BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 04 yang beralamat di Jalan Butuh No. 1A Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada bulan Februari, Maret, dan April. Pelaksanaannya meliputi 2 siklus, dimana setiap siklusnya terdapat 2 kali pertemuan. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumlah 35 siswa dengan 23 siswa perempuan Dan 12 siswa laki-laki. Sekolah ini memiliki kemajemukan Dan heterogenitas siswa. SD Negeri Kutowinangun 04 ini adalah Sekolah berstandar Nasional (SSN) Dan menyandang status Sekolah Model Sekolah Sehat (SMSS), selain itu sekolah ini juga memiliki banyak prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Sekolah ini mempunyai 8 guru, 2 karyawan dan seorang kepala sekolah dengan jumlah seluruh murid 202 siswa. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:60). Jadi yang dimaksud dengan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai objek penelitian yang ditetapkan Dan dipelajari sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan. Sugiyono (2009) menyampaikan bahwa 36

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.1.1 Setting

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 04 yang beralamat di

Jalan Butuh No. 1A Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan

selama tiga bulan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada bulan

Februari, Maret, dan April. Pelaksanaannya meliputi 2 siklus, dimana setiap siklusnya

terdapat 2 kali pertemuan.

3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumlah 35 siswa dengan 23 siswa

perempuan Dan 12 siswa laki-laki. Sekolah ini memiliki kemajemukan Dan

heterogenitas siswa. SD Negeri Kutowinangun 04 ini adalah Sekolah berstandar

Nasional (SSN) Dan menyandang status Sekolah Model Sekolah Sehat (SMSS),

selain itu sekolah ini juga memiliki banyak prestasi dalam bidang akademik maupun

non akademik. Sekolah ini mempunyai 8 guru, 2 karyawan dan seorang kepala

sekolah dengan jumlah seluruh murid 202 siswa.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:60). Jadi yang

dimaksud dengan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu

sebagai objek penelitian yang ditetapkan Dan dipelajari sehingga memperoleh

informasi untuk menarik kesimpulan. Sugiyono (2009) menyampaikan bahwa

36

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

37

variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

3.2.1 Variabel bebas (independen variable)

Variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada

penelitian ini adalah teknik akrostik.

Kata akrostik berasal dari kata Perancis acrostiche dan Yunani akrostichis yang

artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa

kata. Menurut Rose Colin (2008:35) akrostik adalah sajak atau susunan kata-kata

yang seluruh huruf awal atau akhir tiap barisnya merupakan sebuah kata nama diri

yang digunakan untuk mengingat hal lain. Teknik akrostik adalah salah satu cara

yang dapat dilakukan oleh guru untuk memudahkan siswa untuk mengingat sebuah

materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, tengah atau akhir

dalam sebuah kalimat atau frase tertentu.

Di Indonesia teknik akrostik dikenal dengan sebutan jembatan keledai.

Jembatan keledai membuat sesuatu yang sulit diingat menjadi mudah diingat.

Biasanya digunakan karena ingatan alami kita sulit menerima sesuatu yang kurang

menarik. Jembatan keledai adalah cara untuk mengingat sesuatu dengan urutannya

yang biasanya berupa susunan kata atau susunan kata yang mudah diingat. Cara ini

sudah dibuktikan lebih efektif Dan efisien untuk menyimpan informasi dalam ingatan

jangka panjang, terutama jika dibantu dengan visualisasi (contohnya, membayangkan

kalimat tersebut dalam situasi yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan).

3.2.2 Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah minat

dan hasil belajar.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus

menerus yang disertai rasa senang. Menurut Slameto (2003), minat merupakan

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

38

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan

bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan.

Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Minat belajar adalah salah satu

bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan

jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Nana Sudjana (2004:22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Sedangkan menurut Dimyati (dalam Nabisi, 1999:4) dampak pembelajaran adalah

hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau

kemampuan meloncat setelah latihan dan hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran. Menurut Arikunto

(2006:55), hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan

kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk

mengetahui sejauh mana materi pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima

oleh siswa. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran

dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar. Penilaian bertujuan untuk melihat

kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi yang telah dipelajari dan

ditetapkan.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur PTK di atas merupakan model PTK spiral yang disampaikan oleh

Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005:80), penelitian tindakan adalah suatu

siklus spiral yang terdiri dari rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi

yang selanjutnya diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

39

Gambar 3.1: Model PTK spiral dari Kemmis dan Taggart.

