57459886 Isi Referat TB Anak

download 57459886 Isi Referat TB Anak

of 33

Transcript of 57459886 Isi Referat TB Anak

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    1/33

    TINJAUAN PUSTAKA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru-paru, sehingga

    disebut dengan TB paru. Tetapi kuman TB juga bisa menyebar ke bagian atau

    organ lain dalam tubuh, dan TB jenis ini lebih berbahaya dari TB paru.1

    Tuberkulosis anak mempunyai permasalahan khusus yang berbeda dengan orang

    dewasa. Pada TB anak, permasalahan yang dihadapi adalah masalah diagnosis,

    pengobatan, pencegahan serta TB dengan keadaan khusus.2

    Akhir tahun 1990-an, World Health Organization memperkirakan bahwa

    sepertiga penduduk dunia (2 miliar orang) telah terinfeksi oleh M. tuberculosis,

    dengan angka tertinggi di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Tuberkulosis, terutama

    TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembangtetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab

    tingginya angka kesakitan dan kematian, baik di negara berkembang maupun di

    negara maju. Menurut perkiraan WHO pada tahun 1999, jumlah kasus TB baru di

    Indonesia adalah 583.000 orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar

    140.000 orang per tahun.3

    Berbeda dengan TB dewasa, gejala TB anak sering kali tidak khas.

    Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan kuman TB. Pada anak, sulit

    didapatkan spesimen diagnostik yang dapat dipercaya. Karena sulitnya

    mendiagnosis TB pada anak, sering terjadi overdiagnosis yang diikuti

    overtreatment. Di lain pihak, ditemukan juga underdiagnosis dan undertreatment.

    Hal tersebut terjadi karena sumber penyebaran TB umumnya adalah orang dewasa

    dengan sputum basil tahan asam positif sehingga penanggulangan TB ditekankan

    pada pengobatan pengobatan TB dewasa. Akibatnya penanganan TB anak kurang

    diperhatikan.2

    1

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    2/33

    BAB II

    TINJAUAN UMUM

    2.1 Definisi

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru-paru, sehingga

    disebut dengan TB paru. Tetapi kuman TB juga bisa menyebar ke bagian atau

    organ lain dalam tubuh, dan TB jenis ini lebih berbahaya dari TB paru. Bila

    kuman TB menyerang otak dan sistem saraf pusat, akan menyebabkan meningitis

    TB. Bila kuman TB menginfeksi hampir seluruh organ tubuh, seperti ginjal,

    jantung, saluran kencing, tulang, sendi, otot, usus, kulit, disebut TB milier atau

    TB ekstrapulmoner.1

    Tuberkulosis pada anak didefinisikan sebagai tuberkulosis yang diderita

    oleh anak

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    3/33

    membentuk suatu dinding sel berupa lapisan lilin yang tebal. Bila sistem

    kekebalan tubuh seseorang menurun, kemungkinan menjadi sakit TB menjadi

    lebih besar. Seseorang yang sakit TB dapat disembuhkan dengan minum obat

    secara lengkap dan teratur.2

    2.2 Epidemiologi

    Akhir tahun 1990-an, World Health Organization memperkirakan bahwa

    sepertiga penduduk dunia (2 miliar orang) telah terinfeksi oleh M. tuberculosis,

    dengan angka tertinggi di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Tuberkulosis, terutama

    TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang

    tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab

    tingginya angka kesakitan dan kematian, baik di negara berkembang maupun di

    negara maju.3

    Dari Alabama, Amerika, dilaporkan bahwa selama 11 tahun (1983-1993)

    didapatkan 171 kasus TB anak usia

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    4/33

    Anak yang terinfeksi TB tidak selalu akan mengalami sakit. Berikut ini

    adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan berkembangnya infeksi TB menjadi

    sakit TB. Faktor risikonya adalah usia, infeksi baru yang ditandai dengan adanya

    konversi uji tuberkulin (dari negatif menjadi positif) dalam 1 tahun terakhir,

    malnutrisi, keadaan imunokompromais, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik.2

    2.3 Etiologi

    Terdapat 60 lebih spesies Mycobacterium, tetapi hanya separuhnya yang

    merupakan patogen terhadap manusia. Hanya terdapat 5 spesies dari

    Mycobacterium yang paling umum menyebabkan infeksi, yaitu: M. Tuberculosis,

    M. Bovis, M. Africanum, M. Microti dan M. Canetti . Dari kelima jenis ini M.

    Tuberkulosis merupakan penyebab paling penting dari penyakit tuberkulosis pada

    manusia. Ada 3 varian M. Tuberkulosis yaitu varian humanus, bovinum dan

    avium. Yang paling banyak ditemukan menginfeksi manusia M. Tuberkulosis

    varian humanus.5

    M. Tuberkulosis berbentuk batang, tidak membentuk spora, tidak

    berkapsul, nonmotil, pleomorfik, dan termasuk bakteri gram positif lemah, serta

    memiliki ukuran panjang 1-10 mikrometer dan lebarnya 0,2-0,6 mikrometer. M.

