e Paper Koran Madura 24 Oktober 2014

32
www.koranmadura.com 0328-6770024 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT SURAT NOMENKLATUR KEMENTERIAN Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo menunjukkan surat perubahan nama kemente- rian (nomenklatur) dalam Kabinet Joko Widodo - Jusuf Kalla di sela rapat tertutup Bamus DPR, di Jakarta, Kamis (23/10). Dalam pemba- hasannya, DPR juga meminta Presiden Joko Widodo mencantumkan pertimbangan dan alasan penggantian nama Kementerian tersebut. ant/yudhi mahatma BERITA TERKAIT Hal 2 Tak Semua Calon Menteri Sejumlah tokoh, baik dari kalangan profesional maupun tokoh partai politik silih berganti menghadap Presiden Joko Widodo. Namun tak satu pun dari mereka yang mengaku sedang diwawancara soal posisi menteri. Menurut mereka, Jokowi hanya mendis- kusikan hal-hal seputar persoalan yang harus diker- jakan pemerintahan yang ia pimpin ke depan. Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi- JK, Andi Widjanto bahkan mengata- kan tidak semua yang bertemu Presiden adalah calon menteri. SEJUMLAH TOKOH KE ISTANA Bambang Susatyo Anggota DPR Fraksi Golkar MK Tolak Permohonan Uji Materi UU Pilkada Nasional hal 2

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 24 Oktober 2014

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 1

www.koranmadura.com0328-677002424 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT

SURAT NOMENKLATUR KEMENTERIAN

Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo menunjukkan surat perubahan nama kemente-rian (nomenklatur) dalam Kabinet Joko Widodo

- Jusuf Kalla di sela rapat tertutup Bamus DPR, di Jakarta, Kamis (23/10). Dalam pemba-

hasannya, DPR juga meminta Presiden Joko Widodo mencantumkan pertimbangan dan

alasan penggantian nama Kementerian tersebut.

ant/yudhi mahatma

BERITA TERKAIT

Hal 2

Tak Semua Calon MenteriSejumlah tokoh, baik dari kalangan profesional maupun tokoh partai politik silih berganti menghadap Presiden Joko Widodo. Namun tak satu pun dari mereka yang mengaku sedang diwawancara soal posisi menteri. Menurut mereka, Jokowi hanya mendis-kusikan hal-hal seputar persoalan yang harus diker-jakan pemerintahan yang ia pimpin ke depan. Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjanto bahkan mengata-kan tidak semua yang bertemu Presiden adalah calon menteri.

SEJUMLAH TOKOH KE ISTANA

Bambang SusatyoAnggota DPR Fraksi Golkar

MK Tolak Permohonan Uji Materi UU

Pilkada

Nasional hal 2

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 2

Kuasa dan harta, dari dulu selalu menjadi musabab terjadinya disharmoni bagi siapapun yang tidak bisa mengalahkan ego. Perang Baratayuda antara Pandawa dan Kurawa, juga disebabkan tiga hal itu. Ini juga yang terjadi di abad modern. Pandawa bisa tiba-tiba sesak dada ketika seseorang yang dianggapnya Kurawa lolos merebut tahta. Ada sakit hati di situ karena ambisi tak terpatri.

Ketika Pandawa mencalonkan diri menuju tahta , dan kalah, ketidakpatutan melampaui kepantasan. Padahal, mayoritas saja belum cukup dalam mozaik demokrasi ketika idealisme menjadi lacur di sana, dan rakyat terabai-kan. Dalam konsep demokrasi, tak ada kapling yang secara spesifik menegaskan bahwa singgasana milik Pandawa. Kaum Kurawa sepanjang mendapat legitimasi pemilik ke-daulatan, bisa melenggang meraih tahta, dan inilah yang terjadi hari ini, di Astinapura.

Kemudian, lelah menyapa malam ketika senja bertahta sepi. Ada yang sendiri, dan terlihat gerombolan orang berlari dengan suara bernada tinggi pada urat leher yang bergigi. Mereka berebut kuasa di graha digdaya manakala Pandawa khawatir kehilangan taji. Sebagai rakyat jelata, sedih terasa menyaksikan orang berdasi yang mau me-nerkam sesama sejak siang hingga pagi lagi. Sang Hyang Widi sembunyi dari jejaring malaikat yang menggeleng,

tak mengerti prilaku Pandawa yang terpilih, dipilih, atau pilihan?

Sebagai yang terpilih, ia pasti bukan Rahwana. Bila dipilih, ia juga bukan Dasamuka. Tetapi jika pilihan, siapun berhak bertanya siapa dia, ada apa, mengapa Ksatria seperti itu? Dalam sidang umum, orang terpilih tidak harus seperti. Jika ia seperti itu, di manakah um-umnya sidang orang yang dip-ilih? Tetapi jika orang pilihan,

pantaslah seperti itu; mereka bak kucing yang meraung berebut daging sebab ada bau amis di sana.

Atau, inikah Kalabendu itu sebagaimana tersurat dalam Serat Kalatida, kehancuran. Tanah ini serasa dike-lilingi besi, kuda tiba-tiba gemar mengonsumsi sambal. Sebuah masa menyenangkan, zaman kenikmatan dunia, dan era yang sebenarnya hancur berantakan. Seorang ayah lupa anaknya, anak berani melawan orangtua, sesama sau-dara saling berkelahi, berebut kuasa dan tahta. Lalu, hujan datang lebih pagi, dan manusia merendahkan derajatnya sendiri. Dari perspektif goro-goro, kehancuran itu semakin nyata, di tanah ini.

Di paruh Juli tahun 90-an, di Massachusetts, Amerika Serikat, seorang tokoh merasa prihatin, waktu itu. Dis-ebutkan, perkembangan generasi dari tahun ke tahun, menunjukkan suatu peningkatan grafik jumlah anak yang bermasalah dibanding yang berhasil. Penjara dipenuhi remaja antara usia 14 - 25 tahun. Sumber dari semua masalah ini ada pada harmonisasi hubungan keluarga dan sistem pendidikan. Sebagian besar anak yang bermasalah memiliki orang tua yang bermasalah dan berantakan, mulai dari rumah, luar rumah, lembaga pendidikan dan politik.

Berdasar penelitian terhadap sejarah bangsa-bangsa yang mengalami kehancuran, terdapat beberapa in-dikator yang menjerembabkan bangsa. Diantaranya, meningkatnya kekerasan dan generasi yang cenderung memburuk. Selain itu, pengaruh sekutu dan seteru, ber-langsungnya prilaku amoral dan meningkatnya egoisme pribadi, menurunnya rasa bangga, dan erosi cinta bangsa dan tanah air. Rendahnya rasa hormat pada orang lain, ketidak jujuran, dan berkembangbiaknya rasa saling curi-ga, membenci dan memusuhi satu sama lain. Itu semua, sebagai goro-goro, terlihat dengan nyata, di depan mata. Kalabendu itu sudah tiba dan secara kolosal banyak orang memposisikan diri sebagai Malin Kundang, anak durhaka kontekstual. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 2

Sebagian besar anak yang ber-

masalah memiliki orang tua yang ber-masalah dan beran-

takan

Hasil penelusuran PPATK menyatakan tak ada calon men-teri Presiden Joko Widodo yang memiliki rekening gendut. “Kan ada 42 nama, sudah ditelusuri dan kami berikan. Tak ada yang punya rekening itu,” kata Kepala PPATK, Muhammad Yusuf di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ja-karta, Kamis, (23/10).

Yusuf tiba di kantor KPK seki-tar pukul 10.00 WIB. Dia hanya be-rada di dalam kantor KPK sekitar satu jam, lalu keluar dari lembaga antikorupsi itu pukul 11.00 WIB. Sebab itu ia membantah kedatan-gannya terkait pembahasan men-genai penelusuran calon menteri kabinet Presiden Jokowi.

Yusuf mengaku, kehadirannya memenuhi undangan talk show

Kanal TV KPK. ”Saya tidak bicara dengan pimpinan KPK saya ke ka-nal TV,” katanya.

Lebih jauh, Yusuf pun me-nampik ketika saat ditanya warta-wan ada tidaknya calon menteri yang memiliki rekening mencapai Rp1 triliun. ”Gak ada, gak ada,” tan-das Yusuf.

Menurutnya, lembaganya hanya menelusuri transaksi dan rekening 43 calon menteri yang disorong-kan Presiden Jokowi. Pekerjaan itu, ujar Yusuf, sudah diselesaikan pada Ahad, 19 Oktober 2014. “Sudah dis-erahkan juga ke Bapak Presiden,” jelasnya.

Jokowi menyerahkan nama-na-ma calon menteri kepada KPK dan PPATK. Tujuannya adalah menelu-suri rekam jejak calon pembantu-

nya itu agar tak ada indikasi terkait dengan kasus korupsi. Setelah dite-lusuri, ternyata KPK memberi label merah dan kuning pada beberapa nama yang terindikasi.

Menurut Jokowi, dia akan mengganti delapan calon menteri yang mendapat label merah terse-but. “Ya, masak tidak diganti. Nanti yang mengisi siapa,” kata Jokowi saat melakukan konferensi pers di halaman depan Istana Negara, Rabu, (22/10).

Namun Jokowi menolak me-nyebutkan siapa saja calon menteri yang diberi label merah. “Memang ada delapan nama yang tidak diper-bolehkan, tidak bisa saya sampai-kan,” ujarnya. Beberapa tokoh yang ia panggil ke Istana dari kemarin ada yang diseleksi jadi menteri dan ada yang tidak

KPK sendiri melalui Kepala Ba-gian Pemberitaan dan Publikasi, Priharsa Nugraha menyatakan, ke-datangan Kepala PPATK, Muham-mad Yusuf itu memang berkaitan dengan acara talk show di Kanal KPK. ”Talkshow tentang TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang),” kata Priharsa. =GAM/ABD

JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelusuran terkait track record atau rekam jejak dari nama-nama calon menteri yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di antaranya menyangkut ada tidaknya re-kening atau transaksi mencurigakan dari nama-nama calon menteri tersebut.

PPATK: Tak Ada Rekening Gendut Calon Menteri Jokowi

KalabenduOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura Kabinet Menjanjikan?

“Seluruh kementerian di Kabinet Jokowi sudah diisi nama-nama. Seleksinya relatif 99 persen selesai tadi sore. Sudah (sudah fix, termasuk pengganti delapan nama yang di-blacklist KPK),” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/10).

Namun demikian, dari seluruh kandidat menteri itu tak semuanya menjalani fit and proper test. Sebab, ada sejumlah kandidat yang dikenal baik oleh Jokowi. “Tidak seluruhnya dilakukan pemanggi-lan. Jadi ada beberapa posisi diisi oleh orang-orang yang Pak Jokowi kenal baik, sudah bekerja sekian lama, jadi tidak perlu lagi dilaku-kan pemanggilan ke Istana. Pak Jokowi cukup menelepon untuk menanyakan kesediaan,” katanya.

Meski begitu, Jokowi tidak bisa

langsung mengumumkan nama-nama mentri itu. Pasalnya, dari 34 tadi, delapan di antaranya baru diajukan ke KPK dan PPATK seba-gai ganti nama-nama yang menda-pat red notice. Jokowi juga masih menunggu pertimbangan dari DPR. “Sebagai etika kelembangan, karena sudah mengirimkan surat ke DPR, jadi harus menunggu dulu,” ucapnya.

Presiden Jokowi mengirim ke DPR pada Selasa lalu. Menurut Undang-undang, DPR punya waktu tujuh hari kerja untuk membalas surah itu. Artinya, paling lambat DPR membalas surat itu Rabu depan.

“Bisa saja DPR memberikan pertimbangan hari ini. Undang-undang tidak secara detail juga menjelaskan pertimbangannya

seperti apa. Apa cukup ketua saja atau harus melalui paripurna dulu,” ucapnya.

Jika sampai tujuh hari kerja tidak dijawab, lanjutnya, berarti DPR tidak masalah dengan peru-bahan nomenklatur kementerian.

Karena itu, dia memastikan, pengumuman kabinet tidak akan lama lagi. Komposisinya relatif masih sama. 16, 18. “Proporsi mas-ing-masing parpol sudah disepa-kati sudah sesuai dengan komposi-si yang diminta Pak Jokowi dengan kebutuhan di posisi-posisi mana,” katanya.

Sementara terkait dengan dibentuknya Kementerian Koordi-nator Kemaritiman, Andi menje-laskan bahwa hal itu tidak perlu izin DPR. Sebab dalam UU tentang Kementerian Negara, posisi DPR hanya diminta pertimbangan bu-kan persetujuan.

“Pasal 16 dan 19 UU Kemente-rian tak dibutuhkan pertimbangan DPR kalau ada bentukan (kemen-terian) baru. Karena ini sebel-umnya nol, nol menjadi baru tidak dibutuhkan pertimbangan DPR,” ujarnya.

=GAM/ABD

PEMERINTAHAN BARU

Nama 34 Menteri Sudah Fix 99%JAKARTA-Spekulasi tentang susunan anggota kabinet pemer-intahan Jokowi-JK akhirnya terjawab sudah. Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memiliki nama calon menteri untuk 34 ke-menterian di kabinetnya. Bahkan seluruh partai pendukung Jokowi-JK sudah puas dengan jatah menteri yang telah diberi-kan. Karena itu, pengumuman kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/muhammad adimaja PUTUSAN UU PILKADA. Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva (tengah) didampingi dua Hakim Konstitusi Arif Hidayat (kiri) dan Anwar Usman (kanan) membacakan putusan perkara tentang Pengujian Undang-Undang tanpa nomor Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di Mahkamah Konsti-tusi, Jakarta, Kamis (23/10). Sembilan majelis Hakim MK mengeluarkan amar putusan tidak dapat diterima seluruh permohonan yang diajukan dan disarankan pihak pemohon karena obyek yang ingin diujimaterikan sudah tidak ada, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerbitkan Perppu Pilkada di akhir masa jabatannya.

Rencananya, surat balasan DPR akan dikirimkan Senin (27/10/2014) nanti. “Kita harus menjawab artinya memberikan per-timbangan tersebut. Memang UU (memberi waktu) tujuh hari tapi kita kan ingin sece-patnya balas,” ujar Wakil Ketua DPR Agus

Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/10).

Pimpinan DPR, kata Agus, bergerak ce-pat merespons dan menindaklanjuti surat permohona pertimbangan yang dikirim Jokowi. Bahkan mulai sekarang ini surat itu segera dibahas.

DPR jelasnya akan meminta pendapat dari para akademisi dan ahli terkait ren-cana perubahan nomenklatur kementerian yang diusung Jokowi. “Agar hasilnya sangat scientifik. Selain itu juga matang secara politik karena fraksi juga ikut mempertim-bangkan,” kata Agus.

Agus menuturkan Presiden tak harus menunggu surat balasan DPR untuk men-gumumkan kabinetnya. Menurut politisi Partai Demokrat tersebut, Jokowi tetap dapat membentuk kabinet dan mengu-mumkannya pada publik meski DPR belum membalas surat.

“Sesusai ketentuan kan itu hak pre-rogatif presiden. Namun kita tidak ingin

menghambat atau terkesan menghambat pengumuman presiden. Memang tujuh hari tapi kita akan memeberikan secepatnya, mungkin Senin besok dibalas,” kata dia.

Seperti diberitakan, dalam surat Jokowi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kemen-terian Perumahan Rakyat dilebur jadi satu menjadi Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Kemudian, Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi kementerian Pariwisata saja.

Sementara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan digabung dengan Kemen-terian Riset dan Teknologi. Dari dua ke-menterian itu, dibagi lagi menjadi Kemen-terian Kebudayaan, Pendidikan Dasar & Menengah dan Kementerian Riset Teknolo-gi dan Pendidikan Tinggi.

Untuk Kementerian Kehutanan dan Ke-menterian Lingkungan Hidup jadi satu ke-menterian yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kemudian, Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi dijadikan satu dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tert-inggal. Lalu dibagi dua lagi, diberi nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Ke-menterian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Terakhir, perubahan yang dilakukan Jokowi-JK yakni Menteri Koordinator Kes-ejahteraan Rakyat menjadi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manu-sia dan kebudayaan.

Eks Deputi Tim Transisi Hasto Kristi-yanto mengatakan, surat permintaan per-timbangan penggabungan dan pemisahan kementerian yang dikirim Presiden Joko Widodo ke DPR yakin diterima. Hal itu memungkinkan meski DPR tidak segera memberi jawaban. “7 Hari tidak ada jawa-ban, kami anggap DPR menerima pertim-bangan,” ujar Hasto saat ditemui di rumah Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/10).

Hasto menambahkan, surat tersebut dibuat bukan untuk meminta persetujuan oleh DPR. Namun, hanya meminta pertim-bangan dan memenuhi etika penyeleng-garaan negara. “Pertimbangan ini sifatnya beda dengan persetujuan karena aspeknya lebih kepada etika penyelenggaraan ne-gara. Bagaimanapun DPR ini merupakan representasi dari rakyat sehingga kita me-minta pertimbangan terkait gagasan peng-gabungan dan pemisahan kementerian,” ucapnya. =GAM/ADB

Bahas Surat Jokowi, DPR Undang Pakar

JAKARTA- Dewan Perwaki-lan Rakyat (DPR) berjanji akan segera membalas surat nomenklatur yang dilayangkan Presiden Joko Widodo. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menutur-kan pihaknya akan segera memberi pertimbangan soal perubahan nomenklatur kementerian negara.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 4 Nasional

ant/rudi mulya TANGKAP MANTAN BUPATI KORUPSI APBD NGANJUK. Tim Kejaksaan Negeri Nganjuk membawa terpidana mantan Bupati Nganjuk periode 1998-2003, Soetrisno Rachmadi (tengah) yang menjadi buron Kejaksaan selama 4 tahun ke dalam Lapas Kelas II B, Nganjuk, Kamis (23/10). Soetrisno Rachmadi ditangkap Tim Intel Kejaksaan Agung di salah satu apartemen di wilayah Jakarta Selatan pada Rabu (22/10) malam, ia ter-bukti melakukan tindak pidana korupsi pada Pos Biaya Penyelenggaraan Otonomi Daerah pada Satker Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabu-paten Nganjuk APBD 2003 dengan kerugian negara sebesar Rp1 miliar lebih.

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Sekre-taris Jenderal (Sekjen) Mahkamah Konstitusi (MK) Janedri Mahili Gaffar pada Kamis (23/10). Jane-dri diperiksa sebagai saksi terkait proses penyidikan kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak di MK dengan tersangka Amir Hamzah.

Usai diperiksa, Janedri mengaku dikorek keterangan ihwal dugaan suap sengketa Pilkada Lebak di MK. Namun, Janedri mengaku tak mengenal tersangka Amir Hamzah dan Kasmin. “Iya (ditanyai seputar dugaan suap sengketa pilkada) Lebak, untuk Amir Hamzah dan Kasmin,” kata Janedri saat keluar Gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (23/10).

Menurut Janedri, pokok pertanyaan yang diajukan terkait ihwal masalah ad-ministrasi terkait sengketa yang disidan-gkan Akil Mochtar itu. Dia pun menyebut, kembali mengulang keterangan sebel-umnya saat diperiksa untuk Akil Mochtar. “Itu kan kaitannya dengan kasus Pak Akil Mochtar. Kalau khusus yang terkait kasus Amir Hamzah itu kan kita memberikan

keterangan yang bersifat administratif, sama keterangannya,” imbuhnya.

Bersama Janedri, KPK juga meman-ggil Kasianur Sidauruk selaku Panitera Pengganti di MK. Tak hanya itu, Komisi pun memanggil Ferdy Prawiradireja yang diketahui sebagai pegawai PT Bali Pasific Pragama. Kasianur dan Ferdy juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Amir Hamzah.

Ketiga saksi ini, sudah diperiksa sebe-lumnya dalam perkara atas terdakwa Akil Mochtar, saat masih di penyidikan. Kuat dugaan, Janedri, Kasianur, dan Ferdy akan dimintai keterangan seputar proses suap yang dilakukan Amir Hamzah untuk Akil Mochtar saat masih menjabat sebagai Ketua MK.

Panitera pengganti MK, Kasianur Sidauruk, mengaku tak ada yang baru dalam pemeriksaan dirinya sebagai saksi untuk tersangka Amir Hamzah. Kasianur hanya menambah sejumlah keterangan.”Hanya menambahkan saja keterangan saya yang terlebih dahulu, kaitannya dengan Kabupaten Lebak atas nama tersangka Hamzah,” ujarnya.

Kasianur diketahui kerap bolak balik diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap dalam sengketa pilkada di MK. Beberapa kali, Kasianur menjelaskan dia

dikorek soal tupoksi dan pekerjaannya sebagai panitera dalam sengketa pilkada di MK.

Dalam pemeriksaan kali ini, dia pun hanya diperiksa sekitar dua jam. Diduga, banyak keterangan dia yang sebelumnya sudah disampaikan. “(Kali ini) Kaitannya dengan putusan-putusan Lebak itu,” jelas Kasianur.

Diketahui, kasus yang menyeret Amir Hamzah dan Kasmin merupakan pengembangan dari operasi tangkap tan-gan atas Tubagus Chaeri Wardana, Susi Tur Andayani serta Akil Mochtar. KPK kemudian menetapkan Amir Hamzah dan Kasmin sebagai tersangka.

Kedua tersangka pun dijerat den-gan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Pub-likasi KPK, Priharsa Nugraha mengaku Janedri diperiksa sebagai saksi terkait proses penyidikan kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak. “Dia akan men-jadi saksi untuk tersangka AH,” katanya.

=GAM/ABD

KASUS PILKADA LEBAK

KPK Periksa Sekjen MKSOSIAL KEAGAMAAN

PBNU: Harus Tegas pada Kelompok RadikalJAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menghara-pkan Pemerintahan Jokowi-JK bersikap tegas terhadap kelompok Islam radikal yang saat ini ber-munculan.

“Negara kita sangat terbuka, liberal, sehingga lahirlah kelompok Islam yang radikal dan aneh. Ajarannya tertolak oleh umat Islam dan budaya Indonesia,” kata Said di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan gerakan Islam ini misalnya gerakan Wahabi yang mem-bawa aliran tidak sesuai dengan ajaran

Islam Indonesia.“Terus terang saja, Islam Wahabi.

Islam yang anti-Maulid Nabi, antizia-rah kubur, antiIsra Miraj. Itu ajaran aneh bagi umat muslim Indonesia,” katanya.

Menurut ia, pemerintah Jokowi-JK sepatutnya bersikap lebih tegas terha-dap gerakan kelompok tersebut teru-tama gerakan Wahabi karena kelompok itu telah berkembang di Indonesia.

“Gerakan ini dengan bebasnya menyebarkan ide-ide, ajaran-ajaran dengan membangun pasantren-pasantren, madrasah di Indonesia,” Ia menjelaskan Islam Wahabi itu bukan Islam Nusantara, karena menurut dia pengikut gerakan tersebut telah meru-sak tempat ibadah di sejumlah daerah di Indonesia.

“As-sunnah di Ceribon, alumninya ngebom Polresta Cirebon, ngebom gereja Bethel di Solo. Islam seperti itu bukan Islam Nusantara,” jelasnya.

Ia mengingatkan gerakan Wahabi yang berkembang di Indonesia tersebut perlu diwaspadai karena tujuan gera-kan yang berasal dari Arab Saudi itu adalah ingin mengajarkan pemurnian Islam menurut ajaran mereka.

“Pemerintahan baru ini harus lebih tegas menyeleksi ormas-ormas di era terbuka ini. Walaupun mereka mengatasnamakan ingin membangun khilafah Islam,” katanya.=ANT/ZABUR

Pemerintahan baru ini harus lebih tegas me-

nyeleksi ormas-ormas di era terbuka ini.