3.3.1 Pra Siklus

Observasi awal dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian ini dilaksanakan,

yaitu untuk mendapatkan data-data awal yang ada di lapangan (tempat penelitian).

Data-data inilah yang nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan

tindakan yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Hasil observasi

awal yang telah peneliti lakukan bahwa dalam proses pembelajaran IPS, siswa kelas

V SD Negeri Kutowinangun 04 antaranya adalah guru dalam proses pembelajaran

masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dalam

menyampaikan materi pelajaran, guru kurang menguasai teknik yang tepat dalam

menyampaikan pembelajaran sehingga membuat siswa tidak tertarik dan mudah

kehilangan fokus.

Sedangkan dari sisi siswa diantaranya adalah siswa sering bermain sendiri di

dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung, kurang memperhatikan guru sewaktu

menerangkan suatu materi pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam bertanya

maupun dalam mengutarakan pendapatnya baik kepada guru maupun kepada sesama

teman waktu proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan hasil belajar siswa

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

40

sebagian besar rendah (di bawah KKM yaitu 70). Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil

ulangan harian siswa kelas V pada mata pelajaran IPS. Dari 35 siswa, hanya 12 siswa

(34.2%) yang tuntas mencapai KKM sedangkan 23 siswa (65.8%) belum tuntas

belajarnya dengan nilai rata-rata kelasnya yaitu 67.6. Demikian keadaan yang ada di

SD Negeri Kutowinangun 04 sebagai hasil observasi awal oleh peneliti, yang

digunakan dasar untuk menentukan tindakan yang peneliti lakukan pada langkah-

langkah selanjutnya.

3.3.2 Siklus 1

Pada Siklus I dirancang sebagai tindak lanjut dari Pra Siklus. Kegiatan yang

dilakukan pada Siklus I merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi

permasalahan yang timbul pada Pra Siklus. Siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali

pertemuan (6 x 35 menit), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sebelum penelitian dilaksanakan, maka peneliti merancang atau

merencanakan berbagai tindakan dalam pembelajaran. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan teknik

akrostik.

2. Mengembangkan skenario pembelajaran.

3. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran.

4. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama

mendapat tindakan.

5. Pada kegiatan akhir yaitu memberikan sejumlah soal tes formatif kepada

siswa untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Pada siklus ini pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, sedangkan

peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Adapun langkah-

langkah pembelajaran yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

41

A. Kegiatan awal

Tahap persiapan

Guru memotivasi siswa dengan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan inti

Tahap penyampaian

Guru menyampaikan materi pelajaran IPS tentang Proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Tahap pelatihan

Guru memberi pertanyaan yang memancing ingatan siswa mengenai

pelajaran yang sudah disampaikan. Apabila siswa mengalami kesulitan

dalam menjawab pertanyaan, guru kemudian mencontohkan teknik

menghafal menggunakan akrostik. Guru memberikan contoh langkah-

langkah dalam membuat singkatan menggunakan teknik akrostik dan cara

membaca singkatan akrostik. Siswa diberi kesempatan untuk membuat

singkatan akrostik sesuai kreatifitas masing-masing. Siswa maju ke depan

kelas untuk menuliskan hasil pekerjaannya dan memperagakan cara

menghafal menggunakan teknik akrostik kemudian dibahas bersama-sama.

C. Kegiatan penutup

Tahap akhir

Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dilakukan,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Mengadakan

refleksi cara menghafal dengan teknik konvensial dengan teknik akrostik.

Guru memberikan sejumlah soal tes evaluasi kepada siswa untuk mengukur

sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan

Observasi dilakukan oleh guru kelas V sebagai observer dengan

mengamati proses pembelajaran di kelas. Observasi diarahkan pada poin-

poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Pengisian lembar

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

42

observasi tersebut dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil

pengamatan dimasukan dalam lembar observasi yang berisi pertanyaan-

pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya sebagai bahan

pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

3. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti bersama guru kelas V menganalisis hasil pekerjaan

siswa dan hasil observasi. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses

dan hasil pembelajaran. pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-

temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama

pembelajaran berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan

kekurangan akan diperbaiki dan disempurnakan pada siklus II.

