e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

32
6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2,3 Mengapa 22 Ribu Aparat Berjaga di MK? Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan telah menyiapkan sebanyak 22.000 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, selama ber- langsungnya proses persidangan sengketa Pilpres 2014. Sementara itu beberapa Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra mengatakan akan menurukan massa kurang lebih 30.000 orang. MK Tetapkan Mantan Gubernur Papua Sebagai Tersangka Berita Utama hal 2

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 16 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU www.koranmadura.com0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2,3

Mengapa 22 Ribu Aparat Berjaga di MK?

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan telah menyiapkan sebanyak 22.000 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, selama ber-

langsungnya proses persidangan sengketa Pilpres 2014. Sementara itu beberapa Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra mengatakan akan

menurukan massa kurang lebih 30.000 orang.

MK Tetapkan

Mantan Gubernur

Papua Sebagai

Tersangka

Berita Utamahal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 2 Berita Utama

“Kami akan mengawal dan memenuhi jalan di sekitar ge-dung Mahkamah Konstitusi (MK), untuk memberikan dukungan moril kepada MK, agar melaksan-akan fungsi seadil-adilnya dalam memutuskan proses sidang pertama hingga terakhir dengan penuh tanggung jawab dan rasa keadilan,” kata Ketua DPD Gerin-dra Jawa Barat Ferry J. Juliantono di Jakarta, Selasa.

Ferry mengatakan, dukungan moril berupa unjuk rasa besok sebagai bagian dari keinginan pihaknya agar proses hukum di MK bisa terlindungi dari unsur-unsur yang tidak menginginkan adanya keadilan di MK. Menurut Ferry, DPD Gerindra Jawa Barat akan menurunkan 10.000 kader dan simpatisannya dalam aksi tersebut.

“Bagi kami, kami merasa proses pilpres kemarin ada kecurangan. Kami minta masyarakat bisa memahami bahwa langkah kami menggugat melalui MK adalah hak konstitu-sional yang dibolehkan,” ujar dia.

Ferry menyatakan permoho-nan maafnya kepada masyarakat yang terganggu kenyamanannya karena adanya aksi demonstrasi besok di MK.

Ketua DPD Gerindra DKI Ja-

karta Muhammad Taufik menga-takan, pihaknya juga akan menu-runkan 10.000 orang kader dan simpatisan untuk berdemonstrasi di sekitar Gedung MK besok. Jumlah itu menurut dia di luar dari massa partai koalisi merah putih lainnya yang kemungkinan turut serta.

“Total massa dari Gerindra kemungkinan 30.000 orang,” kata Taufik.

Taufik menegaskan aksi demonstrasi di MK besok adalah aksi damai. Dan pada waktu bersamaan, seluruh kantor KPUD Provinsi se-Indonesia, juga akan didatangi ribuan kader-kader partai koalisi di daerah.

“Kami akan memberikan stempel KPU curang, sebagai simbol bahwa KPU sudah mel-akukan pelanggaran sehingga perlu dilakukan tindakan. Kami akan terus melakukan demon-strasi terhadap KPU hingga komisioner KPU ditangkap ka-rena sudah merupakan tindakan kriminal,” ujar Taufik.

Menurut dia, selain demon-strasi di MK dan KPU, pihaknya juga akan melakukan demon-strasi di Mabes Polri dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

=ANT/RANGGA

SIDANG SENGKETA PILPRES

Tiga Puluh Ribu Relawan Prabowo-Hatta akan Kepung KPUJAKARTA-Puluhan ribu pendukung partai Koalisi Merah Putih akan mengawal Mahkamah Konstitusi, Rabu (6/8), memberikan dukungan moril kepada lembaga peradilan tersebut agar betul-betul menegakkan keadilan dalam me-nangani perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.

“Penyidik menemukan dua alat bukti permulaan yang cukup dan disimpulkan diduga terjadi tindak pidana korupsi terkait ‘Detailing Engineering Design’ PLTA di Sungai Mamberamo ta-hun anggaran 2009-2010 dan menetapkan BS (Barnabas Sue-bu) sebagai tersangka,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa.

Barnabas adalah Gubernur Papua 2006-2011.

Barnabas diketahui adalah calon anggota legislatif terpilih 2014-2019 dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang me-wakili daerah pemilihan Papua.

“Selain itu, penyidik juga menemukan dua alat bukti per-mulaan yang cukup dalam untuk perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait ‘Detailing Engi-

neering Design’ PLTA di Sungai Mamberamo tahun anggaran 2009-2010 dan menetapkan JJK (Jannes Johan Karubaba) selaku kepala dinas Pertambangan dan Energi provinsi Papua 2008-2011 sebagai tersangka,” tambah Johan Budi.

Satu lagi tersangka dalam kasus ini menurut Johan berasal dari pihak swasta yaitu perusa-haan yang mengerjakan proyek itu.

“Dari hasil gelar perkara, penyidik juga menemukan dua alat bukti yang cukup untuk me-netapkan LD (Lamusi Didi) dari swasta yaitu direktur utama PT KPIJ (Konsultasi Pembangunan Irian Jaya) sebagai tersangka,” ungkap Johan.

Kepada ketiga tersangka di-sangkakan pasal pasal 2 ayat

(1) atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah den-gan UU No 20 tahun 2001 ten-tang Pemberantasan Tindak Pi-dana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Pasal tersebut mengatur tentang perbuatan melawan hu-kum, penyalahgunaan kewenan-gan, kesempatan atau sarana yang ada padanya jabatan atau kedudukan sehingga dapat mer-ugikan keuangan dan perekono-mian negara. Ancaman pelaku yang terbukti melanggar pasal tersebut adalah pidana penjara maksimal 20 tahun denda paling banyak Rp1 miliar.

“Nilai proyek adalah sekitar Rp56 miliar dengan kerugian ne-gara senilai Rp35 miliar”, tegas Johan.

KPK menduga PT KPIJ mel-akukan penggelembungan harga proyek apalagi masih ada hubun-gan dengan Barnabas.

“Pemeriksaan para terperik-sa pada masa penyelidikan me-mang lebih banyak dilakukan di Papua,” tambah Johan.

=ANT/DESCA

Mantan Gubernur Papua Tersangka JAKARTA- Komisi Pemberantasan Kourpsi menetap-kan mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu seba-gai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan “Detailing Engineering Design” Pem-bangkit Listrik Tenaga Air di Sungai Mamberamo tahun anggaran 2009-2010 di provinsi Papua.

ant/novrian arbi PELANTIKAN DPRD KOTA BANDUNG. Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Nurhakim (kiri) membacakan sumpah bagi sejumlah anggota DPRD Kota Bandung periode 2014-2019 di Gedung DPRD Kota Band-ung, Jawa Barat, Selasa (5/8). Sebanyak 50 anggota DPRD Kota Band-ung yang dilantik tersebut terdiri dari legislator dari PDIP yang mendapat 12 Kursi, Gerindra 7 kursi, Golkar, Demokrat, PKS, dan Hanura masing-masing sebanyak 6 kursi, Nasdem 4 kursi, PPP 2 kursi, dan PKB 1 kursi.

ant/mohamad hamzah GERAKAN PEDULI PALESTINA. Sejumlah relawan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menggalang dana dari para pengunjung pada salah satu kegiatan pameran di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (5/8). Penggalangan dana itu sebagai bentuk kepedulian untuk membantu korban agresi militer Israel terhadap Palestina di Gaza.

Page 3: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Komisioner KPU Pusat Ida Budhiati mengatakan proses ver-ifikasi tersebut dilakukan oleh anggota KPU di 109 kabupaten-kota dan 23 provinsi, dengan cara memeriksa kembali dokumen asli sejumlah sertifikat selama proses Pilpres lalu.

Masing-masing KPU dae-rah ada dua orang, yaitu bagian teknis dan hukum. Dokumen yang diverifikasi tentu disesuai-kan dengan obyek sengketanya.

“Apabila sudah menyang-kut di TPS, maka kami meminta

teman-teman di (KPU) dae-rah untuk mengambil dokumen mahkota,” kata Ida di sela-sela verifikasi berkas di salah satu ho-tel bintang empat di Jakarta.

Dia menjelaskan dokumen mahkota merupakan berkas yang secara administratif dikelola dengan baik dari dalam kotak suara yang berisi berkas hasil pemilu antara lain berita acara, sertifikat hasil perolehan suara, serta formulir daftar pemilih.

“Nanti kami akan menghad-irkan dokumen yang tersimpan

dalam kotak suara terkait dengan daftar pemilih, daftar pemilih tetap, daftar pemilih khusus, daftar pemilih tetap tambahan yang memang menjadi tugas dan kewajiban kami untuk memper-tanggungjawabkannya sehubun-gan dengan administrasi pemi-lu,” jelasnya.

Anggota-anggota KPU di 109 kabupaten-kota dan 23 provinsi diminta hadir di Jakarta untuk memverifikasi berkas tersebut.

“Kami hanya memanggil anggota KPU di beberapa daerah yang terkait dengan pengaduan yang diajukan pihak pemohon, jadi tidak semua provinsi. Mis-alnya, di Provinsi Jawa Barat hanya ada empat dari 26 kabu-paten-kota yang ada, kemudian di Jakarta dan Jawa Tengah juga ada beberapa saja,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Anta-

ra, pemeriksaan berkas tersebut dilakukan oleh para anggota KPU daerah dalam satu ruangan besar di lantai tiga hotel. Pengamanan cukup ketat dilakukan oleh KPU dengan melarang masyarakat, pemantau dan wartawan untuk melihat proses persiapan pem-buktian tersebut.

Ida mengatakan hal tersebut dilakukan agar para anggota KPU daerah tersebut dapat bekerja maksimal dalam memverifikasi berkas-berkas yang akan diper-lukan dalam persidangan.

“Berkas-berkas itu sangat banyak, kami khawatir kalau ada rekaman dokumen yang belum terkonfirmasi kemudian teman-teman wartawan masuk dan menemukannya akan menimbul-kan kegaduhan politik,” ujar Ida.

=ANT/FRANSISKA

Ratusan Anggota KPU Verifikasi Bukti Sidang MKMasing-masing KPU Daerah Mengutus Dua Orang

JAKARTA-Ratusan anggota Komisi Pemilihan Umum daerah, di Jakarta, Selasa, melakukan veri-fikasi berkas selama proses Pilpres RI 2014 guna mempersiapkannya sebagai bahan bukti dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

ant/anis efizudin GUBERNUR PANEN PERDANA TEMBAKAU. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan panen perdana tembakau di kawasan lereng Gunung Sumb-ing Desa Wonosari, Bulu, Temanggung, Jateng, Selasa (5/8). Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Temanggung Ganjar juga berdialog dengan pihak pabrikan rokok besar membahas kuota pembelian tembakau rajangan tahun ini.

SENGKETA PILPRES

22 Ribu Personel Jaga MKJAKARTA-Kepolisian Re-publik Indonesia (Polri) telah menyiapkan seban-yak 22.000 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, selama berlang-sungnya proses persidangan sengketa Pilpres 2014.

“Tahapan Pilpres masih ber-jalan dan ada gugatan di MK yang diajukan salah satu pasangan (capres-cawapres). Kami sudah melakukan persiapan berlapis di gedung MK, ada 22 ribu personel khusus untuk pengamanan,” kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pengamanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung MK, serta di jalan-jalan yang terletak di sekitar gedung MK.

Tidak hanya itu, kata Su-tarman, Kepolisian juga akan memberi pengamanan bagi para hakim konstitusi yang terlibat dalam proses persidangan seng-keta Pilpres 2014.

“Tempatnya kami amankan, dan hakimnya kami beri penga-manan juga, sehingga kami harap hakim konstitusi akan memu-tuskan berdasarkan fakta yang ada dan norma keadilan yang berlaku,” ujarnya.

Kapolri menambahkan, pihaknya akan berupaya menga-mankan setiap tahapan persidan-gan sengketa Pilpres di MK agar dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Ri-anto mengatakan pihaknya siap mengamankan situasi di seki-tar area Mahkamah Konstitusi selama berlangsungnya proses penanganan sengketa Pemilu Presiden 2014.

“Bagaimanapun, Polri siap memberi pelayanan bagi pihak yang berunjuk rasa dan pihak lain yang juga memerlukan penga-manan, seperti pihak tuan rumah (MK) yang didatangi pendemo,” kata Agus.

Ia menyebutkan, petugas Kepolisian juga akan memberi pengamanan kepada para peng-guna jalan yang melalui sekitar area gedung MK.

=ANT/YUNI

Page 4: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 4 Nasional

ant/wahyu putro PENGAMANAN SIDANG SENGKETA PILPRES. Sejumlah personel kepolisian melakukan pengecekan ruang sidang yang akan digunakan untuk persidangan sengketa pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Selasa (5/8). Polri menyiapkan sebanyak 22.000 personel untuk melakukan pengamanan gedung MK selama berlangsungnya proses persidangan sengketa Pilpres 2014 dengan sidang perdana akan dilaksanakan pada hari ini Rabu (6/9).

“Sangat tepat bila yang dila-rang adalah ideologinya. NKRI berdasarkan ideologi Pancasila, sedangkan ISIS berdasarkan ideologi yang mengaku Islam tetapi tindakannya sangat tidak Islami,” kata Slamet Effendy Yu-suf dihubungi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, Slamet me-nilai ideologi ISIS merupakan gerakan politik yang ditujukan untuk mendirikan negara Islam yang menyatukan Irak dan Suriah. Karena itu, ideologi tersebut tidak mungkin masuk ke Indonesia.

“Paham ISIS dipengaruhi se-mangat untuk memecah belah negara-negara di Timur Tengah dan berpaham kolonialisme dan imperialisme khususnya di Irak dan Suriah,” tuturnya.

Namun, Slamet juga menyayangkan banyak orang Indonesia yang berpikiran aneh-aneh seperti yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Karena itu, dia menyebut orang-orang yang mendukung ISIS adalah orang yang salah paham dan pemaha-mannya salah.

“Yang mendukung ISIS ada-lah orang bodoh karena tidak memahami pribadi dan sejarah bangsa Indonesia sendiri. Bagi NU, NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah upaya final untuk mendirikan negara Indo-nesia,” tukasnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menko Polhukam Djoko

Suyanto menyatakan menolak paham ISIS berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekatunggalikaan yang menaung dalam NKRI.

“Pemerintah dan negara menolak dan tidak mengizinkan paham ISIS yang akhir-akhir ini menjadi IS (Islamic State) berkembang di Indonesia kare-na tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan kita di bawah NKRI,” kata Djoko Suyanto dalam jumpa pers sete-lah rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/8).

Djoko mengatakan setiap pengembangbiakan paham tersebut harus dicegah dan Indonesia tidak boleh menjadi tempat bersemayam paham ISIS/IS.

Menkopohukam menegas-kan bahwa warga Indonesia harus menghormati negaranya sendiri yang menganut asas kebhinekaan yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan golongan.

Ia juga mengemukakan, salah satu tindakan yang bakal dilakukan pemerintah adalah mencegah berdirinya perwaki-lan formal dari ISIS/IS.

Ia mengutarakan harapan-nya agar seluruh komponen masyarakat dapat mencegah penyebaran paham ISIS/IS di Indonesia.

=ANT/DEWANTO

ISIS SUSUPI INDONESIA

PBNU: Larangan Ideologi ISIS TepatJAKARTA- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan larangan Pemerintah terkait perkembangan ideologi “Islamic State of Iraq and Syiria” (ISIS) di Indonesia adalah sebuah hal yang tepat.

“Hak Jokowi untuk memban-gun rumah transisi. Tapi ini opini yang dibangun tim Jokowi bahwa Pilpres sudah selesai, padahal baru ada penetapan KPU, perjala-nan masih panjang,” ujar Andre di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya Jokowi meres-mikan rumah transisi pasangan Jokowi-JK di Jalan Situbondo No-mor 10, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai tempat untuk memper-siapkan jalannya pemerintahan hingga pelantikan Presiden di-lakukan.

Andre mengatakan hal itu hanyalah upaya membentuk opini

publik bahwa Jokowi sudah pasti menjadi presiden. Padahal hasil gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja mem-batalkan hal tersebut.

“Berdasarkan pernyataan De-wan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bisa saja di MK di-kalahkan. Seluruh kemungkinan itu masih terbuka dan kami tim-kamnas meyakini Prabowo-Hatta akan memenangi Pilpres jika Pil-pres jujur dan adil,” ujar dia.

Lebih jauh dia mengatakan Rumah Transisi Jokowi-JK yang diketuai Rini Mariani Soemarno Soewandi jelas memberikan sin-

yal bahwa pasangan Jokowi-JK akan didominasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekar-noputri, sebab Rini merupakan orang dekat Megawati.

“Rini Soewandi dekat den-gan Megawati dan dia berperan penting di Rumah Transisi itu. Ini sinyal dominasi Megawati,” kata dia.

Andre menegaskan bahwa pihaknya akan membuktikan adanya kecurangan yang terjadi selama proses Pilpres. Pihalnya menyepakati pembuktian ke-curangan itu akan ditempuh mel-alui proses hukum (melalui MK, DKPP, dan mempidanakan KPU di Mabes Polri) serta proses poli-tik (melalui pembentukan Pansus Pilpres di DPR).

“Semua proses itu akan terus berjalan. Seluruh langkah akan kami ambil,” tegas dia.

=ANT/RANGGA

Rumah Transisi Dianggap Hanya Pembentukan OpiniJAKARTA- Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade menilai peresmian Rumah Transisi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai upaya pembentukan opini publik bahwa kontestasi Pilpres telah selesai.

ant/septianda perdanaPENJUAL BENDERA MEDAN. Pedagang menata bendera dan umbul-um-bul yang dijual di Kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, Sumut, Selasa (5/8). Menjelang perayaan HUT RI ke-69, penjual bendera musiman mulai marak di kota Medan dan di berbagai daerah lainnya.

Page 5: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Negara Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mampu memitigasi dampak krisis ekonomi global melalui intensifikasi koordi-nasi dan harmonisasi kebijakan antara pemerintah, Bank Indo-nesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mekanisme yang telah berjalan baik se-lama ini merupakan modal berharga bagi Presiden dan Kabinet berikutnya untuk mengantisipasi dan menjawab setiap ge-jolak perekonomian dunia. “Memang, se-jumlah tantangan pembangunan nasional telah menunggu Presiden dan Kabinet Baru untuk membawa Indonesia menjadi lebih berdaya saing, maju, mandiri dan berkeadi-lan,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia (UI) Firmanzah di Ja-karta, Selasa (5/8).

Salah satu tantangan ekonomi Indone-sia jelas dia menciptakan ekonomi yang bernilai tambah, baik dari sisi rantai proses produksi, tenaga kerja maupun infrastruktur dan sarana pendukung. Dengan demikian, ekonomi Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini sangat penting mengingat persaingan ekonomi se-makin ketat, baik di tengah pusaran tingkat global maupun kawasan (ASEAN). “Kedala-man integrasi ekonomi Indonesia dalam system pembayaran, perdagangan, keuan-gan dan investasi dunia menuntut kita se-mua untuk lebih berdaya tahan atas setiap gejolak perekonomian global,” urainya.

Selain masalah itu, jelasnya, tantan-gan dari dalam negeri juga akan semakin kompleks. Percepatan pembangunan in-frastuktur, pemerataaan pembangunan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapa-ngan kerja, perbaikan iklim doing-business,

pemberdayaan usaha kecil-mikro dan me-nengah, reformasi birokrasi, peningkatan pendapatan perpajakan dan industrialisasi, merupakan beberapa prioritas yang masih memerlukan perhatian khusus.

Sementara itu, harmonisasi kebijakan antara kementrian/lembaga dan pusat-dae-rah, juga membutuhkan ekstra perhatian bagi pengambil kebijakan nasional selama periode 2015-2020. “Kita tentunya optimis-tis bahwa dalam gelombang ketiga pasca reformasi, stabilitas politik-keamanan dan ketertiban akan semakin baik,” papar Fir-manzah seraya menyampaikan optimis-menya, bahwa perekonomian nasional juga akan semakin berdaya saing dan berdaya tahan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kunci dari semua itu, adalah semangat keberlanjutan dan kontinuitas yaitu meneruskan hal-hal yang telah baik dan memperbaiki apa yang masih kurang dari periode sebelumnya.

=GAM

Indonesia Ralatif StabilMitigasi Dampak Krisis Ekonomi Global Berjalan Baik

SUBSIDI ENERGI

Solar Masih Dijual Bebas di SoloSOLO- Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Solo, belum menera-pkan kebijakan pemerintah yang membatasi menjualan bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi antara pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Manajer SPBU Jalan MT Haryono Solo, Farid Wajdi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan edaran dan spanduk pembatasan penjualan solar untuk dipasang mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB, berlaku sejak tanggal 4 Agustus 2014.

Namun, pihaknya mendapatkan pemberitahuan lagi dari Hiswana Migas atau Pertamina untuk melepas spanduknya kembali dan diminta menunggu informasi lebih lanjut.

“Kami tetap menjual solar kepada konsumen seperti biasanya. Kami tidak membatasi konsumen jam berapa mereka akan membeli solar,” katanya.

Menurut dia, pihaknya salah satu SPBU yang berada di jalan kota sehingga untuk penjualan BBM jenis solar tidak begitu banyak yakni rata-rata hanya sekitar 1.500 liter hingga 2.500 liter per hari.

Bahkan, permintaan solar di SPBU Jalan MT Haryono Solo terse-but selama Lebaran 2014 tetap stabil sekitar 2.000 liter per hari.

“Kami pada Senin (4/8) sekitar pukul 12.00 WIB diminta memasang spanduk kebijakan pemerintah itu. Namun, kami Selasa pagi sudah diminta melepas spanduk itu, dan menunggu informasi selanjutnya,” kata Farid.

Oleh karena itu, pihaknya tetap memberikan pelayanan penjua-lan solar seperti biasanya berlaku hingga malam hari atau pelayanan selama 24 jam.

Selain itu, pihaknya juga mel-ayani pembelian BBM jenis premium dengan kemampuan penjualan per hari sekitar 15 ribu hingga 16 ribu liter. Permintaan premium selama Lebaran mengalami peningkatan sekitar 1.000 liter per hari dibanding hari biasa.

