BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

13
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, kelas 5 Semester II tahun ajaran 2012 / 2013. SD Negeri Sambani 02 berlokasi di Desa Samban Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data angket minat dan hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kinerja. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 25 siswa terdiri dari laki- laki 15 siswa dan perempuan 10 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah pedagang, dan tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri Sambani 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik. Jumlah kepala sekolah, guru, karyawan ada 10 orang. Peneliti merencanakan penelitian pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Januari 2013 dan pada akhir bulan Mei 2013 penelitian ini dapat selesai seperti yang sudah direncanakan. 3.2 Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu: 1. Model Pembelajaran tipe Jigsaw sebagai variabel bebas. Model pembelajaran tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen dengan latar belakang cara berpikir yang berbeda, dimana siswa bekerja secara berkelompok, tetapi tetap bekerja dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing sehingga siswa

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA

yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang, kelas 5 Semester II tahun ajaran 2012 / 2013. SD Negeri Sambani 02

berlokasi di Desa Samban Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Penelitian ini

dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data angket

minat dan hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir

apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kinerja.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 25 siswa terdiri dari laki-

laki 15 siswa dan perempuan 10 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali

siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak

sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali

siswa sebagian besar adalah pedagang, dan tani. Tidak semua wali siswa peduli

terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri

Sambani 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang terutama di tingkat

kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik. Jumlah kepala

sekolah, guru, karyawan ada 10 orang. Peneliti merencanakan penelitian pada

semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Januari 2013 dan pada akhir

bulan Mei 2013 penelitian ini dapat selesai seperti yang sudah direncanakan.

3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu:

1. Model Pembelajaran tipe Jigsaw sebagai variabel bebas. Model pembelajaran

tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran dengan membentuk kelompok

kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen dengan latar belakang cara

berpikir yang berbeda, dimana siswa bekerja secara berkelompok, tetapi tetap

bekerja dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing sehingga siswa

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

23

yang berkemampuan rendah dapat terbantu oleh temannya yang

berkemampuan tinggi. Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw :

a. Pembagian kelompok

Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5

orang) dan diberi materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagikan

menjadi beberapa sub bab. Setiap anggota kelompok membaca sub bab

yang ditugaskan dan bertangggung jawab untuk mempelajarinya.

b. Diskusi kelompok ahli

Tiap anggota kelompok yang mempelajari sub bab yang sama agar

bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.

c. Penjelasan ke kelompok asal

Setiap kelompok ahli kembali ke kelompoknya bertugas mengajar

temannya.

d. Presentasi kelompok

Tiap kelompok menpresentasikan hasil diskusinya.

e. Evaluasi

Siswa melaksanakan evaluasi

2. Minat dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Minat adalah suatu rasa lebih

suka untuk memperoleh objek khusus, aktivitas dan pemahaman yang

merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar sebagai gerak – gerik.

Aspek minat meliputi:

1. Aspek perhatian

2. Aspek partisipasi

3. Aspek ketertarikan

4. Aspek rasa senang

Dalam penelitian ini cara mengetahui dari minat belajar adalah dengan

menggunakan angket minat. Hasil Belajar merupakan perolehan dari usaha

yang dilakukan untuk menunjukkan pencapaian hasil kerja. Dalam penelitian

ini cara mengetahui dari hasil belajar adalah dengan menggunakan skor tes.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

24

3.3. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R dalam

melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan

observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui

(gambar 3.1.) berikut.

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart, R.

1. Perencanaan I

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

tanah, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain LKS, dan

alat peraga, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir

soal (terlampir) serta lembar observasi pelaksanaan RPP (terlampir). Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali

pertemuan dalam 4 jam pelajaran.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi I

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan

oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

25

sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan.

3. Refleksi I

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada

Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan

dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta

hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan

sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II.

Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.

4. Perencanaan Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu

penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang struktur bumi.

Menyiapkan media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus

ini dibuat untuk dua kali pertemuan dalam 4 jam pelajaran. Namun dalam

Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi

pada Siklus I.

5. Implementasi Tindakan dan Observasi II

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan

oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di

sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan.

6. Refleksi

Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-

hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan

tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

26

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu

data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data

kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes

formatif dan rubrik penilaian unjuk kerja.

3.4.2 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah

teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

a. Pengamatan

Untuk mengetahui perkembangan kegiatan belajar siswa dilakukan teknik

pengamatan. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian

melalui pengisian lembar pengamatan siswa dan kegiatan mengajar guru pada

setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas V SD Negeri Samban 02 oleh

guru kelas I. Kisi-kisi lembar pengamatan dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 3.1.

Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Guru

No. Aspek Indikator No Item Jumlah

Item

1. Persiapan Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1,2,3,4 4

2. Pembagian kelompok Membagi kelompok, materi,

dan tugas kepada siswa

5,6 2

3. Diskusi kelompok ahli Membimbing siswa diskusi

dalam kelompok ahli

7,8 2

4. Penjelasan ke kelompok

asal

Membimbing siswa untuk

mengajarkan temannya

9 1

5. Presentasi Membimbing siswa untuk

presentasi

10 1

6. Evaluasi Memberikan refleksi 11,12 2

Memberikan kesimpulan 13 1

Memberikan evaluasi 14 1

Jumlah 14

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

27

Kisi-kisi lembar pengamatan siswa digunakan untuk membuat item-item

dalam lembar observasi. Item-item di dalamnya memuat tentang langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.

Tabel 3.2.

Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Siswa

No. Aspek Indikator No Item Jumlah

Item

1. Persiapan Menyimak petunjuk guru 1 1

2. Pembagian kelompok Membentuk kelompok asal 2,3 2

3. Diskusi kelompok ahli Membentuk kelompok ahli

dan berdiskusi 4 1

4. Penjelasan ke kelompok

asal Menjelaskan materi ke

temannya 5 1

5. Presentasi Mempresentasikan hasil

diskusi 6,7 2

6. Evaluasi Mengerjakan evaluasi 8 1

Jumlah 8

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tia-tiap siklus dengan

memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data

alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. Kisi-kisi butir soal

tes dapat dilihat di bawah ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

28

Tabel 3.3.

Kisi-kisi butir soal siklus 1

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item

soal

7. Memahami

perubahan

yang terjadi di

alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam

7.1. Mendeskripsikan

proses pembentukan

tanah karena

pelapukan

7.2. Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

1. Mengetahui jenis pelapukan

dan memahami prosesnya

2. Menyebutkan jenis tanah

berdasarkan komposisi

penyusunnya

3. Memahami pembentukan

batuan beku dan mengetahui

contohnya

4. Memahami pembentukan

batuan sedimen dan

mengetahui contohnya

5. Memahami pembentukan

batuan metamorf dan

mengetahui contohnya

2,8,9,13,

14,16,19

6,7,12,

15,

1,10,11,

17

3,20

4,5,18,

Kisi-kisi butir soal digunakan untuk membuat soal-soal yang sesuai dengan

materi tersebut. Bentuk soal yang digunakan dalam kisi-kisi ini adalah bentuk

pilihan ganda. Kisi-kisi ini juga akan mengacu pada jumlah soal yang akan

digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.4.

Kisi-kisi butir soal siklus 2

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator Item soal

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya alam

7.3.

Mendeskripsikan

struktur bumi

1. Mengetahui lapisan-

lapisan pada bumi

2. Memahami fungsi dari

lapisan atmosfer

3. Mengetahui susunan

lapisan atmosfer

4. Mengetahui unsur

pembentukan bumi

1, 2,3,4,7,8,15

17,18,20

5,6,9,11,13,14,

19

10,12,16,17

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

29

c. Angket

Angket yang digunakan adalah angket minat. Angket yang digunakan

disini merupakan angket tertutup, artinya angket yang pengisiannya

memberikan centang atau menyilang dari beberapa item yang telah ditentukan

oleh peneliti. Kisi-kisi angket dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Angket Minat

No. Aspek Indikator Item

Jml F UF

1. Perhatian a. Mempunyai perhatian untuk

tahu terhadap bahan

pelajaran b. Mempunyai perhatian untuk

memahami materi pelajaran

7,8 9

20

3

1

2. Partisipasi a. Antusias dalam belajar b. Aktif bertanya

1 6

2

2 1

3. Ketertarikan a. Ada ketertarikan untuk

menyelesaikan soal-soal

pelajaran b. Menunjukkan ketertarikan

dalam belajar c. Belajar karena ada tugas

dari guru

13

15,17,18

12

1

3

1

4. Rasa senang a. Memahami bahan belajar

dengan rasa senang b. Belajar tanpa ada paksaan c. Belajar karena kebutuhan

d. Mampu menyelesaikan

soal-soal dengan rasa

senang

10,21,24

3 5,14,16

23

25 4

11,22

4 2 5 1

Jumlah 25

1.4.3 Instrumen penelitian

a. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati cara guru mengajar dan

perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir

pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dalam materi tanah

dan susunan bumi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

30

b. Butir soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan

mengerjakan tes tanah dan susunan bumi.

c. Lembar angket minat

Angket minat digunakan untuk mengetahui minat siswa pada saat melakukan

proses pembelajaran. Angket yang digunakan berupa angket tertutup.

Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon

sesuai dengan persepsinya.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar

penentu berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Untuk mengukur

keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya

adalah sebagai berikut:

Minat belajar dikatakan tuntas bila minimal 80 % siswa mencapai kategori

berminat (skala 67 - 84). Meningkatnya persentase hasil angket minat belajar

siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan. Cara menghitung angket

keaktifan siswa dengan menggunkan acuan skala Likert yang didigunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator . Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item istrumen yang dapat beruapa peryataan atau pertanyaan

(Sugiyono 2009 : 134-135). Jawaban setiap item instrument yang menggunkan

skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif ke sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain :

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju

e. Sangat tidak setuju

a. Sangat berminat

b. Berminat

c. Cukup berminat

d. Kurang berminat

e. Sangat kurang berminat

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

31

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

Menentukan interval angket keaktifan siswa dengan jumlah item 16

peryataan dan 4 kelas kategori.

a. Jangkauan = Datum terbesar- Datum terkecil

100 - 20 = 80

b. Panjang interval kelas =jangkauan / banyakanya kelas interval

c. Jawaban

a. Hasil perhitungan menentukan interval angket keaktifan siswa dapat dilihat

pada tabel 3.6.

Tabel 3.6.

Interval Indikator Minat

Interval Skala Kategori Minat

20 – 35 Sangat Kurang Berminat

36 – 51 Kurang Berminat

52 – 67 Cukup Berminat

68 – 83 Berminat

84 – 100 Sangat Berminat

b. Hasil belajar dikatakan tuntas bila minimal 80 % siswa mendapatkan nilai

KKM IPA ≥75.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang

benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur. Menurut Muhidin (2007:

47), untuk menfsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

32

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2

Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar,

2005: 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan

sebagai berikut:

a ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

a > 0,9 : reliabilitas memuaskan

3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Minat

Berdasarkan kriteria yang didefinisikan di atas, kemudian dijabarkan dalam

item-item spesifik, maka item-item variabel minat perlu diadakan uji validitasnya.

Validitas dihitung dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Uji coba

instrumen dilakukan di SDN Harjosari 02 Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang dengan jumlah 19 orang maka nilai tabel r adalah 0,325. Jadi intrumen

angket valid jika koefisien corrected item to total correlation >0325.

Hasil uji validitas diketahui dari 32 item yang diuji validitasnya ada 25 item

(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32)

yang valid dan 7 item (11, 16, 18, 19, 21, 22, 28) yang tidak valid. Instrumen

angket minat setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya

dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,961 dari 25 item yang diuji. Menurut George

dan Mallery (dalam Azwar, 2005: 29), Cronbach’s Alpha 0,961 termasuk

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

33

memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen

reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.961 25

3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes

3.6.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 1

Uji coba instrumen dilakukan di SDN Lemah Ireng 01 Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa maka nilai tabel r 0,341. Hasil

penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 1 dengan menggunakan

SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to

total correlation >0,341.

Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21 item

(1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25) yang valid

dan 4 item (2, 9, 12, 15) yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item

yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar

0,901 dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar, 2005:

29), Cronbach’s Alpha 0,901 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang

memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk

penelitian.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 21

3.6.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 2

Uji coba instrumen dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang dengan siswa kelas VI yang berjumlah 22 siswa maka nilai

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3794/4/T1_292009062_BAB III.pdfdilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti

34

tabel r 0,374. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 2

dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika

koefisien corrected item to total correlation >0,374.

Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21 item

(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25) yang valid

dan 4 item (13, 18, 19, 21) yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item

yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar

0,909 dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar, 2005:

29), Cronbach’s Alpha 0,909 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang

memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk

penelitian.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.909 21

3.7 Teknik Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasr

penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis. Data-data yang

berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari rata-rata, data tertinggi, data

terendah, jumlah anak yang tuntas dan tidak tuntas, serta prosentase ketuntasan

pembelajarannya. Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari data-

data yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi)

dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada / setelah siklus 1 dan kondisi

pada / setelah siklus 2. Dari uji komparasi tadi bisa dilihat perubahan atau

kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun minat dan

hasil tes yang diperhatikan oleh peserta didik sebagai hasil pembelajaran yang

dilakukan.