GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

45
GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS) Oleh : Ira Maulani (71.2014.002)

description

GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Transcript of GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Page 1: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Oleh :Ira Maulani (71.2014.002)

Page 2: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Kecemasan Perasaan subjektif

Ketegangan mental yang menggelisahkan

Ketidakmampuan mengatasi masalah

Subyek artikel & buku

Kehidupan sehari-hari

Kronis Perilaku maladaptif Gangguan kecemasan

Amerika Gangguan psikiatri yang paling banyak ditemukan

Indonesia 2%-5%. populasi

Page 4: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 5: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

PengertianGangguan alam

perasaan (affective)

Perasaan ketakutan atau kekhawatiran

yang mendalam dan berkelanjutan

Kepribadian tetap utuh

Perilaku dapat terganggu (dalam

batas normal)

Tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas

Page 6: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

GejalaRingan

• Ketegangan dalam kehidupan sehari-hari

• Dapat memberikan motivasi pembelajaran dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

Sedang• Tidak

mempunyai perhatian yang selektif

• Kemampuan penglihatan, pendengaran, dan penciuman menurun.

Berat• Kemampuan

persepsi seseorang menjadi menurun secara menyolok dan perhatiannya pun terpecah-pecah.

• Pikirannya hanya fokus pada satu hal dan tidak memikirkan yang lain.

Panik• Kehilangan

kendali

• Disorganisasi kepribadian

• Aktivitas motorik ↑

• Kemampuan berhubungan dengan orang lain ↓

• Persepsi yang menyimpang

• Kehilangan pemikiran yang rasional.

Page 7: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Faktor Penyebab Gangguan Cemas

Lingkungan

Emosi yang ditekan

Sebab-sebab fisik

Page 8: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Patofisiologi Gangguan Cemas

Teori Psikologis

Teori Eksistensial

Teori Perilaku

Teori Psikoanalitik

Teori Biologi

Sistem Saraf Otonom

Neurotransmitter

Page 9: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

Klasifikasi Gangguan Cemas1. Gangguan Panik

- Tanda : terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak

diperkirakan

- Serangan panik : periode kecemasan dan ketakutan yang kuat dan

relatif singkat (biasanya kurang dari satu tahun), yang disertai oleh

gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea.

- wanita 2-3 kali lebih sering terkena dibandingkan laki-laki.

- Pada dewasa muda, usia rata-rata : 25 tahun.

- Etiologi : Faktor biologis, faktor genetika, faktor psikososial.

Page 10: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

1. Gangguan Panik- Diagnosis :

DSM-IV-TR

1. Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah cepat

2. Berkeringat3. Gemetar atau bergoncang4. Rasa napas sesak atau

tertahan5. Perasaan tercekik6. Nyeri dada atau perasaan

tidak nyaman

Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, dimana 4 atau lebih gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit

7. Mual atau gangguan perut8. Perasaan pusing, bergoyang,

melayang atau pingsan9. Derealisasi atau depersonalisasi10. Ketakutan kehilangan kendali

atau menjadi gila11. Rasa takut mati12. Parestesia 13. Menggigil atau perasaan panas

Page 11: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

1. Gangguan Panik

PPDGJ III

1. Diagnosis ditegakkan : gangguan anxietas fobik (-)

2. Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali

serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan:

• Pada keadaan-keadaan diamna sebenarnya secara objektif tidak ada

bahaya;

• Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat

diduga sebelumnya (unpredictable situations);

• Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada

periode di antara serangan-serangan panik

Page 12: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

1. Gangguan Panik

DSM-IV-TR untuk Gangguan Panik Tanpa Agorafobia

A. Baik (1) atau (2):

1. Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan

2. Sekurangnya 1 serangan telah diikuti oleh sekurangnya 1 bulan atau

lebihberikut ini:

a) Kekhawatiran yang menetap akan mengalami serangan tambahan

b) Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnya

c) Perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan perubahan

perilaku bermakna berhubungan dengan serangan

Page 13: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

1. Gangguan Panik

DSM-IV-TR untuk Gangguan Panik Tanpa Agorafobia

B. Tidak terdapat serangan

C. Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dari zat atau

kondisi medis umum

D. Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.

