e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

32
2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN [email protected] 0328-6770024 Pertemuan Rahasia di Rumah Hendro Priyono Kejagung Disarankan Ambil-alih Kasus BG & BW Nasional hal 3 Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan kembali menunjuk foto terbaru pertemuan rahasia Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dengan seorang anak petinggi TNI. Foto ini dianggap makin menguatkan bukti jika Samad bermain politik saat Pilpres 2014 lalu. BERITA TERKAIT Hal 2

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

Page 1: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 12 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN [email protected]

0328-6770024

Pertemuan Rahasia di Rumah Hendro Priyono

Kejagung Disarankan

Ambil-alih Kasus BG & BW

Nasional hal 3

Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan kembali menunjuk foto terbaru

pertemuan rahasia Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dengan seorang anak petinggi TNI. Foto ini

dianggap makin menguatkan bukti jika Samad bermain politik saat Pilpres 2014 lalu.

BERITA TERKAIT

Hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV2

Peningkatan anggaran untuk desa dalam APBN 2015 membawa konsekwensi keharusan peningkatan kinerja pemerintahan daerah. Sekalipun dana itu hanya “nump-ang” lewat rekening Pemda, karena posisi desa bagian integral, Pemda berperan besar meningkatkan keberhasi-lan efektivitas penggunaan anggaran itu.

Benar desa memiliki kemandirian dalam pengelolaan dana itu tetapi pemerintah daerah tak bisa lepas tan-gan. Bagaimanapun kemajuan pemeritahan daerah juga tergantung dari kinerja desa. Jika desa kinerjanya buruk, pemerintahan daerahpun otomatis juga buruk.

Secara obyektif pengalokasian dana desa merupakan ujian penting kemampuan pemerintah daerah dalam mengkoordinasi seluruh jajaran struktur di lingkungan-nya. Kemampuan komunikasi, koordinasi, pembinaan dan pengawasan menjadi faktor penting perkembangan kemajuan desa.

DPRD sebagai mitra dan unsur pemerintahan, yang se-cara normatif bertugas mengawasi pemerintahan daerah juga dituntut peran pengawasannya. Jika selama ini DPRD praktis hanya fokus pada SKPD, Dinas-dinas, kini DPRD mau tak mau harus turun ke bawah mengawasi proses penggunaan dana desa. Dinamika desa harus dikawal terus oleh DPRD.

Anggota DPRD dari Kabupaten yang relatif masih ban-yak memiliki desa dengan pengalokasian dana desa itu di-

tuntut lebih memiliki intensitas turun ke bawah; paling tidak ke desa-desa yang berada di Daerah Pemilihannya. Menegemen pengawasan DPRD perlu ditata ulang terkait peredaran uang ke desa. Komunikasi melalui jar-ing aspirasi, reses makin terasa urgensinya.

Memang benar terkait pen-galokasian dana, termasuk juga di Pemerintah Daerah, DPRD tidak memiliki kewenangan pemeriksaan yang menjadi do-

main BPK. Namun, karena peran DPRD yang menjadi ak-tor utama pembentukan desa, melalui Peraturan Daerah, tetap mengharuskan DPRD mengawasi dinamika perkem-bangan desa. Desa sebagai produk Perda konsekwensinya harus selalu berada dalam pengawasan DPRD.

Perlu disadari bersama bahwa pengalokasian dana ke desa, yang memang menempatkan kemandirian dalam pengelolaan keuangan desa tetap terikat peraturan pengelolaan keuangan negara. Ini artinya, seluruh jajaran pemerintahan yang selama ini bertugas mengawasi seperti DPRD, membina seperti inspektorat, memeriksa seperti BPKP, memiliki tanggungjawab sesuai kewenangannya terhadap pengalokasian dan pengelolaan dana desa.

Khusus kepada kepala pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati dan Walikota, yang merupakan jabatan politik- kualitas efektivitas pengelolaan dana desa akan memberikan pengaruh image besar. Jika dana desa melalui pembinaan pemerintah daerah dapat berjalan sesuai tujuannya, akan menjadi point positif bagi kinerjanya. Sebaliknya, jika pengalokasian dana desa mubazir, tidak efektif, termasuk juga banyak digerogoti pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, tentu akan menjadi tamparan buruk yang akan merusak citra kepemimpinannya.

Sangat jelas bahwa pengalokasian dana desa menjadi tantangan tersendiri bagi kepala daerah agar efektif, sesuai sasaran dan memberikan pengaruh signifikan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Jika dana desa ternyata tak memberikan perubahan kehidupan masyarakat desa, akan jadi beban politis sekaligus sangat mungkin menciptakan problem sosial baru di desa, yang dampaknya sangat besar pada kondisi di seluruh pemerin-tah daerah.

Uang yang tersedia saja pada akhirnya tidak cukup. Keseriusan kerja dan pengawasan menjadi faktor tak terbantahkan. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 2

Sangat jelas bahwa pengalokasian

dana desa menjadi tantangan tersendi-ri bagi kepala dae-

rah

Pertemuan Rahasia Abraham SamadJAKARTA- Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan kembali menunjuk photo terbaru pertemuan rahasia Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dengan seorang anak petinggi TNI. Photo ini semakin menguatkan bukti jika Samad bermain politik saat Pilpres 2014 lalu.

Ketua Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuan-gan, Arteria Dahlan mengatakan pertemuan dengan seseorang yang merupakan anak petinggi TNI itu adalah bagian dari enam pertemuan yang diungkapkan oleh Plt Sekjend PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto. Dalam foto itu, Abraham berdiri ber-sama seorang yang berinisial RNH di sebuah lokasi di Senayan. “Putra petinggi TNI, inisial RNH Pertemuan ke empat, di bilangan Senayan,” kata Arteria Dahlan dalam diskusi, di Ba-kul Koffi, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Minggu (1/2)

Sebelumnya, Hasto Kristyanto mengatakan ada enam pertemuan rahasia Abraham Samad dengan se-jumlah elit PDI Perjuangan dalam rangka penjajakan dirinya sebagai

calon wakil presiden pendamping Jokowi yang menjadi calon presiden kala itu. Namun Samad gagal karena akhirnya Jokowi memilih Jusuf Kalla.

Arteri menegaskan, KPK telah mengkrimininalisasi Polri dengan menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka. Pasalnya, banyak kejanggalan dibalik kasus tersebut seperi waktu penetapan, pemerik-saan kasus lama yang sudah lama dan KPK mengurusi kasus yang bu-kan ranahnya. Bahkan diduga, den-dam politik sangat kental dalam kasus Budi Gunawan ini. “Apa benar penyidikan yang KPK lakukan?, pe-nyidikan benar gak?, bagaimana SOP Komjen BG bisa jadi tersangka?. Apa ini bukan kriminalisasi dari oknum KPK yang selalu mengatasnamakan hukum yang berkeadilan,” jelasnya.

Arteria menilai Presiden Joko Widodo sudah berhati-hati saat mengusulkan Budi Gunawan men-jadi calon Kapolri. Seperti, meminta pendapat Kompolnas serta memerik-sa Laporan Hasil Analisis (LHA) yang dikeluarkan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). “PPATK menyebutkan harta Budi gunawan wajar dan dapat dipertanggungjawabkan. Kalau KPK bilang Budi Gunawan tidak bersih, dalam persfektif apa?. Kalau seperti ini apa Polri tidak dikriminalisasi,” ujarnya.

Menurut Arteria sudah sewa-jarnya Presiden tidak melibatkan KPK dalam memilih calon Kapolri. Karena KPK dan Polri hakikatnya adalah lembaga yang sama-sama menegakkan hukum dan diposisi-kan sama. “Masa lembaga yang me-miliki kedudukan sama memeriksa satu sama lain. Kalau Menteri masih boleh,” katanya.

Komisi IIISementara itu, Komisi III DPR RI

menggelar pertemuan dengan Pres-iden RI Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Senin (2/2) untuk menyele-saikan permasalahan di antara KPK dan Polri.

Anggota Komisi III DPR RI Pa-trice Rio Capela mengatakan perte-muan itu akan membahas bebera-pa hal yang belum menemui titik terang.

Dalam pertemuan itu, Komisi III akan mempertanyakan APBN Peru-bahan dan pelaksanaan Pilkada pada 2016. Selain itu, Komisi III juga be-rencana meminta penjelasan Pres-iden soal status Kapolri yang masih mengambang.

Ia mengatakan tak baik bila kursi Kapolri terlalu lama kosong. Pres-iden pun, ungkapnya, juga harus turut serta memperkuat tubuh Polri dan KPK.

=GAM/ABD

SertifikasiOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

ant/rosa panggabeanKISRUH KPK POLRI. Ketua Badan Bantuan Hukum dan Advokasi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menunjukkan bukti foto Ketua KPK Abraham Samad berpose dengan seorang anak purnawirawan petinggi militer berinisial RHN di rumah AM. Hendropriyono dalam diskusi bertajuk “KPK versus Polri : Penentuan Budi Gunawan Sebagai Kapolri, Pelanggaran Megawati Terhadap Mandat Rakyat?” di Jakarta, Minggu (1/2). Foto tersebut menurut Arteria merupakan bukti dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad.

Page 3: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Save KPK, Save Polri, Save Indonesia adalah sebuah keharusan yang menjadi tanggung jawab kita semua. Namun upaya penyelamatan tersebut tidak serta merta menyelamatkan oknumnya yang terli-bat masalah hukum,” ujar Ketum DPP Pos Raya, Ferdinandus Semaun saat menyam-paikan pernyataan politiknya di Gedung Joeang’45 Jakarta, Minggu (1/2).

Menurutnya Kejaksaan Agung yang me-miliki fungsi sebagai standing magistraat selaku pengendali penyidikan, pemangku kewenangan perkara pidana (dominus litis) harus menjalankan tugas konstitusional yang diamanatkan kepadanya untuk ber-peran aktif dan professional dalam menyi-kapi perkara tersebut di atas.

“Kami mengajak seluruh masyarakat dan elemen bangsa untuk menyadari bahwa banyak pihak yang menunggangi masalah yang menimpa BG dan BW yang dapat menyebabkan kondisi bangsa ter-ganggu dan agenda pembangunan ter-hambat. Untuk itu, kami menyerukan ke-pada pemerintahan Jokowi dan seluruh

masyarakat Indonesia untuk tetap fokus memprioritaskan pmembangun bangsa dan memerikan kesejahteraan kepada masyarakat,” tegasnya.

Ferdi menegaskan, Indonesia sangat berkepentingan untuk membersihkan se-mua institusi yang ada dari orang-orang yang bermasalah secara hukum. Dengan demikian, upaya penyelamatan lembaga KPK dan Polri tidak dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan konstitusi, un-dang-undang, dan peraturan lainnya. Ka-rena itu, masalah hukum yang menimpa oknum KPK dan Polri harus tetap diproses secara hukum. “Biarkan hukum itu sendiri yang akan memberikan keadilan kepada yang bersangkutan,” ujarnya.

Hal ini menjadi penting agar tidak ter-jadi perlakuan hukum yang istimewa (dis-kriminasi) terhadap warga Negara yang memiliki posisi politik atau jabatan terten-tu sesuai dengan semangat pasal 27 ayat 1 UUD 1945.(1). Pasal ini menyebutkan sega-la warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan

wajib menjunjung hukum dan pemerinta-han itu dengan tidak ada kecualinya. “Jadi, prinsip dasar equality before the law harus berlaku untuk siapa saja, tanpa pandang bulu,” imbuhnya.

Ferdi menegaskan, masalah yang men-impa BG dan BW adalah murni masalah hukum,bukan masalah kelembagaan. Oleh karena itu, semua pihak harus menahan diri dan jangan memperluas masalahnya menjadi konflik kelembagaan antara KPK dan Polri. “Kita harus menghargai hak BG dan BW sebagai subyek hukum untuk membela diri dalam sebuah proses peradi-lan yang benar tanpa ada intervensi dari pihak manapun,” pintanya.

Lebih lanjut, dia mendesak DPR untuk meminta kepada Pemerintahan Presiden Jokowi segera memproses ulang pengang-katan Kapolri baru. Hal ini harus dilakukan oleh DPR sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik dalam mewujudkan Ke-polisian Negara Republik Indonesia yang bersih dan berwibawa.

=GAM

Kejagung Disarankan Ambil-alih Kasus BG dan BW

JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pos Perjuangan Rakyat (Pos Raya) mendesak Kejaksaan Agung (Kejag-ung) sesuai kewenangan-nya secara konstitusi azas dominis litis harus pro aktif meminta Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) untuk mengambil-alih kasus Kom-jen Budi Gunawan (BG) dan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto (BW) mengingat lembaga antirasuah ini juga boleh menyerahkan proses penyidikan ke Jaksa Agung agar penanganan kasus ini lebih netral .

ant/m agung rajasa TUNTUT KPK-POLRI BERDAMAI. Ratusan wanita yang tergabung dalam Pembela Kesatuan Indonesia Bersatu melakukan aksi simpatik Save Polri ketika hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta, Minggu (1/2). Aksi tersebut meminta agar dua lembaga KPK dan Polri berdamai dan mendukung kesatuan NKRI.

Page 4: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV4 Nasional

JAMBI- Pihak Kepoli-sian resort Kota Jambi dibantu TNI berhasil menemukan gudang pupuk distributor yang diduga telah melakukan kecurangan dengan men-gurangi berat isi kantong pupuk ukuran 50 kg yang akan dijual kembali ke pasaran.

Aparat gabungan dari TNI dan Polisi, pada beberapa hari lalu berhasil menggerbek gudang pu-puk di wilayah Kecamatan Jambi Selatan, yang telah melakukan aktivitas kecurangan dengan mengurangi isi berat kantong pu-puk, kata Wakasat Reskrim Pol-resta Jambi, AKP Deni Mulyadi, di

Jambi Minggu.Gudang pupuk milik Yusuf

tersebut digerbek karena mengu-rangi isi dari pupuk yang akan di-distribusikan kepada petani.

Awalnya penggerbekkan itu dilakukan pihak TNI yang men-dapatkan laporan dan di back up anggota Polsek Jambi Selatan.

Gudang yang berada di be-lakang rumah Yusuf, selaku dis-tributor pupuk bersubsidi di Jalan Sersan Davin, RT 1 Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan.

Distributor itu tidak mengop-los pupuk tetapi mengurangi jum-lah berat pupuk yang akan dijual. Jika satu karung pupuk subsidi itu 50 Kg, oleh pelaku dikurangin tiga sampai empat kilo sehingga isi beratnya berkurang.

Setelah digerbek gudang itu dan kasusnya diserahkan ke Pol-resta itu, pemilik gudang tidak

ditahanan.Menurut Deni, pihaknya

masih akan mengkaji pasal apa yang akan dikenakan terhadap Yusuf, selaku distributor pupuk bersubsidi tersebut.

Pupuk berbagai jenis yang bersubsidi tersebut oleh Yusuf di-kurangin jumlahnya dan aktivitas itu sudah sejak setahun terakhir dilakukannya.

“Yusuf ini, distributor pupuk bersubsidi untuk wilayah Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan dia melakukan pen-gurangan jumlah pupuk yang biasanya ukuran satu karung 50 Kg, dikurangi tiga sampai empat Kg,” kata Deni MulyadiM Saat ini pihak Polresta masih memeriksa saksi-saksi pasca dilimpahkan dari pihak TNI ke Polresta Jambi.

=ANT/NANANG

Distributor Kurangi Berat Pupuk BersubsidiPelaku Beraksi Sejak Setahun Terakhir

“Ini langkah yang solusif di tengah polemik antara KPK dan Polri dan cenderung mem-perlihatkan kurangnya ket-egasan dan kepastian hukum, sehingga perlu mendapatkan dukungan semua pihak,” katanya di Kupang, Minggu Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana Kupang itu menyatakan hal tersebut terkait pernyataan Komisioner Kompolnas Safriyadi yang mengatakan kandidat calon kapolri yang diusulkan kepada Presiden Joko Widodo kemung-kinan akan bertambah dari sebelumnya.

Seperti diketahui, Kom-polnas menyerahkan sembilan nama calon kapolri kepada Presiden pascapemberhentian Jenderal (Pol) Sutarman.

Sembilan nama itu yakni Komjen Badrodin Haiti, Komjen Dwi Prayitno, Komjen Suhardi Alius, Komjen Putut Eko Bayu Seno, Komjen Djoko Mukti Har-yono, Komjen Budi Gunawan, Komjen Anang Iskandar, Komjen Usman Nasution, dan Komjen Boy Salamudin.

Salah satu yang mungkin masuk ke dalam bursa calon kapolri usulan Kompolnas

yakni jenderal bintang dua Budi Waseso yang kini menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri.

Menurut Kopong Medan, semakin banyak jumlah calon Kapolri baru yang diusulkan Kompolnas pasca Komjen Budi Gunawan, akan semakin baik dan diharapkan Presiden Jokowi pun tidak hanya mengajukan satu calon ke KPK dan PPATK serta DPR.

“Bisa saja Presiden Jokowi mengusulkan satu nama saja seperti yang dilakukan terhadap Komjen Budi Gunawan sebel-umnya, asalkan telah melewati KPK dan PPATK baru diteruskan ke Komisi III DPR, agar tidak lagi menimbulkan polemik,” katanya.

Dosen hukum Pidana Fakul-tas Hukum Undana Kupang itu mengatakan meskipun Kompolnas tidak akan meny-erahkan usulan nama dalam waktu dekat ini, karena Konjen BG sedang menempuh upaya hukum praperadilan, namun lamgkah dan prosedur diverifi-kasi KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuan-gan (PPATK) perlu dilakukan terlebih dahulu.

=ANT/HIRONIMUS

KISRUH KPK-POLRI

Akademisi Dukung Kompolnas Ajukan Calon Kapolri BaruKUPANG-Akademisi dari Universitas Nusa Cend-ana (Undana) Kupang Dr Karolus Kopong Medan, SH.M.Hum, mendukung langkah dan keputusan Komi-sioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) men-gusulkan calon Kapolri baru pengganti Komjen Budi Gunawan yang terlilit masalah hukum dengan KPK.

ant/hafidz mubarak a.BANJIR JAKARTA BARAT. Seorang ibu menggendong anaknya saat melin-tasi banjir di daerah Jakarta Barat, Jakarta, Minggu (1/2). Hujan yang turun sejak pagi hingga sore hari merendam sejumlah rumah di daerah Jakarta Barat.

ant/fikri yusuf JENAZAH KORBAN AIRASIA. Keluarga dan kerabat memberikan penghormatan terakhir di depan peti jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501, Gusti Ayu Putriana Permata Sari (16) sebelum dikremasi di Kota Madiun, Jatim, Minggu (1/2). Gusti Ayu Putriana beserta adik dan kedua orang tuanya merupakan penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata yang hingga saat ini ayah Gusti Ayu Putriana, Bobby Sidharta masih belum ditemukan.

Page 5: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

MEDAN-Gabungan Perusahaan Ekspor Karet Indonesia (Gapkin-do) Sumut mendesak pemerintah mengatasi gangguan ekspor ka-ret ke Republik Rakyat Tiongkok yang terjadi sejak Januari 2015 akibat adanya kebijakan Bea Cu-kai negara itu.

“Kebijakan Bea dan Cukai RRT yang mengeluarkan surat edaran tentang keten-tuan impor karet alam-TSNR (technically specified natural rubber) dengan HS Code 4001 pada 8 Januari 2015, menimbulkan gangguan ekspor komoditas itu ke RRT,” kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah di Medan, Minggu.

Surat edaran BC tersebut meminta im-portir melengkapi dokumen ekspor den-gan verifikasi dokumen atau sertifikat yang diterbitkan badan pemerintah dimana di dalamnya terkandung informasi spesifikasi,

grade, hasil uji mutu karet alam-TSNR.“Karena tidak ada sosialisasi sebelumnya

kepada importir di negaranya dan eksportir mengakibatkan multi tafsir atas dokumen yang disebutkan dalam surat edaran BC RRT itu,” katanya.

Importir RRT itu misalnya meminta ban-yak jenis dokumen kepada eksportir karet.

Importir dan eksportir semakin bingung karena nyatanya dokumen yang diperlukan tidak seragam antarsatu pelabuhan dengan pelabuhan lainnya.

Hasil komunikasi dari beberapa “trader” di Singapura, pembeli di RRT disebutkan menyarankan ekportir untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan sebagai “customs clearance”.

Dokumen itu berupa Sertifikat Fitosani-tari (asli), Sertifikat Mutu dari pemerintah (asli), SPPT-SNI (fotokopi) dan SPPT-SNI - versi terjemahan bahasa China atau SPPT-SNI bilingual (Bahasa Indonesia-English).

