e Paper Koran Madura 24 Februari 2015

33
[email protected] 0328-6770024 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA Suryadharma Ali Tuntut KPK Rp 1 Triliun Permohonan Kasasi KPK Ditolak Nasional hal 3 M antan Menteri Agama, Surya- dharma Ali (SDA) mengajukan gugatan praperadi- lan terkait peneta- pan status tersang- kanya dalam kasus dugaan penyelewe- ngan penyelenggaraan haji 2010-2013 oleh Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/2). Selain itu ia juga menuntut KPK Rp 1 Triliun sebagai ganti rugi penetapan- nya sebagai tersangka. Menurutnya hal ini ia lakukan karena terinspirasi praperadilan yang diajukan BG be- berapa waktu lalu. MA Memperberat Hukuman Ratu Atut Menjadi Tujuh Tahun Nasional | halaman 3

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 24 Februari 2015

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002424 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA

Suryadharma Ali Tuntut KPK Rp 1 Triliun

Permohonan Kasasi KPK

DitolakNasional

hal 3

Mantan Menteri Agama, Surya-dharma Ali

(SDA) mengajukan gugatan praperadi-lan terkait peneta-pan status tersang-kanya dalam kasus dugaan penyelewe-ngan penyelenggaraan haji 2010-2013 oleh Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/2). Selain itu ia juga menuntut KPK Rp 1 Triliun sebagai ganti rugi penetapan-nya sebagai tersangka. Menurutnya hal ini ia lakukan karena terinspirasi praperadilan yang diajukan BG be-berapa waktu lalu.

MA Memperberat Hukuman Ratu Atut Menjadi Tujuh TahunNasional | halaman 3

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV2

Cerdik, berani, peduli sekaligus menggemaskan. Barangkali kalimat itu yang pas menggambarkan inisiatif masyarakat Aceh mengumpulkan koin, menanggapi ting-kah laku Perdana Menteri Australia Tony Abbott terkait pembelaan pada dua warganya yang akan dieksekusi mati. Masyarakat Aceh tergerak mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan Australia saat tsunami Aceh pada tahun 2004, yang disinggung Abbott ketika membe-la terpidana gembong narkoba Bali Nine.

Dengan bahasa disebut kurang etis, Perdana Menteri Australia itu mengungkit-ungkit bantuannya saat terjadi tsunami Aceh. Ia berharap kebaikan itu dibalas pembeba-san dua warganya dari hukuman mati, yang sebentar lagi akan dieksekusi Kejaksaan Agung.

Sangat jelas ini sebuah sikap yang belum pernah terjadi dalam hubungan antar negara. Menyebut-nyebut bantuan seperti anak kecil, seakan Australia sebuah ne-gara yang begitu banyak membantu Indonesi dan merasa perlu mendapat balasan melalui pembebasan warganya. Tampak sekali bahwa Australia membantu memang penuh pamrih dan memiliki tujuan tertentu.

Dari kasus ini tergambar makin jelas bahwa tak ada “makan siang gratis” dalam berbagai bantuan yang di-berikan negara luar terutama Barat dan Amerika Serikat.

Selalu ada kepentingan dibalik senyum manis yang mereka berikan. Jika dalam konteks bencana ketika duka kema-nusiaan terjadi saja bersikap seperti itu, mengungkit-ungkit, meminta balas jasa, apalagi dalam hal lain.

Sebagai perlindungan dan tanggungjawab sebenarnya wajar saja pemerintah Aus-tralia membela warganya yang bermasalah di negara lain. Na-

mun ada batas-batas kewajaran yang selayaknya dimiliki terutama terkait tingkat masalah yang dilakukan warga negara itu. Jika warga bersangkutan melakukan pelang-garan hukum berat dan terjerat hukum sebuah pembelaan melalui bantuan hukum bisa dipahami. Ini adalah bagian dari pelayanan sebuah pemerintah pada warganya. Namun jika kemudian ternyata proses hukum menentukan lain, seharusnya negara itu menghormati kedaulatan dari ne-gara bersangkutan. Apalagi apa yang dilakukan warga itu secara riil mempermalukan negara asalnya ketika mem-buat keonaran dan pelanggaran hukum di negara lain.

Australia seharusnya melihat persoalan secara arif. Pertama dalam sikap membela warganya selayaknya bersi-kap proporsional, dalam batas kewajaran. Kedua, tingkat kejahatan yang dilakukan. Jika menyangkut katakanlah perlakuan tak adil membela melalui perang sekalipun bisa dipahami dan kemungkinan akan mendapatkan dukungan negara lain. Namun jika terkait kejahatan ada batas-batas kewajaran terutama menyangkut sikap menghormati hukum di negara lain.

Dalam kasus dua warga Australia itu, semua negara di dunia ini memahami bahwa yang dilakukan adalah keja-hatan besar yang saat ini menjadi kometmen dunia. Tak ada negara di dunia saat ini yang membiarkan kejahatan narkoba yang tidak mendapatkan hukuman berat. Sebab dampak yang ditimbulkan dari barang laknat itu sungguh dasyat. Yang dihancurkan generasi muda, masa depan sebuah masyarakat.

Karena itu sungguh aneh, negara yang mengaku be-radab seperti Australia justru bersikap kekanak-kanakan. Persoalan besar disikapi seperti anak kecil. Kepentingan besar hubungan antara Australia dan Indonesia dikorban-kan oleh kelakuan warganya, yang secara riil sebenarnya telah mempermalukan negara Australia sendiri.

Sah saja membela warga, tapi jangan lebay alias berlebihan. Hormati dan hargai kebijakan negara lain. Itu jika Australia juga ingin dihormati kedaulatannya sebagai negara. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 2

Sungguh aneh, ne-gara yang mengaku

beradab seperti Australia justru ber-

sikap kekanak-kanakan

KoinOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA) mengajukan guga-tan praperadilan terkait penetapan status tersang-kanya dalam kasus dugaan penyelewengan penye-lenggaraan haji 2010-2013 oleh Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/2).

Langkah hukum tersebut di-lakukan demi mencari keadilan semata. “Saya mencari keadilan, betapa sakitnya ditetapkan sebagai tersangka. Karena itu, kepedihan ini bukan hanya dirasakan saya pribadi tapi oleh keluarga, kader PPP dan juga oleh orang-orang yang me-ngenal saya. Mereka prihatin saya ditetapkan sebagai tersangka,” ujar politisi yang akrab disapa SDA di PN Jakarta Selatan, Senin (23/2).

Selama proses praperadilan ini berjalan, SDA berharap seluruh ele-men bisa menghargainya hingga ada keputusan yang dikeluarkan pengadilan. “Saya juga berharap semua pihak untuk menghormati

proses praperadilan ini sebagai bentuk mencari keadilan saya dan keluarga,” pungkasnya.

Dia mengaku, terinspirasi atas kemenangan Komjen Budi Gunawan, gimana gugatan atas penetapan sebagai tersangka dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Ya pastilah terinspirasi dari situ. Jadi kan memang sebelumnya juga ada keinginan,” ujarnya.

Selian itu, SDA juga menuntut KPK sebesar Rp 1 triliun sebagai kerugian materil akibat penetapan tersangka SDA selama sembilan bu-lan ini.

Kuasa hukum SDA Humprhey R Djemat mengatakan alasan per-mohonan gugatan praperadilan tersebut karena tidak jelasnya bukti permulaan yang cukup. Bahkan ada kejanggalan perihal pasal tentang kerugian negara akibat dugaan tin-dak pidana korupsi yang dilakukan oleh SDA.

“Bambang Widjojanto pada Januari 2014 mengatakan kerugian negaranya masih diperiksa dulu. Jadi kerugian negaranya masih be-lum ditemukan,” katanya.

Ia juga menyitir pernyataan Abraham Samad yang mengatakan berkas perkara SDA belum sampai

50 persen, melainkan baru 30 per-sen. “Jadi, ada unsur politisasi diba-lik penetapan tersangka kepada SDA,” jelasnya.

Sebelumnya, SDA telah ditetap-kan menjadi tersangka atas penye-lenggaraan ibadah haji pada tahun 2010 hingga 2013. Menurut Johan Budi SP yang saat itu menjadi Juru Bicara KPK, penyidik KPK sudah mendapatkan 2 alat bukti yang cukup.

KPK juga telah mengumpulkan barang bukti dan keterangan, baik di Indonesia maupun Arab Saudi. Atas kasus tersebut, SDA dianggap melanggar Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 5 ke-1 dan Pasal 65 KUHP.

Dengan jeratan tersebut, SDA bisa terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Ia dianggap me-nyalahgunakan kewenangan seba-gai menteri dengan cara memper-kaya diri sendiri serta orang lain.

Berdasarkan hasil telaah KPK, SDA dan sejumlah orang diduga menyalahgunakan dana penye-lenggaraan haji sebesar Rp 1 trili-un. Dana itu berasal dari APBN dan setoran jemaah calon haji melalui tabungan haji.

=GAM/ABD

Suryadharma Ali Praperadilankan KPKSDA Mengaku Terinspirasi Kasus Praperadilan BG

ant/akbar nugroho gumay KPK LIMPAHKAN KASUS KE KEJAGUNG. Jaksa Agung HM Prasetyo (kiri) bersama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu plt Ketua Taufiequrachman Ruki (kedua kiri), plt Wakil Ketua Johan Budi (kedua kanan) dan Wakil Ketua Zulkar-nain (kanan), memberikan keterangan seusai pertemuan tertutup di Jakarta, Senin (23/2). Pertemuan antar dua lembaga penegak hukum tersebut membahas diantaranya rencana pelimpahan kasus korupsi yang ditangani KPK ke Kejaksaan Agung dan bantuan penambahan penuntut Kejagung ke KPK.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Pelaksana Tugas Komisioner KPK Jo-han Budi Sapto Prabowo di Jakarta, Senin menyatakan pihaknya akan membicara-kan penolakan berkas itu guna mengambil langkah berikutnya.

“Kami belum menerima putusan. Sete-lah menerima nanti akan dibawa ke rapat dengan pimpinan, Biro Hukum untuk ten-tukan langkah yang ditentukan terkait juga permintaan kasasi KPK yang ditolak PN Jaksel,” katanya seusai bertemu Jaksa Agung HM Prasetyo.

Humas Pengadilan Negeri (PN) Jaksel I Made Sutrisna melalui sejumlah media

online, mengatakan bahwa berkas kasasi yang diajukan oleh KPK tidak bisa diterima hingga tidak ditindaklanjuti ke Mahkamah Agung (MA).

”Berkas pasti tidak akan dikirim ka-rena nanti pasti tidak dinyatakan diterima (oleh MA). Secara formal tidak memenuhi syarat,” katanya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan kasasi terkait dengan putu-san praperadilan yang menyatakan bahwa penetapan Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi terkait transaksi-transaksi mencurigakan yang ditangani KPK tidak sah.

”Sudah ada putusan untuk melakukan upaya hukum kasasi terhadap praperadi-lan,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, di Jakar-ta, Jumat.

Pada 16 Februari 2015, hakim tung-gal Sarpin Rizaldi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan bahwa surat perintah penyidikan nomor 03/01/01/2015 tanggal 12 Januari 2015 yang menetapkan

Budi Gunawan sebagai tersangka tidak sah dan tidak berdasar atas hukum karenanya penetapan perkara tak punya kekuatan hukum mengikat.

Namun Pelaksana Tugas (Plt) semen-tara ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengaku belum membaca putusan pra-peradilan tersebut.

”Saya belum menyentuh itu. Saya perlu tanya dengan pimpinan lain, setahu saya, terhadap putusan praperadilan hanya bisa melakukan Peninjauan Kembali (PK), tapi saya tidak tahu mungkin ada terobosan hukum lain, kita belum menyentuh subs-tansi kasus, maaf putusannya saja belum saya baca,” kata Ruki dalam konferensi pers hari Senin.

Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang Pemberlakuan Rumu-san Hukum Hasil Pleno Kamar Mahkamah Agung (MA) tahun 2013 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Pengadilan, terdapat dasar untuk melakukan Peninjauan Kem-bali (PK).

=ANT/RIZA

PRAPERADILAN BUDI GUNAWAN

Kasasi KPK Ditolak

JAKARTA Pengadilan Nege-ri Jakarta Selatan menolak berkas kasasi yang diaju-kan Komisi Pemberantasan Korupsi atas putusan prape-radilan Komjen Polisi Budi Gunawan.

ant/fanny octavianus VONIS GULAT MANURUNG. Terdakwa korupsi kasus alih fungsi kawasan hutan di Riau, Gulat Medali Emas Manurung membawa tasnya usai menjalani sidang pembacaan vonis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (23/2). Gulat divonis tiga tahun penjara dan denda sebesar Rp100 juta.

HUKUM

MA Perberat Hukuman Ratu AtutJAKARTA- Mahkamah Agung memperberat hukuman mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dari empat tahun menjadi tujuh tahun penjara.

Anggota majelis hakim kasasi Krisna Harahap, di Jakarta, Senin, membenarkan permohonan kasasi Ratu Atut ditolak dan hukumannya ditambah tiga tahun penjara.

Hukuman Ratu Atut Chosiyah dari penjara selama 4 tahun diperberat menjadi 7 tahun penjara, katanya.

Demikian juga dengan mantan anggota DPR, Susi Tur Andayani hukumannya sama dengan Ratu Atut Chosiyah.

Di tingkat pertama, Gubernur Banten Ratu Atut non-aktif Ratu Atut Chosiyah divonis penjara 4 tahun dan denda Rp200 juta subsider 5 bulan kurungan karena dianggap bersalah memberikan uang Rp1 miliar kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar melalui advokat Susi Tur Andayani untuk memenangkan gugatan yang diajukan pasangan Amir Hamzah dan Kasmin.

”Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa Hj Ratu Atut Chosiyah dengan pidana 4 tahun penjara dan Rp200 juta atau diganti dengan pidana kurungan selama 5 bulan,” kata ketua majelis hakim Matheus Samiadji dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Putusan tersebut jauh lebih ringan dibanding dengan tuntu-tan jaksa KPK menuntut Ratu Atut Chosiyah selama 10 tahun penjara ditambah denda Rp250 juta subsider 5 bulan kurungan.

Kasasi Akil DitolakSebelumnya, MA juga menolak

permohonan kasasi yang diajukan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar hingga hukuman-nya tetap seumur hidup.

Ia mengatakan putusan kasasi itu diputus oleh tiga majelis yang berbeda, terdiri dari Artijo Alkostar, Krisna Harahap, Surachmin, MS Lumme serta Mohamad Askin.

Ia menjelaskan hukuman tersebut diberikan pula pada mereka yang memberikan hadiah atau janji kepada Hakim Mahkamah Konstitusi.

Sebagaimana dilakukan oleh mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, merupakan perbuatan yang secara langsung dapat meru-sak tatanan, harkat dan martabat bangsa dan negara RI sehingga harus diganjar dengan hukuman yang berat, katanya.=ANT/RIZA

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV4 Nasional

“Ya kalau hal-hal seperti itu menurut saya sebuah tata krama yang tidak lazim,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan yang mencegatnya saat menemui nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecama-tan Panimbang, Pandeglang, Banten, Senin (23/2).

Seperti yang diberitakan, Dubes Toto Ri-yanto mendapat perlakuan tidak terhormat

dari pemerintah Brazil. Dia diusir dalam acara formal penyerahan surat kepercayaan oleh Presiden Brasil, Dilma Rouseff pada 20 Februari 2015 lalu. Padahal Toto telah men-dapat undangan resmi dari Pemerintah Bra-sil dan sudah berada di Istana Kepresidenan Brasil.

Atas perlakukan Presiden Brasil ini, Pres-iden Jokowi mengaku telah meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk menarik pulang Dubes RI untuk negara terse-but.

Keputusan itu dilakukan sebagai respon atas tindakan yang dilakukan oleh Presiden Rousseff yang mengaitkan penolakannya menerima credentials dengan eksekusi terpi-dana mati narkoba, termasuk seorang warga Brasil di Indonesia, Marco Archer, pada 18 Januari 2015 lalu. “Hari Jumat (20/2) sudah saya perintah untuk duta besar kita ditarik pulang. Itu perintah saya,” tegasnya.

Ketika ditanya apakah akan membekukan hubungan diplomatik dengan Brasil, Presi-den Joko Widodo menjawab: “Ya kita lihat nanti,” jelasnya.

Tetap DilaksanakanSecara terpisah Wakil Presiden (Wapres)

Jusuf Kalla menegaskan Pemerintah Indo-nesia tetap akan menjalankan hukuman mati terhadap narapidana narkoba sekalipun mendapat protes keras dari Brasil dan Aus-tralia.

“Kita sudah sampaikan berkali-kali bah-wa kita memiliki kedaulatan dan tetap jalan-kan hukuman mati. Perlu diingat putusan hukuman mati bukan dilakukan Presiden tapi pengadilan,” kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Senin (23/2).

Wapres memahami jika sebuah negara melakukan protes keras jika warga negaranya dihukum mati di negara lain. Namun demiki-an, Indonesia yang memiliki ketentuan hu-kum bagi bandar narkoba juga memutuskan hukuman mati setelah melalui persidangan hukum.

“Indonesia, juga beberapa kali pernah mengajukan protes saat sejumlah warga ne-gara Indonesia terancam hukuman mati di Timur Tengah atau beberapa negara di ka-wasan lain,” ujar Kalla.

Wapres menilai, apa yang dilakukan oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff yang meno-lak credentials Dubes Toto Riyanto saat akan menyerahkan surat mandat sebenarnya tak perlu terjadi mengingat Indonesia memiliki hukum dan berdaulat. “Sekali lagi kita tetap akan jalankan hukuman mati terhadap terpi-dana mati bandar narkoba,” kata Wapres.

=GAM/ABD

JAKARTA-Tindakan Presiden Brasil Dilma Rousseff yang menolak surat kepercayaan (credential) Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia Toto Riyanto secara men-dadak, di Istana Kepreside-nan Brasil, Jumat (20/2), sebagai sebuah tata krama yang tidak lazim.

Tata Krama Brasil Tidak Lazim

PENEGAKAN HUKUM

Kejagung Siapkan 50 JPU untuk KPKJAKARTA-Kejaksaan Agung (Kejagung) menyat-akan siap menyediakan 50 jaksa penuntut umum un-tuk memenuhi kebutuhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) walaupun sudah ada 95 jaksa di lem-baga antirasuah itu.

”Bagi kami tidak ada masalah, berapa pun yang diminta akan kami penuhi dan tentu akan kami berikan tenaga yang terbaik,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo seusai bertemu-Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiqurahman Ruki bersama jajarannya di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin.

Jaksa Agung menegaskan berapa pun yang diminta KPK akan diberikan.

KPK mengaku jumlah JPU yang diisntitusinya masih kurang hingga meminta tam-bahan sedikitnya 50 penuntut umum lagi kepada Kejaksaan Agung.

Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, menya-takan, saat ini ada 95 Jaksa Penuntut Umum sekarang bertugas di lembaganya dan mayoritas bertugas di bidang penindakan. Artinya, kata Ruki, kekuatan KPK di bidang represif didukung penuh oleh Kejagung.

“Tapi, saya masih mau minta lagi, (masih) kurang. Karena kami ingin ‘lari ‘ lebih cepat,” katanya.

Terlebih lagi, Ruki mengaku baru mendapat kabar bahwa ada sekitar 500 jaksa yang baru selesai menempuh pendidikan.

“Kalau 10 persen diberikan ke kita, maka kita bisa lari lebih cepat,” katanya.

Hal tersebut tidak terlepas dengan masih banyaknya tung-gakan kasus yang ditangani KPK. “Karena perkara numpuk itu, maka KPK membutuhkan tambahan tenaga,” katanya.

Taufiqurrahman Ruqi diangkat sebagai Pelaksana Tugas Ketua KPK oleh Persiden Jokowi setelah Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri dalam kasus pemalsuan data kependudukan.

=ANT/RIZA/BETH

ant/noveradika POHON TUMBANG. Petugas melakukan evakuasi pohon tumbang yang menimpa mobil dengan pelat nomor AD 8848 RC di Jl. Jenderal Sudirman, Yogya-karta, Senin (23/2). Pohon tumbang akibat angin kencang yang menimpa mobil dan sepeda motor tersebut menewaskan 1 pengendara sepeda motor yang tengah melintas.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“Dengan NIK dan KTP elektronik akan meningkatkan efektivitas dalam assessment pemberian kredit,” kata Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah di Jakarta, Senin (23/2).

Menurutnya, dengan menggunakan e-KTP dalam mengajukan kredit membuat data

nasabah menjadi lebih mudah. Pihaknya meyakini bahwa data tersebut juga mempu-nyai manfaat luas. “Data kependudukan itu meningkatkan efisiensi kepada masyarakat dalam bidang penyaluran kredit,” ujarnya.

Sejauh ini, bank sentral mencatat 82 juta data debitur lewat Sistem Informasi Debitur (SID). Jumlah itu diambil dari lem-baga keuangan dengan dari 180 juta fasilitas kredit.

Sementara itu, Kemendagri sendiri tidak memperbolehkan nasabah untuk membuat rekening baru, jika nasabah belum memiliki KTP elektronik. “Nasabah yang ingin buka rekening bank baru harus punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik. Jangan pakai KTP yang lama,” ujar Direktur Kependudu-kan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Irman di Jakarta, Senin (23/2).

Dia menegaskan, pihak perbankan tidak mengizinkan calon nasabah yang ingin membuka rekening baru dengan mengguna-kan KTP lama. Untuk itu masyarakat harus

cepat-cepat menggunakan KTP elektronik. “Pakai e-KTP lebih aman, KTP lama bisa saja data diri kita dipakai orang lain yang tidak bertanggung jawab. Dengan e-KTP tidak bisa dipalsukan, lebih mudah juga menggunakan e-KTP,” ungkapnya.

BI saat ini juga telah mengelola sistem informasi debitur (SID) untuk 82 juta kartu, baik korporasi maupun individual. Dengan adanya kerja sama antara BI dan Kemen-dagri, maka bisa mendukung program yang dicanangkan oleh perbankan.

“E-KTP saat ini ada 145 juta orang lebih yang memiliki, hampir 146 juta orang. Mu-dah-mudahan didalamnya ada 82 juta orang itu. Ini akan kita akses ke perbankan, agar bisa mendorong program perbankan. Bank juga merasa lebih aman dari kemungkinan pemalsuan identitas,” tuturnya.

Ditambahkannya, dengan menggunakan e-KTP, perbankan bisa memberikan pelaya-nan cepat dan murah. Itu akan memberikan manfaat yang lebih bagi setiap nasabah.

Irman mengungkapkan, sistem e-KTP membuat para nasabah tidak dapat meng-gandakan datanya. Dia mengungkapkan, data yang tercatat dari 255 juta penduduk pada De-sember 2014, diketahui ada 8,1 juta penduduk memiliki identitas ganda. “Kita menemukan ada 8,1 juta penduduk yang ganda, punya lebih dari 1 data kependudukan. Tanpa online tidak bisa diketahui ini,” terangnya.

Saat ini katanya, ada empat bank umum yang bisa melayani pembuatan KTP elek-tronik atau e-KTP “Ada empat bank umum dan 25 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang bisa melayani pembuatan e-KTP. Bank umum terdiri dari BCA, BRI, BNI, Mandiri,” pungkasnya. =GAM

PERBANKAN

Rekening Baru Harus dengan KTP Elektronik

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mempermudah dalam pengajuan dan pemberian kredit. Nantinya, nomor induk kependudukan (NIK) Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik (e-KTP) menjadi data fundamental bagi per-bankan.

TARGET EKSPOR

Peningkatan 300 Persen MustahilJAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memasang target peningka-tan ekspor 300% dalam lima tahun ke depan. Jika target ini tercapai maka pada 2019 ekspor nonmigas Indonesia akan mencapai tiga kali lipat dari US$184,3 miliar.

Namun target tersebut musta-hil dicapai ditengah penurunan harga minyak dunia dan produksi minyak dalam negeri yang terus mengalami penurunan sejak 2 tahun terakhir.

“Migas ekspornya turun terus enggak bisa naik, ekspor di bulan Januari 2015 turun 8,1 persen,” kata pengamat Ekonomi Faisal Basri saat dalam acara diskusi dengan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Jakarta, Senin (23/2).

Karena itu, Faisal menilai target ekspor naik 300 persen pada 2019 tidak realistis. Apalagi saat ini, terjadi penurunan harga komoditas dunia sehingga mem-buat produksi di bidang jasa tidak terlalu kompetitif.

“Dengan demikian, hampir mustahil Presiden Joko Widodo mewujudkan impian nawa citanya dalam perihal ekspor. Ekspor Indonesia ke Asean dan Asia turun, tapi ke negara lain Eropa dan Amerika justru naik. Kita harus punya roadmap yang tidak sesat,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah juga harus meredam impor untuk menjaga ekonomi. Sehingga pemerintah tak hanya menggen-jot ekspor. “Nawacita sesat ini awalnya. Saya ingin menunjuk-kan, dan yakinkan Presiden apa guna ekspor tiga kali lipat. Impor naik lima kali lipat,” tegasnya.

