e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

32
25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 DPR Terima 12 Nama Calon Hakim MK Berita Utama hal | 2 KPK Sita Mobil Catherine Wilson Diduga Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Tubagus Chaeri Wardana JAKARTA- Komisi Pemberan- tasan Korupsi menyita mobil milik artis Catherine Wilson karena kendaraan itu diduga memiliki keterkaitan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana (TCW) alias Wawan. “Telah disita sebuah mobil Nissan Elgrand warna silver metalik bernomor polisi B1387SKB dari Catherine Wilson,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kan- tornya, Jakarta, Senin. Menurut Johan, mobil itu disita dari rumah milik saudara artis yang biasa dipanggil Keket itu. “Ada Catherine di sana. Mobil disita dari rumah saudaranya di BSD (Serpong, Tangerang Selatan),” katanya. Mobil tersebut, kata Johan, pada awalnya atas nama Keket tetapi pada 2013 beralih nama pemilik. “Pertama (mobil itu) atas nama Catherine. Kemu- dian 2013 balik nama atas nama saudara- nya yang diduga merupakan pemberian Wawan.” Sebelumnya, Keket sempat mendatangi Gedung KPK guna mengklar- ifikasi berbagai hal termasuk keterkaitan- nya dengan adik Atut itu. “Dia tadi dimintai keterangan sebagai saksi terkait TPPU. Sese- orang tersangka bisa jadi saksi tersebut jika diduga menerima dana dan atau aset,” kata Johan. Pada Selasa pukul 10.20 WIB, Keket mendatangi KPK dan keluar pada 15.00 namun dalam kesempa- tan itu artis yang sempat dekat dengan Tommy Soeharto tersebut belum mau buka suara secara gamblang mengenai apa saja pemberian Wawan kepadanya. “Enggak ada, gak ada. Silakan tanya saja semuanya ke penyidik. Jadi hanya mengenai kenal tidak kenal (dengan Wawan), mengenai apapun sudah saya sampaikan. Silakan itu konfirmasi ke- pada KPK,” kata dia. Hingga saat ini sudah ada tiga artis yang diperiksa KPK karena diduga me- nerima barang atau uang hasil korupsi yang dilakukan Wawan. Diantaranya Jennifer Dunn, Rebbeca Reijman, dan Chaterine Wilson. Dari ketiganya KPK menyita mobil yang diduga pemberian Wawan. =GAM/ABD/BETH/ANT

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 125 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000SELASA www.koranmadura.com0328-6770024

DPR Terima

12 Nama Calon Hakim MK

Berita Utamahal | 2

KPK Sita Mobil Catherine WilsonDiduga Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Tubagus Chaeri Wardana

JAKARTA- Komisi Pemberan-tasan Korupsi menyita mobil milik artis Catherine Wilson karena kendaraan itu diduga memiliki keterkaitan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana (TCW) alias Wawan.

“Telah disita sebuah mobil Nissan Elgrand warna silver metalik bernomor polisi B1387SKB dari Catherine Wilson,”

kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kan-tornya, Jakarta, Senin.

Menurut Johan, mobil itu disita dari rumah milik saudara artis yang biasa dipanggil Keket itu.

“Ada Catherine di sana. Mobil disita dari rumah saudaranya di BSD (Serpong, Tangerang Selatan),” katanya.

Mobil tersebut, kata Johan, pada awalnya atas nama Keket tetapi pada 2013 beralih nama pemilik. “Pertama (mobil itu) atas nama Catherine. Kemu-dian 2013 balik nama atas nama saudara-

nya yang diduga merupakan pemberian Wawan.” Sebelumnya, Keket sempat mendatangi Gedung KPK guna mengklar-ifikasi berbagai hal termasuk keterkaitan-

nya dengan adik Atut itu.“Dia tadi dimintai keterangan

sebagai saksi terkait TPPU. Sese-orang tersangka bisa jadi saksi tersebut jika diduga menerima dana dan atau aset,” kata Johan.

Pada Selasa pukul 10.20 WIB, Keket mendatangi KPK dan keluar

pada 15.00 namun dalam kesempa-tan itu artis yang sempat dekat dengan

Tommy Soeharto tersebut belum mau buka suara secara gamblang mengenai

apa saja pemberian Wawan kepadanya.“Enggak ada, gak ada. Silakan tanya

saja semuanya ke penyidik. Jadi hanya mengenai kenal tidak kenal (dengan Wawan), mengenai apapun sudah saya sampaikan. Silakan itu konfirmasi ke-pada KPK,” kata dia.

Hingga saat ini sudah ada tiga artis yang diperiksa KPK karena diduga me-nerima barang atau uang hasil korupsi yang dilakukan Wawan. Diantaranya Jennifer Dunn, Rebbeca Reijman, dan Chaterine Wilson. Dari ketiganya KPK menyita mobil yang diduga pemberian Wawan.

=GAM/ABD/BETH/ANT

Page 2: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 2

“Wakil rakyat itu seperti artis,” tutur seorang kawan. “Perilakunya dalam keseharian diperhatikan dan disorot masyarakat,” lanjutnya, sambil menyeru-put kopi. “Kok bisa begitu,” sergah teman yang lain. “Sederhana. Jika terhadap artis masyarakat terhibur hingga terpesona untuk memperhatikan, terkait wakil rakyat masyarakat merasa memiliki hak mem-perhatikan, mengawasi; karena telah memilihnya.”

Seorang wakil rakyat karena posisinya itu, harus bersikap hati-hati. Melakukan kesalahan sedikit bisa terkesan besar. “Masyarakat akan lebih menyorot seorang wakil rakyat yang melakukan kesalahan ketimbang seorang birokrat,” tegas kawan tadi.

Secara logika memang masuk akal. Yang pal-ing sederhana terkait audit BPK, yang biasanya hanya mengambil sampling beberapa SKPD secara bergiliran kecuali untuk Sekretariat Dewan, yang setiap tahun selalu diperiksa. Seorang kawan dari BPK mengungkapkan, ini lagi-lagi terkait posisi anggota dewan, yang selalu menjadi sorotan publik. “Secara jumlah, anggaran Sekretariat Dewan itu kecil. Kadang hanya sekitar tiga persen, dari seluruh APBD. Jauh di bawah anggaran pendidikan,” katanya, menjelaskan.

Dari mekanisme penggunaan serta pertanggung-jawaban pembiayaan aktivitas anggota DPRD, terli-hat sangat detail -untuk tidak menyebut ruwet. Bisa

jadi hanya anggota DPR RI yang relatif lebih longgar.

Dalam soal penggunaan dana reses DPRD misalnya, disamping jumlah jauh dari proporsional, tata cara pertanggungjawaban sering membuat pening. Banyak anggota DPRD dari berbagai daerah kadang tak memanfaatkan dana reses karena itu tadi, sudah jum-lahnya relatif tak memadai, pertanggungjawaban-nya tergolong “nyelimet.” Mekanisme itu lagi-lagi terkait dengan posisi ang-

gota DPRD yang memang selalu menjadi sorotan masyarakat; sebagai selebrity lokal.

Persoalan pada akhirnya terpulang kembali ke-pada anggota DPRD, termasuk para caleg pendatang baru yang akan bertarung pada Pemilu 2014. Bahwa karena posisinya itu, mereka seharusnya menyadari dan memahami. Harus siap dengan konsekwensi sebagai “artis lokal”. Itu artinya, mereka harus ber-adaptasi, mengikuti tatanan mekanisme yang seakan sudah jadi kodrat, di belahan dunia manapun.

Jangan lupa untuk di Indonesia, karena masih taraf belajar berdemokrasi, ditambah kondisi ekonomi rakyat yang masih sulit, para anggota de-wan itu dianggap memiliki pundi-pundi penuh uang. Tak usah aneh, bila dari pagi, sejak masih di rumah, sampai ke kantor, banyak konstituen yang datang meminta bantuan. Berbagai proposal permintaan bantuan instan sudah menjadi rahasia umum, banyak bertumpuk di meja anggota DPRD.

Lika liku ini tak bermaksud menakut nakuti para calon anggota DPRD. Inilah peta sosial sesung-guhnya seputar sosok bernama anggota DPRD. Mereka juga belum sepenuhnya merupakan produk demokrasi yang sehat seperti di negara maju yang masyarakat pemilih membiayai para caleg. Di sini, caleg harus banting tulang membiayai seluruh aktivitas kampanye, sosialisasi. Itupun nanti, ketika sudah terpilih harus berhadapan dengan ratusan proposal. Memang pahit, tapi ternyata masih banyak peminatnya. Termasuk mereka yang saat ini, masih duduk, yang sudah merasakan langsung. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 2

Pahit

Mereka juga be-lum sepenuhnya

merupakan produk demokrasi yang sehat seperti

di negara maju yang masyarakat pemilih membi-ayai para caleg

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat menerima 12 nama calon hakim konstitusi yang akan dibawa dalam uji kelayakan dan kepatutan, kata Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin.

“Terdaftar 12 orang calon hakim Mahkamah Konstitusi. Senin (24/2) pukul 16.00 WIB sudah ditutup pen-daftarannya berdasarkan hasil Rapat Pleno Komisi III DPR RI,” kata Aziz di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan Komisi III DPR akan melakukan tahap pembuatan makalah bagi para calon hakim MK.

Menurut dia, uji kelayakan dan kepatutan akan dilaksanakan pada 3-5 Maret mendatang dengan waktu mas-ing-masing calon selama 90 menit.

“Besok tahap pembuatan makalah bagi calon hakim MK dan alokasi waktu uji kelayakan dan kepatutan masing-masing calon 90 menit,”

=ANT/IMAM

CALON HAKIM MK

DPR Terima 12 Nama

Tiga lokasi yang digeledah terse-but adalah sebuah rumah di kawasan Jalan Kartika Pinang SE 7, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, rumah ked-ua berada di Cilandak Dalam 1 Nomor 15-16 Kelurahan Cilandak Barat, Ja-karta Selatan, dan ketiga Ruko Pon-dok Indah Plaza 3E Nomor 10 Jakarta Selatan. “Sampai saat penggeledahan masih berlangsung di tiga tempat tersebut,” papar johan Senin sore (24/2).

Johan mengakatakan dari salah satu dari rumah tersebut adalah mi-lik Mahfud Suroso. Mahfud adalah Direktur PT Dutasari Ciptalaras yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Sport Center, Hambalang, Jawa Barat.

Untuk diketahui, nama Mahfud muncul setelah Nazarudin menyebut namanya saat mengurusi sertifikat

tanah seluas 31 hektar dalam proyek senilai Rp 1,6 triliun. Mahfud diduga menyuap Kepala Badan Pertanahan Nasional, Joyo Winoto.

Siap DiperiksaSecara terpisah, Gubernur DKI

Jakarta, Joko Widodo mengatakan tidak masalah jika ada kelompok masyarakat melaporkan temuan se-jumlah bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) rusak dan karatan dilaporkan ke KPK. Bahkan, KPK sudah selayaknya memeriksa temuan itu. “Ya enggak apa-apa, ta-hapannya memang seperti itu,” ujar Jokowi sapaan akrab orang nomor satu di Pemprov DKI itu, di Balai Kota, Jakarta, Senin (24/2).

Senada dengan Jokowi, Wakil Gu-bernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap

kapan pun bila KPK meminta data terkait masalah bus Transjakarta dan BKTB berkarat itu.

“KPK mau datang geledah semua juga boleh, malah bagus dong,” tegas Ahok.

Diketahui, pagi tadi Ketua Dewan Transportasi Kota (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan kecurangan pada tender pengadaan ratusan unit Tran-sjakarta.

Kata pria yang akrab disapa Tig-or itu, dalam proyek pengadaan bus Transjakarta dan BKTB buatan China ada beberapa kejanggalan dan indika-si penyelewengan. Di antaranya dapat dilihat dari komponen busnya yang berkarat, kemudian tidak adanya ber-ita acara serah terima barang, peme-nang yang cenderung mengarah ke satu pabrikan dan spesifikasi tabung BBG yang tidak sesuai dengan reko-mendasi BPPT.

“Dari empat poin itu, kami men-emukan bahwa adanya indikasi per-mainan antara PT San Abadi selaku agen pemegang merek (APM) bus ANKAI di Indonesia, dengan Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) di Di-nas Pehubungan DKI Jakarta,” papar Tigor.

=GAM/ABD

SKANDAL KORUPSI HAMBALANG

KPK Kembali Lakukan PenggeledahanJAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kem-bali melakukan penggeledahan terkait penyidikan kasus korupsi Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum. Senin (24/2) tim KPK melakukan penggeledahan di tiga lokasi yang berbeda. “Siang tadi (Senin, 24/2), penyidik KPK melakukan penggeledahan di sejumlah tempat dari pukul 11.30 WIB,” ujar Jurubicara KPK Johan Budi di Ge-dung KPK, Jakarta, Senin (24/2).

Dr. Sugianto, SHm, MH

Dr. Wahiduddin Adams, SH, MA

Dr. Ni’matul Huda, SH., M.HUM

Dr. IR. Franz Astani, SH., M.Kn., SE., MBA., MM., MSi., CPM

Atip Latipulhayat, SH., LLM., PHD

Prof. Dr Aswanto, SH., M.Si,. DFM

Dr. H.R. Dimyati Natakusumaah, SH., MH., M.Si

Prof Dr Yohanes Usfunan

Dr. Atma Suganda,SH., M.Hum

Prof. Dr. H.M Agus Santoso, SH., MH

Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si

De. Drs. Ermansjah Djaja, SH., M.Si

Dosen di Fakultas Hukum Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon dengan pendidikan terakhir doktor hukum Universitas Islam Bandung.

Pensiunan Kementerian Hukum dan HAM dengan pendidikan terakhir doktor Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan pendidikan terakhir doktor hukum UII Yogyakarta.

Notaris dengan pendidikan terakhir doktor ilmu hukum Universitas Katolik Parahyangan.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung dengan pendidikan terakhir doktor of philosophy Fakultar Hukum Universitas Monash, Melbourne, Australia.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dengan pendidikan terakhir doktor hukum pidana Universitas Airlangga, Surabaya.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP dengan pendidikan doktor ilmu hukum Universitas Padjajaran Bandung.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali dengan pendidikan terakhir doktor ilmu hukum Universitas Airlangga Surabaya.

Dosen Kopertis Wilayah IV Jawa Barat-Banten dengan pendidikan terakhir doktor hukum ketatanegaraan Universitas Padjajaran Bandung.

Dosen Fakultas Hukum Widya Gama Mahakam Samarinda dengan pendidikan terakhir doktor ilmu hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Rektor Universitas Pancasila Jakarta dengan pendidikan terakhir doktor ilmu hukum Universitas Gajah Mada.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Tridharma Balikpapan dengan pendidikan terakhir doktor hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Nama Profesi

Calon Hakim MK12

Page 3: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 3PROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Menurut pengacaranya, Ad-nan Buyung Nasution, kondisi tubuh kliennya itu lemah. Wawan, lanjutnya, sempat pingsan se-hingga tak cukup jika hanya di-tangani dokter di Rumah Tahanan (Rutan) KPK. “Memang lemah sekali sehingga dibawa ke rumah sakit. Tadi langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri,” ujar pengac-ara senior itu.

Adnan mengaku mengecek langsung kondisi kliennya di ru-mah sakit. Sedangkan soal kun-jungan istrinya Airin, Pia Akbar Nasution, pengacara Wawan lain-nya, mengaku belum mengetahu-inya. “Tidak tahu kita karena dari KPK langsung dibawa ke Kramat Jati. Jadi, kita tidak tahu apakah Bu Airin ikut ke sana atau tidak,” katanya.

Sedianya, Kamis (24/2) Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dari Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) membacakan surat dakwaan Wawan untuk kasus dugaan suap pengurusan sengke-ta pilkada di Mahkamah Konstitu-si. Sidang rencananya akan kem-bali digelar pada Kamis (27/2).

Wawan diduga menyuap Akil melalui advokat Susi Tur Anday-ani terkait pengurusan sengketa Pilkada Lebak sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, Wawan juga disebut memberikan uang Rp 7,5 miliar kepada Akil setelah adanya per-mohonan keberatan hasil Pilkada Banten yang dimenangkan pasan-gan Atut-Rano Karno.

Sementara itu, JPU Tipikor Edy Hartoyo di Pengadilan

Tipikor, Senin (24/2) mendakwa Susi Tur Andayani, kuasa hu-kum pasangan Amir-Kasmin di Pilkada Lebak, Banten, mem-berikan uang suap sebesar Rp 1 miliar dari Gubernur Banten Atut Chosiyah dan Wawan kepada Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu, Akil Mochtar.

Uang itu diberikan untuk mempengaruhi Akil dalam me-mutus permohonan keberatan hasil Pilkada Lebak yang diaju-kan pasangan calon Bupati Lebak Amir Hamzah dan Kasmin. “Had-iah atau janji tersebut diberikan oleh Tubagus Chaeri Wardana dan Ratu Atut Chosiyah kepada Akil Mochtar melalui terdakwa dengan maksud agar Akil selaku hakim konstitusi dan Ketua Panel Hakim mengabulkan permoho-nan Amir Hamzah dan Kasmin,” ujar Edy Hartoyo.

Dalam Pilkada Lebak, Amir-Kasmin kalah suara dengan pa-sangan Iti Oktavia Jayabaya-Ade Sumardi. Atas kekalahan itu, Amir mengajukan keberatan hasil Pilkada Lebak ke MK. Adapun Susi merupakan kuasa hukum Amir-Kasim.

Kemudian, pada 26 September 2013, Susi mengikuti pertemuan

di kantor Gubernur Provinsi Ban-ten yang dihadiri Atut, Amir, dan Kasmin. Dalam pertemuan itu, Amir melaporkan pada Atut men-genai peluang dikabulkannya permohonan keberatan Pilkada. “Atas laporan tersebut, Ratu Atut Chosiyah menyampaikan agar dilakukan pengurusan perkara melalui Akil yang sudah dike-nalnya sebagai saudara sendiri,” ujar Jaksa.

Setelah itu, pada 28 Septem-ber 2013, Susi menghubungi Akil mengenai pertemuan den-gan Atut. Akil lalu meminta Susi menyampaikan pada Atut untuk menyiapkan uang Rp 3 miliar jika ingin permohonan keberatan Amir dikabulkan. Sebab, pada 30 September 2013 akan dilakukan Rapat Pleno Hakim.

Melalui telepon, Akil menga-takan, “Suru dia (Atut) siapkan tiga M-lah biar saya ulang (Pilka-da Lebak).”

Akil juga mengatakan bah-wa Atut telah mengutus Wawan mengurus perkara tersebut. Susi kemudian menyampaikan pada Amir mengenai permintaan Akil. Namun, Amir menyatakan tidak memiliki uang Rp 3 miliar. “Ter-dakwa menyarankan agar Amir

bersama Kasmin menghadap Ratu Atut untuk menyediakan dana sesuai permintaan Akil,” lanjut Jaksa.

Atut akhirnya meminta Wawan untuk menyediakan da-nanya. Namun, Wawan hanya bersedia memberikan Rp 1 mil-iar. Susi kemudian mendatangi Gedung MK RI, Jakarta setelah menerima uang dari melalui staf Wawan bernama Ahmad Farid Asyari.

Saat itu sidang pleno MK me-mutuskan membatalkan kepu-tusan KPU Lebak tentang hasil penghitungan perolehan suara Bupati dan Wakil Bupati Lebak dan memerintahkan KPU Lebak melaksanakan pemungutan suara ulang.

Atas keputusan itu, Amir langsung menghubungi Atut dan mengucapkan terima kasih. Seu-sai pembacaan keputusan, Susi menghubungi Akil untuk menyer-ahkan uang. Namun, saat itu Akil mengatakan masih menjalani si-dang untuk sengketa Pilkada Jawa Timur. Susi akhirnya membawa kembali uang tersebut dan meny-impannya di rumah orang tuanya di Jakarta.

=GAM/AJI

Sidang Pertama Wawan BatalJAKARTA - Sidang pertama untuk tersangka kasus suap untuk Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan kasus pencucian uang atas nama Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kadung Gubernur Bante Ratu Atut Chosyah, pada Senin (24/2) dibatalkan karena Wawan mendadak sakit. Pada Senin (24/2) pagi, suami Walikota Tangerang Selatan itu di-larikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur karena menderita sakit mag dan vertigo.

ATAP RUMAH DARURATPuluhan atap rumah warga yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud ditutup menggunakan terpal di Desa La-harpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Senin (24/2). Warga menutup atap rumah yang rusak menggunakan terpal itu menghindari guyuran air hujan dan sengatan langsung matahari sam-bil menunggu perbaikan yang dijanjikan pemer-intah.

ant/rudi mulya

Page 4: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 4 Nasional

“Kita harap KPU, Panwaslu dan Bawaslu dapat mengerjakan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Karena potensinya kalau salah satu dari mereka melakukan hal-hal yang kurang itu jadi perde-batan panjang,” ujar Kepala BIN, Marciano Norman di gedung DPR, Senayan Jakarta (Senin 24/2).

Marciano menjelaskan ada kelompok-kelompok tertentu yang tidak ingin pemilu berjalan dengan sukses. Untuk itu, dia meminta kerja sama media untuk memberitahu masyarakat bahwa nasib Indonesia sangat ditentukan dari Pemilu. “Kita semua bertang-gungjawab agar negara jadi lebih baik. Jadi saya harap pemilik hak pilih salurkan suara dengan baik tanpa terintimidasi dan pilih sesuai keinginan,” tegasnya.

Dia mengatakan bencana alam kerawanan lain yang berpo-tensi mengganggu penyelengga-raan pemilu. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa hal ini sudah diantisipasi oleh sejumlah pihak seperti pemda, kementerian, dan BNPB. “Mereka sudah siap karena titik rawan bencana sudah

jelas petanya,” tandasnya.Sementara itu, Kepolisian

diingatkan untuk lebih sigap lagi dalam persiapan pengamanan Pemilu 2014. Terutama fokus pengamanan di wilayah-wilayah pemilu yang dianggap memiliki sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan. “Sejauh ini kami menilai sistem penga-manan TPS tidak banyak berubah dari pemilu sebelumnya. Jumlah TPS jauh lebih banyak dari jumlah polisi. Satu polisi jaga empat sampai lima TPS. Ini harus diwas-padai,” ujar Ketua Presidium Indo-nesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam diskusi ‘Pemilu 2104 Bersih?’ di Rumah Makan Horapa Menteng, Jakarta, Senin (24/2).

Mendekati Pemilu kali ini, Neta mengingatkan Polri harus memetakan TPS-TPS yang rawan berpotensi adanya tindak ke-curangan dan konflik di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kalimantan Timur. Menurutnya, ada sekitar 3000 TPS rawan di provinsi tersebut yang juga dipengaruhi konflik sosial.

= GAM/ABD

PEMILU 2014

BIN Sinyalir Ada Kelompok Pengacau

ant/indrianto eko suwarsoPELIPATAN SURAT SUARA. Pekerja melipat surat suara yang telah dicetak di gudang logistik KPUD Kota Depok, Jawa Barat, Senin (24/2). Sebanyak 696 paket surat suara Pemilu 2014 dilipat dan disortir sebelum distribusikan ke PPK di 11 Kecamatan di Kota Depok.

JAKARTA- Badan Intelijen Nasional(BIN) mulai mengendus potensi ancaman menjelang penyelenggaraan pemilu 2014. Kurangnya kerjasama antara KPU, Panwaslu dan Bawaslu menjadi salah satu yang dapat menjadi ancaman dalam penyelenggaraan pemilu.

JAKARTA-Kemampuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan pemilu kembali diragu-kan. Pasalnya, mendeka-ti pelaksanaan pemilu 9 April 2014, baru 66 persen surat suara yang telah selesai diproduksi hingga didistribusikan ke KPU Daerah.

Komisioner KPU Arief Bu-diman mengatakan, sejauh ini sudah 157juta surat suara yang dikirimkan ke daerah. Selebihn-ya, kemungkinan sudah sampai namun belum dilaporkan. “Yang sudah dikirim dan dilaporkan ada

157 juta, sisanya ada yang sudah dikirim tapi masih on progress, ada yang sudah dikirim tapi be-lum dilaporkan ada yang memang belum dikirimkan,” ujarnya.

Meskipun pemilu tinggal 44 hari dan pendistribusian surat suara masih belum selesai, Arief tetap optimis pemilu akan berja-lan lancar dan surat suara akan selesai dikirim tepat waktu.

“Ya jadilah, Insya Allah nanti pemilu 9 April. Kan memang se-bagian masih proses produksi, tapi mesin-mesin percetakannya itu kan bisa bikin sampai 60 ribu surat suara perjam, jadi keburu lah,” tandasnya.

Sementara itu, terkait dengan surat suara yang jumlahnya menge-lembung, dia mengatakan fenome-na lebihnya surat suara yang dikirim

ke beberapa daerah dianggap nor-mal. “Ya kan kita buat logistik itu berdasarkan DPT dan kita telah melakukan penyempurnaan juga, tapi ya kalau memang ada kelebihan ya kita hanguskan,” ujarnya.

Meskipun begitu, Arief tak menampik bahwa proses penyem-purnaan itu memang menyebab-kan beberapa wilayah mengalami penambahan surat suara. “Hasil penyempurnaan, beberapa me-mang harus ditambah, tapi ka-lau ada yang kelebihan pasti kita musnahkan,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa jumlah surat suara yang di kirimkan ke Maluku adalah dua kali lipat dari jumlah DPT di wilayah tersebut.

PDI Perjuangan masih risau dengan persoalan kemungkinan

terjadinya manipulasi daftar pe-milih tetap (DPT) pada pemilihan umum 2014.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Arif Wibowo mengaku pesimis dengan keadaan DPT, apalagi dikaitkan dengan logistik pemilu.

