Sebelum Setting Management Bandwidth Dilakukan Setting Terlbihdahulu Mikrotik Kedalam Roter
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA
yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang, kelas 5 Semester II tahun ajaran 2012 / 2013. SD Negeri Sambani 02
berlokasi di Desa Samban Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Penelitian ini
dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data angket
minat dan hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir
apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kinerja.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 25 siswa terdiri dari laki-
laki 15 siswa dan perempuan 10 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali
siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak
sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali
siswa sebagian besar adalah pedagang, dan tani. Tidak semua wali siswa peduli
terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri
Sambani 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang terutama di tingkat
kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik. Jumlah kepala
sekolah, guru, karyawan ada 10 orang. Peneliti merencanakan penelitian pada
semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Januari 2013 dan pada akhir
bulan Mei 2013 penelitian ini dapat selesai seperti yang sudah direncanakan.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu:
1. Model Pembelajaran tipe Jigsaw sebagai variabel bebas. Model pembelajaran
tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran dengan membentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen dengan latar belakang cara
berpikir yang berbeda, dimana siswa bekerja secara berkelompok, tetapi tetap
bekerja dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing sehingga siswa
23
yang berkemampuan rendah dapat terbantu oleh temannya yang
berkemampuan tinggi. Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw :
a. Pembagian kelompok
Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5
orang) dan diberi materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagikan
menjadi beberapa sub bab. Setiap anggota kelompok membaca sub bab
yang ditugaskan dan bertangggung jawab untuk mempelajarinya.
b. Diskusi kelompok ahli
Tiap anggota kelompok yang mempelajari sub bab yang sama agar
bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
c. Penjelasan ke kelompok asal
Setiap kelompok ahli kembali ke kelompoknya bertugas mengajar
temannya.
d. Presentasi kelompok
Tiap kelompok menpresentasikan hasil diskusinya.
e. Evaluasi
Siswa melaksanakan evaluasi
2. Minat dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Minat adalah suatu rasa lebih
suka untuk memperoleh objek khusus, aktivitas dan pemahaman yang
merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar sebagai gerak – gerik.
Aspek minat meliputi:
1. Aspek perhatian
2. Aspek partisipasi
3. Aspek ketertarikan
4. Aspek rasa senang
Dalam penelitian ini cara mengetahui dari minat belajar adalah dengan
menggunakan angket minat. Hasil Belajar merupakan perolehan dari usaha
yang dilakukan untuk menunjukkan pencapaian hasil kerja. Dalam penelitian
ini cara mengetahui dari hasil belajar adalah dengan menggunakan skor tes.
24
3.3. Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R dalam
melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui
(gambar 3.1.) berikut.
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart, R.
1. Perencanaan I
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
tanah, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain LKS, dan
alat peraga, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir
soal (terlampir) serta lembar observasi pelaksanaan RPP (terlampir). Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali
pertemuan dalam 4 jam pelajaran.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi I
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan
oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di
25
sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan.
3. Refleksi I
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada
Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan
dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta
hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan
sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II.
Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.
4. Perencanaan Tindakan II
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu
penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang struktur bumi.
Menyiapkan media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus
ini dibuat untuk dua kali pertemuan dalam 4 jam pelajaran. Namun dalam
Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi
pada Siklus I.
5. Implementasi Tindakan dan Observasi II
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan
oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di
sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan.
6. Refleksi
Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari
tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-
hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan
tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
26
3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu
data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data
kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes
formatif dan rubrik penilaian unjuk kerja.
3.4.2 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah
teknik tes dan non tes yang terdiri dari:
a. Pengamatan
Untuk mengetahui perkembangan kegiatan belajar siswa dilakukan teknik
pengamatan. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian
melalui pengisian lembar pengamatan siswa dan kegiatan mengajar guru pada
setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas V SD Negeri Samban 02 oleh
guru kelas I. Kisi-kisi lembar pengamatan dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 3.1.
Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Guru
No. Aspek Indikator No Item Jumlah
Item
1. Persiapan Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1,2,3,4 4
2. Pembagian kelompok Membagi kelompok, materi,
dan tugas kepada siswa
5,6 2
3. Diskusi kelompok ahli Membimbing siswa diskusi
dalam kelompok ahli
7,8 2
4. Penjelasan ke kelompok
asal
Membimbing siswa untuk
mengajarkan temannya
9 1
5. Presentasi Membimbing siswa untuk
presentasi
10 1
6. Evaluasi Memberikan refleksi 11,12 2
Memberikan kesimpulan 13 1
Memberikan evaluasi 14 1
Jumlah 14
27
Kisi-kisi lembar pengamatan siswa digunakan untuk membuat item-item
dalam lembar observasi. Item-item di dalamnya memuat tentang langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Tabel 3.2.
Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Siswa
No. Aspek Indikator No Item Jumlah
Item
1. Persiapan Menyimak petunjuk guru 1 1
2. Pembagian kelompok Membentuk kelompok asal 2,3 2
3. Diskusi kelompok ahli Membentuk kelompok ahli
dan berdiskusi 4 1
4. Penjelasan ke kelompok
asal Menjelaskan materi ke
temannya 5 1
5. Presentasi Mempresentasikan hasil
diskusi 6,7 2
6. Evaluasi Mengerjakan evaluasi 8 1
Jumlah 8
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tia-tiap siklus dengan
memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data
alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. Kisi-kisi butir soal
tes dapat dilihat di bawah ini.
28
Tabel 3.3.
Kisi-kisi butir soal siklus 1
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Item
soal
7. Memahami
perubahan
yang terjadi di
alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.1. Mendeskripsikan
proses pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.2. Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
1. Mengetahui jenis pelapukan
dan memahami prosesnya
2. Menyebutkan jenis tanah
berdasarkan komposisi
penyusunnya
3. Memahami pembentukan
batuan beku dan mengetahui
contohnya
4. Memahami pembentukan
batuan sedimen dan
mengetahui contohnya
5. Memahami pembentukan
batuan metamorf dan
mengetahui contohnya
2,8,9,13,
14,16,19
6,7,12,
15,
1,10,11,
17
3,20
4,5,18,
Kisi-kisi butir soal digunakan untuk membuat soal-soal yang sesuai dengan
materi tersebut. Bentuk soal yang digunakan dalam kisi-kisi ini adalah bentuk
pilihan ganda. Kisi-kisi ini juga akan mengacu pada jumlah soal yang akan
digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.4.
Kisi-kisi butir soal siklus 2
Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator Item soal
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya alam
7.3.
Mendeskripsikan
struktur bumi
1. Mengetahui lapisan-
lapisan pada bumi
2. Memahami fungsi dari
lapisan atmosfer
3. Mengetahui susunan
lapisan atmosfer
4. Mengetahui unsur
pembentukan bumi
1, 2,3,4,7,8,15
17,18,20
5,6,9,11,13,14,
19
10,12,16,17
29
c. Angket
Angket yang digunakan adalah angket minat. Angket yang digunakan
disini merupakan angket tertutup, artinya angket yang pengisiannya
memberikan centang atau menyilang dari beberapa item yang telah ditentukan
oleh peneliti. Kisi-kisi angket dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 3.5.
Kisi-Kisi Angket Minat
No. Aspek Indikator Item
Jml F UF
1. Perhatian a. Mempunyai perhatian untuk
tahu terhadap bahan
pelajaran b. Mempunyai perhatian untuk
memahami materi pelajaran
7,8 9
20
3
1
2. Partisipasi a. Antusias dalam belajar b. Aktif bertanya
1 6
2
2 1
3. Ketertarikan a. Ada ketertarikan untuk
menyelesaikan soal-soal
pelajaran b. Menunjukkan ketertarikan
dalam belajar c. Belajar karena ada tugas
dari guru
13
15,17,18
12
1
3
1
4. Rasa senang a. Memahami bahan belajar
dengan rasa senang b. Belajar tanpa ada paksaan c. Belajar karena kebutuhan
d. Mampu menyelesaikan
soal-soal dengan rasa
senang
10,21,24
3 5,14,16
23
25 4
11,22
4 2 5 1
Jumlah 25
1.4.3 Instrumen penelitian
a. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati cara guru mengajar dan
perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dalam materi tanah
dan susunan bumi.