Manajer SPBU Sumber Solo Sumarsono, mengatakan, pihaknya memang belum menjalankan aturan sesuai kebijakan pemerintah yang membatasi penjualan solar bersub-sidi itu, karena harus menunggu in-formasi lebih lanjut dari Pertamina atau Hiswana Migas. =ANT/BAMBANG

ant/oky lukmansyah NELAYAN ANTRE SOLAR. Sejumlah nelayan menata jeriken saat antre pengisian BBM jenis solar di SPBN Pelabuhan Jongor, Tegal, Jateng, Selasa (5/8). Sejak pemerintah memberlakukan pengurangan subsidi BBM jenis solar untuk nelayan dengan kapasitas di atas 30 GT sebanyak 20 persen, berdampak pada pengurangan alokasi solar bersubsidi di SPBN tersebut dari 1.488 KL menjadi 1.456 KL sehingga antrean pengisian BBM kapal nelayan menjadi lebih lama sekitar tiga pekan hingga satu bulan.

Page 6: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks tendensi Bisnis (ITB) Indonesia pada tri-wulan II-2014 mencapai 106 atau lebih tinggi bila dibandingkan pada triwu-lan I-2014 yang sebesar 101,95. Peningkatan ini menandakan optimisme pasar yang lebih besar.

“Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan II-2014 terjadi pada semua sektor kecuali sektor Per-tambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan,” ungkap Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa Pers, di Jakarta, Selasa, (5/8).

Sementara itu, lanjut Sury-amin, peningkatan kondisi bis-nis tertinggi terjadi pada sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Pe-rusahaan dengan nilai ITB sebesar 113,05 dan peningkatan terendah terjadi pada sektor Pertanian, Pe-ternakan, Kehutanan, dan Peri-

kanan dengan nilai ITB sebesar 102,13.

Selain itu, Suryamin juga mem-aparkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan II-2014 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha dengan indeks 109,7, kapa-sitas produksi usaha dengan in-deks 106,68 dan rata-rata jumlah jam kerja dengan indeks sebesar 103,49.

Lebih lanjut, dia memperkira-kan, ITB di Kuartal III-2014 akan meningkat menjadi 108,06 poin atau lebih tinggi dari realisasi di kuartal kedua tahun ini yang sebe-sar 106 poin. “Nilai ITB triwulan kedua 2014 diprediksi sebesar 108,06 poin, berarti kondisi bis-nis diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Ini sama halnya den-gan kenaikan tingkat optimisme pelaku bisnis,” katanya.

Menurut Suryamin, kondisi bisnis di semua sektor usaha pada Kuartal III-2014 diperkirakan akan bakal mengalami peningkatan. “Peningkatan bisnis tertinggi akan

terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Terendah pada sektor pertambangan dan peng-galian, karena masih ada dampak dari kebijakan larangan ekspor mineral,” paparnya.

Suryamin mengatakan, perkiraan angka indikator perkem-bangan ekonomi ini diperoleh melalui survei yang dilakukan BPS bersama Bank Indonesia (BI) ter-hadap 2.801 perusahaan besar dan sedang di seluruh provinsi. “Yang menjadi respondennya adalah pimpinan perusahaan-perusahaan tersebut,” ucap Suryamin.

Berdasarkan variabel pem-bentuknya, kata dia, peningkatan kondisi bisnis pada Kuartal III-2014 diperkirakan terjadi karena peningkatan harga jual produk, or-der di dalam negeri, order barang input dan order dari luar negeri. “Peningkatan tertinggi untuk har-ga jual produk diperkirakan terjadi pada sektor konstruksi. Sedangkan peningkatan terendah terjadi pada sektor pertambangan dan pengga-lian,” pungkasnya. =GAM

SEKTOR KEUANGAN

Optimisme Pasar Cukup Tinggi

Namun sayangnya, sebanyak 77% subsidi yang digelontorkan pemerintah justru dinikmati masyarakat menengah keatas. Hal ini mengindikasikan subsidi BBM tidak tepat sasaran. “Subsidi energi seperti BBM itu kami teliti sebanyak 77% dinikmati masyarakat me-nengah ke atas. Mereka tidak berhak mendapat subsidi. Orang punya mobil itu sudah mulai masuk kelas me-nengah. Kalau baru sepeda motor itu belum mampu dan wajib disubsidi,” ujar Jero di Kantor ESDM, Jakarta, Selasa, (5/8).

Sedangkan dalam Undang Undang (UU) yang ada, sub-sidi harus diberikan kepada golongan yang tidak mampu atau harus tepat sasaran. Dengan demikian, anggaran subsidi yang begitu besar dinilai telah menggangu pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan Indonesia.

“Anggaran Rp350-Rp400 triliun seharusnya untuk pembangunan tapi habis untuk subsidi BBM maupun listrik. Semua sepakat bahwa itu kalau dibiarkan sebagian besar anggaran itu jadi sub-sidi tidak bisa dipakai untuk membangun infrastruktur, kesehatan pendidikan dan subsidi harus dikurangi,” tukasnya.

Oleh sebab itu, pemer-

intah mengambil langkah kebijakan dengan cara melakukan pengendalian atau pembatasan pada BBM bersubsidi. Yakni seperti me-nerapkan beberapa kebijakan diantaranya tidak menjual solar subsidi di Jakarta Pusat serta tidak menjual BBM sub-sidi seperti premium di jalan tol. “Mengurangi subsidi itu tugas dan tekat kita semua. Masyarakat punya mobil dua dan tiga, rumah sudah pakai ac, listrik sudah 3.500 watt kelompok inikan tidak boleh mendapat subsidi. Tapi seka-rang mereka masih dapat subsidi,” tutup Jero.

Lebih lanjut dia me-negaskan jika tidak ada kebijakan pembatasan BBM bersubsidi, maka diperkira-kan kuota BBM subsidi yang sebesar 46 juta kilo liter akan habis sebelum akhir tahun ini. Oleh sebab itu, pemerin-tah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mengelu-arkan Surat Edaran BPH Mi-gas No. 937/07/Ka BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014 tentang pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

“Menurut perhitungan dari BPH Migas jika kebi-jakan itu tidak dijalankan, solar subsidi akan habis pada November, sedangkan premi-um subsidi habis 19 Desem-ber 2014. Jadi pas tanggal 20 Desember, premium enggak ada lagi sudah habis. Padahal tinggal 20 hari lagi hingga akhir tahun,” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini kuota BBM subsidi masih tersedia. Pengendalian atau pembatasan yang dilakukan bukan berarti adanya kel-angkaan atau habisnya BBM subsidi. “Persepinya jangan habis, terjadi kelangkaan. Solar akan habis, Premium habis. Yang terbatas itu solar dan premium subsidi akan habis karena ada kuotanya. Tapi yang non subsidi belum habis,” tutup Jero. =GAM

SUBSIDI ENERGI

77% Subsidi BBM Dinikmati Golongan Menengah AtasJAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Min-eral (ESDM) Jero Wacik mengaku pemerintah telah menghabiskan sekitar Rp350-Rp400 triliun setiap tahunnya untuk subsidi energi yang didalamnya ada subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik.

ant/oky lukmansyahHARGA IKAN NAIK. Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan sebelum proses pelelangan di TPI Pelabuhan Tegal, Jateng, Selasa (5/8). Akibat belum melautnya nelayan karena libur lebaran, menyebabkan harga ikan naik hingga 50 persen sep-erti ikan layang dari Rp 200 ribu per keranjang menjadi Rp 400 ribu per keranjang dan ikan banyar dari Rp 500 ribu per keranjang menjadi Rp 800 ribu per keranjang.

Page 7: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Sidang PHPU

Salam Songkem

ari ini sidang perdana perka-ra hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 digelar

MK. Sidang ini menjadi harapan sa-tu-satunya pasangan Prabowo-Hatta, setidak-tidaknya untuk mengurangi kekalahan, bahkan kalau perlu untuk merebut kemenangan dari tangan pasangan Jokowi-JK.

Pasangan Prabowo-Hatta yang sebelumnya mencabut diri atas kepe-sertaannya dalam pilpres 2014 ka-rena kecewa atas kecurangan yang terjadi dan menduga tidak ditindak tegas oleh penyelenggara dan pan-was pemilu akhirnya mendaftarkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum presiden dan wakil presiden 2014 ke MK. Sebuah pilihan yang ditempuh kubu Pasangan Prabowo-Hatta, karena merasa kemenangan yang seharusnya di pihaknya dire-but secara tidak benar oleh pihak rivalnya.

Itulah sebabnya Sekretaris Tim Perjuangan Merah Putih Keadilan dan Kebenaran (PMPKK), Fadli Zon meminta para pendukung dan sim-patisan Koalisi Merah Putih agar mengawal sidang dan bersiap mulai jam 8 pagi.

Upaya boleh dilakukan oleh kubu Prabowo-Hatta dan pendukungnya. Akan tetapi, hasil persidangan tetap akan mengacu pada bukti-bukti konkret. Hukum keadilan akan diberi-kan oleh MK di bawah kendali Ham-dan Zoelva. MK kini barangkali sudah tidak seperti ketika dikomando Akil Mochtar, sehingga harapan keadilan bisa benar-benar diberikan, semoga. Baik kubu penggugat maupun tergu-gat sama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh keadi-lan yang bakal diberikan MK sesuai bukti-bukti dalam persidangan.

Menghadapi gugatan di persidan-gan, sejumlah tergugat dari berbagai daerah, salah satunya KPU Pame-kasan, Madura, telah memberang-katkan beberapa komisionernya ke Jakarta. Tentu mereka telah meny-iapkan berkas-berkas pembuktian seperti rekapitulasi Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb), yang menjadi bahan sengketa. Di pihak tergugat, tentu juga melakukan per-siapan serupa. Pihak manakah yang dapat meyakinkan hakim MK? Ikuti-lah sidangnya.(*)

Nyadhar dan Kemodernan Kita

Dalam konteks kekin-ian, tradisi warisan Syekh Anggasuto dan saudara-

saudaranya itu dapat menjadi ja-lan spiritual anak-putu-nya un-tuk menemukan dua arti hidup yang hampir raib. Pertama, arti penghambaan. Syeckh Ang-gasuto dan saudara-suadaranya dalam menggelar tasyakuran atau memenuhi nazarnya untuk selamatan atas karunia garam se-bagai sumber penghasilan, dapat menjadi i’tibar atau pertanda untuk mengembalikan segala kejadian atas kuasa Tuhan.

Dalam melaksanakan ta-syakurannya, Syech Anggasuto mengajarkan untuk mengede-pankan nilai-nilai cinta pada Tu-han. Kemeriahan upacara nyadhâr tidak boleh melebihi kemeriahan ritual “maulid agung”, yaitu upac-ara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dengan kata lain, niat pelaksanaan nyad-hâr harus ditekankan pada kesa-daran yang utuh untuk mengem-balikan dan mengemas ungkapan kebahagiaan dan syukur dalam koridor yang digariskan Tuhan dan rasul-Nya.

Dengan demikian, upacara

nyadhâr diharapkan menjadi ru-ang muhasabah bagi masyarakat Pinggir Papas dalam menghayati roda kehidupan. Sehingga ritual nyekar ke makam para leluhur sebelum acara puncak nyadhâr dapat menghadirkan kesadaran, bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Atau ritual ngaum (makan nasi panjang bersama-sama) di ritual puncak nyadhâr dapat menumbuhkan kesadaran akan karunia Tuhan yang begitu me-limpah ruah. Kesadaran akan ke-melimpah-ruahan riski Tuhan itu diharapkan dapat menumbuhkan sikap berbagi kepada sesama.

Kedua, arti identitas. Mod-ernisasi dengan segala produk instannya, menggiring manusia pada ruang paradoks. Di satu sisi masyarakat disuguhi pola hidup yang praktis dan instan, dan di sisi lain ruang-ruang kosong (hampa) menjebak mereka pada kubang kegelisahan. Sehingga masyarakat berjalan di atas rel kegamangan. Akibatnya, lambat-laun kita kehilangan identitas sebagai satu komunitas. Kita mu-dah terpecah belah demi hal-hal sepele dan kepuasaaan sesaat

Di sinilah, melaksanakan dan menghayati tradisi –semi-sal nyadhâr- akan membawa kita pada ruang kontemplasi. Den-gan tradisi kita mencoba untuk bertanya tentang kebermaknaan rutinitas dan interaksi sosial kita. Nyadhâr yang dilaksanakan dengan tata acara adat ketat dan nilai fardu bagi anak-putu Syekh Anggasuto dan saudara-sau-daranya menjadi tali pengikat masyarakat Pinggr Papas.

Pada upacara nyadhâr, masyarakat Pinggir Papas kem-bali menengok ruang-ruang kebersamaannya. Mereka yang berada di luar pulau berusaha untuk pulang ke tanah kelahi-ran. Mereka pulang demi keber-samaan dan tugas pokok war-isan leluhur untuk menikmati sekaligus mensyukuri nikmat Tuhan. Artinya, upacara nyadhâr mengajarkan kita untuk men-yadari kehadiran Tuhan dalam kebersamaan. Seperti halnya dalam hari raya idul fitri dan

adlha, dalam upacara nyadhâr masyarakat Pinggir Papas men-emukan makna kesatuannya se-bagai sebuah komunitas.

Menyembuhkan LukaDewasa ini, tradisi nyadhâr

berhadapan dengan ruang pelik. Tradisi nyadhâr yang mengajar-kan kesopanan, kehalusan dan kekhusukan berhadapan dengan generasi modern yang rasional, instan dan praktis. Tak pelak, pelaksanaan upacara nyad-hâr hanya bermakna seremoni mengikuti jejak leluhur semata. Salah satu penyebab runag pelik itu, gagalnya tranformasi bu-daya kita di tengah rasionalitas masyarakat modern.

Ruh tradisi, seperti nyad-hâr, terletak pada mitos yang melingkupinya. Semakin besar mitos yang melingkupinya, se-makin ‘sakral’ yang disuguh-kan. Akan tetapi mitos pula-lah yang menjebak kita untuk mengungkung gerak nalar ra-sio. Mitos memaksa kita untuk tidak berkata-kata atau pasrah akan lelaku yang bertahan sejak lama. Karena mitos kita terjebak dalam kekakuan sekaligus kep-incangan berpikir dan cara pan-dang terhadap budaya.

Pun masyarakat Pinggir Pa-pas menganggap penelusuran terhadap masa lalu dan silsilah mereka sebagai kutukan. Mereka menganggap bahwa penelusuran akan masa lalu, seperti men-gorek luka lama. ‘Kepercayaan’ semacam itu menjadikan konsep dan pemahaman terhadap tradi-si cenderung stagnan. Dengan narasi penelusuran masa lalu akan mengorek luka lama, para pini-sepuh bertahan untuk me-mandang tradisi sebagai produk daripada sebagai proses. Karena itu, generasi muda kehilangan akses terhadap pemaknaan akan akar budayanya.

Dilema antara menjaga ke-sakralan mitos tradisi dan per-

lunya trasformasi nilai-nilai tradisi membuat kita gamang. Upacara nyadhâr pun berja-lan dengan ruh yang menga-wang di antara langit dan bumi. Upacara nyadhâr pada akhirnya tak mampu untuk membentuk karakter individu pemangkunya menjadi lebih beradab dan ber-takwa. Bahkan nyadhâr sekadar menjadi momentum perayaan ritual tradisi dan agama semata.

Kegamangan gagalnya tran-formasi budaya pada generasi muda dapat kita dalam serang-kaian ritual nyadhâr. Banyak pe-ziarah tidak lagi mengindahkan etiket ketika nyekar ke makam para leluhur yang dianggap sakral. Mereka dengan enjoy mempertontonkan “budaya” salah-kaprah. Ziarah kubur den-gan pakaian “u can see” seolah-olah menjadi mode menakjub-kan kaum modern.

Karena itu, mitos “mengorek luka lama” yang bertahan dalam diri sebagian orang-orang Pinggir Papas mesti segera dibedah. Mere-ka harus lebih jernih memandang dan mendudukkan upacara nyad-hâr sebagai produk sekaligus proses men-tradisi yang mesti diwaris-kan secara utuh pada anak cucu. Nyadhâr mesti diniatkan untuk membentuk tatanan masyarakat yang berbudaya sekaligus ketu-hanan yang kuat.

Kemungkinan lain yang da-pat ditempuh pada masa yang akan datang, sebagai upaya men-tranformasikan upacara nyadhâr beserta nilai-nilai yang meling-kupinya, masyarakat Pinggir Papas sudah seyogyanya untuk mengkonkretkan tata adat mere-ka dalam lembaga adat dan ru-mah budaya. Lembaga adat untuk menghidupkan kembali peran-peran tokoh lokal dalam dinami-ka sosial. Sedangkan rumah bu-daya untuk menjadi ruang dialog antara pini-sepuh dan generasi muda dalam memahami lapisan makna upacara nyadhâr.=

Upacara nyadhâr di Desa Pinggir Papas

merupakan pagelaran tradisi yang merefleksi-kan khazanah lokal dan nilai-nilai agama. Upac-

ara nyadhâr pertama yang akan dilaksanakan

pada 8 Agustus 2014, tidak sekadar mengek-spresikan kebahagiaan atas melimpah ruahnya

garam. Akan tetapi juga menjadi manifestasi

rasa syukur kehambaan atas karunia Tuhan

yang melimpah ruah. Bahkan, tradisi nyadhâr

dapat dimaknai seba-gai “hari raya” lain bagi

masyarakat Pinggir Papas.

Page 8: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

ant/eric ireng PEMBATASAN SOLAR BERSUBSIDI. Seorang petugas melakukan pengisian solar bersubsidi di salah satu mobil, tak jauh dari poster pemberitahuan pembatasan waktu pelayanan untuk solar bersub-sidi di SPBU di Surabaya, kemarin. Sesuai instruksi Pemerintah melalui Surat Edaran BPH Migas No. 937/07/Ka.BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014 perihal Pengendalian Jenis BBM Tertentu Tahun 2014, pembelian Solar Bersubsidi akan dibatasi di jam 08.00-18.00 waktu setempat terhitung mulai tanggal 4 Agustus 2014.

Penjualan Solar Bersubsidi Seharusnya Dibatasi50 SPBU se-Jatim-Bali Telah Diberlakukan

"Upaya tersebut adalah komit-men kami menjalankan kebija-kan pemerintah melalui Surat Edaran BPH Migas No. 937/07/

Ka.BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014 perihal Pengendalian Jenis BBM Tertentu Tahun 2014," kata Gen-eral Manager Pertamina MOR V,

Giri Santoso, di Surabaya, Selasa (5/8).

Dari puluhan SPBU itu, un-gkap dia, sebanyak 42 SPBU be-rada di Jatim dan delapan SPBU lainnya berada di Denpasar, Bali. Namun, secara keseluruhan saat ini tercatat jumlah SPBU di Jawa Timur mencapai 835 SPBU.

"Kemudian, total di Bali ada sebanyak 180 SPBU," ujarnya.

Dengan kebijakan tersebut, optimistis dia, 50 SPBU tersebut hanya melayani pembelian solar subsidi pada pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat.

"Untuk menyosialisasikan ke-bijakan itu, kami telah menem-pel stiker, poster, dan memasang spanduk sehingga masyarakat da-pat mengenali SPBU yang dikenai pembatasan waktu penjualan so-

SURABAYA - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V menyatakan sebanyak 50 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) se-Jawa Timur - Bali telah membatasi penjualan solar bersubsidi sejak awal Agustus lalu.

lar bersubsidi," katanya.Di sisi lain, tambah dia, Per-

tamina juga melakukan langkah tertentu untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen yang me-lakukan pembelian BBM kenda-raan diesel di luar waktu pem-batasan.

"Salah satunya dengan men-ingkatkan ketersediaan Pertami-na Dex dan Solar Non Subsidi di 50 SPBU tersebut," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, upaya penghentian pengiriman premium juga siap dilakukannya di dua SPBU di jalan Tol Sidoarjo. Tepatnya berlaku mulai tanggal 6 Agustus 2014.

"Tindakan kami ini sekaligus diikuti dengan peningkatan ket-ersediaan Pertamax plus dan Per-tamax agar dapat mengakomoda-si kebutuhan konsumen," katanya.

= ANT/NURUL H/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Pemkot Malang Terancam Kehilangan PAD Rp 3 Miliar

Kepala Dinas Pendapatan Da-erah (Dispenda) Kota Malang Ade Herawanto mengakui dampak dari pelarangan pemasangan re-klame insidental di sejumlah ti-tik strategis tersebut berpotensi menghilangkan pendapatan asli daerah (PAD) cukup besar, yakni sekitar Rp 3 miliar.

Target PAD dari pemasan-gan reklame insidental di 15 titik strategis itu sebesar Rp 5 mil-iar dan saat ini sudah terealisasi sekitar Rp 2,5 miliar.

"Kalau pemasangan reklame insidental itu sekarang dilarang, otomatis kami akan kehilangan pendapatan, bahkan bisa lebih dari Rp3 miliar, sebab setiap ta-hun selalu melebihi target," ujar

Ade, Selasa (5/8).Hanya saja, tegas Ade, potensi

PAD tersebut bukan "menguap" dan tidak masuk ke kas daerah, tapi semata-mata karena ada-nya pelarangan yang dituangkan dalam Surat edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2014.

Saat ini, penyetoran pajak harus melalui Bank Jatim, kalau-pun dititipkan pegawai juga harus segera disetorkan, maksimal 1 kali 24 jam, sehingga kecil ke-mungkinan terjadi penggunaan yang menyimpang oleh pegawai Dispenda.

Ia mengakui beberapa waktu lalu memang ada indikasi hi-langnya potensi pajak dari pema-sangan reklame insidental, tapi

bukan dikorupsi dan tidak masuk kas daerah, namun karena adanya pelaksanaan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Pada saat itu banyak sekali reklame in-sidental, tapi hanya satu dua yang membayar pajak.

"Kami kesulitan melacak re-klame insidental para calon leg-islatif dan partai politik, tidak hanya yang dipajang di papan reklame permanen, tapi juga yang dipasang di pinggir jalan, apalagi yang di paku di pohon atau di tempel di tiang listrik," tuturnya.

Wali Kota Malang Moch Anton bersikukuh melarang pemasan-gan reklame insidental di 15 titik strategis, meski harus kehilangan potensi PAD.

Alasan Anton mengeluarkan SE pelarangan tersebut, karena adanya masukan dari masyarakat yang terganggu dengan pemasan-gan reklame di trotoar, sehingga

menganggu pengguna jalan, ter-masuk difabel.

Anton mengakui kebijakan-nya itu mendapat protes dari kalangan pengusaha maupun wakil rakyat.

"Meski mendapatkan protes, kami akan jalan terus, bahkan kami sudah beberapa kali mem-bahas masalah ini dan bakal me-ner junkan inspektorat untuk menelusuri adanya pejabat yang 'bermain', sehingga PAD miliaran rupiah dari sektor pajak reklame insidental itu menguap," tegas Anton, belum lama ini.