Menurut dia, bicara logis-tik tidak bisa dilepaskan dengan DPT, sebab basis logistik adalah DPT. Arif pun menilai KPU belum memiliki keseriusan memperbaiki DPT yang sudah ditetapkan se-banyak 186 juta itu. “DPT sangat berbahaya. Jangan sampai hantu dijadikan orang dan menjadi pe-milih siluman,” katanya.

Wakil Ketua Komisi II ini men-gungkapkan, distribusi logistik merupakan masalah tersendiri di Pemilu 2014. Tapi persoa-

lan itu bisa diselesaikan dengan mengerahkan prajurut TNI mis-alnya, dan bukan masalah yang luar biasa.”Sedangkan DPT san-gat berbahaya. Dua kali kita minta koreksi mulai dari alamat sampai kecamatan tapi KPU tidak mer-esponnya,” jelas Arief.

Beberapa waktu lalu Arif men-gatakan, ada tujuh masalah pada DPT, yaitu alamat kosong, jenis kelamin tidak ada, tanggal lahir juga tidak ada, NIK kosong, NIK tidak memenuhi standar, NIK tidak mencapai 16 Digit, dan NIK Ganda. Ketujuh jenis masalah DPT di atas adalah pelangga-ran terhadap Pasal 33 Ayat (2) Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.

=GAM/ABD

PDIP: Waspadai DPT Siluman!Pemilu Tinggal 43 Hari, Persiapan KPU Diragukan

Page 5: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengenakan pun-gutan berganda pada lembaga perbankan yang memiliki anak perusahaan yang bergerak di in-dustri keuangan nonbank (IKNB). Sehingga, pengutipan pungutan akan dilakukan otoritas pada masing-masing entitas.

Hal tersebut seperti dikatakan Kepala Ek-sekutif Bidang Pengawasan Perbankan, Nel-son Tampubolon di Jakarta, Senin (24/2).

Menurut Nelson, OJK tidak mengkonsoli-dasikan pengenaan pungutan bertahap ter-hadap perbankan yang berkisar 0,03-0,045 persen dari total aset.

Sehingga, lanjut dia, lembaga perban-kan yang memiliki anak usaha di bidang jasa keuangan akan dikenakan pula pungu-tan yang akan berlaku efektif pada 1 Maret 2014 tersebut. “(Pengenaan pungutan) pada masing-masing entity. Jadi, bank mempunyai hitung-hitungan aset dan asuransi dibayar

sendiri walaupun sebagai anak usaha. Mas-ing-masing terkena pungutan, tidak dikon-solidasikan,” paparnya.

Dia menjelaskan, keputusan mengani pungutan terhadap lembaga jasa keuangan sudah ditetapkan oleh Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono melalui Peraturan Pemer-intah tentang Pungutan Industri Jasa Keuan-gan. “Sudah diputuskan pungutan itu, tetapi yang dipungut pada 2014 akan digunakan un-tuk tahun 2015,” kata Nelson.

Ketika disinggung mengenai rencana pengaturan pemberian hadiah oleh bank, Nelson mengatakan, sejauh ini OJK belum merancang peraturan yang akan membatasi perbankan untuk memberikan hadiah kepada nasabah.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Penga-was Perbankan OJK, Endang Kussulanjari mengatakan, pihaknya berencana mengatur mengenai iming-iming hadiah dari bank ke-pada nasabah. Pasalnya, persaingan menarik nasabah dengan pemberian hadiah semakin gencar dilakukan industri perbankan.

= GAM

Pungutan OJK Tak Sepenuhnya Terkonsolidasi

FINANSIAL

Lembaga Keuangan Bisa TereliminasiJAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai peningkatan pemahaman masyarakat terhadap industri keuangan telah mencip-takan sikap kritis. Sehingga rendahnya pelayanan terhadap kon-sumen akan membuat eksistensi lembaga jasa keuangan terelimi-nasi dari persaingan bisnis.

ant/andika wahyu KELANJUTAN PROYEK MRT JAKARTA. Pekerja menyelesaikan pekerjaan pondasi proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (24/2). PT MRT Jakarta menyata-kan proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta telah memasuki proses tender tahap akhir dengan sisa dua paket pengerjaan yang masih belum selesai proses tendernya, yakni paket CP 107 yang merupakan pengadaan untuk sistem persinyalan dan rel serta paket CP 108 yang merupakan pengadaan untuk rangkaian kereta.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mulia-man D Hadad di Jakarta, Senin (24/2) saat berpidato pada acara pelantikan Adi Soesetyantoro sebagai Kepala Regional I yang meliputi Jabodetabek, Banten, Kalimantan dan Lampung.

Muliaman meminta agar para pelaku industri jasa keuangan untuk lebih berkonsentrasi pada upaya peningkatan layanan nasabah. “Kita sudah memasuki era baru, ketika perhatian terhadap klien meningkat. Perhatian seperti ini mungkin akan sulit terjadi pada lima atau sepuluh tahun lalu,” ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini industri jasa keuangan tengah berhadapan dengan masyarakat yang memiliki tingkat pemahaman lebih tinggi mengenai jasa keuangan. “Mereka lebih kritis, sehingga kalau kita gagal merespon dengan pelayanan yang baik, maka rasanya kita akan diel-iminasi. Sehingga, saat ini pelayanan

konsumen menjadi isu penting,” kata Muliaman.

Muliaman mengaku, OJK terus memantau sejumlah informasi dari publik yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan. “Mudah-mudahan akses informasi ini mem-buat masyarakat juga semakin con-fidence dalam mengambil keputusan keuangan,” imbuhnya.

Dengan demikian, jelas Muliaman, para pemimpin Kantor OJk di daerah diminta untuk meningkatkan ker-jasama dengan stake holder maupun kepala daerah.

“Industri keuangan tidak hanya tumbuh di kota besar, tetapi juga di daerah. Sehingga, kesadaran masyarakat untuk memiliki hubungan dengan lembaga keuangan semakin meningkat. Ini dibuktikan dengan tumbuhnya income masyarakat,” paparnya.

= GAM

JAKARTA-Rencana Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengakuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) kembali ber-embus.

Informasi yang berkembang me-nyebutkan pengambil-alihan Bank BTN oleh BRI sudah mencapai tahap akhir (finalisasi). Namun BRI menepis rumor itu. Pasalnya, hingga saat ini belum ada upaya resmi yang dilaku-kan perusahaan untuk ‘mencaplok’ Bank BTN.

Selain BRI, Bank Mandiri juga dis-ebut-sebut berniat mengakuisisi BTN.

Direktur Keuangan Bank BRI, Ah-mad Baiquni, mengatakan memang perusahaan telah menyiapkan angga-ran dana Rp 3 triliun untuk melakukan aksi akuisisi. Namun, sasaran perusa-haan ialah perbankan berskala kecil, asuransi atau sekuritas.

“Belum ada, memang di RBB (ren-cana bisnis bank) merencanakan per-tumbuhan anorganik, akan lakukan akuisisi, bisa bank skala kecil, asuran-si, sekuritas. Cuma targetnya sampai sekarang belum ketemu,” ujarnya saat acara ‘Bank BRI dan OJK Kerjasama Operasional Mobil Simolek’ di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Senin (24/2).

Kendati demikian, pihaknya membantah tahap akuisisi Bank BTN sudah mencapai tahap akhir (final-isasi). Diakuinya, hingga saat ini be-lum ada upaya resmi yang dilakukan perusahaan untuk ‘mencaplok’ Bank BTN. “Kami terus mencari target,” jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank BTN Maryono menanggapi isu pencaplokan tersebut belum terbuk-ti kebenarannya. Namun pihaknya tidak buru-buru menutup kemungki-nan itu.

“Isu itu belum tentu benar dan belum tentu salah. Bukan fakta dan kenyataan. Kami tetap konsentrasi bagaimana meningkatkan perfor-mance lebih baik,” ujarnya saat acara ‘paparan kinerja Bank BTN TW4 2013’ di Kantor Pusat Bank BTN, Jakarta.

Dia menuturkan, sejauh ini belum ada pembicaraan serius terkait isu akuisisi dua bank pelat merah itu ter-hadap BTN.

“Sampai saat ini manajemen be-lum pernah diajak bicara masalah akuisisi, baik oleh Bank Mandiri mau-pun BRI,” ungkapnya.

= GAM

PERBANKAN

BRI Incar Bank Kecil

Page 6: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 6 Ekonomi

Produksi ini mengalami peningkatan yang signifikan, di mana pada awal tahun hanya mampu berproduksi 6.284 BOPD dan 96,4 MMSCFD. Produksi puncak PHE WMO sempat me-nyentuh catatan produksi harian tertinggi di tahun 2013 sebesar 28.262 BOPD dan produksi gas mencapai 125 MMSCFD.

PJ Direktur Operasi dan Produksi Pertamina Hulu Energi Bambang H Kardono mengataka pencapaian produksi ini meru-pakan hasil yang didapat melalui berbagai aktivitas eksplorasi dan pengembangan.

Sebanyak 3 sumur eksplorasi dan 24 sumur pengembangan telah berhasil diselesaikan se-hingga sempat menyentuh cata-tan produksi harian tertinggi di tahun 2013 sebesar 26.282 BOPD dan produksi gas mencapai 125

MMSCFD. Tambahan produksi itu berhasil dicapai diantara-nya melalui reaktivasi lapangan PHE-40 yang berhasil menyum-bangkan produksi sebesar 2.508 BOPD dan 12,9 MMSCFD.

Pemasangan pipa sepanjang 21 km dari PHE-38B ke PPP tel-ah berhasil dilakukan sehingga minyak dan gas dari lapangan PHE 38B sebesar 12.500 BOPD dan 13,7 MMSCFD dapat dia-lirkan. Dua (2) lapangan baru yaitu PHE-54 dan PHE-39 juga berhasil memberikan kontribusi produksi sebesar 2.578 BOPD dan 17,7 MMSCFD dari lapangan PHE-54 serta 1.310 BOPD dan 0.6 MMSCFD dari lapangan PHE-39.

Selain itu, sepanjang tahun 2013, PHE WMO berhasil mel-akukan 3D Broadband Seismik seluas 900 km2, menambah con-tingent resources (2C) sebesar

29.98 juta barel minyak (MMBO) dan 60.24 miliar kaki kubik (BCF) atau 40.02 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE) serta me-nambah cadangan (P1) sebesar 16.8 MMBO dan 62.5 BCF atau 27.6 MMBOE. PHE WMO juga berhasil memperoleh persetu-juan rencana pengembangan (POD) Integrasi-1 dari SKK Mi-gas. “Tahun Pemboran yang di-canangkan oleh SKK Migas pada tahun 2013 sangat membantu upaya PHE WMO dalam men-ingkatkan produksi minyak dan gas agar dapat mencapai tar-get. Kami akan terus melakukan upaya-upaya agar pencapaian produksi ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan di masa mendatang,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/2).

Untuk tahun 2014 ini, produksi minyak dan gas bumi PHE WMO ditetapkan sebesar 21.432 BOPD dan 113 MMSCFD sesuai dengan target yang dis-etujui SKK Migas pada Work Pro-gram & Budget (WP&B) 2014.

PHE WMO juga menunjukkan komitmen terhadap lingkungan

di area operasi serta mencipta-kan lingkungan kerja yang kon-dusif bagi seluruh pekerja PHE WMO. Di penghujung tahun ini, PHE WMO berhasil memperoleh penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, penghargaan Industrial Peace Award kategori zero conflict dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan di-namis di lingkungan perusahaan dari Gubernur Jawa Timur, Peng-hargaan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup kategori RKL-RPL dengan predikat Terbaik dari Gubernur Jawa Timur, Penghar-gaan Breakthrough Production Award dan Patra Adikriya Bhumi dari PT Pertamina (Persero).

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) adalah operator dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok WMO dibawah SKK Migas yang dimiliki oleh Pertamina sejak 2011. Wilayah operasi PHE WMO terletak di sebelah Barat Daya Pulau Madura, Jawa Timur den-gan luas area 1.666,26 km2.

=GAM

Produksi Migas di Madura MeningkatJAKARTA-Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mampu memproduksikan minyak dan gas sebesar 18.086 barel minyak per hari (BOPD) dan 114,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2013.

PRODUKSI BERAS

Meningkat Meski Lahan Susut

JAKARTA- Produksi beras na-sional diperkirakan tetap menin-gkat sehingga selama 2010-2014 posisi surplus 10 juta ton akan tercapai, meski setiap tahun ada penyusutan lahan untuk pemuki-man dan industri.

Hal tersebut disampaikan Di-rektur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) yang juga Dosen Insti-tut Pertanian Bogor (IPB) Dr Upik Ruslina Wasrin dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, pada 2013 penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 235 juta orang dan membutuhkan beras sebanyak 235 juta x 139 kg/orang, sekitar 32.665 juta ton.

Sedangkan target peningka-tan produksi pada 2013 sebanyak padi 72 juta ton GKP (Gabah Kering Panen) padi atau setara 39.600.000 ton beras, sehingga secara teori sudah melebihi kebutuhan.

Namun realisasi di lapangan pada 2013 hanya 69,27 juta ton atau setara 38.098.500 ton beras, tambahnya, meskipun demikian tetap dapat mencapai swasem-bada.

Sedangkan target 2014, tambahnya, sebesar 43.046.000 ton beras untuk kebutuhan yang hanya 33.013.000 ton.

“Artinya masih akan ada surplus sebesar 10 juta ton beras. Dengan demikian dapat dika-takan swasembada beras sudah tercapai di tahun 2010-2014 ini,” katanya.

Dengan kata lain, tegasnya, surplus 10 juta ton sebagai anti-sipasi kenaikan penduduk yang tiga persen dari 235 juta masih sangat mencukupi.

Menurut Upik, keberhasilan Indonesia mencapai swasem-bada dan surplus produksi beras hingga mencapai 10 juta ton dalam empat tahun terakhir tidak terlepas dari keberhasilan pemer-intahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi para petani.

“Pekerjaan rumah penting selanjutnya adalah bagaimana pendapatan dan kesejahteraan petani juga bisa meningkat se-cara signifikan,” katanya.

Lebih lanjut Doktor Ilmu Per-tanian ini menyatakan, keseriu-san dan kerja keras pemerintah di bidang pertanian harusnya diikuti bidang lain, seperti perda-gangan.

=ANT/EDY

ant/andika wahyuIHSG DAN PEMILU. Seorang pria mengamati layar elektronik yang menunjukkan pergerakan harga saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (24/2). Head of Equity Research Mandiri Sekuritas John Rachmat menyatakan apabila presiden yang terpilih sesuai dengan ekspektasi pasar, maka pengaruh pemilu ber-dampak positif ke pasar modal (election rally) yakni IHSG diperkirakan mencapai 5.550 pada akhir 2014.

Page 7: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogya-karta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koran-madura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Gairah Bangsa

Salam Songkem Dunia Usaha Galau karena Kenaikan Listrikendiami negeri yang baik merupakan gairah bangsa. Tentu tidak ada seorang pun

di negeri ini yang mendambakan hidup di negeri yang biadab. Sebab kebiada-ban negeri tidak hanya menyengsara-kan rakyatnya sendiri, namun juga dapat menimbulkan mudarat pada daerah-daerah di sekitarnya. Kebiada-ban tidak hanya identik dengan negara adikuasa yang cenderung membom-bardir negara-negara tetangganya yang lemah, seperti dialami Irak, Afganistan, dan banyak lagi negeri lemah lainnya yang kini meninggalkan sejarah suram.

Indonesia tentu tidak ingin ber-nasib serupa negara-negara yang terinjak-injak itu. Rakyat tentu juga tidak mendambakan negeri yang didiaminya ini menjadi negara yang terluka akibat ekspansi kekuasaan negara lain. Keinginan itu seharusn-ya mengobarkan semangat negeri ini dan semua penduduknya untuk terus berbenah menjadi lebih baik dan leb-ih kuat. Namun bagaimana keinginan tersebut bisa tercapai apabila negeri ini terus menerus dirundung masalah internal yang berkepanjangan, tanpa ada kejelasan berakhirnya.

Para petinggi negeri ini lebih sibuk memikirkan kepentingan pribadinya daripada mengurus negaranya. Sehing-ga yang ada KKN semakin merajalela, seakan tak gentar dengan berbagai koruptor yang telah dikarantina KPK. Ada lagi diantara mereka lebih sibuk mengurus partai dan target pemenan-gan pemilu agar bisa dan kembali men-duduki kursi bergading di lingkungan eksekutif maupun legislatif.

Pejabat penting di instansi pemer-intahan juga tak kalah bobroknya, ‘memanipulasi’ angka-angka di atas kertas yang disodorkan ke publik un-tuk menutup rapat-rapat kesalahan yang diperbuat secara pribadi maupun berjamaah. Betapa birokrasi sudah didiami oleh penjahat-penjahat yang bertopeng resi, sehingga membawa negeri ini terus menerus dililit utang yang tak terbayarkan, akibat kekayaan dan potensi ekonomi negeri ini dikorup dan dibawa lari ke negeri tetangga. Bila disebutkan misalnya tunggakan tun-jangan sertifikasi di Jawa Timur sejak 2008 lalu hingga 2013 mencapai Rp 800 juta, sedangkan secara nasional tunggakan sertifikasi di lingkungan Ke-menag mencapai Rp 3.8 triliun. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Dampak yang akan terjadi atas kenaikan tarif dasar listrik terhadap dunia

usaha hususnya para emiten in-dustri manufaktur akan meng-gerus margin laba usaha para emiten hingga 20% sampai ahir tahun ini.

Fonomena kenaikan TDL menjadi beban yang signifikan buat dunia usaha karena listrik merupakan komponen biaya produksi akan naik 2% dari total biaya produksi yang tak dapat dihindari. Biaya listrik misalnya dalam struktur produksi semen per ton sekitar 11%, sehingga dengan kenaikan tarif listrik bi-aya produksi akan naik 2% dari total biaya produksi.

Kenaikan TDL ini disebab-kan pemerintah melakukan pengurangan subsidi kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengurangan subsidi sangat sensitif karena imbasn-ya akan dirasakan ke segala la-pisan masyarakat.

Subsidi listrik pada 2013 mencapai sekitar 93,52 triliun, namun setelah dinaikkan sub-sidi menciut menjadi Rp. 78,63 triliun. Subsidi listrik yang diberikan pemerintah adalah selisih antara biaya pokok pe-nyediaan ditambah margin laba PLN dengan harga jual dikalikan volume penjualan.

Dengan demikian naiknya subsidi listrik karena naiknya biaya pokok penyediaan atau meningkatnya volume penjua-lan. Biaya pokok penyediaan sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan harga energi primer teru-tama harga batubara, gas dan BBM. Sedangkan harga jual sangat dipengaruhi oleh tarif tenaga listrik yang ditetapkan pemerintah.

Kondisi di tahun 2014 rupiah kita melemah terhadap dolar AS sehingga akan membengkakkan biaya pokok penyediaan. Pada 2013 harga jual listrik per kilo-watt hour (Kwh) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp. 800, se-dangkan biaya produksi penye-diaan Rp. 1.200. Jadi pemerintah mensubsidi Rp. 400 per Kwh.

Atas dasar data tersebut, pemerintah berargumen dalam menaikkan TDL dikarenakan subsidi BBM sudah sangat be-sar dan perlu dikendalikan agar keuangan negara tidak terma-kan habis untuk membiayai sub-sidi, apalagi kalau subsidi hanya dipakai untuk keperluan yang tidak produktif.

Jika diurai angka peneri-maan subsidi listrik tahun 2013, sektor konsumen rumah tangga dengan 450 VA sebesar Rp. 21,15 triliun yang digunakan bagi 22,17 juta konsumen sehingga rata-rata memperoleh industri listrik sebesar Rp. 79.000 per bu-lan perkonsumen.

Sedangkan untuk industri besar diatas 200 KVA sebesar Rp. 12,9 triliun yang digunakan oleh 10.486 konsumen yang artinya industri besar menikmati sub-sidi listrik Rp. 103 juta per bulan perkonsumen.

Pemberian subsidi merupa-kan hal lazim yang dilakukan negara, terutama dinegara yu-ang sedang berkembang, den-gan tujuan yang utama untuk membantu rakyat agar tidak terlalu terbebani. Contohnya Afrika Selatan memberikan sub-sidi listrik kepada konsumen yang tidak mampu dengan cara menggratiskan pemakaian lis-trik per bulan untuk pemakaian

hingga 50 Kwh. Demikian pula dengan pemerintah Arab Saudi memberi harga BBM bersubsidi bagi rakyatnya. Namun uniknya di Cina tarif listrik untuk sektor industri bisa lebih rendah dari tarif listrik untuk konsumen rumah tangga. Hal ini dimak-sudkan untuk memacu pertum-buhan sektor industri, dan pada ahirnya berkontribusi terha-dap peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah sebelum me-naikkan TDL hendaknya meng-hitung ongkos sosial yang akan timbul atas kenaikan ini. Karena kenaikan TDL akan dikhawatirkan membuat harga bahan baku ikut naik maka ter-jadilah inflasi. Kajian beberapa ekonom menjelaskan bahwa setiap terjadi kenaikan TDL akan memicu inflasi sekitar 0,3 persen.

Seharusnya PLN harus mel-akukan efesiensi dengan de-mikian besaran subsidi dapat ditekan dengan terjadi efesien-si bila ditekan melalui biaya pemeliharaan, biaya bahan ba-kar, biaya kepegawaian. Untuk penekanan biaya bahan bakar, PLN dapat terus melakukan dengan mengendalikan harga energi primer, meningkatkan efisiensi produksi.

Selain itu, memperbaiki efisiensi penyaluran (susut en-ergy), memperbaiki fuel mix sehingga akan semakin ban-yak menggunakan energi yang harganya relatif lebih murah. Walaupun kajian yang dilakukan oleh Morgan Stanley, memberi-kan hasil pencapaian efisiensi

produksi PLN dibanding perusa-haan listrik sejenis didunia sep-erti dengan Malaysia, Inggris, Prancis, Amerika, Hongkong, Italia, Sapanyol.

Hanya perusahaan listrik Korea yang efesiensinya lebih baik. Namun penulis tetap berharap efisiensi PLN terus dapat ditingkatkan sehingga dapat menekan biaya pen-gadaan produksi. Dunia per-dagangan sebenarnya sedang mengalami banyak persoalan, mulai dari kenaikan Upah Min-imum Provisi (UMP), kenaikan harga BBM subsidi dan mele-mahnya nilai tukar rupiah dan sebentar lagi akan dibebani dengan kenaikan tarif dasar listrik. Beberapa industri akan mengalami guncangan hebat, misalnya industri tekstil yang akan semakin sulit karena saat inipun industri tekstil berjuang keras untuk berkompetensi dengan produk tekstil dari ne-gara lain.

Para ekonom pemerintah hendaknya perlu memikirkan jalan keluar untuk memec-ahkan persoalan ini. Tekanan krisis ekonomi global dan juga kondisi di tahun politik yang serba tak menentu, pastinya akan membuat suasana ekono-mi menjadi bertambah sulit yang akan menghadang para pelaku bisnis.

Pemerintah perlu sigap melakukan langkah kongkrit guna menolong pelaku usaha agar bisa bertahan, salah satu-nya dengan membuat keputusan yang jitu sehubungan dengan tarif dasar listrik.=

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru-ba-ru ini telah menyetujui

kenaikan tarif daf-tar listrik yang akan

berlaku mulai Mei 2014. Kenaikan tarif

dasar listrik (TDL) bagi emiten yang masuk katagori konsumen

1-3, besarnya 8,6% per 2 bulan sekali. Jika di-kalkulasikan kenaikan

listrik mencapai 38,9 % per tahun.

Page 8: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Kurikulum 2013 Siap Diimplementasikan

"Seribu lebih guru itu meru-pakan peserta Workshop Imple-mentasi Kurikulum 2013 sejak angkatan pertama pada Oktober 2013 hingga angkatan ke-13 pada 22 Februari 2014," kata Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur Prof. Dr. H. Abd. Haris M. Ag. di Sura-baya, Senin (24/2).

Ia menjelaskan workshop yang digelar di Gedung Pus-diklat LP Maarif NU Jatim itu ditargetkan tuntas hingga bulan Juni 2014 untuk guru kelas 1 dan 4 serta kepala SD/MI se-Jawa Timur.

"Diperkirakan akan mencapai

2.000 guru dan kepala sekolah/madrasah, sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015, kami men-erapkan Kurikulum 2013 secara 100 persen sebagaimana program pemerintah, dalam hal ini Kem-dikbud," katanya.

Menurut Haris, PW LP Maarif NU Jawa Timur memang tidak mau terlambat dalam merespons kebijakan pemerintah yang menjadi kebutuhan sekolah dan madrasah di lingkungan LP Maatif NU se-Jatim.

"Hal ini berkaca pada pen-galaman tahun 2006 ketika pe-merintah melakukan perubahan

kurikulum banyak madrasah baru dapat melaksanakan dua hingga tiga tahun setelah implementasi berlangsung," katanya.

Alasannya, madrasah dan sekolah belum mendapat

pengetahuan yang cukup untuk menerapkannya. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum menjangkau pada level madra-sah/sekolah swasta terpencil,

padahal mayoritas madrasah/se-kolah di bawah binaan LP Maarif NU.

"Karena itu, untuk Kurikulum 2013, kami sejak awal sudah me-nyiapkan madrasah dan sekolah hingga waktunya nanti, yakni tahun pelajaran 2014/2015 lang-sung bisa mengimplementasikan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Direktur Pus-diklat LP Maarif NU Jawa Timur Abdullah Sani MPd berharap kegiatan seperti ini ke depan dicakup pemerintah, karena pada era yang seperti ini, anggaran untuk pendidikan tidak boleh membedakan antara negeri dan swasta.