Page 14: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

1. Gangguan Panik

- Diagnosis Banding : gangguan medis (infark miokard, hipertiroid &

hipoglikemia), gangguan mental (gg. buatan , fobia spesifik dan sosial, gg.

stress pascra traumatik & gg. Depresi)

- Tata Laksana :

• Farmakoterapi

1. SSRI : sertralin, fluoksetin,

fluvoksamin, escitalopram

2. Alprazolam

• Psikoterapi :

1. Terapi relaksasi

2. Terapi kognitif perilaku

3. Psikoterapi dinamik

Page 15: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Definisi : suatu ketakutan yang tidak irasional yang menyebabkan

penghindaran yang disadari objek, aktifitas / situasi yang ditakuti.

- Epidemiologi :

• Fobia spesifik > fobia sosial.

• Fobia spesifik Wanita : laki-laki = 2 : 1

• Fobia sosial wanita > laki-laki

- Etiologi :

• Faktor psikoanalitik

• Faktor perilaku

Page 16: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

DSM-IV-TR Fobia Spesifik

A. Ketakutan yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak

beralasan, ditandai oleh adanya atau antisipasi dari suatu obyek atau

situasi spesifik

B. Pemaparan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respon

kecemasan segera

C. Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan atau tidak

beralasan .

D. Situasi fobik dihindari atau kalau dihadapi adalah dengan kecemasan

atau dengan penderitaan yang jelas.

Page 17: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

DSM-IV-TR Fobia Spesifik

E. Penghindaran, kecemasan antisipasi, atau penderitaan dalam situasi

yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi

pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan

dengan orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas karena

menderita fobia.

F. Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi paling sedikit 6

bulan.

G. Kecemasan, serangan panik, atau penghindaran fobik dihubungkan

dengan objek atau situasi spesifik tidak lebih baik dijelaskan oleh

gangguan mental lain

Page 18: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

DSM-IV-TR Fobia Spesifik

Sebutkan tipe :

• Tipe Binatang

• Tipe Lingkungan Alam (misalanya, ketinggan, badai, air)

• Tipe Darah, Injeksi, Cedera

• Tipe Situasional (misalnya, pesawat udara, elevator, tempat tertutup)

• Tipe Lainnya (misalnya, ketakutan tersedak, muntah, atau mengidap

penyakit ; pada anak-anak, ketakutan pada suara keras atau karakter

bertopeng).

Page 19: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

DSM-IV-TR Fobia Sosial

A. Ketakutan yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi

sosial

B. Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu

mencetuskan kecemasan

C. Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan atau tidak

beralasan.

D. Situasi sosial atau memperlihatkan perilaku dihindari atau kalau

dihadapi adalah dengan kecemasan atau dengan penderitaan yang

jelas

Page 20: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :DSM-IV-TR Fobia Sosial

E. Penghindaran, kecemasan antisipasi, atau penderitaan dalam situasi

yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi

pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan dengan

orang lain, atau terdapat penderitaan yang jelas karena menderita

fobia.

F. Pada individu yang berusia dibawah 18 tahun, durasi paling sedikit 6

bulan.

Page 21: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :DSM-IV-TR Fobia Sosial

G. Kecemasan atau penghindaran fobik bukan karena efek fisiologis

langsung dari zat atau suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik

dijelaskan oleh gangguan mental lain

H. Jika terdapat suatu kondisi medis umum atau gangguan mental

Page 22: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

PPDGJ III

Agorafobia

Semua kriteria ini harus dipenuhi untuk :

a. Gejala psikologis/otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi

primer dari anxietas dan bukan merupakan gejala lain yang sekunder

seperti waham atau pikiran obsesif.

b. Anxietas yang timbul harus terutama terjadi dalam sekurang-

kurangnya dua dari situasi berikut :

• Banyak orang

• Tempat-tempat umum

c. Menghindari situasi fobik harus/sudah merupakan gambaran yang

menonjol

• Bepergian keluar rumah

• Bepergian sendiri

Page 23: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

PPDGJ III

Fobia Khas (Terisolasi)

Semua kriteria yang dibawah ini untuk diagnosis :

a. Gejala psikologis atau otonomik harus merupakan manifestasi primer

dari anxietas, dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti

waham atau pikiran obsesif.

b. Anxietas harus terbatas pada adanya objek situasi fobik tertentu.

c. Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.