Pemerintah sarannya, se-harusnya menjadikan Kementrian Perdagangan (Kemendag) sebagai pemicu pertumbuhan bukan menjadi pencapaian target. “Saya katakan perdagangan agen of growth bukan pencapaian angka. Ayo kita koreksi yang tidak benar itu,” ungkapnya.

Faisal menambahkan, ekspor dari sektor minyak dan gas bumi tidak berubah ke depan, karena produksi menurun. Jika ingin meningkatkan ekspor harus menggenjot komoditas non migas.

=GAM

ant/andika wahyu SANKSI LION AIR. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo (kanan) didampingi Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut (kiri) mem-berikan keterangan pers terkait kasus penundaan penerbangan (delay) maskapai tersebut di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (23/2). Kemenhub mem-berikan dua sanksi kepada maskapai Lion Air yakni pembekuan sementara pengajuan izin rute baru serta pembekuan izin terbang bagi rute yang selama 21 hari tidak diterbangkan Lion Air misalnya rute Ujung Pandang-Jayapura.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV6 Ekonomi

“Proyeksi investasi sepanjang 2015-2019 sudah diperhitungkan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,8 persen pada 2015 dan 7 persen 2017. Hal ini yang cukup berat dan peran BKPM-D dan SKPD bidang penanaman modal di daerah menjadi sangat penting,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani Jakarta, Senin (23/2).

Sementara itu, berdasarkan data BKPM, 514 kabupaten dan 459 kota di antaranya sudah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

BPKM menargetkan integra-si 144 PTSP dari 24 provinsi, 94 kabupaten, 20 kota, 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan 1 kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas (KPBPB) sepanjang 2015. “Tahun 2016, BKPM menargetkan seluruh PTSP provinsi dan kabupaten, kota sudah terintegrasi dengan PTSP pusat,” paparnya.

Ia mengharapkan, pemerin-tah daerah juga dapat memasti-kan kelancaran proses realisasi investasi masing-masing den-gan mensinkronisasikan antara PTSP provinsi, daerah dan kota. “Saat ini BKPM memfasilitasi

99 proyek yang terhambat di 25 provinsi senilai lebih dari Rp 477 triliun,” katanya.

BKPM memasang target in-vestasi sebesar Rp 519,5 triliun atau meningkat lebih dari 14 persen dibanding realisasi in-vestasi senilai Rp 456,6 triliun di 2014. Pertumbuhan ini op-timistis tercapai meski ada ketidakpastian ekonomi global yang akan berdampak terhadap negara berkembang, terutama Indonesia.

Target investasi sebesar Rp 519,5 triliun terdiri dari Penanaman Modal Dalam Ne-geri (PMDN) sebesar Rp 175,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 343,7 triliun.

Secara terpisah, Wakil Presi-den Jusuf Kalla mengatakan setiap pertumbuhan ekonomi 1 persen dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada kurang lebih 300 ribu. Bila per-tumbuhan ekonomi di bawah 7 persen maka pengangguran sulit diatasi. “Kalau tumbuh 7 persen berarti baru 2,2 juta-2,5 juta orang. Sedangkan yang masuk kerja itu baru 2 juta juga. Jadi kenapa tumbuh sebesar itu agar bisa kurangi pengangguran dan kemiskinan,” kata JK.

=GAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

BKPM Minta Pemda Dukung Pencapaian Target InvestasiJAKARTA-Pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen-8 persen pada 2017 nanti. Salah satu aktor penting untuk mencapai target adalah peranan pemerintah daerah.

Pejabat Pengganti Direk-tur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Wahju Tu-makaka dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menjelaskan sem-bilan orang ini telah disangkakan

melakukan tindak pidana dalam bidang perpajakan.

Tindak pidana tersebut antara lain menyampaikan Surat Pem-beritahuan atau keterangan yang isinya tidak benar serta mener-bitkan dan menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebe-narnya.

Pidana dalam bidang perpa-jakan ini merupakan pelanggaran atas pasal 39 Undang-Undang No-mor 6 Tahun 1983 tentang Keten-tuan Umum dan Tata Cara Perpa-jakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Identitas para tersangka terse-but adalah Dominggus Maspai-tella dengan tanggal DPO 2 Juni 2010, Gunawan Hadisurya dengan tanggal DPO 14 Oktober 2011 dan Irvan Pratama Hadisurya dengan

tanggal DPO 14 Oktober 2011.Kemudian, Burso alias Bustomi

alias Busra Ridwan dengan tanggal DPO 17 Mei 2013, Darwis Effendi alias Awis alias Robi de-ngan tanggal DPO 16 April 2014 dan Martinus Massora alias Muhammad Ridwan alias Hasan alias Gustian alias Tino Prawira dengan tanggal DPO 9 Juni 2014.

Selain itu, tersangka lainnya adalah Mahfud S.E dengan tang-gal DPO 14 Juli 2014, Muham-mad Khadafi dengan tanggal DPO 18 November 2014 dan H Nana Nahwana alias Haji Nana dengan tanggal DPO 12 Januari 2015.

Wahju memastikan Ditjen Pa-jak akan melakukan upaya pene-gakan hukum di bidang perpa-jakan secara berkesinambungan untuk mengamankan penerimaan negara, sebagai upaya mewujud-kan pemenuhan pembiayaan ne-gara dalam APBN.

=ANT/SATYAGRAHA

JAKARTA- Direk-torat Jenderal Pajak Kementerian Keua-ngan mengumumkan sembilan tersangka pelaku tindak pi-dana perpajakan, dan telah meminta Badan Reserse Krimi-nal (Bareskrim) Polri untuk memasukkan nama-nama tersebut ke dalam Daftar Pen-carian Orang (DPO).

9 DPO Kasus Pajak Diumumkan

ant/zabur karuru PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN. Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan), Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan (kedua kiri), Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya (ketiga kiri), Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kedua kanan), dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2). Pertemuan tersebut dalam rangka merealisasikan proyek percepatan pembangunan Lampung dan Sumsel.

ant/widodo s. jusuf LAYANAN ISI ULANG E-MONEY. Pengguna kartu prabayar Bank Mandiri e-money menunjukkan cara mengisi ulang (top up) melalui telepon pintar (smartphone) di Jakarta, Senin (23/2). Bank Mandiri mengembangkan layanan isi ulang (top up) kartu mandiri e-money menggunakan smartphone berbasis android yang memiliki fitur Near Field Communication (NFC) untuk memudahkan pengguna kartu prabayar e-money mengisi ulang saldonya.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

"Citra DPR sebagai lembaga wakil rakyat, pemerintah dan ke-polisian akan naik, jika menyetu-jui usulan Presiden Joko Widodo yang mengajukan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri, apalagi jika Pres-iden juga segera melantiknya," katanya di Surabaya, Senin (23/2).

Menurut dia, langkah Pre-siden Jokowi yang menunjuk Komjen Badrodin sebagai calon Kapolri sudah tepat dari segala aspek, sehingga persetujuan DPR atas usulan itu bisa menaikkan citra DPR RI, pemerintah dan Polri di mata masyarakat.

"Sebagai pengganti Komjen Budi Gunawan, figur Badrodin memiliki nilai tinggi dan pantas menjadi orang nomor satu Polri. Dari sisi kepangkatan, jabatan dan senioritas Komjen Badrodin sudah sangat layak mengganti-

kan Jenderal Sutarman," katanya.Apalagi, lulusan Akademi

Kepolisian angkatan 1982 itu mencatat prestasi terbaik dengan meraih gelar Adi Makayasa. "De-ngan sederet nilai lebih itu, maka pengangkatan Badrodin juga bisa menyehatkan semangat berkom-petisi di tubuh Polri," katanya.

Sebaliknya, tegas Arum Sabil yang juga Ketua Majelis Per-musyawaratan Anggota Gabun-gan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (MPA Gapperindo) Pusat itu, DPR bisa menjadi sentral kebencian masyarakat jika mempersulit dan kembali masuk dalam 'perangkap' polemik berkepanjangan.

"Karena itu, legislatif harus bertindak arif dengan segera menyetujui penunjukan Badrodin Haiti menjadi Kapolri. DPR juga harus menyadari bahwa usulan

calon Kapolri merupakan hak prerogatif presiden," katanya.

Ia menilai pembawaan tenang dan bahkan terkesan sabar serta hati-hati dalam berkomentar itu menunjukkan Komjen Badrodin merupakan sosok polisi yang tegas, tenang dan teruji kesa-barannya. "Itu karena Presiden mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, padahal dari sisi jabatan seha-rusnya menempatkan Badrodin sebagai calon Kapolri menyusul keputusan Presiden Jokowi yang memberhentikan Jenderal Sutar-man. Jenderal polisi berbintang tiga itu justru tetap menunjuk-kan loyalitasnya dengan tidak menampakkan gelagat ambisius menjadi Kapolri," katanya.

Namun, soal ketegasan men-jalankan aturan, Arum menilai, sangat melekat pada pribadi pria kelahiran Umbulsari, Kabupaten Jember, Provinsi Jatim, 24 Juli 1958 tersebut.

"Itu tercermin dalam sika-pnya saat menyelesaikan konflik antaretnis di Kabupaten Poso, September 2006. Ketika dipercaya

menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, Badrodin mampu menyelesaikan konflik sosial yang 'menghancur-kan' kehidupan masyarakat Poso," katanya.

Bahkan, Arum Sabil menga-ku dirinya masih mengingat saat sehari setelah Badrodin Haiti dilantik menjadi Kapolda Sulteng menggantikan Brigjen Orgroseno dan Badrodin harus menghadapi kondisi 'membara' di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, terutama Desa Tangkura dan sekitarnya, yang akrab dengan amuk massa akibat konflik SARA.

"Hampir setiap hari, wilayah konflik yang dihuni penduduk beragama Kristen Protestan, Islam dan Hindu itu, dihiasi demo anarkis warga hingga ledakan bom. Pemicunya adalah penundaan berulang atas rencana eksekusi terpidana mati tokoh kerusuhan Poso Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu. Kelompok muslim menuntut Tibo dkk. segera dieksekusi, sedangkan kelompok nonmuslim menolaknya," katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB

SURABAYA - Tokoh Jawa Timur yang juga pegiat Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari), Arum Sabil, menyatakan penunjukan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri bisa menaikkan citra DPR, Polri, dan pemerintah.

Badrodin Bisa Naikkan Citra DPR-Polri-Pemerintah

ant/dhoni setiawan

PILKADA JEMBER

Anggaran Satu Putaran Rp 43 M

JEMBER - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ka-bupaten Jember, Jawa Timur, Ahmad Hanafi mengatakan anggaran pemilihan umum kepala daerah setempat yang dilaksanakan satu putaran sebesar Rp 43 miliar.

"Pemerintah kabupaten (Pemkab) dan DPRD Jember sudah mengalokasikan ang-garan pilkada sebesar Rp 70,9 miliar dalam APBD 2015 sesuai yang diajukan oleh KPU, na-mun besarnya anggaran itu dengan asumsi dua putaran," kata Hanafi di Kabupaten Jem-ber, Senin.

Anggaran sebesar Rp 70,9 miliar digunakan untuk kebu-tuhan KPU sekitar Rp 70 miliar selama dua putaran dan sisan-ya untuk keperluan keamanan dan pengawasan pilkada.

"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada yang baru di-sahkan beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pilkada serentak hanya berjalan satu putaran saja," ucap mantan jurnalis itu.

Menurut dia, pihaknya akan menggunakan anggaran pilkada satu putaran sebesar Rp 43 miliar dan sisanya akan dikembalikan ke kas daerah.

"Besarnya biaya operasio-nal Pilkada Jember karena jum-lah pemilih di Jember cukup ba-nyak, sehingga jumlah tempat pemungutan suara (TPS) juga menyesuaikan dengan jumlah pemilih," paparnya.

Berdasarkan pengalaman pilkada langsung sebelum-nya, jumlah pemilih di Jember berkisar 1,6 juta hingga 1,8 juta jiwa, dengan jumlah TPS 4.000 lebih.

"Kami belum mengetahui jumlah pemilih dan TPS dalam Pilkada Jember karena tahapan belum dimulai dan kami masih menunggu peraturan KPU yang nanti akan dikirim ke da-erah," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi mengatakan pilkada lang-sung yang dilaksanakan satu putaran dapat menghemat anggaran, baik APBN maupun APBD.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Komjen Badrodin Haiti. Pustari menilai langkah Presiden Jokowi yang menunjuk Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri sudah tepat dari segala aspek, sehingga persetujuan DPR atas usulan itu bisa menaikkan citra DPR RI, pemerintah dan Polri di mata masyarakat.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Pengawasan Penggunaan Dana Hibah Diperketat

"Pengawasannya lebih ketat karena diharapkan tidak ada lagi penyelewengan soal dana hibah," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Senin (23/2).

Ia mengatakan tidak ingin menerima laporan kembali ada penyalahgunaan dana hibah se-perti kasus yang saat ini sedang disoroti Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dan melibatkan sejumlah

oknum di insitusi yang meneri-ma aliran dana tersebut.

Dana hibah, kata dia, me-rupakan anggaran untuk meningkatkan kesejahtera-an masyarakat Jatim sehingga penggunaannya harus benar-benar diawasi dan sampai ke-pada yang berhak.

Sejumlah antisipasi yang di-lakukan antara lain bekerja sama dengan inspektorat di kabupa-

ten/kota, kemudian menambah jumlah pendamping dengan harapan pengawasan lebih ketat.

Selain itu, lanjut dia, upaya lainnya yakni setiap bantuan yang dikucurkan akan dilakukan pengecekan lapangan, tidak di-lakukan secara "sampling".

"Semua akan disurvei un-tuk melihat kondisi di lapangan. Selanjutnya, unsur pengawas diperkuat dan akan ditentukan oleh perguruan tinggi dari Uni-versitas Airlangga Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang," katanya.

Sementara itu, dalam pro-gram pro rakyat yang saat ini di-milik Jatim, antara lain "Jalan lain menuju masyarakat sejahtera"

(Jalin Matra) yang menggunakan dana hibah sebesar Rp 125 miliar, gubernur mengingatkan penga-wasannya tidak boleh lengah.

"Meski anggarannya masih kurang untuk mengentas masalah kemiskinan di Jatim, penggunaannya tidak boleh len-gah. Nanti ada moniroting dan evaluasi dan berpusat di Bape-mas Jatim," ungkap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Menurut dia, beberapa kasus penyelewengan penggunaan dana hibah murni karena ke-salahan penggunanya, karena pengucuran anggaran ini sudah sesuai dengan ketentuan perun-dang-undangan.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperketat pengawasan penggunaan dana hibah karena khawatir terjadi penyelewengan akibat disalahgunakan oleh oknum tertentu se-hingga rentan terjadi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

HARGA BERAS NAIK

Pemkab Berencana Gelar Operasi Pasar

LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berencana menggelar operasi pasar terkait adanya kenaikan harga beras yang di-sebabkan stok di pasaran belum mencukupi.

"Saat ini harga beras me-mang ada kecenderungan me-ngalami kenaikan karena me-mang stok di pasaran belum tersedia cukup banyak. Terkait itu, kami bersama Bulog siap menggelar operasi pasar dalam jangka waktu yang tidak ter-batas," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab La-mongan, Moch Faiz Junaedi di Lamongan, Senin (23/2).

Dikatakannya, operasi pasar akan digelar dengan kerja sama Bulog Lamongan, yang dihara-pkan menekan harga beras dan tidak mudah dipermainkan, sehingga harga kembali stabil dan masyarakat bisa menikmati dengan harga wajar.

Selain menggelar operasi pasar, kata Faiz pemkab juga telah menyalurkan Program Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) yang diharapkan mam-pu menekan harga.

Dijelaskan Faiz, untuk Raskin stok di Gudang Bulog sudah tersedia 10 juta kilogram, dan diperkirakan cukup untuk memenuhi hingga tujuh bulan.

Sisanya, akan dipenuhi dari pengadaan Bulog tahun 2015.

Ia mengatakan, Program Raskin di Lamongan tahun 2015 tidak mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya, yakni tetap untuk 103.040 ru-mah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM), sebagaimana hasil dari pendataan program perlindungan sosial (PPLS) 2011.

Sedangkan pagu Raskin selama 12 bulan mencapai 18.547.200 kilogram, dengan masing-masing RTSPM mene-rima alokasi 15 kilogram per bulan, dan harga penjualan di lokasi distribusi sebesar Rp 1.600 per kilogram.

Sementara itu, berdasarkan pantauan pemkab di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Sidoharjo, harga beras jenis Mentik di minggu ke-3 Febru-ari mengalami kenaikan sebesar 19 persen, yakni dari harga Rp 8 ribu per kilogram di minggu lalu menjadi Rp 9.500 per kilogram di minggu ke-3.

Sementara untuk harga be-ras jenis lainnya relatif stabil, yakni jenis Bengawan yang sta-bil di harga Rp 12.500 per kilo-gram dan jenis IR 64 kualitas medium juga stabil di harga Rp 8.500 per kilogram.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

KECELAKAAN

32 Korban Dirawat di Semarang

BOJONEGORO - Sebanyak 32 warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan bus "sang Engon" di tol Semarang, Jawa Tengah, masih menjalani rawat inap di rumah sakit (RS) Kariadi dan Bhayangkara.

Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adi Witjaksono, di Bojonegoro, mengatakan, belum tahu secara pasti perkembangan para penumpang bus "Sang Engon, yang menjalani perawatan di dua RS di Semarang itu.

Ia menyebutkan di RS Kariadi, masih ada sembilan orang dan di RS Bhayangkara 23 orang.

"Kami belum tahu hari ini para penumpang bus "Sang Engon", yang menjalani rawat inap di RS di Semarang, sudah ada yang diper-bolehkan pulang oleh dokter atau tidak," tuturnya.

Mengenai satu penumpang atas nama Nawangsih di RS Elisa-bet yang patah tangannya, me-nurut dia, sudah dibawa pulang keluarganya untuk menjalani operasi di RS Bojonegoro.

"Operasi patah tangan di Bojonegoro menghabiskan biaya Rp30 juta ditanggung pemkab Rp20 juta dan Jasa Raharja Rp 10 juta," jelas dia.

Selain itu, lanjut dia, satu penumpang di RS Sultan Agung, juga sudah dibawa pulang keluar-ganya ke Bojonegoro.

Lebih lanjut ia menjelaskan biaya pengobatan penumpang bus "Sang Engon" yang mengalami luka-luka di RS di Semarang, se-muanya ditanggung Jasa Raharja.

Hanya saja, lanjut dia, be-sarnya biaya pengobatan yang ditanggung Jasa Raharja maksi-mal hanya Rp10 juta.

Humas Perwakilan Jasa Raha-rja Bojonegoro Eko Yuwono, be-lum bisa merinci besarnya biaya pengobatan para penumpang bus "Sang Engon" yang mengalami kecelakaan tunggal di tol Sema-rang, Jawa Tengah.

"Kami belum melakukan reka-pitulasi. Hanya sesuai ketentuan biaya pengobatan maksimal Rp 10 juta," katanya, menegaskan.

Bus "Sang Engon" bernomor polisi B 7222 AKG, merek Mercedes Benz 1526, dengan pengemudi M Husen (55), warga Babat, La-mongan, mengalami kecelakaan tunggal di ruas tol dalam Kota Semarang, Jumat (20/2), yang me-newaskan 18 penumpangnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

ant/r. rekotomoKECELAKAAN BUS SEMARANG. Petugas mengusung kantong berisi jena-zah korban kecelakaan tunggal bus Sang Engon nopol B 7222 AKG di ruas tol Kota Semarang, Jateng, yang terjadi pada Jumat (20/2) lalu. Penyebab kecelakaan yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia itu masih dalam penyelidikan polisi.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Petugas Temukan Korban Kedua Banjir Bandang Madiun

Kepala Satuan Sabhara Polres Madiun, AKP Gangsar Kumoro, mengatakan, korban yang dite-

mukan adalah Dinem (55) warga desa setempat yang telah hilang sejak becana banjir bandang ter-jadi pada Kamis (19/2) lalu.

"Korban telah diotopsi luar oleh petugas dan langsung di-serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar AKP Gangsar Kumoro kepada wartawan, Senin (23/2).

Menurut dia, dengan ditemu-kannya jasad Dinem, maka petu-gas berhasil menemukan semua korban tewas yang berjumlah dua orang akibat banjir bandang yang terjadi di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Korban tewas yang lebih da-hulu ditemukan petugas adalah

Mbah Ginem (80) warga desa se-tempat. Mbah Ginem adalah ibu dari Dinem. Keduanya tersapu arus banjir bandang bersamaan dengan sebagian bangunan ru-mahnya.

Lebih kanjut AKP Gangsar menjelaskan, jasad Dinem dite-mukan warga yang sedang men-cari kayu sisa-sisa banjir. Korban tersangkut di antara kayu-kayu yang berjarak sekitar 4 Kilometer dari rumahnya.

Identitas korban langsung dikenali petugas dan warga mela-lui perhiasan yang masih melekat di tubuh korban. Yakni, perhiasan kalung, anting, dan cincin korban.

"Jenazah tersebut langsung teridentifikasi sebagai Ibu Dinem

karena sejumlah perhiasan kor-ban masih melekat utuh di le-hernya serta tangan," kata dia.

Meski korban tewas telah dite-mukan semuanya, namun petu-gas masih disiagakan di lokasi bencana. Sebab, proses evakuasi dan pembersihan material banjir bandang dan tanah longsor masih dilakukan. Terlebih, BPBD Kabu-paten Madiun telah menetapkan wilayah Kabupayen Madiun seba-gai daerah tanggap bencana se-lama sepekan ke depan.

Seperti diketahui, banjir ban-dang dan tanah longsor dari lereng Gunung Wilis menerjang beberapa desa di Kecamatan Da-gangan pada Kamis (19/2) malam. Dua orang tercatat tewas, pulu-

han rumah warga di Desa Segu-lung, Tileng, Joho, dan Mendak, rusak. Lima jembantan peng-hubung antar desa juga terputus akibat bencana itu.

Banjir bandang juga me-nyebabkan, sebanyak 24 ekor kambing, satu ekor sapi, dua unit sepeda motor milik warga, dan 12 titik saluran air bersih rusak dan hanyut terbawa air banjir ban-dang.

Petugas mengimbau warga di lokasi sekitar untuk waspada jika sewaktu-waktu bencana terjadi kembali. Warga diminta mengungsi ke kantor desa atau-pun rumah kerabat yang lebih aman.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

MADIUN - Petugas gabungan dari TNI dan Polri berhasil

menemukan korban kedua akibat banjir

bandang yang terjadi di Desa Segulung, Ke-

camatan Dagangan, Kabupaten Madiun,

Jawa Timur.

ant/siswowidodo AKIBAT JEMBATAN HANYUT. Anggota TNI menggendong pelajar SD menyeberang sungai karena jembatan hanyut diterjang banjir di Desa Segulung, Kec. Dagangan, Kab. Madiun, Jatim, Senin (23/2). Sejak banjir bandang yang menghanyutkan satu-satunya jembatan di desa tersebut, Kamis (19/2), pelajar dan warga terpaksa menyeberangi sungai kalau tak ingin memutar lewat jembatan lain dengan jarak 15 km lebih jauh.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

AGUNG BAROKAH KOMPUTER

MENERIMA:Komputer, Laptop, Printer, LCD/LED, Monitor, Proyektor (Peripheral Komputer), Pemasangan Warnet, Setting LAN

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

DIJUAL RUMAH

PERUM. PONDOK MUTIARA INDAHBlok F.4/20 Dengkol Singosari - Malang

Ukuran: 8x 12 M3 / Tipe 36

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

Mahasiswa Galang Koin untuk PM Australia

Puluhan mahasiswa tersebut tergabung dalam Gerakan Maha-siswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Malang yang menggelar aksi penggalangan koin di depan Stasiun Kotabaru dan Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Al Qolam Kab-uapten Malang yang menggalang koin di pertigaan Pasar Gondang-legi, Senin (23/2).

Maraknya aksi penggalangan dana (koin) di Tanah Air terse-but dipicu adanya pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, yang meminta pemerintah Indonesia tidak menghukum mati dua bandar narkoba asal Aus-tralia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dengan mengungkit-ungkit bantuan yang diberikan Australia untuk bencana alam Tsunami Aceh tahun 2004.

Salah seorang penyumbang dana di kawasan Stasiun Kotabaru, Musrifah, mengatakan kalau peme-rintah Australia mau membantu, seharusnya tidak perlu diungkit-ungkit karena bantuan bencana merupakan bantuan sosial kema-nusian. "berbeda dengan hukuman mati yang dijatuhkan untuk bandar narkoba asal Australia tersebut ka-rena urusannya berbeda, kalau mau nyumbang ya nyumbang saja, tidak

perlu menekan-nekan kebijakan pemerintah Indonesia," tegasnya.

Dalam aksinya itu mahasiswa membawa kotak dan toples plas-tik yang bertuliskan "Coin For Australia". Mereka juga membawa poster "Jokowi Harus Tegas, Indo-nesia Bermartabat".