"Terus terang saja, pelaksa-naan workshop ini bersumber dari dana patungan mulai dari sekolah, cabang, dan wilayah LP Maarif. Kami mengambil inisiatif

itu, karena hingga waktu imple-mentasi kurang tiga bulan lagi saat inibelum ada pelatihan un-tuk sekolah/madrasah. Kalau pun ada mungkin belum menjangkau semua madrasah," katanya.

Ia menambahkan pelaksa-naan workshop dilaksanakan selama tiga hari pada setiap angkatan, namun meskipun tiga hari, materinya setaraf dengan 10 hari sebagaimana pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemendik-bud.

"Materi sama, bahkan ditam-bah dengan materi lain yang mendukung implementasinya nanti yakni ditambah dengan pendalaman tentang regulasi dan program excel untuk penilaian otentik," kata mantan Kepala SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya itu.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Sebanyak 1.232 guru dan kepala SD/MI di bawah naungan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pen-didikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama Jawa Timur telah siap mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014/2015.

KORBAN KELUD

Untuk Apa Gubernur Inap di Pengungsian?

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menaruh per-hatian penuh terhadap nasib warga korban bencana Gunung Kelud. Buktinya, tadi malam Pa-kde Karwo, begitu ia biasa dis-apa kembali ketengah-tengah para korban gunung Kelud dan menginap di lokasi pengungsian bersama para korban di wilayah Kediri.

"Karena di lokasi tersebut masih banyak pengungsi, malam ini (tadi malam, red) saya akan ke lokasi," kata Pakde Karwo saat ditemui di gedung negara Grahadi, Surabaya sebelum ber-tolak ke Kediri.

Menurutnya, kehadiran-nya kembali ketengah-tengah pengungsi untuk memberikan dukungan moril sekaligus un-tuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan mereka saat ini. Yang mendesak adalah mela-kukan rekonstruksi kembali rumah-rumah mereka yang rusak diterjang erupsi Gunung Sinabung. Proses rekonstruksi sejumlah rumah rusak aki-bat erupsi Kelud , tambah gu-bernur, sudah dimulai kema-rin. Ada yang menarik dalam proses rekonstruksi kali ini. Hasil kesepakatan, rumah mi-lik warga yang tidak mampu yang didahulukan untuk dire-konstruksi bukan berdasarkan

tingkat kerusakan. "Hasil kesepakatan yang

diprioritaskan adalah milik warga yang tidak mampu bu-kan rumah yang rusak berat," tegasnya.

Selain petugas melakukan rekonstruksi rumah, pihak Pem-prov Jatim melalui Dinas PU Cipta Karya Jatim menyediakan disitribusi air bersih di sejumlah wilayah. Untuk di wilayah Kedi-ri, seperti di Kecamatan Kepung ada 20 unit, di Puncu ada 18 unit, Wates 13 unit dan Ngancar 3 unit.

"Ada 11 truk tangki yang keliling di kediri. Sementara di Malang karena medannya sulit disediakan 23 truk tangki," je-lasnya.

Sementara, karena status Gunung Kelud masih Siaga, dia meminta kepada aparat kepoli-sian dan TNI untuk tegas kepada warga yang menerobos radius 5 kilomater dari bibir kawah. Pasalnya, jarak tersebut adalah zona merah sesuai dengan reko-mendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG). "Saya mengimbau untuk warga menaati rekomen-dasi itu. Saya juga minta aparat kepolisian untuk tegas melarang warga yang nekad masuk," tu-kasnya.

= E HANA DIMAN

ant/rudi mulya SEKOLAH TERDAMPAK PARAH ERUPSI KELUD. Sejumlah Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri III Puncu membersihkan ruang kelas mereka dari material vulkanik letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur, Senin (24/2). Sejumlah bangunan sekolahan di kawasan Kecamatan Puncu dan Kecamatan Kepung Kediri rusak parah dampak dari erupsi Gunung Kelud, sehingga ruang kelas tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar karena atap kelas jebol dan rusak parah.

Page 9: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN 9Lintas Jatim

CPNS

Honorer Tak Lulus Urung Di-PHKPROBOLINGGO - Puluhan

tenaga honorer yang tak lulus tes CPNS katagori K2 di lingkungan Pemkot Probolinggo beberapa waktu lalu, masih tetap masuk bekerja seperti biasanya. Mereka urung di-PHK walaupun sebe-narnya harus dirumahkan.

Hal ini disampaikan Wa-likota Probolinggo, Hj. Rukmi-

ni kepada wartawan. "Nggak-lah mereka tetap masuk kerja seperti biasanya," tandasnya, kemarin.

Berdasarkan data, sebanyak 50 tenaga honorer di lingkung-an Pemkot mengikuti tes CPNS katagori K2. Mereka dinyatakan tidak lulus. Kendati dinyatakan tidak lulus, namun mereka masih

diperbolehkan masuk dan bekerja seperti biasanya.

Hj. Rukmini menjelaskan, Pemkot masih menunggu aturan dari pemerintah pusat terkait status honorer mereka. "Kita me-nunggu petunjuk dari pemerin-tah pusat soal bagaimana nasib mereka," katanya.

Sekedar diketahui, pada tes

CPNS beberapa waktu lalu, seba-nyak 70 tenaga honorer kata-gori K2 yang mengikuti tes. Dari jumlah tersebut, hanya 20 orang yang dinyatakan lulus seleksi. Dari sebanyak 20 orang terse-but, 14 orang diterima di Dinas Pendidikan, 2 orang di Dinas Kesehatan serta 4 orang diterima di RSUD dr. Muhamad Saleh Kota

Probolinggo. Rukmini menjelaskan, tes

CPNS tersebut bukan merupa-kan kewenangan daerah, mela-inkan kewenangan pemerintah pusat."Jadi rekrutmennya sangat ketat sekali, karena itu kewenan-gan pusat yang menentukan," tandasnya.

= MUHAMMAD SUGIANTO

PERATURAN DAERAH

Perda Perlindungan Anak Siap Saji

SURABAYA - DPRD Provinsi Jawa Timur akhirnya menyetu-jui dan mengesahkan rancan-gan peraturan daerah (Raperda) tentang sistem penyelengga-raan perlindungan anak menjadi peraturan daerah (perda) dalam Rapat Paripurna di DPRD Jatim, Senin (24/2). Pengesahan ini di-lakukan setelah melalui proses pembahasan yang panjang.

Sepuluh fraksi yang ada di dewan sepakat raperda terse-but diundangkan menjadi perda meski ada beberapa catatan penting yang harus disempur-nakan dalam perda tersebut.

Fraksi Demokrat misalnya, menyetujui perda tersebut, na-mun yang perlu ditindaklan-juti yaitu dilakukan harmonisasi pengaturan normanya, serta pen-guatan posisi hukum perda terse-but sebagai bentuk kepedulian pe-merintah provinsi Jatim terhadap kehidupan anak-anak. Sehingga komitmen untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak itu sudah menjadi tekad pemerin-tah dalam semua tingkatannya.

" Kami berharap dalam perda ini nanti memang benar-benar memberikan perlindungan ke-pada anak secara sistematik dan tepat sasaran, serta selanjutnya Fraksi Partai Demokrat akan melakukan pengawasan fung-sional terhadap perda tersebut," kata Juru Bicara Fraksi Par-tai Demokrat (PD) Jatim, Nur Muhyidin saat membacakan pandangan fraksinya.

Pendapat yang sama juga di-sampaikan Fraksi Kebangkitan Bangda (FKB) DPRD Jawa Timur. Juru Bicara Fraksi, Anisah Syakur, fraksi PKB menyatakan menyetu-jui raperda penyelenggaraan per-lindungan Anak menjadi perda.

"Kami berharap perda anak ini nantinya dapat memberi-kan perlindungan kepada hak anak-anak di Jatim agar dapat hidup secara layak tanpa ada

kekerasan lagi," tegasnya. Maka itu fraksi PKB berkesim-

pulan bahwa perda tersebut telah memenuhi unsur atau prasyarat untuk dijadikan sebuah perda anak baik dari aspek filosofis, so-siologis, maupun yuridisnya.

Secara komprehensif meng-atur hal-hal tentang hak-hak anak dari kekerasan. "Fraksi PKB berharap agar perda ini dapat betul-betul memberikan man-faat bagi masyarakat Jatim, khu-susnya kesejahteraan bagi anak-anak," ujarnya.

Sementara itu juru bicara, Fraksi PDIP Jatim, H Saleh Ismail Mukadar menyatakan Fraksi PDIP dapat menerima raperda sistem penyelenggaraan perlindungan anak untuk ditetapkan dan disah-kan menjadi perda.

Namun pihaknya ada be-berapa saran yang diperhatikan oleh pihak pemerintah yaitu memberikan rekomendasi agar Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) diperluas cakupan tupoksinya dengan meliputi perlindungan anak, sehingga hak - hak anak da-pat terjamin dengan baik.

"Jadi pihaknya meminta ke Gubernur Jatim segera membuat peraturan gubernur (Pergub) se-cepatnya," tegasnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan di DPRD Jatim yang telah membahas, dan me-nyetujui perda tersebut.

“Diharapkan perda ini dapat dilaksanakan sesuai harapan kita semua, dan perda ini tidak ha-nya menjadi aturan diatas kertas semata, tapi perda tersebut da-pat memberikan kontribusi yang nyata kepada pembangunan da-erah, serta kehidupan masyarakat di Provinsi Jatim khususnya hak - hak anak dapat dilindungi dengan sistematis,” ujarnya.

= E HANA DIMAN

"Lha iya, lha wong sudah dis-ana (Jakarta) kok malah nggak mampir ke kantor DPP PDIP," ka-tanya.

Mengaku telah menerima se-jumlah keluhan dari kalangan grass root PDIP, Soepomo me-ngatakan bahwa DPP akan segera mengambil keputusan kongkrit terkait munculnya Risma di ge-dung Nusantara Senayan Jakarta yang hanya menemui Priyo Budi Santoso dalam minggu ini.

"Nasib Risma akan ditentukan oleh Ketua Umum PDIP dalam minggu ini. Sebagai orang tua, saya minta supaya segera ada keputusan agar semua kader tidak mempunyai sifat yang mendua seperti itu," tambah Pak Pomo yang hingga saat ini masih men-

jadi penasihat pribadi Megawati.Sejauh ini, grass root (arus

bawah) PDI Perjuangan menge-luh agar bersikap kontra terhadap Risma, tetapi pesan ketua umum tetap harus dipertahankan hingga 2015. "Pokoknya dalam ming-gu ini pasti akan ada keputusan kongkrit, yakni keputusan yang nantinya akan dijadikan pegan-gan kader PDIP terutama di kalangan grass root," tukasnya.

Ditanya soal tanggapannya terkait sikap Risma akhir-akhir ini, Soepomo hanya berpesan agar tidak lagi melibatkan elemen-elemen lain diluar PDIP karena diperkirakan akan semakin men-gacauakan wacana politik yang sedang berjalan.

“Yang pasti ibu Mega akan

segera mengambil sikap sekaligus keputusan resmi DPP, mestinya semua harus menahan emosi dan lain sebagainya, jangan libat-kan elemen lain termasuk civitas akademika, karena akan semakin menjadi rancu,” pinta Soepomo.

Menanggapi tenarnya Tri Ris-maharini yang terus menhiasi pemberitaan di berbagai media, Soepomo menilai bahwa hal itu adalah biasa, apalagi bagi seorang tokoh publik agar mendapatkan simpati dari rakyat. “Saya me-nilai bahwa Risma hanya mencari peluang, termasuk semua Caleg juga melakukan hal yang sama,” jawabnya.

Dukungan warga kota Sura-baya terhadap Risma terus men-galir, seperti gerakan #SaveRisma semakin meningkat dan meluas ke berbagai elemen masyarakat. Kelompok yang memiliki misi 'membela' Walikota Surabaya Tri Rismaharini tidak hanya meng-galang dukungan lewat jejaring sosial dan dalam bentuk spanduk di berbagai sudut kota, tetapi juga dilakukan dengan melakukan aksi turun ke jalan.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Sesepuh PDI Perjuangan L Soepomo menge-cam tindakan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang lebih memilih melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR-RI dari Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso saat di Ja-karta, ketimbang ke kantor DPP PDI Perjuangan. Menurut Pak Pomo, panggilan akrabnya, seharus Risma menemui para tokoh PDI Perjuangan untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang membelit dirinya saat ini.

Pekan ini, Nasib Risma Ditentukan

ist/koran madura

Page 10: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Anang Membidik Pemilih Pemula

Anang menjadi narasumber dalam kegiatan "Dialog Interaktif Succes Story Entrepeneur" yang dihadiri ratusan pelajar SMA, ma-hasiswa dan civitas akademika di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala Kabu-paten Jember, Jawa Timur, Senin (24/2).

"Saya hanya meminta mereka (pemilih pemula) untuk tidak golput dalam Pemilu Legislatif. Terserah masyarakat, mau memil-ih saya atau tidak, namun mereka harus nyoblos yang benar," kata Anang usai menjadi pembicara.

Calon legislator Dapil Jember-Lumajang dari Partai Amanat Na-sional itu ditemani kakak kand-ungnya Burhansyah dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda In-donesia (HIPMI) Jember Rendra Wirawan saat menghadiri sejum-

lah kegiatan di Jember."Jangan golput dan jangan me-

milih karena dibayar. Masyarakat harus cerdas dan memilih sesuai dengan keinginannya. Saya juga tidak akan memaksa mereka un-tuk memilih saya," ucap suami Ashanty itu dengan tegas.

Selain menjadi pembicara, juri Indonesian Idol itu juga menyanyi-kan lagu yang pernah dipopulerkan oleh mantan istrinya Krisdayanti berjudul "Pilihlah Aku" dan memo-tong tumpeng bersama pimpinan kampus STIE Mandala.

"Saya ingin mengabdi. Wong Jember harus ikut berbuat yang terbaik untuk bangsa ini," tutur artis kelahiran Jember itu.

Dari kampus STIE Mandala, Anang bersama timnya bergerak ke Fakultas Ekonomi Universitas Jember (Unej) untuk menjadi nar-

asumber dalam diskusi tentang kewirausahaan.

Menurut dia, menjadi pem-bicara dan bertemu dengan para mahasiswa merupakan momen-tum yang tepat untuk mengajak anak-anak muda berbuat baik bagi masyarakat dan bangsa.

"Saya ingin generasi muda menggunakan hak pilihnya den-gan benar. Jangan golput dan pilih sesuai dengan hati nurani kalian," kata pelantun lagu "Jodohku" itu.

Sementara Ketua HIPMI Jem-ber Rendra Wirawan mengatakan kegiatan yang dilakukan Anang Hermansyah bukan merupakan kegiatan kampanye politik karena artis asal Jember itu diundang se-bagai narasumber kewirausahaan.

"Bukan kampanye politik, ha-nya kampanye untuk kewirau-sahaan generasi muda karena memang belum jadwalnya mela-kukan kampanye Pemilu Legis-latif. Mas Anang hanya mengim-bau para pemilih pemula untuk tidak golput," tuturnya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

JEMBER - Musisi papan atas yang juga calon legislator DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur IV Anang Herman-syah membidik pemilih pemula untuk tidak golput dalam Pemilu Legislatif, 9 April 2014.

Anang HermansyahCalon Legislator DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur IV

ist/k

oran

mad

ura

KRIMINAL

10 Pejudi Menanti KeadilanSURABAYA - Subdirektorat

III Kejahatan dengan Kekerasan pada Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Jatim telah meringkus 10 pelaku kasus tindak pidana perjudian jenis toto gelap (togel).

"Para pelaku ini merupa-kan hasil tangkapan sejak awal Februari hingga pertengahan Februari 2014," kata Kasubdit Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Jatim AKBP Bam-bang Tj. Bawono di Surabaya, Senin (24/).

Para pelaku merupakan pengungkapan yang dilakukan polisi setelah menggelar operasi di seluruh wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya, Blitar, Trenggalek, Bojonegoro, Madi-un, Pasuruan, dan Banyuwangi. "Polisi tidak hanya meringkus para penombok, namun juga pengecer dan bandar," katanya.

Untuk pelaku yang bertin-dak sebagai bandar, dari hasil pengakuan para tersangka, mereka melakukan judi togel dengan omset hingga Rp25 juta tiap satu kali putaran.

"Dalam satu minggu, mereka melakukan lima kali putaran, kecuali hari Selasa dan Jumat," katanya.

Barang bukti yang diaman-

kan dari para pelaku, antara lain uang tunai sebanyak Rp25 juta, 225 lembar rekapan judi togel, 215 lembar pasangan nomor judi, dan 177 lembar nomor pa-sangan judi togel.

Selain itu, polisi juga me-nyita enam buah buku tafsir mimpi, 21 buah HP, 12 kalkula-tor, 24 buah bolpoin, dan 15 buah spidol. Polisi juga menga-mankan dua buku tabungan dan satu unit tablet Android.

Kini, para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Mapolda Jatim terkait pelanggaran Pasal 303 KUHP juncto UU Nomor 7 Ta-hun 1974 tentang tindak pidana perjudian. "Ancaman huku-mannya mencapai lima tahun penjara," katanya.

Sementara itu, Kepolisian Sektor Buduran, Sidoarjo telah menangkap BD, warga Buduran yang juga seorang pelaku judi "online" (dalam jaringan).

"Tersangka yang memiliki dua orang anak ini ditangkap saat melakukan transaksi judi dalam jaringan melalui media internet," kata Kepala Kepoli-sian Sektor Buduran, Sidoarjo, Komisaris Polisi Hendy Kurni-awan.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

MODAL

Trenggalek Terima Dividen Modal Bank

TRENGGALEK - Pemerin-tah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menerima dividen penyertaan modal di Bank Ja-tim sebesar 23 persen atau Rp 3,2 miliar dari total dana yang disimpan sebesar Rp 16 miliar selama kurun 2013.

Hal ini disampaikan Sekre-taris Dinas Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (DPKAD) Ka-bupaten Trenggalek, Hartoko saat dikonfirmasi terkait kebi-jakan penyertaan modal dana kas daerah setempat di Bank Ja-tim yang kini diusut kejaksaan, Senin (24/2).

"Setahu saya hanya 23 pers-en, bukan 47 persen (seper-ti komitmen awal Bank Jatim," kata Hartoko.

Menyusutnya persentase dividen menjadi sorotan se-jumlah pihak, khususnya dari kalangan DPRD, karena ber-dasar komitmen awal Bank Jatim bersedia memberikan bagi hasil keuntungan dari

dana penyertaan modal itu sebesar 47 persen atau sekitar Rp 7 miliar.

Hartoko mengaku tidak tahu persis pertimbangan pemberian dividen sebesar 23 persen terse-but.

Menurutnya, kebijakan itu menjadi otoritas Bank Jatim. "Persisnya bagaimana saya tidak tahu," kilahnya.

Penyertaan modal yang bersumber dari dana kas da-erah sebesar Rp16 miliar pada tahun anggaran 2013 itu sendiri akhirnya "bermasalah", menyusul penyelidilkan yang dilakukan kejaksaan negeri se-tempat.

Selain kebijakan penyertaan modal itu dinilai melanggar hukum karena dilakukan peme-rintah daerah sebelum payung hukum dibuat, dana yang ter-simpan di Bank Jatim tersebut juga tidak tercantum dalam APBD induk 2014.= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN 11Lintas Jatim

Penyusuran dilakukan den-gan tujuan untuk meyakin-

kan bahwa aktivitas gunung Kelud benar-benar sudah

turun,”

Irpan NasutionPimpinan Letkol Marinir

Peran Strategis TNI-Polri di Kelud

Paling tidak, jajaran TNI mampu menembus kawasan teri-solasi lahar di Malang dan men-embus bibir kawah gunung dari jarak tak kurang dari 200 meter untuk meyakinkan bahwa aktivi-tas Gunung Kelud benar-benar sudah turun.

Sementara itu, jajaran Polri juga sangat memantau dan men-gusir warga yang mungkin karena ketidaktahuannya justru mas-uk ke lokasi rawan dalam jarak kurang dari lima kilometer di ka-wasan gunung tersebut, sehingga jiwa mereka terselamatkan.

Bantuan kepada warga yang terisolasi lahar dilakukan Satgas Gabungan TNI AL Penanggulan-gan Bencana Alam dengan mel-ontarkan tali untuk merancang semacam "flying fox" dari lokasi aman ke lokasi terisolasi itu, bah-kan juga membuat jembatan kayu untuk warga.

Tindakan cepat dari jajaran TNI itu membuat penyaluran bantuan untuk korban Kelud di Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, dapat terlaksana, di anta-ranya bahan logistik, selimut, handuk, kebutuhan balita, dan sebagainya.

Bantuan ke dusun yang terdiri atas sepuluh RT dengan jumlah 470 Kepala Keluarga itu diser-ahkan langsung oleh Komandan Satgas Gabungan TNI AL Kolonel Marinir Bambang Sutrisno kepada Ketua RT 01 RW 01, Sarwan.

Kedatangan Dansatgas beserta rombongan itu tampak disambut dengan antusias oleh warga, bah-kan ada yang meneteskan air mata karena terharu, sebab selama ini mereka belum pernah mendapat-kan bantuan dari organisasi atau perorangan dalam jumlah yang be-sar, karena kondisi terisolasi.

Apalagi, Dusun Laharpang ada-lah daerah terisolasi, karena posis-inya paling dekat dengan kawah dan dampaknya paling parah dibandingkan dengan daerah yang lain yang berada di daerah Kediri.

Tidak kalah heroik adalah belasan prajurit Korps Marinir TNI AL di bawah pimpinan Let-kol Marinir Irpan Nasution yang menyusuri lereng Gunung Kelud

hingga menembus di bibir kawah gunung yang beberapa hari yang lalu memuntahkan jutaan meter kubik material vulkanik.

"Penyusuran dilakukan den-gan tujuan untuk meyakinkan bahwa aktivitas gunung Kelud benar-benar sudah turun," kata Letkol Mar Irpan Nasution.

Menurut Komandan Batalyon Komunikasi dan Elektronika-1 (Danyon Komlek-1) Korps Marinir TNI AL itu, hal itu dapat mema-tahkan isu yang berkembang di masyarakat sekitar gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter itu tentang akan adanya gas bera-cun dan wedus gembel, sehingga isu tersebut sudah terjawab dan masyarakat lebih tenang.

"Saya akui, selama dua jam saya bersama tim berada pada ja-rak 200 meter dari kawah Gunung Kelud, tercium bau belerang yang sangat menyengat, itupun bila kebetulan ada angin yang sedang mengarah ke tim kami yang ingin melihat langsung dari dekat ke-beradaan pusat letusan Gunung Kelud," katanya.

Kegiatan yang dilakukan ber-sama 12 prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan dua per-sonel dari Basarnas itu dilakukan dengan menggunakan dua unit mobil Ford Ranger dan satu unit sepeda motor trail yang berakhir dengan berjalan kaki.

Sejak pukul 07.30 hingga 10.15 WIB dengan titik terakhir peman-tauan dari kawah Gunung Kelud berjarak tak kurang dari 200 meter.

Letkol Marinir Irpan Nasu-tion menambahkan meskipun

status Gunung Kelud telah ditu-runkan, pihaknya mengharapkan masyarakat tetap waspada ter-hadap adanya hujan lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

"Kita semua tetap harus ber-hati-hati terhadap kemungkinan adanya lahar dingin," kata Dansat-gas Marinir Penanggulangan Ben-cana Erupsi Gunung Kelud Letkol Marinir Irpan Nasution.

"Woro-woro" Polisi Tidak kalah dengan aparat TNI, jajaran dari Pol-da Jatim dan Polres Kediri, Blitar,

Malang, dan sekitarnya juga tidak hanya mengerahkan personel siaga bencana. "Kami tidak hanya men-girimkan personel pengamanan, kami juga telah mengirimkan ban-tuan bahan makanan sebanyak lima truk," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono.

Bahkan, pengiriman bantuan sebanyak lima truk itu diberang-katkan langsung oleh Wakapolda Jatim Brigjen Pol Suprodjo WS dari Mapolda Jatim pada 18 Feb-ruari lalu.

Sebelumnya, Polda Jatim me-nyiapkan seribu personel terlatih

untuk siaga bencana, yakni polisi yang berkualifikasi SAR (search and resque), yang siap membantu masyarakat yang tertimpa bencana, seperti banjir, longsor, dan gempa.

"Seribu personel yang berkualifikasi SAR itu antara lain satu kompi (SSK) Brimob, satu kompi Sabhara, dan satu peleton (SST) Polair," kata Wakapolda Ja-tim Brigjen Pol Suprodjo WS di Mapolda Jatim (16/12).

Khusus bencana Kelud, petu-gas Polres Kediri patroli juga beru-saha mencegah warga mendekati kantung lahar pascaerupsi Gu-nung Kelud (1.731 mdpl) yang ada di Kecamatan Ngancar, Kabupa-ten Kediri, Jawa Timur.

"Kami patroli, 'woro-woro', agar warga kembali ke tempat yang aman. Kami juga siapkan ar-mada mengangkut mereka," kata Wakil Kepala Polres Kediri Kom-pol Alfian Nurrizal (19/2).

Pihaknya menyebut sejumlah warga nekat pulang ke rumahya, walaupun saat ini status Gunung Kelud masih Awas, padahal tem-pat tinggal mereka berada di dae-rah rawan bencana erupsi gunung tersebut.

Ia menyatakan ancaman lahar hujan juga terus mengintai. Pada Selasa (18/2) malam, intensitas hujan cukup tinggi, yang men-gakibatkan lahar hujan melanda.