“Kebijakan yang belum jelas dan ban-

yaknya dokumen yang dibutuhkan Bea dan Cukai RRT menyulitkan eksportir dan im-porti,” katanya.

Apalagi, selain ketentuan itu tidak ber-laku sama di masing-masing pelabuhan.

Waktu yang diperlukan untuk meny-iapkan dokumen yang dibutuhkan juga men-jadi hambatan karena karet dari kontrak-kontrak berikutnya juga segera akan masuk.

Meski kontrak dagang Indonesia ke RRT berupa FOB (Free on Board), dimana pihak yang bertanggung jawab untuk pengeluaran barang di pelabuhan tujuan adalah “buyer “ selaku importir, tetapi eksportir tentunya terimbas sibuk juga.

Dia menjelaskan ekspor karet Sumut ke RRT tiap bulannya sekitar 4.000 ton sedan-gkan secara nasional mencapai 42.000 ton.

“Untuk itu Gapkindo berharap Pemer-intah Pusat segera melakukan dialog “G to G” agar pemberlakuan edaran Bea dan Cukai RRT itu ditunda sampai ada kesepakatan do-kumen standar yang dapat diacu,” katanya.

Karena hambatan juga dialami oleh ek-sportir lainnya yang mayoritas ASEAN, maka ARBC (ASEAN Rubber Bussiness Council) juga dinilai perlu mengkomunikasikan hal ini ke CRIA (China Rubber Industry Associa-tion).

“Ekspor karet harus diselamatkan kare-na hingga dewasa ini komoditas itu sedang tertekan dengan permintaan dan harga jual yang anjlok,” katanya.=ANT/EVALISA

Ekspor Karet ke RRT Terancam

KEUANGAN

OJK Canangkan Suistanable FinanceJAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan me-masukkan program Keuan-gan Berkelanjutan (suistan-able finance) menjadi bagian dari Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia. Mas-terplan ini akan digunakan sebagai acuan bagi peman-gku kepentingan keuangan berkelanjutan di Indonesia.

“Sebagai bagian dari Mas-terplan Sektor Jasa Keuangan, program Keuangan Berkelanjutan ini bisa sejalan dengan sasaran strategis roadmap yang meliputi peningkatan suplai pendanaan ramah lingkungan untuk mem-bentuk daya saing Lembaga Jasa Keuangan di bidang keuangan berkelanjutan, penciptaan de-mand produk keuangan ramah lingkungan, serta peningkatan pengawasan dan koordinasi implementasi keuangan berkelan-jutan,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Bank I OJK Mulya E Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/2).

Roadmap Keuangan Berkelan-jutan sudah diluncurkan OJK pada awal Desember 2014 lalu, dan menjabarkan kondisi yang ingin dicapai terkait keuangan berkelanjutan di Indonesia dalam jangka menengah (2015-2019) dan panjang (2015-2024) untuk industri jasa keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK, yaitu perbankan, pasar modal dan IKNB.

Berdasarkan hasil kajian tahun 2014 yang dilakukan Deutsche Ge-sellschaft für Internationale Zusam-menarbeit (GIZ) GmbH, Regional Economic Development Program (RED) bekerjasama dengan OJK, Keuangan Berkelanjutan didefin-isikan sebagai dukungan menye-luruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pada akhir 2014 OJK telah melaksanakan kajian bersama dengan German Agency for In-ternasional Development untuk menentukan definisi keuangan berkelanjutan yang sesuai dengan visi misi pembangunan di Indone-sia. =GAM

ant/joko sulistyo

PASOKAN LOGISTIK TIBA DI ANAMBAS. Berbagai jenis komoditas hortikultura yang baru tiba dari Pontianak, Kalbar dijual pedagang di pasar pagi Tarem-pa, Anambas, Sabtu (31/1). Tidak berlayarnya kapal perintis selama beberapa bulan mengakibatkan pasokan logistik di Ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri itu sempat terputus sehingga harga berbagai komoditas hortikultura melejit, misalnya sawi putih yang dijual Rp.75 ribu perkilogramnya.

Page 6: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV6 Ekonomi

Penyaluran kredit tersebut melalui skema sindikasi baik den-gan institusi keuangan nasional maupun asing.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nele-wan Mok mengatakan, realisasi penyaluran kredit infrastruktur tersebut setara dengan 37 persen dari total kredit sindikasi yang di-kucurkan hingga Desember 2014 yang mencapai Rp 41,6 triliun.

Adapun proyek-proyek in-frastruktur yang mendapat pem-biayaan sindikasi Mandiri antara lain proyek jalan tol, pelabuhan laut dan udara, pembangkit dan transmisi listrik serta jalan tol.

Fransisca mengatakan, komit-men perseroan tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk mengakselerasi pemban-gunan infrastruktur di Indonesia. “Mengingat sifat dari proyek infrastruktur yang membutuh-kan pendanaan yang besar dan jangka waktu panjang, memang opsi pembiayaan secara sindikasi merupakan pilihan yang tepat, disamping sebagai bagian dari mitigasi risiko proyek,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (1/2).

Fransisca menambahkan, perseroan berencana mening-katkan dukungan pada sektor

infrastruktur seperti pelabuhan udara, pelabuhan laut, kelistri-kan, rel kereta api dan jalan tol pada tahun ini. “Dalam menen-tukan proyek infrastruktur yang akan dibiayai, kami tentu akan melakukan feasibility study ke-layakan proyek serta mempertim-bangkan urgensi proyek tersebut bagi masyarakat,” jelas Fransisca.

Disamping infrastruktur, Bank Mandiri juga akan memfokuskan penyaluran kredit sindikasi ke sektor kesehatan, perkebunan, consumer goods dan otomotif.

Terkait dengan hal itu, baru-baru ini publikasi regional Alpha Southeast Asia menyematkan penghargaan Best Loan Deal of The Year in Southeast Asia atas kredit sindikasi yang disalurkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebesar Rp 3,04 triliun pada November tahun lalu.

Menurut majalah tersebut, pembiayaan yang dilakukan Bank Mandiri dan mitra sindikasi tersebut dianggap penting untuk pengadaan transportasi massal yang dapat memperlancar arus pergerakan masyarakat serta menjadi solusi atas permasalahan kemacetan lalu lintas.

=GAM

PERBANKAN

Kredit Sindikasi Infrastrukur Bank Mandiri Tumbuh 131%

JAKARTA-Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit in-frastruktur dengan skema sindikasi sepanjang 2014 lalu mencapai Rp 15,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 131 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 6,6 triliun.

ant/rosa panggabean PAKAIAN BEKAS IMPOR. Sejumlah calon pembeli melihat pakaian bekas impor di Pasar Senen, Jakarta, Minggu (1/2). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak membeli pakaian bekas impor karena dari hasil uji labora-torium pada sampel pakaian bekas impor tersebut terdapat berbagai bakteri yang bisa membuat kulit gatal-gatal sampai terkena penyakit saluran kelamin.

ant/joko sulistyo HARGA BBM ANAMBAS. Agen bensin antar pulau menambatkan perahu ber-muatan jeriken di pelabuhan Pulau Tarempa, Anambas, Kepri, Sabtu (31/1). Tidak terdapatnya SPBU di Ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas itu mem-buat warga harus membeli bensin sistem botolan dengan harga Rp.25 ribu per 1,5 liter, bahkan menjadi berkali lipat ketika pasokan dari Natuna atau Tanjungpinang terhambat cuaca buruk.

PATI-Ribuan nelayan Kabupaten Pati, ber-sama dari Jawa Tengah lainnya, mengancam melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta menun-tut sejumlah kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji-astuti yang merugikan nelayan segera dicabut.

Menurut Koordinator Ko-munitas Nelayan Jateng Hadi Sutrisno di Pati, Minggu, ne-layan yang siap menuju Jakarta untuk menuntut pencabutan sejumlah kebijakan Kementerian Kelautan tidak hanya dari Kabu-paten Pati, melainkan juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Bahkan, lanjut dia, aksi tersebut tidak hanya didukung para nelayan, melainkan sejum-lah pihak yang berkecimpung di bidang perikanan laut tangkap, yang juga akan mendukungnya.

“Kami mengimbau nelayan yang melaut dengan kapal can-trang untuk kembali ke darat

bersama-sama menunju Jakarta menuntut sejumlah aturan yang dinilai memberatkan nelayan,” ujarnya.

Aksi di Jakarta, kata dia, diperkirakan akan diikuti ra-tusan ribu massa dan memiliki komitmen yang sama mendesak Pemerintah Pusat memerhatikan nasib pelaku perikanan pribumi.

Di antaranya, lanjut dia, den-gan mencabut sejumlah aturan yang dianggap memberatkan nelayan.

Seperti aturan soal larangan penggunaan alat tangkap ikan jenis pukat hela dan pukat tarik, larangan kegiatan alih muat ikan di tengah laut (transshipment).

Khusus pelarangan alat tang-kap ikan tersebut, kata dia, may-oritas nelayan di Jateng meng-gunakan alat tangkap payang, cantrang, dogol, dan sejenisnya yang termasuk dalam kategori pukat tarik yang dilarang.

“Soal kebijakan larangan “transshipment” juga dianggap bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54/2002 ten-tang Usaha Perikanan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, nelayan juga keberatan atas munculnya

Perpres nomor 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Pasalnya, lanjut dia, kapal nelayan berbobot lebih dari 30 gross ton (GT) dilarang menggu-nakan solar bersubsidi.

“Munculnya moratorium perizinan usaha perikanan tang-kap juga merugikan pelaku usa-ha perikanan domestik,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, kebi-jakan yang tidak berpihak pada nelayan pribumi harus ditinjau ulang, jika merugikan nelayan tentunya patut dicabut.

Sebetulnya, lanjut dia, pelaku perikanan di Jateng men-dapat undangan pertemuan den-gan jajaran Kementerian Kelau-tan dan Perikanan (KKP) untuk menghadiri forum konsultasi publik di Jakarta, Senin (2/1).

Hanya saja, kata dia, tuntut-an sejak awal sudah disampaikan mulai dari pertemuan di Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, rapat dengar pendapat umum Komisi IV DPR RI, serta unjuk rasa di berbagai daerah di Jateng, namun belum juga ada tanggapan.=ANT/NAZAR

Nelayan Tentang Kebijakan SusiRibuan Nelayan Ancam Padati Jakarta

Page 7: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalanBangkalan SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

KMW

Seribu Bakiak untuk Masjid

SURABAYA - Komunitas Wira-usaha Muslim (KWM) membagikan seribu bakiak untuk sekitar 200 masjid yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik sebagai sarana jamaah mengambil air wudhu sebelum menunaikan sholat.

"Meski hanya menyumbang sepasang sandal atau bakiak, namun efeknya sangat besar dan memang dibutuhkan," ujar Ang-gota KWM Muhammad Lukman Hakim di sela pembagian bakiak di Masjid Muhammad Cheng Ho di Surabaya, Minggu (1/2).

Pembagian bakiak ini juga merupakan bagian dari syiar sekaligus kegiatan sosial paling sederhana yang anggarannya didapat dari kepedulian donatur.

Selain itu, pihaknya berharap membantu memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) perajin sandal tradisional yang saat ini terancam gulung tikar dan tidak bisa berproduksi akibat serbuan produk impor.

"Cukup susah mencari perajin bakiak sekarang hingga akhirnya ada di Singosari, Malang. Mereka awalnya pesimis, tapi syukurlah sekarang pesanannya menca-pai ribuan dan membangkitkan

gairah perajin sandal tradisional," katanya.

Dari target distribusi 1.000 pasang bakiak, saat ini total sudah ada sekitar 1.700 bakiak yang siap dibagikan menyebar di ratusan masjid-masjid.

Tidak hanya bakiak, pihaknya saat ini juga tengah mengumpul-kan 1.000 hijab khusus untuk muallaf atau orang yang baru

memeluk agama Islam.Sementara itu, Ketua Pengu-

rus Masjid Cheng Ho Surabaya Haryono mengapresiasi dan berterima kasih kepada kelompok yang peduli dan membagikannya sandal bakiak untuk jamaah.

Menurut dia, jamaah yang menunaikan sholat di Masjid Cheng Ho mayoritas bukan warga setempat sehingga sering tidak

siap sandal sendiri dan memilih menggunakan sepatunya untuk mengambil air wudhu.

"Kalau sudah ada bakiak, tentu sangat bermanfaat bagi jamaah sehingga sepatunya tidak sampai basah. Terima kasih ke-pada KWM karena sudah mem-bantu," ucapnya.

Imam besar masjid tersebut juga mengakui bantuan berupa

bakiak ini baru pertama kali ada dan dipastikan sangat berman-faat sebagai sarana masjid.

"Meski hanya berupa sandal bakiak, namun sangat penting dan Insya Allah menjadi bagian dari ibadah," katanya sembari menerangkan bahwa Masjid Cheng Ho mendapat sumbangan 30 pasang bakiak.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

3.000 Warga Malang Jatuh Miskin

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari, mengakui pada awalnya ke-3000 warga tersebut mengikuti prog-ram asuransi mandiri melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, namun akhirnya dialihkan ke PBI ka-rena jatuh miskin. Artinya, kalau sebelumnya membayar premi sendiri, sekarang ditanggung pemerintah.

"Beruntung kuota penerima PBI JKN ini bertambah sebanyak 4.000 jiwa. Kalau pada tahun 2014 hanya sebanyak 20.190 orang, tahun ini ada tambahan 4.000 orang, sehingga jumlah keselu-ruhannya menjadi 24.190 orang," ujarnya, Minggu (1/2).

Penambahan kuota tersebut, lanjutnya, selain untuk men-gantisipasi adanya warga mis-kin (gakin) yang memang belum tertangani BPJS Kesehatan, juga

untuk mengakomodasi pasien pengguna asuransi mandiri yang tiba-tiba jatuh miskin akibat sakit yang dideritanya.

Hanya saja, katanya, apakah kuota tambahan sebanyak 4.000 jiwa itu akan terisi semua atau tidak, sebab verifikasi dan validasi data gakin ditangani Dinas Sosial (Dinsos). Dan, yang terpenting bagi Dinkes, tidak ada warga yang tercecer dan tidak terkover BPJS, termasuk gakin yang pada akhir-nya tidak mampu membayar pen-gobatan.

Untuk mengkover gakin PBI tersebut, kata Asih, Dinkes men-dapatkan anggaran APBD sebesar Rp 6 miliar untuk 24 ribu gakin. Jika diasumsikan premi untuk layanan kelas III naik menjadi Rp 27 ribu/gakin/bulan, anggarannya

memang kurang, bahkan hitun-gan Dinkes hanya sampai delapan bulan saja.

Jika serapannya tinggi dan anggaran tersebut tidak men-cukupi, Dinkes akan mengaju-kan tambahan anggaran melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) 2015. Sebab, tahun lalu dengan jumlah gakin PBI seba-nyak 20.190 jiwa, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 7,2 miliar.

Sementara bagi gakin yang belum mempunyai kartu BPJS Kesehatan atau asuransi, ketika sakit dan membutuhkan layanan kesehatan bisa mengajukan su-rat pernyataan miskin (SPM) ke Dinkes dan Dinkes akan menang-gung biaya pengobatannya.

"Kami masih ada sisa dana

Rp 10 miliar untuk pasien peng-guna kartu SPM, namun penga-juan SPM ini lebih diperketat persyaratan dan kriterianya ka-rena khawatir disalahgunakan dan tidak tepat sasaran," kata Asih.

Gakin yang premi asuransi (BPJS)-nya ditanggung peme-rintah tersebut merupakan pen-galihan dari gakin yang memiliki kartu jaminan kesehatan daerah (jamkesda) dan anggarannya di-tanggung Pemkot Malang.

Jumlah gakin keseluruhan, termasuk gakin yang dialihkan dari pengguna kartu jaminan kes-ehatan masyarakat (jamkesmas) yang didanai pemerintah pusat (APBN) di Kota Malang mencapai 130 ribu jiwa lebih.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Sedikitnya 3.000 orang warga Kota Ma-lang, Jawa Timur, selama 2014 jatuh miskin karena tidak mampu membayar premi asuransi mandiri, sehingga dialihkan sebagai penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional yang dibayar oleh pemerintah.

ant/m risyal hidayat1000 BAKIAK UNTUK MASJID. Seorang anggota komunitas menata sandal bakiak yang akan di distribusikan di Masjid Cheng Ho, jalan Gading, Surabaya, Ming-gu (1/2). Komunitas Wirausaha Muslim meluncurkan program 1000 Bakiak untuk masjid, untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Page 8: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Bus Sekolah Tergantung Survei

"Keputusan dioperasikan tidaknya bus sekolah yang sudah kita luncurkan pada akhir tahun lalu itu tergantung hasil survei. Saat ini tim yang terdiri dari Or-ganda, Dishub dan ketua jalur an-gkuta kota (angkot) sedang mela-kukan survei," katanya di Malang, Minggu (1/2).

Ia berharap survei bisa tuntas pada pekan ini dan hasil positif untuk pengoperasian bus sekolah, sehingga bisa segera dioperasikan secara penuh dan melewati jalur-jalur yang telah ditentukan sebe-lumnya, bahkan sudah dilakukan uji coba jalur.

Sementara itu Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto me-ngatakan survei sudah dilakukan bbeerapa hari terakhir ini dan hasilnya bisa diketahui bulan ini. Survei itu dilakukan oleh tim yang didampingi oleh sopir angkot.

"Kami tidak melakukan survei yang berkaitan dengan pendapatan sopir angkot, tapi yang berkaitan dengan jumlah penumpang, baik dari kalangan pelajar maupun umum," tegasnya.

Survei dilakukan dengan me-lakukan perbandingan selama tiga hari angkutan beroperasi tanpa bus sekolah dan tiga hari berikutnya dengan mengoperasi-

kan bus sekolah. "Nanti kita band-ingkan jumlah penumpang ang-kutan jika bus sekolah beroperasi dan tidak beroperasi," katanya.

Pengoperasian enam unit bus sekolah di Kota Malang mengalami beberapa kali penundaan karena ditolak para pemilik maupun sopir angkot dengan alasan pendapatan mereka menurun drastis karena se-lama ini 70 persen penghasilannya dari penumpangan pelajar, bahkan ketika dilakukan uji coba rute, selu-ruh angkot mogok tidak mau ber-operasi yang mengakibatkan calon penumpang telantar.

Sementara Pemkot Malang bersikukuh bahwa pengoperasian bus sekolah tersebut tidak akan menyedot sebagian besar pe-numpang dari kalangan pelajar karena enam unit bus itu akan beroperasi hanya satu kali ja-lan dan kapasitas bus juga hanya 40-50 siswa saja, sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan sopir angkot.

Dari enam unit bus sekolah tersebut, lima unit dibeli dengan menggunakan dana APBD 2014 sebesar Rp 4,5 miliar dan satu unit lainnya merupakan hibah dari salah satu pengusaha asal Kota Ma-lang yang sukses di Jakarta.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Wakil Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, mengatakan pengoperasian bus sekolah di wilayah itu masih tergantung hasil survei yang dilakukan oleh tim yang melibatkan Organda, Dinas Perhubungan (Dishub) dan ketua jalur angkutan kota.

ant/adeng bustomiJALAN WISATA DITANAMI POHON PISANG. Bus Pariwisata melintasi jalan yang ditanami pisang, di Jalan Cisinga, Padakembang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (1/2).

INFRASTRUKTUR RUSAK

BPBD Bangun Jembatan Darurat NGANJUK - Badan Penang-

gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berencana mem-bangun jembatan darurat menyusul amblesnya jembatan yang menghubungkan Desa Sawahan dengan Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk akibat hujan deras.

Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk Sukoyono mengatakan, rencana pembangunan jembat-an darurat yang menghubung-kan dua desa itu saat ini sedang dibahas. BPBD Kabupaten Ngan-juk sudah mengajukan rencana itu ke BPBD Provinsi Jatim.

"Kami berencana membangun jembatan darurat, tapi menunggu koordinasi dengan BPBD provin-si," kata Kepala BPBD Kabupaten

Nganjuk Sukoyono di Nganjuk, Minggu (1/2).

Ia mengatakan, jembatan yang menghubungkan Desa Sawahan dengan Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupa-ten Nganjuk, itu memang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Badan jembatan dari sungai kuncir sepanjang 30 meter itu ambles.

Amblesnya jembatan itu, kata dia, murni karena bencana alam. Jembatan itu tidak sang-gup menahan derasnya air hujan yang terjadi seharian pada Sabtu (31/1). Terlebih lagi, di sungai yang melewati jembatan itu juga banyak membawa material dari hutan, seperti kayu, membuat paku jembatan tidak kuat mena-han beban dan putus.