Sementara mahasiswa dari PMII, selain menggalang dana dari masyarakat, juga akan membuka posko di depan kantor Komisariat PMII Al Qolam di Gondanglegi. "Kami akan membuka posko bagi masyarakat yang akan menyum-bangkan dana (koin) selama satu bulan penuh," tegas koordinator PMII Komisariat Al Qolam Ma-lang, Aminullah.

Puluhan mahasiswa PMII itu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau warga Aceh sendiri, untuk segera mengembalikan dana bantuan tsunami Aceh 10 ta-hun lalu secara langsung kepada PM Abbot.

"Pemerintah Australia jelas-jelas sudah melecehkan rakyat Indonesia dan ketegasan Presiden Jokowi saat ini harus menjadi jawaban pada rakyat. Pemerin-tah harus mengambil sikap demi menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia," tandasnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

MALANG - Puluhan mahasiswa di Malang, Jawa Timur, menggalang koin dari masyarakat untuk mengembalikan bantuan dari pemerintah Australia dalam pemulihan bencana Tsunami Aceh beberapa tahun lalu yang diung-kit PM Negeri Kanguru itu, Tony Abbot.

ant/sahlan kurniawanKOIN UNTUK AUSTRALIA. Sejumlah pemuda menggelar aksi "Koin Untuk Australia" di Alun-alun Tulungagung, Jawa Timur, Senin (23/2). Aksi tersebut dilakukan sebagai protes keras pernyataan Perdana Menteri Tony Abbot atas pern-yataannya yang mengungkit-ungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004 saat memprotes hukuman mati dua pengedar narkoba kelas kakap Bali Nine Andrew Chan and Myuran Sukumaran.

DEMONSTRASI

Pemuda Tuntut Pengusutan Korupsi Dana Shalawat

JEMBER - Belasan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Antikorupsi menun-tut pengusutan kasus dugaan korupsi dana shalawat dengan berdemonstrasi di bundaran DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (23/2).

"Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk keprihatinan terkait dugaan pidana korupsi dana shalawat yang terjadi di Kecamatan Puger," kata koordi-nator aksi Kholilurrahman.

Menurut dia, dana terse-but dicairkan kepada sejumlah kelompok pengajian fiktif, yakni kelompok pengajian, kelompok yasinan dan tahlil pada tahun

2014, padahal kelompok-kelom-pok tersebut sudah tidak ada.

"Setiap kelompok pengajian, yasinan dan tahlil (KPYT) di setiap desa mendapat bantuan dari Pemkab Jember sebesar Rp 25 juta, namun ada yang diduga kelompok fiktif dan menerima dana bantuan itu," tuturnya.

Ia menjelaskan salah satu penerima dalam kelompok itu adalah pemilik bengkel yang tidak memiliki kelompok pen-gajian, namun mereka tercatat sebagai penerima dan membuat rekening penerima bantuan.

"Kami membawa contoh indikasi penyelewengan dana shalawat di Bagian Kesejahteraan

Pemkab Jember yang disalurkan di Kecamatan Puger," katanya.

Dalam aksi itu, para pen-gunjuk rasa membawa sejumlah poster yang bertuliskan "uang pengajian jangan dibuat jajan", "selamat datang di republik tikus", dan juga sebuah banner besar berwarna merah dan bergambar tikus bertuliskan "korupsi dana sholawat, apa kata umat. Meskip-un seorang Gus kalau ngutil uang negara tetap koruptor".

Sejumlah pemuda yang berunjuk rasa memakai topeng berwajah tikus dan membagikan gelang bertuliskan "fight corrup-tion!".= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Pasang IklanKORAN MADURA

SENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV1

[email protected]

0328-6770024

23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

SENIN

Melawan Abbott

DENGAN KOIN

“Jangan mau harga diri

kita ditawar oleh Tony Abbott

(Perdana Menteri Austra-

lia),” ujar koordinator aksi

Andi Sinulingga di Bunda-

ran HI, Jakarta, Minggu.

Dalam aksi turun ke

jalan di Car Free Day

tersebut, ia menjelaskan

bahwa koin-koin tersebut

digunakan untuk mem-

bayar atas komentar Tony

Abbott yang menying-

gung bangsa Indone-

sia, khususnya terkait

tragedi Tsunami Aceh.

“Sejumlah bantuan

uang dari Australi ketika

tsunami tidak akan bisa

membeli harga diri bangsa

Indonesia,” kata Andi.

Ia juga menginginkan hukuman

mati kepada warga Australia yang

terbukti bersalah terkait kasus

narkoba tetap dilaksanakan.

Sebelumnya, secara tidak

diduga PM Abbott kembali me-

minta pembatalan eksekusi sambil

mengungkit tentang pemberian

bantuan oleh Australia kepada In-

donesia saat terjadi tsunami Aceh

pada 2004.

“Jangan lupa beberapa waktu

lalu ketika Indonesia di-

landa tsunami,

Aus-

tralia mengirimkan bantuan satu

miliar dolar. Kami juga mengirim-

kan pasukan untuk bantuan kema-

nusiaan,” kata Abbott.

Menteri Luar Negeri RI Retno

LP Marsudi menanggapi dengan

mengatakan bahwa Pemerintah

Indonesia mengerti posisi Peme-

rintah Australia yang berupaya

membela hak warga negaranya

yang akan menjalani hukuman

mati. Namun, Menlu menegas-

kan bahwa hukuman mati

itu murni merupakan

masalah penegakan

hukum di Indonesia dan

tidak ditujukan kepada

negara, bangsa, maupun

warga negara tertentu.

Standar Ganda

Di lain sisi, beberapa penga-

mat menilai penolakan Australia

terhadap hukuman mati yang

akan dilaksana pada warganya di

Indonesia sebagai “sikap standar

ganda”. Sebab sikap tersebut baru

mereka ungkapkan saat warganya

sendiri terancam hukuman mati.

“Dahulu saat Amrozi cs hendak

dihukum mati, mereka justrus

mendukung dan bergembira. Apa

artinya ini bukan plin-plan?” ujar

Chairil Anwar, salah satu penga-

mat politik di Madura.

=ANT/AFUT

JAKARTA-Gerakan “Coin for Australia” (Koin untuk

Australia) yang mengatasnamakan Koalisi Pro

Indonesia menyerukan kepada masyarakat untuk

lebih peduli pada harga diri bangsa Indonesia. Sikap

Australia menentang hukuman mati yang menimpa

warganya di Indonesia dipandang sinis oleh beberapa

pihak, sebab dalam kasus Bom Bali beberapa tahun

lalu Australia mendukung hukuman mati bagi

Amrozi cs.

Tony Abbott

Perdana Menteri Australia

KORAN MADURA

JUMAT 20 FEBRUARI 2015 | No. 0550 | TAHUN IV

16

“Cristiano sudah kembali. Dia

memang terlahir untuk mencetak

gol. Tapi saya pastikan bahwa

Real Madrid tidak akan mende-

rita jika Cristiano tidak mencetak

gol dalam satu atau dua pertandi-

ngan,” terang Carlo Ancelotti se-

perti dilansir AS.

Dalam lawatannya ke Arena

AufSchalke dalam leg pertama

16 besar Liga Champions, Kamis

(19/02) dini hari WIB, Real Madrid

berhasil meraih kemenangan 2-0

atas tuan rumah Schalke 04.

Gol pertama Madrid dibuat

oleh Cristiano Ronaldo di me-

nit ke-26. Sebuah umpan silang

dari sisi kiri pertahanan Schalke

dilepas oleh Dani Carvajal, di-

sambut Ronaldo dengan sundulan

melewati hadangan kiper.

Cristiano kembali berkon-

tribusi dalam gol kedua timnya.

Memasuki menit ke-79, sang ja-

wara Eropa menggandakan ke-

unggulannya. Dengan aksi indi-

vidu khasnya, Ronaldo melewati

hadangan dua bek Schalke. Beri-

kutnya, Ronaldo menyodorkan

bola pada Marcelo. Tanpa banyak

kesulitan, bek kiri Brasil tersebut

melepas tendangan kaki kanan

dari bibir kotak penalti.

“Saya gembira karena tak mu-

dah buat kami setelah periode

yang sulit di liga. Pertan-

dingan tersebut bukan

permainan dengan inten-

sitas tinggi karena Schalke

sudah tampil bertahan

sejak awal. Kami tak perlu

bermain dengan kecepatan

tinggi tapi cuma harus mengontrol

pertandingan itu. Kami rasa kami

sudah mengawali babak 16 besar

itu dengan oke, dengan ide-ide ce-

merlang dan menarik mundur para

pemain sayap,” kata Ancelotti.

“Saya puas dengan performa

tim. Kami cukup sabar di ba-

bak pertama dan kami bisa me-

ngontrol pertandingan kemudian.

Secara keseluruhan permainan

berlangsung sangat bagus.” im-

buh pelatih asal Italia itu.

Hasil ini juga membuat ambisi

Schalke melaju lebih jauh di Liga

Champions musim ini dibayangi

kegagalan seperti musim lalu. Ke-

tika itu, Madrid menyikat Schalke

6-1 di tempat yang sama dan hanya

main imbang di Santiago Ber-

nabeu. Butuh keajaiban

bagi Schalke pada leg

kedua di Bernabeu 10

Maret mendatang untuk

menghentikan laju Ma-

drid mewujudkan ambisi

mereka mempertahankan

gelar juara Liga Champions.

Pelatih Schalke Roberto Di

Matteo mengakui keunggulan

tim lawan. Menurut dia, ada per-

bedaan kualitas yang mencolok

antara Madrid dan timnya. “Saya

rasa akan sangat sulit bagi kami

untuk menang di Madrid, tapi

apapun bisa terjadi di sepakbola

dan kami harus yakin,” kata Di

Mattero.=ESPN/UEFA.COM/CAROL AJI/DAR

KORAN MADURA

16JUMAT 20 FEBRUARI 2015

No. 0550 | TAHUN IV

ANCELOTTI:

RONALDO

SUDAH

KEMBALI

IMAM

NAHRAWI

DIMINTA

KONSISTEN

OLAHRAGA | 15

Gelsenkirchen-

Pelatih real Madrid car-

lo Ancelotti memberikan

peringatan kepada para

lawan timnya bahwa,

“cristiano ronaldo

sudah kembali”. keyaki-

nan Ancelotti tak lepas

dari penampilan gemi-

lang ronaldo saat mem-

bawa timnya menang 2-0

atas schalke 04.

Satu gol Cristiano Ronaldo ke

gawang Schalke 04, Kamis

(19/2), adalah gol ke-76

Ronaldo di kompetisi antarklub

tingkat Eropa, sejajar dengan

Lionel Messi dan Raul Gonzalez

sebagai top scorer sepanjang

masa kejuaraan Eropa.

Real Madrid menyamai rekor

Bayern Muenchen meraih

kemenangan beruntun

terpanjang sepanjang sejarah

Liga Champions (10 kali).

Dari 58 gol tersebut, sebagian

besar diciptakan Ronaldo

dengan kaki kanannya (43),

11 lahir dari titik penalti. Le

bih

dari separuh disarangkan

Ronaldo dalam laga-laga

tandang (32).

Ronaldo mencetak gol ke-58

dari 58 penampilannya di Liga

Champions dalam seragam

Real Madrid.

SCHALKE 04 0-2 REAL MADRID

DATA-FAKTA

DALAM

ANGKA

Selebrasi Cristiano

Ronaldo usai

mencetak gol ke

gawang Schalke 04,

Kamis (19/2) dini

hari WIB.

76

10

58

43 11 32

KORAN MADURA

JUMAT 20 FEBRUARI 2015 | No. 0550 | TAHUN IVA

4SiStem Penilaian Un

2015 BelUm JelaS

CikatarUng BelUm

realiSaSikan JanJinya

PAMEKASAN | F

JUMAT20 Februari 2015

No. 0550 | TAHUN IV

PemBangUnan Jalan PoroS

DeSa aSal-aSalan

Taneyan LanjangKORAN MADURA

BANGKALAN – Upaya penyitaan oleh

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terh-

adap aset-aset milik Ketua DPRD Bangkalan

Fuad Amin terus berlanjut. Kali ini (19/2)

lembaga antirasuah itu kembali melaku-

kan penyitaan aset berupa lahan kosong

yang terletak di jalan raya Soekarno-Hatta,

Kelurahan Mlajah Kecamatan Kota setem-

pat. Penyitaan ini melengkapi penyitaan

sebelumnya, sehingga total sampai saat ini

KPK telah menyita 24 aset lahan dan ban-

gunan milik mantan bupati dua periode itu.

Pada setiap lahan dan bangunan yang

disita terpacang sebuah papan dengan

tulisan "Tanah dan Bangunan Ini TELAH

DISITA Dalam Perkara Tindak Pindana

Pencucuan Uang Dengan Tersangka Fuad

Amin". Informasi yang dihimpun lahan

kosong yang telah disita itu tersebar di

sejumlah kecamatan. Di antaranya, di Ke-

camatan Kota Bangkalan dan Kecamatan

Labang. Sedangkan yang berbentuk bangu-

nan yaitu rumah batik di Jalan Teuku Umar

dan Kantor DPC Partai Gerindra di Jalan KH

Moh Holil Gg VIII/8.

Namun sayang, tidak ada keterangan

resmi mengenai jumlah total area lahan

yang bakal kembali disita. Para penyidik

KPK enggan berkomentar secara gamblang

dengan alasan karena tidak memiliki ke-

wenangan memberikan pernyataan. Mere-

ka hanya menjalankan tugas menyita aset

milik ketua Gerindra dalam kasus tindak

pidana pencucian uang (TPPU).

Penyitaan lahan kosong yang ber-

batasan dengan Kantor BNI itu mendapat

pengawalan dan penjagaaN ketat personel

kepolisian bersenjata laras panjang dari

Polres setempat. Proses penyitaan berlang-

sung maraton. Kemungkinan besar masih

banyak lahan yang menjadi sasaran penyi-

taan. Terlebih lahan yang terletak di akses

jalan Suramadu. Termasuk rumah makan

yang selama ini diketahui milik Fuad Amin.

"Untuk kemarin dan hari ini ada 12 pe-

masangan papan sita. Termasuk dua ba-

ngunan. Total sekitar 24 aset. Kami juga

akan menyita rumah makan Suramadu.

Kemungkinan minggu depan karena masih

melengkapi data. Sebab, itu masuk target

kami," ujar salah satu penyidik yang enggan

menyebutkan namanya.

Seperti yang diberitakan sebelumya, Fuad

Amin dijerat Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010

dan Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 15 tahun 2002

yang diubah dengan UU Nomor 25 tahun

2003 tentang Pencegahan dan Pemberan-

tasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

=DoNI HERIyANTo/RAH

Penyitaan Aset Fuad

Terus Berlanjut

Hingga Saat ini

Telah 24 Lahan

Disita KPK

DISITA. Aset berupa lahan kosong milik

Fuad Amin di jalan raya Soekarno-Hatta

disita KPK.

REKAM JEJAK KPK

SEJAK JUMAT DI BANGKALAN

1. Jumat (13/2). KPK menyita 8

titik aset lahan kosong yang

tersebar di Kecamatan Kota

Bangkalan dan Kecamatan

Socah.

2. Rabu (18/2). KPK menyita

Rumah Batik yang juga kan-

tor perusahaan daerah (PD)

Sumber Daya di Jalan Teuku

Umar dan Kantor DPC Partai

Gerindra di Jalan KH Moh

Holil Gg VIII/8. Kemudian

sejumlah lahan kosong (tidak

disebutkan lokasinya). Juga

memeriksa Bupati Muh. Mak-

mun Ibnu Fuad.

3. Kamis (19/3). KPK me-

nyita lahan kosong di jalan

raya Soekarno-Hatta dan di

wilayah Desa Sukolilo Ke-

camatan Labang.

SAMPANg | K

SUMENEP | C

KORAN MADURA

JUMAT 20 FEBRUARI 2015 | No. 0550 | TAHUN IV

P

KORA

N M

ADU

RA

PJUMAT 20 FEBRUARI 2015

No. 0550 | TAHUN IV

MADURA UTAMA

PERSEPAM

MADURA UTAMA

DIPREDIKSI

BERADA

DI GRUP IV

MADURA SPORT | O

alam perjala-

nanya, K-Conk

Mania merupa-

kan komunitas

yang dikenal

solid dan selalu

setia memberikan

dukungan terhadap

klub Madura yang mengarungi

kompetisi. Baik laga kandang

maupun pertandingan tandang.

Dukungan itu diberikan ter-

hadap klub yang membawa nama

Madura. Baik Perseba Bangkalan,

Persepam Madura Utama (Perse-

pam MU), Persesa Sampang atau-

pun Perssu Sumenep. Sesuai de-

ngan jargon K-Conk Mania, “Salam

settong dhere, taretan dhibi”.

Persepam MU paling banyak

mendapat dukungan dari K-Conk

Mania. Baik saat berjuang di Divisi

Utama ataupun saat berkompetisi

di ISL. Bersama saudaranya yakni

Taretan Mania yang bermarkas di

Pamekasan, mereka all-out men-

dukung Laskar Sape Ngamok.

Presiden K-Conk Mania, Jimhur

Saros mengaku bangga terhadap

perkembangan sepakbola Madura.

Menurutnya, semakin hari sema-

kin ada peningkatan prestasi. Jika

awalnya hanya Perseba Bangkalan

yang berkompetisi di Divisi Utama,

dan Persepam MU yang pernah ber-

tarung di Indonesia Super League

(ISL), kini Madura United Perssu

Sumenep juga bisa merakasan kom-

petisi di Liga Indonesia.

Menurut Jimhur, K-Conk Ma-

nia sebagai elemen suporter ter-

tua di Madura akan memberikan

contoh yang baik terhadap elemen

suporter lainya di Madura agar

memberikan dukungan yang baik,

menjunjung sportifitas dan menja-

hui anarkis.

Jimhur menambahkan, ada tiga

klub di Madura yang akan mengi-

kuti kompetisi Liga Indonesia

musim ini. Yakni Perseba Bangka-

lan, Persepam Madura Utama dan

Madura United Perssu. Semuanya

dipastikan akan mendapat dukun-

gan K-Conk Mania.

Lebih-lebih, kata Jimhur, apa-

bila nantinya Persepam MU berte-

mu dengan Madura United Perssu

di kompetisi Divisi Utama, maka

K-Conk Mania akan ada di tengah-

tengah kedua komunitas suporter

tersebut, baik Taretan Mania atau-

pun Peccot Mania. Tujuanya, agar

solid memberikan dukungan, tan-

pa ada gesekan, sekalipun bertemu

dalam satu pertandingan yang pa-

nas dan menentukan.

Jimhur meminta kepada klub

Madura untuk tidak berkecil hati

saat melakoni laga tandang di se-

jumlah daerah di Indonesia dalam

mengarungi kompetisi. Sebab,

K-Conk Mania berada dimana-

mana dan selalu siap memberikan

dukungan terhadap klub Madura

yang bertanding.

“Selama klub Madura mem-

bawa nama darah Madura, maka

K-Conk Mania selalu berada

mendukungnya,” ujarnya.

Pastikan Pakai Dua

Homebase

Sementara itu, mana-

jemen Persepam MU

memastikan homebase

pertandingan akan meng-

gunakan Stadion Gelora

Bangkalan (SGB) dan Sta-

dion A. Yani, Sumenep.

Dalam laga kan-

dang yang harus dijalani

klub berjuluk Laskar Sape

Ngamok itu, akan mengguna-

kan SGB sebagai pilihan utama,

sementara stadion A Yani akan

menjadi alternatifnya.

Manajer Persepam Madura

Utama MH. Said Abdullah mela-

lui asisten manajer Nadi Mulyadi

mengatakan, alasan memilih dua

tempat tersebut sangat mendasar.

Sebab, pendukung persepam MU

berasal dari 4 kabupaten yang ada

di pulau garam Madura.

“Persepam Madura Utama itu

milik publik bola Madura, jadi dua

tempat home base sangat ideal,”

kata Nadi

Selain itu, kata Nadi, kelompok

sporter yang telah menyatakan

dukungan saat launching bebera-

pa waktu lalu, dari seluruh wilayah

di madura. Tidak hanya dari

satu Kabu-

paten.

“K-Conk Ma-

nia Bangkalan, Trunojoyo Sampang,

Pecot Mania sumenep. Termasuk

Taretan Mania dan Taretan Dhibi’

Pamekasan. Semua siap memberi

dukungan,” tegasnya.=FAKIH AMYAL/UZI/DAR

K-Conk Mania Solid

Dukung Klub Madura

PAMEKASAN-Persepakbolaan Madura selalu

identik dengan elemen suporter K-Conk Mania.

Komunitas suporter ini merupakan yang tertua di

Madura. Nama mereka sudah dikenal oleh kelom-

pok suporter lainnya di luar Madura.

Hubungi: (0328) 6770024

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Gentar Intervensi

Salam Songkem

Pelaksanaan eksekusi terhadap duo Bali Nine, Andrew Chan (31) dan Myuran Sukumaran (33),

hingga kini tak kunjung terlaksana. Ini membuktikan Indonesia masih menghadapi tekanan-tekanan pihak asing, yang memaksa pemerintah melakukan pertimbangan lebih ma-tang. Akan tetapi, pemerintah juga seharusnya mempertimbangkan mau selamanya menjadi negara boneka atau merdeka.

Jika mau selamanya jadi negara boneka, maka itu akan terlihat dari si-kap Indonesia dalam mengeksekusi nama-nama yang telah ditetapkan. In-donesia akan mencari celah dan ala-san untuk membebaskannya, sesuai dengan tekanan dari negara Australi, Brasil, dan PBB terhadap Indonesia. Konsekuensinya, negara Indonesia akan terus dijajah dan dihancurkan melalui serangan narkoba sehingga Indonesia kini dalam kondisi darurat narkoba. Bukan mustahil akan disu-sul dengan serangan-serangan lain-nya yang lebih mengerikan.

Sebaliknya, apabila Indonesia ingin selamanya menjadi negara yang merdeka, maka pemerintah akan konsis dalam menerapkan am-anat hukum yang berlaku, sehingga negara ini terhormat dan tak akan seenaknya diinjak-injak negara lain. Meskipun pilihan ini juga memiliki konsekuensi-konsekuensi yang akan dialami Indonesia. Sungguhpun be-gitu yakinlah, pilihan apa pun ada konsekuensinya.

Seharusnya Indonesia tak gen-tar menghadapi intervensi apa pun dari pihak mana pun. Tetaplah men-jadi negara Indonesia yang disegani warga negaranya sendiri dan dihor-mati negara lain di dunia, karena ketegasan hukum di negara ini yang tak mudah dipalingkan oleh inter-vensi pihak mana pun. Ingatlah, bila warga negara Indonesia dieksekusi mati di negara lain, mengapa Indo-nesia tidak bisa mengeksekusi mati warga negara lain yang bikin ulah di Indonesia. Bila warga asing ingin dis-elamatkan dari eksekusi mati di Indo-nesia, sewajibnya tak ada juga warga negara Indonesia yang dieksekusi mati di negara asing. Tawar menawar semacam ini kiranya suatu kewajiban yang harus dilakukan Indonesia den-gan negara mana pun di dunia. (*)

Menakar Plus Minus UN “Online” 2015

Pertanyaan awam yang muncul, kenapa anggaran negara sebesar itu hanya

diboroskan untuk membiayai sebuah pentas komedi UN yang dinilai kurang bermutu? Sudah tak ada cara lain yang lebih efek-tifkah sehingga UN masih terus digelar, meski selalu melahirkan cacat dan kekurangan di sana-sini?

UN yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidi-kan justru menimbulkan histeria di berbagai aspek kehidupan. UN menjelma menjadi lakon tragik-komedi panggung pendidikan nasional yang menyuguhkan ke-lucuan sekaligus kepiluan.

Tabuh UN telah bergaung. Beragam persiapan menjelang UN 2015 ini banyak dilakukan di berbagai sekolah. Proses pema-datan jadwal sekolah, hingga karantina siswa dilakukan untuk menyambut UN. UN yang akan dilaksanakan pada 13-15 April untuk tingkat SMA sederajat, 4-7 Mei untuk SMP sederajat, hingga Mei untuk tingkat SD sederajat. Meskipun kebijakan UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, namun UN memiliki peranan yang sangat urgen.

Wacana akan diadakannya UN secara online akan diluncur-kan tahun 2015 ini. Pemerintah

melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah mene-gaskan akan adanya UN secara online. Menggunakan computer based test pemerintah akan me-nunjuk salah satu sekolah pada tingkat kecamatan sebagai pusat pelaksanaan UN online. Pemerin-tah berdalih bahwa infrastruktur sekolah telah memadai, terutama komputer dan akses internet, sehingga akan mempermudah dalam pelaksanaan UN online.

Era globalisasi, seluruh arus informasi dan teknologi berkembang sangat pesat. In-donesia sebagai negara yang tak lepas dari dampak globalisasi tentu tak menginginkan bang-sanya tertinggal dalam segala bidang. Melalui salah satu kebija-kan dalam dunia pendidikan ini, pemerintah tengah mengambil langkah serius untuk memanfaat-kan teknologi sebagai bahan UN.

