e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

16
10 OKTOBER 2013 Koran Madura KAMIS Cak Munali Sakit Perut Pagi itu Matrawi sudah siap di ruang prakteknya. Baju kebesarannya sebagai dokter rapi dan licin ia kena- kan dengan sangat gagah. Matrahem : Pak saya sakit perut. Tolong periksa, ada apa dengan perut saya. Matrawi : Baiklah, coba buka mulutnya Matrahem : Mulut ya dok? Matrawi : Iya, ... Nah, sekarang matanya mana? Matrahem : Dok, sampean dokter apa dukun. Saya kan sudah bilang, saya ini sakit perut. Mengapa yang diperiksa mulut dan mata? Matrawi : Saya harus memeriksa kesehatan mata sampean. Sebab rupanya sampean salah lihat saat mau makan. Jagung yang sampean makan adalah jagung mentah. Matrahem : Kok sampean tahu saya makan jagung mentah. Matrawi : Tadi pas sampean buka mulut, masih ada sisanya di sela-sela gigi sampean. Berita di hal 7 JAKARTA-Penerapan asas pembuktian terba- lik dalam kasus tindak pidana dugaan korupsi yang melihatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mo- chtar dapat diterapkan jika predicate crimes sudah cukup alat bukti. Sehingga semua harta kekayaan hasil ke- jahatanya dapat dikembalikan kepada negara, kemudian sanksi pidananya dapat dijatuhkan seber- at-beratnya. “Pembuktian terbalik sudah diatur dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Secara yurispredensi juga sudah ada seperti dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM yang meli- batkan Irjen Pol Djoko Susilo,” ujar Wakil Sekretaris Jendral Bi- dang Hukum dan HAM DPP Partai Hanura, Kristiawanto di Jakarta, Rabu (9/10) kepada wartawan. Menurut Kristiawanto, ter- tangkap tangannnya Akil Mochtar dengan dugaan menerima suap terkait Pilkada kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten melibatkan banyak kepentingan dan bahkan partai politik Namun demikian, diharap- kan proses penyidikan dan hingga sidang di pengadilan cepat dan tidak berlarut-larut. Kristiawanto memperhitung- kan banyaknya pihak yang ter- libat dan berusaha menghindar dari jangkauan penyidikan KPK. “Lingkaran masalah ini melibat- kan orang parpol, ambisi kekua- saan dan uang. Jika berlarut-larut, ini sama saja memberi waktu bagi mereka menghilangkan jejak dan bukti,” katanya. Dia juga mendesak, KPK dan internal MK sendiri mengem- bangkan kasus ini karena sudah banyaknya kasus sengketa pilkada yang diputuskan dan agenda si- dang ke depan. lebih lanjut dia menjelas- kan, penangkapan ini juga men- jadi titik balik penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia yang mendapat perhatian berbagai kalangan baik nasional maupun internasional. “Jika terbukti maka Akil Mochtar sebagai salah satu simbol penegakan hukum telah menciderai harapan rakyat terha- dap reformasi penegakan hukum di Indonesia,” ujar Kris. Bahkan kasus ini juga mendegradasi peran MK seba- gai satu-satunya lembaga pen- egak demokrasi yang mempunyai wewenang memutus sengketa pemilu dan putusannya final serta mengikat. (gam) Pembuktian Terbalik Bisa Menguak Korupsi JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), nonaktif, Akil Mo- chtar mengaku kecewa dengan kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang lamban dalam mengumumkan hasil test urine. Kuasa hukum Akil Mochtar, Tamsil Sjoe- koer mengaku, kliennya mengaku sudah mengeta- hui hasil tes urine yang dijalaninya sejak Ahad lalu. “Sudah. Akil kan katakan hasil itu sudah diketahui,” kata Tamsil usai menjenguk Akil di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/10). Seperti diberitakan, penyidik KPK mengklaim menemukan narkoba berupa tiga linting ganja dan dua butir ekstasi di dalam bungkus rokok, saat melakukan pengele- dehan di ruang kerja hakim tersangka korupsi suap sengketa pilkada Akil Mochtar, Kamis (3/10) malam. Keeso- kan harinya temuan itu ditindaklanjuti Sekretar- iat Jenderal MK dengan menyerahkannya ke BNN untuk diperiksa, dan ternyata positif merupa- kan narkoba. Selanjutnya BNN melakukan pemerik- saan sampel urine dan rambut Akil Mochtar untuk memeriksa apakah yang bersangkutan benar menggunakan narkoba. Hasil yang dilansir BNN menunjukkan Akil negatif dalam penggu- naan narkoba. “Secara laboratorium dinyatakan negatif di urine maupun rambut. Yang ada adalah narkotika jenis ganja dan methamphetamine di ruangan kerja AM,” kata juru bicara BNN, Sumirat Dwiyanto, dalam konfer- ensi pers di kantor BNN, Jakarta, Selasa (8/10). Tamsil mengaku kliennya sangat kecewa dengan lambannya BNN mengumumkan hasil test tersebut. Keterlambatan ini menyebabkan banyak opini yang berkembang yang menyudutkan posisi Akil Mochtar. “Pak Akil kecewa kenapa nggak diumumkan hari itu juga,” tegasnya. Namun demikian, dia enggan berspekulasi soal lambannya BNN ini. “Saya tidak mau berpra- sangka. Kita ikuti proses yang ada,” tutur dia. Sementara itu, Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva, mempertanyakan temuan narkoba di ruang kerja Ketua MK non-aktif Akil Mochtar. Karena pemeriksaan BNN terhadap sampel urine serta rambut yang ber- sangkutan menunjukkan hasil negatif. “Saya hanya minta kepada penegak hukum mencari tahu ini kerjaan siapa (temuan narkoba di meja kerja Akil Mochtar),” kata Hamdan. (gam/abd) NARKOBA DI GEDUNG MK Akil Mochtar Kecewa Kinerja BNN HUKUM Aset Akil Terus Diburu JAKARTA- KPK terus memburu aset mi- lik Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), no- naktif Akil Mochtar. Hingga Rabu (9/10), aset Akil yang berhasil disita KPK itu antara lain uang senilai Rp2,7 miliar dari rumah dinas Akil Mochtar di Jalan Widya Chandra III No 7, Jakarta Selatan, tiga mobil mewah dari kediaman pribadinya di Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan serta surat berharga senilai di atas Rp2 miliar. “Setelah proses penetapan tersangka, langkah KPK adalah penelusuran aset,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Rabu (9/10). Tiga mobil mewah Akil yang disita dalam penggeledahan di kediamannya kawasan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan ada- lah Mercedes Benz Seri S350, Toyota Crown Athlete bernopol B 1614 SCZ dan Audi Q5 bernopol B 234 KIL. Ketiga mobil mewah ini dibeli Akil dalam kurun waktu tiga bu- lan lalu. Sementara un- tuk penelurusan aset lainnya berupa pemblokiran reken- ing Akil Mochtar dan tersangka lain, Johan mengata- kan, upaya itu akan segera dilakukan. “Tentu akan dilakukan. Begitu ada pemerik- saan saksi dan tersangka langkah itu akan dilakukan,” ujar Johan. Dalam sidang lanjutan Majelis Kehor- matan Mahkamah Konstitusi (MK), dua ajudan Akil mengungkap kegemarannya bos mereka yang gemar membeli mobil mewah. “Sebelum jadi ketua, ada mobil Audi. Sete- lah jadi ketua, tambah mobil Mercy dan mo- bil Crown,” ujar ajudan Sugiono. Menurut Sugiyono, mobil terakhir yang dibeli Akil adalah Mercedes Benz Seri S350 sekitar tiga bulan yang lalu. Sedangkan sedan mewah Toyota Crown Athlete dibeli sekitar tiga bulan sebelumnya. “Dalam setahun ada dua mobil baru, saya jadi takut,” lanjutnya. Akil sendiri legowo tiga mobilnya disita oleh penyidik KPK. “Mau nggak mau harus diterima karena itu kan proses hukum,” terang pengacara Akil, Tamsil Sjoekoer di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (9/10). (gam/aji Pak Akil kecewa kenapa nggak diumumkan hari itu juga Tamsil Sjoekoer Kuasa hukum Akil Mochtar ant/reno esnir MOBIL MEWAH AKIL MOCHTAR. Petugas memeriksa mobil-mobil mewah hasil sitaan KPK dari rumah Akil Mochtar di Komplek Liga Mas, Pancoran Jakarta Selatan, diparkir di gedung KPK di Jakarta, Rabu (9/10). Tiga mobil mewah itu adalah Audi Q5 , Crown Athlete dan satu Mercedes Benz S 350 diatas namakan sopir Akil bernama Daryono. ant/dhoni setiawan SIDANG PILKADA GUNUNG MAS. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva (kiri) bersama Hakim Konstitusi Harjono memimpin sidang pembacaan putusan perkara sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu (9/10). Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa pilkada Gunung Mas sehingga pasangan Hambit Bintih - Arton S Dohong menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gunung Mas meski Hambit Bintih menjadi tersangka dalam kasus suap yang menyeret mantan Ketua MK Akil Mochtar. JAKARTA-Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) menjadwal- kan pemeriksaan terhadap Guber- nur Banten, Ratu Atut Choisiyah. Atut akan diinterogasi penyidik sebagai saksi kasus dugaan suap yang menyeret Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif, Akil Mochtar.”Diperiksa lusa, Jumat 11 Oktober,” ujar Jurubicara KPK, Johan Budi, di kantornya, Rabu (9/10). Menurut Johan, surat pemerik- saan terhadap Ratu Atut sudah dilayangkan. Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Susi Tur Andayani. Susi ditang- kap karena diduga menyuap Akil Mochtar.”Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka STA terkait dengan penyidikan KPK dugaan TPK dalam penanganan perkara pilkada Lebak di MK,” demikian Johan Budi. Ratu Atut diduga mengetahui seluk beluk mengenai kasus ini. KPK resmi melarang Atut beper- gian ke luar negeri sejak Jumat (4/10) lalu. Dalam perkara ini, Atut diduga menjadi orang yang memerintahkan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan untuk memberikan duit suap sebesar Rp 1 milliar ke Akil Mochtar. Saat ini, Susi, Wawan dan Akil tengah menjalani proses pena- hanan di Rutan KPK yang terletak di basement gedung itu. (gam/aji/ abd) SKANDAL SUAP MK KPK Menjadwal Pemeriksaan Ratu Atut Pembuktian terbalik sudah diatur dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Kristiawanto Wasekjen Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Hanura The Reds Bersama Suarez

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

Page 1: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II 1

10 OKTOBER 2013

Koran Madura

KAMIS

Cak Munali

Sakit PerutPagi itu Matrawi sudah siap di ruang prakteknya.

Baju kebesarannya sebagai dokter rapi dan licin ia kena-kan dengan sangat gagah.Matrahem : Pak saya sakit perut. Tolong periksa, ada apa

dengan perut saya.Matrawi : Baiklah, coba buka mulutnyaMatrahem : Mulut ya dok?Matrawi : Iya, ... Nah, sekarang matanya mana?Matrahem : Dok, sampean dokter apa dukun. Saya kan

sudah bilang, saya ini sakit perut. Mengapa yang diperiksa mulut dan mata?

Matrawi : Saya harus memeriksa kesehatan mata sampean. Sebab rupanya sampean salah lihat saat mau makan. Jagung yang sampean makan adalah jagung mentah.

Matrahem : Kok sampean tahu saya makan jagung mentah.Matrawi : Tadi pas sampean buka mulut, masih ada

sisanya di sela-sela gigi sampean.

Berita di hal 7

JAKARTA-Penerapan asas pembuktian terba-lik dalam kasus tindak pidana dugaan korupsi yang melihatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mo-chtar dapat diterapkan jika predicate crimes sudah cukup alat bukti. Sehingga semua harta

kekayaan hasil ke-jahatanya dapat

dikembalikan kepada negara, kemudian sanksi pidananya dapat

dijatuhkan seber-at-beratnya.

“Pembuktian terbalik sudah diatur dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Secara yurispredensi juga sudah ada seperti dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM yang meli-batkan Irjen Pol Djoko Susilo,” ujar Wakil Sekretaris Jendral Bi-

dang Hukum dan HAM DPP Partai Hanura, Kristiawanto di Jakarta, Rabu (9/10) kepada wartawan.

Menurut Kristiawanto, ter-tangkap tangannnya Akil Mochtar dengan dugaan menerima suap

terkait Pilkada kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten melibatkan banyak kepentingan dan bahkan partai politik Namun demikian, diharap-kan proses penyidikan dan hingga sidang di pengadilan cepat dan tidak berlarut-larut.

Kristiawanto memperhitung-kan banyaknya pihak yang ter-

libat dan berusaha menghindar dari jangkauan penyidikan KPK. “Lingkaran masalah ini melibat-kan orang parpol, ambisi kekua-saan dan uang. Jika berlarut-larut, ini sama saja memberi waktu bagi mereka menghilangkan jejak dan bukti,” katanya.

Dia juga mendesak, KPK dan internal MK sendiri mengem-bangkan kasus ini karena sudah banyaknya kasus sengketa pilkada yang diputuskan dan agenda si-dang ke depan.

lebih lanjut dia menjelas-kan, penangkapan ini juga men-jadi titik balik penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia yang mendapat perhatian berbagai kalangan baik nasional maupun internasional. “Jika terbukti maka Akil Mochtar sebagai salah satu simbol penegakan hukum telah menciderai harapan rakyat terha-dap reformasi penegakan hukum di Indonesia,” ujar Kris.

Bahkan kasus ini juga mendegradasi peran MK seba-gai satu-satunya lembaga pen-egak demokrasi yang mempunyai wewenang memutus sengketa pemilu dan putusannya final serta mengikat. (gam)

Pembuktian Terbalik Bisa Menguak Korupsi

JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), nonaktif, Akil Mo-chtar mengaku kecewa dengan kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang lamban dalam mengumumkan hasil test urine. Kuasa hukum Akil Mochtar, Tamsil Sjoe-koer mengaku, kliennya mengaku sudah mengeta-hui hasil tes urine yang

dijalaninya sejak Ahad lalu. “Sudah. Akil kan katakan hasil itu sudah diketahui,” kata Tamsil usai menjenguk Akil di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/10).

Seperti diberitakan, penyidik KPK mengklaim menemukan narkoba berupa tiga linting ganja dan dua butir ekstasi di dalam bungkus rokok, saat melakukan pengele-dehan di ruang kerja hakim tersangka korupsi suap sengketa pilkada Akil Mochtar, Kamis (3/10) malam. Keeso-kan harinya temuan itu ditindaklanjuti Sekretar-iat Jenderal MK dengan menyerahkannya ke BNN untuk diperiksa, dan ternyata positif merupa-kan narkoba.

Selanjutnya BNN

melakukan pemerik-saan sampel urine dan rambut Akil Mochtar untuk memeriksa apakah yang bersangkutan benar menggunakan narkoba. Hasil yang dilansir BNN menunjukkan Akil negatif dalam penggu-naan narkoba. “Secara laboratorium dinyatakan negatif di urine maupun rambut. Yang ada adalah narkotika jenis ganja dan methamphetamine di ruangan kerja AM,” kata juru bicara BNN, Sumirat Dwiyanto, dalam konfer-ensi pers di kantor BNN, Jakarta, Selasa (8/10).

Tamsil mengaku kliennya sangat kecewa dengan lambannya BNN mengumumkan hasil test tersebut. Keterlambatan ini menyebabkan banyak opini yang berkembang yang menyudutkan posisi Akil Mochtar. “Pak Akil kecewa kenapa nggak diumumkan hari itu juga,” tegasnya.

Namun demikian, dia enggan berspekulasi soal lambannya BNN ini. “Saya tidak mau berpra-sangka. Kita ikuti proses yang ada,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva, mempertanyakan temuan narkoba di ruang kerja Ketua MK non-aktif Akil Mochtar. Karena pemeriksaan BNN terhadap sampel urine serta rambut yang ber-sangkutan menunjukkan hasil negatif. “Saya hanya minta kepada penegak hukum mencari tahu ini kerjaan siapa (temuan narkoba di meja kerja Akil Mochtar),” kata Hamdan. (gam/abd)

NARKOBA DI GEDUNG MK

Akil Mochtar Kecewa Kinerja BNN

HUKUM

Aset Akil Terus Diburu

JAKARTA- KPK terus memburu aset mi-lik Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), no-naktif Akil Mochtar. Hingga Rabu (9/10), aset Akil yang berhasil disita KPK itu antara lain uang senilai Rp2,7 miliar dari rumah dinas Akil Mochtar di Jalan Widya Chandra III No 7, Jakarta Selatan, tiga mobil mewah dari kediaman pribadinya di Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan serta surat berharga senilai di atas Rp2 miliar. “Setelah proses penetapan tersangka, langkah KPK adalah penelusuran aset,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Rabu (9/10).

Tiga mobil mewah Akil yang disita dalam penggeledahan di kediamannya kawasan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan ada-lah Mercedes Benz Seri S350, Toyota Crown Athlete bernopol B 1614 SCZ dan Audi Q5

bernopol B 234 KIL. Ketiga mobil mewah ini dibeli Akil dalam kurun waktu tiga bu-lan lalu.

Sementara un-tuk penelurusan aset lainnya berupa pemblokiran reken-ing Akil Mochtar dan tersangka lain, Johan mengata-kan, upaya itu akan segera dilakukan.

“Tentu akan dilakukan. Begitu ada pemerik-saan saksi dan tersangka langkah itu akan dilakukan,” ujar Johan.

Dalam sidang lanjutan Majelis Kehor-matan Mahkamah Konstitusi (MK), dua ajudan Akil mengungkap kegemarannya bos mereka yang gemar membeli mobil mewah. “Sebelum jadi ketua, ada mobil Audi. Sete-lah jadi ketua, tambah mobil Mercy dan mo-bil Crown,” ujar ajudan Sugiono.

Menurut Sugiyono, mobil terakhir yang dibeli Akil adalah Mercedes Benz Seri S350 sekitar tiga bulan yang lalu. Sedangkan sedan mewah Toyota Crown Athlete dibeli sekitar tiga bulan sebelumnya. “Dalam setahun ada dua mobil baru, saya jadi takut,” lanjutnya.

Akil sendiri legowo tiga mobilnya disita oleh penyidik KPK. “Mau nggak mau harus diterima karena itu kan proses hukum,” terang pengacara Akil, Tamsil Sjoekoer di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (9/10). (gam/aji

Pak Akil kecewa kenapa nggak

diumumkan hari itu juga

Tamsil SjoekoerKuasa hukum Akil Mochtar

ant/reno esnir

MOBIL MEWAH AKIL MOCHTAR. Petugas memeriksa mobil-mobil mewah hasil sitaan KPK dari rumah Akil Mochtar di Komplek Liga Mas, Pancoran Jakarta Selatan, diparkir di gedung KPK di Jakarta, Rabu (9/10). Tiga mobil mewah itu adalah Audi Q5 , Crown Athlete dan satu Mercedes Benz S 350 diatas namakan sopir Akil bernama Daryono.

ant/dhoni setiawan

SIDANG PILKADA GUNUNG MAS. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva (kiri) bersama Hakim Konstitusi Harjono memimpin sidang pembacaan putusan perkara sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu (9/10). Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa pilkada Gunung Mas sehingga pasangan Hambit Bintih - Arton S Dohong menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gunung Mas meski Hambit Bintih menjadi tersangka dalam kasus suap yang menyeret mantan Ketua MK Akil Mochtar.

JAKARTA-Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) menjadwal-kan pemeriksaan terhadap Guber-nur Banten, Ratu Atut Choisiyah. Atut akan diinterogasi penyidik sebagai saksi kasus dugaan suap

yang menyeret Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif, Akil Mochtar.”Diperiksa lusa, Jumat 11 Oktober,” ujar Jurubicara KPK, Johan Budi, di kantornya, Rabu (9/10).

Menurut Johan, surat pemerik-saan terhadap Ratu Atut sudah dilayangkan. Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Susi Tur Andayani. Susi ditang-kap karena diduga menyuap Akil Mochtar.”Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka STA terkait dengan penyidikan KPK dugaan TPK dalam penanganan perkara pilkada Lebak di MK,” demikian Johan Budi.

Ratu Atut diduga mengetahui seluk beluk mengenai kasus ini. KPK resmi melarang Atut beper-gian ke luar negeri sejak Jumat (4/10) lalu. Dalam perkara ini, Atut diduga menjadi orang yang memerintahkan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan untuk memberikan duit suap sebesar Rp 1 milliar ke Akil Mochtar.

Saat ini, Susi, Wawan dan Akil tengah menjalani proses pena-hanan di Rutan KPK yang terletak di basement gedung itu. (gam/aji/abd)

SKANDAL SUAP MK

KPK Menjadwal Pemeriksaan Ratu Atut

Pembuktian terbalik sudah diatur dalam UU Tindak Pidana

Pencucian Uang (TPPU) dan UU Tindak Pidana

Korupsi (Tipikor).

Kristiawanto Wasekjen Bidang Hukum dan

HAM DPP Partai Hanura

The Reds Bersama Suarez

Page 2: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II2

“Saya berharap sekali MK memberikan sebuah proses yang dapat mencerminkan keadilan dan kebenaran. Be-rarti hakim-hakim ini harus betul-betul tertutup dari apa yang sekarang terjadi (peny-impangan),” kata Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (9/10).

MK adalah lembaga yang dibentuk ketika Megawati masih menjadi Presiden. Dia pun mempertanyakan legali-tas putusan MK selama ini pasca-terungkapnya kasus

Akil. Kenyataannya, dari peri-stiwa terakhir, hakim konsti-tusi dinilai tidak lagi mampu memberikan rasa keadilan.

Ketika disinggung terkait wacana penerbitan peraturan pengganti undang-undang (perppu) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengatur MK, Megawati eng-gan berkomentar. Dia tidak mau mengomentarinya karena bukan ahli hukum. “Memang harusnya dibicarakan dengan ahli-ahli, terutama ahli yang ada hubungannya dengan hukum tata negara. Saya me-

mang menunggu kalau ada perppu. Akan kita lihat dari PDI-Perjuangan,” ucap Mega-wati.

Sementara itu, pakar hu-kum tatanegara, Saldi Isra mengusulkan agar masa jabatan hakim MK hanya satu periode saja. Hal ini agar lem-baga itu tidak ada ketergan-tungan pada seseorang.

“Sebaiknya memang han-ya satu periode saja, ini usulan saya sejak lama, tapi belum mendapat respon,” kata Saldi Isra dalam diskusi “Perlukah Pemisahan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan” bersama Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Tohari dan Pimpi-nan Kelompok DPD, Mahany Victor Polypua di Jakarta, Se-lasa,(9/10).

Selain itu, kata Guru Besar FH Universitas Andalas, Pa-dang ini, Majelis Kehormatan Hakim (MKH) MK lebih baik dipermanenkan saja, ketim-

bang pengawasan diberikan kepada Komisi Yudisial (KY). “Permanenkan saja MKH, saya bicara lembaganya, bukan orang-orang yang mengisi di MKH,” tegasnya.

Bukan hanya itu, sam-bung Saldi lagi, orang partai juga harus bisa menahan diri agar tidak lagi duduk di MK, MA dan BPK dan lain-lainya. “Biarkan profesional yang mengisinya. Dengan begitu masyarakat akan merasa ny-aman. Toh, politisi sudah disediakan tempat untuk berkarier, bisa menjadi men-teri dan presiden,” terangn-ya.

Terkait soal rencana pres-iden akan keluarkan Perppu, lanjutnya, dari pemahaman presiden tentu keberadaan Perppu ini sangat subyektif. Oleh karena itu, agar menjadi obyektif, makanya Perppu itu punya ruang kontes di DPR. “DPR bisa saja menolaknya,

MK Harus Benahi InternalJAKARTA- Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku sangat terpukul dengan penangkapan Akil Mochtar atas dugaan suap dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten serta pene-muan narkoba di Kantor Ketua MK. Untuk itu, Mega-wati berharap apa pun langkah penyelamatan yang diambil dapat segera memulihkan kredibilitas MK.

Wakil Ketua Komisi II dari F-PDI Perjuangan DPR Arif Wibowo mengatakan saat ini anggaran untuk lebih dari 72.000 desa di seluruh Indonesia per tahun hanya Rp42 triliun dari Rp1.600 triliun per tahun alias 2,6 % per tahun.

Dari jumlah itu, angga-ran yang langsung ke desa hanyalah Rp10 triliun per tahun alias 0,6 % dari APBN. Dana itu turun melalui pro-

gram PNPM yang sebentara lagi akan tutup buku.

“Sisanya, sebanyak Rp32 triliun alias 2% dari APBN adalah dana yang digunakan oleh kementerian sektoral untuk program sektoral, pengawasan pelaksanaan, dan lain-lain yang real-isasinya tidak langsung dinikmati masyarakat per-desaan,” ujar dia di Jakarta, Rabu (9/10).

Arif mengatakan,

ketimpangan dana untuk desa ini tentu menghambat usaha untuk memajukan desa. Bahkan, kemiskinan di pedesaan menjadi tak terhindarkan. Relasi desa dengan pihak-pihak supra desa (pihak di luar desa) menjadi lemah. Desa men-jadi sangat tergantung pada kebaikan hati pihak-pihak di luar desa.

Migrasi penduduk desa ke kota terus menin-gkat dari waktu ke waktu akibat miskinnya peluang kemajuan di pedesaan. Akibatnya secara bertahap, desa mengalami kemroso-tan aktivitas ekonomi, di antaranya karena min-imnya sumber daya manusia pedesaan yang bersedia bekerja di sektor ekonomi pedesaan. Eksesnya tidak saja memerosotkan desa, namun juga menggerogoti pembangunan perkotaan dengan masalah urbanisasi yang kian kompleks.

