e Paper Koran Madura 6 Februari 2015

32
6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT [email protected] 0328-6770024 JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan lumpuh jika empat pimpinan ditetap- kan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri. Saat ini empat pimpinan KPK, yakni Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Ad- nan Pandu Praja, dan Zulkarnain sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Bambang yang sudah jadi tersangka. Sementara 3 orang pimpinan KPK yang lainnya dalam proses penyelidikan. Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP mengatakan, pemberhentian sementara para pimpinan memang termuat dalam UU KPK. Disitu disebutkan bahwa apabila pimpinan tersangka maka akan diberhen- tikan sementara oleh Keppres. “Nah jika itu yang terjadi, kami ingin memisahkan persoalan pribadi dengan lembaga. Tapi yang terjadi tentu akan berimbas pada lembaga, jika pimpinan tersangka dan dinonaktifkan, maka adalah sebuah fakta KPK akan lumpuh,” terang dia di Jakarta, Kamis (5/2). Kondisi itu tentunya akan sangat merugikan KPK. Fungsi dan tugas juga akan terabaikan. Termasuk, ratusan kasus yang ditangani, baik itu penyelidikan atau penyidikan juga akan lumpuh. “Ini harus dipahami publik. Bahwa adalah kewenangan Polri untuk me- nanggapi laporan masyarakat, termasuk pimpinan KPK, itu kewenangan Polri. KPK gak punya persoalan dengan Polri secara lembaga,” jelasnya. Karenanya, Johan mengimbau Presiden Joko Widodo untuk segera turun tangan mengatasi persoalan KPK-Polri yang mulai memanas pasca ditetapkannya Komjen Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka oleh masing-masing lembaga. “Kami imbau pak Presiden segera melakukan apa yang musti dilakukan un- tuk atasi situasi dan kondisi saat ini yang berawal dari orang per orang di Polri dan KPK yang berimbas pada lembaga, baik eksistensi KPK maupun Polri,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Budi Waseso menegaskan laporan masyarakat terkait dengan pimpinan KPK sama sekali tidak terkait dengan KPK sebagai lembaga. Pun demikian penyelidikan serta penyidikan pimpinan KPK oleh polisi. “Laporan itu tidak menyangkut lembaga, laporan itu adalah perorangan. Makanya jangan dicampuradukan, nanti seolah lembaga,” ungkap Budi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan Kamis (4/2). Pengganti Komjen Suhardi Alius terse- but menegaskan bahwa secara intitusi KPK bagus. KPK juga harus dibesarkan dan dipertahankan sebab pemberantasan korupsi mutlak dilakukan. “Tapi dikala ada lembaga besar dan kuat dipimpin oleh orang yang kredibilitasnya diragukan, ya harus dibenahi. Itu aja sebenarnya gak ada masalah kan,” pungkasnya. =GAM/ABD Johan Budi: KPK Akan Lumpuh ant/sigid kurniawan KPK TANGGAPI TUDINGAN HASTO. Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi bersiap memberi keterangan kepada wartawan terkait tudingan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristi- yanto terhadap Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Kamis (5/2). Menurutnya, Hasto tidak perlu membeberkan tudingannya dalam rapat dengan Komisi III DPR dan lebih baik jika melaporkannya ke KPK atas dugaan Abraham Samad yang bertemu petinggi partai politik terkait pencalonan wakil presiden 2014. Budi Waseso Calon Kapolri Baru? Berita Utama hal 2

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 6 Februari 2015

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 16 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT [email protected]

0328-6770024

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan lumpuh jika empat pimpinan ditetap-kan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri. Saat ini empat pimpinan KPK, yakni Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Ad-nan Pandu Praja, dan Zulkarnain sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Bambang yang sudah jadi tersangka. Sementara 3 orang pimpinan KPK yang lainnya dalam proses penyelidikan.

Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP mengatakan, pemberhentian sementara

para pimpinan memang termuat dalam UU KPK. Disitu disebutkan bahwa apabila pimpinan tersangka maka akan diberhen-tikan sementara oleh Keppres.

“Nah jika itu yang terjadi, kami ingin memisahkan persoalan pribadi dengan lembaga. Tapi yang terjadi tentu akan berimbas pada lembaga, jika pimpinan tersangka dan dinonaktifkan, maka adalah sebuah fakta KPK akan lumpuh,” terang dia di Jakarta, Kamis (5/2).

Kondisi itu tentunya akan sangat merugikan KPK. Fungsi dan tugas juga akan terabaikan. Termasuk, ratusan kasus yang ditangani, baik itu penyelidikan atau penyidikan juga akan lumpuh.

“Ini harus dipahami publik. Bahwa adalah kewenangan Polri untuk me-nanggapi laporan masyarakat, termasuk

pimpinan KPK, itu kewenangan Polri. KPK gak punya persoalan dengan Polri secara lembaga,” jelasnya.

Karenanya, Johan mengimbau Presiden Joko Widodo untuk segera turun tangan mengatasi persoalan KPK-Polri yang mulai memanas pasca ditetapkannya Komjen Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka oleh masing-masing lembaga.

“Kami imbau pak Presiden segera melakukan apa yang musti dilakukan un-tuk atasi situasi dan kondisi saat ini yang berawal dari orang per orang di Polri dan KPK yang berimbas pada lembaga, baik eksistensi KPK maupun Polri,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Budi Waseso menegaskan laporan masyarakat terkait

dengan pimpinan KPK sama sekali tidak terkait dengan KPK sebagai lembaga. Pun demikian penyelidikan serta penyidikan pimpinan KPK oleh polisi.

“Laporan itu tidak menyangkut lembaga, laporan itu adalah perorangan. Makanya jangan dicampuradukan, nanti seolah lembaga,” ungkap Budi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan Kamis (4/2).

Pengganti Komjen Suhardi Alius terse-but menegaskan bahwa secara intitusi KPK bagus. KPK juga harus dibesarkan dan dipertahankan sebab pemberantasan korupsi mutlak dilakukan. “Tapi dikala ada lembaga besar dan kuat dipimpin oleh orang yang kredibilitasnya diragukan, ya harus dibenahi. Itu aja sebenarnya gak ada masalah kan,” pungkasnya. =GAM/ABD

Johan Budi: KPK Akan Lumpuh

ant/sigid kurniawan KPK TANGGAPI TUDINGAN HASTO. Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi bersiap memberi keterangan kepada wartawan terkait tudingan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristi-yanto terhadap Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Kamis (5/2). Menurutnya, Hasto tidak perlu membeberkan tudingannya dalam rapat dengan Komisi III DPR dan lebih baik jika melaporkannya ke KPK atas dugaan Abraham Samad yang bertemu petinggi partai politik terkait pencalonan wakil presiden 2014.

Budi Waseso Calon Kapolri Baru?

Berita Utama hal 2

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV2

Suatu ketika, pada saat sore, seorang kakek memang-gil cucunya. Ia bercakap dalam bahasa makhraj huruf yang tidak sempurna. “Le...dadiyo seng iso rumongso, ojo dadi seng rumongso iso,” lelaki tujuh puluh tahun itu memberi nasehat.

Sepintas, petuah orangtua itu sederhana tetapi padat rasa. Maknanya begitu dalam, tetapi teramat dangkal bagi yang mati suri. Ia tak bisa merasakan karena hati yang dimilikinya bebal. Semua lapisan masyarakat tejangkiti penyakit ini, bawah, menengah, dan kalangan atas, sesuai studiumnya masing-masing. Namun yang paling sering mengalami justru karena dirinya merasa berkuasa, ber-jabatan, dan bertahta ; high or upper class yang angkara.

Pelaku korupsi itu, pada sebagian besar adalah SDM yang memiliki kekuasaan, sekecil apapun. Ia merasa beruntung karena merasa berkuasa dan karena itu mela-kukannya dengan sempurna, atau tidak sempurna sama sekali. Lebih dari itu, ia sangat bangga menceritakan ke-pada orang-orang terbatasnya dan berbagi hasil atas harta yang telah dijarah. Bagaimana menyandingkan antara logika berpikir sehat manakala melihat orang lain yang dengan begitu bangganya bercerita tentang keberhasilan-nya menipu.

Bumi memang sedang gonjang-ganjing pada jaman yang edan. Tetapi mbok yo ojo ngono meskipun ngono. Situasi serupa ini juga terjadi di jamannya, saat itu. tetapi

hal yang berbeda dari sisi pelaku dan harta yang yang dijarah. Dulu, seseorang yang matisuri hanya mengambil sekedar, ibarat memotong reranting dari keseluruhan pohon. Namun kali ini, tidak saja batang melainkan pohon itu hendak dicerabut, seluruhnya, lalu dipindah ke rumahnya.

Serasa ada yang tidak beres lagi, di negeri ini, ketika seba-gian menguasai keseluruhan. Narkoba itu hanya sebagian, korupsi itu tidak keseluruhan,

jual-beli perkara itu juga tidak sepenuhnya; namun masalahnya, mengapa berbias kepada keseluruhan anak negeri. Siapakah yang pada akhirnya, melindungi dan mengayomi bila yang bertugas hanya sanggup mengayo-mi? Ini negeri macam apa bila hukum terinjak dan rakyat terisak?

Tidak adakah lagi SDM, dari sekitar 240 juta jiwa yang ingin meruwat negeri ini dimulai dari sisi yang terkecil, keluarga dan terus-menerus mewabah ke pelosok negeri? Sampai akhirnya, negeri ini tidak mati ketika SDM yang mendudukinya hidup. Saat ini, semuanya serasa mati meski sebagian besar hidup tetapi tercincang, tergadai se-cara psikis dan fisik. Sampai kapankah situasi yang narsis dan nagras ini akan berakhir?

Dulu, semua orang-orang membaca tanda-tanda bah-wa kiamat akan datang manakala seluruh kitab tulisannya terhapus. Ini statement istilahi karena terhapusnya arte-fak tidak pada kondisi yang serba fisik. Melainkan ketika seluruh mushaf kitab suci, apapun namanya, tertera tetapi tidak terindera, di situlah umat menciptakan kiamat untuk dirinya dan petaka bagi siapa saja, disengaja, atau tanpa disadari.

Rakyat sebenarnya tidak ingin patah hati. Tetapi tat-kala alam mengursus mereka kebaikan melalui kejahatan yang diperankan tokoh antagonis secara terus-menerus, masih adakah lagi happy ending dalam rubaiat angin?

Umat tidak harus mengundang malaikat dan dewa angin (lagi) untuk memporak-porandakan siapapun yang berani menggenggam petir. Sampai akhirnya, siapapun menyadari surga dan neraka itu disadari, ia ada karena sebagian dari kita telah menciptakan sendiri, untuk dirinya sendiri atas bangsa ini yang tertelungkup badai, berkelindan dan menjura, seperti selamanya bila semua dan babak selanjutnya seperti ini adanya. Sedih! =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 2

Saat ini, semuanya serasa mati meski

sebagian besar hidup tetapi tercin-

cang, tergadai secara psikis dan

fisik

Budi Waseso Calon Kapolri Baru?JAKARTA – Setelah Buya Syafie Maarif mengung-kapkan bahwa Presiden tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, Kepala Bareskrim Polri Budi Waseso tiba-tiba men-dapat kenaikan pangkat. Banyak kalangan menduga ia sedang disiapkan un-tuk menggantikan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Budi Waseso resmi mendapat kenaikan pangkat dari Ins-pektur Jenderal (bintang dua) menjadi Komisaris Jenderal (bintang tiga).

Upacara kenaikan pangkat itu di-laksanakan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis, dengan inspektur upacara Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

Budi mengatakan bahwa dengan kenaikan pangkat ini seiring dengan meningkatnya beban dan tanggung jawab yang diembannya sebagai Kabareskrim. “Tanggung jawabnya tambah berat,” katanya.

Selain Budi Waseso, terdapat 12

perwira tinggi dan menengah lain-nya yang mengalami kenaikan pang-kat, di antaranya dari Brigjen men-jadi Irjen yakni Irjen Pol Bachtiar H. Tambunan dan Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim.

Sementara dari Kombes menjadi Brigjen yakni Brigjen Ricardo Hu-tauruk, Brigjen Hadi Sutoyo, Brigjen Sutrisno Haryanto Brata, Brigjen Syafrizal, Brigjen Agus Rianto, Brigjen Rahyono, Brigjen Anton Wa-hono, Brigjen Bambang Kristiyono, Brigjen Rudolf Alberth Rodja dan Brigjen Agus Andrianto.

Dalam acara tersebut, hadir para pejabat utama Mabes Polri. Meski demikian, dari pantauan Antara, Kalemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius tidak tampak di antara para pejabat tersebut.

SiapBudi Waseso mengisyaratkan

bahwa pihaknya siap menjabat seba-gai kapolri jika dirinya terpilih.

“Apa pun kalau sudah diberi tu-gas, itu amanah. Seluruh prajurit harus siap, termasuk saya,” kata Budi di Jakarta, Kamis.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya telah

mengajukan lima nama kandidat calon kapolri baru di tengah bere-darnya kabar pembatalan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri. Lima nama yang diajukan termasuk nama Budi Waseso.

Menanggapi hal itu, jenderal bintang tiga ini pun enggan berko-mentar.

“Tanyakan saja pada Kompolnas soal itu,” katanya.

Sebelumnya Komisioner Kom-polnas M Nasser membenarkan bahwa Kompolnas telah menyiapkan daftar nama calon Kapolri yang baru.

Nasser mengatakan telah me-ngusulkan lima nama komisaris jenderal polisi pada Presiden Joko Widodo pekan lalu.

“Benar Kompolnas menyiapkan daftar usulan baru, tapi Presiden juga bisa menggunakan nama-nama yang diberikan minggu lalu. Kita memberikan riwayat lengkap orang per orang,” kata Nasser.

Lima nama calon Kapolri yang disampaikan pada Presiden pekan lalu antara lain Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Dwi Prayitno, Kabaharkam Komjen Putut Bayuseno, Kepala BNN Kom-jen Anang Iskandar dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.

=ANT/ANITA

ant/m agung rajasaNAIK PANGKAT. Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso (kiri) didampingi Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim (tengah) dan Brigjen Rudolf Alberth Rodja (kanan) mengikuti upacara kenaikan pangkat perwira tinggi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2). Selain melantik Budi Waseso, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti juga melantik 12 perwira tinggi Polri, dua di antaranya berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) Pol dan 10 lainnya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol.

Mati RasaOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Gelar perkara tersebut guna menindak-lanjuti surat perintah penyidikan kasus yang dilaporkan ketua KPK Watch Muhammad Yu-suf Sahide.

“Sejak tadi sudah gelar perkara di Wa-sidik, ini gelar perkara laporan AS ( Abraham Samad) yang dipolisikan oleh Direktur Ekse-kutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide,” kata KabagPenum Polri, Kombes Rikwanto di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2).

Rikwanto mengatakan gelar perkara yang

berlangsung sekitar dua jam itu melibatkan berbagai unsur internal Polri.

“Dalam gelar perkara itu saling meng-konfirmasikan satu dengan yang lainnya mengenai keterangan yang didapat. Apa-apa yang perlu dibahas itu yang dilakukan,” ujarnya.

Rikwanto menuturkan, dalam gelar perkara itu dibahas berbagai hal-hal yang memang berkaitan dengan penyidikan, ter-masuk soal saksi-saksi, barang bukti dan bukti pendukung. Sejauh ini dalam gelar perkara yang masih berlangsung, penyidik belum memberikan kesimpulan apakah akan dihentikan atau status Samad dinaikkan menjadi tersangka. “Nanti akan gelar perka-ra lagi, tapi belum tahu kapan. Hasil gelar perkara hari ini juga belum disimpulkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabareksrim Komjen Budi Waseso menjelaskan status Samad belum tersangka, meski sudah ada surat perintah penyidikan (sprindik).

“AS (Abraham Samad) tetap pendalaman kita, sprindik sudah. Sprindik itu artinya su-

dah cukup bukti yang ditersangkakan, penyi-dik harus ada legalnya surat perintah dimulai penyidikan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa saat ini Pol-ri mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam proses penyelidikan kasus yang men-jerat komisioner KPK.

Pelaporan terhadap Samad dilayangkan Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide dan telah diterima Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/75/1/2015 Bareskrim pada 22 Januari 2015. Samad di-laporkan lantaran terlibat aktivitas di politik saat pilpres 2014. “Perkara dugaan pelang-garan terhadap Pasal 36 Juncto 65 UU No-mor 30 tahun 2002 tentang KPK,” kata Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 26 Januari 2015.

Menurut Yusuf, pelanggaran yang di-lakukan Abraham Samad merupakan pelang-garan etik. Namun, ia menganggap pelang-garan yang dilakukan Samad juga termasuk unsur pidana seperti yang tertuang Pasal 36 Juncto 65 UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. “Ini bukan etik saja tapi ada unsur pi-dananya,” tambahnya.

Sementara itu, Mantan Panasehat KPK Abdullah Hehamahua mendesak KPK segera membentuk Komite Etik untuk mengu-sut dugaan kegiatan politik dan sejumlah tudi-ngan lainnya terhadap Abraham Sa-mad. Pembentukan Komite itu penting un-tuk mengklarifikasi sejumlah serangan yang muncul.

“Penting sekali. Karena itu, sejak sebelum pilpres yang lalu saya sudah mengusulkan pembentukan Komite Etik untuk memeriksa hal tersebut,” ujarnya. =GAM/ABD

Bareskrim Gelar Perkara Kasus Abraham Samad

JAKARTA- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri ten-gah melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan pen-yalahgunaan wewenang yang dilakukan Ketua Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.

KORPS BAYANGKARA

Divpropam Periksa Pengkhianat PolriJAKARTA-Mabes Polri saat ini sedang menyelidiki ok-num Polri yang diduga telah melakukan pelanggaran etik. Oknum tersebut dinilai telah merusak institusi Polri secara menyeluruh.

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso mengata-kan, ada penghianat di tubuh Polri. Saat ini penghianat terse-but sedang dalam pemeriksaan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri. “Penghiat adalah seseorang yang tidak me-laksanakan tugas dengan benar dan dapat merusak institusi Polri secara keseluruhan,” kata Budi di Jakarta, Kamis (5/2).

Dia mengungkapkan, peng-khianat yang selama ini merusak akan diketahui setelah Divpro-pam Polri selesai melakukan investigas dan penyelidikan.

Budi membantah penghianat itu ditujukan pada perorangan. Ia menegaskan ada orang dalam internal Polri yang menjadi masalah internal. “Polantas yang melakukan pungli juga penghianat, perusak institusi,” katanya.

Saat ini dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Divpro-pam untuk diaudit. Agar semua terbuka jelas. “Biar audit Propam yang menjawab. Biarkan mereka bekerja, karena apapun hasilnya, oknum itu harus mempertang-gungjawabkan perbuatannya pada institusi,” ujarnya.

Budi mengungkapkan, se-mua pelanggar kode etik akan dikenakan sanksi tegas ber-dasarkan tingkat kesalahan yang dilakukan. “Ada sanksinya semua tergantung Propam sejauh mana pelanggaran yang dilakukan,” katanya.

Sebelumnya Komjen Suhardi ditengarai pengkhianat karena menjegal Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Mantan Kapolda Jawa Barat itu dinilai memasok data-data soal dugaan korupsi calon Kapolri terpilih tersebut ke KPK.

“Saya dekat dengan KPK dan PPATK karena fungsi dan tugas saya sebagai Kabareskrim. Saya tidak pernah melakukan hal yang diisukan itu,” tegas Suhardi kala itu.

=GAM/ABD

ant/widodo s. jusuf JOKOWI BERTOLAK KE MALAYSIA. Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo (kiri) membalikkan badanya sesaat sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (5/2). Kepala Negara beserta delegasi bertolak menuju Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan menggelar pertemuan bilateral dengan masing-masing negara.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV4 Nasional

“Setiap permohonan (perlindungan) yang baru masuk akan ditelaah dan didala-mi oleh LPSK, apakah memenuhi syarat sesuai dengan yang ditentukan oleh un-dang-Undang atau tidak,” kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Kamis (5/2).

Edwin menjelaskan, Undang-Undang mensyaratkan empat hal yang harus dipe-nuhi untuk mendapatkan perlindungan saksi dan korban dari LPSK, yakni pen-tingnya keterangan, tingkat ancaman yang dialami pemohon, catatan rekam medis atau psikologis pemohon dan “track re-cord” atau rekam jejak kejahatan.

Berdasarkan hasil penyampaian dari pihak pemohon, Edwin menuturkan sejauh ini belum ada ancaman fisik maupun psikis terhadap FL dari pihak manapun. “Namun, adanya suatu kekhawatiran karena FL ber-

lawanan dengan pejabat publik sehingga ditakutkan akan ada tekanan yang merugi-kan pemohon,” ujar Edwin.

Edwin menyatakan permohonan yang telah diterima LPSK akan ditelaah selan-jutnya akan dibahas melalui Rapat Paripur-na Pimpinan untuk dikabulkan atau tidak.

Wakil Ketua LPSK Askari Razak me-ngungkapkan Abraham Samad rencananya datang ke LPSK mengajukan permohonan perlindungan. Namun, Ketua KPK itu tidak juga datang meskipun telah ditunggu oleh pihak LPSK hingga malam hari. “Kema-rin kami dengar pihak Abraham juga mau datang tapi sampai tadi malam belum da-tang. Hanya (Feryani) Lim (yang datang). Mungkin (Samad) hari ini,” kata Askari, di Jakarta, Kamis (5/2).

Askari belum tahu apakah Ketua KPK

itu meminta bantuan LPSK sebagai korban atau saksi. “Nanti kita lihat apa yang di-laporkannya. Apakah posisinya menunjuk-kan sebagai korban atau ada hal yang ingin diungkap sebagai saksi,” tandas dia.

Pada Rabu (4/2), LPSK baru saja men-erima kedatangan FL dan kuasa hukum-nya, pemohon mengajukan permohonan perlindungan dan didampingi tiga kuasa hukumnya menyampaikan kronologis apa yang dialami oleh FL dan proses pemerik-saan yang telah dijalaninya sejak kemarin.

FL bersama tiga kuasa hukumnya me-minta supaya LPSK memberikan perlin-dungan dengan apa yang diminta oleh si pemohon. “Permohonan ini akan diproses melalui telaah, dan hasil telaah tersebut akan dibawa ke Rapat Paripurna Pimpinan untuk diputuskan dikabulkan atau tidak,” ujar Edwin.