Pro kontra UN yang tak pernah selesai, tak menyurut-kan pemerintah untuk terus menggenjot roda pendidikan menuju perbaikan. UN yang akan dilaksanakan mengguna-kan sistem online memiliki dua sisi aspek yang patut disoroti. Pertama, sistem online yang di-canangkan menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tengah bersiap menuju pemanfaatan teknologi. Ujian menggunakan sistem online, akan lebih efektif dan efisien. Sebab, penggunaan komputer sebagai bahan ujian tak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk mencetak lembar soal dan jawaban.

Kedua, ujian online yang akan dilaksanakan pemerintah tahun ini juga harus melihat ribuan sekolah yang memiliki fasilitas terbatas. Meski dipusat-kan di salah satu sekolah di ke-camatan, tentu langkah ini tidak akan efektif. Persiapan pan-jang menghadapi UN pastinya memeras tenaga dan pikiran, jika kelengkapan infrastruktur harus “nebeng” di sekolah lain, secara psikologis anak akan ka-get dan tidak dapat berkonsen-trasi secara maksimal. Meskipun pemerintah menjanjikan adanya kemudahan akses internet di

berbagai wilayah, tidak ada ja-minan bahwa akses saat UN bisa mudah. Jika koneksi internet buruk, hal ini jelas akan mem-perburuk kondisi sekaligus hasil UN siswa.

Kesiapan UN online tidak hanya terbatas pada wilayah pemenuhan infrastruktur se-ko-lah semata, aspek psikologis dan kemampuan serta kesia-pan siswa menjadi pertimban-gan penting. Ribuan siswa di pelosok negerilah yang patut mendapatkan perhatian dalam mencanangkan kebijakan baru. Pada hakikatnya, asas keadilan yang termaktub dalam pancasila berlaku pula dalam dunia pen-didikan. Sehingga siswa tidak lagi menjadi korban akibat ketidak-siapan pelaksanaan kebijakan dalam pendidikan. Indahnya pen-didikan dengan beragam sarana dan prasarana juga wajib diberi-kan kepada siswa yang berada di pelosok negeri, bukan hanya se-kolah-sekolah perkotaan semata.

UN online memiliki kelebi-han dalam hal keluwesan pe-serta didik untuk mengikuti tes, tingkat kredibilitas dan validitas terjamin karena potensi kebo-coran soal sangat kecil, selain itu pelaksanaan UN online akan menghemat biaya keuangan ne-gara, karena pemerintah tidak akan direpotkan dengan biaya pencetakan soal, pendistribu-sian soal hingga biaya penga-manan. Pelaksanaan UN online akan mengurangi ekses negatif yang selama ini mengikuti pelaksanaan UN.

Gagasan UN online sangat mungkin dilaksanakan karena infrastruktur pendukung maupun perangkat lunak yang dibutuhkan sudah tersedia. Telkom sebagai kepanjangan tangan pemerintah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) terus beru-paya membuka jaringan di dae-rah yang terpencil.

Media online tidak menge-

nal batas dan waktu. Sifat online yang paperless jelas akan meng-hemat pembiayaan. Gagasan UN online sebagai terobosan yang patut direalisasikan.

UN online setidaknya bisa dijadikan terobosan untuk men-jawab beban kegelisahan yang muncul tentang UN berbiaya tinggi dengan fenomena ke-curangan yang terus berlang-sung. Melalui UN online, ang-garan negara bisa lebih ditekan, sekaligus juga menghindari kecurangan massal yang su-dah membudaya. Di tengah laju perkembangan iptek yang de-mikian pesat, wacana UN online agaknya bisa dibilang sebagai sebuah “keniscayaan sejarah” yang perlu segera dipikirkan dan diimplementasikan.

Meski demikian, bukan lan-tas UN online bisa demikian mu-dah diimplementasikan. Masih banyak persoalan yang perlu dic-ermati. Pertama, kesiapan SDM dan pirantinya. Fakta menunjuk-kan bahwa selama ini kesenja-ngan mutu pendidikan antar dae-rah masih demikian lebar. Selain jaringan infrastruktur teknologi komunikasi yang belum merata, kualitas SDM pendidikan kita di bi-dang teknologi komunikasi masih belum memadai. Jangankan mu-rid, guru pun dinilai masih banyak yang belum mengakrabi dunia information and communications technology (ICT).

Kedua, kemungkinan terjadi-nya cyber crime. Taruhlah SDM dan piranti ICT-nya memadai, tetapi siapa bisa menjamin dunia cyber akan sepenuhnya terbebas dari kejahatan media? Fakta me-nunjukkan bahwa semakin pesat perkembangan sebuah peradaban, selalu memunculkan fenomena kejahatan baru. Dunia internet pun demikian. Saya tak bisa memba-yangkan, apa yang akan terjadi kalau data UN dari sekian juta pe-serta tiba-tiba hilang akibat ulah penjahat media cyber?=

Ujian Nasional (UN) yang rutin digelar setiap tahun selalu menyisakan kisah pilu dan tragis sekaligus juga lucu. Pilu dan tragis lantaran kecurangan demi kecurangan terus ter-jadi, sekaligus lucu sebab kecurangan demi kecura-ngan itu (nyaris) dibiar-kan terus terjadi tanpa penanganan serius, meski perangkat regulasinya sangat jelas. Yang ironis, UN yang sarat kecurangan semacam itu menghabis-kan anggaran negara ratu-san miliar rupiah.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SELASA 24 FEBRUARI 2015No. 0552 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Hingga memasuki minggu keempat bulan Februari ini, tun-jangan seharusnya sudah cair. Meski tidak sampai menghenti-kan pelayanan pendidikan, na-mun suasana di sekolah mulai tak kondusif. Lingkungan sekolah menjadi rasan-rasan terutama bagi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT).

‘’Yang belum kami terima se-lama tujuh bulan itu adalah tun-

jangan yang berasal dari APBD II,” kata seorang GTT yang enggan disebut namanya, kepada warta-wan, Senin (23/2).

Menurutnya, kondisi demiki-an membuat GTT dan PTT resah. Tunjangan itu selama ini sangat diharapkan untuk membantu me-menuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, honor yang diterima dari sekolah tempat mengajar sangat minim. Hal itu tergantung dari

kebijakan sekolah. “Kami sudah dua bulan belum

menerima tunjangan APBD II ini. Sementara, setiap tahun kami di-data. Kendalannya apa, pihaknya tidak tahu pasti. Kami berharap tunjangan ini bisa segera cair, karena memang sangat dibutuh-kan,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Di-nas Pendidikan (Diknas) Kota Probolinggo, Hendro Suroso, mengatakan GTT Negeri di ling-kungan Dinas Pendidikan ma-sing-masing guru harus menga-jukan proposal kontrak kerja yang dilengkapi pengajuan agar pene-rimaan tunjangan bisa dibenar-kan oleh aturan.

Alasanya, pihaknya masih perlu mengkaji secara adminis-trasi agar tidak ada kendala pen-

cairannya. GTT dan PTT masih harus mengajukan perpanjangan kontrak kerjanya.

“Sosialisasi sudah disampai-kan kepada pihak kepala sekolah, sehingga tidak ada kendala dan harus sesuai dengan Permendag-ri. Untuk GTT dan PTT sekolah swasta berupa bantuan sosial, dan untuk sekolah negeri berupa kegi-atan,” tandas Hendro Suroso.

Tak hanya itu, persyaratan GTT dan PTT dari sekolah negeri mene-rima tunjangan harus mengaju-kan surat lamaran kontrak kerja. Sedangkan dari lembaga sekolah swasta mengajukan proposal lang-sung kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaaan Keuangan dan Asset (DPPKA) untuk dilakukan verifikasi oleh pihak dinas pendidikan.

“Jumlah penerima tunjangan

dari GTT dan PTT sekolah negeri sebanyak 340 orang, dan sekolah swasta sebanyak 1.384. Mereka akan terima tunjangan sebesar Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu, yang disesuaikan dengan masa peng-abdiannya,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya berala-san karena banyak orang harus dilakukan penataan secara benar dan tidak tergesa-gesa. Kalau memakan waktu yang lama, bisa mengganggu kosentrasi proses belajar mengajar disekolah.

”Sampai saat ini, kami belum memastikan kapan tunjangan bisa dicairkan. Kita usahakan se-cepatnya, dan berbuat secepat mungkin untuk pelayanan pen-didikan yang lebih baik,” papar Hendro Suroso.

=M.HISBULLAH HUDA

Tunjangan GTT-PTT Telat Ada 340 Orang di Sekolah Negeri 1.384 Orang di Sekolah SwastaPROBOLINGGO – Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib ratusan guru tidak tetap atau pegawai tidak tetap (GTT/PTT) di lingkungan Dinas Pendidikan (Dik-nas) Kota Probolinggo. Sudah gajinya minim, tunjangan terlambat hingga dua bulan lamanya. Padahal, besaran tunjangan yang belum terbayarkan itupun tidak seberapa, hanya Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per bulan.

KONDUSIF. Meski tunjangan GTT dan PTT belum cair, tidak sampai menghentikan pelayanan pendidikan di lingkungan sekolah.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 13

PROBOLINGGO - Tahun ini, pembangunan rawat inap puskesmas di wilayah Kabu-paten Probolinggo dipastikan tidak akan terwujud. Sebab Pemkab tak menganggarkan dana pembangunan fasilitas tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono, mengatakan un-tuk tahun ini pembangunan fasilitas rawat inap tidak akan dibangun. Karena pihaknya mengaku untuk tahun 2015 ini akan memfokuskan diri untuk pencegahan penyakit.

”Saat ini jumlah penyakit yang diderita oleh masyarakat seperti HIV/AIDS tergolong tinggi,” terangnya kepada wartawan, Senin (23/2).

Menurutnya, Puskesmas yang awalnya masih meng-gunakan rawat jalan kini sudah membangunkan 18 unit yang

tersebar di beberapa Kecama-tan. Untuk sisa puskesmas yang belum dibangunkan jumlahnya mencapai 15 unit. “Total ke-seluruhan puskesmas yang ada di 24 Kecamatan sebanyak 33 unit,” kata Shodiq Tjahjono.

Puskesmas yang sudah me-miliki rawat inap , lanjut Shodiq Tjahjino, yang ada terdiri 18 unit. Diantaranya, puskesmas Leces, Lumbang, Maron, Suka-pura dan wilayah kecamatan lainnya.”Karena dinilai lokasi itu sangat membutuhkan rawat inap,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya bukan tidak memandang pen-ting untuk sisa puskesmas tidak disegerakan untuk membangun-nya. Untuk saat ini sisa puskes-mas tersebut, dinilai masyarakat masih bisa menggunakan rumah sakit yang berdekatan. “Un-tuk pembangunannya masih tertunda secara bertahap akan diusahakan,” ucapnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus melakukan pre-ventif untuk penyakit yang dinilai rawan terjadi dikala-ngan masyarakat. Sehingga masyarakat akan paham de-ngan kondisi kesehatan yang perlu untuk dijaga.

“Jadi lebih kepada pema-haman tentang kesehatan masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit yang mudah menular,” tegas Shodiq Tjahjono.

=Mahfud hidayatullah

Probolinggo

Kepala Satpol Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman mengatakan memang di daerah tersebut banyak PKL yang men-jual jenis buah-buahan. Jumlah-nya melebihi sepuluh orang setiap harinya.”Mereka sudah ru-tin berjualan seperti itu,” katanya kepada wartawan, Senin (23/2).

Menurutnya, pihaknya me-mang sudah mengetahui tentang semua itu. Mereka PKL buah yang ada dilokasi itu rata-rata bukan orang Probolinggo, kebanyakan dari luar daerah. Tidak hanya ber-

jualan dipinggir jalan, mereka jus-tru sampai mendirikan tenda semi permanen di areal tanah negara.

“Kalau dari peraturan, mereka melanggar. Bahkan mereka cen-derung tidak membayar restribusi kepada daerah,” terang Ahmad Aruman.

Untuk saat ini, lanjut Ahmad Aruman, lokasi disepanjang jalan memang belum ada lokasi khu-sus bagi PKL berjualan. Sehingga mereka lebih memilih tempat yang dinilai bisa mendatangkan pembeli. “Jadi untuk tempatnya

tidak tertata dengan rapi dan cenderung semerawut,” tegasnya.

Salah satu pedagang buah nangka, Asman, mengatakan di-rinya berasal dari Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Terpaksa berani berjualan di dae-rah Probolinggo karena dinilai pembelinya lebih ramai dari pada di daerahnya.

“Kalau di Lumajang sudah banyak saingan mas, jadi saya mencari tempat jualan dil daerah Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Dirinya dan teman lain-nya, memang tidak membayar retribusi untuk jualan dilokasi tersebut. Sebab tidak pernah di-tarik karcis jualan oleh pihak pemerintah.“Memang tidak ada restribusi yang dibayar setiap harinya,” tandas Asman.

=Mahfud hidayatullah

PKL Menjamur di Areal Tanah NegaraSatpol PP Terkesan Ada PembiaranPROBOLINGGO - Pedagang Kreatif Lapangan ( PKL) di sepanjang jalan raya Drigu Kabupaten Probolinggo mulai menjamur. Padahal di sepang jalan itu merupakan tanah negara. Namun pihak Satpol PP tidak pernah melakukan penindakan dan terkesan ada pembiaran.

PEMBIARAN. PKL marak berjualan ditanah negara di jalan raya dringu Kabupaten Probolinggo.

PUSKESMAS

Penambahan Fasilitas Rawat Inap Nihil

TAK DIBANGUN. Salah satu puskesmas di Kabupaten Probolinggo belum ada rawat inap pasien.

Tahun ini, pembangunan rawat inap puskesmas di wilayah Kabupaten

Probolinggo dipastikan tidak akan terwujud.

Sebab Pemkab tak meng-anggarkan dana pemba-

ngunan fasilitas tersebut.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV14

PROBOLINGGO - Berbagai langkah dan strategi disibukkan dengan perkembangan indeks pembangunan manusia yang meliputi pembangunan pen-didikan, pembangunan keseha-tan dan peningkatan daya beli masyarakat, berbagai program dan rencana strategis dicanang-kan.

Untuk mencapai target peningkatan Indeks Pembangu-nan Manusia (IPM) di wilayah Kecamatan Kraksaan, Kabu-paten Probolinggo. Ratusan ibu-ibu TP-PKK, diberi bekal ilmu administrasi, kemarin.

Para ibu-ibu tersebut sengaja dikumpulkan, untuk dibekali tentang tata cara pengelolaan administrasi yang baik dan benar. Diketahui, saat ini nilai IPM di wilayah Kecamatan Kraksaan, masih berada di urutan posisi nomor dua terbawah.

Ketua TP-PKK, Bekti Di-narwati Sugeng, mengatakan kegiatan ini setidaknya akan mendongkrak nilai IPM di wilayahnya. Pihaknya merasa saat ini nilai IPM di wilayah Kraksaan masih dirasa belum maksimal.

“Untuk itu saya fokuskan membekali ilmu administrasi, meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan daya beli un-tuk masyarkat” ujarnya.

Dikatakan, IPM meru-pakan gabungan dari kom-ponen-komponen angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama se-kolah dan tingkat daya beli masyarakat. “Saya berharap agar masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi lokal dan pribadi untuk meningkat-kan taraf kehidupannya,”jelas Dinarti Sugeng.

Dinarti Sugeng me-nambahkan, bahwa selu-ruh program yang disusun pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan IPM masyarakat sehingga diharap-kan dukungan dari semua pihak yang peduli untuk menyukseskannya,”paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Untuk itu saya fokuskan membekali ilmu admi-

nistrasi, meliputi bidang kesehatan, pendidikan

dan daya beli untuk masyarakat”

Probolinggo

Menurut Suharyono, salah satu staf UPT PSL BLH Kota Probolinggo kompos yang diprod-uksi berasal dari dua bahan baku, yakni sampah organik dan daun ditambah dengan kotoran hewan, dengan formulasi 1 dibanding 4.

Setelah itu pemrosesan di-tumpuk selama 4 minggu, yang merupakan hasil penguraian par-sial atau tidak lengkap, dari cam-puran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artificial. “Secara artificial diperoleh dari populasi berbagai macam mik-roba. Dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik,”terangnya, kepa-da watawan, kemarin.

Menurutnya, rata-rata prosentase bahan organik sampah mencapai kurang lebih delapan puluh persen, sehingga pengom-

posan merupakan alternatif pe-nanganan yang sesuai.

“Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan, mengi-ngat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir ,dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara,” tandasnya.

UPT PSL BLH sendiri, lanjut dia, memproduksi kompos untuk dis-alurkan membantu beban ekonomi masyarakat atau kelompok tani, distributor bunga serta sampai luar daerah. Tiap kemasan bentuknya kemasan kecil berisi 4 kg, dan ke-masan besar berisi 15 kg, dan harga lebih murah karena bahan free.

Penggunaan Masih MinimPemanfaatan pupuk kompos

dalam pertanian masih minim.

Padahal, pupuk kompos merupa-kan cara mengembalikan kualitas kesuburan yang menurun akibat penggunaan pupuk berbahan kimia sentetik. Karena itu, petani perlu disadarkan akan pentingnya kesuburan tanah dan perlakuan yang ramah lingkungan.

Sulhan, seorang petani di Ke-lurahan Kedungasem Kecama-tan Wonoasih Kota Probolinggo, mengatakan terdapat kekeliruan yang terjadi dalam pola perta-nian masyarakat. Banyak petani yang menggunakan bahan kimia untuk memacu pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan panen yang melimpah.“Petani banyak yang ingin merasakan hasil instan tanpa melihat jangka panjangnya,”ucapnya.

Menurutnya, masih banyak petani yang belum menggunakan pupuk kompos. Ini disebabkan para petani yang belum mengerti man-faat pupuk kompos bagi tanaman dan manusianya. Selain itu, banyak juga petani yang tidak yakin de-ngan pupuk kompos karena meli-hat bentuknya yang nyaris tidak beda dengan tanah biasa.

“Kalau dilihat, pupuk ini se-perti tanah biasa. Padahal, pupuk kompos dibuat dari kotoran ter-nak, sehingga kalau diperguna-kan sangat baik untuk tanaman. Kita para petani pun tidak perlu khawatir akan dampak penggu-naannya secara langsung,” kata Sulhan.

Sebenarnya petani, lanjut Sul-han, memiliki keinginan menggu-nakan pupuk kompos menggantikan pupuk kimia sintetik yang digunakan selama ini, namun belum bisa karena masih ada ketergantungan.

Petani menilai jika tidak menggunakan pupuk atau obat kimia, produksi pertaniannya tidak akan maksimal. Sementara penggunaan pupuk kompos tidak akan bisa memberikan dampak secara langsung.

“Pupuk kompos itu secara ala-miah akan memperbaiki kualitas tanahnya lalu produksinya. Ber-beda dengan pupuk kimia yang memompa produksinya tetapi akibatnya membuat kualitas ke-suburan tanah berkurang dan keras,”tuturnya.

=M.HisbullaH Huda

Produksi Kompos MelimpahPerlu Penyadaran PetaniPROBOLINGGO – Setiap tahun Kota Probolinggo mem-produksi kompos melalui UPT PSL Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo mengalami peningkatan. Rata-rata memproduksi kompos tahun 2014 mencapai 88.279 ton, dari 143.240 ton sampah.

MASIH MINIM. Penggunaan pupuk kompos oleh petani perlu disadarkan akan pentingnya kesuburan tanah dan perlakuan yang ramah lingkungan

IPM

Bekali Ilmu Administrasi

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV 15

Kemenangan Madrid pada laga tersebut ditentukan oleh gol Karim Benzema dan Cris-tiano Ronaldo pada babak kedua, setelah bermain imbang tanpa gol pada babak pertama. Gol Ka-rim Benzema pada menit ke-56 berawal dari umpan silang Cris-tiano Ronaldo. Pemain Elche, David Lomban, gagal menyapu bola kiriman pemain terbaik dunia 2014 tersebut dengan sempurna dan membentur kiper Przemyslaw Tyton. Sayang, bola

jatuh di kaki Benzema dan diter-uskannya ke dalam gawang den-gan mudah.

Sedangkan Ronaldo mem-pertebal kemenangan timnya melalui sundulan menyambut umpan silang Francisco “Isco” Alacorn dan menaklukkan Ty-ton pada menit ke-69. Mantan pemain Manchester United ini sebenarnya memiliki sejum-lah peluang lain, tetapi gagal menghasilkan gol. Ini adalah gol pertamanya di La Liga dalam

empat pertandingan terakhir. Kemandulan Ronaldo diakhiri saat mencetak satu gol ke ga-wang Schalke pada pertandin-gan leg pertama babak 16 besar Liga Champions pertengahan pekan lalu.

Tak pelak, pelak gol ini mam-pu mengeluarkan Ronaldo dari tekanan, terutama setelah pen-dukung klub itu mengkritiknya. Tambahan satu gol ini sekaligus menjauhkannya dari kejaran Li-onel Messi dalam perburuan top skor La Liga. Ronaldo total sudah mencetak 29 gol musim ini, ung-

gul tiga gol dari Messi yang bar mengoleksi 26 gol.

Pelatih Madrid Carlo Ance-lotti menilai, kemenangan ini sangat penting, lebih-lebih ka-rena Barcelona menelan kekala-han sehari sebelumnya. Terkait kekalahan anak-anak asuh Luis Enrique ini, Ancelotti mengaku terkejut.

“Kekalahan Barcelona sung-guh mengejutkan kita semua. Sebab mereka bermain sangat ba-gus. Karena itu, pertandingan ini menjadi sangat penting menyusul hasil laga sehari sebelumnya dan

membawa kami menjauhi mere-ka,” kata Ancelotti.

Kiper Madrid, Iker Casillas mencetak rekor tersendir pada laga melawan Elce ini. Dia men-catatkan penampilan ke-328 di La Liga bersama Madrid.

“Saya sangat berterima kasih karena rekor ini tidak mudah, apalagi diraih bersama Madrid. Mungkin rekor seperti ini bisa dicapai dengan mudah di klub lain. Meskipun, saya tidak pernah berpikir tentang mencapai angka tertentu,” kata Casillas. =ESPN/CAROL AJI

lahragaKORAN MADURA

SELASA 24 FEBRUARI 2015No. 0552 | TAHUN IV 15

MADRIDKIAN JAUH

TINGGALKAN BArceLoNA

MADRID - Real Madrid semakin meninggalkan Barcelona dalam perburuan gelar juara La Liga musim ini, menyusul kemenangan dua gol tanpa balas mereka atas Elche pada pertandingan di Manuel Martinez Valero Stadium, Min-ggu (22/2) malam waktu setempat atau Senin (23/2) dini

hari WIB. Tambahan tiga poin ini membuat “Los Blancos” unggul empat poin dari Barcelona yang sehari sebelumnya

kalah 0-1 dari Malaga di Camp Nou.

LIVERPOOL-Pelatih Liver-pool Brendan Rodgers menyan-jung para pemain bertahannya yang mampu menjaga clean sheet alias tidak kebobolan dalam lima pertandingan bertu-rut-turut, termasuk saat timnya menang 2-0 atas tuan rumah Southampton di St Marry’s Sta-dium, Senin (23/2) dini hari WIB. Ini adalah rekor baru Liverpool dalam 30 tahun terakhir.

Pertahanan yang bagus itu turut menentukan kesuksesan Liverpool tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir dan menerbangkan mereka ke papan atas klasemen sementara Liga Utama Inggris. “Pertahanan kami sungguh luar biasa. Umpan-umpan kami juga seharusnya bisa lebih baik tetapi kondisinya san-gat sulit. Datang ke sini dengan catatan tidak kebobolan tentu saja menjadi sebuah upaya yang hebat,” kara Rodgers.

Dia melanjutkan, “Saya kira, kami adalah sebuah tim

yang sangat terorganisasi dan mengatur jalannya pertandin-gan. Karena itu, kemenangan ini juga layak kami raih. Dalam beberapa musim, kami datang ke sini dan sangat sulit memetik kemenangan. Tetapi setelah bermain di kompetisi Eropa, anak-anak tampil hebat.”

“Pada awal musim, kami tidak bisa menjaga keseim-bangan antara menyerang dan bertahan di tim ini. Tetapi sekarang, hal itu terjadi. Dan, sekarang tingkat kepercayaan diri kami sangat tinggi. Kami tahu permainan kami masih bisa lebih baik, tetapi hasil hari ini sangat penting. Karena itu secara keseluruhan, penampilan hari ini sangat memuaskan,” tu-tup pria dari Irlandia Utara itu.

Pada laga dini hari kemarin,

Liverpool membekuk South-ampton dengan dua gol tanpa balas. Tambahan tiga angka ini membawa anak-anak asuh Brendan Rodgers tersebut naik ke peringkat keenam klasemen sementara dan hanya terting-gal dua poin dari Manchester United (MU) yang bertengger di tempat keempat.