    Tuberkulosis tumbuh optimal pada suhu 37-410C dan merupakan bakteri aerob

    obligat yang berkembang biak secara optimal pada jaringan yang mengandung

    banyak udara seperti jaringan paru. Dinding sel yang kaya akan lipid menjadikan

    basil ini resisten terhadap aksi bakterisid dari antibodi dan komplemen. Sebagian

    besar dari dinding selnya terdiri atas lipid (80%), peptidoglikan, dan

    arabinomannan. Lipid membuat kuman tahan terhadap asam sehingga disebut

    BTA dan kuman ini tahan terhadap gangguan kimia dan fisika. Oleh karenaketahanannya terhadap asam, M. Tuberkulosis dapat membentuk kompleks yang

    stabil antara asam mikolat pada dinding selnya dengan berbagai zat pewarnaan

    golongan aryl methan seperti carbolfuchsin, auramine dan rhodamin. Kuman ini

    dapat bertahan hidup di udara yang kering atau basah karena kuman dalam

    keadaan dorman. Dan dari keadaan dorman ini kuman dapat reaktivasi kembali.1

    Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yaitu di dalam

    sitoplasma makrofag karena pada sitoplasma makrofag banyak mengandung lipid.

    4

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    5/33

    Kuman ini bersifat aerob, sifat ini menunjukan bahwa kuman ini menyenangi

    jaringan yang tinggi mengandung oksigen sehingga tempat predileksi penyakit ini

    adalah bagian apikal paru karena tekanan O2 pada apikal lebih tinggi dari pada

    tempat lainnya.4

    M. Tuberkulosis dapat tumbuh pada medium klasik yang terdiri kuning

    telur dan glyserin (medium Lowenstein-Jensen). Bakteri ini tumbuh secara

    lambat, dengan waktu generasi 12- 24 jam. Pengisolasian dari spesimen klinis dari

    media sintetik yang solid membutuhkan waktu 3-6 minggu dan untuk uji

    sensitivitas terhadap obat membutuhkan tambahan waktu 4 minggu. Sementara

    itu, pertumbuhan bakteri ini dapat dideteksi dalam 1- 3 minggu dengan

    menggunakan medium cair yang selektif seperti BACTEC dan uji sensitivitas

    terhadap obat hanya membutuhkan waktu tambahan 3-5 hari.5

    BAB III

    5

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    6/33

    PATOGENESIS

    Paru merupakan port d entree lebih dari 98 % kasus infeksi TB. Karena

    ukurannya yang sangat kecil (

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    7/33

    telah terbentuk, kuman TB baru yang masuk kedalam alveoli akan segera

    dimusnakan oleh imunitas seluler spesifik (cellular mediated immunity, CMI).3

    Setelah imunitas seluler terbentuk, fokus primer dijaringan paru

    mengalami resolusi secara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah

    mengalami nekrosis perkijuan dan enkapsulasi, tetapi penyembuhannya biasanya

    tidak sesempurna fokus primer dijaringan paru. Kuman TB dapat tetap hidup dan

    menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini, tetapi tidak menimbulkan

    gejala sakit TB.2

    Kompleks primer dapat juga mengalami komplikasi. Komplikasi yang

    terjadi dapat disebabkan oleh fokus di paru atau di kelenjar limfe regional. Fokus

    primer di paru dapat membesar dan menyebabkan pneumonitis atau pleuritis

    fokal. Jika terjadi nekrosis perkijuan yang berat, bagian tengah lesi akan mencair

    dan keluar melalui bronkus sehingga meninggalkan rongga di jaringan paru

    (kavitas).3

    Kelenjar limfe parahilus atau paratrakeal yang mulanya berukuran normal

    pada awal infeksi, akan membesar karena reaksi inflamasi yang berlanjut,

    sehingga bronkus akan terganggu. Obstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan

    eksternal menimbulkan hiperinflasi di segmen distal paru melalui mekanisme

    ventil. Obstruksi total dapat menyebabkan ateletaksis kelenjar yang mengalami

    inflamsi dan nekrosis perkijuan dapat merusak dan menimbulkan erosi dinding

    bronkus, sehingga menyebabkan TB endobronkial atau membentuk fistula. Massa

    kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus sehingga menyebabkan

    gangguan pneumonitis dan ateletaksis, yang sering disebut sebagai lesi segmental

    kolaps-konsolidasi.6

    Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas seluler, dapatterjadi penyebaran limfogen dan hematogen. Pada penyebaran limfogen, kuman

    menyebar ke kelenjar limfe regional membentuk kompleks primer atau berlanjut

    menyebar secara limfohematogen. Dapat juga terjadi penyebaran hematogen

    langsung, yaitu kuman masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh

    tubuh. Adanya penyebaran hematogen inilah yang menyebabkan TB disebut

    sebagai penyakit sistemik.3

    7

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    8/33

    Penyebaran hematogen yang paling sering terjadi adalah dalam bentuk

    penyebaran hematogenik tersamar. Melalui cara ini, kuman TB menyebar secara

    sporadik dan sedikit demi sedikit sehingga tidak menimbulkan gejala klinis.

    Kuman TB kemudian mencapai berbagai organ diseluruh tubuh, bersarang di

    organ yang mempunyai vaskularisasi baik, paling sering di apeks paru, limpa dan

    kelenjar limfe superfisialis. Selain itu, dapat juga bersarang di organ lain seperti

    otak, hati, tulang, ginjal, dan lain-lain. Pada umumnya, kuman di sarang tersebut

    tetap hidup, tetapi tidak aktif, demikian pula dengan proses patologiknya. Sarang

    di apeks paru disebut dengan fokus Simon, yang di kemudian hari dapat

    mengalami reaktivasi dan terjadi TB apeks paru saat dewasa.2

    Pada anak, 5 tahun pertama setelah terjadi infeksi (terutama 1 tahun

    pertama) biasanya sering terjadi komplikasi TB. Menurut Wallgren, ada tiga

    bentuk dasar TB paru pada anak, yaitu penyebaran limfohematogen, TB

    endobronkial, dan TB paru kronik. Tuberkulosis paru kronik adalah TB

    pascaprimer sebagai akibat reaktivasi kuman di dalam fokus yang tidak

    mengalami resolusi sempurna. Reaktivasi ini jarang terjadi pada anak tetapi sering

    terjadi pada remaja dan dewasa muda.6

    Tuberkulosis ekstrapulmonal, yang biasanya juga merupakan manifestasi

    TB pascaprimer, dapat terjadi pada 25-30% anak yang terinfeksi TB. Tuberkulosis

    sistem skeletal terjadi pada 5-10% anak yang terinfeksi, paling banyak terjadi

    dalam 1 tahun, tetapi dapat juga 2-3 tahun setelah infeksi primer. Tuberkulosis

    ginjal biasanya terjadi 5-25 tahun setelah infeksi primer.2

    8

    Gambar 3.1. Patogenesis tuberkulosis3

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    9/33

    Perjalanan alamiah

    Manifestasi klinis TB di berbagai organ muncul dengan pola yang

    konstan, sehingga dari studi Wallgren dan peneliti lain dapat disusun suatu

    kalender terjadinya TB di berbagai organ.3

    9

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    10/33

    Gambar 3.2. Kalender perjalanan penyakit TB primer3

    Proses infeksi TB tidak langsung memberikan gejala. Uji tuberkulin

    biasanya positif dalam 4-8 minggu setelah kontak awal dengan kuman TB. Pada

    awal terjadinya infeksi TB, dapat dijumpai demam yang tidak tinggi dan eritema

    nodosum, tetapi kelainan kulit ini berlangsung singkat sehingga jarang terdeteksi.

    Sakit TB primer dapat terjadi kapan saja pada tahap ini.2

    Tuberkulosis milier dapat terjadi setiap saat, tetapi biasanya berlangsung

    dalam 3-6 bulan pertama setelah infeksi TB, begitu juga dengan meningitis TB.

    Tuberkulosis pleura terjadi dalam 3-6 bulan pertama setelah infeksi TB.

