e Paper Koran 27 Oktober 2014

32
www.koranmadura.com 0328-6770024 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN Indroyono Soesilo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Ignasius Jonan Menteri Perhubungan Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan Arief Yahya Menteri Pariwisata Sudirman Said Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tedjo Edy Purdjianto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, & Keamanan Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri Retno Lestari Priansari M. Menteri Luar Negeri Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan Yasonna H Laoly Menteri Hukum dan HAM Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika Yuddy Chrisnandi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Sofyan Djalil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan Rini M Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM Saleh Husin Menteri Perindustrian Rahmat Gobel Menteri Perdagangan Amran Sulaiman Menteri Pertanian Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Peru- mahan Rakyat Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ferry Mursyidan Baldan Menteri Agraria dan Tata Ruang Puan Maharani Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama Nila F Moeloek Menteri Kesehatan Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial Yohana Yambise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anies Baswedan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah M Nasir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga Marwan Jafar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Para Pembantu Jokowi SIAP TANCAP GAS Pratikno Menteri Sekretaris Negara Andrinof Chaniago Kepala Bappenas Negara Jokowi Diminta Lebih Baik dari SBY Nasional hal 4 Proyek Miliaran Rupiah Terancam Molor Taneyan Lanjang hal A JAKARTA-Jokowi akhirnya mengumumkan susunan kabi- netnya. Salah satunya adalah putra asli Madura, yaitu Imam Nahrawi yang didaulat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. Susunan kabinet ini diakui banyak kalangan sudah cukup ideal meski dengan catatan-catatan tertentu. Secara umum terdiri dari empat koordinator menteri dan keseluruhan berjumlah tiga puluh empat menteri. Berita terkait hal 2,3, dan 5

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran 27 Oktober 2014

Page 1: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 1

www.koranmadura.com0328-677002427 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN

Indroyono Soesilo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Ignasius JonanMenteri Perhubungan

Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan

Arief Yahya Menteri Pariwisata

Sudirman SaidMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Tedjo Edy PurdjiantoMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, & Keamanan

Tjahjo KumoloMenteri Dalam Negeri

Retno Lestari Priansari M. Menteri Luar Negeri

Ryamizard RyacuduMenteri Pertahanan

Yasonna H LaolyMenteri Hukum dan HAM

RudiantaraMenteri Komunikasi dan Informatika

Yuddy ChrisnandiMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Sofyan DjalilMenteri Koordinator Bidang Perekonomian

Bambang BrodjonegoroMenteri Keuangan

Rini M Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara

Anak Agung Gede Ngurah PuspayogaMenteri Koperasi dan UKM

Saleh HusinMenteri Perindustrian

Rahmat GobelMenteri Perdagangan

Amran SulaimanMenteri Pertanian

Hanif DhakiriMenteri Ketenagakerjaan

Basuki HadimuljonoMenteri Pekerjaan Umum dan Peru-mahan Rakyat

Siti NurbayaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Ferry Mursyidan BaldanMenteri Agraria dan Tata Ruang

Puan MaharaniMenteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Lukman Hakim SaifuddinMenteri Agama

Nila F MoeloekMenteri Kesehatan

Khofifah Indar ParawansaMenteri Sosial

Yohana YambiseMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Anies BaswedanMenteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah

M NasirMenteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Imam NahrawiMenteri Pemuda dan Olahraga

Marwan JafarMenteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Para Pembantu Jokowi

SIAP TANCAP GASPratikno Menteri Sekretaris Negara

Andrinof Chaniago Kepala Bappenas Negara

Jokowi Diminta Lebih Baik

dari SBY

Nasional hal 4

Proyek Miliaran

Rupiah Terancam Molor

Taneyan Lanjanghal A

JAKARTA-Jokowi akhirnya mengumumkan susunan kabi-netnya. Salah satunya adalah putra asli Madura, yaitu Imam Nahrawi yang didaulat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.

Susunan kabinet ini diakui banyak kalangan sudah cukup ideal

meski dengan catatan-catatan tertentu. Secara umum terdiri dari empat koordinator menteri dan keseluruhan berjumlah tiga puluh empat menteri. Berita terkait hal 2,3, dan 5

Page 2: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 2

Sebagai antisipasi perjalanan pemerintahan ke depan, wajar dan bisa dipahami jika Presiden Jokowi meminta masukan dari lembaga seperti KPK dan PPATK dalam menentukan siapa yang akan dipilih menjadi menteri. Bagaimanapun di era sekarang ini ketika tuntutan masyarakat makin keras terkait pen-egakan hukum, memilih menteri sebagai pembantu Presiden memerlukan kehati-hatian ekstra. Sedikit saja calon menteri bermasalah reaksi masyarakat sangat sulit dibendung.

Mengapa meminta pertimbangan KPK dan PPATK? Mudah memahami alasannya. Ini terkait apakah para calon menteri menyimpan masalah dugaan pelang-garan hukum atau tidak. Adakah rekam jejak yang mengindikasikan calon menteri bersangkutan saat bertugas nanti di tengah jalan, potensial berurusan dengan hukum. Adakah transaksi uang dari para calon menteri yang mencurigakan?

Sebagai lembaga penegak hukum dan pengawas transaksi keuangan bisa jadi KPK dan PPATK memang memiliki data lebih akurat terkait para calon menteri, baik sepak terjang dalam menjalani profesinya atau aktivitas transaksi keuangannya. Data itu penting menjadi pertimbangan Presiden Jokowi agar semaksi-

mal mungkin terhindar dari kerikil dalam sepatu saat menjalankan pemerintahan ke depan.

Diakui, apa yang di-lakukan Presiden Jokowi tergolong baru meminta pertimbangan dan masukan lembaga resmi seperti KPK dan PPATK. Namun se-cara subtantif sebenarnya merupakan hal biasa jika seorang Presiden meneliti, mengkaji, meminta informasi

sedetail mungkin calon-calon menteri. Di negara-negara maju bahkan calon menteri harus berhadapan terlebih dahulu dengan parlemen untuk diteliti apakah memiliki kapasitas, kredilitas, integritas, moralitas dan lainnya. Media dan masyarakatpun diberi kesempatan memberikan masukan dan informasi terkait para calon menteri itu.

Pernyataan Mahfud MD bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan hak prerogatif Presiden memiliki dasar rasional. Bagaimanapun seorang Pres-iden tentu tak ingin para menteri yang akan memban-tunya nanti di tengah jalan bermasalah. Ikhtiar obyek-tif, kritis dan ketat perlu dilakukan agar semaksimal mungkin terhindar dari berbagai kemungkinan, yang akan mengganggu kinerja pemerintahan.

Persoalannya, apakah pertimbangan dan masukan KPK dan PPATK apapun bentuknya sepenuhnya harus dilaksanakan Presiden Jokowi? Sudah pasti tergan-tung Presiden sebagai pemilik hak prerogatif. KPK dan PPATK sah saja menyampaikan pertimbangan dan masukan dengan memberi tanda merah, merah muda dan warna lainnya. Namun kewenangan keputusan sepenuhnya ada di tangan Presiden Jokowi.

Apalagi tanda-tanda aneka warna sejauh ini me-mang belum menjadi justifikasi hukum apakah yang bersangkutan terbukti terlibat tindak pidana atau tidak. Bagaimanapun seseorang tidak dapat dianggap terlibat tindakan pelanggaran hukum sampai terbukti dalam proses pengadilan. Yang menjadi terdakwapun masih harus dianggap tidak bersalah, apalagi yang hanya sekedar tanda merah, kuning dan lainnya.

Di sinilah, perlu ada kehatian-hatian. Calon pemimpin, sekelas menteri memang juga seperti buku terbuka. Perlu ditelisik, dibedah, diteliti bahkan diinvestigasi rekam jejaknya. Namun tetap tidak boleh divonnis, dihancurkan karakternya oleh sebuah tanda yang belum terbukti secara hukum. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 2

Ikhtiar obyektif, kri-tis dan ketat perlu dilakukan agar se-maksimal mungkin terhindar dari ber-

bagai kemungkinan

Imam Nahrawi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jen-deral (Sekjen) DPP PKB, menggan-tikan Roy Suryo pada Kabinet Indo-nesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyo-no 2009-2014.

Dari berbagai sumber dis-ebutkan pria kelahiran Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 8 Juli 1973, saat ini menjabat sebagai Sekretar-is Jendral DPP PKB.

Suami dari Shobibah Rahmah ini juga tercatat sebagai anggota MPR RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) juga menjabat se-bagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya.

Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bangka-lan tahun 1986-1989, MAN Bang-

kalan tahun 1989-1991, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998.

Imam memiliki gagasan untuk mengembalikan peran politik sipil secara partisipatif demi terwujudn-ya aspirasi rakyat yang reformatif serta mengembalikan citra lem-baga dan pribadi legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki.

Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah Imam aktif dalam kegiatan organisasi, seperti men-jadi Senat Mahasiswa Fakultas Tar-biyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995.

Selain itu, ia juga pernah men-jadi Ketua Umum (Ketum) PMII Ja-tim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.

Hambali Rasyidi, salah satu te-mena seperjuanganya saat menjdai aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia (PMII) di Surabaya men-gatakan bahwa Imam adalah sosok yang sangat sederhana, sebab ia lahir dari keluarga yang juga cukup sederhana.

“Bahkan saat awal-awal masa kuliah, Imam tidak punya tempat tinggal khusus. Ia tidak tinggal di rumah kos seperti mahasiswa lain. Ia tinggal di mushalla” kata Ham-bali kepada Koran Madura.

Menurutnya, saat itu Imam Nahrawi membiayai kuliahnya sendiri dengan cara menjadi guru les privat mengaji al-Qur’an. “Hampir setiap hari ia pindah dari rumah ke rumah untuk memberi-kan les pirvat. Itu ia lakukan untuk memiayai hidupnya sehari-hari dan juga untuk biaya kuliah” lanjut Hambali.

Ia berharap, Imam Nahrawi mampu menjalankan tugasnya se-bagai menteri dan mengharumkan nama baik indonesia di kancah in-ternasional lewat olahraga. “Dan yang terpenting, tetap sederhana serta amanah” ungkapnya.

=ANT/BETH

JAKARTA- Presiden Joko Widodo menunjuk Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja periode 2014-2019, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Ia adalah satu-satunya menteri pili-han Presiden Jokowi yang datang dari pulau Madura.

Satu-satunya Menteri Putra Asli Pulau Garam

MenteriOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura Menpora dari Madura

Bahkan anak Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekar-noputri itu lantang menolak disebut menteri titipan. “Bukan karena anak, karena keluarga, atau titipan,” kata Puan usai pengu-muman nama-nama menteri di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Minggu (26/10).

Puan meminta masyarakat agar memberikannya kesempatan un-tuk membuktikan diri mengemban amanah sebagai Menteri Pemban-gunan Manusia dan Kebudayaan di kabinet Jokowi-JK. “Lihat dulu kerjanya, ini suatu amanah, yang Insya Allah saya bisa ikut mem-bantu pemerintahan membangun bangsa kedepan,” urainya.

Puan pun mengaku menjalani proses selayaknya menteri lain. Dengan ‘lolos’ dari catatan negatif KPK dan PPATK, hal tersebut merupakan pertimbangan penting yang mengantarnya ke pemerin-tahan Jokowi-JK. “Semua proses seleksi saya ikuti. Alhamdulillah

semua lancar. Kalau kemudian saya diangap bermasalah, mung-kin tidak sampai kesini hari ini,” paparnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyebut Puan kaya pengalaman. “Ibu Puan Maharani, kita tahu semuanya, Ibu Puan adalah politisi perempuan yang kaya pengala-man,” kata Jokowi saat memperk-enalkan susunan kabinet di bawah pohon trembesi besar di halaman Istana Negara, Minggu, (26/10).

Puan, kata Jokowi, juga sudah membuktikan diri sebagai pan-glima. Di kancah politik nasional, Puan sudah terbukti tangguh. “Beliau juga berpengalaman dalam kegiatan sosial terutama untuk rakyat kecil,” kata Jokowi.

Puan mendapatkan darah politik dari ibunya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan kakeknya, proklamator Indonesia, Soekarno.

Sejak dini, Puan sudah bersing-gungan dengan dunia politik yang

digeluti ibunya. Semasa duduk di bangku SMP, Puan mengikuti perjalanan politik Megawati di panggung politik nusantara. Saat Megawati menjabat Presiden Indo-nesia tahun 2001 hingga 2004, ia selalu mendampingi ibunya.

Dengan mengikuti berbagai kegiatan politik itulah, nama dan sosok Puan menjadi semakin akrab di benak masyarakat. Beberapa tahun lalu, dalam sebuah kampa-nye di Jawa Timur, Megawati resmi memperkenalkan putri tunggalnya itu sebagai penerus dirinya.

Karir Puan di dunia politik diawali dengan terlibat aktif dalam organisasi politik DPP KNPI Bi-dang Luar Negeri. IDi tahun 2009, Puan mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari Dapil Jawa Ten-gah.

Wanita lulusan Ilmu Komuni-kasi, Universitas Indonesia ini di internal PDIP menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubun-gan Antar Lembaga, yang memiliki peran strategis dalam penentuan sikap politik dan komunikasi par-tai dengan organisasi lainnya. Ia dikenal dengan jargon politiknya, “sistematis, realistis, ideologis”.

=GAM/ABD

KABINET KERJA JOKOWI

Puan: Saya Bukan Menteri Titipan!JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih cucu Pres-iden RI ke-1 Soekarno, Puan Maharani, sebagai Menteri Koor-dinator bidang Pembangunan Kemanusiaan periode 2014-2019. Usai dipilih sebagai mentri, Puan menegaskan tidak mendapatkan keistimewaan sehingga terpilih menjadi menteri.

Page 3: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/muhammad adimaja ant/irsan mulyadi

KAPAL PERANG AMERIKA SERIKAT. Prajurit TNI AL berjaga di dekat kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Rodney M Davis, di perairan Belawan, Sumut, Minggu (26/10). Kedatangan kapal perang AS dengan 200 awaknya, dalam rangka penguatan kerjasama Angkatan Laut kedua Negara.

Rektor Universitas Paramadina sejak 2007 ini dikenal sebagai seorang intelektu-al dan mencatatkan dirinya sebagai rektor

termuda Indonesia saat berusia 38 tahun.Gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari

Northern Illinois University 1999) berhasil diraih Anies pada usia 36 tahun, setelah meraih gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland pada 1997.

Cucu dari pejuang kemerdekaan Ab-durrahman Baswedan ini menjadi pengga-gas dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.

Dikutip dari berbagai sumber menye-butkan pria kelahiran Kuningan pada 7 Mei 1969 ini berasal dari keluarga akademisi.

Ayahnya, Rasyid Baswedan, ialah dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Islam In-donesia, sementara ibunya, Aliyah Rasyid, ialah Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogya-karta.

Menurut alumni Fakultas Ekonomi Uni-versitas Gadjah Mada itu, pendidikan men-jadi eskalator sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Ia pun berinisiatif menciptakan pendidikan yang dapat membawa peruba-han positif di masyarakat.

Oleh karenanya, Anies menggagas In-donesia Mengajar dengan mengirim pen-gajar muda untuk mengajar satu tahun di Sekolah Dasar terpencil di penjuru negeri.

Sejak 2010, Indonesia Mengajar telah memberangkatkan lebih dari 200 penga-jar muda ke 17 kabupaten yang tersebar di barat sampai timur Indonesia.

Suami dari Fery Farhati Ganis dan ba-

pak empat anak ini berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia, salah satunya ia tercatat sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 versi Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat.

Dua tahun berselang, giliran majalah Foresight terbitan Jepang menyebutkan nama Anies Baswedan sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia un-tuk 20 tahun mendatang.

Berkat prestasi yang gemilang itulah Presiden Joko Widodo meminta bantuan Anies untuk bergabung dengan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 sebagai juru bicara.

Pria yang sempat mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat konvensi Partai Demokrat ini kembali dipercaya un-tuk menjadi salah satu staf deputi Rumah Transisi Jokowi-JK setelah pasangan terse-but dinyatakan menang oleh KPU.

Anies menjadi salah seorang Deputi Tim Transisi bersama Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Sekretaris Tim Pemenan-gan I Andi Widjajanto, dan Sekretaris Tim Pemenangan II Faisal Akbar.

=ANT/MENTARI

Anies Baswedan Menbud Dikdasmen

JAKARTA- Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, menun-juk Anies Rasyid Baswedan sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Me-nengah pada Kabinet Kerja periode 2014-2019.

Page 4: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Meski era pemerinta-han Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah rampung, kritik tajam masih terus berdatangan. Salah satunya datang dari Fo-rum Indonesia untuk Transpar-ansi Anggaran (Fitra).

Fitra menyebut, transparansi angga-ran yang dilakukan pemerintahan SBY hanya pencitraan hanya untuk membuat citra SBY positif di dunia internasional. “Selama ini kan sudah transparan tetapi kenapa masih banyak korupsi,” ungkap Seknas Fitra, Maulana kepada wartawan di kantornya kawasan Mampang Prapatan, Ja-

karta Selatan, Minggu (26/10).Maulana menyebut, dari hasil studi dan

kajian lembaga asing, International Budget Partnership (IBP) Indonesia menduduki peringkat ke-61 terkait keterbukaan ang-garan. “Bahkan menurut studi itu, Indone-sia adalah negara yang paling transparan di Asia Tenggara dalam hal transparansi ang-garan,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, hal itu berbanding terbalik dengan studi yang dilakukan lem-baga dalam negeri yakni Transparansi In-ternational dengan studi yang diambil Cor-ruption Perception Index (CPI). “Dari hasil studi tersebut mereka mendapati Indone-sia berada di peringkat 117 negara korupsi dari 177 negara yang distudi. Hal ini kan menjadi kontradiktif,” tegasnya.

Dalam pandangannya, ketika anggaran sudah terbuka namun belum mendorong publik untuk menggunakan informasi, art-inya keterbukaan informasi anggaran han-ya sebuah seremoni belaka.

Dengan hasil studi dua lembaga ber-beda yang berada di luar serta dalam neg-eri, kata Maulana, pihaknya menarik kes-impulan bahwa transparansi anggaran ala SBY hanya pencitraan belaka. “Karena SBY hanya mau meningkatkan citra nya di du-nia internasional,” ucapnya.

Pernyataan Fitra soal transparansi di era SBY jauh berbeda jika dibandingkan dengan penilaian terhadap transparansi yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Mu-lai dari cara Jokowi melibatkan KPK dan PPATK dalam penyusunan kabinet, sampai

soal transparansi anggaran. “Itu praktik positif dengan meminta masukan KPK dan PPATK dalam melakukan seleksi,” katanya.

Namun demikian, dia berharap agar se-harusnya tidak berhenti di situ saja.

“Ada baiknya jika nantinya dibarengi dengan upaya Jokowi mengawasi ketat penggunaan anggaran di kementerian,” imbuhnya.

Melibatkan KPK dan PPATK di awal pembentukan kabinet tidak efektif dampa-knya jika dilakukan parsial atau di masa awal saja. Kontrol terhadap kinerja peng-gunaan anggaran harus dilakukan lebih ketat untuk menghindari penyimpangan anggaran.

“Karena ke depan menteri ini akan disuguhkan dengan anggaran cukup besar. Nah anggaran yang besar itu ketika tidak diatur mekanisme dan akuntabilitas serta transparansinya rendah maka potensi ter-jadinya korupsi pasti besar,” papar Maula-na.

Untuk itu, tambah Maulana, pihaknya meminta Presiden Jokowi menularkan transparansi kinerja, termasuk penggu-naan anggaran kepada para menterinya nanti. “Perintahkan transparansi anggaran dan minta publik untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaannya,” tegasnya.

=GAM

Jokowi Diminta Lebih Baik dari SBYFITRA: Transparansi Anggaran Masih Sebatas Seremoni

ant/maulana surya PAMERAN GAMBAR PRIMBON WUKU. Pengunjung mengamati gambar-gambar karakter wayang pada pameran primbon wuku kelahiran atau zodiak jawa di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/10). Pameran yang digelar dalam rangkaian acara Sura Bulan Kebudayaan 2014 itu untuk memperkenalkan primbon wuku kelahiran yang dipercaya dapat di pakai sebagai ancer-ancer atau panduan karakter watak seseorang sesuai wuku masing-masing.

Page 5: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Sofyan menggantikan Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Hatta Rajasa pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Mengutip dari berbagai sumber, pria kelahiran Aceh, 23 September 1953 ini se-belumnya menjabat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kabinet Indonesia Bersatu (2007-2009) dan Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama (2004-2007).

Sofyan yang berasal dari keluarga seder-hana di Peureulak, Aceh Timur ini menye-lesaikan Studi Strata 1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1984).

Lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai tukang cukur dan ibu sebagai guru ngaji, membuat Sofyan kecil harus mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya.

