Bab III Case Neuro

download Bab III Case Neuro

of 6

description

JN

Transcript of Bab III Case Neuro

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Medula SpinalisMedulla spinalis dimulai di foramen magnum dalam tengkorak, bersambung dengan medulla oblongata dan berakhir setinggi tepi bawah vertebra lumbalis I pada orang dewasa dan berakhir di tepi atas vertebra lumbalis III pada anak kecil. Medulla spinalis mengecil membentuk conus medullaris. Medulla spinalis menempati dua pertiga atas canalis vertebralis pada columna vertebralis dan dibungkus oleh tiga lapis meningen, yaitu dura mater, arachnoidea mater, dan pia mater dan dilindungi oleh cairan serebrospinal yang terletak di dalam ruang subaraknoid. Terdapat dua pembesaran medulla spinalis secara fusiformis, yaitu pembesaran cervical dan pembesaran lumbal. Filum terminale berjalan turun dan menempel pada permukaan posterior os coccygeus yang berasal dari pemanjangan pia mater (Snell, 2007).Medulla spinalis terdiri dari substantia grisea sebagai inti dalam dan substantia alba sebagai bagian luar. Substansia grisea terlihat seperti pilar berbentuk huruf H dengan columna atau cornu anterior dan columna atau cornu posterior, yang dihubungkan oleh commisura grisea yang tipis dan berisi canalis centralis yang kecil. Ukuran substansia grisea paling besar pada pelebaran cervical dan lumbosakral medulla spinalis, yang masing-masing mempersarafi otot-otot ekstremitas superior dan ekstremitas inferior. Substansia grisea terdiri atas campuran sel saraf dan processusnya, neuroglia, dan pembuluh darah. Sel-sel saraf berbentuk multipolar dan neuroglia membentuk suatu jaringan yang rumit di sekitar badan sel saraf dan neurit-neuritnya. Substansia alba dibagi menjadi columna atau funiculus anterior, lateralis, dan posterior. Columna anterior pada setiap sisi terletak di antara garis tengah dan tempat keluar radix anterior; columna lateralis terletak di antara tempat munculnya radix anterior dan masuknya radix posterior; columna posterior terletak di antara tempat masuknya radix posterior dan garis tengah. Substantia alba medulla spinalis terdiri atas capuran serabut saraf, neuroglia, dan pembuluh darah. Substantia alba mengelilingi substantia grisea dan warnanya yang putih disebabkan oleh proporsi serabut saraf bermielin yang besar (Snell, 2007).

Gambar 1. Struktur dari Saraf Perifer Sekitar Medulla Spinalis (Guyton, 1997)Sumsum tulang belakang manusia terbagi atas 31 segmen yang berbeda. Pada setiap segmennya terdiri dari pasangan neuron sensorik dan motorik yang berada di bagian kiri dan kanannya. Sekitar enam hingga delapan akar saraf kecil (radiks) bercabang dari medulla spinalis dengan urutan yang sangat rapi. Radiks ini kemudian bergabung menjadi suatu akar saraf. Saraf sensoris selalu berjalan dari bagian dorsal dan saraf motoris berjalan dari bagian ventral. Kedua akar saraf ini kemudian bergabung lagi menjadi saraf spinal (ramus) yang mana bagian sensorik dan motoriknya berjalan bersamaan. Yang disebut susunan syaraf pusat hanyalah sebatas medulla spinalis. Akar-akar syaraf ini sudah termasuk sebagai syaraf perifer (Noback et al, 2005).Serabut masing-masing radiks terdistribusi ulang menjadi beberapa saraf perifer setelah keluar dari tulang belakang, dan masing-masing saraf mengandung serabut dari beberapa segmen radikular yang berdekatan. Namun, serabut masing-masing segmen radikular kembali tergabung membentuk kelompokan di bagian perifer untuk mempersarafi area segmental kulit tertentu yang disebut sebagai dermatom. Masing-masing dermatom mewakili sebuah segmen radikular, yang dengan demikian mewakili juga sebuah segmen medula spinalis (Noback et al, 2005).

Gambar 2. Gambaran DermatomMedulla spinalis berakhir sebagai konus medulla di daerah lumbar 1 atau lumbar 2. Disebut konus karena bentuknya yang menguncup merupai kerucut. Setelah medulla spinalis berakhir, lapisan piamater mengalami pemanjangan hingga mencapai bagian koksigeus, disebut sebagai filum terminalis. Serabut syaraf yang terletak di bawah konus medullaris kemudian membentuk kauda equina (buntut kuda) dan meneruskan jarasnya menuju ke ekstremitas bagian bawah. Kauda equina terbentuk dari kenyataan bahwa medulla spinalis berhenti bertambah panjang sejak umur 4 tahun, namun demikian tulang vertebra terus bertambah panjang hingga usia remaja (Noback et al, 2005).Tractus Serabut SarafTractus-tractus spinalis dibagi menjadi tractus ascendens, descendens, dan intersegmentalis serta posisi relatifnya di dalam substantua alba. Saat memasuki medulla spinalis, serabut-serabut saraf sensorik dengan berbagai ukuran dan fungsi di pilah dan dipidahkan menjadi berkas-berkas atau tractus-tractus saraf di substansia alba (Snell, 2007).

