Askep Gout

45
asuhan keperawatan Gout Arthritis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma (hiperusemia : >7 mg/dl) Stefan Silbernagl, 2012). Adanya penurunan ekskresi asam urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan dan penurunan ekskresi. Arthritis gout dapat mengenai laki-laki maupun wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki. Dikatakan bahwa kemungkinan arthritis gout menyerang laki-laki adalah 1 sampai 3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1 per 5.000 wanita. Arthritis gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri tersebut adalah keadaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidak nyamanan secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat kesadaran, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan seseorang untuk beristirahat, konsentrasi, dan kegiatan yang biasa dilakukan. Bila tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan mengganggu proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen farmakologi dan manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada pasien gout secara non farmakologi adalah diberikan kompres dingin pada area nyeri.

description

Asuhan keperawatan dengan asam urat

Transcript of Askep Gout

Page 1: Askep Gout

asuhan keperawatan Gout Arthritis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam

plasma (hiperusemia : >7 mg/dl) Stefan Silbernagl, 2012). Adanya penurunan ekskresi asam

urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan dan

penurunan ekskresi. Arthritis gout dapat mengenai laki-laki maupun wanita, hanya saja gout

memang lebih sering mengenai laki-laki. Dikatakan bahwa kemungkinan arthritis gout

menyerang laki-laki adalah 1 sampai 3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1 per

5.000 wanita.

Arthritis gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri

tersebut adalah keadaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidak nyamanan secara

verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat

kesadaran, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri.

Nyeri mengganggu kemampuan seseorang untuk beristirahat, konsentrasi, dan kegiatan yang

biasa dilakukan.

Bila tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan mengganggu

proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu

penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien. Secara garis

besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen farmakologi dan manajemen

non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada pasien gout secara non

farmakologi adalah diberikan kompres dingin pada area nyeri. Perawat harus yakin bahwa

tindakan mengatasi nyeri dengan kompres dingin dilakukan dengan cara yang aman.

1.2  TUJUAN PENULISAN

Mahasiswa mampu mengerti dan memahami :

1.      Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

2.      Proses Keperawatan Pasien gout artritis yang meliputi :

a.       Definisi

b.      Etiologi

Page 2: Askep Gout

c.       Klasifikasi

d.      Manifestasi Klinik

e.       Pathofisiologi

f.       Komplikasi

g.      Pemeriksaan Diagnostik

h.      Penatalaksanaan Medis

i.        Proses Keperawatan

j.        Discharge Planning

       

1.3  METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan adalah :

STUDI KEPUSTAKAAN yaitu dengan mempelajari berbagai sumber berupa buku-buku yang

membahas tentang penyakit Gout Arthritis sesuai dengan judul karya tulis ini.

1.4  SISTEMATIKA PENULISAN

Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A.    Latar Belakang

B.     Tujuan Penulisan

C.     Metode Penulisan

D.    Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka

Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Bab III Pembahasan

A.    Kasus Dan Kata Kunci

B.     ASKEP ARTHRITIS GOUT

Bab IV Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 3: Askep Gout

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  ANATOMI DAN FISIOLOGI (Sendi)

Sistem alat gerak dapat di bagi menjadi :

         Alat gerak pasif (yang di gerakkan)

         Alat gerak aktif (yang menggerakkan)

Alat gerak pasif terdiri dari tulang, alat gerak pasif terdiri dari otot, dengan pusat gerakan berada

pada persendian (artikulus).

1.      Osteologi (tulang)

Tulang akan mendapatkan aliran darah (membawa makanan) dan mendapat serabut saraf

(perasaan nyeri), dan tulang akan bertumbuh sesuai dengan usia.

Fungsi tulang :

  Melindungi alat-alat dalam (organ yang berada di dalam rongga dada, abdomen, pelvis, dan

cranium).

  Tempat melekatnya otot.

  Sebagai alat gerak pasif.

  Member bentuk pada tubuh manusia.

  Sebagai tempat membuat sel darah merah.

  Sebagai tempat menyimpan mineral (kalsium, pospor)

2.      Arthrologi (persendian)

Page 4: Askep Gout

Tubuh manusia dibentuk oleh sejumlah tulang (206 buah), yang saling berhubungan

membentuk artikulus, memungkinkan manusia dapat berdiri dan duduk dengan stabil, dan

bergerak dengan leluasa sesuai keinginannya.

Atas dasar struktur dan fungsi artikulus dibagi menjadi :

  Synarthrosis

Diantara kedua ujung tulang yang membentuk artikular terdapat suatu jaringan, terdiri dari :

1)      Syndesmosis, jaringan penghubung adalah jaringan ikat.