Hasyim MuzadiKetua Umum PBNU

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 5PROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

“Tanpa ada kenaikan di tahun 2014 ini saja, pabrikan besar telah melakukan pe-mutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari

10 ribu tenaga kerja. Apalagi dengan kenai-kan sebesar itu,” Kata Ketua Gappri Ismanu Soemiran, Kamis (23/10).

Gappri mengaku sudah mengajukan usulan kenaikan tarif cukai sebesar 5 pers-en ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemen-terian Keuangan.

Namun sepertinya usulan itu bertepuk sebelah tangan alias tidak mendapat samb-utan dari pemerintah. Karena itu Gap-pri terkejut dengan kenaikan sebesar 8,72 persen itu. Apalagi perundingan kenaikan cukai itu baru dua kali dan itupun belum tuntas.

“Kalau target pendapatan negara pada 2015 dari cukai rokok sebesar Rp 120,5 triliun atau naik 8 persen dari tahun ini, maka kenaikan cukai tahun depan itu cukup 5 persen,” urainya.

Ismanu menjelaskan, secara rata-rata kenaikkan itu memang masih di bawah 10

persen. Namun kalau melihat sistem cu-kai diterapkan berdasarkan golongan dan tiap golongan dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan (layer), kenaikkan cukai untuk golongan satu bisa mencapai 16 persen.

Kenaikan sebesar 16 persen jelas ber-dampak pada harga rokok. Tingginya harga rokok akan membuat pembeli men-cari rokok dengan harga di bawahnya. Masalahnya, industri yang di bawahnya tidak mampu mengisi lantaran terbentur kapasitas produksi yang dibatasi.

“Kalau ada kekosongan seperti ini, se-benarnya berbahaya karena akan memicu rokok ilegal,” imbuhnya.

Hilangnya pasar akibat harga yang terlalu tinggi tentu akan membawa efek ekonomi yang lebih luas. Yang pertama, pabrikan rokok akan menunda pembel-ian tembakau dan cengkeh, sebagai bahan baku utama rokok,

Kedua, perusahaan rokok akan diper-saingkan dengan rokok ilegal. Dalam posisi ini, akhirnya negara juga yang akan men-galami kerugian.

Sebagai catatan, berdasarkanm survei rokok ilegal yang dilakukan Universitas Gadjah Mada, tahun ini nilai rokok ilegal mencapai lebih dari Rp 1 triliun, atau 6 persen dari produksi nasional.

Selama ini, pabrikan mempunyai buffer stock atau ketersediaan bahan baku un-tuk kebutuhan selama tiga tahun untuk tembakau dan untuk cengkeh selama dua tahun. Nah, agar terhindar dari kerugian lebih dalam akibat kerugian penjualan, maka perusahaan akan menunda pembel-ian tembakau demi menekan biaya.

“Jadi efek dominonya bisa berdampak pada petani tembakau dan cengkeh,” tegas Ismanu.

=GAM

Pengangguran Akan Meningkat? Cukai Naik, Industri Rokok Akan Melakukan PHK Besar-besaran

JAKARTA-Gabungan Per-serikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) menolak rencana pemerintah me-naikkan tarif cukai rokok sebesar 8,72 persen tahun depan. Kenaikan tarif cukai itu tidak realistis karena mengabaikan situasi pasar dan berpotensi menambah jumlah pengangguran.

Peringkat ini masih sama dengan afirmasi atas Sover-eign Credit Rating Indonesia yang dilakukan JCR pada dua tahun lalu. Meski demikian, JCR mencatat respons pemerintah cukup baik, dalam memastikan stabilitas ekonomi menghadapi guncangan eksternal.

Dalam siaran persnya, JCR menyampaikan beberapa faktor kunci yang mendukung afirmasi Sovereign Credit Rating Indone-sia tersebut yakni pertumbuhan ekonomi yang kuat, pengelolaan fiskal dan sistem perbankan yang sehat, serta ketahanan perekonomian terhadap te-kanan eksternal.

Di sisi lain, faktor-faktor yang dinilai menjadi risiko bagi Sovereign Credit Rating Indone-sia antara lain: ketergantungan pada komoditas sumber daya alam, defisit neraca berjalan dan aliran investasi yang fluktuatif, tingginya subsidi BBM, ketert-inggalan infrastruktur dan pasar

keuangan yang belum berkem-bang.

JCR mencatat respon kebija-kan dari otoritas dalam rangka memastikan stabilitas ekonomi dalam menghadapi guncangan eksternal.

Lebih lanjut, JCR menya-takan bahwa terdapat indikasi bahwa pemerintahan baru akan menerapkan kebijakan pen-gurangan subsidi BBM dan percepatan pembangunan in-frastruktur. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai dapat men-dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah-panjang.

“Afirmasi peringkat oleh JCR merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas perekono-mian di tengah ketidakpatian ekonomi global,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Kamis (23/10).

=GAM/ABD

PERINGKAT UTANG

JCR Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB-/Stable Outlook JAKARTA-Lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) telah melakukan afirmasi peringkat investasi negara atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook.

ant/agus bebeng HAK DISABILITAS UNTUK BEKERJA. Massa dari Forum Tunanetra Menggugat berunjukrasa di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/10). Dalam aksinya mereka menuntut aksesibilitas ketenagaker-jaan yang layak bagi penyandang disabilitas di Jawa Barat yang selama ini masih terjadi diskriminasi.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Kalau ingin seperti Alibaba, kita harus melihat kesiapan regulasi dan infrastruk-tur di Indonesia, itu tidak semudah seperti yang diomongkan, “ kata Deputi Gubernur

BI , Ronald Waas, di acara International Financial Inclusion Forum yang diadakan oleh Bank Mandiri, Hotel Grand Hyatt, Ja-karta, Kamis (23/10).

Namun begitu, BI mengaku apa yang terjadi di Indonesia baik mulai dari in-frastruktur hingga kesiapan masyarakat belum semaju di Tiongkok.

Ketidakssiapan infrastruktur dan pola pikir masyarakat akan pentingnya literasi keuangan dialaminya saat melakukan kun-jungan ke daerah terpencil di Merauke, Papua.

Ketika di sana, Ronald dan rombon-gan mencoba melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, namun saat transaksi membutuhkan waktu yang lama. “Di sana (Merauke) kami coba transaksi pakai kartu kredit, kami harus menunggu sampai tiga menit untuk menyelesaikan transaksi, tapi setelah kita tunggu, ternyata

transaksi gagal, jadi ini yang perlu kita per-baiki dulu,” tegasnya.

Lebih jelas dikatakan Ronald, satu hal yang sedang diutamakan para regulator in-dustri keuangan di Indonesia demi menin-gkatkan literasi keuangan di daerah adalah dengan membentuk agen perbankan tanpa kantor (branchless banking).

Sementara itu, Advisory Board Chair-man Mandiri Institute, Darmin Nasution, mengatakan dari total populasi Indonesia yang berkisar 249 juta jiwa, masih terdapat 48% penduduk yang belum memiliki akses ke layanan keuangan. Pasalnya, akses lay-anan keuangan yang rendah menyebabkan kontribusi sektor finansial pada pertumbu-han ekonomi Indonesia ikut rendah.

Menurutnya, hal tersebut terlihat pada rasio kredit terhadap GDP yang sebesar 36%, bila dibandingkan dengan Malaysia 122% dan Thailand 103%.

Sedangkan rasio simpanan atas GDP tercatat sebesar 39% bila dibandingkan Malaysia yang sebesar 147%.

“Inklusi keuangan merupakan topik yang penting di Indonesia maupun global, karena peningkatan akses terhadap lay-anan keuangan dapat mendorong pertum-buhan yang lebih inklusif,” ujar Mantan Gubernur BI ini.

Ditempat yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin menambah-kan, ekosistem yang baik sangat diperlu-kan guna mendorong inklusi keuangan. Dia mencontohkan, penyaluran dana bantuan kepada masyarakat melalui agen bank da-pat mendukung edukasi terhadap layanan keuangan digital.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, langkah ini juga dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam melakukan transaksi dari konsumtif menjadi saving. Pasalnya, bantuan tidak diterima dalam bentuk tu-nai tetapi masuk ke dalam rekening milik masyarakat.

“Sinergi dengan sektor lain, seperti tel-ekomunikasi, pasar modal, asuransi dan institusi keuangan lainnya juga diperlukan untuk terus meningklatkan layanan yang dapat diberikan kepada masyarakat luas,” tutup Budi.

=GAM

Bank di Indonesia Belum Sekelas Alibaba

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) terus melakukan ber-bagai cara untuk mening-katkan literasi keuangan (financial inclusion) ke seluruh penduduk Indone-sia. Salah satunya adalah mengarahkan perbankan di Indonesia meniru cara pe-rusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba.

ant/rendhik andika IHSG DITUTUP NAIK.Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/10). IHSG ditutup menjadi 5.103,52 poin atau naik sebesar 29,19 poin atau (0,50%) karena masih adanya ekspektasi positif terhadap pemerintahan baru.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 7OPINIPROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Cerpen: Raedu Basha*

Sinting!

Atau manakala kau menyak-sikan sesuatu yang sekiranya tak dapat terjangkau raga-inderamu, kau miliki asa menjadi yang demikian rupa, seperti ingin menjadi gajah, kucing, menjadi harimau, laba-laba, walet, kalela-war dan sebagainya...?

Mungkin tak ada salahnya jika sineas Christopher Nolan harus mewujudkannya pada Batman, Marc Webb menge-jawantahkan khayalannya ke dalam Spiderman, Michael Bay membuat kehidupan nyata dari mimpi-mimpinya menjadi Kura-kura Ninja. Begitu juga dengan Fujiko F. Fujio yang mengkartun-kan ide gilanya menjadi seekor kucing Doraemon yang cerdas. Mereka berbuat demikian rupa bukan tanpa alasan. Ya, mereka mencoba keluar dari setiap kerangkeng kehidupan sebagai manusia realitas yang terkekang aturan-aturan alam, dan melebur ke dalam khayalan-khayalannya yang menyala-nyala, tajamkan intiusi seperti menyusuri lorong-lorong yang berkelok dan tembus

pada ujung imaji.Hahaha.Seperti itulah mungkin aku

memandang kehidupan itu sejak kecil. Aku berkhayal saat bermain, aku bermimpi saat belajar, aku hidup di dalam imajinasiku yang meberobos ke luar dari kehidupan yang sebe-narnya. Melempar kenyataan yang penuh perang dan angkara murka. Di sanalah, aku ber-jumpa dengan cita-cita lain dari yang lain. Asa yang tak biasa. Impian yang sunyi di sudut hati.

Kehidupan nyata penuh dengan kebejatan dan dosaSedangkan di alam imajinasiaku bisa menyiptakan surga

Kurang lebih begitulah yang dikatakan Kahlil Gibran, yang mana aku berada di antara ke-edan-an “Si Tua Lebanon” itu.

*** Di tengah sungai terjun kecil

yang membelah dua dusun di desaku…

Sungai Galujuran.Aku berdiri di atas ketinggian

batu, aku berkhayal menjadi apa saja yang aku mau. Kadang aku menjadi angin, kadang men-jadi deru, kadang menjadi air, menjadi ikan kapas ataupun alam raya itu sendiri.

Bosan. Aku berubah menjadi artis, menjadi penyanyi, menjadi model, menjadi presenter, men-jadi komedian...

Stand up comedy!Dan, kubayangkan rumput-

rumput, pohon nyemplung dan nyiur, ribuan bunga-bunga liar, semua menjadi penontonku. Aku berkelakar sambil memegang batang pohon keres yang kubay-angkan sebagai mik corongan yang hebat.

“Penonton! Apa kalian tahu perbedaan penyair dengan aktifis bila sedang menembak wanita? Jika penyair menembak wanita idamannya dia akan berpuisi

‘wahai gadisku... Engkau lak-sana purnama, matamu bagaikan bintang yang bila berkedip cahay-anya seakan jatuh ke haribaan kal-bu, hidungmu seperti ujung-ujung kapas awan, bibirmu mewangi yang bergurat merah menyerupai jeruk purut yang basah’.

Tapi beda halnya bila seorang aktivis menembak cewek ida-mannya, dengan padat-singkat-tajam-terpercaya ia akan berkata ‘Hai Gadis, aku cinta kamu. Ada pertanyaan lain?’...”

Ujarku menyerupai komedian yang beraksi di atas panggung lawak.

Semua penonton: pohon, batu, air, rumput, bunga liar, tak terkecuali para capung dan pasukan kupu-kupu, sama-sama tertawa dan mengaplausku tanpa henti.

“Thank you all....!”teriakku sembari senyum-

senyum. Kupingku mekar-mekar.Bosan lagi.Aku berubah bak seorang

politikus, menjadi juru kampa-nye, menjadi diplomat, menjadi pemerintah, bupati, gubernur, menteri, bahkan menjadi seorang presiden. Ya, seorang presiden! Presiden yang sedang menyam-paikan pidato perdana di Gedung Parlemen...

“Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air! Aku senang sekali menjadi seorang presiden hari ini. Tadi pagi aku menerima sms dari Obama dan menyam-paikan ucapan selamat karena aku telah menjadi Presiden ke-9 Republik Indonesia yang sangat

kita cinta ini. Tak hanya Obama, bahkan Saddam dan Khadafi tadi malam mendatangiku melalui mimpi dan mereka mengatakan ‘Selamat menjadi Presiden dan semoga Anda menjemput Kami’.”

Semua penonton sama-sama mengaplausku tanpa henti. Termasuk seekor ular daun yang tubuhnya bersisik hijau yang bergelantung di pohon nyem-plung bagai menganga melototi-ku. Aha! Mungkin si ular daun itu takjub dengan penampilan pidato perdana sang presiden.

Hahaha.“Bung...!” Tiba-tiba seorang

teman meneriakiku dari balik rawa-rawa sungai Gelujuran.

Terpaksa aktivitas khayalanku terhenti sejenak, padahal aku su-dah menjadi seorang presiden, su-dah mabuk mendayukan bayang-bayang. Aku melongo teman itu.

“Apa yang kau lakukan disitu, Bung?” tanyanya.

“Jangan ganggu aku! Aku sedang pidato perdana kepada rakyat-rakyatku. Aku sekarang menjadi presiden, dan aku akan

menyampaikan visi-misiku ke depan untuk sejahterakan negara ini!” Terangku panjang-lebar.

Teman itu hanya melongo-longo memperhatikanku tegak berdiri di atas batu.

Kupasang sebatang janur kering melingkari kerah leherku melilit hingga pusar: Dasi.

“Ehem, ehem... Saudara-sau-daraku sebangsa dan setanah air! Maaf pidatoku sempat terpotong karena tadi ada temanku dari Jepang sedang berteriak...”

Si Teman yang masih memper-hatikan ulahku kemudian terp-ingkal-pingkal, terbahak-bahak, jungkir-balik sampai sakit perut.

“Hahaha. Presiden? Presiden apa? Presiden kok sinting!?” ka-tanya.

Aku berdehem-dehem. “Lho! Kalau tidak sinting,

ya jangan jadi presiden dong!” sengakku sambil membetulkan letak dasi.

***

Hai, teman!Ketika kau melihat burung-

burung terbang dengan gesit saling berhamburan mengepak-kepak sayapnya yang menawan di antara awan-gemawan bersama sekawanan, pernahkah terlintas kau ingin menjadi seekor burung, atau menembaknya sampai terkapar mati? Sebenarnya siapa yang lebih sinting antara orang yang ingin menjadi seekor burung atau menjadi orang yang semana-mena membunuh makhluk Tuhan?

Takkan kusudahi merajut khayalan-khayalanku, hingga kelak semua percaya, seorang Christopher Nolan baru akan lahir dari dalam diri… =

Ditulis di tepi Sungai Galujuran

*) Bernama lengkap Raedu Badrus Shaleh. Mahasiswa S2 An-tropologi Budaya UGM Yogyakarta. Lahir di Sumenep, 3 Juni 1988. Bukunya: Matapangara (Puisi, 2014), Biarkan Aku Meminangmu dengan Puisi (Puisi, 2006) dan The Melting Snow (Novel, 2014). Baru-baru ini mengikuti Spring Festival di Kultur Park Kota Konya, TURKI, Mei 2014 dan 15 penyair muda pili-han Festival Kesenian Yogyakarta XXVI, September 2014.

Karyanya pernah dimuat pu-luhan buku bersama juga seperti Pikiran Rakyat, Republika, Hori-son, Sabili, Kuntum, Surabaya Post, Bende, Jurnal Aksara (Ima-jio), Koran Madura, Radar Madura, Muara, Kompas.com, dll.

Hai, teman!Ketika kau meli-

hat burung-burung terbang dengan gesit saling berhamburan

mengepak-kepakkan sayapnya yang

menawan di antara awan-gemawan

bersama sekawa-nan, pernahkah kau terlintas ingin men-jadi seekor burung? Ketika kau melihat

letusan kembang api di langit den-gan cahaya yang

melompat-meretas dan membentuk

warna-warni yang cerlang berkubitan

indah, pernahkah kau berkeinginan

menjadi bagian dari kelap-kelipnya?

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 8

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Re-sensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua ming-gu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Lintas Jatim LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III

KORAN MADURA

Aku dan Rindu RasaAku terjaga di balik layar kaca dengan sejuta air mataRoh malam membisikkan kerinduan bayanganLalu mengais kenangan yang tergeletak di sudut ke-heningantanpa memadu keabadiankau pertama, aku merana katapada gelap malammenangkap nyala lampudi lorong kejiwaan berkawan malangsisakan sajak runyam menghujam gamang rindu rasa

Blitar, Agustus 2014

Suatu Malam: Attabani

suatu malam ku menemukan kumpulan sepi di dunia imajinasi yang mencecap kopi menjelang pagi. lalu, kau menawari secangkir puisi yang kau seduh sendiri di penghujung pagi. jari jemariku membisikkan sebait sunyi, mencatat bahwa kau bukanlah bagian dari larik yang berdiksi.“suatu malam yang meninabobokan dini hari, temui aku di penghujung mimpi. ada sunyi yang harus ditelan-jangi.” pesanmu suatu hari sebelum berkemas pergi dan jarang kembali.

2014

Tersebab Puisitersebab puisi, kujual mimpi menjelang pagitersebab puisi, kopi mendingin menjejalkan sunyitersebab puisi, jari jemari membisikkan diksi yang me-nantidan tersebab puisi, kekasih tlah mati di penghujung rindu yang lupa diri

2014

Malam JumatMalam Jumat tergeletak di sepanjang kenanganbersetubuh nyala lampu tamanbenderangnamun memucat pekatMalam Jumat memburai resahbersitatap pada bulan malangterpenjara tlah tiadaMalam Jumat berkelana aksaramengenang lika liku lukaberlalu bersama sekuncup kembang berguguran usang

Blitar, 23 Agustus 2014

Oleh: Alfa Anisa

PuisiOleh: Imron Mustofa*

Melacak Gen Politik Sang Proklamator

Resensi Buku

Hasilnya, pada pemilu Juli 2014 lalu, Jokowi terpilih menjadi Presiden Indonesia untuk lima

tahun ke depan. Lantas, apakah strate-gi yang digunakan Megawati Soekar-noputri sehingga bisa meraup suara rakyat yang begitu besar? Mungkinkah strategi politiknya merupakan warisan dari leluhurnya –Soekarno- yang per-nah menjadi orang nomor satu di In-donesia dan disegani banyak negara? Jawabannya ada dalam buku ini.

Buku ini coba melacak gen-gen politik Sang Proklamator yang kian menunjukkan tajinya di perpolitikan Indonesia. Berbagai kedudukan strat-egis di pemerintahan berhasil mereka kuasai. Ini menunjukkan bahwa ketu-runan Sang Proklamator memang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Sukmawati, Guruh Soekarnoputra, Rachmawati, Puan Maharani, Puti Pramathana Puspa Se-runi Paundrianagari Guntur Soekar-noputri, dan Muhammad Prananda Prabowo.

Seperti bangkitnya PDI-P yang sangat erat kaitannya dengan figur keluarga besar Bung Karno. Di berba-gai kampanye yang dilakukan PDI-P, sosok Megawati selalu disandingkan dengan Bung Karno, sehingga ban-yak orang yang tertarik untuk me-milih partai berlambang banteng ini. Megawati memiliki nilai jual tinggi di kalangan basis massa nasionalis dan menjadi magnet penarik massa yang gandrung terhadap kejayaan

Soekarno. Para pendukung Megawati percaya

bahwa karisma Bung Karno menitis pada dirinya. Terbukti ketika Kongres PDI-P di Bali pada 8-10 Oktober 1998. Pulau Dewata “memerah” mendukung orang yang dianggap titisan Bung Kar-no ini. Megawati pernah mengatakan bahwa partainya bukanlah mesin poli-tik yang digunakan sebagai alat ambisi seseorang. (halaman 45-46)

Radis Bastian, penulis buku ini, memaparkan bahwa ada beberapa fak-tor yang menyebabkan karisma Maga-wati kian melejit. Bahwa Megawati memilih memosisikan diri sebagai to-koh oposisi pemerintah menjadi daya tarik massa. Megawati sepertinya di-takdirkan lahir ke dunia politik seba-gai orang terdepan yang mengoman-doi oposisi. Bukan hanya terhadap pemerintahan SBY, melainkan jauh sebelum reformasi (ketika rezim Orde Baru berkuasa) ia sudah menunjukkan pendiriannya menentang hegemoni rezim otoriter tersebut. Keteguhan hatinya untuk melakukan oposisi ter-hadap pemerintah Soeharto menjadi-

kan dirinya sebagai simbol pergerakan oposisi kala itu –dan partai usungan-nya biasa disebut “Partainya Wong Cilik”.

Yang tidak kalah menariknya ada-lah kemunculan Puan Maharani (cucu Bung Karno) di perpolitikan Indonesia. Meski masih tergolong muda, Puan berhasil menjadi orang paling berpen-garuh di PDI-P. Ia menjadi ketua fraksi PDI-P di DPR RI untuk periode masa bakti 2009-2014. Selain itu, Puan juga dipercaya menjadi ketua politik dan hubungan antarlembaga yang memi-liki peran strategis dalam penentuan sikap politik dan komunikasi partai dengan organisasi lainnya. Bahkan, belakangan Puan sering tampil ke publik untuk menyampaikan pendan-gannya. Ia semakin terbuka mengha-dapi berbagai pertanyaan media. Bisa dikatakan, prestasi politik Puan terli-hat jelas saat Pilkada Jawa Tengah. Ia, ketika menjadi ketua tim pemenangan Pilkada di Jawa Tengah, mampu men-jadikan Jawa Tengah tetap “berwarna merah”. (halaman 82)

Buku setebal 274 halaman ini tidak hanya melacak gen-gen politik dari trah Soekarno saja. Masih ada bebera-pa upaya pelacakan yang dilakukan penulis buku ini, untuk mendapatkan data yang sekiranya bisa dijadikan acuan untuk memprediksi tokoh mana yang nantinya berpotensi menjadi orang nomor satu di Indonesia dan bisa menyelamatkan Indonesia dari kehancuran. Penulis buku ini menam-bahkan empat “keluarga besar” yang telah melahirkan “anak-anak” poten-sial yang kini tengah berkecimpung di dunia politik Indonesia. Mereka ada-lah trah Muhammad Hatta, trah Cend-ana, trah Sarwo Edhi Plus Yudhoyono, dan trah Wahid Hasyim. Siapakah di antara mereka yang nantinya bisa menjadi pemimpin anutan bangsa?=

*) Pustakawan di Paradigma FITK UIN Sunan Kalijaga

Setelah sekian lama Par-tai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang

diketuai Megawati Soekar-no Putri “kehilangan”

kekuatan politiknya dalam perebutan kursi kekua-

saan di pemerintahan, kini telah bangkit kembali.

Dengan mengusung figur Jokowi, partai asuhan

Megawati ini mampu men-dongkrak dukungan rakyat untuk memilih calon pres-

iden dari PDI-P.