Gambar 3. Ringkasan Tractus Medulla Spinalis5Tractus AscendensBeberapa serabur saraf berperan untuk menghubungkan segmen-segmen medulla spinalis yang berbeda, sedangkan serabut lain naik dari medulla spinalis ke pusat-pusat yang lebih tinggi sehingga menghubungkan medulla spinalis dengan otak. Berkas-berkas serabut yang berjalan ke atas ini disebut tractus ascendens. Tractus-tractus ascendens menghantarkan informasi aferen, baik yang dapat maupun tidak dapat disadari. Informasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu informasi eksteroseptif, yang berasal dari luar tubuh, seperti nyeri, suhu, dan raba; serta informasi propioseptif, yang berasal dari dalam tubuh, misalnya dari otot dan sendi (Snell, 2007).Informasi dari ujung-ujung saraf sensorik perifer dihantarkan melalui sistem saraf oleh serangkaian neuron. Jaras ascendens untuk kesadaran terdiri dari tiga neuron. Neuron pertama, yaitu neuron tingkat pertama, memiliki badan sel yang terletak di dalam ganglion radix posterior saraf tepi. Processus perifer berhubungan dengan ujung reseptor sensorik, sedangkan processus sentral masuk ke medulla spinalis melalui radix posterior dan bersinaps dengan neuron tingkat kedua. Neuron tingkat kedua memiliki akson yang menyilang garis tenfah (menyilang ke sisi kontralateral) dan naik ke tingkat susunan saraf yang lebih tinggi, yaitu tempat di mana akson tersebut bersinaps dengan neuron tingkat ketiga. Neuron tingkat ketiga biasanya berada di talamus dan memiliki tonjolan serabut yang berjalan ke area sensorik cortex cerebri. Banyak neuron di jaras ascendens bercabang dan memberikan input utama pada formatio reticularis yang akan mengaktifkan cortex cerebri untuk mempertahankan kesadaran. Cabang-cabang lain menuju neuron motorik dan berpartisipasi dalam aktivitas refleks otot. Jaras somatosensorik utama untuk kesadaran yang merupakan bagian dari tractus ascendens akan dipaparkan pada tabel 2.2. Jaras-jaras sensasi sendi otot ke cerebellum dipaparkan pada tabel 2.3 (Snell, 2007).

Tractus DescendensNeuron motorik yang terletak di columna grisea anterior medulla spinalis mengirimkan akson-akson untuk mempersarafi otot rangka melalui radix anterior nervi spinales. Neuron- neuron motorik ini kadang disebut lower motor neuron dan merupakan final pathway menuju otot (Snell, 2007).Lower motor neuron menerima impuls-impuls saraf secara terus-menerus yang turun dari medulla spinalis, pons, mesencephalon, dan cortex cerbri, seperti impuls yang masuk pada serabut sensorik dari radix posterior. Serabut-serabut saraf yang turun di dalam substantia alba dari berbagai pusat saraf supraspinalis dipidahkan dalam berkas-berkas saraf yang disebut tractus descendens. Neuron- neuron supraspinal bersama tractus-tractusnya kadang disebut upper motor neuron dan membentuk jaras-jaras yang berbeda yang dapat mengendalikan aktivitas motorik. Kontrol aktivitas otot rangka dari cortex cerebri dan pusat-pusat yang lebih tinggi lainnya dihantarkan melalui sistem saraf oleh serangkaian neuron. Jaras descendens dari cortex cerebri umumnya dibentuk oleh tiga neuron. Neuron tingkat pertama mempunyai badan sel di dalam cortex cerebri. Akson-aksonnya berjalan turun dan bersinaps dengan neuron tingkat kedua, yaitu sebuah neuron internuncial yang terletak di columna grisea anterior medulla spinalis. Akson-akaon neuron tingkat kedua pendek dan bersinaps dengan neuron tingkat ketiga lower motor neuron di columna grisea anterior. Akson-akson neuron tingkat ketiga mempersarafi otot rangka melalui radix anterior dan saraf spinal. Pada lengkung refleks, akson neuron tingkat pertama langsung berakhir pada neuron tingkat ketiga. Ringkasan jaras descendens utama di medulla spinalis diperlihatkan pada tabel 1. (Snell, 2007).

Gambar 4. Tractus Corticospinalis (Guyton et al, 1997)