Arif mengusulkan, persentase alokasi yang dianggap cukup adil untuk pembangunan di lebih dari 72.000 desa yakni 10 %dari total APBN Rp1.600 triliun. Sehingga, desa memperoleh sekitar Rp160 triliun. Jika dapat dialokasikan, rata-rata dana untuk pembangunan perdesaan mencapai Rp2,2 miliar/tahun. “Dana yang saya kira cukup untuk mempercepat pembangunan pedesaan,” tuturnya.(gam/aji)

APBN 2014

PDIP Desak Anggaran Desa Sebesar 10 Persen

ant/indrianto eko suwarso

DISKUSI. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputeri (kiri) didampingi Ketua DPP Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga PDIP Puan Maharani (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi “Perempuan dan Peradaban Indonesia” di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (9/10). Presiden kelima Indonesia ini mengungkapkan bahwa Internal MK harus segera berbenah.

JAKARTA-PDI Perjuangan mendesak pemerintah mengalokasikan dana untuk desa sebesar 10% dari APBN. Hal itu untuk menghapus ketimpangan kes-ejahteraan masyarakat desa serta penggerogotan pembangunan perkotaan dengan masalah urban-isasi yang kian kompleks.

NASIONAL

JAKARTA-Keputusan DPP Partai Golkar menunda pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) menge-jutkan kader-kader Golkar di daerah. Rapimnas Partai Golkar yang seharusnya dilak-sanakan 20 Oktober diundur menjadi November 2013. Penundaan ini membuat se-jumlah kader partai beringin mempertanyakan manajamen partai. “Yang jadi pertanyaan, saya pengurus DPP belum pernah ada rapat,” kata Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai di Jakarta, Rabu, (9/10).

Yorrys mengaku baru mengetahui penundaan Rapimnas melalui media massa. “Saya baca di media, Rapimnas akan dilakukan bulan Oktober kemarin saya tanya ke sekjen dan pertan-yakan itu. Kan kita belum ada rapat, kok ada penundaan,” ujar anggota Komisi III DPR.

Menurut mantan Ketua umum Pemuda Pancasila ini, biasanya, setiap Rapimnas diputuskan di Pleno DPP Partai Golkar mengenai waktu yang disesuaikan dengan hari ulang tahun Golkar. Selain itu terdapat kepanitiaan dengan tanggung jawabnya.

Dengan adanya penundaan tersebut, Yorrys menilai mana-jemen partai perlu dievaluasi. Apalagi Rapimnas kali ini penting untuk memenangkan pemilu legislati dan presiden.

Mengenai pernyataan DPP Golkar penundaan Rapimnas dikarenakan tidak adanya tempat pertemuan, Yorrys menilai hal itu sebagai alasan klasik. “Kalau soal tempat, Itu hanya alasan klasik. Saya sendiri bingung. Untuk laku-kan pemantapan harus cair dan sukses,” ucapnya.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar (PG) Hajriyanto Y Tho-

hari, penundaan itu hanya ka-rena persoalan teknis. “Tidak ada penyebab-penyebab khu-sus. Semuanya hanya masalah teknis,” ujar Haajriyanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10).

Ditempat terpisah, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie membantah penundaan Rapimnas Partai Golkar terkait dengan pengusutan kasus korupsi Pilkada di Ban-ten. Apalagi, kasus korupsi sengketa Pilkada di Banten yang sedang diungkap KPK memang cukup menyita per-hatian publik. “Nggak ada,” tegasnya

Menurut Ical, penundaan Rapimnas Golkar ini karena persoalan tempat saja. Oleh karena itu, dirinya juga belum bisa memastikan kapan Rapimnas akan digelar. “Kita lihat nanti, belum diumum-kan kapannya. Mengharapkan membicarakan persiapan pemilu. Semua daerah harus siap,” tuturnya

Hal yang sama juga di-katakan Wakil Sekjen Nurul Arifin, yang menegaskan langkah penundaan ini, sama sekali tak terkait pencekalan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan dugaan korupsi Pilkada yang menyeret se-jumlah kader. “Tidak (terkait pencekalan),” ucapnya singkat

Menurut anggota Komisi I DPR ini, penundaan itu hingga bulan depan. Belum ada tanggal pasti namun selambatnya 20 November Rapimnas sudah bisa dilang-sungkan. “Waktu Rapimnas kita batasi sebelum tanggal 20 November harus sudah terlak-sana. Mudah-mudahan lokasi yang kami inginkan, available di antara tanggal tersebut,” imbuhnya. (gam/abd)

PARTAI POLITIK

Rapimnas Golkar Ditunda, Ada Apa?

dengan alasan tidak ada hal ikhwal kegentingan dan me-maksa,” paparnya.

Tidak BerdasarSementara itu, Wakil Ket-

ua MPR, Hajriyanto Y Tohari menilai pertemuan Presiden SBY dan sejumlah Ketua-Ket-ua lembaga negara tidak ada dasar konstitusinya. “Itu han-ya sekedar forum saja, tidak ada dasar hukumnya. Kalau tidak suka dengan Ketua-Ketua Lembaga, ya bisa saja nanti yang diundang hanya wakil-wakil ketua lembaga negara,” ujarnya sambil me-nyindir masalah yang sedang menimpa MK.

Dalam pertemuan itu, kata Ketua DPP Partai Gol-kar ini, sulit membeda-kan SBY, bertindak sebagai Kepala Negara atau sebagai Kepala Pemerintahan. Sebab kedua jabatan itu sulit un-tuk dipisahkan dalam sistem presidentil. “Padahal sebutan Kepala Negara dalam kon-stitusi sudah tidak ada lagi. Ini hanya permainan politik saja,” tegasnya.

Menurut Kandidat Dok-tor Antropologi ini, sebu-tan Kepala Negara hanyalah alat untuk menampung kewibawaan atau political reservoar. “Kita inikan bangsa yang abu-abu , dimana istilah Kepala Negara lebih bersifat simbolis atau lambang. Ka-rena itu diperluka seseorang yang sangat berwibawa dan tidak boleh dikritik siapapun,” tambahnya.

Memang harus diakui, ka-tanya, secara de facto saat ini Presiden SBY sebagai Kepala Negara. Namun de jure, hal ini tidak ada sama sekali. “Intin-ya, terkesan suka-suka saja,” tegasnya.

Sedangkan Marhany, me-nilai Presiden SBY terlihat gu-gup saat mengeluarkan waca-na akan menerbitkan Perppu. “Padahal, kalau mau sebaikn-ya amandemen saja UUD 45, toh itu bukan persoalan yang tabu,” ungkapnya.

Masalahnya, kata Marha-ny, Kegugupan Presiden itu, karena ada wacana lain soal Perppu yang bisa mengimpe-ch Presiden. “Yang jadi per-tanyaan itu, apakah MK harus dibiarkan tanpa pengawasan,’ imbuhnya. (gam)

JAKARTA-Pakar Komuni-kasi Politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi men-gatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya membuat peraturan men-genai pembatasan dana kampanye partai politik dan calon anggota legislatif guna mencegah praktik “money politik”.

“Pemerintah, dalam hal ini KPU, harus bertanggung jawab untuk membuat pera-turan mengenai pembatasan dalam penggunaan dana kampanye partai politik dan caleg,” kata Ari saat di-hubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, peraturan pembatasan dana kampanye itu diperlukan agar partai politik maupun caleg tidak memakai cara “money poli-tic” untuk memenangkan suatu pemilihan umum.

“Sebenarnya yang ter-jadi selama ini merupakan gejala yang dibiarkan oleh KPU, di mana tidak ada pem-batasan anggaran kampanye bagi masing-masing caleg maupun parpol sehingga kekuatan uang menjadi yang utama dalam memenangkan pemilihan,” ujarnya.

Ari mengatakan tidak adanya pembatasan ang-garan kampanye juga dapat menimbulkan kecenderun-gan para politisi melakukan tindak pidana korupsi untuk mendapatkan kembali dana

yang telah digunakan untuk meraih suara dalam pemilu.

“Misalnya, seorang caleg membutuhkan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar untuk masuk ke DPR. Bisa dibayangkan kalau caleg itu sudah jadi anggota DPR ten-tu dia harus mengembalikan pengeluaran yang miliaran itu tadi. Inilah yang memicu terjadinya korupsi,” katanya.

Apalagi, ujarnya, partai politik dengan penempa-tan orang-orang di Bang-gar (Badan Anggaran) DPR, berapa banyak dana yang mereka butuhkan dalam kampanye untuk meme-nangkan pemilu. Selain itu, kata dia, ketiadaan pem-batasan dana kampanye da-pat menyebabkan terjadinya praktik “mahar politik”.

Ari mencontohkan kasus Ahmad Fathanah yang harus membayar “mahar” kepada PKS untuk pencalonan di-rinya dalam pemilihan Gu-bernur Sulawesi Selatan.

“Seperti kasus Fathanah dari PKS yang harus meny-etor pada partai Rp8 miliar untuk menjadi calon Guber-nur Sulsel,” tuturnya.

Maka yang sering terjadi sekarang ini adalah masing-masing partai dan caleg ‘ber-kreasi sendiri’ untuk mencari dana sebanyak-banyaknya demi kemenangan dirinya dan parpolnya dalam pemili-han, kata dia.(ant/yun)

PEMBATASAN DANA KAMPANYE

Seharusnya KPU Membuat Aturan

BANDUNG- Bentrok ter-jadi saat petugas juru sita dari Pengadilan Negeri Band-ung melakukan eksekusi terhadap aset berupa lahan seluas 13.000 meter persegi milik PT Kereta Api Indone-sia (KAI) di Jalan Elang, Kota Bandung, Rabu.

Bentrok terjadi saat petu-gas juru sita membacakan surat eksekusi, massa dari PT KAI yang mengenakan seragam berwarna putih biru berhadapan dengan petugas Dalmas Polrestabes Bandung.

Aksi sadorong pun terjadi antara massa dengan polisi dan bentrokan pecah saat ada seorang pria merebut surat putusan eksekusi yang dibacakan juru sita lalu di-robeknya. Massa dari PT KAI dan polisi saling baku han-tam dengan tangan kosong, sekitar 10 menit.

Bentrok antara petu-gas dengan massa yerjadi dua kali, dan bentrok mulai mereda dan massa PT KAI mundur dari lokasi eksekusi

setelah sebuah mobil water canon milik polisi langsung menembakan air ke kerumu-nan massa PT KA. Akibatnya tembakan air dari mobil wa-ter cannon tersebut massa PT KAI berlarian dan mundur ke Jalan Elang.

Dalam bentrok itu, se-banyak tiga orang dari massa KAI terluka dan tiga orang polisi juga mengalami luka-luka, bahkan seorang petugas polisi mengalami luka cukup parah di bagian mulutnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum PT KAI Benny Wulur mengatakan pihaknya sangat menyayangkan dengan pros-es eksekusi tersebut karena tanah yang dieksekusi itu merupakan tanah milik ne-gara. “Kami juga telah men-gajukan bantahan. Hanya memang kami selaku kuasa hukum dari PT KAI menyay-angkan eksekusi inikarena tanah ini tanah negara,” kata Benny.

Pihaknya menduga segel dalam proses eksekusi la-

han tersebut palsu, sehingga dalam waktu dekat ini ia akan melakukan proses perdata juga.

“Kami akan melakukan upaya bantahan ekseskusi, kami juga berusaha melaku-kan PK. Dan Surat segelanya itu diduga palsu,” kata dia.

Menyikapi hal tersebut Kuasa Hukum Nyonya Odas, Dose Hudaya menuturkan apa yang dilakukan oleh petugas juru sita PN Band-ung telah sesuai aturan yang ada. “Untuk melaksanakan eksekusi ini, kami memiliki putusan dari pengadilan. Jadi ini tidak ujug-ujug langsung dieksekusi sudah ada pros-esnya,” kata Dose.

Lahan seluas 13 ribu me-ter persegi tersebut, kata Dose, 80 persennya ternyata tidak dikuasai oleh PT KAI namun oleh pihak swasta. “Dan tahannya ini, 80 persen tidak dikuasai KAI. Malah ini dikuasi sama pengusaha,” ka-tanya. (ant/jat)

EKSEKUSI LAHAN PT KAI

Warga Ramai-ramai Hadang Petugas

ant/fahrul jayadiputra

EKSEKUSI LAHAN PT KAI. Sebuah kendaraan Water Canon menyemprotkan air membubarkan ratusan karyawan PT. KAI yang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang akan mengeksekusi lahan PT. Kereta Api Indonesia di kawasan Jalan Elang, Bandung, Jabar, Rabu (9/10).

ant/dhoni setiawan

MASKOT PEMILU 2014. Seorang teknisi mempersiapkan perlengkapan tata suara yang akan digunakan saat peluncuran maskot dan jinggle Pemilu 2014 di Halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta, Rabu (10/9). KPU akan meluncurkan secara resmi maskot dan jinggle Pemilu 2014 pada 10 Oktober 2013.

Page 3: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II 3OPINI

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Migrasi Budaya dan Post Identitas

Kehidupan yang Menipu

salam songkem

Konsistensi Politik

Konsistensi politik di tanah air sesungguhnya sangat labil, selalu berubah-ubah. Sebuah proses politik yang sebenarnya tidak begitu baik. Apa pun alasan-

nya inkonsistensi itu, biasanya akan berimplikasi buruk bagi kehidupan bernegara dan berbangsa.

Ketika legislator sebagai penentu lolosnya kebijakan pemerintahan Indonesia sudah dirasuki oleh kepentingan politik, maka memunculkan rumusan-rumusan perundang-undangan sesuai kepentingan politik. Sebagai salah satu contohnya, peraturan tentang pemilihan kepala daerah, kepala negara, dan semacamnya, Indonesia telah membuk-tikan inkonsistensi tersebut.

Pemilihan kepala daerah maupun pemilihan kepala negara yang dilakukan secara langsung oleh rakyat, mu-lai diotak-atik lagi. Ada keinginan untuk mengemba-likan model pemilihan kepala daerah dan kepala negara tersebut kepada model pemilu sebelumnya, yaitu cukup dilakukan oleh para wakil rakyat, karena legislatif meru-pakan referesentatif dari rakyat yang diwakilinya. Itu juga dilakukan kerana biaya politik tersebut dirasakan terlalu besar sehingga dapat mendorong terjadinya KKN, bahkan cenderung memicu munculnya konflik horizontal di ting-kat bawah.

Baru-baru ini, justeru Komisi III DPR RI memberi-kan gebrakan yang berseberangan dengan fenomena perpolitikan di tanah air yang cenderung tak konsisten itu. Beberapa legislator Komisi III yang sejak semula menentang pencalonan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III, nyatanya terus konsis mengawal penolakan tersebut, sehingga pengacara si Poltak itu akhirnya harus mengerti diri. Kemudian secara dramatis beru-jung pada pemunduran diri dengan berbagai alasan yang dikemukakan, untuk sedikit mengurangi rasa malu karena kehadirannya yang tertolak untuk mem-inpin Komisi III.

Kedua kubu yang berseberangan mengenai pencalonan Ruhut sebagai Ketua Komisi III itu tampaknya sama-sama bersikukuh dengan pendirian masing-masing. Bila nyaris semua Komisi III konsis dengan penolakannya dipimpin oleh Ruhut, Ruhut juga konsis dengan pendiriannya untuk tetap menjadi anggota Komisi III DPR. Dua-duanya justeru mulai memperbaiki komitmen untuk kembali menghargai konsistensi.

Fenomena Ruhut di Komisi III itu kiranya menjadi awal yang baik bagi para wakil rakyat di Senayan agar meng-hindari inkonsistensi politik mereka. Setidak-tidaknya para wakil rakyat harus berfikir bahwa peraturan tidak boleh ber-laku surut. Ketika peraturan di Indonesia ini berlaku surut, itu bukanlah sesuatu yang membanggakan, namun justeru merupakan sebuah kegalauan. Bila tidak mau dikatakan suatu kemunduran dalam sistem perundang-undangan pemilu di tanah air. (*)

Hidup Sederhana

Salah satu dugaan mengapa Indonesia nyaris bang-krut, itu karena pemerintah dan sebagian warg-anya tidak mau hidup sederhana. Indonesia seperti

sinetron azab dan sengsara. Di depan dunia, negeri ini berdandan cantik dan elok pada wajah sesungguhnya yang terseok. Negara memaksakan diri agar tatapan dun-ia terhdap republik ini bukan sebagai bangsa yang terpu-ruk. Akibatnya, negara memiliki utang sebesar Rp 2.036 triliun. Tak terbayangkan betapa menumpuknya uang sebanyak itu yang tidak diketahui mengapa negara beru-tang dan untuk apa?

Dari tahun ke tahun, terdapat eskalasi perkembangan utang. Tahun lalu, utang negara Rp 1.850 triliun. Dalam enam bulan, jumlah utang Indonesia bertambah Rp 186 triliun. Jika tren utang ini bergerak secara linear, maka setiap satu semester utang terus bertambah senilai Rp 186 triliun. Apabila angka ini terus berarak, Indonesia sampai pada titik antiklimaks, untuk tidak mengatakan bangkrut. Menumpuknya utang negara disebabkan pen-gelolaan yang tidak transparan. Sebab, realisasi utang luar negeri banyak diperuntukan bagi proyek-proyek yang tidak produktif sehingga tidak mampu membayar bunga dan pokok utang. Pemerintah, salah Noah, cobalah mengerti.

Jika utang negara disandingkan dengan jumlah pen-duduk yang mencapai 250 juta, maka setiap jiwa di In-donesia seakan-akan memiliki tanggungan membayar utang sebesar Rp. 8.144.000. Tetapi atas dasar apa rakyat harus menanggung utang negara? Sementara, utang itu dikelola penyelenggara negara dan sebagian diantaranya dikorupsi, juga oleh penyelenggara negara. Rakyat ha-nya menganga ketika mendengar adanya dugaan korupsi Hambalang, Century, dan PT PLN yang nominalnya men-capai triliunan rupiah. Ini semua terjadi karena tidak mau hidup sederhana.

Contoh real kehidupan yang tidak sederhana juga ter-jadi pada mobil dinas para menteri yang mencapai Rp. 1,3 miliar per unit dengan silinder 3000 cc. Jika dikalikan 34 kementrian, maka muncul angka Rp. 44,2 miliar. Itu baru mobil menteri, belum sekjend, dan belum lagi pejabat di da-erah. Meski harga mobil dinas di bawah mentri lebih murah, tetapi jika dikalikan sejumlah pejabat mulai dari pusat hing-ga daerah, angkanya pasti melampaui harga mobil menteri yang 34 orang itu.

Apalagi, tidak ada jaminan mobil bagus dan mahal meteri berdampak baik pula bagi kinerjanya. Faktanya, ada oknum menteri yang tersangkut korupsi. Kurang apa coba, mobil dan fasilitas lainnya ditanggung negara dan masih korupsi pula? Ini artinya tidak mau hidup sederha-na yang tidak berarti harus kumuh. Melainkan, ada pada batas kewajaran. Sebab, sederhana itu pasti jauh lebih dari cukup. (*)

Hal ini, menjadi tantangan ke depan bagi manusia madura, agar tidak kehilangan dirinya,

apalagi merasa asing dengan dirinya sendiri. Tidak mampu menangkap re-alitas, sama halnya dengan menggali kuburan sendiri, menelanjangi diri sendiri di tengah-tengah kerumunan masyarakat yang mengatasnamakan dirinya sebagai masyarakat global.

Masyarakat global bergumul ber-sama dalam realitas virtual, realitas simulakrum dengan hologramisasi si-tus-situs perubahan yang berkembang biak diantara ruas kesadaran manusia. Semuanya bergerak tanpa harus tahu siapa yang mengajak, semua bergerak tanpa harus tahu kemana arah tujuan mereka, semua bergerak tanpa harus tahu apa yang akan mereka dapat, se-mua bergerak tanpa harus tahu apa yang mereka pijak. Tiba-tiba mereka sampai pada sebuah titik virtual yang diusung oleh signal-signal personal dengan bangunan ruang tak tersentuh seperti eliminasi diri di ruang publik yang menciptakan sebuah jarak per-sonal. Ruang personal menjadi mi-lik publik, tak ada batasan-batasan linearitas, tak ada batasan-batasan

etnisitas, tak ada batasan-batasan kultural, tak ada batasan-batasan ide-ologi, tak ada batasan-batasan agama, tak ada batasan-batasan identitas, tak ada batasan-batasan negara, tak ada batasan-batasan bangsa. Tak ada semakin tak ada. Lesap dan hablur dalam segmentasi-segmentasi tu-buh yang tercerai-berai dalam aktus ketidaksadaran.Tubuh tanpa identi-tas, dilahirkan dalam fenomena diri yang tidak matang.

Migrasi tubuh kultural menyesaki jalan-jalan protokol, bangunan, pu-sat-pusat perbelanjaan, rumah makan dengan daftar menu makanan dari luar, tiang-tiang mencengkram seka-ligus menjulang, lahan-lahan kosong ditanami rumah-rumah perkantoran, rumah-rumah kost, menjadi arsitek-tur api yang menyesaki tubuh diri (Madura). Walhasil, manusia madura menjadi manusia hibrid dengan iden-titas sang liyan, yang berimplikasi ter-hadap realitas budaya (madura) yang kehilangan jati dirinya, kehilangan marwahnya, kehilangan bentuknya, kehilangan arsitekturnya, kehilangan nilai seninya, kehilangan bahasanya, yakni kehilangan identitas budayanya.

Hal ini dapat ditengarai dengan heterogenitas budaya yang diusung melalui media elektronik, semisal tel-evisi, internet dan semacamnya yang mengetengahkan beraneka ragam persoalan-persoalan yang dibangun dan diperuntukkan untuk masyarakat kita. Daftar menu makanan bertumpuk dalam agenda-agenda belanja, ritual acara hiburan, segala macam bentuk permainan disediakan, tinggal klik dan enter, maka sampailah manusia pada sebuah ruang virtual, ruang hiperre-alitas, ruang multidimensional yang menciptakan migrasi tubuh. Manusia madura menjadi masyarakat konsum-tif dengan pelbagai macam pernak-perniknya. Walhasil, masyarakat ma-dura (generasi muda) lebih senang mengidolakan selebriti mancanegara, musik-musik populer, baju-baju de-ngan model terbaru (style), model rambut, cara berkomunikasi, cara ber-bahasa dan cara bergaul lebih identik dan lebih dekat dengan idola yang mereka idamkan, daripada budayanya sendiri, sekaligus berpuncak pada si-kap antipati dan masa bodoh terhadap

nilai-nilai budayanya sendiri. Jadi, bu-daya madura dengan nilai-nilai tradisi dihanyut oleh gelembung-gelembung peradaban yang nyapsap diantara batas kesadaran manusia. Terjadi dis-integrasi diri, disharmoni diri, sebagai cikal bakal dari postidentitas.

Postidentitas meletakkan dan memposisikan dirinya secara kultural berada dipintu gerbang lalu lintas peradaban, yang mendaulatkan diri-nya sebagai penafsir terhadap reali-tas budaya yang hilir mudik melewati pelbagai media yang berkembang de-wasa ini, yakni sesuatu yang mela-mpaui batas dirinya. Postidentitas lahir disebabkan oleh keadaan satu individu atau kelompok yang meng-alami kegalauan budaya, ketidakper-cayaan terhadap budayanya, perasaan minder dan sakit yang berkecamuk. Postidentitas menjadi lawatan budaya massal yang melahirkan sejenis ma-nusia transkultural dengan hibridi-tas ke’aku’an yang mengejawantah di dalam pemikiran, jiwa, hati dan tingkah laku manusia. Manusia ma-dura melakukan migrasi pemikiran lewat media elektronik yang berkem-bang begitu pesat, dengan membawa ideologi budaya tertentu yang terse-lubung dan bersembunyi dibalik tu-dung simbol-simbol. Di sinilah perang pencitraan di dalam simbol-simbol budaya melakukan penjarahan psikol-ogis, hegemoni kesadaran, hegemoni kultural yang masuk melewati pelba-gai aktus kesadaran manusia.

Migrasi tubuh budaya manusia madura bergerak begitu sangat cepat dengan landasan dan lecut pema-haman sebagai aktualisasi diri dan representasi diri yang menciptakan kultus-kultus budaya tertentu atau yang datang dibawa hujan dari nege-ri seberang, atau ia menjadi sebentuk pemberontakan terhadap nilai-nilai budaya madura (tradisi) yang berkem-bang dan dibonsai di dalam akuarium dengan ikan berlumut di sekujur tu-buhnya. Manusia madura mengala-mi disorientasi diri, lantaran sikap pengkultusan terhadap sesuatu yang datang dari luar dirinya, menciptakan berhala-berhala dengan ritual-ritual percepatan mengubah gaya hidupn-ya. Sebuah potret budaya generasi muda madura yang kerap melakukan

perselingkuhan membabi buta tanpa menyadari bahwa kekerasan simbolik yang dibangun di dalamnya.

Migrasi tubuh kultural adalah kon-sekwensi logis yang tak terbantahkan, lantaran dari sanalah segala sesuatu berkembang melakukan persilangan, perkawinan sekaligus berkembang biak menjadi runutan dinamika bu-daya yang harus diterjemahkan dan diapresiasi dengan arif dan bijaksana.

Walhasil, diperlukan sebuah ra-muan budaya yang mujarrab, ajaib yang mampu mengorientasikan dan menjadi penerjemah terhadap persi-langan budaya yang berkembang di dalam masyarakat, sehingga manu-sia madura dapat melakukan peny-ambutan terhadap sesuatu yang da-tang dari luar dengan sikap dialektik, jiwa yang mampu menerjemahkan nilai sekaligus dapat menubuhkan atau menginternalisasikan nilai-nilai budaya madura di dalam diri-nya. Spirit tradisi mungkin menjadi sesuatu yang berharga untuk dijadi-kan canonistika, sehingga manusia madura (generasi muda) tidak kehi-langan kendali diri, tidak kehilangan identitas dirinya, tidak kehilangan jati dirinya, meski harus membu-ka diri terhadap sesuatu yang da-tang dari luar. Eksternalisasi tubuh diri juga menjadi sebentuk migrasi kultural yang mengemban hakikat makna budaya (sendiri) yang harus diperjuangkan, minimal ia menjadi budaya tanding terhadap hiperreali-tas budaya yang berkembang mele-wati batas kesadaran manusia.

