BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik 3 ...
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...
22
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu tempat dan waktu
penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas
yang akan diteliti, banyaknya siswa dengan komposisi siswa baik laki-laki
maupun perempuan.
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom
Action Research (CAR) untuk mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan
pada siswa kelas 4 di SD N Bedono 2 Semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
Berdasarkan lokasinya SD N Bedono 2 berada di wilayah perkampungan
penduduk yang termasuk wilayah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD)
Pendidikan Kecamatan Jambu. Kondisi fisik di SD N Bedono 2 sudah cukup
memadai termasuk kondisi kelasnya yang dilengkapi dengan meja dan kursi
siswa, papan tulis, meja dan kursi guru, serta perlengkapan penunjang lainnya.
Penelitian akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016.
Waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender akademik sekolah agar dapat
terlaksana secara efektif . Berikut rincian waktu penelitian disajikan dalam Tabel
3.1
23
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
3.1.2 Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Bedono 02.
Keseluruhan jumlah siswa sebanyak 23 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan. Siswa kelas 4 SD N Bedono 2 mempunyai latar
belakang dan karakteristik yang berbeda baik kemampuannya, tingkat kerajinan,
maupun kedisiplinannya.
3.2 Variabel yang Diselidiki
Variabel penelitian tindakan kelas ini terdiri dari variabel Model
Pembelajaran Group Investigation dan motivasi belajar. Adapun rinciannya
dijelasan berikut ini:
1) Variabel Bebas
Pembelajaran Group Investigation sebagai variabel bebas. Model
pembelajaran Group Investigation adalah pembelajaran yang dimana siswa bebas
membentuk kelompok sesuai dengan subtopik materi yang diinginkan, setelah itu
kelompok membagi tugas setiap anggota kelompok untuk membuat laporan hasil
No Keterangan Tanggal
1 Observasi 7 Februari 2016
2 Wawancara 7 Februari 2016
3 Persiapan 14 Februari 2016
4 Menyusun RPP 1 Maret 2016
5
Menyusun kisi-kisi instrumen lembar
observasi dan soal tes 12 Maret 2016
6
Melakukan uji validitas angket
motivasi siklus 1 di SD Negeri
Jambu 02 2 April 2016
7
Melaksanakan tindakan pertemuan 1
siklus 1 di SD Negeri Bedono 02 12 April 2016
8
Melaksanakan tindakan pertemuan 2
siklus 1 di SD Negeri Bedono 02 14 April 2016
9
Melaksanakan tindakan pertemuan 1
siklus 2 di SD Negeri Bedono 02 19 April 2016
Melaksanakan tindakan pertemuan 2
siklus 2 di SD Negeri Bedono 02 21 April 2016
10 Pelaporan 29 April 2016
24
penelitian, dan selanjutnya mempresentasikan laporan dan saling bertukar
informasi.
Keberhasilan penerapan Model Pembelajaran Group Investigation yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPA diukur menggunakan lembar
observasi.
2) Variabel Terikat
Motivasi belajar sebagai variabel terikat. Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak yang berada di dalam diri peserta didik, sehingga
menimbulkan perasaan dan dorongan dalam kegiatan belajar agar tujuan belajar
yang dikehendaki oleh peserta didik dapat tercapai dengan baik.
Motivasi belajar siswa diukur menggunakan lembar angket dan observasi.
Lembar angket dan observasi berisi pernyataan yang mewakili setiap indikator
motivasi belajar.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model
PTK yang menggunakan model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan
Mc.Taggart, R. Tiap siklus pada penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting) Secara rinci prosedur penenlitian digambarkan melalui Gambar 3.1
Gambar 3.1
Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart, R
25
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bertahap. Adapun
tahap-tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagau berikut :
3.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap ini membuat perencanaan sebagai
berikut :
1. Menelaah materi pembelajaran IPA kelas 4 dengan mengkaji SK, KD, dan
indikator-indikatornya.
2. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiga kali pertemuan
sesuai dengan sintaks model pembelajaran, SK, KD, dan indikator-
indikator yang telah dikaji.
4. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan saat kegiatan
belajar mengajar.
5. Menyusun lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
6. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan observasi dan angket.
