Proposal Penelitian Cemas

download Proposal Penelitian Cemas

of 40

description

proposal

Transcript of Proposal Penelitian Cemas

24

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Evaluasi pembelajaran adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan dalam diri peserta ujian dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi peserta ujian (Daryanto, 2007). Untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa kesehatan, metode OSCA atau OSCE (Objective Structured Clinical Examination) saat ini merupakan suatu pilihan terbaik. Pada saat ujian ketrampilan laboratorium, mahasiswa dinilai setiap ketrampilannya masing-masing pada model dengan menggunakan check list yang telah dibuat dan praktik pada model di bawah pengawasan pembimbing dan bersifat objektif (Taufiqurrahman, 2008).Pada saat ujian ketrampilan laboratorium berlangsung hampir semua mahasiswa merasa cemas yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat kesulitan ujian ketrampilan laboratorium dengan menggunakan check list yang dirasa rumit, karakteristik dari dosen penguji maupun karena faktor-faktor lainnya (Listyaningsih, 2010). Ketika seseorang merasa tegang dan mengalami stress, otak akan melepaskan hormon stress yang berdampak pada kemampuan otak dalam berkonsentrasi yang akan mempengaruhi tingkat memori dan kemampuan daya fokus terhadap sesuatu (Gary, 2010). Hal ini tentu berdampak pada penilaian kompetensi peserta ujian yang tidak sesuai dengan harapan (Tresna, 2011).Fenomena cemas dalam menghadapi ujian pada mahasiswa, sudah tentunya dapat menghambat tujuan belajar yang ingin dicapai (Tresna, 2011). Ketegangan pada saat ujian ketrampilan laboratorium akan berdampak baik dari segi fisik maupun mental atau psikis. Pengaruh tersebut dapat diamati melalui gejala yang muncul baik secara emosional, intelektual, fisik, maupun pada hubungan interpersonal (Nase, 2007). Manifestasi kecemasan ujian terwujud sebagai kolaborasi dan perpaduan tiga aspek yang tidak terkendali dalam diri individu. Pertama, manifestasi kognitif yang terwujud dalam bentuk ketegangan pikiran siswa, sehingga membuat siswa sulit konsentrasi, kebingungan dalam menjawab soal dan mengalami mental blocking. Kedua, manifestasi afektif yang diwujudkan dalam perasaan yang tidak menyenangkan seperti khawatir, takut dan gelisah yang berlebihan. Ketiga, perilaku motorik yang tidak terkendali, yang terwujud dalam gerakan tidak menentu seperti gemetar (Tresna, 2011).Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner pada 10 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSIK FK UNUD) didapatkan hasil bahwa selama pelaksanaan ujian ketrampilan laboratorium 3 diantaranya mengalami kondisi cemas ringan dan 7 mahasiswa mengalami cemas sedang. Selain itu didapatkan data 3 mahasiswa diantaranya bisa fokus selama ujian dengan persentase 71-80%, 5 mahasiswa hanya bisa fokus dengan persentase 61-70% dan 2 mahasiswa lainnya dengan persentase