e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

32
“Ada, semuanya ada di kemen- terian karena kita ini kan Irjen menjalankan fungsi pembinaan,” kata Mochtar seusai diperiksa KPK di Jakarta, Selasa. Mochtar diperiksa sekitar tujuh jam terkait dengan kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kemen- terian ESDM dengan tersangka Waryono Karno. Mochtar yang baru menjabat sebagai Irjen selama setahun itu mengaku bahwa penyidik han- ya menanyakan mengenai we- wenang pengawasannya saja. “Saya ditanya kenal tidak sama Pak Waryono? Pasti kenal, tapi kalau masalah subtansinya saya tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan beliau yaitu seputar yang ke sana ke Senayan, itu di luar konteks pengawasan saya jadi saya tidak tahu,” ung- kap Mochtar. Ia beralasan bahwa urusan Waryono den- gan parlemen di Senayan adalah di luar pembahasan APBN, termasuk kaitan den- gan Satuan Kerja Khusus Pelak- sana Kegiatan Usaha Hulu Min- yak dan Gas Bumi (SKK Migas) sehingga berada di luar lingkup kewenangannya. “Ditanya soal Sutan Bha- toegana, saya katakan tidak ke- nal, tidak bertemu dengan Tri Yulianto, saya tidak pernah berte- mu dengan anggota dewan kare- na paling hanya kenal di gedung DPR,” tambah Mochtar. Kasus ini bermula dari pen- emuan uang 200.000 dolar AS di tas Waryono saat penggeledahan di kantor Kementerian ESDM seusai penangkapan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini pada 3 Oktober 2013 lalu. Dalam su- rat dakwaan Rudi, disebut- kan bahwa Rudi menyerahkan uang THR sebesar 200 ribu dolar AS melalui anggota Komisi VII dari fraksi Partai Demokrat Tri Julianto yang kemudian mem- berikan kepada Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana. Saat ini KPK memang se- dang mendalami sumber dana THR kepada anggota DPR, mis- alnya dengan memeriksa direk- tur utama PT Pertamina Karen Agustiawan yang disebut-sebut diminta oleh Rudi untuk me- nambah uang yang diminta oleh Komisi VII, sehingga uang pem- bukaan dari SKK Migas dan Per- tamina disuruh sebagai penutup alias “tutup kendang. Permintaan dilakukan Rudi dan bukan melalui Waryono Kar- no yang saat itu menjabat sebagai Sekjen ESDM karena Karen dan Waryono punya hubungan yang kurang baik. Pada penggeledahan di kan- tor ESDM di Gedung Pusat Pen- gelolaan Barang Milik Negara (PPBMN) ditemukan uang sejum- lah total sekitar Rp2 miliar yang dimuat dalam sejumlah amplop, namun KPK masih mengklarifi- kasi temuan tersebut. Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka dugaan pen- erimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian ESDM sejak 9 Desember 2014. =ANT/DESCA Irjen ESDM Akui ADA PENYIMPANGAN Terkait Waryono Karno 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304| TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 ant/andika wahyu IRJEN KEMENTERIAN ESDM DIPERIKSA KPK. Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Mochtar Husein memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/2). Mochtar diperiksa sebagai saksi penyidikan kasus dugaan suap yang melibatkan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno. JAKARTA- Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mochtar Husein mengakui ada laporan penyimpangan terkait den- gan mantan Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno. Timwas Century Akan Panggil Paksa Boediono Berita Utama hal 2

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 1

“Ada, semuanya ada di kemen-terian karena kita ini kan Irjen menjalankan fungsi pembinaan,” kata Mochtar seusai diperiksa KPK di Jakarta, Selasa.

Mochtar diperiksa sekitar tujuh jam terkait dengan kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kemen-terian ESDM dengan tersangka Waryono Karno.

Mochtar yang baru menjabat sebagai Irjen selama setahun itu mengaku bahwa penyidik han-ya menanyakan mengenai we-wenang pengawasannya saja.

“Saya ditanya kenal tidak sama Pak Waryono? Pasti kenal, tapi kalau masalah subtansinya saya tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan beliau yaitu seputar yang ke sana ke Senayan, itu di luar

konteks pengawasan saya jadi saya tidak tahu,” ung-kap Mochtar.

Ia beralasan bahwa urusan Waryono den-gan parlemen di Senayan adalah di luar pembahasan APBN, termasuk kaitan den-gan Satuan Kerja Khusus Pelak-sana Kegiatan Usaha Hulu Min-yak dan Gas Bumi (SKK Migas) sehingga berada di luar lingkup kewenangannya.

“Ditanya soal Sutan Bha-toegana, saya katakan tidak ke-nal, tidak bertemu dengan Tri Yulianto, saya tidak pernah berte-mu dengan anggota dewan kare-

na paling hanya kenal di gedung DPR,” tambah Mochtar.

Kasus ini bermula dari pen-emuan uang 200.000 dolar AS di tas Waryono saat penggeledahan di kantor Kementerian ESDM

seusai penangkapan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

Rudi Rubiandini pada 3 Oktober 2013 lalu.

Dalam su-rat dakwaan Rudi, disebut-

kan bahwa Rudi menyerahkan uang

THR sebesar 200 ribu dolar AS melalui anggota Komisi VII dari fraksi Partai Demokrat Tri Julianto yang kemudian mem-berikan kepada Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana.

Saat ini KPK memang se-dang mendalami sumber dana THR kepada anggota DPR, mis-alnya dengan memeriksa direk-

tur utama PT Pertamina Karen Agustiawan yang disebut-sebut diminta oleh Rudi untuk me-nambah uang yang diminta oleh Komisi VII, sehingga uang pem-bukaan dari SKK Migas dan Per-tamina disuruh sebagai penutup alias “tutup kendang.

Permintaan dilakukan Rudi dan bukan melalui Waryono Kar-no yang saat itu menjabat sebagai Sekjen ESDM karena Karen dan Waryono punya hubungan yang kurang baik.

Pada penggeledahan di kan-tor ESDM di Gedung Pusat Pen-gelolaan Barang Milik Negara (PPBMN) ditemukan uang sejum-lah total sekitar Rp2 miliar yang dimuat dalam sejumlah amplop, namun KPK masih mengklarifi-kasi temuan tersebut.

Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka dugaan pen-erimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian ESDM sejak 9 Desember 2014.

=ANT/DESCA

Irjen ESDM Akui

ADA PENYIMPANGANTerkait Waryono Karno

19 FEBRUARI 2014 | No. 0304| TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000RABU www.koranmadura.com

0328-6770024

ant/andika wahyu IRJEN KEMENTERIAN ESDM DIPERIKSA KPK. Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Mochtar Husein memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/2). Mochtar diperiksa sebagai saksi penyidikan kasus dugaan suap yang melibatkan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno.

JAKARTA- Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mochtar Husein mengakui ada laporan penyimpangan terkait den-gan mantan Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno.

Timwas Century Akan

Panggil Paksa Boediono

Berita Utamahal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 2 Berita Utama

JAKARTA-Wakil Presiden Boediono dipastikan tidak akan memenuhi panggilan ulang dari Tim Pengawas (Timwas) Kasus Bank Centu-ry di DPR RI, yang dijadwal-kan hari ini, Rabu (19/2).

Anggota Timwas Century dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo me-mastikan akan memanggil paksa ka-rena sikap tidak kooperatif dari mantan Gubernur Bank Indonesia (BI). “Untuk Century, Pak Boediono telah kirim su-rat ke pimpinan DPR, tidak hadir dalam pertemuan dengan Timwas. Alasannya, menghormati penegakan hukum, kare-na telah diperiksa KPK. Kebetulan su-ratnya saya yang terima,” ungkap Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/2).

Soal kemungkinan Boediono akan dipanggil paksa sesuai wewenang yang dimiliki DPR RI, politisi senior PDI Perjuangan itu menyerahkannya pada Timwas Century. “Terserah Timwas. Sekarang yang pimpin (giliran) Ketua DPR Marzuki Alie,” pungkasnya.

DPR pernah memanggil Boediono untuk hadir memenuhi panggilan Tim-was Century pada 18 Desember 2013. Tetapi, Boediono menetapkan diri tidak hadir dengan alasan yang sama, yaitu menghormati proses hukum dan men-

ganggap proses politik di DPR sudah selesai.

Timwas Century memanggil Boedi-ono dengan kapasitas sebagai mantan Gubernur BI yang bertanggung jawab dalam penggelontoran bail out Bank Century tahun 2008 sampai menyentuh angka Rp 6,7 triliun “Kami akan panggil paksa. Dapat dibenarkan hukum sete-lah DPR memanggil secara patut, DPR tidak punya pilihan lain kecuali meng-hadirkan secara paksa sebagaimana diatur dalam mekanisme UU MD3,” ungkap Bambang saat dikonfirmasi wartawan soal surat penolakan Boedi-ono, Selasa (18/2).

Bambang minta Boediono tidak takut datang berdialog dengan Tim-was Century jika merasa tidak terlibat dalam hal yang menyebabkan kerugian negara dalam bail out Century. “Ini bukan soal harapan. Tapi kewajiban,” pungkasnya.

DPR pernah memanggil Boediono untuk hadir memenuhi panggilan Tim-was Century pada 18 Desember 2013. Tetapi, Boediono menetapkan diri tidak hadir dengan alasan yang sama, yaitu menghormati proses hukum dan men-ganggap proses politik di DPR sudah selesai.

BubarSementara itu, Ketua DPR RI, Mar-

zuki Alie mengatakan kalau Timwas tetap ngotot memanggil Wapres RI,

Boediono, maka tim itu terancam un-tuk dibubarkan. Apalagi, pembentu-kan Timwas adalah keputusan kolegial pimpinan DPR. “Kalau Timwas Century arogan, pimpinan DPR juga bisa arogan dan menghendaki pembubaran Tim-was. Tidak ada yang bisa menghalangi,” kata Marzuki wartawan, Selasa (18/2).

Menurut dia, pimpinan DPR mem-bentuk Timwas Century dengan tujuan mengawasi penanganan kasus itu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, kecenderungannya adalah Timwas dirasuki syahwat politik un-tuk menjatuhkan pihak tertentu. “Saya tidak pernah takut untuk berbicara, ini faktanya. Kita awasi saja proses huku-mnya di KPK. Kalau tidak selesai juga, setelah Boediono habis masa jabatan-nya maka akan lebih mudah memerik-sanya,” jelas Marzuki.

Marzuki melihat arogansi DPR tidak saja terjadi pada kasus mega skandal Century, tapi juga terjadi pada kasus TVRI. Dalam kasus itu, Komisi I DPR membintangi anggaran TV milik pemerintah yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam APBN. Tak hanya itu, ada upaya pemecatan Dewan Penga-was TVRI oleh Komisi I. “Dewas TVRI itu keputusan paripurna DPR, dan kalau mau memecat maka diputuskan oleh paripurna. Masak keputusan paripurna mau dibatalkan oleh segelintir orang di komisi I?,” ujarnya heran.

=GAM/ABD

Boediono Pastikan Tidak HadirTimwas Century Pastikan Akan Panggilan Paksa

BURSA CAPRES

JK Tunggu Hasil PilegJAKARTA-Meski sudah pernah menjadi Wakil Presiden (Wapres) dan juga calon presiden (capres) tapi gagal, Muhammad Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK masih memi-liki hasrat untuk berkantor di Medan Merdeka baik Utara maupun Selatan.

Hanya saja, kepastian untuk maju lagi pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) Juli mendatang masih menunggu hasil pemilu legislatif 9 April. “Kita tunggu hasil perolehan pileg, apakah hasil perolehan suara mencapai ambang batas parlemen atau tidak,” ujar JK seusai menghadiri acara konvensi pendidikan di Jakarta Selasa (18/2).

JK berterima kasih kepada parpol yang hendak mengusungnya dalam pilpres seper-ti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, ia kembali menegaskan masih menunggu pi-leg untuk memastikan pencapresan. Sejauh ini baru PKB yang mengusung JK sebagai bakal capres.

JK enggan berkomentar ketika dising-gung mengenai wacana dirinya dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam pilpres. “Bagi saya, yang terpent-ing saat ini adalah bagaimana membangun bangsa. Dan kalau salah satu caranya adalah dengan menjadi capres, maka akan saya laku-kan,” ujar politisi senior Partai Golkar itu.

Pengusungan capres-cawapres masih tergantung hasil pileg. Pasalnya, dalam UU Pilpres ada syarat ambang batas untuk mengusung capres-cawapres. Jika tidak mencukupi syarat, maka parpol perlu berkoalisi yang dapat mengubah skenario pencapresan.

JK membutuhkan dukungan parpol lain lantaran Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres Golkar.

Sementara itu Partai Gerindra mencoba memancing di air keruh dengan mewacana-kan duet Prabowo Subianto - Tri Risma-harini pada Pilpres mendatang. Padahal Walikota Surabaya itu sedang ingin mundur dari jabatannya karena mendapat tekanan politik yang hebat.

Politisi PDI Perjuangan Arif Wibowo melihat, isu mundurnya Risma ditunggangi oleh pihak lain yang mencari untung. “Kami ingatkan untuk tidak campuri urusan PDI Perjuangan. Ini biasa dalam politik,” ujarnya di Jakarta Selasa (18/2).

Arif menyatakan PDI Perjuangan akan terus menjaga Risma tetap bertahapan pada jabatannya hingga akhir masa jabatan. Arif menjelaskan Risma masih dibutuh-kan masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, Risma diminta fokus bekerja daripada mengurusi polemik politik yang ada. “Kami jaga agar dia tetap menjalankan tugas dan kewajiban dengan benar,” ucap Arif.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuan-gan, Ahmad Basarah menuturkan partainya sudah jauh hari mendeteksi adanya skenario partai lain yang berusaha mengacaukan kondisi internal PDI Perjuangan.

=GAM/AJI/ABD

SURABAYA- Masyarakat Maluku yang tergabung dalam Komite Perekat Persaudaraan Maluku (KPPM) mem-berikan dukungan agar Wali Kota Sura-baya Tri Rismaharini tidak mundur dari jabatannya.

“Kami sebagai warga Maluku di Surabaya tergerak untuk menyampai-kan dukungan kepada ibu wali kota ka-rena sudah melakukan kinerja yang ny-ata bagi kota ini. Surabaya tidak banjir, kotanya bersih dan nyaman. Itu sangat berarti bagi kami warga Maluku yang tinggal di sini,” kata Ketua KPPM Sura-baya Frans Huwae saat bertemu dengan wali kota di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Gelombang dukungan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mundur

terus berdatangan. Sebelumnya, kalan-gan akademisi dan pengusaha yang memberi support pada Senin lalu (17/2).

Pada pertemuan singkat yang han-ya berlangsung lebih kurang 15 menit tersebut, KPPM menyatakan dukun-gannya agar wali kota tetap bertahan. Komitmen KPPM juga dituangkan dalam bentuk pernyataan sikap tertulis yang diserahkan langsung kepada wali kota.

Dia menegaskan, KPPM yang be-ranggotakan tiga ribu orang di Sura-baya dan lima ribu orang di Jawa Timur tidak akan membiarkan wali kota mun-dur dari jabatannya. Kalau pun ada te-kanan yang dialami wali kota, KPPM siap menghadapi bersama beberapa or-

ganisasi kemasyarakatan lain yang juga mendukung wali kota.

“Ibu Risma sudah didaulat menjadi sesepuh warga Maluku di Surabaya pada peringatan Hari Pattimura 2013. Jadi sudah menjadi kewajiban kami untuk membela beliau,” tegas Frans.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika ditanya lebih lan-jut masih enggan berkomentar lebih jauh terkait pemicu dirinya hendak mundur. Demi menghindari polemik, dia memil-ih menutup rapat hal tersebut sembari menunggu momentum yang tepat.

“Maaf, sekarang saya belum bisa ngomong,” katanya.

Namun, Risma tidak menampik bahwa tekanan yang dihadapi berimbas pada keluarga dan orang-orang di seki-tarnya. Kendati demikian, dia menyata-kan mencoba istikharah memohon pe-tunjuk dari Tuhan.

“Saya ini biasa jadi PNS, mungkin tidak cocok kerja di jabatan politik sep-erti wali kota ini,” katanya.

= ANT/ ABDUL HAKIM

POLEMIK PEMERINTAHAN

Dukungan untuk Risma Terus Mengalir

Page 3: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 3PROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Hal yang sama juga berlaku bagi para artis, sekalipun dikata-kan terikat oleh kerja profesion-alisme, KPK tetap menyita mobil-mobil yang diberikan. Demikian diungkapkan juru bicara Banten Crisis Center (BCC), Rudy Gani terkait dengan posisi pengacara keluarga Ratu Atut, Selasa (18/2).

Di beberapa media, Firman Widjaja, kuasa hukum keluarga Ratut Atut mengatakan bahwa penetapan TPPU oleh KPK ke-pada Tubagus Chaery Wardana

(Wawan), adik kandung Ratu Atut menunjukkan bahwa lembaga anti korupsi itu hanya mencari-cari kesalahan Wawan. Tindakan KPK itu, menurut Firman Widjaja, akan mendatangkan terror terha-dap setiap para professional.

Pernyataan Firman Widjaja itu, menurut Rudy, harus disi-kapi serius oleh KPK. KPK harus memeriksa darimana uang yang digunakan untuk membayar Tim Pengacara keluarga Atut. “Harus diberlakukan kasus yang sama

antara uang yang diberikan ke-pada para Artis dan juga kepada Tim Pengacara. Apapun profes-inya, harus bisa diduga dari mana uang itu berasal. Menurut info yang saya terima, Atut membayar Rp 20 – 24 miliar kepada Tim Pengacara. Uang itu dari mana?,” ujar Rudy.

“Korupsi tetaplah korupsi dan uang yang didapat dari hasil korupsi tetaplah haram. Sehingga apapun profesinya, jika sudah patut diduga uang itu dari mana, harus diberlakukan status yang sama kepada para pengacara. Jika para artis bisa disita mobilnya meskipun dalam pengakuan adalah terkait dengan kerja profesionalnya, hal yang sama harus diterapkan kepada para pengacara,” ujar Rudy yang juga

Ketua Bidang Politik PBHMI.Masih menurut Rudy, KPK

harus menggunakan momentum kasus Banten untuk membantu bangsa dan negara membersih-kan dinasti Atut yang telah mel-akukan perbudakan terselubung di Banten yang diawali dengan kasus Pilkada Lebak.

Dengan merujuk pada sejarah, Ketua Bidang Politik HMI itu menjelaskan, kasus pilkada Lebak yang diungkap KPK mengingat-kan perbudakan di daerah terse-but yang diungkap oleh Eduard Douwes Dekker dalam bukunya Max Havelaar yang ditulis pada 1860. Dalam buku Max Have-laar itu, Eduard Douwes Dekker menggunakan nama Multatuli yang artinya

“Aku yang telah menderita

banyak”, diungkap praktik per-budakan kejam yang dilakukan oleh keluarga Bupati Lebak dan kroni-kroninya termasuk korupsi serta kerja paksa.

“Masyarakat Banten terutama Lebak harus melihat kasus ke-luarga Atut adalah pengulangan sejarah. Bangsa Indonesia harus melihat bahwa korupsi merupa-kan bentuk lain dari perbudakan yang memiskinkan masyarakat. Sehingga Banten Crisis Center mendukung dan berada di be-lakang KPK dalam penuntasan kasus ini. Dan yang lebih penting lagi adalah, pengacara yang membantu keluarga Atut atau koruptor lain kita anggap sebagai musuh bangsa dan negara Indo-nesia,” tegas Rudy.

=GAM

DUGAAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Telusuri Dana untuk Pengacara AtutSERANG-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera menelusuri aliran dana Keluarga Ratu Atut Choisiyah yang diberikan kepada tim pengacara. Meskipun tim pengacara dan kliennya terikat oleh kontrak kerja, yang perlu diperiksa adalah asal dana tersebut.

BLITAR- Letusan dahyat disertai lon-taran jutaan kubik material padat dan panas pada pusat kawah Gunung Kelud, Kamis (13/2) malam telah menghancur-kan 70 persen kawasan hutan lindung, hingga radius tiga kilometer di sekitarn-ya.

Kepala Urusan Humas Perum Perhu-tani KPH Blitar Heri Purwanto di Blitar, Jawa Timur, menyebutkan luas hutan lindung yang mengalami kerusakan par-ah tercatat mencapai 2.580 hektare lebih.

Luasan yang hancur itu mendekati 70 persen dari total luas kawasan lindung di lereng Gunung Kelud, yakni 3.885,4 hek-tare.

“Itu data sementara yang berhasil kami estimasikan, mengacu pengalaman letusan tahun 1990 yang menghancurkan kawasan lindung hingga radius lima kilo-meter,” jelasnya.

Selain belajar dari pengalaman erupsi sebelumnya, catatan kerusakan berhasil direkapitulasi pihak KPH Perhutani Blitar setelah melakukan pengamatan langsung wilayah terdampak letusan Gunung Ke-lud, beberapa hari terakhir.

Kerusakan paling parah diidentifi-kasi terjadi di petak 3 RPH Penataran, BKPH Wlingi. Dari total luasan baku hu-tan lindung di kawasan ini yang menca-pai 1.738,4 hektare, vegetasi yang rusak mencapai 1.375 hektare. Kawasan lind-ung ini mengalami kerusakan sangat pa-rah karena berada persis di pusat kawah/letusan.

Lanjut Heri, kerusakan dengan luasan hampir sama juga teridentifikasi di petak 6A RPH Gandusari, BKPH Wlingi. Dari luasan baku 2.146,9 hektare di area ini, sekitar 1.205 hektare di antaranya hancur total.

“Total kerugian negara akibat letusan ini diperkirakan mencapai Rp19 miliar,” jelasnya.

Kerusakan sebenarnya juga terjadi di sejumlah hutan produksi kawasan pen-yangga di atas radius tiga kilometer dari puncak/kawah Gunung Kelud.

Namun kerusakan dipastikan tidak terlalu parah sebagaimana area sekitar pusat letusan (kawah) hingga radius tiga kilometer.

“Pengalaman erupsi 1990, munta-han material panas serta lava pijar me-nyebabkan kehancuran masih di sekitar letusan,” ujarnya.

Ia memperkirakan butuh waktu anta-ra tiga hingga empat tahun untuk mere-habilitasi kawasan dengan tanaman-tanaman yang cepat tumbuh, seperti kaliandra, sengon laut, bendo, dan aneka tanaman kayu lain.

KPH Perhutani Blitar yang memi-liki wilayah pengelolaan kawasan hutan lindung di sekitar Gunung Kelud saat ini masih mengkoordinasikan data kerusakan tersebut ke Perum Perhutani Korwil Jatim, untuk selanjutnya dilaporkan ke Kemen-terian Kehutanan RI guna perencanaan rehabilitasi kawasan hutan lindung.

=ANT/ SLAMET

ERUPSI KELUD

70 Persen Kawasan Lindung Rusak

ant/noveradika BERSIHKAN KRATON YOGYAKARTA. Petugas kepolisian melakukan pembersihan abu vulkanik di Kraton Yogyakarta, Selasa (18/2). Pemda DIY bersama masyarakat dan berbagai instansi terus melakukan pembersihan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud supaya aktivitas di Yogyakarta dapat berjalan seperti sedia kala.

Page 4: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 4 Nasional

Saat ditanya wartawan, Oe-groseno enggan mengungkapkan maksud kedatangannya ke KPK. “Ingin nengok anak-anak, nen-gok anak-anak,” kata Oegroseno kepada wartawan. Jenderal bintang tiga itu lalu masuk ke Gedung KPK tanpa berkomentar lagi.

Maksud kedatangan Oe-groseno baru mendapat kepastian setelah dikonfrimasi ke Juru Bicara KPK Johan Budi. Menurut Johan, Oegroseno datang ke KPK untuk berpamitan kepada pimpi-nan KPK dan penyidik. Seperti diketahui, Oegroseno akan pen-siun sekitar akhir Februari nanti. “Pamit, purna tugas, ketemu pimpinan KPK dan penyidik,” kata Johan.

Oegroseno dilantik menjadi Wakil Kepala Polri menggantikan Komjen (Pol) Nanan Sukarna pada 2 Agustus 2013. Oegroseno

merupakan lulusan Akademi Polisi angkatan 1978. Namanya mulai dikenal masyarakat ketika dia menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah tahun 2005. Ketika terjadi peristiwa Poso, ia ditarik ke Mabes Polri.

Pada tahun 2010, Oegroseno dilantik sebagai Kapolda Sumat-era Utara menggantikan posisi Badrodin yang ditugaskan untuk menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Sejak saat itu, karier Oe-groseno kian cemerlang.

Tahun 2011, Oegroseno diangkat sebagai Kepala Lem-baga Pendidikan Polisi. Dengan diangkatnya jabatan Oegroseno, maka pangkatnya naik menjadi Komisaris Jenderal. Tahun 2012, Oegroseno kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Kema-nanan Polri.

=GAM/AJI

PEJABAT PUBLIK

Mau Pensiun, Oegroseno Pamit KPK

ant/regina safriMENGUNDURKAN DIRI. Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, Anggito Abimanyu (kanan) saat menyatakan pengunduran dirinya terkait dugaan plagiat, didampingi Rektor UGM, Pratikno (tengah) dan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UGM, Wihana Kirana (kiri) di UGM, Yogyakarta, Senin (17/2). Anggito menyatakan mengundurkan diri menjadi dosen Ilmu Ekonomi di UGM sebagai bentuk tanggungjawab moral karena dugaan plagiat penulisan opini di Harian Kompas.

JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Oegroseno berpamitan dengan pimpi-nan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selasa (18/2), Mantan Kapolda Sumatera Utara itu menda-tangi gedung KPK sebelum pensiun akhir Februari 2014 ini.

Periksa Seluruh Karya Tulis Pejabat

Plagiatisme oleh pejabat ne-gara dimungkinkan sekali karena peran Ghost Writer, mengingat mereka tidak memiliki waktu untuk menulis sendiri.

“Saya menghimbau kepada pemerintah khususnya Kemen-terian Pendidikan dan Kebu-dayaan untuk meneliti seluruh hasil karya tulis dari pejabat negara agar tidak menimbul-kan rasa malu di kemudian hari. Plagiatisme merupakan bentuk kejahatan moral yang paling tidak bisa diterima oleh pen-didikan tinggi,” ujar Rahmad Pribadi lulusan Harvard Univer-sity tahun 2013 jurusan Master Public Administration dan lulu-san University Texas, Austin ta-hun 1992, Bachelor of Business Administrasion dengan bidang studi Accounting, di Yogyakarta, Selasa (18/2).

Menurut Rahmad, tanpa mengurangi rasa hormat kepada para pejabat negara, imbauan ini dilontarkan mengingat bahwa tidak mudah ketika sudah men-jadi pejabat negara masih sem-

pat kuliah untuk mengambil S-2 atau S-3. Sehingga, dijelaskan lebih lanjut, perlu ditengarai peran ghost-writer (penulis han-tu) yang membantu para pejabat negara dalam menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. “Jika pejabat itu sekolah di luar negeri kecil kemungkinan untuk plagiat sekalipun karena pejabat terse-but tidak bekerja.

Namun kalau pejabat terse-but melanjutkan studi lebih ting-gi di Indonesia tanpa mening-galkan pekerjaannya, pasti salah satu entah itu pekerjaan atau studinya yang akan terkalahkan. Prioritas harus dilakukan dalam hal ini. Jika pejabat mampu me-nyelesaikan tugas akademik tetapi tetap aktif di instansinya boleh diduga peran ghost writer,” ujarnya.

Dalam tradisi pendidikan di Harvard University, dijelaskan lebih lanjut, kejujuran akademis (academic honesty) adalah harga mati. Setiap mahasiswa harus mengikuti sesi khusus penje-lasan tentang kejujuran akad-

emis termasuk di dalamnya soal plagiatisme. Konsekuensi dari tindak plagiatisme atau pelang-garan atas academic honesty sangat berat. Jika terbukti mel-akukan plagiatisme, misalnya, mahasiswa atau alumnus dapat dikeluarkan dari perguran tinggi atau ijazahnya tidak diakui. Oleh karena itu, harga diri sebuah per-guruan tinggi itu dijaga oleh para mahasiswa dan alumnusnya.

Sementara di University Tex-as, martabat perguruan tinggi dibangun melalui tradisi colle-giate terutama di bidang sport yang sangat kuat. Upaya ini un-tuk menumbukan kebangaan dan ikatan yang kuat di antara para mahasiswa dan setelah menjadi alumnus.

“Saya kira penggunaan gosht writer itu sah- sah saja sejauh bisa dipastikan tulisan dan ide itu adalah asli dan bukan mel-akukan plagiat. Hanya saja, ke-salahan awal yang terjadi ada-lah ketika para mahasiswa yang pejabat itu tidak meneliti tulisan yang dibuat ghost writer terse-but. Padahal, untuk saat ini ada teknologi canggih yang bisa mengtrace apakah hasil karya tersebut hasil tindak plagiat atau tidak,” ujar anggota Kadin Indo-nesia itu.

=GAM

YOGYAKARTA-Pemerintah diminta untuk memerik-sa hasil karya seluruh pejabat negara agar tidak terulang kembali kasus plagiastisme yang dilaku-kan oleh Anggito Abimanyu yang menjabat sebagai Dirjen di Kementerian Agama dan Dosen UGM.

JAKARTA- Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesia-lis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) memperingatkan dampak penyakit dalam yang mungkin muncul dari interaksi dengan debu vulkanis letusan Gunung Kelud, Jawa Timur, selama satu-dua pekan ke depan.

“Dalam dua pekan ke depan, warga yang mungkin tanpa sen-gaja menghirup debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud tubuhnya sedang berjuang me-netralisir,” kata Wakil Ketua PB PAPDI, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB di Jakarta, Se-lasa.

Ari menyebutkan kemungki-nan terburuk yang bisa muncul akibat masuknya debu letusan Gunung Kelud ke paru-paru ada-lah memunculkan dampak pera-dangan.

“Debu yang masuk ke dalam paru-paru dapat memunculkan peradangan secara medis, damp-aknya baru akan terlihat dalam

satu-dua pekan ke depan pasca kejadian itu,” ujarnya.

“Maka dari itu kami terus melakukan koordinasi dengan kawan-kawan yang melakukan pelayanan di sana, tentang ke-mungkinan munculnya kasus pneumonia,” kata dia menam-bahkan.

Kasus infeksi saluran per-napasan bagian bawah, seperti pneumonia, lanjutnya merupakan salah satu dampak yang mung-kin dimunculkan akibat terpa-par debu letusan gunung berapi, mengingat kandungan yang ada di dalam debu tersebut.

Ari menyebutkan rekan-re-kannya dari PAPDI cabang Ma-lang, Jawa Timur juga tengah membuka posko pelayanan kes-ehatan di Kabupaten Batu, bek-erja sama dengan Fakultas Ke-dokteran Universitas Brawijaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Syaiful Anwar, Malang.

=ANT/GILANG

PASCA LETUSAN KELUD

PAPDI Peringatkan Dampak Debu Vulkanis

Page 5: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

”Saya banyak mendapat per-tanyaan dari masyarakat men-genai liberalisasi pasar tenaga kerja. Banyak orang khawatir nantinya buruh murah dari ne-gara ASEAN membanjiri Indone-sia,” ujar Hatta di Lembaga Ke-tahanan Nasional, Jakarta, Selasa (18/2).

Seperti diketahui, pada De-sember 2015, liberalisasi ba-rang dan jasa kawasan ini ber-laku efektif. Sejumlah ekonom mensinyalir, Indonesia akan menjadi tempat sampah bagi tenaga kerja asing yang berkuali-tas rendah.

Hatta menepis kekhawatiran itu, karena yang masuk hanyalah tenaga kerja terampil (skilled la-

bour). “Saya sering ditanya, pak apakah tukang cukur Vietnam nanti akan kerja di sini? Tentu tidak. Maksudnya adalah inves-tasi di Indonesia, bisa mengam-bil tenaga kerja dari kawasan,” katanya.

Kendati demikian, mantan menteri perhubungan ini mem-benarkan bahwa ada bahaya mengintai dari liberalisasi pasar tenaga kerja tersebut. Alasan-nya, banyak posisi yang membu-tuhkan sertifikat internasional, misalnya tenaga konstruksi, op-erator alat berat, dan lain seba-gainya.

Untuk itu, supaya Indonesia diuntungkan, akan lebih baik bila pemerintah mengupayakan agar

negara ini menjadi basis produk-si untuk ekspor. Sehingga walau-pun nantinya tenaga kerja asing masuk, tapi manfaat perekono-mian dalam negeri lebih besar.

“Maka ekonomi kita harus berkualitas agar kapital itu ter-bang ke sini. Arah kita adalah ekonomi berbasis nilai tambah,” kata Hatta.

Saat ini, rata-rata negara ASEAN baru mencapai kesiapan 78 persen untuk menjalankan MEA. Hatta mengklaim Indone-sia sudah siap menghadapi era liberalisasi kawasan itu, walau belum sebaik Singapura. “Kita sudah sejajar dengan Malaysia, sedangkan Laos, Vietnam, masih di bawah kita,” tandasnya.

Isu liberalisasi arus tenaga kerja terlatih ini jadi perhatian Kamar Dagang dan Industri In-donesia. Jumlah tenaga kerja yang kurang terdidik di Indone-sia masih tinggi yakni mereka yang berpendidikan di bawah SD dan SMP mencapai 68,27 persen atau 74.873.270 jiwa dari jumlah

penduduk yang bekerja sekitar 110.808.154 jiwa.

Ini menyebabkan masih ren-dahnya produktivitas dan daya saing tenaga kerja dalam negeri. Kadin khawatir, nantinya buruh Indonesia akan tersisih, kalah bersaing dengan tenaga kerja terampil asal negeri jiran.

Kekhawatiran itu juga disu-arakan oleh Staf pengajar Lem-hanas Timotius Harsono. Jika pemerintah tak rajin memberi pelatihan dengan sertifikat in-ternasional, maka pekerja asing akan diuntungkan dan merebut jatah penduduk Indonesia.

“Kan yang dibebaskan bukan TKI, tapi tenaga profesi perawat, guru, petugas pengoperasian traktor, untuk itu kita harus menyiapkan sumber daya yang cukup, sehingga kalau orang-orang punya sertifikat mereka bisa bekerja. Kalau enggak pen-gusaha di era MEA ambil orang Filipina, Malaysia, kita hanya jadi penonton,” kata Timotius.

=GAM

Indonesia Lumbung Tenaga Kerja Low Skill?JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Pereko-nomian Hatta Rajasa menepis kekhawatiran se-jumlah kalangan bahwa Indonesia akan menjadi pasar penampung tenaga kerja murah yang rendah keahlian paska pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN tinggal hitungan bulan.

ant/puspa perwitasari

RAKOR BBM NELAYAN. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyimak bahan rakor ekonomi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/2). Rakor tersebut membahas bahan bakar minyak untuk nelayan.

PERBANKAN

Target Kredit Bank Terkoreksi

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan telah meminta per-bankan untuk menekan target kredit beberapa bank yang dinilai terlalu tinggi. Sehingga, target kredit industri di 2014 sebesar 16,9 persen atau masih berada dalam kisaran Bank Indonesia, yakni 15-17 persen.

Hal tersebut seperti dikatakan Kepala Eksekutif Bidang Penga-wasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon di Jakarta, Selasa (18/2). “Kami sudah revisi target kredit. Waktu dikompilasi, murni di atas 17 persen. Ada beberapa bank yang ketinggian, kami meminta diturunkan. Setelah dikompilasi, kini sudah di bawah (17 persen), 16,9 persen. Itu su-dah masuk target BI,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2014 rata-rata target kredit perbankan mencapai 17-18 persen. Namun, jelas Nelson, sejumlah bank yang ada yang menetapkan target kredit berada jauh di atas target rata-rata secara industri.

Selain menurunkan target kredit, Nelson mengatakan bahwa OJK juga meminta kepada bank-bank untuk tidak menaik-kan suku bunga kredit secara berlebihan. Guna menjaga kinerja keuangan, lanjut dia, perbankan diharapkan mau mengorbankan margin keuntungan (NIM).

“Kami berharap kenaikan bunga kredit di perbankan jangan terlalu. Mungkin marginnya sedikit dikorbankan,” ujar Nelson sembari menyatakan bahwa NIM sebesar 5 persen masih cukup menguntungkan perbankan. “Ka-lau sedikit diturunkan, mungkin belum terlalu mengganggu,” tambahnya.

CermatSementara itu, Deputi Komi-

sioner Pengawas Perbankan OJK Endang Kusulanjari OJK meng-himbau agar industri perbankan Tanah Air benar-benar cermat dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Pengelolaan risiko menjadi penting dalam rangka menekan Non Performing Loan (NPL) tidak membengkak pada masa mendatang.

Karena itu, dia meminta per-bankan sebisa mungkin mengatur risiko dengan cara menyeleksi nasabah yang hendak diberikan kredit.

=GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Dalam jangka pendek, ek-spor masih konsisten seperti kuartal keempat 2013. Pertum-buhan ekspor di Sumatera teru-tama didorong oleh perkebunan CPO dan untuk KTI oleh produk tambang,” kata Direktur Depar-temen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Doddy Zulverdy di Gedung BI Jakarta, Selasa (18/2).

Doddy mengatakan, ekspor dari KTI yang mengalami tren perbaikan terjadi di Bali dan

Nusa Tenggara, sedangkan Ka-limantan, Sulawesi, Maluku dan Papua mengalami perlambatan. “Sebagian pengusaha dari sek-tor mineral, pasca penerapan UU Minerba, mereka perlu pe-nyesuaian dengan pihak ek-sportir maupun pembangunan smelter,” katanya.

Lebih lanjut dia mengata-kan, perlambatan ekonomi akan terjadi di Jawa termasuk Jakarta, akibat moderasi permintaan

domestik. “Namun, pemulihan ekonomi global berdampak pen-ingkatan volume ekspor dari Jawa dan Jakarta, khususnya untuk komoditas manufaktur,” ucap Doddy.

Dengan demikian, lanjut Doddy, kenaikan laju pertum-buhan nasional di 2014 akan ditopang oleh kenaikan laju per-tumbuhan di Sumatera dan KTI. “Perekonomian 2014 diperkira-kan akan kembali stabil yang didukung pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang serta defisit transaksi berjalan menurun ke arah yang sehat. Pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,8-6,2 persen,” paparnya.

=GAM

Prospek Eskpor Masih StabilKuartal I 2014 Konsisten seperti Kuartal IV 2013

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) memperkirakan prospek ekspor di Kuartal I 2014 masih konsisten mengikuti tren di Kuartal IV 2013 yang ditopang kegiatan ekspor dari Sumatera dan kawasan timur Indonesia (KTI).

Direktur Keuangan BTPN Arief Harris mengatakan, untuk laba bersih sebelum pajak sepan-jang tahun 2013 telah tumbuh 15% dari tahun 2012 sebesar Rp2,49 triliun menjadi Rp2,87 triliun di tahun 2013. “Sedang-kan untuk rasio kecukupan modal (CAR) ditahun 2013 sebesar 23,1%, lebih tinggi dari posisi CAR tahun 2012 sebesar 21,5%,” ujar Arief di Penang Bistro, Ja-karta, Selasa, (18/2).

Sementara itu, asset perusa-haan juga telah tumbuh sebesar 18% dibanding tahun 2012 lalu sebesar Rp59,1 triliun menjadi Rp69,7 triliun di sepanjang tahun 2013. Selain itu sejak Januari hingga Desember 2013, Program Daya telah menjangkau 1.527.134 penerima manfaat.

“Jumlah itu meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.200.468 penerima manfaat. Ada-pun jumlah aktivitas yang digelar selama tahun 2013 meningkat 70% dari 50.079 aktivitas menjadi 90.183 aktivitas di 2013,” jelas.

BTPN katanya telah mencat-atkan pertumbuhan kredit pada 2013 sebesar 19% bila diband-

ingkan pada 2012 lalu sebesar Rp38,8 triliun menjadi Rp46,1 triliun di sepanjang 2013.

Dia mengatakan, kenaikan penyaluran kredit tersebut juga tetap diimbangi dengan penera-pan ke hati-hatian yang tercer-min dari NPL netto sebesar 0,38% pada akhir 2013. “Pertumbuhan kredit BTPB ini juga sejalan dengan harapan akan terciptanya fundamental perekonomian nasional yang sehat dan kuat, sehingga bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi pere-konomian nasional di sepanjang semester II tahun 2013 dibayan-gi-dibayangi oleh tingkat inflasi yang tinggi serta kenaikan suku bunga acuan dan perkembangan ekonomi global yang sangat dina-mis mendorong perbankan untuk melakukan sejumlah penyesuaian dengan memperlambatan laju kredit BTPN pada 2013. “Per-tumbuhan itu terjadi di tengah situasi perekonomian yang cukup menantang bagi dunia perban-kan,” tutup Arief.

=GAM

ant/mohamad hamzah

TERTATA RAPI. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Terminal Peti Kemas, Makassar, Sulsel, Selasa (28/1).

PERBANKAN

Laba Bersih BTPN Mencapai Rp2,13 TriliunJAKARTA-PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengumumkan laba bersih setelah pajak ditahun 2013 sebesar Rp2,13 triliun atau tumbuh 8% bila diband-ingkan tahun 2012 lalu yakni Rp1,98 triliun.

ant/eviBSB JUAL SUKUK RITEL. Direktur Bisnis Bank Syariah Bukopin Harry Harmo-no Busiri (ketiga kanan), menyaksikan pembelian Sukuk Ritel Negara SR006 Tahun 2014 oleh nasabah, di banking hall BSB, Jakarta, Selasa (18/2). BSB ikut menjual Sukuk Ritel Negara SR006 Tahun 2014 dengan nilai nomi-nal per unit ditetapkan Rp1.000.000 dengan jumlah pemesanan minimum Rp5.000.000,- (5 unit) dan maksimum Rp5 miliar selama masa penawaran mulai 14-28 Februari 2014 dengan tanggal Penjatahan 3 Maret 2014.

Page 7: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogya-karta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koran-madura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Merenda Karakter

Salam Songkem Menelaah Dilema Demokrasiurikulum 2013 yang selama ini dianggap baik dan diren-canakan mulai diterapkan

serempak tahun ajaran baru men-datang terus menuai kritikan tajam. Kali ini Ketua Dewan Perwakilan Rak-yat (DPR) RI Marzuki Alie yang menilai kurikulum baru itu akan menyisakan permasalahan, bertendensi proyek, bahkan di masa akan datang Mendik-bud harus orang yang mengerti pen-didikan atau praktisi pendidikan. Apakah adanya Mendikbud saat ini merupakan keterpaksaan? Kiranya jawabannya tak perlu dicari, karena siapa pun tak akan ada yang men-gakuinya, sekalipun barangkali itu memang yang terjadi.

Meskipun tidak secara terang-terangan, tampaknya pernyataan tersebut kuat dugaan memang dia-rahkan terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mo-hammad Nuh. Ada apa sebenarnya diantara kedua petinggi negera itu? Belum ada yang mengetahui jawaban pastinya, kecuali melalui pernyataan Marzuki Alie diindikasikan ada per-bedaan pendapat dengan Mohammad Nuh mengenai Kurikulum 2013, yang pelaksanaannya terkesan dipaksakan.

Sekali pun selama ini Mendikbud memiliki alasan tersendiri mengenai pembentukan Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya, tetap tidak dapat me-nepis dugaan buruk tentang kurikulum baru itu dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Karena indikasinya sangat kuat, kurikulum tersebut sebetulnya tidak perlu dibuat, karena memang tidak dibutuhkan, sebab yang dibutuh-kan adalah penanganan karakter yang masih lemah sehingga hanya diperlu-kan revisi kurikulum yang telah ada.

Kalau pun harus ada kurikulum baru seharusnya dibuat pada awal pemerintahan, bukan di akhir masa pemerintahan. Realitanya kurikulum baru itu diadakan pada saat menje-lang akhir masa pemerintahan se-hingga kesan tendensi proyek sangat kuat. Bila ini yang terjadi, kurikulum tersebut tidak lagi berorientasi per-benahan pendidikan menjadi lebih baik, malah justru sebaliknya, pen-didikan bisa tambah mendatangkan masalah karena proses pembentukan kurikulumnya sudah bermasalah, se-bagai dampak dari kinerja yang hanya mendengarkan bisikan konsultan. (*)

Apakah kita akan mengi-kuti bisikan hati atau bisikan lain (transaksi

politik) yang menjadikan banyak warga bersikap apatis terhadap prosesnya, karena demokrasi sendiri terlihat cenderung kuan-titatif prosedural. Bisa dikatakan persoalan kebangsaan, seper-ti kemiskinan, kebodohan dan kepandiran kita sebagai bangsa bisa diselesaikan dengan angka-angka.

GolputDemokrasi dalam prak-

tiknya memunculkan speku-lasi, banyak faktor yang mempengaruhi sikap dalam menentukan pilihan, bahkan realitas hari ini masih banyak yang belum mengerti diaki-batkan minimnya pendidik-an politik yang mencerdaskan masyarakat awam. Masyarakat awam memahami politik cend-erung “perdebatan yang tiada berujung” seperti yang disaji-kan dalam arena media, jelas ini menjadi tantangan bagi lembaga politik untuk menyu-suri dan melakukan pendidikan

politik sampai akar rumput.Yang menarik untuk dike-

tengahkan bahwa tingkat angka golongan putih (golput) dalam dasawarsa terakhir semakin naik. Jelas menjadi kekhawati-ran tersendiri bagi penyeleng-gara Negara dan lembaga politik itu sendiri. Jelas ini mengindi-kasikan partisipasi publik dalam pemilu kurang bisa memper-cayai pesta demokrasi diakibat-kan belum mengakarnya calon pemimpin yang ada.

Golput sendiri diakibatkan dalam kategori motif inter-nal dan ekseternal (Lingkaran Survei Indonesia, 2007). Mo-tif internal terjelaskan oleh pengertian-pengertian menge-nai perilaku memilih (voter be-haviour). Besar-kecilnya parti-sipasi pemilih (voting turnout) dilacak pada sebab-sebab dari individu pemilih. Dari sudut pandang ini, keputusan se-seorang untuk golput dipen-garuhi oleh tiga faktor utama. Pertama, faktor sosiologis yang mengidentifikasi pada variabel seperti agama, pendidikan, pekerjaan dan ras.

Kedua, faktor psikologis yang menginisiasi seseorang dengan partai atau kandidat ter-tentu. Makin dekat seseorang dengan partai atau kandidat, makin besar kemungkinan un-tuk tidak golput. Ketiga, faktor ekonomi-politik yang melan-daskan pilihan seseorang pada pertimbangan rasional (rational choice) untung-rugi. Selama di-anggap dapat memberikan ke-untungan bagi pemilih, peluang untuk tidak golput lebih besar.

Adapun motif eksternal pe-milih menjadikan struktur pe-nyelenggaraaan pemilu sebagai fokus perhatian utama. Pertama sistem pendaftaran (registrasi) pemilih. Kacaunya pendaftaran pemilih tentu berefek negatif pada minat seseorang untuk memilih. Kedua, sistem keparta-ian dan pemilihan umum suatu negara. Data penelitian menun-jukkan sistem dua partai relatif bisa mengurangi tingkat partisi-pasi pemilih. Sebaliknya, sistem Pemilu proporsional membuat

partisipasi pemilih lebih tinggi (Russel J. Dalton dan Martin P. Watternberg, 1993). Ketiga, sifat pemilihan. Negara yang menga-nut asaz wajib pilih (compulsary election) memiliki potensi gol-put yang lebih rendah diband-ingkan negara yang berasaz hak pilih (voluntary election).

Peran Berbagai PihakBerkurangnya jumlah par-

tai yang berkompetisi dalam pemilu mendatang diharap-kan mampu meningkatkan ke-percayaan publik pada partai politik. Disisi lain, tidak ada yang mampu menjamin itu bisa terjadi, dikarenakan se-lera masyarakat kepada partai dan calonnya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Untuk itu diperlukan antisipasi aktif supaya angka golput bisa dite-kan, termasuk dalam hal ini adalah tanggung jawab partai sebagai lembaga politik, komi-si pemilihan umum, caleg, dan masyarakat yang peduli den-gan demokrasi.

Sebenarnya realitas pilihan untuk golput sudah ada se-jak pemilu diselenggarakan di republic ini pada tahun 1955. Dalam diskursus golput ini menarik untuk dikaji bahkan menjadi fenomena yang sangat seksi. Boleh dikatakan dari pes-ta demokrasi sekaliber pilpres hingga pilkada/pilbub golput tidak pernah absen. Mungkin kita akan bertanya, kenapa bisa terjadi?. Bahkan bisa dikatakan dalam sistem pemilihan lang-sung diakui atau tidak, dalam prakteknya belum bisa meng-hasilkan outcome pemimpin yang terbaik.

Tapi perlu disambut positif karena sudah ada partisipasi warga walaupun masih ba-nyak yang tidak peduli terha-dap “pesta demokrasi” hari ini. Sehingga kita yang mengerti proses pelaksanaan demokrasi

bisa berperan aktif untuk terli-bata dalam pendidikan politik. Mungkin bisa melakukan pen-didikan politik secara kultural dari kelompok lingkup kecil yaitu keluarga atau dalam kon-teks luas dengan pendidikan politik melalui lembaga formal yang bisa dilakukan oleh ba-nyak lembaga-lembaga yang lebih professional.

Partisipasi PublikGolput atau tidak memilih

merupakan sebuah pilihan, kita tidak bisa menghakimi benar apa salah pilahan terse-but, yang pasti hari ini golput menjadi kekuatan yang perlu diperhitungkan dalam sejarah demokrasi dari sejak berlang-sungnya pemilu tahun 1955. Turunnya tingkat partisipasi publik dalam pemilihan umum adalah ujian bagi partai-partai politik dan calon-calon yang diusungnya. Padahal, dalam sistem demokrasi, tingkat par-tisipasi publik sangat penting untuk melegitimasi peran pe-merintah.

Silahkan bagaimana baik-nya anda sebagai warga Ne-gara yang memahami proses demokrasi, untuk bisa ber-peran aktif dan turut berpar-tisipasi mensukseskannya. Relevansi golput hari ini ada-lah untuk dikonversi menjadi kekuatan suara sah penguat demokrasi, bagaimana men-gawal pesta demokrasi agar bisa menghasilkan pemimpin yang mendedikasikan kepem-impinannya untuk melayani rakyat. Bukan sekedar men-yalahkan dan menghakimi golput yang ending-nya malah menimpulkan perpecahan. Mari bersama kita mengawal demokrasi untuk menjadikan rakyat mengerti bagaimana pilihan atas pilahan sikap politiknya. Your life is your choice.=

Proses demokrasi dalam klimaksnya dirayakan dengan

pemilihan melalui pe-mungutan suara yang sering disebut pemili-

han umum (pemilu). Saat ini kita diha-

dapkan pada realitas fakta persoalan sub-

tansial dari demokrasi sendiri, yaitu berupa

pendidikan politik dan kemauan untuk

mengaet dalam arena publik. Pemilu sendiri

tampak menyisakan berjuta harapan bagi

konStruksi demokrasi sendiri di masa yang

akan datang.