Ke-15 lokasi strategis yang dilarang untuk pemasangan re-klame insidental itu di antaranya adalah di Jalan A Yani, Balearjo-sari, Jalan S Supriyadi, Jalan MT Haryono, Jalan Raya Dieng, Jalan Kawi, jalan Semeru, Jalan Mayjen Panjaitan, serta Jalan Raya Tlogo-mas.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, teran-cam kehilangan potensi pendapatan asli daerah sebesar Rp 3 miliar dari sektor pemasangan reklame insidental di sejumlah lokasi strategis.

PASAR KOBLEN

Izin Belum Diterbitkan

SURABAYA - Pemerin-tah Kota Surabaya belum mengeluarkan izin opera-sional Pasar Buah Koblen yang menempati bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) karena belum men-gantongi Surat Keteran-gan Rencana Kota (SKRK) maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya, Erick Cahyadi mengatakan pihaknya be-lum mengeluarkan SKRK maupun IMB bagi pasar yang menempati bangunan cagar budaya tipe C itu karena sejauh ini pihak investor belum mendapat perizinan dari Tim Cagar Budaya.

"Penggunaan bangu-nan cagar budaya untuk kegiatan apapun, ter-masuk komersil, harus ada rekomendasi dan izin dari tim yang mengurusi soal bangunan bersejarah ini," katanya, Selasa (5/8).

Menuruat dia, SKRK Pasar Buah Koblen ini bisa keluar ketika semua syarat sudah terpenuhi, misalnya bukti kepemil-kan dan yang juga pent-ing harus ada izin dari Tim Cagar Budaya.

"Izin dari tim ini yang belum ada," kata Eri.

Berhubung bekas RTM ini dalam cagar budaya masuk klasifikasi tipe C, lanjut dia, maka masih bisa diubah peruntukannya, termasuk untuk kegiatan usaha. Beberapa bagian dari bangunan ini juga diubah, namun harus mendapat persetujuan dan izin dari tim cagar budaya.

Berbeda ketika bangu-nan cagar budaya itu masuk klasifikasi tipe A, maka bangunan itu tidak boleh diubah-ubah. Mengingat Surabaya dalam pereko-nomiannya sudah men-gukuhkan diri sebagai kota perdagangan dan jasa.

Sehingga, sebagian pasar lokasi dan kawasan yang ada di kota Pahlawan ini diper-bolehkan untuk kegiatan usaha yang mengacu pada dua sektor tersebut. Namun karena tidak mengantongi izin apapun, maka potensi pajak di pasar buah Koblen ini tidak ada.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

PAKAI KENDARAAN DINAS

Pegawai Jalani Hukuman "Push Up"

MALANG - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, Jawa Timur, harus menjalani hukuman "push up" di depan umum karena mela-kukan pelanggaran terhadap ken-daraan dinas yang mereka pakai ketika mudik Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap kendaraan dinas harus diberi sanksi untuk memberi efek jera, salah satu-nya harus menjalani 'push up' di depan umum maupun teguran secara lisan," kata Kepala Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Kota Malang Ade Herawanto usai memeriksa dan mengecek ken-daraan dinas instansi tersebut di kawasan perkantoran terpadu Ke-dungkandang, Selasa (5/8).

Ade mengatakan pelanggaran terhadap penggunaan kendara-an dinas yang dilakukan anak buahnya itu di antaranya adalah mengubah motor yang seharus-nya pelat merah menjadi pelat hitam, bahkan ada yang tidak dilengkapi dengan pelat nomor.

Selain memeriksa pelat no-mor, kelengkapan surat kenda-

raan dan kondisi fisik kendaraan juga diperiksa pascalibur pan-jang Lebaran ini. SIM, STNK juga diperiksa dan hasilnya lengkap semua, namun jika ada kendara-an yang kondisinya rusak harus segera diperbaiki.

Ia mengemukakan keberadaan kendaraan dinas baik motor mau-pun mobil, sangat penting, sebab kendaraan tersebut membantu petugas dalam melakukan pe-mantauan pajak. Saat ini jumlah mobil dinas Dispenda sebanyak 12 unit dan motor sebanyak 36 unit siap pakai serta lima unit yang masih baru dibeli.

"Ke depan pemeriksaan rutin ini akan kami lakukan setiap bu-lan agar penggunaan kendaraan dinas bisa maksimal, apalagi se-mua petugas pajak adalah petu-gas lapangan untuk mengawasi wajib pajak," ucap Ade.

Lebih lanjut, Ade mengata-kan pengecekan kendaraan secara rutin, baik fisik maupun keleng-kapan surat kendaraan tersebut demi kesiapan kendaraan dinas yang akan digunakan kembali un-tuk operasional kerja.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

ant/septianda perdanaPANTAU ARUS BALIK. Seorang petugas Dinas Perhubungan memantau ti-tik keramaian melalui cctv di Area Traffic Control System (ATSC) Medan, Su-mut, kemarin. Sebanyak 15 titik keramaian di kawasan kota Medan telah dipasangi cctv untuk memudahkan petugas memantau arus lalu lintas dan mengatasi kemacetan pada saat arus balik Lebaran 2014.

Page 10: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Pemprov -Pemuka Agama Memiliki Sikap atas ISIS

Gubernur Jawa Timur Soekar-wo mengatakan pada pekan ini pihaknya akan mengumpulkan sejumlah tokoh agama dan juga tokoh masyarakat untuk memba-

has masalah tersebut."Sejak semalam saya men-

dapatkan banyak telepon terkait dengan hal ini dan pada pekan ini kami akan mengumpulkan

sejumlah pemuka agama untuk menanggapi hal ini," katanya usai melakukan Halalbihalal den-gan forum pimpinan daerah di Provinsi Jawa Timur, Selasa (5/8).

Ia mengemukakan, dengan adanya pertemuan dengan para ulama dan tokoh agama tersebut diharapkan bisa mendapatkan rumusan terkait dengan ISIS di Provinsi Jawa Timur.

"Kami mengimbau supaya

masyarakat Jatim khususnya mengikuti seruan Menkopolhu-kam dan Kapolri tentang adanya ajakan ISIS, telah menjadi kon-sensus konstitusi dan politik yang mengganggu ideologi negara menjadi musuh negara," katanya.

Ia mengatakan, jika memang ISIS merupakan salah satu orga-nisasi yang garisnya mengganggu keutuhan NKRI maka patut dito-lak.

"Sikap saya, Kapolda dan se-luruh jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Jatim, dan Pangdam sangat tegas, kalau memang ISIS mengancam dan mengganggu Pancasila, UUD 45 dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kami akan menolak," katanya.

Pada kegiatan halalbihalal ini dihadiri sejumlah pejabat, seper-ti Kapolda, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Konjen negara sahabat, dan sejumlah pejabat lainnya.

Ada 24 Bupati dan Walikota yang turut hadir di antaranya Bupati Sampang Fannan Hasib, Bupati Sodoarjo Syaiful illah dan Walikota Surabaya Tri Rismaha-rini.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengumpulkan pemuka agama dan pemangku kepent-ingan lainnya dalam rangka menyikapi 'Islamic State of Iraq and Syria' (ISIS) yang kemungkinan ada di provinsi setempat.

TAK TERPAUT

Inflasi Malang Jauh di Bawah Prediksi MALANG - Tingkat inflasi

Kota Malang, Jawa Timur, pada Juli 2014 masih jauh di bawah dari yang diprediksikan, yakni ha-nya 0,49 persen atau tidak terpaut jauh dari dua bulan sebelumnya.

"Sebelumnya ada prediksi angka inflasi Kota Malang bakal melambung tinggi pada Juli karena dipicu beberapa momen khusus puasa dan Lebaran, na-mun, ternyata masih terkendali," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Muhammad Sarjan, Selasa (5/8).

Dia mengatakan angka itu terpaut jauh dengan dua bulan sebelumnya, yakni Mei sebesar 0,31 persen dan Juni 0,37 persen.

Menurut dia, dari delapan kota/kabuapten di Jatim yang dihitung angka inflasinya, semua men-galami inflasi, namun yang paling tinggi adalah Kota Probolinggo

yang mencapai 0,99 persen, disu-sul Sumenep sebesar 0,89 persen. Sedangkan Kota Malang berada di posisi kelima dengan angka inflasi sebesar 0,49 persen.

Inflasi di Kota Malang, lan-jutnya, terjadi karena adanya ke-naikan maupun penurunan harga sejumlah komoditas, namun yang paling tinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,90 persen yang disusul kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,36 persen.

Selain itu, katanya, juga dipen-garuhi oleh kelompok perumahan, gas, listrik serta bahan bakar lain-nya sebesar 0,16 persen.

Ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga, di antaranya adalah ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, listrik, angkutan kota, kentang, emas

perhiasan, kelapa, pepaya, dan kentang. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan har-ga adalah bawang putih, angku-tan udara, bawang merah, wortel, gula pasir, batu bata, jeruk, kayu balokan, labu siam, serta melon.

Ia mengakui dibandingkan dengan kota lain, indikator harga tiket pesawat berpengaruh besar terhadap penghitungan infalsi pada Juli, sebab pada saat peng-hitungan angka inflasi Juli, harga tiket pesawat dari Malang men-uju berbagai daerah, khususnya Jakarta mengalami penurunan.

"Karena poinnya cukup besar dan pengaruhnya cukup tinggi ter-hadap inflasi, maka inflasi di Kota Malang terlalu tinggi. Hanya saja, kenaikan harga sejumlah komodi-tas pangan juga mendorong angka inflasi di daerah ini," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

ant/adhitya hendra INFLASI DI JATIM. Petani mencabut gulma di area persawahan yang ditanami bawang merah di Desa Jatiarjo, Kecama-tan Prigen, Pasuruan, Jatim, beberapa hari yang lalu. Pada Juni 2014 Jatim mengalami inflasi sebesar 0,36 persen.

TRIWULAN II/2014

Perekonomian Jatim Tumbuh 5,94 Persen

SURABAYA - Perekonomian Jawa Timur tumbuh 5,94 pers-en pada triwulan II tahun 2014 dibandingkan periode sama ta-hun 2013 atau mengalami per-lambatan karena tidak sesuai target yang dicanangkan dalam RPJMD 2014 minimal sebesar 6,56 persen.

"Kondisi itu menjadi salah satu indikasi kian menurunnya kinerja ekonomi Jatim pada tahun ini," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M Sairi Hasbullah di Surabaya, Selasa (5/8).

Padahal, ungkap dia, selama tahun 2012 realisasi pertum-buhan ekonomi Jatim pada tri-wulan II berhasil mencapai 7,3 persen. Selain itu, pada tahun 2013 masih bagus di posisi 6,9 persen.

"Walau begitu, jika diband-ingkan dengan kinerja ekonomi nasional pada periode sama yang mencapai 5,12 persen maka ekonomi Jatim triwulan II/2014 jauh lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, jelas dia, rendahnya angka pertumbu-han yang dicapai Jatim triwulan II/2014 disebabkan oleh semak-in mundurnya laju pertumbuhan dari sektor pertanian di wilayah tersebut.

"Pada triwulan II/2014, per-tumbuhan sektor pertanian mencapai 0,54 persen diband-ingkan periode sama tahun lalu. Jika dibanding triwulan sebel-umnya, pertumbuhannya jus-tru mengalami kontraksi yang cukup dalam yaitu sebesar 12,36 persen," katanya.

Secara umum, tambah dia, situasi tersebut adalah siklus bi-

asa. Penyebabnya puncak panen raya terjadi pada triwulan I atau antara bulan Februari-Maret. Sementara, pada bulan April-Mei terjadi penurunan kinerja yang luar biasa.

"Kini yang perlu dicermati, sektor pertanian ini memang mulai mengalami penyusutan. Apalagi, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim kian melemah," ucapnya.

Hal itu, sebut dia, terlihat dari realisasi kontribusi sektor pertanian yang terus menyusut dari tahun ke tahun. Pada triwu-lan II/2012, pertumbuhan sek-tor pertanian mampu mencapai 4,68 persen dengan kontribus-inya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sebesar 15,98 persen.

"Lalu pada tahun 2013, per-tumbuhannya mengalami pe-nurunan menjadi 1,42 persen dengan sumbangannya sebesar 15,36 persen," tuturnya.

Kalau tahun ini, lanjut dia, pertumbuhannya pada triwulan yang sama menjadi sangat tipis diangka 0,54 persen dan kon-tribusinya juga kian menyusut menjadi 14,93 persen.

Akibatnya sektor pertanian kian tergusur dan menjadi peny-umbang terendah kedua dalam pertumbuhan perekonomian Jatim yaitu hanya sebesar 0,07 persen.

"Kemudian, sektor yang berkontribusi sangat besar ter-hadap pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan II/2014 yakni sektor perdagangan hotel dan restoran, dan sektor jasa," katanya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Waspadai Angin Kencang

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya Soemarno me-ngatakan angin kencang yang menerjang kawasan Kecama-tan Bulak pada Selasa pagi ber-dampak cukup serius.

"Jadi ini memang fenom-ena alam berupa angin kencang

dan sudah diprediksi serta diin-formasikan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)," kata Soemarno, yang juga adalah Ketua Penanggulan-gan Bencana Surabaya.

Menurut dia, berdasarkan ket-erangan BMKG Juanda Surabaya diperkirakan angin kencang akan berlangsung selama satu pekan.

Biasa itu terjadi sekitar Juli-Agus-tus.

"Untuk warga di kawasan pe-sisir disarankan berhati-hati dan waspada karena kecepatan angin mencapai lebih dari 40 Kilom-eter (KM)/jam dengan ketinggian gelombang antara empat dan lima meter," jelasnya.

Angin kencang terjadi pada pukul 04.00 WIB sampai den-gan pukul 09.00 WIB, di wilayah kecamatan Bulak yang terkena dampaknya. Sebanyak 44 perahu tenggelam dan sembilan rusak.

Soemarno mengatakan tenggelamnya perahu-perahu itu

sebab perahu tersebut ditambat-kan di pantai. "Karena ombak be-sar dan terisi oleh air laut. Apakah perahunya rusak atau tidak kita belum tahu persisnya," ungkap-nya.

Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Hanya ada satu orang yang terluka dan sudah dirujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat. Semen-tara itu wilayah Kenjeran, Asem-rowo dan Rungkut tidak terkena dampaknya sebab perahu mereka ditambatkan ke sungai, dan tidak ada masalah.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya meminta warga khususnya yang berada di pesisir pantai mewaspadai fenomena alam berupa angin kencang yang sempat mem-buat 44 perahu tenggelam, sembilan di antaranya rusak, seperti yang terjadi pada Selasa (5/8) pagi.

ant/suryanto ANGIN KENCANG TERPA KAWASAN NELAYAN. Nelayan bergotong-royong mengevakuasi perahu setelah angin kencang menerpa kawasan Pemukiman Ne-layan, Nambangan, Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/8). Akibat angin kencang di kawasan perairan Surabaya dan sekitarnya, puluhan perahu terbalik dan nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan mereka.

CALON HAJI

Jemaah Diberangkatkan 11 September BOJONEGORO - Kementerian

Agama (Kemenag) Kabupaten Bo-jonegoro, Jawa Timur (Jatim), me-nyebutkan sebanyak 1.095 calon haji di wilayah setempat diperkira-kan berangkat ke Tanah Suci dari Bandara Juanda Surabaya pada 11,12 dan 13 September.

"Perkiraan jadwal keberang-katan para calon haji Bojonegoro itu mengacu pada keberangkatan jamaah di Jatim, yang akan dimulai 31 Agustus," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bojon-egoro Wachid Priyono, Selasa (5/8).

Sesuai jadwal, katanya, calon

haji Jatim, yang pertama kali be-rangkat, yaitu Pembantu Gubernur Wilayah Kerja V Surabaya, disu-sul kemudian Pembantu Gubenur Wilayah Kerja III Kediri, Jember, Ma-diun, Malang, kemudian Bojonegoro.

"Pembantu Gubernur Wilayah II Bojonegoro, meliputi Tuban dan Lamongan, memperoleh jadwal berangkat agak belakang, sehingga kami perkirakan keberangkatannya berkisar 11,12 atau 13 September," katanya menegaskan.

Semula, katanya, jumlah calon haji di Bojonegoro yang memper-oleh daftar panggil berangkat

musim haji tahun ini tercatat se-banyak 1.040 calhaj.

Tapi, lanjutnya, sebanyak 45 orang di antaranya batal berangkat, karena meninggal dunia, meminta pengunduran jadwal keberangka-tan dan kesulitan ekonomi.

Dengan demikian, menurut dia, calon haji di daerahnya yang dipastikan berangkat musim haji tahun ini sebanyak 995 orang, karena sudah melunasi Biaya Pe-nyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan membuat paspor.

"Jumlah calon haji Bojonegoro bertambah, karena memperoleh

tambahan porsi dari Kemenag Pu-sat sebanyak 103 orang," jelasnya.

Menurut dia, tambahan porsi tersebut, karena di Jatim, ada sekitar 2.000 calonn haji yang batal berang-kat dengan berbagai faktor, sehingga setelah dilaporkan kepada Kemenag Pusat, jatah tersebut dibagikan kem-bali kepada daerah di Jatim.

Hanya saja, masih menurut dia, tambahan untuk 103 calon haji untuk daerahnya itu, yang bisa terisi 84 calon haji, sedang-kan 19 lainnya tidak bisa berang-kat dengan alasan ekonomi.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

JELANG PILKADA

PDIP Menyiapkan Survei

JEMBER - Dewan Pimpi-nan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, segera melakukan sur-vei untuk menentukan calon Bupati menjelang pemilihan umum kepala daerah setem-pat pada tahun 2015.

"Untuk menentukan siapa calon yang akan didukung partai dalam Pilkada Jember tentu harus melakukan survei terlebih dahulu, sehingga tidak hanya berdasarkan keinginan partai politik saja," kata Ketua DPC PDIP Jember Kusen Andalas, Selasa (5/8).

Sebelumnya, lanjut dia, PDIP Jember hanya melaku-kan rapat kerja cabang khusus (rakercabsus) yang melibatkan seluruh kader tingkat ranting dan pengurus anak cabang (PAC) untuk menentukan siapa calon kepala daerah yang akan diusung dalam pemilihan bupati dan wakil bupati.

"Namun, saat ini perlu adanya survei yang meli-batkan lembaga independen untuk mengetahui calon mana yang diminati oleh masyarakat seperti pencalo-nan capres Joko Widodo pada Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014," ucap Kusen yang juga Wakil Bupati Jember dua periode itu.

Ia mengaku belum tahu pasti apakah dirinya akan maju sebagai calon Bupati Jember periode 2015-2020 seiring dengan kemenangan partai koalisi PDIP yang men-gantarkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai calon presiden terpilih dalam Pemilu Pres-iden 2014.

"Secara pribadi saya tidak punya keinginan untuk men-jadi Bupati Jember dan saat ini fokus menyelesaikan tugas saya sebagai Wabup Jember mendampingi Bapak MZA Djalal hingga tahun 2015," paparnya.

Saat ditanya tentang kriteria calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diu-sung oleh partai berlambang banteng moncong putih terse-but dalam Pilkada 2015, Kusen mengaku belum melakukan pembahasan di internal partai terkait persoalan tersebut.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

NO. 0413 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Guna mengantisipasi kelom-pok sektarian radikal tersebut, MUI akan merapatkan barisan. “Kita akan merapatkan barisan dalam bingkai NKRI,” tandas Ketua MUI Kota Probolinggo, KH. Masruhin kepada wartawan, Se-lasa (5/8).

Menurutnya, paham kelom-pok ISIS itu merupakan kelompok yang menentang pemerintahan yang sah yang tidak boleh terjadi di NKRI.

“Setelah kita mengadakan ra-pat internal MUI dan melakukan pengkajian, ISIS itu merupakan gerakan kelompok yang menen-tang terhadap pemerintahan yang sah,” terang dia.

Di Iraq dan Syiria, kata KH. Masruhin, paham kelompok ini telah melakukan perlawanan ter-hadap pemerintahan disana. Se-

hingga bentuk dari perlawanan tersebut merupakan doktrin dari gerakan mereka.

Agar paham kelompok sektar-ian radikal itu tidak merambah ke daerah, MUI Kota Probolinggo akan mengundang semua tak-mir masjid se-Kota Proboling-go. Tujuannya, agar umat Is-lam merapatkan barisan dalam menghadapi gerakan yang justru merongrong NKRI.

KH. Masruhin menambah-kan, giat mengundang para pengurus takmir masjid se-Kota Probolinggo itu rencananya akan dilakukan pada 14 Agustus 2014 mendatang. “Semua tak-mir masjid di Kota Probolinggo nantinya akan kita undang,” terang mantan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu.

Lalu bagaimana jika di Kota

Probolinggo ada indikasi gera-kan ISIS? Dia menegaskan, masyarakat harus segera mel-aporkannya kepada yang ber-wenang. Karena gerakan tersebut sudah jelas menentang terhadap pemerintahan yang sah yang jus-tru nanti akan memecah belah

NKRI. “Laporkan saja kepada yang berwajib. Dan ISIS jangan sampai berkembang di NKRI,” pungkasn-ya.

=MuhaMMad Sugianto

MUI Rapatkan BarisanISIS Jangan Sampai Berkembang di NKRIPROBOLINGGO – Himbauan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan paham kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) mendapat respon dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Masa jabatan Panitia Pemilu Kecama-tan (PPK) Pemilu Presiden (Pilpres) nampaknya sudah berakhir sejak 30 Juli kemarin. Kepastian itu setelah setelah mereka memperoleh surat edaran dari KPU pusat.

Surat edaran yang diterima dari KPU pusat tersebut, me-nerangkan kalau kontrak PPK yang ada di Kecamatan sudah berakhir pada tanggal 30 Juli 2014 terhitung kontrak seban-yak tujuh bulan dengan alasan pilpres berlangsung dalam satu putar saja.

“Memang awalnya kontrak untuk PPK sebanyak 9 bulan untuk pilpres. Namun dalam 7 bulan sudah habis massa jabatan. Untuk saat ini kami sudah bukan anggota PPK lagi,” terang mantan PPK Kecamatan Leces, Ali Sujoko, kepada wartawan, Selasa (5/8).

Ali Sujoko mengatakan, sebelum dirinya dan keempat anggota PPK dinyatakan lepas jabatan karena massa kontrak

habis. PPK juga harus mem-berikan pertanggung jawaban terlebih dahulu dengan me-nyerahkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) atas pelaksan-aan pilpres kemarin kepada KPU.“Hanya itu saja, tidak ada istilah secara seremonial cara pemberhentian PPK,” tegasnya.