Page 24: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Pedoman Diagnosis :

PPDGJ III

Fobia Sosial

Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk suatu diagnosis pasti:

a. Gejala-gejala psikologis, perilaku /otonomik harus merupakan

manifestasi primer dari anxietas dan bukan sekundari gejala lain

seperti waham / pikiran obsesif

b. Anxietas harus hanya terbatas / menonjol pada situasi sosial tertentu

saja

c. Penghindaran dari situasi fobik harus merupakan gambaran yang

menonjol

Page 25: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

2. Fobia

- Diagnosis Banding : Skizofrenia

- Tata Laksana :

• Terapi perilaku : desensitisasi perilaku, image flooding.

• Psikoterapi

• Terapi lainnya : Hipnosis, terapi suportif, dan terapi keluarga. Obat-obatan :

SSRI, Benzodiazepine, Venlafaxine dan Buspirone.

- Prognosis :

Kecenderungan menjadi kronis dan dapat terjadi komorbiditas dengan

gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan alkohol, dan obat bila tidak

mendapat terapi

Page 26: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Definisi : Kekhawatiran yang berlebih dan meresap disertai oleh berbagai

gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial

atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien.

- Epidemiologi : Prevalensi gangguan cemas menyeluruh antara 3-8% dan

rasio antara perempuan dan laki-laki sekitar 2:1.

- Etiologi :

• Faktor Biologi

• Teori Genetik

• Teori psikoanalitik

• Teori kognitif dan perilaku

Page 27: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Pedoman Diagnostik :

DSM-IV-TR

A. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan, terjadi lebih banyak

dibandingkan tidak selama paling kurang 6 bulan, tentang sejumlah

peristiwa atau aktivitas .

B. Orang kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran.

C. Kecemasan dan kekhawatiran dihubungkan dengan tiga (atau lebih)

dari enam gejala berikut (dengan paling kurang beberapa gejala

terjadi lebih banyak dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir).

Page 28: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Pedoman Diagnostik :

DSM-IV-TR

Catatan : Hanya satu gejala yang diperlukan pada anak-anak.

D. Fokus kecemasan dan kekhawatiran adalah tidak dibatasi pada

gambaran utama gangguan Aksis I.

• Gelisah atau perasaan tegang atau cemas

• Merasa mudah lelah• Sulit berkonsentrasi atau pikiran

menjadi kosong

• Iritabilitas• Ketegangan otot• Gangguan tidur

Page 29: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Pedoman Diagnostik :

DSM-IV-TR

E. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan

penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi

sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

F. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat atau

suatu kondisi medis umum dan tidak terjadi secara eksklusif selama

suatu Gangguan Mood, Ganguan Psikotik, atau Gangguan

Perkembangan Pervasif.

Page 30: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Diagnosis banding : gangguan panik, fobia, gangguan obsesif kompulsif,

hipokondriasis, gangguan somatisasi, gangguan penyesuaian dan kecemasan

dan ganggua kepribadian.

- Tata laksana :

• Farmakoterapi

1. Benzodiazepin

2. Buspiron

3. SSRI

• Psikoterapi

1. Terapi kognitif perilaku

2. Terapi suportif

3. Psikoterapi berorientasi tilikan

Page 31: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

3. Gangguan Cemas Menyeluruh

- Prognosis : berlangsung seumur hidup. Sebanyak 25% penderita akhirnya

mengalami gangguan panik, juga dapat mengalami gangguan depresi mayor.

Page 32: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

- Definisi :

• obsesi = pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang menganggu (intrusif).

• kompulsi = pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan, dan rekuren,

seperti menghitung, memeriksa, atau menghindari.

- Epidemiologi : remaja atau dewasa muda (umur 18-24 tahun). Perempuan &

laki-laki imbang

- Etiologi :

• Faktor Biologi : neurotransmitter, neuroimunologi.

• Genetik

• Faktor kebiasaan

• Faktor psikososial

Page 33: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

- Gejala Klinis :

1. Kontaminasi.

2. Sikap ragu-ragu yang patologik

3. Pikiran yang intrusif

4. Simetri

- Pedoman Diagnostik :

ICD-10

Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesional dan

tindakan kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari

selama sedikitnya dua minggu berturut-turut, dan merupakan sumber

distres dan gangguan aktivitas.