Setelah dewasa, suami dari Ratna Mega-wangi ini merantau ke Jakarta demi perjuan-gannya dalam mengenyam pendidikan. Ia sempat menjadi penjaga mesjid dan kondek-tur metromini.

Sofyan yang pernah menjadi aktivis

Pelajar Islam Indonesia ini menempuh pen-didikan master dua kali, yakni di Universitas Tufts pada 1989 dan 1991, serta meraih gelar doktor di universitas yang sama pada 1993.

Hingga kini pria berusia 61 tahun terse-but menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi, antara lain Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dan Fakultas Hukum UI, serta di Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen UI.

Selain menjadi akademisi, Sofyan juga memiliki pengalaman kerja yang sejalur den-gan konsentrasi studinya, seperti Komisaris Independen PT Kimia Farma (sejak 2003), anggota Badan Arbitrasi Pasar Modal Indo-nesia, Konsultan Good Corporate Govern-ance untuk sejumlah perusahaan negara dan Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI.Budi Suyanto.

=ANT/MENTARI

Sofyan Djalil Gantikan CT

JAKARTA- Presiden RI Joko Widodo, menunjuk Sofyan Djalil sebagai Menteri Koor-dinator Bidang Perekono-mian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019, setelah diumumkannya 34 nama menteri dan dua wakil men-teri di Istana Merdeka, Ja-karta, Minggu.

RUPIAH MELEMAH

Korporasi Terancam BangkrutJAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, korporasi di Indonesia mempunyai risiko bangkrut (insolvent) karena ekuitasnya negatif akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Seri-kat (AS).

Pada awal bulan ini, bank sen-tral Indonesia melakukan simu-lasi menggunakan data milik 57 korporasi yang memiliki utang luar negeri (ULN) dan posisi net foreign liabilities (NFL) dengan mengguna-kan data per triwulan I 2014.

Hasil simulasi tersebut men-emukan bahwa terdapat 5 korporasi atau sekitar 8,77 persen dari total korporasi yang diobservasi berpo-tensi bangkrut (insolvent) karena ekuitasnya negatif (equity nega-tive).

“Dalam stress test yang BI lakukan, kondisi insolvent tersebut terjadi apabila nilai tukar rupiah melemah di atas Rp 15.500 per dolar AS,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Jakarta, Minggu (26/10).

Pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada peningkatan kewajiban valuta asing (valas) kor-porasi. Peningkatan kewajiban valas yang tidak diikuti oleh peningkatan aset valas berpotensi menggerus permodalan korporasi sebagaimana tercermin dalam rasio Posisi Devisa Neto (PDN) korporasi.

Kondisi industri perbankan nasional jauh lebih baik. jika dilihat dari sisi permodalan bank, hasil stress test menunjukkan bahwa perbankan Indonesia relatif tidak memiliki masalah terhadap pelema-han nilai tukar.

“Beberapa bank bahkan mendapatkan windfall atau di-untungkan karena posisi valuta asing yang dimiliki lebih besar dari kewajiban valas (long valas),” jelasnya.

Dia juga menyebutkan hasil stress test yang mereka lakukan pada Oktober 2014 menunjukkan sistem keuangan Indonesia me-miliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi pembalikan modal asing.

Simulasi yang dilakukan oleh BI melihat dampak pelemahan nilai tukar dan penurunan harga aset terhadap ketahanan perban-kan. Hasilnya, perbankan nasional masih tahan terhadap berbagai goncangan. =GAM

Menko Bidang Perekonomian Membawahi 10 Kementerian

ant/oky lukmansya JEMUR IKAN TERI ASIN. Pekerja menjemur ikan teri asin di rumah pengolahan industri Desa Suradadi, Kabupaten Tegal, Jateng, Minggu (26/10). Ikan teri asin untuk bahan baku pembuatan terasi tersebut dijual Rp 15 ribu perkilo.

Page 6: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 6 Ekonomi

Kemunculan Sudirman cukup menge-jutkan. Direktur Utama PT Pindad tersebut tidaklah disebut-sebut sebagai kandidat Menteri ESDM. Namanya baru muncul pada hari pengumuman kabinet.

Sejumlah calon kuat Menteri ESDM yang disebut-sebut sebelumnya antara lain mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas, Gubernur Bank In-donesia Agus Martowardoyo, Dirut PT PGN Tbk Hendi P Santoso, dan Direktur Niaga

dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ha-nung Budya.

Sudirman bukanlah nama yang sama sekali baru di sektor ESDM.

Sejumlah jabatan eksekutif baik BUMN maupun perusahaan swasta bidang ESDM pernah diemban pria kelahiran Brebes, 16 April 1963 Sudirman tercatat pernah berkarir di BUMN migas terbesar, PT Per-tamina (Persero).

Dimulai sebagai Staf Ahli Dirut Pertam-ina yang saat itu dijabat Ari Soemarno, lalu dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan, sebelum menduduki posisi strategis seba-gai Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC).

Pria berkumis tersebut juga pernah menjabat Wakil Dirut PT Petrosea Tbk dan Group Chief of Human Capital and Corpo-rate Services di PT Indika Energy Tbk.

Kedua perusahaan terbuka tersebut bergerak di bidang energi dan pertamban-gan. Namun, Sudirman belum terlalu ban-yak berkiprah di birokrasi pemerintahan.

Ia diketahui pernah menjabat Deputi Kepala Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber

Daya Manusia.Sudirman merupakan lulusan Sekolah

Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1984. Pada 1994, Sudirman melanjutkan di George Washington University, Washing-ton DC, AS untuk program Master of Busi-ness Administration, Majoring in Human Resources Management and Organization-al Behavior & Development.

Sudirman Said juga kini tercatat seba-gai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidi-kan Kedinasan (Ikanas) Keuangan-STAN periode 2013-2016.

Lalu, sejak 4 Juni 2014, Sudirman diper-caya menduduki jabatan Dirut Pindad.

Transparansi Harapan transparansi pengelolaan ESDM tidaklah terlalu berle-bihan. Sudirman memang dikenal sebagai aktivis transparansi dan pengawasan.

Sudirman adalah pendiri dan kini masih menjadi Anggota Dewan Pengawas Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI).

Lalu, saat menjabat menjadi Deputi Kepala BRR Aceh-Nias, ia melakukan tero-bosan dalam transparansi dan pengawasan dana bantuan.

Sudirman membentuk Satuan Anti Ko-rupsi (SAK) yang bertugas mendidik semua

pemangku kepentingan di Aceh dan Nias pascatsunami.

Kemudian, saat menjabat Kepala ISC Pertamina, Sudirman sempat menye-dot perhatian publik. ISC didirikan Per-tamina saat dipimpin Dirut Ari Soemarno pada September 2008 dan Oktober 2009, Sudirman ditunjuk sebagai Kepala ISC.

Saat itu, Ari Soemarno mengatakan, ISC merupakan upaya transformasi pengadaan minyak dan BBM. ISC digadang-gadang se-bagai jembatan Pertamina menjadi perusa-haan minyak nasional kelas dunia.

Dengan ISC, maka fungsi pengadaan minyak dan BBM yang sebelumnya terpisah di Direktorat Pengolahan dan Direktorat Pemasaran dan Niaga bisa diintegrasikan, sehingga diharapkan lebih efisien.

Namun, keberadaan ISC tersebut diso-rot sejumlah kalangan termasuk DPR mel-alui Pansus Angket BBM, karena dinilai tidak efektif.

Sudirman pun tidak lama menjabat Kepala ISC. Hanya lima bulan, pada Maret 2009, dia digeser dari jabatannya tersebut.

Pascapenggantian Sudirman, Pertam-ina merombak fungsi ISC menjadi penyu-sun strategi atau semacam “think tank” pemasaran. Pengalihan tersebut sesuai arahan Dewan Komisaris Pertamina.

Selain masih aktif di MTI, Sudirman merupakan Anggota Komite Independen Reformasi Birokrasi Nasional.

Dengan berbagai pengalaman tersebut, Sudirman diharapkan membawa transpar-ansi pengelolaan sektor ESDM ke depan.

=ANT/KELIK

Menteri Baru ESDM Diharap Bisa Transparan

JAKARTA- Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Kerja di halaman Istana Merdeka, Minggu petang. Dalam pengumu-man yang didesain santai tersebut, salah satu anggota kabinetnya adalah Sudirman Said sebagai Menteri ESDM.

ant/rony muharrman GANJA 8 TON. Tiga tersangka kurir pembawa ganja sebanyak delapan ton diapit petugas Badan Narkotika Nasional saat paparan kasus penangkapan di kantor BNN Provinsi Riau di Pekanbaru, Riau, Minggu (26/10). Ganja sebanyak delapan ton ini diamankan BNN dari sebuah truk dikawasan Kandis, Riau yang dibawa dari Aceh dengan tujuan akhir Jakarta dan Sukabumi, Jawa Barat.

Page 7: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN:

A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adi-rasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Lingkaran Menteri

Salam Songkem

ari ini 34 personel Kabinet Kerja akan dilantik setelah Presiden dan Wakil Presiden

Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumum-kan nama-nama mereka sehari se-belumnya di halaman tengah Istana Kepresidenan. Dengan tidak menye-but nama-nama menteri di Kabinet Kerja itu, sejatinya mereka merupa-kan orang-orang pilihan, baik oleh tim Presiden-Wakil Presiden juga oleh KPK dan PPATK. Nama-nama itu otomatis menepis prediksi sejumlah nama yang sempat mencuat sebel-umnya, sehingga dipastikan ada hati yang tergores oleh pengumuman Ka-binet Kerja itu.

Mereka yang masuk dalam Ka-binet Kerja pun boleh berbangga, meski tak perlu berjumawa, karena terpilih jadi Menteri yang tidak ter-toreh tinta kuning dan merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Tran-saksi Keuangan (PPATK) justru men-jadi tantangan yang sangat berat bagi mereka untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar bersih dan tidak akan terjerat kasus tipikor.

Tantangan ini tidak hanya bagi para menteri di Kabinet Kerja, tapi semua pihak yang terlibat dalam pelo-losan nama-nama menteri itu, KPK dan PPATK pun harus bersiap membukti-kan bahwa nama-nama menteri yang tidak diberinya tinta kuning dan merah itu benar-benar bersih dari masalah hukum. Juga Presiden-Wakil Presiden akan mendapat konsekuensi logis dari penurunan kepercayaan rakyat apabila ada di antara personel Kabinet Kerja mengekor jejak mantan menteri ESDM Jero Wacik dan mantan kepala SKK Mi-gas Rubi Rudiandini yang lebih dulu berurusan dengan KPK.

Tidak mudah bagi KPK untuk mengendus pelanggaran hukum di Kabinet Kerja. Apalagi KPK telah dilibatkan sejak awal dalam proses penentuan nama-nama menteri Joko Widodo-JK. Akan tetapi, bila ketaja-man KPK berkurang dalam mencium aroma ketidakberesan di Kabinet Kerja, maka KPK tak akan lagi men-dapat kepercayaan rakyat.

Sebaliknya, apabila Kabinet Kerja benar-benar tak terlibat tipikor, suap, dan sejenisnya, Presiden-Wakil Pres-iden, KPK, dan PPATK juga yang akan bertahta di hari rakyat. (*)

Makna Pendidikan yang Sesungguhnya

Menilik lebih dalam terkait urgensi ek-sistensi pendidikan,

sebagai konskuensi logis, pen-didikan diharapkan mampu melahirkan generasi berkualitas dari sebelumnya. Sehingga da-pat menyongsong Indonesia ke arah yang lebih menjanjikan.

Bicara mengenai pendidi-kan, bukan hanya bicara men-genai kualitas, sistem, maupun sekolah, melainkan subjek yang ikut berperan penting dalam proses pendidikan, yakni guru. Seorang guru yang mempunyai tugas terpenting, untuk mencer-daskan para peserta didiknya, sehariusnya mempunyai se-buah metode yang terbaik untuk mencampaikan sebuah materi, sehingga mampu dipahami oleh peserta didik.

Namun, kembali lagi pada peningkatan kualitas peserta didik, akan lebih baik jika tidak hanya diserahkan pada seorang guru pada saat jam pelajaran saja. Namun, peran aktif dari setiap lapisan masyarakaat yang memberikan makna dan tin-dakan nyata untuk mengatasi masalah pendidikan di indone-sia ini juga turut diaharapkan, sebagai warga yang peduli akan

nasib nagsa dan kualitas pen-didikan di negeri ini.

Ironisnya, yang terjadi seka-rang ini, masyarakat cenderung bersifat apatis terhadap pendid-ikan negeri ini. Mereka bersi-kap tidak peduli, acuh tak acuh, bahkan bersikap masa bodoh. Hal itu dikarenakan mereka telah sepenuhnya menyerah-kan tugas pendidikan pada se-orang guru di waktu sekolah. Dengan hanya menfasilitasi se-mua hal yang dibutukan anak-anak mereka.

Pada dasarnya, orang tua juga harus ikut andil dalam mencerdaskan anak mereka. ka-rena bagaimanapun, orang tua mempunyai lebih banyak waktu untuk mengawasai anak-anak mereka ketimbang guru yang hanya bertemu pada saat jam pelajaran.

Namun, jika melihat kondisi zaman sekarang, pendidikan telah mengalami banyak peru-bahan, baik dalam hal praktik maupun sistem. Karena diakui atau tidak, pendidikan di indo-nesia telah menganut sistem sekular-materialistik, maksudn-ya sekular disini adalah penola-kan peran agama untuk menga-tur publik, termasuk dalam ranah pendidikan.

Hal ini sesuai dengan UU Sis-diknas No. 20 Tahun 2003 Bab VI, tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian satu, yaitu pasal 15 yang berbeunyi “ jenis pendidikan mencakup pendidi-kan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, keagamaan, dan khusus.” Dengan artian adanya dikotomi antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama. Yang pada akhirnya menghasilkan kualitas peserta didik semakin menurun.

Penurunan kualitas peserta didik juga disebabkan karena guru hanya mengajarkan yang ia ketahui tanpa menunjukkan sumber yang valid. Meskipun sekarang guru hanya diizinkan untuk mengajar sesuai bidan-gnya. Namun, akan lebih bai-knya jika dilandasi dengan aga-ma, karena pada dasarnya ilmu tanpa agama akan lumpuh. Hal

itu didasari dengan banyaknya orang-orang awam agama yang mengajar dalam bidangnya, tan-pa didasari dengan pengajaran moral dan akhlak yang terpuji.

Pendidikan sekular akan berakibat fatal jika terus saja diteruskan, karena pendiudikan sekular hanya kan menghasilkan orang pandai, akan tetapi tidak mempunyai integritas kepriba-dian dan perilaku. Sistem pen-didikan ini akan menghasilkan orang yang pandai dalam segi intelektual tapi lemah dalam spiritualitasnya. Lebih ironis lagi, sistem ini akan menghasil-kan orang pandai tapi korup, profesional tapi bejat moral.

Untuk itu, harus ada lang-kah konkrit untuk memperbaiki sistem yang diterapkan, bahkan jika perlu harus ada pembaruan sistem pada pendidikan di in-donesia sekarang ini. Agar yang menjadi tujuan pendidikan na-sional yaitu membentuk manu-sia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha ESA, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, serta cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat tanah air (UU Sis-diknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 4 Ayat 1) dapat segera teruwu-jud, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintahan.

Mengubah PerspektifMasalah awal yang harus di-

hadapi adalah dengan merubah pola pikir orang tua didik, bahwa yang berhak bertanggungjawab atas pendidikan seorang anak tidak hanya guru. Akan tetapi orang tua dan seluruh lapisan masyarakat juga harus ikut memberikan sumbangsih ter-hadap kemajuan peserta didik. Terutama orang tua, karena merekalah yang mempunyai lebih banyak waktu untuk men-

gawasi anak mereka.Pemerintah juga harus ber-

peran aktif dalam menciptakan sistem pendidikan terbaik dan juga menfasilitasi seluruh keg-iatan belajar untuk anak bangsa. Karena berhasil atau tidaknya sebuah pemerintahan, dapat dil-ihat dari kemajuan yang dicapai oleh warga negaranya.

Pemerintah seharusnya leb-ih jeli dalam melihat suatu per-masalahan yang ada di negaran-ya, terlebih masalah pendidikan. Rendahnya kualitas sarana fisik yang meliputi gedung sekolah yang hampir roboh, ruang ke-las yang tidak memadahi, buku perpustakaan yang tak lengkap, serta sarana-prasarana yang lainya. Tentunya perlu menda-patkan uluran dari pemerintah guna kenyamanan dalam proses pembelajaran.

Disamping itu, rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru juga menjadi masalah yang sangat urgen. Mengingat guru adalah subjek penting dalamn proses pendidikan. Tentunya harus lebih diperhatikan, mis-alnya menerapkan batas mini-mum pengajar dimulai dari guru PAUD sampai pada jenjang tert-inggi minimal lulusan S2. Sete-lah itu, guru diberi upah yang layak sesuai dengan kemamp-uanya. Sehingga tidak ada lagi guru yang bekerja sampingan karena upah sebagai guru tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-sehari.

Selain itu, solusi terakhir adalah dengan meniadakan dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama. Seorang ilmu harus dibekali dengan intelektual ma-tang dan juga spiritualitas yang mumpuni. Sehingga tidak ada lagi peserta didik yang cacat moral. Dan hasilnya tujuan pen-didikan yang lebih mengede-pankan moral dan akhlak akan tercapai. Wallahu a’lam bi al-Showab=

7

Pendidikan merupa-kan hal urgen bagi

kehidupan manusia, karena pendidikan bisa menjadi solusi konkrit pemecahan

masalah yang dilanda negara, terlebih saat

ini. Oleh karena itu, pendidikan haruslah

menjadi makanan pokok bagi setiap war-

ga negara. Tentunya, agar mampu bangkit

menuju peradaban yang lebih baik.

Page 8: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Ketika Kemarau Melanda Bojonegoro

"Tidak ada bangunan Waduk Pacal yang rusak, seperti bend-ungan yang pecah atau bangunan lainnya yang retak-retak, yang disebabkan kekeringan," kata Pengawas Waduk Pacal UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojon-egoro Jasmani, di Bojonegoro,

Minggu (26/10).Bahkan, katanya, bangunan

Waduk Pacal, terutama yang merupakan bangunan lama yang dibangun Belanda, mulai bend-ungannya, juga bangunan lainnya selama ini tidak pernah ada yang rusak ketika terjadi kekeringan, meskipun merupakan bangunan

lama."Selama ini tidak pernah ada

bangunan buatan Belanda di Waduk Pacal yang rusak, dis-ebabkan kemarau. Kalau saja ada bangunan yang rusak ya bangu-nan baru," jelasnya.

Namun, ia mengakui pintu pengeluaran Waduk Pacal men-galami kerusakan, sehingga air tetap keluar, meskipun pintu pengeluaran ditutup.

"Tapi air yang bocor mela-lui pintu yang rusak tidak besar, hanya sekitar 0,233 meter kubik/detik," ucapnya.

Ia memperkirakan air di Waduk Pacal di Desa Kedungsum-ber, Kecamatan Temayang, saat ini hanya tersisa sekitar 400 ribu meter kubik, di sejumlah lokasi,

di antaranya, di sekitar pintu pengeluaran.

"Waduk Pacal pintu pengelu-arannya ditutup sejak 1 Oktober lalu," ucapnya.

Menjawab pertanyaan, me-nurut dia, berdasarkan pengala-man tahun-tahun lalu Waduk Pacal mulai terisi air sekitar Oktober.

"Tapi tahun ini sepertinya ke-marau mundur, sehingga Waduk Pacal kemungkinan mulai terisi air awal Nopember. Biasanya Februari air Waduk Pacal penuh," jelasnya.

Waduk Pacal yang dibangun Belanda pada 1933, pada awalnya mampu menampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. Akibat faktor usia dan mengalami

pendangkalan, daya tampung Waduk Pacal menyusut hanya tinggal 23 juta meter kubik, den-gan daerah irigasi baku sekitar 16 ribu hektare.

UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, memperkirakan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, akibat rusaknya daerah tangkapan air di wilayah setempat.

"Air yang masih tersisa bermanfaatkan untuk pemba-sahan agar bangunan waduk tidak rusak," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menam-bahkan.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Kekeringan Tidak Rusak Bangunan Waduk Pacal BOJONEGORO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan kekeringan yang mengakibatkan debit air di Waduk Pacal menyusut dratis tidak mengakibat-kan kerusakan bangunan waduk.

ant/aguk sudarmojoPEMANDANGAN KEMARAU. Dua pengendara sepeda motor melintas di kawasan hutan jati di Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang pohon jatinya meranggas, Minggu (26/11). Di berbagai daerah di Jawa Timur, juga daerah lainnya, musim kemarau yang berkepanjangan juga mengakibatkan banyak warga kesulitan memperoleh air bersih.