3.3.3 Siklus II

Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi tindakan pada

siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I tetapi

didahului perencanaan ulang berdasarkan refleksi pada siklus I, sehingga kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. Siklus II

dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan (6 x 35 menit). Pada siklus ini siswa

dilibatkan secara langsung menggunakan teknik akrostik dengan sistem kompetisi.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Sama seperti pada siklus I. Peneliti merancang atau merencanakan berbagai

tindakan dalam pembelajaran. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan teknik

akrostik.

2. Mengembangkan skenario pembelajaran.

3. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran

4. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama

mendapat tindakan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

43

5. Pada kegiatan akhir yaitu memberikan sejumlah soal tes formatif kepada

siswa untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

A. Kegiatan awal

Tahap persiapan

Guru memotivasi siswa dengan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi,

menyanyikan lagu, dan melihat video, menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan inti

Tahap penyampaian

Guru menyampaikan materi pelajaran IPS tentang Proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Tahap Kompetisi

Guru mengulas kembali beberapa singkatan akrostik yang telah dibuat pada

siklus I. Siswa dibagi dalam kelompok. Secara bekerja kelompok siswa akan

membuat singkatan dengan menggunakan teknik akrostik sesuai kreatifitas

kelompok. Kelompok akan maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil

kerjanya. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik, mudah

diingat dan bermakna adalah pemenangnya.

C. Kegiatan penutup

Tahap akhir

Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dilakukan,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Mengadakan

refleksi cara menghafal dengan teknik konvensial dengan teknik akrostik.

memberikan sejumlah soal tes formatif kepada siswa untuk mengukur sejauh

mana tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan

Observasi dilakukan oleh guru kelas V sebagai observer dengan

mengamati proses pembelajaran di kelas. Observasi diarahkan pada poin-

poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil pengamatan

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

44

dimasukkan dalam lembar observasi untuk mengetahui apakah ada

perubahan dari proses pembelajaran agar dapat mencapai hasil belajar yang

maksimal.

3. Refleksi

Peneliti menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik hasil yang

diperoleh pada siklus II. Dalam menganalisis pada siklus II ini peneliti dibantu

oleh guru kelas. Kemudian peneliti bersama guru berdiskusi apakah masih ada

yang perlu dilakukan lagi untuk perbaikan pembelajaran dan menganalisis

apakah hasil evaluasi akhir masih ada siswa yang belum tuntas atau sudah tuntas

semua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan-peningkatan

yang diharapkan sudah tercapai.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data

yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data kuantitatif

adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari hasil tes formatif.

3.4.2 Teknik pengumpulan data

Sebelum mengumpulkan data dalam penelitian perlu melakukan pengamatan

terlebih dahulu, kemudian menentukan teknik apa yang akan digunakan.

Pengumpulan data adalah mengamati variable yang akan diteliti dengan teknik tes,

angket interview, observasi, dokumentasi, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,

2002:126).

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah

teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

45

a. Teknik tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002: 127).

Dalam pengukuran hasil belajar ranah kognitif mayoritas menggunakan tes

tertulis. Adapun bentuk tes yang akan digunakan yaitu tes objektif (pilihan

ganda). Dalam tes objektif jawaban tes sudah tertentu siswa hanya memilih

jawaban dari alternatif yang dibuat oleh penulis soal. Dinamakan pilihan

berganda karena penulis butir soal selalu menyediakan lebih dari dua alternatif

jawaban untuk dipilih satu diantaranya sebagai jawaban yang benar atau yang

paling benar.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif. Tes formatif

berbentuk pilihan ganda digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah

diberi teknik akrostik.

b. Non-Tes

Non tes dalam penelitian ini berupa angket minat, observasi dan dokumentasi.