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSE-KUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

AlfA AnisA Nama pena dari Anisa Alfi Nur Fadilah. Lahir di

Blitar, 28 Maret 1995. Mahasiswi program ilmu komunikasi di Universitas Islam Blitar. Menulis

puisi, cerpen, dan artikel. Berdomisili di bumi Bung Karno, Blitar Jawa Timur.

8

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 9PROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Warga Gugat PT KAI Daop 7

Gugatan tersebut dilayang-kan ke Pengadilan Negeri Kota Madiun dan sidang pertama yang digelar pada Kamis batal dilaksa-nakan karena pihak tergugat, PT KAI Daop Madiun, tidak hadir di persidangan.

Salah satu warga penggugat, Hartanto mengatakan pihaknya terpaksa melayangkan gugatan-nya karena tidak terima dengan kebijakan PT KAI yang melakukan eksekusi paksa. Eksekusi dilaku-kan, karena penghuni aset negara itu dinilai tidak membayar sewa yang besarnya mencapai Rp 26 juta per tahun.

"Katanya kami tidak mem-bayar sewa. Padahal kalau saya tanya tentang bukti kepemilikian aset kepada PT KAI, mereka tidak pernah mau menunjukkan. Saya sudah menempati bangunan ne-gara itu sejak tahun 1965 sam-pai sekarang karena peninggalan orang tua," ujar Hartanto, kepada wartawan.

Sikap PT KAI yang mengek-sekusi paksa tersebut membuat kecewa penghuni aset negara hingga mereka menempuh jalur hukum. Jumlah penghuni aset milik PT KAI yang melakukan gugatan mencapai 55 kepala ke-luarga.

Penasihat hukum penggugat,

Subali, mengatakan, selain ke-cewa dengan kebijakan PT KAI, gugatan tersebut juga untuk menunjukkan bahwa sikap PT KAI dinilai melanggar hukum.

Menurut Subali, kliennya tersebut telah menempati ban-gunan aset berdasarkan turun temurun. Yang mana, dulunya bekas karyawan perusahaan KAI. Sepanjang mereka belum disele-saikan kepentingannya oleh Pe-merintah RI, maka secara hukum masih berhak untuk menempati.

"Yang terjadi saat ini adalah, permasalahannya belum disele-saikan, malah ada penarikan sewa bahkan mengosongkan bangu-nan," kata Subali.

Sementara, dari PT KAI Da-erah Operasi (Daop) 7 Madiun hingga kini belum memberikan konfirmasi atas kasus gugatan yang dilayangkan oleh 55 kepala keluarga penghuni asetnya terse-but.

Karena PT KAI tidak hadir di persidangan, maka majelis hakim Pengadilan Negeri Kota Madiun yang diketuai oleh Agus Pambudi, memutuskan sidang dilanjutkan pada Kamis(30/10) pekan depan. Dengan agenda sidang menden-garkan gugatan yang disampai-kan pihak penggugat.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

MADIUN - Sejumlah warga Kelurahan Madiun Lor dan Oro-Oro Ombo, Kota Madiun, Jawa Timur, menggugat PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 7 karena mereka tidak setuju dengan kebijakan perusahaan BUMN terse-but yang melakukan eksekusi paksa.

PERMINTAAN PASAR

Lahan untuk Perusahaan Emas DisiapkanSURABAYA - Pemerintah

Provinsi Jawa Timur menyiapkan lahan 100 hektare di dekat Bandara Internasional Juanda untuk dibangun oleh inves-tor menjadi perusahaan emas perhiasan pada masa mendatang karena besarnya permintaan pasar.

"Untuk itu, kami mengun-dang investor guna membangun perusahaan emas perhiasan di Jatim. Apalagi bahan baku emas itu memang tersedia di Jatim sehingga produk yang dihasilkan akan lebih murah," kata Gubernur Jatim Soekarwo saat membuka

pameran emas atau Surabaya Internasional Jewellery Fair (SIJD) ke-19, di Surabaya, Kamis (23/10).

Di sisi lain, ungkap dia, pangsa pasar emas perhiasan Jatim sampai sekarang sangat bagus khususnya di luar negeri. Ekspor perhiasan emas Jatim pada 2013 mencapai 1,45 miliar dolar AS atau meningkat 104 persen dibanding tahun 2012 sebesar 701 juta dolar AS.

"Tujuan ekspor emas perhi-asan ini umumnya ke Amerika Serikat, Eropa, Singapura, dan Malaysia. Kalau ke Dubai, semua

desainnya buatan asli Jatim atau bisa diartikan produk kami bisa bersaing di kancah internasion-al," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini animo pembeli terutama untuk produk kerajinan tangan sa-ngat diminati. Hal itu didukung perkembangan perhiasan dengan batu-batuan yang luar biasa se-perti batu-batuan dari Pacitan yang berhasil memasuki pasar dunia.

"Bahkan desain tradisio-nal dan modern Jatim berhasil meraih juara internasional yaitu produk dan desain dari Suku

Asmat (Papua). Namun masih diperlukan peningkatan SDM untuk memproduksi," katanya.

Kondisi itu, tambah dia, ikut dipengaruhi kolaborasi seni dan sentuhan produk modern yang didukung peralatan dan teknolo-gi canggih. Apabila hal itu sudah dilakukan maka pasar emas dunia akan dapat dikuasai Jatim.

"Sementara pameran ini adalah percontohan transaksi dagang. Ada yang menyalurkan (ekspor), ada yang pesan perhi-asan dengan model yang sedang dipamerkan, dan kami harap bisa mempertemukan penjual dan

pembeli," katanya.Pada kesempatan sama, Kepala

Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan Jatim, Hari Sasono, menga-takan, Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) yang ke-19 ini merupakan pameran perhiasan terbesar di Indonesia Timur.

"Tujuannya sebagai sarana ajang promosi untuk membangun brand image industri perhiasan di Tanah Air. Selain itu juga untuk memperkenalkan produk dan teknologi baru, industri perhiasan dan pendukungnya di Jatim," katanya.

= ANT/DIK

ant/senoKUE BROWNIES REKOR MURI. Sejumlah penonton mengamati kue Brownies untuk memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) di Universitas Jember (UNEJ), Jawa Timur, Kamis (23/10). Kue brownies ukuran 310cm x 310cm x 20cm terbuat dari tepung singkong Modified Cassava Flour (MOCAF) memecahkan rekor baru Muri dalam rangka hari jadi ke-50 tahun UNEJ.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Petani Tebu Minta Impor Gula Dihentikan

"Kalau pemerintah memang peduli kepada petani, mulai seka-rang stop impor gula agar gula di dalam negeri, khususnya milik petani bisa terjual dengan harga bagus," kata Sekretaris Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Lu-

majang Budhi Susilo.Ratusan petani yang kini me-

miliki ribuan ton gula tidak dijual karena harganya murah itu mela-kukan aksi unjuk rasa mulai dari depan Polsek Jatiroto menuju ke gedung DPRD. Di depan gedung

rakyat itu para petani berorasi menuntut pemerintah memper-hatikan nasib petani tebu.

Mereka juga menuntut ang-gota DPRD Lumajang menyam-paikan semua keluhan dan masalah yang dihadapi oleh petani tebu kepada pemerintah pusat, termasuk penghentian im-por gula.

Pada kesempatan terse-but, para petani membawa gula dalam karung dengan menggu-

nakan truk. Gula-gula itu kemu-dian dibuang ke jalan dengan cara ditabur-taburkan sebagai bentuk protes atas rendahnya harga gula milik petani.

Budhi menjelaskan bahwa hingga kini gula yang ada di Lu-majang, termasuk milik pabrik gula maupun petani sudah men-capai 7.000 ton yang tidak dijual. Selain disimpan di gudang milik pabrik gula, gula-gula itu disim-pan di rumah-rumah atau bangu-

LUMAJANG - Sekitar 300 petani tebu di Kabupaten Luma-jang, Jawa Timur, Kamis, berunjuk rasa meminta peme-rintah menghentikan impor gula karena hal tersebut merugikan petani.

nan milik petani yang selama ini tidak ditempati.

Budhi menjelaskan bahwa hingga kini para petani tetap teguh pada pendirian semula un-tuk tidak menjual ribuan ton gula mereka jika harganya tidak sesuai harapan.

Menurut Budhi, pemerintah sebetulnya sudah menetapkan harga patokan petani (HPP) gula Rp 8.500 per kilogram dari sebe-lumnya Rp 8.250, namun pada proses lelang peserta tidak ada yang berani membeli sesuai HPP tersebut.

"Karena itu gula hasil produk-si di bawah PTPN XI tidak terjual, termasuk milik petani. Kami para petani sepakat untuk tidak men-jual gula-gula itu kalau harganya tidak sesuai HPP," katanya.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

PASCAPELANTIKAN PRESIDEN

Investasi Properti Kian Menjanjikan SURABAYA - Investasi

properti kian menjanjikan pascapelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019, kata salah seorang direktur pemasaran pengembang di Surabaya, Jatim.

"Keoptimisan itu karena saat ini pasar properti meyakini bah-wa kondisi perekonomian mulai tumbuh setelah situasi politik stabil. Untuk itu, kini adalah saat yang tepat membeli hunian baik rumah vertikal maupun horizon-tal," kata Direktur Pemasaran Pakuwon Group, Sutandi Purno-mosidi optimistis, ditemui pada peresmian "Grand Island Club House Pakuwon City" di Sura-baya, Kamis (23/10).

Selain itu, ungkap dia, hal tersebut membawa dampak positif terhadap perkembangan penjualan properti di Indonesia.

Dengan membeli hunian pada saat ini maka tiga tahun men-datang harga rumah semakin meningkat signifikan.

"Investasi properti tidak akan pernah turun melainkan, selalu naik," ujarnya.

Pada tiga tahun lalu, jelas dia, harga jual tanah di Surabaya Rp3 juta per meter persegi. Namun, saat ini harga jualnya naik men-jadi Rp6 juta per meter persegi. Sementara di Jakarta, harga jual tanah, misalnya, di perumahan yang membidik kalangan menen-gah atas sudah mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta per meter persegi.

"Ke depan, jika harga BBM jadi dinaikkan oleh pemerintah baru maka harga jual tanah bisa meningkat lagi," ucapnya.

Mengenai pasar properti tahun 2015, prediksi dia, situas-

inya hampir sama dengan kondisi pada tahun 2011 hingga 2013. Tapi, performa tahun depan akan lebih menarik pasar properti di Indonesia.

"Hal tersebut bisa dilihat pada semester I/2015 di mana saat itu masyarakat akan menunggu janji politik dari pemerintah terkini," tuturnya.

Terkait peresmian Grand Island Club House, sebut dia, mencatatkan investasi senilai Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar. Pembangunan fasilitas itu me-rupakan bukti pengembang itu untuk menunjukkan komitmen-nya dalam berinovasi.

"Fasilitas ini terletak di area seluas 10.000 meter persegi dibangun dengan konsep danau kanal resort pertama di Sura-baya," katanya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

PEMERAN PERHI-ASAN INTERNA-SIONAL. Sejum-lah pengunjung memadati stan perhiasan saat

berlangsungnya pameran Sura-

baya International Jewelry Fair 2014

yang digelar di Hotel Shangri-La,

Surabaya, Jawa Timur, Kamis

(23/10). Pameran yang juga diikuti

oleh produsen perhiasan dari luar negeri ini

bertujuan untuk memfasilitasi

pelaku industri perhiasan tanah air untuk mem-

perkenalkan produknya ke du-nia internasional.

ant/suryanto

LINGKUNGAN

Matematika Bisa Kendalikan Banjir

SURABAYA - Guru Besar Matematika FMIPA ITS Sura-baya Prof Dr Dra Erna Apriliani MSi menerapkan matematika untuk bidang lingkungan, di antaranya mengendalikan ban-jir dan estimasi aliran lahar.

"Sejak tahun 1999, kami me-nekuni Metode Asimilasi Data dalam matematika yang bisa diterapkan dalam bidang ling-kungan," katanya di kampus se-tempat, Kamis (23/10).

Menurut guru besar yang dikukuhkan bersama Prof Iwan Vanany ST MT PhD dari Jurusan Teknik Industri ITS (22/10) itu, metode asimilasi data merupa-kan metode untuk mengesti-masi parameter atau variabel keadaan dengan cara mengga-bungkan antara model matema-tika dan data-data pengukuran.

"Salah satu dari metode asim-ilasi data adalah filter Kalman yang penerapannya antara lain estimasi ketinggian gelombang laut, estimasi ketinggian pasang surut air laut, estimasi kerusakan ozon, estimasi posisi gerak robot mobil, estimasi posisi gerak kapal laut, estimasi perubahan harga saham, estimasi, ketinggian air sungai dan lainnya," katanya Saat ini ia sedang melakukan penelitian tentang penerapan metode asimi-lasi data untuk mengestimasi al-iran debris atau lahar di Kali Putih, G Merapi, dan estimasi ketinggian air sungai untuk mengendalikan banjir di Bojonegoro akibat melu-apnya Bengawan Solo.

"Jadi, metode asimilasi data merupakan salah satu peranan matematika dalam bidang ling-kungan hidup, masih banyak

peranan matematika dalam bidang-bidang lain, tentu matematikawan tidak bekerja sendirian tetapi perlu bekerja sama dengan ahli-ahli untuk bi-dang yang terkait," katanya.

Sementara itu, rekannya Prof Iwan Vanany ST MT PhD (Jurusan Teknik Industri) me-nyampaikan orasi dalam pen-gukuhan yang bertajuk "Busi-ness Process Re-Engineering: Komponen, Faktor Kritis, dan Lingkup Implementasinya".

"Proses bisnis adalah urat nadi dari bisnis itu sendiri. Pe-ningkatan bisnis perusahaan sa-ngat dipengaruhi oleh seberapa besar kemampuan perusahaan merampingkan proses bisnis itu sendiri agar lebih efisien dan efektif atau membuat proses bis-nis baru guna memberi nilai lebih dari produk dan jasanya," katanya.

Oleh karena itu, rekayasa proses bisnis (Business process re-engineering) adalah salah satu topik keilmuan dari disiplin ilmu Teknik Industri yang berupaya mengelola proses bisnis dari "in-put" hingga menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai lebih se-cara efisien dan efektif.

“Hasil observasi dan pen-galaman selama meneliti proses bisnis, ada tiga isu yang pent-ing yakni perilaku (behavior) manajer dan karyawan, strategic alignment (menata unit orga-nisasi, behavior karyawan, dan sistem monitoring-nya), dan aplikasi rekayasa proses bisnis pada rantai pasok untuk men-gontrol implementasi rekayasa proses bisnis,” katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Masyarakat Dukung Dahlan Iskan Jadi Menteri

"Pak Dahlan Iskan itu dalam berbagai survei selalu muncul untuk nama calon menteri, bah-kan untuk posisi tertentu men-duduki peringkat paling atas. Artinya, masyarakat mengapre-siasi kinerja beliau," katanya, Kamis (23/10).

Menanggapi pernyataan motivator dari Surabaya, Johan Yan, yang mengaku heran sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencoret nama Dahlan Is-kan dalam bursa menteri, Erick yang juga kuasa hukum Hatta Radjasa itu mengaku sependa-pat dengan Johan Yan.

"Bukan karena apa-apa, tapi ada banyak pertimbangan yang membenarkan hal itu, di antaranya polling calon men-teri dari berbagai lembaga sur-vei selalu memasukkan nama Dahlan Iskan untuk dua jabatan yakni Menko Perekonomian atau Menteri BUMN," kata Erick Antariksa.

Selain itu, banyak pandang-an Jokowi yang paralel dengan pandangan Dahlan Iskan. "Mis-alnya, tol laut yang dilontarkan Pak Jokowi itu tidak jauh berbe-da dengan Pendulum Nusantara yang digagas Pak Dahlan Iskan,"

katanya.Kecocokan lain, kesukaan

Jokowi dengan motto kerja, ker-ja, dan kerja adalah semboyan yang selama ini juga dipedoma-ni Dahlan Iskan. "Jadi, kalau Pak Jokowi memercayai Pak Dahlan masuk kabinetnya, maka kabi-netnya akan bisa langsung lari," katanya.

Selain itu, Dahlan Iskan juga selalu melawan berbagai bentuk mafia, seperti mafia gula, mafia daging sapi, dan bahkan mafia migas. "Saya kira Pak Jokowi juga tidak suka dengan mafia, jadi keduanya klop," kata pe-nasihat hukum itu.

Apalagi, Dahlan Iskan juga terbilang sukses memimpin BUMN. "Beliau sukses den-gan membawa budaya baru di BUMN. Dulu, orang memimpin BUMN itu selalu punya beking, tapi Pak Dahlan membawa kul-tur baru, misalnya bos Antara itu orang dari dalam," katanya.

Namun, katanya, Dahlan Is-kan memang bukan tipe orang yang dekat dengan parpol dan juga bukan tipe orang yang suka minta-minta jabatan, karena hal itu pula yang diberlakukan saat memimpin BUMN. "Jadi, wajar kalau banyak orang tak suka," katanya.

Secara terpisah, motivator dan komisaris utama perusa-haan motivasi PT Total Quality (Surabaya-Jakarta-Singapura) Johan Yan mengaku tidak mem-persoalkan nama Dahlan Iskan dicoret dari kabinet bila me-mang korupsi.

"Kalau memang korupsi, seret saja beliau ke KPK, tapi kalau antimafia, berprestasi, dan terlalu vokal, lalu dicoret,

maka saya heran, kenapa? Apa-kah pres-tasi itu t i d a k a d a h a r g -a n y a d i n e g -e r i i n i ? A p a -k a h t e r -l a l u v o k a l itu me-rupakan s e b u a h k e s a l a -han," ka-tanya.

P a d a -hal, katanya, m a s y a r a k a t m e m b u t u h k a n menteri yang antimafia, a p a -

kah mafia pupuk, mafia daging sapi, mafia gula, mafia proyek, bahkan mafia migas sekalipun. "Sepanjang sejarah, Pak Dahl-an merupakan satu-satunya orang yang berani memerin-tahkan pembubaran Petral," ucapnya.

Oleh karena itu, penerima anugerah kehormatan sebagai

10 orang berpengaruh di bi-dang budaya di Indonesia atau The Outstanding Young Per-sons (TOYP) yang digagas oleh Junior Chamber International atau JCI (19/5/2012) itu meng-harapkan Presiden Jokowi un-tuk memasukkan nama Dahlan Iskan.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Praktisi hukum dari Jakarta Erick Antariksa menegaskan bahwa masyarakat sangat mendukung mantan Men-teri BUMN Dahlan Iskan untuk menjadi menteri lagi, baik menjadi Menteri Koordinator Perekono-mian maupun Menteri BUMN.

KRIMINAL

Pelaku Curas Delapan Lokasi DiringkusSURABAYA - Petugas Subdit

III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim meringkus seorang pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang sudah beraksi sebanyak delapan kali di kawasan Malang Selatan.

"Tersangka berinisial SP (26) asal Desa Robyong, Kecamatan Poncokusumo, Malang yang ter-tangkap pada 14 Oktober lalu di kawasan Pandaan, Pasuruan," kata Kasubbid PID Bidang Humas

Polda Jatim AKBP Aziza Hani di Mapolda Jatim, Kamis (23/10).

Didampingi seorang penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Ja-tim, ia menjelaskan tersangka mengaku sudah delapan kali beraksi dengan daerah sasaran adalah Pakis, Blimbing, Wajak, dan Tumpang di Malang Selatan.

"Tapi, hasil penyidikan meny-impulkan pelaku sudah lebih dari delapan kali beraksi. Pelaku berak-si dengan dua rekannya yakni SY

(eksekutor) dan K (DPO), sedang-kan tersangka SP merupakan joki dalam setiap aksi perampasan dari komplotan itu," katanya.

Dalam aksinya, tersangka SP membonceng K, sedangkan SY menggunakan sepeda motor lain.

"Korban terakhir dalam aksi kejahatan mereka adalah se-orang wanita dan pelaku selalu membawa celurit untuk mengan-cam korbannya," katanya.

Dari tangan pelaku, penyidik

menyita sebuah sepeda motor Nop-ol N-6454-BK dan sebilah celurit.

"Para tersangka dijerat den-gan Pasal 365 KUHP ayat 2 den-gan ancaman hukuman maksi-mal 12 tahun penjara," katanya.

Ditanya pemanfaatan hasil kejahatannya, SP mengaku semua hasil kejahatannya digunakan membangun rumah. "Hasilnya, saya pakai untuk membangun ru-mah," katanya, singkat.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

PILKADA SURABAYA

Anggaran Tak Masuk RAPBD 2015

SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menilai ada sejum-lah alokasi anggaran Pilkada Surabaya 2015 yang belum masuk dalam draf Rancangan (RAPBD) 2015 sehingga perlu-nya pembahasan ulang RAPBD tersebut.

Ketua DPRD Surabaya Ar-muji mengatakan pimpinan DPRD akan membahas ulang persoalan ini dengan KPU Surabaya dan Pemkot sebab proses pembahasan RAPBD 2015 diproyeksikan sudah dimulai pertengahan Novem-ber nanti.

"Setelah dilakukan kajian terhadap draf RAPBD serta aturan baru Pilkada, memang ada sejumlah alokasi angga-ran Pilkada yang tidak masuk dalam draf RAPBD. Makanya, nanti akan ada banyak peruba-han," katanya.

Mengacu pada Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti UU) 1/2014 ten-tang Pilkada, setidaknya ada dua aturan baru soal teknis pelaksanaan pilkada yang belum masuk dalam anggaran diajukan KPU Surabaya lewat RAPBD, salah satunya adalah uji publik.

Mengacu pada Pasal 1 Perppu itu, nantinya bakal ada tahapan uji publik oleh panitia khusus yang dibentuk oleh KPU. Alokasi dana untuk tahapan ini memang belum masuk.

Selain itu, aturan baru lain adalah soal pendanaan kampanye bagi para kandi-dat. Mengacu pada Pasal 65 Perppu tersebut, ada se-jumlah kegiatan kampanye kandidat yang nantinya bakal difasilitasi oleh KPU Kabupa-ten/kota dan didanai angga-ran pemerintah.

"Itu belum termasuk sejumlah aturan tentang in-struksi penghematan anggaran pelaksanaan pemilihan," kata Armuji.

Terkait teknis revisi ang-garan, lanjut dia, ada dua opsi yang disiapkan mulai dari mengubah draf KUA PPAS (ke-bijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara), atau revisi lewat RAPBD yang akan dibahas bulan depan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Menanggapi hal tersebut, Ka-satpol PP Kabupaten Proboling-go, Achmad Aruman mengatakan berdasarkan dua regulasi terse-but, aparat penegak perda men-dapat aturan khusus yakni ang-gotanya harus berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Harus bersta-tus PNS, lantaran, tugas pokok dan fungsinya menjamin kea-manan dan ketertiban serta pen-egak peraturan daerah (Perda).

Namun Ahmad Aruman men-gaku kalau jumlah anggota sat-pol PP yang berstatus PNS dinilai sangat minim. Sehingga Bu-pati mengambil kebijakan untuk mendistribusikan sebagian pega-wai honorer menjadi anggota sat-

pol PP. Meski aturan untuk men-jadikan honorer sebagai Satpol PP

“Kami masih kurang 34 ang-gota, meski jumlah tenaga hon-orer sebanyak 109 anggota satpol PP yang tersebar disemua satuan kerja,”terangnya kepada warta-wan, Kamis (23/10).

Pada tahu 2016 mendatang, selain harus berstatus PNS, ang-gota satpol PP juga harus seorang lulusan sarjana hukum. Karena tugas dan fungsi Satpol PP satker penegak perda. “Terkait dengan penegakan perda, anggota bisa menjelaskan kepada masyarakat kalau dari lulusan itu,” jelas Ah-mad Aruman.