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya yaitu menerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model Group investigation (GI) yang telah disusun dalam
pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Satu siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dua pertemuan untuk
membahas materi dan satu pertemuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran
yaitu melalui tes/ulangan. Jika pada siklus 1, tujuan pembelajaran belum berhasil
secara maksimal maka dilanjutkan siklus 2 dan seterusnya.
Adapun gambaran pelaksanaan pembeajaran sebagai berikut :
1. Mengkondisikan siswa di kelas
2. Melakukan presensi kehadiran siswa
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
4. Mengarahkan siswa berdoa
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
26
6. Memberikan motivasi untuk belajar
7. Menyampaikan materi yang yang akan dibahas
8. Mengarahkan siswa untuk memilih kelompok sesuai materi yang
diinginkan siswa
9. Siswa melakukan penelitian
10. Memberikan bantuan kepada siswa saat penelitian
11. Siswa menuliskan hasil penelitian
12. Siswa melakukan presentasi
13. Memberikan penghargaan
14. Membimbing siswa untuk menyimpulkan
15. Siswa membuat rangkuman pembelajaran
16. Mengarahkan refleksi bersama siswa
17. Memberikan tindak lanjut
18. Siswa mengisi lembar angket tentang motivasi belajar yang dibagikan
guru.
3.2.3 Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan pada
siklus 1 dan siklus 2. Refleksi bertujuan untuk mengoreksi atau melihat hal-hal
yang perlu ditingkatkan atau perlu diperbaiki setelah melakukan pembelajaran.
Disinilah peneliti melihat kesalahan yang perlu diperbaiki selama mengajar.
Selain kesalahan dalam pembelajaran refleksi juga memuat tentang hal-hal
yang sudah baik dan perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Pada
siklus 2 hasil pembelajaran ditingkatkan agar menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
27
3.4 Data dan Cara Pengumpulannya
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
melalui model pembelajaran Group Investigation yaitu :
3.4.1 Observasi
Menurut Slameto (2015:232) menuliskan sebagai berikut :
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena
yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dilakukan dengan
melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang diteliti tanpa
mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas orang yang diteliti
dan peneliti tidak menutupi dirinyaselaku peneliti.
Teknik observasi dalam penelitian ini berupa observasi pengamatan
ketika siswa berfikir, berdiskusi dengan kelompok, bekerja sama dengan
kelompok, keaktifan siswa saat menjawab, bertanya dan mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen
yang sudah dirancang sebelumnya. Instrumen yang dirancang sudah disesuaikan
dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan diobservasi.
Observasi dilakukan pada waktu mengajar menggunakan model Group
Investigation.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Guru
ASPEK INDIKATOR ITEM JUMLAH
I. Melakukan
kegiatan
pendahuluan
1. Mengucapkan salam pada siswa di kelas 1 1
2. Mengarahkan siswa berdoa 2 1
3. Melakukan presensi kehadiran siswa 3 1
4. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 4 1
5. Memberikan motivasi untuk belajar 5 1
II. Melakukan
kegiatan
pembelajaran
sesuai dengan
pembelajaran GI
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6 1
2. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Group
Investigation
7 1
3. Mengarahkan siswa untuk memilih kelompok sesuai
materi yang diinginkan siswa
8
1
1
4. Mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian 9 1
5. Memberikan bantuan kepada siswa saat penelitian 10 1
6. Mengarahkan siswa untuk menuliskan hasil
penelitian
11 1
7. Mengarahkan siswa untuk melakukan presentasi 12 1
28
8. Melakukan evaluasi 13 1
9. Memberikan penghargaan 14 1
III. Melakukan
kegiatan
penutup
1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan 15 1
2. Mengarahkan refleksi bersama siswa 16 1
3. Memberikan tindak lanjut 17 1
4. Menutup pembelajaran 18 1
Total 18
Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Siswa
ASPEK INDIKATOR ITEM JUMLAH
I. Melakukan
kegiatan
pendahuluan
1. Mengkondisikan siswa di kelas 1 1
2. Melakukan presensi kehadiran siswa 2 1
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 3 1
4. Mengarahkan siswa berdoa 4 1
II. Melakukan
kegiatan
pembelajaran
sesuai dengan
pembelajaran GI
1. Mengarahkan siswa untuk memilih
kelompok sesuai materi yang diinginkan
siswa
5
1
2. Mengarahkan siswa untuk melakukan
penelitian
6 1
3. Mengarahkan siswa untuk menuliskan hasil
penelitian
7 1
4. Mengarahkan siswa untuk melakukan
presentasi
8 1
5. Melakukan evaluasi 9 1
6. Memberikan penghargaan 10 1
III. Melakukan
kegiatan
penutup
1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan 11 1
2. Mengarahkan refleksi bersama siswa 12 1
3. Memberikan tindak lanjut 13 1
Total 13
3.4.2 Angket
Menurut Slameto (2015:230) menuliskan bahwa:
Kuisioner merupakan data yang didapatkan dari pertanyaan atau
pernyataan yang dibuat oleh peneliti agar objek yang diteliti membaca dan
menjawabnya sesuai dengan apa yang di alami.
