan alasan geogrofis,” ucapnya.

Panwaslu juga menyuruh pihak pengadu agar juga melapor-kan pelanggaran ini ke Panwas-cam. “Termasuk bukti rekaman hasil pertemuan itu juga diser-ahkan. Sekalian saksi-saksi yang sudah terdaftar kami mempersi-lakan juga agar segera disampai-kan ke Panwascam Giligenting,” terangnya.

Ketika ditanya lebih jauh terkait pelanggaran pada hari tenang, kata Darmindra, Panwas-lu baru menemukan satu temuan, yakni Giligenting. “Selebihnya masih belum ada. Karena sejak kemarin kami masih sibuk bersih-bersih alat peraga kampanye,” tu-kasnya.

DigerebekSementara itu Tim Sukses

caleg dari partai Hanura saat ini di-amankan di Desa Sadulang Besar, Kecamatan/Kepulauan Sapeken. Dia di tahan di desa setempat ka-rena terbukti telah melakukan transaksi jual beli suara di salah satu rumah warga di desa setem-

pat. Ada 3 rumah warga yang di-jadikan ajang bagi-bagi uang oleh timses caleg tersebut yakni rumah Bontot, Deny, dan Aang.

Menurut Ketua KPPS Syah-roni, peristiwa penggerebekan terhadap Timses SL tersebut ter-jadi pada pukul 14.00, Jum’at (4/4) lalu. Waktu itu, S diketahui sedang bertamu di salah satu rumah war-

ga dengan membawa stiker partai dan gambar caleg nomor urut satu dari Partai Hanura. Itu lantaraan melihat ulah SL yang memang sebelumnya mencurigikan, ma-kanya dia diintai dan dibuntuti oleh warga setempat. Nahasnya, SL tersebut sedang membagi-bagikan uang juga.

“Oknum timses tersebut ternyata sedang melakukan peng-kondisian dan mengkoordinir massa untuk diarahkan memilih salah satu caleg dari partai Ha-nura. Namun sialnya ia jusrteru tertangkap basah saat sedang membagi-bagikan uang terhadap massa yang hadir saat itu,” kata Syahroni menjelaskan.

Razak, tokoh di desa setempat yang merasa terganggu dengan kegiatan itu langsung melakukan penggerebekan. ”Waktu itu kami ada di luar. Karena sudah dinilai ada pelanggaran, kami langsung masuk ke rumah salah satu warga itu di mana saat itu oknum terse-but sedang mebagi-bagikan uang,” terang Syahroni, Ketua KPPS TPS 24 Sadulang Besar kemarin.

Usai dilakukan penangkapan oleh warga, Samsul dinilai masih melawan. Dia tidak mau mengakui dan minta maaf atas pelanggaran pidana pemilu yang sudah dilaku-kannya. Samsul waktu itu jus-tru mengancam melaporkan yang menggerebek karena dinilai telah mengganggu ketenanganan.

”Saat itu kami langsung mel-aporkan ke pihak polisi setelah di bawa ke panwascam. Kami yang semula diancam dilaporkan itu, langsung balik lapor ke aparat ke-polisian,” terangnya.

Ia melanjutkan, pembelian suara itu perorang mencapai Rp 50 ribu. Saat ini, bukti pelangga-ran berupa stiker partai dan gam-bar caleg nomor urut satu sudah berada di tangan aparat kepoli-sian Polsek Sapeken. ”Sementara waktu orangnya masih di tahan di desa. Sampai saat ini, Polsek Sapeken masih belum bertindak. Tetapi laporan serta barang buk-tinya sudah kami serahkan,” ung-kapnya pada Koran Madura.

Sementara salah seorang anggota panwascam setempat Waluyo, belum menerima adan-ya laporan terkait penangkapan oknum timses salah satu caleg Hanura tersebut. Bahkan dia me-mastikan, hingga berita ini ditu-runkan, masih belum menerima adanya laporan penggerebekan oleh warga tersebut.

=SYAMSUNI/ALI RIDHO/YAT

Kampanye di Hari TenangTim Sukses di Sapekan Digerebek Warga

SUMENEP- Memasuki hari tenang, seharusnya tidak ada aktifitas yang berbau kampanye, baik dari partai politik (parpol) maupun dari calon legislatif (caleg). Hanya saja, kejadian berbeda terjadi di Desa Aeng Anyar, Kecamatan Giligenting. Informasinya, di desa tersebut parpol dan caleg menggelar pertemuan di salah musala Darun Najah, Minggu (6/4) malam sekitar pukul 19.00. Caleg yang menggelar pertemuan itu bernisial HP.

ePaper

Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Terbit Siang!kunjungi dan unduh dariwww.koranmadura.com

Page 20: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN IIID Sumenep

Lima PPS yang diberhentikan yaitu, NY dari PPS Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk, S (PPS Desa Kolo-Kolo), M (PPS Desa Sambakati), A (PPS Desa Pasare-man), dan H (PPS Desa Gelaman Kecamatan Arjasa). Anggota PPK Kecamatan Guluk-Guluk yang diberhentikan berinisial AR. Dan satu anggota PPK Kecamatan Dasuk sedang diproses karena dinilai tak netral.

Sebelumnya, KPU sudah men-dapatkan surat pengunduran diri dari tiga anggota KPPS Desa Pa-liat Kecamatan Sapeken. Ketiga KPPS itu mengundurkan diri ka-rena sudah ketahuan bersikap tidak netral.

Ketua KPU Sumenep Thoha Shamadi usai melakukan evalu-asi menyatakan, surat peme-catan itu tertuang dalam nomor 040/435.425/PPK/2014 pada 27 Maret 2014. “Jika terdapat para penyelenggara pemilu berkin-erja buruk dan tidak netral maka kami tidak main-main untuk memecat yang bersangkutan. Ini

risiko bagi penyelenggara yang main-main,” tegasnya kepada Koran Madura.

Terkait dengan pergantian pengurus PPK, PPS dan KPPS, pihaknya sudah mengambil lang-kah sigap. “Jika ada anggota PPS yang kita pecat, maka PPK harus berkoordinasi dengan kadesnya untuk megajukan kembali nama penggantinya. Namun jika KPU mememcat anggota PPK, maka solusinya akan diambilkan dari PPK cadangan yang pernah ikut seleksi beberapa waktu untuk di-jadiakan sebagai pengganti PPK yang sudah dipecat tersebut,” terangnya.

Jaga NetralitasDi tengah rapat evaluasi ber-

langsung, aktivis yang menga-tasnamakan Suara Rakyat men-datangi kantor KPU Sumenep dengan berpakaian ala Sakera, pakaian adat Madura. Mereka mendesak penyelangara pemilu untuk menjaga netralitasnya.

Mereka juga mendesak agar

KPU dapat mencegah terjadinya manipulasi hasil suara. Temasuk kecurangan pembuatan doku-men rekapitulasi surat suara palsu pengganti dokumen asli serta hal lainnya yang bersifat manipulatif.

KPU harus bekerja sesuai den-gan fungsi dan wewenang yang

sudah diamanatkan tanpa mel-anggar konstitusi. “Ini peringatan karena pelaksanaan pemilu rawan terjadinya manipulasi dan re-kayasa surat suara,” tandas koor-dinator lapangan aksi tersebut, Moh Zainullah.

=ALI RIDHO/MK

SUMENEP – Aksi penamban-gan pasir liar di Desa Talango, Kecamatan Talango, terus berlan-jut. Bahkan, aksi penambangan pasir itu diperkirakan meluas. Penambangan pasir itu sudah merambah ke Dusun Baru, desa setempat. Padahal, sebelumnya penambangan pasir hanya terjadi di Dusun Pasar Daya, yang sem-pat ditolak warga.

Meski terjadi perluasan, na-mun sampai detik ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah. ”Aksi penambangan pasir liar itu masih ada. Namun saat ini hanya pindah lokasi saja. Tampaknya, ini akan dijadikan lahan basah oleh para penambang nakal ini,” Kepala Dusun Pasar Daya Abd. Aziz

Menurutnya, pihaknya selaku Kepala Dusun mengaku tidak

bisa menutup akses jalan menuju lokasi penambangan, sep-erti yang dilakukan di dusunya. Sebab, dusun yang kini menjadi lokasi penambangan itu merupa-kan dusun lain, meski dampaknya tetap akan dirasakan pihaknya. Misalnya, rusaknya jalan dan dikhawartirkannya hilang makam nenek moyang.

”Kami merasa tidak punya kewenangan untuk melakukan hal serupa seperti yang di dusun kami,” imbuhnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah ada tindakan nyata dari pihak pemerintah sumenep yang diwakili oleh jaja-ran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kantor Energi dan Sumber Daya Meneral (ESDM),

dan dari Musyawarah Pimpinan Kecamata (Muspika) setempat. ”Tapi hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti. Terbukti, galian itu masih terus berlanjut,” ungkapnya.

Anggota Komisi C DPRD Sumenep Akh. Mawardi, mende-sak pemkab untuk segera bertindak tegas terhadap pelaku penambangan pasir ilegal itu. ”Jika tetap dibiarkan, maka aktivitas itu akan terus berlan-jut. Kami sangat menyesalkan pemkab cukup lamban dalam bertindak,” ungkapnya.

Justru Mawardi mempertan-yakan mengapa pemkab masih tidak segera bertindak tegas, padahal sudah nyata tahu di Desa Talango tersebut terjadi penam-bangan pasir ilegal yang sudah

menyebabkan tangkis laut jebol. ”Jangan rapat terus. Langsung bertindak. Apalagi, pengawasan penambangan ilegal, termasuk galian pasir, sudah dianggarkan dalam APBD 2014,” ujarnya.

Menurut Mawardi, penda-patan atau penghasilan dari penambangan pasir itu tidak sebanding dengan kerusakan alam yang ditimbulkan. ”Jika dibandingkan dengan biaya perbaikan, sebenarnya berbeda jauh dengan penghasilan yang didapat,” jelasnya. Karena itu, imbuhnya, tidak ada pilihan lain yang harus dilakukan pemerintah selain segera bertindak.

Informasinya, akibat aksi penambngan pasir ilegal yang terjadi di Dusun Pasar Daya, Kecamatan Talango, itu sudah

jelas merusak lingkungan. Seperti halnya ketika air laut pasang, maka air laut tersebut sampai menggenangi rumah penduduk setempat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengatakan, jika sampai saat ini pihaknya masih belum mempunyai lang-kah apa pun untuk melakukan tindakan itu. Bahkan pihaknya mengaku masih akan melakukan rapat bersama tim perizinan pada hari Rabu (9/3) mendatang. Rapat tersebut akan membahas tentang langkah pemkab ke depan dalam menangani aksi penambang pasir ilegal tersebut. ”Jadi terkait lang-kah yang akan diambil, tunggu hasil rapat dulu,” jelasnya. =JUNAEDI/YAT

Penyelenggara Pemilu DipecatAktivis Desak KPU Jaga Netralitas dan Mengantisipasi Kecurangan

LINGKUNGAN

Penambang Pasir Ilegal Masih Marak

MENDESAK: Sejumlah elemen mahasiswa saat menyampaikan aspirasi agar penyelengara pemilu bersikap netral di kantor KPU Sumenep, Senin (7/4).

SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep memberhentikan lima anggota panitia pemungu-tan suara (PPS) dan satu anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK). Penyelanggara pemilu tersebut ditengarai tidak netral dan sebagian kurang pro-fesional. Sementara tiga kelompok penyelengara pemungutan suara (KPPS) berhenti karena mengun-durkan diri setelah diketahui tak netral.

Page 21: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III ESumenep

SUMENEP – Jalan raya kabupaten yang berada di Dusun Drusah, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan dikeluhkan warga. Jalan sepanjang 100 meter itu sudah rusak parah. Jalan itu sudah rusak selama dua tahun, namun sampai detik ini belum tersen-tuh perbaikan.

Informasinya, jalan yang bergelombang sekitar 100 meter itu sudah lama yang rusak. Bahkan kondisi sekarang sudah banyak yang berlubang. Akibatnya, peng-guna jalan merasa khawatir saat melintas jalan terse-but. Lebih parah lagi, saat turun hujan, kubangan jalan sepanjang 100 meter itu penuh dengan air.

Salah satu warga setempat Rofik (27), mengaku heran dengan tidak pernah diper-baikinya jalan itu. Padahal jalan tersebut bukanlah jalan kecamatan atau jalan desa, tapi jalan kabupaten. ”Cukup aneh. Walau sudah lama rusak, masih saja tidak diperbaiki. Itu sangat meng-ganggu,” jelasnya.

Menurut Rofik, di jalan yang berlubang sering ter-

jadi kecelakaan. Rata-rata kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah ken-daraan roda dua, karena biasanya pengendara roda dua seenaknya menyero-bot jalur berbeda sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan. ”Di sini sering terjadi serempetan, biasanya karena sama-sama saling menghindari jalan yang ber-lubang itu,” ungkapnya

Sementara Kepala Desa Prenduan, Moch Saleh, mengakui jika jalan tersebut memang sudah lama rusak, kondisi jalan pun diakui me-mang bergelombang. ”Diakui atau tidak, yang jelas faktanya sudah begitu, Mas,” katanya

Dia menjelaskan, rusaknya jalan tersebut dikarenakan faktor alam. Seperti halnya karena seringnya digenangi air ketika musim hujan, sehingga air hujan akhirnya mengkikis aspal yang ada. ”Karena tidak ada saluran airnya, ya mau mngalir ke-mana lagi,” terangnya

Kendati demikian, pihakn-ya sebagai kepal desa berjanji tidak akan tinggal diam. Bah-kan tetap mengupayakan agar segera diperbaiki. “Walaupun itu bukan jalan desa, kami akan tetap mengusahakan-nya, siapa tahu pemerintah sudi untuk membantunya. Kita doakan saja semoga

usaha kami membuahkan hasil,” janjinya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sume-nep Edi Rasiyadi mengaku akan segea melakukan kroscek lapangan. Sehingga kondisi jalan tersebut akan segera diperbiki. ”Kami akan menyuruh UPT (Unit Pelak-sana Tekhnis) untuk meng-krosceknya. Kalau memang mendesak pasti akan kami lakukan perbaikan,” katanya.

Sementara Pemkab Sume-nep pada tahun ini menye-diakan dana sebesar Rp 85,5 miliar lebih untuk pembangu-nan infrastruktur jalan.

“Dana sebesar Rp 85,5 mil-iar lebih itu merupakan ban-tuan dari APBN melalui dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp9,836 miliar, APBD Provinsi Jawa Timur Rp10 miliar, dan sisanya sebesar Rp 66 miliar dianggarkan di APBD Pemkab Sumenep,” katanya.

Ia menjelaskan dana pu-luhan miliar itu dibagi dalam dua kegiatan, berupa pen-ingkatan dan pelebaran jalan untuk kecamatan daratan dan kepulauan.

“Kegiatan di wilayah dara-tan difokuskan untuk poros jalan kecamatan dan desa, dengan bentuk jalan hotmix, sedangkan kepulauan kita lakukan sistem cor,” terang Edy.=JUNAEDI/ANT/YAT

SUMENEP – Dinas Kehu-tanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep belum menetapkan area penanaman tembakau pada tahun 2014. Semen-tara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, informas-inya, telah menetapkan ploting sekitar 22 ribu hektare dengan jumlah produksi sebanyak 11 ribu ton.

Kepala Bidang Perkebunan Di-nas Kehutanan dan Perkebunan Sumenep Nasah Bandi mengaku belum menerima keputusan plot-ing area tanaman tembakau dari Pemprov. ”Memang kami masih belum menerima surat keputusan tersebut. Kami dengar sudah turun, namun kami masih belum mener-imanya,” katanya, Senin (7/4).

Sehingga, sambung Bandi, di-rinya tidak bisa melakukan plot-ing area untuk setiap kecamatan yang berpotensi untuk ditanami tembakau pada tahun 2014. ”Ya kalau masih belum turun pada kami, yang jelas kami tidak bisa membagi areal untuk di daerah setiap kecamatan,” terangnya.

Sebab menurutnya, ploting area di setiap kecamatan itu men-gacu terhadap ploting area yang diberikan oleh Pemprov Jatim. ”Kalau sudah ada disposisinya, maka kami mudah untuk melaku-kan pemetakan, sebab di setiap kecamatan itu beda sesuai dengan potensi yang ada,” ungkapnya.

Kendati demikian, walaupun

sampai saat ini masih belum me-nerima disposisi dari pemerintah setempat, telah mendengar infor-masi jika ploting area pada tahun 2014 tidak ada perubahan dari tahun 2013 yang lalu. ”Informas-inya memang tidak jauh dari ta-hun kemarin, yakni sekitar 22 ribu hektare, dengan jumlah produksi sebanyak 11 ribu ton,” terangnya.

Nasah Bandi mengimbau, agar petani tidak asal-asalan dalam memilih bibit. Hal itu un-tuk menjaga agar kualitas tem-bakau Madura tetap bagus. ”Kami harap petani lebih selektif dalam memilih bibit, sehingga nantinya akan menghasilkan kualitas yang bagus juga,” terangnya.

Sedangkan bibit yang di-inginkan oleh perusahaan, lan-jut Nasah Bandi adalah bibit yang mepunyai faritas unggul, seperti halnya bibit Prancak N 1, bibit Prancak N 2 dan juga bibit jenis Cangkreng. ”Tembakau yang diinginkan gudang itu adalah tembakau yang nikotin-nya rendah, dan tembakau jenis tersebut nikotinnya rendah,” ungkapnya.

Sementara untuk masa pe-nanaman untuk daerah pegunun-gan, pihaknya memprediksi bisa dimulai awal bulan depan. Yakni mulai dari awal bulan Mei sam-pai pertengahan bulan Mei 2014. ”Kalau cuacanya bagus, mungkin bulan Mei sudah bisa melakukan pembibitan,” terangnya. Pihakn-ya juga menyadari jika di lokasi sawah tadah hujan, saat ini se-bagian warga sudah banyak yang memulai pembibitan, seperti halnya di Desa Pekandangan, Ke-camatan Bluto. =JUNAEDI/MK

Ploting Area Tembakau Belum Jelas

INFRASTRUKTUR

Jalan Protokol Dibiarkan Rusak

LIKU-LIKU – Salah seorang pengendara roda dua berhati-hati saat melintasi jalan protokol di Dusun Drusah, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan yang rusak parah. Bahkan tampak berbelok-belok demi menghindari jalan yang berlubang.

JELANG MUSIM TEMbAKAU, Dishutbun Kabupaten Sumenep belum menentukan area penanaman tembakau pada tahun ini.

Page 22: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014|NO. 0337|TAHUN III F PamekasanPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 8 APRIL 2014 NO. 0337 | TAHUN III

Penertiban Alat Peraga Kam-panye (APK) ini merupakan kali kedua dilakukan oleh Satpol PP bersama Panwaslu Pamekasan di hari tenang pemilu legislatif (Pi-leg). Dalam penertiban tersebut, Satpol PP hanya memfokuskan penertiban di Wilayah Perkotaan dan baru bergerak ke pedesaan pada hari kedua, seperti di Ke-camatan Tlanakan, Pamekasan, dan Kecamatan Pademawu.

Dalam penertiban ini Satpol PP berhasil menurunkan Baliho Capres dari Partai Demokrat di Desa Larangan Tokol, Tlanakan, dan baliho raksasa Capres dari Partai Hanura di Desa Branta Pe-sisir, serta baliho sejumlah partai di lokasi lainnya.

Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan Dan Penyelidikan Satpol PP Pem-kab Pamekasan, Yusuf Wibisono menyatakan jumlah APK yang su-dah ditertibkan hingga hari kedua

masa tenang ini mencapai 6 415. Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah karena pen-ertiban APK akan terus dilakukan oleh Satpol PP bersama Panwaslu hingga H-1 Pileg. “Kalau tidak ada kendala teknis, H-1 Pileg, akan bersih dari APK Caleg maupun Parpor,” katanya.

Menurut Yusuf, setelah di-lakukan penertiban, ribuan APK tersebut langsung disimpan di gudang Satpol PP dan diberita-hukan kepada pengurus Parpol yang bersangkutan. APK itu dapat diambil kembali di Kantor Satpol PP.

Sebelumnya, Satpol PP ragu untuk menertibkan APK yang ber-gambar Capres. Namun setelah berkonsultasi dengan Panwaslu, pihaknya langsung mengeksekus-inya. “Baliho raksasa Capres ini memang sedianya mau ditertib-kan kemaren. Namun kami men-

gurungkan dan berkonsultasi ke Panwaslu, sehingga kami tertib-kan hari ini,” katanya kemarin.

Sekalipun jumlah APK yang ditertibkan banyak, namun ada sebagian Parpol yang menertib-kan sendiri APKnya. Hal tersebut meringankan kepada aparat yang bertugas melakukan penertiban.

Anggota Panwaslu Pame-kasan, Bidang Hukum dan Tindak Lanjut, Sapto Wahyono meng-harapkan penertiban diberlaku-kan secara merata tanpa pandang bulu. Baik bendera Parpol maupun Caleg yang terpasang di pinggir jalan, bahkan di kaca atau badan mobil pribadi dan kendaraan umum. “Pantauan kami sampai hari ini masih banyak alat peraga yang bertebaran di beberapa titik. Kami saat ini meminta kepada Satpol PP untuk menertibkan alat peraga dalam bentuk apa pun,” katanya.

Sapto meminta agar Satpol PP tidak hanya menertibkan APK di wilayah perkotaan saja, mel-ainkan juga di Kecamatan hingga ke Jalan dusun. Sehingga di hari tenang ini, Pamekasan betul-bet-ul bersih dari APK dan masyarakat bisa menjalankan pesta demokra-si dengan baik dan tenang.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Hari ini APK Wajib BersihBaliho Raksasa Capres DitertibkanPAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan harus berusaha keras menurunkan baliho raksasa calon presiden dan wakil presiden yang dilengkapi dengan gambar Parpol di Jl Raya Desa Branta Kecamatan Tlanakan dan di Jl Raya Tambung Kec. Pade-mawu, Kabupaten Pamekasan serta sejumlah lokasi lain-nya.