FL sendiri melaporkan ketua KPK, Abraham Samad, terkait pemalsuan iden-titasnya saat membuat paspor di Makasar beberapa tahun lalu. Dalam kasus itu, FL juga menjadi tersangka dugaan kasus pe-malsuan dokumen yang ditangani Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada 2007. =GAM/ABD

Pelapor Abraham Samad Minta Perlindungan LPSK

JAKARTA-Lembaga Perlin-dungan Saksi dan Korban (LPSK) menelaah permoho-nan perlindungan seorang wanita bernama Feriyani Lim (FL) yang melaporkan Ketua Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) Abra-ham Samad dengan dugaan pemalsuan identitas. Feriya-ni melaporkan Abraham ke Bareskrim Mabes Polri atas tuduhan pemalsuan.

Nantinya, fungsi lembaga tersebut akan mengambil ahli tugas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk mengelola berbagai aset man-dek milik pemerintah.

Bambang menjelaskan, DJKN akan tetap mempunyai tugas mengurusi regulasi untuk pengelolaan aset negara.

“Kalau ini dikelola dengan benar, sedangkan belum ada pembeli yang cocok untuk aset itu bisa digunakan, untuk tambahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pe-ngelolaan aset,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (5/2).

Dia mengungkapkan, pembentukan Manajemen Aset itu butuh suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun. Akan tetapi, Panitia Kerja (Panja) A Badan Anggaran DPR, menyepakati hanya Rp 1,5 triliun.

Suntikan modal kepada Manajemen Aset itu akan dialokasikan untuk pengemba-ngan konsep sebesar Rp 80 mi-liar atau 5,33 persen dari pagu. Kemudian untuk upgrading aset

potensi sebesar Rp 120 miliar atau 8 persen.

Selanjutnya, sebesar Rp 300 miliar atau 20 persen dari total digunakan sebagai cashflow BLU. Terakhir, untuk pengadaan tanah dalam rangka pelaksa-naan fungsi land bank sebesar Rp 1 triliun atau 66,67 persen dari total pagu. “Itu yang dise-tujui banggar,” terangnya.

Bambang mengakui saat ini terdapat 5.000 aset pemerin-tah terbengkalai, terdiri tanah dan bangunan. ‘Nganggurnya’ ribuan aset itu, lantaran Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan memiliki keterbatasan dalam pengelolaannya.

Akibatnya, kata dia, ada resiko inefisiensi karena pemerintah mengeluarkan anggaran untuk perawatan aset tersebut. “Sekarang ini ada 5.000 lebih tanah dan bangu-nan di seluruh indonesia yang tidak terpakai, karena itu yang terjadi saat ini oportunity lost, malah keluar biaya pembia-yaan,” katanya.

=GAM

PENGELOLAAN KEUANGAN

Menkeu Bentuk Lembaga KhususJAKARTA-Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengusulkan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) baru ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengelo-la sekitar 5.000 aset pemerintah yang terbengkalai.

ant/rivan awal lingga PERMINTAAN DODOL IMLEK MENINGKAT. Pekerja menyelesaikan pembuatan dodol di Tangerang, Banten, Kamis (5/2). Menjelang Tahun Baru Imlek 2566 permintaan dodol khas Imlek dan kue keranjang yang dijual dengan harga Rp 20.000 - Rp 50.000 mengalami peningkatan sebesar 100 persen.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

JAKARTA-Setelah menyandera (gijzeling) Penunggak Pajak di wilayah Surabaya beberapa waktu lalu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak melanjutkan penyanderaan Penunggak Pajak di Palembang. Wajib Pajak (WP) yang disandera itu berinisial Dj yang merupakan penanggung pajak PT KSC yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Palembang dan menunggak pajak Rp 1,96 Miliar.

“Saat ini, Dj disandera di Rumah Ta-hanan Kelas I Palembang,” ujar Pejabat Pengganti Direktur Penyuluhan, Pelaya-nan dan Humas DJP, Wahju K. Tumakaka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/1).

Menurutnya, penyanderaan ini dilaku-kan berkat kerja sama Ditjen Pajak de-ngan Kepolisian Republik Indonesia mau-pun Ditjen Pemasyarakatan Kementerian

Hukum dan HAM. DJ (62 tahun) adalah WNI Penanggung Pajak di wilayah Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepu-lauan Bangka Belitung.

“Penyanderaan Dj selaku penanggung pajak PT KSC berdasarkan Surat Izin Pe-nyanderaan Menteri Keuangan Nomor SR-367MK.03/2015 tanggal 28 Januari 2015,” urainya.

Sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP) sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2000 Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu.

Penyanderaan hanya dapat dilakukan terhadap Penanggung Pajak yang mem-punyai utang pajak sekurang-kurangnya seratus juta rupiah dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak.

Penyanderaan dilakukan paling lama enam bulan dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya enam bulan serta dilak-sanakan berdasarkan Surat Perintah Pe-nyanderaan yang diterbitkan oleh Kepala KPP setelah mendapat izin tertulis dari

Menteri Keuangan atau Gubernur. Penyanderaan Penanggung Pajak

mencakup orang pribadi atau badan. Un-tuk badan dikenakan atas mereka yang bertanggung jawab atas pembayaran pa-jak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut UU Perpajakan. Termasuk dalam pengertian wakil bagi Wajib Pajak Badan adalah Pengurus, Komisaris dan Peme-gang Saham sesuai ketentuan dalam Pasal 32 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Dia menjelaskan penanggung pajak yang disandera dapat dilepaskan apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak telah dibayar lunas, jangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Penyan-deraan telah terpenuhi, berdasarkan pu-tusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau berdasarkan pertimbangan tertentu Menteri Keua-ngan/Gubernur.

Oleh karena itu Ditjen Pajak mem-inta Penanggung Pajak yang mempunyai utang pajak untuk bersikap kooperatif dan segera melunasi utang pajaknya agar ter-hindar dari penyanderaan.=GAM

Satu Lagi, Penunggak Pajak Disandera

INVESTASI

15.500 Izin Prinsip Investasi akan Dicabut

JAKARTA-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal mencabut 15.500 izin prinsip investasi. Berdasarkan evaluasi, para pemegang izin prinsip itu tak kunjung merealisasikan investas-inya di Indonesia.

“Kami melakukan satu review terha-dap izin prinsip, ada 15.500 pemilik izin prinsip yang tidak melakukan inves-tasinya. Nilainya hampir mencapai Rp 1.000 triliun,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani saat bertemu pelaku usaha di gedung Kamar Dagang dan Industri (ka-din) Indonesia, Jakarta, Kamis (5/2).

Menurut Franky, para pemegang izin prinsip frustasi dengan rumitnya prosedur memulai usaha di Indonesia. Ini membuat mereka menyerah berin-vestasi di Tanah Air. “Itu semua kami cabut nanti. Alasan berhentinya karena frustasi mengurus izinnya. Di BKPM itu izin prinsip keluar hanya tiga hari, tapi di kementerian-kementerian bisa capai dua tahun,” kata dia.

Belajar dari pengalaman itu, BKPM lalu mulai memonopoli perizinan investasi di Indonesia mulai Januari lalu. Pelayanan terpadu satu pintu yang dijalankan telah berhasil menggandeng 22 kementerian dan lembaga berwenang mengeluarkan izin investasi. “Kami ke-luarkan PTSP untuk bantu para investor tersebut. Banyak masalah dalam izin itu, ada yang menjual lagi ke investor lain,” pungkas dia

Dia mengaku, masalah perizinan menjadi salah satu penghambat investa-si di Indonesia. Bahkan akibat mandek-nya investasi tersebut membuat Indone-sia kehilangan Rp 423 triliun pada 2014 yang berasal dari 92 rencana investasi. “Ada 92 investasi yang terhenti. Nilainya bisa sampai Rp 423 triliun,” katanya.

Franky menyebutkan, salah satu investasi yang madek tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah dengan kapasitas 2X1.000 megawatt (MW) Saat ini, pemerintah sedang merakit peraturan agar PLTU tersebut bisa segera dibangun. “Perpresnya saat ini sedang kita beresin dan semoga cepat sehingga mereka akan mulai konstruksi,” ungkapnya.

Menurut Franky, BKPM kosisten mendorong investasi didalam negeri. Untuk diketahui saat ini BKPM menjadi koordinator Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempercepat proses investasi. “BKPM akan mengutamakan investasi dalam negeri tahun ini,” tutup Franky. =GAM

ant/dedhez anggara HASIL TANGKAPAN MULAI MELIMPAH. Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapan di muara Glayem, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (5/2). Meski cuaca masih buruk, namun tangkapan ikan saat ini mulai melimpah sejak sepekan terakhir.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV6 Ekonomi

Dengan kenaikan ini maka gaji Dirjen Pajak menjadi diatas Rp 100 juta per bulan-nya atau naik dibandingkan sebelumnya yang hanya mendapat gaji sebesar Rp 60 juta. “DJP akan menjadi pejabat pemerin-

tah atau birokrat dengan gaji tertinggi,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjon-egoro , dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (5/2).

Bambang mengatakan bahwa gaji pega-wai pajak akan naik menjadi yang paling tinggi diantara seluruh kementerian. Den-gan keputusan tersebut maka gaji Dirjen Pajak melebihi gaji dari seorang Menteri yang hanya Rp 16 juta.

Bambang mengatakan bahwa gaji se-orang pegawai Ditjen pajak sekarang ini memang relatif sedikit mengingat tang-gung jawab luar biasa yang harus mereka ambil. Tugas Ditjen Pajak harus mengejar target penerimaan pajak tahun ini menca-pai Rp 1.400 triliun.

Selama ini Bambang mengakui banyak

pegawai pajak yang mengundurkan diri ka-rena merasa gaji yang di dapat tak sesuai dengan pekerjaannya. Dengan (kenaikan) ini, diharapkan semangat akan timbul,” kata Bambang.

Sementara untuk pegawai pajak yang baru masuk atau baru lulus universitas (fresh graduate) gajinya sebesar Rp8 juta per bulan. Bambang mengaku gaji dirinya kalah besar jika dibandingkan dengan gaji Account Representative (AR) 4. Padahal, AR 4 bukan termasuk eselon.

Berdasarkan data Kementerian Keuan-gan (Kemenkeu) 2005, gaji pejabat set-ingkat menteri hanya Rp18.648.000. Gaji menteri ini sama dengan Jaksa Agung, dan Panglima TNI. Hingga kini belum ada kebi-jakan kenaikan untuk para pembantu pres-iden ini. =GAM

Gaji Dirjen Pajak Rp100 Juta per Bulan

JAKARTA-Kementerian Keuangan memberikan kenaikan gaji kepada para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Prosentasi kenaikannya cukup fantastis yakni 66 persen.

PENAGIH UTANG

OJK Bakal Sertifikasi Profesi Debt CollectorJAKARTA-Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) bakal melalukan sertifikasi penagih utang atau debt collector. Sebab, Yayasan Lembaga Konsumen Indone-sia (YLKI) banyak menerima pe-ngaduan masyarakat akan sikap arogan debt collector dalam melakukan penagihan.

Kepala Eksekutif Bidang Penga-wasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani me-ngatakan saat ini pihaknya tengah merancang skema penyelesaian masalah antara nasabah dan debt collector lembaga pembiayaan. Untuk itu, OJK bakal bekerja sama dengan asosiasi.

“Peraturan di Kepolisian yang sudah dikeluarkan, penyitaan itu harus melibatkan polisi. Dan, kami akan mengatur dengan memberikan sertifikasi kepada debt collector,” kata Firdaus saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (5/2).

Firdaus mengakui, penyitaan atau penagihan barang karena kredit macet ataupun agunan harus dilakukan melalui komunikasi persuasif. Seorang debt collector tidak boleh bertindak seenaknya. “Sekarang ini banyak terjadi penyi-taan di tengah jalan. Cara ini yang akan kami coba untuk selesaikan,” katanya .

“Kami sudah membicarakan masalah ini dengan ombudsman,” terangnya.”

Firdaus mengungkapkan pem-benahan tatacara penagihan utang terkendala hak fiducia dimiliki lembaga pembiayaan. “Dalam setiap perjanjian, lembaga pembiayaan punya hak fiducia sehingga berhak menyita barang,” katanya.

=GAM

Sekarang ini banyak terjadi penyitaan di

tengah jalan. Cara ini yang akan kami coba

untuk selesaikan

Firdaus Djaelani Kepala Eksekutif Bidang

Pengawasan Industri Keuangan Nonbank

(IKNB) OJK

ant/m agung rajasa NILAI TUKAR RUPIAH MELEMAH. Petugas menerawang uang pecahan 100 Dollar di pusat penukaran uang, Jakarta, Kamis (5/2). Merujuk data Bloomberg di pasar spo, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah, 12.635 per dollar AS atau 0,04 persen setelah sebelumnya bergerak pada kisaran Rp 12.625- Rp 12.661 per dollar AS.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV 7

Yang Hina dan TeraniayaSajak-sajak Nur Diyahfitriani*

NoktahKu kira kau akan menganggapku bintang kecilMenyinari hatimu, lusuhMemberi pernik-pernik cahaya walau semuNamun, percuma kau anggap aku noktah

Semarang, 31 Januari 2015

MenungguAku titip rindu melalui anginUntuk di sampaikan di relung kalbumuHitungan hari yang teramat panjangTak sempat aku berjumpa pada sang dambaan kalbuRisau dan gelisah bercampur menjadi satuMenjadi sebuah adonan rindu dengan rasa yang teramat semuPahit

Kau tahu!Setiap rembulan tiba aku selalu ber-juang agar air mata ku tak terjatuhMembasahi dinding-dinding jiwaku Aku hanya bisa merindu dan se-lamanya akan menjadi perinduBereksperimen menghapus luka melalui perjalanan manis dan pahit bersamamuKini, aku hanya dapat menikmati asamnya simbol daun waruYang hanya dapat ku lukis dalam kertas tak bergarisBergurau dengan pena-pena mungilkuKu lakukan agar aku setia menunggu

Semarang, 31 Januari 2015

Ulang TahunHari ini, tepat dimana aku terlahir di duniaKata mereka, harusnya aku bahagiaTak meneteskan air mataApalagi ada luka di dalam dadaNamun, mereka salahBarangkali, aku yang tak dapat menikmatiAku merasakan apa yang mereka larangKarena mereka tak tahuAku sedang merindu

Semarang, 31 Januari 2015

*) Mahasiswi UIN Walisongo Semarang, Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam. Crew Surat Kabar Mahasiswa “Amanat”

Malam semakin merayap, tampak bulan sabit semakin redup cahayanya, tersisihkan oleh kemilau bintang gemintang yang berpijaran, suara hewan kecil sahut menyahut memeriahkan suasana, angin dari pegunungan berhembus menebas dedaunan menimbulkan suara gemerisik.

Di bilik kamarnya Fatimah dan Abdullah belum pula dapat memejamkan matanya. Tampak Fatimah dan Abdullah tidur saling memunggungi, mereka sibuk dengan lamunan mereka masing-masing. Sesekali terdengar suara tangis bayi dari rumah tetangga, menambah kelu hati Fatimah.

Berlahan Fatimah memba-likan tubuhnya, mengarah ke Ab-dullah, seraya menyentuh pundak suaminya, membuat Abdullah membalikan tubuhnya mengha-dap pada istrinya.

“Kang, kapan kita dikarunia seorang bayi?” Tanya Fatimah tiba-tiba.

“Aku ingin menjadi ibu dari anak-anak seperti perempuan yang lain,” sambungnya.

Abdullah menghela nafas, tangannya, mengelus rambut istrinya yang panjang dan ber-gelombang. Dikecupnya kening istrinya itu penuh sayang.

“Fat, berdoalah pada Tuhan, semoga kita cepat dipercaya, dikaruniai seorang anak, aku pun, seperti halnya kamu, ingin menjadi bapak dari anak-anak, layaknya laki-laki lain yang telah hidup berumah tangga.”

Kemudian suasana menjadi hening, sesekali terdengar suara kentongan dipukul, oleh para warga yang sedang berjaga di pos ronda.

Nampak dari keremangan lampu listrik, mata Fatimah berkaca-kaca.

“Entah sampai, kapan Kang kita terus-terusan begini, hidup kesepian tanpa kehadiran seorang buah hati,” Fatimah dengan nada suara melas, sambil membenam-kan wajahnya ke dada suaminya, terasa oleh Andullah air mata is-

trinya telah membasahi dadanya.©©©

Kini kehidupan Fatimah dan Abdullah, nampak lebih berbaha-gia, hidup mereka tak lagi dirum-rum kesepian, setelah mereka mengangkat seorang anak perem-puan dari penduduk desa sebelah, anak perempuan itu anak yang kurang beruntung, dilahirkan dari kalangan keluarga serba kekuran-gan, karenanya ayah dan ibu anak itu merelakan buah hatinya dia-dopsi oleh Fatimah dan Abdullah, dengan harapan, anaknya kelak hidup berbahagia, berkecukupan, serta dapat berguna bagi agama dan negara.

Tujuh tahun berselang, anak angkat Fatimah dan Abdullah tumbuh, menjadi anak perem-puan yang sehat dan ceria, penuh cinta, berlimpahan kasih sayang dari ayah dan ibu angkatnya, kini anak perempuan yang diberi nama Dewi Kartika itu telah duduk dibangku sekolah dasar.

Akhir-akhir ini, Fatimah merasakan perutnya sering ter-jangkit mual-mual, hingga mem-buat dirinya ongkek, bukan main cemasnya Abdullah, seraya ia membujuk istrinya tuk memerik-sakan diri ke rumah sakit terdekat, Fatimah pun mengikuti bujukan suaminya itu.

Hasil pemeriksaan bidan desa, yang mengabdikan dirinya di rumah sakit itu, memberi keteran-gan bahwa Fatimah sedang hamil muda, bukan main gembiranya hati Fatimah, hingga ia tak mam-pu berkata-kata, hanya air mata bahagianya saja menggenangi kedua pipi kuning langsanya. Pun Abdullah ia amat gembira, saking gembiranya Abdullah memeluk istrinya sedangkan kupingnya diletakan pada perut istrinya itu, Abdullah kehilangan rasa malu, orang-orang yang berada di ruangan itu matanya tertuju pada Abdullah dan istrinya.

Dengan dibantu dukun beranak dan bidan desa, terlahir-lah anak yang diharap-harapkan Fatimah dan Abdullah itu, se-

orang bayi perempuan sehat dan mungil.

Hari bergani hari, mingu, bulan dan tahun, terus berganti. Setelah ke lahiran Akila anak perempuan biologisnya itu, kasih sayang Fatimah dan Abdullah semakin berkurang pada Dewi Kartika, atau mungkin kasih sayang terhadapnya kini tak lagi tersisa, semuanya tercurahkan pada Akila yang mungil.

Setiap hari Dewi Kartika selalu kena bentak dan marah dari kedua orang tua angkatnya. Tak jarang pula Dewi Kartika didera dengan tamparan dan pukulan, kini Dewi Kartika compang camping tak lagi terurus, para tetangga sangat menaruh iba dan belas kasihan padanya. Namun, para tetangga itu tak mampu berbuat apa, mereka hanya membicarakan dari belakang kelakuan buruk Fatimah dan Abdullah terhadap anak tirinya itu.

Hingga suatu hari Dewi Kar-tika terserang penyakit demam. Namun, Fatimah dan Abdullah tiada mempedulikannya, jan-gankan membawanya ke rumah sakit, melainkan menyiksa dan mencampakannya. Fatimah dan Abdullah tak mau tahu tentang keadaan kesehatan anak tirinya itu, yang mereka tahu segala macam tugas rumah seperti, ngepel, nyuci piring dan pakaian kotor, serta masak di dapur harus dibereskan oleh anak tirinya, Dewi Kartika dijadikannya jongos tanpa iba belas kasihan.

Pada suatu hari yang naas, Dewi Kartika telah memecahkan piring-piring yang dicucinya, sebab kepalanya dirasakan amat sakit, hingga ia tak lagi sanggup menopang tubuhnya sendiri. Bukan main marahnya Fatimah, dipukuli dan ditamparinya anak tirinya itu. Darah segar telah ke luar dari hidung dan mulut Dewi Kartika.

“Dasar anak udik, cuci piring saja tak becus,” bentak Fatimah sambil melengos meninggalkan anak tirinya yang telah terkapar

di lantai.Seminggu berselang, Dewi

Kartika meninggal dunia, nyawanya diambil Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, diwajah Fatimah dan Abdullah tak me-nampakan kesedihan, kesannya biasa-biasa saja. Para tetangga pun, tahu kematian Dewi Kartika, tak lain karena disebabkan oleh kejahatan ibu dan ayah tirinya itu.

©©©Karena terlalu dimanjakan

dan segala kehendak diperturut-kan oleh ayah dan ibunya. Akila tumbuh menjadi gadis remaja yang congkak, melawan pada kedua orang tuanya. Akila telah menjadi buah bibir para tetangga, karena kelakuannya, yang terma-kan pergaulan bebas. Bagi Akila, merokok dan minum-minuman keras bukanlah hal yang tabu, setiap harinya Akila jarang pulang ke rumah, ia kelayapannya ke bar dan diskotik bersama teman-temannya yang bejat. Pabila Fatimah dan Abdullah menase-hatinya, nasehat itu hanya masuk telinga kiri dan ke luar teringa kanan.

Bukan main marah dan malunya Fatimah dan Abdul-lah, setelah mengetahui, bahwa Akila telah hamil diluar nikah. Akila pun hanya mampu nangis tersedu, sebab lelaki yang menjadi pacarnya, tak mau bertanggung jawab.

Pada pagi buta yang tak disangka-sangka, Fatimah mendapati tubuh Akila telah tak bernyawa, tubuhnya tergantung, lehernya terikat oleh tambang, yang ditalikannya pada kusen pintu kamaranya. Fatimah kalap, Abdullah pun demikian, para tetangga segera memadati rumah Fatimah, serta meringkus suami isrti ini, yang mencoba hendak mengakhiri hidupnya, karena pu-tusasa, melihat anak satu-satunya mati dengan hina dan tragis.

©©©Malam semakin merayap,

tampak bulan sabit semakin redup cahayanya, tersisihkan oleh kemilau bintang gemintang yang berpijaran, suara hewan kecil sahut menyahut memeriahkan suasana, angin dari pegunungan berhembus menebas dedaunan menimbulkan suara gemerisik.

Di bilik kamarnya Fatimah dan Abdullah belum pula dapat memejamkan matanya. Tampak Fatimah dan Abdullah tidur saling memunggungi, mereka sibuk dengan lamunan mereka masing-masing. Sesekali terdengar suara tangis bayi dari rumah tetangga, menambah kelu hati Fatimah=

Yogyakarta 4 Februari 2015

*) Lahirkan di Lebak Banten, 5 Januari 1986. Mahasiswa Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Keta-hanan Nasional.