Liverpool unggul cepat ke-tika pertandingan baru berjalan tiga menit melalu tendangan jarak jauh gelandang interna-sional Brasil Philippe Coutinho. Pemain yang dibeli dari Inter Milan itu melepas tendangan dari jarak 25 meter dan ber-sarang tipis di bawah mistar gawang, tanpa bisa dihentikan kiper Southampton, Fraser Forster. Kedudukan 1-0 ini ber-tahan hingga turun minum. Gol

Coutinho ini dinobatkan sebagai gol terbaik Liga Utama Inggris akhir pekan lalu.

Raheem Sterling akhirnya memperbesar kemenangan “The Reds” hanya 17 menit sebelum pertandingan berakhir. Meman-faatkan kesalahan para pemain belakang tuan rumah, pemain 21 tahun yang baru pulih dari cedera dan kemabali ke daftar pemain utama Liverpool ini me-lepas tendangan dari jarak enam meter untuk kembali memaksa Forster memungut bola dari dalam jala untuk kedua kalinya.

Sepanjang pertandingan ini terjadi banyak peristiwa kon-troversial yang dilakukan wasit Kevin Friend. Ketika pertand-ingan baru berjalan 30 detik, pemain Liverpool Emre Can menjatuhkan pemain debutan

Southampton Filip Djuricic di dalam kotak penalti, tetapi tidak diganjar tendangan penalti.

Sesaat sebelum turun minum, tuan rumah meminta Friend memberi mereka ten-dangan penalti setelah Dejan Lovren menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti. Tetapi Friend tetap saja tidak gubris. Di babak kedua giliran Liverpool yang seharusnya mendapat ten-dangan penalti ketika Sterling dijatuhkan kapten Southampton Jose Fonte di kotak terlarang. Tetapi Friend bergeming.

Kemenangan demi keme-nangan ini semakin mening-katkan kepercayaan diri para pemain Liverpool setelah tampil tidak konsisten sepanjang paruh pertama musim ini.

=ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Rodgers Sanjung Pertahanan Liverpool

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV16

MANCHESTER - Manchester City akan menjamu Barcelona pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Eti-had Stadium, Selasa (24/2) malam waktu setempat atau Rabu (24/2) dini hari WIB. Ini adalah laga ulangan musim lalu. Kedua tim ini juga bertemu di babak 16 besar. Ketika itu, Barcelona menang 2-0 pada leg per-tama di Etihad Stadium.

aka bukan tidak mung-kin pertemuan dini hari nanti juga mengulangi hasil musim lalu. Meski-pun El Barca datang ke

Manchester dengan modal kekalahan 0-1 dari Malaga

pada kompetisi domestik akhir pekan lalu, sebaliknya, City menang telak 5-0 atas New-castle United di Etihad Stadium.

Tetapi, kekalahan itu hanya karena fak-tor kesialan Barcelona dan kesalahan Daniel Alves yang salah memberi umpan ke bela-kang tanpa memperhatikan posisi pemain lawan. Di luar itu, Barcelona tetap bermain sangat bagus. Bahkan, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti terkaget-kaget ketika Bar-

celona kalah karena mereka bermain sangat bagus. Permainan bagus ini juga mengantar Barcelona memetik 11 kemenangan secara beruntun, sebelum akhirnya terpatahkan oleh Malaga akhir pekan lalu itu.

Tetapi kapten City Vincent Kompany mengaku sama sekali tidak gentar meng-hadap Barcelona yang akan diperkuat oleh trio maut di lini depan, Lionel Messi, Ney-mar, dan Luis Suarez. Bek internasional Belgia ini percaya diri bisa menghentikan ketiga pemain ini.

“Bila kami beruntung, maka laga nanti akan menjadi sangat spesial. Tetapi untuk itu kami harus mempersiapkan diri dengan baik dan saya kira masing-masing pemain sudah siap bertarung pada pertandingan nanti. Kami sama sekali tidak takut pada mereka. Kami ingin bermain melawan striker-striker hebat mereka. Ini untuk keempat kalinya kami melawan mereka dan sama sekali tidak ada hal baru yang perlu dikhawatirkan,” papar Kompany.

Meski demikian, Kompany juga sadar bahwa Barcelona adalah tim yang memi-

liki kualitas yang berbeda. Dia tahu bahwa prestise mereka akan terangkat bila sukses menaklukkan klub asuhan Luis Enrique itu. “Mereka adalah tim yang spesial dengan para pemain yang spesial juga. Kemam-puan mereka bukan hanya menyangkut bagaimana mereka melukai Anda sepan-jang pertandingan tetapi mereka bisa me-nentukan pertandingan hanya dalam hi-tungan detik,” kata pemain 28 tahun itu.

Dia melanjutkan, “Mereka memiliki pe-main-pemain terbaik dunia yang bisa men-gakhiri pertandingan dengan sentuhan yang sangat magis. Tetapi sebagai pese-pakbola, saya harus menghadapi laga-laga seperti ini dan saya sangat menyukainya.”

Meski optimistis, Kompany tetap me-nyimpan rasa khawatir Barcelona kembali menghalangi langkah mereka melaju lebih jauh di Liga Champions musim ini. Tahun lalu mereka dihentikan Barcelona di babak 16 besar setelah musim-musim sebelumn-ya selalu terhenti di fase grup.

Sementara itu, striker Barceloa Luis Suarez menilai, City memiliki kelemahan

di lini belakang. Karena itu, dia bersama Neymar dan Messi akan mengeksploitasi kelamahan ini guna mencuri gol di Etihad sehingga saat menjalani leg kedua di Camp Nou tidak perlu berjuang terlalu keras.

Meski demikian, mantan pemain Liv-erpool ini mengakui bahwa City adalah tim kuat, jawara Inggris, dan dihuni oleh pemain-pemain kelas dunia, terutama di lini tengah dan depan. Karena itu, mereka juga tetap harus hati-hati menghadapi tim sekelas Manchester City.

“Saya kira, ketika kita bermain melawan tim-tim besar, kita tidak pernah tahu apa yang mereka bakal lakukukan di atas lapan-gan. Mereka memiliki pemain-pemain hebat dan berkkualitas tetapi kami adalah Barce-lona dan kami tahu apa yang akan kami laku-kan saat melawan City,” imbuhnya.

Suarez, bersama Nyemar dan Messi ada-lah mesin gol Barcelona. Mereka silih ber-ganti merobek gawang lawan. Ketiganya juga menjadi pelayan satu sama lain. Kerja sama ketiganya menjadi ancaman utama bagi Manchester City. =SKY SPORTS/ESPN/CAROL AJI

KORAN MADURA

16SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV

MADRIDMAKINTINGGALKANBARCELONAOLAHRAGA | 15

CITY TAK GENTARHADAPI BARCELONA

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV A4

9 AdegAn RekonstRuksi PenembAkAn diPeRAgAkAn

dishubkominfo ogAh tAngAni bentoR

BANGKALAN | M

SELASA24 Februari 2015 No. 0552 | TAHUN IV

bAnYAk PuskesmAs tAk RePResentAtif

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUMENEp | B SAMpANG | K

PAMEKASAN - Banyak na-sabah yang kecewa dengan penarikan di luar prosedur oleh leasing atau debt collec-tor Adira finance, memicu aksi demonstrasi ke kantor Adira Pamekasan, Jl Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan, Senin (23/2).

Aksi demo sejumlah nasa-bah itu dimulai dari area Monu-men Arek Lancor yang bergerak dengan sejumlah kendaraan roda empat. Mereka membawa sejumlah poster berisi aspirasi dan tuntutan mereka.

Dari puluhan massa aksi itu terlihat dua wanita yang den-gan wajah amarah mengamuk sambil meminta agar Adira mengeluarkan motornya yang telah ditarik dengan sewenang-wenang. Bahkan mereka mem-perkirakan penyitaan itu di-lakukan pihak ketiga, yang bukan pegawai Adira sendiri.

Tidak hanya itu, terlihat sejumlah peserta aksi juga mengamuk lantaran tidak dite-mui oleh pimpinan Adira Pame-kasan, Hafizal. Warga menc-emooh kinerja Adira setempat yang terkesan menghalalkan premasinme sehingga mereka meminta agar pimpinan Adira tegas terhadap bawahannya.

“Kalau saya mampu saya tidak akan kredit, pak. Saya mem-bayar kreditan sepeda motor dari hasil bekerja siang malam. Tern-yata dengan sewenang-wenang lalu diambil. Saya minta motor saya dikeluarkan. Saya manusia, jangan diperlakukan seenaknya,” teriak wanita itu di tengah ber-langsungnya aksi.

Orator aksi, Lutfi Hasan

mengatakan selama ini sikap premanisme Adira Pamekasan sudah meresahkan para nasabah, karena semena-mena terhadap nasabah. Mereka melakukan per-ampasan sepeda motor di jalan raya. Bahkan mereka kerap mel-akukan tindakan kasar.

“Banyak masyarakat yang menjadi korban atas tindakan petugas Adira, yang dengan seenaknya merampas motor. Ini

sudah meresahkan masyarakat. Kalau tidak mau ambil lang-sung memaksa dengan cara kekerasan. Padahal dalam surat perjanjiannya sudah jelas, harus ada putusan persidangan untuk melakukan penyitaan,” kata Lu-tfi Hasan dalam orasinya.

Kepada wartawan, bagian rumah tangga perusahaan Adira Pamekasan, Retorika Religious mengatakan pihaknya belum

bisa memberikan tanggapan atas aspirasi dan tudingan warga yang diarahkan ke Adira Pamekasan. Pihaknya beralasan yang berhak menjawab pertan-yaan warga adalah pimpinan.

“Hari ini (kemarin) bapak pimpinan sedang ada perte-muan di Surabaya. Karena su-rat pemberitahuan dari Polres Pamekasan kalau ada demo kepada kami, baru sampai ke

kami tadi pagi, sehingga pimpi-nan tidak tahu kalau akan ada demo,” kata Retorika Religious.

Dengan penuh kekecewaan, peserta aksi kemudian mening-galkan Kantor Adira dan kembali ke Monumen Arek Lancor, untuk mengonsep laporan ke Mapolres Pamekasan, terkait tindakan Pre-manisme petugas Adira dalam melakukan penyitaan.

=ALI SYAHRONI/RAH

Kantor Adira Didemo, Pimpinan Pergi

Ada Tindakan Premanisme Akan Dilaporkan ke Polres

ali syahroni/koran madura

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Hingga saat ini masih, 14 siswa tersebut belum sembuh total. Akibatnya, tidak bisa mengikuti Kegia-tan Belajar Megajar (KBM). Sayangnya, pihak sekolah seakan tidak mau tahu ter-hadap masalah yang diha-dapi peserta didiknya itu.

”Maksud kami ke sini un-tuk mempertanyakan sikap kepala sekolah atas peristiwa yang menimpa anak didik-nya. Karena, sampai saat ini, pihak sekolah terkesan tidak peduli kejadian itu. Padahal, sebagian siswanya masih mengalami trauma,” kata salah satu wali siswa, Sub-aidi (47).

Kasus tersebut meresah-kan wali siswa. Sebab, setiap hari, siswa yang kesurupan juga semakin bertambah. Meski telah diberi wawasan untuk mencegah terjadinya korban lagi, pihak sekolah tidak menghiraukan.

“Kami telah berupaya, salah satunya melaksanakan istighasah selama tujuh hari. Tapi setelah sampai empat hari, dihentikan oleh kepala sekolah,” terangnya kepada Koran Madura, kemarin.

Kata Subaidi, penghen-tian doa bersama menunjuk-kan ketidakpedulian pihak sekolah terhadap peristiwa yang menimpa sejumlah anak didiknya. Padahal, ke-giatan tersebut diyakini da-pat menghilangkan makhluk halus yang kerap merasuki siswa.

Selain itu, dari empat be-las korban kesurupan, tidak satupun siswa yang dibesuk pihak sekolah. “Kami selaku orang awam, seharusnya se-bagai pimpinan yang baik, mestinya kepala sekolah itu responsif terhadap segala persoalan yang menyangkut anak didiknya,” pungkasnya.

Kepala SMPN 1 Lenteng Miftahol Arifin membantah tudingan tersebut. Saat ini pihaknya mengaku sedang berusaha mencarikan so-lusi agar kasus kesurupan di sekolah yang dipimpinnya tidak terulang. “Ini kan per-solan di luar jangkauan kita. Jadi, kami masih mencari so-lusi yang terbaik,” katanya.

Pihaknya berencana me-nyembelih kambing sebagai selamatan. “Tapi ini, kami masih belum dilakukan. Ka-rena kami masih berkoordi-nasi dengan orang alim. Se-hingga, tindakan kami tidak salah tingkah,” terangnya.

Ditanya soal koordinasi dengan sejumlah wali siswa, pihaknya berkelit karena persolan itu masih dalam penanganan pihak sekolah. “Kami memang marahasia-kan persoalan ini. Namun, kami tidak tinggal diam, segala upaya kami lakukan untuk menyelesaikan per-soalan ini,” tandasnya.

=JUNAEDI/MK

Wali Siswa Temui Kepala Sekolah14 Siswa SMP Negeri 1 Lenteng Kesurupan

SUMENEP – Sejumlah wali siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Lenteng menemui Kepala sekolah terse-but, Miftahol Arifin. Mereka mengeluhkan banyaknya siswa yang kesurupan. Dalam se-bulan terakhir, sebanyak 14 siswa kesurupan.

Wali siswa SMP N 1 Lenteng saat mendatangi kepala sekolah tersebut, Senin (22/2) sekitar pukul 09.00. Di ruang kepala sekolah tersebut, wali siswa mengeluhkan anaknya yang sering kesurupan.

SUMENEP – Sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Sumenep sudah tak lagi representatif. Hal itu ber-dasarkan temuan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat saat meninjau langsung kondisi beberapa puskesmas di tingkat kecamatan.

Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi mengatakan, berdasarkan hasil temuannya di lapangan, ada banyak puskesmas yang sudah tak lagi representatif. Bahkan seba-gian sudah harus segera direno-vasi. “Salah satunya puskesmas di Kecamatan Ganding,” kata Subaidi, Senin (23/2).

Subaidi mengatakan, ada beberapa indikator yang menunjuk-kan bahwa keberadaan beberapa puskesmas sudah tak representatif. Salah satunya adalah fasilitas yang tersedia di puskesmas itu sendiri. Menurutnya, ada puskesmas yang ruangannya mestinya hanya cukup menampung tiga pasien namun kenyataannya digunakan untuk enam pasien.

“Jadi memang ada beberapa puskesmas yang sudah harus dibenahi fasilitasnya. Karena me-mang sudah tidak memadai. Bahkan

ada di salah satu puskesmas, seperti di Bluto kipasnya mati. Sehingga itu kurang maksimal,” tukasnya saat ditemui di kantornya.

Selain itu, juga berdasarkan hasil temuannya, sejumlah puskes-mas ada yang masih kekurangan bed atau tempat tidur bagi pasien yang dirawat di puskesmas terse-but. Sehingga, hal itu, menurutnya, tak menuntup kemungkinan akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat.

“Apalagi seperti kemarin waktu masih marak penyakit DBD, banyak pasien yang dirawat di puskesmas itu tidak kebagian tempat. Apalagi kalau orang desa, meski yang dirawat hanya satu orang, yang jaga itu bisa sampai puluhan orang,” jelasnya.

Selain fasilitas, Subaidi juga mengungkapkan di sejumlah puskesmas masih kekurangan tenaga medis atau dokter umum. Pasalnya, di beberapa puskesmas yang ada dokter umumnya hanya satu orang. Padahal, imbuhnya, idealnya tiap puskesmas itu ada dua dokter umum yang senantiasa melayani pasien.

“Perawatnya juga ada yang hanya tenaga honorer, bukan PNS.

Bahkan honornya pun tak jelas. Yang lebih miris, ada puskesmas, seperti di Pasongsongan, dokternya hanya satu yang sekaligus sebagai kepala puskesmas. Itupun dokter gigi, bukan dokter umum,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar instansi yang membidangi kes-ehatan, yaitu Dinkes segera mela-kukan tindakan untuk membenahi fasititas-fasilitas puskesmas yang sudah tidak lagi representatif. “Agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Sumenep, A. Fatoni mengatakan bahwa tahun ini pihaknya telah merencanakan merenovasi be-berapa puskesmas yang kondisinya sudah tak lagi memadai. Beberapa di antaranya adalah pembanguan gedung UGD di Puskesmas Bluto. Penambahan ruang rawat inap di Puskesmas Batuputih dan renovasi total Puskesmas Ganding.

“Nanti di Puskesmas Batang-Batang juga ada pembangunan ruangan rawat inap. Di Puskesmas Rubaru juga akan diperbaiki. Terus puskesmas di Raas juga. Angga-rannya sama, hampir satu miliar,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

KESEHATAN

Banyak Puskesmas Tak Representatif

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV CSumenep

SUMENEP - Sekitar 400 mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Kabupa-

ten Sumenep melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Kecamatan Gapura. Acara serah-terima dilaksanakan, Senin (23/2) di kantor kecamatan setempat sekitar pukul 09.30 WIB.

Acara serah-terima mahasiswa tersebut dihadiri oleh Kapolsek Gapura, Sekcam Gapura, seluruh kepala desa se-Gapura, serta ketua beserta civitas akademika STKIP PGRI Sumenep.

Ketua STKIP PGRI Sumenep, Mu-saheri mengatakan, pihaknya menye-rahkan secara penuh peserta KKN yang sebanyak 17 kelompok itu kepada ma-sing-masing kepala desa yang ada di Ke-camatan Gapura.

Musaheri mempersilakan kepada se-mua kepada kepala desa untuk meman-faatkan segala sumber daya mahasiswa peserta KKN demi pembangunan desa. Sebaliknya, ia juga berharap agar baik kepala desa maupun masyarakat desa secara umum juga memberi dukungan secara tepat dan proporsional kepada mahasiswa.

Musaheri berharap, semua peserta KKN dapat menjaga nilai dan etika yang berlaku di desa tempat mahasiswa ting-gal. Sehingga keberadaannya dapat di-terima dengan baik oleh masyarakat.

"Saya juga berharap, agar di akhir KKN ada pameran produk hasil krea-tivitas mahasiswa bekerja sama dengan desa, baik yang berupa kerajinan atau-pun kuliner. Bahkan, secara institusi, STKIP juga akan menampilkan prestasi STKIP dan Ormawa selama ini," harapnya.

Sementara itu, Sekcam Gapura, Ga-tot Sartono mengaku menerima dengan senang hati mahasiswa STKIP melak-sanakan KKN di Kecamatan Gapura. Ia memberi ruang keleluasaan kepada ma-hasiswa peserta KKN untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan ke-pada masyarakat.

"Harapannya, peserta KKN STKIP Sumenep bisa bekerja sama dengan kami. Karena kecamatan memiliki pro-gram yang bisa dikerjasamakan dengan mahasiswa," pungkasnya.

=ADV/FATHOL ALIF

PELEPASAN KKN STKIP PGRI

Musaheri: Manfaatkan SDM Mahasiswa

Koordinator aksi, Bisri Gie, mengatakan, aksinya kemarin merupakan tindak lanjut dari audiensi beberapa waktu lalu antara dirinya dengan Komisi D DPRD Sumenep mengenai adanya dugaan penyimpangan pengadaan buku perpustakaan SD-SLB Islam Membaul Ulum, dugaan penyimpangan alat peraga SD, dan alat laborato-rium IPA SMKN 1 Sumenep.

Bisrie menilai Komisi D sejauh ini hanya sibuk mengu-rusi kepentingannya sendiri dan kepentingan kelompok-nya. Sehingga, setiap aspirasi yang disampaikan tidak ditin-daklanjuti. Karena itu, mereka juga menduga Komisi D telah menjalin konspirasi dengan pihak terkait.

Setelah sekian lama ma-hasiswa berorasi, namun tetap tak ada yang menemui dari pihak Komisi D, akhirnya ma-hasiswa mencoba menerobos masuk pintu pagar kantor dewan. Sehingga, aksi saling dorong dengan aparat ke-polisian tak bisa dihindarkan. Hingga akhirnya, Ketua Komisi D, Subaidi, keluar menemui mahasiwa.

Pantauan Koran Madura, kedatangan Subaidi membuat mahasiswa semakin sema-ngat menyuarakan aspirasinya. Bahkan, mahasiswa mencecar Ketua Komisi D itu meskipun telah berada di hadapannya. Mereka menuding Komisi D sejauh ini hanya diam dan tidak menindaklanjuti aspirasi

mereka yang telah disampai-kan beberapa waktu lalu.

Di hadapan Ketua Komisi D itu, mahasiswa juga mem-bacakan tujuh tuntutan dan rekomendasi mereka. Salah satunya, mendesak Komisi D DPRD Sumenep untuk segera melakukan sidak. Komisi D juga dituntut bersikap tegas dalam mengawasi dan menga-wal kasus dugaan penyimpa-ngan DAK di lingkungan Disdik Sumenep.

”Jika Komisi D dalam wak-tu 3x24 jam tetap tidak me-lakukan sidak dan belum me-manggil dinas terkait, maka kami akan melakukan aksi lagi dengan membawa massa yang lebih banyak lagi,” ancamnya.

Menanggapi hal itu, Su-baidi mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan apa yang diinginkan mahasiswa. Sebab, menurutnya, untuk melakukan sidak pihaknya harus memiliki dasar dan bukti terlebih da-hulu.

”Kalau tidak, nanti kami dibilang ngawur. Jadi harus ada buktinya terlebih dahulu.

Kalau sudah ada bukti, saya se-laku wakil rakyat akan menjadi garda paling depan kalau me-mang betul ada penyimpangan semacam itu. Cuma itu, harus ada bukti dulu,” tandasnya.

Menanggapi pernyataan Subaidi itu, mahasiswa kemu-dian menuding Ketua Komisi D itu tidak berkoordinasi dengan anggota Komisi D lainnya yang menemui mahasiswa beberapa waktu lalu. Pasalnya, maha-siswa mengaku sudah melam-pirkan data sebagai bahan awal Komisi D untuk melakukan sidak, saat melakukan audi-ensi beberapa waktu lalu.

Merasa tak puas dengan pernyataan Ketua Komisi D tersebut, akhirnya maha-siswa menggelar doa bersama. Mereka mendoakan DPRD, khususnya Komisi D senan-tiasa mendengarkan aspirasi yang berasal dari masyarakat. Setelah itu, mereka kemudian membubarkan diri dengan ber-jalan mundur dan bernyanyi: “bangsat para pejabat, yang merampas hak asasi rakayat”.

=FATHOL ALIF/MK

Mahasiswa Cecar Ketua Komisi DDemo Dugaan Penyimpangan di SD-SLB dan SMK

SUMENEP - Puluhan mahasiswa yang menga-tasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sumenep, Senin (23/2). Mereka menilai Komisi D tidak menindak lanjuti tuntutan mereka beberapa waktu lalu terkait dugaan korupsi DAK 2012-2013 di lingkungan Disdik.

DEMONSTRASI. Mahasiswa Sumekar Raya saat melakukan demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Senin (23/2). Mahasiswa mencecar Ketua Komisi D DPRD.

Ketua STKIP PGRI Sumenep Musaheri (dua dari kiri) saat menghadiri serah terima KKN STKIP PGRI, Senin (23/2) di Kantor Kecamatan Gapura.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV D Sumenep

SUMENEP - Dr. Domikus Hu-sada mengakui bahwa dirinya tel-ah mencoret hasil laboratorium yang diberikan oleh orangtua pasien Raisun Syukron Jazil, warga Dusun Bere’ Lorong, Desa Bluto, Kecamatan Bluto dan memarahinya beberapa waktu lalu.

Saat dikonfirmasi Koran Ma-dura, Senin (23/2), dr. Domi mem-benarkan pernyataan pihak ke-luarga pasien bahwa pada Kamis (19/2) malam dirinya mencoret hasil laboratorium yang diberikan orangtua Raisul kepadanya. Ia juga membenarkan sikap marah-marah pada keluarga pasien.

Ditanya alasan dirinya men-coret hasil lab itu, dr. Domi ber-dalih bahwa situasi saat itu tidak memungkinkan. Sehingga mem-buat komunikasi antara dirinya dan orangtua Raisul tidak ber-jalan dengan baik. “Tapi perlu diketahui, yang dicoret itu bukan tulisannya,” tukasnya.

Sementara terkait marahnya saat itu, dirinya mengaku bahwa dirinya memang sedikit keras. “Tapi saya tidak melakukan itu hanya kepada ibu itu, kepada yang lain juga. Saya memang tidak membeda-bedakan,” jelasnya.

Menurutnya, ia memarahi orangtua Raisul karena telah melakukan tes sendiri tanpa sepengetahuan dirinya. Padahal,

lanjutnya, dirinya telah men-yarankan agar kembali keesokan harinya, yaitu pada hari Jum’at (20/2). “Karena kalau mau tes di lab itu memang ada waktunya,” katanya.

Bahkan, lanjutnya, apa yang dilakukannya saat itu untuk ke-baikan pihak keluarga pasien. “Artinya begini, kenapa saya tegur saat itu, agar mereka tidak sia-sia menguarkan biaya. Soalnya, seperti yang saya katakan, untuk tes di lab itu ada waktunya,” im-buhnya.