Pihaknya juga mengata-

kan, amblesnya jembatan itu memutus aktivitas masyarakat, baik pendidikan, sosial, perta-nian, maupun perekonomian. Jembatan itu merupakan jalur utama yang menghubungkan warga di dua desa itu.

Ia mengatakan, ada sekitar 7.000 warga yang terisolasi aki-bat retaknya jembatan tersebut. Mereka cukup kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sebab jembatan itu satu-satunya yang menghubungkan dua desa itu.

"Ada jalur alternatif lainnya, tapi mereka harus memutar sam-pai sekitar 4 kilometer. Jembatan itu adalah jembatan utama yang digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari," ujarnya.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

ant/adhitya hendraGOTONG ROYONG BERSIHKAN LONGSOR. Puluhan warga melakukan gotong royong membersihkan tanah longsor yang menutupi jalur menuju wisata Gunung Bromo di Desa Wonokitri, Tosari, Jatim, Minggu (1/2). Kawasan wisata Gunung Bromo terjadi longsor dibeberapa titik, yang diakibatkan guyuran hujan selama tiga jam dengan itensitas tinggi.

Page 9: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Menristekdikti dan Sosok Calon Rektor

"PTN itu kepanjangan tangan pemerintah, jadi bukan mandiri penuh, karena itu kementerian memiliki suara 35 persen dalam pemilihan rektor," ucap menteri kelahiran Ngawi, Jawa Timur, itu.

Di sela kedatangannya ke kampus Unair Surabaya untuk menghadiri pengukuhan Ketua MA HM Hatta Ali sebagai Guru Besar FH Unair, Sabtu (31/1), ia mengemukakan hal itu berkaitan rencana ITS Surabaya dan Unair Surabaya menggelar pemilihan rektor.

Bahkan, Panitia Pemilihan Calon Rektor (PPCR) ITS telah mengirimkan tiga nama calon rektor ke Kemenristekdikti sejak

akhir tahun lalu, namun hingga kini Kemenristekdikti belum me-nentukan pilihan.

Panitia Pilrek ITS berharap paling lambat pertengahan Feb-ruari sudah ada rektor terpilih sesuai jadwal, sedangkan Unair masih belum menentukan jadwal, namun biasanya setelah ITS.

"Para calon rektor yang su-dah diputuskan melalui rapat Senat itu akan kami lihat rekam jejaknya," ujar guru besar di bi-dang Behavioral Accounting dan Management Accounting Undip itu tentang kriteria yang dipatok kementerian untuk menentukan suara.

Oleh karena itu, calon yang memperoleh suara terbanyak saat

pemilihan internal kampus mela-lui rapat Senat itu tidak dijamin mulus terpilih.

"Calon yang mendapat suara terbanyak, belum tentu bisa mas-uk (terpilih)," ujar menteri yang juga mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Terkait "kepanjangan tangan" pemerintah itulah, pemerintah berusaha membantu mahasiswa/masyarakat melalui Bidikmisi dan UKT, lalu pemerintah juga berusaha membantu PTN mela-lui BOPTN (bantuan operasional PTN).

"Untuk tahun 2015, BOPTN akan mencapai Rp4,5 triliun, tapi 30 persen dari jumlah itu untuk kepentingan riset," tukas doktor alumni Universiti Sains Malaysia itu tentang contoh dukungan pemerintah untuk PTN.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Bagi Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Dr Muham-mad Nasir, rektor dari sebuah perguruan tinggi ne-geri (PTN) itu bukan mandiri sepenuhnya.

ant/suryantoPARADE BUSANA PERNIKAHAN. Sejumlah model memperagakan busana pengantin tradisional disela gelaran "Traditional Wedding" di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/2). Peragaan busana ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas keanekaragaman budaya pernikahan yang ada di Indonesia.

KUALITAS KOMUNIKASI

Jubir Harus Berkualitas

SURABAYA - Pakar Komu-nikasi Politik Universitas Air-langga Surabaya Suko Widodo menilai Presiden Joko Widodo lebih tepat menunjuk seorang juru bicara untuk menjaga kualitas komunikasinya di ha-dapan publik.

"Presiden seharusnya menunjuk juru bicara agar kualitas komunikasi di ha-dapan publik, khususnya komunikasi publik terjaga," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (1/2).

Menurut dia, komunikasi yang berkualitas salah satunya adalah adanya pengumpulan fakta dan informasi awal dan tidak terlalu menunjukkan kel-ebihan serta aktraktif.

Selama ini pihaknya meli-hat cara komunikasi politik yang dilakukan Presiden ter-lalu aktraktif dan over yang dikhawatirkan berdampak pada tingginya ekspektasi publik terhadap Joko Widodo.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

FIGUR

Gus Mus: KH Bisri Berbeda Tapi Hormat

SURABAYA - Pelaksana tugas Rais Aam Syuriah PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) menilai salah seorang pendiri NU KH Bisri Syansuri merupa-kan tokoh yang bisa berbeda pendapat dengan orang lain tapi tetap menghormati orang lain itu.

"Beliau itu kalau berbeda pendapat dengan orang lain hanya di dalam forum, tapi di luar forum justru sangat menghormati. Kalau kiai sekarang di luar forum justru mengajak santrinya untuk beraksi," katanya di Surabaya, Minggu (1/2).

Dalam bedah buku berta-juk "Kiai Bisri Syansuri, Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap" di Gedung PWNU Jatim, Gus Mus menyatakan kiai/ulama sekarang perlu belajar banyak kepada pendiri Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Jatim itu.

"Kiai Bisri Syansuri itu me-rupakan teman dan saudara dari Kiai Wahab Chasbullah (Pesantren Tambakberas, Jombang), karena mengaji kepada Hadratusyeikh KH Hasyim Asy'ari bersama-sama, bahkan belajar ke Mekkah juga bersama," katanya.

Selain itu, keduanya juga pendiri Komite Hijaz dan Nah-dlatul Ulama (NU) bersama KH Hasyim Asy'ari, namun KH Bisri Syansuri sangat "tawadhu" (rendah hati) dan sangat hormat kepada kedua orang itu.

"Karena itu, saat KH Hasy-im menjadi Rais Akbar PBNU dan KH Wahab juga hanya mau menjadi Katib (sekretaris rais syuriah) atau bukan wakil rais, maka Kiai Bisri Syansuri pun memilih menjadi A'wan (pembantu umum)," katanya.

Namun, KH Bisri Syansuri memiliki banyak perbedaan pendapat dengan KH Wahab Chasbullah dalam berbagai hal, misalnya KH Wahab mendukung tokoh-tokoh NU masuk DPR GR tapi bila tidak cocok bisa keluar, sedangkan KH Bisri Syansuri langsung menolak.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Cegah DBD, Beratas Sarang Nyamuk

"Mari bersama-sama Pemkot Surabaya untuk menyukseskan gerakan PSN dengan selalu me-lakukan kerja bakti di lingkungan masing-masing. Misalnya sem-inggu sekali membersihkan salu-ran air, mengubur barang-barang bekas, menutup tempat penam-pungan air, rutin menguras bak mandi, dan melakukan peman-taun," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada acara gerakan PSN yang diikuti siswa, camat, lu-rah, LKMK, dan PNS Pemkot Sura-baya, Minggu (1/2).

Ia mengimbau seluruh peserta apel dan warga Surabaya untuk selalu melakukan pemantauan pada tempat-tempat sarang ny-amuk.

Sebagai kader PSN, lanjut Ris-ma, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk bisa menjaga keluar-ga lain agar tidak terserang DBD.

Menurut Risma gerakan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebagai kader PSN mis-alnya ibu pemantau jentik (bu-mantik) dan siswa pemantau jentik (wamantik) terus mengin-gatkan keluarga, teman, dan te-

tangga rutin bahayanya DBD.Ia mengatakan DBD tidak ha-

nya dapat terserang di rumah saja, melainkan bisa di tempat lain se-perti sekolah. Untuk itu, Risma mengajak seluruh siswa dan guru untuk melakukan 4 M plus (men-guras, mengubur, menutup, me-mantau).

Risma juga berpesan kepada se-luruh SKPD di lingkungan pemkot untuk melakukan pemantauan.

"Luangkan waktu setengah jam saja untuk melakukan pe-mantaun. Saya banyak menemu-kan masih banyak tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk di kantor-kantor SKPD. Apabila ditemukan jentik nyamuk segera dilakukan tindakan. Jika sampai ada korban nantinya kita sendiri yang rugi," tuturnya.

Risma menegaskan cukup satu korban meninggal akibat kasus DBD di Surabaya. Melalui gerakan PSN bisa mewujudkan Surabaya bebas dari DBD sehing-ga tidak ada lagi warga Surabaya yang meninggal karena DBD.

"Gerakan PSN ini tidak hanya menyelamatkan satu nyawa saja,

melainkan nyawa seluruh keluar-ga Surabaya. Jika kasus DBD bisa ditekan dan turun di Surabaya, secara otomatis warga Surabaya sehat dan sejahtera," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rah-manita mengatakan jumlah kasus Demam Berdarah di Kota Sura-baya pada Januari 2015 mening-kat yakni sebanyak 61 kasus, se-dangkan pada Januari 2014 hanya 36 kasus.

"Selama Januari ini, tren DBD memang cenderung meningkat. Apalagi pada musim penghujan seperti sekarang ini. Namun, pe-ningkatan ini belum merupakan kejadian luar biasa (KLB) dan mudah-mudahan tidak KLB," tegasnya.

Menurut Febria, sebuah kota/kabupaten bisa dinyatakan KLB bila jumlah kasus yang terjadi lebih dari dua kali lipat dari kasus di bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

"Mudah-mudahan setelah acara gebyar, setiap warga mu-lai dari lingkungan RT/RW juga melakukannya rutin setiap pekan. Harapannya, Kota Surabaya bebas dari jentik nyamuk demam berda-rah. Kita harus bersama-sama mewujudkan Kota Surabaya bebas demam berdarah," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menggelar apel pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Taman Surya, menyusul meningkatnya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pahlawan.

TAK MEMENUHI SNI

Pengedar Pupuk Ilegal Ditangkap

TULUNGAGUNG - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur, me-nangkap dua orang pengedar pupuk NPK padat yang diduga tidak memenuhi standar na-sional Indonesia (SNI) atau il-egal.

"Pelaku kami tangkap pada Kamis (29/1) sekitar pukul 16.00 WIB saat mengedarkan pupuk yang tidak mengantongi izin produksi maupun izin edar di wilayah Tulungagung bagian barat dan utara," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Edy Herwiyanto di Tulun-gagung, Minggu (1/2).

Kedua pria yang masih kakak beradik itu masing-masing ber-nama Abdul Aziz (26) dan Mo-hammad Zumain (22).

Mereka mengaku berstatus sales pupuk merek phoska dan beralamat tinggal di Desa Ke-poh, Kecamatan Kepoh Baru, Kabupaten Bojonegoro.

Selain menahan kedua pelaku, petugas juga menga-mankan barang bukti berupa satu unit mobil pikup jenis Grand Max warna hitam den-gan nopol W 8790 M, 13 karung pupuk yang bertuliskan phoska serta uang hasil penjualan total sebesar Rp7,769 juta.

"Mereka ditangkap jajaran Serse Polsek Pagerwojo sete-lah mendapat laporan dari masyarakat tentang peredaran uang palsu di wilayah Pagerwojo

dan sekitarnya," kata Edy.Hasil penyelidikan sementa-

ra, diketahui pelaku telah berada di Tulungagung selama sepekan atau sejak Sabtu (24/1), dan in-dekos di perbatasan Tulunga-gung-Trenggalek.

Mereka berkeliling dari desa ke desa yang kebanyakan pen-duduknya petani untuk menge-darkan pupuk ilegal tersebut.

Di hadapan polisi, Aziz dan Zumain mengaku telah berop-erasi di wilayah Kecamatan Kali-dawir, Boyolangu dan ditangkap di Pagerwojo.

Selama sepekan pelaku ber-hasil menjual sekitar 150 karung pupuk phoska yang mirip den-gan pupuk bersubsidi buatan PT Petrokimia Gresik merek phon-ska.

"Selama satu minggu pelaku berhasil menjual 150 karung pu-puk," jelasnya.

Aziz dan Zumain mengaku jika pupuk tak ber-SNI tersebut didapat dari Nur Kamim (29), warga Desa Semampir, Kecama-tan Jepon, Kabupaten Blora.

Nur Kamim merupakan dis-tributor pupuk diduga ilegal merek Phoska itu yang diambil dari pabrik di wilayah Gresik dengan harga Rp 67 ribu per-karung.

Pupuk itu kemudian dijual ke Aziz dan Zumain dengan harga Rp80 ribu karung berisi 50 kilo-gram.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

PENDIDIKAN

Kota Malang Terapkan UN ‘Online’

MALANG - Seluruh SMA Negeri dan sejumlah SMA swasta di Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini bakal men-erapkan Ujian Nasional (UN) dengan sistem dalam jaringan (online).

"UN dengan sistem online ini akan menggunakan Computer Based Test (CBT) yang bisa me-nutup celah siswa untuk saling contek. Dalam UN online juga boleh menggunakan laptop, tidak harus menggunakan PC," tegas Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Malang, Tri Suharno di Malang, Minggu (1/2).

Menurut dia, dari 10 SMA negeri yang ada di Kota Ma-

lang itu, hanya SMA Negeri 9 yang belum menyanggupinya. Sedangkan SMA swasta yang sudah menyatakan kesanggu-pannya untuk menggelar UN dengan sistem online adalah SMA St Albertus, SMA Waskita dan SMA Arjuno.

Ia mengakui sebelumnya SMA-SMA Negeri yang ada di Kota Malang banyak yang menolak menggunakan sistem online dalam pelaksanaan UN, namun setelah boleh meng-gunakan laptop dan tidak harus PC, akhirnya SMA yang sebelumnya tidak setuju akhir-nya menerima dan menyang-gupinya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

ant/rudi mulyaKAMPANYE PENCEGAHAN HIV AIDS. Komunitas Waria Kediri membagikan stiker bahaya HIV-Aids kepada warga saat Kampanye Pencegahan Penularan HIV-Aida bersama Sejumlah elemen masyarakat dari LSM pemerhati HIV AIDS, Pelajar/Mahasiswa, Komunitas penyuka sesama jenis serta komunitas penderita HIV-AIDS Kediri di kawasan Hari Tanpa Kendaraan di Jalan Dhoho, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (1/2).

Page 11: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Menyamak Samad

Salam Songkem

Seteru Ketua KPK Abraham Sa-mad dengan Plt Sekjend PDI Perjuangan, Harto Kristyanto,

tampaknya akan semakin meng-hangat. Terlihat dari kubu Hasto yang terus berupaya menyamak Samad dengan menyodorkan bukti-bukti keterlibatannya dalam politik praktis saat menjelang pilpres 2014 lalu.

Kali ini Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan kembali membeberkan foto terbaru pertemuan Samad dengan anak petinggi TNI berinisial RNH di sebuah lokasi di Senayan, yang makin men-guatkan keterlibatan pimpinan KPK itu dengan politik. Apalagi kata Hasto, ada enam pertemuan rahasia Abraham Samad dengan sejumlah elite PDIP dalam rangka penjajakan dirinya seba-gai calon wakil presiden pendamping Jokowi, namun akhirnya gagal karena Jokowi lebih memilih Jusuf Kalla.

Peristiwa keterlibatan Samad se-bagai pimpinan KPK dengan politik praktis jika memang benar sejatinya sosok Samad tak ubahnya kulit yang perlu disamak, karena seharusnya, setidak-tidaknya menurut Hasto Kristyanto, pimpinan KPK tidak boleh terkontaminasi dengan politik. Ter-libat politik berarti melanggar etik dan UU KPK, sehingga harus diperm-asalahkan secara hukum.

Menyamak Samad hakikatnya proses membaikkan Samad. Itu juga itikad yang baik namanya. Se-hingga tak perlu ditanggapi secara berlebihan. Itu pun andai bukti-bukti yang disodorkan pihak Hasto benar adanya. Andaikan penyebaran berita tentang keterlibatan Samad dengan politik itu tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang otentik, kiranya me-mang tak terlalu baik dan bisa beraki-bat tuntutan balik dari pihak Samad.

Akan tetapi, tuntutan balik jika di-lakukan oleh Samad menjadi pilihan yang tidak tepat dan hanya mempe-runcing masalah antara KPK dan PDIP. Ini juga bisa berimbas pada hubungan KPK dengan Presiden Joko Widodo yang diusung oleh PDIP. En-ergi presiden, elite partai, dan KPK hanya tersita untuk mengurus konflik, sehingga KPK tak lagi konsis menan-gani korupsi, presiden tak lagi fokus mengurus rakyatnya, juga politisi pun tak maksimal mengerjakan tugas ke-berpihakannya pada rakyat. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Sinergitas Antar Lembaga Negara

Sinergitas antar lembaga negara sangat dibutuhkan saat ini, supaya keutuhan

NKRI tetap terjaga. Selain itu, juga untuk menciptakan situ-asi yang kondusif di masyarakat. Sebab jika antar lembaga ne-gara tidak bersinergi, ancaman dari luar yang sudah masuk akan semakin parah. Tentunya masyarakat dan pemerintah yang akan dirugikan. Sebelum ancaman itu semakin parah, perlu diantisipasi antara lain dengan mensinergikan antar lembaga penegak hukum.

Perspektif Wawasan Kebangsaan

Untuk mensinergikan antar lembaga hukum dibutuhkan sebuah wawasan kebangsaan yang tinggi. Setiap pimpinan lembaga negara harus mempu-nyai wawasan kebangsaan besar, yang merupakan cara pandang dan sikap masyarakat Indone-sia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pan-

casila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya, wawasan ke-bangsaan mengutamakan kes-atuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Wawasan kebangsaan se-bagai konsepsi ketahanan na-sional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pem-bangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. Wawasan kebangsaan sebagai wawasan pembangunan mem-punyai cakupan kesatuan poli-tik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

Tujuan nasional, dapat dili-hat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melind-ungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah In-donesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencer-daskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan ke-merdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sedangkan tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tu-juan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan ka-wasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

Potensi AncamanJika pimpinan antar lembaga

negara tidak mempunyai wa-wasan kebangsaan yang tinggi, bisa dipastikan ancaman dari luar yang masuk akan semakin parah, maka stabilitas keamanan dalam negeri akan terganggu. Seperti ancaman aksi terorisme yang dilakukan kelompok radi-kal yakni ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Ancaman tersebut beredar luas lewat Youtube pada 26 Desember 2014 kemarin.

Bahkan, Kedutaan Besar

Amerika Serikat sempat menge-luarkan travel warning pada awal 2015. Di mana isi dari peringa-tan tersebut meminta warganya yang ada di Jawa Timur, agar berhati-hati dan mewaspadai adanya serangan dari sekelom-pok teroris. Disamping kea-manan yang perlu diwaspadai, peredaran narkoba yang bisa merusak generasi bangsa patut diantispasi. Pasalnya, peredaran narkoba sudah marak di negeri tercinta ini.

Lembaga negara seperti KPK, Polri, Kejaksaan, TNI, dan BIN harus mempunyai wawasan kebangsaan yang tinggi dan bersinergi. Serta meningkat-kan koordinasi sebagai upaya membangun kemitraan. Dimana mereka mengemban tugas berat dan ada yang berfungsi untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta fungsi penegakan hukum. Se-hingga harus bersatu dalam me-menuhi tanggung jawab terha-dap masyarakat.

Namun, saat ini masyarakat menilai koordinasi antar lem-baga negara itu masih lemah dan kurang sinergi. Akibatnya, dalam penegakan muncul tarik menarik kewenangan yang ber-muara pada melemahnya proses hukum. Dalam praktik penega-kan hukum, bukan hal aneh apa-bila aparat harus berhadapan dengan yang lain dalam proses penyidikan suatu perkara.

Kondisi disharmonis antar lembaga negara dapat dipasti-kan akan memunculkan persepsi negatif di kalangan masyarakat. Lalu menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

juga akan menurunkan terha-dap penegakan hukum. Padahal, mereka dalam kontek penega-kan hukum menempati posisi yang sangat strategis demi ter-ciptanya supremasi hukum.

Ironis jika penegakan hukum terhambat hanya karena mas-ing-masing lembaga memperta-hankan ego, sehingga rasa kead-ilan masyarakat dikorbankan.

Apabila kondisi ini tidak segera dibenahi dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakjela-san arah penegakan hukum.