Dikatakan, awal kontak oleh KPU untuk PPK se-lama 9 bulan, bukan secara otomatis gaji yang diberikan sesuai massa kerja.“Jadi yang dua bulan berikutnya sudah tidak terhitung lagi untuk gaji anggota PPK,”tandas Ali Sujoko.

Menanggapi hal itu, ang-gota komisioner KPU Ka-bupaten Probolinggo, Irfan Ghozi mengatakan, jumlah PPK yang ada di Kabupaten Probolinggo sebanyak 24 PPK. Dengan jumlah anggota sebanyak 120 orang.“ PPK terdiri dari lima orang den-gan terdiri dari unsur ketua,” jelasnya.

=Mahfud hidayatullah

Masa Jabatan PPK beraKhir

Kontrak Kerja Hanya Tujuh Bulan

PROBOLINGGO – Pasca hari raya Idul Fitri 1435, pesanan pembuatan pelat nomer kend-

araan meningkat. Hal ini terlihat di salah satu percetakan di Jalan Mastrib, Kota Probolinggo. Men-

ingkatnya pemesanan pelat no-mer itu, tidak hanya pasca lebaran ini. Tetapi sudah sejak menjelang

lebaran kemarin. “Sebelum lebaran kemarin

sudah banyak yang pesan plat no-mer kendaraan,” ujar pemilik per-cetakan plat nomer kendaraan, Bayu saat ditemui wartawan, Se-lasa (5/8).

Dia menjelaskan, pemesan plat nomer, tidak hanya ken-daraan roda dua saja. Tetapi juga banyak pesanan kendaraan roda empat. Saking banyaknya pesanan, Bayu sampai merekrut karyawan untuk memenuhi per-mintaan.

Bayu sendiri mengaku, jika dengan meningkatnya pesanan pembuatan plat nomer kendaraan tersebut, membuat dia dan kelu-arganya tidak bisa mudik ke kam-pong halamannya. “Ya terpaksa kita tidak bisa mudik, karena ban-yak pesanan yang harus segera diselesaikan,” terang dia.

Sedangkan harga pembuatan plat nomer kendaraan itu variatif. Tergantung dari jenis dan model huruf yang dipesan oleh kon-sumen. Harga variatif itu mulai Rp.25 ribu hingga Rp.35 ribu.

Bayu mengaku tidak tahu, kenapa pesanan plat nomer ken-daraan kini mengalami pening-katan. Bisa saja, meningkatnya konsumen itu akibat factor dari banyaknya masyarakat yang mel-akukan mudik dengan mengguna-kan kendaraan pribadi.

Sejak meningkatnya pesanan pembuatan plat nomer itu, pria asal Jember itu mengaku jika om-set yang dia peroleh sejak bulan puasa hingga pasca lebaran ini mencapai Rp.7 juta. “Itu penda-patan kotor yang kita peroleh,” katanya.

Pemilik kios pembuatan plat nomer kendaraan lainnya, Mis-bah juga mengatakan serupa. Sejak bulan puasa hingga pasca lebaran tahun ini banyaknya pemesan mengalami peningka-tan. Bahkan, ia sendiri mengaku kewalahan.

“Saya sendiri kewalahan me-nerima pesanan. Terkadang juga saya tolak, karena kurangnya tenaga yang tidak bisa memenuhi permintaan,” katanya.

=MuhaMMad Sugianto

PasCa hari raYa

Ada Kenaikan Pemesanan Pelat NKB

Page 13: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III 13Probolinggo

Merujuk PP tersebut, nikah di kantor KUA, gratis, alias perai. Nikah di rumah atau di luar jam kerja, juga gratis, tapi dikenakan uang jasa profesi dan transpor penghulu yang menghadiri dan mengawasi nikah tersebut, sebe-sar Rp600 ribu.

“Biaya nikah malah tidak meringankan warga, tapi jus-tru memberatkan. Apakah berlakunya PP 48 tahun 2014 berlaku serentak seluruh indo-nesia, dan regulasinya sudah diterapkan,”ujar Ketua Komisi A DPRD Kota Probolinggo, As’ad Anshari, dalam dengar pendapat tentang regulasi bi-aya pencatatan nikah, bersama Kantor Kemenag dan KUA se Kota Probolinggo, Selasa (5/8).

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo, Muhammad men-gatakan tugas Kemenag di daerah secara struktural tergantung ke-bijakan dari pusat. “Ini menjadi masalah. Tanpa ada sosialisi da-hulu kepada masyarakat, PP No-mor 48 tahun 2014 sudah diber-lakukan,” keluhnya.

Menurutnya, Peraturan Pemerintah (PP) terbaru yang mengatur masalah biaya pernika-han memang sudah diterbitkan. Aturan terbaru itu tertuang dalam PP Nomor 48 tahun 2014 tentang biaya pencatatan nikah.

Tetapi, petunjuk teknis (juknis) mengenai penerapan PP Nomor 48 tahun 2014 ini, hingga sekarang belum jua diterbitkan. Sebetulnya pemberlakuan peraturan tersebut sangat ringan. Pihaknya menyebut ada tiga opsi yang diberlakukan.Yakni opsi petama, pelaksanaan akan nikah dilakukan di kantor KUA tidak dikenakan biaya, tanpa ada pembedaan baik yang kaya maupun miskin .

Opsi kedua, jika dilakukan diluar kantor KUA dikenakan bi-aya Rp.600.000. Sedangkan opsi ketiga, yakni bagi mereka yang tidak mampu karena terkena ben-cana alam, tidak dikenakan biaya dengan melampirkan surat ket-erangan tidak mampu dari desa/kelurahan.

“Karena berlakunya PP terse-but diberlakukan 12 Juli 2014, dan PP dibuat 27 Juni 2014. Dan juknis pemberlakukan PP 48 tersebut itu masih belum jelas. Padahal

masyarakat berkaitan dengan hari, tiga bulan sebelumnya su-dah mendaftar ke KUA.

Secara terpisah, Kasi Bim-bangan Program Masyarakat Is-lam, Kemenag Kota Probolinggo, Dawam Ikhsan, menyebut PP Nomor 48 tahun 2014 hadir se-bagai Perubahan atas PP Nomor 47 tahun 2004 tentang Tarif PNBP.

Menurut PP baru ini, pen-catatan nikah atau rujuk yang dilaksanakan di balai nikah tidak dipungut biaya alias Rp 0. Keten-

tuan ini berlaku bagi masyarakat secara umum tanpa membedakan status ekonomi.

Sebaliknya jika pernikahan di-laksanakan di luar balai nikah dan atau di luar jam kerja maka catin harus membayar PNBP dengan tarif Rp. 600 ribu sebagai jasa pro-fesi dan transpor bagi penghulu yang menghadiri dan mencatat pernikahan tersebut.

Soal biaya diatur dalam Pera-turan Presiden (PP). Dua PP ter-akhir yang mengatur PNBP NR adalah PP Nomor 51 tahun 2000, kemudian diubah dengan PP No-mor 47 tahun 2004. Di dalam PP tersebut ditetapkan tarif PNBP pencatatan nikah dan rujuk pada KUA Rp.30.000

“Implikasi di era baru Biaya Rp.30 ribu sekali nikah itu tanpa

membedakan di mana dan kapan nikah itu dilaksanakan menyisa-kan persoalan bagi penghulu dan juga bagi masyarakat, terutama nikah yang dilaksanakan di luar balai nikah,”kata Dawam Ikhsan.

Data Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo, me-nyebutkan angka pernikahan selama tahun 2012 sebanyak 1912 pasangan, dan tahun 2013 sebanyak 1989 pasangan. Jika diprosentase, tahun 2012 angka pernikahan diluar kantor sebe-sar 80 persen.

Sebaliknya tahun 2013 jus-tru terbalik, dimana data perni-kahan di kantor KUA sebesar 80 persen.“Dengan adanya pe-rubahan tersebut, kebanyakan masyarakat mengeluhkan ma-halnya biaya nikah sebesar Rp.600

ribu,” tandasnya. Mengakhiri dengar pendapat,

As’ad Anshari, meminta kebija-kan baru ini tentu harus disosial-isasikan oleh aparat Kementerian Agama secara berjenjang sehing-ga masyarakat dapat mengetahui dan memahami dengan baik.

Di samping itu, pemantauan dan pengawasan dari Kasi Bimas Islam dan Kepala Kankemenag juga sangat penting sehingga penghulu tidak memungut di luar ketentuan yang berlaku.

“Kebijakan pencatatan nikah/rujuk gratis ini diharapkan juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Masyarakat tentu berharap agar penyesuaian kebijakan ini dapat terealisir dalam waktu yang tidak terlalu lama,”ucapnya.

=M.HisbullaH Huda

Ada Problem di Pencatatan Nikah Juknis Belum Terbit, Terkesan DipaksakanPROBOLINGGO – Regulasi pencatatan nikah dan rujuk di Indonesia beberapa kali mengalami perubahan. Terakhir 10 Juli 2014 dengan keluarnya PP No 48 Tahun 2014 ten-tang Tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Page 14: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III 14 Probolinggo Olahraga

Salah satu nelayan asal warga pesisir Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Ahmad (54) men-gatakan selama H-2 sebelum lebaran para nelayan tidak mel-akukan aktivitas melaut.

Nelayan tidak melaut men-jelang lebaran, menurut Ahmad, permintaan ikan laut dihari itu tidak cukup tinggi. Sehingga nelayan tidak begitu besar untuk berencana mencari ikan dikala itu.“Apalagi di hari itu, semua warga masyarakat sudah disibuk-kan lebaran,” katanya kepada

wartawan, Selasa (5/8).Namun, sejak beberapa hari

H+5 lebaran kemarin, nelayan su-dah mulai kembali bekerja untuk melaut. Libur menjelang lebaran memang sudah menjadi tradisi warga pesisir.“P ermintaan ikan laut dari warga sudah mulai banyak, sehingga nelayan segera melaut setelah lebaran,” tandas Ahmad.

Senada disampaikan, Ro-him (27). Salah satu nelayan di wilayah Kabupaten Probolinggo, menjelaskan, dirinya saat ini sudah mulai mencari ikan dilaut.

Namun tidak bisa melaut terlalu ketengah.

Karena cuaca dan an-gin laut masih tergolong besar.“Saya dan nelayan lain-nya, khususnya pemilik perahu kecil mencari ikan di daerah yang tidak begitu jauh dari bibir pantai,”ucapnya.

Ia mengaku, musim leb-aran kemarin kebutuhan ter-golong besar. Disamping me-nyiapkan kebutuhan untuk keluarga, juga menyediakan persiapan untuk para sau-dara dan sanak kerabat.“Jadi tabungan masyarakat khu-susnya para neleyan sudah mulai menipis. Jadi saya sudah kembali beraktifitas lagi untuk bisa menafkahi mereka,” ungkapnya.

=Mahfud hidayatulah

Nelayan Mulai Melaut PROBOLINGGO - Aktivitas kehidupan warga pesisir, khu-susnya para nelayan nampaknya mulai kembali normal untuk melaut. Setelah mereka meliburkan diri untuk musim lebaran beberapa hari lalu.

NORMAL. Aktivitas kehidupan warga pesisir setelah libur lebaran

PROBOLINGGO - Petani yang menanam tomat di wilayah Kabupaten Probolinggo kembali resah dengan hasil panennya. Karena harga jual di kalangan petani mencapai Rp 400 perkilo-gramnya.

Anjloknya harga tomat di wilayah Kabupaten Proboling-go, banyak petani rela tidak me-manennya karena dipengaruhi situasi harga jualnya.

“Ya nggak imbang mas den-gan ongkos panen dengan hasil tomat yang di dapatkan,” kata, Slamet (47) salah satu petani asal Desa Sumberbulu Kecama-tn Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Selasa (5/8).

Menurutnya, ongkos panen setiap orangnya mencapai Rp 20 ribu. Sementara harga jual tomat sangat murah. Melihat kondisi tersebut, banyak buah tomat yang sudah layak panen akhirnya ditinggalkan begitu saja.“Ya kadang saya suruh warga yang ingin tomat disruh mengambil sendiri di sawahnya. Jadi hitung-hitung tomat dig-ratiskan,” terangnya.

Dikatakan, anjloknya harga tomat memperkirakan karena melimpahnya stok di tingkat petani di berbagai daerah peng-hasil tomat. Sebaliknya per-mintaan tomat dari perusahaan atau pabrik justru berkurang.

“Memang sebelumnya, har-ga tomat sempat mengalami harga normal dikalangan petani yakni mencapai angka Rp 4-5 ribu rupiah perkilogramnya,” ucap Slamet.

Sementara itu, Pedagang Sayur di Pasar Leces Kabupaten Probolinggo, Wasit (40) men-gaku, murahnya harga tomat dikarenakan pasokan dan stok tomat di daerah lain lumayan banyak. Bahkan memperkirakan kalau sudah mau musim man-gga.

“Biasanya harag tomat mu-rah. Ini terjadi ketika musim mangga tiba. Bahkan peng-hasil tomat seperti Jember dan Lumjang, saat ini banyak paso-kan yang datang daeri daerah itu.Kemungkinan tomat sudah memasuki panen raya,” ucapn-ya.

=Mahfud hidayatulllah

PROBOLINGGO – Kepala Ba-gian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Probolinggo, Warto membantah ada tudingan miring terhadap pelaksanaan tender proyek yang dinilai tidak fair. Pasalnya, semua pelaksan-aan lelang yang diadakan oleh Bagian Pembangunan sudah sesuai dengan aturan yang ber-laku.

“Semua kita lakukan dengan fair. Tidak ada yang ditutup-tut-upi,” tandasnya saat dikonfirmasi

wartawan, Selasa (5/8). Belakangan ini ada beberapa

rekanan yang mengeluh soal pelaksanaan tender proyek di lingkungan Kota Probolinggo. Re-kanan itu mengeluh karena ada tender proyek yang dimenangkan oleh CV yang berasal dari luar Kota Probolinggo.

Menangggapi hal itu, Kabag Warto menanggapinya dengan dingin. Dia mengatakan, per-soalan siapa yang memenang-kan tender itu berdasarkan dari

kelengkapan persyaratan dan kualitas perusahaan yang men-gajukan.

“Kalau persyaratan dari peru-sahaan itu sudah sesuai dengan aturan, saya kira tidak masalah. Kita tidak akan tebang pilih. Kita tidak akan melihat apakah dia itu berasal dari Kota Probolinggo atau dari luar Kota Probolinggo,” katanya.

Ia juga menampik dalam meloloskan peserta tender bukan sistim titipan dari pejabat daerah.

“Tidak ada titip-titipan. Semua pelaksanaan tender yang sudah kita laksanakan dengan fair,” ujar dia.

Di era digital ini, Warto men-egaskan, jika pihaknya tidak bisa main-main. Karena pengumu-man lelang atau tender itu su-dah dilakukan secara transparan. Seperti melalui E-proc dan pen-gumuman yang sudah dipasang di papan pengumuman di depan kantor Bagian Pembangunan. “Sekarang itu sudah melalui on-

line, jadi kita tidak bisa main-main,” akunya.

Sementara itu, PT Pandan Landun, Munir saat ditemui wartawan mengatakan, ada ten-der proyek yang dinilai telah melanggar aturan. Seperti tender proyek pasar Ikan Kecamatan Ma-yangan. Tender proyek itu telah usai. Namun pihak CV tidak bisa menunjukkan Surat Badan Usaha (SBU) hingga batas waktu yang sudah ditentukan.

=MuhaMMad Sugianto

PROYEK

Kabag APS Tidak Mengakui Tender Proyek Tak Fair

SOLANECEAE

Harga Tomat Anjlok

ANJLOK. Harga jual tomat petani tak seimbang dengan ongkos panen, sehingga banyak petani rela tidak memanennya.

Page 15: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURARABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III 15

Pemain 22 tahun ini men-jadi bagian penting dari rencana jangka panjang Rodgers di Liverpool dan

karena itu dia berharap Coutinho mau menandatangani kontrak jangka panjang dalam waktu yang tidak lama lagi.

“Saya tidak yakin kapan ini akan dilakukan. Saya belum berbicara dengan para direktur dalam beberapa hari terakhir se-hingga saya belum tahu posisi kami dalam masalah ini, tetapi saya sendiri menilai, dia adalah seorang pemain yang paling kami butuhkan dan inginkan untuk pe-riode waktu ke depan,” kata Rodg-ers, Selasa (5/8) pagi WIB.

Dia melanjutkan, “Saya yakin, saya akan lebih banyak mendengar tentang itu ketika saya akan kembali ke Inggris Se-lasa (kemarin).”

Sementara itu, kiper Real Madrid Diego Lopez dilaporkan semakin dekat untuk hijrah ke AS Monaco. Pemain 32 tahun itu diperkirakan segera menyepa-kati kontrak berdurasi tiga ta-hun dengan klub Monaco den-gan nilai sebesar 5,5 juta euro atau Rp 8,8 miliar per musim. Kabar hengkangnya Lopez tidak lepas dari kedatangan penjaga gawang anyar Keylor Navas ke Santiago Bernabeu yang diikat selama enam tahun.

Pos penjaga gawang “El Real” musim depan dipercaya hanya akan diisi oleh Navas dan sang kapten Iker Casillas. Navas sendiri sebenarnya sudah be-rada di Santiago Bernabeu pada 1 Agustus kemarin. Namun ke-datangannya ke markas Madrid harus tertunda hingga 4 Agus-tus karena kubu Madrid harus memberikan klarifikasi terkait masa depan Casillas dan Lopez.

Monaco sejatinya telah menyatakan ketertarikannya untuk memboyong Lopez. Ma-

drid bahkan memasukan Lopez sebagai bagian dari transfer James Rodriguez dari Monaco, tetapi Lopez bersikukuh un-tuk tetap tinggal di Ma-drid. Selain itu, Lopez juga menjadi salah satu incaran tim Serie A, Napoli.=SKY SPORTS/CAROL AJI

Rooney (harus) Jadi Kapten MU

Pasti ada yang tidak sepakat, khususnya setelah suporter MU dibuat cemas dan ketar-ketir den-gan keinginan hengkang Wayne Rooney di musim lalu. Namun, Rooney tetaplah bagian penting dari MU. Apa yang ditunjukkann-ya selama tur pramusim di Ameri-ka Serikat menjelaskan bahwa ia mampu mengambil tanggung jawab yang ditinggalkan Nemanja Vidic sebagai Kapten MU.

Apalagi kandidat kuat lain-nya, Robin van Persie masih didera cedera dan akan absen di laga-laga awal MU di pentas Liga Primer Inggris. Meskipun selain mereka berdua, Louis Van Gaal dapat menunjuk Darren Fletcher yang sudah mengapteni tiga laga MU selama tur pramusim ini.

Filosofi Van GaalVan Gaal memang baru mel-

atih MU selama tiga pekan, tapi dia telah menerapkan metode dan skema pemainan khasnya pada formasi 3-4-1-2. Sejauh ini, pemain MU bisa beradaptasi den-gan sistem tiga bek ini. Sebagian pemain belajar dengan peran dan posisi baru, misalnya Ashley Yong yang didapuk sebagai wing back.

MU Tetap Butuh BekMeskipun Jonny Evans, Phil

Jones dan Chris Smalling dapat beradaptasi dengan sistem baru yang diterapkan Van Gaal, mere-ka tetaplah darah-darah muda dan cukup riskan menggantung-kan beban besar pada mereka.

Apalagi Van Gaal nyata-nyata mengatakan bahwa perubahan terbesar

MU ada pada pe-main belakang

mereka. MU harus segera m e n c a r i

p e m a i n yang bisa m e n g -gantikan

p e r a n Vidic, Fer-

dinand dan Evra sebagai

pemimpin di lini belakang mereka musim depan.

Setidaknya, Van Gaal butuh dua bek tengah berpengalaman sebelum deadline transfer musim panas ini. Sejauh ini, dua nama yang dihubungan dengan Old Trafford adalah Mats Hummels dan Thomas Vermaelen.

Surplus Pemain

Van Gaal menyatakan bahwa skuat MU tidak seimbang, teruta-ma menumpuknya pemain bertipe No. 10 di dalam tim. Oleh karena itu, meneer Van Gaal disebut akan menjual beberapa pemainnya, di antaranya yang santer disebut ada-lah Nani, Shinji Kagawa, Marouane Fellaini, Wilfried Zaha dan Ander-son yang paling santer disebutkan. Selain itu, Javier Hernandez juga kemungkinan pergi menyusul ket-ertarikan Atletico Madrid.

Daya Tahan Fletcher

Michael Carrick harus menepi selama tiga bulan setelah menda-pat cedera pada pergelangan kak-inya. Semasa itu, Fletcher baru saja kembali ke tim utama Manchester United setelah absen begitu lama karena penyakit radang usus besar.

Selama tur pramusim, Fletch-er tampil impresif dan membukti-kan kemampuan dirinya. Namun, pertanyaan besarnya, berapa lama Fletcher bisa bertahan? Apakah dia perlu diistirahatkan pada tahap-tahap tertentu? Jelas, MU membutuhkan gelandang tengah baru. Hadirnya gelandang baru akan meringankan beban Fletch-er, Herrera dan Cleverley hingga Carrick kembali pada pertenga-han Oktober nanti.=MIRROR/DAR

MANCHESTER UNITED

Pelajaran Penting dari Tur Pramusim MUManchester United seperti sudah kembali ke karakter aslinya setelah sukses menjuarai International Champi-ons Cup di Amerika Serikat. Sejauh ini, Louis Van Gaal mampu membangunkan potensi Setan Merah.

Rodgers Berharap Coutinho Tinggal Lebih Lama

MIAMI - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers berharap Philippe Coutinho mau menandatangani kontrak baru agar tinggal lebih lama di Anfield. Pasalnya, kehadiran pemain internasional Brasil itu dari Inter Milan 18 bulan silam dengan harga 8,5 juta pound memberi dampak yang signifikan bagi klub Merseyside tersebut.

PHILIPPE COUTINHO menjadi bagian penting dari sistem permainan Liverpool, sehingga pelatih Brendan Rodgers mengharapkan sang pemain mau menanda-tangani kontrak baru bersama The Reds dan bertahan lebihlama di Anfield.