    Tuberkulosis sistem skeletal terjadi pada tahun pertama, walaupun dapat terjadi

    pada tahun kedua dan ketiga. Tuberkulosis ginjal biasanya terjadi lebih lama,

    yaitu 5-25 tahun setelah infeksi primer. Sebagian besar manifestasi klinis sakit TB

    terjadi pada 5 tahun pertama, terutama pada 1 tahun pertama, dan 90% kematian

    karena TB terjadi pada tahun pertama setelah diagnosis TB.3

    BAB IV

    DIAGNOSIS

    4.1 Manifestasi klinis

    10

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    11/33

    Karena patogenesis TB sangat kompleks, manifestasi klinis TB sangat

    bervariasi dan bergantung pada faktor kuman TB, penjamu serta interaksi diantara

    keduanya.Faktor kuman bergantung pada jumlah kuman dan virulensinya,

    sedangkan faktor penjamu bergantung pada usia dan kompetensi imun serta

    kerentanan penjamu pada awal terjadinya infeksi.2

    Anak kecil sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa waktu.

    Tanda dan gejala pada balita dan dewasa muda cenderung lebih signifikan

    sedangkan pada kelompok dengan rentang umur diantaranya menunjukkan

    clinically silent dissease.3

    4.1.1. Manifestasi sistemik

    Manifestasi sistemik adalah gejala yang bersifat umum dan tidak spesifik

    karena dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau keadaan lain. Beberapa

    manifestasi sistemik yang dapat dialami anak yaitu:3

    1. Demam lama (>2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas, yang

    dapat disertai keringat malam. Demam pada umumnya tidak tinggi. Temuan

    demam pada pasien TB berkisar antara 40-80% kasus.

    2. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan

    dengan penanganan gizi atau naik tetapi tidak sesuai dengan grafik

    pertumbuhan.

    3. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan berat badan

    tidak naik dengan adekuat (failure to thrive).

    4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya

    multipel.

    5.Batuk lama lebih dari 3 minggu, dan sebab lain telah disingkirkan, tetapi

    pada anak bukan merupakan gejala utama.

    6. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

    7. Malaise (letih, lesu, lemah, lelah).

    4.1.2. Manifestasi Spesifik Paru.

    TB Asimptomatis

    Infeksi asimptomatis (atau laten) didefinisikan sebagai infeksi yang

    diasosiasikan dengan hipersensitivitas tuberkulis dan tes tuberkulin positif tanpa

    11

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    12/33

    gejala klinis dan manifestasi radiologis. Dari CT scan dapat dilihat pembesaran

    nodus limfe di rongga dada, walaupun pada rontgen hasil dapat normal. Kadang-

    kadang, demam subfebris ditemukan pada onset penyakit. Sekiranya anak

    berkontak dengan individu dengan TB menular yg tes tuberkulin positif, diagnosis

    TB asimptomatis harus segera disingkirkan setelah rontgen foto thorak dan

    pemeriksaan fisik yang teliti.4

    TB Paru Primer

    Kompleks primer mengandung 3 elemen: fokus primer, limfangitis dan

    limfadenitis regional. Tanda yang khas pada penyakit ini adalah daerah adenitis

    yang relatif besar berbanding lokus pada paru. Karena aliran limfatik thorak

    berlangsung secara predominan dari kiri ke kanan, nodus pada bagian kanan atas

    paratrakeal sering dinilai paling terafeksi.4

    Interpretasi ukuran nodus limfe intratoraks pada rontgen sulit, tapi akan

    terlihat jelas apabila terdapat adenopati yang disebabkan oleh tuberkulosis.

    Apabila nodus limfe membesar, obstruksi parsial dari bronkus dapat

    menimbulkan hiperinflasi dan berlanjut kepada atelektasis. Gambaran radiologis

    pada penyakit ini mirip penyakit yang disebabkan oleh aspirasi benda asing.

    Atelektasis segmental dan lesi hiperinflasi dapat terjadi bersamaan.3

    Balita cenderung memperlihatkan tanda dan gejala karena perbahan

    diameter saluran nafas berbanding nodus limfe parenkim. Simptom yang paling

    sering adalah batuk non produktif dan dispneu. Gangguan respiratorik contohnya

    obstruksi bronkus dengan tanda adanya air trappingdan gejala wheezing jarang

    dikeluhkan.6

    TB Paru Progresif

    TB paru progresif merupakan komplikasi lanjutan dari TB paru primer.Kompleks primer yang menjadi fokus awal paru yang tidak mengalami kalsifikasi