Cerpen: : Agus Hiplunudin

Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan JUMAT 6 FEBRUARI 2015 No. 0541 | TAHUN IV 7BudayaKORAN

MADURA

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV 8

RS Bhayangkara Terima 13 Jenazah Kecelakaan AirAsia Ada yang Hanya Bagian Tubuh Berupa Dua Potongan Kaki

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono mengatakan, 13 jenazah itu me-rupakan kiriman dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang sebelumnya dikumpulkan ter-lebih dulu di RSUD Sultan Ima-nuddin.

"Sebanyak 13 jenazah itu be-rangkat dari Pangkalan Bun, Kali-mantan Tengah, pada pukul 15.00 WIB, dan kita di sini sudah me-nunggu," katanya.

Dengan datangnya 13 jena-zah total RS Bhayangkara telah menerima 93 jenazah hingga hari ke-40, dengan rincian 68 sudah diserahkan kepada pihak kelu-arga, satu dari "non human" atau jenis primate, serta sisanya dalam

proses identifikasi.Sementara terkait hasil iden-

tifikasi, Awi Setiyono mengaku hari ini belum bisa melakukan identifikasi jenazah, dan masih bekerja keras melakukan iden-tifikasi semua jenazah yang ter-sisa.

"Untuk hari ini belum ada identifikasi jenazah, karena kita masih menunggu hasil tes DNA dari laboratorium Mabes Polri," ucapnya.

Sebelumnya, sebanyak 13 jenazah itu ditemukan oleh pe-nyelam tradisional di perairan Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (4/2).

Sedangkan berdasarkan ket-

erangan resmi dari AirAsia Indo-nesia, operasi pencarian jenazah masih terus dilakukan, dan kini fokus pencarian dilakukan di sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa.

Terima Bagian Tubuh Jenazah Selain itu, Tim "Disaster Vic-

tim Identification" (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Jawa Timur kembali menerima bagian tubuh jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, berupa dua potongan kaki.

Kasi Operasional Basarnas, Hari Purnomo di Surabaya, Kamis, mengatakan bagian tubuh itu tiba di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo sekitar pukul 07.15 WIB, dan dimasukkan dalam sebuah peti jenazah.

"Satu peti jenazah yang tiba hari ini di Surabaya itu bagian tu-buh berupa dua bagian kaki, dan langsung dibawa ke RS Bhayang-kara Polda Jatim," ucapnya.

Kedatangan bagian tubuh ke Surabaya menggunakan pesawat komersil Lion Air dengan nomor penerbangan JT 801.

"Setelah tiba, langsung dibawa menggunakan mobil ambulance menuju Rumah Sakit (RS) Bhay-angkara Polda Jawa Timur un-tuk menjalani proses identifikasi mendalam," tuturnya.

Sementara dengan kedatang-an bagian tubuh, jumlah total peti jenazah korban AirAsia yang su-dah berada di Surabaya sebanyak 78 peti.

Rinciannya, sebanyak 68 su-dah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarganya masing-masing, dan sisanya, sepuluh peti jenazah menunggu proses identifikasi dan rekonsiliasi, termasuk satu bagian tubuh yang baru tiba.

Sedangkan, berdasarkan data dari AirAsia Indonesia, sebanyak 15 jenazah belum tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

SURABAYA - Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur menerima 13 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-40 proses identifikasi.

ant/yudha manxJENAZAH KORBAN PESAWAT JATUH. Petugas menggotong peti jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, menuju pesawat sewaan Cardig Air untuk diberangkatkan ke Surabaya melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (5/1). Sedikitnya 13 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan tim Basarnas dalam badan pesawat, teridentifikasi berjenis kelamin 8 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.

Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan JUMAT 6 FEBRUARI 2015 No. 0541 | TAHUN IV 8Lintas JatimKORAN

MADURA

PENUTUPAN LOKET

Garuda Indonesia Minta Kemenhub Sosialisasi

SURABAYA - Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, meminta Kementerian Perhubungan melakukan sosialisasi kebijakan pemerin-tah terkait dengan penutupan loket penjualan tiket pesawat pada waktu dekat, supaya mereka bisa mempersiapkan segala sesuatunya.

Vice President Garuda Indonesia Domestic Area 3 Ari Suryanta yang dihubungi di Surabaya, menyatakan, idealnya sosialisasi yang direa-lisasi Kemenhub bisa lebih gencar sehingga pihak maskapai dapat langsung menindaklanjutinya sekaligus memberitahukan kepada calon penumpang.

"Apa pun keputusan pe-merintah terutama melalui Kemenhub, kami pasti siap menjalankannya," katanya, Kamis (5/2).

Menurut dia, saat ini maskapai penerbangan itu memang sudah mengetahui bahwa Kemenhub mengeluar-kan Surat Edaran (SE) Men-teri Perhubungan Nomer HK 209/I/16PHB.2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Pe-ningkatan Pelayanan Publik di bandar udara seluruh Indonesia.

"Dalam surat edaran itu disebutkan ada peningkat-an standar pelayanan kepada pengguna jasa," ujarnya.

Bahkan, kata dia, ada beberapa perubahan secara khusus yang tercantum di dalam surat edaran tersebut, salah satunya meniadakan ruang penjualan tiket pesawat di area bandara.

"Untuk menyiasati hal itu, kami sudah mengoptimalkan penjualan di sejumlah gerai tiket yang berada di Surabaya," katanya.

Selain itu, katanya, perusa-haan tersebut memanfaatkan sistem penjualan tiket pesawat secara dalam jaringan. Di loket penjualan tiket pesawat di Bandara Internasional Juanda akan dipasang papan pen-gumuman bahwa tidak lagi melayani penjualan tiket.

= ANT/DIK

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV 9

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, di mana penyediaan ako-

modasi dan makan minum merupakan sektor yang

mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar

8,88 persen,”

M Sairi HasbullahKepala Badan Pusat Statistik

Jatim

Lintas Jatim

Kejati Tahan Komisaris PT Garam

Kepala Seksi Penyidikan Pi-dana Khusus Kejati Jatim Mo-hammad Rohmadi, mengatakan, pelaku ditahan setelah menjalani pemeriksaan di kantor Kejati Ja-tim.

"Slamet ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pen-jualan garam milik PT Garam se-nilai Rp 5 miliar," katanya, Kamis (5/2).

Ia mengatakan penahanan di-lakukan karena tersangka dikha-watirkan melarikan diri. Selain itu, penyidik juga khawatir ter-sangka memengaruhi saksi, se-hingga bisa menyulitkan proses penyidikan.

"Karena kebanyakan para sak-si itu adalah mantan anak buah tersangka maka pelaku kami ta-han," katanya.

Terkait dengan perkembangan kasus ini, untuk saat ini masih ada satu orang yang sudah ditetapkan statusnya menjadi tersangka.

"Ia ditetapkan tersangka ka-rena diduga kuat yang paling bertanggung jawab saat menyisi-hkan 10 ribu ton garam milik PT Garam, lalu menjualnya untuk

kepentingan pribadi," katanya.Ia mengatakan penjualan yang

dilakukan tersangka tanpa tereg-istrasi di perusahaan dan uang hasil penjualannya juga tidak di-masukkan ke kas perusahaan.

Sebelumnya, petugas dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menggeledah kantor PT Garam (Persero) terkait kasus dugaan korupsi penjualan 10 ribu ton garam senilai Rp 5 miliar dan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Rp 93 miliar.

Dalam penggeledahan terse-but, pihaknya juga menyita uang senilai Rp 2,152 miliar. Penggele-dahan dilakukan terkait proses penyidikan kasus dugaan pen-jualan 10 ribu ton garam secara nonprosedural yang terjadi pada tahun 2011 yang mana saat itu Dirut PT Garam dijabat oleh Slamet Untung.

Sementara itu, penasehat hukum tersangka, Awi Subagyo, setelah pemeriksaan usai meya-kini penjualan garam yang di-lakukan kliennya sudah sesuai prosedur yang ditentukan peru-sahaan.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SURABAYA - Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menahan Komisaris PT Garam (Pers-ero) Slamet Untung terkait dugaan kasus korupsi penjua-lan 10 ribu ton garam.

PENGAMANAN

Kapolda Minta Polres Tingkatkan Kesiagaan Pilkada

JEMBER - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf me-minta seluruh kepolisian re-sor (polres) meningkatkan ke-siagaan menjelang pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak di 18 kabupaten/kota di Jatim.

"Persiapan pengamanan pilkada sudah dilakukan di mas-ing-masing daerah karena da-erah yang satu dengan daerah yang lain memiliki prioritas yang berbeda dalam pengamanan," kata Anas usai acara kegiatan apel akbar warga peduli kamtib-mas di Kabupaten Jember, Kamis (5/2).

Menurut dia, aparat kepoli-sian sudah menyiapkan para

personel untuk mengamankan pilkada dan berkoordinasi untuk meminta bantuan TNI di mas-ing-masing daerah.

"Saya sudah meminta kepada para kapolres untuk tidak me-nyelepekan apapun dan harus maksimal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Saat ditanya daerah yang ra-wan konflik pilkada, Kapolda Ja-tim mengatakan semua potensi kerawanan harus diantisipasi oleh pihak polres, agar pelaksanaan pilkada berjalan aman dan lancar.

"Tiap daerah tentu memiliki prioritas masing-masing untuk mengamankan pesta demokrasi lima tahunan itu dan semuanya

harus dilakukan secara maksi-mal," katanya.

Ia berharap masing-masing polres dapat menjaga situasi yang aman dan kondusif, sehing-ga pilkada yang digelar serentak di Jatim dapat berjalan lancar.

Sebanyak 18 Kabupaten/Kota di Jatim akan menggelar pilkada serentak pada tahun 2015 adalah Kabupaten Ngawi, Kota Blitar, Lamongan, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Situbondo, Jember, Gresik.

Kemudian Kota Surabaya, Trenggalek, Kabupaten Mojoker-to, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Sumenep, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Kabupaten Blitar, dan Pacitan.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/senoAPEL PASUKAN KENTONGAN. Gubernur Jatim Soekarwo (kedua kiri), Kapolda Irjen Anas Yusuf (kedua kanan), dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Eko Wiratmoko (kiri), dan Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif (kanan) memukul kentongan saat mengikuti apel akbar bertajuk Akselerasi Potensi Masyarakat untuk Revitalisasi Kamtibmas di Alun-Alun Jember, Jawa Timur, Kamis (5/2).

EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Mencapai 5,86 PersenSURABAYA - Pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur pada tahun 2014 mencapai 5,86 persen atau melambat dibandingkan tahun 2013 sebesar 6,08 persen, karena dipengaruhi berbagai faktor per-ekonomian.

"Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, di mana penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 8,88 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M Sairi Hasbullah ditemui di Surabaya, Kamis (5/2).

Posisi berikutnya, ungkap dia, diikuti sektor jasa perusahaan

sebesar 8,52 persen. Kemudian, sektor jasa kesehatan serta kegia-tan sosial sebesar 8,17 persen.

"Struktur perekonomian Jatim sesuai lapangan usaha tahun 2014 didominasi industri pengo-lahan 28,90 persen," ucapnya.

Selain itu, jelas dia, sek-tor pertanian, kehutanan, dan perikanan 13,73 persen, dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 17,24 persen.

Sementara, jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2014 justru industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi

sebesar 2,22 persen."Lalu diikuti oleh perdagang-

an besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 0,85 persen se-dangkan konstruksi sebesar 0,50 persen," paparnya.

Sementara itu, tambah dia, dari sisi pengeluaran pertumbu-han ekonomi Jatim tahun 2014 sebesar 5,86 persen terjadi di seluruh komponen. Pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) merupakan komponen dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,39 persen.

"Selain itu, konsumsi rumah tangga sebesar 5,92 persen dan

pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,37 persen," ujarnya.

Di samping itu, sebut dia, kondisi ekonomi Jatim triwu-lan IV/2014 bila dibandingkan triwulan IV/2013 (YoY) tumbuh 6,01 persen. Angka itu mening-kat dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya sebesar 5,96 persen.

"Perekonomian Jatim tahun 2014 diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.540,7 triliun dan PDRB perkapita menca-pai Rp 39,9 juta," katanya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawasan, Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Kota Pasuruan Ipda Nanang Abidin mengatakan semua kendaraan di-alihkan ke jalur selatan melewati Kecamatan Purwosari akibat lua-pan air yang menggenangi jalan raya sekitar 1 meter.

"Jalur dari arah Surabaya ke

Probolinggo dan sebaliknya kami tutup mulai pukul 01.00 WIB dan dialihkan ke jalur selatan mela-lui Purwosari untuk mengurangi kemacetan," tuturnya.

Ia mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan kemacetan sepanjang 3 kilometer tersebut bisa diurai karena ket-inggian air hingga pagi mencapai

40 sentimeter."Sekitar pukul 09.30 WIB jalur

pantura sudah kami buka kemba-li, namun masih merambat karena kebanyakan dari kendaraan terse-but adalah kendaraan bermuatan besar," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan, Gangsar Setiarso mengatakan pihaknya sudah berupaya mela-kukan evakuasi terhadap korban bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi pada Rabu (4/2).

"Sebanyak 890 Kepala Ke-

luarga (KK) di tiga kelurahan di Kecamatan Gadingrejo yakni Kelurahan Karangketug, Kelura-han Randusari, dan Kelurahan Krapyakrejo yang diungsikan ke posko tanggap bencana," ung-kapnya.

Menurutnya, banjir telah ter-lebih dahulu menggenangi seb-elah selatan Kelurahan Karang-ketug pada Rabu (4/2) malam pukul 20.00 WIB dengan keting-gian 2,2 meter, sehingga meluber ke jalan raya hingga menyebab-kan kemacetan.

= ANT/LAILY WIDYA ARISHANDI/DIK

PASURUAN - Jalur pantai utara di Pasuruan - Probolinggo dan sebaliknya dari Probolinggo menuju Surabaya dialih-kan ke jalur selatan akibat banjir yang menggenangi jalan raya setempat, Kamis (5/2).

Jalur Pantura Pasuruan Dialihkan

ant/adhitya hendraBANJIR GENANGI PANTURA PASURUAN. Puluhan warga melintasi ruas jalan raya Tambak Rejo, yang tergenang banjir, Kraton, Pasuruan, Jatim, Kamis (5/2). Banjir yang menggenangi ruas jalan pantura tersebut, diakibatkan luapan air dari Sungai Welang sehingga arus lalu lintas sempat di tutup total selama sembilan jam.

BENGAWAN SOLO

Waspadai Curah Hujan Februari

BOJONEGORO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro mewaspadai curah hujan tinggi di hilir Jawa Timur, selama Febru-ari, karena berpotensi men-imbulkan banjir bandang dan luapan Bengawan Solo.

"Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Kli-matologi dan Geofisika (BMKG), Juanda, Surabaya, di daerah hilir, Jawa Timur, selama Februari, curah hujannya tinggi," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojo-negoro Mucharom, Kamis (5/2).

Oleh karena itu, ia me-minta daerah yang dilalui Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojo-negoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, mewaspadai terjadinya banjir bandang dan luapan Bengawan Solo.

"Kami minta tim penanggulangan bencana di daerah tetap waspada, sebab besar kemungkinan curah hujan yang terjadi menimbulkan banjir," ujar-nya.

Ia mencontohkan banjir bandang yang terjadi di Desa Mandirejo, Kecama-tan Merak Urak, Tuban, dua hari lalu, yang disebabkan meluapnya Kali Pejambon, juga pengaruh curah hujan tinggi.

= ANT/SLAMET AS/DIK

PENIMBUNAN

60 Ton Pupuk Bersubsidi Disita

SURABAYA - Ditreskrimsus Polda Jatim telah menyita 60 ton pupuk bersubsidi jenis ZA dan Petroganik yang dikemas dalam 680 zak/karung dari gu-dang milik tersangka SR di Ka-bupaten Malang.

"Kasus penimbunan itu kami ungkap pada Agustus 2014, lalu kami periksa 60 saksi di Kabupaten dan Kota Malang serta Kabupaten Pasuruan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Kamis (5/2).

Didampingi Wadireskrim-sus Polda Jatim AKBP Anom Wibowo dan Kasubdit Tipiter AKBP Maruli Siahaan, ia men-jelaskan tersangka SR melaku-kan penimbunan untuk kepent-ingan pribadi guna memupuk perkebunan tebu miliknya se-luas 140 hektare. "Tapi, dia men-gatasnamakan 60 petani dari Malang dan Pasuruan sebagai anggota kelompok tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari sebuah koperasi di pabrik gula di Malang," katanya.

Menurut dia, hal itu di-lakukan tersangka sejak tahun 1990 dengan mendapatkan 60-70 ton pupuk dalam setiap semester (enam bulan) yang disimpan di gudangnya untuk kepentingan pribadi.

"Puluhan petani yang dia-tasnamakan tersangka itu tidak pernah mendapatkan jatah pu-puk bersubsidi dari tersangka, karena dipakai sendiri, kecuali iming-iming sedikit uang untuk surat pengurusan pupuk bersub-sidi ke koperasi," katanya.

Selain pelanggaran pidana penimbunan pupuk bersubsidi, tersangka juga melanggar Per-mentan 122/SR/130/XI/2013 tentang pupuk bersubsidi yang hanya diperuntukkan pemilik la-han seluas maksimal 2 hektare.

"Kalau lebih dari itu berarti tidak boleh, apalagi tersangka memiliki lahan seluas 140 hek-tare, tentu tidak berhak dan be-rarti tersangka tidak mengan-tongi izin untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," katanya.

Padahal, katanya, selisih harga pupuk bersubsidi dan tidak bersubsidi cukup jauh yakni Rp 1.450/kilogram (pupuk bersubsidi) dan Rp4.700/kilo-gram (pupuk tidak bersubsidi).

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV O

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Sisi Lain Istana Presiden Gus Dur

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 6 FEBRUARI 2015No. 0541 | TAHUN IV Resensi BukuKORAN

MADURA 11

Priyo Sambadha adalah mantan staf kepresidenan yang hampir setiap hari intens berinteraksi

langsung dengan Gus Dur. Pada saat Gus Dur menjadi Presiden, Priyo su-dah 14 tahun bekerja di istana. Buku setebal 167 halaman itu menyuguh-kan cerita-cerita lucu dan unik yang tidak banyak diketahui publik.

Priyo menggambarkan, kehad-iran Gus Dur beserta keluarga di istana usai dilantik sebagai pres-iden, memberikan warna yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan presiden sebelumnya. Penulis yang telah bertugas di istana sejak era Presiden Soeharto ini lebih banyak membandingkan kehidupan kes-eharian Presiden Gus Dur dengan Presiden Soeharto.

Istana yang berpuluh-puluh tahun di bawah Presiden Soeharto, terkesan formal, kaku, dan serba diatur dalam waktu yang relatif singkat berubah menjadi jauh lebih santai, egaliter, dan lebih mudah diakses masyarakat. Perubahan tersebut terjadi karena Gus Dur dan keluarganya tidak begitu menyukai aturan protokoler.

Pada era Presiden Soeharto, wartawan yang diberikan izin untuk

melakukan peliputan diseleksi den-gan sangat ketat. Tujuan dari seleksi ketat ini sangat jelas, jangan sampai ada wartawan yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah kala itu. Setelah Gus Dur menduduki kursi Presiden, istana dibuka lebar untuk liputan wartawan. Semua media diberi kesempatan luas untuk meliput istana (hal. 43).

Buku yang berisi sembilan cerita pengalaman Priyo Sambadha ini dituturkan dengan gaya penulisan yang jenaka. Namun, penulis men-gakui bukunya tak merekam semua aktivitas Gus Dur. Banyak hal yang terlewatkan atau terlupakan karena ia tidak sempat membuat catatan khusus.

Dalam tulisan berjudul “Cerita dalam Sepotong Roti”, misalnya, Priyo mengaku pernah mencuri roti milik Gus Dur. Meski demikian,

perbuatannya itu dimaafkan bahkan tak diberi sanksi apa pun. Priyo me-nyebut Gus Dur orang yang pemaaf.

Kejadian mencuri roti itu terjadi saat Gus Dur tengah menunggu kegiatan wawancara dengan sebuah media massa internasional. Saat menunggu, Gus Dur disuguhi roti yang diolesi mentega dan ditaburi gula pasir dengan penyajian dipo-tong menjadi dua bagian berbentuk segitiga. Roti lezat itu membuat Priyo yang belum sarapan tergiur untuk menyantapnya.

Tak menunggu lama, diam-diam Priyo mengambil sepotong roti yang masih tersisa di piring Gus Dur dan menyantapnya dengan lahap. Gus Dur yang kemudian menyadari rotinya hilang menanyakan kepada Priyo. Pertanyaan Gus Dur sontak membuat Priyo terkejut, panik, dan takut dipecat. Pasalnya, roti yang ia makan, roti orang nomor satu di Indonesia.

Priyo langsung menuju dapur untuk mengambil roti yang lain un-tuk Gus Dur. Gus Dur pun langsung menyantap dan menyisakan sepo-tong roti yang lain. Sesaat setelah itu, Gus Dur memanggil Priyo dan menawarkan sepotong roti yang tidak habis dimakan karena Gus Dur sudah kenyang. Mendengar pernyataan Gus Dur, Priyo langsung tenang karena Gus Dur telah me-maafkannya yang telah mengambil sepotong roti.

Buku ini memberi gambaran bagaimana Gus Dur menjalani kehidupan bersama keluarganya di Istana. Penulis menggambarkan bagaimana Gus Dur mengubah wajah istana kepresidenan yang sebel-umnya hampir-hampir tidak terjamah menjadi sebuah istana rakyat yang mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan=

*) Kurator TBM Tiga Surau.

Setiap presiden me-miliki khas tersendiri

dalam mengelola istana negara. J. Osdar

(2014) telah menulis sisi lain istana dari za-man Soeharto hingga Susilo Bambang Yod-hoyono. Presiden Gus

Dur The Untold Stories adalah buku sisi lain istana Presiden KH.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang

ditulis “orang dalam” istana, Priyo Sam-

badha.

Oleh: Kamal Fuadi* Judul : Hoegeng: Oase di Tengah Keringnya Penegakan Hukum di Indonesia

Penulis : Aris Santoso, dkk Penerbit : Bentang Pustaka Cetakan : 2014 (Edisi Revisi) Tebal : XVIII + 342 Halaman ISBN : 978-602-7888-00-5

Di tengah Gonjang-gan-jing calon Kapolri Kom-jen Pol Budi Gunawan

yang telah ditetapkan se-bagai tersangka oleh KPK, masyarakat Indonesia kini merindukan (kembali) sosok polisi yang bersih, jujur, se-derhana, tegas, dan bijak-sana. Dialah Hoegeng. Polisi yang jujur dimata Gus Dur.