Penulis berharap antar lem-baga negara bisa menjalin ko-munikasi dan koordinasi yang baik, sehingga tercipta suatu keharmonisan. Lembaga ne-gara harus bersatu untuk men-jaga keutuhan NKRI, terutama ancaman-ancaman dari luar yang masuk. Jika sudah begitu akan tercipta kondisi yang aman dan tentram, sebagaimana yang diidam-idamkan masyarakat In-donesia, bukan suatu kegaduhan yang diinginkan rakyat=

Kondisi Indonesia yang strategis sangat mengun-tungkan, namun memberi-kan konsekuensi ancaman karena kondisi nasional sangat dipengaruhi perkembangan masalah yang terjadi. Sementara itu, dimensi ancaman meliputi ekonomi, sosial budaya, politik, dan Hankam. Se-hingga ancaman tersebut merupakan hasil akumu-lasi dari beberapa dimensi ancaman yang saling berkaitan satu dengan lain, yang berpotensi memba-hayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SENIN 2 FEBRUARI 2015No. 0537 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Lembaga negara seperti KPK, Polri,

Kejaksaan, TNI, dan BIN harus mempun-

yai wawasan kebang-saan yang tinggi dan

bersinergi.

Page 12: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Razia berawal dari laporan masyarakat yang menginformasi-kan bahwa Cafe dan Karaoke JJ. Royal menggelar tarian umbar syahwat yang identik dengan tar-ian striptis. Mendapat laporan tersebut, petugas gabungan lang-sung menyisir Cafe dan Karaoke JJ.Royal.

Saat penyisiran berlangsung, petugas gabungan memberhenti-kan acara di atas panggung yang menampilkan penari striptis yang mengundang syahwat pengun-jung. Selanjutnya, petugas ga-bungan mempersilakan penari striptis memasuki ruangan untuk memeriksa kartu identitas.

Tak hanya itu, puluhan pen-gunjung Cafe dan Karaoke JJ. Royal tak luput dari pemeriksaan

petugas gabungan. Alhasil, de-lapan orang pengunjung kedapa-tan tak membawa kartu identitas. Usai memeriksa, enam penari striptis dan delapan pengun-jung di gelandang ke Mapolres Probolinggo Kota untuk menjala-ni pemeriksaan petugas.

Kapolres Probolinggo Kota, melalui Kabag Ops, Kompol Su-parlan mengatakan keterangan yang diperoleh saat dilakukan ra-zia, keenam wanita penari striptis tersebut melayani tamu hanya dengan mengenakan celana dalam dan bra. Razia gabungan yang dilakukan oleh pihak Pol-res Probolinggo Kota dan Satpol PP Kota Probolingo bermula dari laporan masyarakat .

“Razia juga berhasil menga-

mankan delapan pengunjung pe-nari umbar syahwat tersebut tidak memiliki identitas diri. Mereka dikenakan wajib lapor seminggu dua kali, setiap hari Senin dan Kamis. Sedangkan enam penari striptis akan diproses, dan sela-ma menunggu proses dikenakan wajib lapor,” terangnya kepada wartawan, Minggu (1/2).

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal, melalui Kabid Perijinan Muhamad Abbas men-gatakan belum bisa bersikap dan banyak komentar atas peristiwa tersebut. Pihaknya akan melaku-kan rapat koordinasi (rakor), ber-sama Polres Probolinggo Kota, Satpol PP, Dinas Pemuda, Olah-raga, dan Pariwisata (Dispodpar).

“Insya allah, hari ini, Senin (2/2) rapat koordinasi akan kami lakukan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menindaklanjuti hasil razia ga-bungan yang dilakukan Polres Probolinggo Kota dan Satpol PP Kota Probolinggo,” paparnya.

=M.HISBULLAH HUDA

Ada Penari Striptis Terjaring RaziaPROBOLINGGO - Sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (1/2) dini hari, Petugas gabungan dari Polres Probolinggo Kota bersama Satpol PP Kota Probolinggo, mengamankan enam wanita penari striptis dan delapan pengunjung yang tak memiliki kartu identitas di Cafe dan Karaoke JJ. Royal, jalan dr. Sutomo, Kota Probolinggo.

MERAZIA. Petugas gabungan dari Polres Probolinggo Kota bersama Satpol PP Kota Probolinggo, mengamankan enam penari striptis di Cafe dan Karaoke JJ.Royal.

PROBOLINGGO - Menja-murnya pengusaha mebel di beberapa daerah membuat pen-grajin kayu bisa gulung tikar akibat tidak lakunya produk. Jika mereka tidak bisa modifi-kasi garapan bisnisnya dengan model terbaru.

Salah satu pengusaha me-bel Desa Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Tohir Rauf mengatakan bisnis kayu mebel memang tergolong menjanjikan untuk dijalan-inya sebagai mata pencaharian hidup.

Jika tidak bisa mengikuti perkembangan model terbaru yang ngetren maka cukup su-lit untuk bisa laku di pasaran. “Kalau modelnya tetap tak beru-bah, maka bisa-bisa tidak akan laku dagangan mebelernya,” jelasnya kepada wartawan, Min-ggu (1/2).

Menurutnya, saat ini melihat persaingan mebel sangat ban-yak digeluti masyarakat. Bahkan di setiap desa sudah ada bisnis tersebut. ”Upaya persaingan semakin ketat,dan tidak meng-khawatirkan bagi pelaku usaha,” tandas Tohir Rouf.

Tohir Rouf menambahkan,

akan terus mengikuti perkem-bangan model terbaru dari me-beler perabot rumah tangga. Biasanya, mengikuti model ter-baru melalui dunia internet atau media massa lainnya.

“Untuk model terbaru yang paling banyak diminati oleh kalangan masyarakat salah satunya tempat tidur yakni berupa tempat tidur spring-bad. Sedangkan model lama sudah berkurang dari selera masyarakat,” katanya.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perda-gangan Kabupaten Probolinggo, Sidik Wijanarko, mengatakan peluang pasar bagi pelaku usaha harus dikaji secara detail agar produk yang dibuatnya bisa diminati konsumen. “Karena pasar merupakan hal terpent-ing dalam setiap bisnis yang di-jalankan,” ucapnya.

Agar bisa menguasai pasar, lanjut dia, harus diciptakan dari kualitas dan produk yang dijualnya. ”Jadi usahanya tidak mudah bangkrut jika terus berinovasi dengan kead-aan yang terkini,” papar Sidik Wijanrko.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

PENGRAJIN KAYU

Pengusaha Mebel Terancam Gulung Tikar

TERANCAM. Menjamurnya pengusaha mebel di beberapa daerah mem-buat pengrajin kayu bisa gulung tikar akibat tidak lakunya produk.

Page 13: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 13Probolinggo

Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP. Damar Bastiar mengatakan kronologis kejadian pencurian dan pemberatan di area parkir Bank BRI, jalan So-eroyo Kota Probolinggo, terjadi Rabu (21/1) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pelaku SDY (41) warga Dusun Krajan Lor, Desa Yosoranti, Ke-camatan Sumber Baru Kabupaten Jember, berangkat dari rumahnya dengan menaiki bus. Kemudian turun di pertigaan Jorongan den-gan menaiki angkutan kota tu-juan Kota Probolinggo.

Setelah turun di Stasiun Kereta Api (KA), pelaku jalan kaki hingga menuju Bank BRI di Jalan

Soeroyo Kota Probolinggo, dan menemukan sasaran sepeda mo-tor berjenis Honda GL yang sejak awal sudah direncanakan oleh tersangka.

“Setelah mengetahui sasaran-nya, pelaku memindahkan sepeda motor dengan menggunakan kun-ci T untuk merusak kunci kontak hingga berhasil kabur membawa sepeda motor kearah selatan. Beruntung berhasil dikejar hingga kemudian berhasil diamankan,” ujarnya kepada wartawan, Min-ggu (1/2).

Menurutnya, motif yang di-lakukan pelaku ingin memiliki sepeda motor untuk digunakan sebagai sarana ojek. Sedang-

jan modus operandinya, pelaku mengambil sepeda motor meng-gunakan kunci T.

“Barang bukti yang kita aman-kan berupa satu unit sepeda mo-tor Honda GL Pro warna hitam, tahun pembuatan 1996 dengan nomor polisi N 2156 TW. Dan satu tas warna coklat yang didalamnya berisi kunci T terbuat dari baja,” tandas AKP. Damar Bastiar.

AKP.Damar Bastiar menam-bahkan, pelaku akan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancama huku-man penjara selama tujuh tahun. ”Dari hasil penggeledahan di ru-mah pelaku, ditemukan beberapa plat nomor dan spion sepeda mo-tor, selanjutnya akan dikembang-kan,” paparnya.

Penipuan Online TerungkapMeski kasus penipuan melalui

online atau internet sudah banyak terungkap, masih saja ada yang tertipu. Karenanya masyarakat

diminta hati-hati saat bertran-saksi lewat online.

Polres Probolingo Kota men-gungkap pelaku penipuan online asal Tanjung Balai Kota, Medan, Sumatera Utara. Pelaku bernama Darwis (31), menipu warga Kota Probolinggo dengan menawar-kan barang elektronik hasil lel-angan.

Polisi mengungkap aksinya setelah bekerjasama dengan Bank dan Polda Medan. Barang bukti yang diamankan polisi berupa uang Rp 40 juta, beberapa ATM, buku tabungan dari Bank berbeda dan hand phone.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Damar Bastiar mengatakan penawaran barang yang dilakukan pelaku melalui jejaring sosial facebook, selanjutnya berkomunikasi lewat HP.Korban yang tertarik barang elek tronik transfer uang Rp 40 juta ke rekening BNI.

Karena barang tidak kunjung datang, korban lalu melapor. Polisi yang melalui penyelidikan akhirnya mengetahui bahwa re-kening yang dimiliki pelaku atas nama orang lain dengan alamat Makasar, Sulawesi. Berkat ker-jasama dengan pihak Bank, polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pelaku sebenarnya.

“Polisi di Medan kemudian menangkap pelaku, dan men-ghubungi kita untuk dibawa ke Kota Probolinggo,” ujarnya.

Disinyalir ada pelaku lain yang ikut membantu, hanya saja pelaku yang tertangkap masih bungkam.

“Modus penipuan yang di-lakukan pelaku yakni menawaran keuntungan besar melalui situs online.Selama menjalankan bis-nisnya, dan pelaku berhasil me-narik dan memperdayai korban,” papar AKP. Damar Bastiar.

=M.HISBULLAH HUDA

Pelaku Investasi Online DibekukPROBOLINGGO – Jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota mengungkap pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) dan penipuan investasi online. Penangkapan dua tersangka itu dilakukan di tempat yang berbeda.

DIAMANKAN. Tersangka pencurian dengan pemberatan dan penipuan investasi online diamankan di Mapolres Probolinggo Kota.

Uang Ditransfer Melalui Rekening BNI

Page 14: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV14 Probolinggo

Kedua rumah itu milik Mary-adi (30) dan Nur Yanto (31) warga Dusun Macan RT/RW 01 Desa Ka-ranganyar Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (30/1) kemarin.

Menurut Nur Yanto pada Jumat sore itu tidak ada tanda-tanda musibah bakal menimpa dirinya dan keluarganya itu. Saat itu, hujan sedang turun diser-tai dengan angin yang kencang. Kondisi cuaca yang demikian itu, dirasanya biasa-biasa saja.

“Sebelumnya memang sudah terjadi hujan, bahkan jauh lebih besar,” katanya kepada wartawan, Minggu (1/2).

Tak lama berselang, tiba-tiba

pohon bambu yang berisi sekitar 350 batang yang ada di depan-nya roboh mengenai dua rumah miliknya. Secara geografis, po-hon bambu itu memang berada di atas rumah milik kedua kepala keluarga itu. “Begitu roboh, kami langsung keluar,” jelas Nuryanto.

Akibat dari roboh nya po-hon bambu yang ada di depan rumahnya itu, kini tempat ting-galnya sudah rata dengan tanah. “Rumahnya memang semi per-manen. Saat pohon itu roboh, rumah langsung ambruk,” tan-dasnya.

Kini, bapak satu anak itu men-umpang di rumah saudaranya yang kebetulan ada di samping rumahnya.

“Sementara kami tinggal di samping rumah. Sambil lalu men-gumpulkan uang untuk memban-gun lagi,” ucap Nur Yanto.

Nuryanto menambahkan, tempat tinggal dia dan adiknya itu baru diperbaiki sekitar dua tahun lalu. Pada saat perbaikan, dirinya meminjam uang ke salah satu bank. Cicilan belum lunas, ternyata rumah yang merupakan satu-satunya tempat tinggalnya itu sudah tidak bisa di tempati lagi.

“Mau bagaimana lagi, ini su-dah musibah.Kami hanya bisa tawakaldan menerimanya,” papar lelaki kelahiran Desa Karanganyar ini.

Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Ka-bupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menjelaskan kejadian dua rumah roboh yang menimpa warga Desa Karanganyar Kecama-tan Bantaran itu merupakan kate-gori bencana. “Kami sudah cek ke

lokasi pada saat kejadian. Dan itu tergolong bencana longsor,” jelas mantan Camat Leces ini.

Pihaknya mengatakan, ber-dasarkan hasil olah Tempat Ke-jadian Bencana (TKB), rumah roboh disebabkan karena tanah yang di atasnya terdapat pohon bambu itu berupa tebing tidak mampu menahan angin. Sehing-ga, begitu ada angin kencang, disertai hujan yang lebat, tanah longsor dan mengakibatkan po-hon bambu roboh dan mengenai rumah.

Terhadap kejadian itu, pemer-intah akan memberikan santunan berupa bantuan sosial kepada kedua pemilik rumah itu. Besa-rannya 20 persen dari total keru-gian.

“Kami belum menerima perkiraan berapa kerugiannya. Biasanya pemerintah akan mem-berikan bantuan maksimal 20 persen dari total kerugian,” ka-tanya singkat.

=MAHMUD HIDAYATULLAH

Dua Rumah Ambruk Tertimpa Pohon Bambu Tak Ada Korban Jiwa, Kerugian Material Mencapai Ratusan JutaPROBOLINGGO - Akibat hujan deras disertai angin ken-cang, pohon bambu roboh mengenai dua rumah warga sampai ambruk. Kejadian tersebut menyebabkan kerugian material ratusan juta. Tidak ada korban jiwa dalam peris-tiwa tersebut.

AMBRUK. Akibat hujan deras disertai angin kencang, membuat pohon bambu roboh mengenai rumah warga.

PROBOLINGGO - Cuaca di musim penghujan memang tergolong buruk terutama untuk kalangan nelayan. Aki-batnya banyak nelayan enggan melaut dan mereka lebih memilih mencari kerang untuk mendapatkan penghasilan.

Salah satu nelayan asal Desa Pesisir Kecama-tan Gending Kabupaten Probolinggo,Jakfar menga-takan bahwa dirinya lebih memilih mencari kerang ketika sudah cuaca laut ekstrem. “Daripada risiko tinggi terha-dap keselamatan, lebih baik mencari penghasilan lain-nya dengan mencari kerang,” katanya kepada wartawan, Minggu (1/2).

Menurutnya, dengan bu-ruknya cuaca dan tidak melaut, dirinya mengaku tidak tinggal diam begitu saja. Namun, lebih memilih untuk mencari peker-jaan lainnya demi mendapat-kan penghasilan.”Nelayan banyak yang mencari kerang, ketika air laut sudah mulai surut,” jelas Jakfar.

Kondisi air laut surut untuk saat ini, lanjut Jakfar, biasanya terjadi pada dini hari mulai pukul 03.00 WIB. Melihat laut sudah berangsur surut, nelayan mulai mempersiapkan per-alatan untuk mencari kerang. ”Alatnya sederhana, hanya timba saja. Sebab kerang hanya dicari menggunakan tangan kosong,” ucapnya.

Salah satu nelayan lain-nya, Suroso, menjelaskan situasi cuaca buruk penghasi-lan nelayan relatif menurun dibandingkan dengan musim kemarau. Karena pendapatan nelayan yang paling banyak dari hasil tangkapan ikan laut.

“Dari hasil mencari kerang pendapatan nelayan memang tidak begitu besar diband-ingkan dengan mencari ikan. Tetapi dari pada tidak ada pe-masukan mendingan memilih mencarinya.

Yang penting pendapa-tannya cukup buat makan keluarga,” tandasnya.

Dalam sehari hasil pencarian kerang, kata dia, nelayan rata-rata mendapat-kan keuntungan sebesar Rp 50 ribu. Jika mendapatkan rezeki besar keuntungannya lebih banyak.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

MUSIM HUJAN

Nelayan Enggan Melaut

Page 15: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV 15

ROMA - Roma dan Fiorentina sama-sama memetik hasil imbang pada lanjutan Liga Serie A Italia, Sabtu (31/1) waktu setempat atau Minggu (1/2) dini hari WIB. AS Roma ditahan imbang 1-1 oleh Empoli di Stadio Olimpico, se-dangkan Fiorentina juga bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Genoa.

Pada laga di Olimpico, Em-poli lebih dulu memimpin lewat tendangan penalti Massimo Mac-carone pada menit ke-39. Penalti itu didapat Empoli setelah Ric-cardo Saponara dijatuhkan Kostas Manolas di area terlarang. Insiden ini juga membuat Manolas digan-jar kartu merah.

Tapi, Empoli tak lama unggul jumlah pemain. Di injury time ba-bak pertama, Saponara juga diusir wasit karena sudah menerima dua kartu kuning. Situasi pun berubah menjadi 10 pemain vs 10 pemain.

Pada babak kedua, tepatnya menit ke-57, Roma bisa menyama-

kan kedudukan melalui tembakan Maicon. Skor 1-1 rupanya bertahan hingga wasit meniup peluit pan-jang tanda berakhirnya pertandi-ngan tersebut.

Ini adalah kali keempat secara

beruntun Roma cuma mendapat-kan hasil seri di Olimpico di ajang Serie A. Sebelumnya, mereka bermain imbang 2-2 dengan Sas-suolo, 0-0 dengan Milan, dan 2-2 dengan Lazio.

Gagal menang pada empat laga kandang di Serie A secara berturut-turut bukanlah hal yang lazim bagi Roma. Sebelum ini, rentetan semacam itu terakhir terjadi pada Mei 2005.

“Ketika kami berada dalam momen sulit dengan begitu ba-nyak masalah, kita cuma bisa me-muji reaksi tim. Kami bukan hanya ketinggalan satu gol serta kehila-ngan satu pemain, tapi pada babak kedua kami meningkatkan tempo dan melakukan segalanya untuk menang,” kata pelatih Roma Rudi Garcia.

Dia menambahkan, “Astori mengenai mistar, sedangkan Iturbe terpaksa ditarik keluar (karena cedera). Jadi, katakanlah pada saat ini keberuntungan tidak berpihak pada kami.”

Sedangkan di Luigi Ferrari, Fiorentina bermain tanpa Juan Cuadrado yang sudah terbang ke London untuk menuntaskan ke-pindahannya ke Chelsea. Tanpa

winger asal Kolombia itu, Fioren-tina terlihat kesulitan mengem-bangkan permainan terutama di lini serang. Statistik menyebut tim asuhan Vincenzo Montella itu punya 7 shot on goal dari total 9 tembakan, sementara Genoa ada 13 dengan lima on goal.

Genoa unggul lebih dulu di menit ke-14 lewat gol bunuh diri Ciprian Tatarusanu. Di babak kedua Fiorentina baru bisa menyamakan kedudukan lewat Gonzalo Rodri-guez di menit ke-55. Tuan rumah harus bermain dengan 10 orang setelah Nicolas Burdisso menerima kartu kuning kedua di menit ke-81. Skor 1-1 akhirnya tetap bertahan hingga laga usai.

Tambahan satu poin ini tak mengubah posisi Fiorentina di urutan ke-6 dengan 32 poin. Mereka masih tertinggal empat angka dari Napoli di posisi ketiga klasemen. Sementara itu Genoa ada di posisi ketujuh dengan 29 poin dari 21 laga. =Sky SpoRTS/AjI

Terkait hasil ini, gelandang Chelsea Nemenja Matic menilai, hasil imbang itu disebabkan oleh kelelahan para pemain Chelsea. Gelandang asal Serbia itu menilai Chelsea kelelahan setelah ber-main sampai 120 menit melawan Liverpool di semifinal Piala Liga Inggris empat hari sebelum men-jamu City.

“Khususnya di 20 menit tera-khir pertandingan, kami merasa sedikit lelah tapi saya senang karena setiap pemain memberi 100 persen. Sulit untuk berlari

dengan pemain-pemain City ka-rena mereka lebih segar daripada kami,” kata Matic.

Kendati demikian, Matic me-nilai, imbang adalah hasil yang adil untuk kedua tim. Hasil ini sekaligus menjaga selisih poin kedua tim di klasemen tetap lima angka. “Sejujurnya kami meng-harapkan tiga poin dari laga ini,

tapi jika Anda melihat seluruh pertandingannya, saya pikir im-bang adalah hasil yang bagus un-tuk kedua tim,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, “Kami pu-nya beberapa peluang, mereka punya beberapa peluang, dan sekarang sama, selisih lima poin. Kami senang karena itu dan saya harap kami akan terus melaju.”