Page 9: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Ada Korupsi di Disnaketrans?Kasus Korupsi Pelatihan Otomotif Fiktif Segera Disidangkan

“Agendanya demikian, Kamis besok mulai disidangkan di Pen-gadilan Tipikor,” ujar Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Ke-jari Tanjung Perak, Bayu Setyo Pramono.

Dia menambahkan, jika pi-haknya juga sudah menyiapkan sidang perdana tersebut, bahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) su-dah menyiapkan surat dakwaan.

“Dakwaan sudah siap. Tinggal dibacakan pada sidang perdana nanti,” tambah dia.

Sekedar diketahui, kasus dugaan korupsi pelatihan oto-motif yang digelar oleh Disnaker-trans Surabaya itu sudah diusut Kejari Tanjung Perak sejak tahun lalu. Kasus ini dinilai menyim-pang karena pelaksanaannya tidak sesuai kontrak. Bahkan, pe-

serta pelatihan diketahui banyak yang fiktif.

Dalam perkara dugaan korupsi pelatihan fiktif yang merugikan negara Rp 672 juta ini, Kejari Tan-jung Perak telah menetapkan em-pat tersangka. Keempat tersangka itu antara lain bos CV Usaha Man-diri, Bambang Mulyono, selaku rekanan Disnakertrans Surabaya, serta tiga tersangka lain, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Disnaker-trans Surabaya.

Dalam proyek pelatihan oto-motif fiktif itu, penyidik Pidana

Khusus Kejari Tanjung Perak juga menemukan kejanggalan lain. Yakni, munculnya dugaan adanya sertifikat pelatih palsu yang dike-luarkan salah satu unit Disnaker-trans Jatim. Untuk perkara ini, ada seorang PNS yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik.

Kendati demikian, sejak ditetapkan sebagai tersangka hingga sekarang, para tersangka dugaan pelatihan otomotif fiktif Disnakertrans Surabaya itu tidak pernah ditahan penyidik Kejari Tanjung Perak.

“Memang para tersangka tidak pernah ditahan. Namun, pada saat persidangan nanti, mereka pasti dihadirkan,” sambung dia.

Dia beralasan, jika penyidik tidak melakukan penahanan terhadap para tersangka terse-but karena para tersangka telah mengembalikan uang kerugian negara. Selain itu, selama proses penyidikan, para tersangka juga selalu kooperatif.

“Dengan pertimbangan itu maka para tersangka tak ditahan,” pungkas dia.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak berencana akan segera menyidangkan kasus dugaan korupsi pelatihan otomotif fiktif senilai Rp 822 juta di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker-trans) Surabaya, di Pen-gadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sura-baya.

MARTEC

Puluhan Negara Ikuti Konferensi Kemaritiman SURABAYA - Peneliti teknolo-

gi kelautan dari puluhan negara mengikuti "International Confer-ence on Marine Technology" (Martec) atau konferensi kemar-itiman internasional di Rektorat ITS Surabaya pada 24-26 Oktober 2014.

"ITS menjadi tuan rumah ter-akhir penyelenggara Martec pada 2002, tapi ITS kini kembali diper-caya menjadi tuan rumah untuk kali keempat," kata Wakil dekan Fakultas Teknologi Kelautan FTK ITS Dr Ing Setyo Nugroho di Surabaya, Minggu (26/10).

Ia menjelaskan konferensi yang mengusung tema "The Strategic Role of Blue Technology in the Global Economic Shift" itu dirintis ITS sejak 1998 dan diselenggara-kan setiap dua tahun sekali.

"Gelaran itu didasarkan pada konsep negara ASEAN yang akan

membentuk jaringan regional dan kerja sama antara akad-emisi dan industri melalui saling tukar pikiran, pengalaman dan penelitian antarpeneliti regional dan internasional dalam lingkup teknologi kelautan," katanya.

Selain itu Martec yang mendorong kerja sama lebih baik antara lembaga akademik, industri, dan pemerintah itu juga bertujuan memperkuat jaringan regional dan internasional antarnegara, khu-susnya di bidang kemaritiman.

Sekretaris Martec 2014 itu menjelaskan pembahasan dalam Martec sendiri melingkupi semua aspek kemaritiman yang mencakup teknologi kelautan, ilmu kelautan dan manajemen kelautan yang dilakukan dosen, peneliti dan mahasiswa.

"Mereka semua diundang untuk saling berdiskusi dalam

hal pengembangan teknologi pengembangan kelautan dan penerapannya," ujar dosen juru-san Teknik Perkapalan ITS itu.

Ia berharap para peneliti dan akademisi bisa menyampaikan hasil riset yang didapat kepada industri kemaritiman, sehingga hasil dari konferensi ini diharap-kan bisa membantu memecahkan permasalahan yang ada dalam bidang kemaritiman.

Indonesia di Australia Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema Jumat (24/10) menyampaikan harapan-nya agar presiden Indonesia yang baru dilantik, Joko Widodo, mem-perkuat komitmen kerja sama yang lebih baik dengan Australia.

"Kesediaan Jokowi menerima Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada 20 Oktober lalu me-rupakan gerak politik yang bagus,"

ujarnya dalam gelaran "Indonesia di Flinders: End-of-Semester Concert 2014" di Flinders University Pen-dopo, Adelaide, Australia Selatan.

Nadjib sangat optimistis pa-sang surut hubungan Indonesia-Australia selama ini tidak akan menjadi kendala bagi Jokowi untuk melakukan determinasi dengan menempuh langkah-langkah yang lebih maju dalam meningkatkan hubungan dua negara bertetangga ini di masa depan, baik dalam bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Nadjib juga mengapresiasi upaya-upaya Flinders University yang selama ini terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak di Indone-sia, baik melalui kampus-kampus maupun lembaga-lembaga sosial dan kesehatan.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

ist/koran maduraPELATIHAN. Salah satu tempat pelatihan otomotif Disnakertrans Surabaya yang diduga fiktif.

PDAM

Pelanggan Baru Boleh Mengangsur

BOJONEGORO - Peru-sahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memberikan ke-mudahan kepada pelanggan baru untuk membayar secara mengangsur biaya pemasan-gan sambungan rumah sebesar Rp 1,03 juta, selama 10 bulan.

"Kemudahan mengangsur bi-aya pemasangan SR baru ini seba-gai usaha memenuhi target akhir tahun, karena kami harus mampu memperoleh 2.800 pelanggan baru," kata Kepala Bidang Pelay-anan Langganan PDAM Pemkab Bojonegoro Joko Siswanto, di Bo-jonegoro, Minggu (26/10).

Ia menyebutkan dengan adanya kemudahan mengang-sur itu, perolehan pelanggan baru sampai saat ini sudah sekitar 2.000 pelanggan baru. Padahal di tahun-tahun lalu target pelanggan baru hanya sekitar 800 pelanggan/tahun.

"Kami optimistis waktu yang masih tersisa dalam dua bulan ini mampu memenuhi target 2.800 pelanggan baru," katanya menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan pemasangan sambungan ru-mah (SR) bagi pelanggan baru di tahun-tahun yang lalu dari biaya pemasangan sebesar Rp 1,03 juta, setelah membayar pemasangan baru awal yang ditetapkan sebe-sar Rp 330 ribu, maka kekuran-gannya diangsur tiga bulan.

"Biaya awal pemasangan baru sekarang tetap sebesar Rp 330 ribu. Untuk kekurangan-nya bisa diangsur selama 10 bulan," ucapnya.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan kemampuan paso-kan air yang dikelola PDAM yang mengambil dari sumber air di Desa Ngunut dan Sumber-arum, Kecamatan Dander, yang besarnya sekitar 220 liter/detik mampu untuk memenuhi kebu-tuhan air pelanggan PDAM.

"Pelanggan PDAM saat ini mencapai 25.500 SR dengan jumlah terbesar di Kecamatan Kota dan Dander," jelasnya.

Hanya saja, menurut dia, masih ada pelanggan yang ke-sulitan memperoleh air, dis-ebabkan banyak pelanggan yang memanfaatkan mesin pompa untuk menaikkan air ke tempat penampungan dengan menyedot langsung air dari saluran PDAM.= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 10: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Page 11: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 11Lintas Jatim

11 Ribu Warga Miskin Belum BPJS

"Kami terus mendata warga miskin agar bisa masuk BPJS. Mereka yang belum terdata tetap bisa mendapatkan pelayanan kes-ehatan gratis dengan cara men-gurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)," kata Asisten IV sekkota Surabaya Eko Haryanto di Surabaya, Minggu (26/10).

Menurut dia, dengan memakai JKN, warga yang sudah memiliki kartu tidak perlu mengurus su-rat administrasi karena langsung dilayani. "Kami targetkan yang 11 ribu gakin ini dalam waktu tak lama lagi bakal tuntas masuk dalam JKN," katanya.

Disinggung soal anggaran un-tuk keluarga miskin yang dimas-

ukkan dalam JKN, ia menjelaskan Pemkot Surabaya mengeluarkan sekitar Rp 5 miliar setiap bulan-nya, sedangkan untuk Jamkesda atau menggunakan SKTM, pem-kot merogoh uang Rp 8 milar setiap bulannya.

Yang pasti selain lebih irit, lanjut dia, dengan dimasukkan-

nya mereka dalam JKN, mereka mendapatkan pelayanan kes-ehatan lebih baik. "Pemkot akan menggunakan pola seperti ini dalam memberikan pelayanan kesehatan pada warganya," kata-nya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita me-

ngatakan, integrasi jaminan kese-hatan daerah ke jaminan keseha-tan nasional tersebut akan efektif berlaku mulai Oktober 2014 ini.

"Manfaat utama bagi Sura-baya terkait integrasi tersebut adalah efisiensi. Penanganannya juga secara keseluruhan," tegas Febria.

Menurut Febria, hingga kini, warga tidak mampu yang tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan mencapai 291.686 orang. Jumlah tersebut merupakan pasien mis-kin yang didata oleh Bapemas KB Kota Surabaya.

Kemudian ada peserta Jam-kesmas yang tidak menerima kartu jamkesmas baru dan warga penerima SKTM. "Mereka betul-betul miskin sehingga bisa dimas-ukkan karena memang sesuai kri-teria," ujarnya.

Untuk mendukung integrasi berjalan lancar, perlu verifikasi data yang valid. Maka para lurah dan camat se-Surabaya diminta untuk rajin memperbarui data warganya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Sekitar 11 ribu dari 291.686 warga miskin di Kota Surabaya belum dimasukkan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyeleng-gara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

KABINET JOKOWI-JK

Khofifah Akhirnya Lebih Pas Jadi Menteri

SURABAYA - Pengumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK pada Minggu (26/10) petang agaknya membuktikan bahwa sosok Khofifah memang tidak cocok menjadi Gubernur.

Apalagi, arek Surabaya kela-hiran 19 Mei 1965 itu sudah dua kali mengincar posisi eksekutif dengan bersaing dalam Pilgub Jatim 2008 dan 2013, namun ia harus menelan kekalahan.

Kendati begitu, komitmen alumni Fisip Unair Surabaya pada dunia politik dan isu-isu perempuan menyeret lang-kahnya masuk dalam jaringan pemenangan pasangan Joko widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.

Khofifah mulai intensif mendukung pasangan itu saat Jokowi mengunjungi kediaman Khofifah di kawasan Jemursari Surabaya pada awal Mei 2014.

Saat itu, Jokowi mengaju-kan permintaan kepada Ketua Umum PP Muslimat NU terse-but agar bersedia menjadi juru bicaranya. Saat itu, Khofifah menyanggupi.

"Saya bersedia. Saya merasa bisa bersinergi," ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perem-puan di era Presiden KH Abdur-rahman Wahid (Gus Dur) itu.

Faktanya, Khofifah bekerja lebih dari sekadar jubir, karena ia banyak berkonsentrasi di la-pangan. "Biarlah saya yang me-lakukan penyapaan pada umat," ujarnya.

Dukungan penuh yang diberikan Kofifah kepada Jokowi bukan tanpa alasan. "Jokowi-JK adalah pasangan ideologis. Ibarat listrik yang langsung tersambung alirannya," jelasnya.

Pasangan itu pun meng-

ingatkannya pada duet maut Barrack Obama dan Joe Biden di Amerika Serikat.

"Di berbagai tempat, bahkan di daerah pelosok, saya merasa-kan dukungan untuk pasangan itu begitu tulus," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU selama tiga periode itu.

Berbuat Lebih Dalam me-lakukan berbagai hal, Khofifah mengaku terbiasa melakukan upaya dengan semaksimal mungkin. Tentunya dibarengi dengan strategi. Harus pula ada langkah alternatif.

"Rencana A, B, C dan seter-usnya. Ikhtiar harus dilakukan hingga detik terakhir. Batas ikhtiar itu adalah takdir," papar ibu dari empat anak yang dekat dengan wartawan itu.

Artinya, jika ambang batas atas sesuatu itu pada pukul 11, maka ikhtiar harus dilakukan hingga pukul 11 kurang satu detik.

"Tugas kita berusaha tanpa putus asa hingga detik terakhir. Selanjutnya bukan lagi wilayah kita. Sudah berada dalam kuasa Allah," katanya.

Ikhtiar yang dilakukan lulusan SD Taquma - Surabaya (1972-1978), SMP Khadijah - Surabaya (1978-1981), dan SMA Khadijah - Surabaya (1981-1984) itu pun membuahkan has-il dengan terpilihnya Jokowi-JK menjadi presiden untuk periode 2014-2019.

Akhirnya, pasangan Jokowi-JK pun memberi kepercayaan kepadanya sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Urusan sosial itu bukan hal baru bagi politisi perem-puan dari Surabaya itu, karena selama memimpin PP Musli-mat NU pun berkecimpung di bidang itu.

Selama menjadi orang nomer satu pada organisasi per-empuan di lingkungan NU itu, ia berusaha mengurangi angka kematian ibu melahirkan, mem-benahi kesejahteraan sosial perempuan dengan mengem-bangkan korupsi wanita, dan sebagainya.

Kini, Khofifah memiliki pel-uang untuk berbuat lebih dalam bidang sosial secara nasional, karena posisinya memungkin-kan dirinya untuk mengeluar-kan kebijakan strategis.

Posisi yang tidak mungkin didapat bila dirinya hanya men-jadi gubernur.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

KhofifahKetua Umum PP Muslimat NU

ant/adhitya hendraKARNAVAL SUNGAI COMPLONG. Puluhan peserta karnaval melintas di atas Sungai Complong di Desa Kejayan, Pas-uruan, Jawa Timur, Minggu (26/10). Karnaval Fashion on the River yang diikuti 27 kelompok siswa bertema " Puspa Nusantara" tersebut bentuk pengembangan kreativitas seni serta bagian dari kampanye cinta lingkungan.

Page 12: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Bekas candi peninggalan Ma-japahit tersebut, belum tersedia tempat duduk untuk para pen-gujung dilokasi candi.”Masak fasilitas pendukung untuk wisata situs sejarah Candi Jabung san-gat minim. Bahkan untuk tempat duduknya juga tidak ada,” kata, salah satu pengujung Lukman (29), Minggu (26/10).

Menurutnya, seharusnya candi yang tergolong berumur ratusan tahun fasilitasnya harus diperhatikan. Sehingga para pen-gujung bisa betah menikmati keindahan candi cabung. Karena fasilitas itu sangat mendukung untuk memikat daya tarik wisa-tawan. “Kalau seperti ini kead-aanya, sangat sulit candi cabung

bisa berkembang pesat,” terang Lukman.

Lukman menambahkan, se-lain tidak tersedianya tempat duduk untuk pengunjung, Candi Jabung belum bisa dinikmati keindahannya pada malam hari. Sebab lampu penerangan diloka-si candi masih belum begitu banyak.“Pengunjung enggan un-tuk menikmati candi jabung ke-tika malam hari,” tegasnya.

Menaggapi hal itu, Kepala Di-nas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan pihaknya bukan tidak memperdulikan ke-beradaan tempat wisata yang ada diwilahnya. Tetapi untuk penam-bahan fasilitas memang dilaku-

kan secara bertahap.“Pengadaan fasilitas juga berkaitan dengan anggaran pemerintah daerah,” je-lasnya.

Pihkanya mengaku, ke-beradaan Candi Jabung meru-pakan wisata cagar budaya yang dulunya masih dikelola oleh Badan Penelitian Purbakala (BPP) Trowulan Mojokerto. Ka-renanya, candi tersebut meru-pakan peninggalan kerajaan Majapahit.“Pengelolaan Candi Jabung baru saja diserahkan ke Pemkab Probolinggo,”papar Anung Widiarto.

Anung Widiarto berjanji akan melakukan upaya perbai-kan dan penambahan fasilitas disemua tempat wisata ter-masuk Candi Jabung. Karena dinilai tempat wisata merupa-kan pendongkrak pendapatan daerah.“Semua yang berkaitan dengan kebutuhan tempat wisata perlu menjadi perha-tian,” tegasnya.

=Mahfud hidayatullah

Wisata Candi Jabung Miskin FasilitasDisbudpar Janji Secara BertahapPROBOLINGGO - Keberadaan Candi Jabung yang terle-tak di Desa Jabung sisir Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dinilai sangat memprihatinkan. Karena fasilitas pendukung yang ada di lokasi wisata masih ter-golong minim.

MINIM FASILITAS. Keberadaan Candi Jabung yang terletak di Desa Jabung sisir Kecamatan Paiton Kabupaten Proboling-go, di nilai sangat memprihatinkan.

PROBOLINGGO – Untuk memeriahkan tahun baru Islam atau 1 Muharam 1436 Hijriah, warga menggelar tradisi suroan. Tradisi suroan itu berupa “man-di pusaka”. Seperti yang dilaku-kan oleh warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomer-to, Kabupaten Probolinggo.

Kiai Salim mengatakan, mandi pusaka itu sudah men-jadi tradisi warga setempat yang dilakukan sejak turun temurun. Mandi pusaka itu terdiri dari ber-bagai jenis pusaka yang berasal dari nenek moyang warga sekitar. Seperti keris, tombak, clurit, pu-saka trisula, pedang dan samurai.

“Mandi pusaka ini sudah bertahun-tahun kita lakukan,” ungkap Kiai Salim kepada wartawan, Minggu (26/10).

Bahkan, kata dia, dengan memandikan pusaka tersebut, secara tidak langsung warga telah melestarikan budaya yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang jaman dahulu. “Ini kan peningga-lan nenek moyang kita. Jadi perlu kita lestarikan,” katanya.

Kiai Salim mengatakan, warga yang memandikan pusaka itu di rumahnya itu tidak hanya berasal dari Probolinggo saja, tetapi juga banyak dari luar kota. Seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Luma-jang, Jember dan Situbondo.

“Mandi pusaka itu tidak hanya pada awal 1 Muharram

saja, namun sampai pemungkas bulan nantinya,” terang dia.

Untuk mandi pusaka itu, prosesnya cukup rumit. Bahkan juga memerlukan sesajen. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Mandi pusaka itu tidak hanya memandikan biasa. Perlu orang yang ahli,” katanya.

Seperti menyediakan jeruk nipis, air kelapa, kemenyan dan minyak wangi. Dengan menggu-nakan air kelapa itu, karat besi pusaka akan luntur. Sementara pusaka yang terbuat dari kun-ingan tidak boleh direndam air kelapa. Karena akan menyebab-kan kelunturan.

“Begitu pula dengan me-nyediakan sesajen. Karena dengan sesajen itu ada yang berkeyakinan khodam yang ada dalam pusaka itu tidak akan pudar,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

TAHUN BARU ISLAM

Warga Gelar Tradisi Suroan Mandi Pusaka

MANDI PUSAKA. Warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo untuk melestarikan budaya.

Untuk memeriahkan tahun baru Islam atau 1 Mu-

haram 1436 Hijriah, warga menggelar tradisi suroan. Tradisi suroan itu berupa

“mandi pusaka”.

Page 13: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III 13Probolinggo

Konfecab PCNU tersebut, di-gelar sejak Kamis –Jum’at (23-24/10) dini hari digedung Joyo Lelono Kabupaten Probolinggo. Proses pemilihan Ketua Cabang dihadiri oleh pengurus dari jaja-ran Syuriah dan tanfidziyyah dari semua tingkat kecamatan dan desa yang ada di 11 kecamatan.

Untuk Ketua Tanfidiyyah PCNU Kabupaten Probolinggo terpilih dalam periode 2014 - 2019 mendatang berhasil direbut oleh Abdul Hadi dengan perolehan suara 67 suara. Sedangkan Saiful Hadi selaku incumbent hanya mendapatkan dukungan suara se-banyak 62 suara. Sedangkan 1 su-ara dinilai tidak sah karena tidak memilih kedua calon yang ada.

“Total pemilih Ketua Tan-fidziyah sebanyak 130 suara dari jajaran ketua tanfidziyah NU yang ada di tingkat kecamatan dan tingkat desa,” terang sekretaris Panitia Konfercab NU Kabupaten Probolinggo, Muhlis..