Hoegeng saat diangkat sebagai Kepala Direktorat Reskrim Markas Polisi Daerah Sumut (Polda Medan) awal 1956 menolak semua fasilitas yang disediakan sekelompok pengusaha. Medan ketika itu memang dikenal sebagai lumbung penyelundupan dan perjudian yang mendapat ban-yak backing dari pejabat dan aparat. “Kita sudah kehilan-gan harta dan segala-galan-ya, Geng. Yang tinggal hanya nama baik, itu saja yang perlu di pelihara,” pesan ayahnya yang selalu diingat (hal. 47).

Hoegeng pernah men-jabat Menteri/Sekretais Kabi-net pada masa Presiden Soe-kano. Namun, karena begitu besar rasa cintanya terhadap institusi kepolisian, Hoegeng memilih mengundurkan diri dari posisi tersebut. Akhirnya, ia kembali ke barak kepolisian dan menjadi Deputi Kapolri ba-gian operasi. Hoegeng dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Soeharto pada 15 Mei 1968.

Ada banyak gebrakan Hoegeng ketika menjadi Ka-polri. Setidaknya, ada dua kasus yang menggemparkan masyarakat. Pertama, kasus Sum Kuning, yaitu pemerko-saan terhadap penjual telur, Sumarijem, yang diduga pelakunya anak-anak peting-

gi teras di Yogyakarta. Ironis-nya, korban perkosaan malah dipenjara oleh polisi dengan tuduhan memberi keterangan palsu. Lalu merembet diang-gap terlibat kegiatan ilegal PKI. Nuansa rekayasa semakin terang ketika persidangan di-gelar tertutup. Wartawan yang menulis kasus Sum harus beru-rusan dengan Dandim 096.

Kedua, kasus Robby Tjah-jadi, gembong penyelundu-pan mobil mewah. Ternyata kasus tersebut melibatkan sejumlah pejabat dan perwi-ra tinggi ABRI. Namun, Hoe-geng tak gentar. Pejabat yang terbukti menerima sogokan di-tahan. Rumor yang santer, ga-ra-gara membongkar kasus ini menyebabkan Hoegeng dipen-siunkan, 2 Oktober 1971 dari jabatan Kapolri. Alasan dipensi-unkan adalah karena perema-jaan. Kabar yang berhembus, pemberhentian Hoegeng erat kaitannya dengan kasus Rob-by Tjahjadi (hal 102).

Buku setebal 342 hala-man ini mengandung nilai-nilai yang bisa dipetik pembaca. Ternyata dalam sejarah kepoli-sian ada seorang jenderal yang jujur, antisogokan, sederhana, merakyat, dan siap melindungi.

Kisah Hoegeng menjadi oase menyejukkan di tengah perilaku kolutif dan koruptif. An-daikan kepribadian Hoegeng bisa ditiru, betapa bahagianya menjadi rakyat Indonesia. Dan Jokowipun tidak akan dilematis menghadapi pergantian Kapolri. Wallahu a’lam bi al-shawaab=

Mokhamad Abdul Aziz Mahasiswa Jurusan KPI

Fakultas Dakwah dan Komuni-kasi UIN Walisongo Semarang.

Merindukan Sosok Kapolri Hoegeng

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Sesosok mayat itu itu pertama kali ditemukan oleh warga yang curiga ada bau busuk di lahan tebu tersebut. Sontak warga beramai-ramai mencari, dan akhirnya mencurigai adanya makam yang ditanami pohon pisang.

Setelah digali, ternyata melihat sesosok mayat. Spontan warga langsung melaporkan penemuan itu ke Mapolsek Tegalsiwalan Polres Probolinggo. Kemudian petugas

bergegas ke tempat kejadian perkara, dan langsung menggali makam yang dicurigai dibantu oleh warga.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian Imam Sanusi salah satu perangkat Desa Bulujaran Kidul, awalnya diketemukan oleh warga yang curiga melihat darah berceceran di jalan, lalu warga ketakutan untuk keluar.

Bahkan kecurigaan warga sudah sejak kemarin menghirup

bau busuk. Akhirnya secara bersama-sama warga melakukan pencarian dan menemukan makam yang ditanami pohon pisang. Anggapan kepercayaan warga, jika menemukan makam yang ditanami pohon pisang dianggap matinya binatang yang meninggal.

“Saya membuka kepalanya, ternyata masih ada bungkusan plastik. Identitas mayat tersebut itu diketahui berjenis kelamin laki-laki. Ketika diangakat kepalanya masih terbungkus plastik. Tangan dan kaki terikat, dan masih belum tahu pasti, karena wajahnya tidak ketahuan,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Tegalsiwan AKP Sukandar

mengungkapkan hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP) ada indikasi kekerasan atau pembunuhan. Karena kondisi yang ada, korban diikat pada bagian tangan dan kaki. Sepertinya memang untuk mengelabuhi warga, karena setelah dimakamkan ditanami pohon pisang diatasnya.

“Sementara dalam penyelidikan, karena masih upaya untuk mengentahui identitas sebenarnya korban itu sendiri. Dan belum bisa menentukan, tunggu saja hasilnya seperti apa pada saat dilakukan otopsi di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo,” paparnya.

=M.HISBULLAH HUDA

Penemuan Mayat Gegerkan Warga PROBOLINGGO – Warga desa Tegalsono Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang dikubur dengan ditanami pohon pisang di sebuah lahan tebu, Kamis (5/2) sekitar pukul 11.30 WIB.

DIEVAKUASI. Petugas yang dibantu warga mengangkat jasad korban untuk dibawa ke RSUD Waluyojati Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO - Minat masyarakat untuk mendirikan koperasi di Kabupaten Probolinggo nampaknya terus mengalami penurunan.Selama kurun waktu tiga tahun terakhir jumlahnya hanya mencapai 16 koperasi.

Data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo dari h16 koperasi yang sudah ber Badan Hukum (BH) antara lain 11 unit pada tahun 2012, dan 4 unit pada 2013, dan yang paling minim 1 unit pada tahun 2014.

Menanggapi hal itu, Kabid Kelembagaan Koperasi dan SDM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, Setiadi Agus Prakoso mengatakan penurunan itu disebabkan karena masyarakat masih kurang minat mendirikan lembaga koperasi.

Padahal, setiap tahun pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk memfasilitasi pendirian koperasi berupa sosialisasi, monitoring dan penerbitan badan hukum. Pihaknya mengklaim, pemerintah sudah sangat maksimal untuk memfasilitasi pendirian koperasi. “Sekarang tinggal masyarakat berkeinginan membuat lembaga (koperasi) atau tidak,” terangnya kepada wartawan, Kamis (5/2).

Menurutnya, Mekanisme pengajuan koperasi sendiri, menurut Agus relatif mudah. Kelompok masyarakat cukup mengundang dinas koperasi dan UKM untuk mendirikan koperasi. Setelah itu, koperasi kemudian menerbitkan pra koperasi yang merupakan syarat koperasi beroperasi sebelum diterbitkan badan hukum.

“Pra koperasi berlaku berlaku selama tiga bulan dan selanjutnya diterbitkan badan hukum jika sudah dinilai memenuhi syarat,” tandas Setiadi Agus Prakoso.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

PENURUNAN

Minat Pendirian Koperasi Merosot

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 13Probolinggo

Salah satu Desa Kedawung Kecamatan Sukapuran Kabupaten Probolinggo, Mastuki mengatakan, jalan Kecamatan Kuripan menuju ke Desa Ngepung Sukapura memang kondisinya sudah memperihatinkan dan mengalami rusak parah. “Jalan kondisi asplanya sudah mengelupas dan hanya tinggal makadam saja,” terangnya kepada wartawan, Kamis (5/2).

Menurutnya, jalan itu sudah lama rusak sehingga warga yang melintas disepenjang jalan harus ekstra hati-hati. Yang paling penting, pelintas jalan harus

meningkatkan kehati-hatian jika sudah musim hujan. “Selain jalannya penuh dengan batu juga tergolong licin.kalau tidak berhati-hari pelintas jalan bisa terancam jatuh,” kata Mastuki.

Mastuki menambahkan, banyak pelintas jalan tersebut kerap kali terpeleset dengan licinnya jalanan. Mereka juga terjatuh, meski beberapa kejadian tidak ada korban jiwa. Hanya saja sepeda yang ditumpanginya mengalami kerusakan. “Karena batu dijalan tergolong tajam. Banyak kendaraan yang jatuh rusak,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, mengatakan setiap tahunnya pihaknya sudah melakukan upaya pembangunan infrastruktur jalan. Untuk jalan Kuripan-Ngepung Sukapura salah satu memang kondisinya mengalami kerusakan.

“Dalam waktu dekat jalan yang rusak di daerah Kabupaten Probolinggo akan diperbaiki secara bertahap,” tandasnya.

Untuk akses jalan, lanjut dia, merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan masyarakat. Karena infrastruktur merupakan faktor penunjang untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Proses transportasi perekonomian warga tidak terkendala dan berjalan lancar,” tegas Bupati Puput Tantriana Sari.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Jalan Kuripan-Sukapura Rusak ParahMengelupas dan Mengancam Keselamatan PROBOLINGGO - Jalan Kecamatan Kuripan menuju ke Desa Ngepung Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo mengalami rusak parah. Bahkan kondisi jalan aspal tersebut sudah mengelupas dan mengancam keselamatan pelintas jalan.

BUTUH PERBAIKAN. Kondisi jalan Kuripan menuju ke Sukapura rusak parah dan memprihatinkan.

PROBOLINGGO - Angka buta aksara di Kabupaten Probolinggo masih tergolong tinggi. Untuk menguranginya, Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo terus melakukan upaya pembelajaran kepada warga masyarakat dengan meningkatkan peran pembelajaran guru.

Warga yang belum melek huruf, rata-rata mereka berada di daerah dataran tinggi. Karena dilokasi tersebut masih banyak yang tidak tamat sekolah dasar. ”Banyak warga penyandang buta aksara di wilayah Kabupaten Probolinggo,” jelas Tutug Edi Utomo, kepada wartawan, Kamis (5/2).

Menurutnya, dengan tingginya angka tersebut, pihaknya terus berupaya untuk memeranginya. Yakni dengan melakukan perluasan kepada para warga masyarakat dengan meningkatkan pembelajaran kepada kelompok belajar disetiap desa yang ada.

“Kebanyakan yang belum bisa bacara tulis memang rata-rata di daerah pegunungan. Karena kesadaran untuk mengenyam pendidikan masih tergolong minim,” tandas Tutug Edi Utomo.

Tutug Edi Utomo menambahkan, pihaknya juga telah memberikan pemahaman kepada semua guru yang ada Di Kabupaten Probolinggo, untuk terus menuntaskan masalah buta aksara, Karena guru memang merupakan leading sektor dalam dunia pendidikan.

”Partispasi guru memang sangat berperan penting dalam hal tersebut,” ujarnya.

Upaya yang harus ditempuh, lanjut dia, dengan menambah jam pelajaran kepada para guru yang ada di wilayah yang dinilai buta aksaranya tinggi untuk bersedia mengajarakan ilmunya kepada masyarakat. “Hal tersebut juga untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang masih tergolong rendah dengan jalan menuntaskan buta aksara,” papar Tutug Edi Utomo.

Bahkan, jumlah Pendidikan Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada Di Kabupaten Probolinggo jumlahnya sudah hampir mencapai seribu lembaga. ”Mereka memang berperan penting dama mencerdaskan warga yang buta aksara,” ucapnya.

Sementara itu daerah yang tergolong IPMnya rendah salah satunya Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo, Menurut Camatn Kuripan Abduh Ramin mengatakan, masyarakat di daerahnya masih tergolong minim pendidikan, bahkan tak jarang dari mereka yang belum bisa baca tulis.

“Banyak peran guru yang memberikan pemahaman tentang pendidikan kepada masyarakat meski di waktu libur kerja. Karena ini memang penting untuk dilakukan demi mendongkrak IPM yang ada di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

BUTA AKSARA

Peran Guru Dibutuhkan

DIBUTUHKAN. Angka buta aksara terus ditekan dengan meningkatkan peran guru sebagai pendidik

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV14 Probolinggo

Hal tersebut dibuktikan oleh Jajaran Satreskoba Polres Probolinggo Kota membekuk dua kurir narkoba bernama ES (33) dan M (35) yang merupakan jaringan antar pulau dan antar kota. Mereka ditangkap, Rabu (4/2), di Jalan Wahid Hasyim Kelurahan Kanigaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, bersama dengan 51,33 gram paket

sabu siap edar sebagai barang bukti.

Kapolres Probolinggo Kota AKPB Iwan Setyawan mengungkapkan kronologis kejadian bermula dari Satreskoba Polres Probolinggo mendapat informasi dari masyarakat yang melihat dua kurir sabu antar pulau dan antar kota akan transit di Kota Probolinggo.

Setelah mendapatkan kepastian, petugas Satreskoba langsung bergegas melakukan under cover boy dilokasi tempat kejadian (TKP). Rabu (4/2), sekitar pukul 03.00 WIB petugas berhasil membekuk dua kurir sabu di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Kanigaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

“Satu pelaku kita lumpuhkan, karena saat ditangkap melakukan perlawanan hingga petugas melakukan tembakan peringatan dua kali,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/2).

Menurutnya, dua tersangka kurir sabu antar pulau dan antar kota yang hendak ke pulau Bali ini bernam ES (33) warga Desa Prabon Kecamatan Balong Panggang dan M (35) warga Desa

Banjarsari Kecamatan Cermi Kabupaten Gresik.

Barang bukti yang diamankan, yakni 51,33 gram, satu unit mobil Avansa, satu buah alat brong, dua buah korek api, satu unit timbangan elektrik, dan tiga buah hand phone.

”Sabu yang kita amankan dari tersangka berjenis Diamon Ice. Harga jual setiap gramnya senilai Rp3,7 juta, jika total senilai Rp189 juta,” papar AKBP. Iwan Setyawan.

AKBP. Iwan Setyawan menambahkan, Pihaknya meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir melaporkan peredaran narkoba di daerahnya. Pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan aparat penegak hukum.

“Peran masyarakat begitu

penting. Mengingat saat ini trik-trik yang digunakan para pengedar narkoba sering berubah lantaran terus diawasi polisi. Mungkin polisi tidak tahu, tapi masyarakatnya tahu ada pengedar, demi upaya pemberantasan narkoba” jelasnya.

Tersangka akan dijerat pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Yakni setiap orang tanpa hak melawan hukum, memiliki, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan satu berupa sabu dengan berat lebih dari lima gram dipidana paling singkat empat tahun, dan paling lama seumur hidup dengan denda minimal Rp800 juta dan maksimal Rp8 Miliar.

=M.HISBULLAH HUDA

Kurir Narkoba antar Pulau DibekukSatu Pelaku Dilumpuhkan, Seberat 51,33 Gram DiamankanPROBOLINGGO – Narkoba menjadi musuh yang amat mengerikan bagi manusia dan kemanusiaan. Karena itu, Satreskoba Polres Probolinggo Kota ini tidak kenal lelah berperang amat serius melawan penyalahgunaan narko-ba. Perang melawan narkoba harus dilakukan dengan serius, sangat serius, karena grafik pengguna narkoba terus meningkat.

DIBEKUK. Dua kurir sabu jaringan antar pulau antar kota harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV 15

Kemenangan anak-anak asuh Brendan Rogers ini diraih dengan susah payah. Sebab pada 45 menit pertama, Bolton yang bermain di kasta bawah Liga Inggris mampu menahan imbang runner up Liga Primer Inggris musim lalu itu tanpa gol, walaupun mereka menguasai jalannya pertandingan.

Memasuki babak kedua, Ra-heem Sterling nyaris membawa timnya unggul, tetapi temba-kannya pada awal 45 menit kedua itu masih melebar. Tuan rumah justru berhasil ung-gul terlebih dahulu pada menit ke-59 melalui Eidur Gudjohn-sen dari titik putih menyusul pelanggaran bek Martin Skrtel terhadap pemain muda Bolton, Zach Colugh.

Untung bagi Liverpool ka-rena Bolton harus bermain dengan 10 orang sejak menit

ke-66 setelah Neil Danns men-dapat kartu kuning kedua ka-rena pelanggarannya terhadap Joe Allen. Bermain dengan 10 orang membuat Liverpool lelu-asa menekan tuan rumah. Mes-ki demikian, tidak mudah juga mereka bisa mencetak gol pen-yama kedudukan karena ke-sulitan menembus pertahanan Bolton yang sangat rapat.

Raheem Sterling baru bisa menyamakan kedudukan ketika waktu normal hanya tersisa em-pat menit. Gol ini berawal dari umpan Emre Can dari sebuah tendangan bebas. Bola yang diarahkan ke kotak penalti ke-mudian diteruskan dengan ten-dangan kaki kiri oleh Sterling dan bersarang di gawang Bolton yang dijaga Andy Lonergan.

Kemenangan “The Reds” akhirnya ditentukan oleh gelan-dang serang asal Brasil Philipp

Coutinho pada menit kedua waktu tambahan. Mendapat umpan silang Alberto Moreno, Coutinho berhasil melepas ten-dangan kaki kanan dari luar garis 16 dan menyarangkan bola ke pojok kanan atas gawang Bol-ton. Gol ini sekaligus kado dari mantan pemain Inter Milan itu kepada pemilik klub yang mem-berinya kontrak panjang hingga 2020 pada Senin (2/2) lalu.

Raheem Sterling mengakui, timnya cukup tidak beruntung karena mereka memiliki begitu banyak peluang mencetak gol. “Saat kedudukan 1-0 dan kami mendapat banyak peluang, saya kira kami tidak cukup berun-tung. Tetapi para pemain tetap sabar dan berain bagus sehingga akhirnya bisa mendapatkan gol dan layak memenangi pertan-dingan ini,” kata Sterling.

Sedangkan pelatih Brendan Rodgers menilai, Bolton bu-kanlah lawan yang ringan dan mereka bermain sangat bagus, meski hanya dengan 10 orang. “Laga ini sangat ketat. Ter-tinggal 0-1 pada laga tandang membuat kami harus berkerja lebih keras. Kami tetap sabar dan bermain lebih melebar, khususnya ketika melawan 10 orang,” ujarnya.

Napoli Bekuk Inter MilanSementara itu dari Coppa

atau Piala Italia, juara bertahan Napoli melaju ke semifinal sete-lah menaklukkan Inter Milan dengan skor tipis 1-0 pada laga di San Paolo, kandang Napoli, Kamis (5/2) dini hari WIB. Gol tunggul kemenangan Napoli dicetak oleh Gonzalo Higuain pada menit ke-90+3.

Gol ini berawal dari bola lemparan ke dalam yang tidak diamankan dengan baik oleh bek Andrea Ranocchia sehing-ga mampu dimanfaatkan oleh Higuain dengan menempatkan bola ke pojok jauh gawang Inter yan dijaga Juan Pablo Carrizo. Di Semifinal, anak-anak asuh Ra-fael Benitez ini akan menantang Lazio sebelum kembali ke partai final untuk melawan Fiorentina atau Juventus.

Sebenarnya, Inter bisa ung-gul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 13 menit kalau saja tendangan Mauro Icardi tidak melenceng. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Inter sepanjang 2015 ini. Dari lima pertandi-ngan sepanjang tahun ini, anak-anak asuh Roberto Mancini itu baru memetik satu kemenangan. =ESPN/CAROL AJI

Coutinho Antar Liverpool ke Putaran KelimaLIVERPOOL - Gelandang serang asal Brasil Philippe Coutinho menjadi pahlawan Liverpool saat meme-tik kemenangan tipis 2-1 atas Bolton Wanderers pada laga ulangan putaran keempat Piala FA yang berlangsung di Macron Stadium, kandang Bolton, Rabu (4/2) malam waktu setempat atau Kamis (5/2) dini hari WIB. Gol telatnya pada laga itu mengan-tar “The Reds” maju ke putaran kelima.

BERLIN - Udo Lattek, pelatih Bundesliga paling sukses sepan-jang masa serta salah satu dari sejumlah manajer terpilih yang memenangkan tiga kompetisi klub utama Eropa, meninggal dunia di usianya yang mengin-jak 80 tahun, Rabu (5/2) waktu setempat.

Lattek, yang membawa Bay-ern Muenchen menggapai Juara Piala Eropa pertama kali pada 1974 dan turut melatih Borussia Moenchengladbach serta Barce-lona, meninggal di sebuah panti jompo.

Pelatih yang menderita stroke berkepanjangan sejak 2010 terse-but sebelumnya sempat dirawat karena terkena Parkinson.

“Udo Lattek bukan hanya se-orang pelatih tersukses dalam se-jarah Bundesliga. Ia sudah menjadi seorang legenda selama hidupnya dan kami tentu akan merindukan-nya,” kata Presiden Asosiasi Sepak bola Jerman Wolfgang Niersbach dalam sebuah pernyataan.

Lattek memegang rekor gelar Bundesliga terbanyak dengan catatan delapan piala, yakni enam di antaranya bersama Ba-yern Muenchen dan dua lainnya bersama Gladbach.

Lattek mengambil alih Bayern pada 1970 setelah mendapat rekomendasi dari pemain sebe-lumnya, Franz Beckenbauer.

“Udo Lattek ialah salah satu pelatih Jerman paling sukses. Selama beberapa dekade, dia juga termasuk salah satu tokoh besar, baik di tingkat olahraga, nasional dan internasional,” kata CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge.=ANT/DAR

LEGENDA

Udo Lattek Tutup Usia

Udo Lattek ketika menangani klub Jerman Bayern Muenchen.

Gelandang serang Liverpool Philippe Coutinho mencetak gol kemenangan Liverpool dalam pertandingan Piala FA melawan Bolton Wanderers, di Macron Stadium, Kamis (5/2) dini hari WIB. Liverpool meraih kemenangan tipis 2-1.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV

UDOLATTEKTUTUPUSIAOLAHRAGA | 15

ADRID - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tetap percaya diri menjelang derby Madrid melawan Atleti-

co pada lanjutan La Liga Spanyol di Vicente Calderon, Sabtu (7/1) malam WIB. Walaupun, sejumlah pemain kuncinya seperti Sergio Ra-mos, James Rodriguez, Luka Modric, dan Pape tidak bisa tampil karena cedera. Sedangkan bek kiri asal Bra-sil Marcelo juga akan absen karena akumulasi kartu kuning.

Sergio Ramos dan James Rodri-guez mengalami cedera pada awal babak pertama pertandingan mela-wan Sevilla di Santiago Bernabeu, Kamis (5/2) dini hari WIB. Ramos meninggalkan lapangan pada menit ke-8, sedangkan James Rodrigues keluar pada menit ke-25 setelah mencetak gol pertama Madrid.

