cemas

4
Apa Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan ? Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain: Gangguan panik: Orang dengan kondisi ini merasakan ancaman yang muncul tiba-tiba dan berulang-ulang. Gejala lain ialah: berkeringat, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti mengalami serangan jantung atau berperilaku seperti orang tidak waras. Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Orang dengan OCD terganggu oleh pikiran atau ketakutan terus menerus yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu itu disebut obsesi, sedangkan ritual atau rutinitas yang dilakukan disebut kompulsi. Contohnya adalah orang yang memiliki rasa takut yang tidak logis terhadap kuman sehingga dia terus- menerus mencuci tangannya. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD): adalah suatu kondisi yang dapat muncul setelah peristiwa traumatis dan / atau menakutkan, seperti kekerasan seksual atau fisik, kematian tiba-tiba dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering mempunyai pemikiran dan ingatan yang menetap dari kejadian menakutkan tersebut dan emosionalnya cenderung tidak stabil. Gangguan kecemasan sosial: disebut juga fobia sosial, yaitu rasa khawatir dan sadar diri yang luar biasa mengenai kondisi sosial sehari-hari. Kekhawatirannya sering berpusat pada rasa takut dinilai oleh orang lain, atau cara berperilaku yang menyebabkan rasa malu atau diejek orang lain. Fobia tertentu: yaitu ketakutan hebat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut ular, ketinggian, atau terbang. Hal ini dapat menyebabkan penderita untuk menghindari kegiatan umum sehari-hari. Gangguan kecemasan umum: yaitu kekhawatiran dan ketegangan berlebih dan tidak realistis, walaupun tidak ada atau hanya sedikit yang memprovokasi kecemasan. Apa Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan ?