Page 8: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

SBY Minta Pengungsi Bertahan

Presiden berharap Gunung Kelud segera pulih dan normal kembali sehingga warga bisa kembali ke kampung halamannya masing-masing.

"Sabar dulu, sampai aman. Saya sudah mendapatkan lapo-ran, insyaallah tidak terlalu lama lagi Gunung Kelud akan pulih dan persiapan kembali ke kediaman masing-masing,” pesannya.

Setelah warga bisa kembali ke tempat masing-masing, artinya pemerintah pusat dan daerah segera melakukan pembersihan tempat-tempat yang penuh pa-sir dan abu, kemudian persiapan untuk membangun kembali ru-mah-rumah dan bangunan yang rusak. Presiden sendiri telah me-ngetahui bahwa bangunan, ru-mah, sekolah, fasilitas kesehatan mengalami kerusakan. Karena itu, pemerintah, utamanya Pemprov Jatim, Pemkab Kediri, Blitar, dan Malang, serta dibantu pemerin-

tah pusat akan memperbaiki dan membangun kembali sarana yang rusak dengan syarat dikerjakan bersama-sama, gotong royong.

"Kalau hal ini dapat dilaku-kan, insyaallah, kediaman bapak, ibu yang rusak sekarang, bisa dibangun kembali, sehingga pada saatnya bisa kembali hidup nor-mal. Kemudian insyaallah, masa depan semuanya menjadi lebih dari sekarang ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, SBY juga memuji kesigapan Provinsi Jatim untuk menangani benca-na. Jatim patut menjadi contoh dalam penanangan bencana. Atas kesigapan dari pemprov, pemkab, pemkot, serta masyarakat, tidak banyak terdapat korban jiwa saat letusan Gunung Kelud terjadi. Namun demikian, meskipun ada yang meninggal, itu disebabkan karena sakit setelah letusan ter-jadi.

Jatim menjadi contoh karena

persiapan dan koordinasi yang baik, serta gerakan yang cepat dari semua pihak mulai dari BNPB maupun pemerintah daerah, dibantu TNI Polri dan relawan. Masyarakat juga sudah siap dan mengikuti instruksi yang diar-ahkan oleh tim penanggulangan bencana.

" Saya senang, saya bangga dengan apa yang dilaksanakan di Jatim ini,” lanjut Presiden.

Presiden juga memuji kekom-pakan antara pemerintah provin-si, kabupaten/kota, TNI dan Polri, serta masyarakat yang saling bekerja sama dan gotong royong untuk menangani bencana. Bah-kan setelah letusan terjadi, ke-kompakan dan kegotongroyongan masih terlihat antara pemerin-tah, TNI Polri, dan masyarakat. Ini menunjukkan pemerintahnya bertanggung jawab terhadap masyarakat, yang lain membantu, dan masyarakatnya mau bekerja sama.

"Negara kita akan semakin baik, maju, sejahtera, dan tentram, kalau antara masyarakat, pemerin-tah, dan semua pihak bisa beker-jasama seperti ini,” kata SBY.

Ia mengucapkan terima kasih kepada BPNB pusat maupun da-erah, jajaran pemerintah daerah, TNI, Polri, Tagana, PMI, Relawan, pimpinan dunia usaha yang mem-

bantu logistik untuk mengatasi bencana ini.

Sementara itu, Gubernur Ja-tim Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo mengatakan kekom-pakan dan kecekatan antara pe-merintah, TNI Polri, masyarakat adalah kunci penanganan mele-tusnya Gunung Kelud. Untuk ru-mah yang rusak, menurut Pakde Karwo, akan diperbaiki pemerin-tah.

"Anggaran untuk bencana akan selalu siap, dan sesuai un-dang-undang yang ada, bila terja-di bencana, maka anggaran yang ada akan diprioritaskan untuk menanggulanginya," katanya.

Dalam kunjungan kali ini Presiden SBY masih didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Pa-kde Karwo beserta Bude Karwo dan para menteri kabinet In-donesia Bersatu jilid II. Mereka makan lesehan nasi bungkus ber-sama dengan pengungsi korban letusan Gunung Kelud. Menu nasi bungkus yang dinikmati pimpi-nan Republik Indonesia tersebut sama dengan yang dimakan oleh para pengungsi yakni nasi putih dengan telur, oseng tahu, dan mie goreng.

Pengungsi letusan Gunung Kelud ini mendapatkan hiburan dari jajaran Kepolisian Resort Kota Batu dan nyanyian yang di-

lantunkan Mensetneg Sudi Sila-lahi “Jo podho nelongso”. Mereka mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap seperti MCK, air bersih, makanan dan minuman, perpus-takaan, cek kesehatan.

Walikota Batu Eddy Rumpoko juga memberikan kesempatan bagi pengungsi agar anak-anak mereka bisa bersekolah di Kota Batu selagi masih di tempat pen-gungsian, serta semua pengungsi di Kota Batu dipersilakan untuk mengunjungi Jatim Park secara cuma-cuma. Jumlah pengung-si korban letusan Gunung Kelud yang berada di Kota Batu seba-nyak 14 ribu jiwa yang tersebar di 41 titik. Sedangkan yang berada di Posko GOR Ganesha sebanyak 1.300 pengungsi.

Sebelumnya, Presiden RI SBY bersama Ibu Negara, Pakde dan Bude Karwo meninjau pe-ngungsi letusan Gunung Kelud di Posko Koperasi Susus Sae Pujon, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Di posko tersebut terda-pat 586 pengungsi dan 7.000 pe-ngungsi lainnya yang tersebar di Kecamatan Pujon. Mereka men-empati posko Klinik Siaga Ben-cana dari FK Unibraw, Posko Kese-hatan Denkesyah Malang Kesdam V/Brawijaya, dan Posko Keseha-tan dari Dinkes Prov. Jatim.

= E HANA DIMAN

BATU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memin-ta kepada para pengungsi Gunung Kelud untuk tidak terburu-buru kembali ke rumah masing-masing hingga kondisi gunung tersebut stabil dan dinyatakan aman. Hal tersebut disampaikan presiden saat mengunjungi para pengungsi korban letusan Gunung Kelud dari Ngantang, Kesambon, dan Pujon di Posko GOR Ganesha Kota Batu Selasa (18/2) kemarin.

MAKAN SIANG. Pakde Karwo bersama Presiden SBY saat makan siang 1 menu bersama para pengungsi bencana erupsi Kelud di GOR Ganesha Kota Batu.

e hana diman/koran madura

Page 9: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Pansus RPJMD 2014-2019 Ditetapkan

Wakil Pimpinan DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandar menga-takan anggota pansus terse-but terdiri dari Fraksi Partai Demokrat tujuh orang, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) lima orang, Frasi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) empat orang, Fraksi Partai Golkar (FPG) tiga orang, Fraksi Gerindra dua orang, Fraksi Partai Amanah Nasinal (FPAN) dua orang, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dua orang dan masing-masing satu orang dari Partai Keadilan Nahdahtul Ulama (FPKNU), FHanura Damai serta Fraksi Partai Persatuan Pemban-gunan Reformasi (FPPPR).

Halim Iskandar menjelaskan,

Ke-28 anggota Pansus RPJMD itu mulai bertugas sejak ditetap-kan hingga Perda RPJMD Jatim 2014-2019 disahkan oleh rapat paripurna. Menurut Halim, sesuai kesepakatan yang ada di DPRD Jatim, ketua Pansus ditunjuk secara bergilir dan kali ini kebagian jatah fraksi partai demokrat. "Hasil rapat internal pimpinan dewan dan anggota Pansus disepakati bahwa ketua Pansus RPJMD adalah Agus Dono Wibawanto dari Fraksi Partai Demokrat," jelasnya.

Sedangkan dua wakil ketua Pansus RPJMD dijabat oleh Su-handoyo dari FPDIP dan Thoriqul Haq dari FKB, lalu sekretaris pansus dijabat oleh Muchtar dari

FPG. Secara keseluruhan anggota pansus RPJMD Jatim terdiri dari Achmad Iskandar, Sugiri Sancoko, Renville Antonio, Subianto, Iqbal Satria dan Saut Marisi Siahaan (FPD). Kemudian Kusnadi, Ali Mudji, Saleh Ismail Mukadar dan Sugiono (FPDIP). Fuad Mahsuni, Badrut Tamam, dan Sholeh Hayat (FPKB). Hasan Irsyad dan Zainal Arifin (FPG). Disusul Tjutjuk Sunario dan Wieke Herawaty (FGerindra), Kuswiyanto dan Suli Da'im (FPAN), Arif Hari Setiawan dan Yusuf Rohana (FPKS), Anwar Sadad (FPKNU), Kuswanto (FHa-nura Damai) dan Mahdi (FPPPR)

Ketua Pansus RPJMD Jatim 2014-2019, Agus Dono Wibawanto mengatakan fokus RPJMD Jatim pada dua hal, yakni kebijakan Jatim terhadap kondisi perekonomian Indonesia dan persiapan meng-hadapi AFTA 2015. “Itu sesuai dengan.visi-misi Gubernur Jatim Soekarwo yang baru dilantik Rabu (12/2) lalu," ujarnya

Menurut Agus Dono, priori-tas pembangunan Jatim lima tahun ke depan yang pertama adalah peningkatan kuali-tas SDM terhadap kebutuhan tenaga kerja. Pasalanya Jatim masih kekurangan tenaga kerja terampil sehingga perlu dilaku-kan peningkatan SDM tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada AFTA mendatang.

Prioritas kedua, lanjut Agus yakni menyangkut grand desain struktur industri di Jatim. Art-inya industri di Jatim ke depan difokuskan pada investasi produk dalam negeri minimal 75 persen sehingga industri di Jatim tak mudah terkena dampak goncan-gan krisis global.

"Untuk mengantisipasi itu, maka captive market di dalam negeri harus dikuasai tapi standart produknya harus bagus. Sehingga kualitas produk dalam negeri harus ditingkatkan yakni

dengan membentuk sertifikasi produk dalam negeri," ujar Ketua Komisi B DPRD Jatim.

Prioritas pembangunan selanjutnya adalah bagaimana menjadikan UMKM sebagai center exellent peningkatan kualitas produk dalam negeri. "Semua on farm skala kecil harus dilakukan di desa sehingga desa nantinya bisa menjadi sentra IKM," paparnya Agus Dono.

Persoalan lain yang menjadi fokus RPJMD Jatim adalah keter-sediaan infrastruktur yang baik. Upaya yang dilakukan dengan mengembalikan 10 persen dari pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk pemban-gunan perbaikan infrastruktur. "Saat ini memang alokasi ang-garan infrastruktur baru Rp 485 miliar tapi nanti bisa sampai Rp 900 miliar. Namun untuk lebih rincinya tentu ada pada pemba-hasan nanti,” pungkasnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur membentuk dan menetapkan 28 panitia Khusus (Pansus) Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Da-erah (RPJMD) Jatim tahun 2014-2019. Selanjutnya, RPJMD akan ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda).

ISU EKSEKUTIF

Parpol Lain Manfaatkan Isu Mundur RismaSURABAYA – Bu Risma, sa-

paan akrab Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, menjadi topik pemberitaan setelah tampil me-nyentuh dalam acara di stasiun televisi swasta pada Rabu, 12 Februari 2014. Meski tak lugas, Risma menyiratkan keinginan-nya mundur dari jabatan Wali Kota Surabaya.

Wali kota dengan seabrek prestasi ini disebut tak tahan den-gan tekanan politik yang dihadap-inya. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya merekomendasikan pelengseran Risma dari kursi pemerintah ke Majelis Agung. Kesimpulan ini di-ambil dalam rapat paripurna Hak Angket Perwali 56 dan 57 tentang Tarif Reklame. Enam dari tujuh fraksi DPRD, termasuk dari PDIP yang mengusungnya, setuju Ris-ma diberhentikan, hanya Fraksi PKS yang menolak.

Pengamat politik asal Univer-sitas Airlangga (Unair) Surabaya Haryadi menilai jika Walikota Tri Rismaharini benar-benar mau mundur, itu merupakan kerugian bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Ini karena Risma merupakan ikon kepala daerah sukses milik PDIP di Kota Surabaya, seper-ti halnya Jokowi di DKI Jakarta," ujarnya, Selasa (18/2).

Menurut Hariyadi, isu ke-inginan Risma mundur barawal

dari adanya tarik menarik di in-ternal partai. "Begitu Risma ber-teriak keluar di salah satu media televisi nasional, saya kok yakin ada parpol selain PDIP yang ikut bermain dalam isu itu. Bisa dari partai lain, mungkin juga inteli-jen," ujarnya.

Partai politik (Parpol) yang dimaksud, lanjut Haryadi, adalah parpol lain atau siapapun yang menganggap PDIP sebagai an-caman dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. "Kalau mau selesai, problem internal PDIP di Sura-baya harus diselesaikan. Selama

belum beres, isu itu akan terus dimanfaatkan oleh kepentingan politik lain," imbuhnya.

Hariyadi juga berpendapat, isu mundur yang diteriakkan Risma merupakan strategi politik untuk menghadapi internal PDIP Sura-baya. "Kalau dibahasakan seper-

ti ini, eh saya ingin mundur lho, eh tolong ini DPP PDIP dan DPD PDIP Jatim bisa menjembatani," tukasnya.

Hariyadi menambahkan, PDIP akan tetap eksis meskipun PDIP kehilangan ikon kepala daerah sukses jika Risma mundur. "Ini karena bukan hanya Risma satu-satunya ikon kepala daerah PDIP. Jadi gawat PDIP, jika Ketua Umum PDIP Megawati yang mundur," tambahnya.

Ada banyak kasus lainnya yang juga dihadapi Risma selain Perwali tersebut. Penolakannya terhadap pembangunan tol ten-gah kota tentu tak akan dilupa-kan sebagian pihak. Pembangu-nan tol tengah kota ini kontan menyita banyak perhatian warga Surabaya. Jika jadi, maka ada lebih dari 5 ribu rumah warga yang bakal tergusur dengan ada-nya proyek ini.

Meski mendapat lampu hijau dari Gubernur Jatim Soekarwo bahwa Tol Tengah Kota dibangun di atas sungai, tanpa mengutik rumah warga, tapi tampaknya hal itu belum cukup menenangkan Risma. Ia tetap menolak gagasan itu. Mungkin bagi Risma menolak tol tengah kota bukan hanya ka-rena semata pengusiran rumah warga namun dampaknya pada 10 atau 20 tahun mendatang. Seperti di kota-kota besar lainnya—kata-kanlah Jakarta—tol tersebut ha-nya akan menambah parah kema-cetan Surabaya dalam waktu 10 atau 20 tahun mendatang, bukan masa sekarang.

G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran maduraPARA AKADEMISI. Kalangan akademisi pun meminta Ibu Wali Kota Risma untuk tidak mundur dari jabatannya. Rom-bongan dipimpin oleh Pakar ITS Daniel M. Rosyid dan sejumlah tokoh lainnya yang hadir.

Page 10: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

SURABAYA - Kementerian Kehutanan akhirnya menunda pemberian izin pengelolaan Lahan Konservasi Kebun Bi-natang Surabaya karena ada sejumlah syarat yang belum dipenuhi Pemerintah Kota Surabaya.

Tunda Pemberian Izin Konservasi KBS

Wali Kota Surabaya Tri Risma-harini membenarkan bahwa izin la-han konservasi masih belum turun karena pemkot diminta melengkapi persyaratan berupa analisa dampak lingkungan (Amdal), upaya pen-gelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL).

"Amdal mungkin butuh waktu sekitar tiga bulan. Sedangkan pe-nyusunan UKL dan UPL, mungkin ini butuh waktu sekitar dua tiga minggu," kata Wali Kota Sura-baya Tri Rismaharini saat ditemui wartawan di Pemkot Surabaya, Selasa (18/2).

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya masih akan konsultasi terlebih dulu ke Kementerian Ling-kungan Hidup (LH) untuk mena-nyakan apakah Amdal memang

menjadi persyaratan bagi turunnya izin pengelolaan LK KBS?.

Hal ini, lanjut dia, dikarena-kan pihaknya saat ini tidak dalam posisi akan membangun KBS, tapi pengelola yang sudah ada. Amdal ini biasanya menjadi persyaratan ketika hendak mendirikan bangu-nan baru.

Tri Rismaharini mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada 84 satwa di KBS yang dalam kondisi sakit, cacat dan tua. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera menggelar seminar yang secara khusus membahas soal KBS.

Dalam seminar itu diharap-kan muncul adanya potensi bapak asuh. Artinya bapak asuh ini yang nantinya akan merawat satwa yang dikehendaki. Satwa-satwa yang mendapat bapak asuh ini

merupakan satwa yang masih se-hat dan usianya muda.

Sedangkan untuk satwa yang usianya tua, sakit dan cacat akan tetap dalam pengawasan Pemkot Surabaya. "Kami juga akan perlu-asan lahan KBS dengan memakan lahan parkir. Perluasan ini un-tuk kandang satwa karena saat ini masih belum cukup. Untuk parkirnya akan dipindah ke Joy-oboyo," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Ratna Achjuningrum mengatakan, pemenuhan per-syaratan izin prinsip, sebelum izin LK turun, membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Dalam kurun waktu tersebut pihaknya akan segera memenuhi permintaan yang dikehendaki oleh Kemenhut.

"Kalau untuk Amdal, selama ini kan KBS tidak pernah mence-mari lingkungan. Bahkan KBS ini kan sudah menjadi hutan kota bagi Surabaya," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM

KBS. Dua anggota tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menyusul matinya satwa Kijang (Muntiacus muntjak) di Kebun Bi-natang Surabaya (KBS) beberapa waktu lalu.

ant/eric ireng

KOMISI PEMILIHAN UMUM

Calon Komisioner KPU Uji Kelayakan

SURABAYA - Sebanyak 10 calon komisioner Komisi Pemil-ihan Umum (KPU) Jawa Timur mengikuti tes uji kepatutan dan kelayakan di hadapan tim dari KPU RI di Surabaya, Selasa (18/2).

"Tes ini digelar sehari dan langsung ke semua peserta. Waktunya mulai pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB," ujar Komi-sioner KPU RI Arief Budiman kepada wartawan.

Sepuluh orang yang mengi-kuti tes terakhir ini masing-masing Bagyo Prasasti, Choirul Anam, Deden Paturohman, De-wita Hayu Shinta, Eko Sasmito, Gogot Cahyo Baskoro, Hendry, M. Arbayanto, Agus Mahfudz Fauzi dan Agung Nugroho.

Dua nama terakhir meru-pakan calon "incumbent" atau petahana. Sedangkan, terpil-ihnya ke sepuluh nama tersebut di atas sesuai dalam Keputusan Tim Seleksi Nomor : 17/TIM-SEL.KPU-PROV/I/2014.

Arief mengatakan KPU RI selanjutnya akan mengumum-kan lima nama yang lolos men-jabat komisioner selama lima tahun ke depan. Sedangkan,

lima nama lainnya akan masuk dalam daftar cadangan.

"Hasilnya akan diumumkan, kalau tidak Rabu (19/2), atau paling lambat Kamis (20/2). Komposisinya lima orang lolos komisioner KPU Jatim 2014-2019," kata mantan Komisioner KPU Jatim tersebut.

Para komisioner KPU Jatim periode lima tahun ke depan ini nantinya bertugas sebagai penye-lenggara Pemilihan Umum Legis-latif dan Pemilihan Presiden yang digelar pada tahun ini.

Pelantikannya dijadwalkan dilangsungkan 21 Februari 2014, atau bersamaan dengan habisnya masa jabatan periode kini.

Sebelumnya, tim seleksi menerima 203 pendaftar calon komisioner. Setelah dilakukan seleksi administratif, terpilih 170 nama yang selanjutnya dilakukan tes kesehatan, tes psikologi dan tes tulis untuk menentukan 20 nama.

Ke-20 nama yang lolos diwa-jibkan mengikuti tes wawancara dan uji publik sebelum akhirnya terpilih hanya 10 nama yang dites terakhir oleh KPU RI.

= ANT/FIQIH ARFANI

INFRASTRUKTUR

Dewan Keluhkan Pedestrian yang Rusak

SURABAYA - Komisi C Bi-dang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengeluhkan banyak pedestrian di sejumlah jalan utama Kota Pahlawan yang rusak.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim mengatakan banyak proyek pedestrian di Surabaya yang tidak sesuai dengan kontraknya atau pesanan proyek pedestrian tidak sama dengan ketentuan yang direncanakan Pemkot Surabaya.

"Pelaksanaan pembangunan pedestrian juga tidak diawasi dengan baik," katanya.

Menurut dia, setelah pedestrian selesai dibangun, langsung ditinggal kontrak-tornya lalu perawatan dari pemkotnya tidak ada. Selain itu, pembangunan pedestrian ternyata tidak seluruhnya berkualitas.

"Sehingga usai garansi enam bulan dari kontraktor,

kondisi pedestrian mengenas-kan karena banyak keramiknya pecah dan ada pula yang am-bles," katanya.

Adapun kondisi pedestrian yang mulai rusak terjadi di Jl. Basuki Rachmad, Jl. Pemuda, Jl. Embong Malang, Gubernur Suryo, Jl. Pemuda, Jl.Panglima Sudriman, Jl.Urip Sumo-harjo, Jl. Raya Darmo, Jl. Raya Gubeng, Jl. Tunjungan, dan Jl.Praban.

Selain itu, lanjut dia, "box culvert" yang dipasang juga tidak bisa rapat sehingga pasir maupun tanah liat bisa masuk ke dalam saluran air. Bila tidak ada koreksi dari kontraktor atau pemkot, saluran air di sana akan cepat penuh dengan lumpur dan bisa menyebabkan banjir.

"Kalau sekarang banyak pe-destrian rusak, maka itu adalah bukti pembangunan pedestrian yang asal-asalan," ujarnya.

= ANT/ABDUL HAKIM

Page 11: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Kami baca di media mas-sa, kalau yang dibutuhkan

para pengungsi adalah pembalut wanita dan

pampers. Memang tidak banyak, tetapi semoga

bermanfaat,”

Dwi AgustinOperation Manager

Gaya Makmur (GM) Surabaya

Distribusi Logistik Siang Hari

Ketua KPU Kabupaten Sidoar-jo Bima Ariesdyanto, di Sidoarjo mengatakan, secara teritoriali wilayah Kabupaten Sidoarjo me-mang tidak jauh berbeda dengan Kota Surabaya.

"Untuk wilayah terjauh di Ka-bupaten Sidoarjo bisa ditempuh dengan jarak waktu maksimal satu jam. Berbeda dengan wilayah Ka-bupaten Sumenep, Madura, yang memiliki wilayah kepulauan dan membutuhkan waktu yang lama untuk menjangkau wilayahnya yang jauh," katanya.

Selain pertimbangan waktu yang cukup dekat, katanya, pen-giriman lagistik Pemilu di siang hari untuk meminimalisasi kes-alahan.

"Hal itu karena pada siang hari cenderung lebih teliti dibanding-kan jika pengiriman logistik dilaku-kan pada malam hari," katanya.

Ia mengatakan, sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, pen-giriman logistik Pemilu di Kabu-

paten Sidoarjo sedianya akan di-laksanakan pada 15 Maret-6 April 2014.

"Tanggal itu merupakan jadw-al yang kami buat untuk mendis-tribusikan logistik Pemilu dari Kabupaten Sidoarjo menuju ke tingkat kecamatan di kabupaten setempat," katanya.

Namun, kata dia, pihaknya masih belum memastikan lagi mengingat saat ini masih ada beberapa logistik Pemilu yang belum dikirimkan dari pusat se-perti kertas suara dan aksesoris lainnya.

"Harapan kami seluruh ta-hapan pemilihan umum di Ka-bupaten Sidoarjo bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah dilakukan supaya bisa berjalan dengan lancar," katanya.

Pihaknya juga meminta ke-pada warga masyarakat di Kabu-paten Sidoarjo untuk memberi-kan hak pilihnya pada pemilihan umum mendatang.

SIDOARJO - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sidoar-jo, Jawa Timur, mendistribusikan logistik Pemilihan Umum 2014 pada siang hari untuk meminimalisasi gang-guan keamanan.

ant/suryanto LOGISTIK PEMILU SIDOARJO. Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo memeriksa logistik Pemilu Legislatif 2014 berupa bilik dan kotak suara di sebuah gudang penyimpanan di Sidoarjo, Jatim kemarin. KPU Kabupaten Sidoarjo berencana menggunakan bilik dan kotak suara yang pernah digunakan dalam Pilpres 2004 untuk menutupi kekurangan 746 buah kotak suara, dan 4813 bilik suara untuk memenuhi kebutuhan 3410 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sidoarjo dalam Pemilu Legislatif 2014 yang digelar April mendatang.