Hal itu nampak di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. Bahkan, petugas juga menutup sementara jembatan Damarwu-lan, Desa Damarwulan, Kecama-tan Kepung, Kabupaten Kediri. Jembatan itu menghubungkan

Kediri dengan Malang.Tiga bangunan diketahui ter-

endam banjir lahar hujan, dua ru-mah warga serta sebuah mushala. Tingkat ketinggian banjir menca-pai 1,5 meter.

Ia mengatakan rumah warga yang terendam banjir lahar hujan itu memang cukup dekat dengan bibir Kali Konto, yang merupakan salah satu kantung lahar Gunung Kelud, hanya sekitar 10 meter saja.

Selain patroli warga yang pu-lang ke rumah, ia juga meminta agar warga yang rumahnya dekat dengan kantung lahar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, terlebih lagi saat curah hujan tinggi.

Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya ter-jadi gempa tremor sampai enam jam pada Kamis (13/2) malam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula was-pada menjadi awas.

Akibat erupsi tersebut, meng-hancurkan bangunan baik bangu-nan sekolah ataupun rumah war-ga dan mengharuskan sekitar 66 ribu warga terdampak mengungsi. Sampai saat ini pun, warga yang meninggal dunia tercatat empat jiwa, meski isu yang berkembang ada tujuh orang.

Atas semua bantuan jajaran TNI dan Polri itu, warga desa mer-asa bersyukur, apalagi jumlah pe-ngungsi di Balai Desa Wates dan di tenda yang berada di lapang-an bola Desa Wates sejak Jumat (13/2) hingga Kamis (20/2) men-capai ribuan orang.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Penanganan korban bencana erupsi Gunung Kelud di kawasan Kediri, Blitar, dan Malang (Jawa Timur) yang relatif baik agaknya tidak lepas dari peran strategis yang dimainkan jajaran TNI dan Polri.

MOBIL TANGGAP DARURAT BRIMOB.Anggota Sat Brimob Polda Jatim memper-siapkan peralatan tang-gap darurat bencana di Mobil SAR KORPS Brimob di Posko penanganan bencana Desa Kepung, Kepung, Kediri, Jawa Timur kemarin. Mobil tanggap darurat Brimob terse-but disiagakan untuk mendukung proses penanganan tang-gap darurat bencana Gunung Kelud.

ant/rudi mulya

Page 12: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014|NO. 0308|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

NO. 0308 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Menyikapi hal itu, Kasi Pen-didikan Madrasah (PENMA) Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Probollinggo, Taufik mengatakan saat ini pergaulan sudah mengalami pergeseran nilai dari zaman dulu. Begitu canggihnya dunia yang diwarnai dengan perkembangan serba ele-ktronik yang berdampak negatif dan positif.

“Seperti kemajuan du-nia internet sudah tidak bisa

kita tinggalkan. Namun den-gan suguhannnya kita harus mampu memberikan filter diri dengan pengetahuan agama. Pasalnya, menu yang disedia-kan dari perkembangan za-man sudah cukup kompleks,” katanya, kepada wartawan Senin (24/2).

Menurutnya, berkembangnya zaman sedikit menjadi persoa-lan didalam negeri ini, terutama para generasi muda. Mereka

tidak bisa mengontrol diri den-gan datangnya zaman modern, bisa terlibas dan berkembang tanpa control.“Internet lengkap dalam penyajiannya kepada yang menggunakan jejaring tersebut,” terang Taufik.

Melihat realita, Taufik, me-minta para lembaga pendidikan yang di urusinya seperti ma-drasah untuk lebih memikirkan anak-anak didik di lembaganya masing-masing. Mereka disaran-kan untuk tetap meningkatkan pembelajaran ilmu-ilmu agama kepada siswanya.

“Ilmu agama merupakan salah satu filter yang cukup kuat dalam menghadapi perkemban-gan zaman seperti sekarang ini. Sehingga siswa akan meng-etahui perbuatan yang dilarang agama, dan lebih condong untuk

mengedepankan ajaran serta per-intah agama,” ucapnya.

Lebih jauh, ia mengatakan

lembaga madrasah yang ada di Kabupaten Probolinggo, cukup banyak. Namun, ketika ditanya jumlah pastinya, diperkirakan berjumlah sekitar 1.000 lembaga. Mulai dari Madrasah Diniyah, Tsanawiyah dan Aliyah.

“Lambaga itu sudah ter-masuk pendidikan swasta dan negeri. Karena rata-rata setiap desa lembaga sudah ada,” jelas Taufik.

Taufik berharap, keberadaan madrasah agar tetap konsisten dalam menerapka pola pemb-elajaran yang tetap mengede-pankan ilmu agama. “Harapan-nya, siswa lulusan madrasah tidak akan mudah tergoyah-kan oleh pergaulan yang ser-ba bebas ditengah-tengah masyarakat,”pungkasnya.

=Mahfud hidayatullah

Waspadai Kemajuan Dunia Internet Bentengi Siswa dengan ilmu AgamaPROBOLINGGO - Canggihnya dunia eloktronik dan mara-kanya pergaulan bebas yang mengarah kepada prilaku negatif, agar dampak tidak terjadi, khususnya lembaga Madrasah yang bernaung dalam Kementrian Agama, pihaknya gencar melakukan pemberian pengetahuan tentang agama kepada anak didik. Melihat realita, Taufik me-

minta para lembaga pen-didikan yang di urusinya seperti madrasah untuk lebih memikirkan anak-

anak didik di lembaganya masing-masing. Mereka disarankan untuk tetap meningkatkan pembela-

jaran ilmu-ilmu agama ke-pada siswanya.

PROBOLINGGO- Petani tebu di wilayah Kabupaten Probolinggo memang sulit ditemukan dibandingkan dengan tahun 90 lalu. Pasalnya, mereka menilai keuntungan yang diperoleh dari tanaman tebu sangat minim, dan tidak sebanding dengan masa tanamnya.

Salah satu petani tebu asal Desa Sum-berbulu Kecamatan Tegalsiwalan Kabupat-en Probolinggo, Abdul Rohim, mengatakan untuk petani tebu memang sulit untuk didapat di daerahnya. Karena masa panen tebu relatif lama, yakni membutuhkan waktu 18 bulan untuk dirasakan hasilnya. Selain itu, nilai jual tebu sangat minim jika dilihat dari masa penanamnya.

“Untuk merasakan hasil panenya, petani harus menunggu satu tahun. Memang petani tebu sempat mengalami masa keemasan pada tahun 90 an. Waktu itu petani diharuskan oleh pemerintah untuk menanam tebu. Sehingga lahan sawah petani banyak yang ditanaminya,” katanya, Senin (24/2).

Menurutnya, kenyataan dilapangan petani tebu lambat laun mulai meninggal-kan profesinya. Bahkan mereka cenderung menanam padi dan jagung serta bawang merah. Berpindahnya petani tebu ket-anaman lain, di sebabkan masa panen-nya lebih pendek antara 3 - 4 bulanan. Sedangkan untuk tanaman bawang hanya memerlukan waktu dua bulanan.

“Untuk merasakan keuntungan panen-nya, waktunya relative singkat. Bahkan dalam setahun bisa menanam padi 3 - 4 kali,” terang Abdul Rohim.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Probolinggo, Raharjo membenarkan kalau patani tebu memang sudah mulai berkurang di daerahnya. Sebab mereka kebanyakan tidak puas dengan nilai jual hasil panen tebunya, dibanding dengan masa tanamnya. Secara otomatis pergeser-an pola taninya juga dirubah oleh mereka.

“Mereka banyak yang menaman padi dan jagung. Usia panennya lebih cepat tidak sampai menunggu sampai satu tahun,”tandasnya.

Selain itu kata Raharjo, harga jual tebu yang dipatok perusahaan relatif kecil. Apalagi, ketika masuk pabrik yang menjadi tolak ukur mereka terletak kepada besaran rendemen yang ada. “Kalau rendemen-nya kecil, secara otomatis harganya akan lebih murah dibanding dengan tebu yang memiliki kandungan gula yang tinggi,” jelas Raharjo.

Lebih jauh, Raharjo mengatakan dalam tahun ini pihaknya tetap melakukan upaya penanaman tebu yang dikenal dengan tebu rakyat. Targetnya dalam penanaman tebu rakyat sebesar 700 hektar.“Mereka diberi bantuan dari pemerintah. Karena budidaya tanaman tebu memang tetap menjadi tanggung jawab pemerintah,” paparnya.

Penanaman tebu memang tidak di-tanam didataran rendah. Akan tetapi tana-man itu, lanjut dia, sudah mulai ditekuni di daerah tadah hujan dan lahan kurang produktif.

“Memang untuk dataran rendah tana-man tebu sulit diminati oleh para petani,” pungkas Raharjo

=Mahfud hidayatullah

PERTANIAN

Tanaman Tebu Mulai Ditingalkan Petani

Page 13: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 NO. 0308| TAHUN III 13Probolinggo

“Kegiatan musrenbang jan-gan jadi sebuah kegiatan yang ru-tinitas, setiap tahun kita adakan terus, monoton seperti ini terus. Kita harus berani keluar dari aca-ra rutinitas yang monoton. Berani menerobos, berani berbeda, tapi orientasi tetap pada hasil,” ujarn-ya dalam Musrenbang Kecamatan Kanigaran, Senin (24/2).

Menurutnya, pelaksanaan Mus-renbang harus dapat membuat grand strategi pembangunan yang mengakomodir semua usulan pro-gram pelaksanaan pembangunan dari aspirasi masyarakat.

“Musrenbang hendaknya, jangan hanya dipandang sebagai agenda rutin biasa, tetapi harus diintegrasikan dengan evalu-asi, serta program pembangunan yang mengarah pada Rencana Jangka Menengah (RPJMD) dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),”tandas Budiono Wirawan.

Budiono Wirawan menam-bahkan, pemerintah diharapkan dapat lebih fokus pada target yang sudah ditetapkan menjadi usulan prioritas dari masyarakat, dan lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas, dan mela-lui musrenbang ini, perlu ban-yak perencanaan strategis yang perlu dikerjakan secara bersama-sama,”terangnya.

Sementara itu, Kepala Bappe-da melalui Kabid Dalitbang, Diah Sayekti, mengatakan maksud dan tujuan dilaksanakan Musren-bang Kecamatan Kanigaran untuk mendapatkan masukan penyem-purnaan rancangan usulan ren-cana pembangunan yang memuat prioritas pembangunan daerah

yang pendanaannya berasal dari APBD Kota Probolingo, APBD Provinsi, APBN, dan bersumber pendanaan lainnya.

“Keluaran hasil Musrenbang adalah kesepakatan tentang ru-musan yang menjadi masukan utama untuk pemutakhiran ran-cangan RKPD dan SKPD,”katanya.

Pemutakhiran rancangan RKPD dan SKPD, lanjut dia, meli-puti penetapan arah kebijakan, prioritas pembangunan dan pla-fon/pagu dana, baik berdasarkan fungsi atau Satuan Kerja Per-angkat Daerah (SKPD). Dan daf-tar prioritas kegiatan yang sudah dipilah berdasarkan sumber pem-biayaan APBD II, APBD I, APBN dan sumber pembiayaan lainnya.

“Saya berharap melalui Mus-renbang ini, bisa mengoptimalkan partisipasi masyarakat guna men-jamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien , efek-tif dan berkesinam bungan,”harap Diah Sayekti.

Menyikap hal itu, Ketua LPM Kelurahan Curahgrinting, Jumain, mengatakan Musrenbang yang bersifat rutin dan dilaksanakan

setiap tahun diharapkan jangan dianggap sebagai pekerjaan yang biasa-biasa saja.

Dalam forum ini, ia mem-inta untuk bersama-sama meru-muskan rencana pembangunan di wilayah Kecamatan Kaniga-ran, utamanya Kota Probolinggo agar nantinya betul-betul ber-hasil. Dan berharap agar seluruh pimpinan SKPD untuk memper-hatikan prioritas pembangunan yang diusulkan masyarakat, dan membuat rencana yang mengalir guna membawa kemajuan Kota Probolinggo.

“Disinilah ruang untuk meny-ampaikan aspirasi, menyampai-kan pandangan, dan berinteraksi, kata dia, sekaligus juga sebagai forum untuk saling mendengar agar solusi yang dipilih, keputu-san yang diambil, dan kebijakan pembangunan yang ditetapkan benar-benar tepat untuk men-gatasi keadaan utamanya tahun-tahun ini maupun yang akan datang”tegas Jumain.

Selain itu Jumain menam-bahkan, supaya tidak asal mem-buat rencana, mengajak untuk

membuat rencana yang men-galir guna membawa kemajuan Kota Probolinggo. “Dengan per-encanaan yang tajam, realis-tis, dan yang terpenting dapat diwujudkan”paparnya.

Diketahui, usulan prioritas bi-dang fisik sebanyak 87 buah, ter-diri dari normalisasi sungai, pem-bangunan plengsengan, drainase, pavingisasi, peninggihan jem-batan dan jalan, pengaspalan ja-lan, pembuatan deuker, gorong-gorong, plengsengan buis beton, saluran air dan resapan.

Kemudian usulan prioritas bi-dang ekonomi 47 buah, yakni ban-tuan modal, peralatan, pelatihan, koperasi, ternak, dan bantuan ban becak. Sedangkan usulan prioritas bidang sosial dan budaya sebanyak 65 buah, yakni rehab rumah tidak layak huni, peralatan oraganisasi keagamaan, alat kontrasepsi KB, penerangan lampu (PJU), sound system, keranda, biaya sekolah anak gakin, peralatan dapur, aloka-si PNPM Mandiri, Koperasi, raskin, posyandu, beasiswa anak gakin, sembako, dan alat kesenian.

=M.HisbullaH Huda

Usulan Prioritas Terkilir Harus Berani Terobos Rutinitas MusrenbangPROBOLINGGO - Camat Kanigaran Kota Probolinggo, Budiono Wirawan meminta pelaksaanan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan Kanigaran yang di-laksanakan tidak hanya sekedar acara seremonial belaka yang rutin setiap tahunnya.

Page 14: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014|NO. 0308|TAHUN III 14 Probolinggo

Hal ini karena Saifudin kedapatan mengedarkan uang palsu di Pasar Senin Kecama-tan Besuk. Dia tertangkap, saat pelaku membayar di warung kopi milik H. Jusa (40) warga Kecik Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo menggunakan lem-baran Rp.100 ribu.

“Pelaku ini tertangkap ketika akan membayar di warung kopi. Dengan menggunakan pecahan uang palsu Rp. 100 ribu,”ujar Kapolsek Besuk AKP Mahmud,

kepada wartawan, Senin (24/2).Kapolsek mengaku, dari

tangan tersangka berhasil diamankan tujuh belas lembar uang palsu pecahan ima lembar pecahan Rp.50 ribu, 1 lembar pecahan Rp.20 ribu, satu lembar pecahan Rp.10 ribu, 3 lembar pecahan Rp.1.000, dan ditambah uang koin Rp.200.

“Totalnya Rp.448.200. Dugaan sementara uang asli senilai 448.200 hasil dari transaksi di warung-warung atau toko yang

dia beli,”tandas AKP Mahmud.AKP Mahmud menambah-

kan, kalau pecahan Rp. 100 ribu sebanyak 17 lembar itu pelaku mendapat dari orang di sepu-tar kawasan Leces.”Pengakuan pelaku, membeli 20 lembar pecahan Rp. 100 ribu uang palsu dengan harga Rp. 600 ribu,”ucapnya.

Akibat perbuatannya terse-but, pelaku di jerat dengan pasal 245 KUHP tentang pemalsuan uang neraga dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

“Kita masih kembangkan ter-us, kuatir pelaku ini melakukan aksinya di luar wilayah,”pungkas AKP.Mahmud.

=M.HisbullaH Huda

Belanja Uang PalsU

Nyaris Dihakimi WargaPROBOLINGGO – Seorang pria paruh baya yang tertang-kap basah, Saifudin (45) warga Sumbersari Desa Sumber Klidung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo nyaris babak belur dihakimi warga.

BARANG BUKTI: Uang palsu (Upal) yang berhasil diamankan petugas dari tangan tersangka.

PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo menaikkan dana anggaran untuk fogging (pen-gasapan) untuk mengantisi-pasi penyakit demam berdarah (DB). Naiknya anggaran itu dari Rp 43,2 juta menjadi Rp 61,2 juta.

Hal ini disampaikan Kabid Pengendalian Penyakit dan Pe-nyehatan Lingkungan ((P2PL) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dyah Koncorowati kepada wartawan, Senin (24/2). “Ang-garan untuk fogging tahun ini mengalami kenaikan,” tandasn-ya.

Meski pemerintah sudah menaikkan anggaran untuk fog-ging DB, namun disinyalir be-sarnya anggaran tersebut dinilai masih kurang. Terbukti, hampir setiap tahun dana anggaran pengasapan untuk memberan-tas nyamuk DB di wilayah Kabu-paten Probolinggo mengalami kekurangan.

Dyah menjelaskan, pada ta-hun 2013 lalu pengasapan terse-

but dilakukan pada 72 tempat. Sedangkan untuk tahun 2014 ini akan fokus sebanyak 102 lokasi. Sementara setiap kali melaku-kan fogging, pihaknya harus mengeluarkan anggaran sebe-sar Rp.600 ribu. “Itu sekali giat pengasapan,” timpalnya.

Fogging untuk melakukan pemberantasan pada nyamuk DB tersebut dilakukan di se-luruh Kabupaten Probolinggo. Pemfoggingan itu dilaku-kan berdasarkan permintaan masyarakat sendiri.

Kendati pengasapan itu merupakan permintaan masyarakat, namun Dinkes tidak bisa memenuhi per-mintaan tersebut. Alasannya, pihak Dinkes sendiri masih melakukan pengkajian terle-bih dulu. “Semua permintaan yang diajukan itu kita kaji ter-lebih dulu. Kalau dari hasil ka-jian daerah itu perlu dilakukan pengasapan, ya kita langsung lakukan,” tandasnya.

=MuHaMMad sugianto

antisiPasi demam Berdarah

Anggaran Fogging Rp 61,2 Juta

PROBOLINGGO - Meski dalam tahun kemarin, Pemer-intah Kabupaten Probolinggo mendapatkan tambahan PNS dari tenaga honorer K2 se-banyak 168 orang. Namun pemkab, tahun ini mengaku kekurangan tenaga PNS di lingkungannya, terutama dil-ingkungan Dinas Pendidikan dan Kesehatan.

Kepala Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo, melalui Kabid Pengembangan dan Diklat, Sugeng Agus Purnomo, mengatakansaat ini tenaga PNS di lingkungan pemkab Probolinggo memang kurang. Kekurangan tenaga PNS yang paling besar di bawah naun-gan Dinas Pendidikan dan Kesehatan.

“Kebanyakan yang mengisi formasi dalam dinas itu, dari pegawai honorer dan magang,” katanya kepada wartawan, Senin (24/2).

Untuk menutupi kekuran-gan, pihak BKD akan men-gajukan kekurangan kepada Kementerian Aparatur Ne-gara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).“Saat ini dalam tahap penghitungan

dan pengecekaan kekuran-gan tenaga. Kami akan aju-kan kepada Kemenpan-RB melalui BKD Provinsi Jawa Timur,”tandas Sugeng Agus Purnomo.

Ketika ditanya kepastian jumlah kekurangan tenaga PNS, Sugeng Agus Purnomo, mengaku tidak tahu pasti an-gka yang konkritnya. Pihakn-ya hanya memperkirakan kekurangan tenaga PNS untuk lingkungan Dinas Pendidikan untuk guru diperkirakan mele-bihi angka 1.000 orang.“Untuk tenaga PNS yang ada di Dinas Kesehatan, jumlahnya tidak jauh berbeda dengan kekuran-gan PNS yang ada di lingkun-gan Dinas Pendidikan,” pa-parnya.

Menanggapi kekurangan tersebut, Kepala Dinas Kes-ehatan Kabupaten Probolinggo, Endang Astuti membenarkan atas kekurangan tenaga. Un-tuk menyiasati kekurangan itu, pihaknya tetap memak-simalkan pelayanan kepada masyarakat.“Pelayanan tetap nomer satu, meski tenaga kami di kesehatan sangat kurang,” tegasnya.

=MaHfud HidayatullaH

aBdi negara

Butuh Ribuan PNS

Page 15: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

N E WC A S T L E - N e w c a s t l e United memetik poin penuh saat menjamu Aston Villa di St James Park pada Minggu (23/2) tengah malam WIB pada lanjutan Liga Utama Inggris. Anak-anak asuh Alan Pardew itu memetik ke-menangan tipis 1-0 atas tamu-

nya, Aston Villa. Kemenangan ini tidak diraih dengan mudah kare-na mereka butuh keberuntungan untuk mengamankan tiga poin.

Selama 90 menit, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Gol kemenangan “The Magpies” baru lahir pada masa menit ke-2 tam-bahan waktu atau menit ke-92 melalui Loic Remy. Tendangan voli kaki kiri pemain internasion-al Prancis ini tidak bisa dihenti-kan kiper Villa, Brad Guzan.

Dengan hasil tersebut, skuat asuhan Alan Pardew berhasil naik ke urutan kedelapan dengan koleksi 40 angka dari 27 laga. Se-mentara itu, Villa masih tertahan di posisi ke-13 dengan raihan 28 poin.

Sementara itu, gol dari Robert Snodgrass sudah cukup memberi-kan kekalahan kepada Tottenham Hotspurs saat bertandang ke mar-kas Norwich City, Carrow Road, dengan skor tipis 0-1 pada Min-

ggu (23/2) malam WIB. Kekala-han tersebut semakin melebarkan jarak “The Lyliwhites” dengan Liverpool yang berada di posisi keempat menjadi enam poin. Se-mentara, tambahan tiga angka bagi Norwich membuat mereka menjauh empat angka dari zona degradasi.

“Saya merasa pantas menada-patkannya karena kami bisa men-gatasi tekanan yang ada. Kami punya kesempatan bagus lainnya dan harus bisa meningkatkan per-forma kami. Saya bangga dengan tim,” ujar pelatih Norwich Chris Hughton.

Setelah bermain imbang di interval pertama, Norwich lang-sung menggebrak selepas turun minum. Gol yang ditunggu publik tuan rumah akhirnya tercipta dua menit setelah babak kedua dimu-lai. Serangan balik cepat yang disusun oleh Norwich membuat pertahanan Tottenham kelim-pungan. Sebuah umpan Johnson akhirnya bisa diselesaikan dengan sempurna oleh Snodgrass.

Tottenham mencoba mere-spon dengan memasukan Roberto Soldado untuk menambah daya gedor. Namun, mantan peng-gawa Valencia itu belum mampu membuahkan hasil konkret. Pada menit ke-66, Soldado bahkan membuang peluang setelah tem-bakannya di muka gawang Nor-wich melenceng tipis di sisi kiri. Dua menit kemudian tandukan-nya juga masih melebar. Totten-ham pun harus pulang tanpa poin.

Di Anfield, Liverpool akhirnya bisa menekuk tamunya Swan-sea City secara dramatis. Kejar

mengejar gol terjadi di laga ini.“The Reds” unggul cepat ke-

tika pertandingan baru berja-lan tiga menit melalui Daniel Sturridge meneruskan umpan terobosan Raheem Sterling dari tengah lapangan. Liverpool menggandakan keunggulan pada menit ke-20 melalui aksi Jordan Henderson yang mengarahkan bola ke pojok kiri gawang.

Namun, Swansea berhasil bangkit dan memperkecil kedudu-kan hanya selang tiga menit setelag gol Henderson. Adalah mantan pemain Liverpool, Jonjo Shelvey, yang sukses memperdaya Simon Mignolet. Swansea bahkan mampu menyamakan kedudukan melalui Wilfried Bony lewat sun-dulan kepala pada menit ke-26.

Sepuluh menit berselang, Liv-erpool kembali unggul lewat aksi Sturridge memanfaatkan umpan matang Luis Suarez.

Swansea kembali berhasil menyamakan kedudukan dua menit setelah babak kedua ber-gulir. Bony kembali menjadi sang aktor lewat golnya dari titik pen-alti setelah sebelumnya ia dilang-gar oleh Martin Skrtel. Liverpool akhirnya menyegel kemenangan lewat gol Henderson pada menit ke-76 setelah memanfaatkan bola rebound hasil tendangan sendiri di muka gawang Swansea yang di-kawal Michael Vorm.

Dengan kemenangan ini Liv-erpool tetap menghuni urutan keempat berkat torehan 56 poin, atau terpaut empat angka dari sang pemuncak klasemen Chelsea yang menang atas Everton pada laga sehari sebelumnya. =ESPN/AJI

Newcastle Raih Poin PenuhLoic Remy Cetak Gol Tunggal

DORTMUND - Pemain Tim Na-sional Jerman Sven Bender teran-cam absen pada Piala Dunia 2014 menyusul cedera parah yang di-alami pemain Borussian Dortmund tersebut yang didapatnya pada leg pertama babak 16 besar Liga Cham-pions melawan Zenit St Petersburg Selasa (18/2) waktu setempat lalu. Bender mengalami cedera pada tu-lang pinggang dan harus istirahat minimal selama 10 minggu.

Dengan cedera ini, Bender ter-ancam tidak dibawa ke Piala Du-nia di Brasil bersama Der Panzer, meskipun pemain ini sudah bisa pulih sebelum Piala Dunia dibuka pada 12 Juni 2014 di Sao Paulo. Jerman sendiri baru akan men-

jalani laga pembuka di turnamen empat tahunan ini pada 16 Juni melawan Portugal di Salvador.