Kearifan lokal (local wisdom) adalah sepincuk realitas budaya yang lahir dari cara pandang, ber-pikir, bersikap sekaligus menjadi medan ungkap terhadap realitas budaya yang bersilang sengkalut di dalamnya. Selain itu local wisdom merupakan langkah arif yang di dalamnya spirit nalar tradisi menja-di bagian di dalam melakukan proses internalisasi sekaligus eksternalisasi tubuh diri, sehingga budaya ma-dura tetap ada, terjaga sebagai ben-tuk dari diaspora dan ber-Bhinneka Tunggal Ika. Semoga! =

*) Budayawan dan Dosen di STKIP PGRI Sumenep

Ada rasa khawatir menghujani ladang-ladang kebudayaan kita (Madura), ketika gelom-bang globalisasi menjadi barang kajian dialektik dengan pelbagai dimensi percepatan mengangkut simbol-simbol kebudayaan popular, yang memantik risalah-risalah ke’baru’an dengan membong-kar akar tradisi masyarakat madura.

Ketiganya kerap melahirkan kes-enangan kehidupan bumi yang menipu. Ketiga “TA” tersebut

tak dapat dipungkiri membuat orang yang di lingkungan itu seringkali me-lakukan kesalahan. Ya, semacam satu paket dengan bonus kesalahan terse-but. Punya uang, berkuasa dan tidak tahu harus dikemanakan semua itu, lalu wanita, sebagai subjek sekaligus objek.

Mari kita telusuri beberapa orang yang akhir-akhir ini menjadi salah satu orang yang “beruntung” seka-ligus “buntung” mendapatkan hal tersebut. Sebut saja A. Fathanah yang telah ditahan KPK terkait kasus kouta impor daging. Rekannya Lutfi Hasan Ishak juga begitu. Bukan hanya soal korupsi karena menyalahgunakan we-wenang dan kekuasaan, tapi soal wan-ita yang ternyata banyak berada dalam pelukannya. Hal inilah kenapa Harta, Tahta dan Wanita tersebut seringkali berpotensi lebih besar menimbulkan kesalahan. Memang seolah menjadi rumus yang linear antara kekuasaan politik yang dimilikinya berkorelasi

dengan tingkat godaan untuk men-gumpul harta, lalu karena sudah pu-nya banyak harta, apapun bisa di beli. Entah daging seharga 10 Juta, seharga mobil jazz hingga lainnya yang lebih funtastis.

Zaman baru-baru Indonesia merdeka, pemimpin Negeri ini iden-tik dengan gaya flamboyan dengan perempuan-perempuan cantiknya. Tokoh besar dengan tampilan gagah, pintar, berjiwa seni yang dapat di-kategorikan pengagum dan pecinta wanita. Sementara zaman Orde Baru pemimpinnya entah itu presiden ataupun para menterinya banyak yang tersangkut urusan penumpukan harta dan juga perempuan. Zaman sekarang era reformasi, para pejabat politik entah itu bupati/walikota, gubernur, legislator, menteri banyak juga yang tersandung masalah harta dan wanita. Mereka dengan kekuasaan politiknya digelontorkan fasilitas materi, dis-odorkan banyak pesona godaan per-empuan-perempuan cantik. Ada yang mencoba dengan cara legal dengan mengoleksi beberapa istri dengan cara poligami, ada pula dengan cara sirri dan menjadikan perempuannya sebagai istri simpanan.

Sebenarnya, apa sih yang kita cari di kehidupan ini? Benarkah penyebab perang yang sering terjadi di dunia ini karena ketiga hal tersebut? Disengaja atau tidak, disadari atau pura-pura tidak menyadari, hal itu dikarenakan Harta, Tahta, Wanita. Sejenak renung-kan, kira-kira mengapa pemimpin di-dunia ini rela berperang demi tiga hal tersebut.

Mengingat lagu band GIGI, per-damaian. “Banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai”. Lagu yang mencerminkan keadaan dunia yang sedang galau. Apa tak lebih baik jika berdamai, tertawa bersama, tanpa ada pertumpahan darah. Bukankah harta tidak akan ada habisnya, selalu

kurang dan kurang. Kekuasaan ada, namun harus benar mencari dan mel-aksanakannya. Apalagi wanita.

Harta. Di zaman ini mungkin se-bagian besar manusia menjadikan harta sebagai tujuan dari hidupnya. Semacam anggapan dengan harta bisa mendapatkan hal-hal yang serba nikmat di muka bumi ini. Semua bisa dibeli dengan uang. Seringkali kita dengar dari dunia persepakbolaan di Eropa bahwa salah satu klub mem-beli seorang pemain dari klub lainnya. Contoh klub Real Madrid yang mem-boyong Gareth Bale dari Tontenham Hotspur senilai US $85,5 juta pound-sterling. Hal itu karena Real Madrid sukses menjual 4 pemainnya.

Sebenarnya dunia adalah per-mainan dan senda gurau belaka. Na-mun dengan berbuat apa yang diper-intahkan Allah SWT dan menjauhi larangannya, kita akan bahagia dan kekal di alam akherat nantinya. Dunia hanyalah kesenangan yang menipu. Kesenangan yang terbatas dan se-mentara. Dengan memperkaya diri dari uang yang tidak halal sama saja mengantar diri ini ke jurang neraka.

Tahta. Padanan kata untuk tahta adalah kekuasaan. Biasanya setelah mempunyai harta yang banyak, ma-nusia akan tergoda untuk mempunyai tahta alias kekuasaan. Mau jadi pres-iden, menteri, gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, kepala desa atau bahkan ketua RT. Ada beberapa juga yang karena kekuasaan disalah-gunakan untuk memperkaya diri sebanyak-banyaknya. Banyak orang yang berebut untuk memperoleh jatah ‘kursi’ panas tersebut. Ada yang ke-mudian menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan suatu kedudukan, sehingga ’sikut-menyikut’ pun terjadi, seperti melakukan praktek suap demi melancarkan jalannya menuju kursi tersebut atau juga black market terha-dap lawan politiknya. Kompetisi tidak

sehat dalam mempertarungkan suatu kedudukan kerap terjadi.

Tahta bisa membuat seseorang gila, membunuh, dan saling meng-hancurkan. Ratusan caleg gagal lalu mengalami stress, gila, bunuh diri, terlibat kasus uang panas, semua ka-rena demi mengejar kekuasaan dan uang. Yang berhasil menjadi wakil rakyat, banyak yang singgah di “Ho-tel” Prodeo.

Wanita. Ingat lagunya The Chang-cuters, bahwa wanita adalah racun dunia. Hampir setiap hari kita men-dengar skandal-skandal besar yang melibatkan wanita sebagai pemeran utama. Masih ingatkah kasus video mesum Yahya Zaini dan Maria Eva. Hancur sudah karir Yahya Zaini ha-nya karena wanita, padahal dia su-dah mempunyai harta dan tahta serta wanita sebagai istri sahnya. Belum lagi, Aa Gym yang begitu bersahaja dalam kekayaannya atau tidak ter-goda oleh hingar bingar dunia politik kekuasaan tetapi akhir tersandung untuk urusan wanita.

Ini masih dalam lingkup Indone-sia, bagaimana dengan dunia? Julius Caesar sang penguasa Romawi dengan Cleopatra, Bill Clinton dan Monica Lewinsky, Thomas Jefferson dan Sally Hemings, Eliot Spitzer dan pelacur mahal atau kriminal pertama di muka bumi yaitu pembunuhan Habil oleh Qobil hanya karena wanita. Rasulull-ah saw. bersabda, ” Tidaklah aku ting-galkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiganya adalah anugrah ter-indah manusia. Namun bisa men-jadi musibah yang paling memilukan. Bagaimana menurut anda? Apakah anda termasuk orang yang mengamal-kan ketiga TA tersebut?=

*) Penulis, tinggal di Kabupaten Sumenep - Madura

Harta, Tahta, dan Wanita tak ubahnya adalah sebilah ped-ang bermata dua. Satu sisi dapat membawa rahmat dan di sisi lain tidak jarang membawa fitnah, bahkan menjadi laknat.

Page 4: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Polisi Memburu Pelaku Pembunuh Dua Mahasiswa

Pemkab Undang Investor untuk Garap Air Bersih

Garnisun Menangkap Pemakai Sabu

KRIMINAL

PROYEK

NARKOTIKATotal masyarakat Lamongan yang kini terlayani air bersih masih 28

persen, oleh karena itu dengan adanya

proyek ini diharapkan bisa melayani

masyarakat yang belum terlayani air

bersih, khsususnya di wilayah pantai utara,”

Eko Agus Triandono Kepala BPBD Lamongan

ant/seno

EKSEKUSI RUMAH. Seorang personil polisi dibantu keluarga menggendong Ibu Saginah saat eksekusi rumah di Desa Tanah Wulan, Maesan, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (9/10). Pihak Pengadilan Negeri Bondowoso mengeksekusi rumah Saginah, janda seorang TNI karena kalah di persidangan perdata dan rumahnya harus di eksekusi.

Gugatan Ijazah Bupati Madiun Terhempas di PTUN

"Majelis hakim yang diket-uai Muhammad Ilham Lubis memutuskan menolak guga-tan tersebut, karena penggu-gat Harsanto tidak memiliki kualitas dalam mengajukan gugatan. Hal tersebut diung-kapkan majelis hakim dalam sidang putusan yang digelar di Surabaya pada Selasa (8/10)," ujar Penasihat hukum Muhtarom, Nuryanto kepada wartawan, Rabu (9/10).

Menurut dia, dalam perka-ra nomor 89/G/2013/TUN.SBY, Harsanto menggugat pihak Kanwil Kemenag Jatim yang menggeluarkan ijazah MTs maupun MA milik Muhtar-om. Namun, gugatan terse-but akhirnya ditolak selepas

majelis hakim menggunakan pertimbangan hukum pasal 53 Undang-Undang Nomor 5 ta-hun 1986 tentang PTUN.

"Dalam pasal tersebut di-jelaskan bahwa yang boleh mengajukan gugatan adalah orang atau badan hukum per-data yang merasa dirugikan oleh produk hukum PTUN. Pada Pentas Gugat Indonesia dilihat dari sisi lembaga dan kerugian, ternyata tidak me-miliki kualitas makanya gu-gatannya tidak diterima," kata Nuryanto.

Selain itu, dalam amar putusananya, majelis hakim mengabulkan eksepsi tergugat satu (Kanwil Kemenag Jatim) dan tergugat dua intervensi

(Muhtarom). Majelis hakim juga memerintahkan peng-gugat untuk membayar biaya perkara selama proses persi-dangan berlangsung.

Nuryanto menjelaskan, dalam pertimbangannya, ma-jelis hakim juga tidak melihat iktikad baik dari penggugat Harsanto yang mewakili PGI. Sebab, selepas sidang kelima, Harsanto maupun PGI tidak pernah hadir di persidangan. Bahkan saat majelis hakim mengagendakan pembuktian, Harsanto juga tidak muncul di PTUN Surabaya.

"Walaupun penggugat tidak pernah hadir, kami tetap mengikuti persidangan. Begi-tu juga saat pembuktikan, ada sembilan bukti dari Muhtarom yang kami bawa. Sedangkan dari Kanwil ada sekitar 16 bukti yang dibeber di persi-dangan," terang dia.

Bukti yang diungkap di persidangan cukup beragam, seperti buku induk hingga daftar nilai milik Muhtarom

selama menjalani pendidikan di MTs maupun MA.

"Putusan ini patut kami syukuri. Sebab, membuktikan bahwa ijazah milik Bupati Madiun terpilih, Muhtarom, tidak bermasalah seperti yang dituduhkan selama ini," tam-bahnya.

Sementara, pihak Harsan-to selaku perwakilan dari LSM Pentas Gugat Indonesia belum bisa dimintai tanggapannya, meski wartawan berkali-kali mencoba menghubunginya.

Seperti diketahui, perwak-ilan Pentas Gugat Indonesia, Harsanto melayangkan guga-tan terhadap Kanwil Kemenag Jatim karena telah menggelu-arkan ijazah MTs maupun MA atas Muhtarom yang diduga palsu. Ijazah tersebut dipakai untuk salah satu persyaratan maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Madiun 2008.

Sebelumnya, kasus terse-but sudah ditangani oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun. Di mana, Petas Gu-

gat Indonesia yang waktu itu diwakili oleh Heru Kuncahyo menggugat tentang keabsa-han serta beberapa kejang-galan ijazah Muhatrom dari tingkat SD, MTs, MA, dan juga KTP yang digunakan sebagai persyaratan administrasi ke-tika mendaftar sebagai calon bupati periode 2008-2013 di KPU Kabupaten Madiun, dan terpilih sebagai Bupati Ma-diun 2008 lalu.

Namun, dalam prosesnya, gugatan tersebut juga ditolak oleh Pengadilan Negeri Kabu-paten Madiun.

Dalam putusan sela tang-gal 29 Februari 2012, majelis hakim Pengadilan Negeri Ka-bupaten Madiun menyatakan tidak berwenang mengadili perkara tersebut (Kompe-tensi Absolut), karena masuk dalam ranah administrasi negara. Sehingga yang ber-wenang mengadili, yakni Pengadilan Tata Usaha Ne-gara (PTUN) Jawa Timur di Surabaya. (ant/gus/dik)

MADIUN - Gugatan keabsahan ijazah Bupati Ma-diun Muhtarom yang diajukan oleh aktivis LSM Pentas Gugat Indonesia, Harsanto kepada Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim akhirnya kandas di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, karena tidak diterima majelis hakim.

SURABAYA - Efek jera an-caman penjara sepertinya patut dipertanyakan. Hal ini bisa dilihat dari hasil razia yang akhir-akhir ini gencar dilakukan aparat keamanan. Hampir setiap razia, selalu ada pemakai sabu yang tertang-kap.

Kejadian serupa terulang saat puluhan personil ga-bungan dari Garnisun, Pol-restabes Surabaya, dan Satpol PP menggelar razia di Jalan Wiyung kawasan Pakuwon Surabaya, pukul 23.00 WIB. Dalam razia tersebut, petugas kembali mengamankan tiga orang tersangka yang kedapa-tan membawa dua alat hisap (bong) dan sisa sabu-sabu yang masih terbungkus plastik klip. Barang tersebut ditemu-kan, ketika anggota Garnisun dan Polisi menghentikan dan memeriksa mobil Toyota Yaris nopol P 1373 LL yang diken-darai Singjoyo Muljono (38) warga Jl. Kenari EB-3 Kali-wates, Kabupaten Jember ber-sama dua rekan lainnya.

Semua kendaraan yang melintas di jalan wiyung di-hentikan oleh petugas untuk pemeriksaan, termasuk mobil yang dikendarai oleh Singjoyo. Dua alat hisap dan sisa sabu-sabu ditemukan petugas saat memeriksa isi tas slempang yang dibawa Singjoyo.

Saat diinterogasi petu-gas, awalnya Sangjoyo tidak

mengakui barang-barang itu miliknya. Namun setelah didesak, akhirnya dia men-gakuinya. Bahkan satu dianta-ra rekan Sangjoyo sempat be-radu mulut dengan wartawan, saat para wartawan mengam-bil gambar saat pemeriksaan.

"Saya ke Surabaya ha-

nya untuk liburan, dan hanya menginap semalam. Malam ini saya mau kembali ke Jember," kata Singjoyo saat diinterogasi petugas.

Singjoyo dan dua re-kannya langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, dalam ra-zia yang berlangsung tidak kurang dari dua jam tersebut sebanyak 18 orang terke-na tilang, dua diantara tidak bisa menunjukkan surat ken-daraan dan 19 orang terjar-ing operasi yustisi Satpol PP kota Surabaya.

Kasubnit Patroli Pol-restabes Surabaya, Iptu Peter JS mengatakan, dalam razia yang digelar di kawasan Paku-won Surabaya pihaknya hanya membackup. "Razia ini yang menggelar Garnisun, kami hanya membackup saja," kata Peter. (ddy)

ddy/koran madura

TEMUKAN BUKTI. Petugas menemukan bukti dua alat hisap dan sisa sabu-sabu saat memeriksa tas milik Singjoyo Muljono (dua dari kanan)

SURABAYA - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membentuk tim untuk mengungkap dan memburu pelaku pembunuhan dua mahasiswa asal Timor Leste di kawasan Kampung Klampis Semalang, Rabu dini hari.

"Kami sudah membentuk tim untuk mencari dan memburu pelaku. Semoga mereka segera tertangkap dan secepatnya kami proses sesuai hukum," kata Kasat Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman ketika dikonfirmasi, Rabu (9/10) siang.

Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan rekan korban yang dianggap mengeta-hui permasalahan sebelum terjadi perkelahian antarpemuda hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia.

"Sejumlah rekan dan kerabat korban sedang kami mintai keterangan. Hingga kini kami belum menetapkan tersangka, meski sudah mengantongi beberapa identitas dan segala kemungkinannya," kata dia.

Ia mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan untuk me-ngetahui penyebab maupun motif kejadian. Polis berusaha semaksimal mungkin mengungkap kasus ini secepatnya. Kendati ada dugaan pelakunya sekelompok pemuda asal daerah sama, namun pihaknya belum bisa memastikan sebe-lum ada penetapan tersangka.

"Selain memintai keterangan sejumlah saksi, kami juga sedang mengumpulkan barang bukti-barang bukti dari lokasi kejadian. Beberapa petunjuk lain juga sedang di-kumpulkan," kata Farman.

Seperti diberitakan, perkelahian antarpemuda di ka-wasan Klampis Semalang Surabaya terjadi Rabu dini hari. Diduga, peristiwa dilakukan oleh sesama kelompok pemuda asal Timor Leste.

Dua korban dalam kejadian itu teridentifikasi bernama Ismenio atau akrab disapa Boy dan Ubeldio. Boy ketika ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa, sedangkan Ubeldio sempat mendapat pertolongan dari warga, namun tak terselematkan saat perjalanan menuju rumah sakit.

Di lokasi, Tim Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya langsung melakukan olah tempat ke-jadian perkara untuk mencari penyebab peristiwa. Dari hasil sementara, korban terluka parah akibat sabetan pedang.

Korban Boy adalah mahasiswa semester 10 jurusan komputer, sedangkan Ubeldio tercatat sebagai mahasiswa jurusan Geologi. Keduanya kuliah di perguruan tinggi swasta berbeda di kawasan Surabaya Timur, namun kos di tempat yang sama di kawasan Klampis Semalang. Diketahui mereka kakak-beradik dalam hubungan keluarga saudara sepupu asal Kota Lospalos, Timor Leste. (ant/fqh/dik)

SURABAYA - Pemerin-tah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengundang sedikitnya 40 investor dari dalam maupun luar negeri untuk menggarap proyek air bersih yang mampu melay-ani empat kecamatan yakni Paciran, Brondong, Laren, dan Solokuro.

Kepala Badan Perenca-naan Daerah (BPBD) Lamon-gan Eko Agus Triandono di Surabaya, Rabu (9/10), me-ngatakan proyek air bersih yang akan digarap mampu mencukupi sekitar 68 pers-en kebutuhan air di seluruh wilayah Lamongan.

“Total masyarakat La-mongan yang kini terlayani air bersih masih 28 persen, oleh karena itu dengan ada-nya proyek ini diharapkan bisa melayani masyarakat yang belum terlayani air ber-sih, khsususnya di wilayah pantai utara,” katanya.

Sumber air baku poten-sial yang akan dimanfaatkan oleh proyek itu berasal dari “Long Storage Floodway” sungai di wilayah Sedayula-was, dengan kapasitas men-capai 640 meter kubik/detik.

Skema kerja sama yang dilakukan adalah Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS) dan berbentuk konsesi (Ban-gun guna serah) dengan masa konsesi 20 tahun sejak beroperasi.

“Pembangunan jarin-gan air bersih di wilayah pantai utara Lamongan sa-ngat penting, karena kondisi geografisnya sangat sulit air sebab berada di antara pegu-nungan Dieng,” katanya.

Ia berharap, proyek

pembangunan air bersih ini sudah bisa dinikmati masyarakat Lamongan tahun 2015, dan akan melayani 243 ribu kepala keluarga (KK).

Terkait tarif air ber-sih yang akan diberlaku-kan bila proyek itu selesai, Dirut PDAM Lamongan, M Maksmum mengaku ada-lah Rp6.000 meter kubik/detik hingga Rp7.000 meter kubik/detik untuk kalan-gan industri, dan Rp2.700 per meter kubik/detik untuk masyarakat.

“Tarif yang berlaku tidak mahal bila mengacu dari bi-aya angkut warga terhadap air bersih yang sering men-capai Rp16- Rp20 ribu/meter kubik,” katanya.

Maksum berharap dengan adanya proyek ini pelanggan baru PDAM bisa bertambah dari total jumlah pelanggan yang ada saat ini mencapai 14 ribu KK. (ant/ziz/dik)

Page 5: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Dua Mahasiswa Timor Leste Tewas

Pemprov Membentuk Tim Pantau Hewan Kurban

Tarif Tol Surabaya-Gempol Naik 12 Persen

Eropa Bantu Indonesia Rp 4 Triliun

PERSELINGKUHAN ANTAR PERGURUAN SILAT

STIMULAN PERUMAHAN

MULAI BESOK ANGGARAN PENDIDIKAN

SURABAYA – PT. Jasa Marga menetapkan kenaikan tariff tol Surabaya-Gempol sekitar 12 persen yang dijadwalkan berlaku mulai Jumat (11/10), pukul 00.00 Wib. Kenaikan tariff ber-dasarkan Keputusan Menteri PekerjaanUmum No.394/KPTS/M/2013 tertanggal 27 September 2013.

General Manager PT. Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol, Agus Purnomo kepada wartawan, Rabu (9/10) mengatakan kenaikan di ruas-tol Surabaya-Gempol meli-puti penggal Waru-Sidoarjo, Waru-Porong, Sidoarjo-Waru, Sidoarjo-Porong, Porong-Waru, Porong-Sidoarjodan Dupak-Waru. Kenaikan ini ter-jadi akibat inflasi yang sedang terjadi akiba tkenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) danUpah Minimum Regional (UMR).

“Semuagolonga ntarif rata-rata kurang lebih 12 persen dana pembulatannya untuk kemudahan transaksi pengembalian,”ujarnya.

Dengan demikian ke-naikan rata-rata 12 persen tersebut, jelas Agus, maka ruas Waru-Sidoarjo yang sebelumnya Rp 2.500 men-jadi Rp 3.000, Waru-Porong sebelumnya Rp 3.500 menjadi Rp 4.000, Dupak-Waru yang sedianya Rp 2.500 menjadi Rp 3.000, dan Sidoarjo-Porong yang sebelumnya Rp 2.500 menjadi Rp 4.000.

Dengan naiknya tarif tol yang berlaku hampir setiap dua tahun sekali ini, kata

Agus, pihanya terus menin-gkat pelayanan bagi peng-guna jalantol Jasa Marga, mengingat tingginya volume kendaraan yang melaju di tol Surabaya-Gempol setiap harinya,

“Sampai triwulan IV Tahun 2013 jumlah kendara-an yang melintas mencapai total 9,9 juta kendaraan, 80 juta kendaraan didominasik-endaraanGol I atausebesar71 persen”,tambahAgus.

Agus mengaku operasion-al terbesar perbaikan jalan tol yang menjadi kegiatan rutin perusahaan plat merah ini, akan menjadi hambatan bila masih menggunakan tarif lama, meski ada penolakan dari pengguna jalan tol, khu-susnya kendaraan truk besar.

“Perlu disadari kerusakan jalan tol salah satunya diaki-batkan kendaraan besar yang melebihi tonase. Jadi ban-yangkan bila mereka melintas setiap harinya. Maka Dishub-dan LLAJ perlu mengawasi itu,” tegasnya.

Sementara proses pembangunan Tol Kejapanan-Gempol dampak dari lumpur panas Sidoarjo akhir tahun ditargetkan selesai.

“Progres sudah menca-pai 50 persen, namun masih terhambat akibat beberapa kapling yang belum terbebas-kan,” jelasnya.

Untuk diketahui, pertum-buhan jalan tol di Jawa Timur antara lain, tol Surabaya-Mojokerto yang panjangnya kurang lebih 34 kilometer, Gempol-Pasuruan sepanjang

32 kilometer, Gempol-Pan-daan 30 kilometer, dan masih banyak lagi yang dikelola di luar dari PT. Jasa Marga.

Menurut Pengamat Transportasi Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Haryo Sulis-tiarso mengatakan peme-rintah menaikkan tariff tol seperti Surabaya-Gempol de-ngan kondisi beban ekonomi dan kebutuhan masyarakat akibat kenaikan BBM dinilai kurang tepat. Namun, setidaknya tetap memperha-tikan hak dan kewajiban atas

kenaikan tersebut. “Momentnya tidak tepat,

karena akan berpengaruh terhadap distribusi barang dan jasa transportasi”, ujarnya.

Haryo meminta PT Jasa Marga Cabang Surabaya Gempol untuk tetap mem-perhatikan pelayanan baik sesuai dengan ketentuan berlaku, agar kesimbangan antara operator dan peng-guna jalan betul-betul terwujud,

“Jangan hanya satu sisi yang diuntungkan, sementa-ra satu sisi terus dirugikan”,

tuturnya.Sementara itu, Direk-

tur Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKS), Paidi Pawiroredjo menolak atas kenaikan tarif tol yang dijadwalkan Kamis (11/10), karena dinilai tidak propo-sional mengingat kondisi jalan tol Surabaya-Gempol selama ini tidak ada perubahan.