Namun begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak bermaksud jelek kepada pasien. Ia juga mengaku paham terhadap kondisi keluarga pasien saat ini sehingga masalah tersebut men-jadi panjang.

“Intinya, saya sama sekali tidak ada maksud jelek terhadap pasien maupun keluarganya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang pasien dr. Domi, Raisul Syukron Jazil meninggal dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke rumah sakit dr. Soetomo Sura-baya. Atas kematiannya, pihak keluarga mengecam dokter yang menanganinya. Pasalnya, pihak keluarga mengaku tak menda-patkan perlakuan baik dari dokter tersebut.

=FATHOL ALIF

PELAYANAN KESEHATAN

Pihak Klinik Akui Mencoret Hasil Lab

SUMENEP – Aktivis Gera-kan Reformasi Indonesia (Ge-rindo) Sarkawi, meragukan data kemiskinan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Sumenep. Pasalnya, data yang dimiliki oleh pemda terse-but dinilai hasil pendataan yang dilakukan di atas meja.

Hal itu menanggapi pernyat-aan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, bahwa angka kemiski-nan setiap tahunnya selalu mengalami penurunan. Busyro mengklaim, angka kemiskinan pada tahun 2010 mencapai 145 ribu orang dan pada tahun 2014 turun menjadi 120 ribu orang.

Faktanya, kata Sarkawi, ang-ka kemiskinan di Sumenep, saat ini, bertambah pesat. Hal itu

didasarkan pada penerima Pro-gram Simpanan Keluarga Se-jahtera (PSKS), yaitu kompen-sasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsisi untuk masyarakat kurang mampu.

Sejumlah warga yang mem-punya rumah tidak layak huni masih bertebaran. “Kalau tidak percaya, silakan turun langsung ke bawah. Kalau misalkan butuh petunjuk, kami siap untuk me-ngantarnya," tegasnya.

Sekretaris Daerah Kabupat-en (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto menampik tuduhan tersebut. Setiap tahunnya, ka-tanya, perekonomian dan ke-sejahteraan masyarakat selalu mengalami peningkatan.

=JUNAEDI/MK

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Data Kemiskinan Diragukan

H. Fauzi kehilangan dua ekor sapi sekitar pukul 02.00. Saat mengetahui sapinya telah tiada, sang pemilik langsung berte-riak maling hingga terdengar tetangga sekitar. Saat tetangg-anya mendengar teriakan maling langsung menyiarkan terjadinya kemalingan melalui pengeras su-ara masjid Desa Ketawang Laok.

“Memang setelah mende-ngar kabar ada tetangga sapinya hilang, warga langsung bergegas dan menyebar di sejumlah titik. Ada yang di sebalah barat, utara, selatan, dan juga sebelah timur. Sebagian lagi ada yang mengiku-ti arah jalannya sapi yang dibawa itu,” kata warga Desa Ketawang Laok, Taufiq

Pada pukul 02.45, dua sapi tersebut berhasil ditemukan di tempat terpisah. “Satu ekor dite-mukan di dekat sumber Bung-kandang, Desa Ketawang Laok, satu ekor ditemukan di sebelah utaranya Sumber Gindagah, Desa Guluk-Guluk,” terangnya.

Hanya saja, walaupun kedua

sapi itu telah ditemukan, war-ga terus mengejar pelakuknya. Sebab, diyakini pelakunya masih belum jauh dari lokasi penemuan dua ekor sapi tersebut. Puluhan warga melihat gelagat orang a-sing yang mencurigakan keluar dari tempat pemakaman di Du-sun Daleman, Desa Guluk-Guluk.

Warga terus mengintai laki-laki berinisial S hingga di salah satu rumah yang tak jauh dari tempat munculnya. Informa-sinya, rumah tersebut merupakan rumah salah satu familinya. Ia bermaksud meminjam motor mi-lik familinya untuk pulang ke ru-mahnya di Desa Ganding Timur, Kecamatan Ganding.

Hanya saja, sebelum berhasil meminjam motor, puluhan war-ga yang telah mengepung rumah itu, langsung menangkap meski-pun sempat mendapat perlawa-nan keras dari yang bersangkutan. Karena warga tidak mau meng-hakimi, terduga langsung dise-rahkan kepada aparat kepolisian setempat.

Kapolsek Guluk-Guluk Iptu Rasyidi mengatakan, penangka-pan itu terjadi sebelum subuh sekitar pukul 03.00 di rumah Ka-maluddin, warga Desa/Kecama-tan Guluk-Guluk. Namun, sebe-lum ditangkap, ia masih sempat mampir di rumah Ki Prapto yang tak jauh dari rumah Kamaluddin.

Berdasarkan hasil ketera-ngan sementara, Kamaluddin masih ada hubungan famili de-ngan S. “Karena kami takut ter-jadi hal yang tidak diinginkan, maka kami langsung menga-mankan sekaligus dimintai kete-rangan,” katanya.

Ditanya pelaku terindikasi mengonsumsi narkoba seba-gaimana keterangan warga saat penangkapan, Rasyidi tidak membenarkan. “Itu kata warga, namun setelah kami tanya, nya-tanya tidak. Dia mengaku me-ngomsumsi narkoba karena ta-kut dipukul warga,” terangnya.

Polsek Guluk-Guluk terus mendalami kasus tersebut un-tuk mencari kejelasan apakah terduga merupakan pelaku cur-wan atau tidak. Selain itu, untuk mencari keterangan dalang dari aksi curanwan tersebut. Sebab, terduga hingga berita ini ditu-runkan belum mengakui perbua-tannya.

=JUNAEDI/MK

Warga Ganding Ditangkap di Guluk-GulukDiduga Pelaku Pencurian Sapi di Ketawang LaokSUMENEP – Warga Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, menangkap S (35), warga Desa Ganding Timur, Kecamatan Ganding, Senin (23/2) sekitar pukul 03.00. Ia diduga mencuri sapi milik H. Fauzi, warga Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk.

BARANG BUKTI. Seekor sapi milik H. Fauzi, warga Desa Ketawang Laok Kecamatan Guluk-Guluk yang sempat hilang pada Senin dini hari diikat di depan Mapolsek Guluk-Guluk, Senin (23/2). Terduga pelaku pencurian diserahkan ke polisi setelah ditangkap warga.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV ESumenep

Koordinator MP2K, Rusdi Hariyanto mengatakan, tu-juan kedatangannya ke kantor Komisi D DPRD Sumenep karena ingin meminta pihak Komisi D mempertemukan pihaknya dengan Disdik dan beberapa instansi terkait lainnya. Hal itu berkaitan dengan dimutasinya kepala sekolah SDN Karangan-yar, Tarmuji.

Menurut Rusdi, dimutasinya Kepsek SDN Karanganyar den-gan alasan tidak jelas, bahkan tak rasional. Sehingga mutasi tersebut dinilai sebagai bentuk kezaliman yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu kepada Tarmuji.

Menurutnya, selama satu periode menjadi Kepsek di SDN Karanganyar, Tarmuji dikenal sebagai orang yang baik dan

berprestasi. Bahkan, hubungan-nya dengan masyarakat sekitar juga baik. Sehingga, banyak masyarakat yang tidak terima saat yang bersangkutan dimutasi.

Selain masyarakat, dirinya selaku komite SDN Karang-anyar juga tidak terima Tar-muji dimutasi. Pasalnya, selain berprestasi, Tarmuji dimutasi ke sekolah yang greet-nya tidak lebih baik dari SDN Karang An-yar. Selebihnya, ia juga dimutasi saat masih baru menjabat selama satu periode.

“Kami tidak habis pikir, kenapa orang berprestasi itu justeru dimutasi. Padahal se-harusnya dipertahankan. Yang kedua, kalau mutasi itu mestin-ya harus dua periode dulu, tapi ini baru satu periode,” tukasnya.

Karena itu, Rusdi berharap,

Komisi D bersedia memfasili-tasi agar pihaknya dipertemu-kan dengan Disdik Sumenep untuk mengklarifikasi tersebut. Soalnya, sejauh ini terkait den-gan alasan dimutasinya Tarmuji masih belum jelas.

Ia juga berharap, Komisi D DPRD Sumenep mempertemu-kan pihaknya dengan beberapa pihak dalam satu forum, yaitu Bupati Sumenep, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, UPT Pendidikan Kecamatan Kalianget, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) dan Kepala Desa Karanganyar.

Namun, sepertinya keingi-nan bertemu dengan beberapa pihak tersebut sulit untuk tere-alisasi. Pasalnya, meski Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi mengatakan siap mem-pertemukan kedua pihak itu, namun ia juga menilai bahwa persoalan tersebut sebenarnya cukup dibicarakan dengan pihak Disdik.

=FATHOL ALIF

MP2K

Minta Dipertemukan dengan DisdikSUMENEP – Wakil Ketua

Komisi B DPRD Sumenep, Ju-hari menilai, indikasi penyim-pangan realisasi Program Pen-guatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau Melalui Integrasi Tanaman dan Ternak bukti Dinas Peternakan (Disnak) setempat lemah dalam mengawasi realisasi bantuan tersebut.

Dugaan penyimpangan itu ter-jadi di salah satu kelompok tani di Desa Banresep Timur, Kecamatan Lenteng. Anggaran itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tem-bakau (DBHCT) 2014. Anggaran-nya senilai Rp 2.505.000.000.

Bantuan pengembangan sapi untuk peningkatan kualitas bahan baku tersebut diberikan kepada 12 kelompok tani (poktan). Setiap poktan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 208.750.000.

Mestinya, dana miliaran itu dibelikan sebanyak 22 ekor sapi oleh tiap poktan. Rinciannya 2 ekor sapi pejantan/pemacek yang sudah berumur 2-3 tahun. Se-mentara 20 ekor lainnya meru-pakan sapi betina produktif yang sudah berumur 2-3 tiga tahun.

Namun, realisasinya diten-garai tidak sesuai aturan seperti yang terjadi di salah satu poktan di Desa Banresep Timur, Kecama-tan Lenteng. Bantuan yang telah diberikan kepada poktan yang be-ranggotakan sebanyak 22 orang itu, realisasinya diduga tidak sesuai aturan.

Informasinya, anggaran di kelompok itu hanya dibelikan sapi sebanyak empat ekor. Untuk mengelabuhi Disnak Sumenep saat peninjauan, pengurus kelom-pok tani meminjam sapi milik pedagang.

“Jika benar, perbuatan sep-

erti itu sudah salah. Sebab, apa pun alasannya, setiap bantuan dari pemerintah wajib hukumn-ya terealisasi sesuai juknis yang ada,” terang politisi PPP tersebut, Senin (23/2).

Untuk memastikan kebe-narannya, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi mendadak ke kelompok tani yang diduga tidak terealisasi sesuai dengan juknis itu. ”Pasti itu kami lakukan secepatanya. Tapi untuk minggu ini kami tidak mung-kin melakukan, karena masih ada agenda di internal komisi,” terangnya.

Syiful Bahri, tokoh masyarakat Kecamatan Lenteng, yang mengembuskan kasus tersebut menyatakan siap mengantarkann-ya. ”Kapan pun dan siapa pun yang akan meninjau kelompok, kami siap mengantarkannya. Karena ini fakta, dan kami sudah menganton-gi data-datanya,” tegasnya.

Sementara Kepala Disnak Sumenep, Arif Rusydi memantah realisasi bantuan yang dikeluarkan instansinya tidak tepat sasaran. “Kami sudah melakukan survei ke berbagai kelompok. Bantuan itu su-dah sesuai juknis yang ada. Jika ada penilaian yang diduga tidak tepat atau ada indikasi penyelewengan, itu kan hak seseorang untuk me-nilainya,” kilahnya.

Dirinya mengaku sangat hati-hati dalam merealisasikan ban-tuan tersebut. "Pencairannya itu dilakukan secara bertahap. Tahap pertama kelompok diberi sebanyak 10 ekor sapi betina dan satu ekor sapi pejantan. Tahap kedua juga sepertu itu. Jadi, semua bantuan yang diterima masing-masing kelompok berjumlah sebanyak 22 ekor," terangnya. =JUNAEDI/MK

DUGAAN PENYIMPANGAN

Disnak Lemah Awasi Realisasi Bantuan Sapi

SUMENEP - Masyarakat Peduli Pendidikan Karang-anyar (MP2K) mendatangi Kantor Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Senin (23/2). Mereka meminta Komisi D mempertemukan pihaknya dengan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

SUMENEP - Kasi Pendapatan dan Pasar Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Imam Su-kandi, berharap agar semua ho-tel yang ada senantiasa berkon-tribusi terhadap Pendapat Asli Daerah (PAD).

Awalnya, di Sumenep ada sebelas hotel. Namun, saat ini sudah menurun menjadi sembi-lan hotel. Ia berharap kesembi-lan hotel yang ada itu senantiasa berkontribusi kepada Kabupaten Sumenep dengan senantiasa membayarkan pajak sepuluh persen dari tiap pengunjung sesuai kelasnya.

“Misalnya di Hotel C1 Rp. 200 ribu baik tiap pengunjung dalam satu malam. Kami harap sepuluh persen dari Rp 200 ribu itu masuk kepada daerah. Begitu juga dengan di hotel-hotel kelas driver, kami harapkan juga be-gitu,” tukasnya.

Setiap hotel yang ada diminta berbenah agar semakin menarik

perhatian pengunjung. Pasalnya, menurutnya, tidak menutup ke-mungkinan ke depan akan sema-kin banyak pengunjung yang akan menginap di hotel. Hal itu berkaitan dengan semakin ban-yaknya wisatawan yang berkun-jung ke Sumenep.

“Dengan begitu, harapann-ya keberadaan hotel itu nantin-ya dapat menambah pertum-buhan ekonomi di Kabupaten Sumenep. Artinya, pemasukan dari bidang hotel kepada PAD juga bertambah. Tentunya, para pengusaha hotel harus aktif menyetorkan kepada PAD,” ka-tanya.

Dikatakan Imam, tahun 2014 lalu, pendapatan daerah dari ho-tel sudah melebihi target. Menu-rut dia, tahun 2014 PAD dari sek-tor hotel ditarget Rp. 187 juta. PAD dari sektor hotel tahun lalu mencapai kurang lebih Rp. 190 juta. “Harapannya tahun ini bisa meningkat lagi,” imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan, se-

bagaimana disampaikan DPRD Sumenep, target PAD tahun ini harus meningkat sebesar 30 persen. Hanya saja, ia men-gaku sulit untuk merealisasikan hal itu. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di Sumenep hanya seki-tar 6 sampai 8 persen.

Oleh Karena itu, pihaknya mengaku akan mencari potensi-potensi lain untuk meningkat-kan PAD. “Jadi potensi-potensi apa yang sekiranya bisa digarap akan kita garap. Kalau yang masih tidak mungkin untuk dit-ingkatkan, akan dibina dulu se-belum ditingkatkan,” jelasnya.

Selebihnya, ia juga meny-ampaikan bahwa pada tahun lalu hotel yang paling besar me-nyumbang kepada PAD adalah Hotel Utami. Pasalnya, menurut Imam, di Hotel Utami tidak han-ya menyediakan fasilitas sebagai penginapan saja, melainkan juga menyediakan ruangan untuk ra-pat dan sebagainya.

=FATHOL ALIF/MK

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Hotel Harus Berkontribusi PAD

BATU ANTIK. Ditemukan batu-batu antik bernilai batu mulia (gimstone) di atas areal bukit Pujuk Samar, Desa Nyabakan Temur, Batang-Batang, Sumenep. Seiring dengan meramainya pengunjung dan seringkali membawa pulang beberapa bagian batu mulia itu, warga sekitar mulai melindungi areal gimstone dengan pagar seadanya.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV ESumenep

Koordinator MP2K, Rusdi Hariyanto mengatakan, tu-juan kedatangannya ke kantor Komisi D DPRD Sumenep karena ingin meminta pihak Komisi D mempertemukan pihaknya dengan Disdik dan beberapa instansi terkait lainnya. Hal itu berkaitan dengan dimutasinya kepala sekolah SDN Karangan-yar, Tarmuji.

Menurut Rusdi, dimutasinya Kepsek SDN Karanganyar den-gan alasan tidak jelas, bahkan tak rasional. Sehingga mutasi tersebut dinilai sebagai bentuk kezaliman yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu kepada Tarmuji.

Menurutnya, selama satu periode menjadi Kepsek di SDN Karanganyar, Tarmuji dikenal sebagai orang yang baik dan

berprestasi. Bahkan, hubungan-nya dengan masyarakat sekitar juga baik. Sehingga, banyak masyarakat yang tidak terima saat yang bersangkutan dimutasi.

Selain masyarakat, dirinya selaku komite SDN Karang-anyar juga tidak terima Tar-muji dimutasi. Pasalnya, selain berprestasi, Tarmuji dimutasi ke sekolah yang greet-nya tidak lebih baik dari SDN Karang An-yar. Selebihnya, ia juga dimutasi saat masih baru menjabat selama satu periode.

“Kami tidak habis pikir, kenapa orang berprestasi itu justeru dimutasi. Padahal se-harusnya dipertahankan. Yang kedua, kalau mutasi itu mestin-ya harus dua periode dulu, tapi ini baru satu periode,” tukasnya.

Karena itu, Rusdi berharap,

Komisi D bersedia memfasili-tasi agar pihaknya dipertemu-kan dengan Disdik Sumenep untuk mengklarifikasi tersebut. Soalnya, sejauh ini terkait den-gan alasan dimutasinya Tarmuji masih belum jelas.

Ia juga berharap, Komisi D DPRD Sumenep mempertemu-kan pihaknya dengan beberapa pihak dalam satu forum, yaitu Bupati Sumenep, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, UPT Pendidikan Kecamatan Kalianget, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) dan Kepala Desa Karanganyar.

Namun, sepertinya keingi-nan bertemu dengan beberapa pihak tersebut sulit untuk tere-alisasi. Pasalnya, meski Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi mengatakan siap mem-pertemukan kedua pihak itu, namun ia juga menilai bahwa persoalan tersebut sebenarnya cukup dibicarakan dengan pihak Disdik.

=FATHOL ALIF

MP2K

Minta Dipertemukan dengan DisdikSUMENEP – Wakil Ketua

Komisi B DPRD Sumenep, Ju-hari menilai, indikasi penyim-pangan realisasi Program Pen-guatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau Melalui Integrasi Tanaman dan Ternak bukti Dinas Peternakan (Disnak) setempat lemah dalam mengawasi realisasi bantuan tersebut.

Dugaan penyimpangan itu ter-jadi di salah satu kelompok tani di Desa Banresep Timur, Kecamatan Lenteng. Anggaran itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tem-bakau (DBHCT) 2014. Anggaran-nya senilai Rp 2.505.000.000.

Bantuan pengembangan sapi untuk peningkatan kualitas bahan baku tersebut diberikan kepada 12 kelompok tani (poktan). Setiap poktan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 208.750.000.

Mestinya, dana miliaran itu dibelikan sebanyak 22 ekor sapi oleh tiap poktan. Rinciannya 2 ekor sapi pejantan/pemacek yang sudah berumur 2-3 tahun. Se-mentara 20 ekor lainnya meru-pakan sapi betina produktif yang sudah berumur 2-3 tiga tahun.

Namun, realisasinya diten-garai tidak sesuai aturan seperti yang terjadi di salah satu poktan di Desa Banresep Timur, Kecama-tan Lenteng. Bantuan yang telah diberikan kepada poktan yang be-ranggotakan sebanyak 22 orang itu, realisasinya diduga tidak sesuai aturan.

Informasinya, anggaran di kelompok itu hanya dibelikan sapi sebanyak empat ekor. Untuk mengelabuhi Disnak Sumenep saat peninjauan, pengurus kelom-pok tani meminjam sapi milik pedagang.

“Jika benar, perbuatan sep-

erti itu sudah salah. Sebab, apa pun alasannya, setiap bantuan dari pemerintah wajib hukumn-ya terealisasi sesuai juknis yang ada,” terang politisi PPP tersebut, Senin (23/2).

Untuk memastikan kebe-narannya, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi mendadak ke kelompok tani yang diduga tidak terealisasi sesuai dengan juknis itu. ”Pasti itu kami lakukan secepatanya. Tapi untuk minggu ini kami tidak mung-kin melakukan, karena masih ada agenda di internal komisi,” terangnya.

Syiful Bahri, tokoh masyarakat Kecamatan Lenteng, yang mengembuskan kasus tersebut menyatakan siap mengantarkann-ya. ”Kapan pun dan siapa pun yang akan meninjau kelompok, kami siap mengantarkannya. Karena ini fakta, dan kami sudah menganton-gi data-datanya,” tegasnya.

Sementara Kepala Disnak Sumenep, Arif Rusydi memantah realisasi bantuan yang dikeluarkan instansinya tidak tepat sasaran. “Kami sudah melakukan survei ke berbagai kelompok. Bantuan itu su-dah sesuai juknis yang ada. Jika ada penilaian yang diduga tidak tepat atau ada indikasi penyelewengan, itu kan hak seseorang untuk me-nilainya,” kilahnya.

Dirinya mengaku sangat hati-hati dalam merealisasikan ban-tuan tersebut. "Pencairannya itu dilakukan secara bertahap. Tahap pertama kelompok diberi sebanyak 10 ekor sapi betina dan satu ekor sapi pejantan. Tahap kedua juga sepertu itu. Jadi, semua bantuan yang diterima masing-masing kelompok berjumlah sebanyak 22 ekor," terangnya. =JUNAEDI/MK

TIPIKOR

Disnak Lemah Awasi Realisasi Bantuan Sapi

SUMENEP - Masyarakat Peduli Pendidikan Karang-anyar (MP2K) mendatangi Kantor Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Senin (23/2). Mereka meminta Komisi D mempertemukan pihaknya dengan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

SUMENEP - Kasi Pendapatan dan Pasar Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Imam Su-kandi, berharap agar semua ho-tel yang ada senantiasa berkon-tribusi terhadap Pendapat Asli Daerah (PAD).

Awalnya, di Sumenep ada sebelas hotel. Namun, saat ini sudah menurun menjadi sembi-lan hotel. Ia berharap kesembi-lan hotel yang ada itu senantiasa berkontribusi kepada Kabupaten Sumenep dengan senantiasa membayarkan pajak sepuluh persen dari tiap pengunjung sesuai kelasnya.

“Misalnya di Hotel C1 Rp. 200 ribu baik tiap pengunjung dalam satu malam. Kami harap sepuluh persen dari Rp 200 ribu itu masuk kepada daerah. Begitu juga dengan di hotel-hotel kelas driver, kami harapkan juga be-gitu,” tukasnya.

Setiap hotel yang ada diminta berbenah agar semakin menarik

perhatian pengunjung. Pasalnya, menurutnya, tidak menutup ke-mungkinan ke depan akan sema-kin banyak pengunjung yang akan menginap di hotel. Hal itu berkaitan dengan semakin ban-yaknya wisatawan yang berkun-jung ke Sumenep.

“Dengan begitu, harapann-ya keberadaan hotel itu nantin-ya dapat menambah pertum-buhan ekonomi di Kabupaten Sumenep. Artinya, pemasukan dari bidang hotel kepada PAD juga bertambah. Tentunya, para pengusaha hotel harus aktif menyetorkan kepada PAD,” ka-tanya.

Dikatakan Imam, tahun 2014 lalu, pendapatan daerah dari ho-tel sudah melebihi target. Menu-rut dia, tahun 2014 PAD dari sek-tor hotel ditarget Rp. 187 juta. PAD dari sektor hotel tahun lalu mencapai kurang lebih Rp. 190 juta. “Harapannya tahun ini bisa meningkat lagi,” imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan, se-

bagaimana disampaikan DPRD Sumenep, target PAD tahun ini harus meningkat sebesar 30 persen. Hanya saja, ia men-gaku sulit untuk merealisasikan hal itu. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di Sumenep hanya seki-tar 6 sampai 8 persen.

Oleh Karena itu, pihaknya mengaku akan mencari potensi-potensi lain untuk meningkat-kan PAD. “Jadi potensi-potensi apa yang sekiranya bisa digarap akan kita garap. Kalau yang masih tidak mungkin untuk dit-ingkatkan, akan dibina dulu se-belum ditingkatkan,” jelasnya.

Selebihnya, ia juga meny-ampaikan bahwa pada tahun lalu hotel yang paling besar me-nyumbang kepada PAD adalah Hotel Utami. Pasalnya, menurut Imam, di Hotel Utami tidak han-ya menyediakan fasilitas sebagai penginapan saja, melainkan juga menyediakan ruangan untuk ra-pat dan sebagainya.