2)      Synchendrosis, jaringan penghubungdan diaphyse sebelum penulangan selesai atau symphysis

osseum pubis pada usia dewasa.

3)      Synostosis, jaringan penghubung ialah tulang, misalnya diantara os ilium, os pubis, dan os

ischium pada usia dewasa.

  Diarthrosis

Ujung-ujung tulang yang membentuk artikulus bebas, tidak ada jaringan di antaranya,

mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

         Salah satu ujung tulang membentuk caput artikular dan ujung tulang lain membentuk cavitas

glenoidas.

         Kedua ujung tulang di bungkus oleh capsula artikularis.

         Alat-alat khusus meliputi : labrum artikular, discus dan meniscus artikularis, bursa mukosa, dan

ligamentum.

           Berdasarkan strukturnya sendi di bedakan atas :

  Fibrosa : sendi yang tidak memiliki tulang rawan, dan tulang yang satu dengan yang lainnya di

hubungkan dengan jaringan penyambung fibrosa, missal ; sutura pada tulang tengkorak, tulang

fibia dan fibula distal.

  Kartilago ; sendi yang ujung-ujung tulangnya terbungkus oleh tulang rawan hialin, di sokong oleh

ligament dan hanyab sedikit bergerak. Missal ;  sendi-sendi kosto kondral, simfisis pubis dan

tulang panggul.

  Sendi synovial : sendi tubuh yang dapat di gerakkan, serta memiliki rongga sendi dan permukaan

sendi yang di lapisi tulang rawan hialin terdiri atas ;

1)      Ball dan socket joint (bahu dan pinggul) membuat pergerakan ke segala arah.

2)      Hinge joints (siku) membuat pergerakan fleksi dan ekstensi.

3)      Lutu seringkali di klasifikasikan sebagai hinge joint, tetapi berputar sebaik fleksi dan ekstensi.

4)      Pergerakan yang luwes dan lembut di pergelangan tangan di kenal biaxial joints.

Page 5: Askep Gout

5)      Pivot joints hanya berotasi di daerah radio- ulnar.

3.      Myologi (otot)

Otot skelet dikendalikan oleh system saraf pusat dan perifer. Dibagi dalam tiga kelomp[ok yaitu :

1)      Otot rangka (lurik), diliputi ileh kapsul jarangan ikat.

2)      Otot visceral (polos), terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan, dan pembuluh

darah.

3)      Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung dan kontraksinya diluar control atau diluar

keinginan.

4.      Struktur pendukung lain dalam musculoskeletal

1)      Ligament, sekumpulan jaringan fibrosa yang tebal dan merupakan akhir dari suatu otot dan

berfungsi mengikat suatu tulang.

2)      Tendon, suatu perpanjangan dari pembungkus fibrosa yang membungkus setiap otot dan

berkaitan dengan periosteum jaringan penyambung yang mengelilingi tendon, khususnya pada

pergelangan tangan dan tumit.

3)      Fasia, suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung dibawah kulit

sebagai fasia superficial jaringan penyambung fibrosa yang membungkus otot, saraf dan

pembuluh darah.

4)      Bursae, suatu kantong kecil dari jaringan penyambung, yang digunakan diatas bagian yang

bergerak.

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1  PERTANYAAN

1.         Jelaskan definisi dari  ARTHRITIS GOUT !

Page 6: Askep Gout

2           Jelaskan etiologi dari  ARTHRITIS GOUT !

3           Jelaskan klasifikasi dari  ARTHRITIS GOUT !

4           Jelaskan patofisiologi dari  ARTHRITIS GOUT !

5           Jelaskan manifestasi klinis dari  ARTHRITIS GOUT !

6           Komplikasi apa saja yang dapat timbul dari  ARTHRITIS GOUT ?

7           Bagaimana penatalaksanaan medik pada penderita  ARTHRITIS GOUT?

8           Sebutkan pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang dari kasus ARTHRITIS GOUT !

9           Bagaimana konsep asuhan keperawatan dari kasus di atas (pengkajian, perencanaan, intervensi,

dan diagnosa)!

3.1.2        JAWABAN PERTANYAAN

Jawaban pertanyaan dibahas pada Pembahasan “ 3.1” !

3.2  ARTHRITIS GOUT

3.2.1 KONSEP MEDIK PADA PASIEN ARTHRITIS GOUT

1.      DEFENISI ARTHRITIS GOUT

 Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kronis konsentrasi

asam urat di dalam plasma (Stepan, 2012). Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat

dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan

heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia)

Brunner dan Suddarth, 2012).