Bender juga akan absen pada laga persahabatan Jerman mela-wan Cile di Stuttgart pada 5 Ma-ret mendatang. Selain itu, dia juga tidak bisa membela Dortmund pada leg kedua babak 16 di Signal Iduna Park, Dortmund, 19 Maret nanti. Cederanya Bender membuat pelatih Timnas Jerman Joachim Loew cemas. Walaupun, Loew memiliki pilihan untuk menjaga wilayah pertahanan timnya.

Sementara itu dari Spanyol, bek tengah Barcelona yang juga penjaga jantung pertahanan “La Furia Roja” Gerard Pique harus

absen dua minggu akibat cedera yang didapatnya saat Barcelona kalah 1-3 dari tuan rumah Real Sociedad pada pertandingan La Liga akhir pekan lalu.

Untung cedera mantan bek Manchester United (MU) ini tidak terlalu parah dan bisa kembali membela Azulgrana melawan Man-chester City pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou pada 12 Maret mendatang.

Hanya saja, Pique kemung-kinan tidak bisa membela tim Matador pada laga persahabatan melawan Italia pada 5 Maret mendatang. Pique juga absen membela Barcelona saat melawan Almeria dan Valladolid. =ESPN/AJI

Piala Dunia 2014

Sven Bender Terancam Dicoret dari Tim Panzer

SVEN BENDER. Pemain timnas Jerman Sven Bender kemungkinan besar tidak ke Brasil setelah mendapat cedera yang mengharuskannya menepi selama 10 minggu.

Page 16: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III16

SELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III

16

NEWCASTLE UNITEDRAIH POIN PENUH

OLAHRAGA | 15

SVEN BENDERTERANCAM DICORETDARI TIM PANZER

OLAHRAGA | 15

107 HARI LAGI

OlahragaKORAN MADURA

MADRID - Inkonsistensi penampilan kembali ditunju-

kan Atletico Madrid setelah ditaklukan Osasuna 0-3 dalam lanjutan pertand-ingan La Liga Spanyol di El Sadar Stadium, Ming-gu (23/2) waktu setem-pat atau Senin (24/2) dini hari WIB.

Kekalahan tersebut cukup tragis karena “Los Rojiblan-cos” baru saja mengemas ke-

menangan atas AC Milan 1-0 pada leg pertama babak

16 besar Liga Champions. Akhir pekan lalu, Atletico

juga menang telak tiga gol tanpa balas atas Valladolid di

La Liga.Dengan hasil itu, Atletico kini

tertahan di peringkat ketiga klase-men dengan 60 angka. Mereka gagal melewati Barcelona yang berada di po-sisi runner-up dengan perolehan angka serupa menyusul kekalahan 1-3 atas Real Sociedad. Sementara, puncak klasemen ditempati Real Madrid yang menang atas Elche dengan skor 3-0 pada laga sehari se-belumnya.

Bermain di kandang lawan, Atletico tampak kesulitan mengembangkan per-mainan di babak pertama. Gawang mereka bahkan sudah harus kemasukan pada 45 menit awal. Kejadian itu merupakan yang pertama kalinya bagi Atletico sejak ditan-gani Diego Simeone dua tahun lalu.

Alvaro Cejudo menjadi pemain pertama Osasuna yang menjebol gawang Thibaut Courtois ketika laga baru berjalan enam menit. Berawal dari umpan Emiliano Ar-menteros, Cejudo menyambut dengan tendangan first time tanpa bisa dibendung Courtois.

Kiper asal Belgia itu kembali takluk

15 menit kemudian. Kali ini, giliran Ar-menteros yang menjebol gawang tim tamu lewat tendangan jarak jauh. Osasuna memperlebar jarak keunggulan sekaligus menutup keran gol mereka pada laga itu melalui aksi Roberto Torres yang mampu memaksimalkan umpan silang Damia den-gan kepalanya.

“Osasuna bermain bagus. Anda tidak bisa mengambil apapun dari mereka. Mereka mengalahkan kami dalam semua aspek pertandingan,” ujar bek Atletico Filipe Luis.

Juventus Makin PerkasaSementara itu, dari lanjutan Liga

Italia Serie A, Juventus semakin mene-gaskan dirinya sebagai penguasa Kota Turin seusai menaklukan ri-val sekota Torino dalam partai ber-tajuk “Derby della Mole”. Berlaga di Juventus Stadium, Minggu (23/2) waktu setempat atau Senin (24/2) dini hari WIB, Juve berhasil menak-lukan sang tamu dengan skor tipis

1-0 lewat lesakan Carlos Tevez.Menyerang sejak menit awal, “Bian-

coneri” memecahkan kebuntuan ketika laga memasuki menit ke-30. Menerima umpan dari Kwadwo Asamoah, Tevez menahan bola dengan membelakangi gawang. Tanpa diduga, striker asal Ar-gentina ini melepaskan tembakan ken-cang dengan memutar badan dari luar kotak penalti. Derasnya laju bola yang mengarah ke sudut kanan gawang tidak mampu ditahan kiper Torino Daniele Padelli. Ini merupakan gol ke-14 bagi Tevez dari 25 laga. =ESPN/AJI/DAR

OSASUNA 3-0 ATLETICO MADRID

GaGal Manfaatkan kekalahan Barca

DUA BOMBER Atletico Madrid Diego Costa (kiri) dan David Villa (kanan) tak berdaya memberi kemenangan untuk timnya dan harus mengaku kalah atas tuan rumah Osasuna 0-3, pada lanjutan La Liga Spanyol, di Stadion El Sadar, Minggu (23/2) waktu setempat.

Page 17: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

A25 FEBRUARI 2014 No. 0308 | TAHUN IIISELASA

SAMPANG - Badan Peren-canaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang menyatakan angka kemiskinan di daerah tersebut masih cukup tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terlemah berada di Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Karang Penang.

Staf Bidang Perencanaan Sosial dan Ekonomi Dinas Bappeda Sampang Didi Achmadi mengungkapkan, Kecamatan Ke-dungdung dan Kecamatan Karang Penang menduduki peringkat kedua jumlah warga miskinnya di Jawa Timur.

“Angka tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang pada tahun 2011 masih tertinggi di Jatim, di mana Sampang berada pada an-gka 30,21 persen dari jumlah penduduknya 871.534 jiwa. Sedangkan tahun 2012 berada pada angka 28,21 persen dari 883.282 jiwa,” ucapnya, Senin (24/2).

Sementara untuk data tahun 2013 hingga kini masih belum keluar. “Kemung-kinan pertengahan tahun 2014 data angka kantong-kantong kemiskinan tersebut bisa dipublikasikan,” terangnya.

Banyaknya masyarakat miskin di dua wilayah itu karena lemahnya Indeks Pem-bangunan Manusia (IPM) dan Sumber Daya Alam (SDA), serta sarana infrastruk-

tur yang kurang memadai. “Banyak hal penyebabnya yaitu SDA masih miskin, infrastrukturnya terbatas, dan IPM juga. Coba infrastrukturnya tidak terbatas se-mua memadai bisa maju kayak negeri Sin-gapura,” tuturnya.

Menurutnya, derajat otonomi fiskal (DOF) sekitar Rp 60 miliar. “Artinya, 6 persen PAD dari sekitar Rp 1 triliun itu. Sisanya sendiri dari dana pertimbangan seperti bagi hasil pajak dan DBHCHT, kalau seperti ini kan dengan DOF terbatas melakukan kegiatan terbatas juga ke ting-kat kemiskinan,” jelasnya.

Namun, ia optimis pada tahun ini ang-ka kemiskinan di Kota Bahari akan menu-run. Pada tahun 2014 Sampang telah me-nerima program PNPM yang merupakan pola khusus Masterplan Percepatan dan Perluasan Penurunan Kemiskinan Indo-nesia (MP3KI). Anggaran yang digelontor-kan langsung dari APBN sebesar Rp 24,7 miliar.

Kata Didi, ada delapan prioritas pem-bangunan dalam mengatasi kemiski-nan. Di antaranya, tata kelola pemer-intah di dalam, peningkatan akses pendidikan, peningkatan terhadap kes-ehatan masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, penanggu-langan kemiskinan, peningkatan ketahan panganan, daya saing ekonomi melalui pemberdayaan UMKM dan pemberdayaan kecil, serta lingkungan hidup dan penge-loan bencana.

=RYAN HARIYANTO/MK

Kesejahteraan Belum merataDua Kecamatan di Sampang Termiskin Se-Jawa Timur

PANGARENGAN

SAMPAN

G

CAMPLONG

OMBEN

KEDUNGDUNG

JRENGIK

TAMBELA

NGAN

BANYUATES

ROBATAL

KARANG PENANG

KETAPAN

G

SOKABANAHTORJUN

SRESEH

43,093

7,992

12,136

5,287

17,583

21,075

27,236

11,265

18,30116,736

21,705

12,344

30,472

8,850

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0

SEBARAN PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SAMPANG

POSISI RELATIF PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (%)Provinsi Jawa Timur menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011

Page 18: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Moh Yusuf (44), salah satu warga Kelurahan Pajagalan, men-gatakan, sudah hampir seminggu anggota keluarganya menderita penyakit chikungunya. ”Penyakit ini mudah menular, Mas, sehing-ga kami sekeluarga juga merasa-kan penyakit ini,” katanya sambil mendampingi anaknya yang se-dang sakit di rumahnya, kemarin.

Dia memaparkan, pertama kali yang terkena penyakit chikungu-nya adalah anak pertamanya, Moh Sufiyanto (15), pada Kamis (20/2). Disusul istrinya, Juma’adiyah (35), pada Minggu (23/2) malam. Pada minggu sore Farhan (2), anak ked-ua, mulai terserang penyakit terse-but.

Menurut Yusuf, tanda-tanda penyakit chikungunya, penderita akan mengalami sakit di sekitar dada, lalu tengkuknya juga terasa sakit, kemudian diiringi dengan badan panas, setelah itu badan terasa ngilu dan tidak bisa ban-gun.

Meski seluruh keluarganya terserang chikungunya, dia belum membawa keluarganya ke dokter karena keterbatasan finansial. Sebab, penghasilannya sebagai kuli bangunan tidak mencukupi untuk periksa dan membeli obat. ”Mau bagaimana lagi, kami tidak punya uang untuk membawa ke-luarga kami ke dokter. Ya terpaksa kami diam diri hingga sembuh,” terangnya.

Kata Yusuf, di kawasan tempat tinggalnya itu tidak hanya keluar-

Ada Chikungunya di Kelurahan PajagalanKepala Dinkes: Belum Ada Laporan dari Warga

SUMNEP - Sedikitnya terdapat 30 warga di RT4/RW2 Kelurahan Pajagalan, Kecama-

tan Kota Sumenep terserang penyakit chi-

kungunya. Penderita terdiri dari anak-anak,

remaja dan orang dewasa. Meski sudah

berselang sepekan, mereka belum tersen-tuh Dinas Kesehatan

(Dinkes) setempat.

ganya yang terserang chikungunya, tetangganya juga banyak mender-ita penyakit yang sama. Namun, walaupun penyakit ini telah mere-sahkan warga, belum ada tangga-pan pemerintah. ”Hingga saat ini, belum ada petugas kesehatan yang mau melihat apa yang sebenarnya menimpa warga di sini,” keluhnya.

Sementara Ketua PMII Sume-nep Imam Syafi’ei menyayangkan tidak tanggapnya dinas kesehatan dalam menanggulangi penyakit itu. Sebab, dalam temuannya di lapangan, warga sebenarnya sudah mengajukan untuk men-dapatkan pengasapan (fogging). Tapi, dinkes terasa mempersulit

warga. ”Ini menandakan bahwa kinerja Dinkes sudah tidak benar,” tegasnya.

Menurutnya, warga pernah mendatangi dinkes agar wilayah tersebut segera di-fogging. Tapi, dinkes malah minta laporan tertu-lis dari warga. Selain itu, warga juga diminta membawa bukti uji labaro-torium terkait penyakit chikungu-nya yang diderita.

Padahal, warga, menurutnya, telah mengantongi surat rujukan dari dokter umum ke laboratori-um yang di dalamnya diterangkan kalau warga bersangkutan sudah mengidap chikungunya. ”Mestin-ya Dinkes tidak mempersulit. Tapi

lebih progresif untuk mengatasi chikungunya itu, sebab hal ini su-dah merupakan kewajibannya,” ungkapnya.

Anehnya lagi, kata Imam, meski ada salah satu warga yang terkena chikungunya dan tidak pernah melakukan laporan tertu-lis ke Dinskes untuk mendapatkan fogging, warga tersebut tercatat sebagai warga yang menjadi sasa-ran fogging yang akan dilakukan Dinkes pada hari Kamis (27/2) mendatang. ”Lalu mau dikatakan bahwa pelayanan Dinkes ini baik? Tidak sedikit pun. Ini buktinya,” terangnya.

Secara terpisah, Kepala Dink-

es Sumenep dr Anugerah Rizka Rahadi berdalih, hingga saat ini belum ada laporan dari warga mengenai serangan penyakit chi-kungunya. ”Belum ada laporan dari warga terkait penyakit itu,” timpalnya.

Pada tahun 2014 di Kabupat-en Sumenep belum pernah ter-jadi serangan penyakit cikungu-nya. Meski demikian, pihaknya meyakini penyakit itu memang mudah menular yang diakibat-kan gigitan nyamuk. “Tetapi penyakit chikungunya tidak sep-arah penyakit demam berdarah (BDB),” tandasnya.

=JUNAEDI/MK

CHIKUNGUNYA

Moh Yusuf, menemani anaknya yang baru berusia 2 tahun yang terserang pen-yakit chikungun-ya di rumahnya, Jl. Asoka RT4/RW2 Kelurhan Pajagalan, Kecamtan Kota, Senin (24/2).

SUMENEP - Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidi-kan (BKPP) Kabupaten Sumenep Titik Suryati mengungkapkan, Pera-turan Pemerintah (PP) Nomor 46 tahun 2011 mulai diberlakukan pada tahun ini. Dalam PP itu,

pemerintah daerah bisa langsung melakukan pemecatan terhadap PNS nakal.

”Tidak seperti pada tahun kemarin, nilainya itu bisa diisi sendiri. Sehingga meski banyak yang tidak malaksana-kan tugas, mereka masih

bisa mendapatkan nilai,” kata titik saat ditemui di kantornya, kemarin.

Dalam PP Nomor 46 tahun 2011 itu ada penjelasan, para PNS selama satu tahun wajib memenuhi Sasaran Kerja Pegawai minimal 25 persen. Jika tidak menca-

pai target sesuai dengan yang diamanahkan oleh peraturan tersbut, bupati bisa langsung melakukan pemecatan.

Yatik juga mengung-kapkan, pemberlakukan PP tersebut upaya mem-erangi PNS yang nakal dan seringkali mengisi daftar nilai sendiri. Dengan pemberlakuan itu, diharapkan mampu mengurangi angka ke-nalakan PNS yang selama

ini sering terjadi. ”Sebab, saat ini

perekrutan PNS itu mela-lui kerja-kerja profesion-al. Jadi bukan asal titip. Dinilainya itu melalui kinerja mereka selama ini. Jadi jika memang tidak bagus kerjanya dan melanggar aturan itu, tidak mencapai minimal 25 persen setahun bisa diberhentikan secara langsung,” paparnya.

=SYAMSUNI/MK

PEMBERLAKUKAN PP No 46/2011

Pemda Bisa Pecat PNS

Titik SuryatiKepala BKPP Sumenep

Page 19: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III CSumenep

Pantauan Koran Madura, jalan menuju akses wisata itu ditanami lima pohon pisang dan satu pohon pepaya. Kondisi jalan itu memang sudah sangat memprihatinkan, selain kondisi jalan berlubang sepanjang kurang lebih 200 meter, jalan yang ditanami pohon pisang itu becek penuh dengan lumpur.

Kepala Badan Permusya-waratan Desa Kebonagung R. Suharto Winata menjelaskan, penanaman pohon pisang itu sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kabupaten Sume-nep. Sebab, sudah bertahun-ta-hun jalan menuju akses wisata itu tidak diperbaiki. ”Memang, kami sadari, jalan ini pernah diperbaiki. Namun hanya tambal sulam,” katanya, kemarin.

Perbaikan tambal sulam itu, menurutnya sangat tidak efek-tif, mengingat fungsi jalan yang sering kali dilewati bus dan juga truk. ”Ini satu-satunya jalan akses wisata menuju Asra Tinggi, Wa-ter Park dan juga menuju KPU.

Bahklan dalam sehari terkadang tidak hanya satu-dua bus yang lewat, makanya jalan ini perlu perhatian khusus dari pemeritah,” terangnya.

Sejak awal tahun 2014, Su-harto mencatat sudah 10 peng-endara roda dua yang mengalami kecelakaan gara-gara jalan yang berlubag itu. Untung tidak ada yang sampai meninggal dunia. ”Walaupun tidak ada korban, ini sudah patut diperhatikan oleh pemerintah. Sebab, ini sudah menyangkut keselamatan jiwa,” terangnya.

Jannatun menambahkan, un-tuk menghindari jalan rusak terse-but, pengendara roda dua banyak melewati teras rumahnya. ”Setiap hari memang banyak pengendara yang melewati teras rumah kami, mungkin menghindar dari jalan yang berlubang itu,” tuturnya.

Dia mengaku resah dengan tindakan yang dilakukan oleh para pengendara itu. Sebab, aki-bat tindakan yang dilakukan itu

menjadikan teras rumahnya cepat rusak. ”Yang jelas kami kecewa, masak rumah kami dijadikan jalan alternatif,” katanya kesal.

Pihaknya meminta pemerin-tah secepatnya melakukan per-baikan. ”Makanya kami berharap pemerintah itu cepat tanggap, sehingga kondisi jalan ini tidak semakin parah dan tidak sampai memakan korban,” harapnya.

Sementara Kepala Pekerjaan Umum Bina Marga Edy Rasiyadi mengaku telah melakukan kroscek lapangan. Bahkan dirinya memasti-kan pada tahun 2014 jalan tersebut akan diperbaiki dengan memakai hotmix. ”Untuk jalan itu, kami su-dah menganggarkan sebesar Rp 500 juta,” katanya.

Jalan itu tidak hanya akan di-lakukan perbaikan, namun akan dilakukan pelebaran. ”Mungkin sebagian jalan itu akan dilakukan pelebaran,” terangnya.

Disingung pelaksanaan proyek, pihaknya masih be-lum bisa memastikan. Namun diperkirakan akan dilakukan seki-tar bulan April dan Mei mendata-ng. ”Jadi untuk saat ini, kami akan melakukan perbaikan sementara saja agar jalan itu bisa dilewati se-bagaiman mestinya,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

Akses Jalan Menuju Objek Wisata RusakAparat Desa Protes dengan Menanam PohonSUMENEP – Sejumlah aparat Desa Kebonagung, Kecama-tan Kota Sumenep, Senin (24/2) sekitar pukul 09.00 WIB menanam pohon pisang di tengah jalan di daerahnya sebagai bentuk protes. Sebab, akses jalan menuju Asta Tinggi itu rusak parah dan sering memakan korban.

PROTES. Pengendara melintas di Jalan Raya Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, yang dipasangi pohon pisang sebagai bentuk protes, Senin (24/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Jalan tersebut mendesak untuk diperbaiki karena akses menuju objek wisata.

SUMENEP – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumenep Edy Rasiyadi meng-klaim pekerjaan jembatan di Desa Jampareng Kecamatan Pa-songsongan tidak bermasalah.

”Dalam pantauan kami pekerjaan jembatan itu tidak ada masalah. Artinya, sudah sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) yang ada,” katanya, kemarin.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan itu mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap lokasi yang ditenga-rai dalam pekerjaannya tidak sesuai dengan spek atau juknis yang ada. ”Kami tadi (kemarin red.) telah melakukan kroscek langsung ke lapangan, dan tidak ada kejanggalan apa pun,” terangnya.

Disinggung masalah tidak dilakukan cor bertulang, pihaknya mengaku telah di-pasangi cor bertulang. Namun tidak semua yang retak diberi cor bertulang, melainkan hanya di bagian fondasi saja. ”Itu sudah diberikan, namun tidak seharusnya diberi cor bertu-lang semua, hanya di bagian fodansinya saja,” ujarnya.

Kendati demikian, pihakn-ya tidak akan berpangku tangan, bahkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang telah diberikan itu, termasuk pekerjaan jem-batan yang masih dalam tahap pemeliharaan itu. ”Walaupun itu sudah diperbaiki selama dua kali oleh pihak rekanan, kami tidak akan berhenti dan akan turus melakukan pengawasan, sehingga adanya

proyek itu benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak,” katanya.

Pihaknya berharap agar semua lapisan masyarakat juga ikut melakukan pengawasan terhadap jalannya pekerjaan mega proyek yang telah diberi-kan oleh pihak PU Bina Marga. ”Makanya, kami juga berharap masyarakat juga intens dalam mengawasi pekerjaan semua proyek itu, dan juga meminta agar taman-teman kami yang lain untuk memberikan masu-kan. Jika memang ditemukan adanya kesalahan silakan laporkan pada kami. Kami pastikan akan segera melaku-kan tinjauan ke lapangan,” katanya

Jika dalam tinjauan yang dilakukan nantinya menemu-kan adanya kejanggalan, maka pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi terhadap rekanan, baik berupa sanksi ringan maupun sanksi berat. ”Kita lihat saja nanti, jika memang sudah ada penyim-pangan, kami pastikan akan memberikan sanksi sesuai den-gan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Sebelumnya, pekerjaan jembatan tersebut dinilai dikerjakan asal-asalan, sebab tidak sampai dua bulan sudah banyak yang retak. Bahkan dalam pekerjaan itu dinilai disembunyikan, sebab dari awal dimulainya pekerjaan itu tidak ada papan namanya. Selain itu juga pekerjaan perbaikan jembatan yang seharusnya diberi cor bertu-lang, namun hanya diperbaiki dengan cara tambal sulam.

=JUNAEDI/MK

PROYEK JEMBATAN

Bina Marga Klaim Tidak Bermasalah

KROSCEK. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Suemenp Edy Rasiyadi sedang meninjau lokasi pekerjaan jembatan yang baru seumur jagung sudah banyak yang rertak, Senin (24/2).

Page 20: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III D Sumenep

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumenep, pada tahun 2014 sebanyak 479 gedung sekolah dari 579 SDN yang ada mengalami kerusakan. Rinciannya, 200 SD ru-sak sedang dan 279 rusak berat.

”Dari 497 sekolah itu yang diperbaiki baru sebanyak 173 se-kolah dari kondisi rusak sedang, sedangkan kondisi rusak berat sama sekali belum diperbaiki,” kata Fajar Santoso, Kabid Dikdas, Disdik Sumenep, Senin (24/2).

Menurut Fajar, belum diper-baikinya sekolah yang tingkat kerusakannya tergolong berat, disebabkan belum ada angga-ran untuk memperbaikinya dari pemerintah pusat. Bantuan yang ada hanya untuk perbaikan rusak sedang. ”Kami sudah mengajukan anggaran untuk rehab rusak berat tapi sampai sekarang belum di-anggarkan,” ujarnya.

Untuk perbaikan sekolah ru-

sak sedang telah dianggarkan pada tahun 2013 dan pekerjaann-ya masih terus berlangsung hing-ga sekarang.“Perbaikan untuk sekolah rusak sedang itu diang-garkan dari DAK tahun 2013, tapi pekerjaannya ada yang masih be-lum selesai dan menurut juknis-nya memang boleh,” ungkapnya.

Lebih lanjut Fajar mengata-kan, pada tahun 2014 ini disdik telah mengusulkan perbaikan se-

kolah yang rusak sebanyak 1.502 ruang. Sebab, saat ini 479 dari 579 sekolah dasar negeri (SDN) men-galami rusak sedang dan berat. ”Tahun ini kami mengusulkan perbaikan ruangan sekolah se-banyak 1.502 ruang dari berbagai sekolah, terdiri dari pembangu-nan perpustakaan sebanyak 118 lokal, rusak berat 864 ruang, RKB 520 ruang,” jelasnya.

Fajar berharap, usulan untuk mendapatkan dana sosial dari pusat pada tahun 2014 dipenuhi, karena kondisi gedung sekolah dasar banyak yang memprihatin-kan. Di luar yang diusulkan terse-but, diperkirakan masih banyak ruang kelas yang rusak karena di makan usia. “Jumlah yang diu-sulkan itu bukan total, masih ada sekolah rusak yang belum masuk ke usulan tahun ini, karena status tanah tidak jelas dan jumlah siswa juga sedikit,” tuturnya.

Dia menegaskan, jika memang jumlah siswa sedikit meski status tanahnya jelas, kemungkinan se-kolah itu dipersiapkan untuk di-tutup.

=JUNAEDI/MK

Gedung Sekolah Banyak RusakSUMENEP – Keberadaan gedung sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Sumenep masih banyak yang rusak. Lebih dari separuh sekolah mengalami kerusakan, baik rusak parah maupun sedang.

Kami sudah mengajukan anggaran untuk rehab rusak berat tapi sampai sekarang

belum dianggarkan,”

Fajar SantosoKabid Dikdas

SUMENEP - Abdurrahman (80), warga Desa Longong Ke-camatan Gapura, yang berjuang keras merawat dua cucunya, Erwan Daud (16) dan kakaknya Sumaryono (26), yang lumpuh sejak baru lahir hanya tinggal di bekas kios pasar.

Bilik yang sudah terlihat kumuh yang ditempati beruku-ran 2x2 meter. Alas tidurnya menggunakan dua bambu, itu pun juga sudah hampir rusak. Bau menyengat menyeruak dari kamar tempat Sumaryono saat wartawan menjenguknya.