Sementara pelatih Manuel Pellegrini menilai, timnya tidak layak memetik hasil imbang pada laga ini. Pasalnya, mereka bermain lebih baik dari Chelsea. Tetapi dengan hasil ini membuat City menjaga optimisme bisa mengejar Chelsea.

“Penting untuk mencoba me-mangkas jarak poin itu hari ini.

Kami sudah mencoba tapi kami tidak bisa - tapi kami masih punya 45 poin untuk didapat. Saya kata-kan ini adalah laga penting tapi bukan final. Kami masih punya waktu untuk mengejar selisih lima poin itu dan jika kami bermain ter-us seperti hari ini, maka akan lebih mudah melakukannya,” tegasnya. =Sky SpoRTS/CARoL AjI/DAR

SERIE A

Roma dan Fiorentina Hanya Bermain Imbang

Miralem Pjanic (kiri) beradu lari memperebutkan bola dengan gelandang Empolli Daniele Creco (kanan) pada laga yang berlansung di Stadion Olimpico, Minggu (1/2). Roma ditahan imbang tamunya 1-1.

Chelsea Tertahan di KandangLONDON - Misi Chel-sea meraih tiga angka di Stanford Bridge atas Manchester City pada lanjutan Liga Utama Ing-gris, Minggu (1/2) dini hari WIB gagal. Mereka hanya memetik hasil imbang 1-1 dan tetap unggul lima poin atas Manchester City. Pada laga itu, Chelsea unggul terlebih dahulu berkat gol Loic Remy pada me-nit ke-41, tetapi dibalas David Silva menjelang akhir babak pertama.

Gelandang Manchester City David Silva berduel dengan gelandang Chelsea Nemanja Matic (kanan) dalam laga yang berlangsung di Stamford Bridge, Minggu (1/2) dini hari WIB. Chelsea dan Manchester City bermain imbang 1-1 pada laga tersebut.

Page 16: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV

CHELSEA TERTAHANDI KANDANGOLAHRAGA | 15

ADRID - Pelatih Real Madrid Carlo A n c e l o t t i memuji pe-nyerang in-ternasional

Prancis Karim Benzema. Pasalnya, Benzema tampil gemilang dengan mencetak dua gol saat Madrid menang 4-1 atas Real Sociedad di Santiago Bernabeu, (Sabtu 31/1) malam. Sedangkan dua gol lain-nya dicetak oleh James Rodriguez dan Sergio Ramos.

Pada laga tersebut, “Los Blan-cos” main tanpa Cristiano Ronaldo yang disanksi larangan bermain pada tiga pertandingan akibat kar-tu merah saat lawan Cordoba akhir pekan lalu. Tanpa Ronaldo, Ance-lotti memasang Benzema, James Rodriguez, dan Gareth Bale di lini depan. Meski demikian, Los Blan-cos tetap tampil menakutkan.

Tetapi Ancelotti secara khu-sus memuji Benzema. “Benzema tampil fantastis. Dia punya kualitas yang sangat baik dan sangat efek-tif. Dia punya banyak tembakan ke gawang. Gol keduanya sangat berkualitas. Itu tembakan yang

bagus. Tapi, kita juga harus me-mujinya untuk gaya mainnya dan bagaimana dia membantu tim. Dia bukan striker yang cuma berdiri di kotak penalti, tapi dia menjelajah lapangan,” kata Ancelotti.

Tambahan dua gol itu menam-bah koleksi golnya pada musim ini menjadi 17 buah. Dia cuma kalah produktif dari Ronaldo yang sudah bikin 36 gol.

Pada bagian lain, Ancelotti mengungkapkan, timnya pu-nya kebiasaan buruk pada awal pertandingan, sehingga mereka kebobolan terlebih dahulu. Un-tung mereka bisa bereaksi cepat sehingga akhirnya membalikkan keadaan dan memastikan tiga poin atas anak-anak asuh David Moyes tersebut.

“Seperti biasa, kami tidak me-mulai babak pertama dengan baik. Hal itu terjadi pada laga mela-wan Cordoba dan Atletico Ma-drid di Copa del Rey. Kami harus membenahi cara kami memulai pertandingan. Kemudian kami melakukan tekanan dan tampil sangat baik pada babak kedua. Kami mengontrol permainan,” tutupnya. =Sky SpoRTS/cARol AjI/DAR

Cetak Dua Gol,

ancelotti Sanjung Benzema

Carlo Ancelotti dalam sesi jumpa pers menyanjung setinggi langit performa Karim Benzema (foto kanan, mengacungkan jari) dalam laga kontra Real Sociedad.

4 1REAL MADRID REAL SOCIEDAD

Karim Benzema mendapat ucapan selamat dari rekan setimnya Gareth Bale (kiri) usai mencetak gol bagi Real Madrid, Sabtu (31/1) malam.

Page 17: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

sUMENEP MINUsKEPALA sEKOLAH

KEcELAKAAN sEMAKIN TAK TErbENdUNg

PEMdEs dIdEsAK gELAr PILKAdEs

SAMPANG |JSUMENEP | C BANGAkAlAN | l

SENIN2 Februari 2015 No. 0537 | TAHUN IV

Di kantor Pemkab timur itu ditempati sejumlah Satuan Ker-ja Perangkat Daerah (SKPD), di antaranya Dinas Kesehatan, Di-nas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, dan

Tata Ruang (Cikatarung), Inspek-torat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (bapemas-

pemdes), juga Dinas PU Pen-gairan.

Dalam pantauan wartawan Koran Madura, sekitar pukul 16.30 WIB, kantor tersebut digenangi air banjir yang mencapai hingga lutut orang dewasa. Akibatnya, air banjir memasuki ruang per-kantoran yang ada, sehingga mengancam dokumen penting milik masing-masing instansi.

Satu per satu pegawai pem-kab timur berdatangan untuk menyelamatkan dokumen di kantornya. Namun, berhubung air banjir mengalir deras, pe-nyelamatan dokumen tidak maksimal. Sementara pegawai lainnya memilih pasrah dokumen itu rusak.

Ketika mendatangi kantornya, Sekretaris Dinas Kesehatan, Ali Maksum mengatakan air mulai memasuki halaman kantor seki-tar pukul 15.00 WIB. Satu jam kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, air banjir telah masuk ke ruangan perkantoran. Bahkan, pagar kantor di sebelah barat jebol.

“Untungnya air tidak datang dengan cepat, sehingga masih ada banyak berkas-berkas yang ber-hasil dinaikkan, sehingga tidak terendam,” kata Ali Maksum.

Jebolnya pagar tersebut dika-barkan bukan akibat banjir yang terjadi. Akan tetapi, terpaksa di-jebol oleh warga karena genangan air tidak mengalir hingga men-

gancam perumahan warga sekitar, karena aliran tidak lancar.

Salah seorang warga sekitar, Titik (40) mengatakan di lokasi tersebut selalu terendam banjir setiap musim hujan ketika hujan deras. Bahkan tahun lalu genan-gan air banjir di rumahnya yang berlokasi di utara pemkab itu mencapai hingga perut orang de-wasa.

”Ini air kiriman dari arah utara. Saluran normalisasi air di sini tidak normal, maka terjadilah seperti banjir ini. Kami berharap agar saluran air segera diperbaiki oleh pemerintah dan pengerjaan proyek rehabilitasi saluran harus segera dituntaskan,” kata Titik.

=AlI SYAHRONI/RAH

Kantor Pemkab Terendam Banjir

Sejumlah Dokumen Penting Berada di Tempat Tak Aman

PAMEKASAN – Kantor Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Pemekasan di Jalan Jokotole terendam banjir. Itu terjadi setelah hujan deras selama 4 jam lebih, kemaren (1/2). Itu juga terjadi disebabkan kondisi la-han yang ditempati Pemkab tersebut sangat rendah.

RENDAH. Air hujan deras menyebab-kan kantor Pemkan Timur di Jl Joko-tole, Pamekasan, terencam air banjir, kemarin (31/1).

Page 18: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

"Air mulai menggenangi sebagian ruas Jalan HOS Cok-roaminoto di depan rumah kami sekitar pukul 13.30 WIB. Sejak pukul 11.30 WIB, hujan deras mengguyur kawasan kota," kata warga Kecamatan Kota, Salam di Sumenep.

Air yang menggenangi se-bagian ruas jalan raya tersebut hingga setinggi lutut. "Setiap kali hujan deras mengguyur ka-wasan kota lebih dari dua jam, biasanya memang mengakibat-kan genangan air di sejumlah ruas jalan. Kejadian seperti ini sering kali terjadi pada musim hujan," ujarnya.

Selain di Jalan HOS Cok-roaminoto, sejumlah ruas ja-lan lainnya juga mengalami hal sama, di antaranya Jalan Truno-joyo, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan KH Agus Salim, Jalan Sultan Ab-durrahman, dan Jalan Adirasa.

"Ketinggian air sudah meng-ganggu aktivitas pengguna ja-lan, utamanya yang mengen-darai mobil jenis sedan," kata warga Kecamatan Batu Putih, Fathorrahman.

Ia yang mengendarai mobil jenis sedan terpaksa menunggu air surut ketika akan melintasi Jalan Sultan Abdurrahman, aki-bat ketinggian air di jalan terse-

but dikhawatirkan akan masuk ke mesin mobilnya."Sebagian mobil yang sopirnya nekat me-nerobos genangan air, harus me-nerima risiko mogok dan men-imbulkan kemacetan. Semoga saja genangan air tersebut cepat surut," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Dwita Andriani menjelaskan, genangan air di sejumlah ruas jalan di kawasan kota ketika hujan deras merupakan kasus yang sering terjadi sejak dua ta-hun belakangan ini.

"Ini tidak boleh dibiarkan, karena sudah mengganggu ak-tivitas publik. Lama atau seben-tar, genangan air di jalan raya itu sudah mengganggu dan me-resahkan warga," katanya.

Cuaca EkstremSementara cuaca laut san-

gat ekstrem. Ketinggian ombak yang mencapai 2-4 meter, mem-buat para nelayan di Desa Leg-gung, Kecamatan Batang-Batang, berbondong-bondong menga-mankan perahunya dari hanta-man ombak, dengan cara ditarik ramai-ramai ke pinggir pantai.

“Sebab bila perahu dibiarkan di tengah laut, tidak ditarik ke pinggir pantai, akan dihantam ombak besar setiap saat sehing-

ga perahu perlahan-lahan akan rusak dan terseret ombak,” ujar nelayan Batang-Batang, Sujono.

Pantauan Koran Madura, ak-tivitas nelayan terhenti. Mereka hanya terlihat memancing ikan kecil di bibir pantai untuk dikonsumsi pribadi. Nelayan tidak berani untuk menembus cuaca yang sedang ekstrem.

Kondisi ombak besar di dae-rah Leggung sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. “Semak-in ke tengah ombak semakin besar, bila dipaksakan melaut akan mengancam keselamatan nelayan,” terangnya.

Yang dilakukan nelayan di pinggir pantai di Desa Leng-gung, kemarin, bergotong royong menarik perahu ramai-ramai baik laki-laki dan perem-puan. Perahu tersebut diangkat ke dataran tinggi pinggir pantai guna menghindari hantaman ombak besar yang bertubi-tubi menghantam daerah ini.

Sementara perahu yang masih ditambatkan di tengah laut terlihat terombang-ambing oleh hantaman ombak. Sesekali pemilik perahu terlihat antu-sias menguras air yang masuk ke dalam perahu. Mereka kha-watir bila air tidak dikuras akan menyebabkan perahunya tenggelam. =AHMAD SAI/ANT

SUMENEP - Legislator mem-inta Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Sumenep segera mengatasi kasus genangan air yang sering merendam ruas jalan dan rumah warga di Ke-camatan Kota ketika terjadi hujan de-ras selama beberapa jam.

"Ini kasus yang sering terjadi dalam dua tahun terakhir pada setiap hujan deras mengguyur kawasan kota. Harus ada solusi dari pemerintah daerah supaya tidak semakin besar dampaknya," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Dwita Andriani, di Sumenep, Minggu (1/2).

Pada Ahad siang, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Kota dan sekitarnya mengakibatkan terjadinya genangan air di sejumlah ruas jalan dan rumah warga di sejumlah desa/kelurahan.

"Meskipun bisa dinilai kasus klasik, kami akan mengusulkan ke-pada kawan-kawan di Komisi C DPRD Sumenep membahas persoalan ini. Kalau disetujui, agenda selanjutnya tentunya mengundang pimpinan se-jumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk membicarakan kasus genangan air tersebut," ujarnya, menerangkan.

Ia menduga genangan air di sejum-lah kawasan itu diakibatkan drainase dan Kali Marengan yang membentang di Kecamatan Kota tidak mampu me-nampung air, ketika terjadi hujan de-ras selama beberapa jam.

"Pada masa pembahasan rancan-gan APBD 2015 pada beberapa waktu lalu, kami sempat membicarakan per-soalan tersebut dengan pimpinan be-berapa SKPD. Ketika itu, sempat dibi-carakan tentang perlunya normalisasi drainase dan Kali Marengan," ucapnya.

Ita juga meminta para pihak terkait di Pemkab Sumenep tidak terjebak dengan lama waktu genangan air di sejumlah ruas jalan dan rumah warga ketika terjadi hujan deras.

"Jangankan lama, sebentar saja sudah mengganggu dan merepotkan warga. Siapa pun orangnya pasti tidak ingin rumah dan kamarnya tergenang air ketika hujan deras, meskipun han-ya sebentar," katanya, menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Kusman Hadi menjelaskan pihaknya telah menerima informasi tentang rumah warga yang tergenang air.

Sesuai informasi sementara yang diterimanya, rumah warga yang ter-genang air itu tersebar di empat desa/kelurahan, semuanya di Ke-camatan Kota.

=ABD AZIZ/ANT

BANJIR

Segera Atasi Genangan Air

Sejumlah Ruas Jalan Tergenang Air HujanAktivitas Nelayan Lumpuh Sejak Sepekan Terakhir

SUMENEP - Sejumlah ruas jalan di kawasan kota di Kabupaten Sumenep, Minggu (1/2) siang, tergenang air akibat hujan deras yang terjadi selama beberapa jam sebelumnya. Sementara di laut, cuaca sedang ekstrem.

Nelayan bergotong

royong me-narik perahu yang dihan-tam ombak di Kecama-tan Batang-

Batang, Minggu

(1/2).

TERGENANG. Pengendara menuntun kendaraannya yang mati akibat mesin termasuki air yang mencapai di atas mata kaki, Minggu (1/2). Sejumlah ruas jalan tergenang air.

Page 19: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV CSumenep

Hal itu disampaikan menyi-kapi maraknya kriminalitas di Kecamatan Guluk-Guluk. Catatan Koran Madura, sepanjang Januari 2014 setidaknya telah terjadi tiga kali tindak pidana kekerasan, mu-lai perusakan rumah hingga pen-geroyokan.

Jumat (9/1), Ach Nuri (28), warga Dusun Gang Asem, Desa Guluk-Guluk, dikeroyok seki-tar enam orang saat melaku-kan pendataan warga miskin di Dusun Brakas Laok. Adik Kades Guluk-Guluk, Ikbal itu dikroyok saat sedang di rumah Jausi ber-sama rekannya. Penganiayaan itu diduga terkait kekecewaan hasil pelaksanaan pilkades.

Usai menerima laporan pen-ganiayaan, Polsek Guluk-Guluk langsung melakukan olah TKP dan melakukan penggerebekan terhadap dua rumah warga, yang diduga terlibat penganiayaan, tapi upaya tersebut gagal lanta-ran orangnya sudah tidak ada di rumah.

Pada Selasa (27/1), rumah Subli Bengal, pelapor kasus dugaan penyimpangan realisasi raskin Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, dirusak dengan cara dilem-pari batu saat orangnya mengi-kuti demonstrasi menyoroti kasus tersebut di Kantor Pemkab dan Kejaksaan Negeri Sumenep.

Pintu rumahnya rusak meski-

pun tidak parah. Namun, kejadian tersebut bukan pertama kalinya. Pada malam tahun baru pernah dilempari batu, dan sejak mel-aporkan Kepala Desa Guluk-Gu-luk, Ikbal, sering menerima teror akan dibunuh dan rumahnya akan dibakar.

Sementara pada Kamis (29/1) sekitar pukul 1.30 dini hari, ru-mah Ahmad Sublianto (46), warga Dusun Congaben, Desa/Kecama-tan Guluk-Guluk, dirusak dengan cara dilempari bondet.

Ledakan tersebut tidak hanya terdengar satu kali, melainkan ter-dengar hingga empat kali ledakan. Tak ada korban jiwa, namun ru-mah Ahmad Sublianto mengalami kerusakan di bagian lantai, pintu samping, tembok depan, dan atap terasnya juga rusak dan jebol

“Untuk mengantisipasi ter-jadinya hal serupa, kami selalu siaga dan melakukan patroli setiap waktu. Utamanya di lokasi

yang diduga rawan terjadi aksi se-rupa. Itu pun patrol tidak hanya melibatkan petugas dari Polsek, melainkan juga petugas dari Pol-res," terangnya.

Mustafid tokoh masyarakat Guluk-Guluk, mengatakan, peru-sakan yang menimpa rumah Ah-mad Sublianto murni kriminal. Ia mengklarifikasi bahwa Sublianto tidak mengikuti demonstrasi pada Selasa lalu. "Aksi tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan apa pun," tegasnya.

Katanya, Sublianto tidak per-nah ikut campur dalam kasus apa pun, termasuk ikut melakukan demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah warga Desa Guluk-Gu-luk beberapa hari yang lalu.

"Dia (Sublianto), warga biasa dan tidak pernah ikut demi. Jadi, kalau dikatakan rumah demons-trans dilempari bondet, itu sa-ngat tidak benar," klarifikasinya.

=JUNAEDI/MK

Jangan Main Hakim SendiriWarga: Perusakan Rumah Ahmad Sublianto Murni Kriminal

SUMENEP – Kepala Polsek Guluk-Guluk Iptu Rasyidi meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dalam menyelesaikan tindakan masyarakat yang dinilai meresahkan. Pihaknya meminta untuk diserahkan kepada polisi.

Kasus Kriminal Januari 2015 di Guluk-Guluk

Jumat (9/1)

Ach Nuri (28), warga Dusun Gang Asem, dikeroyok sekitar enam orang saat melakukan pendataan warga miskin di Dusun Brakas Laok.

Selasa (27/1)

Rumah Subli Bengal, pelapor kasus dugaan penyimpangan realisasi raskin Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, dirusak dengan cara dilempari batu.

Kamis (29/1)

Sekitar pukul 1.30 dini hari, rumah Ahmad Sublianto (46), warga Dusun Congaben, Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, dirusak dengan cara dilempari bondet.

SUMENEP – Kepala sekolah di sejumlah institusi pendidikan di Kabupaten Sumenep masih dijabat pelaksana tugas (Plt). Se-bagian besar terjadi pada kepala sekolah tingkat dasar.

Salah satu faktor belum dikeluarkannya SK pengang-katan kepala sekolah definitif oleh pemerintah daerah, kare-na minimnya abdi negara yang mempunyai sertifikat pimpi-nan sekolah.

"Pada tahun ini masih banyak sekolah yang belum ada kepala definitifnya. Itu karena stok PNS yang memiliki sertifikat untuk diangkat sebagai kepala sekolah definitif masih sangat terbatas," kata Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik.

Data Dinas Pendidikan (Dis-dik) Sumenep, dari jumlah se-kolah dasar (SD) sebanyak 647 lembaga, kepala sekolah seban-yak 40 SD dijabat Plt. Untuk Se-kolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 117 sudah didefinitif-kan semua. Sedangkan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kurang lebih sebanyak 43, satu di antaranya masih dijabat Plt.

"Sebenarnya ada 42 sekolah yang masih dijabat Plt, rinciann-ya SD 40 sekolah dan untuk SMA

dua sekolah. Tapi akhir Januari untuk SMAN 2 sudah ada kepala sekolah definitifnya. Sementara satu masih belum, yakni SMA Lenteng," katanya.

Pihaknya memastikan pada tahun ini semua kekosongan kepala sekolah terisi. Pasalnya, Disdik dalam waktu dekat akan menyelenggarakan diklat pen-didikan. Diklat pendidikan itu akan diselenggarakan bekerja sama dengan LPMP.

Katanya, sejumlah abdi nega-

ra itu usai mengikuti acara diklat akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat tersebut nantinya akan menjadi salah satu pertimban-gan bagi pemerintah daerah un-tuk menempatkan sejumlah PNS sebagai kepala sekolah definitif.