Gout (pirai) adalah penyakit sendi yang disebabkan karena kelainan metabolisme purin.

Penyakit ini mengakibatkan peradangan sendi. Di mana terjadi penumpukan asam urat dalam

Page 7: Askep Gout

tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal

yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.

        Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Arthritis gout adalah penyakit

yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal monosodium urate dalam sendi yang akan

berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri pada sendi.

2.      ETIOLOGI

Penyakit gout terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gout primer dan gout sekunder. Gout primer

adalah penyakit gout dimana mengalami peningkatan asam urat dan penurunan ekskresi tubular

asam urat. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga

berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan

metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga

diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

 Sedangkan gout sekunder terjadi karena konsumsi obat atau toksin, makanan dengan kadar

purin yang tinggi, penyakit darah (penyakit sumsum tulang,polisitemia), kadar trigliserida yang

tinggi yang dapat menurunkan ekskresi asam urat dan mencetusnya serangan akut.

Gejala arthritis gout disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap pembentukan Kristal

monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk

golongan kelainan metabolic. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetic asam urat

yaitu hiperurisemia.. hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:

1.      Pembentukan asam urat yang berlebihan;

a.       Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.

b.      Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan karena penyakit lain

seperti leukemia.

2.      Kurangnya pengeluran asam urat melalui ginjal;

a.       Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat.

Penyebabnya tidak diketahui.

b.      Gout sekunder renal, disebkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis kronik

atau gagal ginjal kronik.

3.      Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin (kerang-kerangan, jerohan, udang, cumi,

kerang, kepiting, ikan teri)

4.      Penyakit kulit (psoriasis)

5.      Kadar trigliserida yang tinggi

Page 8: Askep Gout

6.      Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda

keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.

Factor predisposisi :  usia

  genetik

Factor prespitasi :  obesitas

  obat-obatan

  alkohol

  Stress emosional

3.      KLASIFIKASI

3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:

1.      Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan

tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang,

maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga

terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Pada serangan akut yang tidak

berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat

dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin,

kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau penurunan dan peningkatan

asam urat.

2.      Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka

waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang

sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini

menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka

serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada aspirasi sendi

ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut, walaupun

Page 9: Askep Gout

tanpa keluhan. Dengan  manajemen yang tidak baik , maka keadaan interkritik akan berlajut

menjadi stadium dengan pembentukan tofi.

3.      Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila

penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-

benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa

benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium

urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada stadium

ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan

terjadinya kelainan bentuk sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan

kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat (tofi)

diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ

lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki

bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.

            Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

1.      Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat berlebihan, penurunan ekskresi

asam urat melalui ginjal.

2.      Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

a.       Obat-obatan

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC), levodopa (obat parkinson), asam

nikotinat,ethambutol.

b.      Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih lazim hiperusemia. Pada

gagal ginjal kronikkdar asam urat pada umumnya tidak akan meningkat sampai kretinie

clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada faktor-faktor lain yang berperan. Pada

kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati karena keracunan timbal menahun, hiperusemia

umumnya telah dapat diamati bahkan dengan insufisiensi ginjal yang minimal.

4.      MANIFESTASI KLINIK

Page 10: Askep Gout

Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Daerah khas yang

sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, disebut podagra.

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan

denyut jantung yang cepat,.sendi bengkak, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak

dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan gout

menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang klasik dan didapat

deposisi yang progresif kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat (biasanya

sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat serangan, daerah sekitar sendi tersebut menjadi panas,

merah, bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam. Nyerinya, yang dapat sangat hebat

biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.

5.      KOMPLIKASI

a.       Penyakit ginjal

b.      Batu ginjal (endapan kristal)

c.       Hipertensi

6.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.      Pemeriksaan serum asam urat

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6 mg

% ). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%.

pemeriksaan ini mengindikasikan hiperurisemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau

gangguan ekskresi.

Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah diperlukan untuk mengetahui apakah kadar asam

urat dalam darah berlebih (hiperusemia) dan juga untuk memantau hasil pengobatan.pemeriksaan

kadar asam urat dalam darah biasanya juga diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan

kemoterapi tertentu. Penurunan berat badan yang cepat yang mungkin terjadi pada kemoterapi

tersebut dapat meningkatkan jumlah asam urat dalam darah. Nilai normal pemeriksaan kadar

asam urat dalam darah antara 3,0 sampai 7,0 mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah sakit

berbeda. Angka leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai

Page 11: Askep Gout

20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam

batas normal yaitu 5000-10.000/mm3.