Ahmad Aruman mengaku

kalau memang pada tahun 2015 mendatang di Kabupaten Probolinggo, ada yang rekrut-men Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), satkernya mendapat ja-tah distribusi CPNS banyak. “Se-hingga bisa menutupi kekurangan anggota yang selama ini belum tercukupi,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Abdul Halim mengaku belum tahu men-genai harusnya anggota Satpol PP harus dari unsur PNS. “Kami akan pelajari dulu tentang aturan itu, “ katanya.

Dia menjelaskan, biasanya jika memang ada regulasi.BKD mendapat penjelasan pertama kali dari Badan Kepegawaian Nasional . “ Secara resmi baik lisan atau surat. Saya tidak bisa jelaskan secara detail, bisa jadi informasi itu ada, tapi kami be-lum menerima secara kedina-san,” tutur Abdul Halim.

=Mahfud hidayatullah

2016, Satpol PP Wajib Unsur PNSHarus Lulusan Sarjana HukumPROBOLINGGO - Adanya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 06 tahun 2010 Tentang Satpol PP, menerangkan semua satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) per 1 Januari 2016 wajib dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS).

HARUS MUMPUNI. Anggota Satpol PP Kabupaten Probolinggo sebagai penegak peraturan daerah.

PROBOLINGGO – Kenaikan tarif retribusi Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar Sabtu Min-ggu (Tugu) dari Rp1000 menjadi Rp2000 per-PKL berbuntut pan-jang. Sejumlah kalangan dewan akan melakukan pengkajian ter-hadap kebijakan pemkot yang telah menaikkan tarif retribusi tersebut.

“Kalau memang kenaikan itu membebani masyarakat dewan, nanti akan melakukan pengkajian,” tandas salah se-orang anggota DPRD Kota Prob-linggo, Abd. Aziz kepada warta-wan, Kamis (23/10).

Pengkajian itu dengan me-nanyakan dasar kenaikan retri-busi tersebut. “Ya kita tanyakan nanti dasar kebijakan pemkot menaikan tarif retribusi PKL pasar Tugu itu apa,” ungkap politisi dari PKB itu.

Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan saat dikonfirmasi mengaku per-nah mendapat keluhan dari se-jumlah PKL tentang kenaikan tarif retribusi itu. “Saya memang sempat mendapat keluhan dari sejumlah PKL terkait kenaikan tarif itu,” katanya.

Dia menjelaskan, pada prin-sipnya para PKL itu bukan tidak setuju dengan kebijakan pem-kot yang telah menaikkan tarif retribusi tersebut. Namun kare-na tidak adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot untuk menaikkan tarif retribusi itu.

“Yang menjadi persoalan para PKL itu karena memang tidak ada sosialisasi dari Pemkot sebelumnya. Sehingga mereka kemudian mengeluh,” terang Zulfikar Imawan yang juga Ket-

ua DPC Nasdem Kota Proboling-go itu.

Dia menegaskan, agar persoalan itu tidak semakin berlarut-larut, pihaknya akan segera menyikapinya. “Yang jelas dewan nanti akan menan-yakan masalah itu kepada Dinas terkait,” timpalnya.

Hanya saja, Iwan pangggilan akrab Zulfikar Imawan itu, be-lum bisa menjadwalkan kapan persoalan itu akan dibahas di dewan. Karena para anggota de-wan kini sedang menjalani reses hingga 27 oktober mendatang.

Sementara itu, Kepala Dis-kopindag Kota Probolinggo, Zainullah saat dimintai ko-mentarnya terkait persoalan ini mengatakan, jika persoalan retribusi PKL itu bukan menjadi kewenangannya.

Melainkan yang punya ke-wenangan itu bidang Penda-patan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Probolinggo. “Persoa-lan retribusi itu kewenangan DPPKA, bukan Diskoperindag,” terang dia.

Terpisah, Kepala BPKAD Kota Probolinggo, Imam Su-woko belum berhasil dikonfir-masi. Saat dikonfirmasi mela-lui pesan pendek SMS, hingga berita ini ditulis belum juga membalas.

Sekedar diketahui, kalangan PKL pasar Tugu mengeluh soal adanya kenaikan tarif retribusi yang dilakukan oleh Pemkot. Mereka menilai naiknya tarif retribusi itu dinggap sepihak, karena tidak adanya sosialisasi terlebih dulu.

=MuhaMMad Sugianto

Buntut KenaiKan RetRiBusi

Dewan Akan Kaji Kebijakan Pemkot

ABDUL AZIZanggota FKB DPRD Kota Probolinggo

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III 13Probolinggo

Menyikapi hal itu Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, hanya melakukan revitalisasi enam KUD. Karena dianggap pengurusnya masih aktif dan mau menggelar RAT. “Total KUD yang ada sebanyak 34 unit baik yang tidak aktif maupun yang aktif,” terang, Di-nas Koperasi dan UKM Kabupat-en Probolinggo, Erlin Setiawati, Kamis (23/10).

Menurutnya, jika semua KUD tak layak dinas yang membidan-gi urusan koperasi itu tidak bisa berbuat banyak. Sebab, yang bisa melakukan rehabilitasi kantor hanya pihak pengurus. Namun Erlin Enggan membiarkan kope-rasi tersebut tidak aktif .

Dia mengaku akan merevi-taliasi kelembagaannya. Tetapi dari jumlah yang ada hanya enam KUD, yakni KUD Kecamatan Lum-

bang, Leces, Sukapura, Krejengan, Bantaran dan Kuripan.

Keenam aKUD tersebut, dinilai selama ini aktifitas jauh dari kegiatan koperasi yang ada. Yakni banyak KUD yang dijadi-kan tempat untuk pembayaran rekening listrik dan PDAM. “Yang penting upaya untuk menghidupkan KUD masih ada terbukti dengan adanya kegia-tan di KUD tersebut,” jelas Erlin Setiawati.

Untuk menghidupkan kembali koperasi itu, Erlin Setiawati, akan ada program hibah yang akan dis-alurkannya. Program itu murni untuk pemberdayaan dan mem-bangkitkan KUD kembali yang selama ini kurang eksis. “Bukan karena hibah koperasi itu akan di-

hidupkan kembali,” tegasnya.Menanggapi hal itu, Ketua

KUD Leces, Saiful Haq, mengata-kan dengan adanya upaya peng-hidupan koperasi bukan karena adanya hibah. “Tetapi ini untuk pemberdayaan dan peningkatan anggota,” ujarnya.

KUD yang dipimpinnya mem-butuhkan modal yang sangat be-sar. Hanya saja karena baru ber-jalan atau tepatnya pada akhir April lalu. Ia mengaku belum siap meminjam modal usaha kepada pihak ketiga yakni bank. “Saat ini pengurus fokus melakukan pembenahan kelembagaan. Kalau masalah pengembangan modal kemungkinan tahun depan” tan-das Saiful Haq.

=Mahfud hidayatullah

28 Badan Usaha KUD MangkrakPemkab Hanya Merevitalisasi Enam UnitPROBOLINGGO – Sebanyak 28 badan usaha Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah Kabupaten Probolinggo nampaknya tak bisa beroperasi atau mangkrak. Lantaran tidak bisa melakukan Rapat Tahunan Anggota (RAT) dan pengurusnya sudah tidak aktif lagi. Bahkan yang sangat disayangkan kantornya pun mulai rusak.

MANGKRAK. Nampak badan usaha Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah Kabupaten Probolinggo yang tak bisa beroperasi akan segera di revitalisasi.

PROBOLINGGO – Ada yang menarik saat Mer-cycorp Indonesia (MI) bertandang ke Proboling-go. MI tak hanya men-gunjungi kantor BLH, tetapi juga mengunjungi sejumlah pabrik di Kota Probolinggo. Seperti PT Bumi Falcata Indonesia (BFI) dan PT Kutai Timber Indonesia (KTI).

“Kita datang ke Probolinggo untuk melaku-kan studi,” ujar Budi dari Mercycorp Indonesia kepada wartawan, kemarin.

Dia menjelaskan, Kota Probolinggo merupakan salah satu Kota di Indo-nesia yang bisa merintis soal pembangunan yang ada. “Saya kira tidak semua daerah bisa melakukan itu. Makanya kita kemu-dian melakukan studi ini,” katanya.

Study yang dilakukan oleh MI tersebut, kata dia, bisa dijadikan percontohan. Seperti mengunjungi pabrik yang ada di Kota Proboling-go. Dengan berkunjung ke sejumlah pabrik tersebut, MI bisa mengecek secara langsung.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Budi Krisyanto menjelaskan, jika kunjungan MI di Kota Probolinggo guna melaku-kan studi dalam berbagai hal. Seperti seputar Coor-porate Social Responsibil-ity (CSR) yang terdapat di pabrik yang ada di Kota Probolinggo.

“Di Kota Probolinggo banyak kegiatan yang di-lakukan oleh swasta dalam pembangunan kota,” terang dia. Kegiatan itu misalnya berupa wawasan tentang lingkungan dan lain seba-gainya.

Dia menambahkan, di Kota Probolinggo juga ter-bentuk CSR. CSR itu meru-pakan sebuah forum yang juga terlibat dalam upaya menentukan kebijakan pemerintah dalam pem-bangunan daerah di Kota Probolinggo.

=MuhaMMad Sugianto

PEMBANGUNAN

Mercycorp Indonesia Lakukan Studi

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III14 Probolinggo

Untuk mengantisipasi ter-jadinya kemacetan tersebut, petugas sipil yang berasal dari warga setempat terpaksa memberlakukan jalur buka tu-tup. “Jalur buka tutup ini agar kendaraan tidak saling meny-erobot,” tutur warga setempat, Hafid kepada wartawan, Kamis (23/10).

Menurutnya, akibat adanya perbaikan jalan aspal itu, banyak kendaraan, khususnya kendaraan

roda empat yang terjebak macet. Untuk melanjutnya perjalanan, mereka harus mengantri dan merayap.

Pantauan di lapangan, ra-ta-rata kendaraan yang terje-bak macet itu kendaraan besar dan pribadi. Seperti truk dan mobil boks. Bahkan, ada juga kendaraan yang terjepit den-gan kendaraan lainnya. Hal itu dikarenakan mereka tidak sabar dan saling main serobot

jalur.Adanya perbaikan jalan as-

pal di sepanjang Jalan Dringu hingga jalan raya Kraksaan itu,

karena kondisi jalan sudah men-galami rusak parah. Kondisi ja-lan yang rusak itu tidak hanya mengelupas saja, tetapi sampai berlubang.

Seperti di kawasan barat gu-nung Bentar. Jalan aspal di ka-wasan itu terlihat sangat parah. Kondisinya berlubang sana-sini. Bahkan, di saat musim penghu-jan, lubang jalan aspal berubah menjadi genangan air. Sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.

“Kalau musim penghujan, banyak pengendara motor yang tergelincir jatuh,” ujar seorang warga setempat, Wawan.

Kerusakan jalan aspal di sepanjang jalan tersebut, su-dah lama berlangsung. Na-mun baru tahun ini dilaku-kan perbaikan. Pihak Pemkab Probolinggo sendiri tidak bisa melakukan perbaikan, karena jalan tersebut merupakan ja-lan nasional.

=MuhaMMad Sugianto

Jalur Pantura MacetMobil Mengular Panjang dan Merayap PROBOLINGGO – Perbaikan jalan aspal di sepanjang ja-lan pantura jurusan Probolinggo – Situbondo mengalami macet. Bahkan kemacetan itu hingga mengular panjang. Semua kendaraan yang dari timur terpaksa harus mer-ayap. Begitu pula sebaliknya.

PROBOLINGGO - Sekitar 220.028 jiwa jumlah penduduk,

dan luas wilayah mencapai 5.666,7 hektare, Kota Probolinggo

terletak di pesisir pantai utara Jawa Timur dengan ketinggian

4-10 meter diatas permukaan air laut.

Fakta ini diharapkan dapat menggugah kesadaran kita semua untuk melestarikan sum-ber mata air dengan menjaga konservasi ketersediaan air bumi Untuk itu konservasi air adalah sebuah keharusan bukan pilihan.

“Peduli sumber mata air berarti melestarikan sumber kehidupan dan bukti cinta kepada anak cucu kita. Tiba waktunya lindungi mata air agar kelak tidak berlinang air mata,”ujar Budi Kri-syanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Kamis (23/10).

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyiapkan rencana pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) terpadu di setiap wilayah sumber mata air yang akan menjadi acuan bagi semua pihak dalam menyusun program dan kegiatan, pendayagunaan SDA dan pengendaliannya.

“Saya berharap dalam semi-nar ini dapat dibangun kesa-daran para perencana dan pen-gelola kota dalam melakukan pengelolaan kota yang lebih kreatif dan inovatif menuju Green City yang berkelanjutan, dimana salah satu targetnya adalah keandalan ketersediaan air dan terkuranginya resiko kerugian akibat banjir,”kata Budi Krisyanto.

Budi Krisyanto menambah-kan, Kota Probolinggo memiliki

16 sumber mata air yang tersebar di dua belas kelurahan di lima ke-camatan. Yakni sumber air Arum, air Jati, aair Pacar, air Kekok, air Kasbah, air Umbul, air Gentong, dan sumber air Mesjid Tiban Babussalam. Kemudian sumber air Pilang renes, air Jalil, Air Langse, air Ardi, air Taman, air Grinting, air Kareng, dan sumber air Sentong.

“Keenam belas sumber mata air di berbagai kawasan meru-pakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat. Fungsi utamanya, sebagai penyangga ekosistem di sekitarnya. Dan penye-dia kebutuhan air bersih bagi masyarakat,”ucapnya.

Dijelaskan, sumber mata air yang terdapat di Kota proboling-go memiliki bermacam-macam karateristik yang berbeda-beda, Sehingga memerlukan upaya pengeloaan strategi konservasi yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi.

Tugas,hak dan wewnang dan tanggung jawab agar masyarakat dilibatkan dan di beri peran dalam pengelolaan sumber daya air. Dan masyarakat memper-oleh manfaat atas pengelolaan-nya, serta mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah yang merugi-kan kehidupannya. “Tugas kita semua, untuk melarang merusak keberadaan sumber daya air dan kawasan lindungnya,”pinta Budi Krisyanto.

=M.hiSbullah huda

SDA

Konservasi Sumber Mata Air Sebuah Keharusan

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III 15

Ini adalah kekalahan kedua mereka di fase grup Liga Cham-pions musim ini. Sebelumnya, ja-wara Liga Serie A Italia itu kalah 0-1 dari tuan rumah Atletico Ma-drid di Vicente Calderon.

Dengan kekalahan dini hari kemarin itu, Si Nyonya Tua berada di peringkat ketiga Grup A, tert-inggal tiga poin dari Olympiacos dan Atletico Madrid di peringkat pertama dan kedua dengan nilai enam, dan hanya unggul selisih gol dari Malmo yang kalah 0-5 dari Atletico pada laga terpisah.

Gol tunggal Olympiacos pada laga ini dicetak oleh gelandang asal Swiss Pajtim Kasami pada menit ke-36. Gol ini berawal dari aksi serangan balik yang dimotori Alejandro Dominguez. Pemain ini mengirim bola kepada Kos-tas Mitroglou di sisi kanan kotak penalti Juventus. Mitroglou lalu mengirim bola ke belakang, kepada Pajtim yang menusuk kotak penalti dari tengah. Tendangan kaki kiri pemain ini dari garis 16 mengecoh-kan penjaga gawang yang juga ka-pten Juventus, Gianluigi Buffon.

“Kami harus segera bangkit dan mencari sesuatu yang baru dalam diri kami. Kami harus in-

BARCELONA - Luis Suarez akan memulai lembaran baru dalam karier sepak bolanya saat akan melakoni debut bersama Barcelona kontra Real Madrid dalam lanjutan pertandingan La Liga Spanyol. Pemain yang dida-tangkan sekitar 80 juta euro dari Liverpool ini mengaku sudah be-rada dalam kondisi 100 persen fit dan siap tempur pada laga berta-juk El Clasico, Sabtu (25/10) men-datang di Santiago Bernabeu

Suarez sebelumnya menjalani empat bulan hukuman tidak boleh bermain di kompetisi resmi FIFA menyusul ulahnya yang meng-gigit bek Italia Girogio Chiellini di Piala Dunia 2014. Pemain 27 ta-hun itu juga sempat tampil bersa-ma Barcelona B saat menghadapi Tim nasional (Timnas) Indonesia U-19 pada laga uji coba bulan lalu.

Mantan bomber Ajax Amster-dam itu juga melakoni partai uji coba melawan Arab Saudi dan Oman pada dua pekan lalu. Ia to-tal bermain selama 150 menit dengan melesakan satu gol. “Saya siap. Kondisi saya 100 persen fit dan merasa semakin baik setelah menjalani dua laga internasional bersama Uruguay. Saya ingin mem-buka lembaran baru akan berusaha memuaskan pelatih,” ujar Suarez.

Pemain yang melesakan 69 gol dari 110 penampilan bersama Liv-erpool itu mengaku telah mengam-bil banyak pelajaran dari hukuman tersebut. Ia pun mencoba meneri-ma semua kritikan yang dialamat-kan kepada dirinya, terutama yang dilakukan oleh media.

“Saya telah belajar bahwa Anda harus menerima kritikan ketika bertindak salah. Media akan fokus kepada saya karena hal itu, dan saya sadar akan hal itu. Awalnya sangat sulit dan harapan saya hanya untuk boleh berlatih bersama klub,” tandasnya.

Jika dipercaya turun sejak awal, lini depan “Azulgrana” akan semakin menakutkan. Suarez akan bahu-membahu bersama Li-onel Messi dan Neymar da Silva Jr. Ketiganya dipastikan akan meng-hadirkan ancaman bagi setiap la-wan, tidak terkecuali Madrid.

Pelatih Barca Luis Enrique pun mengaku pusing me-nentukan starting eleven timnya. Hadirnya Suarez dipastikan akan memaksa Pedro Rodriguez tersing-kir ke bangku cadangan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga En-rique lebih memilih untuk menurunkan Suarez sebagai

pemain pengganti.“Saya sulit memutuskan 11

pemain di lapangan melawan Ma-drid. Tapi itu masalah yang bagus. Seperti pelatih lainnya, saya men-coba membuat semua pemain senang. Dan, pemain seperti itu akan menjadi starter di Bernabeu dan saya yakin bisa bermain ba-gus,” ucap sang arsitek.

Di kubu lawan, pelatih Ma-drid Carlo Ancelotti memastikan Gareth Bale akan absen melawan Barca. Pasalnya, pemain terma-hal dunia itu tengah menderita cedera otot pantat (gluteal) yang sudah dirasakan saat berlaga ber-sama Wales pada awal bulan ini.

“Cedera tersebut muncul kembali saat latihan hari Jumat (17/10). Jadi ia tidak akan bisa ber-main melawan Liverpool dan juga laga Sabtu besok (melawan Barca). Bale ikut rombongan tim ke Valen-cia (untuk melawan Levante) dan cederanya tampak tidak serius, seperti hanya mengalami tegang otot. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata terdapat otot yang sobek,” ucap Ancelotti. =ESPN/CAROL AJI

JELANG EL CLASICO

Suarez Siap Tempur Lawan Madrid Besok

Juventus Perlu Ubah MentalPIRAEUS - Striker Juventus Carlos Tevez menegas-kan, mereka harus mengubah mental guna meraih hasil maksimal di Liga Champions. Tevez galau ka-rena bayang-bayang kegagalan musim lalu kembali muncul setelah mereka kalah 0-1 dari tuan rumah Olympiacos pada Kamis (23/10) dini hari WIB.

Gelandang Olympiakos Alejandro Dominguez (kanan) melepaskan tendangan bebas yang melewati pemain Juventus Andrea Pirlo (empat dari kiri) dalam pertandingan Liga Champions grup A yang berlangsung di Stadion Karaiskaki, Athena, Yunani (22/10) waktu setempat.

mua pertandingan sisa.“Saya membayangkan

pertandingan ini berlangsung berbeda terutama di babak per-tama. Tetapi secara teknis kami buruk, tidak cukup bergerak dan membiarkan tiga sampai empat kali serangan balik. Padahal, inilah yang diinginkan Olympi-acos,” kata Allegri.

Allegri juga menyoroti se-jumlah kesalahan tidak perlu se-hingga membuat Juventus tidak bisa mengontrol pertandingan. “Olympiacos lebih banyak mene-kan kami dan kami kehilangan in-tensitas permainan. Kami terlalu dalam dan tidak terhubung anta-ra dua bagian lapangan. Inilah yang kami sesalkan,” jelasnya.

Pada bagian lain, Allegri juga membela gelandangnya Andrea Pirlo yang gagal mengontrol bola sehingga melahirkan gol kemenangan Olympiacos. “Saya tidak khawatir karena Andrea tidak bermain untuk waktu yang lama dan dia masih belum terla-lu bugar setelah cedera panjang. Saya memainkannya malam ini karena saya butuh seseorang di depan pertahanan yang bisa membuat pertandingan bisa berjalan lamban dan tetap bisa menjaga bola ketika Olympiacos menekan kami,” paparnya.

Dia menutup, “Saya pastikan bahwa seiring waktu dan dengan semakin bugarnya Andrea Pirlo, dia akan kembali ke penampilan terbaiknya sebagaimana disaksi-kan selama ini.” =ESPN/AJI

gat bahwa kami adalah Juventus dan kami datang ke sini bukan untuk kalah,” kata Tevez setelah laga tersebut.

Tetapi kekalahan pada dini hari kemarin membuat ambisi Tevez ini akan terkubur. “Sejarah Juventus selalu seperti ini. Mereka tampil bagus di Serie A dan ber-juang di Eropa. Kalau kita mau menjadi tim besar, maka harus masuk ke level itu dan saya yakin kami bisa mengubahnya. Menurut saya, ini hanya masalah mental dan semuanya tergantung kami untuk berubah,” kata mantan pe-main Manchester City tersebut.

Sementara itu, pelatih Juven-tus Massimiliano Allegri mengaku kecewa dengan kekalahan ini. Meski demikian, mantan pelatih AC Milan ini optimistis mereka bisa lolos ke babak 16 besar, tetapi dengan syarat menyapu bersih se-

OLYMPIAKOS JUVENTUS

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III

Suarez Siap Tempur Lawan Madrid BesokOlahraga | 15

BACA JUGA

QUEENS PARK RANGERS

LIVERPOOL - Hanya butuh satu gol lagi bagi penyerang Real Madrid Cristiano Ron-aldo untuk menyamai Raul Gonzalez seba-gai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions. Dengan satu gol ke gawang Liverpool saat Madrid menang 3-0 atas “The Reds” di Anfield, Kamis (23/10) dini hari WIB kemarin, Ronaldo sudah mengoleksi 70 gol di Liga Champions.

Di belakang Ronaldo ada penyerang Bar-celona Lionel Messi yang mengoleksi 69 gol berkat tambahan satu gol ke gawang Ajax Amsterdam sehari sebelumnya. Sedangkan Gonzalez yang juga mantan penyerang Ma-drid mengumpulkan 71 gol selama bermain di kompetisi paling elite antar klub Eropa itu.

Dua gol “Los Blancos” lainnya di Anfield kemarin diborong oleh penyerang interna-

sional Prancis, Ka-rim Benzema.

Meski hanya mencetak satu gol, Ronaldo sangat terke-san dengan gol tersebut. Pasalnya, ini adalah gol pertamanya di Anfield. Lebih-lebih lagi karena tambahan satu gol ini mengantar dia semakin dekat dengan Raul Gonzalez.

“Ini sangat spesial. Ini gol pertama saya di sini karena itu saya merasa sangat bangga dengan gol ini. Saya bahagia. Kami meme-tik tiga poin dan itu sangat luar biasa. Sebab kami tahu bahwa laga di Anfield ini tidaklah mudah. Tetapi ternyata kami bermain fan-tastik terutama di babak pertama dan kami layak menang,” kata pemain internasional Portugal itu.