Page 16: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III16

lahragaKORAN MADURA

16RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III

Rodgers Berharap Coutinho Tinggal Lebih Lama | Halaman 15

Pelajaran Penting dari Tur Pramusim United| Halaman 15

g

g

BACA JUGA

Wayne Rooney, Juan Mata, dan Jesse Lin-gard menjadi pahla-wan kemenangan

Manchester United (MU) pada laga yang berlangsung di Sun Life Stadium, Miami, Amerika Serikat itu. Tak pelak, pelatih Setan Me-rah Louis van Gaal memuji Rooney yang didaulatnya sebagai kapten tim pada turnamen ini, selain karena mencetak gol juga mem-buat sejumlah umpan.

Pada laga ini, Liver-pool unggul terlebih dahulu berkat gol Steven Gerrard dari titik putih pada menit ke-14 menyusul pelanggaran bek Jonny Evans ter-hadap Raheem Sterling di dalam kotak penalti. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, MU mulai bangkit. Ketika pertandingan ba-

bak kedua baru berjalan 10 menit, Wayne Rooney mampu menyama-kan kedudukan dengan tendangan voli kaki kiri dari dalam kotak pen-alti ke pojok kanan atas gawang Liverpool memanfaatkan umpan silang jauh Javier Hernandez.

Dua menit berselang, MU ber-balik unggul melalui gol Juan Mata memanfaatkan umpan terukur Luke Shaw. Menjel-ang laga usai, tepatnya pada menit ke-88, MU semakin unggul jauh berkat gol Jes-se Lingard memanfaatkan umpan Shinji Kagawa. Hing-

ga peluit panjang dibunyikan wasit, kedudukan 3-1 untuk kemenangan MU tidak berubah.

Pelatih Louis van Gaal secara khusus puas dengan hasil yang mereka raih selama turnamen ini. Dia pun secara khusus memuji Wayne Rooney pada laga ini. “Dia

selalu seorang juara. Saya kira dia layak mendapat penghargaan ka-rena dia memberi banyak umpan dan mencetak gol. Tetapi kami juga bertahan secara baik. Banyak sekali bek yang juga bisa menjadi pemain terbaik pada turnamen ini,” kata Van Gaal.

Dia melanjutkan, “Untuk Rooney, gol itu sangat penting. Golnya indah. Anda bisa melihat serangan dan apa yang dia laku-kan dengan menempatkan bola di bawah lengan penjaga gawang dan juga di pojok gawang. Umpan silang Chicharito juga menawan.”

Pada laga itu, Van Gaal mem-beri ban kapten kepada Rooney. “Saya selalu mencari peluang untuk memberikan ban kapten kepada para pemain. Hari ini, Rooney bermain selama 90 menit untuk pertama kalinya,” ucapnya.

Sementara pelatih Liverpool Brendan Rodgers mengaku meme-tik banyak hal positif dari kekala-han atas MU. “Saya kira ini sebuah laga yang sangat baik dan kedua tim bermain bagus. Kami bisa mem-impin terlebih dahulu dan memiliki sejumlah peluang menambah gol. Bahkan kami seharusnya menda-pat satu lagi penalti,” kata Rodgers. =ESPN/CAROL AJI/DAR

TROFI PERTAMA MULouis Van Gaal Puji Wayne Rooney

MIAMI-Manchester United (MU) tampil sebagai kampiun turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) usai mengandaskan perlawa-nan Liverpool dengan skor 3-1 di partai final yang berlangsung Selasa (5/8) pagi WIB. Trofi ini adalah raihan pertama MU pada era Louis Van Gaal.

LiverpooL: Mignolet, Kelly, Johnson, Skrtel, Sakho (Toure 74), Gerrard (Lucas 63), Allen (Can 63), Henderson, Coutinho (Peterson 77), Lambert (Ibe 63), Sterling.

Manchester United: De Gea; Jones, Smalling, Evans (Blackett 46); Valencia (Shaw 8), Fletcher (Cleverley 46), Herrera (Lingard 78), Young; Mata (Kagawa 69); Rooney, Hernandez (Nani 69).3 1

WAYNE ROONEY tampil impresif

sepanjang tur pramusim Manchester United di

Amerika Serikat. Pelatih Louis Van Gaal pun tak

ragu memberikan pujian kepadanya.

Page 17: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III A

6 AGUSTUS 2014 No. 0413 | TAHUN III

RABU MENGHAKIMIPENCURIMOTORPAMEKASAN F

WARGA SYIAH BELUM DITERIMASAMPANG K

ARINA HIDAYAHIMPIAN ITUBUTUH PERJUANGANNETER KOLENANG P

Sidang ini dilaksanakan setelah adanya gugatan dari Tim Sukses (Timses) Pasangan Prabowo-Hatta

Pamekasan dengan tergugat KPU Pamekasan, terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Pilpres 9 Juli yang lalu.

Ketua KPU Moh. Hamzah mengungkapkan pihaknya sudah siap dalam menghadapi sidang tersebut. Segala sesuatu sudah dipersiapkan, menyangkut data, berkas-berkas, dan bukti-bukti lainnya, untuk dibawa ke hadapan majelis hakim MK.

Dalam persiapan menghadapi PHPU ini, KPU Pamekasan juga telah menggelar rapat pleno den-gan KPU Jatim beberapa waktu lalu, dalam rangka membahas persiapan sidang tersebut. Dari hasil pleno tersebut, KPU Pamekasan diminta agar membuat kronologi proses rekapitulasi Daftar Pemilih Khu-sus Tambahan (DPKTb), sebagai bukti dalam persidangan di MK. Sebab yang digugat oleh pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 ini adalah terkait DPKTb tersebut.

Anggota KPU Divisi Teknis dan Data Moh. Subhan turut men-jelaskan bahwa pihaknya diadu-kan atas hasil rekapitulasi DPKTb KPU Pamekasan, yang jumlahnya lebih sedikit dari data yang di-miliki Timses Prabowo-Hatta. Data DPKTb versi Tim Prabowo tidak sama dengan data riil KPU

Pamekasan. Menurutnya, data Timses Prabowo-Hatta tersebut tidak berdasar dan kurang valid. Sebab lebih banyak dari data KPU Pamekasan. KPU Pamekasan dalam merekap DPKTb ini sudah berdasarkan fakta, kevalidan, dan aturan yang ditentukan. Akan tetapi Subhan mempersilakan adanya gugatan tersebut dan nanti bisa dibuktikan mana data yang lebih valid di muka maje-lis hakim MK. “Nanti kami akan membeberkan segala data kami. Tentunya penggugat juga akan membeberkan datanya. Biarkan mejelis hakim yang menilai,” un-gkap Subhan kemarin (5/8).

Dari perbedaan data itu, KPU Pamekasan memiliki DPKTb ber-dasar hasil rekapitulasi yang telah digelar yakni sebanyak 1.699 su-ara. Sedangkan data versi Timses Prabowo-Hatta sebanyak 2.246 suara. Dasar inilah yang dipakai Timses pasangan yang meme-nangi Pilpres di Pamekasan ini untuk melayangkan gugatan ke MK.

K e t u a K P U men-yat-

akan tidak hanya KPU Pamekasan saja, dari Jatim yang bertolak ke Jakarta untuk menghadiri sidang di MK sebagai tergugat. Akan teta-pi ada enam KPU lainnya, yaitu KPU Kota Surabaya, KPU Sidoarjo, KPU Malang, KPU Kota Batu, KPU Jember, dan KPU Banyuwangi, yang juga menjadi tergugat di MK atas masalah PHPU terkait Pilpres ini. Pihaknya berharap dalam si-dang hari ini, khususnya untuk KPU Pamekasan berjalan lan-car. Dalam menghadapi si-dang perdana itu, Hamzah mengungkapkan pihaknya masih belum meminta did-ampingi pengacara.

“Cukup kami saja. Belum membutuhkan pengacara. Sebenarnya yang diminta hadir cukup Divisi Hukum dan Divisi Data saja. Saya ikut hadir untuk mendamp-ingi dan memberi support buat kedua rekan tersebut,” ujarnya.

Sebagaimana diberi-takan, pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu di Pamekasan, telah digelar di 1.645 TPS yang tersebar di 189 desa/kelura-

han, di 13 kecamatan, yang dihad-iri 76 persen pemilih, dari jumlah total DPT (setelah ditambah DPT Khusus) sebanyak 682.886 orang. Dari tingkat kehadiran itu, suara pasangan Prabowo-Hatta me-nang sebanyak 73 persen dari su-ara sah. Suara tidak sah ada 3.601.

Jumlah penye-lenggara

Komisioner KPU BertolaK Ke JaKartaMenjalani Sidang Pilpres tanpa Didampingi Pengacara

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Cukup kami saja. Belum membutuh-

kan pengacara. Sebenarnya yang

diminta hadir cukup Divisi Hukum dan Divisi Data saja.

Saya ikut hadir untuk mendampingi dan memberi support buat kedua rekan

tersebut.

Moh. haMzahKetua KPUPamekasan

PAMEKASAN - Tadi malam tiga komisioner KPU Pamekasan, yaitu Ketua KPU Moh. Hamzah, Ang-gota KPU Divisi Teknis dan Data Moh. Subhan, juga Anggota KPU Devisi Hukum Hairil Anwar bertolak ke Jakarta. Mereka akan menghadapi sidang perdana di MK hari ini, yang rencananya dimulai pukul 09.00 WIB.

pemilu yang dilibatkan seban-yak 12.152 orang. Meliputi se-banyak 11.515 anggota KPPS, 567 anggota PPS, 65 anggota PPK, dan lima anggota KPU Pamekasan. Sedangkan un-tuk pengawas yang diter-junkan sebanyak 417 orang. Meliputi 372 orang anggota PPL dan pengawas relawan, 42 orang anggota panwas-cam, dan tiga orang anggota Panwaslu Pamekasan. =SUK-

MA FIRDAUS/RAH

Page 18: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Kabid Perdagangan Disper-indag Sumenep R Heni Yulian-to mengatakan, tembakau itu tidak termasuk tata niaga. Sehingga harga tembakau disesuaikan dengan kualitas dan kebutuhan dari pabri-kan. “Soal harga tembakau itu berlaku hukum pasar. Sebab, pemerintah menetapkan seba-gai barang bebas. Dalam hal ini sangat berkaitan dengan kuali-

tas,” katanya.Namun demikian, dia

menggaris bawahi, meski su-dah masuk barang bebas, pemerintah tidak tinggal diam jika terjadi ketimpangan harga atau harga merosot drastis. Sehingga hal-hal yang men-yangkut kebijakan pemerintah, biasanya Disperindag selalu di-undang untuk duduk bersama.

“Kami sarankan silakan

tanyakan ke Dishutbun soal ketentuan perlindungan harga dan pemasaran tembakau itu, Mas. Sebab, Dishutbun koordi-nator, kami hanya sebagai ang-gota tim tembakau kabupaten,” ungkapnya.

Diterangkan lebih jauh, soal merosotnya harga tem-bakau, biasanya Dishutbun selaku koordinator melakukan langkah-langkah mediasi den-gan perwakilan/asosiasi petani tembakau dan melibatkan Komisi B. ”Masalah harga lang-sung ke Dishutbun,” katanya, mengulangi.

Kabid Perkebunan Dishut-bun Sumenep Nasah Bandy justru angkat tangan soal perlindungan dan pengaturan harga tembakau. Dia berala-

san soal harga tembakau itu bukan termasuk kewenangan Dishutbun. Sebab, Dishut-bun hanya berkaitan dengan mulai dari pengolahan lahan tembakau sampai tembakau itu panen. Pasca panen terkait harga dan pemasaran tem-bakau itu sudah masuk tupok-sinya Disperindag.

“Memang ada tim tem-bakau kabupaten yang meli-batkan instansinya bersama Disperindag. Namun demikian, tidak lantas koordinator tim itu berasal dari Dishutbun. Sebab dilihat dari tupoksinya saja terkait tata niaga/perdagangan sekaligus pemasarannya itu sudah ranahnya Disperindag,” ujarnya.

=ALI RIDHO/YAT

Pemkab Cuci TanganTerkait Standardisasi Harga TembakauSUMENEP – Menjelang panen tembakau, petani dibuat was-was. Pasalnnya, sampai detik ini belum ada penentuan harga si daun emas itu. Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) mengaku tidak bisa menentukan harga tembakau. Bahkan, keduanya malah saling lempar tanggung jawab.

"Kalau kantornya sudah ada semua. Hanya saja perlu dilakukan rehab, baik rehab berat maupun rehap sedang. Itu tidak hanya terjadi di kepulauan saja, di daratan juga demikian," katanya kepada Koran Madura, Selasa (5/8).

Menurut Shadik, banyaknya kan-tor UPT Pendidikan yang tidak layak pakai, karena sudah termakan usia dan tidak pernah mendapat bantuan rehab dari pemerintah. "Untuk melakukan rehab kan butuh anggaran yang tidak sedikit, sedangkan anggaran yang kita punya sangat terbatas," keluhnya.

Pihaknya berharap, sekalipun beberapa kantor UPT Pendidikan tak layak, pelayanan tidak mengecewakan. "Kami akan segera melakukan pem-benahan secara gradual, sehingga pada tahun 2015 mendatang minimalnya banyak yang sudah direhap," janjinya.

Keberadaan kantor UPT, menurut Shadik, punya peran besar untuk memajukan dunia pendidikan ke depannya. "UPT merupakan ujung tombak kami. Makanya kami ke depannya terus mengusahakan agar setiap tahunnya ada pembenahan," tukasnya.

Anggota Komisi D DPRD Sumenep Ach. Salim mengaku kecewa, sebab setiap tahunnya selalu dianggarkan untup rehab sejumlah kantor UPT Pendidikan. "Anggarannya setiap tahunnya memang ada. Namun, kami tidak bisa merinci dengan detail, karena kami tidak pegang teksnya," katanya kepada wartawan di tempat kerjanya, kemarin.

Politisi partai berlambangkan ka'bah itu menduga, keberadaan anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah sia-sia. "Kami tidak akan buruk sangka, namun kalau benar, itu patut dicurigai dalam pekerjaannya di bawah," terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya selaku wakil rakyat dalam waktu dekat akan melakukan investigasi secara mendalam terhadap semua realisasi program di bawah naungan Disdik, termasuk realisasi program rehab kan-tor UPT Pendidikan.

"Kami pasti akan selalu memoni-toring di setiap program yang ada di Sumenep ini. Sebab, kami tidak mau tidak susuai dengan juknis (petunjuk teknis) yang ada," tukasnya.

=JUNAEDI/MK

INSTANSI PEMERINTAH

Kantor UPT-P Tak Layak HuniSUMENEP - Kepala Disdik Sumenep A. Shadik mengatakan keberadaan kantor Unit Pelak-sana Teknis Pendidikan (UPT-P) di beberapa kecamatan tidak layak huni, baik di kecamatan daratan maupun kepulauan.

Di bawah terik matahari. Petani tembakau merawat daun emas tersebut, Selasa (5/8). Hingga saat ini pemerintah belum bisa ikut campur dalam menentukan harga tembakau dan terkesan cuci tangan.

Page 19: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III CSumenep

SUMENEP – Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perko-

taan. RDTR ini merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota/Kabupaten. Saat ini hanya menunggu persetujuan dari Gubernur Jatim, Soekarwo.

RDTR sebagai wujud pemanfaatan ruang Bagian Wilayah Kota atau Kawasan Perko-taan secara terperinci guna melaksanakan program-program pembangunan perkotaan. Juga merupakan rencana yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fung-sional perkotaan. Sehingga, tercipta ling-kungan harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut. Sedangkan RDTR ini berlaku salam lima tahun dan dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 5.000 atau lebih.

Itu sesuai dengan ketentuan Pasal 59 PP Nomor 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perko-taan atau kawasan strategis kabupaten/kota.

RDTR itu berfungsi sebagai pengenda-lian mutu pemanfaatan ruang wilayah kabu-paten/kota berdasarkan RTRW, acuan keg-iatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci, acuan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang serta Acuan bagi penerbitan izin pe-manfaatan ruang. Tidak hanya itu, RDTR juga bermanfaat operasionalisasi dalam sis-tem pengendalian dan pengawasan pelak-sanaan pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta, atau masyarakat.

Selain itu, juga menjadi ketentuan in-tensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan, Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disu-sun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP (Bagian Wilayah Kota) atau Sub BWP.

Dalam konteks Sumenep, penyusuan RDTR itu mengacu kepada amanat Pera-

turan Daerah Sumenep no. 12 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Sumenep. Dalam Materi teknisnya, Kota Sumenep merupa-kan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang perlu disusun RDTR. ”Jadi, keberadaan RDTR ini memang sangat perlu. Untuk tata ruang kota yang lebih bagus,” kata Bambang Irianto, Kepala Dinas PU Cipta Karya.

Menurut Bambang, Materi Teknis RDTR BWP Kota Sumenep disusun pada tahun 2013. Bahkan, pihaknya telah melakukan konsultasi ke Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur sebanyak lima kali. Materi itu juga sudah disampai-kan di hadapan anggota Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Jwa Timur. Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi di-lakukan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep.

Lebih lanjut mantan Kepala Disbud-parpora ini mengungkapkan, penyusunan Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi tidak sembarangan. Melainkan melibatkan seluruh Kepala Desa dan Lurah dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) 4 kali pertemuan dan Uji publik dengan mengundang seluruh ketua RW di BWP Kota Sumenep dan Stakeholder yang terkait. ”Itu sesuai dengan PP No. 68 tahun 2010 tentang keterlibatan masyarakat dalam penataan ruang,” ungkapnya.

Bambang menuturkan, Progres Raperda RDTR BWP Kota Sumenep sebenarnya telah mendapatkan persetujuan substansi materi Gubernur melalui Keputusan Gubernur No. 88/11.K/KPTS/013/2014 tentang Persetu-juan Substansi RDTR Bagian Wilayah Kota (BWP) Kota Sumenep. Raperda itu juga su-dah mendapatkan persetujuan dari DPRD Sumenep. ”Saat ini masih dalam tahap evaluasi dari Gubernur, untuk disetujui dan disahkan dari hasil perubahan raperda itu,” ungkapnya. =ADV/MOH. HAYAT

Sumenep Miliki RDTR Kawasan Perkotaan

INOVASI. Kepala Dinas PU Cipta Karya Bambang Irianto (kiri, pegang mik) saat mem-berikan penjelasan soal RDTR beberapa waktu lalu di Sura-baya.

Seremonial

Anggota Komisi A DPRD Sumenep Hamid Ali Munir mengakui jika pem-bahasan raperda tentang pilkades ser-entak masih belum selesai. ”Bukannya kami lengah dalam menjalankan tu-gas, namun masih menyelesaikan keg-iatan lain yang sifatnya lebih mende-sak lagi,” katanya.

Menurut politisi PKB itu, agenda di internal DPRD khususnya di Komisi A, mulai dari awal bulan puasa hingga saat ini masih melakukan pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

”Pembahasan PAK sudah selesai, jadi kami sekarang tinggal fokus pada pe-nyusunan raperda pilkades serentak itu,” akunya.

Pembahasan raperda pilkades serentak itu akan dilakukan pada tanggal 18 Agustus mendatang. Agenda pembahasan yang akan di-lakukan itu, merupakan kelanjutan dari pembahasan yang telah usai beberapa bulan yang lalu. ”Pemba-hasan itu merupakan kerja maraton,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hamid mengatakan, keberadaan raperda itu dinilai san-gat dibutuhkan dalam pelaksanaan pilkades serentak mendatang. Itu un-tuk menjadi payung hukum pelaksan-aan pilkades serentak sesuai dengan kebijkan Bupati Sumenep.

”Memang kami sadari, selama ini pelaksanaan pilkades serentak masih belum mempunyai payung hukum yang jelas, makanya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kami untuk segera diselesaikan sebelum masa jabatan purna,” janjinya.

=JUNAEDI/YAT

Raperda Pilkades Belum TuntasPembahasan 18 Agustus MendatangSUMENEP – Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemilihan Kepala Desa (Pilkads) serentak masih belum selesai. Padahal pelak-saan pemilihan kepala desa serentak tahun 2014 tinggal 2 bulan lagi, Oktober menda-tang. Belum selesai raperda itu, disebabkan terbentur kegiatan internal DPRD Sumenep.

TERPEROSOK. Truk pengangkut garam terperosok di jalan Dr. Cipto, Selasa (5/8). Jalan tersebut baru diperbaiki beberapa bulan yang lalu, namun kualitas jalan tidak mampu menahan angkutan dengan muatan berat.

Page 20: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III D Sumenep

Pantauan Koran Madura, se-jumlah pedagang musiman itu berjualan bendera merah putih dengan motif yang beraneka ragam di atas trotoar taman Ad-ipura, padahal di sejumlah sudut terdapat larangan keras untuk

berjualan di areal taman Adipura tersebut.

”Selain melanggar PK3 (Per-aturan Keindahan Ketertiban dan Kebersihan), juga melang-gar Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab, areal itu memang areal bebas yang tidak diperbolehkan ditempati orang berjualan,” kata Junaidi, Koor-dinator Lembaga Kajian Kritis Sumenep (LKKS) kepada Koran

Madura, kemarin.Junaidi menuding Pemerintah

Kabupaten Sumenep setengah hati dalam menerapkan Perda RTRW. ”Itu memang kenyataan di lapangan, seharusnya Satpol PP sebagai penegak perda reaktif untuk melakukan penertiban, bu-kan malah terkesan melegalkan-nya. Kalau itu dilegakan ada apa?” tanyanya.

Oleh sebab itu, pihaknya se-

laku bagian dari agent of control, menduga belum ditertibkan-nya para pedagang musiman itu, karena sudah ada kesepakatan terselubung antara pemerintah dengan para pedagang. ”Kami patut curiga mengapa itu dibiar-kan,” katanya.

Kasatpol PP Sumenep Abd. Madjid malah melegalkan adanya pedagang musiman walaupun berada di areal terlarang. Itu dis-

Pedagang Musiman di Zona Terlarang

Kepala Satpol PP: Saya yang Melegalkan itu Semua

DILARANG. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep membiarkan pedagang musiman menggelar dagangan di Taman Adipura Sumenep, Selasa (5/8). Areal tersebut merupakan daerah terla-rang. Di areal Taman tersebut sudah terpasang Peraturan Keindahan, Ketertiban, dan Kebersihan (PK3) tapi diabaikan.

SUMENEP – Memasuki bulan Agustus 2014, se-jumlah tempat yang ada di wilayah Kota Sumenep menjadi pasar dadakan. Salah satunya terlihat di taman Adipura Sumenep. Di sepanjang trotoar taman Adipura berjejer pedagang bendera. Padahal, daerah tersebut merupakan areal terlarang. Namun, malah terkesan dibiarkan.

ebabkan karena alasan kemanu-sia. ”Selagi tidak mengganggu terhadap jalan raya dan jalan di trotoar itu, kami legalkan,” ka-tanya, kemarin.