2.      Eusinofil Sedimen Rate (ESR)

Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan

proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.

3.      Urine specimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.

Jumlah normal seseorang mengekskresikan 250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika

produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800

mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam

urat.

Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan feses atau tissue toilet selama waktu

pengumpulan biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun

diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

4.      Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau maternal aspirasi dari

sebuah tofi menggunakan jarum Kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitive gout..

5.      USG

Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan hiperusemia dan penyakit

ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidak batu asam urat.

7.      PENATALAKSANAAN

a.      Penatalaksanaan

a)      Diet, dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk. Hindari makanan tinggi

purin (hati, ikan sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk roti manis. Meningkatkan

asupan cairan (banyak minum).

b)      Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti tiazid, diuretic, aspirin, dan asam

nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.

c)           Mengurangi konsumsi alcohol (bagi peminum alkohol).

d)      Tirah baring

Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah serangan menghilang.

Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

b.Penatalaksanaan medik

Page 12: Askep Gout

Obat-obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:

a)      Kolkisin

Efek samping yang ditemui diantaranya sakit perut, diare, mual atau muntah-muntah.

Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat kemotaksis sel

radang. Dosis oral 0,5-0,6 mg per jam sampai nyeri, mual, atau diare hilang. Kemudian obat

dihentikan biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 mg.

b)      OAINS

OAINS yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal 25-50 mg setiap 8 jam,

diteruskan sampai gejala menghilang (5-10 hari). Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikum

aktif, gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi terhadap OAINS (obat anti inflamasi non

steroid).

c)      Kortikosteroid

Jika sendi yang terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya

triamsinolon 10-40 mg intraartikular. Untk gout poliartikuar, dapat diberikan secara intravena

(metilprednisolon 40 mg/hair) atau oral (prednisone 40-60 mg/hari).

d)     Analgesik

Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis rendah

akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat hiperurisemia.

3.2.2        ASUHAN KEPERAWATAN

1.      PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan. Untuk itu,

diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah klien sehingga dapat memberi

arah terhadap

1.    Anamnesis

Anamnesis dilakukan untuk mengetahui :

         Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama, bahasa yang digunakan, status

perkawainan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah,nomor register, tanggal masuk

rumah sakit, dan diagnosis medis.

Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri pada daerah sendi yang mengalami

masalah.Untuk mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat

menggunakan metode PQRST.

Page 13: Askep Gout

  Provoking incident : Hal yang menjadi faktor  presipitasi nyeri adalah peradangan.

  Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifat menusuk.

  Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri terjadi di sendi   yang

mengalami masalah.

  Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada diantara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.

  Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang

hari.

         Riwayat penyakit sekarang

Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan secara umum mencakup awitan gejala

dan bagaimana gejala tersebut berkembang.penting di tanyakan berapa lama pemakaian obat

analgesic, alopurinol

         Riwayat penyakit dahulu

Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout.

Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawqat dengan masalah yang

sama.kaji adanya pemakaian alcohol yang berlebihan dan penggunaan obat diuretic.

         Riwayat penyakit keluarga

Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai keluhan yang sama dengan klien

karena penyakit gout berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam urat yang

berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.

         Riwayat psikososial

Kaji  respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya  dan penyakit klien dalam keluarga

dan masyarakat. Respon yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan rentang

variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensasi

nyeri,hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program pengobatan

dan prognosis penyakit  dan peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya perubahan peran

dalanm keluarga akibat adanya  nyri dan hambatan mobilitas fisik emberikan respon terhadap

konsep diri yang maldaptif.

2.      Pengkajian Berdasarkan Pola

a.       Pola Presepsi dan pemeliharaan kesehatan

         Keluhan utama nyeri pada pada sendi

         Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.

         Riwayat penyakit Gout pada keluarga

Page 14: Askep Gout

         Obat utntuk mengatasi adanya gejala

b.      Pola nutrisi dan metabolic

         Peningkatan berat badan

         Peningkatan suhu tubuh

         Diet

c.       Pola aktifitas dan Latihan

         Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang terkena

d.      Pola presepsi dan konsep diri

         Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan

         Presepsi diri dalam melakukan mobilitas

3.      Pemeriksaaan fisik

  B1 (Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada,

klien tidak sesak napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : Suara resona pada seluruh lapang paru

Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat suara ronki atau

mengi.

  B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan keringat dingin,dan pusing

karena nyeri.