"Dengan memberikan hak pil-ihnya pada Pemilu 2014 berarti

ikut menyukseskan pendidikan politik yang dilakukan setiap lima

tahun sekali," katanya. = ANT/SLAMET HIDAYAT

KORBAN BENCANA

Pengungsi Kelud Butuh Beras

Bantuan tidak hanya datang dari sejumlah SKPD yang ada di pemprov, tapi juga dari sejum-lah perusahaan. Salah satunya, dari PT Gaya Makmur (GM) Surabaya. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pen-jualan alat-alat berat tersebut memberikan sumbangan pem-balut wanita dan pampers.

"Kami baca di media massa, kalau yang dibutuhkan para pe-ngungsi adalah pembalut wanita dan pampers. Memang tidak banyak, tetapi semoga berman-faat," kata Operation Manager Gaya Makmur (GM) Surabaya Dwi Agustin saat menyerahkan ban-tuan kepada Kepala Biro Kesra Pemprov Jatim Ratnadi Ismaon, di Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud di Ge-dung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (18/2).

Menurut Bibing, sapaan karib Ratnadi, pemerintah Provinsi

Jawa Timur sangat berterima kasih atas kepedulian masyarakat Jawa Timur dan sejumlah peru-sahaan yang terus memberikan bantuan.

"Terima kasih untuk kepedulian masyarakat Jawa Timur, semoga rejekinya lancar

semua," katanya.Setiap hari, lanjutnya, posko

induk mendroping bantuan mini-mal 2-4 truk besar untuk memen-uhi kebutuhan para pengungsi di sejumlah kabupaten yang terkena imbas. Jenis bantuan yang dikirim disesuaikan dengan kebutuhan pengungsi.

"Misalnya yang dibutuhkan pembalut ya, kita kirim. Setiap titik pengungsian jenin barang yang dibutuhkan berbeda-beda," tambahnya.

Saat ini, yang sangat dibutuh-kan para pengungsi adalah beras dan air bersih. Di posko induk Grahadi, persedian beras sudah habis. "Terus terang pengungsi sangat butuh beras untuk makan bagi pengungsi. Kalau air mineral masih ada, tapi masih butuh," ujar Ratna.

Para pengungsi juga mem-butuhkan peralatan mandi seperti sabun, sampoo, handuk, sikat gigi dan pasta gigi. Se-hingga pihaknya berharap bagi siapa saja yang memberikan bantuan bisa dikirim ke posko induk.

= E. HANA DIMAN

e. hana diman/koran maduraSERAHKAN BANTUAN. Operation Manager Gaya Makmur (GM) Surabaya Dwi Agustin menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Kelud kepada Kepala Biro Kesra Pemprov Jatim Ratnadi Ismaon, di Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (18/2).

SURABAYA - Bantuan untuk korban bencana erupsi Gunung Kelud terus mengalir. Jenis bantuan yang diterima antara lain air mineral, selimut, makanan bayi, pembalut wanita, dan pampers.

Page 12: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014|NO. 0304|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

NO. 0304 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Pesatnya pembangunan Kota Probolinggo menuju kota berkelanjutan menjadi daya tarik bagi orang dari sejumlah dae-rah untuk mencari penghidupan. Sayangnya, tak sedikit di antara mereka tidak memiliki keahlian apa-apa. Sehingga akhirnya han-ya menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Dari tahun ke tahun jumlah orang susah itu pun semakin ber-tambah. Apalagi perhatiannya belum maksimal dari pemerintah. Beberapa kategori PMKS bukan-nya berkurang justru terus ber-tambah. Salah satu contoh kelu-arga fakir miskin/gakin sebanyak 4.457 jiwa.

Demikian pula, berdasarkan data Dinas Sosial Kota Proboling-go anak terlantar sebanyak 246 anak, 492 lanjut usia/jompo ter-lantar, 1.180 wanita rawan sosial ekonomi, 761 Keluarga kondisi perumahan dan lingkungan tidak layak, 9 anak nakal, 3 korban pen-yakit narkotika, 123 penyandang cacat tubuh, 168 penyandang ca-cat netra, 122 penyandang cacat,

22 penyandang cacat rungu wic-ara.

Kemudian 138 bekas penyan-dang penyakit kronis, 35 gelan-dangan dan pengemis, 67 bekas narapidana, 264 Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, 9 anak korban tin-dak kekerasan, 30 keluarga ber-masalah sosial psikologi, dan 54 anak jalanan.

Sementara berdasarkan jenis PMKS yang tertinggi berada di Kecamatan Wonoasih sebanyak 2.191 jiwa, 1.968 jiwa di Kecama-tan Kademangan, 1.696 jiwa di Kecamatan Kedopok, 1.333 di Ke-camatan Kanigaran, 994 jiwa di Kecamatan Kanigaran.

Komitmen Penanganan PMKSDitanya perhatian pemerin-

tah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Reha-bilitasi Sosial, Sumarno, tidak menampik kalau permasalahan kesejahteraan sosial masyarakat semakin hari semakin kompleks. Berbagai program dari Kemen-

terian Sosial (Kemensos) telah dilakukan untuk menekan PMKS, dan tidak mudah untuk menyele-saikannya.

Meski sebagian diantara mereka telah ditangani dan su-dah banyak yang bisa menikmati hidup layak, penyandang baru muncul lagi, dan begitu seter-usnya. Hanya saja dalam pen-anganan problem PMKS, Di-nas Sosial Kota Probolinggo berkomitmen untuk tidak ber-henti ditengah jalan. Sejauh ini telah menetapkan 8 item penan-ganan PMKS yang sudah menja-di Program yang akan dilaksana-kan Tahun 2014 ini.

“Kebetulan bidang yang ditan-gani memprioritaskan dalam pen-anganan PMKS di Kota Proboling-go adalah masalah penyandang cacat, gelandangan pengemis, dan anak jalanan (anjal),”bebernya.

Penanganan masalah PMKS yang menajdi tupoksi Dinas So-sial Kota Probolinggo, juga diha-dapkan dengan berbagai kendala. Utamanya dalam membina men-tal. Sebab rata-rata dari kalangan penyandang masalah PMKS ini, setelah dilakukan pembinaan, seperti anjal kemudian muncul lagi berkeliaran di jalanan. “Se-hingga, terkadang mengganggu ketertiban lalu-lintas dan meng-ganggu kenyamanan orang lain,”terangnya.

Agar mental mereka kembali normal, lanjut dia, maka Dinas Sosial terus-menerus melakukan

pembinaan dengan memberikan bimbingan keterampilan baik bi-dang elektronik, maupun bimbin-gan bidang sosial lainnya.

“Ketika mereka memiliki ket-erampilan yang mumpuni, maka kemampuan yang telah diper-oleh bisa dipergunakan mencari pekerjaan yang sesuai dengan bi-dang kerja masing-masing,”urai Sumarno.

Tidak hanya sasaran penyan-dang PMKS saja yang memnda-patkan pelatihan, sebab menu-

rut Sukam, para Pekerja Sosial Msyarakat atau PSM ditingkat kelurahan dan TKSK diting-kat kecamatan yang merupa-kan kepanjangan tangan dari Dinas Sosial dan bertugas di seluruh Kecamatan untuk ikut membantu tugas menyang-kut penanganan PMKS dan masalah-masalah sosial lain-nya di wilayah Kecamatan mas-ing-masing.“Harapannya, PSM ini nantinya ikut memberikan bimbingan dan pembinaan ter-hadap masyarakat penyandang sosial,”imbuh Sumarno.

Selain itu, Dinas Sosial juga melakukan penanganan terha-dap eks narapidana (napi). Saat ini, telah didata 25 orang eks napi yang langsung diseleksi secara selektif yang sampai saat ini telah menjadi binaan Kantor Sosial.

Untuk penanganan terhadap eks napi ini, Ketua Forum Sil-aturrohim Mantan Darapidana (Fosil Maharana), Trias Susanto berharap agar nanti mereka bisa kembali menjadi orang yang ber-guna dan tidak akan mengulangi

lagi bertindak kriminal. Selain itu, agar mantan napi ini mam-pu kembali diterima ditengah-tengah masyarakat. Tentunya harus ada kesinambungan pro-gram pemerintah melalui Dinas Sosial,”pintanya.

Secara terpisah, Kabid So-sial dan Budaya, Bappeda Kota Probolinggo, M.Sonhadji, men-gatakan masalah sosial di-masyarakat, seperti keberadaan PMKS (Penyandang Masalah Kes-ejahteraan Sosial), perlu penan-

ganan secara multi-dimensional. Baik dari segi kesehatan, hukum, sosial dan ekonomi. Begitu juga tantangan yang dihadapi kedepan dalam penanganan PMKS masih cukup besar.

Penanganan PMKS harus merujuk data yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang disinergikan ke-pada daerah melalui Tim Pen-anggulangan Kemiskinan Dae-rah (TPKD).

“Jangan sampai dilapan-gan program yang dilaksanakan tumpang tindih dengan data based yang dikeluarkan TN2PK dan TPKD. Biar integrasi program tepat sasaran,”ujarnya.

Terlebih lagi, banyaknya pen-gajuan proposal yang masuk, yang menyebabkan bertambahn-ya data baru PMKS.“Terkait data, perlu dilakukan sinkronisasi dan integrasi antar SKPD yang melak-sanakan program yang berkaitan dengan permasalahan PMKS di Kota Probolinggo,” terang M.Sonhadji.

=M.HisbullaH Huda

Populasi Orang Susah Bertambah8.182 Warga Menyandang Masalah SosialPROBOLINGGO – Upaya untuk menangani problem Pen-yandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Probolinggo, tidak mudah dilakukan. Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial yang terintegrasi dengan SKPD yang lain, sejak lama telah memfokuskan perhatian untuk menangani persoalan ini, meski sampai saat ini belum tuntas juga.

Permasalahan Kesejahteraan Sosial Menurut Jenis dan KecamatanThe problems of society prosperity by kind and Subdistrict

Kademangan Kedopok Wonoasih Mayangan Kanigaran Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Anak terlantar 6 76 5 128 31 246Lanjut usia/jompo terlantar 129 88 165 75 35 492Wanita rawan sosial ekonomi 414 311 122 107 226 1 180Kel. kondisi perumahan &lingk. tidak layak 197 159 175 88 142 761Anak nakal 0 8 0 0 1 9Korban penya. Narkotik 0 0 2 1 0 3Penyandang cacat tubuh 23 28 40 18 14 123Penyandang cacat netra 22 53 35 17 41 168Penyandang cacat mental 15 26 40 20 21 122Peny. cacat rungu wicara 2 3 3 11 5 24Bekas peny. penyakit kronis 23 31 40 18 26 138Gelandangan dan pengemis 2 1 6 22 4 35Tuna susila 0 0 0 0 0 0Bekas narapidana 0 27 16 7 17 67Masy. yang tinggal di daerahrawan bencana 0 73 182 9 0 264Fakir miskin/keluarga miskin 1. 133 804 1.332 440 748 4. 457Anak korban tindak kekerasan 0 0 9 0 0 9Kel. bermasalah sosial psiko 2 0 8 3 17 30Anak Jalanan 0 8 11 30 5 54

Jumlah/Total : 1.968 1.696 2.191 994 1.333 8.182

Page 13: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 NO. 0304| TAHUN III 13Probolinggo

Melihat fakta itu, tak heran jika sejumlah parpol langsung bersikap. Siapapun caleg seling-kuh itu, partai akan menindak tegas dan menghukum berat. Apalagi selingkuhan itu sampai berbeda warna.

Sekretaris DPD Golkar Kota Probolinggo, Mukhlas Kurniawan saat dimintai komentarnya menga-takan, partai tidak akan segan-segan menindak tegas terhadap caleg yang melakukan kolaborasi dengan partai lain. “Partai nanti akan memberikan sanksi,” tandasnya kepada wartawan, Selasa (18/2).

Sanksi itu berupa pemecatan.

Pemecatan tersebut tidak hanya diberlakukan terhadap anggota yang menjadi caleg, tetapi juga berlalu terhadap pengurus partai.

Muchlas menjelaskan, pembe-rian sanksi tegas itu diberlakukan karena sudah berdasarkan aturan yang berlaku di partainya. Bah-kan, sanksi yang diberikan terse-but tidak hanya pemberhentian sebagai anggota atau pengurus, tetapi bisa berlanjut di tingkat proses Pergantian Antar Waktu (PAW).

“Caleg jadipun nanti bisa di-lakukan proses PAW jika ada te-muan melakukan perselingkuhan

dengan partai lain,” bebernya. Dia menjelaskan, di tubuh par-

tai pohon beringin itu hingga saat ini belum ditemukan ada caleg yang neko-neko. Berkolaborasi dengan caleg Propinsi maupun tingkat Pusat yang beda warna. Namun untuk mengantisipasi ter-jadinya perselingkungan dengan partai lain tersebut, Muchlas me-minta dukungan kepada semua tingkat elemen masyarakat.

“Silahkan laporkan saja, kalau memang masyarakat menemukan caleg Golkar yang berkolaborasi dengan partai lain,” katanya.

Sikap tegas itu tak hanya di-lakukan oleh partai Golkar. Ha-nura Kabupaten Probolinggo juga mengamcam serupa. Partai akan menindak tegas terhadap caleg yang selingkuh dengan partai lain. “Kalau ketahuan partai akan menindak tegas,” ujar Wakil Ket-ua Bapilu DPC Hanura Kabupaten Probolinggo, Tiarnam.

Hanya saja, Tiarnam tidak menjelaskan sanksi apa yang akan diberikan oleh partainya jika menemukan caleg yang ber-selingkuh dengan partai lain. “Yang jelas sanksi itu pasti ada,” terang dia.

Caleg Boleh Berkolaborasi Berbeda dengan partai Golkar

dan Hanura, Partai Gerindra Kota Probolinggo justru memperbole-hkan calegnya untuk melakukan kolaborasi. Namun, kolaborasi yang dilakukan itu tidak menga-tasnamakan partai.

“Silahkan saja caleg melaku-kan tandem dengan caleg lain partai,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Kota Probolinggo, Abdul Aziz kepada wartawan.

Menurut dia, partai tidak akan melarang kepada caleg asal kolaborasi yang dilakukannya itu atas nama personal, bukan men-gatasnamakan partai. “Kalau

kolaborasi yang dilakukannya itu mengatasnamakan partai, itu beda nantinya. Tetapi jika men-gatasnamakan caleg sendiri tidak masalah,” katanya.

Untuk mencari dukungan suara pada pileg mendatang, se-orang caleg tidak hanya menggu-nakan jaringan “satu garis” partai. Tetapi arti dari sebuah jaringan itu sangat luas.

Itulah sebabnya, komonikasi politik untuk mencari jaringan tidak hanya fokus pada satu garis kepartaian. Melainkan bisa mem-buka selebar-lebarnya jaringan itu untuk mendapatkan dukungan suara sebanyak-banyaknya.

“Target seorang caleg itu bagaimana dirinya bisa jadi. Ma-kanya sebuah jaringan politik itu sangat perlu, sepanjang dia tidak menyalahi aturan partai yang sudah ditetapkan,” kata mantan pensiunan birokrasi itu.

=MuhaMMad Sugianto

Selingkuh Politik Dihukum BeratGolkar Beri Sanksi Tegas Caleg agar Di-PAWPROBOLINGGO - Selingkuh ternyata tidak hanya berlaku terhadap pasangan suami istri. Namun juga berlaku di panggung politik. Menjelang pileg 2014 ini, tidak sedikit caleg yang melakukan kolaborasi dengan caleg lain. Bah-kan, mereka tidak segan-segan “berselingkuh” dengan partai lain.

PROBOLINGGO - Perempuan di zaman ini telah banyak mengambil peran hampir sama dengan pria dalam beberapa hal. Salah satunya adalah dengan bekerja. Jika pria bisa bekerja keras maka perem-puanpun mampu dan bisa melawan kehidupan yang keras.

Begitu banyak perempuan bekerja di luar tugas utama mereka sebagai ibu rumah tangga. Terlepas dari bekerja itu pilihan atau keterpaksaan. Di balik kesulitan, pasti ada kemudahan. Kira-kira begitulah lika- liku hidup.

Selama lima belas tahun tekuni pekerjaan se-bagai penjual kue. Tidak hanya hidupi keluarganya, tetapi mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga SMA. Tiada lain kuncinya adalah sabar, tekun, dan bersyukur.

Menurut Inul (38), memulai suatu usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh kesa-baran dan kerja keras. Warga Perum ASABRI Blok E Nomor 194 Kelurahan Kanigaran Kecamatan Kani-garan Kota Probolinggo ini, menekuni usahanya se-jak 15 tahun lalu. langganannyapun hampir semua kantoran SKPD. Kue buatannya dikenal gurih dan dijajakan dengan harga terjangkau.

Setiap harinya Inul berkeliling di Kota Proboling-go menggunakan sepeda motor untuk menjual kue. Dengan penuh semangat terus mengembangkan us-aha, meningkatkan cita rasa yang sudah akrab den-gan lidah pegawai dan masyarakat Kota Probolinggo.

Itulah salah satu resep mampu bertahan hingga saat ini. “Saya sudah 15 tahun mas menjual kue. Langganan saya hampir disetiap kantor kantor dinas dan beberapa rumah tertentu lainnya,” ujarnya, ke-pada wartawan (18/2).

Ia mengaku menjual kue merupakan usahanya sendiri. Bahkan, usaha kuenya itu mampu meng-hidupi keluarganya dan anaknya hingga mengenyam

bangku sekolah SMP dan SMA. “Suami saya tidak memiliki pekerjaan tetap, ma-

kanya saya mencari peluang agar bisa menghidupi keluarga. Alhamdulillah berkat usaha jual kue ini, saya bisa menghidupi kedua anak saya,” ucap Inul tersenyum.

Inul yang mengaku sudah berusia lebih dari 38 tahun itu terlihat masih kuat mengendarai sepeda motor hingga mengelilingi Kota Probolinggo. Mela-lui usaha ini, lanjut dia, kehidupan keluarganya san-gat terbantu meski hanya mempunyai omset setiap harinya jumlahnya masih sedikit.”Setiap hari saya mempunyai keuntungan Rp 50 ribu,”tandas Inul.

=M.hiSbullah huda

EMANSIPASI WANITA

Tumpuan Ekonomi KeluargaPROBOLINGGO - Sepan-

jang tahun 2013 lalu pihak Inspektorat Kabupaten Probolinggo mengambil langkah tegas kepada para PNS yang dinilai nakal atau indispliner dalam melaksana-kan tugas kerjanya. Dengan mengenakan sanksi, baik pemberhentian secara tidak hormat atau penundaan pang-kat kepada mereka.

Dalam kurun waktu 2013, ada 24 pengaduan masyarakat soal kinerja dan pelanggaran PNS. Pelanggaran itu sendiri bermacam-macam, mulai dari penganiayaan, pencurian, dan penyalahgunaan wewenang.

“Kami tidak main-main. Setiap laporan yang masuk, pasti akan kami tindak lanjuti. Dan jika terbukti kita jatuhkan sanski,” kata Kepala Inspek-torat Kabupaten Probolinggo Suparwiyono, kepada wartawan, Selasa (18/2).

Dari 24 laporan itu sendiri, inspektorat sudah menjatuh-kan sanski. Mulai dari pe-nundaan kenaikan pangkat hingga pemberhentian tidak terhormat.”Sanskinya yang diberikan disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan,” jelasnya.

Menurutnya, pemberian

sanksi yang sudah dilakukan, diantaranya 2 PNS pember-hentian tidak hormat, 2 PNS pembebasan tugas jabatan, se-orang PNS penundaan kenaikan pangkat selama setahun, 2 PNS penurunan kenaikan pangkat lebih rendah setahun, dan 4 PNS penurunan lebih rendah 3 tahun, dan sisanya sebanyak 14 PNS teguran tertulis.

Lebih jauh, Kepala Inspek-torat Kabupaten Probolinggo, mengatakan landasan hukum yang ditegakkan sesuai Perda Nomor 11 tahun 2007 ten-tang Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Salah satunya adalah fungsi pengawasan aparatur PNS. “Sebagaimana amanah perda, kami berke-wajiban memberikan penga-wasan dan pembinaan,”urai Suparwiyono.

Suparwiyono berharap, kedepan pihaknya akan terus melakukan pembenahan ki-nerja aparatur. Jika memang dalam perjalannaya, PNS dan aparatur pemerintah men-yalahi aturan. Maka inspek-torat akan memberikan sanski. “Kami tidak akan pandang bulu. Jika memang melanggar, pasti kita kenakan sanski,” bebernya.

=Mahfud hidayatullah

DIBERHENTIKAN TIDAK HORMAT

24 PNS Kena Sanksi

Page 14: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014|NO. 0304|TAHUN III 14 Probolinggo

Untuk melakukan pemulihan, pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga mengajukan anggaran sebesar Rp 1 miliar ke-pada Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, melalui Kabid Pelayanaan Ope-rasioanal, Sunyoto mengatakan pihaknya telah melakukan per-encanaan pemulihan pasca banjir bandang di Kecamatan Pekuniran. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan, jalan dan plengsengan sebesar Rp 1 Miliar kepada DPKD.

“Kerusakan infrastruktur yang ada di sana memang pa-rah akibat terjangan arus ban-jir bandang pada Minggu (2/2)

lalu,” katanya kepada wartawan, Selasa (18/2).

Menurutnya, persoalan be-saran yang akan di setujui oleh pihak DKPP, terkait pengajuan oleh pihaknya, mengaku be-lum bisa memastikan. Sebab DKPP yang berhak memberi-kan besaran dana tersebut. Tetapi pihaknya memang su-dah mlekakukan penghitungan terkait pemulihan infrastruk-tur tersebut.“Yang jelas tahun ini, bangunan yang rusak aki-bat banjir bandang akan segera dibangun,” terang Sunyoto.

Secara terpisah, Kepala DKPD Kabupaten Probolinggo, Tanto Walono, membenarkan untuk pe-mulihan bencana banjir bandang di Kecamatan Pakuniran memang akan dilakukan pembangunan.

Sedangkan dana yang diajukan oleh Dinas PU Bina Marga sebe-sar Rp. 1 Milliar kepada pihaknya, masih akan dilakukan kaji ulang.

“Kami selaku pengelola keuangan, juga akan menganalisa terkait anggaran yang akan diku-curkan kepada Dinas yang men-gajukan,” katanya.

Dana yang akan dikucur-kan untuk menyikapi persoalan bencana, lanjut dia, pihaknya akan mengambilkan dana Tidak Terduga (TT ) yang sudah dise-diakan oleh pemkab Probolinggo tahun ini.“Untuk pencairan dana TT, kami memiliki rambu-rambu. Termasuk melihat besaran ang-garan yang tersedia,” jelas Tanto Walono.

Tanto Walono, menyebut be-saran anggaran TT tahun 2014 ini sebesar Rp 12 milliar. Namun sepanjang tahun ini, anggaran TT yang sudah dikeluarkan un-tuk bencana sebesar Rp 300 juta.“Sekarang anggaran TT yang tersisa hanya sebesar Rp 11,7 mil-liar,” ungkapnya.

=Mahfud hidayatullah

Rp1 Miliar untuk Banjir BandangAlokasi membangun jembatan, jalan, dan Plengsengan

PROBOLINGGO - Banjir bandang yang menerjang tiga dusun di dua desa wilayah Kecamatan Pekuniran Kabu-paten Probolinggo beberapa waktu lalu, banyak menelan kerugian material . Termasuk putusnya jembatan, ru-saknya jalan dan plengsengan yang ada.

PENUH BATU: Akibat banjir bandang Pekuniran, aliran sungai dipenuhi batu berukuran besar.

PROBOLINGGO - Sebuah pe-nyeberangan rel Kereta Api (KA) di jalan KH. Mansur, Kelurahan Sukabumi, Kota Probolinggo, dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, penyeberangan rel KA itu rawan terjadi kecelakaan.

“Penyeberangan itu sudah lama tidak ada palang pintu-nya,” ujar seorang warga setem-pat, Bambang kepada wartawan, Selasa (18/2).

Karena tidak ada palang pintunya, beberapa waktu lalu nyaris memakan korban. Se-orang pengendara motor yang hendak menyeberang ham-pir dihantam bodi lokomotif. Beruntung, pengendara motor tersebut secara spontan meng-hentikan laju motornya. “Jadi kalau hendak menyeberang rel harus menoleh kanan kiri dulu,” terang dia.

Dia menjelaskan, di penye-berangan rel KH. Mansur itu memang terdapat sebuah palang pintu yang terbuat dari besi per-manen. Sehingga tidak sistem buka tutup. Dengan kondisi sep-erti itu, pengendara yang hen-dak menyeberang harus lebih waspada.

Jika tidak, warga yang hen-dak menyeberang tidak meng-

etahui kedatangan kereta dari arah barat maupun dari timur. “Kondii seperti itu sangat berba-haya sekali,” ujar Bambang lagi.

Sebenarnya, beberapa waktu lalu warga sudah mengadukan hal itu ke Pemkot. Namun, pen-gaduan itu hingga saat ini belum juga mendapat respon.

Sutomo, seorang warga lain-nya juga mengatakan serupa. Kondisi penyeberangan rel KA tersebut rawan dengan ter-jadinya kecelakaan. Agar tidak sampai memakan korban, warga meminta agar pemerintah turut memikirkannya. “Jangan sampai menunggu ada korban,” terang dia.

Lurah Sukabumi, Neli saat dikonfirmasi menjelaskan, be-berapa tahun lalu penyeberan-gan tersebut memang ada palang pintunya. Namun entah kenapa sekarang palang pintu penyeberangan itu sudah tidak ada lagi. “Dulu memang sempat ada,” katanya.