“Setiap hari dan setiap saat saya harus mengurus cucu saya yang sedang sakit, sementara ibunya sudah lama mening-gal, dan sekarang adeknya Erwan dibawa sama Bapaknya. Sekarang tinggal kakaknya di sini,” katanya saat disambangi anggota DPRD Moh. Readi, Senin (24/2).

Abdurrahman dan dua cu-cunya yang lumpuh menempati gubuk reot dari sisa kios pasar itu sejak beberapa waktu lalu pasca rumah induknya hancur karena termakan usia. Kondisi kios yang ditempati, selain agak kumuh, juga butuh perbaikan, sebab di sana-sini sudah mulai rusak. Apalagi, posisinya be-rada di pinggir parit di tengah tegalan milik orangtuanya.

Mengenai kelumpuhan dua cucunya itu, ia tak bisa

berbuat apa-apa, ia hanya bisa merawatnya. Sebab sang ibu meninggal beberapa tahu lalu, ayahnya menikah lagi. Mau me-meriksanya ke dokter, ongkos mengatar saja tak ada, sebab sang kakek hanya berjualan gorengan dan rujak. Setiap hari penghasilannya hanya Rp 20 ribu.

Hingga saat ini, kakak tersebut mengaku belum pernah menerima bantuan rehab rumah atau obat-obatan. Cuma beberapa waktu lalu, keluarga miskin ini menerima kunjungan dari beberapa ibu-ibu kepala Dinas Kabupaten Sumenep, termasuk kata orang-orang sekelilingnya, Istri Bupati. Mereka hanya memberikan bantuan sembako

Menurut penuturan tetang-ga sekitar, selama ini mereka luput dari bantuan pemerin-tah, seperti BLSM, raskin dan bantuan kesehatan lainnya. Padahal mereka sangat layak, karena mereka masuk kategori tidak mampu.

“Semoga ada uluran tangan dari pemerintah, sebab sejak dulu tak bantuan sedikitpun dari pemerintah, bahkan mere-ka selalu luput dari bantuan seperti RTLH, raskin, BSM dan bantuan lain,” harap Asnawi, tetangganya.

=SYAMSUNI/MK

KESEJAHTERAAN

Sudah Lumpuh Belum Tersentuh

Dari 479 Sekolah, Baru 173 yang Diperbaiki

LUMPUH. Abdurrahman menemani cucunya yang terkena lumpuh di tem-pat tinggalnya di bekas kios pasar.

Page 21: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III ESumenep

Aktivis Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) Eko Wahyudi menilai sangat tidak etis jika seluruh anggota dewan mengambil jatah PPIEK yang diperuntukan pemerataan pembangunan infrastruktur di pedesaan yang jarang tersentuh pembagunan.

“Indikasi itu diperkuat dengan pendapatan dana PPIEK justru diberikan pada seluruh dewan. Mestinya kan pemerintah atau eksekutif yang mengelola anggaran dalam bentuk program. Ini kok aneh dewan justru yang mengelola program itu dengan mengatasnamakan hasil reses yang diusulkan dalam bentuk program nyata,” kritik Eko.

Jika dibagi rata dari total anggaran sebesar Rp 37,5 miliar per tahun, masing-masing dewan memperoleh jatah Rp 750 juta. Sehingga, jelas Eko, kecenderun-gan adanya unsur bagi-bagi jatah proyek dengan berkedok PPIEK, semakin tidak bisa ditepis. Apal-agi program tersebut berdekatan dengan pelaksanaan Pileg 9 April mendatang.

Dari informasi yang diter-imanya, anggaran PPIEK per tahun selalu mengalami pem-bengkakan. Alokasi total PPIEK pada 2012 mencapai Rp 22,5 miliar, dengan masing-masing dewan jika dibagi rata mem-peroleh jatah sebesar Rp 450 juta. Sedangkan pada TA 2013, anggaran total PPIEK mengalami kenaikan sebesar Rp 25 miliar dengan masing-masing dewan diperkirakan memperoleh jatah sebesar Rp 500 juta.

“Tahun 2014 ini justru mengalami kenaiakan cukup drastis yakni mencapai Rp 37,5 miliar dari total anggaran PPIEK. Dengan begitu, masing-masing dewan bisa memperoleh jatah proyek tersebut sebesar Rp 750 juta. Ini kan dana sangat besar, apalagi kalau dipergunakan untuk kepentingan kampanye untuk meraup suara konstituen,” pungkasnya.

KejanggalanKetua Tim Investigasi

Jawa Timur Coruption Wacth (JCW) Moh. Siddik menemukan

kejanggalan dalam realisasi PPIEK.

"Soal kejanggalan itu, kami sudah melakukan koordinasi dan melaporkan ke Kejaksaan Negeri terkait dengan Dana PPIEK itu. Menurut hemat kami, dana ini bukan hanya fiktif, tetapi banyak penyalahgunaan, salah satunya adalah tidak sesuai dengan spek bantuan itu," katanya, Senin (24/2) kepada wartawan.

Kesan bancakan itu makin kuat, kata Sidik, karena dana itu langusung turun ke pokmas, tanpa ada aturan dan mekanisme yang jelas. Padahal seharusnya, pencairan dana PPIEK itu punya aturan tersendiri. "Tetapi tenyata, hasil data yang kami himpun bahwa pencairan dana PPIEK itu ditandatangani oleh SKPD. Kok bisa seperti itu, padahal itu biasanya masih harus melalui rapat perencanaan di Banggar DPRD. Kecurigaan kami disitu, indikasinya, telah terjadi mark up anggaran,” jelasnya di Gedung DPRD Kabupaten Sumenep

Siddik menambahkan tentang indikasi korupsi kedua dari pencairan dana PPIEK tersebut. dalam hemat JCW, pencairan dana tersebut tidak ada peren-canaan yang jelas. “Seharusnya, dana PPIEK itu dirapatkan di banggar, kok tiba-tiba ada PPIEK. Jelas jika begitu, berarti dana PPIEK itu telah melang-gar SE Mendagri dan Menkeu,” terangnya

“Pada SE tersebut sudah jelas bahwa sebelum dilakukan pekerjaan, maka harus ada peren-canaan terlebih dahulu. Itu kan tidak jelas, apa sebelumnya ada perencanaan atau hanya cukup pendamping saja, kami memang belum tahu pasti apa pendamp-ing itu boleh secara hukum apa tidak, yang jelas dana PPIEK itu sarang korupsi, dengan kata lain, tidak bakal sesuai den-gan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” paparnya

Di Kecamatan Guluk-Guluk, pihaknya menemukan kejangga-lan bahwa kelompok masyarakat hanya dapat Rp 500 ribu dari dana PPIEK. “Surat dan data-nya ada di kantor. Tetapi sesuai dengan analisis kami, dana PPIEK

ini pantas untuk dipertanyakan. Selain tidak ada perencanaan, realisasinya pun tidak tepat sasaran. Saya tidak menuduh ada menilap itu, tetapi memang pantas dipertanyakan ketika dana PPIEK itu tidak tepat sasaran dan kurang transparan,” tambahnya.

Selain itu, JCW juga menen-garai ada gratifikasi, sebab untuk mendapat itu harus bayar. “Ini hanya indikasi ya, karena kita masih belum melihat secara lang-sung. Tetapi saya yakin, bantuan ini hanya untuk kepentingan oknom-oknom saja, bukan untuk kepentingan masyarakat. Apalagi sekarang adalah tahun politik. Jelas teman-teman tahu sendirilah seperti apa dramanya,” pungkasn-ya tanpa menjelaskan secara rinci.

Sementara pengamat ang-garan A Dardiri Zubairi menilai bahwa bantuan tersebut terkesan politis. Mestinya, sebelum ban-tuan itu benar-benar direalisasi-kan, ada mekanisme pencairan jelas, baik dan terukur, termasuk harus ada perencanaan yang matang. “Dalam artian, untuk apa dana PPIEK itu dikucurkan, sehingga objek realisasi bantuan itu akan jelas dan tepat sasaran, tidak hanya tinggal mencairkan dana itu, tetapi programnya tidak jelas,” jelasnya.

Sementara Anggota Badan

Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep Dulsiam mengakui jika PPIEK selain dipergunakan untuk mengakomodasi kebutu-han konstituen di dapilnya, juga diperuntukkan bagi pemerataan pembagunan infrastruktur pedesaan. “Prioritasnya me-mang untuk kebutuhan in-frastruktur perdesaan,” katanya menegaskan.

Dewan lainnya dari Komisi C DPRD Sumenep A Kurdi ber-dalih program itu bukan jatah dewan sehingga tidak seperti yang dituding sejumlah pihak bahwa PPIEK merupakan ajang bagi-bagi proyek pada anggota dewan. Program tersebut murni

berasal dari reses yang dilakukan dan hasil dari sejumlah perte-muan dengan berbagai tokoh masyarakat yang menginginkan pembagunan infrastruktur juga harus merata ke pelosok desa.

“Saya sendiri memperoleh jatah program PPIEK itu seban-yak 30 program yang diajukan ke Dinas PU Cipta Karya sebagai mi-tranya. Sedangkan lainnya diaju-kan pada Dinas Pendidikan dalam bentuk rehabilitasi infrastruktur sekolah, musala dan guru ngaji,” ujarnya pada Koran Madura.

Selain itu, dewan yang berasal dari dapil II ini mengungkapkan, Program PPIEK bukan ploting anggaran dalam bentuk jatah atau bagi-bagi proyek. Tudingan itu sangat tidak beralasan, sebab bantuan dana PPIEK itu berang-kat dari aspirasi masyarakat yang diusulkan melalui dewan. Itu merusak undang-undang dan peratura bupati (perbup).

“Apalagi ada anggapan pengkondisian program PPIEK dari dewan, itu sangat tidak berdasar. Soal terkait dewan yang memperoleh dana PPIEK itu juga tidak benar sebab bantuan untuk sekolah biasanya bukan dalam bentuk perorangan sebab sekolah itu berbetuk yayasan,” ujar Politisi Demokrat itu.

=ALI RIDHO/SYAMSUNI/MK

PROGRAM PERCEPATAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN EKONOMI PEDESAAN

Rp 37,5 M Jadi Bancakan Dewan?SUMENEP - Program Percepatan Infrastruktur dan Pen-ingkatan Ekonomi Pedesaan (PPIEK) yang bersumber dari APBD Sumenep ditengarai menjadi bancakan dewan. Dari total 50 anggota DPRD, semua mendapatkan jatah PPIEK pada Tahun Anggaran (TA) 2014. Total alokasi anggaran PPIEK mencapai Rp 37,5 miliar.

Dalam artian, untuk apa dana PPIEK itu dikucurkan,

sehingga objek realisasi bantuan itu akan jelas dan tepat sasaran, tidak hanya tinggal mencairkan dana

itu, tetapi programnya tidak jelas,”

A Dardiri Zubairi Pengamat Anggaran

MEGAH. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep di Jalan Trunojoyo No 142 tampak megah. Penghuni gedung tersebut diduga membancak program percepatan infrastruktur dan peningkatan ekonomi pedesaan.

Page 22: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014|NO. 0308|TAHUN III F

PAMEKASAN - Komisi B De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta pemerintah setempat men-cabut izin koperasi yang hanya memiliki nama dan tidak me-miliki kegiatan rutin sebagai koperasi. Apalagi disinyalir se-bagian dari koperasi itu hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

Ketua Komisi B, Hosnan Ah-madi mengatakan pencabutan izin tersebut dinilai perlu di-lakukan, agar tidak menganggu efektifitas kegiatan koperasi-koperasi lain yang sehat dan me-miliki program pemberdayaan bagi anggotanya.

“Tujuan dibentuknya koperasi, untuk pember-dayaan masyarakat. Kalau su-dah tidak mampu melaksana-kan kegiatan pemberdayaan, lebih baik dicabut saja izinn-ya. Apalagi koperasi itu sendi-ri tidak mampu memberdaya-kan dirinya,” kata Hosnan, Senin,(24/02).

Ia meminta instansi yang membidangi pembinaan koper-asi segera melakukan pendata-an ulang dan evaluasi terhadap kondisi koperasi di Pamekasan. Jika dari hasil evaluasi itu ter-dapat koperasi yang saat ini sudah tinggal nama, ia mem-inta agar izin koperasi tersebut dicabut.

Kepala Dinas Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah, Her-man Priyanto mengatakan in-stansinya hanya siap melakukan evaluasi ulang terhadap semua koperasi yang ada di wilayahnya. Evaluasi itu untuk mengetahui kondisi masing-masing kope-rasi. Ia menyatakan tidak akan serta-merta mencabut izin pen-dirian koperasi, namun terlebih dahulu akan melakukan pembi-naan.

“Kami masih akan mencoba untuk memaksimalkan fungsi koperasi itu dan tidak akan segera mencabut izin pendi-riannya. Yang pasti, kami akan segera melakukan evaluasi,” ka-tanya.

Ia mengakui beberapa kope-rasi di wilayahnya saat ini sudah tinggal papan nama dan tidak mampu melakukan kegiatan us-aha apalagi pemberdayaan ang-gotanya.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

PROBOLINGGO PamekasanKORAN MADURA FSELASA 25 FEBRUARI 2014

NO. 0308 | TAHUN III

Jumlah utang dana program sertifikasi guru Kantor Kemen-terian Agama (Kemenag) Pame-kasan hingga tahun ini men-capai Rp 109 miliar. Angka itu merupakan akumulasi utang dari tahun-tahun sebelumnya dalam program tersebut. Semakin men-umpuknya utang tersebut mem-buat sulit terkejar oleh anggaran pelunasan utang tunjangan yang hingga kini masih tak jelas.

Berdasarkan data di Kantor Kemenag Pamekasan, untuk ta-hun 2011 dana sertifikasi guru yang harus dibayarkan mencapai Rp 3,7 miliar, tahun 2012 sebesar Rp 15,4 miliar, dan utang tahun 2013 sebesar Rp 25,5 miliar.

Utang tersebut hingga saat ini belum ada kejelasan kapan bisa terbayar meskipun masalah terse-but sudah secara rutin dilaporkan ke Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur dan Kemenag RI.

Kepala Seksi Pendidikan Ma-drasah Kantor Kemenag Pame-kasan, Juhedi mengatakan utang tersebut kemungkinan akan terus bertambah, jika pemerintah pusat tidak segera membayarnya. “Se-mestinya tanggungan itu segera dibayarkan agar tidak menambah beban. Terus terang selama ini kami menjadi sasaran kritik guru penerima tunjangan sertifikasi,” jelasnya.

Ia menyatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk ber-temu pejabat Kemenag RI. Na-mun belum ada kejelasan kapan hal tersebut akan diselesaikan.Salah seorang guru penerima tun-jangan, Abdul Ghani mengatakan semestinya pemerintah berhitung dengan kekuatan anggaran yang dimiliki sebelum menyusun satu kebijakan.

Menurutnya, jika masalah

utang dana sertifikasi itu disebab-kan keterbatasan anggaran, maka sudah dipastikan program terse-but digulirkan tanpa perhitungan yang jelas, sehingga mengor-bankan para guru. “Kami bukan tidak berkorban untuk mengikuti program ini. Karenanya, pemer-intah harus segera menyelesaikan masalah ini dan kembali berhi-tung untuk program yang sama selanjutnya,” katanya.

Ia meminta pemerintah men-dahulukan pembayaran tunjangan sertifikasi untuk guru non pegawai negeri. Sebab dana tunjangan itu sangat dibutuhkan untuk opera-sional mereka selama menjalankan tugas dan untuk memenuhi kebu-tuhan sehari-hari.

Anggota Komisi D DPRD Pamekasan, Zainal Arifin menga-takan tunggakan pembayaran ser-tifikasi itu disebabkan ada kesala-han penganggaran di pemerintah pusat. Seharusnya Pemerintah menentukan kuota anggaran dan jumlah penerima tunjangan ser-tifikasi sebelum program terse-but resmi dijalankan. Selama ini, pemerintah tidak menentukan kuota anggaran dan penerimanya dan terkesan semuanya diterima tanpa ada batasan.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

BBM DARI PLASTIK. Warga menyuling Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari sampah plastik di Desa Akkor, Palengaan, Pamekasan, Jatim, Senin (24/2). Menurut warga, sampah plastik tersebut dapat diolah menjadi BBM.

Pemerintah Makin Tidak Profesional?Utang Tunjangan Sertifikasi Tak TerkejarPAMEKASAN – Pemerintah semakin tidak profesional. Terlihat dalam pengelolaan program-program yang dibuatnya ternyata tidak selalu membawa kebaikan. Salah satunya program sertifikasi guru, hingga kini masih terus berlanjut, padahal guru yang sudah tersertifikasi masih belum terbayarkan, sebagaimana yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama.

PEMBERDAYAAN

Izin Koperasi ‘Berpenyakit’ Wajib Dicabut

Jika dari hasil evaluasi itu terdapat koperasi

yang saat ini sudah ting-gal nama, ia meminta

agar izin koperasi terse-but dicabut.

PROGRAM PENATAAN PKL. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan ( kiri) didampingi Wakil walikota Bogor Ahmad Ru’yat (kedua kiri) berbincang dengan pedagang usai dalam peluncuran program strategis penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Bogor, Jabar. Pro-gram penataan dan disertai bantuan usaha bagi PKL yang disalurkan mela-lui koperasi sehingga dapat mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan.

Page 23: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 NO. 0308| TAHUN III GPAMEKASAN

Sementara untuk bantuan di Kelurahan Kolpajung masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,25 juta. Siti Maimuna, 33, salah seorang pen-erima bantuan tersebut mengaku tidak mengetahui secara rinci jenis bantuan yang dia terima. Ia hanya mendapatkan dana sebesar Rp 500 ribu yang diterimanya dari Abdus Somad, warga setempat dan koordinator dalam program tersebut.

”Pada saat dia memberikan uang itu, dia hanya menyuruh saya menggunakannya untuk mengecat rumah ini,” katanya.

Ia menjelaskan sebelumnya dirinya didata dan diminta meny-erahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan rumahnya difoto se-bagai persyaratan menerima bantuan perbaikan rumah. Saat dikonfirmasi, Abdus Samad mem-bantah telah melakukan pemo-tongan dana bantuan perbaikan

rumah di wilayahnya. Ia menga-takan besaran nilai bantuan yang diserahkannya kepada penerima sudah sesuai dengan yang diter-imanya dari Dinsosnakertrans.

Menurutnya besaran bantuan yang diterima dari instansi terse-but hanya sebesar Rp 1,25 juta untuk tiga orang penerima mas-ing-masing sebesar Rp 500 ribu. Ia bahkan harus mencari kekuran-gannya sebesar Rp 250 ribu den-gan meminta bantuan salah se-orang calon anggota legislatif. “Apa yang saya berikan kepada penerima sudah sesuai dengan yang saya terima dari Dinsos-nakertrans. Saya tidak mengambil sepeser pun dengan cara memo-tong bantuan,” katanya.

Kepala Dinsosnakertran Pamekasan, Al Walid mela-lui Kepala Bidang Sosial, Ahmad Subaidi mengaku belum meng-etahui adanya dugaaan pemo-tongan tersebut. Sebab selama ini

pihaknya belum menerima lapo-ran adanya dugaan tersebut dari warga maupun penerima ban-tuan. Berdasarkan data yang ada di instansinya, pada tanggal 16 Oktober tahun lalu terdapat data

bantuan RTLH untuk tiga warga di Kelurahan Kolpajung. Masing-masing warga mendapatkan dana sebesar Rp 1,25 juta yang diser-ahkan melalui koordinator di ke-lurahan tersebut. Tiga penerima

manfaat itu adalah Suleha, Nasi-ha, dan Siti Maimuna.

Menurutnya secara admin-istratif tidak ada kejanggalan dalam penyalurannya dan sudah dilengkapi dengan tanda teri-

ma. Ia berjanji akan menelusuri dugaan pemotongan itu sebe-lum melakukan tindakan. ”Kami akan menyelidiki kebenaran dugaan itu, baru kami bisa me-netukan langkah yang akan di-

lakukan,” katanya. Selain di Kelurahan Kolpa-

jung, kata dia, bantuan yang sama juga diberikan penerima di Ke-camatan Batumarmar, Waru, dan Pasean dengan jumlah bantuan

yang beragam, mulai dari Rp 1,25 juta hingga Rp 2,5 juta. Total dana yang sudah disalurkan mencapai Rp 46,25 juta. Dana tersebut be-rasal dari APBD Pamekasan.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

PAMEKASAN - Daftar peneri-ma program bantuan dana hibah untuk guru ngaji di Kabupaten Pamekasan sampai saat ini masih belum dilakukan perbaikan. Pemerintah setempat juga belum melakukan verifikasi jumlah pen-erima yang sebelumnya sempat bermasalah tersebut.

Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Amirus Saleh men-gatakan pihaknya belum memi-liki data baru penerima bantuan guru ngaji tersebut. Namun ia menyatakan akan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai acuan, dan akan diverifikasi ul-ang. Berdasarkan data itu, jumlah guru ngaji yang akan menerima

bantuan sebanyak 7.500 orang.“Untuk jumlah penerima di

tahun ini belum kami ketahui, karena kami masih belum mel-akukan verifikasi ulang,” katanya.

Verifikasi penerima itu akan dilakukan secara serentak di masing-masing kecamatan untuk mengurangi kemung-kinan adanya penyimpangan. Verifikasi juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya pen-erima ganda.

Ditanya soal kemungkinan bertambahnya jumlah penerima, mantan Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaker-trans) Pamekasan tersebut men-gaku belum bisa memastikan-nya. Ia bahkan mengaku belum

memiliki petunjuk teknis (Juknis) yang bisa dijadikan acuan dalam menyalurkan bantuan itu. Ren-

canaya, nilai bantuan untuk guru ngaji tersebut sebesar Rp 200 ribu per orang selama setahun. Dana yang disiapkan pemerintah untuk bantuan tersebut sebesar Rp 500 juta.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Juhani mengingat-kan agar data yang digunakan benar-benar valid dan sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga bantuan yang men-jadi hak guru ngaji tersebut tidak kembali bermasalah. Ia mengatakan masalah yang muncul pada program yang sama pada tahun lalu disebab-kan bantuan tesebut disalur-kan sebelum dilakukan validasi data. Diantara masalah yang muncul adalah adanya nama

penerima ganda.“Makanya kami meminta agar

sebelum pencairan bantuan itu, Kesra menyerahkan data terlebih dahulu kepada Komisi D untuk dilihat apakah data tersebut sesuai dengan yang ada di lapan-gan atau tidak,” pintanya.

Untuk diketahui pada pen-cairan bantuan sebelumnya, jumlah penerima bantuan hibah guru ngaji di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya. Jumlah guru ngaji di desa itu lebih dari 100 orang, sementara untuk musholla sebanyak 60. Namun yang menerima bantuan dari pemerintah saat itu hanya sekitar 30 orang.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

INSENTIF GURU NGAJI

Pemkab Belum Mempedulikan Penerima Hibah

Tercium Korupsi di KolpajungPenerima Dana RTLH Mengaku Diberi Rp 500.000PAMEKASAN - Bantuan Sosial (Bansos) perbaikan Ru-mah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kampung Kolpajung, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Kota Pamekasan yang dicairkan pada Oktober 2013 lalu ditengarai telah dipo-tong. Tiga penerima bantuan tersebut menyatakan hanya menerima dana perbaikan sebesar Rp 500 ribu. Padahal berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmi-grasi (Dinsosnakertran) setempat besaran bantuan untuk RTLH yang dianggarkan pemerintah berkisar antara Rp 1,25 juta hingga Rp 2,5 juta untuk masing-masing pen-erima.

Verifikasi penerima itu akan dilakukan secara

serentak di masing-masing kecamatan

untuk mengurangi ke-mungkinan adanya pe-nyimpangan. Verifikasi juga dilakukan untuk

mengantisipasi adanya penerima ganda.

Page 24: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014|NO. 0308|TAHUN III H PAMEKASAN PAMEKASAN

Menurut Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samiaji Zakaria, di dalam persidangan mantan Kepala Seksi Madra-sah dan Pendidikan Agama Is-lam (Mapenda) Kantor Kemenag Pamekasan itu bungkam seakan berupaya menyelamatkan calon tersangka lainnya. Samiaji yang juga merupakan Kepala Seksi Pi-dana Khusus (Kasi Pidsus) Kejak-saan Negeri (Kejari) Pamekasan ini mengaku pihaknya masih ke-sulitan untuk menentukan ter-sangka lain dalam kasus tersebut. Karena hasil keterangan Juhairi-yah di depan majelis hakim belum sepenuhnya memberikan keter-angan yang pasti. Untuk pengem-bangan kasus itu, pihaknya masih harus mencari beberapa saksi lagi dalam persidangan berikutnya.

”Kami tinggal mengungkap dan mengurai. Pihak mana yang

memiliki keterlibatan dalam kasus ini. Sampai saat ini terdak-wa belum membuka diri. Mung-kin nanti pada beberapa sidang berikutnya ada petunjuk baru dari saksi yang akan kami hadirkan,” tuturnya, Senin (24/2).

Ia berharap dalam beberapa agenda sidang kloter terakhir ini, Juhairiyah bisa mengungka-pkan secara jujur keterlibatan oknum lain dalam kasus yang membelitnya. Sehingga proses sidang dugaan tipikor di Kan-tor Kemenag Pamekasan itu bisa secepatnya tuntaskan dan Ju-hairiya tidak sendirian memper-tanggungjawabkannya. ”Harapan kami terdakwa bisa sejujurnya mengatakan siapa, kalau memang ada yang menggerakkan dan me-nyuruh,” katanya singkat.