Untuk Ketua Syuriah PCNU

Kabupaten Probolinggo, kata Muhlis, masih tetap dipercayakan kepada ketua lama yakni KH Ja-maluddin Alhariri.”Syuriah tetap ketua periode yang lalu,” jelasnya.

Sementara itu, KetuaTanfidi-yyah terpilih, Abdul Hadi menga-takan keterpilihan dirinya dalam konfercab PCNU tersebut, meru-pakan sebuah kepercayaan besar dari semua pengurus NU yang ada di jajaran tingkat kecamatan dan tingkat desa.“Kepercayaan ini merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan sesuai dengan paraturan dasar dan peraturan rumah tangga organisasi,” je-lasnya.

Menurutnya, dalam waktu se-cepatnya bersama tim formatur akan segera menyusun dan mem-bentuk kepungurusan agar segera mendapatkan surat keputusan. “Langkah ini dilakukan untuk semua program baru PCNU bisa segera terealisasi,”kata Abdul Hadi singkat.

=Mahfud hidayatullah

Calon Incumbent PCNU Tumbang Hanya Selisih Lima Suara PROBOLINGGO - Konferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo sudah resmi digelar. Dalam proses pemili-han calon ketua lima tahun mendatang, calon incumbent yang di gadang-dagang kuat memperoleh suara dukun-gan nampaknya tidak sesuai kenyataan atau tumbang.

TUMBANG. Ketua Tanfidiyyah PCNU Kabupaten Probolinggo terpilih dalam periode 2014 – 2019, Abdul Hadi berhasil mengalahkan Saiful Hadi dengan perolehan suara 67 suara.

PROBOLINGGO – Obyek wisata sumber mata air di Kelu-rahan Sumber Wetan, Kecama-tan Kedupok, Kota Probolinggo dinilai kurang diminati pen-gunjung. Padahal, obyek wisata tersebut cukup potensi jika memang benar-benar dikelola dengan baik.

“Sumber mata air itu cukup potensi kalau memang dikelola dengan baik,” ujar seorang warga setempat, Wisman kepada warta-wan, Minggu (26/10).

Menurut dia, untuk me-narik pengunjung, salah satu upaya pemerintah daerah harus menggelar even. Sehingga den-gan giat tersebut, pengunjung bisa berdatangan. Selain itu, kondisi pembangunan sumber mata air itu perlu dilakukan pemugaran.“Kalau hanya dibiar-kan seperti itu, pengunjung tidak akan tertarik,” ungkapnya.

Wisman mengatakan, salah satu pemugaran yang perlu di-

lakukan itu, adanya jalan tembus menuju jalan raya. Sehingga pen-

gunjung tidak merasa kerepotan jika mendatangi obyek wisata sumber mata air tersebut.

“Jalan tembus itu sangat penting. Sehingga masyarakat yang ingin berkunjung tidak melalui jalan perkampungan,” timpalnya.

Sementara itu, kondisi obyek wisata tersebut hampir setiap hari terlihat sepi pengunjung. Bahkan, pengunjung yang datang hanya beberapa gelintir warga saja. Itupun pengunjung yang datang hanya masyarakat sekitar.

Sepinya pengunjung terse-but, karena dukungan fasilitas yang kurang memadai. Seperti tempat pedagang kaki lima (PKL). Pengunjung yang datang ter-paksa harus membawa minuman atau makanan sendiri jika hendak berlibur.

“Pengunjung terpaksa mem-bawa minuman dan makanan

sendiri. Karena memang di lokasi itu tidak ada orang berjualan,” ujar warga lainnya, Musta’in.

Selain itu, kata dia, bangu-nan sumber mata air itu perlu dilakukan pemugaran. Sehingga lokasi tersebut benar-benar me-narik pengunjung. “Kalau hanya dibiarkan seperti itu saya yakin pengunjung tidak akan betah,” katanya.

Pantauan di lapangan, kondisi sumber mata air terse-but, kini airnya mulai keruh. Hal itu karena dibiarkannya warga menjaring ikan di lokasi itu. Lokasi tempat saluran pem-buangan air juga terkesan asal-asalan. Sehingga kondisinya terlihat kumuh. “Padahal kalau sumber itu dikelola dengan baik, saya yakin bisa menam-bahkan peningkatan PAD,” ungkap Musta’in.

=MuhaMMad Sugianto

SEPI PENGUNJUNG

Obyek Wisata Sumber Air Kurang Diminati

Page 14: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III14 Probolinggo

Di ruas jalan protokol Kota Kraksaan, beberapa waktu ini ser-ing terlihat orang gila berkeliaran. Hal tersebut membuat para peja-lan kaki terkadang menghindar dengan turun dari trotoar. Tak jarang pula mereka memilih me-nyeberang atau balik lagi.

Upaya untuk memberantas ke-beradaan orang gila yang semakin meluas di Kota Kraksaan, Kabu-paten Problinggo, telah disiasati oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Proboling-go. Namun untuk melakukan hal itu pihak Satpol PP butuh peran serta dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolingggo.

Menyikapi hal itu, Kepala Sat-pol PP Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman, mengatakan di wilayah Kota Kraksan ini jumlah orang gila semakin meningkat dan itu membuat keresahan bagi masyarakat sekitar.

“Kami segera melakukan tin-dakan untuk memberantas itu, akan tetapi perlu berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti Din-sos. Sebab yang punya wewenang untuk mengatasi hal ini adalah Dinsos. Tugas kami hanya mel-akukan razia,” kata Ahmad Aru-man, kepada wartawan, Jum’at

(24/10) kemarin.Menurutnya, banyaknya orang

yang berkaliaran diwilayah bagi-an timur Kabupaten Probolinggo dan kota Kraksaan, karena senga-ja di datangkan dari luar Daerah. Kerap kali orang gila dimuat me-makai truk dan dilepas di daerah Paiton dan Kraksaan.

“Pihak kami sering kali men-dapat laporan dari masyarakat, utamanya dari tukang becak. Ke-tika malam hari, sejumlah orang gila diturunkan pas di alun-alun kota Kraksaan yang dimuat truk. Dengan peristiwa seperti itu, tidak mudah untuk memberan-tasnya. Sebab kita harus mema-nusiakan untuk saling menghar-gai meskipun itu orang gila,”jelas Ahmad Aruman.

Ahmad Aruman menambah-kan, pihak Satpol akan terus beru-paya untuk memberantasnya. Hanya saja, dalam waktu dekat ini pihaknya masih butuh kerja sama dan melakukan koordinasi.

”Kami segera memberita-hukan Dinas Sosial. Karena bagaimanapun orang gila itu kita tempatkan ditempat yang layak, artinya tidak dibuang sembarangan,”paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Warga Terusik oleh Orang Gila yang MenjamurSatpol PP Segera MengantisipasiPROBOLINGGO - Keberadaan orang gila di sejumlah sudut kota mulai marak di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Mereka biasanya berkeliaran di berbagai tempat umum dengan pakaian dan aroma yang tidak sedap di hidung.

PROBOLINGGO – Tindak lanjut Kerjasama implemen-tasi Symbio City dalam rangka penguatan pelaksanaan Kota Hijau antara Kedutaan Besar Swedia dan Kota Probolinggo yang telah dirintis sejak 2011 lalu terus dilanjutkan dan dikembangkan.

Hal ini diungkapkan Ir. Budi Krisyanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, saat menerima pejabat baru Sekretaris Kedu-taan Swedia, Lina Keitmart, di Kantor Walikota Probolinggo, Jum,at (24/10) kemarin.

Budi Krisyanto menga-takan komitmennya untuk mendorong perluasan dimensi kerjasama perwujudan kota hijau antara Swedia dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, telah terjalin kerjasama teknik bidang penataan ruang. Pilot Project mendukung pengem-bangan kota hijau di Indone-sia, seperti Kota Probolinggo, sebagai tindak lanjut dari pilot project yang berorientasi jangka panjang.

“Pertemuan ini untuk melihat hasil kerjasama symbio city, antara pemer-intah Swedia dan Pemkot Probolinggo tahun 2013, dan mempersiapkan kelan-jutan program tahun 2015 serta mengundang Pemkot Probolinggo untuk hadir dalam seminar di Stockholm Swedia tanggal 24-26 Nopem-ber mendatang,”terangnya.

Menurutnya, untuk mem-persiapakan Pemkot Proboling-go membentuk Steering Comite yang di Ketuai oleh Walikota Probolinggo Hj. Rukmini dan Sekretaris, oleh Sekdakot Probolinggo H.Johny Hariyanto. Sedangkan Working Groupnya ditunjuk Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dan Kepala Bagian Pemerintahan Sekre-tariat Kota Probolinggo.

“Untuk keberlanjutan program, pemerintah Swedia meminta Kota Probolinggo menyusun program tahun 2015, yakni peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan demokratisasi melalui keterlibatan partisipa-si publik, pendidikan lingkun-gan, penyiapan infrastruktur, serta pengelolaan sampah dan limbah,”papar Budi Krisyanto.

=M.HisbullaH Huda

KOTA HIJAU

Fokus Lima Program Prioritas

PROBOLINGGO – Polres Probolinggo Kota mela-lui unit Satreskrim berhasil menemukan satu unit trailer yang dinyatakan hilang di Lawang, Kabupaten Malang. Trailler tanpa kepala itu ditemukan di jalan Hasan Genggong, Kelurahan Kedun-gasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Kamis (23/10/14) kemarin.

Truk yang dikemudikan Gunawan (45) warga Sidoarjo tersebut, saat di curi sarat ber-muatan ribuan semen yang di bawa dari Tuban menuju sebuah

gudang yang berada di Karan-glo Malang. Saat ditemukan di Jalan Raya KH. Genggong Kota Probolinggo, truk trailer dalam kondisi terparkir di tepi jalan dengan enam buah ban belakang hilang, serta ribuan semen sudah raib.

Kronologis pencurian sendiri terjadi di wilayah Ma-lang. Saat truk antri bongkar muat semen di sebuah gudang di daerah Karanglo Malang. Sedangkan pengemudinya sendiri pulang ke Sidoarjo terlebih dahulu.

Saat itulah, sopir baru

mengetahui truk trailernya raib setelah sampai giliran antrian bongkar muat. Akhirnya kor-ban melaporkan ke Mapolsek, kemudian selang beberapa hari di ketahui truk trailer itu berada di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota.

Menurut Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Damar Bastiar, mengatakan, pihaknya akan menyerahkan ke Kanit Polsek Lawang, Karena kejadiannya di Lawang, ekor trailer ini kami serahkan. “Saat ditemukan tinggal trailernya, kepala tidak ada. Mungkin

dibawa pencurinya. Masih kami buru,” terangnya,

Menurutnya, mengenai muatannya diperkirakan dijual di wilayah Probolinggo. Dimana dan dijual ke siapa, sampai saat ini pihak Polres Probolinggo Kota masih menyelidiki kasus tersebut. Hanya saja Kasat Reskrim mengaku, telah men-emukan sisa barang (Semen) yang tinggal sedikit di sebuah gudang. “Pokoknya disebuah gudang, tapi sisanya tinggal sedikit,” tambah AKP. Damar Bastiar.

=M.HisbullaH Huda

CURIAN

Trailer Curian Diamankan Polisi

Page 15: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III 15

Gara-gara mandulnya Ba-lotelli, Liverpool ditahan im-bang Hull City di Anfield, Sabtu (25/10) malam. Hasil ini mem-

buat posisi mereka di klasemen sementara kembali melorot ke papan tengah. Pada laga ini, Ba-lotelli kembali dipasang sebagai starter, meski pelatih Brendan Rodgers didesak berbagai pihak untuk mencadangkannya. Ka-rena itu, Rodgers pun membela Balotelli saat dia mandul.

“Saya rasa dia sudah bekerja dengan baik, sangat keras. Dia mungkin berpikir tidak akan ber-

main hari in tapi Anda harus tetap berpikir Anda akan main. Dia bek-erja keras dan sudah melakukan yang terbaik,” bela Rodgers.

Dia melanjutkan, “Sayang kadang-kadang Anda sedikit ke-hilangan kepercayaan diri, ketika Anda tidak kunjung bikin gol. Dia hanya terus berusaha, berusaha ada terus di kotak penalti. Kadang jika ada pemain yang sedang tidak tampil oke, mereka akan punya hari di mana mereka tidak berlatih atau bekerja sama sekali, tapi dia selalu berlatih setiap harinya. Dia ada di sana untuk terus menjadi lebih baik, ingin memperbaiki penampilannya.”

“Bagi seorang pencetak gol, gol adalah energi mereka dan itu saat ini yang tidak ada pada di-rinya, tapi saya selalu meminta mereka berusaha sebaik mung-kin. Anda lihat saja reaksinya hari ini. Sayang dia tidak bisa bikin gol,” tutup Rodgers.

Sementara itu, pelatih Man-chester City Manuel Pellegrini belum angkat tangan memper-tahankan gelar juara Liga Utama Inggris musim ini, setelah timn-ya kalah 1-2 dari tuan rumah dari West Ham United Sabtu (25/10) malam. Pasalnya, musim ini masih sangat panjang.

Dia pun tidak khawatir semak-in ditinggal jauh oleh Chelsea. Pasalnya, bila Chelsea menang atas Manchester United yang se-dang berlangsung saat berita ini naik cetak, maka keduanya berja-rak delapan poin. Bahkan, gara-gara kekalahan ini, mereka turun ke peringkat ketiga klasemen se-mentara tertinggal dua angka dari Southampton yang bertengger di tempat kedua dengan 19 pon.

“Apakah saya khawatir soal Chelsea? Saya cuma memikir-kan soal tim saya. Saya punya keyakinan kepada para pemain ini. “Tekanan? Masih sama per-sis dengan yang sebelumnya,” kata Pellegrini.

Dengan 29 pertandingan ter-sisa sampai akhir musim, Pel-legrini yakin City masih punya peluang besar untuk menyalip tim-tim di atas mereka dan mem-pertahankan trofi juara. “Kami baru saja memulai musim dan masih ada 87 poin yang akan di-perebutkan. Jadi ini masih awal. Kami akan terus berjuang karena tidak ada titel yang diberikan pada saat ini,” tandas pelatih asal Cile itu. =SKY SPORTS/BBC/CAROL AJI

GENOA - AS Roma belum mampu pulih dari kekalahan me-malukan atas Bayern Muenchen 7-1 di ajang Liga Champions pertengahan pekan lalu di Sta-dion Olimpico. Buktinya, mereka ditahan imbang oleh tuan rumah Sampdoria pada laga Liga Serie A Italia di Luigi Ferraris, Minggu (26/10) dini hari WIB dengan hasil imbang tanpa gal.

Menanggapi hasil ini, pelatih AS Roma, Rudi Garcia, mengeluh-kan kondisi lapangan yang kurang baik pada laga tersebut. Faktor lain yang membuat timnya gagal memetik poin penuh adalah ka-rena Roma kurang efisien dalam memanfaatkan peluang.

Padahal, Roma sebenarnya mendominasi pertandingan den-gan penguasaan bola sebesar 64%. Sepanjang pertandingan, Franc-esco Totti dan kawan-kawan me-lepaskan 20 tembakan ke gawang dan hanya empat yang mengarah ke gawang.

“Kami punya peluang untuk memenanginya malam ini, tapi kami tidak cukup efisien,” ucap Rudi Garcia.

Pelatih asal Prancis itu mel-anjutkan, “Anda tak bisa berharap

menang dengan jumlah tembakan yang kami miliki -- tembakan-tembakan Anda harus mengarah ke gawang dan kami sedikit di bawah standar dalam hal tersebut. Namun, kami masih bisa pulang dengan satu poin dari markas tim yang berada di posisi ketiga dan saya senang dengan cara main para pemain saya.”

“Kami punya penguasaan bola 65 persen, tapi Anda kadang-ka-dang juga butuh sedikit keberun-tungan untuk menang dan kali ini kami digagalkan oleh tiang ga-wang,” kata Garcia.

Menyinggung soal buruknya lapangan, Garcia menilai lapa-ngan yang becek membuat per-mainan anak-anak asuhnya sulit berkembang. Lapangan Stadio Luigi Ferraris memang memburuk akibat banjir yang menghantam Kota Genoa dalam beberapa wak-tu terakhir.

“Sulit untuk mengalirkan bola dengan cepat dan akurat di atas lapangan seperti ini. Lihatlah statistiknya, kami tidak punya jumlah tembakan ke arah gawang yang cukup untuk mengharapkan tiga angka,” katanya.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Balotelli Mandul, Rodgers Membela

SERIE A

Roma Belum Pulih Setelah “Terlukai” Bayern Muenchen

AS ROMA ditahan imbang tanpa gol oleh Sampdoria pada laga Serie A di Stadion Luigi Ferraris, Minggu (26/10) dini hari WIB.

LIVERPOOL - Penyerang Liverpool Mario Balotelli terus dikritik publik Inggris, khususnya fans Liv-erpool, karena belum juga menghasilkan sebiji gol pun untuk “The Reds” di Liga Utama Inggris musim ini sejak didatangkan dari AC Milan pada jendela transfer musim panas 2014. Mantan pemain Man-chester City ini baru menyumbang satu gol untuk Liverpool yaitu di ajang Liga Champions.

Page 16: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III

Balotelli Mandul,

Rodgers MembelaOlahraga | 15

BACA JUGA

QUEENS PARK RANGERS

Pada laga tersebut, Barcelona unggul terlebih dahulu mela-lui gol Neymar da Silva Jr ketika pertandingan baru berjalan em-pat menit menyambut umpan Luis Suarez dari sisi kiri perta-hanan lawan. Setelah menggir-ing bola agak ke tengah, Neymar melepas tendangan dari garis 16 ke pojok kiri bawah gawang Iker Casillas dan gol.

Pada menit ke-26, Messi nyaris memperbesar keunggulan. Sayang, sentuhan pemain inter-nasional Argentina itu menyam-but umpan menyusur tanah Luis

Suarez hanya meluncur tipis di samping kanan gawang Casillas. Tak lama berselang, Cristiano Ronaldo mampu menyamakan kedudukan dari titik putih sete-lah Gerard Pique menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Kedudukan 1-1 ini berta-han hingga turun minum.

Di babak kedua, Madrid me-nambah dua gol lagi masing-mas-ing dari sundulan Pepe menyam-but umpan sepak pojok Toni Kroos dan tembakan Karim Benzema memanfaat bola sodoran James Rodriguez di dalam kotak penalti

hasil sebuah serangan balik kilat. Kedudukan 3-1 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan.

Pelatih Barcelona cukup me-nyesal dengan hasil ini, meskipun posisi mereka di puncak klasemen belum terganggu. Hanya saja, ja-raknya dengan Madrid tertinggal satu poin di tempat kedua. Namun, Enrique juga mengaku bahwa Ma-drid bermain lebih baik dari anak-anak asuhnya. “Kami memulai laga dengan baik tapi mereka pu-nya banyak peluang emas. Kami bisa saja unggul 2-0, tapi secara keseluruhan babak pertama ber-langsung sengit. Lawan kami ber-main sedikit lebih baik dan pantas untuk menang,” ujarnya.

Mantan penyerang Barcelona itu melanjutkan, “Laga ini men-unjukkan bahwa ada tim yang sama atau bahkan lebih baik dari kami. Kekalahan ini berbeda den-gan saat melawan PSG, di mana kami yang lebih pantas menang. Tapi untuk laga ini Madrid me-mang pantas mendapatkannya.”

Dia menilai, kekalahan ini terjadi karena para pemainnya

melakukan sejumlah kesalahan. Karena itu, dia berharap para pe-mainnya memetik pelajaran dari kekalahan tersebut pada laga-laga selanjutnya. “Saya pikir ini bukan soal keputusasaan. Kami berhenti menciptakan peluang dan kami harus membayarnya ka-rena lawan kami. Gol kedua lahir dari bola mati dan gol ke-3 lahir dari kesalahan,” jelasnya.

Dia meneruskan, “Setelah tert-inggal 1-2 kami terlalu terbuka dan gol ketiga menuntaskan kami. Setelah itu tidak banyak yang bisa kami lakukan kecuali mencoba mencetak gol untuk menciptakan harapan. Kekalahan adalah bagian dari pembelajaran. Saya harap se-bagai hasil dari kekalahan ini kami mengurangi kesalahan. Kami harus bicara soal ini sebagai tim. Di akhir musim kami akan lihat apakah kami layak mendapat sesuatu.”