“Sergio mengalami masalah hamstring. Kami harus tunggu be-berapa hari untuk mengevalua-sinya. Sedangkan James mengalami masalah pada lutut kanannya, saya tidak tahu persis apa masalahanya, tetapi sudah pasti mereka tidak bisa bermain,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Saya punya kepercayaan pada para pemain lain. Nacho dan Rafael Varane bermain sangat bagus. Saya sangat yakin dengan mereka. Yang kurang dari para pemain ini hanyalah pengala-man, tetapi kadang antusiasme pada pertandingan adalah sesuatu yang bagus. Kedua pemain ini (Varane dan Nacho) memberi kepercayaan diri yang sangat besar kepada saya. ”

Kini Madrid kokoh di puncak klasemen sementara, unggul empat angka dari Barcelona di peringkat kedua dan berjarak tujuh poin dari Atletico Madrid di tempat ketiga setelah menang 2-1 atas Sevilla di Santiago Bernabeu, Kamis (5/2) dini hari WIB kemarin. Bila sukses menaklukkan Atletico di Calderon Sabtu (7/2) besok, maka Los Blancos unggul 10 poin di atas anak-anak asuh Diego Simeone tersebut.

Ancelotti juga pantas optimistis menjelang laga ini karena pemain terbaiknya, Cristiano Ronaldo bisa dimainkan kembali setelah men-jalani sanksi larangan bermain pada tiga pertandingan. “Penting sekali bahwa Ronaldo kembali. Tanpa dia, kami menang pada dua pertandin-gan, tetapi benar sekali bahwa dia akan membantu kami dalam derbi nanti,” tutup Ancelotti.

Susah PayahPada laga dini hari kemarin, Real

Madrid mengalahkan Sevilla dengan

susah payah. Sevilla memulai laga ini dengan bagus. Ketika pertandi-ngan baru berjalan dua menit, Victor “Machin” Vitolo nyaris memimpin terlebih dahulu. Sayang, dia gagal menaklukkan Iker Casillas.

Tuan rumah akhirnya me-mimpin terlebih dahulu pada me-nit ke-12 ketika James Rodriguez mampu menyambut umpan silang bek kiri Marcelo dengan sundulan. Enam menit berselang, Sevilla ham-pir menyamakan kedudukan mela-lui Iborra, tetapi lagi-lagi gagal me-naklukkan Casillas.

Pada menit ke-25, James Rod-riguez minta diganti karena me-ngalami cedera. James kemudian diganti oleh Jese Rodriguez. Hanya berselang 11 menit sejak meng-injak lapangan, pemain ini sukses menjebol gawang Sergio Rico, yang masuk menggantikan Beto

yang meninggalkan lapangan ka-rena cedera setelah berbenturan dengan Karim Benzema, untuk membawa Madrid unggul 2-0 hingga turun minum. Gol ini be-rawal dari sebuah serangan balik cepat menyusul kesalahan Carlos Bacca yang kehilangan bola

Di babak kedua, Sevilla masih memiliki sejumlah peluang lain-nya. Iborra, misalnya, mendapat-kan peluang mencetak gol pada menit ke-60 tetapi lagi-lagi gagal me-nundukkan kiper terbaik Spa-nyol, Iker Casillas. Peluang demi peluang Sevilla ini baru meng-hasilkan gol untuk memperke-cil ketinggalan pada menit ke-80 melalui Iago Aspas. Sayang, dalam waktu tersisa, mereka gagal men-cetak gol tambahan untuk mencuri satu poin di Bernabeu.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

DILANDABADAI CEDERA,ANCELOTTI TETAP PEDE

Isco Alarcon tampil menawan pada laga kontra Sevilla di Santiago Bernabeu, Kamis

(5/2) WIB. Berdasarkan situs Whoscored.com, dia mendapat nilai 8,5,

hanya kalah dari Vitolo yang meraih man of

the match (8,6).

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

kANTOR cAMAT DAN APMS DIDEMO

DISPENDAlOkA DITuDINg TIDAk TRANSPARAN

BANgkAlAN |MSUMENEP | C SAMPANg | J

JUMAT6 Februari 2015 No. 0541 | TAHUN IV

Tersangka kasus korupsiFuAD MASIH BERSTATuS ANggOTA DPRD

PAMEKASAN - Sekalipun wilayah perkotaan tidak diguyur hujan, bukan berarti aman dari banjir. Justru ribuan jiwa yang berada di 4 kelurahan, masing-masing Kelurahan Patemon, Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Parteker, dan Kelurahan Baru Rambat Timur, serta warga yang berada di Desa Laden, Ke-camatan Pamekasan, juga Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, harus terisolir karena banjir. Genangan air terjadi aki-bat luapan aliran Kali Samajid, Kali Klu-wang, dan Kali Jombang yang mengalir ke pemukiman warga.

Meluapnya aliran sungai kali terbe-sar di Pamekasan itu disebabkan oleh hujan deras pada Kamis dini hari yang terjadi di Kecamatan Batumarmar, Ke-

camatan Palengaan, Kecamatan Pakong, dan Kecamatan Pagentenan.

Banjir tersebut tidak hanya ber-dampak terhadap pemukiman warga, melainkan juga menggenangi sejumlah sekolah dasar (SD) yang berada di Jl R. Ab-dul Aziz Kelurahan Juncancang. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang kurang diinginkan, pihak sekolah memulangkan lebih awal seluruh muridnya.

Menurut Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Akmalul Firdaus, yang mel-akukan pemantauan di Kali Jombang, banjir terjadi sejak pukul 07.00 WIB ke-tika sejumlah warga tengah bersiap-siap melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Berdasar data sementara di BPBD,

warga yang menjadi korban banjir diperkirakan mencapai 2 ribu jiwa, me-nyebar di 4 kelurahan dan dua desa. Pal-ing banyak warga yang menjadi korban banjir, yakni di Kelurahan Patemon men-capai 701 jiwa. Sementara ketinggian banjir mencapai 60 cm.

Data tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Sebab tim terus me-laksanakan pendataan. Akmalul Firdaus memastikan tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Hanya kerugian materi yang diderita masyarakat.

Ia menambahkan, untuk sementara waktu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan memberikan bantuan berupa nasi bungkus. Karena dikhawatirkan ada warga yang belum sempat memasak.

Namun, ia berjanji akan memberikan bantuan lain, untuk meringankan beban para korban banjir.

Bagi korban yang mengalami keru-gian materi tersebut, pihaknya masih akan menghitung kerugiannya. Selan-jutnya, pihaknya akan mengajukan ke-pada Bupati Pamekasan Achmad Syafii, untuk mendapatkan bantuan, yang akan disesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia.

Sementara itu, Yudik, salah satu warga Keluarahan Patemon, Pamekasan, saat ditemui di halaman rumahnya yang tergenang banjir, mengaku rumahnya sering menjadi langganan banjir setiap tahun. Sehingga dirinya tidak terlalu terkejut.

Dirinya meminta agar pemerintah segera menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Paling tidak ada bantuan sembako, untuk meringankan beban ke-luarganya. ”Banjir ini memang setiap ta-hun, tapi kami minta pemerintah mem-berikan bantuan,” ucapnya.

=FAkIH AMYAl/UZI/RAH

Ribuan Warga TeRisolasiKorban Banjir Tersebar di 4 Kelurahan dan 2 Desa

TERGENANG. Salah satu korban banjir hanya bisa pasrah melihat keadaan ru-mahnya tergenang air akibat luapan Kali Jombang yang berdampingan dengan rumahnya.

: Patemon: Jungcangcang: Parteker: Baru Rambat Timur= Laden= Lemper

Penyebanya adalah banjir akibat luapan kali Samajid, kali Kluwang, dan kali Jombang.

: Kelurahan | : Desa: =

Sebaran Ribuan Jiwa yang Terisolasi*

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV B

MH Said Abdullah ( persen)

Zainal Abidin ( persen)

A Busyro Karim ( persen)

HM Sahnan ( persen)

Dewi Khalifah ( persen)

Ilyasi Siradj ( persen)

Soengkono Sidik ( persen)

Unais Ali Hisyam ( persen)

Azasi Hasan ( persen)

Tak menentukan pilihan ( persen)

PROBOLINGGO JUMAT 6 FEBRUARI 2015No. 0541 | TAHUN IV

KORAN MADURAB Sumenep

Mengenang CAK NARDI

Kisah itu bermula saat Rasup Al Kumar, pimpinan Al Badar Mahajaya memutuskan untuk mencoba perun-

tungan di Pulau Madura. Kelompok drama yang ia komandani dibawanya menuju kabupaten Sumenep, tepatnya di kecama-tan Bluto.

Saat masih sehat, Cak Nardi mengaku cukup lama manggung di kecamatan terse-but. Bahkan ia tidak ingat persis malam-malam yang ia habiskan untuk mengurai tawa masyarakat setempat. “kira-kira satu atau dua bulan di situ, dan setiap malam orang selalu ramai” ungkapnya dengan penuh bangga.

Hal yang membuat ia kemudian memu-tuskan untuk tinggal di Madura adalah saat Rasup Al-Kumar ingin mencoba kecama-tan Lenteng. Di kecamatan yang juga tak kalah antusiasnya menyambut Al Badar Mahajaya ini Cak Nardi bertemu seorang gadis bernama Sundari. Paras dan tingkah lakunya yang waktu itu cukup memikat, membuat Cak Nardi tidak butuh waktu lama untuk membuat keputusan penting. Meminangnya.

Cak Nardi kemudian membina ru-mah tangga dan menekuni karirnya dari kecamatan Lenteng. Nyaris setiap desa di kabupten Sumenep sudah pernah ia sing-gahi. Terutama di kecamatan Batuputih dan Batang-Batang. Dunia hiburan panggung di malam hari, saat itu menjadi sangat bergai-rah. Cak Nardi seakan begitu menginspirasi sehingga bermunculan kelompok-kelompok drama lain di kecamatan Manding, Bluto, Lenteng dan beberapa kecamatan lainnya.

Seorang peneliti dari Jerman bahkan rela tinggal selama satu tahun di Batang-Batang untuk melakukan penelitian ter-hadap berbagai macam seni pertunjukan di Madura, termasuk Al Badar Mahajaya. Peneliti itu bernama Hélène Bouvier. Dalam buku hasil penelitiannya yang kemudian ia beri judul Lébur, Hélène menggambarkan Cak Nardi sebagai sosok penting bagi per-tunjukan drama Albadar Mahajaya.

Nardi, pelawak di perkumpulan Al Badar Mahajaya, terkenal di seluruh kabupaten. Mereka yang pernah melihatnya berpentas segera meny-enanginya. Sehingga dia seorang diri menjadi simbol pertunjukan drama. Hal itu menjelaskan juga mengapa drama merupakan genre yang paling disukai. (Lébur, hal. 413)

Masa gemilang Cak Nardi waktu itu membuatnya dilirik stasiun radio lokal di sumenep untuk menjadi salah satu peny-iarnya. Dan kemudian jadilah ia semakin dekat dengan masyarakat Madura. Hiburan tanpa Cak Nardi, seperti sawah tak menum-buhkan padi. Gersang.

Kini dia sudah tiada dan menjadi legenda, namun pesan bijaksana yang ia selipkan dalam canda tawa tak pernah sirna=

Sundari dan Hélène

"Sebagai petugas partai (PDIP), kami bisa maju atau tidak, tergantung keputu-san partai," katanya dari Jakarta melalui telepon, Kamis (5/2), menanggapi hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Proximity.

Sebelumnya, dalam survei Proximity yang digelar pada pekan terakhir No-vember hingga pekan pertama Desember

2014, Said Abdullah menempati urutan pertama sebagai figur yang diinginkan memimpin Sumenep sebagai bupati peri-ode 2015-2020.

"Namun, kalau secara pribadi, kami lebih menginginkan mengabdikan diri di jalur lainnya. Lahan pengabdian kepada bangsa dan negara, termasuk daerah, tidak harus menjabat sebagai bupati," ujarnya.

Said yang asli Sumenep itu menjelas-kan, hasil survei jangan dimaknai terlalu kaku, yakni warga Sumenep mengingin-kan adanya perubahan kepemimpinan pada periode mendatang.

"Hasil survei tersebut bisa menjadi gambaran kondisi kekinian. Namun, kami lebih memaknainya adanya peluang bagi pejabat petahana untuk berkembang lebih jauh," kata Bendahara DPD PDIP Jawa Timur itu, menambahkan.

Masa jabatan A Busyro Karim-Soeng-

kono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang meru-pakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015.

Saat ini, sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju sebagai kandidat Pilkada Sumenep, di antaranya A Busyro Karim, Soengkono Sidik, dan Zainal Abidin (man-tan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur), mulai memperlihatkan gerakannya, di antaranya dengan melakukan komuni-kasi dengan pengurus sejumlah parpol setempat.

Sementara KPU Sumenep masih men-unggu petunjuk pelaksanaan dan petun-juk teknis dari KPU RI tentang pilkada setempat.

Sesuai hasil survei Lembaga Survei "Proximity", elektabilitas MH Said Abdul-lah sebesar 22,5 persen, Zainal Abidin (15,8 persen), A Busyro Karim (11,8 persen), HM Sahnan (8,7 persen), Dewi Khalifah (tujuh persen).

Selanjutnya, Ilyasi Siradj (5,8 persen), Soengkono Sidik (5,2 persen), Unais Ali Hisyam (2,3 persen), Azasi Hasan (1,7 persen) dan belum menentukan pilihan 18,6 persen.

Survei menggunakan jumlah sampel 1.000 responden dari 27 kecamatan den-gan tingkat kesalahan 3,1 persen dengan "confident interval" 95 persen.

=ABD AZIZ/ANT

KANDIDAT KUAT KEPALA DAERAH

Said: Tergantung Keputusan PartaiSUMENEP - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH Said Abdullah menyatakan bisa maju sebagai kandidat Pemili-han Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep, jika ditugaskan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Elektabilitas Kandidat Kepala Daerah Sumenep

Periode 2015-2020Hasil Survei Proximity

Metode Penelitian:Sampel 1.000 respondenResponden berasal dari 27 kecamatanTingkat kesalahan 3,1 persenConfident interval 95 persen

MH Said Abdullah

A Busyro Karim

HM SahnanDewi KhalifahIlyasi Siradj

Soengkono Sidik

Unais Ali Hisyam

Azasi Hasan

Zainal Abidin

Tidak Menentukan

Pilihan

22,5 %

15,8 %

11,8 %8,7 %

7 %

5,8 %

5,2 %

2,3 %

1,7 %

18,6 %

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV CSumenep

Mereka menuding mahalnya harga BBM bersubsidi di Kepu-lauan Kangean, akibat ulah ok-num pemerintah dan pihak APMS. Bahkan, mereka menuding pemerintah dan pengelola APMS melakukan kongkaliking.

Informasi yang berhasil di-himpun Koran Madura, meskipun pemerintah pusat telah menu-runkan harga BBM bersubsidi sejak beberapa pekan yang lalu, namun harga BBM di daerah Arjasa masih tetap tinggi. Saat ini, harga BBM bersubsidi jenis premium sebesar Rp 8.000 per liternya.

“Tindakan APMS diskriminasi pada kami selaku masyarakat ke-cil. Masak di daerah lain harga

BBM sudah pada turun, di sini harganya masih tetap Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per liternya. Ini tidak adil dan menyakitkan bagi kami,” kata koorlap aksi Miftahul Anam, saat dihubungi melalui tel-epon seluler, kemarin.

Menurutnya, meskipun pemerintah di daerahnya telah mengetahui harga BBM turun, na-mun Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Arjasa, belum juga memberikan tindakan bahkan terkesan melegalkan pengelola APMS menjual harga BBM di atas harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 6.700 per liter premium.

Menurutnya, harga BBM di kepulauan tidak bisa lagi ditoler-

ansi dan harus dilakukan mediasi dengan pengelola APMS. Sehing-ga, persoalan tersebut tidak terus berlanjut dan segera menemu-kan solusi. ”Ini perlu dilakukan, sehingga warga kepulauan tidak merasa terisolir oleh tingginya harga BBM,” terangnya.

Selain melakukan orasi di Kantor Kecamatan Arjasa, ratu-san warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kangean Menggugat (AMKM), meminta camat setempat, ikut serta ke rumah pengelola APMS. Mereka ingin melanjutkan aksi demonya ke rumah pengelola APMS, dan memintanya menurunkan harga penjualan BBM ke pengecer.

Warga menilai pengelola APMS terkesan seenaknya sendiri dalam menentukan harga jual BBM ke pengecer. Sehingga ketika sampai ke pengecer, harga BBM cukup mahal dan tidak terkendali, akibatnya masyarakat resah dan melakukan aksi demo.

Dikatakan, harga BBM dari

tanker ke APMS Rp 6700 per liter, tapi oleh APMS harganya dinaik-kan dan dijual Rp 7250 ke pengec-er. Sehingga harga BBM jenis pre-mium ditingkat pengecer dipatok Rp 8 hingga 10 ribu per liter.

”Kalau dari Pertamina harg-anya masih stabil, yakni Rp 6700 per liter, tapi oleh pengelola APMS harga tersebut dinaikkan menjadi Rp 7250 ke pengecer, se-hingga oleh pengecer BBM terse-but dijual antara Rp 8 – 10 ribu per liter. Ini sangat memberatkan bagi kami,” imbuhnya.

Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Kolo-kolo, Kecamatan Ar-jasa, Achmad Mukhlis, meminta pemerintah tegas dalam menga-tasi persolan BBM di kepulauan. Sehingga masyarakat kepulauan tidak resah, dan bisa menikmati BBM dengan harga murah.

”Kami meminta pemerintah tegas dalam persoalan ini, karena sepanjang sejarah tidak ada cerit-anya BBM murah di kepulauan. Lalu kapan masyarakat kepulauan

bisa menikmati BBM murah, pa-dahal kepulauan adalah penghasil minyak terbesar di Sumenep,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga me-minta pemerintah menginstruk-sikan pada pemilik APMS, agar menjual BBM melalui dispenser, sehingga takarannya jelas dan tidak terjadi kesalahpahaman. Politisi Gerindra itu juga mem-inta pemerintah agar melakukan pengecekan baik saat BBM masuk, maupun saat penjualan, sehingga harga BBM di kepulauan dapat dikendalikan.

”Pemerintah jangan cuma bisa menyalahkan pengecer, yang menjual BBM dengan harga ma-hal, tapi pemerintah juga harus melakukan pengecekan ke APMS. Bila APMS menjual BBM di atas Pertamina, maka wajib hukumn-ya ditindak, karena APMS sudah mendapatkan fee dari Pertamina, dan dilarang mengambil keun-tungan lagi,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

Kantor Camat dan APMS DidemoTerkait Mahalnya Harga Bahan Bakar Minyak

SUMENEP – Ratusan warga asal Kecamatan Arjasa, Kepu-lauan Kangean, Kamis (5/2) melakukan aksi demo terkait mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) di Kantor Kecamatan setempat dan rumah Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) Kecamatan Arjasa.

SUMENEP – Diyebi (50), nelayan Desa Gedugan, Ke-camatan Giligenting, telah sepekan dinyatakan hilang sejak berangkat melaut, Kamis (29/1). Namun, hing-ga kemarin belum ditemu-kan sekalipun telah dilaku-kan pencarian hingga Pulau Sapudi.

Kapolsek Giligenting AKP Maryono mengungkapkan, Diyebi diperkirakan hilang di perairan Giligenting karena terlempar dari perahunya. Sekalipun orangnya belum ditemukan, perahu yang di-gunakan menangkap ikan ditemukan mengambang di perbatasan perairan Gili La-bak dan Giligenting dalam kondisi mesin masih men-yala.

Saat perahu tersebut dite-mukan, sejumlah peralatan untuk menagkap ikan masih dalam keadaan utuh, seperti jaring dan peralatan lain-nya. Selain itu, alat komini-kasi yang biasa dipakai Diyebi

masih dalam kondisi hidup.Pencarian tidak hanya

dilakukan di perairan Pulau Giligenting, Petugas mem-perluas pencarian hingga Pu-lau Raas dan Sapudi. Sebab, korban diprediksi terbawa arus ke arah timur sesuai arah mata angin yang berembus dari arah barat.

“Sampai sekarang belum ketemu. Sampai sekarang masih ada upaya pencarian sampai Sapudi, namun be-lum ditemukan juga," terang Maryono saat dihubungi Ko-ran Madura melalui saluran telepon, kemarin.

Pihaknya selain mel-akukan pencarian bersama sejumlah warga, juga terus melakukan komunikasi den-gan jajaran sejumlah aparat keamanan, termasuk dengan petugas Polsek Talango dan petugas Satpol Air Kalianget. "Itu dilakukan sebagai upaya kami untuk menemukan kor-ban," tukasnya.

=JUNAEDI/MK

HILANG SAAT MELAUT

Nelayan Giligenting Belum Ditemukan

TERBATAS TENAGA MEDIS. Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anawar Sumenep dirawat di luar ruangan yang telah disediakan karena rumah sakit tak sanggup menampung pasien, Kamis (5/2). Pihak Rumah sakit mengaku kewala-han menangani pasien karena tenaga medis terbatas.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV D Sumenep

Berdasarkan sidak C DPRD Sumenep, Kamis (5/2), marak penebangan pohon di bahu jalan. Belakangan memang marak penebangan pohon, namun pemerin-tah belum mengambil tindakan tegas.

Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Dulsiam mengung-kapkan, berdasarkan informasi yang dikantonginya, para pelaku penebangan saat ditegur oleh masyarakat sekitar selalu mengaku telah mendapat izin dari KKP. Kemarin, pihaknya memanggil Kepala KKP, RB. Wa-hid untuk dimintai kla-rifikasi.

Namun, dari hasil pertemuannya dengan pihak KKP, menurut Dul-siam, KKP ternyata tidak pernah memberikan izin kepada pihak mana pun untuk melakukan pen-ebangan terhadap pohon yang ada di bahu-bahu jalan. “Menurut penje-lasan dari KKP, ternyata mereka mengaku tidak memberikan izin,” tu-turnya.

Untuk memastikan adanya penebangan liar tersebut, usai menggelar pertemuan dengan pihak KKP, Komisi C DPRD Sume-nep langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama dengan pihak KKP di Jl. Raung, Desa Pabian, Kecamatan Kota. Temuan di lapangan, memang terjadi penebangan terhadap beberapa pohon.

Menurut politisi PKB itu, sebenarnya penebangan liar selama ini tidak hanya terjadi di satu daerah saja. Ia mencontohkan di Kecamatan Guluk-Guluk dan Am-bunten. “Jadi tidak hanya di satu daerah penebangan liar semacam itu,” tegas politisi asal kepulauan itu.