“Jalan tol yang seharus-nya bebas hambatan, masih banyak ditemukan bergelom-bang, lampu tidak men-yala, sering terjadi tabrakan, pengaturan jalan yang tidak

sesuai”, tegasnya.Paidi Pawiroredjo yang

akrab disapa Yoyokini menya-yangkan sikap Badan Pengelo-la Jalan Tol sebagai pengelola jalan-jalan tol yang ada yang tidak banyak melakukan peru-bahan dari sisi pelayanan bagi pengguna jalan.

“Selama ini masyarakat terus dijadikan obyekatas kenaikan tarif tol. Masak keuntungan kurang lebih Rp.100 miliar tidak bisa me-nyelesaikan permasalahan yang terus terjadi setiap hari ini”, pungkasnya. (ara)

ara/koran madura

TARIF TOL. Pengumuman kenaikan tarif tol PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol menjelang pintu masuk Tol Satelit, Rabu (9/11)

SURABAYA - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia menyiapkan anggaran sebesar 320 juta euro atau senilai Rp4 triliun untuk pelaksanaan pen-didikan inklusi atau kebutuhan khusus di daerah tertinggal di Indonesia pada 2014.

"Untuk pelaksanaan di la-pangan, kami bekerja sama de-ngan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan LSM (lem-baga swadaya masyarakat)," kata Wakil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Colin Crooks saat menggelar jumpa pers di Sheraton Surabaya, Rabu (9/10).

Menurut dia, bantuan tersebut diperuntukkan bagi 100 daerah atau kabupaten di Indonesia yang tingkat pen-didikannya kurang memadai. "Sejak 2012, Gorontalo dan Rembang menjadi pilot pro-ject," katanya.

Saat ditanya anggaran terse-but digunakan untuk apa saja, Colin mengatakan pihaknya me-nyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Pendidikan. "Apa-kah itu digunakan untuk pelati-han guru atau pembangunan sekolah baru, semua itu diser-ahkan kepada kementerian pen-didikan," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, Uni Eropa konsen terhadap keber-lanjutan pendidikan di Asia khususnya Indonesia, salah sa-tunya adalah pemberian bea-siswa kepada para mahasiswa Indonesia untuk bisa melan-jutkan studi S2 dan S3 di Uni Eropa. (ant/dul/dik)

Ekspor Perhiasan Jatim Naik Lebih 200 Persen

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, M Sairi Hasbulloh,

kepada wartawan di Surabaya, Rabu (9/10) kemarin.

"Ekspor perhiasan Jatim

pada Agustus 2013 menem-pati rangking pertama dari 10 besar ekspor nonmigas. Ko-moditi ekspor Jatim terbesar lainnya adalah bahan kimia organik, lemak & minyak he-wan nabati, kertas karton, tembaga, kayu barang dari kayu, ikan dan udang, alas kaki, berbagai produk kimia dan mesin atau peralatan lis-trik total semuanya mencapai 1,009 miliar dollar AS," papar Sairi.

Meski terjadi kenaikkan

yang signifikan pada bulan Agustus, secara komulatif ekspor emas perhiasan Jawa Timur mulai Januari hingga Agustus 2013 turun diband-ingkan periode yang sama pada tahun 2012. Sepanjang Januari-Agustus 2013, total ekspornya sebesar 582,589 juta dollar AS atau turun 29,50 persen dibanding ekspor pe-riode yang sama 2012 yang mencapai 826,388 juta dollar AS.

Kepala Dinas Prindus-

trian dan Perdagangan (Dis-perindag) Jawa Timur, Budi Setiawan menjelaskan tu-runnya nilai ekspor perhi-asan Jatim pada 2013 salah satu faktornya karena me-lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Gejolak harga emas dunia berpen-garuh terhadap turunnya ekspor perhiasan emas Jatim ke beberapa negara mitra perdagangan Jatim. Pemprov Jawa Timur kemudian men-cari cara agar meningkatkan

kembali ekspor emas kita. Termasuk melalui pameran perhiasan atau Jewellery Fair yang dimulai 10-13 Oktober di Hotel Sangrilla Surabaya.

"Kami berharap masyarakat khususnya para remaja putri dan ibu-ibu jika ingin melihat perkemban-gan dan model desain per-hiasan yang paling baru dan terpopuler saat ini, silahkan mengunjungi stan-stan pa-meran perhiasan di Hotel Sangri-La. Di arena pameran

telah disediakan produk-produk kerajinan emas pehi-asan permata dari berbagai daerah di Jatim dan Indonesia serta sebagaian dari Asia serta negara-negara Eropa dengan harga bersaing," ungkap Budi.

Saat ini, Jawa Timur me-miliki 26 industri perhiasan besar dan 1.854 industri kera-jinan emas berskala menen-gah kebawah dengan jum-lah pengrajinnya mencapai 17. 550 orang lebih tersebar diberbagai daerah. (han)

SURABAYA - Jawa Timur berhasil meningkatkan nilai ekspor perhiasan selama Agustus 2013 karena telah menemukan pasar potensial di Timur Ten-gah, Afrika Selatan, dan beberapa negara di Asia dan di benua Amerika. Pada bulan Agustus, nilai ekspor nya mencapai 140, 332 juta dollar AS atau naik 229,68 persen dibanding Juli 2013 yang hanya 42,565 juta dollar AS.

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai hari ini, Rabu (9/10), men-erjunkan tim pantau ternak, untuk mengawasi kesehatan hewan ternak yang diperjual-belikan pedagang saat Hari Raya Idul Adha (Idul Kurban) tahun ini. Tim ini bertugas un-tuk mengawasi dan memantau kondisi kesehatan hewan kur-ban yang bakal

Pengawasan dan peman-tauan sapi dan kambing itu dilakukan guna memastikan hewan kurban yang bakal dis-embelih dalam keadaan layak dan sehat.

" Ini sebagai langkah jem-put bola untuk mengawasi sapi dan kambing kurban agar layak kurban dan me-

menuhi syarat yakni aman, sehat, utuh, dan halal," kata Sekretaris Dinas Pertenakan Provinsi Jawa Timur Irawan Subiyanto, Rabu (9/10).

Tim tersebut merupakan gabungan dari pemprov dan pemkab/pemkot dibantu oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jatim dan Fakultas Kedokteran Hewan dari Uni-versitas Airlangga, Universi-tas Wijaya Kusuma, dan Uni-versitas Brawijaya Malang. Jumlah tim yang diterjunkan lebih dari 100 tenaga ahli . Selain itu, tim juga dibantu sebanyak 200 mahasiswa kedokteran hewan yang me-masuki semester akhir. Se-hingga, dengan membantu tim pantau mengecek hewan

ternak kurban di lapangan bisa menjadi media pemb-elajaran bagi para mahasiswa sebelum lulus dan menjalan-kan profesinya sebagai dok-ter hewan.

Adapun lokasi yang men-jadi prioritas tim pantau, yak-ni beberapa kota besar mulai Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang. Untuk pengawasan, tak hanya dilakukan sebelum Idul Adha, melainkan juga te-rus dilakukan saat proses pe-motongan guna memastikan daging kurban agar benar-be-nar sehat untuk dapat dikon-sumsi masyarakat. Persedian sapi untuk musim Idul Adha tahun ini kata Irawan sukup banyak.

"Kami siapkan 90 ribu ekor

sapi dan 300 ribu ekor kamb-ing untuk kurban. Itu tak ha-nya untuk Jatim tapi juga untuk memenuhi kebutuhan suplai permintaan di DKI Ja-karta, Jawa Barat, dan Banten," tuturnya.

Kebutuhan sapi Jatim se-lama perayaan hari raya Idul Adha sebanyak 52-55 ribu ekor sapi dan sisanya dikirim ke luar Jatim. Sedangkan ke-butuhan kambing Jatim sebe-sar 200 ribu ekor dan sisanya juga dikirim ke luar Jatim. Meski permintaan sapi cukup tinggi, ia menegaskan tidak akan terjadi kelangkaan sapi di Jawa Timur. Pasalnya, pen-jualan ke luar daerah tetap harus memenuhi ketentuan minimal. (han)

PEMERIKSAAN HEWAN KURBAN. Petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang melakukan pemeriksaan kambing milik pedagang hewan kurban di Jombang, Jawa Timur, Rabu (9/10).

ant/syaiful arif

SURABAYA – Dua Warga Timor Leste, Ismenio (Boy) mahasiswa Narotama dan Ubaldio mahasiswa ITATS tewas dibunuh di kosnya yang terletak di Jl. Klampis Semalang Gang I Surabaya kemarin dini hari. Pembunu-han diduga dilakukan Aldino (Sudrun) dan empat teman-nya.

Kejadian bermula sekitar ketika Aldino mendatangi kos korban sambil membawa pedang sekitar pukul 19.00 WIB. Entah apa penyebabn-ya, keduanya yang berasal dari Timor Leste berteng-kar dengan bahasa daerah mereka yang tidak dipahami warga sekitar. Ketika situasi kian memanas, warga sekitar kos korban berusaha melerai dan meminta keduanya tidak membikin keributan.

Tanpa diduga, Aldino tidak terimavdan menda-tangi korban bersama kelom-

poknya, sekitar pukul 00.30 WIB. Pertengkaran kembali terjadi. Aldino dan bebera-pa temannya yang sudah mempersiapkan diri dengan membawa senjata tajam, mengeroyok dan membacok kedua korban beberapa kali. Boy dan Ubaldo yang masih saudara sepupu tewas ber-simbah darah. "Ubaldio tewas dalam perjalanan ke RSUD dr Soetomo, kalau Boy ada di lokasi," terang Yudi, warga setempat yang menyaksikan olah Tempat Kejadian Perkara.

Ibu kos korban, Fitri men-jelaskan, sebelumnya sudah terjadi pertengkaran. "Tidak tahu saya apa penyebabnya, itu mulai maghrib sudah ada cek-cok, bawa pedang dan dipisah warga," jelasnya pada wartawan.

Kerabat korban, yaitu Dasilva mengaku, sebelum Boy tewas sempat ada pang-gilan masuk ke telepon se-

lulernya. "Saya dimintai to-long untuk datang oleh Boy, nyampai sini kok sudah men-inggal. Maksud saya kalau bertengkar jangan ngeroyok dan bawa pedang, satu per satu saja. Apa lawannya bera-ni, Boy itu guru besar boxing di negara kami," ujarDasilva.

Dugaan sementara motif pembunuhan adalah den-dam antar pendekar pergu-ruan pencak silat Kera Sakti dan Korka. Namun untuk mastikannya polisi masih terus melakukan penyelidi-kan. "Kini kami memburu lima pelaku yang berstatus mahasiswa, dari keterangan mereka akan terungkap motif yang sesungguhnya,” terang Kapolsek Sukolilo, Kompol Taufik Yuliyanto, Rabu (9/10).

Sementara itu, Pihak ke-luarga korban menolak kedua jenasah diotopsi, mereka in-gin segera membawa pulang ke Timor Leste.(ddy)

PERIKSA KORBAN. Anggota Kepolisian Polsek Sukolilo saat memeriksa korban Ismineo Boy di TKP Kelampis Semalag II_06.

ddy/koran madura

Page 6: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217| TAHUN II6 PROBOLINGGO

Tercatat, 15 Kasus ilegal loging dan 15 kasus penju-dian serta 2 kasus pencurian hewan. Mengenai kasus ilegal loging yang paling banyak di Kecamatan Krucil, yakni di desa Plausan, Desa Seneng dan Desa Betek.

Selebihnya Desa Sentuk Kecamatan Gading dan Desa Jati Sari Kecamatan Kuripan. Ketujuh tersangka itu di kenai

pasal 78 ayat (7) dan Pasal 30 ayat (3) huruf H undang-un-dang No. 41 tahun 1999 ten-tang kehutanan dan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 15 Miliar.

“Yang paling banyak TKPnya memang di dae-rah Krucil. Dan untuk itu masih ada 8 orang tersangka masih DPO,”sebut Kapol-res Probolinggo AKBP Endar

Priantoro, kepada sejum-lah wartawan, di Mapolres Probolinggo, Rabu (8/10).

AKBP Endar Priantoro, mengungkapkan kasus penjudian yang berhasil diamankan di delapan Ke-camatan, yakni Maron, Kraksaan, Gending, Pajara-kan, Bantaran, Dringu, dan Paiton.”Delapan belas ter-sangka ini, kita amankan di berbagai kecamatan sewaktu melakukan perjudian,”ucap mantan Penyidik KPK ini.

Mantan Penyidik KPK ini menambahkan, untuk 2 kasus pencurian ini terjadidi wilayah Kecamatan Bantaran dan Sukapura.”Mereka di tangkap di dua lokasi yang berbeda, dan akan di kenakaan pasal

363 ayat 2e KUHP,”tandas AKBP Endar Priantoro.

AKBP Endar Priantor, berharap untuk menekan maraknya kasus Ilegal Log-ing dan Perjudian khususn-ya di wilayah Kabupaten Probolinggo diharapkan ke-pada masyarakat berperan aktif untuk bersama-sama petugas memberantasn-ya, mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.

“Semua pihak harus men-dukung, seperti mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak berwajib juga harus bekerja sama untuk memberantas hal itu,”pungkasnya.(hud).

BEBERKAN, Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro mengungkapkan 32 kasus yang berlangsung di Kabupaten Probolinggo dalam kurun waktu dua bulan.

32 Kasus Terungkap di Polres ProbolinggoPROBOLINGGO - Dalam kurun waktu hanya dua bulan, yakni September - Oktober 2013, Polres Probolinggo berhasil mengungkap 32 kasus yang berlangsung di Kabupaten Probolinggo.Hitungan kasus yang paling banyak bulan Oktober 2013, dian-taranya kasus Ilegal Loging dan Kasus Penjudian.

PROBOLINGGO - Hari ini, Kamis (10/10) Perseroan Terbatas Kertas Leces (PTKL) kembali didemo karyawaan-nya. Karena pabrik milik ne-gara tersebut masih belum bisa memenuhi hak para kar-yawannya.

Menurut, Sekertaris Seri-kat Karyawaan (SEKAR) Ar-ham, membenarkan adanya demo tersebut, Aksi demo akan dimulai pukul 07.30 WIB di depan kantor direksi pabrik PTKL. Dalam aksi tersebut juga dilibatkan kelu-arga karyawan terutama para istri karyawan.Diperkirakan jumlanya sekitar 2000 orang. “Aksi ini merupakan bentuk solidaritas para karyawan PTKL. Untuk menutut pihak manajemen agar memenuhi kewajibannya kepada mere-ka,” katanya.

Menurutnya, aksi demo tersebut akan menuntut beberapa persoalan, dian-

taranya, untuk menaikkan gaji pegawai sesuai dengan Upah Minimum Kerja (UMK), penuhi gaji dan tunjangan pendidikan yang tak terba-yar, mengikutkan kembali karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), penuhi dana hak pensiunan para pegawai, sesuaikan status T1 menjadi T2, hentikan pemberangusan pada karyawan PTKL, dan hentikan arogansi maneje-men.

”Permasalahan itu yang harus terselesaikan oleh perusahaan, karena ini merupakan hak dari para karyawan,”papar Ar-ham.

Arham juga menambah-kan, selain beberap tuntu-tan tersebut, pihaknya akan menuntut pemerintah pusat untuk tidak cuci tangan atas permasalah PTKL. Karena PTKL merupakan Pabrik plat

merah.”Jangan hanya waktu jay-

anya saja, PTKL diperhitung-kan. Tetapi ketika PTKL men-galami kebangkrutan seperti ini, juga harus disikapi secara serius,” pintanya

Tak hanya itu, aksi turun jalan ribuan pegawai dan istrinya juga akan menun-tut koperasi PTKL untuk bisa berbuat kepada para anggotanya. Anggota dari koperasi tersebut yakni kar-yawan.

“Keberadaan koperasi PTKL saat ini, sudah tidak se-hat lagi. Bahkan anggotanya sudah terkatung-katung. Aksi ini juga dikabarkan akan di hadiri oleh politisi dari Senayan Jakarta dan juga dari kementrian tenaga kerja. Langkah ini menunggu jawaban manajemenPTKL,” pungkas Arham yang men-gaku sebagai korlap dalam aksi nanti.(fud)

DEMO

Karyawan PTKL Berunjuk Rasa

PROBOLINGGO - Nasib anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Husnan Taufik saat ini sedikit terancam. Pasalnya pencalegan beliau untuk pemilu 2014 bisa ter-ancam dicoret.

Menurut anggota komi-sionaris Komisi pemlihan Umum Kabupaten (KPU) Probolinggo, Habibullah Maksum, mengatakan untuk pencoretan Husnan Taufik dari calon anggota legisaltif Kabupaten Probolinggo, harus memiliki kekuatan hukum tetap atau inckrah dari pengadilan negeri. Na-mun saat ini statusnya masih tahap pemeriksaan pihak kepolisian.“KPU masih belum bisa mengambil sikap dalam persoalan ini,sebab status masih tahap penyidikan,” terangnya kepada wartawan, Rabu (9/10) kemarin.

Oleh karena itu, tanpa adanya keputusan tersebut pihak KPU belum ada kaitan-nya. Habibulah Maksum, menambahkan, untuk pen-coretan tersebut setelah ada keputusan dari pengadilan,

KPU masih harus menung-gu dari laporan partai yang mengusungnya.

“Jika sudah ada laporan-nya ke KPU, maka akanditin-dak lanjuti untuk dilakukan proses terkait dengan status calegnya pada 2014 menda-tang,” jelasnya.

Sementara itu, ketua DPC partai Hanura Kabupaten

Probolinggo, Kasiono, men-egaskan, persoalan kadernya yang saat ini ditangani pihak polres. Menurutnya, belum bisa mengambil langkah termasuk masalah status dirinya sebagai caleg.“Kami akan dalami per-masalahan pak Husnan,termasuk status diriya dalam perkara terse-but,” katanya.

Persoalan tersebut, lan-jut dia, akan terus dipahami. Namun jika keputusan hu-kum tetap telah dijatuhkan kepada beliau. Maka Partai Hanura akan memikirkan langkah-langkah dalam hal pencalegakannya.

“Kalau memang terbukti bersalah, maka partai Hanura akan melakukan sanksi sesuai dengan keputusan Parati Ha-nura, termasuk mencoretnya dari daftar caleg untuk2014 nantinya,” terang Kasiono.

Sedangkan Husnan Tau-fik, saat dihubungi belum bisa memberikan penjelasan mengenai masalah terse-but,. Bahkan saat dihubungi melalui selulernya tidak di-angkat, dan di SMS pun tidak dijawab.(fud).

CALEG

Husnan Terancam Dieleminasi

Persoalan tersebut, lanjut dia, akan terus

dipahami. Namun jika keputusan

hukum tetap telah dijatuhkan kepada

beliau. Maka Partai Hanura

akan memikirkan langkah-langkah

dalam hal pencalegannya.

PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo melalui petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Probolinggo terpaksa melaku-kan penurunan terhadap ban-ner dan spanduk yang tidak mengantongi ijin. Penurunan terhadap banner-banner itu dilakukan Selasa (8/10) kema-rin.

Kepala Badan Penana-man Modal dan Pelayanan Perijinan (BPMPP) Kota Probolinggo, Tartib Gunawan menjelaskan, penurunan ban-

ner tersebut dilakukan karena memang tidak berijin. “Kalau yang ada ijinnnya tidak kita turunkan,” katanya kepada wartawan.

Tartib Gunawan men-jelaskan, untuk membeda-kan banner yang berijin dan tidak, biasanya terdapat stiker. Jika sudah tidak ada stikernya, sudah jelas pe-masangan banner itu tidak mengajukan ijin. “Tapi juga ada masyarakat yang me-masang banner yang ijinnya belakangan. Tapi apapun itu

tetap harus ada pemberita-huan terhadap petugas,” tan-dasnya.

Saat petugas melakukan penyisiran, petugas menemu-kan sejumlah banner di be-berapa titik yang tidak men-gantongi ijin. Seperti di jalan KH. Hasan Genggng dan jalan KH Mansur.

Sementara itu, Kepala Sat Pol PP Kota Proolinggo, Nana-ng Agus Santoso mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan penurunan terhadap sejum-lah banner itu karena me-

mang sesuai aturan. “Kita ter-paksa melakukan penurunan banner-banner itu karena memang tidak mengantongi ijin,”ucapnya.

Menurut dia, petugas Sat Pol PP melakukan penurunan bannner tersebut, berdasarkan laporan dari masyarakat. Men-dapat laporan itu, petugas ke-mudian langsung melakukan penyisiran di beberapa lokasi yang marak dengan pemasan-gan banner yang isinya ban-yak berkaitan dengan pilwali. (ugi).

ALAT PERAGA

Pemkot Berwenang Tertibkan yang Tak BerizinPROBOLINGGO - Tiga

orang meninggal dalam ta-brakan sepeda motor mela-wan sepeda motor di Jalan Mastrip, Kelurahan Kedopok, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Dua korban meninggal di tempat ke-jadian, dan seorang lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, Selasa (8/10) malam.

Tiga korban meninggal diketahui bernama Muham-ad Ilham (16), warga Jati Sari, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, dan Robert (35) warga Jre-beng Kidul, Kelurahan Won-oasih, Kota Probolinggo. Sedangkan seorang korban lainya bernama Aswin (16), warga Jati Sari, tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit dr Saleh.

Peristiwa nahas itu ber-mula saat Muhamad Ilham berboncengan dengan Aswin mengendarai sepeda motor bernopol N 6560 QU, melaju dari arah selatan menuju pu-sat Kota Probolinggo. Dari berlawan melaju sepeda mo-tor bernopol P 6484 AP mel-aju kencang yang dikendarai Robert.

Kondisi jalan yang gelap dan pengendara silau akibat lampu sepeda motor dari arah berlawanan, mengaki-batkan pandangan para pen-gendara terganggu. Saat itu kedua sepeda motor dipacu dengan kecepatan tinggi se-hingga tidak bisa menguasai kendaraannya hingga terjadi tabrakan.

Akibat kejadian itu, Il-ham dan Robert meregang nyawa seketika di tempat

kejadian. Sedangkan Aswin menghembuskan nafas tera-khir dalam perjalanan ke ru-mah sakit dr.Moh.Saleh Kota Probolinggo Ketiga korban mengalami luka serius di kepala, dada, kaki, serta tu-lang tangan patah.

“Kecelakaan itu diduga akibat pengendara silau terk-ena lampu sepeda motor dari arah berlawanan dan dalam posisi kecepatan tinggi,” kata seorang saksi, Edi.

Untuk kepentingan pe-nyelidikan korban dilarikan ke rumah sakit dr Moh.Saleh Kota Probolinggo untuk di-autopsi. Sementara dua se-peda motor korban dibawa ke markas Satlantas Polres Probolinggo Kota. Akibat ke-celakaan itu, arus lalu lintas di Jalan Mastrib macet total.(hud).

DUA MOTOR BERTABRAKAN

Tiga Orang Meregang Nyawa

HANCUR, Sepeda motor RX King milik korban yang berantakan.

Page 7: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II 7KAMIS 10 OKTOBER 2013 6AOLAHR GA

LIVERPOOL - Chairman Liverpool Tom Werner mene-gaskan, Luis Suarez adalah ba-gian integral dari masa depan klub. Dia juga yakin Luis Su-arez mampu membawa pasu-kan Brendan Rodger ke pentas Liga Champions musim depan. Penegasan itu dikeluarkan un-tuk membantah rumor bahwa Suarez ingin segera mening-galkan Anfield.

Pada musim panas lalu, Suarez diincar oleh Arsenal dan Real Ma-drid. Bahkan Arsenal sudah dua kali menga-jukan tawaran resmi tetapi dua kali pula di-tolak. “The Reds” tidak ingin melepas pemain 26 tahun itu yang terikat kontrak hingga 2016. Ketika itu, Suarez ingin pergi karena ingin bermain di Liga Champions.

Suarez baru dimainkan lagi dalam tiga laga terakhir Liver-pool, masing-masing sekali di Piala Liga dan dua kali di Liga Utama Inggris. Saat Liverpool menang 3-1 atas Crystal Pal-ace di Anfield akhir pekan lalu, pemain internasional Uruguay

ini menjadi perhatian publik karena dia keluar lapangan sebelum laga dimulai mem-perlihatkan anaknya yang baru lahir, Benjamin, kepada publik. Pada laga itu, dia juga menc-etak dua gol untuk The Reds.

“Luis keluar lapangan se-belum laga dimulai mengambil bayi dan anak perempuannya. Dia berjabat tangan dengan

semua ofisial dan pemain lain sambil menggendong bayinya. Inilah sisi lain Luis Suarez yang saya tahu, yaitu seorang ayah yang sangat menyayangi keluarga,” kata Werner.

Dia melanjutkan, “Memang ada tawaran dari klub lain pada musim panas lalu, tetapi yang terpenting adalah kami sukses memper-tahankannya. Dia adalah salah satu pemain hebat dunia dan kami merasa bahwa kami men-jadi tim kuat baik bersama atau tanpa dia. Tetapi ini tidak be-rarti saya tidak menghormati keinginannya untuk bermain di Liga Champions. Akan san-gat bahagia bila pada Mei nanti kami tembus ke Liga Champi-

ons dengan masuk empat be-sar.”

Werner pun mengungkap-kan bahwa Suarez ditahan di Anfield demi tujuan tersebut. “Tujuan kami adalah mem-bangun sebuah tim juara dan dia adalah bagian integral dari rencana tersebut. Rencana pergi itu sudah masa lalu. Saya punya hubungan personal yang bagus dengan dia. Saya satu pada Brendan Rodgers yang bisa meyakinkan Luis Su-arez bahwa dia sangat dibu-tuhkan di Liverpool. Brendan memberitahukan kepadanya betapa dia sangat dicintai pub-lik Anfield,” papar Werner lagi.