Bukan Soal KualitasSementara itu, pelatih Real

Madrid Carlo Ancelotti memuji kesabaran anak-anak asuhnya dalam merusak permainan Barce-

lo-n a . “Kami terus bermain den-gan gaya kami dan segalanya berjalan baik. Banyak sisi positif yang saya suka dari tim di laga ini. Tempo tinggi dan kami mampu pulih cepat seusai laga Rabu lalu. Saya selalu berpikir bahwa dalam bertahan itu bukan soal kualitas tapi pen-gorbanan. Saya melatih sebuah tim profesional dan serius, yang tahu apa artinya bermain untuk Madrid dan pengorbanan itu,” paparnya.

Dia melanjutkan, “Kami in-gin menyerang dengan menggu-nakan penguasaan bola, dari sisi sayap. Di babak kedua kami me-nang karena kami lebih ingin me-nang. Kemenangan ini juga san-gat penting karena lawan sangat kuat dan kami menuntaskan misi untuk memangkas selisih poin. Kami sangat puas dengan itu.”

=ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

MAdRIdKANdASKANBARCELONAdI BERNABEU

MADRID - Real Madrid akhirnya mampu mem-bekuk tamunya dari Catalonia, Barcelona, pada laga klasik bertjauk “El Clasico” di Santiago Ber-nabeu, Minggu (26/10) dini hari WIB. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan melumat Lionel Messi dan kawan-kawan dengan skor meyakinkan 3-1 dalam pertandingan yang berlangsung seru, me-narik, dan dalam tempo tinggi.

KARIM BENZEMA

3

1REAL MAdRId

BARCELONA

Page 17: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III A

mohammad muhlis/koran madura

MASIH ADAKETIMPANGANDAERAHPAMEKASAN | K

Taneyan LanjangKORAN MADURA

MOMENTUM SYUROTyas Ariska mengajak kita untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari momen pergantian tahun baru Islam.

27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

SENIN NETER

KOLENANG

HALAMAN P

IKUTI

LOMBA FOTO

JURNALISTIK

HALAMAN | L

SAMPANG- Sejumlah proyek fisik di wilayah Kabupaten Sampang tampaknya belum ber-jalan optimal. Terbukti, mega proyek pemban-gunan Tebing Sheet Pile (TSP) Kali Kamoning yang berada di Jl Makbul Kota Sampang terancam molor.

Pasalnya, proyek sebesar Rp 1,5 miliar hingga hampir tutup ta-hun 2014, pengerjaan TSP masih belum ada penancapan bahan meterial.

Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sampang Aulia Rahman menya-takan bahwa proyek tersebut seharusnya sudah harus selesai pada tahun 2014. Hemat Aulia, sebentar lagi akan memasuki musim penghujan, sehingga

pihaknya khawatir, jika masih ada pelaksanaan proyek fisik yang dilakukan pada saat musim hujan, sudah pasti akan kurang maksimal.

“Semua proyek fisik, se-harusnya sudah selesai pada tahun ini, kecuali proyek multi years. Sehingga saya agak mer-agukan terhadap proyek tersebut bisa selesai tahun ini, sebab ba-han materialnya hingga sekarang belum dikerjakan,” ujarnya ke-

pada Koran Madura.Kepala Dinas PU Pengarian,

Tony Moerdiwanto melalui Kabid Bina Manfaat Dinas PU Pengairan M Zainullah mengakui perihal lambannya pengerjaan TSP lanta-ran terkendala oleh bahan mate-rial yang harus di datangkan dari Kota Surabaya. Sebab kata Tony, bahan material proyek sebanyak 48 itu terdiri dari balok beton.

“Kendalanya hanya satu, ka-rena untuk bahan material yang

berupa balok beton itu harus kita datangkan dari Surabaya, karena merupakan bahan pabrikan. Mes-ki sementara ini masih ada seba-gian material yang sudah datang,” ujarnya, Minggu (26/10).

Bahkan Zainullah menga-takan jika pembangunan TSP tersebut disesuaikan dengan 75 batang stell balok beton. Akan tetapi pihaknya mengaku optimis selesai tepat waktu meski hingga sejauh ini pengerjaan TSP be-

lum kunjung dilaksanakan secara maksimal.

“Meski saat ini balok beton hanya sebagian yang datang, kami tetap optimis pengerjaan proyek itu akan selesai tepat waktu. Sebab untuk pelampung, krine dan ekskafator sudah ada di lokasi, hanya sebagian mate-rial saja yang belum ada, karena bahannya merupakan bahan pabrikan,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/SYM

LENGANG. Pengerjaan proyek TSP di bantaran Kali Kamoning terlihat sepi meski menjelang akhir

tahun, Minggu (26/10).

Proyek Senilai Miliaran Terancam MolorDPU Pengairan Berdalih Material Proyek Berbahan Pabrikan

Page 18: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Kepala Satlantas Polres Sumenep, AKP Musa Bachtiar mengaku masih belum men-dapat informasi secara lansung dari Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) selaku pihak yang bertanggung jawab terha-dap kebijakan itu. "Sebelumnya tidak pernah ada koordinas soal pembanguan areal parkir itu. Bahkan saya tahunya dari orang," katanya kepada Koran Madura di kantornya.

Seharusnya, kata Musa, ren-

cana pembangunan tersebut dikoordinasikan dengan be-berapa pihak terkait, yakni Dinas PU Bina Marga selaku instansi yang membidangi sarana prasa-rana lalu-lintas; Dishub selaku instansi yang membidangi ang-kutan jalan; dan kemudian pihak kepolisian, selaku penegak lalu lintas (Satlantas).

Musa menuturkan, koordi-nasi itu penting dalam rangka mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan jika pem-

bangunan areal parkir sudah terealisasi. Jangan sampai, im-buhnya, antisipasi itu dilaku-kan setelah rencana tersebut sudah selesai. "Jangan sampai seperti penyakit Aids, setelah penyakitnya ada, kita baru akan mencari obatnya. Susah kalau begitu," tandasnya.

Menurut Musa pembangu-nan areal parkir itu pasti mem-bawa dampak. Hanya saya, ia belum bisa memperkira-kan dampak itu, apakah akan mengganggu kelancaran lalu lintas atau tidak. Oleh kare-nanya, harus dilakukan analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin) terlebih dahulu.

Lebih lanjut, menurut Musa, bukan hanya rencana pembuatan lahan parkir yang butuh dianalisis terlebih da-hulu, tapi setiap permukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan kea-manan, keselamatan, keterti-ban dan kelancaran lalu lintas serta angkutan jalan juga harus dilakukan Andal Lalin. Hasil

dari analisis tersebut nantinya menjadi salah satu syarat un-tuk mendapatkan izin.

Terkait hal itu, anggota De-wan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Sumenep, Masdawi mengatakan bahwa pemerintah sering buat blunder dalam se-buah kebijakan. Kemarin tentang monumen keris yang dibangun tanpa Andal Lalin, sekarang soal pembuatan areal parkir. Oleh ka-rena itu, kata Politisi Demokrat itu, KKP perlu memikirkan kembali rencana membuat ar-eal parkir di depan Masjid Agung Sumenep. Pasalnya, selain akan merusak zonasi cagar budaya, lahan parkir itu dikhawatirkan akan merusak keindahan tana-man di depan masjid.

"Saya tidak habis pikir den-gan pemerintah. Ketika di luar sana banyak yang melakukan penghijauan, malah di Sume-nep ada pembabatan pohon. Se-harusnya itu dibiarkan. Dengan adanya pepohonan di situ, orang-orang kan bisa berteduh di sana," tegasnya. =FATHOL ALIF/SYM

KKP Kembali Buat BlunderDewan Minta KKP Perlu Pikirkan Ulang

SUMENEP- Meski pada bulan Agus-tus lalu pemerintah telah berjanji akan segera mengalirkan listrik ke Pulau Gili Raja melalui proyek miliaran Pem-bangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), namun hingga kini, rencana tersebut hanya isapan jempol belaka. Karenanya, masyarakat setempat mempertanyakan keseriusan pemerintah tentang kepas-tian itu, agar mereka segera keluar dari kondisi gelap gulita.

Syaiful Anang, salah seorang tokoh pemuda masyarakat Gili Raja menyata-kan bahwa masyarakat Gili Raja sudah mulai krisis kepercayaan terhadap pemeritnah. Sebab menurut mereka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sume-nep sukanya hanya mengumbar janji dalam merealisasikan program kelistri-kan untuk daerahnya.

Karena, menurut Syaiful Anang, pada tanggal 14 Agustus lalu pemerintah melalui Kepala Kantor Energi dan Sum-ber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep, Abd. Kahir telah menyosial-isasikan tentang kelistrikan di daerahn-ya. Syaiful mengaku masih sangat ingat ketika 14 Agustus lalu di Gili Raja akan ada pendirian tiang listrik.

Pendirian tiang-tiang listrik itu, kata Kahir akan dilaksanakan pada awal bulan Septembar. Hanya saja, menurutnya, sampai saat ini di Gili Raja belum ada tanda-tanda akan didirikan tiang listrik. "Kami selaku warga Gili Raja sangat kecewa kepada pemerintah. Sebab mereka sukanya berjanji. Mana buktinya, katanya awal bulan September akan didirikan tiang listrik di sini. Tetapi kok tidak ada. Jangankan tiang listrik, tanda-tanda saja sampai saat ini belum ada," kesalnya.

Lebih lanjut, menurut Syaiful, pemerintah tak seharusnya men-gumbar janji hanya untuk menghibur masyarakat setempat. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah berhenti mengum-bar janji, tetapi belajar untuk aksi yang nyata. Agar masyarakat tidak dibuat menunggu dalam ketidakpastian.

Ketika ditanya apakah maksud itu pernah disampaikan ke pemerintah? “Kami sudah beberapa kali mendatangi Kantor ESDM untuk mempertanyakan kejelasan pendirian tiang listrik di Gili Raja. Hanya saja, kepala ESDM selalu saja menjawab secara normatif,” akunya.

Sementara, menanggapi hal terse-but, Abd. Kahir belum bisa dikonfirmasi. Sebab pada hari Minggu kemarin adalah hari libur bersama di lingkungan Kabu-paten Sumenep.

=FATHOL ALIF/SYM

Realisasi PlTD

Masyarakat Gili Raja Pertanyakan Keseriusan Pemerintah

SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sume-nep berencana membuat areal parkir di depan Mas-jid Agung Sumenep. Hal itu bertujuan agar jemaah masjid bisa menemukan tempat yang memadai untuk memarkir kendaraannya. Namun rencana terse-but ternyata masih menimbulkan tanda tanya dari banyak kalangan. Bahkan, Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) sebagai pihak yang punya ren-cana dinilai telah membuat blunder. Karena selain akan merusak zonasi cagar budaya, kebijakan itu juga masih belum melalui koordinasi dengan Satlantas Polres Sumenep.

AREAL PARKIR. Salah satu lokasi (depan Masjid Agung Keraton Sumenep) yang direncanakan sebagai pembangunan areal parkir

Page 19: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III CSumenep

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sume-nep, Moh. Ramzi meminta agar pihak kepolisan tidak menutup mata atas insiden tenggelamnya perahu pengantin. Polisi harus mengusut tuntas insiden itu, agar segera diketahui sebab mu-sabahnya. Hemat Politisi Hanura itu, insiden ini bukan kejadian yang pertama kalinya, tetapi su-dah nomor sekian. ”Oleh sebab it-ulah, kami harap pihak kepolisan serius mengusut kasus itu. Jika tidak, maka masyarakat akan me-nilai picik terhadap kinerja ke-

polisan,” terangnyaSelain itu, lanjut Politisi asal

Pragaan itu, dalam menuntas-kan kasus yang telah merenggut banyak nyawa tersebut, pihak ke-polisan tidak tebang pilih. ”Ket-egasan itulah yang kita harapkan. Jangan karena ada hubungan emo-sianal dan lainnya, proses hukumn-ya menjadi mandeg,” ujar Ramzi.

Diketahui, pada hari Senin (6/10) lalu, PLM Mutiara Indah tenggelam di perairan Banyu-wangi. Perahu tenggelam terse-but merupakan rombongan man-ten dari Pulau Raas menuju Pulau

Bali. Calon mempelai laki-laki, Ahmad (22) hendak melangsung-kan akad nikah dengan Saimah di Pemuteran, Buleleng, Bali. Rom-bongan pengantar pengantin mengendarai PLM Mutiara Indah. Hanya saja, sebelum rombongan tersebut sampai tujuan, mesin perahu mati, akhirnya tenggelam lantaran tidak kuat menahan gelombang.

Kontak terakhir salah seorang penumpang perahu via telepon dengan keluarganya di Raas seki-tar pukul 15.00 Wib. Beberapa saat kemudian, keluarga tidak da-pat menghubungi lagi. Pompa air milik perahu juga rusak, sehingga air yang masuk ke dalam perahu sulit diatasi. Dari 51 penumpang, 21 penumpang belum ditemukan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, AKBP Marjoko menga-takan bahwa pihaknya tidak ber-jalan di tempat dalam mengusut tuntas insiden tersebut. Bahkan kata Marjoko, Polres telah mel-

akukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi terkait insiden tenggelamnya perahu layar motor (PLM) Mutiara tersebut. ”Sudah kita periksa sekitar enam saksi sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut,” kata Marjoko kepara Ko-ran Madura.

Dikatakan, selaku pihak yang ikut bertanggung jawab dalam menegakkan hukum, Polres akan terus berupaya untuk mengung-kap insiden tenggelamannya perahu romboingan penganten tersebut, dengan cara melakukan penyelidikan secara mendalam.

Salah satunya, dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda/kapten kapal itu sendiri. ”Karena kondisi kapten masih be-lum stabil, maka untuk saat ini kami masih belum bisa melaku-kan pemeriksaan hingga kondisi fisik yang bersangkutan pulih kembali,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Marjoko, se-lain akan meminta keterangan terhadap nahkoda/kapten pera-

hu, pihaknya juga kan meminta keterangan terhadap sejumlah korban selamat lainnya. Sebab, diyakini korban yang selamat itu tahu persis insiden tenggelamnya kapal hingga menelan puluhan orang. ”Proses hukumnya terus jalan, kalau semua korban yang selamat kondisinya sudah baik se-mua, kami pasti akan melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Walaupun pihak Polres sume-nep sudah melakukan pemerik-saan terhadap enam orang saksi, namun hingga saat ini korp baju coklat itu masih belum bisa me-netapkan tersangka. Hal tersebut disebabkan lantaran kasus perahu tenggelam masih dalam proses pe-nyelidikan dan pengumpulan buk-ti-bukti serta pemeriksaan saksi-saksi. ”Kalau tersangkanya masih belum, karena ini masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan ber-bagai saksi. Jadi, kita tunggu saja sampai proses penyelidikan sele-sai,” terangnya.

=JUNAEDI/SYM

Kepolisian Tak Boleh Tutup MataMarjoko: Kami Sudah Periksa Enam Saksi

SUMENEP – Dalam mengusut tuntas insiden tenggelamnya perahu layar motor (PLM) Mutiara Indah di perairan daerah Banyuangi beberapa waktu lalu menuntut Kepolisian Resort (Polres) Sumenep harus bekerja keras. Sebab hingga saat ini, penyebab terjadinya perahu yang mengang-kut rombongan pengantin itu masih misterius.

SUMENEP – Di lingkungan Kabupaten Sumenep, ternyata banyak lahan sekolah dibiarkan belum bersertifikat oleh Dinas Pendidikan. Berdasarkan hasil inventarisasi Disdik, dari 548 jumlah sekolah (tingkat dasar), hanya sekitar 43 sekolah yang su-dah dinyatakan memiliki legalitas dari pemerintah, sedangkan 505 lainnya masih belum jelas, bah-kan dua diantaranya masih dalam sengketa antara ahli waris dengan pemerintah daerah.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Kadarisman mengaku tidak mempunyai tar-get untuk menyelesaikan ratusan lahan sekolah yang belum me-miliki sertifikat. "Kami tidak mau berangan-angan dalam bekerja (menyelesaikan lahan yang belum bersertifikat), kami ingin bekerja cepat, tepat, dan dinamis," ka-tanya.

Belum tuntasnya permasala-han tersebut, kata Kadar dis-ebabkan beberapa faktor, salah satunya minimnya anggaran yang disediakan oleh pemerintah se-tempat. Sehingga, selain kasus itu sudah berlangsung puluhan tahun, maka penyelesainnya juga membutuhkan waktu yang cukup

lama pula. "Persoalan itu sebe-narnya sudah lama, bahkan itu merupakan persoalan turun te-murun dari pemerintahan yang sebelumnya," katanya

Oleh sebab itu, lanjut Kadar, dirinya pesimis bisa terselesaikan dalam kurun waktu dua atau tiga

tahun ke depan. "Tentunya per-soalan ini tidak bisa diselesaikan di tahun 2014 sampai akhir tahun 2015 mendatang. Paling tidak, 2017 mendatang baru bisa terse-lesaikan," ungkapnya

Kendati demikian, pihaknya berjanji akan terus berupaya. Se-hingga lahan sekolah yang belum

bersertifikat segera mendapatkan legalitas formal dari pemerintah. "Kami tetus akan berupaya sesuai dengan anggaran yang ada. Dan mulai kemarin kami sudah sele-sai menindak lanjuti ke berbagai sekolah, bahkan sebagian sekolah proses ganti ruginya sudah sele-sai. Jadi, tinggal proses pembua-tan sertifikatnya yang belum," jelasnya.

Sementara Anggota DPRD Sumenep Dul Siam, menyayang-kan banyaknya hahan sekolah yang masih belum mempunyai sertifikat. Dia mendesak agar Disdik segera menyelesaikan kasus tersebut. "Kami Sudah lama mewanti-wanti agar Disdik segera melakukan inventarisasi ulang. Sehingga keberadaan aset pemerintah itu terselamatkan," katanya.

Jika dibiarkan, kata Dul Siam, dikhawatirkan akan terjadi kasus sengketa lahan seperti yang terjadi di SDN Ketupat II (Dua), Kecamatan/Kepulauan Arjasa. "Sampai saat ini, kondisi SDN (Ketupat II) masih belum menu-mukan titik terang. Pemilik tan-ah Masih mempermasalahkan," katanya.

=JUNAEDI/SYM

Lahan SekoLah tak BerSertifikat

Disdik Mengaku Tak Punya Target

Persoalan itu sebenarnya sudah lama, bahkan itu

merupakan persoalan turun temurun dari pemerintahan

yang sebelumnya,"

KadarismanSekretaris Disdik

SAMBUT SUMPAH PEMUDA. Puluhan siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) Satu Kejayaan, mengibarkan bendera merah putih dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, di area persawahan Desa Kejayan, Pasuruan, Jatim, Minggu (26/10). Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan jiwa na-sionalisme para siswa dan memperingati hari Nasional Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.

Page 20: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III D Sumenep

SUMENEP- Untuk memeriahkan Bulan Bahasa Nasional, Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) STKIP PGRI Sumenep menggelar pekan bahasa. Dalam pekan bahasa tersebut, HMP PBSI mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Menulis Fiksi (Puisi dan Cerpen) Nasional. Selain itu, panitia juga menggelar lomba baca puisi dan menulis puisi di atas kain ukuran 3000 meter.

Acara pekan bahasa tersebut resmi dibuka pada, Minggu (26/10), diawali dengan Bedah Buku “Bakiak

Politik Sorban Negarawan”. Dalam bedah buku terse-but, selain dihadiri langsung oleh Penulis, Yatimul Ai-nun, juga dihadiri oleh pembedah, yakni, K Halimi dan Ibnu Hajar. Pekan bahasa akan berlangsung selama satu minggu (tanggal 26 Oktober-1 Nobember).

Sumarwi, Ketua HMP PBSI mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk memperingati Bulan Baha-sa Nasional, juga untuk menggugah para pemuda dan mahasiswa tentang pentingnya bahasa. “Oleh karena itu, dalam menggugah mereka, kami gelar beberapa lomba yang berkaitan dengan bahasa, seperti LKTI, cerpen maupun puisi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Prodi PBSI, M. Fauzi men-gungkapkan bahwa, selain memeriahkan bulan bahasa nasional, kegiatan tersebut juga untuk men-umbuhkan kreatifitas para pemuda dan mahasiswa, terutama mahasiswa STKIP. “Kreatifitas menulis san-gat penting. Sebab hanya dengan menulis, kita akan mencintai bahasa,” ucapnya singkat.

Khoirul Asiah, Pembantu Ketua III STKIP PGRI ber-harap, kegiatan pekan bahasa menjadi momentum untuk terus mencintai bahasa. “Sehingga budaya lit-erasi di STKIP PGRI terus berkembang,” ucapnya.

Pada penutupan nanti, pantia sengaja menge-masnya dengan malam inagurasi dan penganugera-han kepada para pemenang.

=ADV/SYAMSUNI

HMP PBSI STIKIP PGRI Gelar Pekan Bahasa

Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Khoirul Asiah memberikan sambutan pada pembukaan Pekan Ba-hasa, Minggu (26/10) di Aula Lt. III STKIP PGRI Sumenep.