Namun, tegas Shadik, ser-tifikat bukanlah satu-satunya syarat untuk pengangkatan kepala sekolah definitif. Sebelum dilakukan pengangkatan masih akan dilakukan seleksi secara ketat. Seleksi yang bakal dilaku-kan oleh tim bentukan Disdik itu, diyakini membutuhkan wak-tu yang tidak sedikit.

Pasalnya, seleksi yang akan dilakukan tidak hanya seleksi adminitrasi, melainkan juga terkait kredibilitas dan kapabili-tas calon kepala sekolah. Sete-lah itu, nama-nama yang sudah terjaring akan diajukan ke Sek-retariat Pemerintah Kabupaten (Setkab) Sumenep, untuk disetu-jui dan dikeluarkan SK.

"Itu dilakukan untuk mencari figur yang tepat dan pas sebagai kepala sekolah. Artinya, kami untuk menunjuk kepala sekolah tidak asal tunjuk. Melainkan masih harus melewati proses yang panjang," tutup Shadik.

=JUNAEDI/MK

PENDIDIKAN

Sumenep Minus Kepala Sekolah

A. ShadikKepala Disdik

TERENDAM AIR HUJAN. Moh. Sahnan menabur pupuk di lahan padinya yang terendam air hujan, Minggu (1/2). Banyak tanaman mati akibat terendam air hujan.

Page 20: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV D Sumenep

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A. Fatoni menyatakan, masih tingginnya intensitas hujan memungkinkan penyebaran penyakit DBD akan terus berlanjut. "Kemungkinan masih akan berlanjut. Tapi kami sudah melakukan PSN, pem-berantasan sarang nyamuk," paparnya.

Sebelumnya, Fatoni mengata-kan bahwa puncak penyakit DBD diprediksi bulan Januari kemarin. Pihaknya mengaku telah melaku-kan komunikasi dengan tenaga medis di beberapa daerah yang memiliki endemik tinggi. Menu-

rutnya, daerah dengan endemik tinggi ada di Kecamatan Saronggi dan Kecamatan Kota.

Berdasarkan data Dinkes, per 30 Januari lalu, jumlah penderita positif DBD di Sumenep telah mencapai 289 orang. Sebanyak 4 orang meninggal dunia. “Tapi perlu diketahui, pasien-pasien baru yang datang ke rumah sakit itu belum tentu demam berdarah. Hanya kekhawatiran masyarakat, kalau anaknya demam langsung dibawa ke rumah sakit. Khawatir demam berdarah," katanya saat ditanya mengenai semakin ban-yaknya pasien yang berdatangan ke rumah sakit beberapa waktu terakhir.

Diakuinya, luasnya daerah penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu, pihaknya kewalahan dalam melakukan foggingisasi atau

pengasapan. "Karena luasnya jangkauan demam berdarah ini, kami tidak bisa melakukan pen-gasapan setiap hari. Jadi dijad-wal," tandasnya.

Menurut Fatoni, beberapa daerah yang telah dilakukan pengasapan, di antaranya adalah Kecamatan Kota, Saronggi, Pr-gaan, Bluto, Lenteng dan Rubaru. "Termasuk daerah-daerah dengan endemik tinggi lainnya, termasuk ke Gili Genting," rincinya.

Sementara itu, dalam bebera-pa waktu terakhir, di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar pasien selalu over load. Sehingga, gedung rumah sakit yang mestinya diresmikan pada 5 Februari mendatang sudah harus digunakan dengan segala keter-batasannya.

Seperti terjadi Jum'at (30/01) lalu. Saat itu pihak rumah sakit

harus pontang-panting pinjam ekstra bed ke beberapa instansi untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. "Sebenarnya analisa kita tahun 2014 lalu, maksimal tambahan 10 bed. Sehingga kami menambahkan 28 bed. Ternyata, di awal tahun 2015 ini saja yang 28 itu sudah habis," kata Direktur RSUD dr. Moh. Anwar, Fitril Akbar.

Dikatakan, karena persedi-aan ekstra bed rumah sakit yang terbatas, pihaknya harus pinjam kepada Dinas Sosial (Dinsos) sebanyak 5 buah ekstra bed, 10 ekstra bed lain juga dipinjam dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sumenep.

Diakui Fitril, belakangan RSUD Sumenep memang sering kewalahan "diserbu" pasien yang kebanyakan menderita penyakit DBD. "Karena, demam berdarah

itu, menurut grafiknya, biasanya bukan sekarang puncaknya. Tapi masih dua sampai tiga bulan lagi," ujarnya.

Akibat membeludaknya pasien belakangan, kata Fitril, pihak rumah sakit harus menggu-nakan gedung yang baru diban-gun pada 2014 lalu meski belum diresmikan. Padahal, lanjutnya, gedung tersebut direncanakan masih akan diresmikan pada 5 Februari yang akan datang.

Untuk diketahui, penumpu-kan pasien tak hanya terjadi di RSUD Sumenep, namun di be-berapa puskesmas juga mengala-mi hal yang sama, salah satunya di Puskesmas Gapura. Pantauan Koran Madura, Sabtu (31/01) lalu di Puskesmas Gapura beberapa pasien harus dirawat di luar ruangan dengan tanpa tempat tidur. =FATHOL ALIF/MK

MUSIM PENGHUJAN

DBD Masih MengintaiSUMENEP – Me-

masuki bulan Februari 2015, penyakit de-

mam berdarah dengue (DBD) masih mengintai

masyarakat, sehingga perlu selalu menjaga

kesehatan dengan cara menjaga kebersihan diri

dan lingkungan.

WASPADA. Kondisi rumah sakit umum daerah dr H Moh Anwar Sumenep, Minggu (1/2). Sebanyak 289 pasien telah dirawat di rumah sakit tersebut. Dinas Kesehatan mewanti-wanti masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan karena DBD masih mengintai.

Page 21: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV EBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA ESENIN 2 FEBRUARI 2015No. 0537 | TAHUN IV

Namun, pemasangan CCTV di kantor pemerintahan tidak bisa serta merta dapat dilaksanakan. Pasalnya, dana yang akan diguna-kan untuk pengadaan CCTV perlu dilakukan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Untuk itu, Bupati Ach Syafii masih akan mengagendakan melakukan pertemuan dengan

Ketua DPRD Pamekasan, Halili dan Kapores AKBP Sugeng Mun-taha. Agar pemasangan CCTV bisa dilaksanakan dengan letak CCTV yang tepat, sehingga da-pat mengintai aksi-aksi krimi-nal.

Salah satunya pencurian ken-daraan bermotor (curanmor) yang marak terjadi di sejumlah perkan-toran pemerintahan di wilayah

Pamekasan bisa diminimalisir. Bahkan, bisa juga dijadikan se-bagai alat untuk mencegah aksi amoral tersebut.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pak Kapol-res dan Ketua DPRD Pamekasan, nantinya kita akan bahas bersa-ma untuk menerapkan langkah itu. Dengan himbauan itu kami sepakat, tapi masih perlu meli-batkan pihak lain karena akan mengunakan uang Negara,” kata Bupati Ach Syafii.

Selain sebagai langkah tero-bosan positif guna mencegah tindakan kriminal di Pamekasan. Dengan adanya CCTV diharapkan bisa membantu dan meringankan

tugas aparat kepolisian dalam memberantas dan mengungkap aksi kriminal.

Untuk itu, terang Bupati Ach Syafii, pihaknya akan segera me-lakukan koordinasi dengan se-jumlah satuan perangkat kerja daerah (SKPD) di jajaran in-stansinya terkait anggaran untuk CCTV. Pasalnya, terkait anggaran harus diajukan oleh masing-ma-sing SKPD yang bersangkutan.

“Setelah kami bertemu se-cara khusus dengan kapolres dan Ketua DPRD, hasilnya nanti akan kami koordinasikan dengan jaja-ran SKPD. Anggarannya, kami sesuaikan dengan anggaran yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Ka-polres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha selama ini baik di in-stansi pemerintah dan pemilik Pertokoan, banyak yang tidak memasang CCTV, sehingga aksi pencurian sulit untuk dapat di-ungkap.

“Pemasangan CCTV itu akan membantu kami selaku aparat kepolisian dalam menjalankan tugas pengamanan di wilayah Pamekasan. Kami tidak bisa be-kerja sendiri dalam mengaman-kan Pamekasan. Perlu bantuan dari berbagai pihak, baik peme-rintah, maupun masyarakat luas,” kata AKBP Sugeng Muntaha.

=ALI SYAHRONI/RAH

CCTV Perkantoran belum Terlaksana

PAMEKASAN - Imbauan Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha untuk pemasangan Closed Circuit Te-levision (CCTV) di sejumlah instansi pemerintahan dan pertokoan untuk mengintai tindakan kriminal mendapat respon positif dari Bupati Pamekasan, Ach Syafii.

Pengintai. Salah satu CCTV yang terpasang di pintu keluar kantor Bupati dan DPRD, Jl Kabupaten, Pamekasan.

Bupati Berencana Melakukan Pembahasan dengan DPRD

Page 22: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IVF Pamekasan

Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan, Ach Syafii. Menu-rutnya, dalam kondisi seperti itu pihaknya juga berharap kepada aparat penegak hukum agar ikut berpartisipasi mengatasi persoa-lan tersebut dan tidak kembali terulang.

Dikatakn Bupati Syafii, pihaknya sangat menyayangkan warganya kembali melakukan hal

itu. Kini, tidak lagi langkah so-sialisasi sebagaimana yang sering dilakukan. Namun, perlu kembali melakukan sejumlah pendekatan kepada para tokoh dan ulama dari sejumlah wilayah di Pamekasan.

“Kita akan selesaikan ber-sama para kiai. Mungkin ini perlu koordinasi pemerintah daerah, Forpimda dan kiai-kiai untuk penanganan ini. Sosialisasi juga

akan kita lakukan, tetapi tidak sekadar sosialisasi. Bagaimana nanti kita turun langsung kepada masyarakat melalui tokoh-to-koh,” kata Bupati Syafii.

Diungkapkan, pihaknya dulu sempat juga mengalami persoa-lan situasi maraknya isu santet. Bahkan bukan hanya isu, tetapi masyarakat menghakimi sendiri. Dan, cara tersebut pernah di-lakukan saat yang bersangkutan menjadi bupati pada periode se-belumnya.

Terangnya, pendekatan mela-lui tokoh ulama itu, cukup efektif membendung kemarahan warga yang gelap mata menghakimi seseorang yang diduga sebagai

dukun santet. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk memantau kondisi.

“Akhirnya kita bekerjasama dengan para kiai, mereka yang sudah menjadi target itu kita amankan di pesantren, sambil kami terus melakukan pendeka-tan terhadap warga yang menar-get sesorang yang diduga punya santet,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada akhir pe-kan lalu, seorang wanita bernama Rupah, 50, warga Desa Kadur, Ke-camatan Kadurm nyaris tewas setelah mengalami luka bacok disekujur tubuhnya lantaran di-aniaya oleh Hariri, 31, yang masih

tetangganya. Pelaku merasa, mertuanya yang sakit keras dan diduga sakitnya karena disantet oleh korban.

Kasubag Humas Polres Pame-kasan, AKP Siti Mariyatun me-ngatakan meskipun pelaku sem-pat melarikan diri, namun tidak lama kemudian berhasil diringkus di Kecamatan Pakong. Kini aparat polres Pamekasan sudah menga-mankan pelaku dan ditahan di Mapolres Pamekasan.

“Tersangka diancam kuru-ngan maksimal lima tahun pen-jara karena melanggar 351 KUHP tentang penganiayaan,” kata AKP Maryatun.

=ALI SYAHRONI/RAH

Pemkab Libatkan UlamaPAMEKASAN – Kembali terjadinya upaya pembunuhan terhadap warga yang diduga memiliki ilmu satet, mem-buat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan akan berupaya kembali melakukan sejumlah pendekatan ke-pada para tokoh dan ulama.

PENYELIDIKAN. Sejumlah anggota polisi sedang mengidentifikasi tubuh Rupah, yang diduga punya ilmu santet, di RSUD Slamet Martodirdjo, Pamekasan

Upaya untuk Meredam Pembunuhan Terkait Santet

Pamekasan

Page 23: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV GPamekasan

Dari sebelumnya, dipimpin Jhon Julianto, yang kini sudah berposisi sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Pame-kasan, diganti oleh Ir. Muhamad yang sebelumnya menjadi Staf Ahli Bupati Syafii. Sehingga perlu penyegaran di SKPD tersebut.

Menurut Syafii, di Pamekasan, banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan, terutama wisata bahari. Namun, potensi wisata itu belum dikelola secara serius dan

belum maksimal. Akibatnya, tempat pariwisata

yang seharusnya mampu menyu-mbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui wisatawan yang berkunjung ke Pamekasan belum terwujud. Hal itu karena belum dikelola dengan baik sehingga tidak mampu menarik wisatawan.

Penyebab lain tidak mak-simalnya pengelolaan tempat wisata, juga karena lemah-nya kemauan pemerintah dan

masyarakat untuk mengembang-kan potensi wisata di Pamekasan. Kultur masyarakat Pamekasan, juga menjadi salah satu fak-tornya. Sehingga, pengelolaan tempat wisatanya, harus mampu menyesuaikan dengan kultur masyarakat yang ada.

Pria yang juga Ketua PSSI Pamekasan ini mengakui, kurangnya perencanaan pengem-bangan dan pengelolaan tempat wisata di Pamekasan, juga menja-di faktor mandegnya pengelolaan wisata. Termasuk, keterbatasan modal untuk mengelola tempat wisata di Pamekasan.

Dalam waktu dekat ini, Syafii bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pamekasan beren-cana melakukan study banding ke Australia. Sebab, negara tersebut

dianggap menjadi salah satu Ne-gara yang memiliki perencanaan, pengelolaan dan pengembangan wisata terbaik. Terutama dalam sistem pengelolaan tempat wisata yang dibiayai salah satu organisa-si kerjasama Indonesia Australia.

Ada beberapa tempat wisa-ta yang bisa dikembangkan di Pamekasan. Diantaranya, wisata Pantai Talang Siring yang berada di Desa Montok, Kecamatan La-rangan Pamekasan, wisata Pan-tai Jumiang, Desa Tanjung, Ke-camatan Pademawu, wisata Religi Batu Ampar, Kecamatan Proppo, serta wisata untuk rekreasi kelu-arga. Seperti Taman Arek Lancor, wisata Asri, Kelurahan Kowel dan beberapa objek wisata lainnya di Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Kadisporabudpar DigantiDiduga Belum Maksimal Kelola Tempat Wisata PAMEKASAN-Banyaknya potensi tempat pariwisata di Pamekasan yang belum dikelola dengan baik, diduga menjadi salah satu pertimbangan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii melakukan pergantian terhadap pucuk pimpinan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pari-wisata (Disporabudpar) Pemkab Pamekasan.

PAMEKASAN-Pendidikan usia dini Raudlatul Atfal (RA) belum mendapatkan kucuran bantuan operasional sekolah (BOS) sebagaimana diberikan kepada siswa MI/SD, MTs/SMP dan MA/SMA, yang sudah lebih dulu menikmati BOS. Padahal, RA setingkat TK, proses kegiatan belajar mengajarnya (KBM), tidak jauh beda dengan KBM yang berada di MI, MTS, dan MA.

Salah satu pengelola RA di Kecamatan Pademawu, Ach. Said meminta pemerintah pu-sat juga memberikan perha-tian yang sama kepada lem-baga RA ataupun TK. Sebab, peluang menikmati kucuran anggaran dari pemerintah, untuk pengembangan sekolah sangat kecil, dibandingkan sekolah formal setingkat MI/SD ataupun MTs/SMP.

Menurut Said, perhatian pemerintah terhadap lembaga RA masih sangat minim. Pa-dahal, lembaga ini merupakan awal untuk mencetak karakter anak semenjak usia dini. Sebab, jika bimbingan di usia dini tidak baik, selanjutnya anak tersebut tidak akan baik.

Paling tidak kata Said, jika pemerintah pusat mengabai-kan permintaan guru RA se-derajat tersebut, ada perhatian dari pemerintah Provinsi Jawa Timur ataupun Pemerintah Kabupaten Pamekasan, untuk membuat program pemberian bantuan BOS kepada lembaga RA. Seperti yang dilakukan Pemprov Jawa Timur kepada lembaga madrasah diniyah dan guru swasta.

“Jika pemerintah pusat tidak merespon kebutuhan kami, mudah-mudahn Pem-prov Jatim maupun Pemkab Pamekasan bisa memperhati-kan keluhan ini,” katanya.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya bersama guru RA agar melakukan audensi de-ngan Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Pame-kasan, untuk mengupayakan agar RA dan TK di Pame-kasan, mendapat perhatian yang sama di dalam menda-patkan dana BOS.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

BANTUAN OPERASIONAL

RA Minta Pemerintah Kucurkan Bantuan BOS

MUSIM DURIAN JATIM. Pedagang menggelar durian dagangannya, di Jalan Niaga, Pamekasan, Jawa Timur. Harga durian Pamekasan yang terkenal berdaging tebal dan berbiji kecil serta sangat legit itu, pada musim tahun ini dihargai Rp 10 ribu hingga Rp 70 ribu per buah tergantung ukuran dan kualitas.

Page 24: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IVH SumenepPamekasan

Sejumlah pihak yang terli-bat dalam usaha yang dijalankan PDAM menyetujui usulan itu, baik Direktur PDAM Agus Bachtiar, maupun Bupati Pamekasan, Ach Syafii, selaku pemegang kebijakan tertinggi di Kabupaten Pamekasan.

Direktur PDAM Pamekasan, Agus Bachtiar mengatakan pihaknya sepakat jika PDAM tidak lagi memegang kuasa atas penge-lolaan perusahaan air kemasan gelas maupun botol itu. Sebab, hal itu dinilai akan mengurangi beban tanggungjawab PDAM.

“Saya senang bila Adeni dipi-sahkan dari PDAM yang sekarang saya pimpin. Asalkan pemisahan-nya ada kajian komprehensif dari lembaga yang kompeten, agar pengelolaan perusahaan Adeni benar-benar bisa berkembang,” kata Agus Bachtiar.

Sementara itu Bupati Pame-kasan, AchSyafii juga merespon positif usulan salah satu legisla-tor yang menginginkan pengelo-laan Adeni dan PDAM dipisah. Bahkan, pihaknya merasa perlu untuk melakukan pemisahan tersebut.

“Kami rasa diipisah itu lebih baik. Karena memang orentasi bisnisnya berbeda. Sama me-

lakukan bisnis tapi PDAM harus lebih mengedapankan nilai sisoalnya. Saat ini kita masih menunggu kajian dan telaah staf, agar nantinya keduanya berjalan dengan lebih baik,” kata Bupati Ach Syafii.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ah-madi mengusulkan kepada Pem-kab Pamekasan agar memisahkan pengelolaan Adeni dengan PDAM. Sebab selama ini, perusahaan ke-masan air mineral plat merah itu selalu mengalami kerugian dan tidak mengalami perkembangan berarti.

Padahal, air kemasan Adeni cukup di kenala oleh masyarakat pamekasan, karena harga yang lebih ekominis. Namun, karena kurangnya sistem pemasaran se-hingga kalah bersaing dengan air kemasan yang di produksi dari luar daerah.

“Wajar bila Adeni tidak berkem-bang, karena Adeni kultur orga-nisasinya ikut PDAM. Padahal, jika Adeni berdiri sendiri sangat mung-kin untuk bisa berkembang pesat, karena pengelolaannya akan lebih fokus pada pemasaran Adeni,” kata Politisi PAN ini.

=ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN-Bupati Pame-kasan, Ach Syafii melakukan

mutasi sebanyak 294 pejabat, yang terdiri dari eselon II, III,

IV dan V di lingkungan Pemkab Pamekasan, di Pendopo Rong-gosukowati, Pamekasan, Jumat (30/1) lalu.

Dari 294 pejabat yang di-mutasi itu, dengan rincian, e-selon II sebanyak 14 orang, e-selon III 67 orang, eselon IV 209 orang dan eselon V sebanyak 4 orang.

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan bahwa mutasi tersebut sengaja dilaksanakan di awal tahun, untuk memudahkan tugas dan fungsi masing-masing pejabat. Sebab, jika dilaksana-kan pada pertengahan tahun akan menyulitkan pejabat dalam menjalankan tugas yang baru.

“Ada tiga alasan mutasi ini

kami lakukan, pertama kare-na tuntutan kebutuhan untuk dapat meningkatkan kinerja pemerintahan, kedua karena ada lembaga baru, yang ketiga ada nomenklatur baru. Mutasi bisa dilakukan kapan saja, tetapi me-mang idealnya yang besar akhir tahun karena itu peralihan ki-nerja,” kata Syafii.