  B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias

>kepala dan wajah                        : ada sianosis

>mata                                : sclera biasanya tidak ikterik

>leher                                : biasanya JVP dalam batas normal

  B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada sistem

perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke gijal berupa pielonefritis,

batu asam urat ,dan GGK yang akan menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini

  B5 (bawel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi perlu dikaji

frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekiensi, konstitensi,

warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada

nafsu makan, terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia

Page 15: Askep Gout

  B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan

>Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan utama yang mendorong klien mencari

pertolongan (meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyrin biasaya

bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa ferakan tertentu

kadang menimbulkan nyeri yang lebuh dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas sendi

(temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesar

>feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

>Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberat

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera.

2.      Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur.

3.      Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi.

           

3.      INTERVENSI

1.      DP : Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera fisik

HYD : Pasien mampu menjelaskan kadar dan karakteristik nyeri.

a.       Kaji  nyeri pasien menggunakan metode PQRST

R/ Memberikan informasi sebagai dasar dan pengawasan keefektifan intervensi

b.      Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman.

R/ Untuk menurunkan ketegangan atau spasme otot dan mendistribusikan kembali tekanan pada

bagian tubuh

c.       Lakukan tindakan kenyamanan untuk meningkatkan relaksasi, seperti pemijatan, mengatur

posisi, dan teknik relaksasi.

R/ Membantu pasien mwmfokuskan pada subjek pengurangan nyeri

d.      Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misalnya menggunakan sepatu yang sempit dan

terantuk benda yang keras

R/ Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri

e.       Berikan obat-obatan yang dianjurkan sesuai indikasi

R/ untuk mengurangi nyeri yang adekuat

Page 16: Askep Gout

2.      DP : Hambatan mobillitas fisik berhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur

HYD : Pasien mampu mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi

a.       Melakukan latihan ROM untuk sendi yang terkena gout jika memungkinkan

R/Tindakan ini mencegah kontraktur sendi dan atrofi otot

b.      Miringkan dan atur posisi pasien setiap 2 jam sekali pada pasien tirah baring

R/Tindakan ini mencegah kerusakan kulit dengan mengurangi tekanan

c.       Pantau kemajuan dan parkembangan kemampuan klien dalam melakukan aktivitas

R/untuk mandeteksi perkembangan klien

d.      Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

R/kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik

e.       Ajarkan pasien atau anggota keluarga tentang latihan ROM

R/Untuk membantu persiapan pemulangan pasien

3.      DP : Defisit pengetahuan berhubungan kurang pajanan informasi

HYD : pasien mampu mengkomunikasikan apa yang dirasakan dan yang diajarkan.

a.       Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan intruksi yang diberikan

R/Mengetahui respond an kemampuan kognitif pasien dalam menerima informasi

b.      Berikan jadwal obat yang di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek samping

R/Tindakan ini dapat meningkatkan koordinasi dan kesadaran pasien terhadap pengobatan yang

teratur

c.       Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan

R/mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta

secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan

d.      Jelaskan pada pasien menegenai penyakit yang dialami.

R/memberikan pengetahuan pasien sehingga dapat menghindari terjadinya serangan berulang

e.       Dorong pemasukan diet rendah purin dan cairan yang adekuat

R/meningkatkan penyembuhan.

4.  DISCHARGE PLANNING

Page 17: Askep Gout

                   Selama dirawat di Rumah Sakit, pasien sudah dipersiapkan untuk perawatan

dirumah. Beberapa informasi penyuluhan pendidikan yang harus sudah dipersiapkan/diberikan

pada keluarga pasien ini adalah:

a. Pengertian dari penyakit Arthritis gout.

b. Penjelasan tentang penyebab penyakit.

c. Memanifestasi klinik yang dapat ditanggulangi/diketahui oleh keluarga.

d. Penjelasan tentang penatalaksanaan yang dapat keluarga lakukan.

e. Klien dan keluarga dapat pergi ke Rumah Sakit/Puskesmas terdekat apabila ada gejala yang

memberatkan penyakitnya.

f. Keluarga harus mendorong/memberikan dukungan pada pasien dalam menaati program

pemulihan kesehatan.

g. Anjurkan pasien untuk diet rendah purin

BAB 4PENUTUP

A.    KESIMPULAN

         Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal

monosodium urate dalam sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri pada sendi.

Adapun faktor predisposisi yaitu gen dan usia, faktor presipitasi yaitu obat-obatan, stres dll.

        Penyakit Arthirtis gout dapat disembuhkan bila penanganannya cepat dan tepat.Anjurkan

pasien diet rendah purin

Page 18: Askep Gout

MAKALAH ASKEP GOUT ATHRITISBAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel - sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan didalamnya sangat tinggi. Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal. Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapatdalam perut hewan ±seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasasangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, diantaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salahsatu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya dirimengalami sakit pada persendian.