Meski warga setempat ban-yak yang mengeluh soal palang pintu tersebut, Neli mengaku tidak bisa berbuat banyak. Ka-rena persoalan itu merupakan kewenangan pihak PJKA.

=MuhaMMad Sugianto

PALANG PINTU KA

Warga Mengeluh

PROBOLINGGO - Pan-was Kabupaten Probolinggo mewarning semua anggotanya untuk tidak bersedia menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun dalam menjalankan tugasn-nya.

“Kami akan tindak tegas kepada angota panwas yang menerima gratifikasi dari caleg,” kata Ketua Pan-waskab Wiwit Agus Pribadi, kepada wartawan, Selasa (18/2).

Wiwit Agus Pribadi men-egaskan, potensi gratifikasi itu memang ada di masing-masing penyelenggara pemilu. Baik di tingkatan kabupaten, kecamatan dan desa “Tidak hanya di panwascam atau Pen-gawas Pemilu Lapangan (PPL). Bahkan, Panwas Kabupaten pun juga berpotensi, tergan-tung kita kuat atau tidak,” terangnya.

Sebagai antisipasi kepada anggota panwas, pihaknya

selalu mengambil kebijakan dengan anggota panwaskab yang lain. “Saya selaku ketua hanya bersifat koor-dinator. Kebijakan tetap tetap diambil secara kolektif kolegial,” jelas Wiwit Agus Pribadi.

Untuk mengawasi masing-masing Panwas, lanjut Wiwit Agus Pribadi, setiap hari keliling ke berbagai kecamatan untuk melihat penertiban alat peraga. “Kalau memang ada yang belum diturunkan, saya langsung instruksikan ke Pan-wascam untuk membukanya,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk ikut pengawasi. “Jika ada yang tidak netral dari petu-gas panwas masyarakat harus melaporkan. Setiap laporan yang masuk akan kami tindak lanjuti,” pungkas Wiwit Agus Pribadi.

=Mahfud hidayatullah

PANWAS

Larang Terima Gratifikasi Caleg

Page 15: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

MALAGA-Real Sociedad membuka peluang mas-uk zona Liga Champions (LC) setelah mengemas kemenangan tipis 1-0 atas tuan rumah Malaga dalam lajutan pertand-ingan La Liga Spanyol.

Berlaga di Estadio La Rosale-da, Senin (17/2) waktu setempat atau Selasa (18/2) dini hari WIB, Carlos Vela menjadi pahlawan kemenangan bagi “Txuri-urdin” atau putih-biru lewat lesakan gol semata wayangnya pada awal laga. Sampai saat ini, stiker Real Sociedad asal Meksiko yang sempat memperkuat Arsenal itu total telah melesakan 10 gol dari 24 laga musim ini bersama.

Tambahan tiga angka se-makin mendekatkan Real So-ciedad ke zona Liga Champions. Saat ini, mereka bertengger di peringkat keenam dengan koleksi 40 angka. Sociedad me-

miliki nilai sama dengan Vil-larreal yang berada tepat di atasnya dan terpaut empat an-gka dari Athletic Bilbao yang menempati posisi keempat se-bagai slot terakhir kualifikasi Liga Champions musim depan. Sementara, Malaga yang meru-pakan semifinalis Liga Champi-ons musim lalu terus terpuruk hingga posisi ke-17 dan hanya unggul tiga angka dari zona degradasi.

Malaga sejatinya mampu tampil dominan atas sang tamu dengan menguasai bola 53:47 persen. Mereka juga tercatat mendapatkan 14 peluang den-gan lima tendangan diantaranya mengarah ke gawang. Semen-tara, Sociedad hanya mampu mengemas tujuh tendangan dengan tiga diantaranya menga-rah ke gawang.

Meski kalah dalam statistik, Sociedad mampu tampil efektif.

Mereka memulai laga dengan baik ketika Harus Seferovic

dan Vela memiliki dua pe-luang emas untuk me-

mecahkan kebuntuan, tetapi usaha mereka masih belum men-emui sasaran.

Tim tamu terus menggempur per-

tahanan lawan yang terlihat kurang siap. Malapateka bagi Malaga pun akhirnya tiba ke-tika laga memasuki menit kes-epuluh. Antoine Griezmann dan Jose Angel Valdes melaku-kan kerjasama apik dari sisi kiri yang diakhiri dengan umpan tarik medatar dari Valdes. Bola yang mengarah ke dalam kotak penalti pun tidak disia-siakan Vela dengan melesakan tend-angan kaki kiri dari jarak dekat yang gagal dibendung kiper Malaga Willy Cabalero.

Tertinggal satu gol mem-buat Malaga terus meningkat serangan. Vitorino Antunes dan Nordin Amrabat melepas-kan tembakan yang masih bisa digagalkan kiper Real Sociedad Claudio Bravo. Begitu juga den-gan pemain pengganti Roque Santa Cruz yang memiliki pe-luang untuk menyamakan kedudukan pada menit akhir laga. Namun, usaha belum membuahkan hasil setelah ten-dangnya yang mengarah ke ga-wang sukses dihentikan Bravo.

=ESPN/AJI

BRIGHTON - Hull City harus memendam ambisinya untuk segera lolos ke babak delapan besar Piala FA seusai ditahan imbang 1-1 oleh klub Divisi Championship Brighton&Hove Albion di Amex Stadium, Senin (17/2) waktu setempat. Kedua tim akan menjalani laga ulangan un-tuk menentukan pemenang yang berhak melaju ke perempat final guna menghadapi Sunderland.

Tampil dihadapan sekitar 21.000 pendukungnya, Brighton tampil spartan sejak menit awal. Tim berjuluk “The Seagulls” bah-kan unggul lebih dulu dari sang lawan yang merupakan peserta Liga Utama Inggris itu ketika me-masuki setengah jam pertandin-gan. Adalah Leonardo Ulloa yang membuat seisi stadion berge-muruh lewat lesakan terukurnya setelah berkerjasama satu-dua dengan Will Buckley.

Hull langsung meresponnya lewat tandukan Curtis Davies yang sayangnya masih memben-

tur mistar gawang. Tim tamu kemudian kembali mendapatkan peluang bagus melalui Yannick Sagbo yang hampir memaksa Matthew Upson melakukan gol bunuh diri. Beruntung, kiper Brighton Peter Brezovan masih bisa menyelamatkan gawangnya dengan menyapu bola.

Hull terus berusaha mencari gol penyama kedudukan, tetapi kerap menemui jalan buntu hingga turun minum.

Sagbo yang kerap merepotkan pertahanan tuan rumah akh-irnya tampil sebagai penyelamat timnya dari kekalahan setelah sukses menyamakan kedudukan lewat golnya. Berawal dari umpan silang Sone Aluko, Sagbo men-gontrol bola dan dengan tenang melepaskan tembakan dari jarak dekat yang gagal dihentikan Brezovan. Hull kini memiliki peluang untuk bisa melaju ke babak perempat final karena akan gantian menjamu Brighton di kandang mereka.=ESPN/AJI

NEW YORK - Kapten dan pemain bintang Tim Nasional (Timnas) Amerika Serikat (AS) Landon Donovan sadar bahwa Piala Dunia 2014 adalah ke-mungkinan menjadi Piala Du-nia yang terakhir untuknya mengingat usinya yang akan genap 32 tahun pada 4 Maret mendatang. Pada Piala Dunia 2018, usianya akan menjadi 36 tahun. Ketika itu, belum tentu dia masih merumput. Sebab hanya sedikit pemain

yang masih bermain pada level tinggi, meski umurnya sudah tua.

“Sulit bagi saya membay-angkan, duduk di sini, mele-wati empat tahun ke depan dengan jam bermain bola yang makin sedikit. Karena itu saya hanya mau mengatakan bahwa ini adalah kesempatan terakhir buat saya di Piala Dunia,” kata pemain Los Angeles Galaxy itu kepada wartawan Senin (17/2) di Red Bull Arena.=ESPN/AJI

Real Sociedad Kalahkan MalagaCarlos Vela Tampil Sebagai Pahlawan

SEPAKBOLA DUNIA

Piala Dunia Terakhir Landon Donovan

PIALA FA

Hull City Dipaksa Jalani Laga Ulangan

IMBANG. Pemain Hull City Yannick Sagbo (kiri) merayakan golnya bersama rekannya Curtis Davies, Senin (17/2). Hull City ditahan imbang Brighton & Hove Albion 1-1.

Page 16: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III16

RABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III

16

HULL CITY DIPAKSAJALANI LAGA ULANGAN

OLAHRAGA | 15

REAL SOCIEDAD 1-1 MALAGAREAL SOCIEDAD KALAHKAN MALAGA

OLAHRAGA | 15

113 HARI LAGI

OlahragaKORAN MADURA

LONDON - Arsenal kedatangan tamu dari Jerman, yaitu Bayern Muenchen, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (20/2) dini hari wib nanti di Stadion Emirates. Pertemuan kedua tim ini adalah per-jumpaan dua tim papan atas di mas-ing-masing liga. Muenchen adalah juara bertahan Liga Champions dan pemimpin klasemen sementara Bun-desliga Jerman dengan poin terpaut jauh dari lawan-lawan terdekatnya. Sedangkan Arsenal menempati uru-tan kedua klasemen sementara Liga Utama Inggris dengan hanya selisih satu poin dari Chelsea.

Pertemuan kedua ini tim bukanlah yang pertama. Musim lalu mereka juga saling berhadapan di babak perempat final. Ketika itu, Muenchen mempermalukan Arsenal di Emirates, tetapi

Arsenal balik mengalahkan Muenchen di Al-lianz Arena pada leg kedua. Sayang, Arsenal tetap saja tersingkir hanya karena kalah gol tandang dari Muenchen meski secara agregat nilai mereka sama. Di babak semifinal, mere-ka menyikat Barcelona dengan skor telak 7-0 dalam pertandingan kandang dan tandang dan mengantar mereka bermain di final mela-wan Borussia Dortmund.

Klub berjulukkan “The Holywood” ini se-makin beringas sejak dilatih Pep Guardiola sejak awal musim 2013-2014. Kedatangan Guardiola mengubah gaya permainan Bay-ern. Tiki Taka ala Barcelona dibawanya ke Allianz Arena. Kini Bayern memperagakan permainan bola-bola pendek dengan sentu-han dari kaki ke kaki. Gaya seperti inilah yang membuat mereka begitu perkasa di Jerman dan Eropa. Dengan gaya seperti ini, Munchen sudah meraih Piala Super Jerman dan Piala Dunia Antarklub pada paruh pertama musim ini. Dengan gaya ini pula, Guardiola akan

mempertahankan gelar juara Liga Champi-ons yang diraih musim lalu.

Tentu saja, Arsenal tidak ingin terge-lincir lagi di kandang sendiri saat menjamu

Bayern Muenchen. Arsenal memiliki modal cukup bagus menjelang laga ini. Mereka baru saja menyingkirkan Liverpool dari ajang Piala FA. Sebelumnya mereka menahan imbang Manchester United di Liga Utama Inggris. Keduanya di Emirates. Tren positif itu di-harapakn akan terjaga saat menjamu Bayern nanti.

Mathieu Flamini yang sempat dilarang tampil pada awal bulan ini karena mendapat kartu merah menilai, kemenangan atas Liver-pool membangkitkan kembali moral rekan-rekannya. Pasalnya, laga melawan Bayern Muenchen akan menjadi pertandingan yang sangat berat.

“Kami tahu, ini bukan laga ringan karena mereka tim sangat kuat. Tetapi kami adalah Arsenal, kami punya am-bisi dan bila kami ingin melaju, kami bisa meraih hasil besar atas mereka.

Kami akan melakukan segalanya. Kami akan memperagakan permainan terbaik

dan mendapatkan hasil bagus. Saya tidak mau bicara musim lalu. Saya hanya mau menegas-kan, Arsnal memiliki ambisi besar. Kami ber-tarung untuk menjadi juara. Kami juga masih berjuang di Piala FA dan masih bertarung di Liga Champions,”kata Flamini.

Kapten Muenchen Phillip Lahm pun men-gakui bahwa musim ini Arsenal lebih kuat dari musim lalu. Karena itu mereka harus hati-hati dan mewaspadai para pemain “The Gunners”, terutama Alex Oxlade-Chamber-lane yang rutin mencetak gol untuk timnya dalam beberapa laga belakangan ini. Apalagi, Arsenal akan didukung penuh oleh penonton fanatik mereka.

Baik Wenger maupun Guardiola sudah saling mengetahui taktik dan strategi mas-ing-masing. Maka faktor penentu pada laga nanti adalah detail-detail di atas lapangan. Siapa yang menguasai hal-hal detail dalam pertandingan nanti merekalah yang akan keluar sebagai pemenang. Tetapi yang pasti kedua tim sama-sama bermental juara.

Dan satu lagi, kedua tim dipastikan akan memperlihatkan permainan indah karena gaya mereka mirip. Mereka akan menghibur para pencinta bola melalui permainan bola yang mengalir dan menyerang. =ESPN/CAROL AJI

JAMU BAYER MUENCHEN

ARSENAL TAK MAU DIPERMALUKAN

14/03/13 | Bayern 0 - 2 ArsenAl20/02/13 | arsenal 1 - 3 BAyern09/03/05 | ArsenAl 1 - 0 Bayern22/02/05 | BAyern 3 - 1 arsenal14/03/01 | BAyern 1 - 0 arsenal05/12/00 | arsenal 2 - 2 Bayern

HEAD TO HEAD(6 pertemuan terakhir arsenal vs Bayern

di liga Champions)

KeMBAlI BerTeMU. Gelandang arsenal Jack Wilshere (kiri)

akan berduel dengan gelandang Bayern

Muenchen Thomas Muller pada laga nanti malam.

Page 17: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

A19 FEBRUARI 2014 No. 0304 | TAHUN IIIRABU

PAMEKASAN – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pame-kasan menilai ke-beradaan toko modern (waralaba) di Kabu-paten Pamekasan makin mematikan toko-toko tradis-ional milik warga. Sehingga toko-toko kecil itu makin

ditinggalkan kon-sumen dan sulit

berkembang.

Para aktivis menyatakan hal itu melalui aksi unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupat-en (Pemkab) setempat, Selasa (18/2). Koordinator aksi, Ma’ruf Malaka meminta Pemerintah Kabupaten Pamekasan mem-perketat izin pendirian warala-ba untuk melindungi usaha ke-cil milik masyarakat setempat dan mempertinggi Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi toko modern.

“Bupati harus lebih serius dalam menyikapi maraknya pasar modern di Pamekasan. Keberadaannya akan mema-tikan pasar-pasar tradisional yang menjadi sumber peng-hidupan sebagian besar warga

kabupaten ini,” teriak Ma’ruf Malaka dalam orasinya.

Ma’ruf Malaka meminta Pemerintah Kabupaten Pame-kasan memperketat izin pen-dirian dan membatasi lokasi pendiriannya agar tidak terkesan bersaingan dengan pasar dan toko tradisional mi-lik warga.

Sekretaris Daerah Kabupat-en Pamekasan, Alwi mengata-kan pemerintah setempat telah menyikapi persoalan pasar modern dengan berupaya mel-akukan penataan, sebagaimana yang tertuang dalam Peratu-ran Daerah (Perda) nomor 22 Tahun 2013 yang telah disah-kan pada 9 Januari 2014 lalu.

Namun, diakuinya peraturan tersebut tidak berlaku surut, sehingga pasar modern yang sudah berdiri tidak bisa dilaku-kan tindakan.

Ia menyayangkan sikap ma-hasiswa yang mengakhiri ak-sinya sebelum mereka sempat berdialog untuk mendapatkan penjelasan soal tersebut.

“Sayang sekali mereka bubar sebelum kami sempat menjelaskan. Rupanya mereka ingin bertemu dengan Bupati. Padahal untuk masalah ini, kami juga dapat menjelaskan langkah serius yang sudah kami lakukan,” kelitnya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

MEMATIKAN. Para mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat berunjukrasa memprotes makin maraknya toko modern di kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Selasa (18/2). Waralaba itu dinilai mematikan toko dan pasar tradisional di Pamekasan.

Waralaba Mengganyang Toko TradisionalPemerintah Jangan Menganakemaskan Pasar Modern

Ingin Menjadi Politikus“Saya ingin menjadi politikus perempuan yang andal, yang memberikan inspirasi bagi perempuan-perempuan yang lain,” tegas SITI IMANIyAh. Bagaimana dara ayu ini Sumenep ini menapaki jalan untuk mewujudkan cita-citanya? BACA SELENGKAPNyA NETER KOLENANG | P

Fatamorgana Kenaikan Harga Garam RakyatGaram rakyat di Pamekasan dianggap kurang berkualitas sehingga pabrikan tidak mau membeli dengan harga tinggi. BACA DI hALAMAN PAMEKASAN | F

Page 18: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

“Bersama 23 TKI lainnya, saya diusir dari Malasysia setelah ditangkap selama hampir 2,5 bulan oleh Pemerintah Ma-laysia. Begitu sadisnya pemerintah Ma-laysia sehingga perjuangan saya bersama teman-teman yang merantau di sana san-gatlah mengenaskan. Bukan kesejahtera-an yang didapat namun justru menuai pe-nyiksaan,” kata Suhartono, TKI asal Desa Golo Golo, Kecamatan Kangean.

Bersama teman-temannya setelah menjalani hukuman selama hampir 2,5 bulan, akhirnya dideportasi ke Indonesia melalui angkutan darat. Para TKI baru sampai di Sumenep setelah sebelumnya menginap di Disnaker Jatim yang kemu-dian diberikan surat pengantar untuk bisa sampai ke Sumenep.

Menurutnya, di Malaysia para TKI yang terjaring razia Polisi Diraja Malay-

sia menjalani masa tahanan rata-rata selama 4 bulan. Selama dalam tahanan, para TKI yang dianggap ilegal itu meng-alami penyiksaan. Ceritanya, salah satu TKI yang terkena deportasi sempat men-ujukkan bekas bokongnya yang distrika.

“Kita tidak tahu kalau ternyata di negeri orang justru lebih menyengsara-kan. Sebab, selama ini informasi yang berkembang, kalau upah di Negeri Jiran lebih tinggi dari upah buruh di Indone-sia. Dan ternyata, bukan kesejahteran yang kita dapatkan, melainkan keseng-saraan dan penyiksaan,” ungkapnya.

Dari pantauan Koran Madura, se-banyak 23 TKI terpaksa menginap di Kantor Disnakertrans Sumenep. Mereka masih menunggu kejelasan terkait pe-mulangan oleh disnakertrans ke ru-mahnya. Kemarin, hingga sekitar pukul

13.00 masih menngantre di Pelabuhan Kalinget.

Sementara Kepala Disnakertrans Sumenep Sustono membenarkan adan-ya pemulangan TKI dari Negeri Jiran, Malaysia. Sebanyak 23 TKI terpaksa dideportasi lantaran tidak memiliki ke-lengkapan surat imigrasi. Mereka hanya mengantongi visa melancong yang wak-tu tinggalnya terbatas.

“Para TKI yang hanya mengantongi izin visa justru tinggal lama di Malaysia dan kerja di sana. Mereka tidak mengurus izin imigrasi yang lengkap dan hanya izin melancong saja. Akibatnya mereka yang terjaring razia Polisi Diraja Malaysia ter-paksa dideportasi,” terang Susnoto.

Pihaknya mengaku kesulitan mencegah para TKI ilegal dari Sumenep yang merantau ke Negeri Jiran. Pasalnya, mereka berangkat merantau hanya me-ngantongi izin visa dan tidak mengurus izin imigrasi. Sehingga maraknya ke-beradaan TKI Ilegal itu sulit terpantau pemerintah.

=ALI RIDHO/MK

Pahlawan Devisa Terusir23 TKI Ilegal Dideportasi dari MalaysiaSUMENEP – Sebanyak 23 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sume-nep dipulangkan, karena tidak bisa menunjukkan surat-surat keimi-grasian saat ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia. Mereka tiba di Sumenep, Selasa (18/2).

SUMENEP- Bagian Pemerintah Desa (Pem-des) melalui Camat Pasongsongan telah mere-komendasikan Kades Lebeng Timur untuk segera menempati balai desa dan memindah ayam yang diletakkan di balai.

“Soal balai beralih fungsi menjadi kandang ayam, kami sudah selesai koordinasikan dengan Camat dan Kades setempat agar segera dipindah dan menempati balai,” kata Kabag Pemdes Moh Ramli, Selasa (18/2).

Ketika ditanya apakah itu merupakan imbas dari banyaknya balai desa yang tidak ditempati, Ramli mengatakan bahwa soal masalah balai yang belum ditempati punya masalah yang be-ragam dan bervariasi. “Tetapi kami tetap harap-kan bahwa fasilitas dan prasarana berupa kantor itu harus dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dari pembangunan itu,” paparnya.

Ramli mengakui masih ada sebagian balai desa tidak terpakai secara maksimal, termasuk ada banyak desa yang belum ada balainya. “Itu alasan yang diutarakan oleh banyak aparatur desa, sehingga pelayanan itu tersendat akibat tidak adanya balai desa, kami maklumi, tetapi kami akan berupaya jika nyata-nyata rusak, maka akan kami perbaiki dengan program re-hab,” terang Ramli.

Disinggung sanksi tegas dari Pemdes, Ramli menjelaskan sanksi itu akan disesuaikan den-gan pelanggaran yang dilakukan oleh mereka. “Kalau kami hanya memiliki tanggung jawab untuk melalakukan pembinaan, fasilitasi, me-diasi dan mengarahkan agar pemerintah desa benar-benar memanfaatkan sarana prasarana itu.

Sementara soal jumlah balai yang akan dire-hab, kata Ramli berjumlah 38 bangunan dengan rincian, rehab ringan berjumlah 28 desa, rehab berat 10 desa. “Itu semua kami akan perbaiki di tahun 2014,” ucapnya.

Sedangkan alokasi dana rehab ringan sebe-sar Rp Rp 25 juta, dan rehab berat 40 juta per desa. Dan khusus alokas pembangunan adalah Rp 200 juta per desa. “Jadi, pada tahun ini kami akan memperbaiki sebanyak 38 dengan alokasi anggaran Rp 25 juta khusus ringan, dan 40 juta rehab berat. Sementara, alokasi pembangunan balai adalah Rp 200 juta perdes,” sebutnya.

Sementara, Ketua FKMS Kabupaten Sume-nep, Eko Wahyudi menyayangkan ada banyak balai desa yang tidak ditempati. Menurut Eko, balai desa beralih fungsi menjadi kandang ayam imbas dari balai yang tidak ditempati. “Seharu-nya, Bagian Pemdes itu harus bersikap tegas ter-hadap kepala-kepala desa yang tidak menempa-ti fasilitas desa, karena tidak bisa selesai kalau hanya komunikassi, harus ada sanksi tegas,” ka-tanya.

Bahkan secara tegas Eko sedikit khawatir dengan alokasi anggaran rehab dan pemban-gunan balai. “Karena tak ada gunanya direhab dan dibangun kalau balai itu hanya formalitas belaka, direhab dan dibangun, tetapi kepala ba-lai tetap tidak ditempati, kan mubazir. Sama saja kita buang-buang anggaran saja,” tukasnya.

=SYAMSUNI/MK

BALAI DESA JADI KANDANG AYAM

Pemdes Telah Rekomendasikan Kepala Desa

KOCAR-KACIR. Akibat pelebaran jalan yang baru selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu, hiasan jalan sepanjang kurang lebih 1 KM di jalan raya Sumenep-Pamekasan tepatnya di Desa Pabian dan juga Desa Gedungan rusak. Salah satunya yang dibangun oleh Dinas Peterna-kan Sumenep, dua patung sapi dan satu patung burung sudah hancur lebur dengan tanah, Selasa (18/2).

Page 19: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III CSumenep

Sub terminal yang tidak ba-nyak difungsikan, yaitu sub ter-

minal kargo di Jalan Trunojoyo Desa Kolor, sub terminal Bang-

kal, dan sub terminal Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep; sub terminal Kalianget, Kecamatan Kalianget; sub terminal Dungkek, Kecamatan Dungkek; Kecamatan Kalianget; sub terminal Ambun-ten, Kecamatan Ambunten; sub terminal Talango, Kecamatan Ta-lango; dan sub terminal Batuan,

Kecamatan Batuan.Kepala Seksi Perhubung-

an Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Hanny Pran-jani menjelaskan, tidak maksi-malnya sub terminal tersebut di-sebabkan minimnya petugas di lapangan. ”Petugas dilapangan masih sangat terbatas, sehingga kami masih merasa kesulitan un-tuk memfungsikannya,” katanya, Selasa (18/2).

Untuk memaksimalkan ke-beradaan sub terminal, pihaknya mengaku membutuhkan 5-10 petugas untuk mengatur MPU di terminal. ”Untuk saat ini, kami hanya punya satu, maksimal dua petugas saja yang bertugas di ber-bagai sub terminal itu, sehingga kami juga merasa kasihan untuk menekannya,” ungkapnya.

Dinas Perhubungan Perlu Lebih Kreatif

Sub Terminal Kurang Berfungsi

Selain itu, sub terminal kurang luas untuk menampung semua MPU. ”Itu juga terkendala masalah tempat. Sebab, terminal itu terkadang tidak muat untuk menampung MPU, seperti halnya di sub terminal Pamolokan itu hanya bisa menampung 10 MPU saja,” terangnya.