MELANGGAR. Anggota Satpol PP sedang berusaha menurunkan Baliho Raksasa di Jalan Raya Tlanakan Pamekasan yang melanggar.

PAMEKASAN - Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) masih terpampang di mana-mana, meski sudah memasuki masa tenang. Baik di kota, jalur-jalur protokol, jalan utama, dan jalan-jalan desa. Hingga kema-rin (7/4) jajaran Satpol PP masih terus melakukan penertiban. Namun Satpol PP hanya bisa menertibkan terhadap APK yang ada di kota, jalur protokol, dan jalan utama saja, seperti jalan provinsi dan jalan nasional.

Satpol PP tidak berdaya ke-tika harus menertibkan APK-APK yang masih bertebaran di jalan-jalan desa, yang tersebar di 13 kecamatan, di Pamekasan. Padahal APK di jalan desa, baik jalan utama dan jalan setapak, juga banyak APK yang masih terpampang hingga kemarin.

Mananggapi hal ini, Kepala Satpol PP Pamekasan, Didik Hariyadi menyatakan anggot-anya sangat terbatas, sehingga tidak bisa untuk menjangkau hingga titik desa, guna menert-ibkan APK di masa tenang ini. Dia membenarkan jika jajaran-nya hanya mampu menertibkan APK di jalur protokol di kota, jalan utama poros antar ke-camatan. Itu pun hanya terbatas kecamatan di sekitar Kecamatan Kota saja, dan jalan utama yang melintang dari ujung timur hin-ga ujung barat Pamekasan.

Pihaknya juga menyayang-kan sikap para Parpol dan Caleg yang kurang sadar untuk menu-runkan sendiri APK-nya di masa tenang ini. Seandainya Parpol dan terutama Caleg sadar, maka pihaknya tidak akan disibuk-kan dengan hal yang demikian.

Satpol PP bisa mengerjakan hal lainnya yang lebih penting, guna pelayanan terhadap masyarakat.

“Proses penertiban ini terus akan kami lakukan hingga H-1. Sebab dalam aturan, di masa tenang ini harus bersih APK. Kami mendapat rekomendasi dari Pan-waslu untuk mengeksekusinya,” kata Didik kemarin (7/4).

Terkait penertiban di tingkat desa, dia meminta kerja sama Panwaslu untuk memerintah-kan Panitia Pengawas Kecama-tan (Panwascam) dan Panitia Pengawas Lapangan (PPL)di tingkat desa, untuk membantu Satpol PP menertibkan APK yang masih dijumpai di desa-desa. Didik menyadari jika di desa-desa juga masih banyak APK yang masih berdiri di masa tenang ini. Menurutnya, Pan-waslu tidak hanya memberikan rekomendasi saja kepada Satpol PP, tapi juga ikut berperan aktif melakukan penertiban. Teruta-ma di tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau Satpol PP.

Sementara Ketua Panwa-slu Pamekasan Ahmad Zaini mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran-nya di bawah, Panwascam dan PPL, terkait penertiban APK di masa tenang ini. Ditegaskan, Panwascam dan PPL sudah bergerak sejak berakhirnya masa kampanye dan masuknya masa tenang. Jika masih ditemukan APK di tingkat kecamatan dan desa-desa, itu hanya masih be-lum dijangkau saja, atau belum gilirannya. Sebab Panwascam dan PPL masih beroperasi di desa atau tempat lainnya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

BALIHO POLITIK

Satpol PP Tak Bisa Tertibkan APK di Desa

MASIH TERPAMPANG. Beberapa APK Caleg masih terlihat di Jalan Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, kemarin.

Page 23: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 NO. 0337| TAHUN III GPamekasan

PAMEKASAN - Angka buta aksara di Pamekasan masih tergolong tinggi. Dari data yang diperoleh di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan diketahui angka buta aksara pada tahun ini mencapai 35 ribu orang. Jumlah ini menu-run 4 ribu dari 2013 lalu yang mencapai 39 ribu orang.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Pamekasan Moh. Suyud menyatakan angka buta aksara yang mencapai 35 ribu itu merupakan garapan tahun 2014. Angka tersebut akan terus ditekan hingga nantinya terus berkurang.

Menurut dia, program pemberantasan buta aksara ini dilaksanakan oleh 42 organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan luar sekolah, or-ganisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Pamekasan. “Semua program pemberantasan buta aksara yang ada di Pamekasan ini be-rasal dari bantuan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tapi saya lupa jumlahnya,” katanya.

Mengenai sasaran pro-gramnya, kata Suyud, digulir-kan kepada semua masyarakat yang masih buta aksara. Mulai umur 15 tahun hingga 59 tahun. Jika ditemukan warga yang di bawah umur, maka bisa diakomodir mela-

lui organisasi penyelenggara pemberantasan buta huruf.

Suyud menambahkan sekalipun pihak Disdik Pame-kasan sudah memasrahkan program pemberantasan buta huruf kepada organisasi ke-masyarakatan, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penye-lenggara buta aksara. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap keberhasilan program terse-but, sesuai target capaian yang harus dipenuhi.

Anggota Komisi D DPRD Pamekasan Zainal Abidin mem-benarkan tingginya angka buta aksara di Pamekasan. Sehingga dirinya meminta agar Disdik setempat lebih kreatif malak-sanakan program yang bisa menekan angka buta huruf.

Menurutnya, mayoritas penyandang buta aksara di Pamekasan sudah berumur 65 tahun ke atas. Dari hal itu, pihaknya meminta Disdik se-tempat membatasi usia dalam penentuan kategori buta ak-sara. Terutama bagi masyarakat yang masih tergolong produktif.

DPRD Pamekasan sudah menganggarkan pemberantasan buta aksara melalui program Keaksaraan Fungsional (KF). “Ini bentuk keseriusan DPRD Pamekasan, dalam rangka mengentaskan buta aksara di Pamekasan,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PENDIDIKAN MASYARAKAT

Buta Aksara Masih Tinggi

HARGA TERI EKSPOR. Pekerja menjemur teri nasi di Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Minimnya tangkapan nelayan pada musim ini menyebabkan harga teri untuk ekspor itu naik dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 21 ribu per kg.

Sebab honor untuk 3 555 Lin-mas di seluruh Kabupaten Pame-kasan belum diterima KPU Pame-kasan hingga Senin (7/4). Sebab dana untuk honor Linmas ini menggunakan APBN dan diberi-kan melalui KPU kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Anggota KPU Pamekasan De-visi Hukum dan Pengawasan Agus Kasianto mengatakan tidak tahu kenapa honor Linmas itu belum dikirim oleh KPU Pusat ke KPU Pamekasan. Akan tetapi, Agus menjamin honor untuk Linmas, yang masing-masing sebesar Rp

250 ribu itu, pasti akan cair se-belum pelaksanaan Pileg. Dia berharap honor itu bisa masuk ke rekening KPU Pamekasan pada H-1, hari ini, agar bisa langsung dicairkan.

Dalam kesempatan itu, Agus mempertanyakan honor Linmas tingkat desa dan di tingkat ke-camatan. Sebab belum diperoleh kepastian soal honor mereka. Na-mun untuk honor Linmas di ting-kat TPS dijamin sudah ada. “Kami bingung honor Linmas di Panitia Pemungutan Suara (PPS)/tingkat desa dan Panitia Pemilihan Ke-

camatan (PPK)/tingkat kecama-tan mau diambilkan dari mana. Apakah honor mereka ditang-gung Pemkab atau bagaimana,” katanya.

Menyikapi ini, Bupati Pame-kasan Achmad Syafii juga bin-gung. Pihaknya belum bisa me-mastikan honor bagi petugas Linmas di tingkat desa dan ting-kat Kecamatan itu. Dia menje-laskan untuk honor Linmas yang ada dalam anggaran APBD, khu-sus Linmas dari unsur Satpol PP saja.

“Terkait honor Linmas di tingkat desa dan tingkat kecama-tan, kami belum tahu seperti apa ketentuannya. Masih akan kami koordinasikan lagi dengan KPU,” ungkapnya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Honor Linmas Belum JelasAgus: Diambilkan dari APBNPAMEKASAN - Para petugas Pelindung Masyarakat (Linmas) yang akan ditempatkan di tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pileg, Rabu (9/4), masih ketar-ketir.

PELINDUNG. Beberapa anggota linmas saat mendapat pengarahan dari aparat kepolisian kemarin.

Page 24: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014|NO. 0337|TAHUN III H PamekasanPamekasan

Sesaat setelah kejadian Rudi berhasil dibekuk aparat Polres Pamekasan dan lang-sung diamankan ke Mapolres di Jl Stadion. Hal ini karena warga dengan cepat melapor ke Polres menggunakan telepon. Kasat Reskrim Polres Pame-kasan AKP Muh. Nur Amin memimpin langsung penang-kapan itu. Setelah melakukan aksinya, Rudi sempat berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap warga, kemudian diserahkan ke aparat yang tiba di TKP selang beberapa saat.

Nur Amin belum bisa mem-berikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian ini. Dia hanya mengungkapkan pelaku sudah diamankan. Sementara jenazah korban akan dibawa ke RSUD dr Slamet Martodirdjo untuk dio-topsi. “Kasus ini masih akan kami selidiki lebih lanjut,” ungkapnya singkat.

Sementara ibu pelaku, Rumina, 45, yang bisa koran ini temui dua jam setelah kejadian mengungkapkan ada perilaku aneh dari anaknya itu sejak pagi. Sekitar pukul 10.00 tiba-tiba Rudi bersujud sambil mencium kaki ibunya. Saat itu Rumina sedang duduk santai di dalam rumah setelah memasak. Dalam sujudnya itu Rudi minta maaf kepada Rumina atas kelakukann-nya selama ini.

Rumina kaget, karena selama tiga bulan terakhir ini Rudi lebih banyak diam tak banyak bicara. Tapi Rumina tidak curiga apa-apa. Dia hanya mengira prilakuk Rudi minta maaf karena telah berhenti kerja. Rudi memang telah men-gundurkan dari tempat kerjanya di PT Indomarco Sampang sejak dua minggu lalu.

Ditanya kenapa mengundur-kan diri? Latar belakangnya kare-na diputus oleh pacarnya, wanita asli Desa Tambelangan Sampang, tiga bulan lalu. Sejak diputus itu, perilaku Rudi mulai berubah. Dia lebih banyak diam, hanya bicara

seperlunya. Puncaknya dua min-ggu lalu dia berhenti kerja.

Setelah peristiwa sujudnya Rudi di kaki ibunya, sekitar pukul 13.30, teman kerja Rudi, yang diketahui bernama Saleh datang

ke rumah itu. Ternyata Saleh da-tang untuk mengantarkan surat pemberhentian resmi Rudi dari kantornya. Setelah melihat surat pemberhentian resminya, sikap Rudi berubah, yang awalnya diam menjadi agresif. Dia lantas masuk ke kamar ibunya dan mengambil pisau yang ada di lemari ibunya. Dia keluar kamar dengan sarung pisau sudah terbuka.

“Saya sempat bertanya ke-pada dia, buat apa pisau itu. Dia diam saja dan langsung bergegas ke belakang. Perkiraan saya dia hanya akan menyembelih ayam, karena ada temannya datang,” katanya.