Dia melanjutkan, “Saya bahagia karena dedikasi dan kerja keras para pemain di atas lapangan. Tetapi yang terpenting adalah bahwa kami bisa menang dan kini mengan-tongi sembilan poin. Dengan demikian sudah 75 persen kami ke babak 16 besar.”

Menurutnya, Madrid akan menjadi tim pertama di grup mereka yang akan lolos ke babak 16 besar. “Kenapa tidak? Kami berpikir tahap demi tahap. Kami tahu bahwa kualifi-kasi adalah prioritas tim, tetapi kami terus mencoba seperti tahun lalu. Kami sadar, per-saingannya sangat ketat tetapi kami positif saja dan semuanya akan menjadi mungkin bila kami bermain seperti ini,” tutup Ronaldo.

Pada laga ini, tampak sekali Liverpool masih satu kelas di bawah Madrid. Hal itu terlihat dari penguasaan bola maupun efek-tivitas bermain yang tercermin dari jumlah tendangan ke gawang dan jumlah tendangan yang tepat sasaran. Selain itu, Madrid sukses mengeksploitasi kelemahan koordinasi lini belakang Liverpool sambil memanfaatkan ketumpulan lini depan mereka. Hal-hal inilah yang membawa Madrid mempermalukan Liv-erpool di kandang sendiri. =ESPN/CAROL AJI

Madrid Perkasa di Anfield

Ronaldo kini mencatat rekor sebagai pemain pertama yang mencetak gol dalam 10 laga away beruntun di Liga Champions.

Total sudah 35 gol ia lesakkan di kandang lawan pada laga Liga Champion, sementara di kandang sendiri ia mencetak 32 gol.

Anfield menjadi stadion ke-22 di mana Ronaldo mencatatkan namanya di papan skor pada pentas Liga Champions - sama banyaknya dengan Lionel Messi.

Gol Ronaldo dan dwigol Karim Benzema juga menjadikan Madrid sebagai penakluk stadion terbanyak di Liga Champions dengan 54 tempat berbeda - unggul dari Bayern Munich yang menaklukkan total 53 stadion.

Satu Gol Lagi, Ronaldo Sejajar

dengan Raul Gonzalez

Real Madrid meraih kemenangan meyakinkan dalam lawatannya ke negeri Ratu Elizabeth. Cristiano Ronaldo menyumbang satu dari tiga gol kemenangan Real, mendekat-kannya dengan Raul Gonzalez yang tercatat sebagai top skor sepanjang masa Liga Champions.

DATAFAKTA

Karim Benzema (kiri) meluapkan kegembiraannya bersama Marcelo (kanan) usai mencetak gol ke gawang Liverpool. Benzema menyumbangkan dua gol untuk kemenangan Real Madrid.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III AFADHILAH DIAM-DIAM

MENJENGUKNOER TJAHJASAMPANG | J

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUKA DUKA VIVI EKAVivi Eka Agustin menuturkansuka dukanya menjadi anggota Satpol PP KotaProbolinggo.

24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

JUMAT NETER

KOLENANG

HALAMAN P

IKUTI

LOMBA FOTO

JURNALISTIK

HALAMAN | L

SUMENEP – Insti-tusi kepolisian kem-

bali tercederai akibat perbuatan yang tidak

mencerminkan per-ilaku “aparat kepoli-

sian yang profesional”, berupa perlakuan

kasar, dan pemukulan terhadap salah satu

warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk Hadiri

(45) yang mengakibat-kan korban pingsan.

Kini, si korban dalam keadaan cukup parah, selain mengalami luka robek di kepala belakang dan kepala bagian atas, korban juga mengalami luka lecet di bawah mata, luka lebam di pelipisnya hingga luka lecet di bagian tan-gannya.

Hadiri (45) pun harus pasrah berbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar, Rabu (23/10) setelah koma kurang lebih selama lima jam (versi keluarga korban, red.).

Berdasarkan informasi yang di-himpun Koran Madura, penyebab komanya pria berpastur tinggi itu, diduga karena terkena benda tumpul oknum polisi lalu lintas (Polantas) Polres Sumenep, yang sedang menggelar operasi penega-kan hukum di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, tepatnya di pertigaan sebelah timur gudang tembakau milik PT Gudang Garam.

Pada saat kejadian berlang-sung, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kurang lebih sembilan petugas kepolisian Satlantas Pol-res Sumenep sedang melakukan operasi. Operasi tersebut digelar untuk mengantisipasi maraknya percurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dinilai telah me-resahkan warga.

Hanya saja pada saat itu, dua personel yang sedang melakukan operasi tiba-tiba memberhenti-kan Hadiri yang datang dari arah selatan dengan mengendari mo-tor merk Honda Supra. Versi war-ga, petugas kepolisian langsung memukul kepala korban yang pa-kai helm itu hingga mengakibat-

kan korban jatuh dan tersungkur ke badan jalan yang penuh den-gan aspal. Hadiri, pada saat itu, sekitar pukul 10.30 Wib Hadari bermaksud untuk pergi ke kantor pegadaian yang berada di dekat Pasar Ganding. Akibat aksi yang dinilai tidak berpri kemanusiaan itu, korban langsung tidak sadar-kan diri di TKP. Akhirnya, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ganding. Hanya saja Puskes-mas Ganding langsung merujuk korban ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, karena kondisinya cukup parah.

Sementara, hasil pemeriksaan dari tim medis RSUD dr. Moh An-war, korban mengalami banyak luka, selain luka robek di bagian bibir, bagian kepala belakang, kepala bagian atas, juga mengala-mi luka lecet di bawah mata serta luka lebam di pelipisnya dan lecet di bagian tangannya.

”Kejadian persisinya kami tidak tahu, saya baru dikasih ka-bar setelah kakak saya sampai di Puskesmas Ganding,” kata Rus-nan (37), saudara korban saat mendampingi kakaknya di RSUD kemarin.

Hanya saja menurut Rusman, berdasarkan informasi itu, kakak sepupunya pingsan dipukuli oleh oknum polisi. ”Kami berani men-gatakan jika itu dipukul polisi, ka-rena ada teman saya yang sudah mengantongi foto petugas polisi. Kata teman saya itu, ada dua petugas yang telah melakukan pemukulan terhadap kakak saya. Semoga tidak apa-apa, sebab saat di Puskesmas, kondisi kakak saya tidak sadarkan diri, bahkan dari mulut, hidung dan teling-anya mengeluarkan darah, ada kemungkinan mengalami gegar

otak,” bebernya. Aksi pemukulan itu dinilai

merupakan perilaku yang tidak mencerminkan visi-misi Polri. Bahkan tindakan telah keluar dari lazimnya kodrat kemanusiaan. ”Kalau memang suami saya salah kan tidak harus digebukin bagai-kan binatang seperti itu,” terang sang isteri tercinta, Hj. Ulfatul Jannah (38).

Ia mengaku memang buta hu-kum, tetapi Jannah, setiap perbu-tan yang dinilai melanggar pera-turan pasti ada sanksi. ”Indonesia kan negara hukum,” terangnya

Oleh sebab itu, keluarga kor-ban meminta Polres Sumenep se-bagai penegak hukum, agar tidak tebang pilih dalam mengusut persoalan tersebut. ”Kami hanya rakyat kecil yang tidak paham soal hukum. Makanya, kami pas-rahkan semuanya kepada pihak yang berwajib saja. Karena kami percaya penegak hukum akan bekerja profesioanl menangani setiap persoalan yang melanggar hukum,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM

LEMAS. Hadiri warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk berbaring lemas dan tidak sadarkan diri di RSUD dr. Moh. Anwar, Kamis (23/10).

Anggota Polisi Cederai InstitusiPukul Warga hingga Pingsan

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III BPROBOLINGGO JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Sementara penyusunan APBD tahun 2015 itu diperkira-kan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 6 bulan. Ironisnya, Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu mengaku masih belum mempunyai target untuk menyelesaikan pemba-hasan APBD.

”Kalau untuk target tidak ada, kalau memasang target, nanti ta-kut meleset. Karena pembentu-kan komisi masih belum dilaku-kan,” kata politisi PKB itu sembari merumuskan teks sambutan pada acara rapat panitia khusus pen-etapan tata tertib dewan, Kamis (23/10).

Sementara untuk penentuan alat kelengkapan dewan, seperti komisi dan yang lainnya, kata Herman masih menunggu sele-sainya rapat pengesahan atau rapat paripurna tata tertib dewan yang akan dilaksanakan hari ke-marin.

Setelah itu, lanjut Herman, pihaknya masih melaksanakan rapat pembentukan alat keleng-kapan dewan. ”Jadi, kepastian pembahasan ABPD 2015 men-unggu sampai selesainya rapat tersebut,” jelasnya

Namun, walaupun dirinya tidak memilik target, Herman mengaku optimis, sebab pem-bahasan tersebut diperkirakan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Alasannya, pemba-hasan APBD sebagian itemnya akan dilakukan di setiap komisi yang sesuai dengan tupoksinya masing-masing. “Kan aturan-nya memang seperti itu, jadi wa-

Pembahasan APBD 2015 Tak Kunjung Jelas

Ketua DPRD: Tak Punya Target karena Takut Meleset

laupun waktunya tinggal sedikit, saya optimis penyusunan APBD itu selesai tepat waktu,” tegasnya

Politisi asal pulau Talango itu menjelaskan kalau dirinya tidak ingin pembahasan APBD tahun 2015 kebablasan. “Walaupun kami ingin cepat selesai, namun juga tak boleh secara asal-asalan, kami tetap akan bekerja secara profesional, dan kami juga akan mencermati setiap item yang ada. Agar APBD kita benar-benar sesuai dengan harapan publik,” ungkapnya

Koordinator Tim Investi-gasi Sumenep Corruption Watch (SCW), Junaidi Pelor mengatakan, bahwa dirinya sangat kecewa ter-hadap kenerja ketua DPRD saat ini. Sebab, selain pembahasan APBD akan meleset jauh dari tenggat waktu yang ada, sekelas Ketua DPRD hingga saat tak pu-nya target penyelesaian, mestinya target yang jelas.

“Hal itu sesuai dengan pasal 116 ayat 2 Permendagri Nomor 13/2006 yang diubah menjadi Per-mendagri Nomor 21/2011. Jadi, pemerintah daerah dan DPRD dalam menyusun APBD harus berkiblat terhadap peraturan yang ada. Sehingga, dalam penyu-sunan APBD tidak cacat hukum,” katanya kepada Koran Madura.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kata Junaidi pada bulan Juli lalu semestinya pemer-intah daerah telah menyampai-kan tahapan penyusunan APBD tahun 2015, baik dari penyusunan dan penyampaian rancangan KUA hingga rancangan PPAS terhadap DPRD setempat untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut. “Kalau mengacu terhadap Permendagri, itu harus disampaikan pada akhir bulan juli kemarin. Namun sam-pai saat ini tampaknya masih be-lum dilakukan,” terangnya

Dari hasil pembahasan terse-but, lanjut Junaidi, akan menjadi pijakan dalam penyusunan APBD tahun 2015 yang akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD.

Sementara perda itu sendiri, akan menjadi payung hukum dalam penyusunan APBD tahun 2015. Mengacu kepada Permend-agri Nomor 30/2006 pasal 105 ayat 3 C yang diubah menajadi Permendagri nomor 21/2011, paling lambat akhir Novem-ber mendatang sudah selesai. ”Nah, sekarang pembahasan sama sekali belum dibahas, je-las ini penyesunan APBD tahun 2015 bisa dibilang cacat hukum,” terangnya.

=JUNAEDI/SYM

SUMENEP – Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Sebab hingga hampir tutup tahun 2014 belum ada tanda-tanda pembahasan APBD, padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri (Permend-agri) Nomor 37/2014, penyusunan APBD tahun 2015 harus sudah sele-sai selambat-lambatnya akhir Desember menda-tang. Akibatnya, pem-bahasan APBD tersebut terancam tidak selesai tepat waktu. Sebab, wak-tu yang tersisa di tahun 2014 ini hanya tinggal 2 bulan lagi.

NO URAIAN WAKTU LAMA

1 Penyusunan RKPD Akhir Bulan Mei

2

Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh ketua TPAD kepada Kepala Daerah Daerah

Minggu I bulan Juni 1 Minggu

3Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD

Pertengahan bulan Juni 6 Minggu

4

Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUAdan rancangan PPAS

Akhir bulan Juli

5

Penerbitan Surat Edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD

Awal bulan Agustus 8 Minggu

6

Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta penyusunan rancangan Perda tentang APBD

Awal bulan Agustus sampai dengan akhir

bulan September

7 Penyampaian rancangan perda tentang APBD kepada DPRD Minggu I bulan Oktober 2 Bulan

8Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah

Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang

bersangkutan

9

Menyampaikan rancangan perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang penjabaran APBD kepada MDN/Gub untuk di evaluasi

3 hari kerja setelah persetujuan bersama

10

Hasil evaluasi rancangan perda tentang APBD dan rancaangan Perkada tentang penjabaran APBD

Paling lama 15 hari kerja setelah rancangan

Perda tentang APBD dan rancangan Perkada

tentang penjabaran APBD diterima oleh

MDN/Gub

11

Penyempurnaan Rancangan Perda tentang APBD sesui hasil Evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD tentangpenyempurnaan Rancangan Perda tentang APBD

Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima

keputusan hasil evaluasi)

12

Penyampaian keputusan DPRD tentang penyempurnaan rancangan Perda tentng APBD kepada MDN/Gub

3 hari kerja setelah hasil keputusan pimpinan

DPRD ditetapkan

13

Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi

Paling lambat akhir Desember (31

Desember)

14

Penyampaian perda tentang APBD dan Perkada tentang penjabaran APBD kepada MDN/Gub

Paling lambat 7 hari kerja setelah Perda dan

Perkada ditetapkan.

Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan APBDSesuai ketentuan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 Pasal 105 ayat 3 c yang diubah menjadi Permendagri Nomor 21 Tahun 2011

Jadi, kepastian pem-bahasan ABPD 2015

menunggu sampai sele-sainya rapat tersebut,”

Herman Dali Kusuma Ketua DPRD Sumenep

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III CSumenep

Berdasarkan kronologi kejadian, mayat pertama dite-mukan warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, dengan jenis kelamin perempuan. Mayat pertama itu ditemukan seki-tar pukul 05.00 Wib. Semen-tara mayat kedua berjenis kelamin laki-laki. Ia ditemu-kan pada pukul 15.00 Wib di tempat yang berbeda, yaitu di pesisir pantai Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek. Kedu-anya ditemukan warga dalam keadaan telanjang bulat dan membusuk.

Informasi yang dihimpun oleh Koran Madura dari be-

berapa saksi, awalnya, warga mengira benda yang menga-pung itu adalah bangkai kayu. Namun, saat didekati, akh-irnya benda itu adalah sosok mayat. ”Kondisinya sulit dike-nali. Tubuhnya sudah menge-lupas,” kata Abd. Kafi, salah seorang tokoh desa setempat

Dikatakan, awalnya Ibnu Hosnan, warga yang men-emukan pertama kali mayat tersebut tidak menyangka jika bangkai itu merupakan mayat manusia. Sebab, dilihat dari kejauhan, tidak tampak sep-eri mayat manusia. Maklum, mayat tersebut sudah tinggal

tulangnya.Hanya saja ketika warga

dekati, tidak tahunya mayat tersebut adalah mayat ma-nusia. ”Maklum lah wong jaraknya jauh dari pertama kami lihat,” ungkapnya

Ia terus bercerita perihal mayat tersebut. Setelah bisa dipastikan itu adalah mayat manusia, maka sebagian warga langsung melaporkan ke pihak yang berwajib, yakni Polsek Dungkek. Sehingga, tidak lama kemudian mayat tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Dae-rah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep.

”Memang benar, ada pen-emuan mayat di Kecamatan Dungkek. Itu setelah menda-pat laporan dari warga. Akirn-ya, petugas Polres Sume-nep yang bertugas di Polsek Dungkek langsung menge-vakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” kata Kapolres Sume-nep, AKBP Marjoko kemarin.

Hanya saja pihaknya masih belum bisa memasti-kan soal identitas korban. Sebab, kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan sangat parah, kulitnya su-dah mengelupas ”Jadi, untuk mengetahui identitas korban, kami masih harus melakukan komunikasi dengan tim Dis-aster Victim Identification (DVI) Pola Jatim,” katanya

Pemanggilan terhadap DVI Polda Jatim itu, lanjut Marjoko yaitu untuk melaku-kan penyelidikan lebih jauh terkait identitas korban. ”Jadi, kepastiannya kami masih menunggu hasil investigasi dari DVI Polda. Baru kami bisa memastikan apakah itu kor-ban kapal Mutiara Indah atau korban lain,” tukasnya.

Berdasarkan hasil inves-tigasi awal, korban menggu-nakan gelang karet di tangan kirinya, dan di sisi pahanya ada sisa tali berbahan nilon.

=JUNAEDI/SYM

Warga Temukan Dua Mayat di Pinggir Pantai

SUMENEP- Kepala Kepolisian Resort (Ka-polres) Sumenep, AKBP Marjoko membantah insiden pemukulan anggotanya terhadap warga, Hadiri (45) hingga menyebabkan korban pingsan. Sebab berdasarkan keteran-gan dari anggota, korban diduga jatuh dari kendaraan, bukan karena dipukul.

Statemen Marjoko itu bukan tanpa ala-san. Menurutnya, saat anggotanya melaku-kan operasi, yang bersangkutan mengendarai

kendaraan-nya dengan sangat cepat. Saat berusaha untuk meng-hindari razia polisi, korban jatuh hingga menyebabkan tidak sadarkan diri. Namun, pihaknya tidak akan tutup mata atau tel-inga. Marjoko masih terus melakukan pemeriksaan, baik kepada

anggota maupun kepada saksi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan yang bersangku-tan dipukul, maka palakunya akan diproses sesuai hukum. ”Nanti visum yang berbicara. Dokter sudah memeriksa dari hidung sampai mulut,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan introgasi kepada anggota yang bertugas. Dalam operasi itu dirinya menu-runkan 18 anggota. Sementara, khusus untuk Desa Guluk-Guluk Polres menurunkan sembilan anggota. Namun pihaknya lagi-lagi masih meragukan kecelakaan tersebut disebakan oleh ulah oknum Satlantas yang bertugas di lapangan. Karena berdasarkan hasil visum dokter di rumah sakit, luka yang diderita korban adalah luka lecet yang diduga terjatuh dan wajahnya terkena aspal.

”Boleh saja keluarga korban, mengaku korban dipukul petugas hingga pingsan, tapi itu semuan butuh pembuktian. Sedangkan hasil visum dokter rumah sakit membuktikan bahwa luka yang diderita korban adalah luka lecet. Jadi, ada kemungkinan korban terjatuh karena taku pada petugas lantaraan tidak membawa surat-surat kendaraan,” tegasnya.

RSUD Terkesan TertutupSementara itu pihak RSUD terkesan

menutupi kasus tersebut. Terbukti, saat di-mintai keterangan tentang hasil pemeriksan medis, staf di rumah sakit plat merah itu kompak bungkam. Mereka berdalih, yang berwenang untuk mengeluarkan visum itu adalah Polres. ”Kita terikat kode etik. Jadi tidak bisa memberikan keterangan. Yang berhak adalah polisi,” kata Saprul Fajri, kepala Instalasi Peduli Pelanggan (IPP) RSUD dr Moh. Anwar. =JUNAEDI/SYM

KRIMINAL

Kapolres Bantah, RSUD dr Moh Anwar Tertutup

Marjoko: Identifikasi Lebih Lanjut Perlu Memanggil Tim DVI Polda

SUMENEP – Salah satu warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek menemukan dua mayat di pinggir pantai, Rabu (23/10). Penemuan mayat itu bermula saat warga melihat sedang ada benda yang mengapung di tengah laut. Namun, sayang, kondisi dua mayat itu sudah dalam kead-aan membusuk, sehingga identitasnya sulit untuk di ketahui.

AKBP MarjokoKapolres Sumenep

MEMBUSUK. Salah satu mayat yang ditemukan oleh warga Desa/Kecamatan Dungkek, Kamis (23/10) sudah dalam kondisi membusuk den-gan kulit mengelupas.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III D Sumenep

Seharusnya, kata Musa, segala bentuk pembangunan, seperti pusat kegiatan, permukiman dan infrastruktur yang akan menim-bulkan gangguan keamanan, kes-elamatan, ketertiban dan kelan-caran lalu lintas dan angkutan jalan harus dilakukan analisis dampak lalu lintas terlebih dahu-lu. Pasalnya, hasil dari Andal La-lin itu, nantinya yang akan men-jadi persyaratan ketika pengajuan izin mendirikan bangunan.

Namun Musa mengaku, se-belumnya pihaknya tidak pernah terlibat dalam pembahasan men-genai pembangunan monumen keris itu. "Seharusnya itu dibahas dalam forum lalu lintas. Di mana forum itu biasanya terdiri dari PU Cipta Karya, Dinas Perhungan dan dari kepolisian," tegasnya.

Hanya saja, imbuhnya, sampai saat ini, di Sumenep masih belum ada forum lalu lintas. Padahal, yang berhak memberikan reko-mendasi apabila ingin mendi-rikan bangunan di tempat yang berkaitan dengan lalu lintas ada-lah forum itu. Karena secara atu-ran, rekomendasi dari forum itu nanti akan menjadi persyaratan pengajuan izin mendirikan ban-gunan kepada badan pelayanan

perizinan terpadu (BP2T) Kabu-paten Sumenep. “Silahkan tanya-kan kepada BP2T, apakah sudah ada izinnya atau tidak,” kata man-tan anggota Brimob Polda Jatim.

Lebih lanjut, Musa menutur-kan bahwa Andal Lalin itu sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. "Jadi perlu dievaluasi. Alasannya, kita lihat jalan di sana. Semakin sempit, kan? Kalau menurut saya, se-harusnya itu tidak di sana. Apakah tidak ada simpang empat yang lebih luas selain di sana? Apakah itu tidak mubadzir nantinya, jika

seiring dengan semakin banyakn-ya lalu lintas dapat menyebabkan kemacetan. Bagaimana nanti jika itu harus di bongkar?," lanjutnya sembari dengan ekspresi heran dengan pembangunan momumen keris yang tak sesuai itu.

Terkait dengan itu, Kepala Di-nas Perhubungan (Dishub) Kabu-paten Sumenep, Mohammad Fa-dillah mengatakan, penempatan monumen keris di simpang empat di Jalan Diponegoro itu karena di tempat lain sudah tidak me-mungkinkan. Pasalnya, jalan raya di Sumenep sudah tidak ada lagi

titik yang luas untuk membangun monomen.

“Yang jelas, kita akan dunkung itu jika untuk kepentingan ber-sama. Mengenai pengaturan lalu lintasnya, nanti akan kita atur sesuai dengan monumen yang ada di situ. Karena itu juga akan menjadi tanda bahwa awas kalau melewati jalan itu harus berhati-hati,” tandasnya.

Sementara itu, anggaran un-tuk monumen keris tersebut hingga saat ini masih misterius. Bambang Iriyanto, selaku Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata

Ruang (Citakatarung) enggan menyebutkan ketika ditanyakan besaran anggaran pembangunan itu, bahkan ia terkesan tertutup. Pasalnya, saat hendak dimintai keterangan, ia tidak berkenan berkomentar kepada wartawan Koran Madura. Alasannya, angga-ran untuk pembangunan tersebut tidak dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Ka-bupaten Sumenep. Padahal, in-formasi yang beredar, anggaran untuk pembangunan monumen keris itu sebesar Rp 250 juta.