Teknik angket digunakan untuk mengukur kemampuan tingkat motivasi
belajar siswa setelah menerapkan kegiatan belajar melalui model pembelajaran
Group Investigation. Angket yang dirancang disesuaikan dengan indikator
motivasi yang telah dirancang sebelumnya.
29
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka diperlukan instrumen
pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari
angket, observasi.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
Menurut Keller
Aspek Indikator Item Jumlah
Attention (perhatian) 1. Mempunyai rasa tertarik pada pembelajaran. 1 1
2. Mempunyai konsentrasi yang tinggi untuk
mengikuti pembelajaran. 2 1
3. Mempunyai keinginan untuk mematuhi
perintah guru. 3 1
4. Mempunyai kemauan untuk mengerjakan
tugas dengan sungguh-sungguh. 4 1
5. Mempunyai semangat untuk mengikuti
pembelajaran. 5 1
Relevance (relevan) 1. Memiliki rasa membutuhkan materi
pembelajaran. 6 1
2. Memiliki rasa ingin mendapatkan
pengetahuan baru dengan mengikuti kegiatan
pembelajaran.
7 1
3. Memiliki rasa ingin tahu. 8,9,10 3
Confidence
(kepercayaan diri)
1. Berani mengungkapkan pendapat. 11,12 2
2. Berani bertanya. 13,14 2
3. Mampu bekerjasama dengan orang lain. 15 1
Satifaction
(kepuasan)
1. Ingin mendapatkan nilai tinggi. 16 1
2. Ingin mendapat pujian. 17,18,19 3
3. Ingin membahagiakan orang tua. 20 1
Data motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Group Investigation
dinilai dengan rumus di bawah ini:
Nilai :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada penyusunan angket berdasarkan
indikator motivasi belajar. Tiap butir soal merupakan penjabaran indikator-
indikator yang ada, dan dikolom jawaban diberikan pilihan jawaban berupa
pilihan seberapa sering siswa melakukan indikator tersebut.
30
Tabel 3.5 Keterangan Skor Angket Motivasi Belajar
Skor Kualifikasi
31 –40 Sangat Rendah
41 –50 Rendah
51 – 60 Sedang
61- 70 Tinggi
71-80 Sangat Tinggi
Dari tabel di atas dapat dijelaskan jika skor 31-40 termasuk memiliki
motivasi sangat rendah, 41-50 termasuk memiliki motivasi rendah dan skor 51-60
termasuk memiliki skor motivasi sedang, 61-70 termasuk memiliki motivasi
tinggi, dan 71-80 termasuk memiliki motivasi sangat tinggi. Dengan
menggunakan rata-rata ketuntasan motivasi kelas adalah > 60.
Uji validitas ini peneliti menggunakan dua uji validitas yaitu :
a. Metode pearson correlation (Product Moment Pearson) yaitu dengan
mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.
b. Metode corrected item total correlation yaitu dengan mengkorelasikan antara
skor tiap item dengan skor
Uji validitas aka dilakukan dengan bantuan Spss for Windows. Hasil uji
validitas instrumen siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Analisis Data No Item Soal Evaluasi
InstrumenValid Instrumen Tidak Valid
Analisis 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 10 11, 12, 13,
14,15, 16,17,18, 19, 20,
0
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap, artinya apabila tes dikenakan pada jumlah subyek yang sama
pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama.