Pada bagian lain Wer-ner memuji capaian pasukan Brendan Rodgers hingga pekan ketujuh di Liga Utama Inggris. Mereka duduk di peringkat kedua klasemen sementara dengan hanya beda selisih gol dari Arsenal yang duduk di puncak. “Saya kira, Brendan sudah mengalami kemajuan yang hebat. Dia seorang ahli strategi yang handan dan memperlihatkan kepemimpi-nan yang kuat. Ketika kami

LONDON - Mantan pelatih Tottenham Hotspur Harry Red-knapp meminta Gareth Bale keluar dari bayang-bayang Cristiano Ronaldi Real Madrid. Hanya dengan begitu, pemain Wales ini akan sukses bersama klub berjulukkan “Los Galacti-cos” tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Redknapp yang kini melatih klub Divisi Championship, Queens Park Rangers (QPR) dalam buku terbarunya yang diluncurkan dua hari lalu. Bale pernah dilatih Redknapp ketika keduanya masih sama-sama di Whie Hart Lane.

“Hubungannya dengan

Ronaldo menjadi kunci sega-la-galanya karena sepakbola akan berlangsung bagus bila masalah-masalah kecil di sekitarnya bisa diminimalisir sekecil mungkin. Ujian ter-besar Bale adalah dia harus keluar dari bayang-bayang Ronaldo dengan penuh ke-percayaan diri. Walaupun, hal ini bukan sesuatu yang mu-dah,” tulis Redknapp dalam bukunya itu.

Dia melanjutkan, “Ronaldo adalah seorang megabintang di Madrid dan pasti akan ditu-gasi mengembil sembilan dari 10 tendangan bebas. Karena itu, Gareth harus meyakinkan

dirinya sendiri dan mutlak me-miliki pendirian yang kuat. Dia harus berpikir, ‘Saya adalah pemain dengan harga 86 juta pound dan harus bertindak sesuai dengan harga seperti itu, mengambil tanggung jawab ketika mendapat peluang’.”

“Satu hal yang tidak bisa dilakukan klub untuk Ga-reth dan Cristiano adalah “memberi kepada mereka masing-masing satu bola”. Karena itu, mereka harus bekerja keras untuk bisa bekerja sama karena adalah dua pemain dengan tipe per-mainan yang sama,” imbuh Redknapp. (espn/aji)

LONDON - Mantan pemain Manchester United (MU) dan Real Madrid David Beck-ham mendapat penghasilan lebih dari 26 juta dolar dari kesepakatan sponsorsip pribadinya selama satu tahun terakhir kariernya sebagai pesepakbola atau musim 2012-2013. Laporan keuangan dari perusahaan milik Beckham, Footwork Productions, menunjukkan bahwa selama 2012 penghasilan Beckham mengalami peningkatan sebesar 10 persen menjadi 16,5 juta pound atau 26,6 juta dolar.

Selama 2012, Beckham berada penuh di Olimpiade London, sejak acara pembukaan hingga penutupan. Pada ajang kompetisi ban-yak cabang olahraga itu, Beckham mendapat sponsor dari Samsung.

Laporan keuangan perusahaannya menye-butkan bahwa mantan pemain Los Angeles (LA) ini mendapat gaji sebesar 14,1 juta pound dari perusahaannya. Penghasilan ini belum termasuk gaji dari Los Angeles Galaxy sebesar 4 juta dolar.

Beckham yang juga pernah bermain seba-gai pemain pinjaman untuk AC Milan memu-tuskan gantung sepatu pada Mei 2013 lalu setelah mengantar Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai liga Prancis, Ligue 1. (aji)

The Reds Bersama Suarez

NEWCASTLE - Sunder-land akhirnya merekrut Gus-tavo Poyet sebagai pelatih baru mereka menggantikan Paolo Di Canio yang dipecat beberapa waktu lalu. Mantan gelandang Chelsea ini diikat kontrak se-lama dua tahun ke depan oleh “The Cats”. Dia akan memeg-ang kendai di ruang ganti Sta-dium of Light bersama Maurico Taricco dan Charlie Oatway.

Pelatih asal Uruguay ini akan melanjutkan kerja Di Canio yang dipecat setelah menuai hasil buruk pada lima laga pertama Liga Utama Inggris. Di Canio sendiri direkrut pada Maret lalu menggantikann Martin O’Neill yang dipecat oleh manajemen tim setelah Sunderland berada dalam zona degradasi. Di Canio sukses menyelematkan Sunder-land keluar dari zona degradasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, mantan bek Sunder-land Kevin Ball menjadi pelatih sementara. Tadinya, Kevin Ball diprediksi menjadi pelatih tetap klub itu. Ternyata, mana-jemen lebih memilih Poyet yang sudah melang melintang sebagai pelatih divisi Champi-onship. Poyet diharapkan bisa mengangkat tim itu dari dasar klasemen sementara.

“Kami menganalisa secara menyeluruh beberapa kandi-dat, tetapi pada akhirnya kami memilih Gus Poyet karena kami percaya pada rekam jejaknya, pengalaman, komitmen dan passionnya. Berdasarkan itu kami yakin dia adalah orang yang tepat untuk memimpin klub ini. Kami menyambutnya di Sunderland,” bunyi pernyat-

aan di website resmi klub.Poyet sendiri menyambut

kesempatan melatih di Liga Utama Inggris ini dengan penuh antusias. “Ini sebuah tantangan yang sangat besar, tetapi saya sangat senang dengan tantan-gan ini. Saya tidak pernah ber-pikir bahwa saya mendapat kes-empatan menjadi pelatih di Liga Utama Inggris tetapi sekarang saya berada di sini dan semua tergantung saya untuk mem-buktikan bahwa saya betul-betul orang paling tepat yang dipilih klub ini,” kata Poyet.

“Ini sebuah tantangan yang sangat besar, tetapi saya san-gat senang dengan tantangan ini. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya mendapat kesem-patan menjadi pelatih di Liga Utama Inggris tetapi sekarang saya berada di sini dan semua tergantung saya untuk mem-buktikan bahwa saya betul-betul orang paling tepat yang dipilih klub ini,” kata Poyet. (espn/sky sports/aji)

Penghasilan Beckham Capai USD 26,6 juta

LONDON-Gelandang Arsenal Jack Wilshere memprotes rencana Football As-sociation atau FA yang ingin menaturalisasi pemain Manchester United (MU) kelahiran Belgia, Adnan Januzaj untuk membela Timnas Inggris. Menurutnya, hanya pemain kelahiran Inggris yang boleh dan layak bermain untuk skuat “The Three Lions”.

Wacana menaturalisasi Januzaj mengemu-ka seiring penolakan sang pemain terhadap panggilan dari Timnas Belgia dalam mengha-dapi lanjutan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 pada pekan ini. Pemain 18 tahun ini juga sejatinya bisa memperkuat Turki dan Serbia. Sikap Januzaj tersebut semakin menguatkan dugaan jika dirinya ingin mem-perkuat Timnas Inggris dengan mengikuti aturan FIFA untuk tetap bermain dan tinggal di Inggris selama lima tahun kedepan.

“Satu-satunya orang yang boleh bermain untuk timnas adalah orang Inggris. Jika Anda tinggal di Inggris selama lima tahun, itu tidak berarti Anda menjadi orang Inggris. Tidak juga berarti Anda bisa bermain untuk negara itu. Jika saya pergi dan tinggal di Spanyol selama lima tahun, maka saya tidak akan main untuk timnasnya,” ujar gelandang Arsenal itu. (espn/skysports/aji)

Wilshere Tolak Naturalisasi Januzaj

JACK WILSHERE menyatakan protesnya terhadap rencana FA menaturalisasi pemain MU Adnan Januzaj.

Kamis, 10 Oktober 2013FILIPINA vs INDONESIA

19:30 WIB di MNCTV

Sabtu, 12 Oktober 2013SPANYOL vs BELARUSIA

03:00 WIB di RCTIKOREA vs BRAZIL7:30 WIB di MNCTV

KOREA vs INDONESIA19:30 WIB di MNCTV

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEONTV

Poyet Resmi Melatih Sunderland

Gareth Bale Harus Keluar dari Bayang-bayang Ronaldo

REAL MADRID PERGANTIAN PELATIH

merekrutnya, kami yakin mendapatkan seorang sosok pelatih bertalenta cemerlang. Dia pun sudah menunjukkan itu,” paparnya.

Menurut Werner, Brendan sangat disegani oleh para pe-main. Mereka juga mengakui kehandalan Brendan Rodgers

dalam hal strategi dan kepem-impinan. Dia pun memiliki filosofi bermain yang jelas dan harus dimiliki juga oleh setiap pemainnya. “Kami berger-ak dalam rel yang sama dan Brendan adalah seorang pem-impin yang sangat bagus,” kata Werner. (espn/aji)

LUIS SUAREZPremier League 2013/2014

Laga

Gol/Assist

Tembakan per Laga

Dribel per Laga

Umpan Kunci

Akurasi Umpan (%)

Duel Udara

Tekel per Laga

2 3/0 4.5 3.5 1.5 821 1.5

+Bola terobosan +Umpan kunci+Dribel +Tendangan Bebas+Tendangan Jarak Jauh +Finishing

KEKUATAN

Luis Suarez meluapkan kegembiraannya setelah

mencetak gol. Peran penting Luis Suarez amat dinantikan

Liverpool menuju kancah Liga Champions

Page 8: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II8 IKLAN

Page 9: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang10 OKTOBER 2013 KAMIS 9

Panwaslu Berencana Ubah Jumlah DPT

Harus Diupayakan Pemberantasan Narkoba yang Berkelanjutan

Ada Nganga Luka di Leher Zainal

PILEG 2014

GRANAT

KRIMINAL

Rp 1,115 M Terbuang Sia-siaPembangunan Los Ikan Tak Dimaksimalkan

Tahun ini Pemerintah Kabu-paten Pamekasan melaksanakan pembangunan los ikan di sejumlah pasar tradisional. Pembangunan tem-pat berjualan itu menghabiskan ang-garan sebesar Rp 1,115 miliar. Dana tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013.

Akibat kurang maksimalnya peman-

faatan los penjualan ikan tersebut, di beberapa pasar tradisional kondisi ban-gunannya sudah mulai retak. Selain itu, bangunan yang semestinya digunakan para pedagang ikan untuk menggelar dagangannya itu, dipenuhi sampah dan dijadikan tempat parkir sepeda motor.

Para pedagang mengaku belum be-rani menggunakan los tersebut untuk

berjualan karena belum ada izin dari pengelola pasar. Sehingga mereka ha-nya berjualan di lapak-lapak yang be-rada di sekitar los yang dibangun.

”Saya tidak tahu, kapan los ini mau digunakan. Untuk sementara kami ter-paksa berjualan di luar los itu sampai diperbolehkan untuk digunakan,” kata Hosniyah, salah sau pedagang ikan Pasar 17 Agustus.

Penanggungjawab proyek pembangunan los pada Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Abdul Wa-hid mengatakan pelaksanaan proyek pembangunan los itu telah dinyatakan selesai Februari lalu dan telah diserah-kan oleh rekanan.

Namun, dia mengaku belum menge-tahui kapan los tersebut akan digunakan. Sebab, kebijakan itu ada pada Dinas Pen-dapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA/Dispendaloka) setempat.

Kepala DPPKA Pamekasan, Taufi-kurrahman mengatakan penggunaan los ikan di beberapa pasar sudah dimu-lai, diantaranya di Pasar Batubintang, Kecamatan Barumarmar dan Pasar Kep-po, Kecamatan Galis.

Sedang penggunaan los di Pasar 17 Agustus masih menunggu selesainya sejumlah paket proyek lain di pasar tersebut. Dalam perkiraannya, penggu-naan los di pasar itu baru akan dimulai awal tahun depan.(oni/muj/rah)

PAMEKASAN – Anggaran dana miliaran rupiah yang disediakan pemerintah terbuang sia-sia, karena pemanfaatan los ikan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pamekasan belum maksi-mal. Dari seluruh los yang dibangun, hanya sebagian yang diguna-kan oleh para pedagang.

BANGKALAN - Semakin maraknya kasus penangkapan pengguna dan pengedar narkoba serta semakin melu-asnya wilayah peredaran barang haram tersebut di wilayah Bangkalan, men-dapat reaksi dari LSM Granat (Gerakan Nasional Anti Narkoba). Mereka me-minta Polres setempat dalam member-antas peredaran narkoba menggunakan langkah preventif dan represif.

Ketua DPC Granat Bangkalan, Khat-ib Marzuki mengatakan kondisi pere-daran narkoba di Bangkalan dewasa ini sudah semakin memprihatinkan. De-ngan demikian, pihaknya meminta agar kepolisian tidak hanya menitikberatkan pemberantasan narkoba melalui jalur represif atau penangkapan saja. Namun harus diimbangi dengan langkah pre-ventif melalui sosialisasi dan pendidi-kan kepada masyarakat.

“Kondisinya sekarang semakn pa-rah, semakin banyak penangkapan yang terjadi, termasuk keberadaan kampung narkoba beberapa waktu lalu," ungkap-nya.

Menurutnya, antisipasi maupun langkah preventif melalui sosialisasi

dan penyuluhan terhadap warga atas bahaya penggunaan narkoba sangatlah penting untuk dilakukan. Sebab peng-guna narkoba tidak semata-mata di-pandang sebagai pelaku. Akan tetapi, mereka merupakan bagian dari korban.

Sehingga memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang bahaya narkoba menjadi langkah yang bijak-sana.

"Untuk itu, kami berharap mulai saat ini hentikan jatuhnya korban yang

lebih banyak. Kami ingin bersinergi de-ngan kepolisian dalam pemberantasan narkoba,” paparnya.

Sementara itu Kapolres Bangka-lan, AKBP. Sulistyono mengaku telah melakukan upaya mencegah melalui sosisalisasi dan penyuluhan setiap diminta oleh lembaga pendidikan, meski dalam kondisi anggaran yang sangat minim. Hal itu dilakukan demi terwujudnya Bangkalan bebas dari ba-haya narkoba.

“Setiap ada permintaan untuk pe-nyuluhan tentang bahaya narkoba, kami selalu mengirimkan personil guna memberi sosialisasi khususnya kepada pelajar,” terangnya.

Dirinya berharap semua pihak yang terkait dengan masalah ini dapat ber-sinergi mengatasi semakin maraknya peredaran narkoba. Menurutnya, tidak semua hal termasuk dalam pember-antasan narkoba harus dikembalikan kepada pihak kepolisian. Oleh karena itu, Granat juga diharapkan mampu merangkul pihak BNK (Badan Narkoti-ka Kabupaten) Bangkalan dalam upaya preventif tersebut. (dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

AUDIENSI. Sejumlah anggota Granat saat audiensi Kantor Polres Bangkalan. Mereka meminta Polres mengupayakan langkah preventif dalam pemberantasan narkoba.

SAMPANG - Panitia Pengawas Pemilu (Pan-waslu) Kabupaten Sampang memastikan akan melakukan perubahan jumlah data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2014, baik terha-dap jumlah yang mengalami pengurangan atau penambahan. Beberapa waktu lalu, Komisi Pe-milihan Umum (KPU) setempat telah menetap-kan DPT.

Sampai saat ini, proses audit terhadap jumlah DPT di masing-masing kecamatan terus dilaku-kan oleh panwas di tingkat kecamatan dan masih belum memasuki batas akhir. Panwas menemu-kan data pemilih ganda yang mencapai puluhan ribu orang. Audit tersebut akan berakhir 12 Ok-tober 2013.

Anggota Panwaslu Bagian Devisi Pengawasan Pemilu Kabupaten Sampang Addy Imansyah mengatakan, proses audit jumlah DPT sampai sekarang terus dilakukan di masing-masing ke-camatan dan masih belum berakhir. Dia akan me-lakukan perubahan data terhadap jumlah yang ditemukan ada pengurangan atau penambahan .

Lanjut Addy, panwaslu sangat perlu untuk melakukan audit terhadap jumlah DPT karena itu merupakan untuk melancarkan proses pelaksa-naan pesta demokrasi pemilihan legislatif tahun 2014. Sehingga, nantinya tidak ada lagi daftar pe-milih ganda serta memberikan hak terhadap pe-milih yang luput dari pendataan.

“Audit terhadap jumlah DPT di masing- mas-ing kecamatan memang perlu untuk diakukan karena ini bertujuan untuk melancarkan pelak-sanaan pesta demokrasi rakyat pada pemilihan legislatif tahun 2014. Dan ini juga untuk meng-hindari adanya pemilihan ganda dan pemilik hak suara yang tidak terdata,” ujarnya. (jun/lum)

Berdasarkan informasi yang diper-oleh Koran Madura, korban ditemukan dalam keadaan tidak berdaya dengan luka menganga di bagian perut dan leher. Ia langsung dilarikan ke puskes-mas setempat, namun karena lukanya cukup parah, akhirnya korban di rujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep.

Koordinator UGD Puskesmas Pra-gaan, Agus NS, saat dimintai keter-angan di RSUD, mengatakan, Zainal mengalami luka cukup serius dan

kondisinya sudah kritis. Bahkan, akibat lukanya itu, korban banyak mengeluar-kan darah, sehingga kondisi tubuhnya lemas. Beruntung segera mendapat pertolongan.

”Waktu kami datang ke TKP, kondisi korban memang sudah lemas dan tidak berdaya, mungkin karena terlalu ba-nyak mengeluarkan darah. Beruntung, kami segera datang dan memberikan pertolongan, sehingga korban bisa bertahan,” jelasnya.

Motif DendamMenurut penuturan warga se-

tempat, pembacokan tersebut diduga karena motif dendam. Beberapa tahun lalu, korban ditengarai mengganggu istri orang lain. Namun, masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Mungkin itu masalahnya, karena hingga saat ini korban belum mau menyebutkan siapa yang memba-coknya. Tapi ada kemungkinan korban tahu pelakunya,” kata salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

Sementara Kapolsek Pragaan, AKP La Bunga, saat dikonfirmasi tidak ba-nyak memberikan komentar. ”Maaf, Mas, kami masih rapat,” singkatnya melalui saluran telepon pribadinya. (edy/mk)

SUMENEP – Zainal (43), warga Dusun Toguh, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Rabu (9/10) pagi sekitar pukul 6.30, dibacok orang tak dikenal di dekat rumahnya. Zainal yang keluar dari rumahnya sekitar pukul 6.00, ditemukan oleh warga sudah tergeletak dan kritis di areal persawahan desa setempat.

___________________________________________________________Oleh: Junaedy

Life Skills

Jepretan Fety

Menjadi direktur keuangan sebuah peru-sahaan tak membuat Fety Fathiyah ha-nya bergelut dengan uang dan angka. Di

tengah kesibukannya mengontrol dan mengem-bangkan perusahaan, alumni SMA Negeri 1 Sumenep, masih sempat menyalurkan hobinya, fotografi.

Bersama komunitas fotografer di Kota Sume-kar, wanita cantik yang masih melajang tersebut jarang absen dari hunting foto bersama. Bahkan, kamera tak pernah ketinggalan saat keluar kota sekalipun hanya untuk menghadiri rapat.

“Fotografi adalah duniaku. Bunyi jepretan saat hunting membuat pikiran kembali segar. Keru-wetan pekerjaan cukup ampuh diatasi dengan ber-petualangan menyusuri keindahan alam sambil mengabadikkan dalam bentuk gambar,” katanya, sambil tersenyum. (mk)

Fety Fathiyah Direktur Keuangan

junaedy/koran madura

KORBAN. Seorang warga yang menjadi korban pembacokan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep.

ant/eric ireng

PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU. Foto dari udara jembatan Suramadu beberapa hari yang lalu. Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) membutuhkan dana sekitar Rp 150 Triliun untuk mengembangkan wilayah Suramadu, guna pembangunan kawasan perdagangan dan jasa, pelabuhan, industri, sarana jalan tol dan permukiman.

ist/koran madura

Page 10: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217| TAHUN II10 SURAMADU

1 & 2 . Mahfud Zakaria korlap aksi Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (SBK) Jatim berdialog dengan pihak managemen PT Fast Food Indonesia di KFC store Jalan Adityawarman, Rabu (9/10) Surabaya.

“KFC Jagonya ‘Ngemplang’ THR Buruh dan anti Seri-kat buruh. Hal itu dibuktikan saat bulan Ramadhan tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR),” terang Mahfud Zakaria korlap aksi.

Selain THR, para pen-demo ini juga menanyakan masalah mutasi yang dialami oleh Yayan. Selama bekerja

merasa mendapatkan perlaku-kan yang tidak wajar. Sehingga menduga kalau manajemen KFC juga menjalankan praktek anti berorganisasi.

“Awalnya kerja ada di Adi-tyawarman, lalu di mutasi ke KFC store Cito dengan alasan lebih dekat sama rumah Yay-an,” jelas Mahfud Zakaria.

Rumah Yayan sendiri be-

rada di Mojokerto, mutasi ini diangap tidak sesuai. Sebab selama bekerja jauh dari ru-mah, apalagi Yayan tidak per-nah terlambat dalam bekerja. Tindakan anti organisasi ini muncul ketika manager area yang seharusnya tidak mem-punyai kewenangan memberi-kan sanksi SP 1 dengan cara arogan.

“Pemberian SP itu cukup dilakukan manajemen ope-rasional saja, dan hingga kini Yayan sudah meneriama surat panggilan kerja hingga 3 kali,” lanjutnya.

SBK yang menuntut ke-pada manajemen PT Fast Food Indonesia untuk segera

membayar THR 2013 kepada buruh KFC sebesar 1,5 upah sebulan, selanjutnya mem-inta cabut mutasi dan sanksi terhadap Yayan dan ditem-patkan kembali ke KFC Adi-tyawarman.

“Kami ingin masalah ini segera diselesaikan, besok pendemo akan datangi KFC lagi, sebab kasus tersebut adalah sepele dan untuk masalah mutasi tidak perlu dilemparkan ke atasan KFC,” paparnya.

Manager PT Fast Food In-donesia Irawan mengatakan bahwa keputusannya terse-but sudah diketahui oleh pimpinan dan sesuai dengan

Standart Operational Prose-dur (SOP).

“Saya sudah melakukan sesuai SOP dan THR bukan kewenangan dan keputusan saya,” tegasnya.

Pihak KFC sendiri, kata Irawan, menyayangkan si-kap SBK yang berbuntut pada aksi demo. Padahal pihaknya memberikan waktu dan ruang untuk membicarakan dengan baik-baik.

“Masalah ini hanya me-nanyakan THR dan mutasi. Area Manager membuka pin-tu lebar-lebar untuk duduk bersama menyelesaikan per-masalahan mereka,” ujarnya. (ara/rah)

SBK Tidak Menyukai KFC Unjuk Rasa Akan Terus Dilakukan Sampai Tuntutan TercapaiSURABAYA - Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (SBK) Jawa Timur melakukan aksi demo di hala-man KFC store Jalan Adityawarman, Rabu (9/10) Surabaya. Dalam aksi tersebut mereka mengecam tindakan manajemen PT Fast Food Indonesia atau dikenal produknya Kentucky Fried Chiken (KFC) .

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, batal mencoret pencalonan kepala desa sebagai calon legislatif peserta Pemilu 2014 di daerah itu.

Menurut komisioner KPU Pamekasan Divisi Pen-calonan Didin Sudarman, Rabu, pihaknya batal men-coret calon legislatif yang sebelumnya menjabat seba-gai kepala desa, karena yang bersangkutan sudah resmi dinonaktifkan dari jabatan-nya.

“Surat pemecatan telah kami terima beberapa hari lalu, sehingga KPU batal mencoret caleg itu,” katan-ya.

Kepala desa yang men-calonkan diri sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Pamekasan pada pemilu legislatif 2014 itu bernama Matzahri dari Partai Gera-kan Indonesia Raya (Gerin-dra).

Sebelumnya, kata dia, yang bersangkutan me-mang hanya menyerahkan lampiran surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala desa, belum menyerahkan SK Pemberhentian dari Bu-pati Pamekasan.

“Sekarang SK Pember-hentian sebagai kepala desa telah kami kantongi. Dengan demikian KPU batal men-coret yang bersangkutan dari daftar calon tetap,” kata Didin Sudarman menjelas-

kan.Caleg Matzahri sendiri

merupakan satu dari seban-yak enam caleg yang sempat dipersoalkan sekelompok masyarakat ke KPU Kabu-paten Pamekasan, selain caleg mantan narapidana dari Partai Golkar Mudakkir.

Mudakkir sendiri meru-pakan satu-satunya bakal calon legislatif dari mantan narapidana. Ia mendaftar-kan diri sebagai bakal calon legislatif 2014 dari Partai Golkar dengan nomor urut 6.

Ia bersaing bersama tu-juh orang bacaleg lainnya di Dapil I yakni, Arlina Wahy-oeastoetie dengan nomor urut 1, Abd Mukti dengan nomor urut 2, Bambang Hazainudin dengan nomor urut 3 dan Suharyani dengan nomor urut 4.

Selanjutnya Sulaisi de-ngan nomor urut 5, lalu Mu-dakkir sendiri di nomor urut 6 serta Ellyana di nomor urut 7, dan Mohammad Farid di nomor urut 8.

Caleg Mudakkir ini per-nah terlibat dalam kasus tindak pidana kriminal pada tahun 2009 dalam praktik jual beli kunci jawaban soal tes rekrutmen calon pegawai negeri sipil di lingkungan pemkab Pamekasan.