Ternyata, selang beberapa

saat terdengar suara gaduh di belakang rumah. Rumina dan Saleh yang tengah ngobrol di ruang tamu, langsung berlari ke belakang. Ternyata sumber suara berasal dari rumah Sittina yang terletak di belakang rumah Rumina. Setelah dilihat, mereka berdua kaget. Sittina tergeletak di lantai depan rumahnya, dengan kondisi leher habis tergorok. Da-rah mengucur deras dari lehern-ya. Lehernya nyaris putus. Hanya beberapa saat, Sittina sudah tak bernafas lagi. Sittina ini adalah saudara kandung ibunda Rumina. Sementara ibunda Rumina sudah meninggal.

Setelah berhasil menggorok

leher neneknya, Rudi lang-sung meletakkan pisaunya dan berusaha lari. Tapi Saleh berhasil mengejarnya dan menangka-pnya. Rumina langsung berteriak, sehingga banyak tetangga yang datang. Sebagian tetangganya ada yang membantu Saleh me-megang Rudi, sebagian lagi ada yang menenangkan Rumina, dan sebagian ada yang berusaha men-ghubungi kepolisian.

“Saya gak tahu mau gimana. Bibi saya sudah meninggal den-gan tidak wajar. Pelakunya anak sendiri. Anak sekarang ditangkap polisi. Saya pasrah saja sama yang di Atas,” katanya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Nenek Jadi Korban CintaIbu Pelaku: Tindakannya Aneh Setelah Diputus KekasihPAMEKASAN - Diduga stres karena diputus pacarnya, seorang pemuda bernama Rudi, 21, warga Jalan Truno-joyo Gang VI, Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota, tega menghabisi hidup neneknya sendiri, Sittina, 65. Lehernya nyaris putus. Peristiwa ini terjadi kemarin (7/4) sekitar pukul 13.30. Tidak tahu apa latar belakang dia melakukan aksi sadis ini. Pihak keluarga cuma mengatakan jika selama tiga bulan terakhir dia terlihat stres dan bertambah parah dalam dua minggu terakhir ini.

Page 25: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 NO. 0337| TAHUN III IPamekasanPamekasan

Menurut Andi, tidak ada gu-nanya DPRD mewacanakan pola distribusi ke Pokmas sejak ta-hun 2012 lalu karena tidak di-imbangi keseriusan pemerintah untuk merealisasikan pola distri-busi tersebut. “Wajib hukumnya pemerintah mengubah pola dis-tribusi raskin ke Pokmas sejak ta-hun ini,” ujar Andi.

Menurutnya penyelewengan dengan sistem distribusi raskin yang masih berjalan dilakukan secara sistematis dan terencana. Termasuk melibatkan tim peman-tau yang seharusnya mengawasi raskin agar benar-benar tepat sasaran. Dalam kesempatan itu, ia juga meminta agar keberadaan tim pemantau raskin dievaluasi, bahkan dibubarkan karena peran-nya tidak jelas.

“Saya hingga saat ini belum

diberikan informasi, kendala apa yang menghambat realisasi pola distribusi raskin ke Pokmas. Men-genai tim pemantau, kalau peran-nya tidak jelas dibubarkan saja. Ini namanya buang-buang ang-garan, sementara penyelewen-gan masih tetap berjalan. Apalagi yang terlibat ada dari unsur LSM anti korupsi,” katanya.

Penyelewengan raskin yang terjadi selama ini sudah kronis dan butuh penanganan cepat dan serius oleh pihak-pihak yang ber-wenang. Untungnya kata Andi, aparat penegak hukum peka mem-bongkar penyelewengan beras raskin di daerahnya. Usai pemilu nanti, pihaknya akan memanggil secara khusus pihak-pihak yang menangani raski, seperti Bagian Kesra Pemkab Pamekasan dan Bulog sebagai penyimpan dan

yang mendistribusikan raskin. Tujuannya, untuk mengklarifikasi seluruh persoalan yang membelit distribusi raskin di Pamekasan.

Kabag Kesra Pemkab Pame-kasan, Amirus Sholeh belum bisa memberikan tanggapan terhadap rencana perubahan pola distribu-si raskin ke Pokmas. Sebab belum ada regulasi yang jelas mengenai perubahan pola distribusi itu. Ia juga tidak bisa memberikan ko-mentar mengenai keterlibatan oknom pemantau raskin. Dapat diberitakan seak Januari kemarin pola baru ini mulai diberlakukan. Namun baru dilakukan di 10 desa yang terletak di Kecamatan Galis. Sedangkan untuk desa-desa yang tersebar di 12 kecamatan lainnya masih menggunakan pola distri-busi raskin yang lama.

Menurut Amirus Saleh, pola distribusi kali ini dilakukan di Kecamatan Galis karena memang masih uji coba. Awalnya uji coba ini akan dilakukan di dua kecama-tan, yaitu Galis dan Pademawu. Namun belakangan uji coba han-ya dilakukan di Galis saja. Hal ini dilakukan karena selama ini desa-desa di Galis paling tertib diantara desa-desa lainnya di kecamatan lain, termasuk Kecamatan Pade-

mawu, paling tertib dalam hal pe-lunasan tagihan raskin ke Gudang Bulog Pamekasan.

Karena alasan ketertiban inilah maka uji coba dipilih di Ga-lis. Di samping itu, wilayah Galis adalah wilayah kecamatan terke-cil di Pamekasan, dengan jumlah desa paling sedikit. Sehingga jika ditemukan permasalahan dalam uji coba ini mudah dilakukan pen-anganan dan solusi yang cepat, karena hanya diberlakukan dalam 10 desa saja, tidak sampai meng-ganggu proses pendistribusian raskin di 179 desa lainnya. Dari penjelasan Amir, selama tiga bu-lan uji coba ini belum ditemukan problem apa pun dari 10 desa di Galis. Segala proses dan upaya pola baru ini berjalan lancar.

“Memang sejak dulu, sejak pola yang lama, Galis ini memang paling tertib. Semoga penerapan pola baru ini bisa lancar. Ketika nanti diterapkan di desa lainnya di kecamatan lainnya juga lancar seperti di Galis ini,” katanya.

Latar belakang diubahnya pola pendistribusian raskin ini ka-rena dengan menggunakan pola yang lama banyak terdapat pe-nyelewengan. Banyak rakyat mis-kin penerima manfaat yang hak

raskinnya tidak sampai kepada mereka. Pola lama adalah raskin dikirim dari Gudang Bulog lang-sung ke para kepala desa (Kades). Kemudian setelah itu menjadi tanggung jawab penuh Kades ber-sangkutan untuk menyampaikan langsung kepada para rakyatnya yang menjadi penerima manfaat dari program raskin ini. Rupanya dari banyak kades dan aparat desa lainnya yang ada, terdapat dian-taranya yang tidak menjalan-kan tugasnya dengan baik. Tidak sedikit raskin yang disalahguna-kan oleh mereka. Dengan tidak disampaikan ke para penerima manfaat dan raskin itu malah di-jual oleh mereka untuk keuntun-gan mereka sepihak.

Ide untuk merubah pola dis-tribusi ini muncul atas inisiatif DPRD setempat, setelah melaku-kan kunjungan kerja ke Kabupat-en Sleman, DIY. Di sana penyalu-ran raskin tidak melalui Kades, namun melalui pokmas sehingga tidak ditemukan adanya penyim-pangan di kabupaten itu. Anggota pokmas dipilih dari perwakilan penerima manfaat, sedangkan kades hanya bertugas memberi-kan rekomendasi pendistribusian.

=FAKIH AMYAL/SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Distribusi Raskin Melalui Pokmas MendesakUjicoba di Galis Berlangsung Sesuai HarapanPAMEKASAN - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Andi Suparto mem-inta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan segera melaksanakan pola distribusi raskin melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) secepatnya dilaksanakan, karena pola distribusi yang saat ini berjalan sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan rawan penyelewengan.

PAMEKASAN – Jadwal rekapitulasi per-olehan suara Caleg yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilih Umum mulai tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat dinilai rawan digelembungkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dari tahap pemungutan suara di Tem-pat Pemungutan Suara (TPS) dan Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) hingga tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten memakan waktu lama. Penghitungan suara caleg ditingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) dijadwalkan mulai tanggal 10-12, sedangkan di tingkat PPK pada tanggal 13-17 dan penghitungan di tingkat KPU kabupaten dijadwalkan mulai tanggal 18-21 April 2014 mendatang.

Aktivis Forum Mahasiswa dan Masyarakat (Formasa) Pamekasan, Musy-fiqul Khair menilai jeda waktu yang cukup lama tersebut membuat banyak pihak khawatir dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menambah perolehan suara kepada caleg tertentu. “Pengawas pemilu harus bekerja ekstra agar tidak disalahgunakan, karena sangat mungkin dalam jangka waktu tersebut dipermainkan oleh oknum tertentu untuk menambah perolehan suara untuk jadi anggota dewan,” katanya.

Untuk itu dia meminta kepada semua pelaksana pemilu, baik KPU maupun Panwaslu setempat untuk memaksimal-kan kinerja mereka agar kekhawatirannya tidak terjadi dan tindakan semacam itu dapat diantisipasi dengan baik, sehingga tidak ada orang yang merasa dirugikan.

Sementara itu, Komisioner KPU Pamekasan Didin Sudarman mengatakan jeda waktu tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomer 21 tahun 2013 tentang Tahapan Pemilu. Didin mengklaim bahwa dalam jeda waktu tersebut tidak akan terjadi hal seperti yang dibayangkan itu.

“Seluruh Indonesia itu sama jadwal rekapitulasinya, terakhir penghitungan di KPU itu sampai tanggal 21, dan itu sudah ketentuan dari KPU pusat,” ungkapnya.

Menurutnya, penilaian dan kekhawati-ran tersebut sangat tidak beralasan, karena semua kandidat yang bersaing dalam pemili-han akan mengawal semua tahan pemilu baik melalui saksi yang telah ditunjuk oleh partai politik (parpol) atau tim sukses mere-ka masing-masing. “Kan ada saksi yang telah mencatat perolehan suara saat masih di TPS. Sehingga untuk melakukan perubahan di tengah perjalanan sangat sulit,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PILEG

Rekapitulasi Dinilai Rawan Penggelembungan

PENGECEKAN LOGISTIK PILEG. Petugas memeriksa kotak suara untuk Pemilu Legislatif (Pileg) sebelum didistribusikan di Gudang KPU Padang, Sumbar, Sabtu (5/4). KPU Padang masih kekurangan sekitar 1.600 surat suara untuk DPRD Propinsi sementara yang telah lengkap segera didistribusikan ke kecamatan.

Page 26: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN IIIJ

SAMPANG – Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang (IKMAS), Senin (07/4) sekitar pukul 10.00 Wib melakukan audiensi di Kan-tor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Ka-bupaten Sampang. Mahasiswa mempersoalkan keberadaan toko modern yang makin marak dan terancam mematikan perekono-mian masyarakat kecil.

KP3M diminta tegas dalam menegakkan perda dan perlu membatasi keberadaan pasar modern. Pemerintah jangan hanya melihat proses pengajuan izin se-cara prosedural-adminstratif saja. Tetapi, bisa memahami dampak yang dirasakan masyarakat di sekitar toko modern berdiri.