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung (Nana Syaodih Sukmadinata, 2007:220). Data yang

dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian

tindakan kelas dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik

persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran (Kunandar 2008: 128). Observasi digunakan untuk mengamati

pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan teknik akrostik mata pelajaran

IPS siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.

Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Nana Syaodih Sukmadinata

2011:223). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa,

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

46

nomor induk, nilai laporan tugas dan juga keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada siswa kelas V SD Negeri

Kutowinangun 04, dimana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan

di akhir tiap-tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal kepada siswa, catatan

refleksi siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

pembelajaran di mata siswa, serta sebagai bahan masukan untuk perbaikan

kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Angket yang digunakan merupakan angket tertutup. Artinya angket yang

pengisiannya dengan cara mencentang salah satu item jawaban yang sudah

disiapkan oleh peneliti.

3.4.3 Instrumen penelitian

Dalam penelitian, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas

dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-

cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam melakukan

tindakan yang dilihat dari hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Adapun

kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Siklus Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

1. Menyebutkan peristiwa

menjelang Proklamasi

1, 3, 9, 5, 11, 15,

18, 20, 21, 22, 24

26, 29

1

2.3 Menghargai

jasa dan peranan

tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh

penting dalam peristiwa

2, 6, 8, 10, 13, 16,

17, 19, 25, 27, 28

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

47

Proklamasi Kemerdekaan.

3. Memberi contoh perilaku

yang meneladani pahlawan-

pahlawan Kemerdekaan

7, 12, 14, 23, 30

1. Menyebutkan peristiwa

pertempuran dalam rangka

mempertahankan

kemerdekaan.

1, 4, 5, 7, 8, 10, 12,

13 17, 26,

2. Menyebutkan usaha-usaha

diplomasi para pemimpin

bangsa

2, 3, 6, 9, 11, 14,

18, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 27, 29, 302

2.4 Menghargai

perjuangan para

tokoh dalam

mempertahankan

kemerdekaan.

3. Menceritakan jasa-jasa

yang telah dilakukan

pahlawan dalam

mempertahankan

kemerdekaan.

15, 16, 19, 28

2. Non Tes

a. Lembar observasi

Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

Lembar observasi pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen lembar

observasi dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.2Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Indikator Aspek yang diamati

1. Persiapan

1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan baik

2. Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

48

3. Guru mempersiapkan setting kelas sebelum pembelajaran

4. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental

Kegiatan Awal

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

kepada siswa.

6. Guru memberi motivasi dan apersepsi untuk menarik perhatian

siswa.

Kegiatan Inti

2. Pelaksanaan

pembelajaran

7. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas sehingga

mudah dipahami siswa

8. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan

sesuai prosedur dan alokasi waktu yang direncanakan.

9. Pembelajaran dilakukan secara bervariasi, tidak monoton dan

tidak membosankan

10. Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran

digunakan secara efektif.

11. Memberikan petunjuk serta pelatihan penggunaan teknik

akrostik dengan jelas.

12. Guru melibatkan siswa dalam penggunaan teknik akrostik.

13. Guru membimbing siswa secara berimbang untuk semua

siswa.

14. Mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa kelompok siswa

yang heterogen

15. Menginformasikan kepada semua kelompok tentang topik-

topik yang akan dibahas dengan jelas.

16. Memandu siswa dalam mengerjakan, mendiskusikan dan

mempresentasikan tugas kelompoknya

17. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

49

memberikan tanggapan kepada hasil kelompok-kelompok lain.

18. Guru memberikan penghargaan terhadap setiap kelompok

yang memenangkan kompetisi.

19. Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif

apabila siswa melakukan kesalahanan dalam proses belajarnya

Kegiatan Akhir

20. Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban

dengan jelas dan memuaskan

21. Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk aktif dan

kreatif menemukan konsep/ide pokok pembelajaran dari materi

yang sudah dipelajari.

22. Guru memberikan tes evaluasi dan menjelaskan langkah-

langkah sebelum siswa mengerjakan.