Page 19: Askep Gout

B. Rumusan Masalah1.         apakah pengertian dari gout?2.         Bagaimana etiologi dari gout?3.         Apa saja klasifikasi dari gout?4.         Bagaimana manifestasi klinis dari Gout?5.         Bagaimana patofisiologi dari Gout?6.         Bagaimana pemeriksaan penunjang dari gout?7.         Bagaimana pemeriksaan fisik dari gout?8.         Bagaimana penatalaksanaan medis dari gout?9.         Bagaimana penatalaksanaan keperawatan dari gout?10.     Bagaimana komplikasi pada gout?11.     Bagimana asuhan keperawatan pada penyakit gout?

           B.      Tujuan Penulisan

 1.       Untuk Mengetahui Pengertian2.      Untuk mengetahui Etiologi3.      Untuk Mengetahui Klasifikasi4.      Untuk mengetahui Manifestasi Klinis5.      Untuk Mengetahui Patofisiologi6.      Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang7.      Untuk mengetahui Pemeriksaan Fisik8.      Untuk mengetahui Penatalaksanaan Medis9.      Untuk mengetahui Penatalaksanaan keperawatan10.    Untuk mengetahui Komplikasi11.    Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan

C. Manfaat penulisan          Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat

meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab serta upaya pencegahan penyakit Gout agar terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih baik. Bagi pembaca diharapkan agar pembaca dapat mengetahui tentang Gout lebih dalam sehingga dapat mencegah serta mengantisipasi diri dari penyakit Gout. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi dalam penanganan Gout sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang baik. Bagi institusi kesehatan dapat menambah informasi tentang Gout sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif.

Page 20: Askep Gout

BAB IIPEMBAHASAN

A.      Gout1.      Definisi

Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat(Aru W.Sudoyo. 2009).

Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai denganhiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).

Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).

Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407).

Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungandengan defek genetic pada metabolism purin atau hiperuricemia. (Brunner &Suddarth. 2001;1810).

Page 21: Askep Gout

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit gangguanmetabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

2.      EtiologiPenyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam

urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti:

a.       Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

b.      Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.

c.       Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.

d.      Mengkomsumsi makanan yang  mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.

3.      Klasifikasi3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:1.      Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau penurunan dan peningkatan asam urat.

2.      Stadium interkritikalPada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka

waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini

Page 22: Askep Gout

menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan. Dengan  manajemen yang tidak baik , maka keadaan interkritik akan berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.3.      Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi.Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.            Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:1.      Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.2.      Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.a.       Obat-obatanSalisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC), levodopa (obat parkinson), asam nikotinat,ethambutol.b.      Penyakit lainInsufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih lazim hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar asam urat pada umumnya tidak akan meningkat sampai kretinie clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada faktor-faktor lain yang berperan. Pada kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati karena keracunan timbal menahun, hiperusemia umumnya telah dapat diamati bahkan dengan insufisiensi ginjal yang minimal.

4.      Manifestasi KlinisSecara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Daerah khas yang

sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, disebut podagra.

Page 23: Askep Gout

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat,.sendi bengkak, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat (biasanya sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat serangan, daerah sekitar sendi tersebut menjadi panas, merah, bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam. Nyerinya, yang dapat sangat hebat biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.

5.      PatofisiologiPeningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau

penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

1.                  Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.

2.                  Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.

6.      Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium

1)   Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.

Page 24: Askep Gout

2)   Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.3)   Pemeriksaan darah lengkap4)   Pemeriksaan ureua dan kratinina.    kadar  ureua darah normal : 5-20 ,mg/dlb.   kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl

7.      Pemeriksaan Fisika.         B1(Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kananPerkusi : Suara resona pada seluruh lapang paruAuskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi.

b.         B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan keringat dingin,dan pusing karena nyeri.

c.         B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentiaskepala dan wajah             : ada sianosismata                                 : sclera biasanya tidak ikterikleher                                 : biasanya JVP dalam batas normal

d.        B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini

e.         B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekiensi, konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan, terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia

f.          B6 (Bone) :  pada pengkajian ini ditemukanLook          : keluhan nyeri sendi yang merupakan keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan

(meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebih dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesarFeel          : ada nyeri tekan pada sendi yang membengkakMove        : hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberat.8. Penatalaksanaan MedisFase akut.Obat yang digunakan :

Page 25: Askep Gout

a)         Colchicine (0,6 mg)Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.b)        Fenilbutazon.Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.c)         Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.a.         Golongan urikosurik

                         i.          Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam  serum.                       ii.          Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.                     iii.          Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.                     iv.          Benzbromaron.

b.        Inhibitor xantin (alopurinol).Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.Dilakukan pembedahanJika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti:Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.