Penentuan kategori dari reabilitas instrument yang mengacu pada
pengklasifikasian reabilitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956 : 145) adalah
sebagai berikut :
0,00 ≤ r11 < 0,20 = sangat rendah
0,20 ≤ r11 < 0,40 = rendah
31
0,40 ≤r11 < 0,60 = sedang
0,60 ≤ r11 < 0,80 = tinggi
0,80 ≤ r11 < 1,00 =sangat tinggi
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS versi 16
for windows dengan uji teknik Alpha Cronbach’s. Adapun ringkasan hasil uji
reliabilitas dalam tabel berikut :
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 20
3.6 Indikator Kinerja
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk menetukan keberhasilan
dalam penelitian ini maka dibuat indikator kinerja yang terdiri dari indikator
proses.
1) Indikator Proses
Indikator proses penelitian ini yaitu indikator ketercapaian proses
pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran
Group Investigation pada matapelajaran IPA. Apabila kegiatan guru dan siswa
dalam pembelajaran tercapai maka ditetapkan dengan kategori baik.
Kategori baik yaitu jika guru dan siswa telah melaksanakan semua
kegiatan pembelajaran dan sesuai langkah-langkah Model Pembelajaran Group
Investigation. Untuk mengetahui kesesuaian langkah-langkah Model
Pembelajaran Group Investigation digunakan lembar observasi pengamatan yang
sudah disesuaikan sesua langkah-langkah pembelajaran Group Investigation.
Motivasi siswa baik apabila siswa melakukan aktivitas motivasi sesuai
indikator motivasi yang telah dirancang sebelumnya. Motivasi siswa dapat dilihat
dengan mengisi angket motivasi siswa yang telah dirancang sebelumnya dan
32
disesuaikan dengan indikator motivasi. Penelitian dianggap berhasil jika 70%
siswa termasuk kriteria motivasi belajar siswa tinggi (>61).
3.7 Interprestasi Data Penelitian
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
menganalisis data hasil lembar observasi pada guru dan siswa dalam menerapkan
model pembelajaran Group Investigation.
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil lembar
angket motivasi belajar siswa dengan cara mengumpulan data, menyajikan data,
mengolah data, interprestasi data dan membuat simpulan. Kemudian hasil analisis
data kuantitatif dan kualitatif dianalisis dengan deskriptif yaitu membandingkan
antar siklus.
3.7.1 Data Kuantitaif
Data kuantitaif dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Data
motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil prasiklus atau kondisi awal seperti
yang sudah diuraikan pada latar belakang masalah, hasil siklus I dan siklus II.
Untuk motivasi belajar siklus I dan siklus II perlu dilakukan koreksi terhadap hasil
pekerjaan siswa untuk diberikan skor dan selanjutnya dinilai.
3.7.2 Data Kualitatif
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil refleksi yang
diperoleh pada akhir siklus dan hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay) yang
terdapat pada lembar observasi.
a. Lembar observasi guru dan siswa
Lembar observasi guru terdiri dari 18 pernyataan dan observasi siswa 13
pernyataan yang terbagi dalam kegiatan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Lembar observasi yang digunakan adalah dalam bentuk check list.
Observer memberikan tanda centang pada kolom “ya” atau “tidak” untuk
mengamati komponen atau indikator yang sudah ditentukan.
b. Lembar Angket Motivasi Siswa
33
Menurut Sugiyono (2012:142) angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pengukuran instrumen dalam
bentuk kuesioner ini memenuhi pernyataan-pernyataan tipe rating scale. Rating
scale menurut Sugiyono (2012:98) lebih fleksibel, tidak terbatas untuk
pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya, seperti mengukur skala status sosial ekonomi, kelembagaan,
pengetahuan, kemampuan dan proses kegiatan lainnya.
Angket adalah daftar pernyataan yang harus dijawab oleh responden.
Mengukur skala motivasi belajar dalam mengikuti pembelajaran matematika
dengan pembelajaran Group Investigation pada jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata dan diberi skor atau nilai, seperti dalam Tabel 3.7
Tabel 3.7 Kategori Angket
Kategori Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
Berikut adalah pedoman dalam memberikan skor akhir untuk check list adalah
sebagai berikut:
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor ≥ 61
Ketuntasan klasikal : Jika > 70% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor ≥
61.