=FATHOL ALIF/MK

PEBDAPATAN ASLI DAERAH

Hotel Harus Berkontribusi PAD

BATU ANTIK. Ditemukan batu-batu antik bernilai batu mulia (gimstone) di atas areal bukit Pujuk Samar, Desa Nyabakan Temur, Batang-Batang, Sumenep. Seiring dengan meramainya pengunjung dan seringkali membawa pulang beberapa bagian batu mulia itu, warga sekitar mulai melindungi areal gimstone dengan pagar seadanya.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 24 FEBRUARI 2015No. 0552 | TAHUN IV

Pamekasan

Pada perkara yang kini su-dah dinyatakan mengarah pada tindak pidana korupsi tersebut, Kejari setempat telah menetap-kan 12 orang tersangka. Mereka berasal dari pihak Perum Bulog maupun mitra (rekanan) pen-gadaan serta kepala gudang.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Sudiharto mengatakan sejauh ini peny-idikan masih fokus pada 12 tersangka yang sebelumnya sudah ditetapkan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan menjerat pihak lain dalam kasus ini.

Pihaknya akan memberi peluang kepada siapa pun un-tuk membuka bukti dan berani memberikan kesaksian bila ada keterlibatan pihak lain selain

12 tersangka tersebut. Sehingga perkara ini bisa tuntas dan menyeret orang-orang yang memang terlibat.

“Kalau memang ada benang merah keterlibatannya dengan kasus ini, akan kami mintai keterangan. Termasuk Bu Dani ( RR. Suwardani, Wakasub Bulog) itu sudah kami mintai keterangan. Karena sebelumnya ada elemen masyarakat yang menuding dia terlibat,” kata Sudiharto.

Pemeriksaan yang dilakukan mulai penyelidikan hingga pe-nyidikan itu untuk mengungkap dokumen terkait dugaan pen-gadaan fiktif maupun kesaksian-nya selaku pihak yang berasal dari Perum Bulog. Diakuinya, pihaknya pernah menantang ele-men masyarakat yang berdemo, untuk memberi kesaksian dan mengungkap data keterlibatan Suwardani. Sayangnya, dari pihak pendemo belum bersedia diperiksa. Padahal Kejari sudah menyiapkan keterangan tersebut masuk dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

“Jika memang ada bukti, dan analisa kita rasa dugaan itu benar, kenapa tidak untuk ditetapkan jadi tersangka, tapi analisa itu dari berdasarkan data dan fakta bukan hanya asumsi-asumsi dan dugaan-dugaan semata,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Berpotensi Ada Tersangka Baru Wakasub Bulog Tak Aman?

PAMEKASAN – Dalam penyidikan yang kini ten-gah dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan terhadap perkara hi-langnya 1.500 ton beras di Gudang Bulog Pamekasan, Jl Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, be-berapa waktu lalu, masih dimungkinkan akan me-nyeret nama baru sebagai tersangka.

SudihartoKepala Kejaksaan Negeri Pamekasan

PAMEKASAN - Kesabaran Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP) Pemkab Pamekasan mulai hilang karena Bundaran Arek Lancor belum steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL), khu-susnya penjual buah yang meng-gunakan mobil bak terbuka dan sejumlah PKL lain yang meng-gunakan gerobak.

Kawasan Arek Lancor hanya diperbolehkan bagi PKL pada hari-hari tertentu, yakni Minggu yang bertepatan hari bebas asap

kendaraan bermotor car free day, bazar Ramadan, dan car free nigt saat malam pergantian ta-hun. Selain momen-momen ini dilarang.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Pemkab Pamekasan, Yusuf Wibisono men-gaku sudah melakukan pendeka-tan kepada para PKL yang berada di kawasan terlarang itu. Tetapi, imbauannya diabaikan oleh para PKL. Pihaknya juga sering mera-zia PKL, namun upayanya sering

gagal. Sebab ketika petugas tidak ada, para PKL tersebut kembali berjualan di kawasan ini.

Saat ini pihaknya menempat-kan 6 anggota setiap hari, yakni di sisi utara yang berada di depan Kantor Bakorwil Madura seban-yak 2 anggota, sebelah timur di-jaga oleh 2 anggota, dan sebelah selatan juga dikawal 2 anggota. Diharapkan dengan adanya pen-empatan anggota, taman kota ini bisa steril.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PKL

Arek Lancor Belum Steril

PKL NAKAL. Pol PP merazia pedagang buah yang berada di depan rumah dinas Sekkab Pamekasan.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV GPamekasan

Polres Pamekasan sudah memetakan beberapa daerah yang disinyalir dijadikan tempat peredaran narkoba. Bahkan sudah melakukan pengintaian terhadap gembong narkoba.

Kapolres Pamekasan, AKBP

Sugeng Muntaha menyata-kan jika dulu pemakai narkoba, hanya orang-orang tertentu dan masuk katagori kaya, kini seka-lipun masyarakat biasa juga su-dah menikmati narkoba. Pemakai narkoba tidak hanya pada kalan-

gan dewasa tapi mulai merambah ke kalangan usia sekolah. Dari kondisi ini, pemakai narkoba bisa berbuat kejahatan atau pengedar saat tak punya modal untuk men-cukupi kebutuhannya.

Sugeng mencontohkan, kasus penyanderaan yang dilakukan oleh anak terhadap ayahnya di Kecamatan Proppo, Pamekasan. Setelah dilakukan tes urine, tern-yata pelaku penyanderaan positif mengkonsumsi narkoba. Ia men-duga narkoba adalah salah satu faktor, yang menyebabkan pelaku tersebut menyandera ayahnya.

Sugeng tidak menyebut secara detail, wilayah-wilayah yang raw-an peredaran narkoba. Sebab hal itu merupakan salah satu strategi untuk mengungkap peredaran narkoba dan memutus mata ratai peredaran narkoba di Pamekasan.

“Narkoba sudah merakyat, jika dulu hanya kalangan tert-entu yakni orang kaya, sekarang masyarakat biasa sudah bisa mengkonsumsi narkoba, sehing-ga ini wajib diberantas. Karena narkoba sudah menghancurkan nasib generasi bangsa,” ungka-pnya.

Pelaku yang sudah tertang-kap dan informasi masyarakat yang diterima kepolisian, akan terus dikembangkan. Hingga pun-caknya Polres Pamekasan mampu membongkar sindikat utama atau gembong peredaran narkoba di Pamekasan.

Menurutnya, keterlibatan ele-men masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan sangat diperlukan, dalam upaya untuk mencegah dan memberantas per-edaran narkoba di Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Perang Narkoba Belum SelesaiSejumlah Tokoh Agama Dilibatkan, Peredaran Narkoba Tak Juga Teratasi

PAMEKASAN - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Pame-kasan terus menyatakan perang terhadap peredaran narkoba di Pamekasan. Beberapa cara sudah ditempuh, mulai melakukan sosialisasi bahaya narkoba, menggan-deng tokoh agama, hingga melakukan pencegahan narko-ba. Tetapi peredaran narkoba masih terus berlanjut.

TES URINE. Kasat Reskoba Polres Pamekasan, AKP Sarpan mengetes urine sejumlah sopir bus di terminal Ronggosukowati Pamekasan.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVH Pamekasan Pamekasan

Bahkan, hingga berita ini ditulis, pukul 16.00 wib, mas-sa masih belum beranjak dari emperan kantor Bupati Pame-kasan, di Jl Kabupaten itu. Mereka terlihat duduk-duduk santai dalam pengawasan petu-gas Polres Pamekasan, yang

mengamankan jalannya aksi tersebut. Mereka mengnacam akan tetap bertahan hingga bu-pati menemui mereka.

“Kami tidak ingin ditemui perwakilan. Kami ingin bertemu langsung dengan Bupati Syafii. Sampai kapan pun, kami akan

tetap bertahan di sini (kantor pemkab) sampai bupati menemui kami. Sampai malam, besok (hari ini), seminggu, bahkan sebulan akan tetap kami tunggu,” kata Hamdi Jibril, orator aksi.

Kedatangan mereka itu untuk meminta kejelasan kinerja Bu-pati setempat yang dinilai gagal memimpin Pamekasan selama dua tahun terakhir. Mulai dari dugaan jual beli jabatan, bantuan sosial yang tidak terealisasi terke-san janggal, hingga beberapa jan-jinya yang tidak ditepati.

Korlap aksi, Syaiful Bahri mengatakan selama kepemimpi-nan Bupati AchSyafii, tidak ada

perubahan yang signifikan terha-dap Pamekasan. Sehingga kenyat-aan yang terjadi tidak sesuai den-gan janji yang diutarakan Syafii ketika ingin mencalonkan diri tahun 2012 lalu.

“Bupati Pamekasan tidak mempunyai komitmen kuat un-tuk memajukan daerah ini. Kami sebagai rakyat Pamekasan san-gat kecewa atas kepemimpinan-nya. Pada saat kampanye dulu berjanji akan memperbaiki tata kelola pemerintahannya. Tapi nyatanya, isu-isu lama sep-erti jual beli jabatan tetap saja terdengar,” kata Syaiful Bahri, dalam orasinya.

Tidak hanya itu, mereka juga meminta Pemkab Pamekasan harus bertanggungjawab atas lambannya peraturan daerah (perda) tentang pemilihan kepala desa (Pilkdaes). Belum digelarnya pilkades serentak di Pamekasan telah membuat stabilitas kepem-impinan di beberapa desa tergun-cang. Sehingga sangat rawan ter-jadi konflik di masyarakat.

Sementara informasi yang didapat Koran Madura, kemarin (23/2), Bupati Ach Syafii sedang tidak ada di Kabupaten Pame-kasan, melainkan sedang meng-hadiri undangan di luar kota.

=ALI SYAHRONI/RAH

Mahasiswa Duduki Kantor Pemkab Bupati Dinilai Gagal Memperbaiki PamekasanPAMEKASAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Satuan Mahasiswa Revolusi (Samar) melakukan unjuk rasa ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Senin (23/2) kemarin. Karena tidak kunjung ditemui oleh Bupati Pamekasan, Ach Syafii, mereka men-duduki kantor tersebut hingga berjam-jam.

BERSANTAI. Massa Samar duduk di emperan Kantor Bupati, Jl Kabupaten, menunggu ditemui oleh Bupati Pamekasan, Ach Syafii.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV IPamekasan

Pasalnya, dalam revisi itu, ter-dapat muatan aturan pembatasan soal ‘politik dinasti’, alias hubun-gan keluarga dalam kepemimpi-nan di daerah. Ketentuan itu ter-cantum pada Bab III Pasal 7 huruf (q) yang menyebutkan syarat calon kepala daerah adalah tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana.

Yang dimaksud konflik kepentingan adalah adanya hubungan darah ikatan perkaw-inan atau garis keturunan satu

tingkat lurus ke atas, ke bawah, dan ke samping dengan petahana. Seperti ayah, ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik, ipar, anak, dan menantu.

Kemudian, dalam aturan tersebut juga dijelaskan, calon kepala daerah yang punya hubun-gan darah dengan calon incum-ben bisa ikut Pilkada dengan jeda satu periode (lima tahun) dari incumben yang dimaksud, atau maju Pilkada di wilayah lain.

Ditemui di kantornya, Halili

mengatakan sejauh ini pihaknya memang belum ada rencana un-tuk maju menjadi calon bupati Pamekasan. Namun diakuinya telah banyak suara-suara dukun-gan mulai dari konstituen, kera-bat, dan teman-temannya untuk maju dalam pilkada tahun 2018 mendatang.

“Tapi sejauh ini belum ada pem-bicaraan mengenai maju tidaknya saya di pilkada. Dengan harapan dari beberapa pihak yang meng-inginkan saya jadi bupati tidak bisa memaksa lagi. Karena jika undang-undang itu sudah disahkan, maka harus patuhi,” katanya.

Untuk pilkada mendatang, pihaknya memang belum siap untuk dicalonkan menjadi pimpi-nan daerah Pamekasan. Sehingga dengan adanya aturan tersebut, ada alasan yang paling kuat untuk

menolak keinginan orang-orang yang mendukungnya maju men-jadi calon Bupati Pamekasan.

Apalagi mekanisme di PPP untuk mengusung calon pimpi-nan daerah membutuhkan proses panjang, dengan melibatkan per-timbangan banyak pihak. Selain dari dalam struktural PPP sendiri, juga harus melibatkan pertim-bangan puluhan ulama PPP, yang di luar struktural partai berlam-bang kakbah itu.

“Mengetahui aturan ini, saya sekarang lega, karena dukungan dari orang-orang di sekitar saya itu cukup menjadi beban moral selama ini. Sekarang, saya tidak mencalonkan diri dalam pilkada bukan karena saya menolak ke-inginan mereka, tapi karena un-dang-undang,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Halili Mengaku Diminta Jadi BupatiPAMEKASAN – Dengan disahkannya revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), bisa memupus harapan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Halili, un-tuk mengikuti jejak kakaknya, Ach Syafii, menjadi Bupati Pamekasan.

HALILI. Adik kandung Bupati Pamekasan, Ach Syafii, yang kini menjabat sebagai ketua DPRD Pamekasan

PAMEKASAN - Rencana pengembangan objek wisata yang ada di Kabupaten Pame-kasan belum menunjukkan perkembangan berarti. Objek wisata yang ada belum bisa diandalkan untuk menarik minat wisatawan dan men-ingkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Ketua DPRD Pamekasan, Halili meminta eksekutif segera berbenah dengan membuat terobosan baru dalam hal pengelolaan po-tensi wisata yang ada. Ia men-yarankan agar pengelolaan pariwisata diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki kemampuan manajemen dan SDM yang mapan dalam pen-gelolaan pariwisata.

Halili yakin, jika pengelo-laan pariwisata diserahkan kepada pihak ketiga, hasilnya akan lebih baik terutama dalam peningkatan pendapa-tan asli daerah (PAD).

“Harus ada percepatan dalam merealisasikan pro-gram yang sudah dicanang-kan, termasuk pariwisata,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Pame-kasan, Achmad Syafii men-gaku tertarik dengan sistem pengelolaan pariwisata di Australia yang memudahkan pengunjung dalam menikmati keindahan alam disana. Baik dari sisi lokasi maupun pen-gelolaan manajemennya.

Objek wisata yang bisa dikembangkan di Pamekasan yaitu, Pantai Talang Siring, Pantai Jumiang, Api Tak Kun-jung Padam serta beberapa potensi wisata alam lain yang bisa dikembangkan.

=A. FAUZI M/RAH

OBJEK Wisata

Dikelola Pihak Ketiga

Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Achmad

Syafii mengaku tertarik dengan sistem pen-

gelolaan pariwisata di Australia yang memudah-

kan pengunjung dalam menikmati keindahan alam disana. Baik dari sisi lokasi maupun pen-

gelolaan manajemennya.

Terganjal UU Pilkada

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVJ SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Keluarga Besar Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang(Cikatarung) Kabupaten Sampang

Ir. Wahyu Prihartono, MMKepala

Atas WafatnyaH. SYARBINI

(Ayahanda Kajari Sampang, Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapat-kan tempat terbaik di sisi-Nya dan kelu-

arga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Turut Berduka Cita

Keluarga Besar Dinas PU Pengairan Kabupaten Sampang

Ir. Toni Murdiwanto, M.SiKepala

Singgih mengatakan, pada tahun ini para petani tebu akan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Sebab, harga tebu diukur dari harga gula. Sementara harga gula pada tahun ini tidak mendukung atau terlalu murah, yakni Rp. 8.500 per kilogram.

Dengan harga itu, kata Singgih, para petani tebu bisa dipastikan merugi. “Tebu itu kan tidak bisa di-jual per ton. Akan tetapi, dihitung dari harga gula. Jadi dengan harga semurah itu petani dipastikan akan merugi,” katanya, Senin (23/2).

Menurutnya, kerja keras petani tebu pada tahun ini tidak terlalu menggiurkan. Apalagi, di wilayah Madura lahannya kering. Sehingga hasil produksinya memang tidak terlalu bagus. Ditambah lagi dengan biaya produksi yang cukup mahal.

Tempat produksi gula di Sam-pang tidak ada. Sehingga, para petani tebu memproduksi di luar Madura. “Yang jelas rugi, Mas. Mengingat harga gula terlalu mu-rah. Ditambah lagi dengan biaya transport dan pekerja tebu. Kalau di

Madura itu biaya untuk pekerja tebu lebih mahal dari Jawa,” paparnya.

Dikatakan, untuk wilayah Sampang, banyak petani tebu yang sudah tidak melanjut-kan pertaniannya. Mengingat hasilnya terus mengalami keru-gian yang cukup tinggi. “Yang kami ketahui sudah banyak yang tidak melanjutkan memproduksi tebu. Karena, para petani selalu merugi,” ucapnya.

Lebih detail Singgih mema-parkan, sebanyak seribu hektare lahan yang ditanami tebu oleh masyarakat menggunakan Ang-gran Pendapatan dan Belanja Ne-gara (APBN) dan ada juga yang dibiayai swasta. Namun, akibat kerugian yang dialami, membuat mereka putus asa untuk melan-jutkan meskipun pembiayaanya tebunya ditanggung negara. “Un-tuk wilayah Sampang, ada yang

dibiayai negara ada juga swasta,” imbuhnya.

Selain itu, kata Singgih, pada tahun ini Dishutbun tidak menda-patkan anggaran tebu dari pemer-intah pusat. Karena, wilayah Sam-pang masih dinilai kurang efektif mengelola tebu. Selain itu, petani harus membuktikan hasil produk-sinya kepada pemerintah agar mendapatkan anggaran kembali. Akan tetapi, Singgih sudah mel-

akukan koordinasi dengan pemer-intah provinsi agar musim depan Sampang mendapatkan lagi.

“Kendala yang paling buruk dikalangan petani tebu, mereka tidak konsisten menanam tebu. Kadang bukan musimnya mere-ka menanam sehingga hasilnya kurang bugus. Kan seharunya me-nanam tebu itu menjelang musim hujan, namun di Sampang belum konsisten,” tutupnya. =RIDWAN/LUM

Petani Tebu Terancam RugiTEBU RAKYAT: Pengendara sepeda motor melintas di tepi perkebunan tebu di Kabupaten Sampang. Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat mengatakan petani tebu terancam merugi karena harga tebu atau gula tidak mendukung.

SAMPANG - Kepala Dinas Dinas Kehu-tanan dan Perke-

bunan (Dishutbun) Kabupaten Sampang

Singgih Bektiono mengungkapkan,

petani tebu terancam merugi. Pasalnya,

harga tebu atau gula tidak mendukung.

Atas WafatnyaH. SYARBINI

(Ayahanda Kajari Sampang, Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapat-kan tempat terbaik di sisi-Nya dan kelu-

arga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Turut Berduka Cita

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV KSampang

SAMPANG - Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sam-pang, Moh. Zis mengungka-pkan, peningkatan pemban-gunan infrastruktur di Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik tidak sesuai dengan rencana. Pasalnya, dikontrak awal selesai sampai ujung jembatan. Namun, pelaksan-aannya tidak sesuai dengan-rencana.

“Peningkatan jalan poros itu kan ada plengsenganya kanan-kiri. Nah, dikon-trak itu tidak sesuai dengan realita di lapangan. Artinya, di lapangan sangat dalam tidak sesuai dengan kontrak, se-hingga dibuatkan berita acara tambah kurang yang diambilkan dari volume

itu,” kata Zis kepada Koran Madura, Senin (23/2).

Dikatakan, dikontrak awal memang harus selesai sampai ujung jembatan. Namun, pelaksanaa proyek tersebut tidak sesuai. Kendati itu, dibuatkan berita acara dengan konsultan peren-cana dan konsultan pengawas. Kemu-dian, ditemukan antara kontrak den-gan kondisi di lapangan tidak sesuai. Sehingga, jika disesuaikan dengan RAB kontraktornya terancam rugi.

“Antara kontrak dengan kondisi di lapangan jauh berbeda. Seperti kedala-man plengsengan sebagai penguat pen-ingkatan infrastrukturnya terlalu dalam. Sehingga, untuk merealisasikan itu di-ambilkan dari volume agar terealisasi,” paparnya.

Menurutnya, pengerjaan proyek yang sudah menghabiskan Angga-ran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 dengan nilai kon-

trak Rp. 3.552.4.000.000, akan diang-garkan kembali pada tahun ini untuk menyelesaikan sampai tuntas dan menyatu ke jambatan.

Anggran selanjutnya, kurang lebih Rp 1 miliar yang saat ini proses lelang. “Untuk melanjutkan proyek tersebut, pada tahun ini kami anggarkan lagi kurang lebih Rp 1 miliar,” akunya.

Pembangunan peningkatan in-frastruktur itu sempat disorat karena dinilai tidak sesuai dengan RAB. Proyek Dinas PU Bina Marga kepada kontraktor PT. Bimapatria Pradanar dengan men-unjuk konsultan pengawas CV. Intishar karya itu diketahui, batu yang diguna-kan bukan batu gunung. Akan tetapi berupa batu sirtu.

Selain itu, pembangunan dengan panjang 2.795 meter, lebar 3 meter itu, pondasi yang digunakan menggunakan pohon bambu yang tidak layak digu-nakan sebagai pondasi dan juga dalam pembangunanya, tidak ada galian yang menguatkan pada bahan yang ada. Se-hingga, saat dilewati muatan berat sep-erti truk jalan tersebut langsung beran-takan. =RIDWAN/LUM

PU Bina Marga Kembali Anggarkan Rp 1 MiliarUntuk Penyelesaian Proyek Jalan Poros Desa Asem Nonggal

Seorang warga sedang berdiri di tepi jalan poros Desa Asem Nunggal, Kecamatan Jrengik, Kamis (19/2). PU Bina Marga Kabupaten Sampang kembali menganggarkan Rp 1 Miliar untuk menyelesaikan proyek jalan tersebut.

SAMPANG - Dinas Perhubungan, Komuni-kasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang enggan menangani bentor yang tidak diperbolehkan masuk kota. Pasalnya, Dishub-kominfo tidak mempunyai kapasitas untuk menanganinya.

Kabid Darat Dishubkominfo Fadelli men-gatakan, pihaknya mengaku tidak mempunyai kewenangan terkait kebijakan larangan bentor tidak bisa masuk kota. Sebab, itu kewenangan Satlantas Polres Sampang.

Selain itu, kata Fadelli, yang melakukan penertiban terhadap bentor adalah Satlantas. Sementara dari Dishubkominfo hanya sebatas membantu menurunkan petugas. “Kami tidak punya kapasitas untuk komentar terkait bentor dilarang masuk kota. Itu ranahnya Kasatlan-tas,” paparnya, Senin (23/2).

Menurutnya, bentor yang di wilayah Sampang memang berlawanan dengan hukum. Sebab, bentor yang digunakan masih belum dapat uji tipe dari kementrian. Sehingga, itu hak Satlantas untuk menertibkan bentor yang beroperasi dan memberikan kebijakan terha-dap pemilik bentor.

“Penertiban itu kan untuk meredam maraknya bentor yang beroperasi. Kalau kami mencampuri urusan kayak seperti itu, mo-hon maaf kami tidak bisa. Sebab, kami takut berbenturan dengan kebijakan yang diberikan Santlantas,” katanya.

Selain itu, kata Fadelli, Kasatlantas tidak pernah komunikasi dengan pihak Dishubkom-info terkait rute yang harus diakses oleh bentor hingga saat ini. Sehingga, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan secara detail dengan dalih takut kebijakanya bersebrangan dengan kebijakan Kasatlantas. Sebab, yang melakukan penertiban itu dari pihak kepolisian.

“Dari awal, kami memang tidak berkeci-pung urusan bentor itu. Sehingga, kami tidak bisa memberikan kebijakan atau keterangan terkait bentor,” tuturnya.

Kata Fadelli, pihaknya masih berusaha untuk mencarikan solusi terhadap bentor untuk bisa beroperasi. Akan tetapi, jika mengacu pada undang-undang bentor yang beroperasi di Kota Bahari itu memang tidak diperbolehkan. Karena, belum mendapatkan uji tipe dari kementrian.

“Jadi intinya, kami tidak bisa berbuat apa-apa terkait bentor di Sampang. Yang melaku-kan penertiban Kasatlantas. Jadi yang mempu-nyai kebijakan itu Kasatlantas,” imbuhnya.

Melihat kondisi bentor yang ada, kata pria asal Pamekasan itu, sangat miris dengan ben-tor beroperasi dengan kecapatan yang tidak ditentukan dan juga tidak ada rem. Sehingga, berpotensi menganggu kenyaman berlalu lintas. Namun, di sisi lain pemerintah atau petugas kepolisian masih kebingungan untuk mengeluarkan kebijakan penuh.

“Pemerintah masih kebingungan mem-berikan kebijakan larangan bentor beroperasi. Sebab, masih mempunyai sifat sosial terhadap mereka. Sisi lain, bentor tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Jadi bingung. Akan tetapi, pemerintah bisa memberikan kebijakan dengan menggunakan kearifan lokal,” ungka-pnya. =RIDWAN/LUM

BECAK DAN MOTOR

Dishubkominfo Ogah Tangani Bentor

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Dukungan Eksekusi Mati MenguatAustralia Lebih Berpihak pada Peredaran Narkoba

Mereka meminta agar peme-rintah tidak menghiraukan ban-yaknya tekanan dari pihak asing dan tak ragu melakukan eksekusi. Apalagi sebagai negara yang ber-daulat memiliki mekanisme hu-kum tersendiri tanpa harus diin-tervensi pihak mana pun.