“Kami berharap bahwa KP3M tidak hanya memberikan izin seenaknya saja, tapi coba bisa melihat gangguan jika didirikan-nya toko modern di sekitar toko kecil. Kalau hanya dilihat secara proses memang benar dalam izin usaha, cuman kenapa tidak meli-hat masyarakat toko di bawahn-ya,” ucap Adi, anggota IKMAS.

Selama ini, Sekretaris Jen-dral (Sekjen) IKMAS Jalil menilai, KP3M lebih berpihak kepada pemodal, bukan kepada pedagang.

“Tanggapan dari hasil pertemuan tadi, sudah nyata bahwa KP3M ini melindungi toko modern daripada toko kecil, padahal kalau memang semakin banyak toko modern bisa mematikan perekonomian raky-at,” terangnya.

Dalam audiensi yang ditemui Kepala KP3M Kabupaten Sam-pang Abdul Syakur, mahasiswa sempat meminta KP3M untuk menunjukkan rekomendasi tanda tangan persetujuan pembangu-nan toko modern dari pemilik toko kecil di sekitarnya. Namun, pihak perizinan bersikap dingin.

“Nah di sini kami timbul tanda tanya besar, mungkin di sini ada indikasi kongkalikong antara per-izinan dengan pihak toko modern waralaba, seharusnya kan dalam mendirikan toko modern paling tidak mendapatkan persetujuan dari (pemilik) toko kecil, kenapa saat kami meminta tidak bisa dibuktikan,” tutur Jalil.

Kepala mahasiswa, KP3M dalam mengeluarkan izin men-gaku sudah berpedoman terhadap Peraturan Daerah (Perda) tahun 2013. Termasuk aturan yang me-nyebutkan bahwa penjualan toko modern harus menyediakan 30 persen dari prodok lokal.

“Kalau memang diberlaku-kannya perda tahun 2013, kenapa ketika pendiriannya sebelum ta-hun 2013 tidak berpedoman pada peraturan presiden (perpres) ten-tang toko modern dan pasar tradi-sional yang sudah jelas diatur di sana? apalagi masalah penyediaan 30 persen produk lokal itu hanya omong kosong, karena buktinya banyak toko modern tidak menjual produk lokal,” jelasnya.

Pemerintah diharap segera menertibkan toko modern yang telah melanggar perda. Sehingga, pemberian izin perlu ditinjau ul-ang bagi toko modern yang mel-anggar perda dan mematikan perekonomian warga.

Menanggapi itu, Kepala Kan-tor Pelayanan Perizinan dan Pe-nanaman Modal (KP3M) Kabu-paten Sampang, Abdul Syakur mengaku tidak bisa berbuat ban-yak terikat tuntutan mahasiswa untuk menertibkan toko modern. Sebab, menurutnya, pendirian toko modern didirikan sebelum ada perda. “Jadi tidak bisa berbuat banyak ketika perda baru disele-saikan, sedangkan toko modern sudah didirikan,” terangnya.

Dalam perda yang disahkan sejak Mei 2013 tersebut juga dia-

tur radius toko modern. Antar toko modern waralaba harus ber-jarak sepanjang 1 kilometer atau 1.000 meter. Sedangkan bagi toko modern dengan non warabala berjarak 500 meter.

“Kalau pendirian antar sesa-ma toko Indomart atau Alfamart jaraknya 1 kilometer, tapi bagi toko waralaba dengan non mod-ern seperti Bunga Swalayan dan Perintis jaraknya 500 kilometer.

Sedangkan masalah radius pasar tradisional dengan toko modern tidak ada aturannya,” tegasnya.

Ditanya terkait jarak pemban-gunan toko modern berdamp-ingan seperti di Jalan Rajawali Keluran Rongtengah Kec/Kota Sampang, Abdul Syakur menga-takan, toko itu dibangun sebelum ada perda. “Aturan ini baru dibuat, jadi perda ini tidak berlaku surut,” imbuhnya. = RYAN HARIYANTO/MK

SELASA 8 APRIL 2014No. 0337 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

SAMPANG- Soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan yang sederajat sudah tiba di Mapolres Sampang sejak lima hari yang lalu (3/4). Soal-soal tersebut kemudian diamankan dalam ruangan khusus dengan tiga lapis kunci. Pengiriman tersebut memang dipercepat ka-rena bersamaan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.

Kabag Ops Polres Sampang Kompol Imam Irianto menje-laskan, penyimpanan soal UN tersebut dijaga dengan ketat

demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan ruangan khusus untuk peny-impanan soal UN itu dikunci tiga gembok. ”Gembok per-tama, kuncinya disimpan Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, gembok kedua, kuncinya di-pegang Kapolres Sampang, dan yang terahir kuncinya dipegang Koordinator Pengawas Univer-sitas Trunojoyo Madura,” ung-kapnya kepada Koran Madura, Senin (7/3).

Menurutnya, soal-soal UN tersebut akan dipilah pada H-3 nanti dan langsung diambil oleh sekolah yang menyeleng-garakan ke Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar yang dikawal dengan keamanan menuju ke kapolsek masing-masing. ”Semuanya akan dijaga dengan ketat, baik tempat penyimpanan soal UN dan juga

nanti ketika pendistribusian-nya,” jelasnya.

Kabid Kurikulum dan Pen-gendalian Mutu Disdik Arief Budiansor mengungkapkan, soal UN tahun ini dibuat 24 paket dan dalam satu ruang dipastikan tidak akan ada yang sama, dan setiap soal tidak jelas kode jawabannya. ”Tidak semua orang yang bisa karena sistem IT yang bisa. Soal yang sudah sampai sejak 3 April lalu itu akan diadakan pemilahan sesuai dengan subrayon yang terdiri dari beberapa penye-lenggara dan MA. Dan nanti didistribusikan ke kapolsek masing-masing juga diambil satu setiap pelaksanaan oleh sekolah penyelenggara, itupun masih dalam tempat khusus yang dikunci tiga gembok lagi,” uangkapanya.

=CR1/ LUM

Toko Modern Perlu DibatasiKP3M Mengaku Tidak Bisa Berbuat Banyak

DISEGEL: Anggota Polres Sampang saat menunjukkan tiga gembok yang dipasang di dipintu tempat penyimpanan soal UN di ruangan khusus di Mapolres Sampang, Senin (7/4).

UJIAN NASIONAL

Dikunci Tiga Lapis, Akan Didistribusikan H-3

Page 27: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III KSampang

SAMPANG- Sedikitnya 132 pengungsi Syiah yang telah teridentifika-si dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) terancam tidak bisa mencoblos dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Pasalnya, warga yang sekarang berada di Rumah Su-sun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo itu hak pilihn-ya masih tercatat di KPU Kabupaten Sampang.

Sehingga, mereka harus pulang dulu ke Sampang untuk memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kecamatan Omben. Hanya saja, mereka masih belum memung-kinkan untuk pulang kampung karena bisa terjadi gesekan sosial yang membahayakan.

Komisioner KPU Sampang Bidang Data Pemilih Tetap (DPT) dan Logistik Hernandi Kusumahadi menjelaskan, status warga Syiah yang ada di pengungsian tersebut masih memiliki hak pilih karena masih tercatat dalam DPT KPU

Sampang. ”Kami sudah melaku-kan koordinasi dengan pihak KPU Sidoarjo terkait DPT warga Syiah dan tempat penyelengga-raan pencoblosan warga Syiah Sampang. Kami sudah men-girim surat tanda bukti perpin-dahan TPS (A5) untuk alokasi tempat izin pencoblosan warga syiaah yang sudah tercacah dis-ana (Sidoarjo),” ujarnya kepada Koran Madura, Senin (7/4).

Menurutnya, apabila warga Syiah tersebut datanya masih ada di Sampang maka akan pin-dahkan ke Sidoarjo. Pihaknya juga mengkroscek nama-nama

warga Syiah yang diungsikan ke Sidoarjo. ”Saat ini ada sekitar 26 orang di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dari seluruh warga Syiah yang diungsikan,” tuturnya.

Kemudian ada sekitar 58 orang warga Syiah tercacah di Kecamatan Omben, tetapi sekarang warga Syiah tersebut berada di Sidoarjo. “Problema-tika tersebut kami koordinasi-kan biar tidak ada kesalahpaha-man. Dan kami sudah mengirim surat A5 kesana (Sidoarjo),” imbuhnya.

=CR2/LUM

SAMPAnG - Sebuah tangki pengisian bahan bakar milik PT Pertamina Depo Kecamatan Cam-plong Kabupaten Sampang, ter-pasang garis polisi, Senin (7/4). Belum diketahui pasti penyebab aparat kepolisian memasang garis tersebut.

namun, dari kabar yang ber-edar, tangki itu diduga digunakan untuk tindak kriminal penyalah-gunaan dalam pengisian bahan bakar.

Beberapa media saat hendak mengambil gambar tangki tersebut di sebuah rumah warga di wilayah Jalan Raya Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang, sempat dihalangi oleh warga. “Mohon maaf, Mas jangan di foto saya takut tambah besar,” ucap salah satu wanita parubaya tak jauh dari lokasi pemasangan garis polisi.

Sementara itu, Kepala Termi-nal PT Pertamina Depo Camp-long Santoso tidak bisa mem-berikan jawaban. Sebab, masih melakukan rapat bersama seluruh karyawan.

“Mohon maaf, Mas, bapak kepala sedang bekerja sekarang masih rapat dengan semua kar-yawan jadi tidak bisa ditemui,”jelas Asmarah salah satu Satuan Penga-manan (Satpam).

Terpisah, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar saat dikonfirmasi melalui saluran tel-epon juga belum ada jawaban.

Sejurus kemudian, Kasa-treskrim Polres Sampang AKP Jeni Al Jauza membenarkan jika tangki pengisian bahan bakar tersebut ada indikasi dugaan penipuan.

“Besok pagi saja di kantor, diduga ada indikasi penipuan masalah penyalahgunaan,” ujarnya. =RYAN HARIYANTO/MK

SAMPAnG- Komisi Pemili-han Umum (KPU) Sampang mendistribusikan surat suara dan logistik lainya untuk daer-ah Kepulauan Mandangin, Senin (7/4). Pengiriman tersebut di-kawal aparat keamanan dari Pol-res Sampang dan Kodim 0828.

Ketua PPK Sampang Ahmad nurul Hidayat menjelaskan, pengiriman surat suara pada H-2 itu lantaran menunggu cuaca membaik agar terhindar dari kemungkinan akan ter-

jadi hujan dan ombak. ”Logis-tik yang didistribusikan terdiri dari kotak suara sebanyak 176, bilik suara 176 dan perlengka-pan di Panitia Pemungutan Su-ara (PPS) juga tempat Pemun-gutan Suara (TPS), dan untuk surat suara juga sudah lengkap sesuai DPT yang berjumlah 10.876 di 44 TPS di satu desa untuk Pulau Mandangin Sama-pang,” ungkapnya.

Hidayat menambahkan, ”Untuk penggunaan tranporta-

sinya menggunakan satu kapal yang dicalter khusus untuk me-muat logistik Pemilu Legislatif (Pileg), dan jika tidak muat, su-dah ada alternatif perahu ca-dangan untuk memuat logistik,” tambahnya.