Karena itu, Komisi C DPRD Sumenep mendesak ke-pada KKP mengusut tuntas pelaku penebangan. Selain KKP, pihaknya juga mendesak agar hal serupa juga dilakukan oleh BLH Kabupaten Sumenep. “Karena kalau dibiarkan, pelaku akan selalu mengulangi per-buatannya. Selain itu, agar jels juga, apakah memang benar pelaku telah mendapat izin dari KKP atau tidak,” tandasnya.

Sementara itu, menurut Dulsiam, Kepala KKP, RB. Wahid kepada Komisi C mengaku akan melaksanakan rekomendasi yang telah diberikan kepada pihaknya. Pasalnya, modus yang digunakan pelaku ialah mengaku telah mendapat izin dari KKP.

=FATHOL ALIF

"Drainase yang rep-resentatif adalah salah satu fasilitas yang harus dibangun pengembang perumahan," kata anggota Komisi C DPRD Sumenep, A Zainur Rahman di Sume-nep, Kamis (5/2).

Pada Kamis siang hingga sore, anggota Komisi C DPRD Sumenep mengundang pimpinan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan Dinas PU Pengairan serta sejumlah pengembang perumahan untuk membicarakan ter-jadinya genangan air yang merendam sejumlah ruas

jalan dan ratusan rumah warga di Kecamatan Kota pada Minggu (1/2).

"Kami sengaja men-gundang para pengembang perumahan, karena salah satu penyebab terjadinya kasus genangan air yang merendam jalan dan rumah warga adalah meluapnya air di drainase. Sebagian rumah yang terendam air itu adalah rumah di dua perumahan," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya bersama bersama pimpinan sejumlah pihak terkait di pemerintah daerah telah melakukan

kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi yang di-duga penyebab terjadinya genangan air.

"Kasus genangan air di sejumlah kawasan itu diakibatkan drainase dan Kali Marengan yang mem-bentang di Kecamatan Kota tidak mampu menampung air, ketika curah hujan tinggi selama beberapa jam," ucapnya.

Selain drainase yang kurang representatif, pem-buangan air di kawasan kota hanya ke satu lokasi, yakni Kali Marengan.

"Kami tidak ingin kasus genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan dan ratusan rumah warga itu terjadi lagi. Oleh karena itu, kami mem-inta para pengembang perumahan di Sumenep memiliki kepedulian untuk

mencegah kasus serupa dengan menyediakan drainase yang represen-tatif," kata Azed, sapaan A Zainur Rahman.

Ia juga mengemukakan, sesuai hasil koordinasi dengan para pihak terkait di pemerintah daerah, kasus genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan dan ratusan rumah warga pada Ahad itu, belum termasuk kategori banjir, karena berlangsung tidak sampai delapan jam.

"Namun, bagi kami dan warga Sumenep, persoa-lannya bukan pada durasi atau waktu. Lama atau se-bentar, kasus genangan air yang terjadi pada Ahad itu sudah menyusahkan dan mengganggu aktivitas publik. Itu harus segera diatasi," ujarnya.

=ABD AZIZ/ANT

PEMBANGUNAN

Pengembang Perumahan Harus Sediakan Drainase Representatif

Usut Penebang LiarKomisi C dan KKP Sidak di Desa PabianSUMENEP - Komisi C DPRD Sumenep, mendesaka Kantor Kebersihan dan Per-tamanan (KKP) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep men-gusut pelaku penebangan pohon.

DulsiamKetua Komisi C

SUMENEP - Legislator meminta para pengem-bang perumahan di Kabupaten Sumenep, menye-diakan drainase representatif untuk menghindari terulangnya kasus genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan dan ratusan rumah warga.

LONGSOR TIMPA SEKOLAH. Sejumlah siswa melihat bangunan kelasnya yang rusak akibat tertimpa longsor di MI Luqman Al-Hakim, Batu, Jawa Timur, Kamis (5/2). Empat orang siswa di sekolah tersebut luka-luka akibat tertimpa atap yang terkena tanah longsor saat sedang belajar.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV ESumenep

SUMENEP - Komisi D DPRD Sumenep pada hari ini, Jum'at (6/2), akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan setempat A Fatoni. Pertemuan tersebut untuk mengklarifikasi sejumlah temuan hasil inspeksi mendadak (sidak) komisi yang membidangi pendidikan, sosial, dan kesehatan tersebut.

Anggota Komisi D DPRD Sumenep Ahmad Ja-suli menjelaskan, salah satu temuan sidak yang sangat menonjol adalah perbedaan pelayanan antara pasien tidak mampu dan pasien umum, seperti yang terjadi di Puskesmas Bluto.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, pada tahun ini pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 33 miliar untuk kesehatan. Tapi, kenapa kok masih ada pelayanan yang seperti itu (membeda-bedakan pasien, red),” katanya politi-si Demokrat itu.

Dikatakan, saat komisi D melakukan sidak ke Puskesmas Bluto, dirinya sempat berdialog dengan sejumlah pasien yang sedang dirawat di tempat pasien umum. Pelayanan yang diberi-kan petugas medis lebih cepat lewat jalur umum dibandingkan jalur SPM.

”Sebenarnya saya sudah banyak hutang. Tapi, karena lebih cepat saya memilih di rawat di sini (ruang pasien umum, red),” kata Ahmad, meniru-kan pasien yang ditemuinya. Rata-rata pasien yang dirawat di ruang pasien umum adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke atas.

Kepala Dinkes Sumenep Fatoni menuturkan, perbedaan tempat itu merupakan permintaan dari warga. “Pelayanan kepada masyarakat tidak boleh dibeda-bedakan. Kami sudah memintak untuk tidak diteruskan," kelitnya. =JUNAEDI/MK

KESEHATAN

Hari Ini Komisi D Panggil Kadinkes

Hal itu berdasarkan inspeksi men-dadak (sidak) Komisi B Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, kemarin. Sebagian tanaman padi mulai membusuk.

Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam, mengatakan, lahan pertanian yang sudah lebih tiga hari terendam air itu kemungkinan besar tanamannya tidak bisa dilanjutkan karena sudah membusuk. Sehingga, mau tidak mau petani harus menanam kembali padinya yang terendam air itu.

“Karena kalau tidak menanam kem-bali, kemungkinan besar para petani itu tidak akan mendapatkan hasil apa-apa tahun ini. Jadi mau tidak mau mereka harus memulainya dari awal

lagi,” paparnya kemarin saat ditemui usai melakukan sidak di kantornya.

Menurut informasi yang dia da-patkan di lapangan, sebenarnya lahan yang terdampak banjir mencapai 130 hektare. Namun, sekitar 100 hektare sejauh ini sebagian besar sudah susut airnya. Sehingga padinya masih dapat diselamatkan. “Kalau yang 30 hektare itu sudah hampir tidak memungkinkan untuk diselamatkan,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan membuat surat rekomendasi yang akan ditujukan kepada pimpinan DPRD Sumenep agar petani yang lahannya terendam air yang membuat tanaman-nya membusuk diberi bantuan.

“Sekarang kita langsung buat su-ratnya. Nanti surat itu akan kita ajukan

kepada pimpinan agar oleh pimpinan surat itu ditujukan kepada Bupati. Dari Bupati biar langsung kepada dinas per-tanian. Agar petani segera mendapat bantuan,” ujarnya.

Politisi Gerindra itu mengatakan, pemerintah daerah harus segera mem-berikan bantuan bibit kepada petani yang lahannya terendam air sampai lebih tiga hari itu. “Karena kalau tidak segera menanam kembali, dikhawat-irkan padi mereka nantinya juga akan rusak. Karena tidak nutut dengan musim penghujan,” tandasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan Dispertan Kabupaten Sumenep, Kurratul Aini pernah me-nuturkan, Dispertan memang tidak menyediakan anggaran bantuan untuk menanggulangi petani yang terkena bencana.

"Kalau di sini memang tidak diang-garkan. Tidak tahu kalau yang lain, misalnya Dinas Sosial atau lainnya yang biasa menangani bencana," pa-parnya. =FATHOL ALIF/MK

PASCA HUJAN LEBAT

30 Hektare Lahan Pertanian Masih TerendamSUMENEP - Seluas 30 hektare lahan pertanian di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, masih terendam air, Kamis (5/2). Lahan tersebut terendam air akibat hujan deras yang mengguyur beberapa daerah di Kabupaten Sumenep pada Minggu kemarin.

TANAM PADI. Petani menanam padi di lahan areal sawah milik Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (5/2). Pertamina RU VI Balongan menyediakan lahan seluas 119 hektar untuk digarap sawah oleh kolompok tani setempat sebagai bentuk bantuan SCR.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 6 FEBRUARI 2015No. 0541 | TAHUN IV

Pamekasan

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Pamekasan, Maskur Rasid. Menurutnya, serah terima jabatan (sertijab) antara pejabat lama dengan yang baru untuk disegerakan, karena jika terlalu lama akan tidak baik dalam perjalanan pemerintahan.

“Kami harap pimpinan SKPD segera gelar sertijab (serah terima jabatan) pasca dilantik. Bila belum dilakukan sertijab, maka kinerja pemerintahan akan sedikit terhambat dan tidak efektif karena adanya kekosongan pimpinan di sejumlah SKPD,” kata

politisi PPP Pamekasan ini.Sementara itu, Sekretaris

Kabupaten (Sekkab) Alwi Beig mengatakan sejauh ini ada beberapa pejabat yang telah sertijab, namun juga ada yang masih persiapan sertijab. Sejak dilakukan pelantikan pejabat yang bersangkutan memang diberi kesempatan maksimal satu minggu untuk melakukan sertijab.

Adanya sejumlah pejabat yang belum melakukan serah terima karena memori serah terima memang dibuat belakangan. Berbeda halnya dengan pelantikan

bupati dan wakil bupati dimana memori serah terimanya dibuat terlebih dahulu.

“Sebelum sertijab, semua harus dihitung, kalau ada uang yang ditutup buku, uangnya diserahkan. Sarana prasarana ditulis, diserahkan. Kami pastikan semua sertijab selesai, tidak lebih dari satu minggu,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, salah seorang pejabat eselon II, Masrukin, yang dipindah dari jabatan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas-Pemdes) ke Sekretaris Dewan (Sekwan), mengatakan pihaknya belum bisa berkantor di sekretariat DPRD karena masih belum dilakukan sertijab dengan sekwan yang sebelumnya, yaitu Mambang Prayogi, yang dimutasi Sebagai Kepala Dinas Peternakan setempat.

Rencananya, sertijab masih akan dilakukan pada Jumat (6/2)

hari ini. ”Yang menentukan jadwal sertijab itu di sana (sekretariat dewan). Mungkin efisiensi karena itu terkait banyak undangan,” kata Masrukin.

Sertijab bisa digelar dengan cepat, namun ada banyak hal mengenai program yang harus dikomunikasikan dengan pejabat pengganti posisi sebelumnya di Bapemas-Pemdes, yaitu Ach Faisol. Ia mencotohkan, salah satu yang dikomunikasikan mengenai perkembangan program pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 2015.

“Komunikasi semacam itu sangat penting agar perjalanan program dinas dalam satu tahun ke depan anggaran jelas. Walau saya belum berkantor di DPRD. Saya telah mengerjakan sebagian dari tugas dinas di kantor sekretariat DPRD. Seperti halnya, menandatangani pencairan gaji,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

DPRD Desak yang Dimutasi Segera KerjaMasih Ada Pejabat yang Bekerja di Kantor Dinas yang LamaPAMEKASAN - Pasca mutasi yang dilakukan Bupati Pamekasan, Ach. Syafii, pada Jumat (30/1), ternyata masih banyak pejabat berkantor di dinas yang lama, se-hingga kerja instansi tidak efektif. Oleh karenanya, DPRD setempat mendesak pejabat yang telah terkena mutasi agar secepatnya berkantor dan mengerjakan tugas profesi di tempatnya yang baru.

PAMEKASAN - Rencana pemerintah mengubah bantuan beras miskin (raskin) dari bentuk beras menjadi uang atau “e-money” perlu dipertim-bangkan secara matang, kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii di Pame-kasan, Selasa.

“Kalau tujuannya untuk menekan penyimpangan dan penggelapan bantuan raskin, saya sangat setuju, karena faktanya bantuan raskin di Pamekasan selama ini memang masih banyak masalah,” katanya menjelaskan.

Hanya saja, pendataan penerima bantuan, perlu dikaji ulang, karena selama ini memang masih ada warga mampu yang terdata sebagai penerima bantuan.

Koordinasi pendataan dengan pemkab harus dilakukan, mengingat yang mengetahui kondisi masyarakat miskin yang sebenarnya adanya daerah.

Selain itu, kata bupati, pemerintah juga perlu memikirkan stabilisasi harga gabah, mengingat salah satu upaya pemerintah dalam pendistribusian bantuan dalam bentuk beras itu untuk menjaga stabilitas harga gabah.

Bupati khawatir, harga gabah akan anjlok, apabila nantinya terjadi perubahan distribusi bantuan raskin dari bentuk beras kedalam bentuk uang. “Pemerintah pusat tentunya harus memikirkan hal ini,” kata Achmad Syafii menjelaskan.

Ia juga menjelaskan, bantuan dalam bentuk uang sebenarnya akan memudahkan pola distribusi, karena tidak perlu melibatkan banyak orang, sebagaimana sistem distribusi bantuan raskin selama ini.

“Tapi yang perlu benar-benar diperhatikan adanya data penerima bantuan, dan kami di daerah tentu mendukung, apapun kebijakan pusat selama untuk kebaikan,” kata Syafii.

=ANtARA/RAH

E-MONEY

Perubahan Raskin

ASAH LINI TENGAH-DEPAN. Pelatih Persepam Madura Utama (P-MU) Widodo C. Putro (kiri) memberikan instruksi kepada skuadnya, saat latihan jelang ujicoba melawan PSM Makassar, di Lapangan Kowel Pamekasan, Jatim, Kamis (5/2). Widodo, mengaku, dari tiga kali ujicoba dengan Persegres Gresik, Perseru Serui dan Persebat Batang beberapa waktu lalu, sektor tengah dan ketajaman lini depan, menjadi fokus utama yang harus dibenahi.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV GPamekasan

Akibatnya, Wasil yang pernah menjabat selama 5 tahun sebagai kades toket ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, kemarin (5/2). Kini Wasil dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II Pamekasan.

Dalam penyidikan Kejari, Wasil diketahui terlibat karena membantu secara aktif dalam menyelewengkan beras bantuan dari pemerintah itu.

Kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto, melalui Kasi Pidana Khusus (pidsus) Samiaji Zakaria menjelaskan setelah tidak memenuhi panggilan sebanyak dua kali. Pada panggilan ketiga

itu, Wasil datang memenuhi panggilan Kejari sekitar pukul 10.00 WIB setelah dilakukan pemeriksaan selama 3 jam. Sekitar pukul 13.00 WIB, Wasil langsung ditahan.

“Suami-istri itu merupakan tersangkanya. Setelah kami lakukan pemeriksaan dan kami rasa cukup. Kemudian kami lakukan penahanan. Dia (Wasil) berperan membantu si istri, yang tidak mendistribusikan raskin pada warganya,” kata Samiaji.

Sementara Isnaini, terang Samiaji, masih belum ditahan lantaran pihaknya masih akan melengkapi berkas perkaranya. Namun, pihaknya memastikan

jika sudah siap, juga akan melakukan penahanan pada Isnaini. “Kasusnya yang istri tetap berjalan, tinggal menunggu waktu saja,” ungkapnya.

Samiaji mengaku telah meminta keterangan sekitar 30 orang saksi, di antaranya 15 warga, 5 panitia raskin mulai dari pihak kecamatan dan desa yang bersangkutan dan 10 orang dari pihak Bulog Subdivre XII Madura.

Berdasarkan laporan dan dipadukan dengan keterangan saksi beras miskin yang diduga diselewengkan oleh pasangan suami-istri (pasutri) tersebut selama 25 bulan, dalam kurun waktu dari tahun 2011 hingga 2013. Selama 3 tahun itu raskin di desa tersebut tidak didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS).

Dikatakannya, jumlah penerima manfaat di DesaToket tidak tetap, pada tahun 2011 penerimanya 852 RTS, tahun 2012 penerimanya 676 RTS, dan

pada tahun 2013 penerimanya 576 RTS. Akibat penyelewengan beras tersebut, negara dirugikan sebesar Rp 1,6 miliar.

“Atas perbuatannya itu, tersangka melanggar pasal 2, 3

junto pasal 55 ayat 1 ke 1 Undang - Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara,” katanya.

=ALI SYARONI/RAH

Pasutri Terlibat KorupsiMantan Kades Toket Ditahan karena RaskinPAMEKASAN – Selain menyeret Kepala Desa (Kades) Toket, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Isnaini, yang ditetapkan sebagai tersangka. Perkara penyelewengan beras masyarakat miskin (raskin) di desa tersebut juga menyeret mantan kades, Wasil, yang tidak lain suami kades setempat.

DITAHAN. Wasil, mantan Kades Toket, Kecamatan Proppo, Pamekasan, dititipkan di Lapas Narkotika Kelas II Pamkeasan.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IVH Pamekasan Pamekasan

Kedua korupsi itu antara lain perkara penyelewengan beras masyarakat miskin (raskin) di Desa Klopang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan, dengan terdakwa mantan Kepala desa setempat, Zainal Abidin. Sidangnya dijadwalkan pada Jumat (13/2) mendatang.

Juga perkara korupsi dalam pengadaan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, dengan terdakwa Ramali dari unsur notaris dan Aminuddin, selaku pejabat pembuat akte tanah (PPAT) waktu itu, yang akan mulai sidang pada Senin (9/2).

Kepala Kejari Pamekasan, Sudihato, melalui jaksa fungsional Yulistiono mengatakan perkara korupsi yang terdakwanya telah

dilakukan penahanan akan mulai sidang pada pekan depan, dengan agenda pembacaan dakwaan.

“Perkara TPA itu pada Senin, kalau yang raskin hari Jumat. Semua terdakwa sudah kami tahan dengan kami titipkan di Lapas Narikotika, Pamekasan. Kalau terdakwa Aminuddin merupakan tahanan rumah karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan dititipkan di lapas,” kataYulistiono.

Pada saat proses pengadaan TPA, kedua terdakwa berwenang mengesahkan dokumen-

dokumen kelengkapan dalam pengadaan tanah tersebut. Menurutnya, bila dokumen tersebut tidak ditandatangani keduanya atau tidak diterima pengesahannya, keduanya dapat dikatakan tidak terlibat, namun selaku pejabat yang berwenang justru memberi pengesahan dokumen tanah yang merupakan hasil pembelian yang dimark up luasannya.

“Kalau dalam pengadaan mereka tidak terlibat langsung, hanya terlibat dalam pengesahan-pengesahan dokumennya. Dakwaannya sama dengan dua orang terpidana sebelumnya,

yakni menyalahgunakan kewenangan. Hanya saja modusnya saja yang berbeda,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam kasus mark up lahan TPA bidang itu, berdasarkan hasl audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, negara dirugikan sebesar Rp 437 juta. Kasus korupsi tersebut terjadi pada tahun 2011 lalu. Sampai kini TPA Bindang itu masih mangkrak karena pemanfaatannya menunggu setelah kasus tersebut dituntaskan.

=ALI SYAHRONI/RAH

Dua Korupsi Disidang Pekan DepanKasus TPA Dijadwal Senin dan Raskin di Hari Jumat

PAMEKASAN - Setelah dilakukan pelimpahan berkas perkara korupsi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan pada pekan lalu, dua perkara korupsi yang ditan-gani Kejari akan disidangkan mulai pekan depan.

BANJIR PAMEKASAN. Sejumlah anak-anak bermain air, saat banjir di Desa Laden, Pamekasan, Jatim, Kamis (5/2). Puluhan pemukiman dan fasilitas publik seperti sekolah dan tempat peribadatan, di empat kelurahan, terendam banjir, akibat luapan Kali Majid yang tidak mampu menampung kiriman bah dari wilayah utara kabupaten tersebut.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV IPamekasan

Janji tersebut diduga untuk memuluskan pekerjaan proyek yang akan dikerjakan rekanan. Kenyataannya setelah ditunggu-tunggu, ternyata tidak ada satu pun warga Kowel yang dipekerjakan dalam pembangunan proyek yang menelan hampir Rp 1 miliar tersebut. Sebaliknya, pihak rekanan justru mempekerjakan warga lain, yang tidak berdomisili di wilayah terdekat taman itu.

Bahkan, tidak hanya dijanjikan, warga Kowel sudah

terjalin kesepakatan dengan pihak rekanan yang akan mengerjakan pembangunan taman tersebut. Dalam kesepakatan tersebut diputuskan, 10 warga Kowel akan dipekerjakan dalam pembangunan proyek tersebut. Tetapi, rekanan mengingkari janjinya.

Ali, salah satu warga Kelurahan Kowel, Pamekasan, mengaku sangat kecewa terhadap rekanan yang mengerjakan pembangunan taman itu.

Ia meminta pemerintah, jika ada anggaran tambahan untuk kelanjutan pembangunan Taman Asri itu agar tidak memenangkan rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan taman tahap pertama, karena telah mengecewakan masyarakat sekitar.

Ali juga meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pekerjaan proyek taman tersebut, sebab kualitas pekerjaan proyeknya diduga sangat jelek.

Pada dasarnya, lanjut Ali, masyarakat Kowel menyetujui adanya pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di lingkunganya. Tetapi, pihak rekanan harus betul-betul mengerjakan sesuai perencanaan awal.

Ali bersama sejumlah pemuda Kowel berjanji akan

terus mengawal pekerjaan proyek taman itu. Apalagi informasi yang diterimanya, ada tambahan anggaran untuk kelanjutan pembangunan proyek tersebut. ”Ini betul-betul sudah mengecewakan masyarakat Kowel, maka dari itu kami meminta pemerintah, agar tidak memenangkan lagi rekanan tersebut,” ungkapnya.

Pembangunan proyek Taman Asri yang terletak di Kelurahan Kowel, bertujuan agar Pamekasan lebih hijau dan ruang rekreaksi semakin luas dan tidak terpusat hanya di Bundaran Arek Lancor Pamekasan ataupun di Jl Trunojoyo, Pamekasan.

Taman Asri tersebut akan dijadikan tempat wisata rekreasi keluarga. Sebab taman tersebut akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas mainan.

=FAKIH AMYAL/UZI/rAH

Rekanan Taman Asri Ingkar JanjiWarga Kelurahan Kowel Siap Mengawal Proyek tersebut PAMEKASAN - Warga Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, kecewa terhadap rekanan yang mengerja-kan pembangunan proyek Taman Asri, di kelurahan itu. Sebab sebelum proyek tersebut dikerjakan, pihak rekanan menjanjikan akan mempekerjakan masyarakat setempat. Akan tetapi janji tersebut tidak ditepati, sehingga mem-buat warga di kelurahan tersebut kecewa.