Dalam berita sebelumnya dis-ebutkan kasus dugaan korupsi

yang terjadi pada 2012 itu dikat-egorikan korupsi dengan modus terang-terangan dengan cara melakukan penarikan upeti dari lembaga pendidikan penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas. Setiap lembaga harus menyetor-kan 25 persen dari nilai bantuan yang diterimanya kepada Juhairi-yah selaku Kasi Mapenda. Jika dirinci, lembaga penerima ban-tuan dengan kategori rusak berat harus menyetorkan Rp 23,75 juta kepada Juhairiyah (total bantuan untuk kerusakan jenis ini adalah Rp 95 juta).

Untuk bantuan kategori rusak sedang, upeti yang disetorkan ke-pada terdakwa sebesar Rp 20 juta (total bantuan untuk kategori ini mencapai Rp 80 juta). Berikutnya, untuk kategori rusak ringan, harus menyetor sebesar Rp 12,5 juta (total bantuan untuk kategori ini sebesar Rp 50 juta).

Penarikan upeti dilakukan Ju-hairiyah lantaran dia tidak bisa memotong bantuan itu secara langsung, karena dana bantuan tersebut disalurkan langsung melalui rekening lembaga pen-erima.

=SUKMA FIRDAUS/MUJ/RAH

Juhairiyah Masih Terdakwa Tunggal Ada Indikasi Tersangka Lain DilindungiPAMEKASAN - Hingga kini Juhairiyah masih menjadi terdakwa tunggal dalam kasus dugaan korupsi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan pada 2012 lalu. Padahal sidang kasus ini di Pengadilan Tindak Pi-dana Korupsi (Tipikor) Surabaya sudah masuk masa-masa akhir dan dijadwalkan akan tuntas Maret mendatang.

TANGKAP GENG MOTOR. Polisi menunjukkan dua tersangka yang merupakan anggota geng motor berikut barang bukti samurai dan sepeda motor hasil curian di markas Polres Garut, Jawa Barat, Senin (24/2). Tersangka melakukan kejahatannya di jalan dengan memberhentikan korban kemudian merampas sepeda motornya.

PAMEKASAN - Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Pame-kasan dipastikan menggelar rapat koordinasi hari ini, Selasa (25/2), dengan berbagai pihak, terutama Partai Politik (Par-pol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 untuk menetap-kan jadwal kampanye. Rapat koordinasi akan diadakan di ru-ang pertemuan lantai dua Kan-tor Pemeritah Kabupaten (Pem-kab) Pamekasan.

Anggota Divisi Hukum Pengawasan SDM dan Or-ganisasi KPU Pamekasan, Agus Kasiyanto mengatakan KPU sudah mengirimkan un-dangan kepada seluruh par-tai politik peserta pemilu di wilayahnya. Undangan juga dikirim kepada jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) karena dalam pelaksanaan kampanye terbuka nanti, mereka juga ikut berperan dalam pengawasan, penga-manan, dan penanganan masalah yang muncul.

Dipilihnya gedung milik pemkab sebagai tempat rapat koordinasi itu, kata dia, agar penetapan jadwal kampanye lebih transparan dan diketahui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) secara terbuka. Dalam rapat itu nanti, akan ditentu-

kan jadwal masing-masing zona kampanye setiap parpol. Sedan-gkan masa kampanye terbuka baru akan dimulai pada 16 Ma-ret mendatang.

Rapat koordinasi ini sebe-narnya merupakan dasar untuk KPU Pamekasan dalam men-etapkan surat keputusan untuk pelaksanaan kampanye terbuka. Namun lembaga penyelenggara pemilu tingkat kabupaten itu belum bisa memastikan kapan surat keputusan itu akan ditan-datangani. ”Kepastiannya sete-lah selesai rapat koordinasi,” katanya singkat.

Agus menjelaskan dimulain-ya kampanye terbuka itu akan diawali dengan pawai bersama yang diikuti semua parpol pe-serta Pemilu, sehari sebelumnya yaitu pada 15 Maret yang di-pusatkan di Kota Pamekasan. Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No-mor 21 Tahun 2013 dinyatakan pelaksanaan kampanye terbuka baik melalui rapat umum dan iklan di media, termasuk media cetak maupun elektronik, dijad-walkan mulai 16 Maret sampai dengan 5 April 2014 atau em-pat hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 9 April 2014.

=SUKMA FIRDAUS/MUJ/RAH

DEMOKRASI

Hari ini Jadwal Kampanye Ditentukan

BEKERJA. Beberapa orang yang bertugas melipat surat suara di gudang logistik KPUD Kota Depok.

Page 25: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 NO. 0308| TAHUN III IPAMEKASAN PAMEKASAN

Ketua LPKD Pamekasan Sodiq El Fajar mengatakan alasan itu seharusnya tak perlu dikemuka-kan oleh PDAM, karena utang itu sudah dihapus dan PDAM tidak memiliki tanggungan bayar utang lagi. Dengan demikian, PDAM harus bisa meraup keuntungan banyak dan menyetor PAD lebih besar.

Dalam hal ini, kata Sodiq, harus diimbangi dengan pelay-

anan yang baik kepada pelang-gan agar tidak lagi ada keluhan air macet hingga berbulan-bu-lan.

“PDAM ini dari dulu gak maju-maju. Selaku perusahaan jasa, pe-layanan tentu harus diutamakan agar pelanggannya puas dan da-pat keuntungan. Kalau selama ini kan tidak jelas, pelayanan sering dikeluhkan, setoran ke PAD juga minim,” katanya.

Menurut Sodiq, dari pe-nyertaan modal dari Pemkab Pamekasan maupun suntikan dana pengembangan dari pu-sat, seharusnya PDAM Pame-kasan lebih maju dan menye-tor keuntungan lebih dari saat ini yang hanya sekitar Rp 150 juta. Sebab dana pengemban-gan dan penyertaan modal itu jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah.

Pihaknya menekankan agar PDAM Pamekasan segera ber-benah memperbaiki pelayanan dan meningkatkan pendapatan. Jika hal itu tidak segera dilakukan, maka dana miliaran rupiah itu akan sia-sia dan terkesan hanya menjadi proyek yang hanya bero-rientasi pada keuntungan sesaat dari proyek itu.

Direktur PDAM Pamekasan

Agus Bachtiar mengatakan setoran PAD dan penyertaan mod-al untuk PDAM merupakan dua hal yang tidak ada relevansinya. Sebab patokan penyetoran PAD ditentukan oleh pemkab setem-pat. Selaku pengelola, pihaknya siap untuk menyetor berapa pun target yang ditentukan.

“Tiap bulan kami bayar, kaitan besar kecil itu sudah dari pem-kab. Kami ikut saja, 100 atau 150 kami siap bayar. Kalau bicara atu-ran, PDAM ini masih rugi, karena masih rugi seharunya kami tidak menyetor. Tapi karena perusan-aan ini milik pemkab, kami ikut aja,” katanya.

Diakui utang PDAM sudah di-hapus namun masih melekat se-cara akuntansi karena belum SK penghapusan dari kementerian keuangan. Dari hal itu hak tagih

sudah tidak ada namun masih ter-catat sebagai utang meski tidak harus membayar.

Dari pernyataan itu menunju-kan bahwa kerugian yang dialami PDAM dari hasil audit BPKP mer-upakan kerugian semu, karena utang yang ditanggung sebel-umnya sudah tidak ada kewajiban membayar.

Kedepan pihak PDAM sudah memproyeksikan untuk me-nambah jaringan pelanggan di beberapa lokasi, seperti dae-rah Pademawu, Betet, Tlanakan, Jalmak, dan Kangenan. Di dae-rah tersebut sudah antre seki-tar 2000 ribu pelanggan seir-ing dibangunnya jaringan baru PDAM. Demikian juga di daerah Waru, saat ini masih tahap pen-carian pelanggan.

=A. FAUZI M/MUJ/RAH

PDAM Dituntut Menambah PendapatanSodiq: Sejak Dulu Perusahaan itu Tidak Maju-majuPAMEKASAN - Lembaga Pengkajian Kebijakan Dae-rah (LPKD) Pamekasan menilai Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Pamekasan belum memberi kontribusi positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten tersebut, sehingga dituntut bekerja keras untuk menambah pendapatan. Rugi akibat warisan utang tahun 1990-an dinilai selalu menjadi alasan PDAM.

PAMEKASAN - Usulan penambahan kuota gas elpiji 3 kg di Kabupaten Pamekasan yang disampaikan ke Dirjen Migas, Kementerian ESDM, dan Pertamina Region V Surabaya sampai awal 2014 ini belum final. Usulan penambahan gas elpiji bersubsidi itu masih dalam pembahasan antara perwakilan pemerintah daerah se Indonesia dengan Pertamina serta pihak terkait lainnya.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan, Salah Syamlan mengatakan masih ada di Jakarta membahas usulan penambahan kuota gas tersebut. Tambahan kuota yang diusulkan sebanyak 10 persen dari jatah 2013 lalu. Dimana jatah 2013 sebanyak 5. 113 820 tabung, sehingga usulan penam-bahannya sebanyak 511. 382 tabung atau 10 persen.

“Sekarang masih dibahas bersama Pertamina, jadi hasilnya belum diketahui. Nanti kalau sudah ada keputusan akan saya sampaikan,” katanya.

Dia menjelaskan usulan penambahan kuota 10 persen ini diajukan, karena selama ini sering terjadi kelangkaan gas elpiji dan lonja-kan harga yang diatas harga pokok pemerintah (HPP) sebesar Rp 12 750, bahkan pernah menca-pai angka Rp 18 ribu per

tabung.Dari kondisi tersebut, pihakn-

ya melakukan kajian dan menga-nalisasi penyebab terjadinya kel-angkaan gas elpiji di Pamekasan. Dari hasil kajian itu diketahui bahwa kelangkaan itu terjadi karena kebu-

tuhan meningkat seiring menin-gkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan gas elpiji. Sedangkan angka penambahan kuota 10 persen diperoleh dari pengecekan

di masing-masing agen resmi gas elpiji.

Selain dari hasil kajian di masyarakat, dasar usulan

penambahan kuota gas elpiji yaitu rekomen-

dasi dari komisi B DPRD Pamekasan

beberapa waktu lalu. Rekomen-dasi itu sudah lama dilay-angkan yaitu pada saat kelangkaan gas elpiji melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Fathor-rahman mengatakan

penambahan alokasi ini harus segera dilakukan karena stok yang tersedia, tidak mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga sulit diperoleh.

Ia mengatakan terjadinya kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Pamekasan selama ini, karena kebutuhan meningkat menyusul peningkatan animo masyarakat dalam menggunakan gas elpiji setelah subsidi minyak tanah dicabut. Akibatnya, kelangkaan ini menyebabkan terjadinya lon-jakan harga mencapai Rp 17-Rp 18 ribu per tabung, seperti yang terjadi di wilayah utara Pame-kasan beberapa waktu lalu.

“Kami banyak menerima pengaduan masyarakat, tentang kelangkaan ini teruma di wilayah utara. Setelah kami selidiki tern-yata bukan karena ada penim-bunan, tatapi faktor kebutuhan masyarakat meningkat. Makanya kami merekomendasikan untuk mengajukan penambahan kuota,” katanya.

=A. FAUZI M/MUJ/RAH

ELPIJI BERSUBSIDI

Tambahan Kuota Belum Final

Page 26: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN IIIJ SampangSampangPROBOLINGGO SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

SAMPANG– Jalan pintu keluar Terminal Sam-pang rusak parah. Di pin-tu keluar yang berlokasi di sebelah barat daya terminal tersebut penuh dengan genangan air ka-rena jalannya berlubang. Hal itu banyak dikeluh-kan oleh masyarakat pengguna jalan.

Dimana tempat tersebut mer-upakan pusat tranportasi, baik dari daerah maupun luar daerah untuk mengangkut penumpang yang bertujuan keluar Madura. Ja-lan sepanjang sisi barat pintu ke-luar terminal itu saat ini kondis-inya memprihatinkan dan bisa membahayakan bagi pengguna jalan. Ironisnya, sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemer-intah setempat.

Menurut Azizah (35), warga setempat yang menjaga warung nasi sebelah barat jalan tepatnya di pintu keluar terminal itu men-gatakan, jalan tersebut sudah satu tahun lebih tidak ada renovasi dan tidak ada kontrol dari pemer-intah setempat.

”Jalan rusak di depan warung (nasi) ini suatu saat pernah terja-di pengendara roda dua terpeleset akibat ada genangan air dan jalan yang rusak tidak keliatan sama sekali,”ceritanya kepada Koran Madura, Senin (24/2).

”Terkadang ketika tergenang air banyak, percikan air dari ban bus yang melintas sampai ke sini (warung),” imbuhnya.

Saiful (40), sopir bus trayek Surabaya– Madura menambah-kan, kondisi pintu kelaur terminal tersebut memang parah, apal-agi kerusakan itu bukan hanya berkelupas aspalnya, melainkan berbentuk kubangan yang meny-ulitkan dan membahayakan bagi sopir roda empat.

”Belum lagi terkadang ada pengendara roda dua yang parkir pas di pinggir jalanya. Sehingga harus hati-hati, apalagi pintu keluar terminalnya kurang leb-ar. Jadi, kami berharap kepada

pemerintah setempat agar segera melakukan renovasi atau per-baikan, supaya tidak terjadi ke-celakan. Dan bisa tercipta keny-amanan bagi angkutan umum lainya,” harap warga yang men-gaku asli Probolinggo itu.

Ada Batu Besar di Tengah JalanJalan rusak yang sering kita

jumpai di berbagai tempat di Sampang sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Belum lagi kerusakan jalan itu sudah lama tidak diperbaiki dan terkadang ditambah kurusakan baru akibat banjir yang sering menggenangi jalan tersebut. Seperti kerusakan yang terjadi di jalan depan pintu keluar parkiran sebelah timur Pasar Srimangunan, Sampang.

Penjaga pintu parkir keluar Kosim (35) menjelasakan bahwa kerusakan jalan tersebut sudah lama. Meski tidak pernah terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan tetap harus hati–hati. Karna jalan yang rusak tersebut dikasih batu yang beukuran cukup besar oleh masyarakat sekitar.

”Belum lagi kendaraan roda empat dan roda dua yang parkir sembarangan di bahu jalan. Se-hingga ruas jalan semakin sem-pit,” tuturnya, Senin (24/2).

Kosim berharap agar ada per-hatian dari pemerintah setempat karna jalan yang rusak tersebut tepat di depan pintu masuk parkir pasar yang ramai dari masyarakat yang ingin berbelanja. Padahal, pembeli di Pasar Srimangunan tidak hanya dari masyarakat Sam-pang saja, melainkan dari luar daerah juga banyak.

=CR1/ LUM

INFRASTRUKTUR TERMINAL

Jalan Pintu Keluar Rusak Parah

SAMPAng – Toko milik Siti Rohmah di Dusun Pelalangan Desa gunung Maddah Kec/Kota Sampang, Senin (24/2) dini hari sekitar pukul 2.00 Wib dibobol kawanan pencuri. Kejahatan tersebut sudah yang ketiga kalin-ya. namun, hingga kini pelakunya belum terendus.

Meski terbilang toko kecil, kerugian yang harus ditanggung Siti Rohmah mencapai Rp 6 juta. Pencuri yang diduga lebih dari dua orang itu berhasil menggasak 10 slop rokok berbagai merek, bahan sembako, satu buah ponsel, serta uang tunai yang ada di dalam laci.

Moh Hari (27), saudara kor-ban, mengatakan, aksi kejaha-tan tersebut baru diketahui pagi harinya sekitar pukul 6.00. Saat adiknya hendak membuka toko, pintu belakang toko dan jendela sudah dalam keadaan terbuka. Bahkan, gembok kunci rusak di-duga dicongkel oleh pencuri.

“Saya waktu kejadian tidak tahu, dimungkinkan dini hari. Saya tahu waktu saya dikasih tahu sama adik (Romlah-red) bahwa toko sudah kebuka se-mua,” ucapnya di tempat kejadian perkara, Senin (24/2).

Dirinya sempat menyisir je-

jak kaki pencuri. Dengan dibantu Romlah, dirinya menemukan tas yang biasa digunakan belanja rokok di sebuah hutan pohon jati sekitar 500 meter dari toko.

Pihaknya langsung melapor-kan kejadian pencurian yang di-alami adiknya kepada pihak ke-polisian setempat untuk ditindak lanjuti. “Kecurigaan tidak ada sia-pa di balik ini, cuma begitu saya lihat kebobolan akhirnya melapor ke polisi, mungkin nanti bisa ke-tahuan setelah ada polisi yang mengidentifikasi dari jejak kaki pencuri,”jelasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

KRIMINALITAS

Sudah Tiga Kali Dibobol Maling

PENCURI BOBOL TOKO. Pemilik toko menunjukkan gembok kunci yang berhasil dibobol oleh kawanan pencuri.

ryan hariyanto/koran madura

Page 27: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III KSampang

Sampang - Kejaksaan negeri (Kejari) Sampang sedang mendalami dugaan korupsi pengadaan kendaraan pemadam kebakaran (damkar) di Badan penanggulangan Bencana Daer-ah (BpBD) Sampang periode 2012 yang menelan dana hingga Rp1,2 miliar.

Kasi Intel Kejari Sampang Sucipto mengatakan, mantan Kepala BpBD Sampang Imam Sanusi berpotensi menjadi tersangka. Demikian juga dengan pemenang tender. Rekanan diyakini mengetahui seluk beluk dalam pembelian damkar.

pihaknya menemukan dugaan adanya keterlibatan pemenang tender yang juga menikmati hasil dari pem-bengkakan biaya pembelian damkar yang disinyalir merugikan negara hingg Rp 600 juta.

namun, ia belum mau menye-butkan waktu pemanggilan terhadap pihak pemenang tender untuk dilaku-kan pemeriksaan. Dirinya hanya men-egaskan akan dilakukan secepatnya.

=IST/MK

Sampang - Ketua ma-dura Devolepment Wath (mDW) Tamsul menyoroti kinerja pegawai negeri yang menghabiskan jam dinas dengan hura-hura, seperti yang terjadi di kan-tor Dinas Badan perenca-naan pembangunan Dae-rah (Bappeda) Kabupaten Sampang. Senin, pnS di sana bermain bola ping - pong saat jam kantor.

mereka dinilai sudah tidak lagi mematuhi kedisiplinan pegawai. Sehingga, oknum pegawai seperti itu tidak perlu menjadi contoh sebagai abdi negara. “Kalau me-mang bermain jangan di jam kan-tor,” ucapnya.

apalagi, karyawan itu masih memakai seragam dinas. Bahkan, lebihnya lagi bermain bola ping- pong di dalam ruang pintu masuk pertama di Bappeda. “Sayangnya lagi ketika di pintu masuk ruang

Bappeda itu karyawan bermain bola di dalam dan menggunakan seragam, apakah itu bisa dijadi-kan contoh,” tegasnya.

Jika hal tersebut tetap terus dilakukan, dirinya mengancam akan melaporkan tindakan tak pantas itu kepada pihak terkait agar diberi saksi sepantasnya. “Kalau memang terus-terusan tetap seperti itu jangan harap bisa enak-enakan bermain bola ping-pong di saat jam dinas, bisa saya laporkan kepada Bupati,” je-lasnya.

Dirinya memastikan jika ke-kosongan kerja di dinas tersebut hingga melakukan seperti itu juga akan berdampak terhadap pelayanan masyarakat terutama perkembangan pembangunan yang berada di Kabupaten Sam-pang.

“Harapan saya ya jangan sep-erti itulah waktunya kerja ya ker-ja, dinas ya harus dinas, jangan sampek ada dampak bagi pemer-intahan apalagi perkembangan di sini,” ungkapnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Hura-hura di Jam Dinas

MAIN-MAIN. Sejumlah pegawai di kantor Bappeda Sampang asik bermain bola ping pong saat jam dinas, Senin (24/2).

PNS Bappeda Main Ping-Pong

ryan hariyanto/koran madura

KORUPSI DAMKAR

Pemenang Tender dalam Bidikan

Sampang - Komisioner KpU Sampang, Jawa Timur miftahur Rozaq menyatakan, hingga kini baru partai nas-dem yang melaporkan dana kampanye tahap kedua. “par-tai politik lainnya belum ada yang melaporkan dana kam-panye,” kata miftahur Rozaq di Sampang, Senin.

Ia menjelaskan, sesuai dengan ketentuan laporan penggunaan dana kampanye partai politik peserta pemilu harus meliputi tiga aspek.

Ketiga aspek itu menu-rutnya, laporan penerimaan sumbangan dana kampanye periode kedua, dan rekening khusus dana kampanye, serta yang ketiga adalah rekening dana awal kampanye.

“Kami telah menyampai-kan imbauan kepada partai politik peserta pemilu agar segera menyampaikan laporan alokasi dana kampanye tahap kedua ini,” tuturnya.

menurut dia, sesuai keten-tuan, batas akhir pelaporan dana kampanye oleh partai politik peserta pemilu pada tanggal 2 maret 2014. Jika lambat, maka parpol bisa di-

coret sebagai peserta pemilu.Jumlah partai politik pe-

serta pemilu di Kabupaten Sampang pada pemilu legis-latif yang akan digelar 9 april 2014 ini sebanyak 12 partai.

Ke-12 partai politik peser-ta pemilu itu masing-masing partai nasional Demokrat (nasdem) dengan nomor urut 1, partai Kebangkitan Bangsa (pKB) dengan nomor urut 2, partai Keadilan sejahtera (pKS) dengan nomor urut 3, partai Demokrasi Indonesia perjuan-gan (pDIp) dengan nomor urut

4 dan partai golongan Karya (golkar) dengan nomor urut 5.

Selanjutnya partai gera-kan Indonesia Raya (gerin-dra) dengan nomor urut 6, partai Demokrat dengan no-mor urut 7, lalu partai am-anat nasional (pan) dengan nomor urut 8, serta partai persatuan pembangunan (ppp) dengan nomor urut 9 dan terkahir, partai Hati nu-rani Rakyat (Hanura) dengan nomor urut 10.

Dua partai politik lainnya masing-masing partai Keadi-

lan dan persatuan Indonesia (pKpI) dan partai Bulan Bin-tang (pBB).

Sedangkan calon pemilih di Kabupaten Sampang yang berhak menggunakan hak pilihnya pada pemilu legis-latif kali ini sebanyak 789.731 orang.

pemilu di Kabupaten Sam-pang akan digelar di 2.582 tempat pemungutan suara (TpS) yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan di 14 kecamatan di wilayah itu.

=ABDUL AZIZ/ANT

PEMILU 2014

Pelapor Dana Kampanye MinimLAPORAN DANA KAMPANYE.KPU sampang mengatakan bahwa baru satu partai yang melaporkan dana kampanye tahap kedua.

Page 28: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III L SELASA 25 FEBRUARI 2014

No. 0308 | TAHUN III LBangkalanKORAN MADURA

Sapi Impor Dilarang Injak MaduraSiti: Sapi yang Ada Berjenis Madrasin

"Kalau sapi limosin secara langsung tidak dibolehkan berada di Madura. Yang ada sapi jenis Madrasin (Madura-Limosin) yang ada khusus di Bangkalan," kata Siti Sumirah, Kasi Pelayanan Pe-ternakan dan Informasi Disper-tanak Bangkalan.

Dia menjelaskan sapi Madra-sin merupakan hasil persilangan dengan menggunakan teknologi insemnasi buatan (IB). Persilangan sapi Jantan Limosin dengan sapi betina Madura. Hasilnya akan men-dapatkan bibit baru seperti Madra-sin, dengan ciri-ciri yang tidak jauh berbeda dengan sapi Limosin. Na-mun dari segi struktur tubuh sapi tetap ada perbedaan.

"Memang sekilas terlihat se-perti limosin, tetapi tetap ada perbedaannya. Hasil silangannya disebut F2. Hampir 1.000 lebih proses IB tiap bulan di 18 kecama-tan. IB dilakukan untuk mening-katkan mutu genetik dan ter-hindar dari penyakit," ungkapnya.

Menurutnya, untuk tetap mempertahankan jenisnya, sapi Madrasin disilangkan kembali dengan sapi Madura, sehingga hasil anakannya akan lebih ba-nyak darah sapi Madura. Hal itu dilakukan agar mendapatkan sapi

BANGKALAN - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) membantah keberadaan sapi luar negeri di Bangkalan, karena sesuai aturan sapi jenis Limosin dan Brahma tidak diperbo-lehkan berada di Madura. Dispertanak menyebut sapi yang berada di daerah Bangkalan merupakan sapi hasil silangan.

moh ridwan/koran maduraHITAM. Sapi jenis Madrasin (Madura-Limosin) yang diakui oleh Dispertanak Bangkalan.

RTH

Pembuatan Paru-paru Kota TersendatBANGKALAN - Upaya warga

Bangkalan memiliki Ruang Ter-buka Hijau (RTH) atau paru-paru kota tampaknya belum bisa tere-alisasi dalam waktu dekat, karena Pemerintah Daerah kesulitan anggaran untuk meneruskan rencana penghijauan tersebut. Diperkirakan pembangunan paru-paru kota bisa rampung dalam waktu enam tahun ke depan untuk memenuhi 20

persen dari luas seluruh wilayah Bangkalan yang akan dijadikan paru-paru kota.

"Saat ini masih terpenuhi 12 persen saja dari total luas yang akan dijadikan paru-paru kota," ungkap Kepala Bidang Pertamanan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bangkalan Panca Setiadi.

Menurutnya, dalam satu tahun anggaran pemkab hanya

mampu menambah satu persen paru-paru kota, paling tidak membutuhkan waktu selama enam tahun. Langkah awal pe-nanaman 1500 pohon angsana atau sono telah dilakukan di sepanjang jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Pemuda Kaffa. Jarak satu pohon ke pohon lainnya sepanjang lima hingga delapan meter.