9.        Penatalaksanaan Keperawatana. Diet rendah purin.Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.b. Tirah baring.Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

c.    Latihan Fisik

Page 26: Askep Gout

Mengajak  klien melakukan latihan ROM, gerak aktif  pada ekstremitas yang tidak sakit dan  melakukan perawatan diri.

10.    KomplikasiKomplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

a.       Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.

b.      Hipertensi dan albuminuria.c.       Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A.    PENGKAJIAN

1.         Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendi-sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperoleh

2.         Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi.

3.         Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan psikososialnya.

4.         Pemeriksaan diagnostika.      Asam urat meningkatb.      Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase akut)c.      Pada aspirasi sendi ditemukan aam uratd.     Pemeriksaan urin

Page 27: Askep Gout

e.      RontgenB. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian

3. kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

C. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan

PerencanaanTujuan Intervensi dan Rasioanl

1 Nyeri b.d proses penyakit

Rasa nyaman klien terpenuhi atau terhindar dari nyeri

1. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan. Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan sendi yang terjadi.

2. Berikan kompres hangat atau dingin yang dapat memberikan efek vasodilatasi . keduanya mempunyai efek  membantu pengeluaran endorfin dan dingindapat menghambat impuls-impuls nyeri

3. Cegahlah agar tidak terjadi iritasi pada tofi misal menghindari penggunaan sepatu yang sempit, terantuk pada benda yang keras. Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri, apabila terjadi luka akibat tofi yang pecah maka rawatlah secara steril dan juga perawatan drain yang terpasang pada luka

4. Berikan obat-obatan sesuai dengan resep dokter dan amati

Page 28: Askep Gout

efek samping obat-obatan tersebut

2 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian

Klien akan meningkatkan aktivitasnya sesuai dengan kemampuan

1. Tingkatkan aktivitas klien bila nyeri dan bengkak telah berkurang

2. lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan walker atau tongkat.

3. lakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi yang terkena gout karena bila dimobilisasi terus menerus akan menurunkan fungsi sendi.

4. usahakan untuk meningkatkan kembali pada aktivitas yang normal.

3 Kurang pengaetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah

Klien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan perawatan dirumah

1. Berikan jadwal obat yang harus digunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek samping. Penjelasan ini dapat meningkatkankoordinasi dan kesadaran klien terhadap pengobatan yang teratur.

2. diskusikan tentang pentingnya diit yang terkontrol, misal dengan menghindari makanan tinggi purin seperti hati, ginjal, sarden. Program latihan dan istirahat yang teratur perlu dibicarakan

D. EVALUASI1. Tidak terjadi komplikasi

2. Nyeri terkontrol

3. Tidak terjadi efek samping akibat obat-obatan yang digunakan

4. Memahami jadwal pengobatan dan perawatan di rumah

Page 29: Askep Gout
Page 30: Askep Gout

BAB IPENDAHULUAN

A.     Latar Belakang         Perubahan–perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit misalnya penyakit gout arthritis.      Gout artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak ditemui pada usia 50-60 tahun.      Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai usia remaja.      Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

Page 31: Askep Gout

B.     Rumusan Masalah            1.      Apa pengertian penyakit Gout Artritis ?            2.      Apa etiologi penyakit Gout Artritis ?            3.      Apa manifestasi klinik Gout Artritis ?            4.      Bagaimana patofisiologi penyakit Gout Artritis ?            5.      Apa komplikasi penyakit Gout Artritis ?            6.      Bagaimana pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis ?            7.      Bagaiamana penatalaksanaan penyakit Gout Artritis ?            8.      Bagaiamna asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien

dengan Gout Artritis ?

C.     Tujuan Penulisan              1.      Tujuan umum :

 Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal yaitu Gout Artritis.

           2.      Tujuan khusus :Mahasiswa dapat menjelaskan :

a.      Pengertian penyakit Gout Artritis.b.      Etiologi penyakit Gout Artritis.c.       Manifestasi klinik Gout Artritis.d.      Patofisiologi penyakit Gout Artritis.e.      Komplikasi penyakit Gout Artritis.f.        Pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis.g.      Penatalaksanaan penyakit Gout Artritis.h.      Asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien dengan Gout Artritis.

D.    Metode PenulisanMetode penulisan makalah ini dengan metode deskriptif dan melalui

pengumpulan literatur dari bebagai sumber.