23. Guru terbuka dalam memberi penilaian.

3. Penutup

24. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada

akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu

25. Guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-

siswanya dengan cara yang positif

b. Angket Minat Belajar Siswa

Angket minat siswa digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti

pelajaran IPS menggunakan teknik akrostik. Angket yang digunakan merupakan

angket tertutup. Pada tabel 3.4 berikut ini akan disajikan kisi-kisi angket minat

siswa.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

50

Tabel 3.3Kisi-Kisi Angket Minat belajar Siswa

No Indikator Item Angket Minat

1. Kesukaan

a. Gairah siswa saat mengikuti pelajaran IPS

b. Respon siswa saat mengikuti palajaran IPS

2, 4, 14, 16, 12, 13

3, 22, 23,17,25

2. Ketertarikan

a. Perhatian saat mengikuti pelajaran IPS di sekolah

b. Konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran IPS

11

1, 21

3. Perhatian

a. Keterlibatan siswa disaat mengikuti pelajaran IPS

b. Kemauan siswa untuk mengerjakan tugas, bertanya

kepada yang lebih mampu jika belum memahami

materi dan mencari buku penunjang yang lain saat

menemui kesulitan.

19

6, 10, 15

4. Keterlibatan

a. Kesadaran tentang belajar di rumah

b. Langkah siswa setelah ia tidak masuk sekolah

c. Kesadaran siswa untuk mengisi waktu luang

d. Kesadaran siswa untuk bertanya

e. Kesadaran untuk mengikuti les pelajaran IPS

7, 182420958

3.5 Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ditentukan dalam penelitian ini adalah

1. Minat belajar dikatakan berhasil ditingkatkan apabila 90% siswa mempunyai

minat belajar tinggi terhadap pembelajaran IPS.

2. Hasil belajar 90% siswa sudah menunjukkan ketuntasan dan sesuai dengan nilai

KKM yang ditetapkan yaitu 70.

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

51

3. Dalam pelaksanaan guru mempu melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang ada. Kemampuan guru harus memperoleh nilai rata-

rata 3,2 dari skor rentangan 1 – 4.

3.6 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Deskriptif

Komparatif yaitu teknik statistik dengan membandingkan hasil dari siklus I dan siklus

II dengan menggunakan skor rata-rata, skor minimal, skor maksimal, persentase, dan

standar deviasi. Selain menggunakan analisis kualitatif, peneliti juga menggunakan

analisis kuantitatif dengan teknik prosentase (statistik sederhana).

Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan dalam

penelitian tindakan kelas (PTK) ini, yaitu dengan ketuntasan belajar siswa dengan

pencapaian KKM ≥70. Hasil belajar dapat diukur apabila setiap siswa telah mencapai

nilai KKM ≥70 maka dinyatakan tuntas atau berhasil.

Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa dianalisis dengan cara menghitung

ketuntasan belajarnya sebagai berikut:

00100Pr x

siswaJumlah

belajartuntasyangsiswaJumlahesentase

Pemberian skor untuk lembar angket minat belajar siswa menggunakan skala

sikap, yaitu dalam bentuk skor. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu

angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga tugas siswa hanya memilih

jawaban yang menurutnya sesuai. Angket berisi 25 pertanyaan. Alternatif jawaban

yang digunakan dalam angket ini ada 4, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang,

tidak pernah. Pengukuran minat secara klasikal didasarkan pada rata-rata skor yang

diperoleh siswa, kemudian diambil kesimpulan sesuai kriteria dengan menggunakan

rumus berikut ini :

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

52

00100x

NXB

mP

Keterangan :

P = persentase

m = skor minat

N = jumlah siswa

B = skor maksimal

Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan pedoman pada

sebagai berikut (Yonny, dkk. 2012:176) :

Kualifikasi Persentase Minat Siswa

75% - 100% = Tinggi

50% - 74,99% = Cukup

25% - 49,99% = Sedang

0% - 24,99% = Rendah

3.7 Uji Prasyarat Instrument Penelitian

Uji prasyarat instrumen Peru dilakukan sebum melakukan penelitian. Hal ini

dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel

memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrument dikatakan

valid apabila instrumen tersebut telah melalui uji reliabilitas. Untuk melaksanakan uji

coba instrumen dalam penelitian ini akan mengambil responden diluar sampel,

responden penelitian sebanyak 32 siswa kelas V SD Negeri Ujung-Ujung 03 Dusun

Mukus Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas adalah suatu alat yang menunjukkan seberapa jauh suatu

instrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya.