Dalam kesempatan itu, para pejabat yang menempati jabatan baru juga diminta untuk mem-buat fakta integritas, sebagai bentuk komitmen mereka dalam mengemban tanggung jawab jabatan dan tugasnya yang baru. Sehingga masing-masing pejabat terpacu semangatnya untuk memberikan yang terbaik

bagi masyarakat Pamekasan.Sedangkan kepada para ca-

mat, Ach Syafii meminta agar berdomisili dan menempati rumah dinas di kecamatan se-tempat yang telah disediakan, dengan tujuan supaya mereka mampu memberikan pelayanan secara optimal, di wilayah ke-camatan masing-masing.

“Saya berharap benar-be-nar menjalankan tugas pokok ini dengan profesional. Dan di tempat baru nanti hendaknya kinerjanya lebih ditingkatkan lagi. Dan kepada seluruh camat, saya minta harus berdomisili di Rumah Dinas Camat yang telah disediakan,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Dimutasi Awal Tahun Demi Kemudahan Tugas Pejabat

PDAM-Adeni Pisah Ranjang?PAMEKASAN – Usulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan untuk memisahkan Perusahaan Adeni dari naungan perusahaan daerah air minum (PDAM), akan terwujud, sehingga Perusahaan Adeni akan berdiri sendiri pisah ranjang dengan PDAM.

BERDIRI. Kantor PDAM di Jalan Kabupaten Pamekasan.

Bupati dan Direktur PDAM Menyepakati Usulan DPRD

Page 25: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV IPamekasan

Bupati menjelaskan lelang jabatan akan dilakukan oleh tim terpadu yakni dari unsur pemer-intah dan unsur swasta dengan persentase 55 persen dari unsur swasta, sedangkan 45 persen sisanya dari unsur pemerintah.

Menurut Bupati, yang di-maksud unsur pemerintah yakni

Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemkab Pamekasan yang akan ditunjuk oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda). "Kami telah mengkonsultasikan tentang rencana pelaksanaan lelang jabatan ini dan pemerintah pusat menyetujuinya," kata Achmad

Syafii.Nanti ada jabatan yang akan

dikosongkan pada eselon II sebe-lum pelaksanaan lelang jabatan tersebut digelar. "Pertama, kami akan berlakukan pada pejabat es-elon II dulu, dan setelah itu pada pejabat berikutnya," kata Bupati.

Lelang jabatan atau rekrut-men jabatan secara terbuka ini merupakan program Presiden Joko Widodo sebagai upaya untuk menciptakan pola rekrutmen pejabat yang bersih dan bebas dari praktek KKN dengan meli-batkan unsur masyarakat.

Kemampuan manajemen dan kapasitas intelektual calon pejabat yang hendak menduduki jabatan itu menjadi perhatian tim seleksi melalui uji kelayakan dan kepatutan serta komitmen untuk tidak berbuat korupsi dan men-yalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

Di Pamekasan sistem pen-empatan jabatan pada pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas, sering dipersepsi negatif oleh sebagian warga di Bumi Gerbang Salam ini.

Anggapan yang berkembang,

mereka yang menduduki jabatan kepala dinas adalah yang bisa membayar sejumlah uang kepada kepala daerah yakni bupati atau atas rekomendasi tokoh ter-pengaruh tertentu yang ada di Pamekasan.

"Makanya, lelang jabatan ini saya kira akan menjadi jawaban, bahwa kami memang benar-be-nar berkomitmen untuk men-ciptakan tata kelola pemerintah yang bersih, profesional, dan bebas dari praktik KKN. Ini adalah upaya kami," kata Achmad Syafii.

=ANTARA/RAH

"Bagi saya pribadi, apa yang dis-ebut rekomendasi oleh tim independ-en yang jumlahnya sembilan orang itu, hanyalah pernyataan sikap atau pendapat tokoh," kata Gede Pasek Suardika seusai menghadiri acara eksaminasi putusan hukum Anas Ur-baningrum di kampus Unira Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (31/1) malam.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat ini menyatakan, dirinya menyebut poin-poin yang sampaikan Tim Sembilan sebagai pendapat dan bukan rekomendasi, karena dasar hukum tentang pem-bentukan tim oleh Presiden belum ada, saat rekomendasi itu disampai-kan.

Para tokoh yang ditunjuk Presiden sebagai tim independen itu antara lain mantan Wakapolri Komisa-ris Jenderal (Pur) Oegroseno, Ketua Dewan Kehormatan Penyelanggara

Pemilu Jimly Asshiddiqie, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, pengamat hukum internasional Hik-mahanto Juwana, mantan Ketua KPK Erri Riyana, mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan, dan mantan Ketua Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.

"Sebagai sebuah pendapat tokoh, memang layak untuk dipertimbang-kan, akan tetapi sebagai rekomendasi, nampaknya belum tepat," kata Gede Pasek.

Selain itu, Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini juga meragu independensi tim bentukan Presiden RI itu, mengingat beberapa di antaranya pernah terlibat dukung mendukung KPK. Ia menyebutkan di antaranya Erri Riyana, dan Oegrose-no. "Memang ada yang netral seperti Pak Syafii Maarif," katanya.

Selain itu, kata dia, kasus KPK-Polri itu bukan masalah institusi, melainkan murni masalah personal yang kebetulan menjadi pejabat di dua institusi tersebut.

"Makanya, hemat saya, biarkan proses hukum tetap berjalan, nanti kita tonton ramai-ramai dan akan ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah," kata Gede Pasek.

=ANTARA/RAH

Pendapat Tim Sembilan Perlu Dihargai Gede Pasek: Belum Tepat Disebut RekomendasiPAMEKASAN - Anggota DPD RI Gede Pasek Su-ardika menyatakan penda-pat Tim Sembilan terkait perseteruan KPK dengan Polri harus dihargai seba-gai pendapat tokoh.

LELANG JABATAN

Pemkab Nyatakan Berlaku Mulai 2016 PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madu-ra, Jawa Timur, akan memberlakukan lelang jabatan mulai 2016, kata Bupati Achmad Syafii di Pamekasan, Minggu. "Rencananya mulai tahun ini, tapi karena beberapa ken-dala, maka tidak bisa kami lakukan," katanya.

BIBIT KELAPA KOPYOR. Petani mengamati kondisi bibit tanaman kelapa kopyor di Desa Sambiroto, Tayu, Pati, Jateng, Sabtu (31/1). Bibit kelapa kopyor hasil budidaya kelompok tani di kawasan itu, yang biasa di-pasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Aceh, Lampung, Bogor, Sumedang, Gorontalo dan Jember dijual Rp 12 ribu - Rp 15 ribu per biji tergantung kualitas.

Page 26: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IVJ SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Ketua P2KD Karang Penang Onjur, Kholis mengatakan, P2KD dibentuk pada Bulan Desember 2013. Namun, sampai saat ini Ka-bag Pemdes belum memberikan rekomendasi ke panitia untuk segera menggelar pilkades. De-ngan alasan masih menunggu di-sahkannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pilkades.

“Kalau ditunda terus, jujur saja P2KD di tiap daerah pasti kebingungan harus melakukan apa. Karena setiap cakades (calon kepala desa) terus mendesak un-

tuk segera digelar. Sementara Pemdes selalu beralasan me-nunggu Raperda untuk mengelar itu,” katanya.

Kata Kholis, sebelumnya mamang sudah ada Surat Edaran (SE) dari Kamendagri tanggal 1 Januari 2015 bahwa pelaksanaan pilkades segera digelar di tiap desa yang masih belum selesai. Akan tetapi, lanjut dia, realisasi-nya hingga kini masih belum je-las. Bahkan, sudah melewati satu bulan dari SE yang diedarkan ke-marin belum ada kabar pelaksa-

naan pilkades.“Samapai saat ini kami tidak

habis pikir rencana Pemkab atau Pemdes seperti apa terkait pilkades ini. Karena, sudah terlalu lama pilkades digadang-gadangkan di-gelar. Namun kenyataanya tidak ubah janji kosong,” kritiknya.

Kholis dan panitia lainnya mengaku terus didesak cakades. Bahkan, seringkali ada teror ke-pada dirinya. “Saya sering koordi-nasi dengan Pemdes. Akan tetapi disuruh menunggu selesainya Raperda,” imbuhnya.

Pemdes pernah menyampai-kan, kata kholis, bahwa raperda yang ada di meja legislatif itu akan selesai tanggal 10 Januari 2015. Namun, lagi-lagi Pemdes tidak bisa mempertanggungjawabkan komitmennya. Sejak tanggal 10 Januari, sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut.

“Kalau kondisinya seperti ini perlu dipertanyakan pihak Pem-

kab dengan DPRD Sampang. Ada apa sampai sekarang pilkades be-lum digelar, Pemdes berdalih ra-perda belum selesai. Terus kapan selesainya,” tanyanya.

Pihak P2KD pernah mempu-nyai inisiatif untuk melakukan audiensi ke Pemdes. Namun, di-halangi oleh salah satu anggota DPRD Sampang. Sehingga, renca-na itu digagalkan seketika. Akan tetapi, panitia sudah sepakat akan melakukan audiensi jika dalam waktu dekat ini pilkades masih belum ada kejelasan dari Pemdes.

“Pekan lalu, kami sudah siap melakukan audiensi ke Pemdes untuk minta klarifikasi terkait pelaksanaan pilkades. Namun, dihalangi oleh salah satu anggota DPRD. Katanya, disuruh nunggu selesainya perda,” tandanya.

Sementara suhu politik di bawah semakin memanas. Sebab, dari dua cakades yang sudah siap ada perbedaan opsi yang diaju-

kan ke P2KD. Cakades petahana menginginkan pilkades tidak segera digelar. Sementara cakades satunya memaksa segera digelar.

“Jujur kondisi seperti ini sa-ngat meresahkan masyarakat dan panitia. Tidak menutup kemung-kinan ketika keinginan dari mere-ka tak terpenuhi, bisa saja terjadi konflik yang tidak diinginkan. Ke-cuali, pihak Pemdes berani turun ke lokasi memberikan arahan ter-hadap cakades,” sambungnya.

Sementara Kabag Pemdes Didik Adi Pribadi mengatakan, pihaknya sudah berulang kali menyampai-kan kepada masyarakat, panitia, LSM dan publik bahwa pelaksa-naan pilkades akan digelar setelah Raperda Pilkades disahkan men-jadi perda.

“Kami sudah sampaikan ke publik. Bahwa pelaksanaan pilkades akan digelar setelah Raperda selesai dan disahkan jadi perda,” singkatnya. =CR3/LUM

Pemdes Didesak Gelar PilkadesP2KD: Suhu Politik Desa Semakin Memanas

SAMPANG - Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Karang Penang Onjur, Kecamatan Ka-rang Penang, mendesak pemilihan kepala dasa di daerahnya segera digelar. Pasalnya, calon kepala desa (cakades) terus mendesak pihaknya segera menggelar pesta demokrasi tersebut.

Ilustrasi pelaksanaan pemilihan kepala desa. ist/koran madura

Page 27: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV KSampang

Akibatnya, pengendara sepe-da motor Blades Nopol M 6631 PB tewas seketika di Tempat Kejadi-an Perkara (TKP), karena bagian kepala terlindas ban bus bagian belakang. Semenatara penum-pang bus, kernet, dan sopirnya dalam kondisi selamat.

Rombongan bus dari Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, itu hendak ke Kota Pamekasan untuk ziarah kubur ke makam Batu Ampar Barat, Ke-camatan Proppo, Pamekasan, dan untuk mengunjungi api tak kun-jung padam di Desa Beranta, Ke-camatan Pamekasan.

Korban pengendara roda dua adalah Moh. Saleh (45), asal Ja-lan Merapi Gg 2, Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang. Korban diduga tersenggol badan bus, kemudian terjatuh ke badan jalan hingga terlindas ban bus ba-gian belakang.

Bus pariwisata dengan no-mor polisi S 7169 UA dikendarai Suparto (49) asal Desa Gempeng Kecamatan Pasuruan. Saat bus mendahului korban diduga tidak konsentrasi. Akhirnya korban hi-lang keseimbangan dan mening-gal seketika di TKP.

Posisi tubuh korban pada waktu itu sangat mengenaskan. Karena bagian kepala hancur dan otaknya berserakan di lokasi. Bahkan, sebagian tulangnya juga terlihat. Kendati itu, warga se-tempat menutupi korban dengan kardus agar tidak menjadi tonto-nan pengguna jalan.

Dua puluh lima menit ke-mudian, arus lalu lintas kembali normal setelah korban selesai dievakuasi oleh tim Kasatlantas Sampang untuk dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang.

Salah satu warga setempat, Roni (28) mengatakan, kecelakaan tersebut kuat dugaan tersenggol badan bus yang hendak medahu-lui. Pada saat itu korban terjatuh ke bahu jalan kemudian terlindas oleh ban belakang bus tersebut.

”Korban diduga terlalu ke kanan saat bus mau mendahului. Sehingga, korban terserempet dan terjatuh di bawah badan bus. Pada waktu itu juga korban tewas di lokasi dengan luka di kepala pecah,” katanya.

Kasatlantas Sampang AKP Aditya Kusuma membenarkan telah terjadi kecelakaan maut yang menelan korban. Kejadian tersebut mengakibatkan kondisi korban sangat memprihatinkan karena terlindas ban kendaraan. ”Kami belum bisa memberikan keterangan yang jelas. Kami bisa memberikan info yang benar besok (hari ini, Red),” paparnya.

Kata Aditya, Satlantas sudah mengamankan barang bukti dari dua pihak berupa sepeda mo-tor yang dikendarai korban dan Bus Pariwisata. Saat ini, lanjut dia, kecalakaan itu masih proses sidik oleh Satlantas. “Kami su-dah mengamankan barang bukti, setelah itu, kami akan proses sidik lebih lanjut,” tutupnya. =CR3

Disenggol Bus, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan

LAKA LANTAS: Tubuh Moh. Saleh (45), warga Jalan Merapi Gg 2 Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang tergeletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota Sampang, Minggu (1/2). Moh. Saleh meninggal seketika di lokasi setelah terlindas ban bus pariwisata asal Kabupaten Probolinggo tujuan Batu Ampar.

SAMPANG - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sam-pang pada hari ini, Senin (2/2), akan memanggil Kabid Pengembangan Usaha Dinas Kelauatan, Perikanan dan Kelautan (DKPP) Sampang, Zainal. Komisi II akan mem-pertanyakan realisasi pe-ngadaan sapi 2014 yang dinilai tidak maksimal.

Ketua Komisi II DPRD Sampang Nasir mengatakan, pemanggilan terhadap Zainal untuk menanyakan realisasi pengadaan sapi tahun anggaran 2014. Karena, pengadaan sapi tersebut dinilai tidak maksimal setelah pihaknya mendapat laporan dari warga Jrengik.

“Besok (hari ini, Red) kami akan panggil Zainal selaku Kabid Pengembangan Usaha DKPP. Saya sudah berulang kali menghubungi via telepon tidak direspons dengan baik beberapa hari sebelumnya,” ujarnya, Minggu (1/1).

Menurut keterangan H Fauzan, warga Jrengik, kata Nasir, banyak masyarakat yang mempertanyakan realisasi pengadaan sapi pada saat itu. Karena, di Kecamatan Jrengik ditengarai tidak ada ban-tuan sapi kepada masyarakat. Sehingga, dia langsung mem-pertanyakan Kepala DKPP Sri Andoyo Sudono untuk mem-perjelas realisasinya. Namun, Sudono tidak merespons baik

pada waktu itu. Sebab, politisi Partai Gerindra itu komunikasi via telepon.

“Setalah H. Fauzan mena-nyakan terkait realisasi pe-ngadaan sapi itu, saya langsung komunikasi dengan Kepala DKPP. Namun, saya disuruh langsung ke kantornya. Dan dia mengungkapkan bahwa rea-lisasinya sudah selesai semua, akan tetapi menurut Fauzan bantuan di Jrengik belum beres pada waktu itu. Lebih jelasnya, saya akan panggil Zainal besok,” jelasnya.

Sementara menurut H. Fauzan, bantuan sapi itu me-mang sempat terjadi gejolak dengan masyarakat khususnya di Jrengik, karena masyarakat

mengaku tak menerima. Hal itu, disampaikan langsung oleh salah satu pejabat DKPP Mahfud. Namun, pihaknya tidak tahu status jabatanya. “Memang sebelumnya terjadi gejolak di bawah, karena Pak Mahfud menyampaikan tidak ada ban-tuan sapi pada waktu itu,” kata Fauzan saat dikonfirmasi via telepon.

Namun beberapa hari kemudian, lanjut dia, Mahfud yang sempat menyampaikan bantuan sapi tidak ada pada masyarakat langsung me-minta maaf. Karena bantuan sapi untuk masyarakat Jrengik ternyata banyak.

“Sebenarnya bantuan untuk Desa Jrengik ada, cuma pada

waku itu terjadi miskomuni-kasi antara masyarakat dengan DKPP. Sehingga terjadi gesekan. Kan yang menangani itu bukan Mahfud. Sementara yang me-nyampaikan tidak ada bantuan sapi pada waktu itu Pak Mahfud yang memang tidak tahu terkait realisasinya,” katanya.

Dia menjelaskan, bantuan sapi yang direalisasikan DKPP tahun anggaran 2014 di Jrengik sebanyak 21 ekor sapi. Dan itu sesuai dengan pengajuan masyarakat. “Jadi, intinya ada miskomunikasi antara DKPP dengan masyarakat. Sebab, bantuan itu pasca diklarifikasi ternyata ada sebanyak 21 ekor sapi,” imbuhnya.

=CR3

REALISASI PENGADAAN SAPI 2014

Hari Ini, Komisi II Panggil DKPP

SAMPANG - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jl Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota Sampang, menewaskan pengendara sepeda motor, Minggu (1/2) sekitar pukul 08.45 WIB. Kecelakaan itu terjadi saat bus pariwisata hendak mendahului motor di depan kantor Dinas PU Cikatarung.

Page 28: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Kecelakaan Semakin Tak Terbendung8 Nyawa Hilang, 17 Luka, dan Materi Rp 96 Juta Lenyap dalam 1 Bulan

Berdasarkan data Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Bang-kalan, pada bulan Januari 2015 telah terjadi 38 kecelakaan. Kor-ban tewas dalam insiden tersebut mencapai 8 orang. Kemudian, 13 pengendara menderita luka be-rat dan 17 orang mengalami luka ringan. Sedangkan kerugian ma-teri yang ditimbulkan sebanyak Rp 96.000.000. Jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan

tersebut, didominasi kendaraan doa dua sebanyak 23 unit. Untuk kendaraan roda empat 8 unit dan 2 unit kendaraan roda enam.

Kecamatan Blega menjadi da-erah paling banyak menyumbang angka terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selanjutnya, disusul oleh daerah akses tol Suramadu se-bagai terbanyak kedua dan Ke-camatan Tanah Merah berada diurutan ketiga. Disinyalir, pe-

nyebab kecelakaan tersebut ka-rena kelalain pengendara yang tidak mengutamakan keselama-tan dan ketertiban berlalu lintas.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan AKP. Nopta Histaris melalui Kanit Lakalantas IPDA. Puji Purnomo tidak me-mungkiri jika kasus kecelakaan diwilayah setempat begitu tinggi. Namun demikian, bukan berarti petugas kepolisian tidak beru-paya melakukan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Hanya saja, apapun upaya yang dilakukan tidak akan pernah ber-guna jika pengendara tidak me-matuhi aturan yang ada.

"Segala upaya kami lakukan demi keselamatan para pengen-dara. Tapi jika pemiliki kenda-raan tidak memiliki kesadaran untuk membudayakan keselama-tan, tentunya upaya kami men-

jadi sia-sia," jelasnya.Menurutnya, petugas tidak

henti-hentinya menghimbau kepada para pengendara baik roda dua roda empat untuk sela-lalu mengutamakan keselama-tan dalam berlalu lintas, Terlebih agar memperhatikan rambu serta berkonsentrasi saat mengemudi. Sebab keselamatan tergantung dari pengemudi itu sendiri. Dan perlu diingat salah satu pemicu terjadinya kecelakaa tersebut be-rawal dari sebuh pelanggaran.

"Pengendara jangan hanya patuh terhadap peraturan jika hanya ada petugas saja. Akan tetapi sekalipun tidak ada petu-gas, peraturan itu tetap dipatuhi. Seringkali jika tidak ada petugas yang berjaga para pengendara melanggar tata tertib berlalu lin-tas,” tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bangkalan semakin tak terbendung. Apalagi dalam satu bulan telah terjadi 38 peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa 8 orang pe-ngendara. Rata-rata yang terlibat dalam kecelakaan itu 90 persen kendaraan roda dua. Begitu tingginya angka kecelakaan menjadi catatan yang mengindi-kasikan ketidakberdayaan petugas kepolisian dalam menekan dan mencegah kasus tersebut.

doni heriyanto/koran maduraTERGULING. Salah satu peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Tanah Merah Kabupaten Bangkalan.