SUMENP – Salah satu home in-dustri yang berada di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, ikut mewarnai kemeriahan pameran pembanguan yang dilaksanakan oleh pihak Ke-camatan setempat. Home indus-tri hasil karya Desa Sendir berupa produk tampah (Salah satu peralatan penggesek beras yang terbuat dari anyaman bambu) mendapat apresia-si dari Bupati Sumenep A. Busyro Ka-rim dan juga ketua Bunda PAUD Ka-bupaten Nur Fitriana Busyro Karim.

Bahkan orang nomor satu di lingkungan Kabupaten Sumenep

itu, berharap agar masyarakat Desa Sendir tetap melestarikan kegitan home idustri yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan bisa bersa-ing, baik ditingkat nasonal maupun internasional.

Kepala Desa Sendir Ahmad merasa bangga, karena produk yang dipamerkan mendapat apresiasi lang-sung dari Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Oleh sebab itu, besar harapan-nya agar pihak pemerintah juga ikut andil dalam mengembangkan home industri tersebut. =*/JUNAEDI

KILAS AKTIVITAS

Home Industri Desa Sendir Mendapat Apresiasi dari Bupati

PAMERKAN. Suraida (satu dari kiri

baju kuning kom-binasi coklat) istri

Kades Sendir Ahmad sedang memamerkan produk olahan berupa

tampah/gadang.

”Ini sangat aneh, orang yang nyata-nyata lumpuh, bisa lo-los verifikasi sebagai kandidat cakades, padahal persayaratan menjadi cakades itu harus ber-badan sehat, dengan dibuktikan keterangan sehat dari rumah sakit,” kata Mahmudi (30), warga Desa Poteran, Kecamatan/pulau Raas.

Akibatnya, masyarakat setem-pat merasa resah dan khawatir jika nantinya malah sang kan-didat lumpuh yang memenangi demokrasi tingkat desa itu. Sebab orang lumpuh dinilai tidak bisa bekerja dengan baik dan profe-sional dalam menjalankan roda pemeritahan di tingkat desa. Tu-gas pemerintahan di tingkat desa akan banyak terbengkalai, karena kepala desanya tidak bisa leluasa

bergerak dan menangani setiap permasalahan yang ada di bawah.

”Kalau kepala desanya lum-puh, sudah pasti banyak tugas-tugasnya yang terbengkalai, kare-na dia mau bergerak kemanapun tidak akan gesit sebagaimana orang normal, padahal sebagai kepala desa harus bergerak cepat dalam menangani setiap per-masalahan yang terjadi. Ingat, tu-gas Kades itu sangat berat, sebab ia akan menjadi pelayan rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua panitia Pilkades Desa Poteran, Misnari Arif, mengaku tidak berdaya un-tuk menolak apalagi tidak melo-loskan yang bersangkutan sebagai kandidat cakades. Hal itu dikare-nakan yang bersangkutan me-megang surat keterangan sehat

dari rumah sakit daerah (RSD), Dr. Moh. Anwar Sumenep, sebagai salah satu pelengkap persyaratan.

”Untuk menolak, apalagi tidak meloloskan salah satu cakades

yang persayaratan administrasin-ya sudah lengkap saya kira tidak etis, meskipun yang bersangkutan secara kasat mata memang tidak sehat karena kedua kakinya lum-

puh, tapi mau gimana lagi kalau sudah ada keterangan sehat dari rumah sakit,” katanya.

Dikatakan, kandidat yang satu ini memang tergolong sangat an-tusias hendak maju sebagai kan-didat cakades di desanya. Sebab berdasarkan catatan panitia, Ra-syidi sudah dua kali masuk dalam bursa cakades pada pilkades di Desa Poteran. “Dari dua kali ia mencalonkan diri sebagai kan-didat cakades, dua kali pula ia menggunakan surat keterangan sehat dari rumah sakit Sumenep,” jelasnya

Padahal yang bersangkutan sudah jelas kakinya lumpuh dan tidak bisa bergerak dengan be-bas jika tidak di bantu orang lain. Namun oleh rumah sakit, yang bersangkutan tetap diberi surat keterangan sehat sebagai per-syaratan maju sebagai cakades di Desa Poteran, Raas, sebagaima-na diatur dalam peraturan Bu-pati (Perbup) No. 31 tahun 2014. ”Dari tiga kandidat, yakni As’ad Riady, Sarmade dan Rasyidi, se-mua berkas adminitrasinya sudah lengkap, tinggal pelaksanaanya saja,” pungkasnya.

=JUNAEDI/SYM

Cakades Lumpuh Lolos Kandidat Pilkades

Panitia Berdalih Kantongi Surat

Keterangan Sehat dari RSUD

SUMENEP – Lolosnya Rasyidi (33), warga Desa Poteran, Kecamatan/Kepulauan Raas, sebagai kandidat calon kepala desa (cakades) pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2014 mengundang tanda tanya besar dari warga setempat. Pasalnya, cakades yang akan bersaing dengan dua kandidat lainnya itu ternyata men-derita lumpuh pada kedua kakinya, bahkan sang kandidat tersebut dibantu oleh tongkat dan kursi roda.

Page 21: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III ESumenep

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

Pasang Iklan di

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim beserta ribuan masyarakat Kecamatan Lenteng, berbaur dalam rangka memeriahkan peringatan tahun baru Islam 1436 Hijriyah yang jatuh pada hari Jum’at (24/10). Pada kesem-patan tersebut, Bupati Sumenep A. Busyro Ka-rim, mengajak semua masyarakat untuk selalu introspeksi diri dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Acara yang digelar di Lapangan Sepakat, Kecamatan Lenteng itu berlangsung meriah dan khidmat. Tampak animo dan antusias warga, bahkan sebanyak 20 kepala desa dan sejumlah aparatur pemerintah Kecamatan Len-teng, sengaja mendirikan stand yang dihiasai berbagai macam motif yang bernuansa Islami.

Pantauan Koran Madura, acara tersebut diramaikan dengan pameran pembangunan den-gan beragam produk unggulan yang dimiliki oleh masing-masing desa.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan pengukuhan sejumlah pengurus Bunda PAUD Kecamatan Lenteng oleh Ketua Bunda PAUD Kabupaten, Nur Fitriyana Busyro Karim.

Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten, Hadi Soetarto, sebagian Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Forum Pimpinan Kecama-tan Lenteng, Seluruh Kepala Desa beserta aparatur Desa Se Kecamtan Lenteng, serta to-koh masyarakat.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setkab Sumenep Ahmad Syahwan Effendi mengatakan, digelarnya peringatan lahirnya tahun baru Islam sebagai wujud untuk mem-persatukan kerukunan umat Islam. ”Dengan momentum 1 Muharram ini, mari kita wu-judkan kerukunan dan kesucian hati seluruh umat Islam demi hidup yang lebih bermak-na,” katanya.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim ber-harap momentum lahirnya tahun baru Islam ini sebagai wadah untuk selalu berpikir positif dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik. ”Orang bisa dikatakan baik jika perilaku hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan besok lebih baik pula dari hari ini. Perilaku baik itu, hanya bisa didapat dengan cara selalu berpikir positif,” harapnya. =ADV/JUNAEDI/SYM

Peringatan Tahun Baru Islam Semarak Bupati Ajak Masyarakat untuk Introspeksi Diri

TINJAU. Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama ketua Bunda PAUD Kabupaten Nur Fitiriana sedang meninjau stand milik BPRS Ke-camatan Lenteng.

Selama ini, sebagian masyarakat Tamidung hanya bisa menikmati lampu di malam hari. Pasalnya, tidak semua masyarakat memiliki meteran listrik sendiri. Kebanyakan mereka hanya menumpang kepada kerabatnya atau tetang-ganya yang punya meteran, meskipun tidak diletakkan di rumahnya sendiri.

Untuk bisa menikmati listrik, sebagian masyarakat Tamidung harus membuat jaringan listrik sendiri secara sederhana. Tiangnya terbuat

dari bambu atau pohon yang tumbuh liar di lahan milik warga. Karenanya, pasokan listrik ke rumah warga tak maksimal.

Namun, sejak beberapa bulan lalu, tepatnya di awal tahun, di Desa Tamidung bagian selatan, sudah berdiri tiang listrik beserta kabelnya. Pasca berdirinya tiang listrik dan pemasangan kabelnya, masyarakat sudah sumbrin-gah. Karena, kabar yang beredar, listrik akan segera mengaliri rumah-rumah warga, dan masyarakat akan

segera menikmati lampu setiap saat.

Seiring dengan hal itu pula, masyarakat banyak yang sudah mendaftar agar di rumahnya dipasangkan meteran listrik. Kabarnya, sebagian mereka yang mendaftar sudah ada yang membayar meski meteran listriknya masih belum ada. Di antara mereka, ada yang sudah bayar kontan. "Kalau yang bayar separuh itu ada yang 500 ribu. Kalau yang kontan, sepertinya 1.500.000. Tapi ada juga yang tanpa uang muka," kata salah se-orang warga Desa Tamidung, Kafrawi, Minggu (26/10).

Menurutnya, informasi yang beredar di masyarakat, listrik akan mengalir ke ru-mah-rumah warga pada bu-lan April lalu. Namun, hingga kini ternyata masyarakat masih belum menikmati al-iran listrik. Sebagian mereka

masih harus numpang kepada tetangganya untuk sekadar mengisi daya batre HP mereka di siang hari.

Kafrawi mengaku tidak tahu alasan listrik masih belum bisa dinikmati. Pasalnya, tak ada pember-itahuan kepada masyarakat yang sudah mendaftar dari pihak yang berwenang. "Yang kami tahu hanya sampai saat ini listrik masih belum bisa dinikmati oleh masyarakat," kata Kafrawi.

Kini, masyarakat Tami-dung hanya bisa berharap aliran listrik segera masuk ke rumah-rumah warga. "Masyarakat sudah lama menunggu. Kasihan mereka. Ada sebagian masyarakat yang sudah terlanjur mem-beli kulkas. Karena anggapan mereka waktu itu, listrik akan segera menyala. Tapi ternyata tidak," tutupnya.

=FATHOL ALIF

KELISTRIKAN

Masyarakat Tamidung Menunggu Aliran Listrik SUMENEP- Awal tahun 2014 lalu, masyarakat Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, mendapat "angin segar". Pasalnya, informasi yang berkembang di masyarakat waktu itu listrik akan segera masuk desa. Namun nyatanya, itu semua tidak benar, karena sampai saat ini se-bagian masyarakat Tamidung masih belum bisa menikmati lampu tiap saat.

SEGENAP DIREKSI DAN KARYAWAN BPRS BHAKTI SUMEKAR

Mengucapkan

Selamat Tahun Baru Islam1436 Hijriyah

“Semoga Semangat Muharram selalu Mem-berikan Kejayaan & Keberkahan

kepada Umat Islam”HAIRIL FAJARDirektur Bisnis

NovI SuJAtmIkoDirektur Utama

CAHYA WIRAtAmADirektur Operasional

Page 22: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN IIIFSampangSumenep SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III FSampangKORAN MADURA

Wakil Bupati Sampang, Fa-dhilah Budiono mengaku kalau pihaknya pesimis dalam me-nyelesaikan konflik tersebut. Bahkan ia mengaku bergantin-

ya Presiden RI pun tidak akan berpengaruh terhadap konflik tersebut. “Sebab korban Syiah tidak mau kembali ke ajaran ajaran ahlusunah wal jamaah,

seperti permintaan para war-ga di kampung halamannya dulu,”ucapnya.

Pesimisme Fadhilah bukan tanpa alasan. Kata Fadhilah, menyelesaikan konflik tersebut sangat berat. Di satu sisi, warga di kampung halamanya mem-inta kepada korban relokasi agar mereka kembali ke ajaran As-waja, baru mereka akan diterima sebagai warga setempat. “Tetapi mereka tidak mau, bahkan mere-ka akan tetap ada di Sidoarjo dar-ipada dipaksa keluar dari ajaran

yang mereka yakini. Inilah salah satu alasan kenapa beberapa so-lusi yang dilakukan pemerintah selalu gagal,” jelasnya.

Sehingga, hal demikian ber-imbas terhadap upaya pemu-langan pengungsi Syiah Sam-pang yang saat ini berada di rusunawa Puspa Agro Sidoarjo ditolak mentah mentah oleh warga kampung halamannya sebelum kembali ke ajaran yang benar. “Oleh karena itu, saya pesimis akan hal itu,”jelasnya.

Sementara itu, Rektor Insti-

tut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Abd. A’la sekaligus kordinator Tim Rekonsiliasi pasca konflik Syiah beberapa waktu lalu, men-gatakan bahwa faktor pendidi-kan yang di bawah rata-rata juga menjadi kendala rekonsiliasi ini.

“Masalah ini sama halnya dengan kerusuhan yang ter-jadi di Kalimatan Barat. Salah satu kendala upaya rekonsiliasi adalah tingkat melek aksara di kawasan itu sangat rendah,” ujarnya. =RYAN HARIYANTO/SYM

SAMPANG- Aktivitas penam-bangan batu kapur atau jenis galian golongan C di pantai utara (Pantura), Desa Ketapang Timur, Kecamatang Ketapang kian men-jamur. Hal demikian terbukti dari lahan tersebut yang terus terkikis dan melebar. Bahkan dampaknya terlihat jelas, lahan di Pantura itu semakin kritis dan memuncul-kan hamburan debu yang dapat mencemari lingkungan.

Selain berdampak pada ling-kungan, penambangan tersebut juga tak memberikan sumbangsih apa-apa terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Sampang. Termasuk tak memberikan pen-garuh yang positif terhadap pen-ingkatan kesejahteraan rakyat di sekitar, malah sebaliknya, karena kekayaan alam daerah setempat malah terkuras.

Abdul Majid (34), salah satu pengendara roda dua asal Tamberu Timur merasa tidak nyaman ketika melintasi kawasan tersebut, sebab dirinya merasa terganggu oleh debu yang berte-baran hingga ke jalan raya. Pula tumpukan batu yang berserakan di pinggir jalan membuat lalu lintas terganggu.

“Selain merusak lingkungan, banyaknya kendaraan truk keluar masuk di area penambangan

mengakibatkan debu bertebaran di lingkungan sekitar. Itu kan mengganggu para pengendara

roda dua, terutama pada perna-fasan,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungka-

pkan oleh Habibi (21), salah satu mahasiswa asal Desa Tamberu. Menurutnya, aktivitas penam-

bangan yang terjadi di Kabupaten Sampang bukan hanya marak terjadi di pantura, tetapi juga sudah mulai terlihat di beberapa titik. Seperti yang penambangan batu di daerah pegunungan. Hal tersebut, kata Habibi akan men-gakibatkan longsor saat musim hujan tiba. “Jika pemerintah daerah serius menindak mereka, maka saya yakin lingkungan yang ada di wilayah pantai utara tidak separah saat ini.

Seharusnya, kata Ha-bibi, pemerintah daerah serius menindak mereka. Agar aktivitas penambangan itu tidak menja-mur. “Akibat lemahnya penga-wasan pemerintah, maka aktivi-tas penambangan tidak hanya terjadi pada batu kapur, tetapi juga mulai terjadi pada pasir dan batu pegunungan ,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindag-tam) Sampang, Misdi dan Kabid Pertambangan, Suaidi belum bisa memberikan memberikan keterangan terkait maraknya aksi penambangan yang ter-jadi di daerah pantura. Sebab hingga berita ini ditulis, telepon selulernya tak kunjung mem-berikan jawaban walaupun nada deringnya terdengar aktif.

=MOHAMMAD MUHLIS/SYM

Penyelesaian Konflik SARA Menemui Jalan BuntuProf Dr. Abd. A’la: Rendahnya Melek Aksara Faktor Kendala Rekonsiliasi

SAMPANG – Penyelesaian konflik horizontal (ber-dampak tehadap relokasi warga Syiah ke Sidoarjo) yang terjadi di Sampang sepertinya menemui jalan buntu. Pasalnya, hingga saat ini, rekonsiliasi yang dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk pemerintah setempat selalu gagal. Bahkan Pem-kab mulai kehilangan akal.

LINGKUNGAN

Penambangan Batu Kapur Kian Menjamur

LENGANG. Pengendara sepeda motor ketika melintas di area penambangan yang masih belum beraktifitas, Minggu (26/10).

Page 23: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III GSampang

Pantauan Koran Madura, di wilayah perbatasan ini, ke-beradaan sampah sangat mem-prihatinkan, sebab sampah bukan hanya terlihat berserakan, tetapi sudah membuat wajah pantai

terlihat layu. Tidak hanya itu, kini tumpukan sampah juga telah membuat sungai tersumbat. Se-lain itu, tumpuhkan sampah juga membuat bau tak sedap di pasar dekat dari muara sungai tersebut.

Samsuri (27) warga sekitar berharap agar pihak BLH bisa memberikan fasilitas seperti tem-pat sampah. Karena selama ini warga kesulitan saat membuang sampah, sehingga terpaksa seba-gian sampah di buang ke pinggir pantai maupun ke muara sungai.

”Ini membuktikan kinerja BLH belum maksimal, sebab saat ini TPA untuk di desa kami san-gat minim, jadi tidak heran warga di sini asal buang. Seharusnya BLH selaku pihak yang bertang-gung jawab tidak tinggal diam, harusnya peka terhadap lokasi yang membutuhkan TPA. Karena selama ini kami kesulitan ketika ingin membuang sampah,” aku-

nya kepada Koran Madura Minggu (26/10).

Terpisah, Kepala BLH Sam-pang Suhrowardi melalui Ka-bid Kebersihan dan Persampahan Akhmad Syarifuddin mengatakan bahwa persoalan sampah me-mang saat ini menjadi persoalan lingkungan yang harus segera di-tangani. Oleh sebab itu, pihaknya akan merencanakan penambahan fasilitas kebersihan ke sejum-lah daerah yang belum terjamah. Bahkan pihaknya mengaku akan mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap kebersihan ling-kungan. Sebab, ia berdalih bahwa soal kebersihan lingkungan itu bukan hanya tanggung jawab BLH

saja, tetapi juga warga sekitar.”Tahun 2015 kami akan men-

ganggarkan untuk pembelian lima kontener dan satu mobil truk untuk area pasar di 5 kecamatan, diantaranya pasar Torjun, Pen-garengan, Camplong, Kedung-dung, dan Omben. Jadi, sampah yang dihasilkan di pasar-pasar akan terselesaikan. Intinya, kami akan terus mengupayakan agar kebersihan bisa teratasi dengan baik, selain dengan menambah-kan fasilitas kebersihan, kami juga ingin mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap ling-kungan,” ucapnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/SYM

BLH Biarkan Sampah BerserakanSyarifuddin: Kebersihan Lingkungan Bukan Hanya Tanggung Jawab Kami

BERSERAKAN. Sampah tampak menghiasi muara di perbatasan Kota Sampang, Minggu (26/10).

SAMPANG- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang membiarkan sampah berserakan di beberapa tempat, baik di sejumlah titik kota maupun desa. Ter-bukti, di sepajang jalan Desa Tanjung Kecamatan Cam-plong, perbatasan antara Kabupaten Sampang dengan kabupaten Pamekasan, sampah-sampah berserakan hingga membuat wajah kota menjadi layu. Pembiaran tersebut membuat banyak kalangan menyoal kinerja BLH sebagai pahlawan kebersihan.

Page 24: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN IIIH Sampang

“Kepatian Pilkades serentak masih belum bisa disahkan, karena masih menunggu penge-sahan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang desa,” katanya, Minggu (26/10) kepada Koran Madura

Namun, kata Fauzan, pada prinsipnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ka-bupaten Sampang menyetui rencana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2015 diadakan secara serentak. Hal tersebut di-rasa sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisir praktik

perjudian pada demokrasi ting-kat desa tersebut.

“Jadi, pada prinsipnya, secara pribadi dan institusi kami setuju terhadap Pilkades serentak, sebab hal itu bisa mengantisipasi praktik perjudian antar beberapa pihak. Sudah menjadi hal lumrah, setiap Pilkades, praktik perju-dian antara beberapa pihak akan marak terjadi,” jelasnya

Selain itu, kata Fauzan, Pilkades serentak tersebut juga demi efisisensi anggaran. “Kare-na otomatis, efisiensi anggaran itu akan terjadi. Sebab semua

kegiatan selesai satu kali, bukan berhari-hari atau berjenjang,” jelasnya

Ditanya lebih jauh soal Pilkades serentak tersebut, Fau-zan menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, sebagian besar pelaksan-aan Pilkades akan dibiayai dari APBD, jadi para calon Kades tidak dibebani biaya. Namun, lanjut Fauzan, dengan syarat minimal 2 calon dan maksimal 5 calon. “Jadi, pelaksanaan Pilkades akan dibiayai dari APBD dengan syarat minimal 2 calon, dan maksimal 5 orang calon,”jelasnya.