30
b. Butir soal tes
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan
mengerjakan tes tanah dan susunan bumi.
c. Lembar angket minat
Angket minat digunakan untuk mengetahui minat siswa pada saat melakukan
proses pembelajaran. Angket yang digunakan berupa angket tertutup.
Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsinya.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar
penentu berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Untuk mengukur
keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya
adalah sebagai berikut:
Minat belajar dikatakan tuntas bila minimal 80 % siswa mencapai kategori
berminat (skala 67 - 84). Meningkatnya persentase hasil angket minat belajar
siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan. Cara menghitung angket
keaktifan siswa dengan menggunkan acuan skala Likert yang didigunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator . Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item istrumen yang dapat beruapa peryataan atau pertanyaan
(Sugiyono 2009 : 134-135). Jawaban setiap item instrument yang menggunkan
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif ke sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
a. Sangat berminat
b. Berminat
c. Cukup berminat
d. Kurang berminat
e. Sangat kurang berminat
31
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Kurang baik
Menentukan interval angket keaktifan siswa dengan jumlah item 16
peryataan dan 4 kelas kategori.
a. Jangkauan = Datum terbesar- Datum terkecil
100 - 20 = 80
b. Panjang interval kelas =jangkauan / banyakanya kelas interval
c. Jawaban
a. Hasil perhitungan menentukan interval angket keaktifan siswa dapat dilihat
pada tabel 3.6.
Tabel 3.6.
Interval Indikator Minat
Interval Skala Kategori Minat
20 – 35 Sangat Kurang Berminat
36 – 51 Kurang Berminat
52 – 67 Cukup Berminat
68 – 83 Berminat
84 – 100 Sangat Berminat
b. Hasil belajar dikatakan tuntas bila minimal 80 % siswa mendapatkan nilai
KKM IPA ≥75.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang
benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur. Menurut Muhidin (2007:
47), untuk menfsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:
32
a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau
b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket
dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan
c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2
Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar,
2005: 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
a > 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Minat
Berdasarkan kriteria yang didefinisikan di atas, kemudian dijabarkan dalam
item-item spesifik, maka item-item variabel minat perlu diadakan uji validitasnya.
Validitas dihitung dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Uji coba
instrumen dilakukan di SDN Harjosari 02 Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang dengan jumlah 19 orang maka nilai tabel r adalah 0,325. Jadi intrumen
angket valid jika koefisien corrected item to total correlation >0325.
Hasil uji validitas diketahui dari 32 item yang diuji validitasnya ada 25 item
(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32)
yang valid dan 7 item (11, 16, 18, 19, 21, 22, 28) yang tidak valid. Instrumen
angket minat setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya
dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,961 dari 25 item yang diuji. Menurut George
dan Mallery (dalam Azwar, 2005: 29), Cronbach’s Alpha 0,961 termasuk
33
memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen
reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.961 25
3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes
3.6.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 1
Uji coba instrumen dilakukan di SDN Lemah Ireng 01 Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa maka nilai tabel r 0,341. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 1 dengan menggunakan
SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to
total correlation >0,341.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21 item
(1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25) yang valid
dan 4 item (2, 9, 12, 15) yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item
yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar
0,901 dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar, 2005:
29), Cronbach’s Alpha 0,901 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang
memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk
penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 21
3.6.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 2
Uji coba instrumen dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang dengan siswa kelas VI yang berjumlah 22 siswa maka nilai
34
tabel r 0,374. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 2
dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika
koefisien corrected item to total correlation >0,374.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21 item
(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25) yang valid
dan 4 item (13, 18, 19, 21) yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item
yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar
0,909 dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar, 2005:
29), Cronbach’s Alpha 0,909 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang
memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk
penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.909 21
3.7 Teknik Analisis Data
Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasr
penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis. Data-data yang
berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari rata-rata, data tertinggi, data
terendah, jumlah anak yang tuntas dan tidak tuntas, serta prosentase ketuntasan
pembelajarannya. Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari data-
data yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi)
dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada / setelah siklus 1 dan kondisi
pada / setelah siklus 2. Dari uji komparasi tadi bisa dilihat perubahan atau
kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun minat dan
hasil tes yang diperhatikan oleh peserta didik sebagai hasil pembelajaran yang
dilakukan.