Arikunto (2006: 168-169) mengatakan, tinggi rendahnya validitas instrumen

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

53

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 20,0. Mengenai kriteria tinggi

rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria instrumen

menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) menyatakan bahwa

suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total

correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item

valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument

tersebut untuk mengukur kemampuan siswa.

Pada soal evaluasi siklus I dan siklus II dibuat 30 soal pilihan ganda. Setelah

dilakukan uji validitas menggunakan SPSS 20,0 Pada siklus I dari 30 soal terdapat 5

soal yang tidak valid yaitu pada nomor soal 3, 11, 14, 25, 27 dan soal yang valid

terdapat 26 soal yaitu pada nomor soal 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30. Sehingga digunakan 25 soal untuk soal evaluasi

pada siklus 1.

Sedangkan pada siklus II terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu pada nomor

soal 10, 16, 23, 24 dab 27 dan soal yang valid terdapat 25 soal yaitu pada nomor soal

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 30.

Dari hasil ini maka digunakan 25 soal untuk soal evaluasi siklus II.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu

instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan data

penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa reliabilitas

menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup

baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukur tersebut

dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Dalam

menghitung reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

54

Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

yang skornya berbentuk skala. Reliabilitas instrumen yang kurang dari 0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik (Duwi Priyanto,

2008: 26). Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka koefisien

reliabilitas dengan berpedoman pada penggolongan sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat rendah

Setelah dilakukan uji reliabilitas menggunakan SPSS 20,0 pada soal pilihan

ganda siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil uji reliabilitas menunjukkan

cronbach’s Alpha 0,803. Sedangkan pada siklus II hasil uji reliabilitas menunjukkan

cronbach’s Alpha 0,841. Sehingga dapat diartikan kedua jenis soal ini memiliki

angka koofisien reliabilitas tinggi. Berikut disajikan tabel 3.5 dan tabel 3.6

cronbach’s Alpha pada soal pilihan ganda siklus I dan siklus II.

Tabel 3.4cronbach’s Alpha Soal Pilihan Ganda Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.803 26

Tabel 3.5cronbach’s Alpha Soal Pilihan Ganda Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.841 26

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

55

3.7.3 Uji Taraf Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik,

disamping memenuhi validitas Dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari

tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-

soal yang termasuk mudah, sedang Dan sukar secara proposional. Persoalan yang

penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi

dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011:137).

Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut :

N

BI

Keterangan :

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Jumlah siswa

Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut :

I = 0,00-0,30 = soal kategori sukar

I = 0,31-0,70 = soal kategori sedang

I = 0,71-1,00 = soal kategori mudah

Tabel 3.6Taraf Kesukaran Soal Siklus I

Indeks Kesukaran No Item Jumlah Item

Mudah1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 19, 25,26, 27, 28

15

Sedang 7, 12, 14, 17, 18, 20, 21, 22, 29, 30 10Sukar 4, 5, 15, 23, 24 5

Total item 30

Berdasarkan table 3.7 dari 30 soal item yang memiliki kategori mudah ada 15

soal yaitu pada item 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 19, 25, 26, 27, dan 28. Item yang

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edu€¦ · METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri

56

memiliki kategori sedang ada 10 soal yaitu 7, 12, 14, 17, 18, 20, 21, 22, 29, dan 30.

Item yang memiliki kategori sukar ada 5 soal yaitu 4, 5, 15, 23, dan 24.

Tabel 3.7Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Indeks Kesukaran No Item Jumlah ItemMudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 17,

18, 20, 2216

Sedang 10, 11, 16, 19, 21, 24, 26, 27, 30 9Sukar 13, 23, 25, 28, 29 5

Total item 30

Berdasarkan table 3.8 dari 30 soal item yang memiliki kategori mudah ada 16

soal yaitu pada item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 17, 18, 20, dan 22. Item yang

memiliki kategori sedang ada 9 soal yaitu 10, 11, 16, 19, 21, 24, 26, 27, dan 30. Item

yang memiliki kategori sukar ada 5 soal yaitu 13, 23, 25, 28, dan 29.