Sebelumnya, Raperda tentang Desa di Kabupaten Sampang masih dalam tahapan uji publik. Kemungkinan besar, raperda tersebut baru bisa diba-has di DPRD bulan November mendatang. =RYAN HARIYANTO/SYM

AntisipAsi prAktik perjudiAn

Pilkades Serentak Menunggu RaperdaSAMPANG – Kepastian Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentah Tahun 2015 masih menunggu rancangan pera-turan daerah (Raperda) Undang-Undang Desa. Hal terse-but disampaikan oleh anggota Komisi I DPRD Sampang, Fauzan Adhima Minggu (26/10). Menurut Fauzan, kini pelaksanaan Pilkades serentak masih belum disahkan.

DIJEMUR. Harga yang di nilai murah di tuntut hasil tangkapan ikan teri hitam hanya di jemur sebagai alternatif pengolahan oleh warga pesisir pantai utara Desa Bhlukai Kecamatan Ketapang. Mastuli (52) nelayan setempat menyebutkan, harga ikan teri hitam basah hanya seharga Rp 5 ribu perkilo dengan hasil tangkapan sekitar 2 hingga 3 kwintal per hari. Sedangkan harga ikan teri hitam kering mencapai Rp 30 ribu hingga 40 ribu perkilo tergantung hasil pengolahannya.

Page 25: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III IBangkalanBangkalan SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III IBangkalanKORAN MADURA

Tiga Lokasi Dikepung Polisi

“Ya di masing-masing jalan itu tiap hari dilakukan operasi terbuka dari semua satuan Pol-res dan Polsek setempat. Ope-rasi itu lebih sering pada malam hari,”ungkap Kapolres Bangkalan

AKBP Sulistiyono melalui Kasat Reskoba, Iptu Heri Kusnanto saat dikonfirmasi wartawan.

Menurut Heri, ketiga akses tersebut dijaga oleh aparat ke-polisian masing-masing sebanyak

satu pleton. Berhubung anggota satreskoba Polres Bangkalan ter-batas, penjagaan di pintu masuk menju kampung narkoba pun

melibat anggota polisi dari satu-an lainnya serta anggota polsek. Maka, dengan memperketat pen-gawasan itu para konsumen mer-asa kesulitan dan polisi dengan mudah bisa menangkap siapa-pun yang hendak membeli barang haram tersebut.

“Di jalan raya Labang itu kebanyakan pembeli dari Sura-baya, kalau di Jalan Raya Socah Kebanyakan dari Bangkalan dan Madura. Sedangkalan kalau di Ja-lan Raya Socah, kebayakan dari Kamal, Bangkalan, dan Madura,” jelas Heri.

Dikatakan, tak hanya me-lakukan pengawasan dengan mengepung akses masuk menuju kampung narkoba, polisi juga ber-janji akan melakukan razia besar di kampung tersebut. Razia terse-but nantinya akan melibatkan

Polda Jatim. Namun, kapan razia itu digelar, Heri masih merahasia-kannya.

Melalui pengawasan yang ketat, peredaran narkoba di Bangkalan bisa ditekan sede-mikian rupa. Sehingga, Bang-kalan bisa terbebas dari Narko-ba seperti yang diharapkan masyarakat.

Terkait kekuatan personil yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut, Heri membenarkan jika jumlah polisi yang dilibatkan mencapai satu pleton atau 30 anggota.

”Kami dibantu dari Satlat-lans, Satreskrim, Sabhara, Sat Intelkam dan lainnya. Kami juga bekerja sama dengan Polsek,” tandas perwira dengan dua balok di pundaknya itu.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN– Upaya memerangi maraknya penyalah-gunaan narkoba di Kabupaten Bangkalan terus dilakukan oleh Satuan Resnarkoba (Satresnarkoba) Polres setempat. Setidaknya, upaya tersebut berupa pengawasan ketat di tiga lokasi, yaitu Jalan Raya Burneh, Jalan Raya Labang, dan Jalan Raya Socah. Tiga akses itu merupakan jalur masuknya para konsumen yang hendak membeli sabu-sabu ke Kampung Narkoba di Desa Parseh Kecamatan Socah. Iptu Heri Kusnanto

Kasat Reskoba Polres Bangkalan

ASUSILA

MUI Desak Pelaku Pemerkosaan Segera Ditangkap" Ya saya harapkan, polisi bisa

segera tangkap pelaku pemerko-saan itu, dan diproses secara hu-kum" pinta Katua MUI Bangkalan, KH. Syarifuddin.

Pihaknya meminta ketegasan dari aparat penegak hukum agar empat pelaku yang kini tengah

buron segera diseret dan dijeblo-skan ke balik jeruji besi. Apalagi, inisial ke empat pelaku tersebut telah diketahui. Jika tidak segera ditangkap, akan menimbulkan paradigma negatif terhadap kin-erja korps berbaju hijau tersebut. Tentunya, kasus sebesar ini tidak

patut sampai berlarut-larut. Maka, ini menjadi pekerjaraan rumah polisi yang harus segera diselesaikan.

" Ya kalau memang inisialnya sudah diketahui, ya segera tang-kap, ini demi keadilan. Pelakunya kan sudah ketahuan," tegasnya.

Polres setempat memang tengah memburu empat pelaku pemerkosaan itu. Sejatinya pelaku berjumlah lima orang. Namun, salah satu diantara mereka telah diamankan dan kini mendekam di balik jeruji besi Mapolres setempat. Saat ini mereka telah di tetapkan sebagai target dari daftar pencarian orang (DPO).

"Salah satu pelaku berinisial THR (20) telah kami aman-kan. Jadi sekarang kami masih mengejar empat pelaku lainnya yang telah dengan tega mereng-gut kegadisan korban. Mereka itu, BDS (19) MIS, (20), AF (18), dan JML (19). Semoga para pelaku cepat tertangkap untuk memper-tanggungjawabkan perbuatan-nya," ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Empat pelaku pemerkosaan terhadap BG, (15), warga Kecamatan Tanah Merah, yang terjadi pada Jumat (6/10) waktu lalu hingga kini belum juga berhasil ditangkap. Lambannya penanganan kasus ini membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan angkat bicara. Pemerkosaan terse-but dinilai sebagai perbuatan yang sangat keji dan para pelaku harus segara diproses secara hukum.

DIBEKUK.Salah satu pelaku pemerkosaan saat diamankan petugas polres Bangkalan, beberapa waktu lalu.

Persulit Akses Menuju Kampung Narkoba

Page 26: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III J Bangkalan

Banyak Proyek tanpa Papan NamaMCW: Peluang Korupsi Lebih Besar

Lembaga yang bergerak dibi-dang korupsi, Madura Courup-tion Wacth (MCW) menilai pengerjaan proyek tanpa mema-sang papan nama sangat marak. Tindakan tersebut melanggar perpres nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa. Peluang tindakan korupsi lebih besar dengan tidak men-cantumkan papan nama proyek.

"Sangat disayangkan jika proyek yang ada tak dicantum-kan papan nama pengerjaannya. Padahal itu wajib dalam aturan-nya. Bisa kita lihat di lapangan kondisi yang terjadi," kata Sy-ukur, Direktur MCW.

Salah satunya proyek jalan kembar Martajazah yang bersum-

ber dari APBD. Pada tahun 2013 telah mendapatkan kucuran dana Rp 14 Miliar, pada tahun 2014 kembali mendapatkan tambahan Rp 9 Miliar untuk pengerjaan hot-mix yang belum selesai. Namun, untuk papan nama tidak terlihat bahwa ada pengerjaan proyek.

"Pentingnya papan sangat diutamakan. Fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk me-ngetahui jenis kegiatan proyek. Selain itu, besarnya anggaran, dan asal usul anggaran apakah dari APBD atau pun APBN. Di samping itu, papan nama juga mencantumkan nama kontrak-tor, tenggang waktu pelaksanaan kegiatan, dan perawatan," ujar-nya.

Jika hal itu tidak dipenuhi, jelas sekali menyalahi aturan dalam proyek. Harusnya ada punisment terhadap CV atau PT yang tidak memenuhi persyara-tan proyek, kalau saja pemerin-tah daerah benar-benar mau ter-buka mengenai pembangunan.

"Belum lagi proyek-proyek di kecamatan dan desa terpencil, yang jarang sekali terlihat papan nama. Tentunya hal itu harus mendapatkan perhatian, karena yang dipakai merupakan uang rakyat," terangnya.

Dia menjelaskan adanya pa-pan nama proyek itu juga sebagai bentuk transparansi sekaligus memberikan kesempatan ke-pada masyarakat untuk melaku-kan pengawasan dan pencega-han terhadap tindakan korupsi. Sebab, jika dibiarkan rawan ter-hadap praktik penyalahgunaan uang rakyat.

Motif yang dilakukan untuk menghindari adanya penga-wasan langsung oleh masyarakat. Dalam setiap proyek yang nomi-nalnya pun sedikit wajib men-

cantumkan papan nama. Sebab, biaya pembuatan papan nama sudah dianggarkan dalam Ren-cana Anggaran Belanja yang dituangkan dalam kesepakatan kontrak, sehingga tidak boleh tidak papan nama harus terpam-pang jelas.

"Sama saja dengan mengu-rangi anggaran secara ilegal, kalau papan namanya saja tidak dibuat. Tindakan semacam itu dapat dikategorikan sebagai ko-rupsi dan dapat dipersoalkan se-cara hukum," jelasnya.

Syukur berpendapat penger-jaan proyek tanpa pemasangan pa-pan nama pada kegiatan itu terke-san sengaja dibiarkan oleh para pengawas dari instansi pemerin-tah. Pembiaran seperti itu diduga telah lama berlangsung, sehingga para kontraktor pun terbiasa tidak memasang papan nama berisi in-formasi kegiatan proyek.

"Pemerintah daerah harus te-gas dalam hal ini, agar pencega-han tindakan korupsi bisa di-hindari," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Pengerjaan proyek yang tidak mencan-tumkan papan nama rupanya masih banyak terjadi di Bangkalan. Mulai dari pengerjaan proyek skala kecil sampai skala besar sekalipun. Tentunya hal itu mem-buat tanda tanya mengenai keseriusan kontraktor dalam pengerjaannya. Bahkan kondisi semacam itu bisa memicu tindakan korupsi, sehingga perlu dicegah.

moh ridwan/koran madura

AKSES UMUM. Proyek jalan kembar Martajasah yang tengah digarap.

KRIMINAL

67 Nyawa Melayang Sia-sia

BANGKALAN - Dalam sembilan bulan terakhir selama 2014 telah terjadi 171 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Bangkalan. Dari jum-lah tersebut sebanyak 67 peng-endara tewas sia-sia di jalan raya. Rata-rata korban kecelakaan itu menimpa pengguna kendaraan roda dua. Penyebab kecelakaan tersebut rata-rata disebabkan human eror lantara kurang hati-hati dan tidak mengutamakan keselamatan dalam berkendara.

Kanit lantas Polres Bangkalan Ipda Puji Purnomo SH menga-ku, penyebab begitu tingginya angka kecelakaan karena penge-mudi tidak hati-hati dan tidak memperhatikan rambu-ranbu lalu lintas. Terjadinya insiden kecelakaan diawali oleh pelang-garan. Jika para pengendara lebih memperhatikan rambu-rambu yang ada, kemungkinan tingginya angka kecelakaan yang terjadi dapat diminimalisir.

“Kalau pengendara itu lebih berhati-hati insyaallah kecelakaan bisa diminimalisir, karena kebanyakan saat berk-endara tidak mengutamakan keselamatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya te-rus berupaya untuk menekan angka terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan mengajak seluruh elemen masyarakat agar lebih santun saat berkendara. Mengingat begitu besarnya resiko yang harus ditanggung jika terjadi kecelakaan dijalan raya. Penyebab utama terjadin-ya kecelakan itu manusianya sendiri misalnya berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman.

“Sangat disayangkan begitu tinggginya angka kecelakaan yang terjadi sehingga 67 orang meninggal dengan sia-sia. Mari keselamatan itu jadikan sebuah budaya,’’ imbuhnya.

Untuk itu, sambung Puji, ia berharap kepada seluruh Masyarakat untuk selalu displin dalam berkendara. Karena begitu tingginya anggka kecelakaan sehingga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit serta menimbulkan kerugian materi. Kemudian, untuk pengendara jangan hanya patuh terhadap peraturan jika hanya ada petugas saja. Akan tetapi sekalipun tidak ada petugas, peraturan itu tetap dipatuhi.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 27: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III KBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA KSENIN 27 OKTOBER 2014No. 0471 | TAHUN III

PAMEKASAN - Sejumlah ang-gota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan hanya bisa menggeram melihat realitas kelangkaan pu-puk di wilayh itu belum teratasi hingga menjelang masa tanam padi dan jagung tahun 2014.

Ketua Komisi II DPRD Pame-kasan, Hosnan Ahmadi mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat, baik disampaikan ke rumahnya, maupun yang datang langsung ke DPRD Pamekasan,

tentang kesulitannya mendapat-kan pupuk di sejumlah pengecer di Pamekasan.

Menurut Hosnan, lembaganya sudah berkali-kali mengingatkan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi sejak dini, agar tidak terjadi kelangkaan pu-puk.

Ia juga meminta dinas terkait, agar tidak bekerja di atas meja. Melainkan turun langsung ke masyarakat, untuk menanyakan kondisi pupuk di tingkat bawah.

Sebab, jika pupuk dinyatakan tidak langka, masyarakat tidak akan menyampaikan kepada para wakil-wakilnya.

Politisi PAN ini menambah-kan, kebutuhan pupuk tidak hanya untuk tanam padi ataupun jagung saja. masyarakat juga berkepent-ingan untuk menanam sejumlah sayur-sayuran dan buah-buahan. Seperti sayur bayam, kacang pan-jang buah semangka dan sejum-lah sayur lainnya.

Pihanya berencana akan

menemui distributor pupuk di Pamekasan termasuk ke gudang penyanggah pupuk yang ada di Pamekasan. Komisi itu juga akan turun ke kios-kios pupuk yang ada di sejumlah kecamatan di Pamekasan, untuk memastikan ketersediaan pupuk, menjelang masa tanam.

Kepala Dinas Pertanian Pame-kasan, Isye Windarti dalam ket-eranganya di hadapan Komisi II DPRD Pamekasan, menolak jika disebutkan ada kelangkaan pu-

puk. Sebab, instansinya bersama Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida (KP3) Pamekasan tidak menemukan ada kelangkaan pu-puk. Tetapi, justru ada penam-bangan kuota pupuk.

Hanya saja Isye, tidak me-nyebutkan secara rinci jumlah penambahan kuota pupuk terse-but. Ia memastikan stok pupuk di Pamekasan dari berbagai jenis masih aman untuk kebutuhan tanam pada akhir tahun 2014 ini.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

KELANGKAAN PUPUK

Dewan Hanya Bisa Menggeram

Beberapa waktu lalu, Bupati Pamekasan, Ach Syafii meresmi-kan pengoperasian dua sarana penyediaan air bersih berupa sumur bor, yaitu di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan dan di Ke-lurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.

Padahal, di Kabupaten Pamekasan, daerah yang paling parah terkena dampak keker-ingan terjadi dibagian utara. Namun, hingga saat ini belum ada pembangunan serupa untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi di bagian utara kabu-paten tersebut.

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan tidak meratanya penyediaan air bersih disebabkan karena ketersediaan air bawah tanah di bagian utara dan selatan yang juga berbeda, lebih banyak di bagian selatan. Sehingga pem-bangunan sumur bor di tempat-kan di bagian selatan.

Menurutnya, air bawah tanah di bagian utara tidak dapat dite-mukan, sehingga pihaknya sangat kesulitan mendapatkan sumber mata air untuk dapat dilakukan pengboran serupa, untuk penye-diaan air bersih bagi masyarakat di bagian utara.

“Itu persoalannya sumber yang belum ada. Jadi daerah sep-erti Pangerraman, Bujur Barat,

Bujur Tengah dan terus ke arah timur belum ada. Kami kemarin sudah cari di Pegantenan, kami sudah perintahkan PDAM untuk mencari titik air melalui goelis-trik tetapi belum menemukan,” katanya.

Untuk mengatasi kekerin-gan yang terjadi, terangnya, sejauh ini pihaknya hanya melakukan dengan melakukan pengiriman (droping) air bersih melalui tangki sesuai dengan permintaan masyarakat dengan persetujuan kepala desa yang bersangkutan.

Namun, jelas Bupati Syafii, cara droping air melalui tangki masih menemui kendala di lapangan, yaitu jalan masuk ke perkampungan warga yang terlalu sempit, sehingga kalau dipaksakan hanya akan merusak akses jalan yang ada.

“Tangki-tangki pengangkut air yang kami kirimkan tidak bisa masuk ke daerah-daerah dalam, jalannya ada tapi kecil, sehingga tidak diperbolehkan masuk ka-rena jalannya bisa rusak. Makan-ya saya minta kepada masyarakat kalau mau buat jalan yang lebar,” ungkapnya.

Disamping itu, tambahnya, saat ini pihaknya akan mengkaji pembangunan pengolahan air (woter treatment) untuk meman-faatkan air sungai yang diolah

hingga bersih, kemudian dialir-kan ke daerah rawan kekeringan.

“Kami juga sedang mengkaji

kemungkinan mengambil air pantai utara, atau dari sungai di Tamberu, kami alirkan ke

daerah-daerah rawan kekerin-gan,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Masih Ada Ketimpangan DaerahPenyediaan Sarana Air Bersih Tidak MerataPAMEKASAN - Ketimpangan antara bagian selatan den-gan utara di Kabupaten Pamekasan tidak hanya terjadi di bidang pendidikan. Terbukti dalam pembangunan sarana penyediaan air bersih di wilayah itu juga tidak merata.

Page 28: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN IIIL PamekasanPamekasan

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASANBESERTA JAJARANNYA

Dengan Semangat Tahun Baru Islam Kita Hidupkan Semangat Keislaman Menuju Kemaslahatan

dan Kedamaian Umat

MengucapkanSELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1436 H

Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan

Drs. H. AcHMAD SyAfII, M. SiBupati Pamekasan

Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan

Drs. KHALIL ASy’ArIWakil Bupati Pamekasan

PAMEKASAN - Informasi yang gencar di masyarakat bahwa per 1 November mendatang BBM bersubsidi akan naik sebesar Rp 3.000 masih menghantui, meski-pun hingga kemarin (26/10) belum ada instruksi ke pihak kepolisian setempat untuk melakukan penga-manan dan penjagaan terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pame-kasan.

Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman mengungkapkan jajaran-nya belum mendapat instruksi dari Polda Jatim untuk melakukan pengamanan ke sejumlah SPBU tersebut. Penga-manan ini adalah pengaman khusus yang biasa dilakukan aparat kepolisian jelang kenaikan BBM. Biasanya penga-manan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sementara sekarang, hanya kurang beberapa hari saja untuk masuk ke November.

“Pengamanan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi penimbunan BBM jelang

kenaikan, baik oleh SPBU sendiri, mau-pun masyarakat lainnya,” kata Nanang.

Dia juga memaparkan hal ini karena biasanya warga panik jika ada kebija-kan yang akan menaikkan BBM. Warga akan memborong BBM yang akan naik tersebut. Sehingga akan menyebabkan antrean panjang. Hal inilah juga perlu adanya pemantauan dan pengamanan aparat. Guna menghindari dan men-gantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pihaknya memastikan informasi yang bisa dikatakan meresahkan masyarakat ini hanya wacana belaka. Hal tersebut dikuatkan pihaknya belum mendapat instruksi khusus dari Polda untuk mel-akukan PAM khusus tersebut.

Sebagaimana informasi yang berkem-bnag sejak beberapa hari terakhir bahwa BBM bersubsidi yang sekarang seharga Rp 6.500, per-1 November akan menjadi Rp 9.500. Ada kenaikan sekitar 46 persen, pada masa Presiden Jokowi, yang baru beberapa hari menjabat itu.

“Jika BBM akan naik, kami pasti akan mendengar duluan. Karena kami harus nge-PAM di SPBU, sejak pra dan pasca kenaikan,” papar perwira asli Surabaya ini.

=SUKMA fIrDAUS/UZI/rAH

BAHAN BAKAR MINYAK

Informasi Kenaikan BBM Menghantui

Jika guru-guru yang lain baik guru PNS maupun GTT yang mengabdi di sekolah swasta, bisa merasakan nikmatnya tunjangan sertifikasi guru, insentif guru, tunjangan fungsional maupun tunjangan guru swasta dari Gu-bernur Jawa Timur, tidak demiki-an dengan GTT yang mengabdi di sekolah negeri. Mereka harus gigit jari, karena tidak pernah mendapatkan tunjangan ataupun insetif tersebut.