    membesar dengan stabil membentuk caseous centre yang kemudiannya meleleh

    ke dalam broncus adjacent membentuk kavitas primer. Likuifikasi ini

    berhubungan dengan besarnya jumlah basil TB, merupakan faktor yang

    menyebabkan seorang anak dapat mentransmisikan M. tuberkulosis kepada

    individu lainnya. Dapat terjadi diseminasi lanjut basil tuberkel ke lobus lain dan

    ke seluruh paru. Gambaran klinis pada penyakit ini adalah bronkopneumonia

    12

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    13/33

    dengan demam tinggi, batuk sedang sampai berat, keringat malam, dullness pada

    perkusi, rales, dan penurunan bunyi nafas.4

    TB Paru Kronis/Reaktivasi

    Sebelum penemuan Obat Anti Tuberkulosis (OAT), TB paru kronis sangat

    jarang ditemukan pada anak. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak-anak

    yang mempunyai strata sosioekonomi yang rendah, anak perempuan dan pada

    anak dengan diagnosis TB yang lambat ditegakkan. Penyakit ini sering ditemukan

    pada remaja berbanding anak dengan gambaran radiologis mirip pada orang

    dewasa, dengan gambaran infiltrat pada lobus atas dan kavitas. Anak dengan

    penyakit ini cenderung mengalami demam, anoreksia, malaise, penurunan berat

    badan, keringat malam, batuk produktif, nyeri dada dan hemoptisis.3

    Efusi pleura

    Efusi pleura yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat dilokalisir atau

    digeneralisir, unilateral atau bilateral. Efusi pleura TB jarang ditemukan pada

    anak kurang dari 2 tahun dan hampir tidak ditemukan pada anak usia dibawah 5

    tahun. Onset dari pleurisy berlangsung cepat mirip pneumonia bakteri, dengan

    gambaran klinis nyeri dada, sesak nafas, perkusi dullness dan penurunan bunyi

    nafas. Demam tinggi dan jika tidak dirawat dapat berlangsung beberapa minggu.7,8

    4.2 Pemeriksaan penunjang

    4.2.1. Uji tuberkulin

    Tuberkulin adalah komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat

    antigenik yang kuat. Jika disuntikkan secara intrakutan kepada seseorang yang

    telah terinfeksi TB, maka akan terjadi reaksi berupa indurasi di lokasi suntikan.Uji tuberkulin cara mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-

    23 2TU secara intrakutan di bagian volar lengan bawah. Pembacaan dilakukan

    48-72 jam setelah penyuntikan. Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang

    timbul. Jika tidak timbul indurasi sama sekali hasilnya dilaporkan sebagai

    negatif.2,5

    Secara umum hasil uji tuberkulin dengan diameter indurasi 10 mm

    dinyatakan positif tanpa menghiraukan penyebabnya. Hasil positif ini sebagian

    13

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    14/33

    besar disebabkan oleh infeksi TB alamiah, tetapi masih mungkin disebabkan

    oleh imunisasi BCG atau infeksi M. atipik. Pada anak balita yang telah

    mendapat BCG, diameter indurasi 10-14 cm dinyatakan uji tuberkulin positif,

    kemungkinan besar karena infeksi TB alamiah, tetapi masih mungkin

    disebabkan oleh BCG-nya, tapi bila ukuran indurasinya 15 mm sangat

    mungkin karena infeksi alamiah. Apabila diameter indurasi 0-4 mm dinyatakan

    uji tuberkulin negatif. Diameter 5-9 cm dinyatakan positif meragukan. Pada

    keadaan imunokompromais atau pada pemeriksaan foto thorak terdapat kelainan

    radiologis hasil positif yang digunakan 5mm.2,5

    4.2.2. Uji interferon

    Prinsip yang digunakan adalah merangsang limfosit T dengan antigen

    tertentu, diantaranya antigen dari kuman TB. Bila sebelumya limfosit T tersebut

    telah tersensitisasi dengan antigen TB maka limfosit T akan menghasilkan

    interferon gamma yang kemudian di kalkulasi. Akan tetapi, pemeriksaan ini

    hingga saat ini belum dapat membedakan antara infeksi TB dan sakit TB.5

    4.2.3. Radiologi

    Gambaran foto Rontgen toraks pada TB tidak khas, kelainan-kelainan

    radiologis pada TB dapat juga dijumpai pada penyakit lain.