Bidang Data Pemilih Tetap (DPT) dan Logistik KPU Sam-pang Hernandi Kusumahadi menjelaskan, pendistribusian logistik Pileg dari KPU Sam-pang ke PPK sudah 100 persen, cuma masih menunggu for-

mulir C1 Provinsi halaman tiga yang kurang. ”Hari ini (kemarin, 7/4) akan diambil ke provinsi dan besok (hari ini) akan didistribusikan ke Kecamatan Tambelangan dan Kecamatan Sampang. Semen-tara untuk keamanan dari KPU sendiri sudah membentuk Kes-ejateraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Lin-mas) yang memang perekru-tannya dari KPU yang ada di TPS,” jelasnya. =CR1/ LUM

Tangki pengisian bahan bakar milik PT Pertamina Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang diberi garis polisi.

DUGAAN PENIPUAN

Tangki Pertamina Disita

HAK POLITIK

Pengungsi Syiah Terancam Tak Nyoblos

PELABUHAN TANGLOK: Kotak yang berisi surat suara yang akan didistribusikan ke Pulau Mandangin di Pelabuhan Tanglok Sampang, Senin (7/4).

LOGISTIK PILEG

Surat Suara Kepulauan Didistribusikan

Page 28: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN IIIL

Sampang - Ketua ma-dura Development Watch (mDW) Tamsul menyor-oti aturan pemerintah Kabupaten (pemkab) Sampang yang member-lakukan 6 hari kerja bagi pegawai yang bertugas di Unit pelaksana Teknis Daerah (UpTD) Dinas pendidikan.

Selain aturan itu dinilai kurang tepat, dirinya juga menilai pemberlakukan aturan tersebut menimbulkan banyak penafsiran. “Kalau dilihat dari posisi personal dan UPTD tidak ada bedanya, wong mereka sama-sama PNS yang mempunyai hak dan tang-gung jawab yang sama,” ucapnya, Senin (07/4)

Tamsul menerangkan perny-ataannya pada Undang-Undang No 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Bahkan, diperjelas dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mewajib-kan PNS masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.

“Semestinya ini perlu dijelas-kan secara utuh dan dilakukan so-sialisasi terlebih dahulu tentang rujukan hukum yang dipakai oleh Pemkab dalam memutuskan atu-ran yang melibatkan pelayananan publik agar bisa dicegah adanya kontroversi di antara kelompok masyarakat,” jelasnya.

Dirinya juga memaparkan ten-tang aturan dari Kemenpan No 8 tahun 1996 khususnya dalam ba-gian latar belakang. Dikatakannya, antara lain bahwa hari dan jam ker-ja dilingkungan lembaga pemerin-tah adalah 5 kerja dalam satu ming-gu dengan jumlah jam kerja efektif sebanyak 37,5 jam perminggu.

Tamsul menambahkan ada pengecualian 5 hari kerja tersebut. Dimana, bagi unit kerja atau satuan organisasi yang berfungsi mem-berikan pelayanan kepada masyar-kat baik ditingkat pusat maupun

daerah seperti rumah sakit, puskes-mas, unit kerja yang memberi-kan pelayanan telepon, listrik, air minum, keamanan dan ketertiban, perbankan dan unit pelayanan yang sejenis. Artinya antara induk (Disdik) dengan UPTD harus mem-punyai hitungan jam sama atau 37,5 dalam seminggu.

“Ya itu kalau memang di UPTD jam kerja selama 6 hari, begitu pula harus diberlakukan sama dengan induknya, semuan-ya sudah jelas dalam aturan baik di Kemenpan dan PP,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, aturan Pemkab Sampang yang member-lakukan 6 hari kerja bagi pegawai yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pen-didikan, juga pernah ditanggapi oleh Ketua Komisi A DPRD sam-pang Moh Hodai.

Komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan itu, menyampaikan bahwa aturan 6 hari kerja tersebut dianggap tidak seimbang. Pasalnya, induk dari UPTD yakni Disdik justru tidak diberlakukan 6 hari kerja. Dengan demikian, upaya pemerintah mer-upakan upaya setengah hati, yang seharusnya perlu dipertimbang-kan kembali. =RYAN HARIYANTO/MK

Semestinya ini perlu dijelaskan secara utuh dan dilakukan sosial-isasi terlebih dahulu

tentang rujukan hukum yang dipakai oleh Pem-kab dalam memutus-kan aturan yang meli-batkan pelayananan publik agar tidak ada

kontroversi

TamsulKetua Madura

Development Watch

Sampang

SAMPANG- Sedikitnya ada sebelas objek wisata yang belum mampu dikelola dengan baik oleh Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbud-parpora) Sampang. Sehingga tempat-tempat yang seharusnya ramai itu tak ada pengunjungnya.

Kabid Pariwisata Disbudpar-pora Sampang Mahtum men-jelaskan, pengelolaan wisata yang ada di Sampang itu tidak mudah, mengingat sangat ban-yaknya objek wisata. Apalagi, kata dia, saat ini dana anggaran pendapatan dan belanja daerah

(APBD) Kabupaten Sampang masih belum memberikan nilai tambah untuk peningkatan pen-dapatan asli daerah (PAD).

Dirinya juga mengatakan bantuan dana APBD sudah direalisasikan ke tempat-tempat wisata. “Kami sudah melaku-kan perawatan dan pengadaan pagar pengaman tempat wisata Goa Lebar,” ungkapnya kepada Koran Madura, Senin (7/4). “Saat ini kami hanya melakukan pem-benahan dan perawatan saja supaya bisa dinikmati semua kalangan, kami juga kesulitan

mencari investor,” imbuhnya.Dijelaskannya, dana APBD

yang digunakan untuk memper-baiki dan merawat wisata Goa Lebar itu sebesar Rp 70 juta. ”Kami akan menambah pem-bangunan akses jalan tembus dari Jl Pahlawan menuju Gunung Maddah. Kami juga ingin tempat wisata bukan hanya sekadar tempat hiburan, melainkan juga sebagai tempat pendidikan. Kami akan sosialisikan kepada Dinas Pendidikan untuk mempelajari pariwisata yang ada di Sampang,” janjinya. =CR2/LUM

Aturan 6 Hari Kerja DipersoalkanHarus Diberlakukan Sama dengan Induknya

SAMAPNG- Jalan rusak tidak hanya dijumpai di pelosok desa. Tapi, di daerah Kelurahan Pola-gan, Kota Sampang juga banyak yang berlubang, Senin (7/4).

Misnari (58) warga Tanglok mengungkapkan, rusaknya jalan itu sudah lebih dari satu tahun, namun hingga sekarang belum ada perbaikan lagi. ”Sebelumn-ya ada perbaikan tapi tidak ada kelanjutannya, karna berbaren-gan dengan musim banjir,” un-

gkapnya.Menurutnya, kondisi ja-

lan tersebut tambah tak karu-an ditambah dengak air yang menggenangi. ”Dan pernah terjadi kecelakaan mobil yang menghindari berlubang dan banjir mengakibatkan terguliang ke parit. Dan hal itu juga dialami pengendara motor yang terpel-eset. Ketika musim kemarau jika orang yang belum terbiasa lewat di jalan tersebut terkadang nger-

em mendadak karena tidak tahu ada kubangan,” jelasnya.

Masruroh (25) warga yang lain menambahkan ”Selain jalan yang rusak juga penerangan-nya yang tak begitu berfungsi, sangat minim. Meski lampunya ada tapi sering mati. Selain itu karena tempatnya yang agak ge-lap sering dibuat tongkrongan muda-mudi dengan pasangan-nya, jadi mereka memanfaatkan kesempatan,” jelasnya. =CR1/ LUM

INFRASTRUKTUR JALAN

Berlubang dan Minim Penerangan

TANPA PENGUNJUNG

Pengelolaan Tempat Wisata Tidak Maksimal

Page 29: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III M

Di Bangkalan ada 18 PPK, untuk pendistribu-sian logistik ke 13 PPK mulai, Senin (7/4). Se-dangkan untuk 5 PPK

lainnya dijadwalkan mu-lai Selasa (8/4). Kemu-

dian pada tanggal9 April harus tuntas semua dan

lusa dari PPK didistribusi-kan ke masing-masing

tempat pemungutan su-ara ( TPS),”

Fauzan JakfarKetua KPUD Bangkalan

SELASA 8 APRIL 2014 No. 0337 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

INDISIPLINER

PPP Cabut Berkas Satu Caleg Dapil III

BANGKALAN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pem-bangunan (PPP) Bangkalan secara resmi mencabut pemberkasan calon anggota legislatif (Caleg) atas nama Djayus Salam yang tercatat sebagai caleg di daerah pemilihan (Dapil) III. Pencabutan tersebut karena caleg yang bersangkutan dinilai indisipliner. Padahal pelaksanaan pemilu tinggal menghitung hari. Dengan demiki-an, caleg tersebut gugur secara hukum.

"Pertanggal 2 April kami sudah melay-angkan surat pencabutan berkas atas nama Djayus Salam ke KPUD Bangkalan," kata Ketua DPC PPP Bangkalan, Abd. Latif Amin Imron saat dikonfirmasi, kemarin (7/4).

Dia menyebut caleg yang berasal dari dapil Tanjung Bumi, Kokop, dan Konang itu, terpaksa dicoret karena permasalahan internal, yakni indisipliner. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk meneruskan sebagai caleg dari partai berlambang ka'bah tersebut. Namun sayangnya, Latif enggan menjelaskan lebih mendalam permasala-han internal yang menyebabkan caleg tersebut dicoret dari bursa pertarungan pada 9 April mendatang.

"Ini urusan internal kami, jadi tidak perlu untuk membeberkan tentang per-masalahan itu. Kami kira cukup internal partai yang mengetahui," kelitnya.

Dengan demikian, sambungnya, caleg atas nama Djayus Salam secara hukum tidak lagi memiliki hak untuk dipilih di dapil III. Sebab pihaknya sudah melayangkan surat pencabutan berkas. Jika nantinya tetap ada yang memilihi karena dalam surat suara tercantum nama Dajus, maka suara yang diperoleh secara otomatis milik PPP. "Jika masih ada yang nyoblos Djayus, ya suaranya milik partai," terangnya.

Sementara itu, Djayus Salam sangat me-nyayangkan dan merasa kecewa terhadap sikap partainya. Ia mengatakan pencabutan berkas tersebut tidak memiliki alasan yang jelas. Bahkan ia menuding ada intervensi dari pihak lain untuk melakukan pencabu-tan statusnya sebagai caleg PPP.

"Sangat tidak beralasan pencabutan ini. Kalau dibilang indisipliner sama sekali tidak benar. Sebab saya selalu mengikuti kegiatan maupun acara yang dilakukan oleh partai. Ini ada intervensi dari pihak lain," tegasnya.

Djayus mengaku jika dirinya terpilih dan tetap dinyatakan tidak sah, akan menempuh upaya hukum. Apalagi dirinya merasa tidak bersalah atas pencabutan berkasnya. Terlebih ia tercatat sebagai anggota PPP bukan sebagai simpatisan. Semestinya pecabutan berkas tersebut tidak perlu dilakukan.