“Kedua caleg ini su-dah kami anggap lolos, karena dari sisi persyara-tan keduanya memang memenuhi syarat,” kata anggota KPU Didin Su-darman. (ant/rah)

DCT

KPU Tak Jadi Mencoret Caleg

SURABAYA - Berbagai cara dilakukan untuk memeriah-kan Hari Batik Nasional. Seperti yang dilakukan di Museum House of Sampoerna Surabaya yang memamerkan batik klasik Jawa Timur. “Ada 50 batik klasik Jawa Timur yang berusia 30-200 tahun dipamerkan di Galeri Seni `House of Sampoerna` yang bekerja sama dengan Kibas (Komunitas Batik Surabaya),” kata Manajer Museum `House of Sampo-erna` Rani Anggraini.

Pameran tersebut didominasi Batik Gringsing, sep-erti Batik Gringsing Gedok (Tuban), Kawung Rambut dan Kawung Beton (Sidoarjo), Gringsing Klusu (Trenggalek), Kawung Banyuwangi, dan Gringsing Wer Ower (Tuban).

Selain itu, Gringsing Ter Oter (Madura), Sesse Bulu Mata Tanjungbumi (Bangkalan), Sesse Pamekasan, Kerang-keran-gan Sabut Tanjungbumi (Bangkalan), Cacah Gori (Tuban), Sisik (Sidoarjo).

Salah satu batik yang menjadi ikon adalah batik klasik berusia 200 tahun yang merupakan “Batik Kraton” dari Sumenep (Madura) koleksi Erwin Sosrokusumo, sedangkan batik berusia 100 tahun adalah “Batik Isuk Sore” dari Sidoar-jo.

Selain memamerkan batik dengan nilai tinggi, house of sampoerna juga menggelar pelatihan membatik dengan canting elektrik. Canting yang menjadi alat untuk membatik, selama ini dipanaskan dengan cara tradisional (api). Pros-es pembuatan batik dengan canting tradisional, memakan waktu yang cukup lama, selain itu, asap yang dihasilkan juga membuat mata pedih.

“Perbedaannya dengan canting biasa adalah proses pe-manasannya. Canting elektrik tidak menggunakan kompor, melainkan menggunakan tenaga listrik. Dengan demikian, proses membuat batik bisa lebih cepat, tapi tidak menguran-gi unsur tradisional dan ciri khas batik,” tambah Rani.

Seperti diketahui, batik menjadi hasil karya bangsa In-donesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia, sejak 2 Oktober 2010 itu.

Batik juga memiliki makna beragam. Batik Gringsing misalnya, lebih bersifat ritual, sedangkan Batik Kawung leb-ih menggambarkan status pemakainya. Sebagian masyarakat masih percaya Batik Gringsing Paled di Tuban diyakini mampu menyembuhkan sakit, sedangkan Gringsing Moto Iwak di Tuban yang diyakini mampu mendatangkan ikan bila diletakkan di kapal nelayan.(ddy/rah)

BUDAYA

Batik Kraton Madura Berusia 200 Tahun Jadi Ikon

SURABAYA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat In-donesia Menggugat (Grim) berunjuk rasa di depan ge-dung negara Grahadi Sura-baya, Jl. Gubernur Suryo, Rabu (9/10). Mereka menun-tut koruptor dihukum mati, karena menganggap penjara tidak menimbulkan efek jera bagi koruptor.

“Tidak bisa ditawar lagi, koruptor harus dihukum mati, mereka tidak takut penjara, karena bisa men-dapat fasilitas istimewa di dalam penjara,” ujar Korlap Aksi, Basuki.

Basuki menambahkan, Indonesia merupakan ne-gara tersubur di dunia. Se-harusnya dengan segala potensi luar biasa yang disediakan alam Indone-

sia, negara ini bisa menjadi negara terhebat di dunia. Banyaknya koruptor yang menggerogoti kekayaan ne-gara, mengakibatkan Indo-nesia terus terpuruk.

“Koruptor adalah aktor utama yang menghancurkan negara ini, mereka tidak pan-tas hidup. Mereka lebih jahat dari perampok,” ujar Basuki berapi-api.

Basuki juga merasa pri-hatin karena korupsi semak-in meraja lela, menurutnya pejabat saat ini sudah tidak memiliki rasa malu. Yang mereka pikirkan hanya harta dan wanita. “Kita semua ser-ing mendengar dan melihat, bagaimana sekarang pejabat tidak malu-malu lagi mel-akukan korupsi dan bermain perempuan. Ini memper-malukan bangsa ini,” tam-

bahnya.Dalam aksinya, massa

melakukan orasi yang men-gutuk perilaku tikus kantor (koruptor). Selain itu mere-ka juga menggelar berba-gai poster bernada hujatan agar koruptor dihilangkan dari bumi Indonesia. Massa berharap tututan mereka didengar oleh pihak ber-wenang, sehingga negara yang gemah ripah lohjinawi ini bisa lepas dari keterpu-rukan.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polrestabes Sura-baya. Namun demikian, arus kendaraan di Jl. Gunernur Suryo sempat macet selama kurang lebih satu jam. Unjuk rasa berakhir pukul 15.00 WIB.(ddy/rah)

UNJUK RASA

Mahasiswa Ingin Koruptor Dihukum Mati

SURABAYA – Sejumlah pedagang hewan korban mengeluhkan harga sewa lahan PT KAI yang terlalu mencekik mereka. Hasil pen-jualan hewan kurban mere-ka tidak sebanding dengan harga sewa lahan tersebut, sehingga mereka dipastika sulit menerima laba apabila harga sewa lahan tersebut tidak diturunkan.

Memang, semakin mendekati hari raya Idul Adha, angka penjualan he-wan kurban di Surabaya terus merangkak naik. Se-

jumlah pedagang mengaku angka penjualan telah naik dua kali lipat dibandingkan sepekan lalu. Mereka rata-rata mampu menjual 4-5 ekor kambing dan 1-2 ekor Sapi per hari.

Namun sayangnya, para pedagang dadakan yang muncul setiap tahun sekali tersebut membuka lokasi usahanya secara sembaran-gan dan tidak menghirau-kan usaha para pedagang lainnya. Seperti lahan tidur milik PT. Kereta Api Indo-nesia (KAI), yang saat ini

satu-satunya solusi bagi mereka. Sebab pemerintah setempat tidak mengizin-kan lahan terbuka hijau di-gunakan untuk lokasi ber-jualan hewan kurban.

Majid, salah satu penjual kambing dan sapi di jalan Jendral Achmad Yani, Sura-baya, Rabu (9/11), mengaku harga sewa sekali musim mulai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. “Variatif, semakin strategis semakin mahal. Saya menyewa Rp 4 juta,” ujarnya kepada Koran Ma-dura.

Majid enggan menye-butkan nama dari PT. KAI yang melakukan retribusi sebesar itu. Namun, ia mengaku sudah berjualan setiap tahunnya di lokasi yang sama.

Tak hanya sewa lahan, setiap hari juga ada pun-gutan yang harus dibayar-kan oleh para pedagang itu, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10 ribu. “Itu untuk uang keamanan, kebersihan, un-tuk RT. Kita tidak tahu apa benar untuk RT atau tidak , yang penting kita setor,’’

katanya. Pengeluaran mereka

akan semakin mening-kat bila suasana seperti saat ini, yaitu menjel-ang hari raya Idul Adha. “Yang penting kita bisa dagang,”tuturnya.

Sementara itu, Manager Humas PT. KAI Daerah Opera-sional (Daops) VIII Surabaya, Zakaria dikonfirmasi menga-takan bahwa PT.KAI memberi-kan ijin bagi siapapun yang memfaatkan aset lahan tidur milik perusahaan plat merah tersebut.

“Hal itu dimungkinkan, selama ada ijinnya, karena PT. KAI harus mencari pen-dapatan diluar dari penjualan tiket,” ujarnya.

Dalam perjanjian peman-faatan lahan di sekitar rel kereta api, kata Zakaria, terda-pat ketentuan-ketentuan yang wajib dilaksanakan oleh pihak penyewa.

“Divisi Penguasaan Aset yang menyiapkan semua itu, termasuk rate sewa yang su-dah diatur sedemikian rupa dan legal,” pungkasnya. (ara/rah)

LOKASI USAHA

Sewa Lahan PT KAI Terlalu Mahal

Zakaria dikonfirmasi mengatakan bahwa PT.KAI memberikan ijin bagi siapapun yang memfaatkan

aset lahan tidur milik perusahaan plat merah tersebut.

Page 11: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II 11BANGKALAN

BANGKALAN – Kekerin-gan yang melanda sejumlah desa di Bangkalan cukup dirasakan warga. Mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Seperti yang terjadi di wilayah perbukitan Geger. Sejumlah warga merasakan prihatin atas kesulitan men-dapatkan air.

Warga di empat desa ke-camatan Geger merasa kebin-gungan untuk mendapatkan pasokan air. Empat desa yang dimaksud yakni desa Katol Barat, Jabung, Banyuning Da-jah, dan Banyuning Laok.

Menurut Camat Geger, Agus Eka Leandy, sebenarnya dari 13 desa yang ada di ke-camatan Geger, 9 desa meng-alami kekeringan dan keku-rangan air bersih pada musim kemarau kali ini.

Menurutnya, untuk ke em-pat desa yang dimaksud me-

mang sangat membutuhkan pasokan air. Sebab musim ke-marau kali ini cukup dirasakan warga di sana.

”Warga di sana memang sangat mengeluh ketika musim kemarau panjang se-perti sekarang ini,” terangnya.

Sementara itu, lima desa lain yang tengah mengalami kekeringan, tetapi tak separah keempat desa tadi, yakni desa Lerpak, Batobella, Togubeng, Tegar Pereyah dan Komban-gan yang juga mengalami ke-sulitan air bersih.

Perbedaannya, kelima desa tersebut tak mengala-mi kepanikan, karena masih ada beberapa sumber mata air yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Walaupun inten-sitas airnya mulai menyusut setiap harinya.

”Satu-satunya harapan warga untuk mengambil air layak minum, kata Agus, ada

sejumlah sumur yang hingga saat ini masih mengeluarkan air yang berada di desa Geger,” ungkapnya.

Oleh karena itu, hampir dipastikan, setiap hari warga bergiliran mendatangi sumber

mata air yang tersisa. Menda-patkannya pun tidak semudah yang dibayangkan, mereka harus mengantre sesama war-ga untuk mendapatkannya. Itupun jika tidak kehabisan, karena saling berbagi.

Salah seorang warga Desa Kombangan, Muklis mengata-kan saat ini rata-rata debit air sumur yang ada semakin me-nyusut. Sebab banyak warga yang saling mengambil air di sumber yang tersisa.(ori/rah)

DAMPAK KEMARAU

Sembilan Desa di Kecamatan Geger Mengalami Kekeringan

Menurut aktifis LeKSDam, PT. Pelindo semestinya harus memperhatikan prosedur perizinan dalam mengelola. Ironisnya, pemkab Bangka-lan tidak mendapatkan ke-untungan apapun dari hasil pengelolaan pulau Karang Jamuang. Sehingga kondisi tersebut membangun sebuah

persepsi terbentuknya peme-rintahan dalam pemerintahan. Apa yang dilakukan PT. Pelin-do sebagai bentuk arogansi perusahaan.

"Kami menilai PT. Pelindo telah mengabaikan koordina-si, singkronisasi dengan pihak pemkab Bangkalan sebagai pihak yang berwenang meng-

Pulau Harus DiselamatkanAktivitas Pengelolaan Karang Jamuang Harus DihentikanBANGKALAN - Sejumlah aktivis LeKSDam (Lem-baga Kajian Sosian Demokrasi) mendatangi Komisi C DPRD Bangkalan. Mereka meminta Komisi yang membidangi pembangunan ini segera menghen-tikan aktivitas pengelolaan yang dilakukan oleh PT. Pelindo di pulau Karang Jamuang. Sebab pen-gelolaan tersebut tidak memperhatikan kewajiban administratif dari Pemkab Bangkalan.

atur dan menentukan kebija-kan pembangunan di seluruh wilayah setempat," papar Ah-mad Jakfar Al-Amir, Divisi Hu-kum dan Advikasi LeKSDam.

Masalah itu, kata Jakfar, sampai saat ini belum me-nemukan titik kesepahaman dan penyelesaian bersama. Oleh sebab itu, DPRD Bang-kalan khususnya Komisi C dan Pemkab setempat segera mencari solusi agar tidak menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Sebab, tidak menutup kemungkinan akan timbul permasalahan baru, bahkan melebihi permasala-han yang ada dan akan meru-gikan Bangkalan.

"Jadi kami minta semua aktivitas yang dilakukan oleh PT. Pelindo harus dihentikan, semua perizinan yang men-yangkut tentang pengelolaan ditinjau kembali," tandasnya.

Sementaraitu, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar menyambut positif apa yang diminta oleh LeKSDam. Apalagi, Komisi C memiliki pemikiran yang sama mengenai nasib pulau Karang Jamuang. Terlebih keberdaaan Karang Jamuang dapat memberikan kontribusi berupa pendapatan asli dae-rah (PAD) bagi Bangkalan.

"Ya, ini bagai gayung ber-sambut, karena keinginan kita sama. Untuk berikutnya kami akan panggil pihak-pihak terkait agar semua menjadi je-las," ungkapnya.

Apalagi kata Mukaffi, sesuai dengan peraturan da-erah (Perda) nomor 10 Tahun 2009 tentang Tata Ruang Wilayah, Karang Jamuang masuk pada daerah Bangka-lan. Sehingga status pemi-likan yang sah adalah Bang-kalan, bukan milik Gresik seperti yang menjadi pole-mik sebelumnya. Seharus-nya, semua aktivitas yang di-lakukan oleh siapa pun atas izin resmi pemkab setempat.(dn/rah)

MEMINTA. Sejumlah aktivis LeKSDam saat mendatangi Komisi C DPRD Bangkalan. Mereka meminta Dewan untuk memberhentikan aktivitas PT. Pelindo di Karang Jamuang.

Hal tersebut diungkap-kan ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Djakfar saat Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, ber-sama Kabag Hukum Pemkab Bangkalan, Satpol PP, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T), Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Polres, Panwas, dan Bagian Administrasi Umum.

"Ada beberapa alat peraga hanya boleh dipasang oleh partai politik saja, dan itu hanya satu per desa," te-rangnya.

Sedangkan untuk para calon legislatif (caleg), kata Fauzan, hanya diperbole-hkan memasang alat peraga berupa spanduk, itupun de-ngan ukuran 1,5 x 7 meter. Tujuan dari pembatasan tersebut, agar tidak terjadi monopoli alat peraga caleg, sehingga caleg yang memi-liki dana banyak dan yang

mempunyai dana terbatas sama- sama bisa melaku-kan kampanye melalui alat peraga.

"Itu semua dalam rangka perlakuan yang sama bagi para caleg. Jadi tidak ada is-tilah caleg berduit dan tidak berduit," imbuhnya.

Lebih lanjut Fauzan me-ngatakan selain ada batasan alat peraga bagi partai poli-tik dan caleg juga terdapat larangan pemasangan alat peraga di berbagai lokasi. Lokasi yang tidak boleh digunakan untuk memasang alat peraga diantaranya, ja-lan protokol, tempat-tempat ibadah, dan tempat pendi-dikan serta pepohonan.

"Jika ada pelanggaran berupa penempatan zona maupun memasang alat peraga di lokasi yang dilar-ang, maka pihak yang berwa-jib akan menurunkan alat peraga tersebut," tandasnya.(dn/rah)

PEMILU

KPUD Membatasi Kampanye Alat PeragaBANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum Dae-rah (KPUD) Bangkalan menetapkan batasan alat peraga bagi setiap partai politik (parpol) peserta pemilu 2014. Bagi parpol hanya diperkenankan menyertakan satu alat peraga di setiap desa berupa baleho, umbul-umbul, papan rekalme, spanduk, dan bendera, untuk kampanye pemilu DPR, DPD , dan DPRD, sesuai PKPU Nomor 15 tahun 2013.

BANGKALAN – Ke-beradaan becak motor (ben-tor) di wilayah Bangkalan dianggap ilegal. Meskipun begitu belum ada peranan dari pihak terkait dalam me-nangani hal itu. Sebab jum-lah bentor yang ada men-capai puluhan, sedangkan payung hukum yang diber-lakukan semakin tidak jelas.

Dalam penggunaan ken-daraan angkutan tersebut, jelas masih belum memenu-hi syarat. Apalagi mengenai mesin kendaraannya. Sebab mesin itu tidak layak jalan, tidak pada peruntukan-nya, dan tidak memenuhi unsur-unsur keselamatan lalu lintas.

Mesin semacam itu pe-runtukannya untuk kend-araan sepeda motor, bukan untuk becak. Padahal may-oritas bentor ini mengguna-kan mesin kendaraan roda dua dan mesin penggiling tepung. Secara teknis, peng-gunaan mesin untuk bentor semacam itu telah melang-gar undang-undang.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Sarana dan Prasa-rana Dishubkominfo Bang-kalan, Zainal Arifin menga-ku keberadaan bentor ini memang masih dianggap ilegal. Namun para pemilik bentor masih tetap berope-rasi. Pihaknya mengaku per-nah mendata jumlah bentor tersebut, dengan kesepakat-annya masih mengambang.

”Pada waktu itu kasie an-gkutan jalan telah mendata jumlah bentor yang ada. En-tah jumlah dan kesepakatan-nya apa, saya kurang begitu paham,” ucapnya.

Menurutnya, bentor menjadi persoalan tersendiri, karena sampai saat ini belum ada aturan maupun larang-

an terkait operasional becak bermesin itu.

Selain itu, pihaknya me-ngaku masih akan mencari perbandingan aturan apa yang ingin diterapkan. Sebab selama ini belum ada atu-ran yang pas mengenai hal itu. Hal itu disebabkan ke-beradaan bentor di Bangka-lan masih tergolong baru.

”Bentor ini belum ada kebijakan khusus, namun jika menilik soal angkutan umum, maka harusnya men-jalani uji dulu. Kita tidak bisa menindak, karena tidak ada dasarnya, mau diizinkan juga masih tidak bisa,” terangnya.

Semua kendaraaan ber-motor termasuk yang men-jadi angkutan umum harus diuji. Hal ini menyangkut keselamatan penumpang dari kalangan masyarakat. Tanpa uji berarti kendaraan bersangkutan tak memenuhi ketentuan.

”Aturan untuk kendaraan angkutan umum harus ada uji. Misalnya, sepeda motor dan mobil harus layak jalan. Aman tidaknya angkutan umum harus dibuktikan mel-alui uji,” jelasnya.

Ditanya mengenai lang-kah kedepan, pihaknya be-lum bisa memastikan, karena akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk meminta persetu-juan dari kepala dinas.

Angkutan umum bentor merupakan modifikasi se-peda motor dengan tempat duduk roda dua. Sepeda mo-tor yang digunakan biasa-nya memakai mesin buatan tahun 90-an. Ada pula yang memakai modifikasi mesin penggilingan tepung. Namun yang paling marak beredar menggunakan mesin jenis ini. (ori/rah)

ANGKUTAN

Keamanan Bentor Belum Terjamin

ANGKUT PENUMPANG. Salah satu bentor sedang mengangkut penumpang di Bangkalan, Rabu (9/10). Keberadaan bentor tersebut masih menimbulkan polemik karena dinilai masih belum memenuhi standar keselamatan.

KERING. Warga saat mengambil air di aliran sungai yang tersisa. Debitnya pun sudah mulai menyusut.

Page 12: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II12 SAMPANG

Tahun 2012 kemarin, proyek lapangan karapan sapi yang dilaksanakan oleh tiga pelaksana dan mempunyai ba-gian masing-masing di anta-ranya bagian urukan, tribun dan pagar. Namun, untuk pembangunan tribun penon-ton dan urukan sempat man-gkrak dan akan dilanjutkan pada tahun ini. Akan tetapi, untuk pembangunan tribun penonton masih belum terlak-sana justru yang berjalan yaitu pembangunan tribun juri dan gapura dengan anggaran seki-tar Rp 50 juta.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) melalui Sekretarisnya Bam-bang, tidak bisa berkomentar banyak terhadap pelaksana-

an proyek lapangan karapan sapi tersebut. Namun, hasil monitoring yang dia laku-kan untuk urukan yang be-lum selesai pada tahun 2012 sudah diselesaikan, dan un-tuk tribun penonton masih belum karena pengumuman pemenang tender masih be-lum selesai.

Bambang juga mengkriti-si pembangunan tribun juri yang penempatannya terlalu dekat dengan pagar. Dia juga menyatakan, setelah dikon-firmasi ke pelaksananya ten-tang penempatan tersebut , menurutnya, masuk akal karena dari start sudah dis-isihkan 10 meter dan seka-rang pembangunan tribun juri sudah 25 persen, sedangkan gapura berjalan 50 persen.

“Untuk pembangunan tribun penonton karena pen-gumuman pemenangnya masih belum selesai dan seka-rang yang masih dilaksanakan yaitu pembangunan tribun juri dan gapura dan sudah ber-jalan 50 persen untuk gapura. Sedangkan untuk tribun juru masih kurang lebih 25 per-

sen,” ucapnya kepada Koran Madura, Rabu (9/10).

Sementara anggota Pe-ngadaan Barang dan Jasa Abd Basith mengatakan, pembangunan tribun penon-ton akan dilaksanakan tang-gal 20 Oktober yang akan dilaksanakan oleh CV Putra Rabesen, karena pelaksanaan

pembangunan tersebut harus selesai selama 90 hari sampai tanggal 15 Desember dengan total anggaran Rp 300 juta.

“Untuk barang-barangnya sudah kami datangkan dan akan dilaksanakan tanggal 20 Oktober karena pembanguna tersebut harus selesai selama 90 hari,” ucapnya. (jun/lum)

Pembangunan Tribun Penonton Berpotensi MangkrakSAMPANG - Proyek lapangan karapan sapi di Ke-lurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota Sampang, kembali dilanjutkan. Namun, untuk pembangunan tribun penonton yang pernah mangkrak pada ang-garan tahun 2012 belum nampak dilaksanakan. Se-dangkan yang berjalan yaitu pembangunan tribun juri dan gapura yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari lapangan tersebut.

MANGKRAK. Pembangunan tribun penonton lapangan karapan sapi yang pernah mangkrak pada anggaran tahun 2012 belum nampak dilaksanakan.

SAMPANG - Warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, masih membutuhkan air bersih. Untuk me-menuhi kebutuhan sehari-hari, mere-ka mendatangi rumah warga yang berdekatan dengan sumur. Di daerah setempat, hingga ini belum menda-patkan bantuan air bersih dari peme-rintah.

Fauzan (35), warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, menga-takan, daerahnya sudah lama menga-lami kekeringan, dan sampai sekarang masih belum ada bantuan air bersih. Untuk mendapatkan air, warga men-cari air sampai ke luar desa.

“Sudah lama di desa kami yang mengalami kekeringan dan sampai sekarang masih belum ada bantuan yang sampai ke desa kami. Dan un-tuk mendapatkan air tersebut kadang harus menempuh jarak yang jauh, itu pun masih rebutan dengan warga yang lain,” ucapnya kepada Koran Ma-dura, Rabu (9/10).

Secara terpisah Kepala Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Hartono mengatakan, wilayah yang dilanda kekeringan di Sampang mencapai 84 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Bencana kekeringan memang sudah menjadi tamu tahunan pada sebagian besar wilayah di Kabupaten Sampang, sehingga antisipasi berupa penye-diaan anggaran guna penyaluran air bersih terus dimaksimalkan.

Sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Sampang, status bencana kekeringan akibat musim kemarau diprediksi akan ber-akhir sampai tanggal 25 Oktober 2013. Penetapan batas akhir tersebut sete-lah melalui prediksi perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisi-ka (BMKG).

“Meski ada surat keputusan dari Bupati, namun kesiagaan terhadap kekeringan akan selalu dilakukan, ka-rena cuaca bisa saja berubah. Peneta-pannya dimulai sejak tanggal 5 Sep-tember lalu dan akan berakhir pada tanggal 25 Oktober ini,” ucapnya. (jun/lum)

KEMARAU PANJANG

Warga Masih Butuh Air Bersih

Sudah lama di desa kami yang mengalami kekeringan

dan sampai sekarang masih belum ada bantuan

yang sampai ke desa kami. Dan untuk mendapatkan

air tersebut kadang harus menempuh jarak yang

jauh,”

FauzanWarga

SAMPANG – Satresrkrim Polres Sampang akan me-netapkan tersangka baru setelah tertangkap dan ditetapkannya Kepala Kas BNI Kecamatan Ketapang, Eka Virdaus (44), sebagai tersangka penggelapan uang milik nasabah.

Kasatreskrim Polres sampang AKP Jeni Al-Jauza mengatakan, pasca terjadinya tindak pidana penggelepan uang senilai 3.075.974.000 milik nasabah PT Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Madura di Kecamatan Ketapang, pimpinan se-tempat sudah mengganti dan memin-dahkan selu-ruh karyawan di cabang wilayah utara itu.

"Yang je-las, kita akan menindaklan-juti terus ter-lebih dahulu. Namun, akan menetapkan tersangka baru. Karena sete-lah kejadian itu pimpinan-nya sudah mengganti semua pegawai ke tempat lainnya me-rolling semua pokonya," ucap Kasatreskrim Polres, Rabu (9/10).

Ditanya sejauh mana proses ini, Jeni enggan berkomentar banyak. Na-mun, lebih jelasnya masih menunggu penulusuran tim penyidik. Bahkan, di-rinya menjelaskan dalam kasus penggelapan uang miliaran rupiah tersangka tidak hanya sendiri melain-kan dengan beberapa orang terdekat tersangka. "Saat ini masih akan mengarah ke

orang baru yang jelas orang dalam," singkatnya.