Disinggung sanksi untuk MPU yang tidak masuk terminal, hingga saat ini pihaknya belum memberikan sanksi. Sebab, ka-tanya, jika MPU berpelat kuning disanksi, maka MPU ilegal seperti MPU berpelat hitam akan sema-kin menjamur.

”Untuk sementara waktu, kami masih belum bisa memberikan sanksi. Hanya saja, kami dengan pihak kepolisian melakukan kon-solidasi secara persuasif dengan para sopir MPU. Sehingga nantinya di antara kita dan juga sopir MPU tidak saling klaim,” ujarnya.

Walau demikian, pihaknya mengaku sering melakukan oper-asi untuk menertibkan MPU yang nakal mangkal di pinggir jalan. Bahkan dalam seminggu, pihak-nya tiga kali melakukan operasi bersama Satpol PP dan Satlantas.

Sementara anggota Komisi C DPRD Sumenep Iskandar mem-inta Dishub lebih kreatif dalam menyiasati persoalan tersebut. Sehingga keberadaan sub termi-nal dapat berfungsi dengan mak-simal.

Namun demikian, Politisi PAN itu menyadari jika MPU masuk ke sub terminal akan menjadi be-ban tersendiri bagi masyarakat maupun pemilik MPU. ”Artinya, masyarakat tidak mau terbebani soal pembiayaan karena masuk sub terminal, sehingga tak her-an bila MPU banyak mangkal di pinggir jalan,” terangnya.

Oleh karenanya, Iskandar me-nyarankan agar dishub menye-diakan alat transportasi yang bisa mengantarkan para pengguna MPU dari kota ke sub terminal itu, seperti halnya roda tiga atau alat transportasi lainnya yang tidak memakan banyak biaya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP – Sejumlah sub terminal di Kabupaten Sume-nep kurang berfungsi. Mobil penumpang umum (MPU) antar kecamatan masih lebih banyak ngetem di luar terminal. Dinas Perhubungan mencatat, ada delapan sub terminal yang kurang berfungsi.

SUB TERMINAL. Kendaraan melintas di depan sub terminal yang sedang sepi dari mobil penumpang umum yang terletak di Desa Batuan, Kecamatan Batuan, Selasa (18/2). Kondisi sub terminal tersebut memprihatinkan karena kurang terawat.

Demikian disampaikan Kasubag Logistik KPU Sumenep Dewiyani. Pihaknya berharap KPU provinsi segera mengirim-kan logistik itu agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman ke daerah kepulauan.

”Sampai saat ini, kami belum menerima kiriman surat suara dari KPU Provinsi. Kami tidak bisa membayangkan jika terjadi keterlambatan pengiriman dari KPU Provensi, karena jadwal kami sudah jelas, yakni 26 Feb-

ruari 2014,” katanya, Selasa (18/2).

Pengiriman logistik ke kepulauan menjadi prioritas KPU Sume-nep, mengingat sering terkendala cuaca saat akan dilakukan pen-giriman. Semestinya, surat suara untuk KPU Sumenep datang lebih awal, sehingga KPU bisa mempersiapkan pendistribusian logistik ke semua kecamatan

kepulauan.Mengingat jarak

kepulauan yang ada di Kabupaten Sumenep sangat jauh, dan harus ditempuh perjalanan laut sekitar 24 jam. Seperti perjalanan ke Kepulauan Sapeken, Kangean, Masalembu, Raas, Sepudi, serta pulau lain yang membutuhkan

waktu cukup lama. ”Makanya kami selalu minta pengiriman

lebih awal pada KPU Provinsi, biar kami bisa memprediksi pengirimannya ke kepulauan,” tuturnya.

Saat ini, aktivitas KPU Sume-nep mempersiapkan logisltik yang hendak dikirim ke panitia pelaksana tingkat kecamatan (PPK). ”Masalah yang lain sudah selesai, tinggal dimasukkan ke dalam kotak. Yang belum tinggal merakit kotak suara yang bahan-nya dari kardus,” bebernya.

=JUNAEDI/MK

JELANG PEMILU LEGISLATIF

KPU Menanti Surat SuaraSUMENEP - Meski Kabupaten Sumenep menjadi salah satu prioritas KPU Provinsi Jawa Timur, KPU Kota Sumekar hingga saat ini belum menerima kiriman surat suara. Untuk daerah kepulauan, KPU berencana akan mendistribusikan pada Rabu (26/2).

Page 20: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III D Sumenep

Direktur Trigana Air Daniel S Kurniawan mengaku siap untuk melayani penerbangan di Sume-nep. “Karena ini adalah pertama kalinya kami melayani jalur penerbangan di Madura, maka kami harus pelajari dulu, baik dari sisi ekonomis, teknis hingga prospeknya juga bagaiamana,” katanya kepada wartawan usai bertemu bupati.

Menurut Daniel, dari sisi pengamanan bandara Trunojo-yo sudah lumayan bagus. “Jadi orang yang tidak berkepentin-gan, tidak bisa masuk ke runway (landasan pacu). Termasuk dari sisi pemadam kebakarannya juga sudah ada,” tambahnya.

Ada beberapa item yang harus dilakukan dan diper-baiki jika benar-benar menjadi bandara komersial. Sebab, kata-nya, menjadi bandara komersil itu harus siap segalanya, baik keamanan penumpang hingga

fasilitas yang lain. “Sebenarnya dari kami itu

akan pakai pesawat jenis ATR 72, selain hitung-hitungan finansial yang lebih menguntungkan, juga jangkauan terbangnya lebih jauh dari pesawat-pesawat lainnya. Tetapi masalahnya ATR 72 itu panjang runway-nya harus 1.400 dengan tebal 15 cm, sementara yang ada baru 1.200 meter. Jadi, butuh waktu lebih banyak lagi untuk menyiapkan itu. Kalau ditanya kesiapannnya sampai kapan, bagi saya harus segera mungkin,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dishub Kabupaten Sumenep Muham-mad Fadhilah yakin bandara akan sesuai dengan yang diinginkan Bupati A. Busyro Karim. “Sebab ketika kami melakukan studi bersama Ba-pak Bupati, baik ke Banyuangi maupun ke daerah lain, memang harus dipancing dengan model

penerbangan semacam ini dulu sebelum benar-benar menjadi bandara sesuai master plan. Jadi, harus disesuaikan dengan kapa-sitas runway 11,60,” katanya.

Artinya, menggunakan pesawat yang tidak lebih dari 40 sit atau ATR 42 dengan pan-jang runway 1200 meter. “Jadi, masih belum bisa memakai ATR 72 dengan 72 sit, karena panjang ranwil minimal harus 1400 meter. Tetapi keingi-nan Pak Bupati, sambil jalan sembari memperbaik runway,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang catatan bandara Trunojoyo, dari hasil pertemuaanya dengan Direktur Trigana tersebut, kata Fadhilah, hanya pada perpan-jangan runway saja. “Kalau dari segi navigasi dan safety itu sangat luar biasa, bahkan lebih bagus dari Banyuwangi kata-nya. Selain itu, bandara Tru-nojoyo hanya butuh registrasi saja untuk melegalkannya. Jadi, bandara Sumenep sudah ada sertifikasinya untuk jadi bandara komersial, hanya menunggu sertifikat saja,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa selain itu, dari segi master plan, bandara komersil panjang runway itu adalah 1.700 meter. “Sementara penebalan harus 15 cm, sekarang baru 12 cm, tinggal beberapa senti saja. Makanya, ATR 42 yang akan melayani jalur penerbangan, untuk ATR 72 menunggu proses itu selesai,” tambahnya.

Disinggung soal rute, bekas Kepala BPBD itu mengata-kan akan diserahkan kepada maskapai, dimana rute-rute yang gemuk, karena maskapai itu jasa, sehingga cari rute-rute yang menguntungkan. “Tetapi rute yang ada di master plan itu, Sumenep ke Surabaya, Bali, Banyuangi dan Kalimantan, terserah maskapai ke mana rute-rute yang akan ditempuh. “Ada enam pesawat dari Trigana, karena dari pimpinan Trigana itu, kalau bisa penerbang-an dilakukan secara kontinyu, artinya tidak hanya dalam waktu satu minggu saja, yang penting finansial cost-nya lebih men-guntungan maskpai,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

BANDARA TRUNOJOYO

Menunggu DikomersilkanSUMENEP- Bandar udara Trunojoyo untuk menjadi bandara komersial sepertinya masih butuh waktu lama. Sebab, berdasarkan master plan bandara komersil, panjang landasan pacu harus 1.700 dengan tebal 15 sentimeter.

KECELAKAAN

Korban Laka Terkatung-katung

SUMENEP - Proyek jembatan di Desa Lebeng Timur Kecama-tan Pasongsongan terkesan dis-embunyikan. Sejak awal penger-jaan hingga selesai tidak disertai papan nama. Parahnya, belum berumur dua bulan, proyek yang bersumber dari APBD tahun 2013 itu sudah retak.

Hadi, warga setempat, me-ngatakan, proyek jembatan mu-lai dikerjakan pada akhir bulan September, namun sampai saat ini belum dipasangi papan nama. "Memang mulai awal pekerjaan sampai saat ini tidak ada papan namanya," katanya.

Padahal, sambung Hadi, ke-beradaan papan nama itu sangat penting. Salah satunya seba-gai bahan kontrol dan evaluasi masyarakat. "Kan kalau ada pa-pan namanya semua orang itu bisa tahu, dari mana dan siapa yang mengerjakan dan berapa anggaran yang telah digunakan dalam pekerjaan itu," terangnya, Selasa (18/2).

Menuturnya, semua elemen,

termasuk warga, berhak tahu terhadap besaran anggaran mau-pun sumber dana karena angga-rannya bersumber dari rakyat. "Jadi kalau sudah tidak diletak-kan papan namanya, mana bisa tahu. Apalagi masyarakat kecil seperti saya ini," tutur Hadi.

Oleh karenanya, siapa pun, berhak melakukan pengawasan terhadap perjalan proyek itu. Jika kualitasnya jelek, katanya, masyarakat berhak melakukan penolakan. "Maka sebab itu, kalau sudah tidak dilengkapi pa-

pan nama, mana kami bisa tahu dari mana besaran anggarannya dan juga nama CV yang menger-jakan. Jadi repot bagi kami kan," terangnya.

Seharusnya, menurutnya, pihak rekanan tidak menunggu sampai selesainya pekerjaan itu untuk memasang papan nama. "Untuk memasang papan nama itu kan mudah dan tidak memer-lukan waktu yang lama. Atau bisa saja dilakukan sebelum pelak-sanan proyek itu berlangsung, sehingga pekerjaan tersebut ada keterbukaan bagi publik," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Edy Rasyiadi mengata-kan, kontraktor telah memasang papan nama. Kalau saat ini tidak ada, menurutnya, kemungkin-an besar diambil oleh salah satu oknum yang tidak bertanggung jawab. ”Pantauan kami memang ada, sebab dalam laporan yang kami terima memang ada,” te-rangnya.

=JUNAEDI/MK

INFRASTRUKTUR

Proyak Jembatan Terkesan Disembunyikan

Pantauan kami memang ada, sebab dalam laporan yang kami terima memang

ada,”

Edy Rasyiadi Kepala Dinas PU Bina Marga

MENGELUPAS. Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tampak kurang terawat, terbukti sudah banyak gedung orang nomor satu itu yang mengkelupas. Salah satunya di bagian pojok tenggara bawah dan juga di ba-gian teras atas di sebelah timur setkab juga sudah mulai mengelupas, Selasa (18/2). Bahkan kawat sebagian penguat cor itu sudah ada yang tampak di luar cor.

SUMENEP – Hampir setengah bulan lamanya, korban laka lan-tas di Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, tanpa identitas yang menderita sakit ingat belum dike-tahui sanak keluarganya.

Kepala Instalasi Peduli Pel-anggan, RSD Moh Anwar Sume-nep Lalu Safrul Fajri mengatakan, sampai saat ini masih belum ada keluarga yang membesuk. “Se-hingga kami pun kebingungan,” katanya.

Sebab, menurutnya, jika dip-ulangkan tidak ada orang yang bertanggung jawab. Mau diserah-kan terhadap pemerintah, Dinas Sosial mengaku tidak menerima orang sakit.

Saat ini, kondisi korban be-rangsur membaik. Bahkan sudah bisa duduk sendiri. ”Kalau kondis-inya sudah lebih baik dari yang se-belumnya. Namun, ketika ditanya namanya, masih belum menjawab secara pasti,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinsos Heri Koentjoro belum bisa dikonfirmasi.

Ciri-ciri korban berjenis kel-amin laki-laki, umur sekitar 29-35 tahun, kulit kuning langsat, ram-but agak ikal dan berjenggot.

=JUNAEDI/MK

Page 21: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III ESumenep

Peristiwa itu terjadi saat ma-hasiswa sedang menggalang dana di sekitar alun-alun Kota Sume-kar, kemarin. Karena waktu peng-galangan singkat dan langsung kembali ke markas, pencuri ha-nya berhasil membobol pintu luar markas, kamar, dan lemari yang dalam posisi terkunci semua.

Moh Hazmi, koordinator penggalangan dana, mengungka-pkan, dana yang telah terkumpul sebanyak Rp 5,7 juta. Uang itu akan disumbangkan kepada kor-ban erupsi Gunung Kelud.

“Niat penjahat itu saya kira sedang mengincar hasil peng-galangan dana teman-teman. Namun, mereka gagal dan tidak menemukan dana tersebut. Lan-taran waktu menggalang dana oleh teman-teman ke TB (taman bunga) hanya berlangsung cepat, sekitar satu jam saja sudah kem-bali ke markas,” jelas Ketua Komi-siarit PMII itu.

Mahasiswa mengalang dana mulai sekitar pukul 08.00 hingga

pukul 11.00. Maling diperkirakan baru berhasil masuk sekitar pukul 10.00, lantaran pukul 09.00 masih ada yang tinggal di markas.

Meski maling gagal mencuri uang hasil penggalangan dana, namun, laptop merk Toshiba, ponsel merk Nokia, helm merk INK dan pakaian yang ditaruh di

dalam lemari dibawa kabur. Keru-gian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Kita tidak menyangka pen-curi sejahat itu. Pasalnya, dana hasil sumbangan dari para der-mawan yang hendak disumbang-kan pada korban letusan Gunung Kelud justru tidak luput dari in-

caran pelaku kejahatan. Ini sung-guh keterlaluan, sebab ini bukan uang pribadi mahasiswa namun hasil dari penggalangan selama beberapa hari di jalan raya dan TB (taman bunga),” jelasnya.

Menurut Hazmi, saat dirinya dan teman-temannya kembali ke markas usai melakukan peng-

galangan dana, kondisi markas sudah dalam kondisi berantakan. “Pintu rumah terbuka, dan par-ahnya lemari yang terkunci juga berhasil didobrak oleh pencuri. Ini kejadian yang memalukan dan betul-betul tidak punya hati,” ka-tanya geram.

=ALI RIDHO/MK

Markas Penggalangan Dana Bencana DibobolPencuri Berhasil Membawa Laptop dan PonselSUMENEP – Markas peng-galangan dana untuk kor-ban erupsi Gunung Kelud yang bertempat di Jalan Sultan Abdurrahman, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, dibobol, Selasa (18/2). Namun, uang hasil penggalaman dana tak ber-hasil dibawa kabur pencuri.

SUMENEP – Kejaksaan Nege-ri Sumenep telah memanggil 35 saksi penerima manfaat Bantuan Stimulan Swadaya Masyarakat (BSPS) Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget. Namun, hanya 12 saksi yang berhasil di-periksa. Sebanyak 23 saksi belum mememenuhi panggilan kejari.

Kasi Pidsus Kejari Sumenep Sugiyanto mengatakan, hingga kini, dugaan korupsi BSPS masih belum menemukan titik terang. Dari keterangan penerima ban-tuan yang telah diperiksa, kema-rin, masing-masing memberikan

keterangan dengan jawaban yang berbeda-beda. Sehingga, pihak-nya masih perlu menginvetarisasi hasil pemeriksaan tersebut.

“Kejari serius akan mengu-sut kasus yang telah merugikan uang Negara tersebut. Buktinya, pemeriksaan hingga sekarang terus dilakukan dalam proses penyelidikan berlanjut. Namun, terkait dengan arah dari materi pemeriksaan kita tidak akan buka persoalan itu. Termasuk per-soalan mengarah kemana dari 12 saksi yang diperiksa itu,” jelasnya.

Dari keteragan saksi memang

proses pencairan BSPS dibagi dalam dua termin. Menurut Sugi-yanto, termin pertama diberikan pada penerima BSPS sebesar Rp 3 juta dan termin kedua juga Rp 3 juta. Bantuan tersebut biasa-nya diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun, keterangan saksi terdapat pemotongan dan pen-galihan bantuan.

Proses penerimaan dana BSPS itu, lanjut dia, diambilkan oleh utusan UPK (Unit Pelaksana Ke-giatan). Namun demikian, oleh UPK uang yang diberikan tidak sampai utuh ke tangan penerima

BSPS. Sehingga, penerima BSPS merasa dirugikan dengan adan-nya dugaan pemotongan dana itu.

“Selain persoalan pemotong-an dana BSPS, dana BSPS yang diterima oleh penerima BSPS juga diberikan dalam bentuk pembelian barang. Pengalihan dalam bentuk pemberian barang itu nominalnya bervariasi yang diterima oleh ma-sing-masing penerima BSPS. Itu yang masih kita selidiki dan dala-mi,” katanya kepada Koran Madura.

Terkait kerugian uang Negara, katanya, itu sudah jelas ada. Ha-nya saja, motif pemotongan dan

pengalihan dalam bentuk pem-belian barang, itu yang perlu dis-elidiki. Sebab, jika soal itu tidak bisa diungkap ke publik karena berkaitan dengan materi penyidi-kan nantinya.

“Soal berapa yang dipotong dan nilai harga pengalihan yang diterima secara bervariasi oleh penerima BSPS belum bisa dibe-berkan. Bahkan terkait dengan apakah perbuatan itu melanggar atau tidak, itu sudah berkaitan dengan kesimpulan. Jadi tidak bisa dibeberkan,” tandasnya.

=ALI RIDHO/MK

BANTUAN STIMULAN SWADAYA MASYARAKAT

23 Saksi Tak Penuhi Panggilan Kejari

DIBOBOL. Mahasiswa menunjukkan lemari yang dibobol pencuri di Jalan Sultan Abdurrahman Desa Kolor, Sumenep, Selasa (18/2).

Page 22: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014|NO. 0304|TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 19 FEBRUARI 2014 NO. 0304 | TAHUN III

Sebab berkas penanganan kasus tersebut hingga kini belum juga dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya, sehingga kasus tersebut terkatung-katung tanpa ada kejelasan kapan akan disi-dangkan.

Kelompok itu menduga Ke-jari sengaja mengaburkan kasus tersebut dengan menggunakan bukti-bukti yang lemah dalam kasus tersebut. Koordinator MLSB, Zainullah mengatakan dalam kasus ini penyidik Ke-jaksaan yang menangani kasus tersebut diduga akan menga-rahkan kasus raskin tersebut ke pasal lain. ”Indikasinya berkas pemeriksaan Mustahep sudah empat kali dikembalikan Ke-jari ke Polres. Alasannya berkas pemeriksaan hanya melampirkan LHAI (Laporan Hasil Audit Inves-tigasi) dari BPKP Surabaya dan bukan LHKN (Laporan Hasil Keru-gian Negara) seperti yang diminta Kejari,” katanya.

Anggota Badan Permusya-

waratan Desa (BPD) Larangan Slampar itu mengaku sangat ke-cewa dan menilai penanganan kasus, yang menurutnya, sangat merugikan negara tersebut di-lakukan setengah hati. Padahal bukti dan saksi dalam kasus itu sudah sangat kuat.

Menurut Zainullah, meski tanpa LKHN dari BPKP, Kejari bisa menyatakan berkas pemeriksaan itu sempurna (P21). ”Mengapa kasus yang sama, yakni yang mel-ibatkan Kades Tanjung, Kecama-tan Pademawu, bisa langsung dinyatakan P-21 meski tanpa LHKN?” katanya.

Ia meminta Kejari lebih se-rius menangani kasus itu dan tidak mencari celah untuk mem-bebaskan Mustahep dengan cara mengalihkan kasus dari pe-nyelewengan raskin ke kasus lain. Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Sudi-harto mengatakan sampai saat ini berkas yang dilimpahkan dari pol-res Pamekasan masih dilakukan

analisa, terutama dalam pembuk-tiannya. Proses nalisa tersebut di-tangani tim yang dipimpin Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus), Sa-miaji Zakaria.

Kemungkinan besar, berkas tersebut berpotensi untuk dikem-balikan lagi. Analisa yang dilaku-kan tim Pidsus menyatakan masih ada kelemahan dalam hal pem-buktian. Namun Sudiharto belum bersedia merinci kelemahan yang dia maksud lantaran masih dalam proses analisa.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Kejari, Ada Apa denganmu?Kasus Raskin Larangan Slampar Dibiarkan KaburPAMEKASAN - Masyarakat Larangan Slampar Bersatu (MLSB) mempertanyakan upaya Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Pamekasan dalam mengungkap kasus dugaan pe-nyelewengan penyaluran raskin oleh Kepala Desa Laran-gan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Mustahep.

Anggota Badan Per-musyawaratan Desa

(BPD) Larangan Slampar itu mengaku sangat kecewa dan menilai

penanganan kasus, yang menurutnya, sangat mer-ugikan negara tersebut

dilakukan setengah hati. Padahal bukti dan saksi dalam kasus itu

sudah sangat kuat.

PAMEKASAN - Usulan DPRD Pamekasan agar pabrikan mau menaikkan standar harga garam rakyat tampaknya tidak akan terwujud. Alasannya, mereka masih menganggap kualitas garam rakyat rendah sehingga tidak mau membeli dengan harga tinggi sesuai ketetapan pemerintah.

Ketua Komisi B DPRD Pame-kasan, Husnan Ahmadi menga-takan selama ini alasan pihak pabrikan tidak memenuhi harga yang ditetapkan karena men-ganggap kualitas garam rakyat masih kurang bagus. Kualitas garam Pamekasan dinilai masih di bawah standar sehingga menyebabkan para pendeder tidak memiliki nilai tawar untuk menaikkan harga garam hasil produksi mereka.

”Kualitas garam Pamekasan masih kurang bagus menurut pabrikan. Sehingga harus kem-bali diproses untuk mendapat-kan kualitas yang diinginkan,” paparnya.

Ia menambahkan para pendeder hanya bisa berharap dengan kebijakan Pemerintah untuk mengupayakan kenaikan harga garam di Pamekasan. Langkah pemerintah itu san-gat mereka nantikan, karena selama ini para pendeder itu belum merasakan keuntun-gan dari sumber penghidupan

mereka itu.Sekedar diketahui Kepala

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Nurul Widiastuti menyebut penyebab murahnya harga garam petani dikarenakan masih banyaknya garam impor. Sehingga garam lokal tidak mampu bersaing. Dia mengaku berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk terus mendorong agar harga garam rakyat dijual den-gan harga yang memungkinkan memberi keuntungan besar bagi para pendeder.

Nurul menjelaskan harga garam lokal di Pamekasan saat musim panen lalu Rp 450 perkilogram untuk jenis garam kW1 (kualitas utama) dan Rp 370 untuk KW2 (kualitas se-dang). ”Mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai Rp 500 perkil-ogram. Saya harap petani garam mampu meningkatkan hasil dan kualitas produksinya. Sehingga petani garam bisa merasakan manisnya hasil keringatnya,” harapnya.

Pemerintah setempat setiap tahunnya telah memberikan bantuan kepada para pendeder melalui berbagai program. Dia mengatakan tahun ini bantuan dana Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) mencapai Rp 3,6 miliar.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

KAPITALISME BISNIS

Fatamorgana Kenaikan Harga Garam Rakyat

TERANCAM: Buruh garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pame-kasan mengangkut garam dari lokasi pendederan di desa tersebut. Ke-beradaan produksi garam lokal terancam oleh kebijakan impor garam oleh pemerintah yang nyaris tanpa ada batasan.

g. mujtaba/koran madura

Page 23: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 NO. 0304| TAHUN III G

PAMEKASAN - Sebanyak 8 rumah penduduk di Desa Tra-sak dan Desa Peltong Kecamatan Larangan Pamekasan rusak aki-bat diterjang angin puting beli-ung pada Selasa (18/2) kemarin siang. Rinciannya, 5 rumah di Desa Peltong dan 3 rumah di Desa Trasak. Selain menghan-tam rumah penduduk, angin juga merusak atap bangunan SD Negeri 2 Trasak.

Pantauan di lokasi, kerusakan bangunan umumnya terjadi pada bagian atap, terutama atap teras rumah yang terbuat dari asbes. Kerusakan atap terparah men-impa rumah Moh. Juri di Desa Peltong, Kecamatan Larangan. Kerusakan atap teras rumahnya mencapai 90 persen.

Menurut Juri, saat itu awan tebal dan beberapa kali ter-dengar bunyi guntur di langit menggelegar, cuaca makin bu-ruk, gerimis pun mulai mende-rai. Sejumlah warga yang semula berada di luar masuk rumah un-tuk berlindung.