Sebab lanjut Madjid, ke-beradaan pedagang musiman itu hanya untuk sementara waktu saja. ”Itu paling hanya satu atau dua minggu saja, setelah itu sudah tidak ada lagi. Bahkan itu kasihan jika ditertibkan, sebab mayoritas para pedagang itu bukan orang Madura, melainkan pendatang dari Jakarta,” ungkapnya.

Lebih lanjut mantan Camat Kalianget menantang, jika ada se-seorang yang mempersoalkan ke-beradaan para pedagang musiman itu, agar menghubungi dirinya. ”Siapa pun yang mepersoalkan, suruh menghadap saya, Kasatpol PP. Karena saya yang melegalkan itu semua,” sesumbarnya.

=JUNAEDI/YAT

Page 21: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III ESumenep

Kejari sudah melayangkan surat permohonan bantuan terkait perhitungan kerugian keuangan negara (PKN) ke BPKP pada 22 April 2014. Surat tersebut bernomor: B.47/0.5.34/Fd.1/04/2014.

“Audit BPKP belum turun. Sebab, pihak BPKP masih me-minta data tambahan kepada kami terkait kasus ini. Surat permintaan hasil audit BPKP yang dilayangan pada April lalu itu hingga kini belum tu-run. Pihak kejaksaan Sumenep masih menungu info kapan tim BPKP itu siap ekpose atau gelar perkara tentang korupsi PNPM Talango itu,” kata Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumenep Sugianto.

Pihaknya masih terus mengumpulkan data tamba-han sesuai yang diminta oleh BPKP. Apabila sudah diang-gap cukup dan sesuai dengan kebutuhan BPKP, pihaknya langsung akan mengirim-kan. ”Masalah berapa lama waktunya, kami tidak bisa memastikan. Hanya tinggal menunggu. Masalah audit itu sudah menjadi wewenang BPKP,” ungkapnya.

Kendati demikian, terang dia, pihaknya tetap melakukan proses penyidikan kasus terse-but. Yakni, dengan terus men-gumpulkan bukti atas dugaan kasus korupsi PNPM itu. Sampai saat ini dua oknum sudah ditetapkan sebagai ter-sangka yakni berinisial F yang selalu siap ketika diperiksa dan inisial M yang menghilang dan tak pernah menghadiri pemanggilan kejakasaan.

Menurutnya, gelar perkara kasus korupsi PNPM Ta-lango nantinya akan diketahui masuk zona mana, dan hal itu akan ditentukan oleh BPKP. Sudah ada tim BPKP yang mengurus persoalan itu masuk zona mana.

Tak hanya itu, sambung Sugik, hasil ekspose itu juga berkaitan dengan hasil peny-idikan seperti apa lalu baru bisa disimpulkan. Sementara ini data atau dokumen tamba-han yang diserahkan Kejari ke BPKP akan menentukan untuk pengambilan kesimpulan.

=ALI RIDHO

DUGAAN KORUPSI PNPM TALANGO

Audit BPKP Belum Turun

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

SUMENEP – Meski sudah din-yatakan menjadi bandara komersil, namun penerbangan dari bandara Sumenep belum dilakukan sampai detik ini. Pemkab baru akan me-mulai penerbangan secara kom-ersil pada 18 Agustus mendatang. Sedangkan pesawat yang akan di-gunakan adalah jenis ATR 42, dari maskapai penerbangan Trigana Air.

Kepastian penerbangan itu disampaikan Kepala Dinas Per-hubungan (Dishub) Sumenep, Mu-hammad Fadillah. Mantan Kepala BPBD itu mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk penerbangan komersil pertama di Bandara Trun-ojoyo tersebut. ”Jika tidak ada aral 18 Agustus nanti sudah ada pener-bangan komersil perdana dengan pesawat ATR 42 milik Trigana Air,” katanya.

Menurut Fadilah, secara sim-bolis, pesawat yang akan melayani masyarakat umum itu akan dimulai dengan penerbangan pertama dari Surabaya ke Sumenep. Pesawat dimaksud akan membawa rom-bongan Gubernur Jatim, Kemente-rian Perhubungan, serta sejumlah pejabat sebagai percobaan awal pesawat milik Trigana Air tersebut.

“Nanti setelah turun di Bandara Trunojoyo juga begitu. Pak Guber-nur dan dari Kementerian akan kembali ke Juanda, didampingi Bu-pati, jajaran Forpimda, dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati A. Busyro Karim menegaskan rute penerbangan komersil Bandara Trunojoyo Sumenep direncanakan untuk rute Sumenep-Surabaya, Sumenep-Banjarmasin, dan Sume-nep-Malang. “Rute Sumenep-

Malang itu merupakan rute baru dan sudah final. Yang masih dalam kajian rute Sumenep-Denpasar,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD dua pe-riode ini menuturkan, untuk rute Sumenep-Surabaya, dijadwalkan akan dilalui dalam 3 kali dan dari Surabaya ke Sumenep sebanyak 2 kali dalam seminggu. “Untuk Sumenep-Surabaya jadwalnya pagi, sementara Sumenep-Ban-jarmasin dijadwalkan sore,” tam-bahnya.

Ditanya soal harga tiket pesawat, suami Nur Fitiana Busyro Karim ini mengungkapkan, tidak terlalu ma-hal. Harga tiket itu berkisar 300-350 ribu. “Harga tiket diperkirakan antara Rp 350-400 ribu. Kecuali saat promo, harga tiket bisa lebih murah dari itu, yakni kisaran Rp 300 ke 350 ribu,” pungkasnya.

=SYAMSUNI/YAT

BANDARA TRUNOJOYO

Pesawat Komersil Layani Tiga Rute

SUMENEP - Ke-jaksaan Negeri (Kejari) Sumenep belum tuntas meny-idik kasus dugaan korupsi PNPM Talango pada tahun 2010. Pen-gusutan kasus itu masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuan-gan dan Pembangu-nan (BPKP) Jatim yang tak kunjung turun.

Bupati A. Busyro

Karim memberi-kan keter-

angan pers kepada

wartawan terkait komer-

sialisasi bandara,

Selasa (5/6). Pen-

erbangan Bandara

Trunojoyo akan mel-ayani tiga

rute.

Page 22: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III FBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 6 AGUSTUS 2014 NO. 0413 | TAHUN III

PAMEKASAN - Pelaku pencu-rian kendaraan bermotor (curan-mor), Moh Ghulamol Fikri Nau-fal, 19, asal Kabupaten Mojokerto, babak belur dihajar massa di Jl Trunojoyo, Pamekasan, Selasa (5/8) kemarin.

Naufal dikeroyok massa sete-lah tertangkap tangan sedang mencuri motor milik Bukhori, warga Jl Niaga, Kelurahan Baru-rambat Kota, Kecamatan Pame-kasan. Kini pelaku ditahan di Mapolsek Kota Pamekasan.

Motor yang digunakan Naufal untuk sampai ke lokasi, Honda Revo bernopol M 6310 AR dan motor korban, Honda Beat Nopol M 3571 EY disita petugas sebagai barang-barang bukti.

Anak Bukhori yang peramana kali mengetahui motornya dicuri, Rafika Alawadiyan, 20, menceri-takan sebelum mencuri motor berwarna biru-putih itu, pelaku terlihat mondar-mandir di depan rumahnya, untuk melihat kondisi sekitar.

Setelah dirasa aman, Naufal langsung mendorong motor yang diparkir di halaman rumahnya itu ke arah timur. Rafika baru sadar motornya telah dibawa orang tak dikenal, setelah pelaku

mendorongnya sejauh 20 meter, seketika itu pula Rafika mengejar pelaku sambil dan berteriak mal-ing. Sekita itu, pelaku berusaha melarikan diri dengan mening-galkan motor hasil curiannya.

Disaat bersamaan, warga seki-tar berbondong-bondong men-datangi lokasi untuk mengejar pelaku. Warga nyaris kehilangan jejak karena pelaku berlari den-gan sangat cepat. Namun akhirn-ya, salah satu warga yang menge-jar dengan mengendarai motor berhasil menangkap maling itu dengan cara menabrakan mo-tornya. Warga lainnya langsung menghajar Naufal beramai-ramai setelah diketahui sebagai maling.

Beruntung, Naufal bisa dia-mankan dari amuk massa oleh petugas yang kebetulan melintas di Jl Trunojoyo. Kemudian Nau-fal dibawa ke Mapolsek kota di Jl Raya Teja untuk mempertang-gungjawabkan perbuatannya.

“Orang berjaket hitam itu tidak hanya sekali lewat depan rumah, dia mondar-mandir den-gan gelagat yang mencurigakan, sehingga saya perhatikan. Dan dugaan saya itu benar, tidak lama kemudian dia mengambil motor saya,” kata Rafika kepada sejum-

lah wartawan di Mapolsek Kota.Kanit Reskrim Polsek Kota

Pamekasan, Iptu Moh Sholeh mengatakan kepada petugas Naufal mengaku baru tinggal di Pamekasan selam 4 hari, Naufal berasalan tidak tahu jalan se-hingga sampai ke loaksi tersebut. Dalam perjalanannya, ia mengaku tertarik untuk memiliki motor tersebut untuk dikuasai sehingga diambilnya.

Dijelaskan, Naufal tinggal di rumah pamananya, Mukhlison, 40, di Perumahan Nyalabu Per-mai. Ia bisa sampai ke kawasan itu menggunakan motor milik pa-mananya, yang diparkir di kolam renang di Jl Purba Pamekasan.

“Kami akan terus kembang-kan kasus ini, apakah yang ber-sangkutan berkerja sendiri atau ada temannya. Atau mungkin ada hubungannya dengan ke-jadian curanmor yang marak ter-jadi bekalangan ini di Pamekasan. Kami juga akan meminta keteran-gan dari pamannya itu,” katanya.

Akibat perbutannya itu, Nau-fal akan dikenakan pasal 363 ten-tang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun pen-jara.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KRIMINAL

Menghakimi Pencuri Motor

DIBORGOL. Pemuda 19 tahun yang nekad melakukan pencurian kendaraan bermotor di siang hari babak belur dihajar massa.

Meski mobil tersebut sudah ditemukan oleh Budi akhir bulan lalu, yang sudah berpindah tangan ke warga Kecamatan Kalianget, Sume-nep, yang memaksa Budi untuk menebusnya sebesar Rp 25 juta ke orang tersebut, ka-rena rupanya mobil rentalnya itu sudah digadaikan ke orang lain, tapi dia tetap bersikukuh akan melanjutkan laporan masalah penggelapan mobil yang dialaminya ini ke Polda Jatim. Karena menganggap penyidik Polres Pamekasan tak serius menangani ini. Dia meminta penyidik menahan pelaku, yaitu Samhaji, dalam rangka memberikan efek jera terhadap para pelaku pengge-lapan lainnya.

Samhaji, dilaporkan atas kasus penggelapan mobil, atas mobil rental merek Daihatsu Xenia bernomor polisi M 1793 D yang disewanya dari Budi sejak 4 April 2014. Saat itu Samhaji hendak menyewa selama lima hari, namun mobil itu tak kunjung kembali ke Budi, hingga akhirnya Budi mencarinya sendiri, dan baru ketemu akhir Agustus kemarin di Kalianget. Diduga Samhaji sengaja menggelapkan mobil itu, dengan cara me-mindahtangankan ke orang lain tanpa sepengetahuan pemilik, hanya untuk ke-untungan Samhaji sendiri. Yaitu dengan cara digadai-kan ke orang lain. Pada-hal mobil tersebut adalah mobil rental milik Budi.

Kecurigaan Budi atas gelagat tidak baik Samhaji ini, menguat setelah pada 6

April lalu pukul 02.00 dini hari, mobil itu dikabarkan hilang. Informasi itu disam-paikan langsung oleh Sam-haji saat bertamu ke rumah Budi. Padahal, beberapa jam sebelumnya, mobil itu berada di RSUD dr. Slamet Marto-dirdjo Pamekasan. Karena itu, setelah dia yakin Samhaji ini sebenarnya aktor intelektu-alnya, dia langsung melapor ke Polres. “Tapi laporan saya itu hingga saat ini tak ada tindak lajut yang pasti. Seakan aparat kurang serius menanganinya. Saya kecewa terhadap polisi, terutama penyidik,” paparnya kemarin (5/8).

Menurutnya, jika kasus ini tidak ditangani serius maka akan bertambah banyak kasus serupa. Sebab tidak ada tin-dakan efek jera yang diberi-kan polisi. Buktinya, sampai saat ini pelaku yang sudah lengkap dengan barang bukti mobil masih belum ditahan. Padahal sebelumnya, menu-rut Budi, penyidik berjanji akan menetapkan tersangka dan menahannya, jika sudah menemukan barang bukti berupa mobil dimaksud. Akan tetapi sampai sekarang ter-sangka masih belum ditahan. Padahal barang bukti mo-bilnya sudah ada.

Sementara menurut Kasubag Humas Polres Pame-kasan, AKP Siti Maryatun, tidak ditahannya Samhaji karena dia belum ditetapkan sebagai tersangka. Status dia masih sebagai saksi. Dan hingga saat ini penyidik yang menangani kasus ini masih terus melakukan penyelidi-kan.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Polres Melindungi Oknum PNS Pelaku Penggelapan?Pelapor Berencana Melanjutkan Laporan ke Polda JatimPAMEKASAN - Masih ingat kasus penggelapan mo-bil rental yang dilakukan oknum PNS awal April lalu? Rupanya hingga kini, polisi tidak melakukan penahanan terhadap pelaku, yang bernama Samhaji, 40, yang sehari-hari bertugas sebagai Sekretaris Desa Majun-gan, Kecamatan Pademawu, tersebut. Hal ini membuat pemilik rental, Budi Cahyono, 40, warga Jl Sersan Mes-rul, yang sekaligus sebagai korban dan pelapor, merasa kecewa. Karena kekecewaannya itu, dia berniat melapor ke Polda Jatim.

Page 23: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III GPamekasan

Meski tidak diulas secara rinci nama-nama lembaga penerima dana rehab, jenis kegiatan dan sumber pendanaannya, namun ditengara anggaran program pembangunan di bidang pendidi-kan itu banyak diselewengkan.

Juru bicara KMP, Akhmad Kur-niawan mengaku heran karena tingginya anggaran pendidikan di wilayah itu tidak diimbangi dengan peningkatan gedung di beberapa lembaga pendidikan. Berdasar hasil penelusurannya, masih banyak kepala sekolah yang belum menuntaskan reha-

bilitasi gedung sekolah. Mereka beralasan karena keterbatasan anggaran yang tersedia, sehingga harus menunggu kucuran dana program lain untuk menuntaskan rehabilitasi gedung.

Ia menduga, adanya sekolah yang belum menerima program rehabilitasi gedung itu karena pembagian program rahab ge-dung tidak merata. Hal diduga karena ada pihak-pihak yang ber-main dalam pembagian proyek di tubuh Disdik setempat. Ia mende-sak pihak Disdik agar menelusuri dugaan itu agar program pem-

bangunan merata dan tidak dis-alahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, serta mende-sak oknom tersebut diberikan sanksi tegas apabila terbukti.

KMP juga mendesak agar Dis-dik setempat mempublikasikan seluruh kegiatan dan anggaran yang dikelola melalui website Disdik Pamekasan. Dengan de-mikian, masyarakat bisa meng-etahui dan memantau segala pelaksanaan kegiatan yang dilak-sanakan di sekolah.

Dalam kesempatan itu KMP juga meminta transparansi ang-garan dana rehabilitasi SD berikut rincianya. Alasannya, untuk dijadi-kan bahan pengangan dan acuan.

KMP mengaku masih akan menelusuri lebih jauh adanya dugaan penyelewengan angga-ran rehab gedung sekolah. Apa-bila diketahui ada penyelewengan uang negara, KMP akan melapor-

kan ke penegak hukum.Kepala Bidang (Kabid) TK/SD

Disdik Pamekasan, Prama Jaya mengaku tidak bisa memenuhi permintaan para aktivis KMP tersebut. Alasannya, karena per-mintaan aktivis KMP tidak jelas. Jenis bantuan dari APBD yang seperti apa yang ditanyakan. Ter-masuk tidak menyebutkan tahun anggaran berapa serta sekolah apa yang diduga melakukan pe-nyelewengan.

Menurut Prama, seluruh keg-iatan rehabilitasi gedung sekolah, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN, semuanya sudah dilaksanakan sesuai dengan ke-tentuan yang ada. Berikut laporan pertanggung jawaban penggu-naan anggaran, yang telah diberi-kan dan dievaluasi serta ditinjau oleh pihak-pihak yang berwe-wenang.

Ia mengaku penggunaan ang-

garan sudah transparan, apalagi anggaran yang bersumber dari APBD itu, sudah melalui per-setujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan. Dan penggunaanya sudah berjalan secara transparan. ”Se-luruh anggaran yang bersumber dari APBD, semua atas usulan dari Disdik dan dibahas secara bersama-sama oleh tim anggaran, baru diputuskan dan disesuaikan dengan kemampuan APBD Pame-kasan,” jelasnya.

Sementara mengenai usulan agar seluruh kegiatan ditubuh Disdik Pamekasan diumuum-kan melalui website, ia tidak bisa memberikan jawaban pasti. Prama hanya berjanji akan men-yampaikan hal tersebut kepada Kadisdik Pamekasan, Yusuf Su-hartono dan Sekretaris Disdik, Slamet Gustiantoko.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Aroma Dugaan Penyelewengan Dana Rehab SD Mulai TerciumSeluruh Anggaran bersumber dari APBD atas Usulan Dinas PendidikanPAMEKASAN - Komunitas Mahasiswa Pademawu (KMP) mencium adanya penyelewengan dana rehabilitasi ge-dung Sekolah Dasar (SD) yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pamekasan, maupun yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

AUDIENSI. Aktivis KMP menyoal realisasi anggaran dana rehabilitasi gedung SD.

Page 24: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III H Pamekasan

Alasannya, rekanan yang bertanggung jawab dalam pen-gadaan buku kurikulum 2013 khusus wilayah Madura, yakni Jabal Rahmat belum bisa me-mastikan kapan ribuan buku kurikulum 2013 tersebut akan dikirim ke Madura. Padahal Kurikulum 2013 tersebut wa-jib dilaksanakan dan diterap-kan oleh setiap guru di sekolah masing-masing untuk kelas 1, 2, 4, dan 5. Sebagaimana acuan dan sistem pembelajaran kurikulum 2013 yang sudah ditentukan.

Disdik Pamekasan sendiri su-dah berkali-kali mempertanyakan kepada rekanan yang menggan-

dakan buku tersebut. Tetapi jawa-ban pihak rekanan yang berkan-tor di Bekasi Jawa Barat itu akan secepat mungkin dikirim. Karena bagaimana pun buku tersebut akan mempermudah dan memacu peserta didik dalam menerapkan kurikulum 2013.

Kepala Bidang (Kabid) TK/SD Disdik Pamekasan, Pramajaya membenarkan belum dikirimnya buku tersebut. Namun sambil menunggu keluarnya buku K-13, pihaknya sudah memberikan soft copy CD buku panduan kurikulum 2013 yang sudah disebar ke mas-ing-masing Kepala Cabang Disdik Pamekasan. Untuk selanjutnya

diberikan kepada kepala sekolah dan digandakan serta diberikan kepada siswa.

Menurut Prama, keterlam-batan buku K-13 tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Pame-kasan saja, melainkan juga terjadi di seluruh Indonesia. Tidak hanya tingkat SD, melainkan pula ting-kat SMP dan SMA. Permasalahan-ya sama, yakni dari rekanan yang terlambat mengirimkan cetakan buku kurikulum 2013.

Panggandaan CD tersebut di-anggap sebagai salah satu solusi yang harus dilakukan oleh Disdik Pamekasan, untuk memaksimal-kan penerapan K-13.

Prama yakin K-13 akan ber-jalan sesuai dengan harapan pemerintah. Karena yang terpent-ing dalam K-13 ini yakni kelihaian guru dalam memberikan bimbin-gan kepada peserta didik.

Diakui, seluruh guru swasta maupun negeri di Pamekasan sudah mengikuti pelatihan pen-

erapan kurikulum 2013. Dan se-muanya sudah dianggap mapan dalam menerapkan kurikulum itu sehingga, tidak perlu diragukan lagi.

Perbedaan mendasar antara K-13 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak tahun pelajaran 2007-2008 sampai 2013 yaitu, dalam KTSP kegiatan pengem-bangan silabus merupakan ke-wenangan satuan pendidikan. Namun dalam K-13 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Kecuali untuk mata pelaja-ran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidi-kan.

Tetapi esensinya dua kuriku-lum tersebut sama, yakni pembe-lajaran berpusat pada siswa. Para siswa dituntut mencari pengeta-huan, bukan menerima pengeta-huan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Penerapan K-13 Berpotensi Lemah SyahwatDisdik Harus Menggandakan CD Panduan KurikulumPAMEKASAN - Penerapan kurikulum 2013 (K-13) yang akan diberlakukan serentak pada tahun pelajaran 2014 - 2015 terancam tidak akan maksimal. Hingga saat ini buku panduan kurikulum 2013 belum diberikan kepada selu-ruh siswa sekolah dasar yang ada di 471 SD tersebar di 13 kecamatan.

MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING. Sejumlah anak - anak memanfaatkan fasilitas perpustakaan keliling di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (5/8). Mobil Perpus-takaan Keliling yang disediakan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah ini ditujukan untuk meningkatkan budaya gemar membaca bagi masyarakat.

PAMEKASAN - Kekoson-gan dua jabatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo, Pame-kasan, yaitu jabatan Kapala Bagian Tata Usaha (KTU) dan Wakil Direktur (Wadir) pelay-anan medis akan segera diisi, kata Bupati Pamekasan, Ach Syafii. Menurutnya, draf usulan jabatan terhadap dua jabatan di rumah sakit tersebut telah sampai di mejanya. Saat ini pihaknya tengah melakukan telaah usulan tersebut.

“Usulan pengisian dua jabatan di rumah sakit itu su-dah sampai kepada kami bu-lan puasa kemarin, dan kami tengah melakukan pengkajian terhadap drafnya,” katanya.