Apakah tersangka akan dikenai pasal berlampis me-ngenai perjudian via online? Jeni menambahkan masih akan mengurutkan aliran uang yang telah dilenyap-kan pelaku. Begitu juga dengan perlakuan tersangka dalam melakukan perju-dian. Pasalnya, belum bisa memastikan dari barang bukti pelaku jika memang tersangka akan dikenakan pasal berlapis tentang per-

judian."Kalau judi

itu kita tunggu urut aluran uangnya. Tapi pelaku masih sebatas penom-bokk bandar nya masih kita kembangan kan. Masalah judi masih memasti-kan dan mem-buktikan dari barang bukti nanti," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala BNI Pimpinan Cabang Ka-

bupaten Sampang Made Mahmuediarti tidak bisa memberi keterangan. Saat Koran Madura menghampiri kantornya, seorang petugas Satpam mempersilakan untuk meminta konfir-masi kepada pimpinan pusat dalam hal ini di Kabupaten Pamekasan.

"Mohon maaf sesuai perintah kepala Pimpinan Cabang Sampang, kalau ada media ke sini harus ke kantor Pusat Pamekasan karena di sana lebih ber-hak," ucap Imam Hariri-yanto (30) salah satu Satpam kantor Bank BNI Sampang. (ryn/lum)

PENGGELAPAN UANG NASABAH

Polisi Agendakan Adanya Tersangka baru

SAMPANG - Minimnya kesadaran warga akan ke-bersihan, sungai yang be-rada di Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecama-tan Kota Sampang, terlihat kotor. Beberapa tumpukan sampah menumpuk sehing-ga bibir dan aliran sungai kotor.

Pemerintah daerah be-lum melakukan upaya untuk menghindari pendangkalan tersebut. Banyaknya sampah yang dibuang sembarangan juga menggangu keindahan kota.

"Wah kalau warga di sini tidak bisa menjaga kebersi-han ya lucu. Apalagi sungai ini kalau banyak sampah al-iran tidak bisa jalan malah repot kepada warga juga kan," ucap Yanto (40) warga setempat.

Yanto menambahkan, akibat kotornya sungai, al-iran air ke rumahnya ikut tercemar. Ia berharap, pelin-tas jalan ðan warga setem-pat bisa menjaga kebersihan bersama demi kenyamanan agar tidak terjadi banjir ban-dang seperti bulan lalu.

"Ya sungainya juga ikut tercemar kalau tidak saling menjaga kebersihan. Apala-

gi, di sana ada limbah pabrik tahu dan juga banyak buang sembarangan dari warga se-tempat atau pun pelintas jalan yang seenaknya buang begitu saja," jelas salah satu pria tokoh masyarakat se-tempat.

Hal senada juga, ditutur-kan oleh Matus (53), warga Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Dalpenang, Ke-camatan Kota Sampang. Dirinya berharap kepada pemerintah setempat baik dinas terkait agar secara tegas memberikan tegu-ran dan saksi secara umum sesuai hukum yang berlaku. Sebab, tidak hanya sungai yang berada di jembatan Ja-lan Samsul Arifin saja men-jadi incaran warga tak ber-tanggung jawab membuang sampah. Melainkan, jem-batan sungai tak jauh diru-mahnya itu.

"Ya bukan di Samsul Arifin saja. Banyak warga pelintas dan warga setem-pat buang sampah semba-rangan. Di sungai jembatan panglima juga jadi incaran. Semoga saja pihak pemerin-tah bisa menidak tegas kalau ada orang buang sampah ke sungai,"katanya. (ryn/lum)

Mohon maaf sesuai perintah kepala Pimpinan

Cabang Sampang, kalau ada media ke sini harus ke

kantor Pusat Pamekasan

karena di sana lebih berhak,"

HaririyantoSatpam

KEBERSIHAN SUNGAI

Publik Belum Sadar

KOTOR. Sungai yang berada di Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, terlihat kotor, Rabu (9/10) karena tidak dirawat.

KANTOR BNI KABupATeN SAMpANG. Satresrkrim Polres Sampang akan menetapkan tersangka baru setelah tertangkap dan ditetapkannya Kepala Kas BNI Kecamatan Ketapang, Eka Virdaus (44), sebagai tersangka penggelapan uang milik nasabah.

KeSuLITAN AIR BeRSIH. Sejumlah warga Kampung Tahtaran, Batuhideung, Cimanggu, Pandeglang, Banten mencari air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci. Mereka harus berjalan 2 hingga 3 kilometer untuk mendapat air bersih di kaki bukit karena sumur warga sudah mengering akibat kemarau.

Page 13: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217| TAHUN II 13PAMEKASAN

Serapan terendah terjadi di Rumah Sakit (RS) Dokter Slamet Martodiredjo Pame-kasan. Sebab dari dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes), sera-pannya masih nol persen.

Sedangkan SKPD yang sudah menyerap dana 100 persen yaitu Dinas Pertanian (Disperta) dan Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Pamekasan.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkab Pamekasan Taufikurrahman menjelaskan lambatnya serapan DAK di RS Dokter Slamet Martodiredjo Pamekasan karena beberapa hal. Diantaranya karena per-gantian pimpinan, survei dan penyesuaian harga menyusul penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

“DAK rumah sakit ini su-

dah mulai persiapan lelang. Kendalanya mungkin karena pergantian pimpinan sehing-ga sebagian pegawai harus diganti, survei harga dan juga penyesuaian harga paska pe-naikan harga BBM, “ katanya.

Taufikurrahman menjelas-kan serapan DAK 2013 secara keseluruhan rata-rata 40-70 persen tergantung bidang pekerjaannya. Ia mencon-tohkan serapan DAK di Dinas Pendidikan (Disdik) sudah 70 persen untuk kegiatan fisik, sedangkan untuk peningka-tan mutu antara 30-40 persen tergantung penyerapan dari rekanan.

Sementara itu, serapan DAK di instansi lainnya rata-rata 40-70 tergantung bidang pekerjaannya. Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah 70 persen, Badan Lingkungan Hidup

(BLH) hampir selesai semua tinggal tiga paket pekerjaan.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) sudah selesai dan Dinas Perhubun-gan Komunikasi dan Informa-tika (Dishubkominfo) tinggal 3 paket pekerjaan dan sudah memasuki tahap lelang. Se-dangkan pembangunan pasar di Disperindag Pamekasan sudah dikerjakan tinggal sera-pan dananya.

Dari semua kegiatan yang didanai DAK 2013, angga-ran 30 persen pertama sudah terserap. Saat ini dana Rp 37 miliar untuk pencairan 45 kedua sudah disiapkan. 25 persen sisanya akan didorong agar terserap semua pada No-vember mendatang.

Adapun total perolehan DAK 2013 sebesar Rp 106 mil-iar. Rinciannya DKA murni

sebesar Rp 97 miliar, dan DAK pendamping sebesar Rp 9 miliar. Dana ini dibagi ke-11 SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Rinciannya Dinas Pendidi-kan (Disdik) Rp 62 miliar, Di-nas Kesehatan (Dinkes) Rp 7,3 miliar, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rp 17 miliar, Disperindag Rp 3,2 miliar, Dishubkominfo Rp 871 juta, RS Slamet Marto-diredjo Rp 1, 6 miliar.

Selanjutnya, Dinas ke-lautan dan perikanan (DKP) Rp 4,1 miliar, Dinas Perta-nian (Disperta) Rp 4,4 miliar, Badan Pemberdayaan Perem-puan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Rp 1, 1 miliar, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Rp 2,4 miliar dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rp 1,6 miliar. (uzi/muj/rah)

DAK 2013 Baru Terserap 50 PersenSerapan RS Dr Slamet Martodiredjo Masih Nol PersenPAMEKASAN - Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013 di Kabupaten Pamekasan sampai bulan ini masih terserap sekitar 50 persen. Hal ini diketahui saat pemkab setempat melakukan evaluasi bersama 11 pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penerima DAK di ruang pertemuan Pemkab Pame-kasan Rabu (10/10) kemarin.

PAMEKASAN – Hingga saat ini, rencana Pemkab membangun kantor baru masih belum terlaksana. Rencana pembangunan kantor baru Pemkab terse-but mendapt dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan. Menurut DPRD memang sudah waktunya Pemkab membangun kan-tor baru, karena kondisi kan-tor Pemkab saat ini dinilai kurang memadai.

Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, Suli Faris mengatakan kebutuhan akan kantor baru itu sudah sangat mendesak, karena komplek perkantoran yang ada di Jalan Jokotole kondisi bangunannya sudah sangat tua dan sering men-galami kebanjiran.

Selain itu, menurut dia, kompleks perkantoran milik Pemkab masih belum meny-atu karena ada di dua lokasi, yakni Jalan Jokotole (Pemkab timur) dan di Jalan Kabupat-en (Pemkab barat), sehingga kurang efektif.

“Sementara yang di kan-tor barat, juga sudah kurang memadai dan terlalu sesak untuk membangun suasana kerja yang nyaman,” katanya.

Dalam pemikiran Suli, jika akan dibangun kantor baru, sekalian dipilih lokasi di daerah pinggiran kota. Hal tersebut dimaksudkan untuk pengembangan ka-wasan kota dan memperluas kawasan terpadu di Pame-kasan.

“Kalau masalah anggara saya kira tidak ada masalah, karena tidak bisa diselesai-kan dalam satu kali tahun anggaran dan perlu adanya dana cadangan di setiap ta-hunnya dan disisihkan un-tuk pembangunan kantor itu,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafi’i menyampaikan keinginan membangun kantor baru, setelah mendapat keluhan dari sejumlah Pegawai Neg-

eri Sipil (PNS) yang berkan-tor di Jalan Jokotole saat melakukan inspeksi bebera-pa hari lalu.

Diantara keluhan yang disampaikan, kondisi kom-plek perkantoran yang sudah tidak memadai dan terkesan seperti bekas rumah sakit. Apalagi jika turun hujan, kompleks tersebut selalu tergenang air karena posisi halamannya yang lebih ren-dah dari jalan raya.

Bupati mengatakan se-benarnya Pemkab sedang berencana membangun kantor baru apalagi sete-lah mengetahui langsung kondisi yang ada di kom-pleks perkantoran terse-but. Sebagian temboknya sedah mulai keropos se-mentara kondisi ruan-gannya semakin sempit, karena banyaknya tumpu-kan dokumen. Bahkan, di Kantor Dinas Kependudu-kan dan Catatan Sipil ada berangkas berisi dokumen kependudukan yang dibi-arkan ada di luar ruangan karena tidak muat.

“Melihat kondisi ini perlu rencana besar oleh Pemkab Pamekasan untuk memban-gun kantor baru agar kodisi bekerja pegawai bisa lebih kondusif,” kata Syafii, be-berapa hari lalu. (oni/muj/rah)

BANGUN KANTOR BARU

Rencana Pemkab Belum Terealisasi

Dalam pemikiran Suli, jika akan dibangun

kantor baru, sekalian dipilih lokasi di

daerah pinggiran kota. Hal tersebut

dimaksudkan untuk pengembangan kawasan kota

dan memperluas kawasan terpadu di

Pamekasan.

GLADI PILKADA. Sejumlah pengunjuk rasa penolakan putusan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terlibat bentrok dengan personil Polisi saat melakukan gladi pengamanan Pilkada Cawako dan Cawawako Kota Padang, Sumbar, Rabu (9/10). Gladi ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kerusuhan yang terjadi saat Pilkada Kota Padang, yang akan digelar pada 30 Oktober 2013.

PAMEKASAN - Pembangunan Rumah Sakit (RS) Waru tahap II mulai dik-erjakan sejak Juli lalu. Proses pembangunan dilakukan setelah melalui tahapan pele-langan untuk menentukan re-kanan penggarap proyek itu. Pembangunan RS Tipe D itu, saat ini masih dalam tahap pengerjaan pondasi dan tiang

pancang.Pada pembangunan tahap

II kali ini akan digunakan un-tuk ruang rawat inap, setelah pembangunan ruang rawat jalan dan ruang menejemen selesai digarap tahun lalu. Pembangunan tahap II kali sama dengan pembangunan tahap pertama lalu, yakni dua lantai. Meski demikian,

anggaran yang disediakan relatif lebih kecil daripada pembangunan tahap pertama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Pamekasan, Ismail Bey menargetkan pembangunan lanjutan RS Waru ini bisa selesai Desem-ber mendatang, sesuai kon-trak kerja yang telah ditanda-tangani kontraktor. Ia optimis target pekerjaan ini bisa tere-alisasi, karena sudah melalui perhitungan konsultan.

“Kontrak kerjanya kami dengan rekanan memang lima bulan, terhitung mulai Juli sampai Desember. Masa pe-nyelesaian pekerjaan ini su-dah melalui analisa konsultan sesuai perencanaan yang su-dah dibuat,” katanya.

Menurut Ismail Bey, pembangunan tahap dua kali ini belum bisa membangun semua kebutuhan RS, ka-rena anggaran yang tersedia terbatas. Oleh karenanya, pihaknya berencana menun-taskan pembangunan pada ta-hap ketiga nanti.

Untuk pembangunan sa-rana instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), kamar

mayat,tempat pencuciam (loundy), dapur, musholla, penyimpanan barang dan peralatan, parkir, dan paving serta pagar RS. Diupayakan pembangunan tahap akhir (finishing) ini bisa terealisasi pada tahun anggaran beri-kutnya.

M e n u r u t n y a , pembangunan tahap dua ini, tidak akan mempengaruhi ta-hap pertama, karena khusus pembangunan ruang mana-jemen dan ruang kebutuhan rawat jalan sudah selesai. Bahkan, hasil pembangunan tahap pertama ini sudah bisa dimanfaatkan, hanya masih menunggu peraturan daerah (Perda), sebagai payung hu-kum, yang sampai kini belum selesai.

Sekretaris Komisi A, DPRD Pamekasan, Haid-irrahman mengatakan Ran-cangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang struk-tur RS Waru belum dibahas sama sekali.

Pembahasan Raperda itu diperkirakan akan memakan waktu antara dua sampai tiga bulan ke depan, sehingga bisa segera diajukan ke Gubernur

Jawa Timur, untuk dievaluasi. Jika tidak menemui kendala, Raperda itu bisa disahkan menjadi Perda tahun ini.

“Pembahasan di DPRD memang tidak terlalu lama, bahkan mungkin bisa lebih cepat dari evaluasi gubernur. Maksimal tiga bulan selesai. Yang pasti kami harapkan ta-hun ini selesai,” katanya.

Sebelumnya, Kabag Ad-ministasi Hukum Pemkab Pamekasan Nur Aini men-gatakan pengajuan Raperda RS Waru tipe D, tidak dibuat terpisah, tetapi tertuang dalam perubahan ketiga Perda nomor 15 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja RSUD, Bap-peda, Inspektorat, dan lem-baga teknis daerah. Hal ini dilakukan karena RS Waru merupakan rumah sakit daerah, sehingga tidak per-lu dibuatkan perda khusus.

Penyatuan usulan ini berdasar hasil konsultasi ke pemerintah pusat dan mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 41 ta-hun 2007 tentang Organ-isasi Perangkat Daerah. (uzi/muj/rah)

RS WARU

Pembangunan Tahap II Ditarget Selesai Akhir Tahun

PAMEKASAN - Persatuan Perawat Nasional Indone-sia Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya memberi sanksi kepada Bustami, oknum per-awat RSUD setempat setelah terbukti melakukan mal-apraktik hingga menyebab-kan pasiennya lumpuh dan akhirnya meninggal dunia.

Ketua PPNI Pamekasan Cahyono mengatakan sank-si pencabutan izin praktik mandiri terhadap perawat Bustami itu dilakukan ber-dasarkan hasil penyidikan yang dilakukan oleh tim pe-nyidik Polres Pamekasan.

“Jadi dasar pijakan organ-isasi memberi sanksi dengan mencabut izin praktiknya, berdasarkan penyidikan yang dilakukan polisi itu,” kata Cahyono menjelaskan.

Sebenarnya, kata Cahy-ono, perawat diperbolehkan membuka praktik mandiri di luar tugas dinasnya, dengan catatan praktik yang dimak-sud sesuai dengan profesinya sebagai parawat.

Akan tetapi, praktik yang telah dilakukan Bustami, menyimpang dari profesin-ya sebagai perawat, bahkan yang bersangkutan mem-buka praktik medis layaknya dokter bedah, bahkan yang lebih fatal lagi, karena yang bersangkutan justru men-gaku sebagai bedah.

“Kendatipun ia telah mendapatkan sanksi, akan tetapi organisasi tetap akan memberikan pendampin-gan di pengadilan nantinya apabila memang dibutuh-kan. Kita kan secara hukum tetap menganut azas pradu-ga tidak bersalah,” katanya menjelaskan.

Oknum perawat RSUD Pamekasan yang terbukti melakukan malapraktik itu bernama Bustami. Ia meru-

pakan perawat di unit gawat darurat RSUD Pamekasan. Pelaku membuka prakti klinik ilegal di rumahnya dan yang bersangkutan mengaku sebagai dokter spesialis be-dah.

Dugaan malapraktik itu terungkap, setelah keluarga korban melaporkan kepada polisi atas kasus yang men-impa pasien yang ditangani oknum perawat, namun mengaku dokter spesialis be-dah itu. Sebelumnya, pasien berobat ke klinik milik ok-num perawat bernama Bus-tami itu.

Kasus itu terjadi pada 2012. Saat itu korban bernama Sudeh (42) datang ke “Klinik Harapan” yang menjadi tem-pat praktik oknum itu di ru-mahnya di Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan.

Ketika itu, korban men-derita pusing-pusing. Oleh oknum perawat itu disarankan agar dioperasi pembedahan, karena di bagian punggung korban ada benjolan yang di-duga sebagai penyebab dari penyakit yang dideritanya.

“Saat itu kami bilang pada ‘si dokter’ tersebut, akan dirujuk ke rumah sakit di Pamekasan,” ujar saudara korban, Jumrah.

Akan tetapi, kata dia, Bustami justru minta agar tidak dioperasi di rumah sakit, sebab dirinya juga bisa melakukan tindakan medis dan dia sendiri merupakan dokter spesialis bedah.

Sementara, sejak kasus ini terungkap, Bustami sendiri tidak bersedia dikon-firmasi wartawan terkait kasus malapraktik itu. Bah-kan yang bersangkutan sempat menghilang dari ru-mahnya, sebelum akhirnya ditangkap petugas Polres Pamekasan. (ant/rah)

PERAWAT

PPNI Cabut Izin Praktik Bustami

Page 14: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO.0217| TAHUN II14 EKONOMIPAMEKASAN

TunTuT nasionalisasi aseT-aseT Bangsa. Mahasiswa dari Badan eksekutif Mahasiswa se-indonesia (BeM si) terlibat aksi dorong dengan petugas kepolisian saat berunjukrasa di komplek perkantoran surya Dumai group di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/10). Pengunjukrasa menuntut pemerintah agar melakukan nasionalisasi aset bangsa, seperti pengelolaan Migas di Riau.

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Kabupaten Pamekasan meminta Komisi Pemili-han Umum (KPU) setempat segera memperbaiki Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemili-han Umum Anggota Legis-latif (Pileg) 2014 yang dinilai kurang benar.

Divisi Pengawasan Pan-waslu, Ahmad Khusaifi meminta KPU segera mel-akukan koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecama-tan (PPK) untuk validasi (pe-nyesuaian data) DPT, agar pada pelaksanaan Pemilu tidak menimbulkan masalah.

Panwaslu Pamekasan beberapa waktu lalu men-erima teguran dari Bawaslu Provinsi Jawa Timur akibat tidak validnya DPT di Kabu-paten Pamekasan. Lembaga itu untuk aktif bekerjasama dengan KPU setempat dalam validasi data.

Berdasarkan hasil koor-dinasi sementara, kata dia, Daftar Pemilih Sementara untuk Pileg 2014 di Kabu-paten Pamekasan untuk pemilih laki-laki sebanyak 332.391 orang dan perem-puan 352.082 orang.

”Dari hasil verifikasi se-mentara masih ditemukan daftar pemilih yang masih dibawah umur, sehingga kami meminta Panwascam menindaklanjuti ulang ke masing-masing desa DPT yang sempat diplenokan tersebut,” ujarnya.

Seperti diketahui, data pemilih Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pame-kasan dinyatakan kurang valid. Hal itu dibuktikan de-ngan ditemukannya banyak data ganda dan calon pe-milih yang meninggal dunia namun tetap dimasukkan dalam daftar pemilih.

Secara terpisah, anggota

KPU Pamekasan Nuzulul Qurnain mengakui data pe-milih Pemilu Legislatif 2014 yang dimiliki KPU mengala-mi gangguan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di Pame-kasan saja, melainkan juga hampir di semua kabupaten/kota di Indonesia.

Menurut salah seorang dosen di salah satu pergu-ruan tinggi swasta di Pame-kasan itu, KPU telah mel-aporkan kasus tersebut ke KPU Jatim dan KPU RI, dan masih diupayakan perbai-kan.

Tahapan Pemilu Legis-latif 2014 telah memasuki penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) berdasarkan hasil verifikasi yang dilaku-kan oleh masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Data pemilih yang masuk dalam DPT, kata Nuzulul, masih bisa berubah, meng-ingat KPU masih menyedia-kan waktu untuk melakukan perbaikan berupa DPT hasil perbaikan. (awa/muj/rah).

PILEG

DPT Wajib Diperbaiki

Seperti diketahui, data pemilih

Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten

Pamekasan dinyatakan kurang

valid. Hal itu dibuktikan dengan

ditemukannya banyak data ganda dan calon pemilih yang meninggal

dunia namun tetap dimasukkan dalam

daftar pemilih.

PAMEKASAN - Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA/Dispendaloka) Kabupaten Pamekasan, Taufiqurrahman menyatakan hingga saat ini belum ada rencana pembahasan relokasi (pemindahan) Pasar Waru di Kecamatan Waru seperti disampaikan Bupati setempat, Achmad Syafii, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pasar tersebut tidak akan direlokasi, melainkan akan diperbaiki dan semua infrastruktur yang dibutuhkan akan dilengkapi. Sehingga pasar tersebut tidak terlihat kotor, dan tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sekitarnya.

“Hingga saat ini belum ada pembahasan maupun perencanaan lanjutan tentang perbaikan pasar tersebut,” ungkapnya.

Bisa jadi, kata Taufiq, ada perubahan kebijakan dari Bupati Pamekasan agar pasar tersebut direlokasi. Namun sampai saat ini kebijakan itu belum sampai pada dirinya, sehingga ia mengaku belum mengetahui rencana tersebut.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii manyampaikan penilaian bahwa Pasar Waru, Kecama-tan Waru sudah tidak layak. Sebab kondisi pasar yang berada di pusat kecamatan itu sudah penuh sehingga para pedagang tumpah ke jalan raya dan menimbulkan kemacetan.

Bupati berencana melakukan relokasi (pemindahan) pasar tersebut ke tempat yang lebih strategis. Rencananya tempat relokasi tersebut akan dipilih wilayah di timur pusat kecamatan sebagai upaya pengembangan wilayah dengan desain sebagai pasar semi modern. Sementara lokasi yang saat ini ditempati pasar itu akan dijadikan tempat rekreasi.

Ia mengaku sudah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapepda) untuk melakukan kajian dan perencanaan pembangunan pasar tersebut. Diharap-kan perencanaan itu sudah tuntas pada tahun ini, sehingga pengajuan anggarannya bisa segera dilakukan.

Bupati memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi dan pembangunan pasar tersebut sebesar Rp 40 miliar. Namun anggaran pastinya, kata dia, menunggu hasil pengkajian.

Para tokoh dan warga di Kecamatan Waru, kata Syafii, mendukung rencana tersebut. Bahkan mereka meminta agar segera dilaksanakan, karena pemindahan pasar itu dinilai tidak berdampak negatif pada perekonomian warga sekitar.

Saat melakukan kunjungan ke Pasar Waru, beberapa waktu lalu, Bupati menerima keluhan baik dari pedagang maupun warga sekitar tentang kondisi pasar yang mulai penuh. Kondisi tersebut menyebabkan kegiatan jual beli tidak maksimal.

Selain itu, kondisi sarana dan prasarana pasar, mulai jalan hingga kios milik pedagang perlu diperbaiki dan keber-sihan pasar yang perlu ditingkatkan. Keluhan lainnya adalah minimnya fasilitas lampu penerangan jalan di sekitar pasar tersebut.

Syafii menjelaskan rencana desain ulang itu juga sesuai dengan rencana pemerintah setempat untuk mengem-bangkan kota penyangga di wilayah utara Pamekasan. Kota penyangga itu dipilih berada di kawasan utara, antara lain Kecamatan Waru, Pasean, dan Batumarmar, dengan pusat kota berada di wilayah Kecamatan Waru. Bahkan, di wilayah itu sudah mulai dibangun sebuah rumah sakit tipe D.(awa/muj/rah).

DP2KA

Belum Ada Pembahasan Relokasi Pasar WaruKetua PPK Kecamatan

Waru, Syafiuddinmengatakan seluruh PPK di 13 kecamatan belum mendapat honor untuk jatah bulan kesembilan (Sep-

tember), padahal Surat Per-tanggung Jawaban (SPJ) sudah diserahkan ke KPU setempat, sebagai syarat pencairan.

Kondisi tersebut me-

nyebabkan terganggunya kin-erja panitia pemilihan dalam menfasilitasi pelaksanaan tahapan berupa pemutakhi-ran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Ang-gota Legislatif (Pileg).

Salah seorang anggota PPK Proppo, Mohammad El-man mengatakan seharusnya honor PPK dan PPS sudah dis-alurkan selambatnya setiap tanggal 25. Keterlambatan penyaluran honor itu, tidak disertai penjelasan resmi dari

KPU setempat.“Kami sering mendapat

pertanyaan dari teman-teman di desa, dan kami jelaskan bahwa KPU belum memberi penjelasan resmi tentang ket-erlambatan itu,” katanya.

Sekretaris KPU Pame-kasan, Bambang Khairul Huda menjelaskan keterlambatan pecairan honor itu disebab-kan ada dua kecamatan yang belum menyerahkan berkas pencairan, yaitu Kecamatan Palengan dan Kadur. Hal itu

berdampak pada terham-batnya pencairan honor se-mua PPK di Pamekasan.