description

TUGAS

Transcript of cemas

Apa Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan ?Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain: Gangguan panik: Orang dengan kondisi ini merasakan ancaman yang muncul tiba-tiba dan berulang-ulang. Gejala lain ialah: berkeringat, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti mengalami serangan jantung atau berperilaku seperti orang tidak waras. Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Orang dengan OCD terganggu oleh pikiran atau ketakutan terus menerus yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu itu disebut obsesi, sedangkan ritual atau rutinitas yang dilakukan disebut kompulsi. Contohnya adalah orang yang memiliki rasa takut yang tidak logis terhadap kuman sehingga dia terus-menerus mencuci tangannya. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD):adalah suatu kondisi yang dapat muncul setelah peristiwa traumatis dan / atau menakutkan, seperti kekerasan seksual atau fisik, kematian tiba-tiba dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering mempunyai pemikiran dan ingatan yang menetap dari kejadian menakutkan tersebut dan emosionalnya cenderung tidak stabil. Gangguan kecemasan sosial: disebut juga fobia sosial, yaitu rasa khawatir dan sadar diri yang luar biasa mengenai kondisi sosial sehari-hari. Kekhawatirannya sering berpusat pada rasa takut dinilai oleh orang lain, atau cara berperilaku yang menyebabkan rasa malu atau diejek orang lain. Fobia tertentu: yaitu ketakutan hebat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut ular, ketinggian, atau terbang. Hal ini dapat menyebabkan penderita untuk menghindari kegiatan umum sehari-hari. Gangguan kecemasan umum: yaitu kekhawatiran dan ketegangan berlebih dan tidak realistis, walaupun tidak ada atau hanya sedikit yang memprovokasi kecemasan.Apa Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan ?Gejalanya bervariasi dan tergantung dari jenis gangguan kecemasannya. Namun biasanya ada gejala-gejala umum berikut: Perasaan panik, ketakutan, dan kegelisahan Pikiran obsesif yang tidak terkendali Berulang kali mengingat atau kilas balik pengalaman traumatis Mimpi buruk Perilaku ritual, seperti mencuci tangan berulang kali Masalah dalam tidur Tangan dan / atau kaki dingin atau berkeringat Sesak napas Palpitasi Ketidakmampuan untuk diam dan tenang Mulut kering Baal atau kesemutan di tangan atau kaki Mual Otot tegang PusingApa Penyebab Gangguan Kecemasan?Penyebab pasti gangguan kecemasan belum diketahui. Gangguan kecemasan, sama seperti bentuk penyakit jiwa lain, bukanlah akibat kepribadian yang lemah, cacat karakter, atau pendidikan yang buruk. Seiring penelitian dalam bidang penyakit jiwa, maka menjadi jelas bahwa banyak gangguan ini disebabkan oleh kombinasi faktor, misalnya: perubahan dalam otak dan tekanan lingkungan.Gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat atau yang bertahan lama, dapat mengubah keseimbangan kimiawi dalam otak yang mengendalikan suasana emosi.Penelitian lain juga menunjukkan bahwa penderita gangguan kecemasan tertentu mengalami perubahan struktur otak yang mengendalikan ingatan atau fungsi emosi.Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dapat turunkan dalam keluarga, yang berarti dapat diwariskan dari satu atau kedua orang tua, sama seperti rambut atau warna mata. Apalagi faktor lingkungan tertentu, seperti trauma atau peristiwa penting dapat memicu gangguan kecemasan pada orang yang rentan dan mewarisi gangguan kecemasan.Seberapa Seringkah Gangguan Kecemasan Ditemukan?Di Amerika, sekitar 19 juta orang dewasa mengalami gangguan kecemasan. Kebanyakan gangguan kecemasan dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda. Gangguan ini terjadi sedikit lebih sering pada wanita dibandingkan pria, dan terjadi dengan jumlah yang sama baik orang kulit putih, Afrika-Amerika, dan Hispanik.Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kecemasan ?Jika terdapat gejala gangguan kecemasan, maka dokter akan memulai evaluasi dengan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus, namun dokter dapat melakukan berbagai tes untuk mencari penyakit fisik yang dapat menyebabkan gejala gangguan kecemasan.Jika tidak ditemukan kelainan fisik, maka Anda mungkin akan dirujuk ke psikiater atau psikolog, yaitu pakar kesehatan jiwa yang terlatih khusus untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit jiwa. Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara dan alat penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi gangguan kecemasan seseorang.Diagnosa didasarkan pada laporan intensitas dan lamanya gejala pasien, termasuk permasalahan dalam aktivitas sehari-hari dan juga hasil observasi dokter terhadap sikap dan perilaku pasien. Dokter kemudian menentukan apakah gejala-gejala pasien dan tingkat disfungsinya sesuai dengan gangguan kecemasan tertentu.Bagaimana Mengobati Gangguan Kecemasan ?Telah banyak kemajuan dicapai dalam dua dekade terakhir untuk mengobati penderita penyakit jiwa. Meskipun pengobatan yang tepat tergantung pada jenis gangguannya. Sebagian besar kasus gangguan kecemasan dapat diatasi dengan salah satu atau kombinasi dari terapi berikut: Obat-obatan: Obat digunakan untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan, seperti obat anti-depresan dan pengurang kecemasan. Psikoterapi: adalah sejenis konseling yang membahas respons emosional terhadap kelainan jiwa. Hal ini merupakan proses dimana pakar kesehatan jiwa terlatih membantu penderita dengan strategi wawancara untuk memahami dan menangani gangguan mereka. Terapi perilaku kognitif:Penderita gangguan kecemasan sering berpartisipasi dalam jenis psikoterapi ini, dimana mereka belajar untuk mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang menimbulkan perasaan cemas. Perubahan pola makan dan gaya hidup Terapi relaksasiDapatkah Gangguan Kecemasan Dicegah?Gangguan kecemasan tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala: Berhenti atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cola, minuman energi, dan cokelat. Tanyakan kepada dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat yang dijual bebas atau obat herbal. Banyak obat-obatan mengandung bahan kimia yang dapat meningkatkan gejala kecemasan. Mencari konseling dan dukungan pakar bila Anda mengalami kejadian traumatis atau mengganggu.