=FATHOL ALIF/SYM

Pembangunan Monumen Keris Tanpa Andal Lalin

PU Cipta Karya Tak Transparan Soal Anggaran

SUMENEP – Bidan pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di Kepulauan Sapeken banyak yang tidak taat pada aturan. Hal tersebut terkuak ketika di Kecamatan/Kepulauan Sapeken terdapat dua bidan PTT yang ditengarai saat menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan SK (Surat Keterangan) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Padahal, dalam SK tersebut, satu bidan PTT itu semestinya bertugas di Pulau Sabuntan, hanya saja bidan itu lebih memilih melayani kesehatan di

Pulau Sepanjang.Sementara satu bidan PTT

lainnya, yang seharusnya bek-erja di Pulau Sepanjang, malah memilih bekerja di Puskesmas Sapeken atau Puskesmas induk kepulauan setempat. "Bukan-nya kami bermaksud untuk mengusik profesi seseorang, hanya kami kasihan saja saat warga hendak berobat," kata Moh. Ridha’I, salah satu warga Kepulauan Sapeken

Menurut Ridha'i, akibat tidak menetapnya bidan PTT tersebut, pelayanan kesehatan

di Pulau Sapuntan tidak mak-simal. Sebab, ketika ada warga yang hendak berobat hanya ditangani oleh perawat yang masih berstatus sukwan (Suka-relawan). "Kami sering menda-pat keluhan dari warga di sini. Intinya, mereka mengeluhkan soal pelayanan kesehatan yang dinilai kurang optimal," ujarnya

Padahal sambung Ridha'i, secara aturan yang ada, tinda-kan kedua bidan PTT tersebut sudah mengarah terhadap pelanggaran, bahkan telah melawan hukum. "Sedangkan

segala bentuk tindakan yang nyata-nyata melawan hukum, baik disengaja maupun tidak, itu harus dijatuhkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, karena sudah jelas melawan kebijakan pemerintah," tegasnya

Anehnya, lanjut Ridha'i, peristiwa tersebut diperkirakan sudah berlangsung sejak tahun 2008 silam. Hanya saja, hingga kini belum ada ketegasan dari pemerintah untuk menegurnya. Sehingga, pemerintah terke-san membiarkan kedua bidan PTT itu, bekerja tanpa payung

hukum yang jelas. "Seingat saya, ini sudah berlangsung kurang lebih selama tujuh tahunan," terangnya

Sementara Kepala Dinkes dr. A. Fatoni mengaku masih belum mengetahui soal ke-beradaan bidan PTT tersebut. Saat ini, pihaknya masih akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan kepala Puskes-mas Kecamatan/Kepulan Sapeken. ”Besok kami akan ko-munikasikan dulu,” kata dengan singkat.

=JUNAEDI/SYM

KESEHATAN

Bidan PTT Melanggar Aturan

SUMENEP- Pembangu-nan monomen keris yang ada di simpang empat, Jalan Diponegoro, per-batasan Desa Pandian dan Karangduak ternyata tanpa melalui analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin). Hal itu dikatakan oleh kepala satuan polisi lalu lintas (Lakalantas) Kabupaten Sumenep, AKP Musa Bachtiar, Kamis (23/10).

Seorang pengendara sepeda mo-tor melintas di samping monumen keris, Kamis (23/10). Pemban-gunan monumen tersebut tanpa andal lalin.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III ESumenep

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Syaiful Arifin mengatakan aki-bat kemarau panjang kini zona kekeringan semakin meluas. Tercatat ada 24 desa yang se-belumnya tak pernah terkena dampak kekeringan, namun tahun ini juga ikut terdampak.

Syaiful menyebutkan, desa-desa yang sebelumnya tidak pernah terdampak kek-eringan tapi tahun ini men-galaminya salah satunya di Desa Dasuk Laok, Batuputih Kenek, dan Batuputih Laok un-tuk di daratan. Sementara di kepulauan yaitu Desa Talaga dan Rosong. “Karena sumber

mata air di desa-desa itu su-dah mengering,” tandasnya, Kamis (23/10).

Oleh sebab zona keker-ingan yang semakin meluas, pihaknya mengaku Pemkab sampai minta bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pem-prov) Jawa Timur untuk ikut membantu mengatasi keker-ingan yang dialami oleh Kabu-paten Sumenep. Menurutnya, bantuan dari Provinsi itu su-dah turun dan sudah didistri-busikan.

Dikatakan, bantuan air ber-sih dari Pemprov sebanyak 618 rit. Jika ditambah dengan dari pemerintah setempat, jumlah air bersih yang sudah didistri-busikan sekitar 780 rit. Jumlah

tersebut, dibagi masing-mas-ing ada yang 18 rit, 17 rit, dan 15 rit. “Itu cukup sampai akhir Oktober. Karena setiap desa itu satu minggu tiga kali kita ngirim air,” tambahnya.

Syaiful juga mengatakan, Pemkab Sumenep tidak hanya mengajukan bantuan kepada

Pemprov, tapi juga ke pemer-intah pusat. Namun, sampai saat ini bantuan yang dari pu-sat masih belum turun. Ia me-nambahkan, selama kekeringan masih melanda sejumlah daerah di Sumenep, pihaknya akan ter-us berusaha mengatasinya.

Sejauh ini, imbuhnya, mu-lai bulan Juli lalu anggaran yang sudah dihabiskan kurang lebih Rp. 400 sampai Rp. 500 juta untuk mengatasi kekerin-gan yang menimpa sejumlah daerah di Sumenep. Termasuk dengan bantuan yang dari Pemprov.

Sementara saat disinggung mengenai suplai air bersih untuk daerah kepulauan yang juga mengalami krisis air ber-sih, Syaiful mengaku masih akan memulai distribusi air bersih ke kepualauan minggu depan. Bantuan air bersih akan dimulai dari Desa Rosong dan Talaga, Kecamatan Nonggu-nong “Sebelumnya tidak per-nah,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

Kekeringan Kian MeluasMerasa Kewalahan, Pemkab Minta Bantuan PemprovSUMENEP- Belum turunnya hujan membuat keker-ingan di Sumenep semakin meluas. Kini sudah ada 24 desa yang ikut merasakannya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengaku harus minta bantuan Provinsi Jawa Timur untuk mengatasinya.

SUMENEP- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A. Fatoni merespon adanya keluhan warga terkait dengan fasilitas yang ada di Kepu-lauan Gili Iyang. Ia mengatakan bahwa di Gili Iyang tidak mung-kin dibangun Puskesmas dan me-nambah jumlah dokter.

Fatoni mengatakan, di pu-lau Gili Iyang sudah ada Puskes-mas Pembantu (Pustu) serta dua Ponkesdes. Pihaknya merinci, un-tuk Pustu sudah ada satu tenaga medis, Begitu juga di Ponkesdes, masing-masing ada satu tenaga medis. Sehingga, ia menganggap tenaga medis di Kepulauan Gili Iyang sudah mencukupi.

Ia menambahkan, ke depan di Gili Iyang akan ada pengembangan sarana kesehatan. Namun pengem-bangan itu tidak akan menggu-nakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sumenep. “Tapi nanti itu akan melalui BPWS (Badan Pengem-bangan Wilayah Suramadu, red.). Saya sudah membuat proposalnya,"

ujarnya, Kamis (23/10).Lebih lanjut, ia mengatakan

di kepulauan yang diproyeksikan menjadi Pulau Wisata Kesehatan itu tidak bisa dibangun puskes-mas. Pasalnya, menurut Fatoni, Puskesmas itu adanya di wilayah kecamatan, bukan di desa. Na-mun, karena Gili Iyang akan di-sulap menjadi pulau wisata, ia memiliki rencana membangun Puskesmas Wisata.

“Untuk itu, kami sudah men-gajukan proposal. Karena di sana direncanakan ada penyelaman dan wisata laut. Takut ada yang tenggelam, maka perlu sekali dibangun Puskesmas wisata. Ya kalau di-ACC alhamdulillah. Kata BPWS, kalau proposal kami tidak diterima, ya step by step," imbuhnya.

Sementara terkait tenaga me-dis di Gili Iyang yang dinilai tak maksimal, pihaknya mengatakan Pulau Gili Iyang secara adminis-tratif masuk Kecamatan Dungkek. Oleh sebab itu, katanya, dokter itu bertugas di Puskesmas kecama-

tan. "Tidak bisa ada dokter kalau bukan wilayah Kecamatan, karena tidak bisa dibangun Puskesmas induk, tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Pulau Gili Iyang yang digadang-gadang akan menjadi Pulau Wisata Oksi-gen ternyata masih dinilai kekuran-gan tenaga medis. Bahkan, di pulau yang menjadi tema hari jadi Sume-nep itu masih belum ada Puskes-mas. Atas hal itu, masyarakat Gili Iyang banyak mengeluhkan.

Salah seorang asli warga Pu-lau Gili Iyang, Asnawi menutur-kan sarana kesehatan secara kelu-ruhan di Gili Iyang hanya ada tiga, yaitu Ponkesdes di masing-mas-ing desa; Banraas dan Bancamara, dan satu Puskesmas pembantu (Pustu). Dari ketiga sarana kese-hatan tersebut, terdapat masing-masing seorang tenaga medis.

Namun ia juga menceritakan, tenaga medis di sana, terutama yang bertugas di Ponkesdes tak maksimal. Pasalnya, sering tidak ada di tempat.

=FATHOL ALIF/SYM

KESEHATAN

Kadinkes: Tak Mungkin Dibangun Puskesmas di Pulau Oksigen

SUMENEP – Kepala Desa Ellak Daya, Rasydi mengukuhkan pengurus Karang Taruna, Desa Ellak Daya, Kecamatan Len-teng, Rabu (23/10). Acara yang dihelat di Balai Desa Ellak Daya itu berlangsung dengan khidmat dan penuh dengan ke-san yang mendalam.

Dalam acara tersebut, selain dihadiri oleh orang nomor satu di lingkungan Desa Ellak Daya itu, acara pengukuhan itu juga di-hadiri oleh Kepala Bidang (Kabdi) Swadaya Sosial Dianas Sosial (Dinsos) Sumenep Moh. Zaini, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Lenteng, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan pemuda Desa Ellak.

Kepala Desa Ellak Daya Rasydi dalam sambutannya menjelaskan, sesuai visi dibentuknya Karang Taruna itu, tiada lain sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas generasi muda. =*/JUNAEDI

KILAS AKTIVITAS

Kades Kukuhkan Pengurus Karang Taruna

KOMPAK. Ketua Karang Taruna Desa Ellak Daya Khairur Rasyidi tengah (Baju Hitam), Moh. Zaini Kabid Swadaya Sosial Dinsos (Batik Merah) dan M. Karso (satu dari kiri) sedang foto bersama.

Itu cukup sampai akhir Oktober. Karena setiap desa itu satu minggu

tiga kali kita ngirim air,”

Syaiful ArifinKepala Bidang Pencegahan

dan Kesiapsiagaan

PERGELARAN BABAD KEPATIHAN. Peserta memeriahkan Pergelaran Budaya Babad Kepatihan 2014 di Kepatihan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/10). Pergelaran rutin tahunan tersebut untuk memperingati dan melestari-kan budaya terutama penciptaan notasi gamelan Laras Kepatihan Pelog dan Slendro yang sampai sekarang sudah dikenal dan dipakai di seluruh dunia.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 24 OKTOBER 2014No. 0470 | TAHUN III

PAMEKASAN - Ketua PSSI Pamekasan yang juga Bupati Pamekasan Achmad Syafii su-dah bertemu langsung dengan Achsanul Qosasi (AQ) di Jakarta. Membicarakan terkait peny-erahan secara resmi Persepam dari PT. Pojur Madura United ke Pemkab Pamekasan. Dalam per-temuan itu, Syafii selaku Bupati Pamekasan sekaligus Ketua PSSI Pamekasan menanyakan kepada AQ selaku Manajer Persepam dalam tiga tahun terakhir ini, kapan waktunya penyerahan klub tersebut ke pihaknya, atau dalam hal Pemkab Pamekasan. Sebab waktu penyerahan ini penting, mengingat setelah itu Pemkab masih akan mencari menajer

Persepam yang baru, pengganti AQ.

Pada kesempatan itu pula, antara dirinya dan AQ telah ber-bicara lebih detail terkait masa depan Persepam. Jadi tidak hanya berbicara masalah waktu penyerahan saja. Namun Syafii enggan memaparkan secara gamblang apa saja sebenarnya yang dibahas kala itu. Dia hanya meceritakan garis besarnya, secara umum saja.

“Sudah bicara banyak dengan Pak Achsanul beberapa waktu lalu saat kami bertemu di Jakarta. Saat itu kebetulan saya ada acara di Jakarta dan sekalian menemui beliau terkait Persepam ini,” tukas Syafii kemarin (23/10).

Hasil dari pertemuan itu bahwa penyerahan Persepam ini akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan, tepatnya sete-lah kompetisi ISL 8 besar usai. Persepam ini akan diserahkan langsung oleh AQ atas nama PT. Pojur Madura United kepada Syafii selaku Bupati Pamekasan sekaligus Ketua PSSI Pamekasan. Sejak itu secara resmi Persepam bukan lagi dikelola PT. Pojur Ma-dura United. Bersamaan dengan itu, Pemkab dan PSSI Pamekasan bisa melakukan langkah-langkah apa pun secara bebas, terkait masa depan Persepam ini.

Disinggung langkah terdekat apa yang akan diambil, Syafii me-nerangkan pihaknya atau Pemkab

berencana membentuk PT baru guna menangani Persepam ini. Secara teknis rencana pembentu-kan PT baru itu, Syafii belum mau memaparkannya.

Selain itu, mantan rekan se-jawat AQ di DPR RI ini juga me-nerangkan bahwa pihaknya saat ini sudah mengantongi beberapa nama yang dianggapnya mampu dan pantas, untuk menduduki kursi sebagai manajer baru Pers-epam, pengganti AQ. Lagi-lagi Syafii merahasiakan nama-nama tersebut. Dia hanya menyatakan salah satu dari nama-nama itu nanti akan ditunjuknya sebagai pengganti AQ.

Ada hal menarik dari apa yang diucapkan Syafii terkait

calon manajer Persepam. Bahwa manajer Persepam nanti tidak harus putera daerah, atau orang asli Pamekasan. Orang mana pun, yang penting mampu dan memi-liki perhatian besar terhadap per-soalan Madura dan Pamekasan, khususnya Sepakbola. Tentunya hal ini bisa dikatakan bertolak belakang dengan keinginan sebagian masyarakat Pamekasan, yang ingin Persepam itu ditan-gani orang asli Pamekasan juga.

“Tidak harus begitu, yang penting orang tersebut komitmen untuk memajukan Persepam ke depan, dan memiliki perhatian yang besar terhadap Pamekasan,” paparnya.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

PROSPEK SEPAKBOLA

Syafii: Manajer Persepam Tak Harus Orang Pamekasan

Ratusan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi selama ini di wilayah Pamekasan belum ada yang ber-hasil diungkap Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan. Ini membuk-tikan kepolisian Pamekasan perlu disegarkan apabila tidak mampu menangani pencurian.

Dalam orasinya, Korlap aksi, Halili mempertanyakan kerja tim khusus (Timsus) yang sudah dibentuk Polres Pamekasan un-tuk pengungkapan kasus yang marak terjadi pada tahun 2014. “Kami meragukan langkah an-tisipasi Polres dalam menekan angka curanmor sebelum men-dapat laporan dari masyarakat. Kami menganggap, kinerja Polres Pamekasan sampai saat ini masih sangat buruk. Apa yang dilakukan timsus yang sudah lama diben-tuk? Apa? Hingga saat ini tanpa hasil!” teriaknya, lantang.

Di hadapan pendemo, Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Cha-darusman mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan menggelar razia dan patroli, dengan waktu yang diacak, baik siang mau-pun malam hari, untuk mempersem-

pit ruang gerak pelaku curanmor. Namun, diakuinya, hal itu belum banyak membuahkan hasil. Salah satu kendala untuk memutus tin-dakan yang melanggar hukum itu karena banyak pelaku yang tertang-kap mengungkapkan hasil curiannya dijual keluar daerah dan beralasan tidak mengenal penadahnya.

Untuk di Pamekasan, ada sejumlah lokasi yang diindak-sikan terdapat tempat penadah kendaraan hasil curian, yaitu Kecamatan Waru dan Batumar-mar. Sementara untuk wilayah barat, dugaan kuat, penadahan sepeda motor berada di Ke-camatan Karang Penang, Sam-pang, dan wilayah timur di Ke-camatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

“Tim yang kami bentuk itu su-dah sangat maksimal di lapangan. Dan kami juga telah berkoordi-nasi dengan Polres Sampang dan Sumenep, tapi sampai saat ini be-lum ada laporan mengenai tang-kapan hasil curian dari Pame-kasan. Nanti kalau ada informasi pasti disampaikan,” katanya.

Ditambahkan Nanang, pihaknya tidak bisa menekan polres di luar

wilayah Pamekasan. Untuk itu, pihaknya akan terus memaksimal-kan petugas, untuk mengtisipasi dan mengungkap kasus-kasus curanmor

yang telah terjadi sebelumnya.Data dari Polres Pamekasan,

selama tahun 2014, laporan kasus curanmor dari seluruh wilayah

Pamekasan sebanyak 150 laporan. Namun, sejauh ini yang tertang-kap sebanyak 13 laporan saja.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Aktivis Mulai Gerah Halili: Kinerja Polisi hingga Detik ini Masih Sangat Buruk!

PAMEKASAN – Sejumlah aktivis di Pamekasan mulai gerah dengan kinerja petugas kepolisian. Kamis (23/10) mereka memulai aksi demonstrasi di mapolres Pame-kasan. Mereka mendesak institusi kepolisian, terutama Polres Pamekasan, secepatnya mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sangat meresahkan warga Pamekasan.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III GPamekasan

Akademisi STAIN Pame-kasan, Ali Humaidi mengatakan seharusnya lembaga itu mampu melakukan pencegahan terhadap tindakan kemaksiatan di Pame-kasan, dengan cara menggandeng guru agama, para kiai, remaja masjid maupun pemuka agama lain.

Selama ini, kata Malhum, sa-paan akrabnya, lembaga itu han-ya memberikan himbauan dan ajakan melalui papan reklame yang didirikan di tepi jalan, yang dinilai kurang berdampak positif

terhadap prilaku masyarakat. Seharusnya, lembaga ini bisa merangkul kaum muda untuk memberikan pembinaan tentang larangan kemaksiatan.

Pendekatan yang harus di-lakukan oleh LP2SI, tidak hanya dilakukan secara struktual, tapi juga diperlukan pendekatan per-sonal. Dengan demikian prilaku kemaksiatan bisa ditekan dengan baik, khususnya kepada kaum muda.

Menurutnya, Bupati Pame-kasan Achmad Syafii perlu

mengevaluasi terhadap ke-beradaan LP2SI. Sebab, se-menjak ada LP2SI kemaksiatan di Pamekasan bukan semakin menurun, justru sebaliknya semakin merambah. Misalnya penjualan miras secara terse-lubung, maraknya narkoba, dugem di malam takbiran, cabe’cabean yang manyoritas melibatkan kaum muda bahkan ada anak dibawah umur.

Malhum tidak terkejut den-gan keberadaan cabe-cabean di Pamekasan, sebab fenomena itu sudah terjadi lama di Kabupaten ini. Namun, belum mengemuka dan belum terdengar masyarakat. Bahkan, ia pernah melakukan pe-nelitian tentang merambahnya pekerja seks komersial (PSK) dan pemandu karaoke yang melibat-kan anak dibawah umur pada ta-hun 2010 yang lalu.

Malhum enggan membe-berkan secara detail cara bertran-saksi para PSK dan pemandau

karaoke yang melibatkan anak dibawah umur tersebut. Ia hanya menyebutkan, kehidupan mewah dan berkecukupan, serta mudah mendapatkan uang dengan cara yang intans, menjadi salah satu alasan anak dibawah umur men-jadi pemandu karaoke di Pame-kasan. Bahkan lebih dari sekedar pemandu karaoke.

Peran orang tua untuk mem-berikan sentuhan moral kepada anak-anaknya sangat penting di-lakukan. Tertangkapnya M anak dibawah umur menjadi pemandu karoke di Pamekasan tersebut membuktikan kurangnya perha-tian orang tua. Sebab, M Mengaku orang tuanya sudah bercerai. Dan ia enggan pulang ke rumahnya. Padahal, ia sesungguhnya warga Jalan Trunojoyo, Kelurahan Pate-mon, Kecamatan Pamekasan, yang masih memilih menyewa kos-kosan di Kecamatan yang sama.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

LP2SI Perlu Ditinjau UlangTak Mampu Menangani Citra Gerbang SalamPAMEKASAN - Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syari-at Islam (LP2SI) bentukan Pemkab Pamekasan dinilai gagal melakukan pencegahan terhadap tindakan kemak-siatan di Kabupaten Gerbang Salam, Pamekasan. Indi-kasi kegagalan itu dapat terlihat dari maraknya dugaan praktek kemaksiatan di wilayah itu, seperti prostitusi, hingga penangkapan pemandu karaoke yang beroperasi di sejumlah tempat karaoke tertutup di Pamekasan.

INTEROGASI. PoL PP saat mengidentifikasi perempuan pemandu karaoke yang diduga perempuan cabe-cabean.

PAMEKASAN - Sidang putusan perkara tipikor berupa penyelewengan beras masyarakat miskin (raskin) di Desa Bulangan Timur (Bultim), Kecamatan Pegan-tenan, Pamekasan, yang dijadwal kemarin (23/10) ditunda ke Kamis (30/10) pekan depan.

Penundaan sidang putu-san dilakukan karena majelis hakim dalam perkara ini tidak lengkap. Salah satu hakim anggotanya sedang mengi-kuti pelatihan tindak pidana korupsi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Jaksa Fungsional, Kejak-saan Negeri (Kejari) Pame-kasan, Yulistiono mengatakan sidang dalam perkara kurupsi ini tetap digelar sesuai den-gan yang telah diagendakan, namun karena majelis hakim belum lengkap, pembacaan putusan terhadap para ter-dakwa ditunda.

“Kalau sidangnya tetap mengikuti agenda sidang, JPU (Jaksa Penuntut Umum), para terdakwa, kuasa hu-kumnya hadir, tapi karena majelis hakim belum kom-plit, sehingga ditunda sesuai dengan jadwal sebelumnya, pada hari Kamis. Jadi agenda sidang pekan depan ini tetap pembacaan putusan,” katanya.

Yulistino berharap, dalam perkara yang menyeret lima orang terdakwa, yaitu Khairul Kalam, Musa, Takdirul Amin, Hadi Murtopo, dan Hasan Samsuri, yang sudah dijadwal pekan depan tidak lagi ada pe-nundaan, agar kasus tersebut cepat selesai.

Para terdakwa diatas dituntut berbeda, Musa dan Takdirul Amin, dikenakan pasal 5 huruf a, Undang-Undang (UU) Tipikor dengan tuntutan 1 tahun 6 bulan pen-jara, karena perannya hanya membantu.

Kemudian, Hadi Murtopo dan Hasan Samsuri, dikena-kan pasal 12 huruf a, tentang Tipikor dengan tuntutan 2 tahun penjara, kerana dianggap sebagai otak pe-nyelewengan raskin terse-but. Sedang Khairul Kalam dikenakan pasal 12 huruf a dengan tuntutan lebih berat, yaitu 3 tahun penjara, karena yang bersangkutan tidak mengakui keterlibatannya dalam kasus tersebut.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

TIPIKOR

Mengapa Sidang Putusan Raskin Bultim Ditunda?

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN IIIH PamekasanPamekasan

Ketiganya diamankan Satpol PP Pemkab Pamekasan dari salah satu warung remang-remang di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Pamekasan. Warung itu merupakan tempat ketiga PSK tersebut mangkal dan tak jarang melakukan transaksi dengan pria hidung belang di sana.

Masing-masing Mu’alisa, 19, dan Yani, 30, keduanya warga Pulau Gili Mandangin, Sampang. Sedangkan satunya lagi, Ami-nah, 20, warga Desa Sogiyen, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

Saat diinterogasi, ketiga pe-muas pria hidung belang itu men-gaku biasa memasang tarif Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu untuk satu kali kencan. Tergantung hasil kesepakatan yang dicapai antara PSK dengan pria hidung belang.