"Penanaman pohon itu

tengah berlansung. Kita mulai sedikit demi sedikit karena keter-batasan anggaran," jelasnya.

Selain terkendala anggaran, lanjutnya, terbatasnya stok pohon angsana juga menjadi penghambat Pemkab Bangkalan. Sehingga pembuatan paru-paru kota benar-benar membutuhkan waktu yang cukup lama. Ken-dati demikian, dengan segala kendala yang dihadapi dalam

mewujudkan rencana tersebut, pemkab tetap harus melaku-kan penanaman pohon guna memenuhi target tersedianya RTH itu.

"Target kami tahun ini 1.500 pohon sudah tertanam. Selain itu, kami juga terus mencari kebutuhan pohon yang akan ditanam pada tahun berikutnya," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

jenis unggul. Berbadan besar den-gan daya tahan kuat. Sebab sapi Madura dikenal dengan daya ta-han kuat tanpa membutuhkan pasokan pakan yang banyak.

Mengenai isu keberadaan sapi luar negeri di Bangkalan, pihak-nya belum melihat akan hal itu. Sebab segala sesuatu yang ilegal tentunya akan sulit dipantau. Na-

mun pihaknya berkeyakinan sapi Limosin tidak ada di Bangkalan. Penggunaan IB pun tidak menda-tangkan jenis sapi jantan limosin ke Madura, melainkan mengambil langsung semen beku yang telah berisi sel sperma sapi limosin dari Dispertanak provinsi.

"Selama ini, pemantauan ke-beradaan sapi jenis lain di Madu-

ra dilakukan oleh balai karantina. Hal itu untuk menjaga kemurnian sapi Madura sendiri," jelasnya.

Dalam pertenakan IB men-dapatkan antusias besar bagi Peternak. Mereka merawat sapi untuk mendapatkan daging yang lebih banyak. Sapi Madrasin bisa menghasilkan daging sampai 1 ton, sedangkan sapi Madura bisa

mencapai 500-600 kg dengan pemeliharaan yang baik dan pem-berian pakan yang bagus.

"Bagi peternak sapi Madura rumahan hanya bisa sampai 250-300 kg saja. Para peternak ada juga yang masih mempertahan-kan sapi lokal yakni daerah Kamal dan Socah," ujarnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN MBangkalan

Pengangguran Belum TertanganiPencari Kerja Capai 2.356 Orang “Sejak tahun 2011 hingga

awal 2014 ini, tercatat 2.356 orang yang membuat form AK-1, form tersebut adalah kartu resmi dari pemerintah bagi mereka yang tengah mencari kerja,” ujar Kasi Penempatan dan Perluasan Tena-ga Kerja Dinsosnakertrans Kabu-paten Bangkalan, Moh.Tarso.

Berdasarkan data Dinsos-nakertrans selama tahun 2011, sedikitnya tercatat 261 pencari kerja yang terdaftar. Sementara un-tuk tahun 2012, angka pencari kerja meningkat menjadi 651 orang.

Pada tahun berikutnya, yakni 2013 angka pencari kerja terus mening-kat menjadi 1.308 orang. Sedang-kan selama awal 2014 ini, terdapat 136 orang pencari kerja.

"Dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu menjadi permasalahan yang harus dipec-ahkan," tuturnya.

Secara terpisah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan, Imron Rosyadi me-nyayangkan begitu tingginya keberadaan para pencari kerja.

Pemkab setempat, kata Imron, harus segera mengambil langlah-langkah untuk menekan angka pengangguran tersebut. Terlebih Dinsosnakertrans harus mampu mengoptimalkan fungsinya dan membuat terobosan baru untuk menciptakan lapangan kerja.

“Masyarakat harus diber-dayakan untuk bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan dan tidak mengandalkan mencari peker-jaan,” tegasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten Bangkalan di bawah kepemimpinan Makmun Ibnu Fuad hingga kini belum bisa mengatasi sempitnya lapangan kerja dan pen-gangguran. Terbukti jumlah pengangguran di Kabupaten Bangkalan yang saat ini tengah mencari kerja sejak 3 tahun terakhir tercatat ada 2.356 pencari kerja. Pengang-guran tersebut didominasi usia produktif yang mayoritas lulusan tingkat SMA/sederajat. Rata-rata mereka mencari kerja di luar Bangkalan akibat minimnya lapangan peker-jaan yang disediakan di wilayah tersebut.

PERAGA KAMPANYE

Peraturan Tak Berdaya Menekan PelanggaranBANGKALAN - Ditemukan-

nya pelanggaran yang dilaku-kan oleh partai politik (Parpol) peserta pemilu terkait pema-sangan alat peraga kampanye di 215 titik yang tersebar di wilayah Bangkalan, membuk-tikan peraturan masih belum berdaya menekan pelang-garan. Kondisi ini harusnya membuat Penitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat mengambil langkah lebih tegas dengan mengutamakan pera-

turan dalam penanggulangan maraknya pelanggaran tersebut agar berefek.

Ketua panwaslu setempat Siti Zahira mengatakan akan berkor-dinasi dengan beberapa pihak. Diantaranya dengan menyu-rati pihak KPU Bangkalan untuk memberikan peringatan kepada para parpol. Dengan harapan par-pol menurunkan alat kampanye yang melanggar. Sebab hal itu sudah jelas melanggar peraturan yang ada.

"Jadi dari laporan yang kami terima sedikitnya ada 36 pel-angaran alat kampanye oleh parpol," terang perempuan yang akrab dipanggil Ira itu.

Menurutnya, dari lapo-ran pelanggaran yang masuk terdapat 215 titik alat peraga yang belum diturunkan. Padahal hal itu tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku. Bagi para parpol yang masih melanggar, pihaknya akan memberikan surat teguran dan

menyiapkan sanksi. Teguran tersebut diharapkan dapat menimbulkan efek jera.

"Kami sudah menyiapkan sanksi administrasi dan rekom yang berbentuk stiker kepada parpol. Stiker akan ditempelkan di alat peraga yang melanggar," terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya sangat berharap kepada KPUD Bangkaan untuk bekerja sesuai rule yang ada dalam melakukan tindakan bagi setiap parpol yang

melakukan pelanggaran. Sebab dalam pemilu ini membutuhkan kinerja yang profesioanal untuk menciptakan mekanisme check and balance antara panwas yang memiliki tugas untuk mengawasi dan KPUD sebagai pihak penye-lenggara.

“Ya kita berharap untuk KPUD bekerja sesuai dengan pedoman aturan yang ada agar pemilu benar-benar berkualitas,” imbuhnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraDIBIARKAN. Salah satu baliho yang dibiarkan terpasang. Padahal dalam aturan pemasangan baliho tidak diperkenankan memasang foto caleg.

Page 30: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III N

Kekerasan yang terjadi terhadap para wartawan di sejumlah daerah, karena

ketidaktahuan masyarakat tetang kode etik dan tugas pers, dan alhamdulillah di Bangkalan tidak pernah

terjadi”

Mundir A RofiiWakil Bupati Bangkalan

Bangkalan

Masyarakat Madura Perlu TerbukaAgar Kemajuan Bisa Berkembang Lebih Cepat

"Untuk bisa maju dan berkem-bang, masyarakat Madura harus buka diri, jangan tertutup mela-inkan menjadi masyarakat yang majemuk," kata Prof Dr Daniel, seorang dosen perguruan tinggi Surabaya, ketika berada di Bang-kalan.

Faktor mendasar yang me-

nyebabkan kondisi ekonomi masyarakat belum mening-kat lantaran sikap masyarakat Madura yang terkesan tertu-tup. Seharusnya, masyarakat lebih membuka diri. Dipastikan nanti akan lebih maju. Menu-rutnya, membuka diri salah satu kunci sukses untuk mema-

jukan sebuah kawasan. Sehing-ga masyarakat dari luar bisa masuk dan berinteraksi secara ekonomi.

Selain itu, untuk memajukan Madura perlu adanya langkah yang kreatif, inovatif, terdidik, dan terlatih. Sumber daya manu-sia (SDM) yang ada harus mempu-nyai ide-ide atau gagasan untuk memajukan daerah tersebut.

"Tak luput pula, keberadaan infrastruktur yang memadai diperlukan untuk menggenjot roda perekonomian. Termasuk tampilan hidup masyarakat yang majemuk, tidak boleh meng-hilangkan identitas asli daerah," jelasnya.

Dia berpendapat masyarakat tidak boleh menggantungkan kepada sumber daya alam (SDA) yang ada. Karena disinyalir akan merusak, melainkan harus mem-perkuat sektor perdagangan se-perti negara lain semisal Aus-tralia.

Pulau Madura dikelilingi den-gan lautan, tetapi masyarakatnya belum mampu mengkoordinir perdagangan. Masih dikuasi orang Surabaya. Seandainya per-dagangan tersebut dikuasi orang Madura, dipastikan masyarakat Madura khususnya Bangkalan bisa maju.

Dia memaparkan kekayaan alam di pulau Madura memang besar, tetapi jangan hanya mengandalkan SDA yang ada. Akan tetapi harus mempun-yai keinginan untuk mengua-sai sektor perdagangan. "Bila itu sudah tercapai, dipastikan masyarakat disini bakal mak-mur," ujarnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraANTRE. Para pengendara sepeda motor saat memasuki pintu tiket Jembatan Suramadu.

BANGKALAN - Berdirinya jembatan Suramadu rupanya masih belum membawa dampak positif bagi kehidu-pan masyarakat Madura, khususnya di Bangkalan. Be-lum tampak kemajuan di sektor ekonomi dan sosial masyarakat hal itu dinilai karena masyarakat masih bersikap tertutup. Kondisi tersebut bakal terus terjadi, apabila tidak ada langkah-langkah yang inovatif yang dilakukan pemerintah daerah.

KEKERASAN PERS

Wajib Ada Sosialisasi Kode Etik JurnalistikBANGKALAN - Pada peringa-

tan hari Pers yang ke-68, wakil Bupati Bangkalan Mundir A Rofii menyampaikan ketidaktahuan masyarakat mengenai kode etik jurnalistik merupakan hal yang sangat disayangkan, karena hal itu akan berpengaruh terhadap kinerja wartawan di lapangan. Akan tetapi di Bangkalan, menu-rutnya, kekerasan pers itu tidak pernah terjadi.

"Kekerasan yang terjadi ter-hadap para wartawan di sejumlah daerah, karena ketidaktahuan masyarakat tetang kode etik dan tugas pers, dan alhamdulillah di

Bangkalan tidak pernah terjadi" ujar Wakil Bupati Bangkalan, dalam sambutannya pada hari Pers di Gedung pertemuan Dishubkominfo Bangkalan. Senin (24/2).

Dia menjelaskan sosialisasi tentang proses Jurnalistik kepada masyarakat khususnya pelajar sangat penting dalam menun-jang tugas para wartawan dalam peliputan berita. Terutama dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat harus sesuai kode etik jurnalistik. "Sehingga Kode Etik Jurnalistik sangat perlu diketahui oleh masyarakat. Untuk

mempermudah dalam penyam-paian informasi," ucapnya.

Menurut Mundir, produk-tivitas dan profesionalistas para insan pers sangat dibutuhkan, karena para jurnalis mempunyai peran strategis dalam meng-gerakkan progam pembangunan nasional.

"Sekali lagi kami atas nama pemerintah kabupaten Bangka-lan mengucapkan selamat hari Pers kepada seluruh wartawan di Bangkalan. Semoga di hari yang bersejarah ini bisa memu-puk semangat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,"

ucapnya.Sementara itu, Ketua HPN,

Syaiful Islam menyatakan seminar Kode Etik Jurnalistik ini diikuti puluhan pelajar yang merupakan perwakilan 9 sekolah tingkat SMA di kabupaten Bang-kalan. Dengan tujuan agar para pelajar mengetahui kinerja para wartawan dalam peliputan berita di lapangan.

"Termasuk mereka juga mengetahui tentang Kode Etik Jurnalistik yang merupakan lan-dasan dasar para jurnalis dalam bekerja," ujarnya.

= MOH. RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 NO. 0308| TAHUN III OSURAMADU

Diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan kehilan-gan kendali setelah sebelumnya sempat menyerempet kendaraan lain di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Sang sopir, yang merupakan satu-satunya penumpang dalam mobil naas itu, Wahdis, 25, warga Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, hanya mengalami luka lecet di kaki dan dada, karena meloncat sebelum api membesar untuk menyelamatkan diri. Wah-dis mengatakan mobil yang dia kemudikan itu merupakan mobil sewaan dari salah satu perusahaan rental mobil di Pamekasan. Saat itu ia hendak mengembalikan mo-bil tersebut ke pemiliknya di Jalan Pintu Gerbang.

Ia menjelaskan sebenarnya ada lima mobil yang beiringan saat itu yang semuanya meru-pakan mobil sewaan dan hendak dikembalikan ke tempat rental. Minggu siang kelima mobil tersebut digunakan mengangkut rombongan untuk menghadiri acara pernikahan ke Kecamatan Pakong. Dan mobil Luxio itu ada diiringan nomor empat.

Menurut Kepala Satlantas Polres Pamekasan Ajun Komisa-ris Bambang Soegiharto, melalui Kepala Unit Laka Inspektur Satu Mohammad Adnan, mobil dengan nopol D 1124 KI itu melaju dengan kecepatan tinggi dan diduga hendak mengejar tiga mobil di de-pannya. Namun setelah sampai di Jalan Jokotole, tepatnya di depan Kantor Asuransi Jasa Raharja, mobil itu tiba-tiba oleng dan tidak bisa dikendalikan.

Saat oleng, mobil merek Toyota Avanza nopol M 1407 E yang ada di belakangnya sempat menyenggol sisi belakang dan samping Luxio. Mobil Avanza yang dikemudikan Feri, 22, yang juga warga Desa Polagan, kaget dan tidak bisa mengendalikan laju mobilnya ka-rena juga melaju dalam kecepatan tinggi dan berhenti di depan Luxio dengan kondisi kaca depan pecah dan bodi sisi depan dan kanan ringsek.

“Beberapa saat setelah kedua sopir keluar, muncul api yang langsung membesar dari bagian belakang atau bagian tangki bahan bakar Luxio dan membakar mobil tersebut,” kata Adnan.

Beberapa saat kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran

datang dan berusaha memadam-kan api. ”Setelah terjadi seng-golan dengan mobil Avanza dan

pohon, tangki bahan bakar Luxio bocor. Saat bersamaan ada perci-kan api yang diperkirakan berasal dari aliran listrik ke lampu bela-kang,” kata Adnan.

Pengemudi kedua kendaraan

tersebut langsung dibawa ke Sat-lantas Polres Pamekasan, setelah sempat menjalani perawatan

di RSUD dr Slamet Marto-dirdjo. Hingga berita ini ditulis, pemeriksaan keduanya masih berlangsung.

Menurut Adnan, pemilik rent-al mobil sudah mengecek kedua

mobil naas itu dan membenar-kan jika kedua mobil itu adalah milik perusahaan rentalnya.

”Kami hanya menangani kasus kecelakaannya. Sedangkan yang berkaitan dengan mobil tersebut, menjadi urusan penyewa dan pemilik rental,” katanya.

=SUKMA FIRDAUS/MUJ/RAH

Mobil Pengantin TerbakarPAMEKASAN - Sebuah mobil Daihatsu Luxio hangus terba-kar, Minggu (23/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Mobil itu terbakar setelah sebelumnya menabrak tiang telepon, pagar, dan pohon dengan keras di Jalan Jokotole, Pame-kasan.

SUMENEP - Berdasarkan data yang dirilis Badan Kepagawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, sebanyak 1.838 peserta THL K-2 (Tenaga Harian Lepas Kategori dua) dinyatakan tidak lolos mengikuti seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Na-sib mereka tidak jelas.

Ketua Komisi A DPRD Sume-nep Abrori Mannan mengung-kapkan, nasib para tenaga hon-orer atau THL K-2 terancam diputus kontrak atau PHK (Pemu-tusan Hubungan Kerja). Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) akan memberlakukan Undang-undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

“Dengan UU ASN, pemerintah daerah sudah tidak diperbolehkan

mengangkat tenaga honorer. Sebab, dalam undang-undang tersebut su-dah tidak dikenal tenaga honorer. Praktis, tenaga honorer K-2 tidak diperbolehkan dibayar mengguna-kan gaji dari APBD. Ini tentu akan berdampak terhadap nasib THL K-2. Akan dibayar menggunakan apa kalau dana APBD sudah dilar-ang,” tanya Abrori.

Bahkan dalan UU ASN itu, lan-jut politisi PKB, hanya dikenal Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Per-janjian Kerja (PPPK). Ironisnya, Pentunjuk Teknis (Juknis) pan-gangkatan PPPK dari Kemen PAN RB sampai saat ini juga belum dikeluarkan.

Apalagi, penerimaan CPNS tenaga honorer K-2 sangat minim. Buktinya, terang dia, dari peserta tes CPNS sebanyak 2.099, hanya

261 tenaga honorer K-2 yang di-terima sebagai CPNS. Selebihnya, sebanyak 1.838 terancam PHK. Padahal semestinya 30 persen dari tenaga honorer peserta CPNS diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Faktanya saat ini, kata dia, peserta yang lolos CPNS hanya sekitar 10 persen atau 261 peserta CPNS dari total peserta tes CPNS di Sumenep. Hal itu diambil se-cara bervariasi baik dari tenaga honorer fungsional, struktural dan teknis administratib dari CPNS. “Ini pilihan yang sulit bagi ribuan tenaga honorer K-2 yang tidak lolos kemarin, lantaran jalur PPPK yang ditawarkan pemerin-tah mekasnisme rekruitmennya juga sulit. Hampir mirip seperti CPNS, peluang lolos juga kecil se-bagai PPPK,” jelasnya.

Repotnya lagi, pemerintah pu-sat tidak mau tahu dengan kebu-tuhan kekurangan tenaga di daer-ah. Pengangkatan tenaga honorer oleh Pemkab Sumenep itu tetap dilakukan meski sudah ada laran-gan dari Kemen PAN RB, lantaran itu berdasar kebutuhan di daerah.

“Jadi bukan sekadar mem-berikan lapangan kerja saja bagi mereka yang melamar tenaga hon-orer. Contoh tujuh tenaga medis di kepulauan yang harus melayani ribuan pasien di sana. Ini kan gak proporsional sudah,” katanya.

Sementara itu, salah seorang guru berinisial YT mengaku re-sah dengan nasibnya sebagai guru tenaga honorer. Pasalnya, den-gan gaji yang diterima perbulan senilai Rp 75 ribu, sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan bi-aya hidup. Untuk guru tenaga

honorer yang mengajar penuh se-lama sebulan dibayar Rp 150 ribu. Apalagi dirinya sudah mengabdi-kan diri sebagai guru selama 10 tahun labih.

Sementara Kepala BKPP Sumenep Titik Suryati menga-takan ribuan tenaga honorer K-2 yang tidak lolos CPNS lalu, masih bisa diwadahi dengan mela-lui jalur PPPK. Namun diakuinya jusknis terkait PPPK itu sejauh ini masih juga belum jelas seperti apa. Sehingga pihaknya masih menunggu juknis itu dari Kemen PAN RB.

Soal terkait dengan pember-lakuan UU ASN yang berakibat tenaga honorer sudah dibiayai oleh APBD, Titik mengaku dirinya menyerahkan sepenuhnya pada masing-masing SKPD terkait.

=ALI RIDHO/MK

KEPEGAWAIAN

Honorer K-2 Bisa Di-PHK

Page 32: e Paper Koran Madura 25 Februari 2014

KORAN MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 | No. 0308 | TAHUN III P OPROBOLINGGO PKORAN

MADURASELASA 25 FEBRUARI 2014 No. 0308 | TAHUN III

FIRLY ANUGRAH MULJIAN SUTRA DEWI

Selektif Memilih Teman

LOMBA AZAN BERHADIAH UMROHNama : .........................................Umur : .........................................Alamat : .........................................Nomor Kontak : .........................................

• Kupon ini diserahkan ke studio Madura Channel Jl. Adirasa 6-7 Kolor Sumenep, selambat-lambatnya tanggal 8 Maret 2014

• Babak penyisihan akan disiarkan secara langsung di Radio 89.5 FM

• Keterangan lebih lanjut hubungi: Abiel (087850117101) dan Susi (087850449593)

Dipersembahkan oleh:

Said Abdullah Institute

Machan Corporation

KUPON

eda jauh dengan orang yang selek-tif memilih sohib. Tipikal orang be-

gini mencermin-kan kehati-hatian. Ya kayak aku sih, hehe. Ah nggak ding, cuma bercanda. Aku sendiri pun sebe-narnya kagak tahu-tahu banget, aku ini termasuk model orang yang milih-milih teman or se-lektif pilih teman, soalnya dian-tara keduanya beda tipis, hihi. Sekali lagi, aku kagak tahu. Yang aku tahu, namaku Firly Anugrah Muljian Sutra Dewi, udah cakep manis lagi, kayak gula. Wah!

Itu sih hanya intermizo kali. Tapi, bila emang ada yang pe-nasaran pingin tahu siapa aku, gampang saja, tinggal pelototin tuh identitas aku. Jangan hanya dipelototin, dilahap sekalian boleh juga, haha. Udah ah, ber-candanya kelamaan, kagak baik juga ntar buat kesehatan. Soal teman, menurut aku sih, kaya-miskin sama saja, manis rupa kayak Syahrini or buruk rupa mirip si Kera Sakti tuh kagak beda, yang penting akhlaknya bagus, tutur katanya cantik, and

prilakunya terpuji. Pokoknya, bila bersama dia, nyenengin banget, gitu loh! Itu baru

namanya teman.Lagipula, kata orang bijak,

berkumpul dengan penjual min-yak jadi kecipratan harumnya, sebaliknya berada di dekat kan-dang sapi kebagian juga bau ko-torannya. Pepatah itu melekat banget di hatiku, bagai dilem. Lengket banget, sampe mere-sap di benakku, lalu diam-diam membuatku mengerti menjalani kehidupan ini memang tidak bisa sendiri. Selamanya akan membutuhkan orang lain. Hidup bersama orang lain, meskipun hanya sekedar berteman, me-mang masih perlu diikat dengan sebuah prinsip. Jadi teringat kata Alan Loy McGinnie, tokoh idolaku itu pernah mengadvis-kan bahwa orang-orang dengan persahabatan yang dalam dan langgeng bisa pendiam atau suka ngobrol, bisa muda atau tua, bisa membosankan atau menarik, bisa pandai atau bo-doh, bisa sederhana atau ber-penampilan baik; tetapi satu karakteristik mereka yang selalu

sama adalah: keterbu-kaan!

=MOH. RIDWAN/RAH

Selektif memilih te-man, bukan berarti milih-milih teman.

Karena memang beda banget deh, milih-

milih teman itu jahat dong, kalau nggak

kaya kagak dijadiin kawan. Waduh, jahat amat. Amit-amit. Bila

kamu punya kawan yang kayak gitu harus berhati-hati, sebab bi-asanya egonya tinggi

selangit and cend-erung habis manis

sepah dibuang.

ACHMAD QUSYAIRI IDRIS

Warga Desa yang Berprestasichmad Qusyairi Idris, putra bungsu pasangan almarhum Achmad Idris dan Annawiyah

adalah figur yang memiliki seman-gat untuk terus maju. Ungkapan yang menjadi pegangan hidupnya adalah “Hidup adalah Prestasi” be-gitu memacu semangatnya untuk tidak menyerah meski di satu sisi dia memiliki kekurangan di tubuhnya. Itu dibuktikan dengan keinginannya yang tinggi untuk meraih lebih dari apa yang sudah diraihnya saat ini.

Juara ke II Lomba Desain Grafis Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) se Jawa Timur itu ingin men-guji kemampuannya dalam hal ran-cang desain di komputer. Akhir tahun lalu, karyanya dinyatakan memenangi juara II dalam lomba dengan tema Ba-tik Sarinten tersebut. Namun remaja yang tinggal di Desa Murtajih, Ke-camatan Pademawu, dia mengatakan seandainya saat itu tidak ada masalah dengan mesin cetak yang dia guna-kan, ia yakin mampu meraih juara I.

“Saat itu mesin yang kami guna-kan bermasalah, sehingga gambar cetakan tidak maksimal,” katanya sambil mengaku belum puas dan

ingin kembali mengikuti lomba yang sama pada jenjang yang lebih tinggi.

Kemampuan salah satu siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pame-kasan itu dalam desain grafis diperoleh berkat bimbingan kakaknya, Ainul Yakin, yang lulusan Fakultas Teknik Informatika di salah satu perguruan tinggi di Malang.

Dari kakaknya yang kini membuka usaha percetakan di depan rumahnya itu, dia belajar teknik rancang desain di komputer. Ditam-bah dukungan dari sekolahnya yang juga menyediakan fasilitas bagi pengembangan bakat remaja kelahiran 2 September 1995 lalu itu.“Saya belajar rancang desain sejak kelas III di MTs Negeri Pademawu dan mulai mendala-minya sejak masuk di SMK,” katanya.

Tentang bakat yang dimilikinya itu, Qusyairi mengaku belum berencana un-tuk segera membuka usaha. Ia malah ingin lebih mendalaminya dengan kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa Timur dalam bidang Teknik Informatika. “Tidak mungkin kalau saat ini saya mem-buka usaha yang berkaitan dengan desain grafis. Karena saya khawatir hal itu meng-ganggu waktu saya untuk belajar,” ujarnya.

Kedepan setelah kemampuan yang di-milikinya sudah mendekati sempurna, ia akan menjadikannya sebagai lahan usaha dan melibatkan teman juga tetangganya yang belum memiliki pekerjaan.

=G.MUJTABA