Pengisian dua jabatan itu akan dilakukan bersamaan dengan mutasi jabatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Sayang, Syafii tidak menyampaikan secara pasti kapan rencana pengisian itu akan dilakukan. “Tidak hanya di RSUD tapi juga beberapa jabatan lain yang juga kami lakukan pengisian,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Pamekasan, dr. Farid Anwar mengatakan kendati ada jabatan kosong tugas dari KTU dan Wadir medik tugas-tugas pokoknya tetap ada yang menjalankan.

Dijelaskannya, tugas KTU diserahkan kepada pejabat di bawahnya, yaitu Kepala Sub Bagian (Kasubag) diantaranya Kasubag Umum, Personalia dan pengembangan Sumber Daya Manusia, tergantung pada kebutuahan pelayanan adminis-trasinya.

Sementara tanggungjawab Wadir pelayanan medik juga diambil alih oleh pejabat dibawahnya. Kepala bidang perawatan dan pelayanan medik dengan dibantu oleh para kepala seksi yang ada dibawahnya. “Meskipun jabatan itu kosong tapi tu-gasnya ada yang memegang. Harapankan kami tentu yang kekosongan itu bisa diisi, agar lebih memudahakan kerja kami disini” katanya.

Kekosongan itu sempat disorot karena dua jabatan itu sudah lama dibiarkan kosong, sehingga tidak adaya pegawai yang menajabat didua posisi itu telah menyebabkan penga-wasan dan pelayanan adminis-trasi menjadi kurang maksimal.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PEJABAT RSUD

Usulan Nama Telah di Meja Bupati

Page 25: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014|NO. 0413|TAHUN III IPamekasan Pamekasan

Padahal, pembangunan ta-man permainan bagi anak-anak yang berlokasi di Jl Trunojoyo telah menelan anggaran sebesar Rp 498.521.100. Saat ini tempat tersebut sudah dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat tanpa dimanfaatkan secara mak-simal.

Lokasi permainan yang sudah terbengkalai itu rencananya akan dibongkar, karena lahannya akan digunakan untuk penataan ul-ang bagi para pedagang kaki lima (PKL) di Pamekasan, yang saat ini menempati sejumlah area terlar-ang di Pamekasan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Kabu-

paten Pamekasan, Taufikurrah-man mengatakan, lahan disewa oleh Pemkab Pamekasan untuk pusat permainan anak sudah tidak bisa dipertahankan karena tidak memberikan keuntungan bagi pemerintah setempat, sehingga lahannya akan dimanfaatkan pada bidang lain, yaitu akan di-manfaatkan untuk PKL khusus sentra makanan dan minuman (Mamin).

Dijelaskan Taufik, rencana un-tuk menggusur taman permainan anak itu semakin menguat setelah Pemkab Pamekasan membutuh-kan lahan untuk menata PKL, se-hingga agar lahan tersebut mem-berikan manfaat, maka taman

bermain akan dibongkar.“Insyaallah tahun ini, akan

dilakukan pengaturan ulang dis-ana dengan dibangun kios-kios bagi PKL untuk Mamin, anggaran sudah ada di Dinas Permukiman (Dinas PU Cipta Karya) sebesar Rp 1 M,” kata Taufiq.

Menurut Taufiq, Selain tidak memberikan kontribusi yang signifikan, tempat mainan yang pembangunannya dikontraktual-kan ke rekanan, juga dinilai kalah bersaing dengan tempat mainan di lokasi lainnya. Sehingga, per-mainan ditaman tersebut diting-gal oleh masyarakat, dan tidak dioperasikan.

“Selama ini tempat mainan itu tidak memberikan kontri-busi yang cukup bagus ke PAD, karena tidak ada peminatnya, makanya kemudian lahan itu dibiarkan karena operasinal per-maian dengan hasil yang dipa-daptkan lebih besar biaya oper-asinalnya,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Taman Bermain Bakal DibongkarRp 498.521. 100 Dana Rakyat Terkuras Sia-siaPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan menyewa lahan bekas stasiun kereta api milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang berada di Jl Trunojoyo, Pamekasan, untuk taman bermain anak-anak. Namun, karena tidak dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) lahan tersebut akan dibongkar.

TAK TERAWAT. Taman bermain anak di bekas Stasiun KA di Jl Trunojoyo akan digusur dan akan dibangun kios untuk PKL

PAMEKASAN - Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasa digelar setiap tanggal 17 Agustus selalu membawa berkah kepada penjual bendera musiman di Pamekasan.

Berkat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan itu, pen-jual bendera yang biasa men-jual di sejumlah toko alat-alat sekolah, kini mulai mewabah ke sejumlah trotoar, misalnya di Jl Jokotole Pamekasan.

Penjual bendera, justru bukan berasal dari Pamekasan, melainkan dari kota kembang Bandung, yang sengaja datang dari Jawa Barat ke Madura. Ka-rena Pamekasan dinilai sangat strategis untuk mendapatkan keuntungan dari menjual bendera.

Bendera yang dijajahkan di Jl Jokotole ini ukuranya bervari-asi. Mulai ukuran 90 cm, hingga ukuran 8 meter. Termasuk motif bendera mulai dari motiv biasa hingga motif umbul-umbul.

Roni Nugraha warga Bandung Jawa Barat, jauh-jauh datang ke Pamekasan, untuk menaruhkan nasibnya sebagai penjual bendera. Ia rela pensiun 1 bulan dari bisnis biasanya sebagai penjual miniatur dari bahan-bahan kayu Jogja di Pan-tai Kute Bali, demi menambah koceknya berjualan bendera di Pamekasan, menjelang HUT kemerdekaan.

Sejak tanggal 1 Agustus yang lalu ia sudah berada di Pamekasan dan memilih trotoar sebagai tempatnya. Karena

lokasi itu dinilai sangat strat-egis untuk menarik pembeli.

Baru 3 hari ia menjual bendera, namun keuntung-anya sudah bisa dirasakan. Setiap harinya, ia bisa menjual 10 sampai 15 buah Bendera. Mulai dari ukuran kecil hingga besar. Puncaknya mulai tang-gal 10 hingga 18 Agustus mendatang, warga Pamekasan akan bebondong-bondong membeli bendera, untuk mer-amaikan HUT kemerdekaan RI tahun 2014. Jika biasanya hanya laku 15 lembar bendera, maka akan meningkat menjadi 25 sampai 30 lembar bendera perhari.

Harga bendera yang ditawarkan, ukuran bendera 1 meter seharga Rp 20 ribu, ukuran 1,80 meter harganya Rp 40 ribu, 1,35 meter Rp 35 ribu. 4,5 meter harganya Rp 50 ribu dan 8 meter dipatok harga Rp160 ribu.

Tidak hanya bendera yang ia jual, melainkan miniatur merah putih seperti gantung kunci ketupat ia juga jual. Dan beberapa miniatur unik lainya yang dijajahkan.

Tingginya animo masyarakat Pamekasan mem-beli bendera ini kata Roni, menandakan nasionalisme dan patriotisme masyarakat Pame-kasan sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Dan sangat menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan mendirikan bendera di sejumlah tempat di Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

KEMERDEKAAN RI

Penjualan Bendera Mulai Marak di Pinggir Jalan

BISNIS MUSIMAN. Seorang penjual bendera sedang menggelar dagan-gannya di trotoar Jl Jokotole, Pamekasan.

Page 26: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN IIIJ

ryan hariyanto/koran madura

Sumenep RABU 6 AGUSTUS 2014No. 0413 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Ketua PCNU Sampang KH Syafi’uddin melalui Sekertaris PCNU Mahrus Zamroni dengan tegas menyatakan ajaran ISIS

tidak boleh menjamur di Indo-nesia, termasuk juga di Sam-pang. Menurutnya, tidak ada alasan untuk mentolerir per-

edaran ISIS di Sampang. “PCNU Sampang dengan te-

gas menyatakan ISIS tidak boleh menjamur di Sampang, apalagi tujuan ISIS ini ingin membentuk negara khalifah,” ujarnya, Selasa (5/8).

Zamroni menjelaskan bahwa khilafah itu sendiri terbentuk bukan dengan atas persetu-juan ulama Indonesia. Semen-tara, menurutnya mayoritas ulama di Indonesia berwadah NU dan Muhammadiyah yang

tidak menghendaki adanya ne-gara khilafah di Indonesia. “ISIS itu hanya mengatasnamakan Islazm, dan itu tidak sesuai den-gan Islam, karena tindakan yang dilakukan oleh mereka adalah tindakan kekerasan,” tandasnya.

Sementara Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin juga menyatakan pe-nolakannya terhadap ISIS. Sebab menurutnya tindakan ISIS mer-upakan tindakan yang bertolak belakang dengan keagamaan Is-

lam di Indonesia. Bahkan faham ISIS juga mengancam pada sen-di-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“ISIS ini kan tindakanya radi-kal dan ekstrim, sehingga hal ini pasti kita tolak karena ISIS dapat mengancam Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan lain se-bagainya. Dan dakwah Islam itu adalah mengayomi serta merang-kul kebaikan, bukan mengede-pankan kekerasan,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG – Warga Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Ka-bupaten Sampang, Selasa (5/8) sekitar pukul 12.00 Wib menda-tangai Komisi A DPRD Sampang. kedatangannya untuk mem-pertanyakan waktu pelantikan pejabat (Pj) kades setempat.

Sebab, hingga kini, Pj Kades Sreseh bernama Ibrahim belum dilantik oleh pihak kecamatan. Padahal, sebelumnya Pj yang bersangkutan sudah terpilih melalui musyawarah Badan Per-musyawaratan Desa.

Malik, salah satu tokoh Desa Sreseh Kecamatan Sreseh Kabu-paten Sampang, mengatakan,

tidak dilantiknya Pj terpilih tersebut merupakan kesengajaan oleh pihak terkait. “Ke sini kami ingin mempertanyakan kenapa belum ada pelantikan Pj Kades Sreseh, padahal sudah diputus-kan oleh BPD, ini kan dinilai ada penguluran waktu,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurutnya, BPD Sreseh menerima surat pem-beritahuan masa jabatan Kades yang telah habis. Sehingga, dalam waktu 3 hari BPD diminta untuk mengusulkan nama Pj Kades.

“Pada Jumat (18/7), kami me-nerima surat untuk mengusulkan nama Pj Kades, setelah itu kami justru diminta kembali men-

gadakan rapat tiba-tiba muncul nama baru yang disusulkan su-paya jadi Pj Kades, padahal nama itu tidak pernah di bahas dalam rapat BPD,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sampang Moh Hodai mengatakan masih akan menin-daklanjuti masalah tersebut. Meski, nyatanya permasalahan ini merupakan kewenangan dari bagian pemerihan desa (Pemdes) Pemkab Sampang.

“Akan kita dalami dulu per-masalahannya apa, ini kan Pem-des yang semestinya bisa mem-fasilitasi permahalan,” tuturnya. =RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG - Ketua Komisi D DPRD Sampang Amin Arif Tirtana menyanyangkan sikap Kepala Se-kolah Menengah Pertama Negeri 6 Sampang. Lantaran, tiga orang guru dinolkan jam mengajarnya di sekolah yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpen-ang Kec/Kota Sampang.

Tetiga guru yang dinolkan jam mengajarnya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka meru-pakan guru Matematika, Pendidi-kan Agama Islam (PAI) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

“Kepala sekolah menempat-kan tiga guru mata pelajaran di-nolkan dari jam mengajar pada-hal PNS, mereka tidak punya jam mengajar selama hari efektif,” ucapnya, Selasa (5/8).

Sejauh ini, Komisi D belum mengetahui alasan dari kepa-la sekolah, kenapa ketiga guru yang tersebut dinolkan dari jad-wal mengajar. Bahkan, pihaknya sudah mengkoordinasikan dan menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Sampang.

“Sudah disampaikan terutama bagian Kabid Tendik dan Kuriku-lum semua memang menyalahkan adanya sikap seperti itu, tapi sam-pai saat ini dari Dinas Pendidikan belum ada tindakan,” jelasnya.

Mantan anggota Komisi B DPRD Sampang itu menambah-kan, selain adanya ketiga guru di-nolkan dari jadwal mengajar, ada perubahan rombongan belajar (rombel) di SMP Negeri 6.

Salah satunya, ada pengu-rangan rombel dari empat rom-bel diubah menjadi tiga rombel. Sehingga, hal ini menyebabkan melebihi dari kapasitas jumlah minimal. “Pada waktu kelas VII rombelnya ada empat setelah

naik ke kelas VIII berubah men-jadi tiga, itu pun dengan jumlah siswa yang sama,” tuturnya.

Dirinya memastikan, kejadian tersebut dapat mempengaruhi jadwal guru mengajar lainnya. Sebab, diyakini setiap guru yang seharusnya mengajar selama 24 jam per minggu, kini bisa menjadi bertambah. “Bisa saja lebih 24 jam guru lainnya untuk mengajar, karena adanya ketiga orang guru dinolkan, apalagi ada perubahan rombel,” ujarnya.

Komisi yang membidangi kesehatan, pendidikan, dan kes-ejahteraan sosial tersebut, kha-watir ada sentimen pribadi atau ada arogansi dari kepela sekolah setempat kepada guru yang ber-sangkutan. “Bisa jadi permasala-han pribadi dibawa ke ranah pen-didikan,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Heri Purnomo belum bisa mem-berikan keterangan. Nomor tel-epon yang biasa digunakan tidak aktif saat dihubungi Koran Madura.

Terpisah, Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Sampang Siti Sofiatun membenarkan hal tersebut. Bah-kan, pihaknya sudah melaporkan kepada Disdik setempat adanya ketiga guru yang tidak punya jad-wal mengajar tersebut.

Dirinya menegaskan, ketiga guru dimaksud tidak mendapat-kan jadwal mengajar dikarenakan sudah terpenuhi oleh mata pen-gajar guru lainnya.

“Kami sudah memberitahu-kan kepada Disdik, tapi sampai kini belum ada tindakan, karena ketiga guru ini tidak mau dipin-dah padahal sudah penuh sama guru mata pelajaran lain,” ungka-pnya. =RYAN HARIYANTO/MK

Tak Boleh Ada ISIS di SampangSAMPANG- Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang meminta semua pihak agar ikut andil mengantisipasi kemungki-nan munculnya organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Sampang. Sebab, hal tersebut meresahkan masyarakat dan bertentangan den-gan Pancasila.

PENDIDIKAN

Tiga Guru Tak Punya Jam Mengajar

PEMERINTAHAN

Komisi A Ditanya Pelantikan Pejabat Kades Sreseh

Warga Desa Sreseh Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang saat mendatangai Komisi A DPRD Sampang, Selasa (5/8) sekitar pukul 12.00 Wib.

Page 27: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III K

ryan hariyanto/koran madura

mohammad muhlis/ koran madura

Sampang

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Selasa (5/8), mendatangi Desa Karang Gay-am Kecamatan Omben. Dalam kesempatan ini, Lukman Hakim melakukan pertemuan den-gan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat guna men-cari solusi penyelesaikan konflik.

K.H. Abdul Malik, salah satu tokoh agama di daerah konf-lik yang tergabung dalam Tim Lima, menuturkan, keberadaan warga Syiah di kampung hala-mannya merupakan penyakit masyarakat yang dapat menu-lar. Oleh sebab itu, pemerintah hendaknya bertindak secara te-gas untuk mencari jalan keluar

untuk menghadapi ketegangan warga Syiah dengan masyarakat Sampang.

“Untuk memulangkan warga Syiah ke kampung ini, maka hen-daknya mereka (warga Syiah) harus bertobat dulu supaya warga sekitar desa ini dapat meneriman-ya,” ujarnya dalam pertemuan dengan Menag RI, Selasa (5/8).

Muhlis, Tim Lima lain-nya, menambahkan, masyarakat Sampang sebenarnya mengizin-kan warga Syiah yang saat ini mengungsi di Sidoarjo untuk kembali ke Sampang. Namun dengan syarat kembali ke ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

“Warga Syiah telah melaku-

kan penodaan agama dan mereka itu seperti penyakit, maka untuk memulangkannya, maka mereka harus disadarkan dan di kem-balikan tidak terkecuali kepada anak-anak mereka,” tegasnya.

Sementara Mentri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin men-jelaskan, dalam kesempatan itu, pihaknya hanya melakukan per-temuan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat guna mencari solusi penyelesaikan kon-flik yang terjadi supaya suasana damai seperti yang diharapkan masyarakat dapat terwujud.

“Ini masih perlu terus didala-mi. Saya masih akan terus men-cari informasi, karena informasi dari warga di sini (Desa Karang Gayam dan Blu’uran) sangat penting, dan nanti saya juga merencanakan akan melaku-kan pertemuan dengan pihak yang lainnya, jadi tahapannya masih disitu. Supaya harapan masyarakat untuk menghindar-kan konflik bisa terwujud,” ujarnya. =MUKHLIS/MK

SAMPANG - Rapat paripurna di ruang rapat komisi besar DPRD Sampang, Selasa (5/8) dengan agenda pembacaan nota pen-jelasaan Raperda LKPJ APBD 2013 dinilai tak serius. Sejum-lah kepala dinas menyibukkan diri bermain ponsel serta tak mendengarkan rapat.

Pantauan Koran Madura, beberapa kepala dinas (kadis) lainnya tidak menghadiri rapat tersebut. Bahkan, rapat paripurna pembacaan nota penjelasan itu tidak dihadiri Bu-pati Sampang A Fannan Hasib serta Sekertaris Daerah (Sekda) Puthut Budi Santoso. Nota pen-jelasan raperda dibacakan oleh Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono.

Wakil Ketua DPRD Sampang Ach Kian Santang mengaku kesal. Menurutnya, seharusnya dalam nota penjelasan raperda tersebut mendapat apresiasi serta respons positif dari sejumlah satuan kerja (satker) di lingkungan pemerin-tahan setempat.

“Anggaran yang sudah dia-manatkan kepada satker itu bisa diapresiasi dalam nota penjela-san, tetapi kenapa ini justru tidak serius dan kurang mendapatakan dukungan moral, berarti seperti ini pekerjaan selama 2013 kurang maksimal dan setengah-tengah,” ucapnya.

Dirinya juga menyanyangkan ketidakhadirian sejumlah kepala dinas (kadis) saat rapat paripurna

agenda pembacaan nota pen-jelasan. “Acara ini lebih pent-ing daripada menghadiri acara halalbihalal, kenapa baik Bupati serta Sekda Sampang tak hadir,” tanyanya.

Dirinya menilai, selama ini pembacaan nota penjelasan merupakan keterlambatan pihak eksekutif. Sebab, semestinya standar nota penjelasan raperda disampaikan maksimal pada bu-lan Juli. “Eksekutif baru menyam-paikan raperdanya kepada kita, sehingga penilaian audit dari BPK dikatakan wajar pengecual-ian,” katanya.

Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono saat memba-cakan nota penjelasan raperda selama tahun 2013, mengklaim bahwa seluruh pekerjaan telah teralisasi sekitar 96 persen. “Nantinya sisa anggaran tahun kemarin akan digunakan tahun ini,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, selama ini yang menjadi evaluasi dalam pekerjaan hingga tidak teralisasi 100 persen salah satunya seperti di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dikarenakan adanya pengerjaan proyek tidak mencapai target waktu. Sehingga, mau tidak mau pekerjaan itu diberhentikan sesuai kontrak kerja.

“Karena waktunya mepet, maksimal pengerjaan seperti gorong-gorong bulan Desember ternyata tidak selesai,” terangn-ya. =RYAN HARIYANTO/MK

LEGISLATIF

Rapat Paripurna Tidak Serius?

Rapat paripurna DPRD Sampang, Selasa (5/8) dengan agenda pembacaan nota penjelasaan Raperda LKPJ APBD 2013. Rapar tersebut hanya dihadiri Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono.

Warga Syiah Belum DiterimaMenag RI Datangi Daerah Konflik

BERKUNJUNG. Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin datang ke Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang untuk mencari solusi terkait konflik inter agama, Selasa (5/8).

SAMPANG - Nasib warga Syiah asal Dusun Nang-kernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Om-ben, Sampang, yang direlokasi ke luar Madura untuk kembali ke kampung halamannya tampa-knya masih suram. Pasalnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar masih menolak kehadiran mereka.

Page 28: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN IIIL Sampang

Aktivis Mahasiswa GMP2R Kholilur Rahman menuturkan, gudang tembakau tersebut hen-daknya segera dimanfaatkan Tiga gudang tembakau yang ada di Sampang mubazir, sebab para petani tidak dapat menikmati gu-dang tembakau tersebut.

“Jika tidak digunakan kan mubazir. Seharusnya pemer-intah daerah memanfaatkan keberadaan gudang-gudang tembakau itu sebagai sumber penadapatan asli daerah (PAD). Bukan malah membiarkan kosong seperti itu,” ujarnya kepada Koran

Madura, Selasa (5/8).Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bap-peda) Sampang Hery Soeyanto menuturkan, pembangunan tiga

gudang itu menggunakan dana APBN. Tiga gudang tersebut se-muanya bukan untuk gudang tembakau saja, melaikan untuk hasil pertanian yang lainnya.

“Dua dari tiga gudang itu akan digunakan sebagai resi gudang yang nantinya akan digunakan untuk hasil pertanian lainnya seperti bawang, cabai, kacang,

dan hasil pertanian lainnya. Jadi yang murni untuk gudang tem-bakau hanya ada satu gudang yai-tu terletak di Kecamatan Omben,” tuturnya, Selasa (5/8).

Sementara kepala Dinas Per-industrian Perdagangan dan Per-tambangan (Disperindagtam) Ka-bupaten Sampang Misdi menepis jika keberadaan tiga gudang di tiga kecamatan tersebut tidak di fungsikan dengan maksimal.

Menurutnya, keberadaan gu-dang itu hingga saat ini masih belum ada akad penyerahan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sehingga pemerintah daerah khu-susnya Disperindagtam tidak bisa berbuat banyak terhadap ke-beradaan gudang-gudang tersebut.

“Terus gudang itu mau dike-manakan, wong gudang itu masih belum ada akad penyerahan dari Bappebti. Dan kewengan untuk mengelola gudang itu merupa-kan pihak Bappebti. Mungkin tahun-tahun ini akan diusahakan untuk pemanfaatan gudang itu,” terangnya. =MUKHLIS

Pemkab Enggan Fungsikan Gudang Tembakau SAMPANG - Keberadaan gudang penampungan tembakau kini terus menjadi sorotan. Hal tersebut dikarenakan keberadaan gudang tembakau di Kabupaten Sampang sampai saat ini belum ditempati. Gudang itu sudah lama dibangun.