    Secara umum, gambaran radiologis yang sugestif TB adalah:

    Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat

    Konsolidasi segmental/lobar

    Milier

    Kalsifikasi dengan infiltrat

    Atelektasis

    Kavitas

    Efusi pleura

    14

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    15/33

    Tuberkuloma

    4.2.4. Serologi

    Beberapa pemeriksaan serologis yang ada di antaranya adalah PAP TB,

    mycodot, Immuno Chromatographic Test (ICT), dan lain-lain. Akan tetapi,

    hingga saat ini belum ada satupun pemeriksaan serologis yang dapat

    membedakan antara infeksi TB dan sakit TB.5

    4.2.5. Mikrobiologi

    Pemeriksaan mikrobiologi yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan

    mikroskopik apusan langsung untuk menemukan BTA, pemeriksaan biakan

    kuman M. Tuberkulosis dan pemeriksaan PCR.

    Pada anak pemeriksaan mikroskopik langsung sulit dilakukan karena sulit

    mendapatkan sputum sehingga harus dilakukan bilas lambung. Dari hasil bilas

    lambung didapatkan hanya 10 % anak yang memberikan hasil positif. Pada

    kultur hasil dinyatakan positif jika terdapat minimal 10 basil per milliliter

    spesimen. Saat ini PCR masih digunakan untuk keperluan penelitian dan belum

    digunakan untuk pemeriksaan klinis rutin.2,5

    4.2.6. Patologi Anatomik

    Pemeriksaan PA dapat menunjukkan gambaran granuloma yang

    ukurannya kecil, terbentuk dari agregasi sel epiteloid yang dikelilingi oleh

    limfosit. Granuloma tresebut mempunyai karakteristik perkijuan atau areanekrosis kaseosa di tengah granuloma. Gambaran khas lainnya ditemukannya

    sel datia langhans.2

    Untuk memudahkan diagnosis TB paru pada anak, IDAI

    merekomendasiskan diagnosis TB anak dengan sistem skoring, yaitu

    pembobotan terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai.9,10

    15

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    16/33

    Catatan:

    Diagnosis dengan sistem skor ditegakkan oleh dokter.

    Jika dijumpai skrofuloderma, langsung didiagnosis tuberkulosis.

    16

    Parameter 0 1 2 3

    Kontak TB Tidak jelas -

    Laporan

    keluarga (BTA

    negatif atau

    tidak jelas)

    BTA(+)

    Uji Tuberkulin

    Negatif - - Positif ( 10 mm

    atau 5 mm pada

    keadaan

    imunosupresi)

    Berat badan /

    Status Gizi

    - BB/TB < 90%

    atau

    BB/U < 80%

    Klinis gizi

    buruk

    atau BB/TB 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas, berat badan

    turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan ,anoreksia

    dengan failure to thrive, pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang

    tidak sakit dan biasanya multiple, batuk lama lebih dari 3 minggu, diare

    persisten serta malaise (letih, lesu, lemah, lelah).

    Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah uji tuberculin, interferon,

    radiologi, tes serologi, mikrobiologi dan pemeriksaan patologi anatomi.

    Untuk memudahkan diagnosis dapat digunakan sistem skoring TB

    Prinsip dasar pengobatan TB minimal tiga macam obat pada fase intensifdan dilanjutkan dengan dua macam obat pada fase lanjutan (4 bulan atau

    lebih). Obat TB utama (first line, lini utama) saat ini adalah rifampisin

    (R), isoniazid (H), pirazinamid (Z), etambutol (E), dan Streptomisin (S).

    Rifampisin dan isoniazid merupakan obat pilihan utama dan ditambah

    dengan pirazinamid, etambutol, dan streptomisin.

    Komplikasi yang dapat terjadi adalah Limfadenitis, meningitis,

    osteomielitis, arthtritis, enteritis, peritonitis, penyebaran ke ginjal, mata,

    telinga tengah dan kulit dapat terjadi.

    7.2 Saran

    Banyaknya jumlah anak yang terinfeksi TB menyebabkan tingginya biaya

    pengobatan yang diperlukan. Oleh karena itu, pencegahan infeksi TB

    merupakan salah satu upaya penting yang harus dilakukan. Pencegahan ini

    dilakukan dengan pengendalian berbagai faktor resiko infeksi TB.

    Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, diperlukan usaha penyegaran

    kembali tentang TB anak, khususnya bagi dokter umum maupun dokter

    anak yang sering menangani kasus TB anak.

    32

  • 8/3/2019 57459886 Isi Referat TB Anak

    33/33

    DAFTAR PUSTAKA

    1.