Page 32: Askep Gout

E.      Sistematika PenulisanSistematika penulisan pada makalah ini yaitu :

BAB I         : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II        : Tinjauan teoritis tentang penyakit gout artritis dan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit gout artritis.BAB III       : Penutup yang teridiri dari kesimpulan dan saran.Daftar Pustaka

BAB IIPEMBAHASAN

A.     PengertianGout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit

kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat(Aru W.Sudoyo. 2009).

Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai dengan hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).

Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam

Page 33: Askep Gout

urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

B.     KlasifikasiMenurut Ns. Arif Muttaqin, S.Kep (2008) klasifikasi gout dibagi

menjadi dua yaitu:1.      Gout PrimerGout primer dipengaruhi oleh faktor genetik.Terdapat produksi / sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya.2.      Gout SekunderGout sekunder dapat disebabkan oleh dua hal yaituProduksi asam urat yang berlebihan dan sekresi asam urat yang berkurang.

C.     EtiologiPenyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit /

penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti:

    1.      Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

      2.      Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.

      3.      Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.

     4.      Mengkomsumsi makanan yang  mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.

Page 34: Askep Gout

D.    Manifestasi KlinisTanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah (Ika

Puspitasari, 2010)1.      Nyeri  pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin lama makin

memburuk.2.      Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang,

licin dan hangat.3.      Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi

peningkatan denyut jantung.4.      Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur.5.      Kadar asam urat dalam darah tinggi.

E.      PatofisiologiAdanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang

mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.

Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konektif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.

Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat meningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal.

Page 35: Askep Gout

Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.

Periode interkritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane sinovial, tendon dan jaringan halus.Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal.Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari kristal asam urat.

F.      KomplikasiKomplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

1.      Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.

2.      Hipertensi dan albuminuria.3.      Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

G.    Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan yang dilakukan mencakup evaluasi manifestasi lokal seperti

rasa sakit, eritema, tenderness, pembengkakan dan pembatasan gerak dan

Page 36: Askep Gout

juga memeriksa setiap manifestasi sistemik, penyebab percepatan penyakit tersebut, serangan sebelumnya, dan riwayat keluarga mengenai gout (encok).

Studi diagnostik mencakup peningkatan kadar asam urat serum (lebih besar dari 7,5 mg/dl), analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR serta WBC selama serangan. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lain dan dapat menunjukkan adanya edema jaringan lunak dan tofus.

1.      Serum asam uratUmumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.

2.      Angka leukositMenunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut.Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.

3.      Eusinofil Sedimen rate (ESR)Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.

4.      Urin spesimen 24 jamUrin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

Page 37: Askep Gout

5.      Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.

6.      Pemeriksaan radiografiDilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinovial sendi.

H.    Manajemen PenatalaksanaanPenatalaksanaan keperawatan adalah kombinasi pengistirahatan sendi

dan terapi makanan/diit.Pengistirahatan sendi meliputi pasien harus disuruh untuk meninggikan

bagian yang sakit untuk menghindari penahanan beban dan tekanan yang berasal dari alas tempat tidur dan memberikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit.

Terapi makanan mencakup pembatasan makanan dengan kandungan purin yang tinggi, alkohol serta pengaturan berat badan.Perawat harus mendorong pasien untuk minum 3 liter cairan setiap hari untuk menghindari pembentukan kalkuli ginjal dan perintahkan untuk menghindari salisilat.

Asupan protein perlu dibatasi karena dapat merangsang biosintesis asam urat dalam tubuh.Pola diet yang harus diperhatikan adalah :

1.      Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) : Hati, ginjal, otak, jantung, paru, jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng dan lain-lain.

2.      Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) : Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

Page 38: Askep Gout

3.      Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) : Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

4.      Bahan makanan yang diperbolehkan :a.      Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam

jumlah terbatas).b.      Semua jenis buah-buahan.c.       Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alcohol.d.      Semua macam bumbu.5.      Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan

makanan gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi.6.      Batasi konsumsi lemak.7.      Banyak minum air putih

I.       Asuhan Keperawatan             1.      Diagnosa Keperawatana.      Nyeri akut b/d peradangan sendi, penimbunan kristal pada membrane

sinovial, tulang rawan artikular, erosi tulang rawan, proliferasi sinovial dan pembentukan panus.

b.      Gangguan pola tidur b/d  nyeri / ketidaknyamananc.       Hambatan mobilisasi fisik b/d penurunaan rentang gerak, kelemahan otot

dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan, proloferasi sinovia, dan pembentukan panus.

d.      Hipertermia b/d infalmasi sistemik dan jaringan sinovial karena akumulasi kristal purin pada sendi

e.      Gangguan citra diri b/d perubahan bentuk kakidan terbenuknya tofus.