BELUM TUNTAS. Pekerjaan Taman Asri yang terletak di Kelurahan Kowel Pamekasan belum tuntas dan direncanakan akan dilanjutkan pada tahun ini.

PAMEKASAN – Pada tahun 2015 ini ada puluhan desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades). Sebelum pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan digelar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mengusulkan agar ada persyaratan bebas narkoba pada calon kepala desa (cakades).

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail. Menurutnya, persyaratan tersebut sangat perlu untuk disertakan dalam bursa pencalonan kades. Pasalnya, isu peredaran narkoba sudah merambah sejumlah kepala desa (kades) di beberapa daerah.

Berdasarkan kejadian itulah, pihaknya menginginkan agar cakades harus melakukan tes urine. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir terlibatnya pimpinan desa dalam bisnis terlarang. Pasalnya, jika kades terjerumus dalam kubangan narkoba, tidak akan dapat bekerja dengan baik.

“Kita melihat kondisi saat ini peredaran narkoba luar biasa, bukan tidak mungkin calon kepala desa terlibat narkoba. Makanya, kami usulkan agar dilakukan tes urine sebelum ditetapkan sebagai Calon kepala desa,” kata Politisi Partai Demokrat ini.

Lebih-lebih keberadaan narkoba sangat membahayakan generasi muda.

Tidak hanya itu, lanjut Ismail, tim dalam tes urine harus dilakukan oleh tim independen, bukan bagian dari panitia pemilihan kepala desa (pilkades) Tujuannya agar kades terpilih nanti adalah orang yang betul-betul bersih dari narkoba.

“Bagaimana kepala desa ke depan ini bebas dari narkoba, karena dampaknya luar biasa ketika kecanduan narkoba. Jadi, harus melibatkan tim independen, artinya betul-betul menilai apakah hasil tes urine itu positif atau negatif,” ungkapnya.

=ALI SYAHrONI/rAH

CALON PEMIMPIN WARGA

Cakades Harus Bebas Narkoba

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IVJ JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

SAMPANG - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Madura Bangkit (BMB) Kabu-paten Sampang melaku-kan audiensi di kan-tor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (Dispendaloka) Sampang, Kamis (5/7). Meraka menyoal penda-patan pajak penerangan jalan PLN yang dinilai tidak transparan.

Pajak penarangan jalan PLN selama 2013 hingga 2014 dinilai sangat minim menginggat peng-guna PLN yang ada di Sampang cukup tinggi. Terbukti, pada tahun 2013 PLN hanya meny-etorkan Rp 4.500.000.000. Se-mentara tahun 2014 senilai Rp. 4.950.000.000. Dari jumlah pajak yang disetorkan pada tahun 2013 hanya naik Rp 450.000.000.

“Jumlah pajak yang disetor oleh PLN ke Dispendaloka masih sangat minim. Mengingat pendapatan pa-jak per bulan per KWH dari seluruh pelanggan listrik se-Kabupaten Sampang cukup banyak,” kata Kat-ua BMB Abdurrahman.

Menurutnya, Kepala Dispen-daloka Sampang hanya menjelas-kan pemerintah menarik pajak dari PLN berdasarkan perkiraan yang dituangkan dalam MoU. Namun, di dalam MoU tersebut tidak ditentu-kan angka nominalnya. Sehingga, BMB menuding, Dispendaloka tidak mencantumkan nominal kerja sama dengan PLN merupa-kan bentuk politisasi anggaran.

Disisi lain, tidak tercantumnya nominal di dalam MoU tersebut berpotensi ada peyimpangan pa-jak yang diterima. Jika bentuk MoU tidak diperjelas dari sebelumnya yang berupa jumlah pajak dari PLN yang harus masuk pada Pendapa-tan Asli Daerah (PAD. Kendati itu, katanya, akan banyak pihak yang memainkan celah-celah itu.

“Pihak PLN tidak transparan berapa persen pendapatan pajak per bulan per KWH dari seluruh pelanggan pengguna listrik se-

kabupaten. Begitu juga kepala Dispendaloka. Jadi menurut saya, ini bagian dari bentuk politisasi anggaran dan berpotensi ada pe-nyimpangan pajak kalau bentuk MoU-nya tidak diperjelas jumlah nominalnya,” tuturnya.

Dikatakan, pihak PLN beru-saha mencoba membohongi masyarakat karena, dari pihak PLN enggan mempublikasin selu-ruh jumlah pengguna listrik yang ada. Sehingga tidak menutup ke-mungkinan, lanjut dia, pajak PLN berpotensi diselewangkan oleh pihak PLN maupun Dispendaloka. Bahkan, ketika BMB meminta bentuk MoU-nya Dispendaloka menyuruh ke Sekda Sampang, Pu-tut Budi Santoso. Karena Dispen-daloka merasa tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan.

“Kenapa Kepala Dispendalo-ka tidak bisa memberi tahukan kapada kami. Padahal, Dispen-daloka punya hak untuk mel-akukan akuntansi dan pelaporan pendapatan daerah dan aset. Selain itu, juga punya hak untuk mengumpulkan pungutan pajak sekaligus realisasi pendapatan pajak. Jadi disembunyikannya MoU merupakan bentuk pemer-intahan yang tidak koperatif dan demokratis. Dan Persoalan ini tetap akan kami kawal sampai ke Pemerintah Provinsi,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dis-pendaloka Sampang, Suhar-tini Kaptiati mengatakan, pajak penerangan jalan umum sudah sesuai dengan peraturan dae-rah (perda), undang undang, dan

peraturan pemerintah (PP) ten-tang kerja sama pemerintah dan PLN, dan itu dituangkan dalam MoU. Akan tetapi, itu fokus pada hak dan kewajiban.

“Kewajiban PLN salah satu-nya memungut pajak JPU sesuai dengan tarif yang ada di Perda yaitu enam persen dan satu setenga persen. Kemudian PLN setiap bulannya menagih pa-jak itu sesuai dengan perjanjian paling lambat tanggal 25 bulan berikutnya. Setalah ditagih PLN harus menyetor ke PAD terhadap pajaknya. Nah, itu MoU-nya yang dilakukan pemerintah dangan PLN. Kita tidak bisa dong me-narget PLN sekian nominalnya. Karena itu disesuaikan dengan prosentase pendapatan dari re-kening listrik keseluruhan dan dikalikan 6 persen. Setelah itu baru disetor ka PAD,” tukasnya.

Menurutnya, realisasi peren-canaan itu dilihat dari realisasi tahun sebelumnya dan itu harus diestimasi. Sementara tahun ini orang yang bayar listrik su-dah lebih bayak, tarif lebih naik, pemakainya lebih bayak dari ta-hun lalu. Kendati itu, lanjut dia, otomatis pajaknya lebih tinggi.

“Di anggaran itu kan kita memprediksi sesuai dengan pen-dapatan tahun sebelumnya. Ke-mudian, kita mampu menaikkan berapa untuk tahun berikutnya. Sementara ini realisasinya sudah sesuai dengan pungutan pajak PLN yang dikalikan dengan ta-rif yang ada di Perda seperti itu, Mas,” imbuhnya. =CR3/LUM

SIDOARJO - Mantan Bupati Sampang, Noer Tjahja men-jalani sidang perdana kasus dugaan tindak pidana korupsi dengan kerugian negara seki-tar Rp16 miliar di Pengadilan Tipikor, Sidoarjo, Kamis (5/2).

Jaksa Penuntut Umum Ke-jari Sampang Wahyu Triantono mengatakan, pelaku dijerat dengan pasal Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Nomo 31 Tahun 1999 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 KUHP.

“Selain itu terdakwa dikenakan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 KUHP untuk subsider,” katanya.

Ia mengemukakan, terdak-wa pada saat menjabat sebagai Bupati Sampang periode 2008-2013 bersama-sama dengan Direktur PT Sampang Mandiri Perkasa, Hari Oetomo dan Muhaimin menyebabkan ada pemanfaatan pemasokan gas bumi dari PT Santos Sampang.

“Pelaku dijerat dengan pasal korupsi karena terbukti telah memperkaya dirinya sendiri dan juga menyalah-gunakan wewenang,” ka-tanya pada persidangan yang

dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Sri Herawati.

Noer Tjahja ditetapkan sebagai tersangka berdasar-kan Surat Perintah Penyidi-kan Nomor: Print-06/F.2/Fd.1/01/2014 tanggal 13 Januari 2014.

Pada kasus tersebut, Pe-nyidik Kejaksaan Agung juga menahan Direktur Utama PT Sampang Mandiri Perkasa Hari Oetomo dan Direktur Sampang Mandiri Perkasa Muhaimin yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus dugaan korupsi Noer Tjahja bermula saat Kabu-paten Sampang mendapatkan jatah gas dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (awalnya BP Migas) sebesar 17 mbptu pada 2010.

Namun gas itu ternyata tidak dikelola oleh PT Ge-liat Sampang Mandiri, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Jawa Timur. Gas itu dikelola oleh PT Sampang Mandiri Perkasa, perusahaan swasta yang dikepalai Hari Oetomo dan Muhaimin. Noer sendiri mempunyai saham di peru-sahaan itu bersama Hari dan Muhaimin tersebut.

=INDRA SETIAWAN/ANT

PENGADILAN TIPIKOR

Noer Tjahja Jalani Sidang Perdana

DispendalokaDituding Tidak Transparan Soal Pendapatan Pajak PLN

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV K

SAMPANG - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN 3 Pamolaan, Kecamatan Cam-plong, Kamis (5/2). Sidak dilaku-kan karena atap sekolah tersebut ambruk diterpa angin kencang.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sampang Guntur Wahab men-gatakan, seharusnya di SDN 3 Pamolaan tidak terjadi kerusakan yang parah mengingat sekolah tersebut baru direhab pada akhir tahun 2014. Namun, faktor cuaca yang buruk mengakibatkan sekolah yang baru dibangun itu ambruk bagian atapnya.

“Komisi IV hanya bisa berharap pihak sekolah segara memperbaiki agar siswa bisa kembali mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti semula. Karena kalau tidak segara diperbaiki, sekolah tersebut bisa mengganggu KBM mengingat ambruknya terlalu parah,” Kata Guntur pada awak media.

Berdasarkan hasil temuan Komisi IV DPRD Sampang, lanjut Guntur, bangunan rehab yang dilakukan pihak sekolah masih ada kekurangan sehingga mudah ambruk. Seperti penguat dinding yang terlalu sedikit.

Terbukti, dinding yang se-harunya sempurna atau utuh ke atas. Namun, dalam bangun itu tidak sampai. Kendati itu, jika ada

cuaca buruk dipastikan bangunan tersebut ambruk. “Kami komisi IV masih belum bisa memastikan rehab yang dilakukan itu sesuai RAB atau tidak. Namun, kami menemukan beberapa kekuran-gan dalam bangunan tersebut,” ungkapnya.

Dikatakan, Komisi IV sebagai mitra kerja Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang segara men-jadwalkan pemanggilan dinas terkait maupun Unit Pendidikan Teknis Daerah (UPTD) Kecama-tan Camplong. Agar persoalan ini segara teratasi dan siswa bisa

mengikuti KBM seperti biasanya. “Kami mempunyai inisiatif untuk melakukan pemanggilan terha-dap Disdik dan UPTD Camplong nanti,” rencananya.

Terpisah, Kepala UPTD Kecamatan Camplong, Badrut Tamam menjelaskan, pihaknya

tidak bisa menghalangi ambrukn-ya sekolah tersebut. Karena, ambruknya itu bukan ulah dari masyarakat. Akan tetapi, murni akibat faktor alam. Sebab, atap sekolah sehari sebelum kejadian tersebut masih dalam kondisi bagus dan tidak ada yang men-galami kerusakan sedikitpun.

Namun, setelah ada cuaca buruk yang terjadi Selasa malam kemarin, keesokan harinya, atap sekolah sudah diketahui ambruk. Kendati itu, lanjut dia, pihak se-kolah terpaksa meliburkan siswa, karena sebagian ruang kelas ambruk. “Ambruknya sekolah tersebut karena faktor alam Pak, yang terjadi Selasa malam kema-rin,” ungkapnya.

Badrud mengakui SDN 3 Pamolaaan itu memang baru direhab akhir tahun 2014 lalu. Namun, pihaknya tidak mengeta-hui pengerjaan yang dilakukan sesuai RAB atau tidak. karena, Pihak UPTD tidak ikut campur terkait teknis rehab yang dilaku-kan pihak sekolah.

“Kalau urusan teknis pem-bangunan atau rehab ruang kelas dan semacamnya, pihak UPT tidak tahu. Namun, kalau angga-ran untuk reheb untuk tiga kelas di SDN 3 senilai Rp. 187 juta yang dikucurkan dari DAK 2014. Selain itu, Pihak UPTD bertanggung jawab untuk melakukan perbai-kan nanti,” tutupnya. =CR3/LUM

Sampang

Kabag Pemdes Pemkab Sam-pang Didik Adi Priadi mengi-ngatkan, jika ada unsur P2KD yang terlanjur menarik uang pendafta-ran maka harus dikembalikan ke-pada masing-masing calon kepala desa (Cakades). Pihaknya berjanji akan memperkarakan secara hu-kum jika terbukti ada P2KD yang enggan mengembalikan uang pendaftaran Cakades. ”Ya, harus dikembalikan (uang pendafta-ran Pilkades). Itu sesuai dengan undang-undang dan Perda (Pera-turan Daerah tentang Pilkades)

yang baru,” katanya, Kamis (5/2).Kendati demikian, Didik me-

ngaku masih belum menerima laporan, baik masyarakat mau-pun dari Cakades sendiri terkait pungutan uang pendaftaran Cakades tersebut. Hanya saja, pihaknya tidak menampik jika ada kemungkinan terjadinya pungutan uang pendaftaran di beberapa desa yang tahapannya sudah memasuki final, seperti di Desa Bire Tengah, Kecamatan Sokobanah dan Desa Pekalongan, Kecamatan Kota Sampang.

”Di dua desa itu tahapan-nya sudah sampai pada penelitian berkas bakal calon. Pada tahapan itu memungkinkan ada penarikan uang pendaftaran berdasarkan Perda yang lama. Tapi sampai saat ini belum ada laporan. Coba cek ke camatnya saja,” ujarnya.

Terpisah, Camat Sokobanah Ahmad Firdausi memastikan be-lum ada penarikan uang pendaf-taran di Desa Bire Tengah meski tahapan Pilkades-nya sudah sam-pai pada penelitian berkas calon. Sementara Camat Kota Sampang Saryono belum bisa dimintai kon-firmasi karena saat dihubungi melalui saluran telepon tidak di-angkat meski nada sambungnya terdengar aktif. ”Belum. Belum ada penarikan uang pendaftaran,” jawabnya saat ditanya kemungki-nan adanya penarikan uang pen-daftaran dalam tahapan Pilkades di Desa Bire Tengah.

Untuk diketahui, sesuai dengan Perda Pilkades yang baru, ada lima item pembiayaan yang ditanggung oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten

Sampang. Yakni, biaya pencetakan surat suara, biaya kotak suara, biaya kebutuhan peralatan kelengkapan Pilkades, honor P2KD dan biaya pelantikan. ”Sesuai Perda yang baru, hanya lima item yang ditang-gung APBD. Selain itu di laur tang-gungan APBD,” jelas Didik.

Sementara desa yang telah melakukan tahapan pada tahun 2013 adalah Desa Karang Gayam, Desa Kebun Sareh, Desa Kamond-ung, Desa Karang Nangger, Desa Sogian, Desa Pandan, Desa Ka-rang Penang Onjur, Desa Banyu-ates, Desa Planggaran Timur, Desa Tolang, Desa Banjar Billah, Desa Bire Tengah, Desa Gulbung, Desa Pekalongan, Desa Bangsah dan Desa Prajjan. Semua desa itu gagal melaksanakan Pilkadesa karena ada edaran dari Mendagri untuk tidak menggelar Pilkades menjelang Pilpres 2014 lalu.

=MIFTAHUL ULUM

Kabag Pemdes Ingatkan 16 Desa Jika Terlanjur Tarik Uang Pendaftaran Pilkades Harus DikembalikanSAMPANG - Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang me-war-ning sedikitnya enam belas desa yang telah melaku-kan tahapan pemilihan kepala desa (Pilkades) sejak tahun 2013 lalu. Pasalnya, bisa saja panitia pemili-han kepala desa (P2KD) di enam belas desa tersebut ada yang terlanjur menarik uang pendaftaran.

RUANG KELAS AMBRUK

Komisi IV Sidak SDN 3 Pamolaan

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV L BangkalanBangkalan JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Pelayanan Kesehatan di Jatim Kurang OptimalBangkalan Menjadi Penyumbang Terbesar Kasus AKI dan AKB

Angka kematian ibu dan an-gka kematian bayi yang besar itu menjadi sorotan nasional, sehing-ga perlu optimalisasi pelayanan terhadap ibu mengandung sedini mungkin. Jika terus dibiarkan, angka tersebut akan terus men-ingkat, kata Kepala Dinas Keseha-tan Provinsi Jawa Timur, Harsono saat berkunjung ke Bangkalan, kemarin (5/2).

Dalam jumlah tersebut, Bang-kalan turut menyumbang seba-nyak 10 AKI dan AKB meninggal dunia saat melahirkan. Sayangn-ya, Harsono tidak memerinci be-

rapa jumlah masing-masing AKI dan AKB yang disumbangkan Bangkalan ke Jawa Timur.

Ada beberapa faktor yang me-nyebabkan tingginya AKI dan ABI. Salah satunya, pelayanan keseha-tan terhadap masyarakat yang be-lum sempurna, sehingga butuh peran dan kerja tenaga medis mu-lai dari pencanangan kesehatan primer sampai lanjutan.

"Upayanya membenahi pelay-anan primer, mulai dari tingkat polindes, dan puskesmas sampai kepada perawatan lanjutan, sa-ngat dibutuhkan oleh masyarakat.

Hal itu penting untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini," terang Harsono.

Dia pun membandingkan, kondisi kematian tersebut se-benarnya lebih dominan, jika dibandingkan dengan jatuhnya korban AirAsia. Oleh karena itu, pengurangan angka kematian pada ibu dan bayi wajib diturunk-an minimal lima puluh persen.

Harsono menilai keharmoni-asan antar lembaga kesehatan mu-lai tingkat bawah harus digalakkan, upaya yang dilakukan mengayomi masyarakat. Jika hal itu belum di-laksanakan dipastikan tidak akan pernah bagus dan nyambung. Ter-masuk dalam pembenahan fasilitas pendukung yang wajib dipenuhi.

Selain itu, penguatan komit-men oleh pemerintah daerah perlu dilakukan. Bagaiman kebi-jakan pemkab tentang keseha-tan bisa mengatur akan hal itu,

sehingga pelayanan kesehatan lebih baik. Di samping itu, faktor pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan, sehingga mereka bisa mengerti akan pentingnya pen-gurangan AKI dan AKB.

"Pelayanan bagus, pemka-bnya bagus, namun pengertian masyarakat kurang pasti akan pincang juga. Bagaimama tinda-kan preventif dilakukan denga mempromosikan prilaku hidup sehat. Salah satunya, ada suatu pendampingan oleh kader guna pemberdayaan masyarakat. kalau sudah didampingi mulai tingkat primer sampai lanjutan, pasti da-pat menurunkan jumlah AKI dan AKB," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, Dodo me-ngaku, Bangkalan merupakan da-erah penyumbang angka kematian terbesar di rumah sakit rujukan itu. Sebenarnya, penurunan angka

kematian itu tidak memerluka alat kedokteran yg canggih. Sebab, di-rinya melihat faktor perilaku yang menyebabkan angka ini tinggi.

"Kasus kematian AKI dan AKB paling banyak dari Bangkalan. Padahal, saya berpikir dekat den-gan Surabaya. Pelayanan yang kurang optimal menjadi faktor penyebabnya, bagaimana proses pengiriman pasien saat dirujuk dilakukan. Sebab, yang

paling dirujuk ke soetomo ini, 80 persen itu severiti level 3 kasus ibu dan anak," terangnya.

Dia menerangkan, sepanjang dua bulan terakhir, mulai Januari sampai Februari ini cukup banyak. Ada dua orang meninggal dua dalam kasus AKI dan AKB. Hal itu perlu ditangani dengan baik, agar pengurangan angka bisa terjadi. Pihaknya menginginkan agar para medis bisa melakukan prosedur yang betul dan maksimal.

"Harapan saya, stop angka kematian ibu dan bayi, sehingga tidak lagi ada. Jika tidak bisa di-tangani minimal upaya pencega-han. Dari jumlah 567 harapannya minimal nanti jadi 300, atau tidak ada sama sekali angka kematian ibu dan bayi. Semua bisa terlak-sana berkat peran serta semua. Pada intinya, Kita siap men-dukung 100 persen dalam penu-runan AKI dan AKB," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN – Pelayanan kesehatan di Jawa Timur masih belum optimal. Sehingga berdampak pada angka kematian, terutama kasus angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Di Jawa Timur dalam satu tahun terakhir AKI dan AKB sangat besar, secara keselu-ruhan mencapai 567 jiwa.

NARKOTIKA

Terimpit Ekonomi, Kakak-Adik Jualan Sabu-sabuBANGKALAN - Gara-gara

terimpit permasalahan ekonomi, dua bersaudara Marku bin Asir (38) dan Muhammad bin Asir (34), warga Desa Durin Timur Kecematan Konang Kabupa-ten Bangkalan, nekat berjualan sabu-sabu untuk mencukupi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, kedua tersangka tersebut diciduk jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres setempat. Kakak beradik

yang masih memiliki hubun-gan darah dengan kepala desa setempat itu harus meringkuk di balik jeruji besi Mapolres.

"Tersangka ditangkap setelah melayani pembeli. Keduanya menjual dan memiliki narkoba jenis sabu dalam bungkus poket-an dan menyediakan tempat untuk mengkonsumsi narkoba barang haram itu," kata Kasat Narkoba Polres Bangkalan, AKP Hary Kuswanto kepada wartawan.

Kedua tersangka itu, kata Hery, nekat menjadi pengecer sabu-sabu karena dililit masalah perekonomian. Mereka memulai bisnis ini sejak tiga bulan lalu. Barang itu didapat dari salah satu bandar berinisial S, warga Desa

Kelbung Kecamatan Galis, yang saat ini menjadi daftar pencar-

ian orang (DPO). Dari tangan tersangka diamankan sejumlah

barang bukti (BB) yang ditemu-kan di tempat kejadian perkara

(TKP)."Penangkapan ini berdasar-

kan informasi dari masyarakat yang menyebutkan di rumah tersangka dijadikan tempat tran-saksi dan menggunakan sabu-sabu. Dari informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan melaku-kan penggerebekan pada hari Rabu (4/2) sekitar pukul 16.00 Wib," imbuh Hery.