Dukungan tersebut sebagai bentuk sikap atas rencana Ke-jaksaan Agung akan melakukan eksekusi terhadap beberapa ter-pidana kasus narkoba yang telah

dijatuhi vonis hukuman mati sebelumnya. Sebab rencana itu mendapat respons negatif dari pihak asing. Sebut saja, peme-rintah Australia yang memberi tekanan dengan steatment di-plomasinya agar pemerintah RI membatalkan eksekusi mati ter-hadap dua terpidana narkoba asal negeri kangguru itu.

Ketua DPC Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Bang-kalan, Hotib Marzuki mengata-kan eksekusi mati terhadap para terpidana mati kasus narkoba adalah hak pemerintah dan tidak semestinya kedaulatan hukum itu diintervensi pemerintah asing.

"Ini kedaulatan hukum bangsa dan negara kita. Semestinya mere-ka (pemerintah Australia) itu sadar diri bahwa dengan itu mereka men-unjukkan jika pemerintahnya tidak punya etika dalam menghargai ke-daulatan hukum bangsa lain, serta keberpihakan mereka terhadap

peredaran barang haram itu sendi-ri," jelas Hotib.

Politisi PKB itu berpendapat pelaksanaan eksekusi mati me-nunjukkan jika bangsa ini lebih berwibawa di mata dunia, khu-susnya di hadapan para pengua-sa kartel narkoba internasional, yang selama ini menjadikan ne-gara Indonesia sebagai ladang pemasaran mereka. "Tunjukkan pada negara lain, jika Indonesia tidak pernah main-main dengan kasus narkoba," tegasnya.

Penyataan senada juga disam-paikan ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bangkalan, Ir. Mondir Rofii. Menurutnya, peme-rintah sudah berada di jalur yang benar dan tidak perlu menghi-raukan tekanan pihak mana pun. Sebab eksekusi mati itu merupa-kan sikap tegas terhadap kasus peredaran narkoba yang begitu merajalela.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Dukun-gan terhadap pelaksanaan eksekusi mati terhadap ter-pidana kasus penyalahgu-naan narkoba di Indonesia menguat. Kali ini dukun-gan itu muncul sejumlah kalangan di antaranya dari pegiat anti narkoba di Ka-bupaten Bangkalan.

TPA

Warga Masih Terusik Bau Sampah

BANGKALAN - Warga desa Panjalinan Kecamatan Blega merasa terganggu atas bau bu-suk sampah. Mereka mengeluh-kan tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak representatif, karena berada di pinggir jalan desa. Hal itu sudah terjadi sejak 3 bulan terakhir. Apalagi sampah yang dibuang di ping-gir jalan tersebut berasal dari sampah pasar Blega.

"Kami merasa keberatan jika sampah masyarakat dan sampah pasar Blega dibuang di tempat ini. Karena TPA di pinggir jalan itu sifatnya liar dan tidak berizin," ujar warga setempat Soleh, kemarin (23/2).

Dia menjelaskan, sebelum diberi tanda larangan mem-buang sampah di tempat itu, hampir sepanjang seratus meter dipinggir jalan desa Penjalinan dipenuhi tumpu-kan sampah. Bahkan terlihat sampai menggunung. Akan tetapi, setelah diberi tanda larangan membuang sampah, kini sampahnya tinggal sedikit. Hanya saja, soal bau

busuk masih tetap terasa dan menjadi masalah.

"Hampir tiap hari TPA itu dijaga warga secara bergantian agar tidak ada lagi pembuang sampah, baik dari masyarakat yang kurang sadar maupun truk pengangkut sampah pasar Blega yang membuang sampah di TPA liar itu," ungkap Soleh.

Sementara itu Camat Ble-ga, Zainul Qomar mengatakan besok rencananya Camat Ble-ga, Muspika Blega, dan Kepala Pasar Blega akan menggelar pertemuan berkaitan dengan tanah lebih kurang seluas 1,5 HA yang dikontrak untuk TPA. Termasuk akan melaku-kan peninjauan langsung ke lokasi di Desa Gigir Kecamatan Blega.

"Sebenarnya kontrak tanah untuk TPA hampir final. Cuma masyarakat yang dilalui truk pengangkut sampah di depan rumahnya itu minta semacam kompensasi. Besaran jumlah uang kompensasinya itulah yang masih akan dibahas besok," ujarnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraMENUMPUK. Sampah yang dikeluhkan masyarakat karena berada di pinggir jalan desa. Warga Desa Panjalinan Kecamatan Blega merasa terganggu bau busuk sampah.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV MBangkalan

Pasutri Kompak Bisnis Sabu-sabuDiancam 20 Tahun Penjara dan Denda Sebesar Rp 800 Juta

"Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan di rumah pasangan suami-istri itu dijadikan tempat transaksi narkoba. Para pengecer sedang berkumpul untuk mem-beli barang haram tersebut, yang kemudian akan disebar ke daerah masing-masing," kata Kasatna-koba Polres Bangkalan, AKP Hery Kusnanto.

Kronologisnya, setelah men-

dapatkan informasi 6 petugas dari Satreskoba langsung men-datangi tempat kejadian perkara (TKP) pada hari Senin (23/2) sekitar pukul 12.00 Wib. Pada saat penggerebekan dilakukan, petugas menemukan pasangan suami istri itu sedang melaku-kan transaksi dengan salah satu pengedar. Dari para tangan ter-sangka ditemukan barang bukti (BB) narkoba jenis sabu-sabu se-

berat 7,02 gram."BB seberat 7,02 garam itu ada

dalam dua kantong plastik kecil. Kemudian kami mengamankan dua perangkat alat hisap sabu, tiga buah pipet terdapat sisa sabu, sendok sabu, kompor sabu, dan tiga bendel plastik sabu," terang-nya.

Menurut ketengan tersangka, barang itu didapat dari seseorang berinisial T, warga Klampis yang kemudian dibagikan di rumah pasangan suami-istri tersebut. Namun T sudah terlebih dahulu meninggalkan lokasi tempat tran-saksi itu, sehingga petugas hanya membekuk ketiga tersangka. Akan tetapi petugas sudah menetapkan T sebagai daftar pencarian orang (DPO) dan menjadi target operasi (TO).

"Tersangka dijerat pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana minimal 5 tahun maksimal 20 tahun penjara serta pidana denda Rp 800 juta," tan-dasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Ismail bin Abd Hamid (56) dan Sulaimah (36) warga Desa Mrandung, Kecamatan Klampis, kini harus mendekam di balik jeruji besi Polres Bangkalan. Pa-sangan suami-istri ini diringkus Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) karena keduanya kompak menjalankan bisnis narkotika jenis sabu-sabu. Keduanya tertangkap tangan saat melakukan transaksi dengan salah satu pengedar bernama Maden bin Suri (50), warga Desa Bulu-kagung Kecamatan setempat.

doni heriyanto/koran maduraDIRINGKUS. Para tersangka dan barang bukti (BB) saat diamankan di ruang penyidik Satreskoba Polres Bangkalan.

TERMINAL

Disiapkan Anggaran Sebesar Rp 27 M

BANGKALAN - Pemban-gunan Terminal Induk tipe A di Desa Masaran, Kecamatan Tragah yang sempat man-dek tampaknya bakal segera dilanjutkan. Pemerintah pusat melalui Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 27 miliar.

Anggaran tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 12, 5 miliar. Alokasi anggaran itu untuk merampungkan pembangunan terminal tipe A agar pembangunan yang direncanakan dengan total anggaran sebesar Rp 50 miliar itu bisa dioperasionalkan tahun 2016 mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Abd Hamed melalui Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Zainal Arifin mengatakan, sesuai dengan hasil rapat Dinas Per-hubungan Provinsi Jawa Timur yang berkoordinasi dengan Dishubkominfo Bangkalan, akan segera melanjutkan pem-bangunan terminal induk yang lokasi berada di sekitar akses Suramadu tersebut.

"Pembangunannya bakal dilanjutkan, tetapi masih dalam proses pelelangan. Ditargetkan pada tahun 2016 awal bakal dioperasikan," terangnya.

Untuk mengejar target penyelesaian pembangunan, anggaran yang dikucurkan pun setiap tahun semakin besar. Semula pada tahun 2012 lalu sebesar Rp 4,5 miliar untuk pembebasan lahan. Selanjutnya, pada tahun 2013 sebesar Rp 5 miliar, dan tahun 2014 Rp 12,5 miliar. Terakhir pada tahun 2015, pemerintah menganggarkan Rp 27 miliar dari APBN. Hal itu merupa-kan upaya pemerintah untuk segera merampungkan pem-bangunan terminal tersebut.

Pada tahun 2014, sarana-prasarana yang paling utama sudah terselesaikan seperti Shalter angkutan. Sedangkan untuk fasilitas penunjang se-perti tempat tunggu penump-ang, pengerasan jalan, dan areal parkir bakal dirampung-kan pada tahun 2015.

= MOH RIDWAN/RAH

PENEMBAKAN

Gelar 9 Adegan

BANGKALAN - Polres Bangkalan menggelar 9 ade-gan rekonstruksi kasus pen-embakan di Desa Kombangan, Kecamatan Geger, yang terjadi pada Kamis (5/2) waktu lalu. Rekonstruksi tersebut tidak dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP), namun adegan reka ulang yang memakan waktu satu jam itu berlang-sung di jalan Asmara Ringroad Barat demi keamanan dan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

"Dalam rekonstruksi ini, dua tersangka memperagakan 9 adegan kronologis dari awal sampai terjadinya penem-bakan," ungkap Kanit Pidum Polres Bangkalan, Aiptu Syam-suri kepada wartawan, Senin (23/2).

Pantauan Koran Madura, rekonstruksi tersebut dimulai sejak 11.30 sampai 13.00 WIB. Kedua tersangka menjelas-kan secara detail bagaimana proses penembakan itu terja-di. Pelaku yang terlibat dalam kasus ini berjumlah 10 orang. Untuk memudahkan reka ul-ang adegan tersebut, 8 pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut diperankan oleh ang-gota polres setempat. Delapan pelaku itu kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)

Diketahui, kasus penem-bakan ini dipicu aksi perteng-karan antara Sukur, warga Desa Kombangan dengan Ibrahim, putra tersangka Mustain. Ke-mudian, saat Mustain tidur di masjid didatangi oleh anaknya dan memberitahukan bahwa telah dipukul oleh Sukur. Tak berselang lama, Dirman (DPO) datang mengendarai mobil jenis Swift warna hitam meng-ajak Mustain untuk menindak lanjuti masalah pemukulan tersebut. Namun, Mustain enggan memperpanjang masalah karena hanya urusan anak kecil.

Akan tetapi, Dirman tetap ngotot untuk memperpanjang masalah itu. Akhirnya, Mustain terhasut kemudian mengikuti ajakan Dirman dengan pu-lang ke rumah dan mengambil sebilah calok (sejenis celurit berukuran besar). Setelah itu, keduanya berangkat untuk me-lakukan penyerangan. Di ten-gah perjalanan Mustain melihat mobil pikap putih milik Agus (DPO) yang juga ikut melaku-kan penyerangan.

= DONI HERIYANTO/RAH

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552| TAHUN IV N BangkalanBangkalan SELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Menunggu ISL 2015 yang Lebih Baik

Namun, Nahrawi berkukuh dengan keputusannya dan be-ralasan penundaan tersebut agar tidak mengalami masalah lagi di tengah perjalanan kompetisi, seperti adanya tunggakan gaji pemain atau pelatih yang belum menerima hak sesuai kontrak.

"Ya, harus ditunda. Hal ini karena berkaitan dengan prinsip yang harus dipatuhi semua pihak, baik klub maupun PT Liga Indo-nesia," ucap Menteri yang berasal Jawa Timur itu.

Nahrawi menjelaskan bahwa keputusannya menunda "kick off" untuk memastikan roda kom-petisi bisa berjalan lebih baik dan sesuai dengan aturan.

Kebijakan itu juga supaya klub dan PT Liga Indonesia memenuhi semua persyaratan sesuai dengan standar dan regulasi sepak bola dunia (FIFA) serta Undang-Un-dang Standar Keolahragaan Na-sional (SKN).

"Jadi, posisi kita sebagai pe-merintah ingin memastikan bahwa seluruh persyaratan bisa dipatuhi dan diikuti dengan baik oleh seluruh klub," katanya.

Oleh karena itu, tenggat waktu yang diberikan pihaknya diman-faatkan klub dan PT Liga Indonesia untuk melengkapi semua persyara-tan melalui Badan Olahraga Profe-sional Indonesia (BOPI).

"Intinya pemerintah tidak ingin lagi mendengar persoalan yang sudah berlangsung lama dan bertahun-tahun terulang kem-bali di kemudian hari karena pasti ujung-ujung larinya ke pemerin-tah," katanya.

Sebelumnya, jadwal "kick off" kompetisi tertinggi sepak bola di Indonesia itu pada hari Jumat (20/2). Pertandingan pertama di-jadwalkan digelar di Stadion Jalak Harupat Bandung antara Persib Bandung dan Persipura Jayapura.

Namun, Menpora menunda kompetisi hingga dua pekan men-datang, yakni pada tanggal 4 Maret 2015, karena sebagian besar klub dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia, belum memenuhi per-syaratan yang ditetapkan BOPI.

Syarat yang ditentukan itu sesuai dengan rekomendasi Tim Sembilan bentukan Menpora, yakni terkait dengan standard-isasi kompetensi dan pengelolaan organisasi persepakbolaan na-

sional secara profesional.Syarat itu, antara lain seluruh

klub peserta ISL harus segera me-lunasi tunggakan kepada pemain, pelatih, dan ofisial dengan me-nyertakan bukti pelunasan.

Selanjutnya, klub wajib me-nyertakan dokumen kontrak kerja profesional pemain, pelatih, dan ofisial kepada BOPI, ditambah adanya persyaratan garansi bank yang dapat dipenuhi klub paling lambat pertengahan musim kom-petisi LSI 2015.

Selain itu, operator ISL serta seluruh klub peserta wajib me-nyerahkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) sebagai bukti pem-bayaran dan pelunasan pajak, ditambah persyaratan lain yang telah ditetapkan BOPI.

Persyaratan itu menjadi reko-mendasi BOPI yang wajib dipe-nuhi dalam proses izin keramaian yang akan dikeluarkan oleh BOPI.

"Terkait dengan risiko yang akan terjadi sudah menjadi kon-sekuensi. Akan tetapi, saya ber-harap seluruh masyarakat bangsa untuk memaklumi. Yakinlah kita akan mendapat hasil yang baik pada masa datang," ujar Imam

Nahrowi.Sikap Klub Keputusan terse-

but tidak lantas disetujui begitu saja oleh klub, bahkan mengece-wakan relatif banyak pihak. Mis-alnya, 18 klub mengelurkan pern-yataan sikap.

Salah satu perwakilan klub mengaku keputusan Menpora melalui BOPI yang menunda pe-laksanaan kompetisi menyebab-kan pelaksanaan liga berada dalam kondisi ketidakpastian se-hingga FIFA atau organisasi sepak bola dunia mengeluarkan surat (teguran) untuk PSSI.

Oleh karena itu, para perwaki-

lan klub meminta kepada Pres-iden RI Joko Widodo untuk ikut campur tangan dalam menyele-saikan masalah itu. Mereka juga meminta Presiden memberi tegu-ran kepada Menpora.

Manajer Persegres Gresik United Bagus Cahyo Yuwono me-ngatakan bahwa klub peserta liga berencana mengirimkan surat ke-pada Presiden Joko Widodo untuk merekomendasi dan mendukung pelaksanaan liga serta memberi teguran kepada Menpora.

"Itu salah satu rekomendasi para klub, yakni mengirimkan surat kepada Presiden Joko Wido-do," ucapnya.

Bagus mengatakan bahwa penundaan kompetisi telah mer-ugikan klub karena sebagian be-sar pemain yang didaftarkan ikut kompetisi sudah dibayar sebesar 25 persen. Selain itu, juga men-ganggu persiapan pemain.

"Apa yang diputuskan oleh Menpora terkait dengan pe-nundaan pelaksanaan kompetisi sangatlah menganggu persiapan pemain Persegres Gresik Unit-ed sebab tim kami sudah siap bertanding. Hal ini secara tidak

langsung memengaruhi mental pemain," katanya.

Ia mengakui secara materi tidak ada masalah bagi Persegres sebab tim pelaksana pertandin-gan di Kabupaten Gresik belum mencetak tiket untuk laga awal Persegres GU melawan Pusam Borneo yang dijadwalkan pada tanggal 25 Februari 2015.

"Soal kerugian tiket yang su-dah tercetak untuk laga perdana memang belum ada. Secara ma-teri juga tidak memengaruhi. Na-mun, penundaan menganggu dari segi persiapan saja, seperti men-tal bertanding pemain," katanya.

Hal yang sama dikatakan Hu-mas Persela Arief Bachtiar. Menu-rut dia, penundaan "kick off" LSI 2015 mengganggu mental pemain karena harus mempersiapkan lagi menghadapi pertandingan awal yang belum ditentukan jadwalnya.

"Adanya pengunduran jad-wal mengganggu mental pemain sebab saat latihan pemain yang sudah dipersiapkan menghadapi laga perdana pada tanggal 21 Feb-ruari 2015 lawan Persiram Raja Ampat, ternyata batal," ucapnya.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

SURABAYA - Penundaan Indonesia Super League (ISL) 2015 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nah-rawi membuat sebagian klub kecewa karena sejak lama mempersiapkan tim untuk tampil di kompeti-si sepak bola terbesar di Tanah Air.

anta/m risyal hidayatISL 2015 TERANCAM DITUNDA. Sejumlah pesepak bola Persebaya Surabaya yang merupakan kontestan dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 melakukan latihan rutin di Lapangan Brigif-1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Jatim, Selasa lalu. Persebaya Surabaya tetap berlatih meskipun menurut Menpora, Imam Nahrawi gelaran kompetisi ISL 2015 terancam diundur akibat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dikarenakan masih banyak persoalan kompetisi yang belum tuntas.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV O

Adalah Busari salah satu pemain serba bisa yang saat ini diplot menjadi kapten tim Pers-epam MU menggantikan posisi Zainal Arif yang sebelumnya sering dijadikan kapten. Pemain asal Krapyak Sidoarum Godean, Sleman, Jogjakarta itu menga-takan juara divisi utama adalah harga mati yang harus dipersem-bahkan Laskar Sape Ngamok. Se-hingga, pada musim depan, klub kebanggaan masyarakat Madura ini bisa kembali mencicipi pa-nasnya ISL.

Pria kelahiran 13 oktober 1986 menambahkan, seluruh pemain memiliki tekad yang sama untuk mengantarkan Laskar Sape Ngamok menjadi juara DU musim kompetisi 2015.

Ia mengaku seluruh pemain akan saling bahu membahu un-tuk mewujudkan dan akan beru-saha keras untuk menampilkan yang terbaik untuk masyarakat Madura.

Apalagi laskar sape ngamok ditangani pelatih yang memiliki

kompetensi yang sangat baik, untuk menangani sebuah tim. Tinggal selanjutnya, seluruh pe-main bisa menjalankan intruksi pelatih sebaik-baiknya.

Busari dikenal sebagai pe-main lihai dalam mencari pelu-ang untuk melakukan tembakan dari jarak jauh. Bahkan, pemain ini memiliki kecepatan dan skil individu yang baik.

Busa juga sering me-nyelamatkan tim saat nyaris didera kekalahan. Baik di laga tandang ataupun kandang. Ia juga dikenal sebagai penyeman-gat pemain lainnya untuk tidak luntur berjuang saat bertanding.

Pada musim kompetisi ini, pemain yang mengaku sangat nyaman di Madura ini manar-getkan akan menyumbang lebih dari 5 gol, untuk Persepam MU juara.=FAKIH AMYAL/UZI

Busari: Juara DU Harga Mati

Pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015, akhirnya menda-patkan kepastian. Yakni, bakal bergulir pada 4 April.

Keputusan itu diambil setelah PT Liga Indonesia (PT LI), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemen-terian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menemui kata sepakat, Senin (23/2) malam.

“Pertemuan pukul 18.15 WIB, mengerucut pada kesim-pulan yang membahagiakan. Keputusan diambil inisiatif kami semua dan diawali peren-canaan di Liga Indonesia dan PSSI, serta mempertimbangkan banyak hal, teknis dan komer-sial, hubungan kelembagaan. Kami menetapkan kick-off ISL 4 April 2015,” kata Joko Driyono.

Kesepakatan yang ada, dilan-

jutkan Joko Driyono, juga terkait pemenuhan syarat dari BOPI. Kesepakatan terjadi setelah Ketua BOPI Noor Aman, PT LI, perwakilan PSSI, serta Kemen-pora, kembali bertemu setelah duduk bersama di Gedung Ke-menpora, Senayan, Jakarta, Senin (23/2) sore. Pertemuan dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah serta Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Harsya.

“Kami minta PT LI per-siapkan apa saja yang sifatnya fundamental dan sifatnya tamba-han. Kami yakin tidak sulit untuk menyediakan data. Mungkin Liga Indonesia dan klub kaget karena sebelumnya tidak diminta sementara saat ini ada. Saya pikir pemenuhan syarat bisa terlak-sana karena pergeseran waktu kick-off ISL,” pungkas Ketua BOPI, Noor Aman.=IST

LIGA INDONESIA

ISL Akan DigulirkanPada 4 April

PAMEKASAN-Ambisi untuk meraih tropi juara Divisi Utama musim kompetisi 2015, tidak hanya digelora-kan oleh jajaran Manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU) ataupun jajaran tim pelatih. Seluruh pemain Laskar Sape Ngamok juga memiliki ambisi yang sama untuk tampil sebagai juara.

Busari (kiri) vberlatih bersama rekan-rekan setimnya beberapa waktu lalu.

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPSELASA 24 FEBRUARI 2015

No. 0552 | TAHUN IV

ant/saiful bahri

BOPI TIDAK KHAWATIRDENGAN

SURAT FIFA

MADURA SPORT | O

SELANGKAH LAGI, TIM

SEPAKBOLA PAMEKASAN

MELAJU KE PORPROV

MADURA SPORT | O

ersepam MU mengagenda-kan laga uji coba melawan Martapura FC sebagai peng-ganti pertand-

ingan perdana Divisi Utama 2015, pada 1 Maret nanti.

Martapura FC merupakan klub Divisi Utama yang ber-markas di Martapura Kabu-paten Banjar, Provinsi Kali-

mantan Selatan (Kalsel). Klub berjuluk Laskar Sultan Adham ini diprediksi akan menjadi salah satu lawan Persepam MU di kompetisi Divisi Utama 2015 dalam babak penyisihan grup.

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan perubahan kick off DU tidak akan berpengaruh besar terhadap be-berapa agenda yang sudah diren-canakan oleh manajemen Laskar Sape Ngamok. Sebaliknya kata

Nadi, perubahan ini akan lebih mematangkan tim sekalipun, diakui ada kerugian akibat pe-nundaan jadwal.

Nadi membenarkan, anak asuh Widodo akan menjajal ke-mampuan klub asal Kalsel itu. Tim pelatih sudah meninjau Sta-dion Gelora Bangkalan (SGB), yang diprediksi akan dijadikan tempat pertandingan Persepam MU melawan MFC.

Ia berharap dalam pertand-ingan dengan klub yang selevel ini, anak asuh Widodo bisa me-nampilkan yang terbaik dan mampu menjalankan tugas se-perti yang diintruksikan pelatih.

MFC merupakan semifinalis Divisi Utama yang dikalahkan Per-siwa dengan skor tipis 1-0. Saat itu Persiwa tampil di semifinal sete-lah menggantikan PSIS Semarang

yang didiskualifikasi dari Divisi Utama. Saat ini MFC sedang me-nyeleksi pemain yang akan didaft-arkan untuk mengarungi kompeti-si Divisi Utama 2015.

MFC diperkuat beberapa pe-main lokal Kalsel seperti kiper Ali Budi Raharjo, gelandang Marshel Huwae, pemain sayap Ismail Marzuki. MFC diprediksi akan menurunkan duet peny-erang Aidil Bogel dan pemain seleksi asal Papua, Joshua Pa-habol. =FAKIH AMYAL/UZI

Kick Off Tertunda, Sape Ngamok Bakal Lawan Martapura PAMEKASAN-Tertundanya kick off Indonesia Super Leagu (ISL) yang secara otomatis juga berdampak terhadap tertundanya kick off Divisi Utama 2015 tidak berpengaruh signifikan ter-hadap agenda yang sudah disusun manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU).

Pesepakbola Persepam Madura Utama (P-MU) mengikuti latihan ringan di halaman Pendopo kabupaten Pamekasan, Jatim, Senin (23/2). Mundurnya kick off kompetisi Divisi Utama (DU) 2015 dari semula awal Maret menjadi pertengahan Meret tahun ini, ditanggapi santai managemen dan tim pelatih, meskipun dinilai ada sisi untung dan ruginya.

Kick off DU tidak akan berpengaruh besar

terhadap beberapa agenda yang sudah direncanakan oleh manajemen Laskar

Sape Ngamok.