BANGKALAN - Badan Ling-kungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan menyatakan rencana pembebasan lahan baru untuk tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Tagah seluas 10 hektare. Lokasi tersebut dinilai sangat cocok dibanding dengan kecamatan lain yang telah di-lakukan survei. Terlebih struktur tanah yang tidak berbatu menjadi alasan utama dalam pemilihan TPA baru.

"Luas lahan yang kami butuhkan untuk TPA tersebut adalah 10 hektare. Saat ini sudah dalam proses studi kelayakan yang dilakukan oleh tim teknis khusus," ujar Kabid kebersihan BLH Bangkalan, Imam Syafri.

Menurutnya, lokasi TPA yang saat ini berada di Desa Buluh Ke-camatan Socah sudah semestinya direlokasi. Sebab, kondisi tanah tidak memenuhi standast sebagai TPA. Apalagi, kondisi tanah penuh dengan bebatuan sehingga menghambat dalam pengolahan sampah. Pengolahan sampah perlu dilakukan cepat karena volume sampai setiap harinya sangat tinggi. Jika tidak mengim-bangi akan terjadi penumpukan sampah dan sudah pasti tidak teratasi.

"Pertimbangan lain kenapa kami memilih Kecamatan Tragah karena faktor tran-sportasi yang begitu mudah untuk dijangkah oleh semua kecamatan yang memiliki vol-ume sampahnya begitu tinggi," imbuhnya.

Sejauh ini kata Imam pi-haknya, sudah melakukan studi kelayakan di kecamatan Galis, Kamal, Tanah merah, Arosbaya dan Socah. Namun hasilnya memilik Kecamatan Tragah karena beberapa pertimbangan. Naantinya akan mengefektifkan lahan yang baru sesuai dengan kebutuhan. Apabila mengaca pada TPA yang lama itu, hanya 1,6 hekatar yang efektif dari 2,6 hekatar lahan.

"Untuk jumlah anggaran kami akan menyesuaikan dengan ke-tersediaan dana," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

LAHAN TPA BARU

Hingga Saat ini Masih dalam Studi Kelayakan

Page 29: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV MBangkalan

Pemahaman Kades akan UU Desa Sangat LemahAda Kepala Desa Tidak ‘Mengerti’ Kewenangannya

"Kemampuan kepala desa itu perlu ditingkatkan. Sebab mere-ka bingung saat mengisi kusion-er yang kami sodorkan. Bahkan ada yang tidak bisa menjawab terkait kewenangan mereka se-lama ini," sesal Fasilitator Un-dang-Undang Desa, Rina Yulian-ti, SH, MH.

Menurut dosen faukutas hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu, peningkat-an kapasitas dan pendampingan perlu diberikan terutama dalam pengelolaan akuntansi pemerin-tah agar terhindar dari kesalahan administrasi. Utamanya sebagai pencegahan

terhadap penyimpangan yang mengarah tindak pidana korupsi. Sebab, desa sekarang tidak lagi sebagai obyek pembangunan tetapi menjadi subyek pemban-gunan.

"Dalam UU yang baru itu, memberikan dua ruang besar yang bisa dilakukan oleh kepala desa. Pertama adalah kewenangan yang berbentuk lokal skala desa atau otonomi lokal. Yang kedua, adalah bagaimana mengelola keuangan. Jika tidak paham, bisa

terjerumus pada penyimpangan kewenangan," papar ibu dua anak ini.

Perlu diketahui kata Rina sa-paan akrab dosen berparas can-tik itu, UU desa yang baru sangat jauh berbeda dengan dengan UU

yang lama yaitu Peraturan Pe-merintah (PP) nomor 72 tahun 2005. Dalam UU baru ini, men-gutamakan dan mengedepankan partisipatoris dan transparansi. Sehingga, kepala desa dituntut memiliki kapasitas yang me-

mupuni. Jika tidak sudah ba-rang tentu, penerapan UU baru tidak akan pernah sesuai dengan harapan.

"Yang kami sayangkan masih ada yang beranggapan bahwa dengan memenangkan pemili-

han kepala desa itu adalah tolok ukur kualitas kepala desa. Nah, buktinya jika memang berkulitas seharusnya mereka mampu dong mengisi dengan baik kusioner yang kami berikan," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Pemaha-man kepala desa di Kabu-

paten Bangkalan terhadap Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dinilai sangat lemah. Hal

itu dapat dilihat dari jawa-ban kusioner yang mereka

kerjakan. Kusioner tersebut berisi tentang sejumlah pertanyaan yang meli-

puti bidang pemerintahan, pembangunan, pembi-

naan, dan pemberdayaan. Mayoritas jawaban yang

diberikan sama sekali tidak sesuai dengan harapan.

doni heriyanto/koran maduraBINGUNG. Kepala desa nampak kesulitan dalam mengisi kusioner tentang empat bidang kepemerintahan desa.

ASET DAERAH

Sektor Pariwisata Perlu Perhatian SeriusBANGKALAN - Tak sedikit

sektor pariwisata di Bangkalan yang mempunyai daya tarik. Sayangnya, tempat-tempat wisata yang ada tidak terawat dengan baik. Pemerintah juga tidak maksimal memerhatikan-nya. Padahal, jika digali dengan lebih serius, sejumlah lokasi menawan yang bertebaran di Bangkalan menjanjikan aset wisata yang layak dikunjungi wisatawan.

Di antaranya, sektor pariwisa-ta potensial yang selalu menjadi rujugan wisatawan adalah Pantai

Siring Kemuning Tanjung Bumi, Mercusuar Socah, Pantai Rong-kang Kwanyar, Pantai Maneron Sepuluh, dan Bukit Wisata Geger. Selain itu, kawasan air terjun Durjan Kokop bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, namun hanya ramai dikunjungi wisatawan pada hari-hari tert-entu. Jika dikelola dengan baik dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menun-jang percepatan kesejahteraan masyarakat.

"Banyak tempat wisata yang masih belum tergarap dengan

baik. Meski, potensinya sudah ada. Perlu perhatian serius pe-merintah daerah untuk memak-simalkan itu," kata Ach Jakfar, Bidang Advokasi Lembaga Ka-jian Sosial Demokrasi, kemarin (1/2).

Seharusnya, Bangkalan lebih tepat dijadikan sebagai kawasan pariwisata. Sebab budaya masyarakat akan lebih tersentuh dan terjaga. Berbeda dengan kawasan industrialisasi, yang justru akan merusak kondisi alam sekitar kalau tidak dirawat dengan serius. Oleh karena itu,

langkah pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi wisata bisa dilakukan dengan melakukan penganggaran yang besar di sektor pariwisata.

Seperti halnya Bali yang mampu menunjukkan kemam-puannya dalam mengelola pa-riwisata. Madura secara umum seharusnya mampu, karena banyak tempat wisata di pulau garam ini yang bisa dijual. Meskipun butuh perencanaan yang sangat matang dalam hal itu.

Sementara itu, Bupati Bang-

kalan RK Makmun Ibnu Fuad berjanji akan meningkatkan sektor pariwisata pada program pemerintahannya di masa yang akan datang. Pihaknya juga akan meminta SKPD agar bisa menyi-kapi permasalahan wisata se-hingga perawatan tempat-tempat tersebut bisa lebih terjaga. Selain pariwisata, masalah pendidikan dan kesehatan harus lebih diting-katkan.

"Kita akan lebih meningkat-kan pengelolaan wisata alam, karena kita mempunyai pantai potensial seperti pantai Maneron, Siring Kemuning. Tempat-tempat itu harus bisa dikembangkan untuk bisa meningkatkan PAD," ungkap Bupati.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537| TAHUN IV N BangkalanBangkalan SENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Hal itu berdasarkan hasil pengungkapan kasus raskin yang terjadi di Kabupaten Pamekasan. Selama kurun waktu tahun 2014 hingga awal tahun 2015 ini su-dah terdapat 7 orang yang sudah-dinyatakan bersalah oleh maje-lis hakim tindak pidana korupsi (Tipikor) Surabaya.

Tidak hanya itu, juga ter-dapat kepala desa (kades) dan mantan kades yang saat ini su-dah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara korupsi raskin oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan, yaitu berinisial I, Kades Toket, Kecamatan Proppo, dan mantan Kades Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan, berinisial ZA.

Bahkan, yang sempat menggegerkan Pamekasan, ada-lah penetapan 11 orang tersang-ka dalam pengadaan beras fiktif di gudang Bulog Sub Divre XII Madura. Yang tidak lain sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam pengadaan raskin.

Tujuh orang yang telah di-vonis hukuman penjara dalam perkara raskin itu, masing-mas-ing mantan kades Tanjung Ke-camatan Pademawu M Urip, yang divonis 2,6 tahun penjara denda Rp 50 juta, dan wajib mengganti kerugian negara sebesar Rp 600 juta, subsider 6 bulan penjara.

Kepala desa (nonaktif) Lar-angan Slampar Kecamatan Tla-nakan, Mustahep, yang divonis 1,3 tahun penjara, dengan denda Rp 50 juta, subsidair 1 bulan, dan wajib membayar uang pengganti (UP) Rp 439.449.000, subsidair 3 bulan penjara.

Kemudian lima orang lainnya adalah kelompok mafia raskin, terdiri dari Hasan Samsuri, man-tan kepala gudang Bulog, dan Hadi Mortopo, suruhan Hasan untuk mengatur kondisi di la-pangan. Kedua terdakwa divonis masing-masing satu tahun lima bulan penjara.

Selain itu, Musa, Satker Bulog Pamekasan, yang mengawasi pen-distribusian raskin hingga ke titik distribusi, dan Takdirul Amin, pemantau raskin, masing-masing divonis 1 tahun penjara. Namun, untuk Khairul Kalam divonis 2 ta-hun. Besarnya vonis ini, karena selama persidangan keterangan Khairul Kalam berbelit-belit dan

tidak mengakui dirinya terlibat.Padahal, berdasarkan fakta

yang terungkap di persidangan, peran Khairul Kalam menjadi eksekutor yang mempersiapkan proses penyelewengan dengan menyewa salah satu gudang di Desa Lebbek, Kecamatan Pegan-tenan.

Tidak hanya itu yang ter-libat dalam perosoalan raskin, pada Rabu (28/1) kemarin. Kades Klompang Timur, Kecamatan Pa-kong, Pamekasan, ZA resmi di-tahan Kejari, setelah diduga me-lakukan penyelewengan raskin waktu menjabat sebagai kepala desa setempat.

Kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto, melalui kepala seksi Pidana Khusus, Samiaji Zakaria mengatakan, setelah lebih dari setahun dilakukan peyelidakan dan penyidikan, ada dua alat bukti dikantongi oleh tim penyidik Ke-jari, sehingga yang bersangkutan ditahan.

Kemudian, I Kades Toket, Kecamatan Proppo, juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari setempat. Dalam laporan warganya yang diterima Kejari, menyebutkan bahwa kades Toket, tidak mendistribusikan raskin kepada penerima mamfaat di de-sanya selama 25 bulan, dalam ku-

run waktu dari tahun 2011 hingga 2013.

Yang masih berkaitan den-gan raskin, pengadaan beras fik-tif sebenyak 1.504 ton di Gudang Bulog, Pamekasan, Kejari telah mentapkan 11 orang tersangka. Terdiri dari SUH (Mantan Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), PRA (Mantan Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), ESA (Petugas Adm Bulog Sub Divre XII Madura ), HAS (pengawas internal Bulog), SM (Mitra), P (penghubung), dan M (Mitra Bulog), KAD, IDP, NS, dan SUN (Mitra Bulog).

Akibat banyaknya persoalan raskin hingga menyeret sejumlah pihak ke penjara. Muncul renca-na untuk penghapusan bantuan raskin oleh pemerintah. Rencana itu mendapat dukungan dari Ket-ua DPRD Pamekasan, Halili.

Menurutnya, selama ini ba-nyak persoalan terkait pendistri-busian raskin. Di samping itu di Pamekasan sendiri, kasus raskin telah menyeret sejumlah kepala desa ke dalam penjara.

Tidak hanya itu, pada saat yang bersamaan tunggakan raskin, Kabupaten Pamekasan, tahun 2014 yang masih tersisa Rp 1,1 miliar belum tuntas juga. Karena itulah, pihaknya me-ngaku setuju apabila beras un-

tuk masyarakat miskin dihapus. Pasalnya, apabila raskin dihapus dan diganti dengan pemberian uang tunai kepada masyarakat miskin akan lebih bermanfaat.

Masyarakat akan mendapat beras dengan kualitas yang di-inginkan dan bisa menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan bahan konsumsi. Disamping itu akan mengurai benang kusut pe-nyelewengan raskin di Republik ini.

Dengan bantuan dalam ben-tuk uang, masyarakat petani juga akan terbantu. Sebab beras hasil panen petani lokal akan terbeli dengan harga tinggi. Pemerintah pusat juga tidak perlu melakukan impor beras, dengan cara men-ingkatkan kualitas dan kuantitas pangan lokal.

Halili menambahkan, pihak-nya berharap sebelum dilakukan pengalihan dari raskin ke bantuan uang tunai, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Di antaranya harus dilakukan pendataan ulang penerima manfaat. Sebab menu-rutnya selama ini program pusat banyak yang tidak tepat sasaran.

“Yang tak kalah pentingnya lagi bagaimana sistem harus ber-jalan dengan pengawasan yang bagus. Karena rata-rata yang lemah di pengawasan. Sebagus apapun sistemnya, kalau penga-wasannya lemah, mesti ada celah. Mau lewat rekening, mau pakai aparat, mesti ada kebocoran-ke-bocoran,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI

Raskin Paling Banyak DikorupsiPAMEKASAN – Sudah menjadi rahasia umum, persoalan beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Pamekasan masih rumit. Sangat rentan diselewengkan. Bahkan dari catatan Koran Ma-dura, raskin paling banyak dikorupsi.

ali syahroni/koran maduraDIGELANDANG. Pelaku penyelewengan raskin di Desa Bulangan Timur, Pegantenan, usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Pamekasan, April 2014 lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015

No. 0537 | TAHUN IV O

SUMENEP- Di musim pertamanya menjajal kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, Madura United Perssu (MU-P) tak terlalu dibebani dengan target muluk. Bahkan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumenep “hanya” berharap MU-P tetap mempertahankan ca-paiannya musim ini, tetap berlaga di Divisi Utama musim selanjutnya.

Ketua KONI Sumenep, Sofyan Hadi berharap, MU-P bisa men-jalani kompetisi di Divisi Utama tanpa mengalami kendala yang signifikan. Sehingga dapat mem-pertahankan posi-sinya di kom-petisi Divisi Utama musim selan-jutnya.

Menurut dia, berhasil berta-han di kompetisi Divisi Utama musim selanjutnya sudah meru-pakan capaian yang baik bagi MU-P yang baru kali pertama

merasakan atmosfer pertandin-gan Divisi Utama. “Jadi, menurut saya itu sudah keberhasilan,” tu-turnya.

Namun demikian, bukan be-

rarti ia tak ingin melihat MU-P berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Menurut dia, kalau MU-P mampu mengatasi semua lawannya di Divisi Utama, maka hal itu dinilainya sebagai capaian yang gemilang dan akan memberi kesan tersendiri.

“Berlaga di Divisi Utama saja itu sudah menjadi awal kebang-kitan sepak bola di Sumenep. Jadi saya harapkan, minimal Perssu (MU-P, red.) itu bertahan. Jangan sampai terdegradasi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, menyong-song kompetisi Divisi Utama yang akan segera dimulai, beberapa hari belakangan manajemen MU-P, termasuk sang pelatih, Bonggo Pribadi melakukan seleksi pemain yang ditempatkan di GOR A. Yani sejak tanggal 28 sampai 31 Janu-ari lalu.

Dari sekian banyak pemain, hanya ada 24 pemain yang di-ambil untuk memperkuat skuad

MU-P saat berlaga di Divisi Utama yang dijadwalkan bulan Februari mendatang.

“Yang nama-nya persaingan, tentu harus ada yang menang dan kalah. Namun itu bukan berarti, pemain yang tidak lolos seleksi permainannya jelek, tidak,” tu-kasnya

Menurut Bonggo, setiap pe-main yang mengikuti seleksi sama-sama diberi penilaian. Kata dia, semua pemain sudah menunjukkan kualitas permain-annya masing-masing. Namun, karena tak semua pemain bisa masuk menjadi skuad MU-P, maka sebagian mereka harus “terdepak”.

“Semuanya sudah bermain dengan bagus. Tapi di posisi mereka (yang tidak lolos, red.) ada pemain lain yang lebih baik cara bermainnya. Maka kami mengam-bil yang terbaik di antara yang baik itu,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

MU-P Tidak Dibebani Target Tinggi

Page 32: e Paper Koran Madura 2 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 2 FEBRUARI 2015 | No. 0537 | TAHUN IVP

PAMEKASAN- Mantan ar-sitek tim nasional (timnas) Indonesia Alfred Riedl akan beradu cerdik dengan mantan asistennya Wido-do Cahyono Putro pada saat tim mereka beruji coba di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), 7 Feb-ruari mendatang.

lfred Riedl saat ini melatih di klub asal S u l a w e -si Sela-tan, PSM M a k a s s a r.

Sementara itu Widodo C. Putro adalah pelatih di Persepam Ma-dura Utama. Keduanya pernah bekerjasama di timnas Indonesia sebagai pelatih dan asisten.

Sebagai kolega yang pernah menangani tim bersama, tentu keduanya sudah saling mengenal strategi yang dimiliki. Yang jadi penentu pada laga nanti adalah kecerdikan kedua pelatih me-racik strategi tim untuk meraih

kemenangan.Asisten Manajer Persepam

MU, Nadi Mulyadi mengaku me-nerima permohonan uji coba pertandingan dari manajemen PSM Makasar. Laga ini direncana-kan sebagai pengganti rencana uji coba dengan Arema Cronus, Persipura Jaya Pura dan Persela Lamongan yang dibatalkan karena kondisi kesehatan pemain Pers-epam MU banyak yang drop.

Menurut Nadi, manajemen PSM Makasar menginginkan pertandingan dilakukan di Sta-dion Gelora Bung Tomo, Sura-baya. Tetapi, pihaknya akan ter-us berupaya agar pertandingan tersebut dilaksanakan di SGB Bangkalan. Sehingga, seluruh masyarakat Madura bisa me-nyaksikan langsung pertandi-ngan tim kebanggaan mereka di stadion termegah di Madura.

Pihaknya akan memberikan gambaran dan pertimbangan ke-pada manajemen PSM Makasar, tentang kualitas rumput, he-matnya biaya penggunaan stadion, dan murahnya penginapan yang berada di sekitar stadion. Hara-pannya, PSM Makasar bisa tertarik menggunakan stadion tersebut.

Informasi uji coba dengan

PSM Makasar tersebut sudah disampaikan kepada tim pelatih dan disambut dengan senang hati. Sebab, semakin banyak laga uji coba, maka kualitas pemain semakin teruji menjelang dipu-tarnya kompetisi Divisi Utama.

Jika pertandingan tersebut terwujud, maka PSM Makasar merupakan tim ketiga Indonesia Super League (ISL) yang akan di-hadapi oleh Laskar Sape Ngamok, julukan Persepam MU. Sebelum-nya, tim ISL lain yang ditantang Persepam MU adalah Persegres Gresik United di Stadion Tridarma

Petrokimia, Gresik dan Perseru Se-rui di Stadion Brantas, Kota Batu. Pertandingan melawan dua klub ini berakhir imbang.

Nadi menerangkan, laga uji coba dengan tim ISL tidak akan berhenti sampai disitu. Selan-jutnya, Laskar Sape Ngamok mengagendakan uji coba mela-wan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus. Manajemen masih berkomunikasi dengan dua manajemen tim itu, untuk mendapat kepastian waktu dan tempat yang bisa digunakan.

=FAKIH AMYAL/UZI/DAR

KORA

N M

ADU

RAP

faki

h am

yal/k

oran

mad

ura

SENIN 2 FEBRUARI 2015No. 0537 | TAHUN IV

ant/s

aifu

l bah

ri

MADURA UNITED

MU Perssu TIDAK

DIBEBANITARGETTINGGI

MADURA SPORT | O

Widodo DitantangMantan Bos Timnas

Pelatih Persepam Madura Utama Widodo C. Putro

(tengah) memberikan instruksi kepada

pemainnya setelah latihan di Stadion R. Soenarto

Hadiwidjoyo.