"Saya tanya ke pihak PPP terkait atu-ran pencabutan atas saran pihak lain, itu kan tidak ada aturannya. Tapi tetap saja dilakukan. Ini kan aneh," sesal Djayus.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraDISTRIBUSI. Ribuan logistik saat dinaikkan ke truk untuk disalurkan ke masing-masing panitia pemilih kecamatan.

Logistik Pemilu Didistribusikan ke PPKDiutamakan ke Daerah Terpencil

"Di Bangkalan ada 18 PPK, untuk pendistribusian logistik ke 13 PPK mulai, Senin (7/4). Sedangkan untuk 5 PPK lain-nya dijadwalkan mulai Selasa (8/4). Kemudian pada tanggal9 April harus tuntas semua dan lusa dari PPK didistribusikan ke masing-masing tempat pe-mungutan suara ( TPS), " un-gkap ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar, kepada sejum-lah wartawan.

Menurutnya, semua logis-tik yang disitribusikan sudah sesuai dengan kebutuhan TPS. Sejumlah kerusakan su-

dah tergantikan sebelumnya. Logistik yang sudah disegel itu berisi semua kebutuhan pada saat pencoblosan pada 9 April mendatang. Distribusi logistik memang sengaja di-lakukan dengan waktu yang mepet untuk menjaga kea-manan kotak dan surat suara, biar tidak terlalu lama ada di PPK.

"Kotak suara yang dikirim isinya berupa surat su-ara dan alat kelengkapan TPS, baik alat tulis kantor (ATK) maupun formulir. Se-muanya sudah dimasukkan

dan sudah dalam kondisi disegel,"jelasnya.

Untuk kotak suara, kata

Fauzan, berjumlah 10.228, masing-masing TPS terdapat satu kotak suara yang ter-buat dari kardus yang dikhu-suskan bagi surat suara DPD RI. Sedangkan jumlah TPS yakni 2.557 yang tersebar di 273 desa dan delapan kelu-rahan di 18 kecamatan, den-gan jumlah pemilih sebanyak 955.998 jiwa.

Sementara itu, Pendis-tribusian logistik menuju ke PPK mendapat pengawalan langsung dari masing-masing Kapolsek dengan dua ang-gota polsek lainnya. Setelah tiba di PPK, ada dua petugas khusus untuk mengamankan logistik tersebut. Pengamanan itu untuk menjaga segala ke-mungkinan yang terjadi, terle-bih keamanan kotak suara dan surat suara yang dinilai sangat rentan terjadinya kecurangan pada saat pemilu.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan mulai melakukan pendistribusian logistik kebutuhan Pemilu Legislatif (Pileg) ke 13 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Pendistribusian kali ini dilakukan untuk kecamatan yang lokasinya terpencil. Selanjutnya akan disusul ke 5 kecamatan di sekitar wilayah kota Bangkalan.

Page 30: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III N

Penertiban dan pem-bersihan APK ini

ditagetkan selesai selama dua hari.

Terutama yang masih ada sekitar jalan pro-tokol dan dipaku di

pohon,”

Siti Zahra IraKetua Panwaslu

Bangkalan

Bangkalan

Kompak Mencium Aroma Kecurangan

"Ada dugaan beberapa anggota TPS yang sudah dikumpulkan dan disetir oleh oknum tertentu, itu akan berakibat pada cacatnya proses pileg. Kami punya cukup bukti terkait hal itu," kata Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Keadilan (Kompak), Fachril-lah saat deklarasi pemantau dan musyawarah menuju pemilu putih dan bersih, kemarin (7/4).

Dia menyebut adanya indikasi beberapa anggota PPS dan ok-num-oknum tertentu, untuk me-lakukan kecurangan dalam pileg seperti penggelembungan suara. Selain itu ada keterlibatan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ikut berpartisipasi kepada politik praktis dengan turut menyebar-kan undangan pemilu. Mengaca pada pengalaman yang lalu ada keterlibatan linmas yang juga berperan sebagai penyelenggara pemilu, dengan ikut berpartisi-pasi memasukkan kartu suara.

"Sangat kuat sekali, ada indi-kasi dan faktor kesengajaan me-lakukan berbagai rekayasa politik

untuk memenangkan salah satu partai dari oknum-oknum tert-entu," sebutnya.

Oleh karena itu, untuk men-jaga proses pemilihan berdasar-kan aturan yang ada, pihaknya akan berupaya memantau setiap proses pileg, mulai dari tahapan pemilihan sampai rekapitulasi di tingkat kabupaten. Hal itu pent-ing agar bersama-sama mengawal proses pemilihan calon legislatif yang hanya menghitung hari.

"Kita akan mengawasi dan ikut memantau demi menjaga na-sib bangsa agar tercipta kondisi pemilihan yang bersih. Sebab jika itu benar-benar terjadi akan mencederai demokrasi politik di Bangkalan," ungkapnya.

Pihaknya juga akan memban-tu jalannya pelaksanaan pemilu, dimana saksi yang diutus parpol bisa saja salah dalam mengamati proses pelaksanaan di lapangan. Sehingga peranan yang akan di-lakukan mulai proses pemungu-tan suara sampai penetapan sa-ngat penting sekali.

Menurutnya, bukan lagi berbi-cara siapa yang menang, melain-kan bagaimana proses demokrasi yang telah dilakukan di lapangan. Siapa pun yang menang itu meru-pakan wakil masyarakat ke depan.

Sementara itu, mantan ketua Panwaskab Bangkalan, Mashuri juga akan berpartisipasi menjaga ketertiban dalam pileg, dengan ikut memantau proses pemilihan tersebut agar dapat terhindar dari kecurangan-kecurangan pada saat di lapangan. Mulai dari tahap pemungutan suara, penghitungan dan penetapan suara.

"Kami prihatin terhadap ada-nya pelanggaran-pelanggaran yang kerapkali terjadi pada saat pemilu. Hal itu sudah sesuai undang-undang agar sama-sa-ma berpartisipasi dalam penga-wasan pemilu. Sebagai mantan panwas Bangkalan, merupakan pengalaman yang wajib diterap-kan guna mengawal proses ber-demokrasi yang baik dan benar," terangnya.

Sementara itu, ketua KPUD Bangkalan Fauzan Jakfar men-yatakan sudah menjadi hak dan kewajiban lembaga yang telah mendapatkan akreditasi dari KPUD untuk berpartisipasi dalam pemilu guna mendapat-kan pemilu yang bersih dan sesuai peraturan perundang-undangan.

“Sebagai mitra harus bersa-ma-sama mengawal tahapan. Mulai dari tahapan pencoblosan sampai rekapitulasi agar tidak ada pelanggaran dan sesuai un-dang-undang,” ujarnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Tahapan Pileg Harus DikawalBANGKALAN – Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Keadilan (Kompak) mencium aroma kecurangan dalam pemilu legislatif yang akan diselenggarakan besok, 9 April. Adanya dugaan penggelembungan suara yang dilakukan oknum-oknum tertentu pada pemilihan umum (pemilu) calon anggota legislatif memaksa lembaga swadaya masyarakat (LSM) ikut serta dalam pemantauan. Mereka menduga adanya indikasi kecurangan yang di-lakukan pihak-pihak tertentu untuk memenangkan salah satu caleg dan partai tertentu.

BERDUA. Ketua Kom-pak, Fachril-lah, SH ber-

sama mantan ketua Panwa-slu kabupaten

Bangkalan, Mashuri.

moh ridwan/koran madura

HARI TENANG

APK Calon Legislatif Ditertibkan

doni heriyanto/koran maduraDITERTIBKAN. Satpol PP saat menurunkan alat peraga kampanye (APK) di sejumlah titik wilayah kota Bangkalan.

BANGKALAN - Petugas ga-bungan yang terdiri dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Satpol PP Bangkalan menu-runkan secara paksa alat peraga kampanye (APK) milik calon legislatif (Caleg) yang masih terpasang di sejumlah titik. Tindakan tersebut terpaksa dilakukan lantaran sudah me-masuki masa tenang menjelang pemilihan umum legislatif (Pileg) 9 April mendatang.

Setidaknya, dalam operasi gabungan tersebut, sejumlah atribut berupa baleho, banner, dan bendera partai serta foto caleg dari 12 parpol peserta pemilu ditertibkan. Sebab dalam aturan yang berlalu pada masa tenang tidak diperbole-hkan adanya aktivitas kam-panye termasuk pemasangan baleho. Apalagi sejumlah baliho dengan berbagai macam ukuran masih terpasang rapi di tempat-tempat terlarang seperti di pepohonan.

“Penertiban dan pembersi-han APK ini ditagetkan selesai selama dua hari. Terutama yang masih ada sekitar jalan protokol dan dipaku di pohon,” kata Ketua Panwaslu Bangkalan, Siti Zahra Ira.

Untuk menjangkau semua lokasi yang menjadi sasaran penertiban APK kata Ira, pihak-nya telah berkodinasi dengan panitia pengawas kecamatan (Panwascam). Untuk wilayah kota melibatkan Satpol PP agar semua APK benar-benar dapat ditertibkan. Selama ini per-masalahan APK yang melanggar aturan seringkali menjadi so-rotan. Sebab di tempat-tempat terlarang tetap dijadikan lokasi pemasangan baleho oleh partai

maupun caleg.“Untuk mempermudah

penertiban APK yang demikian banyak itu, kami membagi menjadi dua tim. Tim pertama, Panwaslu dan Satpol PP yang bertugas di sekitar wilayah kota setempat. Sedangkan, Panwas-cam bertugas di kecamatan masing-masing,” tuturnya.

Dalam penetiban kali ini sayangnya tidak bisa berjalan maksimal. Apalagi keterbatasan alat menjadi faktor utama dalam penertiban APK terse-

but. Sehingga sejumlah APK masih banyak yang terpasang dan belum bisa diturunkan. Pastinya hal itu menjadi tugas yang harus diselesaikan pihak Panwaslu setempat. Sejauh ini keberadaan APK belum benar-benar ditertibkan.

“Terbatasnya alat-alat yang kita bawa, maka baleho yang besar akan ditertibkan nanti malam,” janji Ira.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Jangan Ada Intervensi Hak Suara dalam Pileg

Untuk itu banyak kalan-gan menilai tentang larangan berbuat intervensi hak suara pada masyarakat. Sebab proses demokrasi hanya akan bersifat semu. Fatalnya akan berakibat pada merosotnya sistem pe-merintahan di negara Indone-sia. Apalagi demokrasi dikuasai oleh mafia-mafia politik dengan menggunakan cara menyesatkan, dipastikan bangsa ini tidak akan pernah merasakan kesejahteraan. Sebab yang ada hanyalah kepent-ingan golongan.

Direktur Madura Coruption Watch (MCW), Syukur meyakini pileg 2014 tidak akan membawa perubahan dalam sistem politik maupun sistem hukum di Indo-nesia, apabila masih dikuasai mafia demokrasi. Oleh karena itu, masyarakat pemilih diharapkan cerdas memantau jalannya pe-milih guna meminimalisasi inter-vensi mafia politik.

Menurutnya, Pileg mendatang jangan sampai lolos dari pan-tauan pubilik. Sebab hanya akan menjadi titik permainan besar mafia-mafia politik. Ujungnya kesejahteraan dan kepentingan masyarakat pun dikorbankan.