Terhimpit ekonomi masih menjadi alasan ketiga PSKnya. Padahal, umurnya masih belia, sekalipun ada yang sudah dewasa. Namun dua di antara PSK terse-but masih tergolong remaja.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, Moh Yusuf Wi-biseno mengaku sudah melaku-

kan pengintaian terhadap warung kopi yang ditengara membuka pelayanan plus-plus tersebut. Hanya selalu gagal memergoki. Tetapi, untuk kali ini satuan pen-egak perda meringkusnya.

Penangkapan 3 PSK tersebut membuktikan bahwa Kabupaten Gerbang Salam ini masih belum bersih dari aktivitas prostitusi. Pol PP berencana akan terus mel-akukan razia, minimal menguran-gi aktivitas prostitusi.

Ketiga PSK tersebut melang-gar ketentuan Perda Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pelarangan Pelacuran, dimana dalam perda itu ditegaskan Pamekasan harus bersih dari seluruh aktivitas pros-titusi. Namun, sesuai dengan kesepakatan bersama dengan Lurah Juncangcang, Lurah Bugih dan Camat Pamekasan, ketiganya diminta untuk membuat pernyat-aan, tidak akan mengulang kem-bali perbuatannya serta bersedia meninggalkan Pamekasan dan pulang kembali ke desa masing-masing.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan Hofifi meminta Pol PP tidak hanya me-

nangkap PSK, melainkan mem-berikan sanksi yang tegas kepada penyedia tempat dan pelakunya. Sebab, jika Pol PP hanya menang-kap dan meminta membuat pern-yataan tidak akan mengulangi

lagi, serta melepas kembali, maka kabupaten ini terancam akan di-jadikan surga dunia bagi PSK dari luar daerah.

Minimal kata mantan aktivis organisasi Ikatan Pemuda Pesant-

ren Pademawu ini ada sanksi yang membuat para PSK dan penyedia pelayanan PSK tersebut jera tidak kembali melakukan kegiatan prostitusi di Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

3 Perempuan Penghibur TerjaringMereka Berasal dari Kabupaten SampangPAMEKASAN - Setelah mendapat sorotan dari sejum-lah pihak, karena belum mampu menegakkan peraturan daerah (perda) dengan baik, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan, kini mulai meningkatkan tensi kinerjanya dengan menggelar razia hingga dini hari. Dalam razia kali ini (Rabu,23/10) 3 PSK terjaring.

PAMEKASAN - Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Pemkab setempat mengevaluasi pelak-sanaan rekrutmen perawat tidak tetap (PTT) tahun 2014. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail menyusul adanya kejang-galan dalam penentuan poin PTT yang lolos.

Menurutnya, dari hasil perte-muan yang berlangsung tertutup dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Alwi Beiq, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kepega-waian Daerah dan Perwakilan Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil Pamekasan, pihaknya dapat mengambil kesimpulan, bahwa banyak yang harus dievaluasi.

Pasalnya, kendati sudah men-dapat penjelasan pelaksanaan rekrutmen dilaksanakan sesuai prosedur, namun, pihaknya menilai ada. kelemahan dalam prosedur yang sudah ditentukan dan rawan kecurangan.

“Kami telah memangil pihak yang terkait, dan hasilnya itu bisa kami simpulkan proses rekrutemennya memang perlu banyak dievaluasi, perlu ada aturan yang jelas agar tidak menguntungkan pihak-pihak tertentu,” katanya.

Menurut Ismail, pengumu-man rekrutmen seharusnya lebih terbuka, sehingga bisa diakses semua warga Pamekasan. Yakni, pengumuman secara terbuka tidak hanya ditempel di Puskes-

mas, serta mengumumkan nilainya. Dan yang paling utama adalah ada aturan tentang jeda waktu bila peserta itu warga pindahan dari satu desa ke desa calon tempat tugas.

Untuk itu, Ismail mene-kankan kepada Pemkab Pame-kasan, agar dalam rekrutmen ke depan membuat aturan yang tidak mudah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu atau bisa berpotensi memunculkan tindakan menguntungkan pihak tertentu.

“Kalau persyaratannya lemah, penempatan PTT di tempat tugas bisa menimbulkan banyak masalah. Semisal saja, syarat calon kades itu minimal 6 bulan sebelumnya sudah tinggal di

lokasi tempat dia mencalonkan diri, PTT harusnya juga sep-erti itu. Supaya tidak amburadul yang bisa merugikan pihak yang tinggal di sekitar tempat tugas,” katanya.

Persoalan ini muncul setelah ada pengaduan dari salah satu peserta rekrutmen yang merasa dirugikan. Sebab, syarat untuk lolos menjadi PTT di Desa Batu Kalangan, Kecamatan Proppo, mampu dipenuhi peserta berisial DA, namun tiba-tiba dalam pen-gumuman kalah dengan peserta lain berinisial NDS.

Dalam ketentuannya, jika tinggal di sekitar tempat tugas akan mendapat skor tinggi. DA adalah warga Desa Samatan yang tak jauh dari Desa Batu Kalan-

gan, Proppo. Sementara NDS dari Jalan Trunojoyo Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, jaraknya cukup jauh dari Desa Batukalan-gan. Namun, dalam satu hari NDS mampu berubah kependudukan, sehingga lolos jadi PTT di Desa Batu Kalangan.

Selaku penanggung jawab panitia rekrutmen PTT terse-but, Sekkab Pamekasan, Alwi Beiq mengatakan pada prin-sipnya penerimaan PTT adalah melihat dokumen yang ada sebagai pemenuhan syarat. “Selama bisa dipenuhi maka peserta dapat dinyatakan lolos karena persyaratannya pun su-dah diteliti di Dispendukcapil,” kata Alwi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

TENAGA KESEHATAN

Terkesan Janggal, Rekrutmen PTT Perlu Dievaluasi

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III IPamekasan

Hingga saat ini baru satu alat kelengkapan saja yang sudah dibentuk, yaitu komisi-komisi (komisi 1 sampai komisi 4). Se-dangkan empat alat kelengkapan lainnya, seperti Badan Anggar (Banggar), Badan Musyawarah (Bamus), Badan Legislasi (Ban-leg), dan Badan Kehormatan (BK) hingga saat ini belum dibentuk.

Sebagaimana ketentuan yang ada, semua alat kelengkapan de-wan di atas harus secepatnya terbentuk. Untuk menciptakan sinergi antar fungsi di gedung legislatif tersebut. Bahkan lima alat kelengkapan ini harus ada se-

lama lima tahun ke depan. Seba-gai wahana bagi para wakil rakyat ini dalam bekerja.

Terkait ini, Wakil Ketua DPRD Suli Faris mengungkapkan bahwa sebenarnya empat alat kelengka-pan dewan itu sudah terbentuk. Namun hanya belum ditetapkan secara resmi saja melalui rapat paripurna. Dikatakan, peneta-pan itu bisa saja dilakukan pekan ini, atau kalau tidak bisa akan ditetapkan minggu depan dalam rapat paripurna internal.

“Semua fraksi sudah men-girimkan nama-nama anggotanya untuk ditempatkan masing-mas-

inh di empat alat kelengkapan itu,” tukas poitisi PBB ini kemarin (23/10).

Pihaknya memahami, saat ini legislatif Pamekasan bisa dika-takan masih belum normal atau belum sempurna. Sebab semua alat kelengkapan belum secara resmi terbentuk. Pihaknya juga berharap hal ini bisa tuntas den-gan segera. Agar lagislatif ini bisa segera berjalan normal dalam menjalankan setiap tugasnya.

“Tapi hal ini tidak begitu menghambat tugas-tugas para wakil rakyat. Karena komisi-komisi sudah terbentuk. Dengan adanya komisi-komisi itu para wakil rakyat sudah bisa bekerja sesuai tupoksinya. Namun alat kelengkapan lain juga penting, beberapa hari ke depan akan segera ditetapkan,” paparnya.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

Kinerja Wakil Rakyat LeletEmpat Alat Kelengkapan DPRD Tak Kunjung TerbentukPAMEKASAN – Kinerja para wakil rakyat di DPRD Ka-bupaten Pamekasan lelet. Meskipun telah membentuk komisi-komisi akhir pekan lalu, DPRD Pamekasan belum juga membentuk alat kelengkapan lainnya.

PAMEKASAN - Pemandan-gan tidak menyenangkan terlihat saat sejumlah anggota Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dari Komisi II melakukan inspeksi men-dadak (Sidak) ke Kantor Dinas Pertanian (Disperta) Pemkab Pamekasan di Jalan Raya Desa Jalmak, Kecamatan Pamekasan.

Sejumlah media massa tidak diperkenankan mengikuti perte-muan yang berlangsung di dalam ruang pertemuan kantor diinas tersebut. Belum ada alasan yang jelas dari pihak Disperta maupun pihak komisi II DPRD Pamekasan, tentang lawak awak media mengi-kuti pertemuan tersebut.

Hanya saja ada salah satu staf Disperta menyampaikan kepada sejumlah wartawan, bahwa perte-muan tersebut berlangsung tertu-tup. Akibatnya, sejumlah jurnalis harus mengambil gambar dari sejumlah bilik jendela Disperta Pamekasan.

Kedatangan Komisi II DPRD Pamekasan ke Kantor Disperta Pamekasan tersebut memiliki 3 agenda. Agenda pertama silatur-rahmi Anggota DPRD Pamekasan yang baru, mempertanyakan real-isasi anggaran pada Disperta ta-

hun 2014, serta ketersediaan pu-puk menjelang masa tanam 2014

dan 2015.Sebab biasanya Komisi II

DPRD Pamekasan yang dinahko-dai Hosnan Ahmadi itu tidak per-

nah alergi terhadap media massa. Namun, entah apa saat melaku-kan sidak ke Disperta soal real-isasi anggaran 2014, justru seba-liknya berlangsung tertutup.

Ketua Komisi II DPRD Pame-kasan, Hosnan Achmadi memban-tah jika pertemuanya dengan Dis-perta disebut sidak. Ia mengaku pertemuan itu hanyalah sebatas rapat koordinasi serta memperk-enalkan para anggota Komisi II DPRD Pamekasan terhadap in-stansi mitra komisinya.

Hosnan berdalih, komisinya tidak memiliki kewenangan un-tuk memberi ruang kepada media massa mengikuti kegiatan terse-but. Sebab, pimpinan pertemuan itu sepenuhnya dikendalikan oleh Kadisperta Pamekasan, Isye Windarti.

Saat disinggung soal perte-muan yang dilakukan secara ter-tutup, Hosnan menyebut media massa hanya salah faham.

Sementara itu, Kadisperta Pamekasan, Isye Windarti, mem-bantah jika sidak tersebut dika-takan tertutup. Dia mengatakan sama sekali tidak mengetahui jika terdapat sejumlah wartawan yang ingin meliput rapat koordi-nasi antara Komisi II DPRD Pame-kasan dengan Disperta. Padahal, sejumlah jurnalis dari media ce-tak hingga elektronik dan online berkali-kali mengambil gambar dari luar ruang pertemuan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

SIDAK TERTUTUP

Komisi II Mendatangi Disperta

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN IIIJSampangSumenep JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

MENGUCAPKAN

Selamat DatamgAKBP YUDO NUGROHO SUGIANTO, SIK

Selamat Bertugas Sebagai Kapolres Sampang

Dan

Selamat JalanAKBP IMRAN EDWIN SIREGAR, SIK

Terima Kasih Mantan Kapolres Sampang

PEMERINTAH KAbuPATEN SAMPANg

Puthut Budi Santoso, SH, M.SiSekretaris Daerah

Drs. A. Fannan HasibBupati

H. Fadilah BudionoWakil Bupati

Hj Nur Jamilah (42), korban sekaligus penuntut mengaku kecewa terhadap putusan maje-lis hakim PN. Sebab dilihat dari penipuan yang ia lakukan kepada dirinya, seharusnya diganjar hu-kuman lebih dari satu tahun. Bah-kan layak 4 tahun seperti tuntu-tan Jaksa Penuntut Umum. “Jelas sangat kecewa. Sangat jauh dari tuntutan JPU,” katanya.

Jamilah menegaskan bahwa pihaknya akan naik banding ter-hadap putusan PN tersebut. “Saya akan naik banding, sebab ini tidak

adil. Sangat jauh, dong, dari tun-tutan awal,” tegasnya.

Humas Pengadilan Negeri (PN) Sampang sekaligus anggota majelis hakim, Syihab mengata-kan bahwa putusan hukum ke-pada terdakwa Muara (48) adalah 1 tahun penjara. “Iya, berdasar-kan bukti dan saksi, maka majelis hakim mengganjar 1 tahun pen-jara,” katanya.

Menanggapi kekecewaan kor-ban, kata Syihab, hasilnya sudah berdasarkan atas pertimbangan majelis hakim dan semua bukti

yang diajukan dalam persidangan. “Jadi, terdakwa Muara telah ter-bukti telah melakukan penipuan.

Artinya, ganjaran hukuman 1 ta-hun penjara dan dikurangi masa tahanan sudah layak,” tegasnya.

Diketahui, Muara telah mel-akukan penipuan terhadap Hj Nur Jamilah (42) warga Desa Banyu-ates Kecamatan Banyuates Ka-bupaten Sampang dengan modes meminjam sejumlah uang dan perhiasan kepada korban dengan total kerugian mencapai 150 juta rupiah. Namun sayang, ketika korban menagih kepada tersang-ka agar secepatnya mengemba-likan hutang tersebut, korban se-lalu saja berjanji. Akhirnya, Muara pun dilaporkan oleh Hj. Nur Jami-lah kepada pihak yang berwajib. =RYAN HARIYANTO/SYM

Hanya 1 Tahun Penjara untuk Terdakwa Penipuan Korban Ancam Naik Banding

Jaga Ketat : Seorang petugas polisi mengamankan jalannya sidang putusan kasus penipuan yang dilakukan tersangka Muara (45. Tersangka diganjar hukuman 1 tahun penjara.

SAMPANG- Pengadilan Negeri (PN) Sampang hanya meng-ganjar hukuman 1 tahun penjara untuk terdakwa kasus penipuan, Muara (48), mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Padahal berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), terdakwa dijerat dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

SAMPANG- Akibat minim sosialisasi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang, puluhan peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terpaksa harus gigit jari, sebab mereka tak bisa ikut tes seleksi rekrutmen CPNS Tahun 2014. Hal itu terbukti, dari hari pertama pelaksanaan hingga hari ke k-4 sudah mencapai 57 peserta yang tidak hadir dari 3.621 kuota peserta.

Namun, Kepala BKD Sampang, Slamet Terbang membantah jika pihaknya dinilai kurang sosialisasi. Bah-kan ia mengklaim sudah aktif melaku-kan sosialisasi terkait hari pelaksanaan ujian tes CPNS.

“Ada salah satu CPNS dari luar Kabupaten Sampang yang telat karena dikira sesi yang kedua, namun ketika melihat jadwal peserta CPNS tersebut dirnya tercantum di sesi yang per-tama. Dan sesuai aturan, peserta itu sudah tidak bisa ikut tes ujian alias dianggap gugur jika ia tidak hadir,” katanya

Slamet menambahkan bahwa sejauh ini masih belum ada kendala dalam pelaksanan tes CPNS, hanya saja jika pada hari keempat, ada 57 peserta yang tidak hadir, secara pasti kami tidak tahu apa penyebabnya. “Yang jelas, kami

belum menemukan kendala,” terangnya kepada awak media, Kamis (23/10).

Dilanjutkan oleh Slamet, pihaknya menduga dari beberapa peserta yang tidak hadir disebabkan ada yang sakit dan juga ada yang jauh. Khususunya peserta yang berasal dari luar pulau Madura. Karena diakuinya, peserta yang mengikuti tes CPNS di Sampang juga berasal dari luar daerah Kabupaten Sampang.

”Persoalan sosialisasi kami sudah maksimalkan, terkait para peserta yang tidak hadir bisa jadi dikarenakan ada yang sakit, atau karena faktor jarak tempuh, sebab peserta itu juga banyak dari luar Madura,” ujarnya.

Untuk diketahui, peserta tes CPNS juga harus memenuhi standar krite-ria dari Permenpan Nomor 29 Tahun 2014, yaitu karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Selain itu, para peserta juga juga bisa dinyata-kan lolos jika sudah memenuhi angka penilaian, yaitu TWK bernilai 70 poin, TIU bernilai 75 poin, TKP bernilai 126 poin. Sementara sistem pelaksanaan tes CPNS tahun ini menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test).

=MOHAMMAD MuHLIS/SYM

SELEKSI ABDI NEGARA

Minim Sosialisasi, 57 Peserta CPNS Tak Ikut Tes

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III KSampang

Sebab eksepsi yang diajukan oleh terdakwa Abdul Wahed (AW), Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Abdurrahman (AB), Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan belum punya dasar hukum yang kuat untuk menyanggah tuntutan Jaksa Penunutut Umum.

Kepala Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Sampang Abdullah melalui Kasi Intel Kejari Sucipto, men-gatakan pengajuan eksepsi atas materi dakwaan yang telah dis-ampaikan dalam persidangan se-belumnya tersebut ditolak oleh majelis hakim. Sehingga, majelis

hakim Tipikor Surabaya men-unda persidangan pada Senin (27/10) mendatang dengan agen-da pemeriksaan saksi.

“Sidang eksepsi terdakwa atas kasus dugaan korupsi pengadaan bibit tani di Dispertan Sampang ditunda, karena majelis hakim menolaknya, dan sidang lanjutan akan digelar pada Senin menda-tang dengan agenda pemeriksaan saksi,” jelasnya.

Sayang, Sucipto tidak mem-berikan keterangan secara detail isi eksepsi dan maksud penolakan majelis hakim atas pengajuan ek-sepsi yang dilayangkan oleh kua-

sa hukum terdakwa.Dijelaskan, rencana sidang

lanjutan dengan agenda pemerik-saan saksi kasus tersebut di Tipikor Surabaya akan mendatangkan lebih dari empat orang saksi. “Tapi mohon maaf untuk identitas para saksi yang akan dipanggil masih belum bisa kami publis,” jelasnya.

Ditanya soal kepastian ter-sangka lain, Sucipto tidak bisa memastikan kapan akan digelar persidangan bagi tersangka lain, seperti tersangka Agus Santoso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, dan Rosuli Muklis selaku Kepala Seksi Pasca Panen Pen-

gelolaan dan Pemasaran Tanaman. Sebab hingga kini, dua tersangka itu belum dilakukan penahanan. “Pelimpahannya saja belum, kok nanya kapan sidang,” katanya.

Sucipto menambahkan, dalam persidangan nanti akan dibuat terpisah. Sebab para saksi dan ter-sangka lainnya saling memberikan kesaksian. Disi lain, pemberkasan-nya yang dilakukan oleh kasi pidsus menurutnya belum selesai. “Sete-lah pemberkasan selesai, kasus akan segera dilimpahkan (dua tersangka yang belum ditahan) ke pengadilan Tipikor Surabaya,” tu-kasnya. =RYAN HARIYANTO/SYM

Hakim Tipikor Tolak Eksepsi Terdakwa Kasus Bibit FiktifSAMPANG - Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, menolak pengajuan eksepsi (sanggahan) dua terdakwa dugaan kasus korupsi pengadaan Bibit Bentul dan Ubi Kayu Fiktif tahun 2013 di Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sam-pang, Kamis (23/10) kemarin.

SAMPANG- Pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) Sam-pang sepertinya tak pernah sepi dari kritik dan sorotan. Setelah Rabu (22/10) kemarin membuat blunder dengan memaksa pasien operasi tulang dipaksa pulang, kini pelayanan itu kembali mendapat sorotan. Hal tersebut terjadi ketika diketahui, bahwa pengadaan obat-obatan bagi pe-serta BPJS terindikasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan standar pemakaian pasien. Akibatnya, banyak pasien harus membeli obat di luar lingkungan rumah sakit setempat.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengatakan bahwa seharusnya obat untuk BPJS menjadi prioritas utama. Sebab, kata Tamsul, realitas di lapan-gan menunjukkan bahwa pihak rumah sakit tidak siap menerap-kan program BPJS.

“Saya katakan demikian karena atas dasar beberapa pengakuan pasien yang berobat di RSUD, sekadar obat yang har-ganya murah saja di rumah sakit tidak menyediakan. Sehingga pasien itu harus membeli di luar lingkungan RSUD,” ujarnya, Kamis (23/10).

Bahkan Tamsul menilai, kenyataan itu telah menanda-kan bahwa perencanaan anggaran untuk pengadaan obat-obatan yang ada di RSUD terindikasi asal-asalan. “Indi-

kasi ini perlu ditelusuri. Sebab sampai sekarang, pihak RSUD Sampang belum menerapkan open manajemen, sehingga fakta yang terjadi tehadap pelayanan pasien masih belum terselesaikan,” ucapnya.

Sementara Humas RSUD Sampang dr Yuliono mem-bantah jika pihak rumah sakit dituding tidak sesuai dalam perencanaan pengadaan obat-obatan. Sebab menu-rutnya, pihak rumah sakit telah melakukan perencanaan sesuai prosedur. Bahkan diakuinya pengadaan obat di RSUD sudah berdasarkan kebutuhan pasien. Karena setiap pengadaan obat itu berdasarkan atas saran para dokter spesialis dan para pegawai yang bersinggungan langsung terhadap pasien.

“Untuk pengadaan obat, RSUD sudah melalui prosedur, yaitu melalui usulan yang dia-jukan ke bagian tim farmasi dan komite medis. Dan kemudian diusulkan ke penunjang untuk dilakukan perencanaan pen-gadaan,” kelitnya.

Namun sayang, ketika ditanya anggaran pengadaan obat yang sering digunakan oleh pasien BPJS, Yuliono tidak bisa menjelaskan besaran nomi-nalnya. “Untuk anggarannya, saya tidak hafal berapa jumlah rupiah yang dianggarakan, karena yang tahu itu adalah bidangnya,” tukasnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/SYM

PELAYANAN RUMAH SAKIT

Pengadaan Obat Tak Sesuai Kebutuhan Pasien

KECEWA. Persatuan Mahasiswa Sampang (PMS) kecewa karena pihak Dispertan tidak menemui peserta audiensi. Solehuddi, koordinator audiensi mengaku kecewa atas sikap pihak dinas terkait yang tak koperatif. Mereka mengancam melakukan aksi besar-besaran jika Dispertan tetap tidak koperatif.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN IIIL Sampang

“Iya, betul, ini ada diperjalanan dari Surabaya menuju Jakarta un-tuk menjenguk Bapak Noer Tjahya di rumah tahanan,” ucapnya saat dihubungi melalui via telepon.

Dirinya mengatakan, kun-jungannya ke Jakarta tersebut tidak berangkat sendiri. Namun bersama Ketua Komite Olahraga

Nasional Indonesia (KONI), Syari-fudin, staf Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang, Hermanto Subaidi, beserta para pejabat pen-siunan di era kepemimpinan Noer Tjaha (NT). “Untuk pejabat SKPD tidak ada yang ikut, memang tidak saya ijinkan, cuma yang jen-guk pejabat yang masa pensiunan Pak Noer,”katanya.

Tak hanya rombongan Fa-dhilah Budiono yang datang menjenguknya tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan min-yak dan gas (Migas) di wilayah Kota Bahari oleh PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) tersebut, melainkan para ibu-ibu Pembi-naan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Sampang. “Namun berbeda tujuan, para ibu PKK berangkat ke rumah bapak Noer Tjahya di Sura-baya, sementara para lelakinya ke

Jakarta,” tambahnya.Menurut Fadhilah, rombon-

gan para pengikut setia NT terse-but berangkat menuju Jakarta itu pada pada kamis (23/10), pukul 09.45 Wib. “Kita semua berangkat pada Kamis, sekitar pukul 09.45 WIB,” sebutnya.