Tak lama kemudian, terdengar suara gemuruh dari arah barat, menderu seperti pesawat udara yang terbang rendah. Sebagian warga keluar ingin mengetahui apa yang terjadi. Rupanya dari kejauhan warga melihat angin berwarna abu-abu meliuk-liuk

menuju ke arah rumah warga. “Waktu itu saya langsung ber-

teriak lantang, memanggil warga memberitahu datangnya angin yang meliuk-liuk menyerupai

ular. Saya lihat di antara warga tetap di dalam rumah dan warga lainnya ke luar,” katanya.

Melihat deru angin, ia ber-sama warga lainnya buru-buru

masuk rumah, khawatir tersa-pu. Namun begitu di dalam ru-mah, atap asbes teras rumahn-ya lepas diangkat dan dilempar. Kemudian liukan angin menya-

pu rumah saudaranya, Junaidi dan Zainab.

Kapolsek Larangan, AKP Bam-bang Hermanto, yang dimintai konfirmasinya mengatakan dalam menangani puting beliung yang menimpa rumah warga pihaknya sudah koordinasi dengan Camat Larangan.

“Dari catatan kami semen-tara, dari dua desa yang tertimpa musibah itu, sebanyak 8 rumah dan sebuah SD. Untuk kerugian masih dalam pendataan,” kata AKP Bambang Hermanto

Menurut Fauzi Rahman, Kasi Trantib Kecamatan Larangan, pihaknya sudah mendata korban bencana itu untuk dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan. Dari seluruh korban, kerugian mate-rial diperkirakan mencapai Rp 10 juta.

“Alhamdulillah, tidak ada kor-ban jiwa. Kami sudah mengecek dan mendata semua korban, se-muanya selamat,” katanya.

Saat ini warga mulai ber-gotong royong membersihkan bagian bangunan rumah warga yang rusak. Sejumlah personel dari Koramil dan Polsek Laran-gan juga nampak di lokasi untuk membantu warga yang tertimpa bencana.

=ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

PAMEKASAN

Menurut Muhammad Ali Wahdi, ketua Institute for Democ-racy and Social Analysis (IDEAS) Pamekasan, dugaan penyelewen-gan ini selayaknya diproses se-cara hukum, karena menyangkut hak-hak masyarakat yang diduga disunat oleh oknum tertentu. In-dikasinya sangat jelas, berupa adanya dugaan pemotongan dana rehab rumah milik warga Kelura-han Kowel, Pamekasan.

Dalam hal ini, warga merasa dirugikan, karena bantuan yang

seharusnya diterima warga senilai Rp 7,5 juta, hanya didistribusi-kan dalam bentuk barang yang nilainya hanya sekitar Rp 3.5 juta. Lebih dari itu, penyaluran ban-tuan dinilai tidak prosedural dan syarat rekayasa, karena penyalu-rannya tidak berupa uang tapi dalam bentuk barang.

Menurut Wahdi, dugaan pe-motongan dana BSPS itu meru-pakan bentuk pengkhianatan, karena hak masyarakat tidak mampu yang seharusnya dis-

ampaikan utuh justru dipotong untuk memperkaya diri. “Hal ini tidak boleh ditoleransi. Aparat penegak hukum harus berpijak pada penegakan hukum dan tidak boleh berpihak pada pihak-pihak yang berusaha mengeruk keuan-gan negara yang merupakan hak masyarakat,” katanya.

Sementara itu, pihak Ke-jaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan belum bersedia memberi tanggapan soal penanganan dugaan penyelewengan terse-but. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan Sudiharto saat dihubungi melalui saluran teleponnya enggan memberi tanggapan dan hanya meminta wartawan untuk menemuinya di Kantor. Namun saat didata-ngi ke Kantor Kejari di Jl Raya Panglegur, ia tidak bersedia menemui wartawan.

Petugas penerima tamu di Ke-jari Pamekasan memberi jawaban

yang meragukan keberadaan Ka-jari. Semula petugas piket menga-takan pimpinannya sedang istira-hat dan beberapa saat kemudian menyatakan sedang rapat.

Sementara itu, Firmasnyah Kasi Intel Kejari Pamekasan juga tidak bersedia memberi penjela-san, dengan alasan tidak berhak memberi keterangan. “Harus satu pintu, Mas, silakan ke Pak Kajari langsung. Kalau saya yang mem-beri komentar takut salah,” ka-tanya.

Informasi dari sumber yang enggan disebut namanya di inter-nal Kejari Pamekasan menyebut-kan bahwa dugaan perkara itu saat ini sudah dilakukan pengumpulan bahan keterangan dan data (Pub-baket-Puldata). Hanya saja belum diperoleh keterangan lebih lanjut mengenai apa dan siapa saja yang sudah dimintai keterangan dalam upaya Pulbaket-Puldata itu.

Dugaan penyelewengan pro-

gram BSPS ini menguak setelah puluhan warga Kelurahan Kowel, Pamekasan, ramai-ramai mem-protes penyaluran bantuan ke kantor kelurahan setempat Janu-ari lalu. Mereka kecewa karena penyaluran bantuan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Sem-ula penyaluran bantuan disepa-kati dalam bentuk uang, tetapi disalurkan dalam bentuk barang yang nilainya diduga dibawah to-tal bantuan.

Penerima bantuan BSPS di Pamekasan sebanyak 313 warga tersebar di tiga kecamatan di Pamekasan, meliputi Kecama-tan Kota, Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan Batumarmar. Total bantuan yang diberikan sekitar Rp 2.1 miliar lebih, be-lum termasuk ongkos tukang, masing-masing Rp 1 juta yang merupakan sharing pemerintah kabupaten setempat.

=ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

Kasus Penyelewengan BSPS Tak TerurusKajari Tidak Bersedia Dimintai PenjelasanPAMEKASAN - Penanganan dugaan penyelewengan Ban-tuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan belum ada kejelasan, bahkan terkesan tidak terurus. Dugaan penyelewengan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) dari APBN yang dis-alurkan melalui Kementerian Perumahan Rakyat (Kemen-pera) ini belum diketahui pasti, apakah sudah dilakukan penyelidikan atau masih menunggu giliran.

ANGIN PUTING

8 Rumah Remuk Diamuk Beliung

Page 24: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014|NO. 0304|TAHUN III H PAMEKASAN

LPJU di Pamekasan diibarat-kan lampu musiman, karena han-ya menyala normal pada musim kemarau. Sedang pada musim penghujan seringkali mengalami pemadaman tanpa disertai penje-lasan resmi.

Dalam pertemuan yang ber-langsung sekitar dua jam di ruang

rapat Komisi A itu, Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Iskandar mengatakan komisinya banyak menerima keluhan masyarakat tentang kondisi LPJU. Laporan itu sering diterima setiap musim penghujan.

Menurut Iskandar, jika hanya ada satu atau dua titik

LPJU yang dilaporkan padam, pihaknya langsung meminta Dishubkominfo untuk segara melakukan perbaikan. Namun saat ini lampu yang dilaporkan padam ada di banyak titik. Se-hingga pihaknya ingin meng-etahui secara utuh penyabab kondisi tersebut. “Beban biaya yang harus ditanggung pemer-intah tetap tinggi meski be-berapa titik lampunya padam. Sehingga jika dibiarkan, sama artinya dengan pemerintah rugi,” katanya.

Kepala Dihubkoninfo Pame-kasan, Mohammad Zakir men-gatakan sering padamnya lampu penerangan umum di wilayahn-

ya itu terjadi karena konsleting yang disebabkan oleh hujan atau angin kencang. Namun setiap mendapat laporan adanya LPJU yang padam pihaknya langsung melakukan melakukan pengece-kan dan perbaikan. “ Kami juga mendapati sembilan titik LPJU yang padam di jalan raya Peng-legur hingga Branta Pesisir. Se-mua sudah kami catat kemudian melakukan perbaikannya,” ka-tanya.

Selain perbiakan, lanjut Za-kir, pada tahun ini untuk LPJU yang ada di wilayah itu akan ada penambahan sebanyak 310 ti-tik lokasi dengan menggunakan anggaran dari pemerintah pu-

sat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Badan Pengemban-gan Wilayah Suramadu (BPWS) sebesar Rp 5 miliar. Ia juga akan mengupayakan adanya stasiun penyalur tenaga listrik yang tidak mudah kemasukan air hujan, se-hingga meski turun hujan lebat yang disertai angin, tidak berpen-garuh pada pasokan aliran listrik di LPJU.

Pelaksana tugas manajer PLN Sub Rayon Pamekasan, Purnomo mengatakan pihaknya siap membantu Dishubkominfo setempat dalam hal perbai-kan terhadap LPJU yang padam tersebut.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

LPJU Nyala MusimanButuh Stasiun Penyalur Tenaga Listrik Anti HujanPAMEKASAN – Selasa (18/2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Pamekasan bertemu Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informasi (Dishubkominfo) setempat dan pimpinan PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Ma-dura untuk mengklarifikasi (meminta penjelasan) kondisi Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di wilayah terse-but.

MUSIMAN. Suasana pertemuan di Komisi A DPRD Pamekasan memba-has kondisi LPJU di wilayah itu. LPJU di Pamekasan diistilahkan sebagai LPJU musiman, karena hanya menyala normal pada musim kemarau.

Page 25: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III IPamekasan

Klarifikasi Penyaluran Tunjangan Guru Karena Utang Tunjangan Kantor Kemenag Membengkak

Ketua ATPAI, Syamsul Arifin mengatakan para guru pen-didikan agama di Kabupaten Pamekasan diliputi rasa khawatir dengan kepastian tunjangan tersebut. "Kami khawatir hak kami itu hangus, karena sangat

jauh telah melampaui batas akhir tahun anggaran," katanya.

Jumlah guru agama yang be-lum menerima hak mereka sejak 2011 jumlahnya mencapai 84 orang, sementara tahun 2012 se-banyak 135 orang. Padahal untuk

guru-guru mata pelajaran lain-nya di bawah Dinas Pendidikan sudah menerimanya. Itu belum termasuk tunjangan sertifikasi tahun 2007 hingga 2010 juga selalu berkurang dari pencairan yang semestinya. Namun, agenda pertemuan tersebut masih akan dibicarakan lebih lanjut bersama perwakilan guru.

Yang pasti, kata dia, agendanya tidak hanya terfokus pada persoa-lan pencairan tunjangan sertifikasi, melainkan juga yang berkaitan dengan Tunjangan Profesi Pen-didik (TPP), yang pencairannya juga terhambat. Akibat kemacetan

penyaluran dana tunjangan itu, utang Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan terhadap ribuan Guru Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan Guru swasta yang lulus sertifikasi membengkak menjadi Rp 100 miliar, dari sebelumnya ha-nya Rp 58 miliar.

Membengkaknya utang itu diketahui setelah Kanwil Keme-nag Jatim mengelurkan rilis data penerima tunjangan sertifikasi guru dan melakukan revisi daftar penerima tunjangan tersebut.

Utang tersebut, kata Mua-rif Tantowi, Kepala Kemenag Pamekasan, setiap tahun sudah

diusulkan untuk masuk dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) APBN. Tahun lalu, nilai anggaran itu kembali diu-sulkan, namun hanya disetujui Rp 26 miliar.

Ia berjanji akan mengawal pelaksanaan pembayaran dana sertifikasi tersebut, karena hal itu menyangkut kepentingan guru yang jumlahnya cukup banyak. Muarif mengaku instansi yang dipimpinnya tidak bisa berbuat apa-apa, karena kebijakan itu merupakan kewenangan peme-rintah pusat.

= FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

PAMEKASAN - Akibat belum jelasnya pencairan dana tunjangan sertifikasi, puluhan guru yang tergabung Asosiasi Tenaga Pengajar Pendidikan Agama Indonesia (ATPAI) Pamekasan, berencana menemui Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali di Jakarta. Mereka akan meminta kejelasan tentang macetnya penyaluran dana tunjangan sertifikasi guru pendidikan agama tahun 2011 dan 2012.

PAJAK

Ada Premanisme di Kantor Dispenda

PAMEKASAN - Tindakan preman-isme di instansi pemerintahan kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh oknum perantara pajak yang didukung se-jumlah oknum yang mengaku warta-wan terhadap Kepala Bidang (Kabid) Penagihan dan Keberatan Dinas Pen-dapatan Daerah (Dispenda) Pame-kasan, Yudia S Nasir, Selasa (18/2).

Kepada sejumlah wartawan, Yudi menceritakan dirinya telah mendapat-kan ancaman dari salah satu perantara pajak, karena menolak permintaan mereka untuk menurunkan jumlah pembayaran pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang bernilai sekitar enam puluh juta rupiah.

Mereka terlihat emosi dan mengan-cam jika permintaannya tidak dituruti akan dilaporkan kepada Lembaga Swa-daya masyarakat (LSM) dan wartawan. “Dia meminta agar menurunkan nilai pajak. Padahal penetapan jumlah ba-yar pajak telah sesuai dengan peratu-ran yang ada dan itu dari notaris bukan dari kami. WPD (Wajib Pajak Daerah) ini untuk BPHTB membayar langsung ke bank, bukan ke kami,” katanya.

Kepala Dispenda, Agus Mulyadi membenarkan jika kabidnya telah mendapatkan ancaman dan perkataan kasar dari seorang perantara pajak. Bahkan saat itu sempat terjadi adu mulut antara bawahannya itu dengan mereka. Ia menegaskan pihaknya tel-ah memerintahkan, agar semua petu-gas di kantor itu tidak tebang pilih dan tetap berpegang teguh terhadap atu-ran dan ketentuan yang berlaku. Sebab jika permintaan mereka dituruti, akan tersandung kasus hukum.

”Tadi sempat terjadi ketegangan, sebab kami tetap komitmen pada atu-ran yang berlaku. Sementara mereka hanya berdasarkan pada kepentingan pribadi,” ungkapnya.

Semestinya ia membeberkan secara rinci aksi premanisme yang terjadi di kantornya itu. Namun karena per-timbangan agar tidak terjadi lagi pre-manisme lanjutan yang berujung pada pengancaman dan tindak kekerasan, dia tidak bersedia menjelaskan bentuk aksi premanisme yang telah terjadi se-cara lebih terinci.

Saat ditannya mengenai legal-isasi istilah perantara pajak, Agus hanya menjelasakan hal itu tidaklah dibenarkan dalam perpajakan. Menu-rutnya, wajib pajak seharusnya da-tang sendiri untuk melakukan proses pembayaran pajak. Pelaku dan se-jumlah oknum yang mengaku warta-wan dan diduga ikut serta melakukan intimidasi di kantor itu pergi setelah sejumlah wartawan harian dari ber-bagai media, baik cetak, elektronik maupun online di Pamekasan datang ke kantor tersebut.

Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), Mohammad Zuhri mengatakan jika ada oknum yang mengaku seba-gai wartawan terlibat dalam aksi itu, bukanlah wartawan yang sebenarnya. Sebab, seorang wartawan hanya memi-liki tugas yang berkaitan dengan ber-ita, bukan kegiatan lain, apalagi yang bersifat menakut-nakuti.

“Jika mereka adalah wartawan yang sebenarnya, pasti paham dengan atu-ran dan kode etik kewartawanan,” ka-tanya.

= ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Page 26: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN IIIJ SampangPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Sampang – Distribusi Bantuan Siswa mis-kin (BSm) di madrasah aliyah negeri (man) 1 Sampang bermasalah. Setelah dikabarkan tidak dicairkan, kini bantuan tersebut diduga dipo-tong. menurut Kepala man 1 moh ali Wafa, pemotongan bantuan untuk biaya wisuda siswa kelas akhir.

Sumber Koran Madura menu-turkan, kepala sekolah melakukan pemotongan bantuan sebesar Rp 250.000 terhadap 176 siswa kelas akhir tanpa persetujuan penerima hak. Setiap siswa mestinya men-erima bantuan Rp 1 juta.

“Sebenarnya uang BSM yang diterima siswa sebesar Rp 1 juta, tapi dipotong Rp 250.000. Alasan-ya, nanti ketika kita sudah lulus untuk biaya wisuda, Mas. Kalau dikalkulasikan Rp 250.000 dika-likan jumlah siswanya sebanyak 176 siswa bisa sampai Rp 44 juta,” ucap siswa kelas XII IPS itu.

Namun, siswa mengaku masih diwajibkan membayar uang wisuda sekalipun sekolah telah melakukan pemotongan bantuan siswa miskin.

Selain itu, sekolah melaku-kan pemotongan Rp 50.000 un-tuk ditabung di buku rekening

agar tidak hangus. Pemotongan itu dilakukan saat pencairan. “Saat pencairannya langsung di-potong di tempat kala itu,” un-gkapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala MAN 1 Sampang, Moh Ali Wafa, membenarkan pemotongan tersebut. Pemotongan dana BSM dilakukan untuk biaya wisuda para siswa. “Kegiatan wisuda me-mang akan dilakukan, sehingga kita potong sebanyak Rp 250.000 per siswa,” terangnya.

Pemotongan dana BSM sebe-sar Rp 250.000 dinilai wajar, dan tidak hanya dilakukan saat ini. Pada tahun sebelumnya, per siswa dipotong sebesar Rp 150 ribu un-tuk biaya wisuda. “Kalau dulu siswanya dipotong Rp 150 ribu, Mas,” katanya.

Terkait dengan pemotongan bantuan Rp 50.000, pihaknya tidak mengakui. Diterangkannya, kemungkinan uang Rp 50.000 itu langsung dipotong pihak bank selaku penyalur dana BSM guna simpanan saldo di buku reken-ing. “Tidak ada pemotongan Rp 50.000 itu, mungkin untuk sim-panan di buku rekening saja oleh pihak bank,” kelitnya.

Ketika Koran Madura mem-inta untuk menunjukkan doku-men penyaluran dana BSM di MAN 1 Sampang, Moh. Ali Wafa mengaku tidak tahu-menahu. “Kami belum bisa kroscek nama siapa saja siswa yang bayar atau tidak. Yang jelas memang ada

sebagian siswa yang sudah ba-yar,” tutur Moh. Ali Wafa.

Saat ini, Moh Ali Wafa sedang bingung apakah wisuda akan di-adakan atau tidak. Sebab, ketika siswa mengaku keberatan dana BSM dipotong untuk wisuda,

maka pihak sekolah tidak akan bersikap arogan dan memaksakan kehendak.

“Ya terserah siswa merasa keberatan apa tidak, kami tidak keberatan dan tidak maksa ka-rena ini kepentingan siswa juga

dan bukan serta merta sebagai arogansi sekolah. Tapi kenyataan kalau tidak seperti itu (dipotong-red) itu tidak mungkin bayar kec-uali siswanya tidak mau wisuda,” ujarnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Kepala Bakesbangpol Ka-bupaten Sampang Rudi Setiadi mengatakan, bantuan itu diberi-kan kepada 12 parpol yang ada di parlemen. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) penerima bantuan paling besar, yakni sebesar Rp 199.521.743. Sedangkan parpol terkecil penerima bantuan Partai Karya Perjuangan (Pakarpangan) Rp 19.714.344.

12 parpol penerima bantuan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indo-nesia Perjuangan (PDI-P), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerin-dra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Nahdlatul Um-mah Indonesia (PPNUI), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Karya Perjuangan (Pakar-

pangan).Besaran bantuan keuangan

didasarkan pada perolehan kursi di parlemen. “Terbesar yang me-

nerima bantuan keuangan dari 12 parpol itu yakni dari PKB, karena partai PKB lebih banyak jumlah kursi perolehan suaranya diband-

ingkan partai lainnya,” ucapnya, Selasa (18/2).

Penggunaan anggaran itu, 60 persen untuk pendidikan politik dan 40 persen lainnya untuk operasional partai. Lanjut Rudi, semua partai penerima itu harus memberikan laporan penggunaan dana tersebut sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permend-agri) No. 24 tahun 2009 yang diubah menjadi Permendagri No 26 tahun 2013.

Pada tahun ini besaran bantuan sama dengan tahun lali, dan akan dicairkan pada bulan Juni. “Untuk tahun 2014 ini dana untuk parpol itu akan dicairkan bulan Juni mendatang yang jum-lah totalnya sama dengan tahun lalu,” jelasnya. =RYAN HARIYANTO/MK

Pemotongan BSM untuk Wisuda?

ANGGARAN POLITIK

Dana Partai Politik Mencapai Rp 864 Juta

Kepala MAN 1 Sampang akan Mempertimbangkan Kembali

“Terbesar yang menerima bantuan keuangan dari 12 parpol itu yakni dari PKB, karena partai PKB lebih

banyak jumlah kursi perole-han suaranya di bandingkan

partai lainnya.”

Rudi SetiadiKepala Bangkesbangpol

SaMpang - Badan Kesatuan Bangsa dan politik (Bakes-bangpol) Kabupaten Sampang mengungkapkan, anggaran yang diberikan pemerintah kepada partai politik (parpol) pada tahun 2013 mencapai Rp 864.560.605. namun, Bakes-bangpol tidak bisa memerincinya.

Page 27: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III KSampang

SAMPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang telah men-etapkan jadwal dan zona kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Penetapan itu berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan partai politik pe-serta pemilu dan pihak terkait.

Komisioner KPU Sampang Mifta-hur Rozaq menjelaskan, setiap partai politik peserta pemilu mendapat jatah delapan kali kampanye di lima zona sesuai dengan jumlah daerah pemili-han (dapil) yang ada.

“Dalam kesepakatan bersama, parpol peserta pemilu mempunya 8 kali masa kampanye yang terbagi pada lima dapil,” kata Miftahur Rozaq, Selasa (18/2). pelaksanaanya akan berlangsung selama 21 hari, dimulai sejak 16 Maret sampai 5 April.

Dengan penetapan jadwal dan zana kampanye, diharapkan tidak ada gese-kan antar pendukung partai yang dapat menciderai pesta demokrasi. Dan untuk parpol sendiri diimbau untuk melaku-kan kampanye secara damai dan tidak saling menjatuhkan. =IST/MK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Rapat Tak Perlu di Luar DaerahSampang - Saat ini, seluruh anggota DpRD Sampang sedang melakukan rapat pembaruan Rencana peraturan Daerah (Raperda) tahun 2011 di hotel grand City, Surabaya.

Madura Development Watch menilai pembahasan reperda ke luar daerah itu cara untuk mendapat uang lebih banyak menjelang pileg.

Ketua Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengkritisi perilaku anggota DPRD Kabupaten Sampang tersebut. Hal itu menjadi cermin buruk wakil rakyat.

“Seharusnya mereka menjadi pioner pemicu peningatan PAD, bu-kan malah menjadi penikmat hasil keringat masyarakat Sampang. Terus kenapa sampai rapat raperda ke luar kota jadi langganan,” ia mempertanya-kan, Selasa (18/2).

Katanya, perilaku dewan yang demikian menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pasalnya, hasil yang diperoleh dari pembahasan rap-

erda di luar kota tidak begitu signifi-kan, selain menghambur-hamburkan anggaran.

“Saya cuma menyayangkan plesir-an dewan, rapat raperda ke Surabaya. Coba kita pikir, apa manfaatnya bagi daerah, sementara enam bulan lagi mereka sudah pensiun dari jabatan kursi empuk,” terang Tamsul.

Tamsul menilai, pembahasan rep-erda ke luar kota bagian dari cara para anggota legislatif untuk mendapat uang lebih banyak menjelang pileg. “Kalau rapat di luar Sampang itu tentu saja (anggarannya) besar. Ini hanya akal-akalan mereka saja untuk dapat sango lebih banyak,” duganya.

Sementara itu, Sekertaris DPRD Sampang Sudarmanto membenarkan jika rapat raperda itu dilakukan di luar kota. Namun, dirinya tidak bisa menjelaskan besaran anggaran dana rapat tersebut.

“Ya memang rapat pembahasan Raperda tahun 2011, tapi saya tidak tau anggarannya berapa yang jelas anggarannya standar perjalanan dinas seperti biasanya,” singkatnya melalui saluran telepon. =RYAN HARIYANTO/MK

JELANG PEMILU 2014

Jadwal dan Zona Kampanye Dipatenkan

ZONA KAMPANYE KABUPATEN SAMPANG• D i te tapkan sesua i dengankesepakatan bersama pengurusparpol , panwas, satpol PP,dan KPU yang tertuang dalamPeraturan KPU (PKPU) No 15Tahun2013

• Tempat yang dilarang untukdi jadikan tempat kampanyedan memasang alat peraga,yaitu tempat ibadah, institusipendidikan, kantor pelayananpublik,instansipemerintahan.

• Pemasangan alat peraga diperbolehkanuntuksatuRT/dusundansatuRW/desahanyasatualatperagakampanye.

• Penempatan alat peraga harussesuaiperaturandaerah(perda).

Page 28: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014|NO. 0304|TAHUN III L RABU 19 FEBRUARI 2014

NO. 0304 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA L

BANGKALAN - Letusan gu-nung Kelud kabupaten Kediri beberapa waktu lalu menyebab-kan masyarakat setempat harus mengungsi ke daerah lain. Peri-stiwa itu membuat sejumlah el-emen di kabupaten Bangkalan merasa empati. Rasa empati tersebut membuat aksi peng-galangan dana untuk korban bencana gunung Kelud tersebut bermunculan, salah satunya di-lakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi daerah (ORGANDA) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) den-gan aksi penggalangan dana.

Terlihat sejumlah maha-siswa yang menyodorkan kotak terbuat dari kardus bertuliskan peduli bencana gunung Kelud. Mereka sengaja menggalang dana kepada sejumlah pengen-dara roda dua serta roda empat yang sedang melintas. Aksi soli-daritas yang mereka lakukan, untuk mengingatkan kepada pengendara motor bahwa kor-ban bencana sangat membutuh-kan bantuan.