"Saya kira pileg tidak akan menjadi pesta demokrasi sesung-guhnya, jika ada permainan di-mana suara diperjualbelikan. Ataupun adanya intervensi pihak-pihak tertentu," jelasnya.

Menurutnya, mafia politik su-dah menggelinding mencapai da-erah di seluruh pelosok. Jangan sampai orang yang tidak pernah dikenal di dalam publik, tiba-tiba bisa menjadi calon wakil rakyat. Apalagi kualitas dan kredibili-tasnya dipertanyakan. Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihannya terhadap caleg.

"Saya kira masyarakat saat ini sudah cerdas menentukan pilihan dalam hal politik, sehingga ja-ngan terkesan dihalang-halangi," ungkapnya.

Selain itu, sebagai ujung tom-bak pemerintah daerah, kepala desa harus turut serta mensuk-seskan pelaksanaan pemilihan umum legislatif (pileg) pada tang-gal 9 April besok.

Kepada masyarakat, dirinya mengimbau kesadaran yang ting-gi dalam mensukseskan hak pilih dalam pesta demokrasi dengan menggunakan hak pilih sesuai

BANGKALAN - Intervensi dalam setiap pemilihan umum kerapkali terjadi. Cara-cara hitam seperti itu dinilai efektif untuk men-dulang suara. Namun inter-vensi yang dilakukan hanya akan membuat suram pendidikan berdemokrasi di dalam masyarakat.

dengan pilihan masing-masing.Sementara itu, Ketua DPC

Demokrat Bangkalan, meminta kepada Pimpinan Satuan Kerja Per-angkat Daerah (SKPD) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah terse-but bersikap netral dalam Pemilu calon anggota legislatif menda-tang. Ada indikasi keterlibatan PNS dalam politik pemilihan legislatif.

"Pimpinan SKPD dan PNS harus netral dalam setiap pemilu. Jangan mengintruksikan kepada PNS untuk memilih calon terten-tu," kata Ismail Hasan, Ketua DPC Demokrat Bangkalan.

Dia menyebutkan seluruh PNS dan aparatur pemerintahan bersi-kap netral pada pesta demokrasi. Hal itu demi terselenggaranya pemilu aman dan damai. Sebab, sesuai aturan PNS dilarang me-lakukan politik praktis, meski-pun mempunyai hak pilih. Menu-rutnya, sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat agar tetap menjaga netralitas dalam pemilu nanti dengan tidak melakukan penggalangan dan pendukungan dalam bentuk lainnya.

"Kalau ada PNS yang melaku-kan itu, mereka bisa ditindak se-cara hukum, karena itu merupa-kan kesalahan fatal. Oleh karena itu, mari kita taat kepada aturan,"

pinta legislator Demokrat ini.Menurut dia, apabila PNS

ikut menjadi tim sukses kandidat maka dapat dipastikan tugas dan fungsinya sebagai aparat peme-rintahan akan terbengkalai. Sebab, yang bersangkutan waktunya lebih banyak dicurahkan untuk melaku-kan sosialisasi dibanding bekerja di kantor pemerintahan.

Semua pihak di daerah ini mengharapkan agar PNS, pejabat, dan semua lingkup unit kerja ber-sikap netral, karena pada setiap perhelatan pemilu. Sebab, netral-itas PNS selalu menjadi sorotan tajam bagi masyarakat.

Selain itu, jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun untuk memilih salah satu caleg. Apa artinya kemerdekaan, kalau masyarakat tidak bebas me-milih sesuai keinginan hati nu-rani. Hal itu hanya akan berwujud demokrasi semu.

Pihaknya juga berharap agar inspektorat, kesbang dan Pol PP yang ada bisa melakukan penga-wasan serta mengambil tindakan jika ada oknum PNS yang ikut ter-libat politik. Jadi tiga komponen dalam pemerintahan tersebut harus melakukan pengawasan serta tindakan keras terhadap PNS yang terlibat.

Di samping itu, Direktur Lem-baga Kajian Sosial Demokrasi (Leksdam), Misbah menilai, bu-tuh strategi politik yang baik serta sehat agar tidak menyalahi suatu aturan. Para caleg harus memahami karakter masyarakat di dapilnya masing-masing, ter-masuk sosiokultural di wilayahn-ya. Jangan memberikan sebuah intervensi kepada masyarakat di dapilnya, apalagi caleg berasal dari tokoh masyarakat.

"Para caleg harus mampu memahami memberikan pema-haman dalam pendidikan ber-demokrasi, sehingga terhindar dari cara-cara hitam untuk peme-nangan dirinya," terangnya.

Untuk memenangkan sebuah kompetisi, caleg harus mampu merebut hati calon konstituen, dengan program kerja yang nya-ta. Sesuai harapan masyarakat di konstituennya masing-masing. Sebab, secara umum masyarakat dalam kondisi kepercayaan teren-dah pada negara, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif.

"Jangan salahkan masyarakat, jika mereka bersifat pragmatis dan seakan-akan transaksional. Para caleg jangan hanya sekedar menjual retorika, ideologi dan slogan belaka. Tapi, harus mampu

menjual karya nyata," ungkapnya.Hal itu juga berlaku bagi caleg

yang berangkat dari incumbent. Sebab, jika mereka tidak bekerja dengan baik saat menjadi de-wan, otomatis konstituen akan berkurang. Masyarakat tidak akan lagi simpatis, dan memil-ihnya kembali. Oleh karena itu, bagi para caleg harus tetap ber-politik dengan baik dengan tetap memegang aturan yang berlaku. Selain itu, para caleg turut mem-berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

"Jangan sampai menghalalkan cara-cara hitam untuk mendapat-kan dukungan masyarakat. Se-perti, politik uang dengan mem-beli suara. Selebihnya, selamat berkompetisi secara sehat bagi para caleg," sarannya.

Terkait proses pemilu legis-latif mendatang, Bupati Bang-kalan RK Makmun ibnu Fuad mengintruksikan kepada PNS juga bersikap netral. Dengan mempergunakan hak suaranya, tanpa terlibat politik praktis dan intervensi dari pihak manapun. "Saya minta kepada PNS bersikap netral dan dan tidak ikut berpoli-tik. Gunakan hak suaranya den-gan baik," ucapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran MaduraSURAT SUARA. Proses pelipatan surat suara untuk kaum Difabel yang dilakukan petugas KPUD Bangkalan jelang pemilihan umum caleg 9 April besok.

Page 32: e Paper Koran Madura 8 April 2014

KORAN MADURASELASA 8 APRIL 2014 | No. 0337 | TAHUN III PPROBOLINGGO SELASA 8 APRIL 2014

No. 0337 | TAHUN III PNeter KolenangKORAN MADURA

Petani Perlu Dapat PerhatianPetani Perlu Dapat Perhatian

enurut Yuli Rohmah Hidayati untuk petani di Kabupaten Pamekasan, memang perlu sedikit perhatian terkait ilmu, karena cara petani setempat masih menggunakan cara-

cara tradisional, padahal petani perlu mengetahui teknologi pertanian yang sudah maju.

Gadis yang beralamat di Dusun Bandengan, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan ini, mengatakan hal itu bertujuan agar petani dapat meru-bah cara mereka dalam bertani. Sebab dengan teknolo-

gi petani dapat menekan biaya produksi sehingga mendapatkan hasil yang lebih banyak.

Keinginan gadis yang lahir 1993 lalu itu, un-tuk memberikan perubahan terhadap cara

petani dalam mengaolah ladang atau sawah bukan isapan jempol berlaka, untuk dapat mewujudkan harapannya itu sekarang ia kuliah dengan mengambil Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, di Uni-versitas Jember.

“Kalau ada yang berfikir pekerjaan tani tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup, itu cara berfikir yang salah, justru dengan bertani biaya hidup bisa lebih dari cukup, tentunya tergantung kreatifitas dalam bertani. Selain menanam utama petani dapat menanam kebutuhan sendiri pada bagian pematang,” kata Atik, sapaan akrabnya.

Gadis alumni SDN Sumedangan 3, SMP Negeri 1 Pademawu dan SMA Negeri 2 Pamekasan ini memiliki ob-sesi untuk menjadi seorang enterpre-neur yang sukses, khususnya dalam bidang pertanian. Untuk mewujudkan keinginannaya itu ia berencana untuk

secepatnya menyelesaikan kuliahnya sehingga dapat mulai lakukan rencana

panjang untuk mewujudkan impiannya itu. Gadisyang suka makan rujak cingur ini memiliki

hobi bertanam dan jalan-jalan (travelling).“Hargai dan cintailah para petani, karena tanpa

petani kita tidak akan bisa makan, sebab mereka yang dapat bekerja untuk memproduksi beras,” kata Asisten Dosen ini.

= ALI SYAHRONI/RAH

Tidak sedikit orang yang menganggap pekerjaan tani sebagai pekerjaan yang tidak menguntungkan, terlihat dari banyaknya pemuda atau anak-anak petani

yang mulai meninggalkan ladang dan sawah mereka. Padahal jika mau berpikir sedikit lebih jauh dengan bertani banyak yang dapat bangun rumah, beli mobil,

bahkan berangkat haji.

FIRLIANA DEWI SAVITRI

Mengukir Segudang Prestasi Sejak DiniFirliana Dewi Savitri memang masih sangat belia. Akan tetapi, berbi-

cara prestasi yang yang telah diukir dalam perjalanan hidupnya itu tidak perlu diragukan lagi. Berawal dari hobi bernyayi, gadis cantik itu men-jadikan hobinya sebagai suatu kelebihan yang dapat mendatangkan segudang prestasi. Buktinya, berulang kali lomba yang diikutinya, beru-langkali pula ia menjadi sang juara. Dengan suara khasnya membuat semua orang terpesona akan keindahannya saat bernyanyi. "Sejak TK, aku memang suka bernyayi. Dan itu semua tidak terlepas dari dukungan mama aku," ujarnya tersipu malu.

Dunia tarik suara yang ditekuni gadis cantik kelahiran Sampang, 25 April 2003 itu, menjadi modal untuk lebih berprestasi di kemudian hari. Apalagi dengan usia yang sangat belia menjadikan kesempatan itu semakin terbuka. Dengan catatan kemampuan yang dimilikinya selalu diasah dan dikembangkan. Dukungan dari orang tua menjadikan gadis yang akrab disapa Firli itu semakin giat dalam berlatih. Tekad yang kuat selalu menjadi pegangan murid kelas V SDN Demangan 1 Bangkalan ini.

"Sudah sering aku juara lomba nyanyi. Tapi ke depan harus banyak berlatih lagi, karena tantangannya sangat besar," paparnya.

Menurutnya, ada beberapa pembelajaran yang harus disiapkan dalam diri saat mengikuti lomba bernyayi. Diantaranya adalah percaya diri saat menghadapi orang banyak. Masalah kalah memang itu adalah bagian dari proses. Yang penting adalah berusaha semaksimal mung-kin. Jangan pernah menyerah, itu kunci untuk mengukir prestasi.

"Banyak belajar, berusaha, dan pantang menyerah itu harus di-lakukan. Jangan sampai hanya bermimpi tapi tidak pernah berusaha," pesannya.

= DONI HERIYANTO/RAH