Fadhilah bersama rombongan tak bermaksud apa-apa datang dan menjenguk NT di Rutan Sa-lemba. Ia menegaskan sebagai kunjungan biasa. Artinya, dalam kunjungan tersebut hanya ia ingin memberikan dukungan moril dan solidaritas. “Karena bagaimana-pun pun juga Pak NT pernah memimpin Sampang. Bahkan kita semua belajar tentang arsitektur bangunan kepada beliau, sebab beliau dikenal sebagai bapak pembangunan. Oleh karena itu, mewakil Pemkab Sampang dan

masyarakat, kami merasa perlu menjenguk dan memberikan se-mangat,” jelasnya.

Dirinya berharap, agar seluruh pejabat di lingkungan pemerin-tahan Sampang agar bekerja se-cara maksimal untuk menjalan-kan birokrasi yang sehat tanpa adanya korupsi, kolusi dan nepo-tisme (KNN). “Ini sebagai bentuk pejalaran agar jangan sampek pejabat tersandung kasus korup-si,” imbuhnya.

Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapakan dan menahan tiga tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan Mi-gas oleh PT SMP dengan menga-tasnamakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Mereka jadi anak tahanan Salemba terhitung sejak 13 Oktober hingga 1 November 2014.

Diantara ketiga tersangka yang

ditahan tersebut adalah mantan Bupati Sampang Noer Tjahya, Direktur Utama PT SMP, Hari Oetomo, dan Direktur PT SMP, Muhaimin. Penetapan ketiga ter-sangka tersebut berdasarkan Su-rat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor: 06/F.2/Fd.1/01/2013 ter-tanggal 13 Januari 2014.

Penahanan Noer Tjahya ter-bukti merugikan negara karena memiliki peran penting dalam menunjuk PT SMP sebagai pen-gelolaan gas di Sampang den-gan mengatasnamakan BUMD. Ditenggarai, hasil jual beli gas alam PT SMP di tahun 2012-2013 ternyata tidak masuk ke Penda-patan Aset Daerah (PAD). Ber-dasarkan hasil penyidikan, hal ini dianggap merugikan keuangan negara hingga Rp 16 miliar.

=RYAN HARIYANTO/SYM

Fadhilah Diam-diam Membesuk Noer Tjahya

SAMPANG - Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Budi-ono ternyata diam-diam membesuk mantan Bupa-ti Sampang periode 2008-2013, Noer Tjahya di rumah tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung RI, Kamis (23/10). Infor-masi beredar ketika men-jadi bahan pembicaraan di kalangan wartawan dan orang-orang sekitar. Ketika dicek langsung ke Fadhilah Budiono, ia pun membenarkan perihal kedatangannya ke rumah tahanan Salemba.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III MBangkalanBangkalan JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Pol PP Incar PNS yang Bolos KerjaAntok: Yang Tertangkap Akan Dikirim pada Pimpinannya Masing-masing

"Upaya meningkatkan disip-lin kerja PNS itu, salah satunya adalah melalui razia untuk pega-wai yang keluyuran pada saat jam dinas, pastinya razia ini akan dilakukan dalam waktu dekat," ujar Kasatpol PP Bangkalan, Moh Fachri melalui Kasi Trantib, H. Antok.

Menurut Antok, pihaknya me-mang sengaja tidak menyebutkan kepastian waktu digelarnya razia tersebut. Dengan demikian, tidak ada satu pun pegawai yang tahu kapan waktu pelaksanaannya. Razia terhadap PNS yang keluy-uran semata-mata sebagai upaya meningkatkan disiplin agar dalam melaksanakan tugas dan tang-gung jawab secara optimal. Seba-gai pegawai harus bisa memberi-kan contoh yang baik terhadap masyarakat, bukan justru tidak masuk kerja.

"Target lokasi adalah pusat-pusat keramaian. Misalnya, di Tom Jerry dan Hypermat yang se-ring kali dijadikan tempat bolos para PNS. Kita juga sudah mela-kukan kordinasi dengan pihak In-spektorat," tuturnya.

Bagi PNS yang tertangkap

basah kelayapan pada jam kerja, kata Antok, akan langsung dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dipros-es lebih lanjut. Selanjutnya, para PNS tersebut akan didata dan diserahkan kepada pimpinannya

masing-masing untuk memberi-kan sanksi tegas sesuai peratu-ran perundang-undangan, yang sekiranya dapat memberi efek jera. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh PNS

dilingkungan Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) setempat, agar tidak keluyuran pada jam kerja.

“Kami akan selalu berusaha melakukan penertiban semaksi-mal mungkin, agar kualitas dis-

ipilin pegawai semakin mening-kat. Mengenai sanksi biar instansi masing-masing yang memproses, karena itu bukan kewenangan Satpol PP," terangnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) Kabupaten Bang-kalan mengincar para abdi negara yang sering berkeliaran di pusat-pusat perbelanjaan pada saat jam dinas berlang-sung. Razia yang akan digelar secara tiba-tiba tersebut bertujuan untuk meningkatkan disiplin PNS dalam bekerja.

doni heriyanto/koran maduraSIAGA. Pasukan Satpol PP saat dalam suatu acara, aparat penegak perda ini tengah mengincar PNS yang bolos kerja.

CPNS

23 Peserta Tes CPNS Gugur

BANGKALAN - Dari 1.547 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengikuti tes yang digelar secara bertahap ada 23 orang dinyatakan gugur. Mereka tidak menghadiri langsung ujian yang telah dijadwalkan. Tidak diketa-

hui secara pasti ketidakhadiran peserta dalam tes CPNS yang telah berlangsung.

"Ada 23 peserta yang tidak hadir pada pelaksanaan ujian pada hari pertama dan kedua. Mereka langsung dinyatakan gugur," kata Sekretaris BKD Bangkalan, Arie Murfianto, kema-rin (23/10).

Pelaksanaan ujian tes CPNS sendir berlangsung hingga 24 Oktober 2014. Tes yang dilak-sanakan selama 3 hari dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang digelar di gedung Merdeka. Kemudian,

pengawas yang terlibat langsung oleh dari BKN pusat yang ber-jumlah 11 orang. Mereka me-mantau pelaksanaan ujian yang tengah berlangsung.

Jatah Penerimaan CPNS dae-rah Kabupaten Bangkalan sendiri terdiri dari 62 orang. Namun, 2 formasi sengaja dikosongkan karena tidak ada pelamar yang bersedia menempati formasi tersebut, yakni bagian pertam-bangan dan laboratorium. Otom-atis, kuotanya berkurang menjadi 60 orang yang akan diterima.

Dari banyaknya peserta terse-but dibagi dalam 3 hari. Perharin-

ya 500 peserta yang mengikuti ujian yang dibagi dalam 5 sesi. Jadi per sesi ada 100 peserta. Un-tuk soal ada 90 buah yang terdiri dari 3 materi sudah tersedia di komputer dan harus diselesaikan dalam 90 menit. 3 Materi yang diujikan yaitu materi wawasan kebangsaan, intelegensi umum dan karekteristik pribadi.

"Tes hari pertama dan hari kedua ini dibagi masing-masing dalam 5 sesion, yang diikuti 100 peserta. Untuk hari Jum'at harus menyesuaikan dengan waktu sholat Jum'at," terangnya.

Adapun banyaknya komputer

yang digunakan ada 110 unit. Namun, untuk hari terakhir yakni jum'at ada penambahan seba-nyak 10 komputer. Jumlahnya menjadi 120 unit. Selanjutnya nilai hasil jawaban dari peserta tes CPNS ini bisa dilihat langsung dilayar komputer yang disediakan panitia.

"Lulus tidaknya peserta CPNS tersebut bukan kewenangan BKD Bangkalan tetapi sepenuhnya merupakan keputusan dari panitia seleksi panitia nasional (panselnas). Kami hanya bertin-dak sebagai pelaksana," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III N Bangkalan

Kinerja Dispertanak Belum MemuaskanHMI ‘Menggugat’ Dinas Pertanian dan Peternakan

"Ada beberapa hal yang men-jadi masalah dalam pengemban-gan pertanian, sehingga para petani enggan untuk fokus ber-tani, dan itu perlu kita luruskan," ujar Ketua HMI Bangkalan, Syafi'i saat mendatangi kantor Disper-tanak setempat.

Menurutnya, SDM petani yang berkualitas, kemampuan daya jual di pasar, dan peralatan tani yang menunjang menjadi faktor penting dalam bidang pertanian. Sehingga untuk mewujudkan itu semua, per-lu keseriusan pihak Dispertanak. Sebab, dengan pengawalan yang dilakukan pemerintah para petani diharapkan bisa mengolah hasil tani dengan kemasan atau produk yang memiliki nilai jual.

"Penyuluhan dan pember-dayaan petani perlu ditingkatkan. Hasil tani ini begitu melimpah, namun karena keterbatasan ke-mampuan petani membuat hasil pertanian hanya dijual apa ada-nya, tanpa diolah menjadi barang yang berharga dan mampu me-narik pangsa pasar," ujarnya.

Guna menghidupkan seman-gat para petani di Bangkalan, ada tiga konsep yang bisa dilakukan. Diantaranya, bagaimana cara meningkatkan SDM, mengubah peralatan atau tegnologi yang digunakan para petani, dan yang ketiga akses pasar. Petani menjadi kurang bersemangat karena sela-lu merasa rugi karena hasil perta-nian tidak memiliki nilai jual.

" Saya yakin apabila tiga kon-sep itu dijalankan, maka sedikit-demi sedikit pendapatan petani Bangkalan akan meningkat," ujar Hairus Zaman menambahkan.

Sementara itu, kepala Disper-tanak, Abd.Razak sangat men-dukung dan mengapresiasi ide dan gagasan yang diberikan oleh maha-siswa tersebut. Ia berjanji kedepan pihaknya akan melakukan kerjasa-ma dalam melakukan pendampin-gan peningkatan dan pengemban-gan petani di Bangkalan. " Ya kami sangat mendukung, dan kami akan bermitra dalam meningkatkan per-tanian di Bangkalan," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kinerja Dinas Pertanian dan Peterna-kan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan masih belum memuaskan. Permasalahan di bidang pertanian belum mampu terpecahkan. Padahal bidang pertanian merupa-kan sektor paling dominan di wilayah setempat. Keny-ataannya potensi yang ada tidak mampu digarap oleh para petani, karena keterbatasan peralatan dan kualitas sumber daya manusia (SDA).

doni heriyanto/koran maduraAUDIENSI. Himpunan Mahasiswa Islam saat mendatangi Dispertanak Bangkalan.

MORAL PUTRA BANGSA

Dinilai Makin MengkhawatirkanBANGKALAN - Karakter

maupun moral putra bangsa akhir-akhir ini semakin meng-khawatirkan. Tawuran sesama pelajar dan mahasiswa sering kali menjadi sajian di sejumlah media. Fenomena seperti ini mengundang reaksi keprihati-nan jajaran Tentara Nasional In-donesia (TNI). Sebagai generasi penerus bangsa, semestinya me-miliki karakter yang mempun-yai tatanan nilai budaya santun, ramah, dan bermartabat.

"Pelajar, mahasiswa yang notabene sebagai generasi penerus harus mampu menun-jukan karakter yang bermartabat bukan justru melakukan perbua-tan yang bisa mencoreng nama baik putra bangsa," ujar Asisten Teritorial (Aster) Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garji-tha, dihadapan 720 pelajar dan mahasiswa di Gedung Rato Ebu, Kamis (23/10).

Menurutnya, pembentukan karakter pada usia dini diyakini mampu menciptakan generasi-generasi muda yang tangguh, berkorban demi martabat

bangsa dan negara. Maka dari, itu prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral sebisa mungkin harus dihindari. Cer-minan masa depan bangsa tergantung dari sikap para generasi penerus yang saat ini masih berproses di dunia pendidikan.

"Melalui karakter dan kepribadian akan terbentuk bangsa yang bermartabat. Mari kita sama-sama saling menjaga prilaku anak bangsa di mata duni, agar kita bisa disegani oleh negara-negara tetangga," jelasnya.

Dihadapan siswa dan Ma-hasiwa ini, sejumlah vidio yang memiliki nilai-nilai sejarah juga dipertontonkan. Sebut saja, Pertempuran 10 Nopem-ber, Perjuangan Jendral Soed-irman, Bung Karno, hingga heroisme pawai presiden ter-pilih Jokowi. Selain itu, mereka dipertontonkan cuplikan-cup-likan kekerasan sesama siswa SD, tawuran pelajar SMP, SMA, hingga tawuran antar maha-siswa. Bahkan, kekisruhan di

dalam Gedung DPR RI pasca pelantikan anggota terpilih dipertontonkan.

"Dari cuplikan-cuplikan ini, setidaknya bisa menjadi sebuah motivasi. Bagi cuplikan terkait kekerasan agar para generasi penerus ini bisa sadar jika prilaku demikian tak patut untuk ditiru. Minimal mereka bisa berpikir untuk mengambil pelajaran yang berharga sebagai modal kaum pemuda," terang-nya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii me-ngatakan, melalui dinas pendid-ikan, dinas sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi, termasuk badan kesatuan bangsa, poli-tik, perlindungan masyarakat, pemkab terus melakukan pembi-naan dan monitoring terhadap generasi bangsa.

"Pada instanti-instansi tersebut, ada program-program khusus untuk mengeksploitasi potensi pemuda. Di mana setiap tahunnya kami lakukan vali-dasi," singkatnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraGENERASI BANGSA. Para siswa diharapkan memiliki karakter yang kuat dan bermartabat.

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III OBangkalanBangkalan JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Komunitas itu beranggotakan siswa dan mahasiswa. Kegiatan diskusi dilaksanakan setiap hari minggu bersamaan dengan keg-iatan car fre day (hari tanpa asap motor) yang berlangsung di mon-omen Arek Lancor. Kegiatan for-mal kadang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

Setiap minggunya komuni-tas ini mengkaji dan berdiskusi tema yang beda. Kecuali dalam pertemuan tersebut tema yang didiskusikan belum menemukan solosi, baru dilanjutkan pada per-

temuan selanjutnya.Tema yang dianggap men-

yangkut hal-hal yang berkenaan dengan fenomena yang terjadi di Pamekasan dalam sepekan. Mulai dari masalah pendidikan, keseha-tan, politik, hukum, dan kriminal hingga ke dunia kesehatan dan kenakalan remaja.

Setiap anggota diberikan ke-wenangan untuk memunculkan idenya dan didiskusikan dalam setiap pertemuan. Sementara anggota lainnya bisa menanggapi dan memberikan penjabaran atas persoalan yang dimunculkan.

Selain melakukan kegiatan diskusi, komunitas ini juga me-lakukan kegiatan berupa bedah buku. Tentu buku-buku yang be-dah, merupakan buku-buku baru yang diterbitkan oleh penerbit.

Ali Wahdi, Ketua Komonitas Ideas, mengatakan komonitas ini memang tidak membatasi pemu-da Pamekasan untuk bergabung bersama komunitasnya. Baik itu siswa maupun mahasiswa. Agar para anggota memiliki kesempa-tan yang sama untuk menyampai-kan pendapatnya.

Pada dasarnya, kata Ali, siswa dan mahasiswa memiliki pola pikir yang tidak jauh beda. Bedan-

ya hanya tingkatan pendidikan. Namun kemampuannya relatif sama.

Komunitas diskusi itu didi-rikan dalam rangka merangkul kaum muda Pamekasan, agar tidak terjebak terhadap pergaulan bebas dan gaya hidup yang serba mewah (Hidonis).

Hasil diskusi terakhir yang dilakukan komunitas ini yak-ni bertemakan kenakalan re-maja. Dalam kesimpulannya, ada beberapa faktor yang me-nyebabkan terjadinya kenaka-lan remaja. Di antaranya, krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, ter-bentuknya perasaan akan kon-sistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

Selain krisis identitas, juga kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitu pun bagi mereka yang telah menge-

tahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri un-tuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Sementara untuk faktor ek-sternal, yakni keluarga dan perce-raian orangtua, tidak adanya ko-munikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, se-perti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi pe-nyebab terjadinya kenakalan re-maja.

Cara untuk mencegahnya disesuaikan dengan jenis pe-nyebabnya, misalnya kegaga-lan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prin-sip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewa-sa yang telah melampaui masa re-majanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

Adanya motivasi dari keluar-

ga, guru, teman sebaya untuk me-lakukan poin pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercip-ta keluarga yang harmonis, komu-nikatif, dan nyaman bagi remaja. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik dan or-angtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana re-maja harus bergaul.

Remaja membentuk keta-hanan diri agar tidak mudah ter-pengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Hasil diskusi yang dilakukan komunitas ini, nantinya disam-paikan kepada Pemerintah Ka-bupaten Pamekasan, sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memutuskan sebuah ke-bijakan.

Komunitas ini juga berencana akan mendekati pemuda gang motor, pemuda pengangguran serta pengamin yang sering bera-da di terminal. Tujuannya untuk bergabung bersama komunitas ini dan memberikan pemahaman tentang arti pentingnya kehidu-pan, jika diisi dengan kegiatan positif.

= FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - Tidak semua remaja Pamekasan terpengaruh terhadap kegiatan negatif. Misalnya menjadi pecandu narkoba, miras, bergabung dengan gang motor ataupun ter-pengaruh ke hal-hal buruk lainnya. Melainkan masih ada komunitas pemuda yang masih peduli terha-dap kehidupan masyarakat dan pengembangan intele-ktual dirinya.

fakih amyal/koran maduraDISKUSI. Salah satu aktivitas forum diskusi Ideas yang beranggotakan mahasiswa dan siswa dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.

Mengikuti Aktivitas Forum Diskusi Ideas

KORAN MADURAJUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RA

Pembangunan monumen keris yang ada di simpang empat Jl. Diponegoro, perbatasan Desa Pandian dan Ka-rangduak ternyata tanpa melalui ana-lisis dampak ling-kungan lalu lintas (Andal Lalin).

Selengkapnya SUMENEP | Hal. D

PEMBANgUNAN MONUMEN KERIS TANPA ANDAl lAlIN

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III P

Vina Melinda

Baginya, berprofesi sebagai anggota Satpol PP tidak hanya dapat dilakukan oleh

kaum pria. Kaum wanita pun ten-tunya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota penegak perda ketertiban umum tersebut.

Menjadi seorang anggota Sat-pol PP mungkin tidak terpikirkan sejak masa kecilnya dulu. Mak-lum, sejak kecil, dirinya bercita-cita menjadi bidan atau perawat. Namun, nasib mengantarkan cewek yang baru menikah bulan Oktober 2013, akhirnya menjadi anggota Satpol PP.

Meski penuh tantangan dan mengundang banyak risiko, wanita kelahiran Probolinggo, 17 Agustus 1990 ini mengaku sangat menikmati profesinya tersebut. Banyak yang dirasakan selama menjadi anggota Satpol PP.

Terlebih, saat dirinya diha-dapkan pada pelaksanaan pen-ertiban yang sering berhadapan langsung dengan masyarakat. Namun semua itu selalu diha-

dapinya dengan pembawaannya yang tenang.

Vivi Eka Agustin sendiri bergabung dengan Satpol PP Kota Probolinggo sejak Mei tahun 2011 silam. Awalnya, mengaku sempat canggung menjalani profesi se-bagai anggota Satpol PP. Maklum, pekerjaan yang digelutinya ini se-bagian besar bisa dikatakan biasa dijalani oleh kaum pria.

“Sama seperti anggota yang lain. Setiap hari memantau situasi di lapangan. Jika ditemu-

kan pelanggaran ketertiban umum, kami pun bertin-

dak. Untuk meminimalisir konflik, para anggota Satpol

PP wanita biasanya ditugasi untuk meredam emosi warga. Saat menertibkan PSK, yang wanita-wanita juga berada di garis terdepan,” ujarnya.

Banyak suka dan duka yang dilaluinya sebagai anggota Satpol PP. Duka yang sering dialaminya yakni, kerap dicaci maki oleh warga saat dia dan rekan-rekannya melakukan penertiban. Namun hal itu tetap tidak dihiraukan dan ditanggap-inya dengan kepala dingin.

“Kami ingin ada perhatian lebih bagi kaum wanita seperti dirinya. Misalnya saja, saat hari libur sehingga memiliki waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. Sebagai ibu, tentu saya ingin menjaga dan memonitor,”ucap Vivi Eka Agustin.

Meski sempat mengalami duka, namun dirinya juga banyak mengalami suka yang dirasa-kan sebagai anggota Satpol PP Kota Probolinggo. Namun ketika memperoleh kesempatan untuk menjadi anggota Satpol PP, Vivi Eka Agustin pun langsung berse-dia dan melamar sebagai anggota Satpol PP Kota Probolinggo.

Gayung pun bersambut, saat dirinya masih berstatus sebagai tenaga harian lepas di kantor Satpol PP di lingkungan Pemkot Probolinggo. “Insya Allah, saya sangat bersyukur karena dapat diterima sebagai karyawan di lingkungan Kota Probolinggo,” tandasnya.

Sebagai seorang anggota Satpol PP, salah satu tugas yang kerap kali dilakukan dan kerap kali dibenci banyak orang adalah merazia. Tak terhitung sudah berita bahwa banyak orang marah-marah ketika rumah atau lokasi usaha mereka terpaksa ditertibak Satpol PP.

=M.HISBUllAH HUDA

Parasnya terkesan lembut. Kulitnya kuning dan rambutnya selalu ditutup jilbab. Dia adalah Vivi

Eka Agustin ( 24 ), seorang perempuan sederhana yang mengabdikan hidupnya dengan bekerja di pemerintahan, sebagai anggota Satpol PP Kota

Probolinggo. Namun, siapa sangka di balik kelem-butannya itu justru tersimpan ketegasan.

nisiatif membuka usaha sendiri adalah hal yang paling diinginkan bagi Azi-

zah. Perempuan akrab di sapa Icha ini, mempunyai pola pikir modern demi mengembang-kan pekerjaan berwirausaha. "Ingin sekali untuk sukses di dalam dunia usaha agar bisa menyenangkan diri,"ucapnya.

Menurut perempuan kela-hiran Sampang 1982 ini, ber-bagai kegiatan yang menyang-kut usaha terus di ikuti baik secara sosial masyarakat mau-pun organisasi. Terkadang, sedikit demi sedikit ilmu untuk belajar di dunia berwirausaha mulai terangkul.

"Kadang kegiatan ikut ibu-ibu rumah rumah tangga di rumah untuk mencoba bisnis usaha sendiri, ya menyenang-kan sendiri selain bisa nam-bah ilmu wawasan, kenalan dengan masyarakat semakin meluaskan pikiran,"katanya.

Dijelaskan, modal awal untuk mendirikan keinginan didalam sebuah wirausaha tentu bukan dari dasar mata-eri. Akan tetapi, hal niat hati pun bisa menjadi modal awal. "Terpenting ada kemauan dan niat semuanya bisa berjalan dengan baik, asal dilaluinya jangan penuh kekecewaan dan putus asa,"jelasnya.

Maka dari itu, ibu dari dua anak kepala ini sedikit memberikan motifasi untuk membangun dalam dunia ber-wirausaha. Yakni, tanpa ada in-tervensi apapun serta dibantu tenaga dan pikiran dari orang terdekat.

"Entah suami atau orang tua kita yang akan membantu demi menjalankan bisnis us-aha, apalagi kalau memang membangun usaha bukan ada paksaan dan harus dari hati sendiri,"imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO

AzizAh

Berwirausaha itu Menyenangkan

Nama : ViVi Eka agustin

Tanggal Lahir : 17 Agustus 1990

Alamat : Kota ProbolinggoPendiidikan : D IHobi : Memasak dan

mendengarkan musik

Motto : Berjuang keras untuk mencapai kesuksesan

Di Balik Kelembutan Tersimpan KeTegasan