GTT yang mengabdi di se-kolah negeri tersebut hanya mengharapkan kedermawanan sekolah untuk memberikan honor seadanya kepada mereka setiap

bulan. Sementara harapan mere-ka masuk database hingga kini belum jelas.

Ironisnya, pemerintah justru memperbolehkan guru PNS men-gusulkan tunjangan sertifikasi guru. Bahkan sudah banyak guru PNS yang menikmati tunjangan sertifikasi tersebut ditambah gaji bulanan dan tunjangan lainnya dari pemerintah. Sementara GTT yang mengabdi di sekolah negeri justru dilarang mengajukan serti-fikasi. Ketentuan tersebut dinilai sangat tidak adil karena tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap guru.

Salah satu guru yang enggan

disebutkan namanya mengaku setiap bulan ia hanya mendapat-kan honor bulanan sebesar Rp 150 ribu. Bahkan ada temannya hanya menerima Rp 75 ribu/bulan. Seka-lipun ada yang menerima hingga Rp 300 ribu/bulan.

Apalagi kata pria lulusan per-guruan tinggi terkemuka di Ma-lang ini, jadwal pemberian honor kepada guru sukwan tidak tetap. Kadang awal bulan, bahkan min-ggu kedua baru diberi honor. Se-mentara ia dan rekan-rekan lain-nya memiliki anak dan istri yang sudah menunggu untuk mencicipi honor bulanannya.

Ia hanya bisa pasrah dan ber-harap agar pemerintah bisa mem-berikan kesempatan yang sama terhadap GTT yang mengabdi di sekolah negeri, termasuk menda-patkan insentif guru.

Ketua Komisi IV DPRD Pame-kasan, Apik mengaku prihatin ter-hadap nasib para GTT yang meng-abdi di sekolah negeri. Sebab mereka telah banyak membantu terhadap kemajuan pendidikan di kabupaten ini di tengah kekuran-gan guru negeri di Pamekasan

Kata politisi Partai Nasdem ini, pemerintah daerah perlu ki-

ranya berinisiatif untuk mempro-gramkan tunjangan insentif GTT yang mengabdi di sekolah negeri. Pihaknya siap mengawal usu-lan program tersebut khususnya dalam hal penganggaran.

Kepala Bidang Ketenagaan Disdik Pamekasan, Suryanto mengatakan sejak awal pihakn-ya sudah mengingatkan kepada GTT untuk memilih. Jika mereka ingin mendapatkan tunjangan sertifikasi guru, harus mengabdi di sekolah swasta. Sementara jika ia ingin masuk data base, harus mengabdi di sekolah neg-eri.

Berdasarkan data yang dimi-likinya, jumlah GTT yang meng-abdi di sekolah negeri, sebanyak 782 dan seluruh GTT tersebut su-dah masuk dalam data base hon-orer K-2. Hanya tak semua guru lulus dalam seleksi beberapa waktu yang lalu.

=fAKIH AMyAL/UZI/rAH

Nasib GTT di Sekolah Negeri TerkatungSeharusnya Pemerintah Tidak Menutup MataPAMEKASAN - Nasib guru tidak tetap (GTT) yang meng-abdi di sekolah negeri kian terkatung-katung. Pemerintah terkesan menutup mata terhadap nasib para GTT, yang memiliki tugas yang sama dengan guru negeri yang su-dah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Salah satu guru yang eng-gan disebutkan namanya mengaku setiap bulan ia

hanya mendapatkan honor bulanan sebesar Rp 150 ribu. Bahkan ada teman-

nya hanya menerima Rp 75 ribu/bulan. Sekalipun ada yang menerima hingga Rp

300 ribu/bulan.

Page 29: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III MPamekasan

Pengerjaan pengolahan 54 unit biogas tersebut diperkirakan akan memerlukan sekitar em-pat bulan. Namun, dengan waktu masa anggaran yang tersisa hanya tinggal 3 bulan lagi. Sedang, pros-es lelang masih belum dilakukan, praktis proyek yang dibutuhkan masyarakat itu gagal di tahun ini.

Padahal, dana yang sudah dis-iapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mela-lui PAK tersebut sebesar Rp 800 juta. Dana itu akan direalisasikan menjadi tempat pengolahan ko-toran sapi yang diolah menjadi gas layaknya gas elpiji. Sehing-ga hasil gas bisa dimanfaatkan masyarakat dalam memasak. Se-dang, kotoran sisa pengolahan bisa diproses lagi sebagai pupuk organik.

Direncanakan program ban-tuan tersebut akan diberikan ke kelompok tani, yang banyak me-melihara ternak berupa sapi, yang proyeknya melalui pihak rekanan. Per unit akan mendapatkan ban-tuan pembangunan sebesar Rp 15 juta lebih.

Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Pame-kasan, Shalah Syamlan mengata-kan kegagalan proyek pembangu-nan pengolahan biogas tersebut, karena terkendala proses lelang, sebab ada aturan baru yang harus dipenuhi oleh pihak rekanan.

“Kendalanya sama seperti proyek-proyek yang harus dikon-traktualkan lainnya. Kalau ang-garan sudah ada, perencanaan per unit-nya masih sama seperti tahun lalu, yang membedakan

hanya jumlah kelompok petani penerimanya lebih banyak saja,” katanya.

Shalah berjanji lelang proyek ini akan dilakukan akhir tahun ini, sehingga awal masa angga-ran tahun 2015 mendatang sudah bisa langsung dilakukan pemban-gunan. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan, bulan berapa proyek tersebut mulai dik-erjakan.

Shalah menjelaskan program biogas ini merupakan kelanju-tan dari program yang dilakukan tahun 2013 lalu. Hanya saja ta-hun 2013 hanya sebesar 20 titik. Sementara tahun ini menjadi 54 titik yang direncanakan akan di-berikan kepada kelompok tani yang membutuhkan pengolahan biogas tersebut.

“Biogas ini adalah energi al-ternatif, yang banyak dikembang-kan di daerah lainnya. Dengan program ini ada dua keuntungan yang bisa didapat petani, selain gas bisa untuk memasak, kemu-dian sisanya jadi pupuk pertanian mereka,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Pembangunan Biogas Tak Sesuai HarapanPersiapan Dana Sebesar Rp 800 Juta Melalui PAKPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan sukses membangun 20 pengolahan biogas dar kotoran sapi pada tahun 2013 lalu. Sehingga pada tahun 2014 ini program tersebut ditambah sebanyak 54 unit. Sayang pembangunannya tidak sesuai harapan karena harus ditunda tahun 2015 mendatang.

SAMBUT TAHUN BARU ISLAM. Ratusan umat Islam bersholawat usai melakukan pawai taaruf di Monumen Arek Lan-cor, Pamekasan, Jatim. Pawai taaruf yang dilanjutkan dengan “Pamekasan Bersholawat” itu dalam rangka menyambut pergantian tahun baru Hijriyah dari 1435 H ke 1436 H.

PAMEKASAN - Masyarakat kini berharap banyak terhadap keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah kendali Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trans-migrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Pamekasan, yang kini mulai dioperasikan. Sekalipun fasilitasnya belum sepenuhnya lengkap.

BLK diharapkan mampu mencetak tenaga kerja baru di Pamekasan, termasuk mampu melahirkan pengusaha-pen-guasaha muda yang kreatif dan mampu mendirikan usaha dan menyerap tenaga kerja. Se-hingga, dapat menekan angka pengangguran di Pamekasan.

Ketua Dewan Pimpinan Dae-rah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nur Faisal mengakui pihaknya sudah lama menunggu dioper-asikannya BLK. Mengingat an-gka pencari kerja setiap tahun di Pamekasan selalu meningkat. Sementara lapangan pekerjaan sangat terbatas.

Akibatnya kata Nur Faisal, sejumlah warga Pamekasan lebih memilih menjadi tenaga kerja ke Luar Negeri, dan merantau ke sejumlah daerah berkembang di Indonesia. Sep-erti bekerja ke Surabaya, Jakarta Gersik, Malang, Kalimantan, Batam dan sejumlah daerah lainya.

Seperti yang terjadi di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, dari jumlah penduduk mencapai 9.210, ternyata 20 persen pen-duduknya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Usianya mulai umur 15 tahun hingga 40 tahun.

Alasanya, karena di luar negeri kesempatan untuk men-dapatkan lapangan pekerjaan lebih terbuka, ketimbang di dalam negeri. Sehingga, ratusan penduduk di desa tersebut men-jadi TKI.

Hal serupa juga terjadi di Desa Palengaan Daya, Kecama-tan Palengaan. Masyarakatnya memilih menjadi TKI ke luar negeri. Dari 14 ribu jiwa dengan 10.700 yang memiliki hak pilih, setidaknya 400 jiwa menjadi TKI. Selebihnya, menjadi buruh tani, buruh bangunan, ped-angang di pasar tradisional dan menjadi guru di lembaga pendidikan yang ada di desa tersebut.

400 jiwa yang menjadi TKI tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tersebar di Malasyia, Arab Saudi, Brunai Darus Salam, dan sejumlah negara lainya. Paling banyak menjadi TKI ke Arab Saudi.

Mantan Ketua GMNI Pame-kasan berharap agar Dinsos-nakertrans tidak hanya mampu menampung masyarakat untuk dilatih di BLK saja. Melainkan harus melakukan pendamp-ingan secara utuh terhadap masyarakat yang dibinanya tersebut.

Sebab selama ini kata Nur Faisal, Dinsosnakertrans hanya menyelenggarakan kegiatan pelatihan praktek kerja, tetapi minim melakukan pendamp-ingan terhadap para peserta yang sudah dibinanya tersebut. Akibatnya para peserta yang pernah dibina, tidak berkem-bang hingga sukses.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

LAPANGAN KERJA

Mampukah BLK Serap Tenaga Kerja Baru?

MEGAH. Kantor BLK yang berdampingan dengan Kantor Dinsosnakertrans Pemkab Pamekasan mulai beroperasi.

Page 30: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN IIIN Pamekasan

Hal itu terjadi karena be-lum ada tindak lanjut dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, untuk bisa memberikan sanksi. Sarwo Edi terbukti bersalah dalam kasus pengadaan Tempat Pengbuan-gan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pa-sean, Pamekasan.

Kepala BKD Pamekasan,

Lukman Hedi Mahdiya menga-takan sejauh ini sanksi yang dijatuhkan terhadap Sarwo Edi berupa pencabutan tun-jangan jabatan. Pihakny tidak bisa bertindak lebih, dengan alasan Sarwo Edi masih men-gajukan banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Neg-eri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya.

“Walau sudah ada putusan hakim pada yang bersangkutan, kami belum bisa menindaklan-jutinya. Sebab Sarwo Edi masih proses banding, dan kami masih menunggu hasilnya. Jadi, gaji PNS tetap bisa diterima seperti biasa,” katanya.

Menurut Lukman, pencabutan tunjangan jabatan dapat dikelu-arkan terhadap Sawro Edi setelah yang bersangkutan tidak lagi aktif dalam jabatannya, sebagai salah satu pegawai di Badan Lingkun-gan Hidup (BLH) setempat, akibat terseret perkra tipikor.

“Kewenangan kami hanya mengeluarkan surat saja, ka-rena kewenangan pemberian

sanksi itu ada di inspektorat. Jadi, surat keputusan yang kami keluarkan nanti, sesuai dengan hasil keputusan di ins-pektorat pada yang bersangku-tan,” ungkapnya.

Dalam perkara korupsi pen-gadaan lahan TPA itu, ada dua orang yang telah terbukti ber-salah, yaitu Sarwo Edy, yang diputus dengan hukuman 4 ta-hun penjara, denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan. Ke-mudian, Moh Riyadi (rekanan), divonis 4 tahun penjara denda Rp 200 juta subsider 3 bulan ku-rungan, serta uang pengganti Rp 436 juta.

Seperti diberitakan sebel-

umnya, Dalam pengadaan lahan TPA sampah itu telah terjadi mark up atau pengelembungan baik luas lahan maupun harg-anya. Sampai saat ini, pemban-gunan TPA yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Pame-kasan dan Kabupaten Sumenep wilayah utara itu mangkrak ka-rena tidak difungsikan.

Berdasarkan Laporan Hasil Audit (LHA) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jatim, dalam kasus korupsi pengadaan lahan TPA pada tahun 2011 lalu itu, ne-gara telah dirugikan sebesar Rp 436 juta atau total lost.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PNS Terpidana Masih Terima GajiSarwo Edi Masih Banding atas Putusan PN Tipikor SurabayaPAMEKASAN - Sarwo Edi, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, telah menjadi terpidana dalam perkar tipikor. Namun, hingga saat ini yang bersangkutan tetap menerima gaji seperti biasanya.

SIAPKAN SESAJI PAMEKASAN. Nelayan menyiapkan berbagai jenis sesaji, guna dimasukkan ke dalam miniatur perahu, saat akan dilarung dalam petik laut, di Desa Branta Tinggi, Tlanakan, Pame-kasan, Jatim, Sabtu (25/10). Kegiatan tersebut sebagai bentuk syukur nelayan setempat atas melimpahkannya tangkapan dan keselamatan dalam melaut, sekaligus sebagai ajang pelestarian budaya warisan leluhur.

Page 31: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 27 OKTOBER 2014

No. 0471 | TAHUN III OLintas MaduraKORAN MADURA

Wagub: Tiap 40 Detik Satu Orang Meninggal

"Jumlah orang meninggal dunia yang menyebutkan setiap 40 detik satu orang ini berdasar-kan data organisasi kesehatan dunia (WHO)," kata Syaful-lah Yusuf di Pamekasan, Sabtu (25/10) malam.

Wagub mengemukakan hal ini, disela-sela acara haul akbar masyayikh Tariqat Naqsyabandi-yah. Menurutnya, banyak orang yang putus asa dan kemudian me-

milih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh itu, karena mereka tidak memiliki pedoman agama yang kuat.

Oknum warga yang mela-kukan tindakan bunuh diri ini tersebut, karena mereka gampang putus asa, dan tidak mengetahui bahwa masih ada kehidupan akhi-rat setelah kehidupan di dunia ini.

Oleh karenanya, kata dia, pi-haknya mendukung upaya pen-

dekatan kerohanian yang di-lakukan sekelompok umat Islam, seperti halnya yang biasa dilaku-kan oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Thariqat Naqsyabandi-yah.

"Orang yang paham dan mengamalkan ajaran agama, seperti santri menurut hemat kami adalah kelompk yang tang-guh dan siap menjalani profesi apapun di masyarakat," kata Gus Ipul sapaan karib Wagub Syaful-lah Yusuf ini.

Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan pujuan ke-pada Pemkab Pamekasan, kabu-paten ini proaktif dalam berupaya

PAMEKASAN - Jumlah orang stres di dunia kini kian parah, bahkan setiap 40 detik satu orang meninggal du-nia karena bunuh diri, kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf.

menerapkan nilai-nilai keaga-maan melalui lembaga struktural, yakni Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami.

"Selain itu Pamekasan ter-masuk kabupaten yang proaktif dengan pembangunan Prov Jatim, semoga akan menajadi contoh bagi kabupaten lainnya," ucap Gus Ipul.

Wagub juga berpesan, agar pembinaan mental dan pemaha-man keagamaan kepada generasi muda masa depan bangsa hen-daknya di tingkatkan, mengingat, fenomena modern dengan berba-gai perkembangannya, telah ba-nyak mempengaruhi cara berpikir pragmatis di kalangan masyarakat dan generasi muda.

Data mengenai jumlah warga yang bunuh diri sebagaimana di-rilis WHO belum lama ini, menu-rutnya kemungkinan, masih bisa bertambah, apabila tidak dilaku-kan upaya antisipasi oleh semua pihak.

= ANT/ABD AZIZ/DIK

Syaifullah YusufWakil Gubernur Jawa Timur

KABINET JOKOWI-JK

Warga Bangkalan Bangga Imam Nahrawi Jadi Menteri

"Tentu saja saya bangga karena tumpah darah Imam Nahrawi di Bangkalan, meng-enyam pendidikan di Bangkalan dan ia tahu situasi masyarakat Bangkalan yangg sebenarnya, dan Madura pada umumnya," kata tetangga Imam Nahrawi di Bangkalan Wasilah Ismail, Ming-gu (26/10) malam.

Imam Nahrawi lahir di Bang-kalan, pada tanggal 8 Juli 1973. Ia mengenyam pendidikan mulai SD hingga SLTA di Bangkalan, yakni kabupaten yang terletak di paling barat Pulau Madura.

Presiden Joko Widodo men-unjuk putra asal Pulau Garam Madura ini sebagai pembantu presiden untuk jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga, bersama 33 menteri lainnya yang ia sebut sebagai kabinet kerja.

Menurut Wasilah Ismail, ke-percayaan presiden kepada Imam Nahrawi untuk menjabat sebagai menteri, menunjukkan bahwa orang Madura tidak seperti yang dipersepsikan banyak kalangan selama ini. Semisal tertinggal, tidak mau maju dan terbelakang.

Memang, kata aktivis per-empuan yang juga bendahara Garda Bangsa Jatim ini, ada orang Madura yang masih terbelakang dalam hal. Akan tetapi, dengan adanya menteri asal Madura se-

perti Imam Nahrawi, setidaknya akan menjadi pemacu semangat bagi putra daerah di Madura secara umum dan khususnya Kabupaten Bangkalan, bahwa orang daerah juga bisa menjadi menteri.

"Semua dengan diangkatnya Pak Nahrawi sebagai Menteri ini akan bisa memberikan pemb-elajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Bangkalan yang lebih baik," katanya.

Presiden Joko Widodo men-unjuk Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja periode 2014-2019, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

Imam Nahrawi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jen-deral (Sekjen) DPP PKB, meng-gantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerin-tahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Suami dari Shobibah Rahmah ini, juga tercatat sebagai anggota MPR RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) juga menjabat sebagai direktur intervensi Sura-baya dan CV. Alhidayah Surabaya.

Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bang-kalan tahun 1986-1989, MAN

Bangkalan tahun 1989-1991, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998.

Imam memiliki gagasan untuk mengembalikan peran politik sipil secara partisipatif demi terwujudnya aspirasi rakyat yang reformatif serta mengem-balikan citra lembaga dan pribadi legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki.

Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah Imam aktif dalam kegiatan organisasi, se-perti menjadi Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Selain itu, Imam juga menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.

Selain Imam Nahrawi, putra Madura politikus Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) yang juga pernah menjabat menteri ialah Mahfud MD, yakni sebagai Men-hankam saat KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden.

= ANT/ABD AZIZ/DIK

BANGKALAN - Warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengaku bangga Imam Nahrawi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada kabi-net kerja periode 2014-2019.

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi diperkenalkan saat pen-gumuman Kabinet Kerja yang dipimpin Pres-iden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10). Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla terdiri dari 34 menteri.

ant/andika wahyu

Page 32: e Paper Koran 27 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RA

MUI Bangkalan meminta ket-egasan dari aparat penegak hukum agar empat pelaku yang kini tengah buron segera diseret dan dije-bloskan ke balik jeruji besi. Apalagi, inisial ke empat pelaku tersebut telah diketahui.

Selengkapnya BANGKALAN | Hal. I

MUI DESAK PELAKU PEMERKOSAAN SEGERA DITANGKAP

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III PTyas Ariska

Berbagi Sedekahdi Tahun Baru Hijriyah

Perempuan yang bernama Tyas Ariska mengaku momentum pergantian

tahun Islam atau dikenal dengan Hijriyah, memang tidak seheboh dibandingkan dengan pergantian tahun baru Masehi. Padahal di dalam tahun hijriyah banyak menyimpan sejerah.“Tahun Hijriyah sangat kental dengan perjalanan Islam di zaman Rasulullah Saw,” katanya.

Pergantian tahun biasanya banyak orang mengenalnya dengan malam tahun Syuro. Karena di bulan tersebut dianjurkan oleh Nabi untuk

melakukan puasa saat masuk pada malam tersebut. Karena banyaknya keutamaan yang tersimpan di dalamnya. “Kalau orang jawa bulan Syuro men-genalnya dengan bulan Ilmu. Tak jarang, di bulan tersebut memperdalam ilmu yang dimi-likinya,” jelas Tyas Ariska.

Tyas Ariska mengaku dalam bulan syuro disarankan untuk memperbanyak memberikan sedekah kepada orang miskin dan anak yatim piatu. Bahkan ada sebuah keterangan yang menyebutkan, barang siapa yang memberikan sodaqoh kepada anak yatim piatu di tanggal 10 bulan Asyuro maka rizkinya akan dilipat ganda-kan oleh Allah Swt. “Bulan Asyuro merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt,” ungkapnya.

=MAHfUD HIDAyATULLAH

Dalam setiap ta-hun kita pasti akan dihadapkan dengan

pergantian tahun. Termasuk pergan-

tian tahun baru Islam atau tahun

baru Hijriyah 1436. Adanya momentum tersebut, kita harus bisa memaknai dan mengambil pelaja-

ran di dalamnya.