PARKIR. Tampak perahu nelayan diparkir di Pesisir Ketapang, Senin (4/8). Cuaca di perairan Sampang

sedang ekstrem.

mohammad muhlis/ koran madura

SAMPANG - Iklim yang tidak menentu membuat nelayan di perairan Sampang takut untuk melaut, Senin (4/8). Ombak dan angin kencang, baik di pantai utara maupun pantai selatan, sudah terjadi sejak empathari yang lalu.

Buhari (39), nelayan asal Keta-pang, Kecamatan Ketapang, menutur-kan, sebagian besar nelayan memilih tidak melaut, karena hasilnya sedikit dan tidak seimbang dengan harga solar. Selain itu, karena bertepatan dengan hari Lebaran Ketupat meski

harga ikan cukup mahal.“Jika melihat dari situasi angin

saat ini, saya lebih memilih untuk tidak melaut. Apalagi saat ini masih suasana Lebaran. Saya melakukan aktivitas silaturahim ke sanak kelu-arga jauh dengan merayakan Leb-aran Ketupat,” ujarnya kepada Koran Madura, Senin (4/8).

Hal senada juga diungkapkan nelayan lainnya, Hosnan (41). Ia men-gatakan, nelayan ketika melaut harus

menempuh jarak yang cukup jauh untuk memperoleh hasil tangkapan yang maksimal.

Oleh sebab itu, nelayan di daerahn-ya lebih mementingkan keselamatan daripada nyawa sebagai taruhannya. “Uang itu bisa dicari di lain hari. Akan tetapi jika nyawa itu tidak bisa dijadi-kan taruhan,” jelasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/MK

CUACA TAK MENENTU

Nelayan Taidak Berani Melaut

Page 29: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III M

Memasuki bulan Agustus musim kemarau sudah se-makin terasa. Tak ada lagi hujan seperti bulan-bulan sebelumnya. Badan Me-

teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) men-

etapkan sejak bulan Juni sudah memasuki musim kemarau. Secara otoma-tis kekurangan air untuk

dikonsumsi maupun untuk kebutuhan lainnya,”

WH. HidayatKepala BPBD Bangkalan

BangkalanBangkalan RABU 6 AGUSTUS 2014 No. 0413 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

Kekeringan Melanda 17 KecamatanBPBD Jangan Tinggal Diam

"Memasuki bulan Agustus musim kemarau sudah semakin terasa. Tak ada lagi hujan se-perti bulan-bulan sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetap-kan sejak bulan Juni sudah me-masuki musim kemarau. Secara otomatis kekurangan air untuk dikonsumsi maupun untuk ke-butuhan lainnya," jelas Kepala BPBD Bangkalan, WH. Hidayat.

Menurutnya, di antara ke-camatan itu hanya wilayah kota Bangkalan saja yang tidak ter-masuk sebagai daerah tanggap darurat kekeringan. Pasalnya, ketersediaan air cukup mema-dai. Sedangkan di 17 kecamatan yang dikategorikan kekurangan air, tidak semua desa mengalami kekeringan. Akan tetapi, ha-nya sebagian saja. Namun, juga perlu diantisipasi kemungkinan terkenak bencara kekeringan.

"Misalnya di satu kecama-tan itu belum tentu semua desa

mengalami kekeringan. Tapi perlu juga dilakukan langkah an-tisiasi terhadap kekurungan air bersih. Sebab, segala kemungki-nan bisa terjadi," paparnya.

Dengan demikian lanjut Dayat, perlu adanya tindakan konkrit untuk menanggulangi 17 kecamatan itu. Agar kebutu-han masyarakat terhadap ket-ersediaan air bersih dapat ter-penuhi. Salah satu yang perlu dilakukan adalah menyuplai air bersih melalui mobil tangki air yang disebar ke berbagai wilayah sesuai dengan kebutu-han. Sehingga masyarakat tidak sampai kekurangan air bersih untuk memenuhi keperluan se-hari-hari

"Untuk langkah penang-gulangan tersebut, kami masih melakukan kordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sebab, masalah ini perlu segera dilaku-kan penangan secara cepat dan tepat. Sebalum, masyarakat be-nar kekerungan air bersih," je-lasnya.

Hal itu sebagai upaya me-ringankan beban masyarakat yang kekurangan air saat musim kemarau. Apalagi, air bersih merupakan kebutuhan utama setiap daerah. Pastinya, BPBD tidak akan tinggal diam, karena sudah menjadi tanggung jawab sebagai pemerintah. Bantuan dari pemerintah tentunya sa-ngat diharapkan, mengingat sumur dan sungai yang selama ini dijadikan sebagai sumber tak lagi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sesuai dengan intruksi bu-pati agar kami segera melaku-kan kordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk membic-arakan masalah ini," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Badan Penanggulangan Bencana Da-erah (BPBD) Kabupaten Bangkalan menyatakan di antara 18 kecamatan yang ada, 17 kecamatan di anta-ranya masuk kategori daerah tanggap darurat keker-ingan. Apalagi pada bulan Agustus ini musim kemarau semakin terasa. Sehingga kecamatan tersebut praktis kekurangan air bersih. Kondisi demikian nyaris terjadi hampir setiap tahun.

SAAT LEBARAN

MCW Temukan Mobdin BerkeliaranBANGKALAN - Larangan

untuk memakai mobil dinas (mobdin) untuk mudik rupanya tak dihiraukan oleh beberapa pejabat. Madura Coruption Watch (MCW) menilai ada beberapa mobdin yang dipakai untuk mudik saat lebaran. Sebab mob-din tersebut terlihat berkeliaran di jalan. Padahal imbauan itu diutarakan langsung oleh Bupati Bangkalan.

"Pada saat lebaran kemarin, beberapa mobdin ditemukan dipakai sampai ke pelosok desa. Bagaimana sikap Bupati terkait hal itu," kata Ketua MCW, Syukur.

Pihaknya menanyakan men-genai hal itu, konskuensi dan sanksi apa yang akan diberikan oleh bupati perihal penggunaan mobdin saat lebaran. Sebab, him-bauan untuk tidak menggunakan

mobdin saat mudik masih juga dilakukan oleh beberapa pejabat yang mokong. Selain itu, mobil tersebut ada pula yang diubah plat asalnya menjadi hitam.

Menurutnya, jika benar-benar bupati melarang penggunaan mobdin, seharusnya sebelum lebaran, mobdin harus diparkir di kantor pemkab. Jangan ditaruh dirumah masing-masing pejabat yang bersangkutan. Kalau sudah ketahuan seperti itu, sanksi apa yang hendak diberikan pemkab.

"Kami memang melihat ada beberapa mobdin yang dipakai saat lebaran. Ada yang ke desa dan ada juga yang mengitari tempat-tempat khusus, sampai ada yang diganti platnya. Kami ada buktinya," terangnya.

Sementara itu, bupati Bangkalan melalui Sekretaris

Daerah (Sekda) Bangkalan, Eddy Moeljono menjelaskan, larangan yang diberikan bupati menyang-kut dengan penggunaan mob-din sifatnya berupa himbauan . Sebab, hal itu menyangkut dengan etika kepatutan. "Saya yakin tidak ada yang dipakai ke luar daerah. Kalau sekitar Bang-kalan mungkin keterpaksaan saja. Sebab tidak ada kendaraan lagi yang dipakai. Apalagi, pejabat mempunyai keluarga," akunya.

Jika pun ada, penggunaan mobdin dipastikan tidak akan menggunakan anggaran daerah. Kalau pun bupati melarang peng-gunaan mobdin, mungkin yang dimaksud sampai ke luar daerah. Sanksi yang diberikan sesuai den-gan PP 53/2010 tentang disiplin pegawai.

= MOH RIDWAN/RAH

ist/koran maduraDIPAKAI MUDIK. Mobil dinas yang berkeliaran saat lebaran beberapa waktu lalu yang tertangkap kamera MCW.

PENYEBARAN KELOMPOK ISIS

MUI Minta Masyarakat WaspadaBANGKALAN - Semakin marakn-

ya isu yang beredar tentang Islamic State Irak and Syiria (ISIS) membuat Majelis Ulama Indonieia (MUI) Ka-bupaten Bangkalan risau. Kelompok yang baru-baru ini muncul menghi-asi media elektronik dikhawatirkan berkembang pesat dan mempen-garuhi pikiran masyarakat di Jawa Timur khususnya Bangkalan sebagai daerah yang terletak di ujung barat pulau Madura.

Perlu kiranya MUI setempat untuk melakukan langkah anti-sipatif terhadap berkembangnya kelompok Islam garis keras terse-

but. Kelompok ini dinilai sangat membahayakan karena dinilai sudah melenceng dari prinsip dan kaidah agama islam yang se-benarnya. Apalagi, dengan mun-culnya kelompok islam garis keras ini seringkali memicu terjadinya konflik horizontal terkait masalah perbedaan keyakinan keagamaan.

"Kita akan melakukan peman-tauan musyawarah di Surabaya, dengan ulama se-Madura. Selain juga melibatkan FPI, dan FAS, un-tuk membahas antisipasi masukn-ya aliran isis tersebut" ujar Ketua MUI Bangkalan, KH.Syarifuddin

Damanhuri, saat dikonfirmasi.Menurutnya, langkah antisipasi

itu akan dilakukan melalui koordi-nasi dengan pihak-pihak terkait se-perti pemerintah kabupaten (pem-kab) Bangkalan, aparat kepolisian serta para tokoh masyarakat yang berada wilayah setempat. Pihaknya berupaya agar pemerintah bertin-dak tegas dengan melarang dan menolak adanya kelompok ISIS tersebut. Sebab, faham-faham yang demikian sangat membahayakan sendi-sendi bernegara dan ajaran islam

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III N

Dengan biaya pendidi-kan yang murah rupanya tidak menjadikan pen-

didikan yang lebih baik. Kita akan kalah dengan sekolah-sekolah yang

ada di luar. Pendidikan berkualitas memang

harus mahal,”

Mondir A Rofi’iKetua Dewan Pendidikan

Bangkalan

Bangkalan

Ke Mana Gas LPG 3Kg Akan Dicari?Abd Razak: Pendistribusian Terhambat Suasana Lebaran

"Memang informasi yang saya terima kelangkaan ini karena ada-nya kebijakan pengurangan jatah LPG 3 kilogram atau LPG melon. Tapi untuk yang ukuran 12 kilo-gram masih normal-normal saja. Namun, masyarakat lebih me-milih yang melon," jelas H. Imron salah satu pemilik toko eceran LPG.

Selain adanya pengurangan jatah, lanjut Imron, juga terjadi kenaikan harga LPG sebesar Rp 5000 sebelumnya. Dimungkinkan dua faktor ini yang membuat ket-ersediaan LPG 3 kilogran menjadi sangat minim di pasaran. Ia sangat berharap agar ketersediaan LPG tersebut kembali normal seperti sediakala. Sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan saat mem-butuhkannya. Apalagi mayoritas masyarakat lebih banyak meng-gunakan LPG ukuran kecil itu.

"Sekalipun yang 12 kilogran itu banyak tapi nilai jualnya sa-ngat minim, lebih banyak yang mencari LPG 3 kilogram. Ya semo-ga beberapa waktu kedepan bisa kembali normal dan tidak terjadi

kelangkaan," paparnya.Menurut salah seorang ibu ru-

mah tangga, Hamidah (30) warga Mlajah Bangkalan, dengan adanya peristiwa kelangkaan LPG 3 kilo-gram tersebut membuat dirinya sa-ngat resah. Apalagi LPG tersebut sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat untuk memasak.

"Iya susah Mas, di beberapa toko pengecer stoknya habis. Kalo mau pakai yang besar kan mahal," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bang-kalan, Abd Razak tidak memung-kiri kelangkaan LPG di pasaran. Menurutnya, kelangkaan tersebut disebabkan para pekerja masih dalam suasan lebaran. Sehingga berdampak pada pendistribusian kepada setiap toko pengecer.

"Tapi kalau masalah stok saya tidak khawatir, karena masih bisa memenuhi permintaan. Yang menjadi kendala pada tingkat dis-tribusi karena kemarin-kemarin kan masih lebaran," terangnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sudah hampir sepekan pasca Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, keberadaan LPG 3 kilogram di sejumlah pengecer di wilayah Kabupaten Bangkalan, mengalami kelangkaan. Sehingga membuat kalangan ibu rumah tangga merasa kelimpungan. Diduga kelangkaan itu, akibat adanya pengurangan stok pengiriman. Praktis banyak masyarakat yang biasa membeli LPG 3 kilogram terpaksa harus pulang dengan kecewa.

doni heriyanto/koran maduraKOSONG. Salah satu pemilik toko eceran LPG 3 kilogram menunjukkan tabung yang tak berisi gas.

POLEMIK PENDIDIKAN

Haruskah Pendidikan Berkualitas itu Mahal?

BANGKALAN - Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas perlu dukungan semua masyarakat. Hal itu bisa diwujudkan dengan partisipasi masyarakat atau wali dengan bantuan kepada sekolah. Saat ini sekolah seringkali merasa kesulitan mengenai pembi-ayaan. Pembiayaan Biaya Ope-rasional Sekolah (BOS) yang selama ini diberikan oleh pe-merintah dinilai belum dapat menutupi kebutuhan sekolah. Hal itu berbanding terbalik dengan cita-cita pendidikan yang ingin berkualitas. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kualitas pendidikan memang harus dengan harga yang mahal.

"Dengan biaya pendidikan yang murah rupanya tidak men-jadikan pendidikan yang lebih baik. Kita akan kalah dengan se-kolah-sekolah yang ada di luar. Pendidikan berkualitas memang harus mahal," kata Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan, Mondir A Rofi'i, kemarin (5/8).

Dia menilai sangat setuju dengan adanya penambahan bi-aya pribadi yang dilakukan wali murid kepada sekolah, dengan syarat tidak membebani. Sebab

jika dibandingkan dengan se-kolah di Surabaya, di Bangkalan kualitasnya masih kalah.

Menurutnya, pada prinsipn-ya, tambah banyak dana yang dimiliki sekolah, kualitasnya pasti tambah maju. Sebab, ada dana untuk perbaikan dan keg-iatan ekstra di sekolah. Namun, BOS harus tetap berjalan, karena itu merupakan program dari pe-merintah.

"Partisipasi wali murid wajib dilakukan. Namun, bagi yang tidak mampu tidak perlu mem-bayar tambahan biaya opera-sional," ungkapnya.

Indikator kurang mampu dari siswa, bisa diketahui den-gan jalur yang ditempuh saat pendaftran. Selain itu, sekolah harus pro aktif mengetahu kondisi siswanya. Sehingga, dalam memberikan bantuan dan program khusus bisa tepat sasaran. Dengan itu cita-cita pendidikan berkualitas bisa tercapai.

"Kalau jelas-jelas miskin kan harus dibantu, apalagi prestasi siswa di sekolah bisa diandal-kan," terangnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraSERIUS. Sejumlah siswa saat mengikuti ujian sekolah beberapa waktu lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III OBangkalanBangkalan RABU 6 AGUSTUS 2014

No. 0413 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

Berjibaku dengan Nasib di Lingkaran BanPAMEKASAN - Semangat Hanafi (35), warga Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pade-mawu, Pamekasan, yang sehari-harinya menjadi tukang tambal ban, patut diapresiasi.

Sekalipun peralatannya masih serba tradisional, ia tetap bertahan dengan usahanya itu.

Kepada koran ini Hanafi men-ceritakan satu-satu usaha yang bisa menyambung hidupnya selain menjadi buruh tani juga menjadi tukang tambal ban. Hampir 10 tahun lebih dirinya menjadi tukang tambal bal diru-mahnya.

Ia hanya memamfaatkan kamar tamu untuk dijadikan bengkel tambal ban. Sementara pelangganya hanyalah tetang-ga yang ada di desa setempat. Dan ia juga melayani panggilan tamban ban apabilan diperlu-kan.

“Misalnya ada warga yang sepeda motor bocor di tengah ja-lan, bisa menelpon saya dan saya siap melayani untuk datang,” ungkapnya.

Tentu kata hanafi, tarif lay-anan panggilan dengan datang langsung ke rumahnya ber-beda. Untuk layananan pang-gilan ia biasa mematok tarif Rp 15.000. atau lebih tinggi Rp 5 ribu dibandingkan dari tarif biasa.

Pendapatan yang diperoleh tidak menentu. Kadang setiap hari 2 sampai 5 sepeda onthel ataupun sepeda motor yang ditambal. Kadang pula selama sehari tidak ada yang menambal ban.

Apabila Musim panen padi dan tembakau tiba, banyak se-peda angin milik warga yang banya bocor. Karena sepeda an-gin di desa-desa masih diguna-kan untuk mengankut padi atau-

pun tembakau. Sehingga, ia bisa membuka layanan tambal ban hingga malam hari.

Hanafi menjelaskan hasil tambal ban tersebut sudah bisa dirasakan. Sekalipun hanya ter-batas. Namun, untuk menam-bah pendapatan, ia juga menjual onderder sepeda angin ataupun sepeda motor. Terutama penye-diaan onderder ban baru. Dengan demikian bisa menambah pen-dapatan dari usaha bengkel dan tambal ban.

Ia berharap ada bantuan modal pemerintah, Sehing-ga ia bisa mengembangkan usaha tambal ban. utamanya mendapatkan bantuan kom-presor. Sehingga, ia tidak lagi menggunakan pompa angin

tradisional. Berkali-kali ia memohon kepada pemerintah. Tetapi hingga saat ini belum direspon baik.

Ketua Forum Riset Dan Ad-vokasi Masyarakat Marginal Ribut Baidi meminta dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi untuk memerhatikan warga yang memiliki potensi pengembangan usaha mandiri.

Seharusnya program pem-berdayaan dan bantuan per-alatan yang diberikan peme-rintah, lebih mengedepankan masyarakat yang sudah memi-liki usaha mandiri. Sehingga, program pemerintah bisa tepat sasaran, tepat guna dan mam-faatnya tinggi.

= FAKIH AMYAL/RAH

Demi menyam-bung hidup dan bisa me-

nyekolahkan anaknya, Hanafi harus bertahan dengan usahanya seba-gai tukang tambal ban. Sehingga ia harus ber-tatih-tatih untuk mem-pertahankan usahanya. Jika sepeda onthel, ia memungut tarif Rp 5000, kalau sepeda motor roda dua sebesar Rp 10.000. Namun ia juga mengg-ratiskan bagi warga yang kurang mampu.

fakih amyal/koran maduraMENAMBAL BAN. Hanafi (35) warga asal Desa Pademawu Timur Kecamatan Pademawu, Pamekasan saat melayani tambal ban.

Page 32: e Paper Koran Madura 06 Agustus 2014

KORAN MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 | No. 0413 | TAHUN III P OPROBOLINGGOKORAN

MADURARABU 6 AGUSTUS 2014 No. 0413 | TAHUN III

ARINA HIDAYAH

Impian Itu Butuh Perjuangan

Hal itu ternyata berlaku

bagi Arina Hidayah, perempuan kelahiran Sumenep, 17 Nopem-ber 1995 itu, kini sedang mengekar impiannya. Dulu, se-masa masih duduk di bangka se-kolah, dirinya takut mengejar impian, sebab menjadi peremp-uan kadang seringkali mendapat perlakuan tak arif dari lingkun-gan dimana ia tinggal, sebab he-gemoni patriarki masih kental. Tetapi tak apa bagi perempuan berkulit putih itu, yang penting punya tekad yang kuat untuk terus berproses. Soal buah bibir masyarakat, bahkan dicerca dan dihini itu hanya sebuah tangga

menuju hidup yang lebih baik. Arin pun mulai sadar bahwa keburukan itu ternyata hanya

bisa dibalas den-gan kebaikan.

"Pasca lulus MA, saya dapat ci-biran dari banyak

orang, bahkan ada nada sinis, karena

tugas perempuan itu hanya menjadi isteri dan mengurus ke-

luarga, tak usah kuliah jauh-jauh, tapi saya bisa

meyakinkan orang tua bahwa apa yang mereka bilang tidak benar, karena

kuliah itu adalah mencari ilmu. Orang yang berilmu

tak mudah goyah ketika ada gelombang datang," ucapnya

Iya, kadang berbuat baik itu tak cukup, sebab hidup di ten-gah-tengah masyarakat sungguh sangat berbeda saat kita kuliah dulu, bukan untuk berteori, tapi perlu aplikasi. "Oleh karena itu, saya akan membuktikan bahwa yang mereka katakan itu salah, orang mencari ilmu tidak sema-ta-mata hanya mengejar titel dan karir, tetapi untuk menatap hidup yang lebih baik. Bayang-kan jika tak ada yang tahu soal kesehatab, maka siapa yang akan mengobati orang sakit. Pula bisa kita bayangkan kalau kita tak tahi teknologi, maka siap-siaplah untuk jadi tumbal glo-

balisasi," urainya.Kini, perempuan yang

akrab disapa Arin tersebut masih tercatat sebagai Ma-hasiswa jurusan Kebidan-an di salah satu kampus di Sumenep. Bahkan ia pun-ya impian besar, saat tiba waktunya, ia ingin meng-abdi dan berjuang untuk kesehatan masyarakat. "Motivasi saya masuk kebidanan tak lain hanya ingin mengabdi kepada masyarakat. Terutama dalam kes-ehatan," ucapnya.

Impiannya itu, kata Arin akan di-hadiahkan pada kedua orang tuanya kelak. Sebab apa yang jalani hari ini adalah bentuk doa dan kasih sayang orangtua.

"Tanpa doa dan kasih sayang beliau, mustahil kita bisa tetap bernafas hingga hari ini. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, mala sepantasnyalah kita membalas jasanya kelak," pungkasnya.

=SYAMSUNI

Setiap orang memiliki impian dan cita-cita. Sebab bagi semua orang, impian itu adalah

energi dalam hidup. Tanpa impian, hidup seolah hanya dunia mimpi. Sehingga benar

apa kata orang, gantunglah impian dan cita-citamu setinggi langit, maka niscaya engkau akan menjadi pribadi, bukan diri. Namun, tak

mudah impian itu kita raih, butuh perjuan-gan. Bisa saja impian kita dapat menjadi

nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.

Nama : ArinA HidAyAH Tetala : S u m e n e p , 1 7

Nopember 1995 Alamat : Desa Gandang,

Kec. Ganding Hobi : Membaca

riwat pendidikan1. SDN Daleman 1, Ganding 2. MTs Al-Anwar, Gadu Timur,

Ganding3. MA Al-Anwar, Gadu Timur,

Ganding 4. UNIJA Jurusan kebidanan

Prestasi = Bintang pelajar dari SD

sampai MA=Juara 1 lomba Qiroatil

Qur ’an se Kecamatan Ganding