“Kami dari gabungan se-luruh ORGANDA menggalang dana bantuan bagi korban letu-san gunung Kelud. Sebab, hanya ini yang bisa kami lakukan,”

kata koordinator aksi peng-galang dana Rahman Arif.

Menurutnya, aksi semacam ini merupakan niat suci guna membantu meringankan beban korban bencana yang memang memerlukan uluran tangan para dermawan dan bertujuan untuk melatih kepedulian para maha-siswa terhadap sesama yang ter-timpa musibah. Apalagi sebagai sesama makhluk sosial memiliki keharusan untuk saling mem-bantu. Oleh sebab itu, dirinya bersama sejumlah mahasiswa bertekad untuk menggalang dana semaksimal mungkin.

“Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai sesama makhluk sosial. Dimana disaat tertimpa musibah pasti memer-lukan uluran tangan,” tuturnya.

Sementara itu, para pen-gendara roda empat maupun roda dua yang melintas di Ja-lan Raya Halim Pernada Ku-suma tampak antusias untuk ikut memberikan sumbangan kepada korban bencana. Silih berganti para pengguna jalan memasukkan uang ke dalam kardus yang disodorkan oleh mahasiswa perguruan tinggi ternama di Madura tersebut.

=DONI HERIYANTO/RAH

KEMANUSIAAN

Penggalangan Dana Terus Bermunculan

GALANG DANA. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam ORGANDA menyodorkan kardus kepada pengguna jalan agar memberikan bantuan terhadap korban bencana gunung Kelud.

Apalagi pembangunan Jem-batan Suramadu akan terlunasi paling lambat dua tahun ke depan. Sebab proyeksi delapan tahun un-tuk melunasi biaya pembangunan akan dipercepat menjadi enam ta-hun. Hal itu sehubungan dengan pemasukan operasional Surama-du yang diperkirakan mencaai Rp 400 juta per hari.

“Saya sangat mendukung jika tarif Jembatan Suramadu digratis-kan. Apalagi beban utang pemban-gunan tersebut mulai terlunasi dari pemasukan operasional jembatan,” ujar Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Munawar Kholil.

Menurutnya, pemerintah pu-sat pada awal pembangunan jem-batan sepanjang 5.438 m ini men-yatakan penarikan tarif kepada masyarakat itu harus ada limitas-inya. Sehingga tidak salah apabila masyarakat begitu antusias me-nagih janji tersebut. Terkait biaya perawatan jika akhirnya digratis-

kan, itu sudah menjadi tanggung jawab pusat sebagai aset negara.

“Negara kan memiliki kewa-jiban menyelamatkan dan mer-awat aset negara, masak ia pemer-intah pusat harus bicara untung rugi terus pada masyarakat Madu-ra, mau sampai kapan,” ketusnya.

Di tempat terpisah Ketua Komisariat Hukum DPC GMNI Bangkalan, Divo Kurniawan men-gatakan sangat mengapresiasi wac-ara tersebut. GMNI telah menyu-arakan gratiskan Suramadu pada saat presiden SBY berkunjung ke Madura beberapa waktu lalu.

“Suramadu memang harus gratis, karena masyarakat merasa terbebani jika setiap hari harus membayar,” ujarnya.

Keberadaan Suramadu se-harusnya bisa dinikmati oleh masyarakat Madura. Bukan justru biaya perawatan harus dibeban-kan pada masyarakat. Jika me-mang biaya perawatan itu harus

ada, semua perusahaan asing yang berjumlah 17 yang selama ini mengeruk keuntungan di Ma-dura harus ikut membayar.

“Perusahaan migas itu han-ya meruap keuntungan saja tanpa memberikan kesejahter-aan pada masyarakat. Jadi 17 perusahaan itu saja yang suruh membiayai perawatan,” pa-parnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Impian Suramadu DigratiskanPerawatan Jembatan Jangan Dibebankan pada MasyarakatBANGKALAN - Wacana penggratisan tarif jembatan Suramadu menuai dukungan dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali dukungan datang dari DPRD Bangkalan.

BANGKALAN - Lima ke-camatan di Kabupaten Bangka-lan tergolong daerah gersang, lahannya kritis. Namun, bukan berarti daerah tersebut termas-uk pada wilayah rawan pangan. Masyarakat setempat dalam me-menuhi kebutuhan hidup tidak hanya bergantung pada tanaman padi. Akan tetapi, dapat bertahan hidup dengan tanaman lainnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2014 masih relatif aman. Meskipun ada beberapa wilayah yang lahan pertaniannya tadah hujan, sehingga tidak bisa memproduksi padi di saat musim kemarau.

“Ada 5 kecamatan yang rata-rata lahan pertaniannya tadah hujan, diantaranya kecamatan Konang, Kokop, Geger, Tanah Me-rah, dan Kecamatan Blega,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan, A Fanani.

Kelima Kecamatan ini, lanjut Fanani, memang sangat minim dalam memproduksi padi. Na-mun bukan berarti tidak memi-liki ketahanan pangan, karena masyarakat di wilayah ini tidak hanya menggantungkan pada tanaman jenis padi. Mereka bisa

memilih jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan mereka. Seperti menanam jag-ung, ubi jalar, durian, dan pohon jati.

“Jadi, walaupun tidak bisa menanam padi, tapi mereka mempunyai tanaman yang me-miliki nilai yang sangat ekono-mis, dan bisa untuk di belikan beras,” ujarnya.

Apalagi pasokan beras dari kecamatan lain masih bisa men-cukupi kebutuhan beras di 5 kecamatan yang minim mem-produksi padi itu. Sehingga secara keseluruhan ketersediaan pan-gan di Bangkalan cukup kuat dan aman.

“Kenapa saya katakan aman, karena produksi beras dan jagung jika dibagi jumlah penduduk di 18 kecamatan di Bangkalan su-dah cukup, dengan Rata-rata tiap orang bisa memproduksi beras hingga 95 kilogram per tahun,” tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

KETAHANAN PANGAN

Daerah Kritis Jangan Tragis

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Bangkalan

pada tahun 2014 masih relatif aman. Meskipun ada beberapa wilayah

yang lahan pertaniannya tadah hujan, sehingga

tidak bisa memproduksi padi di saat musim ke-

marau.

Di tempat terpisah Ketua Komisariat Hukum DPC GMNI Bangkalan, Divo

Kurniawan mengatakan sangat mengapresiasi wacara tersebut. GMNI

telah menyuarakan gratiskan Suramadu

pada saat presiden SBY berkunjung ke Madura beberapa waktu lalu.

Page 29: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 NO. 0304| TAHUN III MBANGKALAN

BANGKALAN - Maraknya peng-galangan dana yang dilakukan sejumlah kalangan untuk bantuan bencana yang terjadi harus mengantongi izin pihak terkait. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) selaku lembaga yang mengurusi masalah sosial mengimbau agar lembaga atau organisasi kemasyarakatan maupun kesiswaan untuk melaporkan kegiatan penggalangan dana, karena berkaitan dengan prosedur kema-slahatan bersama.

Disamping itu, untuk menghindari dugaan masyarakat tentang permintaan bantuan yang langsung ditujukan kepada masyarakat. Oleh karena itu, koordinasi dan pelaporan hasil menjadi hal yang

sangat penting. Apalagi Dinsosnakertrans merupakan lembaga yang membidangi masalah sosial masyarakat.

“Bagi ormas dan lembaga yang tengah membantu penggalangan dana hendaknya berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans. Hal itu disebabkan maraknya peng-galangan dana yang dilakukan di fasilitas umum, baik itu di Traffic Light dan SPBU,” kata Kabid Sosial Dinsosnakertrans, Ach-mad Riady, Selasa (18/2).

Menurutnya, sampai saat ini, baik itu bencana alam Sinabung dan Kelud, tidak ada satu pun lembaga yang melayangkan surat pemberitahuan kepada Dinsosnaker-trans. Padahal berdasarkan UU No 9 tahun 1961 tentang pengumpulan uang dan

barang, Sambung Achmad, harus mengan-tongi izin dari pejabat yang berwenang di wilayah setempat.

“Dalam hal ini Dinsosnakertrans yang berwenang. Terkait aktivitas penggalangan dana yang mereka lakukan, seharusnya ada koordinasi,” terangnya.

Selain itu, dalam pengajuannya harus menyebutkan penanggung jawab dan pelaksana yang terlibat dalam penggalan-gan dana. Itupun pengajuannya harus H-30 sebelum kegiatan dilaksanakan. Na-mun tak satu pun lembaga yang bergerak di lingkungan sosial melakukan pelaporan.

“Pada prinsipnya kami sangat men-dukung semua aktivitas kemanusiaan dan kegiatan sosial, baik itu penggalangan

dana maupun undian berhadiah. Namun harus ada koordinasi yang jelas,” ungka-pnya.

Dia menjelaskan selain izin nantinya semua hasil sumbangan harus diber-itahukan untuk dilaporkan ke Bupati selaku Kepala Daerah. Hal itu untuk menghindari kecurigaan di masyarakat, penyaluran dana hasil sumbangan juga harus dilaporkan, apa itu lewat reken-ing atau datang langsung ke lokasi para korban.

“Akan disalurkan kemana dana terse-but harus jelas, agar tidak ada kecurigaan masyarakat. Sebab dana yang dihasilkan harus jelas penyalurannya,” jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

PENGUMPULAN UANG

Koordinasi Penggalangan Dana Bencana ‘Lemah Syahwat’

Kepala Satpol PP Bangkalan, Bambang Setiawan mengatakan penanaman tebu yang dilaku-kan rupanya tidak ada izin dari pemerintah daerah. Perusahaan tersebut melanggar perda nomor 11 tahun 2010 tentang retribusi izin tertentu, sehingga dilakukan penutupan sementara.

Dia menyebutkan PTPN per-nah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah kabupaten Bangka-lan pada tahun 2011 lalu. Namun tidak pernah dilakukan perpan-jangan izin kesepakatan. Menu-rutnya, PTPN seharusnya mel-akukan perpanjangan izin setiap satu tahun dan bisa diperpanjang sampai 5 tahun.

Saat ditanya kenapa pemer-intah daerah baru melakukan penyegelan, setelah PTPN mel-akukan penggarapan terhadap tanaman tebu di areal tersebut. Pihaknya mengaku baru mengeta-hui setelah berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai masalah penanaman tebu. Sehingga reko-mendasi yang turun agar segera dilakukan penyegelan.

“Penanaman tebu sendiri masih menyisakan masalah den-gan warga. Untuk itu, kiranya diselesaikan terlebih dahulu izin-

nya sebelum dilanjutkan penana-man,” kata Bambang.

Saat dikonfirmasi, Camat Kamal Moh Hasan Faisol juga membenarkan telah dilakukan penutupan sementara pada lahan tebu milik PTPN X. Penutupan ij-zin beroperasi tersebut dilakukan oleh Satpol PP dengan melibat-kan Dinas Perkebunan dan Kehu-tanan. Turut pula Kepala Desa Gili Timur selaku tokoh masyarakat yang wilayahnya juga termasuk dari bagi lahan penanaman tebu.

“Pemda melakukan penyeto-pan agar PTPN memperbaiki adm-initrasi terlebih dahulu, sebelum beroperasi kembali. Oleh karena itu, pemkab mendesak PTPN X segera mengurus izin. Sebab selu-ruh kegiatan yang berada wilayah Bangkalan harus sepengetahuan pemkab,” ujar camat termuda ini.

Selama ini, alasan PTPN su-dah mengantongi izin dari dari BUMN. Terkait instruksi Kemen-terian BUMN untuk pengemban-gan tanaman tebu. Akan tetapi di setiap wilayah ada pemerintah daerah yang mempunyai aturan terkait setiap kegiatan yang ber-operasi. Hal itu wajib dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.

Sementara itu, Manager Tana-man Tebu Wilayah Pengemban-

gan Madura PTPN X, Gufron Hansori mengaku tidak menerima surat pemberitahuan terkait pe-nutupan lahan tebu di Kecamatan Kamal. Sebab pihaknya menilai sudah bekerja secara prosedural.

Mengenai adanya peraturan daer-ah tentang retrebusi izin tertentu, pihaknya akan menanyakan hal itu. Pasalnya di daerah lain tidak terdapat perda yang serupa.

“Kalau memang ada perda

tersebut, kami akan melakukan koordinasi dan menindaklan-juti dengan pemkab. Sebab kami masih belum tahu mengenai per-da yang dimaksud,” kilahnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Perkebunan Tebu Ditutup Selama Tidak Melengkapi Izin AdministrasiBANGKALAN - Keberadaan tanaman tebu milik PTPN X ditutup, karena ditengarai melanggar peraturan daerah (perda). Tanah Seluas 208 hektare tersebut disegel oleh Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) agar pihak yang bersangkutan melengkapi izin administrasi terlebih da-hulu, sebelum melakukan aktivitas kembali di lahan yang berada di kecamatan Kamal tersebut.

Page 30: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III NNPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III NIndustri LokalKORAN MADURA

PRODUKSI TAHU

Andalan Ekonomi Rumah Tangga

Salah satu pengusaha tahu di Kecamatan Pamekasan, Syaiful mengatakan usahanya memproduksi tahu, kini sudah menjadi andalan ekonomi kelu-arganya.

Selain itu, usaha tersebut bisa memberi sumbangan bagi ekonomi warga di sekitar tempat tinggalnya dengan menjadi bagian dari industri rumahannya sebagai tenaga kerja produksi dan

pemasaran.Ia menceritakan keinginan

untuk membuka usaha produksi tahu berawal ketika dirinya yang bekerja sebagai buruh serabutan tidak mendapatkan pekerjaan.

“Saya berpikir daripada menggantungkan pekerjaan pada ajakan orang lain, kenapa tidak membuka usaha sendiri,” kata-nya.

Ia akhirnya mencoba mem-bicarakan hal itu dengan Wasilah, istrinya, yang saat itu, bekerja di salah satu usaha produksi tahu di Desa Bettet, Kecamatan Pame-kasan. Istrinya setuju dengan rencana itu, namun kendalanya modal. Hingga akhirnya disepa-kati untuk mencari modal usaha dengan cara menggadaikan tanah miliknya. Modal itu dibelikan peralatan bekas di salah satu

pengusaha tahu. “Saat itu, kami masih memproduksi dalam skala kecil dan dijual sendiri. Semen-tara istri saya tetap bekerja di Bettet,” katanya.

Dari skala kecil itu, dengan ketelatenan yang dia miliki, kini usahanya terus berkembang hingga akhirnya memiliki tenaga kerja produksi dan pemasaran. “Enaknya, usaha ini tidak perlu memasarkan sendiri karena ba-

nyak pedagang keliling yang bisa dimanfaatkan. Selama dijalankan dengan telaten, pasti pada akhir-nya akan mencapai kemudahan yang diinginkan,” urai Syaiful.

Ia mengakui saat ini yang menjadi kendala adalah keterse-diaan dan mahalnya harga bahan baku, yakni kedelai. Sehingga ia terpaksa mendatangkan bahan baku itu dari luar kabupaten.

= G.MUJTABA/RAH

achmad fauzi/koran maduraBISA JADI ANDALAN. Sejumlah pekerja sedang membuat tahu di salah satu industri tahu. Usaha tersebut bisa dijadikan andalan ekonomi rumah tangga.

PAMEKASAN – Tahu. Siapa sangka

usaha memproduksi makanan ini bisa menjadi andalan ekonomi rumah

tangga. Makanan yang khas banyak

digemari, bukan ha-nya di wilayah per-

desaan, namun juga di kalangan warga

perkotaan, sehingga pemasarannya lebih

mudah. Selain itu, ampas atau bekas

perasan kedelai yang menjadi ba-han bakunya, bisa

dimanfaatkan untuk pupuk dan makanan

ternak. Ampas ini juga dicari para

peternak sehingga juga memiliki nilai

ekonomis.

BAHAN DAN CARA MEMBUAT TAHUBahan : Kedelai yang sudah direndam air dan cuka makanAlat : Penggilingan/blender, kain, panci besar, saringan

Cara membuat:- Masukkan kedelai yang sudah direndam ke dalam panci untuk dipecah dengan cara diremas (bisa dengan cara menggunakan alat pemecah kedelai)- Masukkan kedelai yang sudah dipecah ke dalam alat penggilingan atau

blander, beri air secukupnya dan giling kedelai hingga halus dan menjadi seperti susu kedelai- Rebus hingga mendidih dan terlihat seperti keluar busa. Setiap keluar busa, tambahkan air dingin sedikit demi sedikit, hingga tidak lagi mengeluarkan busa meski dalam keadaan mendidih.- Setelah mendidih dan tidak lagi mengeluarkan busa, matikan alat masak dan biarkan air rebusan hingga dingin. Setelah itu, saring air rebusan itu dan peras hingga tersisa ampas (ampas tersebut jangan dibuang, karena bisa dibuat makanan seperti perkedel dan lainnya)

Page 31: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III OPROBOLINGGO RABU 19 FEBRUARI 2014

No. 0304 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Membangun Kebersamaan doni heriyanto/koran madura

BERPOSE. Komunitas Grand Motor Club (GMC) Bangkalan saat berpose bersama. Komunitas ini fokus kepada tujuan untuk mempererat kebersamaan antar anggota.

BANGKALAN - Dalam se-buah komunitas, para anggota pada umumnya memiliki keg-emaran yang sama. Dari ke-samaan hobi atau kegemaran inilah anggota-anggota dalam suatu komunitas dapat menjalin pertemanan. Acara-acara yang diselenggarakan dalam sebuah komunitas umumnya fokus pada tujuan untuk mempererat ke-bersamaan antar anggotanya. Tak terkecuali bagi Komunitas Grand Motor Club (GMC) Bang-kalan.

Salah satu cara untuk mem-bangun kebersamaan dalam tu-buh GMC dengan mengadakan acara kopdar bareng, touring ke berbegai daerah.Menurut salah satu anggota GMC Yorda Nor-man Fianto, semua komunitas

pada umumnya memiliki tujuan untuk mempersatukan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan kegiatan yang sama untuk dapat menjalin suatu ke-bersamaan di internal komuni-tas maupuan masyarakat di luar komunitas, sehingga mereka da-pat menyalurkan dan mengem-bangkan hobi yang mereka mi-liki dengan baik tanpa mendapat penolakan dari masyarakat.

"Ya, pada intinya dalam ko-munitas ini untuk menciptakan kebersamaan dalam ruang keke-luargaan antar anggota GMC," ujarnya.

Komunitas ini, kata pria yang akrab dipanggil Yorda, me-rupakan sarana ampuh untuk mempererat kebersamaan dan kekompakan. Apalagi, dengan

susunan kepengurusan yang terstruktur secara baik sangat efektif untuk mengatur hubun-gan antar anggotanya. Melalui berbagai peraturan dan budaya yang berlaku dapat terjalin suatu hubungan yang harmonis antar anggota.

Kebersamaan dan kekompa-kan yang baik dapat membuat suatu komunitas berkembang dan berhasil mencapai visi dan misinya. Dengan nuansa keakra-ban ini semua tujuan terben-tuknya komunitas ini dapat den-gan mudah dicapai.

"Saya merasakan hal yang berbeda disaat berada di ten-gah-tengah keluarga GMC. Se-mua menjadi satu tidak ada ja-rak diantara kita," tuturnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Nama Komunitas : Grand Motor Club (GMC)Tahun berdiri : 1 September 2004Ketua GMC : Wandi CahyonoJumlah Anggota : 25 orangKegiatan GMC : 1. Kopdar (kopi darat) rutin tiap malam Minggu. 2. Safety Riding 3. Penggalangan dana bencana Alam 4. Penghijauan 5. Donor DarahTujuan : Membangun kekeluargaan dan kebersamaan bagi para pecinta motor khususnya motor Legenda.

IDENTITAS

Page 32: e Paper Koran Madura 19 Februari 2014

KORAN MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 | No. 0304 | TAHUN III P OPROBOLINGGO PKORAN

MADURARABU 19 FEBRUARI 2014 No. 0304 | TAHUN III

SITI IMANIYAH

Ingin Menjadi Politikus

LOMBA AZAN BERHADIAH UMROHNama : .........................................Umur : .........................................Alamat : .........................................Nomor Kontak : .........................................

• Kupon ini diserahkan ke studio Madura Channel Jl. Adirasa 6-7 Kolor Sumenep, selambat-lambatnya tanggal 8 Maret 2014

• Babak penyisihan akan disiarkan secara langsung di Radio 89.5 FM

• Keterangan lebih lanjut hubungi: Abiel (087850117101) dan Susi (087850449593)

Dipersembahkan oleh:

Said Abdullah Institute

Machan Corporation

KUPON

emangat dan jiwa RA Kartini itu seo-lah akan selalu abadi dalam hati

perempuan. Ter-masuk bagi Siti Imaniyah. Pe-rempuan kelahiran Sumenep, 25 April 1994 itu memang men-gagumi kecerdasan RA Kartini. Sebab, baginya, perempuan akan tetap nista jika tak ada sosok sang pencerah dari ta-nah Jawa. Oleh karena itu, in-spirasi dan semangat itu terus ia pupuk.“Saya ingin menjadi politikus perempuan yang andal, yang memberikan inspirasi bagi per-empuan-perempuan yang lain. Karena hasil penelitian telah membuktikan bahwa dari 8 Uni-versitas terbaik di negeri me-nempatkan perempuan sebagai mahasiswa yang lebih cerdas dari laki-laki. Oleh karena itu, stop stigma miring terhadap perem-puan, karena perempuan juga bisa cerdas, bukan seperti kesan minor yang selama ini menghing-gap pada perempuan,” ucapnya di sela-sela ia selesai berdiskusi ber-sama teman-temannya.

Perempuan semester 3 Fakultas IKIP di salah satu kam-pus di Sumenep itu ingin sekali menghadirkan semangat RA Kartini. Paling tidak, semangat yang membaja dan tidak kenal lelah untuk selalu berproses menjadi bumbu dalam men-jalani hidup. Sebab kunci sukses untuk menjadi perempuan yang menginspirasi adalah mereka yang mampu berusaha keras un-tuk terus belajar dan berproses. Oleh karena itu, menjadi politikus baginya merupakan cita-cita yang tak pudar sejak ia duduk di bang-ku sekolah. “Soalnya dunia poli-tik itu penuh tantangan, karena saya memang suka hal-hal yang sifatnya menantang,” ujarnya

Perempuan yang pernah jadi

juara 3 bola voli se-Kabu-paten Sumenep tersebut, kini sedang berproses di berbagai kegiatan, bah-kan tak pernah ragu un-tuk menekuni dunia gerakan seperti yang dilakukan oleh para kaum lelaki. Bahkan di berbagai kegi-atan diskusi dan kajian, perempu-an yang akrab dipanggil Ani itu tak pernah alpa untuk ikut kajian di organisasi yang ia gelu-ti. Sungguh, s e m a n g a t yang membaja. Tak salah jika te-man-teman menye-butnya sebagai perempuan besi; tangguh, cerdas dan kuat. “Saya juga suka dunia gerakan, termasuk saat me-lakukan aksi dan menyu-arakan ketidakadilan. Sebab saya punya obsesi kuat menjadi perempuan-perempuan cerdas pada zamannya, baik Siti Aisyah, Cut Nyak Din, RA Kartini, dan perempuan-perempuan tangguh lainnya,” tegas Ani.

Disinggung soal kontribusi apa yang hendak diberikan un-tuk Sumenep kelak saat benar-benar menjadi politikus andal, Ani mengungkapkan bahwa ia ingin memberikan perubahan untuk Sumenep dengan mem-bina dan mendidik generasi muda sebagai estafet bangsa, agar Sumenep tidak mengalami kekeringan generasi. “Sebab ke depan tantangan itu akan deras mengalir, jika tak punya SDM mumpuni, maka Sumenep ha-nya akan menjadi boneka main-an negera luar,” ungkapnya.

=SYAMSUNI

RA Kartini benar-benar mampu menginspirasi semua orang, terutama perempuan-perempuan di negeri ini. Jiwa dan semangatnya menjagad raya

di belahan Nusantara. Bahkan membuat para perempuan sadar tentang identitas, potensi dan bakat yang mereka miliki. Iya, “Habislah Gelap Terbitlah Terang” seolah menjadi mantra bagi

para perempuan untuk melawan hegemoni patriarkhi yang selama berabad-abad lamanya mengungkung perempuan.

itutupnya jalur penerbangan di sejumlah bandara di daerah Jawa akibat erupsi Gu-nung Kelud membuat agenda sejumlah

orang terganggu. Salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD yang hendak ke Kota Pelajar, Yogyakarta, Sabtu (15/2).

"Tuhan Mahakuasa mengaktifkan Gunung Ke-lud. Empat acara penting saya di Yogjakarta batal karena bandara ditutup," kicaunya di akun Twitter @mohmahfudmd, Sabtu pukul 11.12.

Namun, ia mengaku tak menyesal. Menu-rutnya, ada hikmah dibalik kegagalannya meng-hadiri acara penting itu. "Saya pun bisa ambil hik-mah: menikmati istirahat," lanjut pria kelahiran Madura.

Calon Presiden RI dari Partai Kebangkitan Bangsa itu memang belakangan makin sibuk mengunjungi sejumlah daerah, sehingga kurang istirahat. Ini adalah kesempatan untuk pasif (is-tirahat) saat gunung sedang aktif.

=M KAMIL AKHYARI

MOH. MAHFUD MD

Pasif Saat yang Lain Aktif