Beberapa BB yang berhasil disita di antaranya, dua kantong plastik kecil berisi sabu-sabu seberat 0,76 grm, satu kantong plastik berisi sabu-sabu seberat 0,24 gram, dan tiga kantong plastik sabu-sabu yang sudah siap jual dengan berbagai macam harga. Kemudian seperangkat alat hisap sabu, tiga buah pipet, dan sendok sabu, serta kompor sabu. Berikutnya, tiga bendel plastik sabu, timbangan elektrik dan uang tunai Rp 2.500.000

"Tersangka terancam di-jerat pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Narkotika, dengan ancaman pidana mini-mal 5 tahun maksimal 20 tahun penjara. Dan pidana denda Rp 1 miliar," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraDIRINGKUS. Marku bin Asir (38) dan Muhammad bin Asir (34), warga Desa Durin Timur Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan, saat diamankan di Polres setempat.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV MBangkalan

Warga Katol Serang Desa KombanganDua Orang Terkapar Bermandikan Darah Terkena Tembakan

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura di tempat kejadian perkara (TKP), pemicu serangan membabi buta dengan menggunakan senjata api (senpi) itu, berawal dari per-masalahan sepele, yakni pada hari Salasa (3/2) waktu lalu, se-orang siswa SMP 1 Geger ber-nama Ibrahim terlibat adu mulut dengan pelajar Desa Kombangan karena membleyer sepada mo-tor yang dikendarainya. Merasa tidak terima, Ibrahim member-itahu orangtuanya, berinisial M.

Merasa tidak terima dengan

apa yang dialami oleh putra-nya, M bersama gerombolan-nya berjumlah tujuh orang di bawah pimpinan D menyerang Desa Kombangan dengan men-gendarai tiga mobil. Pada saat tiba di TKP, D dan M langsung mengeluarkan senpi melepaskan tembakan secara membabi buta. Kebetulan pada saat itu, lokasi kejadian berdekatan dengan ru-mah Sukri (40), salah satu tokoh masyarakat setempat.

Tembakan secara sporadis yang dilakukan D itu mengenai paha Rusdi yang menyebabkan

tulangnya retak. Tak puas den-gan satu tembakan, D kembali menembakkan senpinya dan menembus kaca mobil Kijang dengan nomor polisi L 1415 YZ milik Sukri. Kerasnya muntahan peluru sampai menembus kaca bagian belakang dan mengenai punggung Matsulan yang ber-lindung di belakang mobil warna hitam itu.

"Saya mendengar suara letu-san tembakan berkali-kali. Saya lihat yang memegang senpi itu D dan M. Tapi yang mengenai saya dan Rusdi itu milik D. Saya ini tidak tahu apa-apa, cuma dengar kalau orang Desa Katol mau me-nyerang Desa Kombangan," kata Matsulan saat ditemui di rumah sakit.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono saat di TKP menyatakan pihak-nya sudah mengantongi nama-nama pelaku. Sebab saksi Sukri itu mengenali semua orang yang datang menyerang tersebut. Saat ini pihaknya sedang melakukan

pengejaran. Semua barang bukti telah diamankan, termasuk mo-bil milik Sukri yang ditembus peluru.

"Di TKP kami menemukan dua serpihan proyektil. Untuk jenis senpi dan proyektil ini, kami masih belum mengetahui. Pemicu pen-embakan ini karena hanya pelajar dua desa itu main bleyer-bleyer motor. Pelaku berkisar ada tujuh orang, tapi yang pegang senpi ada dua," tandasnya.

Di tempat terpisah, spesilis forensik RSUD Syamrabu Bang-kalan, Dr Edy menyatakan dia-mater luka tembak yang dialami oleh Matsulan yakni 1 centime-ter. Sedangkan peluru yang men-embus paha Rusdi menyebab-kan rulang paha retak, karena memiliki diameter 8 centimeter. Proyektil yang bersarang di tu-buh korban akan segera diang-kat. "Untuk kedalaman luka be-lum kami ketahui karena masih belum diangkat (proyektilnya)," singkatnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kasus penembakan kembali terjadi di Kabupaten Bangkalan. Penembakan kali ini dilakukan oleh sekelompok warga Desa Katol terhadap warga Desa Kombangan Kecamatan Geger, Kamis (5/2) sekitar pukul 13.45 Wib. Akibat insiden tersebut dua warga Komban-gan, Matsulan (36) dan Rusdi (28) terkapar bersimbah darah dan harus dilarikan ker RSUD Syamrabu, karena tertembus peluru timah. Beruntung dalam kasus ini tidak sampai merenggut korban jiwa.

doni heriyanto/koran maduraMENJELASKAN. Saksi Sukri tokoh masyarakat setempat saat dimintai keterangan oleh kepolisian terkait peristiwa penembakan. (Insert) Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono saat menunjukkan bekas peluru yang menembus kaca depan dan belakang mobil milik Sukri.

TERSANGKA KORUPSI

Fuad Masih Berstatus Anggota DPRD

BANGKALAN - Dua pimpinan DPRD Kabupaten Bangkalan, yang saat ini tersandung kasus hukum masih tetap diakui se-bagai anggota legislatif, karena kedua anggota tersebut masih berstatus tersangka. Dalam peraturan, keduanya bisa diber-hentikan dari jabatannya sebagai perwakilan rakyat apabila sudah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus yang menjeratnya. Namun demikian, keduanya bisa dipecat dengan catatan ada rekomendasi dari partai yang bersangkutan.

Kedua pimpinan dewan yang terjerat kasus hukum tersebut yakni Fuad Amin Imron selaku Ketua DPRD Bangkalan. Politisi Gerindra itu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap jual beli pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangkalan dan Gresik dari salah satu Direktur PT Media Karya Sentosa (MKS).

Sedangkan pimpinan Komisi A, Kasmu SH dibekuk tim Cobra Jatanras Direskrimum Polda Jawa Timur di sebuah hotel di Sura-baya karena diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur, yang juga ditengarai menjadi otak penembakan terha-dap seorang aktivis antikorupsi Mathur Husyairi.

"Ya sekalipun kedua pimpi-nan ini terjerat permasalahan hukum tidak berarti meng-hilangkan status keanggotaan sebagai legislatif. Sebab ini kan masih tersangka, jadi asas praduga tak bersalah itu tetap harus dikedepankan," ujar Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Abdur-rahman, SH.

Menurut politisi partai berlambang mercy itu, status sebagai anggota bisa dicabut se-mentara apabila sudah menjadi terdakwa. Akan tetapi, pencabu-tan keanggotaan bisa dipercepat jika partai yang bersangkutan mengajukan rekomendasi untuk dilakukan pergantian antar waktu (PAW). Sejauh ini, partai Gerindra yang menjadi kenda-raan politik bagi Fuad Amin dan Kasmu belum memberikan reko-mendasi terkait permasalahan yang dialami dua kader partai tersebut.

= DONI HERIYANTO/RAH

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541| TAHUN IV N BangkalanBangkalan JUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Sisi Lain dari Akademi menuju Pilkada Sumenep

Kuda Troya Politik itu Bernama Ra Badrut-Abe

Yang mula-mula memun-culkan nama ini adalah Agus Anshari, Drektur Lingkar Kajian Kemasyarakatan di Jawa Timur. Dia berpendapat, sejumlah nama yang beredar sebagai kandidat calon kepala daerah memberi kesan “memaksa”, seolah-olah tidak ada kandidat calon lain seperti yang ramai dibicarakan selama ini. Padahal, Agus menilai di luar nama yang beredar masih banyak yang memiliki pemikiran inovatif dalam mengawal Sumenep masa depan. “Saya amati, Ra Badrut (Badrut Tamam) dan Mas Abe

(Abrari) sebagai kaum muda yang inovatif, layak memimpin Sumenep.

Lulusan UIN Surabaya ini menyadari suhu politik di Sumenep, semakin hari, kian menghangat. Memang, aktivis intelektual muda Surabaya ini menilai cuaca politik belum me-manas. Tetapi setiap pihak yang dinilai akan ambil bagian di bursa pencalonan, sudah mulai pasang kuda-kuda. Incumbent A Busyro Karim dan Soengkono Sidik misalnya, dikatakan atau tidak dijelaskan, masyarakat menduga kedua pucuk pimpinan di pemkab itu mulai perang dingin, mulai menabur benih untuk menuai hasil, pada akhirnya.

Dua sosok itu juga semakin terkesan menebar pesona, menjelaskan kepada publik siapa dirinya dan bagaimana langkahnya ke depan. Baik Busyro maupun Soengkono, dua-duanya punya masa lalu sebagaimana sosok lainnya yang juga mempunyai masa depan. Sekedar menyebut contoh, katanya, MH Said Abdullah hasil survey dari aspek populari-tasnya selalu berada di urutan teratas meski pada akhirnya mantan calon wakil Gubernur Jatim ini merasa belum tertarik untuk menjadi kepala daerah Sumenep, saat ini.

Begitu juga Sahnan, kandi-

dat bertubuh bongsor ini poster dan balihonya sudah mengua-sai banyak warung di semua penjuru di Sumenep. Sahnan sebagai new comer harus ber-juang keras untuk mendongkrak popularitasnya terlebih dahulu, sebelum akhirnya mengukur elektabilitasnya. Belakangan, muncul Zainal Abidin, mantan kepala Bapepprov Jatim ini mulai blusukan, mengenalkan dirinya supaya supaya familiar di masyarakat dengan harapan disukai, lalu dipilih. “Nama-nama lainnya, Hunain Santoso, Azasi Hasan, Achmad Fauzi, Dewi Kholifah, dan Unais Ali Hisyam,” urainya.

Ketika dimintai argumentasi mengapa Ra Badrut dan Abe layak jadi kepala daerah, Agus mengurai banyak alasan. Perta-ma, dia mengadaptasi cerita dan mitologi Yunani, Perang Troya. Saat itu, kota Troya begitu kokoh mencengkeram kuasa. Pada perang itu, Bangsa Akhaia (Yunani) menyerang Troya. Perang ini menelan banyak kor-ban manusia yang dipicu prilaku para dewa. Perang ini berlang-sung bertahun-tahun. Sejumlah pahlawan yang terlibat dalam perang antara lain Akhilles, Odisseus, Aias, dan Diomedes (Yunani), maupun Hektor dan Paris dari pihak Troya.

Benteng Troya terlalu kuat

meski pada akhirya kalah ketika Odisseus membuat Kuda Troya. Pasukan Troya lupa diri dengan mengira Yunani lemah dan telah bertekuk lutut. Sampai akhirnya, tentara Yunani yang bersembunyi di dalam Kuda Troya yang mengecoh pasukan Troya, memporak-porandakan Troya yang lengah. “Troya boleh saja menilai serdadu Yunani menyerah, tetapi faktanya, pihak Troya yang kalah,” dia mengadaptasi.

Kedua, aktivis di era 2000-an ini memandang Ra Badrut dan Mas Abe merupakan kaum muda yang futuristik dan berpijak pada religiusitas-nasionalisme. “Saya berpikir Sumenep butuh kaum muda untuk memimpin setelah sekian dalam sejarah orangtua menjadi kepala daerah yang tidak sepenuhnya berhasil,” katanya.

Tak Ada yang Tidak MungkinRa Badrut tersenyum saat

mendengar namanya disebut seagai sosok yang layak menjadi Bupati Sumenep mendatang. Dia mengatakan, apapun, yang dikatakan siapapun, di dalam politik harus dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Sebab, man-tan aktivis ini beralasan, semua opini yang muncul secara ilmiah pasti punya dasar dan indikasi-indikasi yang menyebabkan opini muncul.

Menurutnya, terdapat banyak pihak yang mencoba memasukkan namanya ke dalam bursa pencalonan sebagai calon bupati Sumenep. Terhadap ajakan seperti itu dalam politik, ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku harus hati-hati. Alasannya, menjawab tidak atau ya terhadap ajakan, akan me-miliki konsekwensinya sendiri. Karena itu, Badrut lebih suka memilih jawaban tersenyum. “Senyum itu tidak bisa ditafsir secara politik, kecuali diana-lisa dari aspek psikologi,” kata sarjana psikologi ini berusaha meyakinkan.

Sementara Abrari mengaku sudah punya jawaban sebagai sikap politik terhadap opini salah satu lembaga yang menilai dirinya cocok sebagai kandidat calon wakil bupati mendampingi Ra Badrut. Dia menisbatkan dirinya sebagai puisi dan setiap orang berhak menafsir lalu me-nyimpulkan puisi itu indah, atau tidak indah dari posisinya berdiri. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep ini memberikan aprsesiasi kepada siapapun yang telah menilainya pas di posisi apa dan di manapun. “Saya punya sikap tetapi saat ini, unspeak-able (tidak bisa dikatakan),” ujar magister psikologi Untag 1945 Surabaya ini.

= OBET

Setelah sekian lama sejumlah nama yang diperkirakan muncul

sebagai kandidat calon kepala daerah Sumenep

bermunculan, muncul dua nama pemuda yang dianggap layak diperhi-tungkan, Badrut Tamam (Ketua Fraksi PKB DPRD

Jatim) dan Abrari (Sekre-taris Fraksi PDI Perjuan-

gan DPRD Sumenep). Dua nama ini dinilai layak menjadi satu sebagai

bupati dan wakil bupati Sumenep mendatang.

Badrut Tamam(Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim)

Abrari(Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep)

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV O

fath

ol a

lif/k

oran

mad

ura

SUMENEP- Bonggo Pribadi, pelatih Madura United Perssu (MU-P) terus menggenjot fisik anak asuhnya. Kemarin, Kamis (5/2) pagi para pemain di-ajak berlatihan di pasir Pan-tai Slopeng. Hal itu dilakukan agar para pemain tidak merasa bosan selama menjalani sesi latihan.

Menurut eks pelatih PSIS Semarang itu, latihan di pantai sengaja dilakukan agar para pemain dapat menikmati sesi latihan-nya. Bonggo mengatakan, dengan melaku-kan latihan di pantai kemarin, diharapkan para pemain dapat menjalani program lati-han fisik dengan santai namun tetap serius.

“Karena kalau latihan di lapangan terus, para pemain dikhawatirkan bosan. Sehingga, sekali-kali program latihan harus dilakukan di tempat-tempat yang memberikan pe-mandangan yang indah,” kata pria kelahiran Surabaya, 2 Februari 1969 itu.

Menurut penuturannya, meskipun para pemain kelihatan capek setelah menjalani latihan, namun para pemain menikmati

sesi latihan kemarin. Dikatakan Bonggo, latihan di pantai masih akan dilakukan satu kali lagi yang rencananya hari ini akan ditempatkan di pantai Lombang.

Mengenai materi latihan, Bonggo menuturkan masih seperti latihan-lati-han biasanya, yaitu masih fokus untuk melatih fisik para pemain. Sama dengan latihan-latihan sebelumnya, para pemain hanya melakukan lari-lari kecil di sepan-jang pantai. “Namun jarak dan waktunya tetap seperti saat menjalani latihan di lapangan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, dalam latihan di pantai kemarin tidak ada sesi latihan game. “Masih belum ada game. Kami masih fokus kepada latihan fisik saja. Agar para pemain betul-betul memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Sehingga ketika sudah bermain tidak mudah dijatuhkan oleh la-wan,” ungkapnya.

Bonggo optimistis dengan skuat yang dimilikinya sekarang, MU-P tetap akan bertahan di Divisi Utama pada musim se-lanjutnya sesuai target yang dipatok oleh pihak manajemen. Melihat komposisi pe-main yang dimilikinya, ia yakin dapat ber-saing dengan klub-klub lain di ajang kom-petisi Divisi Utama. =FATHOL ALIF

SUMENEP- Setelah ditunjuk menjadi pelatih Madura United Perssu (MU-P), Bonggo Pribadi rupanya ingin langsung membuktikan bahwa mana-jemen MU-P tidak salah merekrutnya sebagai coach MU-P saat akan melako-ni kompetisi di Divisi Utama musim ini. Terbukti, mantan pelatih PSIS Sema-rang itu langsung mengenjot latihan.

Setelah kemarin, Kamis (5/2) pagi Bonggo mengajak semua pemain MU-P menggelar latihan fisik di pantai Slopeng, sore harinya ia kembali mengajak anak didiknya berlatih kembali di lapangan hijau. Kali ini latihan bertempat di lapa-ngan Talang, Kecamatan Sronggi.

Menurut Bonggo, materi latihan masih sama dengan yang sebelum-sebelumnya, yaitu fokus melatih fisik para pemain. “Jadi untuk minggu pertama kita memang fokuskan untuk melatih fisik para pemain saja,” katanya

Namun demikian, dalam latihan kema-rin sore di lapangan Talang, para pemain tidak sepenuhnya latihan dengan cara ber-lari mengelilingi lapangan. Para pemain juga diberi kesempatan untuk melakukan game meskipun tidak begitu lama.

Bonggo mengatakan, pihaknya masih akan melakukan latihan taktik pada

minggu kedua bulan ini. Karena untuk melakukan latihan taktik, para pemain harus terlebih dahulu memiliki bekal fisik yang kuat. “Sehingga, nanti para pemain itu langsung bisa fokus,” ujarnya.

Menurut mantan kapten tim PSIS Semarang itu, sejak latihan perdana, secara fisik para pemain sudah me-ngalami peningkatan. Menurut peni-laiannya, kemampuan fisik para pemain terus mengalami kemajuan yang pesat. “Hal itu karena, sebagian pemain sebe-lumnya memang telah memiliki bekal tentang itu,” ungkapnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, Bonggo menargetkan, pada minggu ketiga para pemain MU-P sudah mulai melakukan penjajakan kekuatan de-ngan cara mengadakan pertandingan uji coba dengan beberapa klub lokal. Hal itu dilakukan untuk mengukur kesiapan skuat sebelum menjalani kompetisi.

Setelah itu, pada minggu keempat, ia mengaku akan melakukan pertandingan uji coba dengan beberapa klub-klub luar daerah yang sebanding dengan MU-P. “Harapannya, para pemain dapat men-jalani latihan dengan serius dan baik. Agar ketika Divisi Utama dimulai mereka benar-benar siap,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

Pagi di Pantai, Sore Kembali ke Lapangan

Genjot Fisik di Slopeng

Pemain Madura United Perssu (MU-P) melakukan pemanasan sebelum menjalani latihan di Lapangan GOR A. Yani Sumenep. Pelatih MU-P Bonggo Pribadi berfokus meningkatkan kekuatan fisik pemainnya untuk persiapan menghadapi kompetisi Divisi Utama 2015.

KORAN MADURAJUMAT 6 FEBRUARI 2015 | No. 0541 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPJUMAT 6 FEBRUARI 2015

No. 0541 | TAHUN IV

MADURA UNITED

e r t a n -dingan ini m e m a n g b e r l a b e l uji coba, tetapi bagi Per-sepam

MU tetap menargetkan kemena-ngan. Kemenangan akan men-jaga mental para pemain tetap tinggi. Kemenangan atas tim berkelas ISL juga akan mendong-krak pamor Laskar Sape Ngamok.

Sementara bagi PSM Makasar, pelatih anyar Alfred Redl tentu ingin membuktikan kualitasnya sebagai pelatih top. Apalagi, tim yang dihadapi nan-ti notabene dilatih oleh man-tan asistennya saat menukangi tim nasional Indonesia. Riedl cukup optimistis dengan target

ini, sebab dia memiliki pemain berkualitas dan berpengalaman.

Sebut saja Markus Haris Maulana di barisan penjaga gawang. Siapa yang tidak men-genal Markus Horizon, pemain yang pernah memperkuat tim-nas Indonesia ini, merupakan salah satu pemain yang diper-tahankan oleh manajemen PSM Makasar, untuk memperkuat PSM di ISL 2015.

Di lini tengah, Juku Eja juga dihuni oleh pemain-pemain yang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Ada gelandang le-gendaris Ponaryo Astaman, ada pula Syamsul Khaeruddin dan Rasyid Bakrie, dua pemain ter-akhir merupakan penghuni lini tengah timnas Indonesia.

PSM Makasar juga memi-

liki striker timnas U-19 yakni Muchlis Hadi Ning dan pemain sayap yang memiliki kecepatan dan skil individu yang baik yakni Maldini Pali. Ardan Aras juga berhasil digaet oleh manajemen PSM Makasar. Termasuk Aditya Putra Dewa, mantan pemain Persepam yang berhasil direbut oleh PSM Makasar.

Sementara itu, pelatih Perse-pam MU Widodo Cahyono Putro harus memutar otak lebih keras untuk menemukan komposisi terbaik timnya. Pasalnya, tiga gelandang andalannya diragu-kan tampil pada laga kontra PSM Makassar. Tamsil Sijaya dan Jajang Paliaman masih berada di ruang perawatan. Sementara Khoirul Mashuda meminta izin untuk menemani anaknya yang

akan menjalani operasi.Solusinya, Widodo akan

mencoba kemampuan Faris Aditama untuk dimainkan lebih ke tengah. Faris kemung-kinan akan ditemani pemain lokal asal Sumenep Syaiful Choiri. Duet gelandang ini akan bertugas ganda. Pertama, mereka akan menjembatani ali-ran bola ke barisan penyerang yang dihuni Busari, Qischil Gandrumini, dan Rossi No-prihanis. Kedua, mereka akan meredam kekuatan serangan PSM sejak di lini tengah.

Bagi Widodo, melawan PSM Makasar bukan hal yang istime-wa. Namun ia mengakui, laga per-sabatan tersebut merupakan hal penting untuk mengetahui kele-mahan timnya.=FAKIH AMYAL/UZI

Sama-samaPAMEKASAN-Stadion Gelora Bung Tomo, Sura-baya akan menjadi venue

laga Persepam Madura Utama (Persepam MU)

melawan PSM Makasar. Tensi pertandingan

diprediksi akan panas. Sebab, kedua kubu sama-sama ingin mencatatkan

kemenangan.

Pesepakbola Persepam Madura Utama (P-MU) Busari (kiri) bersiap menendang bola, disaksikan Pelatih P-MU, Widodo C. Putro (kanan)

dan Rossi Noprihanis (tengah) saat latihan jelang ujicoba melawan PSM Makassar, di Lapangan Kowel Pamekasan, Jatim, Kamis (5/2).

Widodo, mengaku, dari tiga kali ujicoba dengan Persegres Gresik, Perseru Serui dan Persibat Batang beberapa waktu lalu, sektor tengah dan ketajaman lini depan, menjadi fokus utama yang harus dibenahi.

MengincarKemenangan

PAGIDI PANTAI,

SORE KEMBALI

KE LAPANGAN

MADURA SPORT | O