Page 34: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

ICD-10

Gejala-gejala obsesional harus memiliki ciri-ciri berikut :

a) Harus dikenal/disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri individu

sendiri;

b) Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil

dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh

penderita;

c) Pikiran untuk melaksanakan tindakan tersebut di atas bukan

merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan;

d) Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan

pengulangan yang tidak menyenangkan.

Page 35: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

DSM-IV-TR

A. Salah satu obsesi atau kompulsi :

Obsesi seperti yang didefinisikan oleh (1),(2),(3), dan (4) :

1) Pikiran, impuls, atau layangan yang berulang dan menetap yang

dialami, pada suatu saat selama gangguan, dirasakan mengganggu

dan tidak sesuai, dan menyebabkan kecemasan dan penderitaan

yang jelas.

2) Pikiran, impuls, atau bayangan tidak hanya kekhawatiran

berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata.

Page 36: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

DSM-IV-TR

3) Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, Impuls,

atau bayangan tersebut untuk menetralkannya dengan pikiran atau

tindakan lain

4) Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan obsesional

adalah hasil dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar

seperti penyisipan pikiran)

Page 37: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

DSM-IV-TR

Kompulsi seperti yang didefinisikan oleh (1) dan (2) :

1) Perilaku berulang atau tindakan mental yang dirasakannya

mendorong untuk melakukan sebagai respon terhadap suatu

obsesi, atau menurut dengan aturan yang harus dipatuhi secara

kaku.

2) Perilaku atau tindakan mental ditujukan untuk mencegah atau

mengurangi penderitaan atau mencegah suatu kejadian atau

situasi yang menakutkan; akan tetapi, perilaku atau tindakan

mental tersebut tidak dihubungkan dengan cara yang realistik

dengan apa yang mereka maksudkan untuk menetralkan atau

mencegah, atau secara jelas berlebihan.

Page 38: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

DSM-IV-TR

B. Pada suatu waktu selama perjalanan gangguan, orang menyadari

bahwa obsesi atau kompulsi adalah berlebihan atau tidak

beralasan. Catatan : hal ini tidak berlaku untuk anak-anak.

C. Obsesi atau kompulsi menyebabkan penderitaaan yang jelas,

menghabiskan waktu (lebih dari 1 jam sehari), atau secara

bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (atau

akademik), atau kegiatan atau hubungan sosial biasanya.

Page 39: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

DSM-IV-TR

D. Jika terdapat gangguan Aksis I lainnya, Isi obsesi atau kompulsi

tidak terbatas padanya

E. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat

(misal, penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medis

umum

Sebutkan Jika :

Dengan tilikan buruk : jika, selama sebagian besar waktu episode

terakhir, orang tidak menyadari bahwa obsesi dan kompulsi adalah

berlebihan atau tidak beralasan.

Page 40: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

- Diagnosa Banding : medis (sindrom Tourette, gg. Tik lainnya, epilepsi lobus

temporalis) & psikiatrik (skizofrenia, gg kepribadian obsesif kompulsif, fobia

dan gangguan depresi).

- Tata Laksana :

• Farmakoterapi

1. SSRI (fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, sertraline, dan citalopram)

2. antidepresan trisiklik seperti clomipramine yang terbukti paling efektif

dibandingkan dengan obat-obatan trisiklik lainnya

Page 41: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif

- Tata Laksana :

• Terapi perilaku

1. exposure and response prevention

2. Desensitisasi, thought stopping, dan thought flooding

Page 42: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

BAB IIIKESIMPULAN

Page 43: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

• Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai

dengan perasaan ketakutan / kekhawatiran yang mendalam.

• Berdasarkan tingkatan ansietas,tanda dan gejala dibagi

menjadi : ringan , sedang , berat & panik.

• Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi

kecemasan yaitu : lingkungan yang tidak menyenangkan ,

emosi yang ditekan dan sebab-sebab fisik.

Page 44: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)

• Patofisiologi terjadinya gangguan cemas dijelaskan melalui

teori psikologis dan teori biologis.

• Gangguan cemas dapat diklasifikasikan menjadi : gangguan

panik, fobia (agoraphobia, fobia sosial, fobia spesifik),

gangguan cemas menyeluruh, dan gangguan obsesif

kompulsif.

Page 45: GANGGUAN CEMAS (ANSIETAS)