“Pengajuan pencairan honor itu satu paket. Sehingga ketika ada satu PPK yang be-lum melengkapi berkas pen-cairannya, kami tidak bisa mengurus,” kata Khairul Huda.

Ia sudah berkoordinasi de-ngan kedua PPK yang belum menyerahkan berkas pen-cairan honornya, dan meminta keduanya segera melengkapi berkas tersebut. (oni/muj/rah)

Honor PPK - PPS Belum DicairkanKPU Tak Memberikan Penjelasan ResmiPAMEKASAN - Honor untuk Panitia Pemilihan Ke-camatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Pamekasan untuk bulan September belum dicairkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Belum diketahui alasan pasti men-gapa honor tersebut belum disalurkan.

PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Selasa (10/10) malam, merazia sejumlah tempat kos di Pamekasan. Be-berapa tempat kos yang dira-zia diantaranya di Jl Pramuka, Jl Bonorogo, tempat kos di Jl Stadion, Jl Bonorogo, dan tem-pat kos di Jl Gatut Koco.

Dari lima lokasi yang men-jadi sasaran operasi itu, petu-gas tidak menemukan peng-huni kos yang berbuat mesum atau kumpul kebo. Justru se-bagian besar kamar kos itu banyak yang kosong.

Operasi yang berlangsung sekitar dua jam setengah se-jak pukul 20.30 WIB hingga

pukul 23.00 WIB itu, dimulai dari rumah kos di kawasan Jl Pramuka. Di lokasi itu petugas hanya mendapat dua wanita remaja yang tinggal sendirian di kamarnya. Sementara di kamar lain kosong.

Begitu juga ketika petugas mendatangi sebuah rumah kos di kawasan Kelurahan Lawan-

gan Daya, Kecamatan Pade-mawu. Petugas hanya men-dapati seorang wanita berusia 30 tahun tinggal di kamarnya sendirian.

Namun wanita beralamat di Jl Bhayangkara, Desa Laden, Kecamatan Kota ini tidak ban-yak memberikan penjelasan, kenapa tinggal di rumah kos itu dan apa pekerjaannya. Saat itu, petugas meminta yang bersangkutan menunjukkan KTP untuk didata.

Rupanya sebagian petugas Satpol PP yang diterjunkan malam itu heran, karena di tempat perkampungan yang hanya bisa dilalui sepeda mo-tor terdapat rumah kos-kosan berisi sekitar 10 kamar.

Sedang kos-kosan di Jl Gatot Koco, di Jl Sersan Mes-rul dan di Jl Bonorogo, petu-gas juga tidak mendapatkan kamar yang mencurigakan. Kecuali seorang wanita asal Sumenep, yang tidak men-gantongi KTP dengan alasan hilang. Saat itu petugas meng-ingatkan yang bersangkutan agar segera mengurus KTP.

Kasi Penegakan Perda Sy-amsuridjal Arifin mengatakan operasi simpatik ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan ketentraman umum terhadap rumah kos-kosan yang berbau negatif, terutama dari peredar-an miras, mesum, dan asusila lainnya.

“Kami tidak menemukan penyimpangan terhadap pen-ghuni rumah kos ini, bukan karena operasi ini bocor, tapi karena pemilik kos sudah membentengi dan memper-ketat bagi penghuni kos, ter-masuk tamu yang berkunjung ke rumah kos,” katanya.

Sebelumnya, Satpol PP Pemkab Pamekasan juga merazia tenda-tenda peda-gang kopi di Pasar 17 Agustus Pamekasan yang diduga di-jadikan sebagai tempat tran-saksi prostitusi.

Meski para pedagang kopi itu beroperasi malam hari, na-mun Satpol PP merazi pada siang hari. Dalam operasi saat itu, Satpol PP tidak menyita lapak yang digunakan menjual kopi, tetapi hanya mengaman-kan tenda yang merupakan bantuan dari pemkab setempat.

Operasi ini sempat menuai sorotan dari kalangan LSM karena dinilai setengah hati dan serius dalam memberan-tas prostitusi di Pamekasan. Sebab operasi itu dilakukan pada siang hari saat para pen-jual kopi yang diduga meny-iapkan pekerja seks komersial (PSK) berada di tempat kos atau sedang tidak berjualan. (uzi/muj/rah)

RAZIA KOS

Operasi Satpol PP Tak Membawa Hasil

Kasi Penegakan Perda Syamsuridjal Arifin mengatakan operasi simpatik

ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan ketentraman umum terhadap

rumah kos-kosan yang berbau negatif,

terutama dari peredaran miras,

mesum, dan asusila lainnya.

Page 15: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II 15SUMENEP

IKLAN BARIS

PUTRA RONGGOLAWEWarung Makan

SEKILAS SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA

HUBUNGI

SUMENEP (Hosnan) 081939363544 | PAMEKASAN (Muslim) 087850600243 | SAMPANG (Ulum) 087775094464 BANGKALAN (Ridwan) 087750670878 | SURABAYA (Lita) 081330903119 | PROBOLINGGO (Huda) 081336379769

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

HANYA

350.000/PERBULAN

Data yang diperoleh Ko-ran Madura dari disnak, dari 125 kambing yang disiapkan untuk dijadikan kurban, sudah ada empat kambing yang positif menderita pen-yakit mata. Namun, penyak-it tersebut tidak berbahaya dan mempengaruhi kualitas daging.

”Iya, ada beberapa he-wan kenak penyakit, yakni penyakit mata. Tetapi pen-yakit tersebut tidak masuk kategori penyakit yang membahayakan, karena bu-kan jenis penyakit menular, sehingga tidak berdampak terhadap daging kurban,” jelas Kepala Disnak, Arief Rusdi.

Dinas Peternakan sudah memberikan obat terhadap hewan kurban yang berpen-yakit. “Agar tidak menular ke hewan yang lain, kami langsung berikan obat mata,” jelasnya.

Ia mengimbau masya-rakat tidak terlalu khawatir dengan penyakit tersebut. Menurutnya, penyakit mata yang menyerang kambing bisa disembuhkan dalam jangka 1 hari. ”Penyakit mata bisa disembuhkan

dalam jangka satu hari, jadi masyarakat tidak usah kha-watir,” ujarnya.

Sementara terhadap he-wan jenis sapi, dari 60 ekor sapi yang disurvei, untuk se-mentra belum ditemukan ada yang berpenyakit. “Sedang-kan kalau untuk sapi Alham-dulillah aman-aman saja,” ujarnya.

Secara terpisah, Jala-maluddin (35), warga Pan-garangan, mengaku terus waspada menjaga hewan ternaknya dari serangan pen-

yakit. Setiap hari, dirinya ter-us menjaga, memantau dan melakukan perawatan terha-dap hewan kurban tersebut. Jika terdapat hal menggan-jal pada hewan ternak yang dipeliharanya, ia langsung melaporkan ke Dinas Peter-nakan.

”Ya saya kan tidak mau nantinya ada kambing yang penyakitan dan berbahaya jika dikonsumsi. Tetapi se-jauh ini, 65 kambing yang saya rawat tidak ada pen-yakit apa pun,” terang peria

beranak tiga.

NaikSementara harga hewan

kurban di pasaran naik hing-ga empat puluh persen dari tahun sebelumnya. Hewan jenis sapi yang layak untuk dijadikan kurban berkisar Rp. 7,5 sampai Rp. 11 juta.

Mohammad Taufik, salah satu penjual hewan kurban, mengungkapkan, naiknya harga hewan menjelang Idul Adha sangat mengun-tungkan pedagang. Sebab,

sejak dalam beberapa bulan terakhir harga sapi maupun kambing tidak pernah naik, bahkan sempat turun.

Dia mengakui, untuk be-berapa hewan yang sakit, banyak pemiliknya tidak tahu soal hewan peliharaan-nya. Sebab secara fisik tidak terlalu tampak bahwa sedang mengidap penyakit. Para pedagang hewan juga tidak tahu menahu soal rencana sidak yang dilakukan disnak, sebab tidak diberitahu sebel-umnya. (sym/athink/mk)

SUMENEP – Pasca adan-ya nota kesepakatan antara bupati, gubernur, kapolda, pangdam, Pertamina, BPH Migas, dan ESDM, distribusi bahan bakar minyak (BBM) di daerah kepulauan belum lancar. Masih banyak warga kepulauan yang terpaksa menggunakan BBM non sub-sidi karena distribusi BBM bersubsidi tersendat.

Sekretaris Daerah Ka-bupaten Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, nota kesepahaman itu hanya me-mutuskan bahwa yang ber-hak menggunakan BBM ber-subsidi hanyalah warga yang memiliki rekom dan para nelayan.

“Sekarang kami masih hendak menyusun tentang payum hukum tentang ak-tivitas masyarakat pulau yang berhubungan dengan transportasi. Sedangkan yang masih belum ada pa-yung hukumnya, maka kami sudah sampaikan kepada masyarakat agar menggun-gan BBM non subsidi,” ka-tanya, Rabu (9/10).

Secara terpisah, Suryadi, warga Pulau Raas mengaku kecewa kepada pemerin-tah karena distribusi BBM

masih tersendat. Sudah cukup penderitaan yang dialami oleh warga sejak peristiwa kelangkaan BBM

melanda kepulauan. “Se-harusnya, dalam pertemuan dengan Gubernur, BPH Mi-gas, Pertamnia dan yang

lainnya, persoalan BBM su-dah sudah tuntas, tak ada lagi sisa,” ucapnya.

Dia secara tegas mem-pertanyakan tentang kes-eriusan Pemkab untuk men-untaskan permasalah BBM yang melanda kepulauan. “Masak warga harus meng-gunakan BBM non subsidi terus, kasihan mereka. Se-lain mahal, mereka juga enggan menggunakan non Subsidi,” jelasnya.

Hal senada juga disam-paikan oleh Pusawi, warga pulau Sapudi. Dalam he-mat Pusawi, agenda per-temuan dengan Gubernur dan pihak-pihak yang lain beberapa waktu, Pemerin-tah Kabupaten Sumenep sudah seharusnya membuat payung hukum yang jelas antara penggunaan BBM bersubsidi dan BBM non subsidi. “Ini kan menambah masalah baru, karena warga pulau menginginkan hiduap normal seperti hari-hari se-belumnya,” ucapnya.

(sym/mk)

SUMENEP – Infrastruktur Pulau Poteran banyak yang rusak parah. Hampir seluruh penghubung jalan di daerah tersebut mengalami kerusakan. Jalan yang hingga saat ini be-lum diperbaiki sudah mengalami kerusakan sejak tiga tahun yang lalu.

Kadaristo, tokoh masyarakat Desa Palasa, Kecamatan Talango, mengatakan, jalan raya sepanjang 34 kilometer yang mengelilingi Pulau Poteran sebagian besar rusak paraj. Kondisi tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

“Sudah tiga tahun lamanya, Mas, daerah ini tidak tersentuh program pemerintah, padahal warga sanngat mengharapkan jalan rusak ini segera diperbaiki karena sangat menghambat aktivitas warga. Yang lebih menyedihkan lagi,ketika ada orang yang butuh penangan cepat, tapi terkendala jalan rusak sehingga seringkali nyawanya tidak tertolong lantaran lamanya perjala-nan,” katanya, Selasa (8/10).

Pemerintah diharap turun ke lapangan untuk melihat kondisi infrastruk-tur jalan yang ada di Pulau Talango. Mereka juga mem-inta pemerintah melakukan pengawasan yang ketat terhadap para kontraktor yang melaksanakan proyek-

proyek pembangunan di wilayah kepulauan untuk meng-hindari tindakan nakal yang seringkali terjadi.

“Kami berharap pemerintah lebih ketat melakukan pengawasan terhadap para kontraktor yang melaksanakan proyek, sehingga pembangunannya tidak asal-asalan, seperti yang terlewati baru selesai dibangun tidak sampai satu bulan rusak lagi,” harapnya.

Secara terpisah Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Edi Rasiadi, berjanji akan segera melakukan perbaikan, tapi tidak untuk seluruh jalan poros kecamatan. Yang akan diper-baiki hanya sepanjang 3 kilometer.

“Untuk Kecamatan Talango memang kami upayakan segera dilakukan perbaikan melalui APBD,” terangnya. (sai/mk)

SUMENEP - Kejaksaan Negeri Sumenep akhirnya membe-berkan nama-nama saksi dari pemerintah daerah yang akan dimintai keterangan terkait dugaan korupsi pembebasan lahan SMAN Batuan. Pembebasan lahan bangunan tersebut ditengarai tidak sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP).

“Dari tujuh saksi yang bakal diperiksa, empat di antaranya, Kades Batuan Imam Ghazali, Mantan Camat Batuan Anis Farida, Kasi Pemerintahan Kecamatan Syamsul Arifin, dan Bendahara Dinas Pendidikan Raden Sudarsono,” beber Pidsus Kejari Sugi-yanto, Rabu (9/10).

Karena persoalan tersebut berhubungan dengan tanah, timn-ya nanti akan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) un-tuk melakukan peta bidang, sehingga akan diketahui besarnya lahan yang disengketakan. Menurutnya, saat ini tim penyidik terus mengumpulkan bukti untuk menjerat pelaku penggelem-bungan pembelian tanah SMAN Batuan.

Pidsus yang baru tiga bulan ditugaskan di Kejari Sumenep ini berjanji, pihaknya secara perlahan akan merampungkan sa-tu-persatu kasus pidana khusus yang ditangani, termasuk kasus dugaan penggelembungan pembebasan lahan di SMAN Batuan.

Sebagaimana diketahui, harga tanah di sekitar lahan yang dibebaskan berkisar Rp 50 ribu permeter. Tapi, untuk pembeba-san lahan SMAN Batuan dilaporkan dijual Rp 175 ribu per me-ter. Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 1,7 miliar untuk pembebasan lahan tersebut. (athink/mk)

DUGAAN KORUPSI PEMBEBASAN LAHAN

Kejari Beberkan Nama

JALAN RUSAK

Infrastruktur Pulau Poteran Rusak Parah

Sudah tiga tahun lamanya, Mas,

daerah ini tidak tersentuh program

pemerintah, padahal warga

sanngat mengharapkan jalan rusak ini

segera diperbaiki karena sangat menghambat

aktivitas warga.

Beredar Hewan BerpenyakitSUMENEP - Dalam razia terhadap hewan kurban Idul Adha, Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep menemukan hewan berpenyakit. Seperti ra-zia di Jalan Lontar Desa Pangarangan, dan Pa-bian, Kecamatan Kota Sumenep, Rabu (9/10) petugas menemukan hewan berpenyakit mata dengan bulu yang rontok.

BAHAN BAKAR MINYAK

Distribusi BBM Tersendat

Kadisnak: Tetapi Penyakit Tersebut Tidak Membahayakan

Page 16: e a Paper Koran Madura 10 Oktober 2013

KAMIS 10 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II16 SUMENEP

PRAKIRAAN CUACA PULAU MADURA HARI INI

SUMENEP

PAMEKASAN

SAMPANG

BANGKALAN

CERAH BERAWAN

CERAH BERAWAN

CERAH BERAWAN

CERAH

Suhu : 25°c - 33°c Kelembaban : 56% - 88% Kecepatan Angin : 30 km/jam Arah Angin : Timur

Suhu : 24°c - 32°c Kelembaban : 51% - 89% Kecepatan Angin : 40 km/jam Arah Angin : Tenggara

Suhu : 24°c - 32°c Kelembaban : 51% - 89% Kecepatan Angin : 40 km/jam Arah Angin : Tenggara

Suhu : 24°c - 32°c Kelembaban : 51% - 89% Kecepatan Angin : 40 km/jam Arah Angin : Tenggara

SUMENEP - Dewan Pengurus Daerah Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Sumenep,

Selasa (9/10) malam pukul 19.00 Wib, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 di Aula Kantor DPD Partai Golkar Jalan MH Thamrin.

HUT Partai Golkar dikemas cukup megah. Jika sebelumnya hanya digelar dengan acara syuku-ran bersama, pada HUT ke-49, dikemas dengan pelantikan Badan Koordinasi Peme-nangan Pemilu (BKPP) se-Madura Pemilihan Legislatif 2014.

Suasana ramai meng-hiasi aula berkapasitas 1000 orang tersebut. Dan tampak hadir petinggi Golkar dan para caleg Golkar. HUT itu dihadiri 500 kader dari 27 Kecamatan di Kabu-paten Sumenep. Terlihat juga had-ir Ketua DPD Provinsi Jawa Timur, H. Zainuddin Amali, SE.

Ketua Panitia HUT ke-49 Golkar dan Pelantikan BKPP se-Madura, Hj. Endang Sri Rahayu, mengata-

kan, peringatan hari jadi Partai Gol-kar ke-49 memang dikemas dengan berbeda. “Kemasan acara kami pada HUT ke-49 ini adalah bersamaan dengan pelantikan dan deklarasi BKPP se-Madura,” katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Sumenep itu menjelaskan bahwa dalam acara tersebut sebagai pe-mantapan Partai Golkar menuju pileg mendatang. “Selain mem-

peringati hari jadi Golkar, acara ini juga diproyeksikan untuk memantapkan para caleg dari Golkar pada Pileg 2014 mendatang,” jelasnya.

Perempuan yang berkec-impung dalam dunia politik

sejak 1987 tersebut menyebutkan bahwa undangan yang hadir ada-lah kurang lebih 800 orang, 500 orang dari kader dan simpatisan Golkar, 300 orangnya lagi dari un-dangan, tokoh, dan para petinggi Golkar.

Ketua DPD Partai Golkar Ka-bupaten Sumenep Drs. Iwan Budi-harto menjelaskan, acara tersebut

sebagai ajang silaturrahim dan konsolidasi antar kader Golkar. Termasuk sebagai bentuk pemana-san dan pemantapan menuju Pileg 2014 mendatang. “Sebab, pada Pi-leg 2014 mendatang, kami menar-getkan 20 persen khusus DPRD Kabupaten Sumenep dari 50 kursi yang tersedia, sementara untuk DPRD Jatim adalah 30 persen dari kuota yang ada,” jelasnya.

(adv/sym)

GOLKARRayakan HUT Ke-49

S E R E M O N I A L

SUMENEP - Tudingan monopoli pengadaan seragam batik untuk siswa SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sume-nep mendapat tanggapan dari Sekretaris Daerah Kabu-paten (Sekdakab). Pengadaan seragam batik itu diklaim telah melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sekdakab Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, pengadaan seragam tersebut dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Puluhan UKM yang ada di Kabupaten Sumenep sudah diundang. ”Semua UKM dilibatkan dalam pengerjaan pengadaan seragam tersebut,” jelasnya, Rabu (9/10).

Dia menambahkan, walaupun pengadaan seragam batik itu tidak bersumber dari APBD, harus tetap diatur dengan sebaik mungkin, sebab dana yang dihabiskan cukup besar. ”Kalau dimonopoli satu UKM itu tidak be-nar,” tambahnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, perubahan seragam tersebut sangat banyak manfaatnya. Ia mencontohkan, dengan seragam itu siswa mengerti ciri dan karakter batik yang ada di Kabupaten Sumenep. Apalagi gambar yang akan dijadikan motif seragam tersebut adalah ikon Kota Sumenep seperi gambar Labeng Misem. “Ini sangat bermanfaat bagi siswa mengenal batik asli Sumenep,” ucapnya.

Sementara untuk pengusaha atau UKM yang bergerak dibidang industri batik bisa memotovasi untuk terus memproduksi benda yang menjadi kebanggaaan Indone-sia. ”Pengusaha perlu dimotivasi untuk terus memproduk-si batik,” jelasnya. (edy/mk)

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep belum mengucurkan tunjangan pro-fesi guru khusus guru yang ada di kepulauan. Anggaran tersebut dari APBN, tapi dinas pendidikan ditengarai belum mengajukan pengucuran ang-garan tersebut.

Anggota Komisi D DPRD Dulsiam mengatakan, ang-garan itu didroping dari pusat. “Anggaran tunjan-gan guru kepulauan itu dari

APBN, dan sejak 2012, disdik masih belum mengusulkan kepada pemerintah pusat, padahal tunjangan itu ber-hak untuk mereka,” katanya, Rabu (9/10).

Terpisah, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sume-nep, Muhammad Suhaidi, meminta dinas pendidikan proaktif dalam memperha-tikan nasib guru kepulauan. “Selama ini, saya melihat na-sib guru kepulauan cenderung

kurang diperhatikan dan be-lum disejahterakan, terutama oleh Dinas Pendidikan se-laku kepanjangan tangan dari pemerintah,” katanya.

Menurut Suhaidi, sebe-narnya, permasalah tunjan-gan guru merupakan rentetan dari persoalan manajemen dinas pendidikan yang am-buradul. “Jadi, menurut saya, ini adalah salah satu bukti bahwa manajemen disdik yang masih belum tertata de-

ngan baik. Kemudian kalau manajemen berjalan tidak baik, maka hal ini jelas akan berdampak terhadap pelay-anan, dan ketika pelayanan kurang baik, pasti akan ber-implikasi terhadap beberapa elemen dalam pendidikan,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sume-nep A. Shadik membantah jika tidak diusulkan. Menu-rutnya, soal tunjangan guru

kepulauan sudah diajukan ke pusat. “Sudah diusulkan ke pusat soal tunjangan profesi guru, tinggal menunggu saja,” katanya, Selasa (9/10)

Ketiak ditanya lebih lanjut tentang perihal tunjangan itu, Shadik enggan berkomentar terlalu banyak. “Pokoknya, sudah diusulkan, nanti pen-yalurannya langsung dari re-kening guru masing-masing,” jelasnya tanpa banyak komen-tar. (sym/mk)

PELANTIKANKetua Dewan Perwakilan Daerah Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Jawa Timur H. Zainuddin Amali, SE., melantik Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) se-Madura Pemilihan Umum Legislatif 2014, dalam hari ulang tahun Partai Golkar ke-49

KESEJAHTERAAN GURU

Guru Kepulauan Belum Terima Tunjangan Profesi

MONOPOLI PENGADAAN SERAGAM

Sekda: Itu Tidak Benar

Pada tahap dua ini, terda-pat sembilan penerima man-faat BLSM yang tidak bisa menerima kucuran bantuan tersebut, karena ditarik kepala desanya. Mereka adalah Bapak Sunaryo, Zaini, Toyo, Tahirun, Ibu Mai, Ibu. Ati, dari Desa Mandala. Sementara, tiga lainnya dari Pakajuan, yakni Siwi, Yusip, dan Makki.

Katanya, aparat desa setem-pat menarik KPS dengan alasan untuk mempermudah pen-erima BLSM mencairkan ban-tuan. Namun, sampai saat ini belum juga cair, padahal yang lain sudah menerima bantuan tersebut. ”Maka sebeb itu, Mas, kami mendatangi Polres un-tuk mencari jalan keluarnya,” kata Rihwan (45), warga Dusun

Mandala yang mendampingi sembilan penerima BLSM mel-apor ke Mapolres Sumenep.

Sebelum mendatangi mapolres, katanya, warga su-dah menanyakan kejelasan pencairan BLSM terhadap aparat desa setempat. Namun, aparat desa setempat kurang merespon. ”Kami terpaksa melaporkan tindakan itu kan kasihan hak orang miskin di-ambil,” tambahnya.

Rihwan mengatakan, di-rinya meminta pertanggung-jawaban kades setempat atas tindakannya tersebut. ”Kami merasa dibohongi perangkat desa dengan berbagai alasan ketika menarik KPS. Mereka

bilang karena kartu masih dibu-tuhkan kepala desa, bahkan ada yang beralasan mau dikroscek ulang agar segera cair bantuan yang kedua,” terangnya.

Kepala Kepolisian Resor Sumenep AKBP Marjoko, mela-lui Kabag Ops Kompol Edy Pur-wanto menerima pengaduan warga. Namun, laporan terse-but belum bisa diproses secara hukum, karena berkas laporan-nya masih kurang lengkap.

”Kami pasti akan mel-ayani semua keluhan dari masyarakat, apalagi ber-hubungan dengan hukum, tapi kami tidak bisa gegabah di dalam memprosesnya. Harus lengkap dengan buti-buktiya

terlebih dahulu,” katanya.Lebih lanjut, Edy, megata-

kan, laporan yang telah dimas-ukkan tersebut akan diproses apabila dilengkapi dengan surat tanda terima dari kantor pos setempat. ”Jadi, kami sa-rankan agar berkas pelaporan-nya itu dilengkapi terlebih da-hulu. Sehingga memudahkan kepolisian untuk melakukan serangaian hukum yang ber-laku,” tegasnya.

Sementara Kepala Desa Mandala Samsuni sampai ber-ita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirim wartawan Koran Madura ke ponselnya belum direspon. (edy/mk)

Kades Diadukan ke PolisiTerkait Penarikan KPS oleh Oknum Aparat DesaSUMENEP – Warga Desa Mandala Kecamatan Gapu-ra mengadukan kepala desanya ke Polres Sumenep, Rabu (9/10). Aparat desa setempat ditengarai telah mengambil Kartu Perlindungan Sosial (KPS), se-hingga penerima BLSM tidak bisa mengambil ban-tuan kompensasi kenaikan BBM bersubsidi.

Sejumlah guru melakukan aksi untuk menuntut pencairan tunjangan profesi guru secara penuh. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep ditengarai belum mengucurkan tunjangan profesi guru khusus bagi yang ada di kepulauan. Namun, Kepala Dinas Pendidikan menyatakan soal tunjungan guru kepulauan sudah diajukan ke pusat.

tipsCerdas Mengelola Keuangan

Tak mudah mengelola keuangan, terutama saat uang menumpuk. Namun, jika tidak dia-tur suatu saat bisa saja kolap. Cara sederhana

mengelola keuangan:Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana

keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri.

Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan.

Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.

Menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. (diolah dari berbagai sumber)